MANAJEMEN BISNIS DAN KUALITAS

advertisement
KEPEMIMPINAN, ORGANISASI
dan MANAJEMEN
Perbedaan antara suasana kacau (chaos)
dan keteraturan (good functioning) terletak
pada organisasi, manajemen dan
kepemimpinan (leadership)
PENGANTAR
• Kepemimpinan adalah suatu proses, bukan suatu
posisi atau kedudukan tetapi suatu interaksi antara
dua pihak yaitu: pemimpin (leader) & pengikut
(follower). Ada satu sisi lagi yg sangat
menentukan efektivitas kepemimpinan adalah
situasi.
• Pemimpin, pengikut dan situasi berada dalam
suatu bentuk yaitu: organisasi.
• Organisasi & kepemimpinan merupakan suatu
kesatuan yg tidak terpisahkan, demikian juga
dengan pengikut (follower), ketiganya merupakan
suatu yg kompleks/tidak sederhana.
• Studi yg mempelajari kepemimpinan,
organisasi menghasilkan pandanganpandangan dari berbagai sudut yg tidak
sama. Karena itu, pendapat tentang
kepemimpinan & organisasi sangat
berbeda-beda.
• Namun apabila dilihat secara keseluruhan
menggambarkan suatu bentuk / entity
tentang kepemimpinan & organisasi.
• Para pengamat memberikan bermacammacam definisi tentang kepemimpinan.
LEADERSHIP DEFINITIONS
 The creative and directive force of morale (Munson, 1921)
 The process by which an agent induces a subordinate to
behave in a desired manner (Bennis, 1959)
 The presence of particular influence relationship between
two or more persons (Hollander & Julian, 1969)
 Directing and coordinating the work of group members
(Fiedler, 1967)
 An interpersonal relation in which others comply because
they want to, not because they have to (Merton, 1969;
Hogan, Curphy, & Hogan, 1994)
 Transforming followers, creating visions of the goals they
may attain, and articulating the ways to attain those goals
(Bass, 1985; Tichy & Devanna, 1986)
 The process of influencing an organized group toward
accomplishing its goals (Roach & Behling, 1984)
• Definisi-definisi tsb mungkin akan membingungkan
dan tidak ada suatu yg tepat. Tetapi kalau kita lihat
dari tiap definisi menunjukkan suatu sudut pandang
tertentu & menekankan beberapa faktor yg
mempengaruhi kepemimpinan.
• Definisi menurut Bennis dikatakan adanya pengikut
yg merupakan subordinate menunjukkan bahwa
Bennis melihat adanya suatu pengaruh dari
pemimpin di atas secara hierarchical.
• Definisi menurut Fiedler menekankan aspek
pengarahan / directing dan kontrol yg mengabaikan
sisi emosional.
• Merton menempatkan berikut sebagai
subordinate yg mempunyai keinginan & tujuan yg
sama dengan pemimpin. Definisi ini, tidak melihat
adanya suatu pemaksaan atau keharusan dalam
suatu kepemimpinan. Padahal efektivitas
kepemimpinan tidak lepas dari potensi kekuatan
pemaksaan (coercive power).
• Akhirnya definisi menurut Roach & Bealing yg
merupakan definisi yg lebih komprehensif
sebagai: “Suatu proses untuk mempengaruhi
sebuah kelompok yg telah terorganisir untuk
menuju sesuatu tujuan tertentu”.
MANAGEMENT & ORGANISASI
• Manajemen (Management), istilah manajemen
ini sebenarnya berasal dari bahasa latin / italia
yaitu: “menagio” yg artinya: menyiapkan &
mengendalikan kuda. Selanjutnya istilah ini
dipakai dalam pelaksanaan organisasi
terutama organisasi non pemerintahan / publik
di Amerika Serikat. Sedangkan di Perancis & di
Eropa banyak dipakai istilah administrasi
“administration”. Namun kedua istilah ini
sering dipakai secara bersamaan dengan
tujuan yg sama.
• Organisasi adalah sesuai dengan asal
katanya “organ” adalah suatu alat untuk
mencapai suatu tujuan. Namun sebelum
terbentuknya alat tsb karena komponen utama
dari organisasi adalah manusia sebagai
makhluk sosial (hidup berkelompok) ada suatu
proses saling mempengaruhi dan ada pihak
yg lebih kuat & memenangkan pengaruhnya.
Fase ini adalah fase arena, suatu tempat
untuk berjuang saling mempengaruhi &
muncul seorang pemenang.
• Setelah adanya kesepakatan dari hasil saling
mempengaruhi dalam arena tsb, lahirlah
organisasi sebagai suatu alat yg sudah sah diakui
oleh anggotanya.
• Kepemimpinan & pemimpin sudah berperan sejak
awal pembentukan organisasi. Selanjutnya
karena organisasi adalah kumpulan manusia
dengan berbagai latar belakang, sifat & kehendak
munculah berbagai kesepakatan-kesepakatan yg
dihormati bersama dan kemudian menjadi suatu
“budaya organisasi” yg mewarnai organisasi tsb
sebagai alat untuk mencapai tujuannya.
• Setelah ini munculah istilah management yg
merupakan pelaksanaan dari fungsi-fungsi
manajemen / managerial yg pada dasarnya
berupa perencanaan (planning), pelaksanaan
(executing), pengawasan (controlling) & evaluasi.
Manajer yg melaksanakan suatu kegiatan
manajemen pada dasarnya melaksanakan fungsifungsi tsb. Namun demikian, fungsi kepemimpinan
juga harus tetap ada.
• Dari sini kemudian ada perbedaan antara
pemimpin dan manajer, walaupun sebenarnya
dua-duanya bisa & seharusnya berada satu
orang. Manusia dalam kelompok lebih tepat
dikatakan dipimpin daripada dilakukan
manajemen terhadap mereka.
• Leadership (kepemimpinan) & manajemen
dapat merupakan kegiatan yg berbeda walaupun
dapat terjadi sesuatu tumpang tindih / overlap.
• Pemimpin melaksanakan kepemimpinan dan
manager melaksanakan management.
MANAGERIAL LEADERSHIP
Monitoring
Problem
Solving
Clarifying
Planning &
Organizing
Informing
Consulting &
Delegating
Managing Conflict
& Team Building
Networking
Supporting
Motivating
Recognizing
& Rewarding
Gary A. Yukl
• Dalam kehidupan modern melalui suatu
perkembangan peradaban & ilmu
pengetahuan terbentuk organisasiorganisasi di dalam kehidupan manusia.
Manusia modern tidak terlepas dari
organisasi, mulai dari yg terkecil, yg
khusus, maupun yg besar dan sangat
umum sampai kepada suatu negara.
• Organisasi-organisasi pada tiap tingkatan
berada dalam pimpinan atau manajemen
seseorang yg secara formal dapat ditunjuk
untuk jabatan tsb (in charge). Pada posisiposisi formal ini, diperlukan suatu
kepemimpinan selain aktivitas managerial.
Organisasi akan lebih baik apabila dilakukan
kegiatan / upaya managerial dengan
kepemimpinan yg baik (leadership at all
levels).
L
M
E
A
A
Managerial Function
D
E
Planning
Influence People
N
A
Executing
G
R
Controlling
E
S
Evaluation
M
H
E
I
N
P
T
Kepemimpinan dan Organisasi
Sesuatu yg Dinamis
P
E
M
I
M
P
I
N
Organisasi sebagai
ARENA
berbagai kekuatan dan
pengaruh berinteraksi
KEPEMIMPINAN
(LEADERSHIP)
KESEPAKATAN
SAH (LEGITIMATE)
Organisasi sebagai
ORGAN/ALAT
untuk suatu tujuan
yang ditetapkan
Menyangkut manusia
TUJUAN
Budaya organisasi
Organisasi sbg sistem
MANAJER
LEADERS & MANAGERS
Leaders
•
•
•
•
•
•
•
Managers
Innovate
Develop
Inspire
Long-Term View
Ask What and Why
Originate
Challenge the Status
Quo
• Do the Right Things
•
•
•
•
•
•
•
•
Administer
Maintain
Control
Short-Term View
Ask How and When
Initiate
Accept the Status Quo
Do the Things Right
Warren Bennis
• Selanjutnya perbedaan antara pemimpin &
manager lebih jelas lagi disampaikan oleh Fairholm
1991 (yg mengatakan bahwa perusahaanperusahaan di Amerika Serikat terlalu kuat dalam
manajemen (over managed) & terlalu lemah dalam
leadership. Sebaliknya apabila kuat dalam
leadership tetapi lemah dalam manajemen, juga
bukan merupakan keadaan yg ideal. Selanjutnya
dikatakan bahwa leadership & management
memang berbeda tujuannya juga berbeda dalam
penguasaan ketrampilan & pengetahuan yg
diperlukan.
PEMIMPIN / LEADER
• Pemimpin cenderung untuk lebih personal
daripada manager. Lebih mempunyai pemikiran
global, sehingga lebih berfokus pada nilai-nilai
(values), harapan-harapan (expectations)
sedangkan manager lebih berfokus ke
pengawasan & hasil. Pemimpin lebih
mengandalkan suatu hubungan informal daripada
mekanisme yg sangat formal, dibandingkan
manager cenderung sangat jelas dalam
pengarahan, penyelesaian tugas-tugas dan
koordinasi.
• Pemimpin sangat menghargai kerjasama
tidak hanya mengandalkan suatu koordinasi.
Biasanya penuh dengan gagasan
persamaan, persatuan, keadilan (fairness
injustice), tidak seperti manager yg
cenderung mengutamakan efisiensi &
efektivitas.
• Terlihat bahwa perbedaannya pada
hubungan interaksi antara leader - follower
- situation.
• Pemimpin mampu menciptakan situasi
dimana terjadi hubungan yg baik dan
melahirkan kreativitas & inovasi daripada
pengikutnya sehingga memberikan
suatu hasil yg lebih baik. Di satu sisi,
pengikut-pengikut ikut membentuk
situasi yg lebih kondusif serta
perubahan-perubahan terhadap status
quo.
• Pemimpin memberikan kesempatan
untuk berkembangnya pengikutnya,
sehingga memaksimalkan kemampuan
pengikutnya walaupun dapat terjadi
sesuatu “kegagalan yg dapat diterima”.
• Pemimpin mempunyai pandangan yg
luas dan intuitive terhadap kerja &
kemampuan pengikutnya, lebih luas dari
manager yg hanya cenderung mengikuti
garis-garis & pedoman-pedoman yg ada
yang dilaksanakan secara formal.
• Pemimpin lebih memahami hal-hal yg lebih
personal dan faktor-faktor yg tidak dapat diraba
(intangible). Dan demikian, dapat
menyesuaikan kembali (redefined) berbagai
parameter yg berhubungan dengan tugas-tugas
& tanggung jawab pengikut baik secara
perorangan, ataupun secara kelompok.
• Pemimpin mempunyai pandangan yg jauh lebih
ke depan serta lebih luas (long term
perspective) dengan penekanan kepada nilainilai yg dianut bersama (shared values).
LEADERSHIP
• Intelligent
• Credibility
• Humanity
• Discipline
SUN TZU
LEADER NEEDS POWER
Sources of Power :
• Formal authority
• Control of scarce resources
• Use of organizational structure, rules, and regulations
• Control of decision processes
• Control of knowledge and information
• Control of boundaries
• Ability to cope with uncertainty
• Control of technology
• Interpersonal alliances, networks, and control of
“Informal Organization”
• Control of counter organizations
• Symbolism and the management of meaning
• Gender and the management of gender relations
• Structural factors that define the stage of action
• The power one already has
Sumber-sumber kekuatan di atas bisa berpindah dari waktu ke waktu,
dari orang ke orang.
MANAGER
• Manager cenderung untuk melakukan suatu
rutinisasi dalam mengawasi peserta. Hal ini
terlihat dimana manager lebih menekankan
procedure yg harus diikuti atau terbatas
kepada tugas-tugas yg ada yang harus
diselesaikan oleh peserta dan tidak melihatnya
secara lebih luas. Tidak memberikan otonomi
lebih dari yg seharusnya dan lebih detail dalam
menilai suatu pekerjaan, serta penilaian lebih
bersifat explisit & spesifik.
• Apabila seorang manager melakukan
suatu perubahan cenderung
melakukannya dalam suatu batas-batas
formal / official dan jarang melakukan
perubahan besar yg sampai mengubah
suatu budaya organisasi.
• Batasan-batasan antara pemimpin & manager
lebih ditegaskan oleh Bennis dengan manager
lebih menyukai status stabilitas, & status quo
daripada pemimpin yg selalu menekankan
suatu perubahan yg merupakan transformasi
untuk mendapatkan hal yg lebih baik, lebih
efisien. Di sini kita berkenalan dengan
pemimpin yg dikatakan sebagai
“transformational leadership”, berbeda
dengan manager yg lebih ke “transactional”.
PENGERTIAN TENTANG KEPEMIMPINAN
• Dari definisi-definisi yg dikemukakan oleh para
pengamat / peneliti tentang kepemimpinan didapat
pengertian bahwa kepemimpinan adalah “Suatu
proses sosial untuk mempengaruhi semua anggota
dalam suatu kelompok oleh seorang pemimpin”.
Anggota yg dimaksudkan di sini adalah pengikut /
follower yg juga dapat mempengaruhi pemimpin
tsb. Jadi, ada proses saling mempengaruhi /
interaksi, pengaruh walaupun seorang pemimpin
mempunyai kelebihan dalam pengaruh tsb.
Follower merupakan dari proses kepemimpinan.
Dengan demikian dalam pengertian kepemimpinan,
ada pemimpin & pengikut.
• Selanjutnya ke arah mana hasil interaksi tsb, juga
dipengaruhi oleh situasi. Bagaimana hubungan
pemimpin & pengikut disebutkan sebagai suatu
hubungan yg dinamis antara kepemimpinan
(leadership) & kepesertaan (followership).
Hubungan antara leadership & followership,
dalam suatu organisasi merupakan hubungan yg
unik & tidak terpisahkan dengan karakteristik
tersendiri. Leadership & followership dapat
dikatakan dua sisi mata uang.
• Leadership dapat dikenal dengan karakteristik,
kompeten, berpandangan ke depan memberikan
dan penuh inspirasi (inspiring) & kejujuran.
Untuk selanjutnya banyak sekali diutarakan
karakteristik-karakteristik dari kepemimpinan.
Sedangkan, kepesertaan (followership) juga
mempunyai sifat-sifat kompeten, jujur, dipercaya
(keras), co-operative, & tergantung (dependent).
Kedua karakteristik tsb, bisa sangat berbeda,
bahkan conflicting pada keadaan-keadaan
tertentu & dapat terjadi suatu krisis, krisis
kepemimpinan, karena perubahan dalam
followership.
• Pengikut / peserta (followers) mempunyai
peran penting dalam proses terjadinya
kepemimpinan (leadership). Namun,
pengikut merupakan sisi yg kurang
dibahas.
• Pengikut mempunyai hal-hal yg penting yg
harus dipahami misalnya: harapan-harapan
mereka, sifat & kecenderungankecenderungan, tingkat kedewasaan /
kematangan (maturity), tingkat kompetensinya
serta motivasinya.
• Kesemuanya itu sangat mempengaruhi
terjadinya suatu proses kepemimpinan, karena
hubungan pemimpin & peserta berada dalam
suatu periode-periode perubahan yg dinamik.
• Pengertian ini kemudian memberikan
pemahaman tentang adanya suatu
pergeseran kekuatan (power) yg kemudian
memerlukan suatu perubahan
kepemimpinan. Selain itu, munculnya
fenomena pemimpin-pemimpin informal
dalam suatu organisasi dapat dijelaskan
dalam pengertian interaksi antara
leadership & followership.
• Situasi merupakan bagian yg ketiga dari
konteks kepemimpinan, kepesertaan & situasi,
atau konteks terjadinya suatu proses
leadership. Perubahan situasi dapat merubah
hubungan & bentuk kepemimpinan &
kepesertaan (leadership & followership).
Leader
Personality
Position
Expertise,
Etc
Followers
Values
Norms
Cohesiveness,
Etc
Task
Stress
Environment,
Etc
An Interactional Framework for Analyzing Leadership
Situation
• Leadership is both rational and
emotional
• Leadership is science and arts
• The important of arts is sometimes
can not be explained
KAITAN EMOSIONAL ANTARA
PEMIMPIN DAN PENGIKUT
• Senasib
• Cita-cita bersama
• Musuh bersama
• Kharisma
• Percaya (trust)
• dan sebagainya
Remember the difference between a
boss and a leader:
a boss says “Go!” –
a leader says, “Let’s go!”
E. M. Kelly
KEPEMIMPINAN DAPAT
DIPELAJARI & DILATIHKAN
• Ada 2 pendapat yg sangat berbeda tentang
kepemimpinan yaitu: apakah kepemimpinan
sesuatu yg merupakan bakat yg dipunyai
(given) sejak lahir ataukah kepemimpinan
dapat dipelajari & dilatihkan.
• Dua pendapat ini, akhirnya diakui duaduanya dimana pada dasarnya
kepemimpinan dapat dipelajari & dilatihkan
namun, ada orang-orang yg mempunyai
bakat / talent untuk lebih menguasai
kepemimpinan sama halnya dengan talenttalent pada bidang yg lain.
• Pendidikan & pelatihan kepemimpinan, untuk
memberikan pengertian dan kemampuan yg
lebih baik pada mereka yg memegang suatu
jabatan (in charge) dalam organisasi untuk
lebih memberikan hasil yg lebih baik.
• Melalui penelitian & studi tentang individu didapat
bahwa pada dasarnya seseorang mempunyai
suatu dorongan untuk mempengaruhi sekitarnya.
Maslow mengemukakan tingkat-tingkat kebutuhan
manusia dimana pada suatu saat memerlukan
suatu kebutuhan sosial yaitu: kebutuhan untuk
diterima lingkungannya, kemudian kebutuhan untuk
lebih dari lingkungannya, bahkan mempengaruhi
lingkungannya. Sampai suatu kebutuhan yg
disebutkan sebagai “aktualisasi diri” yg
merupakan suatu hal yg baru setelah ia mencapai
berbagai hal.
• Dasar pemikiran ini memberikan alasan
bahwa kepemimpinan yg pada dasarnya
tidak lain adalah mempengaruhi
(influence) dapat diajarkan & dilatihkan
karena individu mempunyai motivasi untuk
hal tsb.
• Parks, Sharon D., menyampaikan bahwa ada 5 hal
yg membawa sesuatu keyakinan bahwa
kepemimpinan dapat dipelajari, dilatihkan &
ditingkatkan.
1. Dalam setiap pribadi ada suatu faktor (personal
agency) yg memberikan dorongan kepada
individu untuk berbeda & mempengaruhi baik
untuk hal yg positif atau negatif.
2. Dalam sejarah manusia dikenal ada keinginan
untuk mempunyai kekuatan (power, authority).
3. Kesadaran yg muncul dalam menghadapi
keadaan yg semakin kompleks dimana terjadi
suatu saling ketergantungan (inter
dependency), yg memerlukan suatu k
emampuan baru.
4. Keinginan untuk adanya suatu perubahan.
5. Perubahan-perubahan dalam pandangan &
pemikiran kepada suatu hal.
• Kelima hal tsb diyakini oleh Parks ada dalam
setiap individu walaupun dalam individu tertentu
sangat kuat. Dikatakan sebagai “Five key
hungers”
Anggapan-anggapan lama tentang kepemimpinan
berdasarkan apa yg diketahui yg kemudian di
mitoskan
MYTH OF LEADERSHIP
 Good leadership is all common
sense
 Leader are born not made
 The only school that teaches
leadership is the school of hard
knocks
• THE MOST DANGEROUS MYTH IS THAT
LEADERS ARE BORN, THERE IS
GENETIC FACTOR TO LEADERSHIP
• MYTH ASSERTS THAT PEOPLE SIMPLY
EITHER HAVE CERTAIN CHARISMATIC
QUALITIES OR NOT = NONSENSE
• INFACT THE OPPOSITE IS TRUE
• LEADERS ARE MADE RATHER THAN
BORN
WARREN BENNIS
Alasan – alasan Mengapa Kemampuan Kepemimpinan
Lebih mudah apabila telah dipelajari terlebih dahulu
An educated man can experience more in a day than an
uneducated man in a lifetime
Seneca
Tell me and I’ll forget; show me and I may remember;
involve me and I’ll understand
Chinese proverb
Leadership and learning are indispensable to each other
John F. Kennedy
• Sekolah-sekolah yg melakukan pendidikan &
pelatihan kepemimpinan menyadari betul bahwa
kepemimpinan adalah suatu proses interaksi yg
berjalan secara dinamis, antara 3 hal: pemimpin,
pengikut & situasi.
• Peran pemimpin tentunya sangat besar dan
bagaimana pemimpin dapat mengatasi dua hal yg
lain, merupakan suatu kemampuan yg dapat
dikuasai seperti pengetahuan, tetapi juga seperti
seni (arts).
• Kedua sisi dari kepemimpinan, baik
pengetahuan ataupun seni (science & arts)
dapat dipelajari & dilatihkan. Tetapi, tentunya
tidak sama. Seni (artistry) sangat memerlukan
suatu jenis kecerdasan tersendiri dengan
standar-standar yg tidak begitu jelas yg lebih
mementingkan intuisi, kebijakan (wisdom)
daripada pertimbangan-pertimbangan kalkulatif
& matematis. Bahkan memerlukan sebuah
improvisasi dan adaptasi.
• Perbedaan ini dapat diandaikan (metaphor a)
antara suatu orchestra yg memainkan gubahangubahan yg telah baku dengan sebuah grup jazz
yg banyak melakukan improvisasi namun, sangat
kuat dan serasi hubungan antar pemain-pemain
dengan instrumennya.
• Pengertian kepemimpinan yg sangat kompleks
seperti halnya organisasi dapat dinyatakan
dengan suatu mitos yaitu hal-hal yg selama ini
diakui & dipercaya dan metaphor a yaitu
mengumpamakan. Walaupun hal ini tentunya
dapat dianggap menyederhanakan hal yg
sesungguhnya.
• Dalam ilmu pengetahuan, melalui suatu studi
pengamatan emperik terbentuk hasil-hasil yg
kemudian dipercaya menjadi suatu dalil. Dalam
ilmu-ilmu sosial dimana banyak hal-hal yg
kompleks dan tidak nyata (intangible) teori-teori
yg pada dasarnya suatu upaya untuk menjelaskan
sesuatu banyak memakai suatu perumpamaan
atau metaphor a. Selain itu, dijelaskan melalui
formulasi-formulasi yg menyederhanakan dari
keadaan sebenarnya. Salah satu cara untuk
menjelaskan hal yg sangat sulit (kompleks)
dipakai cara-cara metaphor a.
• Setiap teori ada kelemahannya.
• Seni kepemimpinan adalah suatu kemampuan yg
dapat dipunyai (dikuasai) oleh seseorang
dengan memberikan suatu pandangan terhadap
sesuatu hal yg kompleks dan terus berubah
untuk mempengaruhi / mendorong sebuah
kelompok agar ikut juga memahami dan mereka
bersama-sama belajar & beradaptasi, yg
bertujuan mendapatkan suatu kemajuan dalam
menjawab tantangan-tantangan yg berat. (Parks,
S.D - 2005)
• Management is to get everything done
through “The Others”
• “The Others”
Organization
• Unsur terpenting dari organisasi adalah
manusia
KEPEMIMPINAN
SIKLUS-SIKLUS DALAM MANAJEMEN
YANG BERUPA SISTEM
MASUKAN
PROSES
KELUARAN
DAMPAK
MASUKAN
BAGI SISTEM LAIN
KEPEMIMPINAN
SIKLUS-SIKLUS FUNGSI MANAJEMEN
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
EVALUASI
PENGAWASAN
KEPEMIMPINAN
SIKLUS-SIKLUS DALAM MANAJEMEN
MAN
MACHINES
MONEY
METHODES
MATERIAL
INPUT
PROCESS
MACHINES
METHODES
OUTPUT
MARKET
PRODUCT
PROFIT
KEPEMIMPINAN
SIKLUS-SIKLUS DALAM MANAJEMEN
• Siklus tidak boleh terputus
• Siklus tidak boleh tetap mendatar
• Terputus
Macet
Rusak
Hancur
Bubar
• Tetap Mendatar
Tak berkembang bahkan MUNDUR
Down Spiral (Vicious Circle)
THE CONVENTIONAL DEFINITION OF
MANAGEMENT IS GETTING WORK
DONE THROUGH PEOPLE, BUT REAL
MANAGEMENT IS DEVELOPING PEOPLE
THROUGH WORK
Developing people through leadership
AGHA HASAN ABEDI
AN ORGANIZATION WILL NEVER RISE
ABOVE THE QUALITY OF ITS
LEADERSHIP
COX & HOOVER
Sebuah organisasi yang dijalankan dengan
kepemimpinan yg buruk, tidak akan menjadi
organisasi yg baik (efektif)
• Managers do the things right
• Leaders do the right things
• “DO THE RIGHT THING IN THE RIGHT
WAY”
Warren Bennis
Tidak bisa dipisahkan dan dibedakan antara
manajer dan pemimpin.
Seharusnya, Manajer = Pemimpin
Pemimpin harus melakukan manajemen
Manajer harus memiliki kepemimpinan
PEMIMPIN
• Merubah persepsi / arti (perception &
meaning)
• Menciptakan VISI yang dipahami dan diikuti
(shared vision)
• Merubah kerangka pikir (mindset)
• Menciptakan SITUASI / lingkungan yang
memungkinkan organisasi untuk bergulir ke
atas (benchmarking)
Membuat “PERUBAHAN”
Visi dalam Kepemimpinan
Visi merupakan hal yang sangat penting,
merupakan wawasan kedepan, apa yang
diinginkan/dikehendaki akan terjadi.
Visi adalah arah dimana pemimpin akan
membawa pengikutnya yang memahami
betul akan kemana mereka dibawa.
Visi harus jelas (clear vision) yang dapat
mengarahkan secara fokus tahapantahapan.
Tidak ada prioritas ganda, duplikasi.
Leadership is about going somewhere.
If you and your people don’t know
where you are going, your leadership
doesn’t matter
Ken Blanchard
Visi yang jelas dan diterima akan
menumbuhkan kepercayaan (trust)
tanggung jawab bersama,
interdependensi motivasi untuk
sukses.
Sebuah visi akan menggambarkan
kepada semua orang hasil akhir yang
akan dicapai (end result).
Dan akan menumbuhkan suatu budaya
yang kuat yang berpengaruh ke semua
sisi organisasi.
Budaya organisasi adalah kepribadian
(personality) sebuah organisasi.
Yang mengandung nilai kepercayaan,
perilaku, sikap dari anggotaanggotanya.
Visi merupakan titik untuk memulai
dimana kemudian semua orang sadar
kemana mereka akan menuju.
Visi memberikan suatu bimbingan
untuk keputusan sehari-hari sehingga
seluruh anggota mempunyai target
dan upaya yang sejajar/sejalan tidak
saling silang antar mereka.
Key elements of a compelling vision:



Significant purpose – What
business are you in?
A picture of the future – What will
the future look like if you are
successful
Clear values – What guides your
behavior and decisions on a daily
basis?
Ken Blanchard
The best way to predict your
future is to create it
 Always focus on your vision
 Show the courage of
commitment
 Then people naturally serve the
vision, not the leader
Peter Drucker
Vision Statements
Autodesk
Avon
Goodyear
Tire &
Rubber
Transforming business by design.
To be the company that best understands and
satisfies the product, service, and self-fulfillment
needs of women – globally.
Become a market-focused tire company providing
superior products and services to end-users and to
our channel partners, leading to superior returns
for our shareholders.
Lafarge
To be the undisputed world leader in building
materials.
Marriott
Int’l, Inc.
To be the number one lodging company in the
world.
How Managers Think
About Competition
COMPETING
TO BE THE BEST
COMPETING
TO BE UNIQUE
The worst error in strategy is to compete with
rivals on the same dimensions
The first task of a leader is to define
reality and then imagination
Imagination is more important
than knowledge
Albert Einstein
DREAMING
• Dreams make difference
• Dreamless society is meaningless
Bermimpi dan bercita-cita sebuah jalan untuk
maju dan membuat perubahan
THE ART OF POSSIBILITY
(Seni untuk Melihat Kemungkinan)
• Different frame around the SAME SETS
(Memandang hal yg sama dgn cara lain)
• Changing perception and beliefs
(Merubah persepsi dan kepercayaan)
• Shifting PARADIGM
(Merubah sudut pandang)
III
II
I
4
●
●
●
●
●
●
●
● 1●
●
●3●
4
●3 ● ●
●
●
●
●
●
●
2
●
●
●
●
1
●
●
2
● 3●
1
●
●
●
●
●
●
●
4
2
IF YOU THINK YOU ARE BEATEN, YOU ARE
Apabila kita mengatakan tidak mungkin, maka tidak
akan memungkinkan.
Kita tidak boleh terjebak dalam ukuran-ukuran yang
membatasi.
Perbedaan antara teori Newton yang linier dan teori
Einstein yang memandang semua hal sebagai
suatu yang relatif.
Teori Malthus yang ternyata kemudian tidak benar
MELIHAT HAL-HAL YG
DILEMATIC & PARADOKSAL
MENUJU
TERJADI PERUBAHAN
PARADIGMA
THE ART OF POSSIBILITY
• Way out
Jalan Keluar ?
Imagination
Different point of views
Framing
Dream
Shared vision
etc
Dream
Imagination
Inspiring Vision
Shared Vision
Mission
Objective
Goals
Targets
• Strategy
• Critical
Success Factors
(CSf)
ENTERPREUNERSHIP
•Something new
•Something different
Creative
Innovative
Tom / Peter
(In Search of Excellence)
Mampu melihat berbagai peluang dan
memanfaatkannya
• Organisasi harus selalu mengalami
proses pembelajaran sehingga menjadi
organisasi dengan KEMAMPUAN
TINGGI melalui suatu KERJASAMA
TIM
• “ORGANIZATION LEARNS TO BE
GREAT”
Peter Senge
LEARNING ORGANIZATION
THROUGH
1.
2.
3.
4.
System Thinking (cara berfikir sistem)
Personal Mastery (kemampuan pribadi)
Mental Model (model kejiwaan)
Shared Vision (memahami dan mengikuti visi
bersama)
5. Team Learning (belajar melalui team)
Dalam pembelajaran organisasi ini, maka peranan
leader serta leadershipnya sangat menentukan.
BAGAIMANA MEMULAI?
• Mulai dari pimpinan puncak!
Top Manager
• Think Big
• Starts Small
=
Leader
• Think Globally
• Starts Locally
Act now
CHARACTERISTICS of
GREAT LEADERS
1.
2.
Uncompromising integrity
Absence of pettiness – difference between
interesting and important
3. Works on things by priority
4. Courageous
5. Committed
6. Goal oriented
7. Unorthodox
8. Inspired enthusiasm that contagious
9. Levelheaded in time of crisis
10. Desire to help others grow
Kepemimpinan dan Filosofi Jawa
yang diadopsi TNI









Ing ngarsa asung tulodo (keteladanan)
Ing madya mangun karsa (membangkitkan
semangat)
Tut wuri handayani (mendorong, menyemangati)
Ambeg paramaarta (prioritas)
Prawira Purbowisesa (tanggung jawab)
Blaka (terbuka/jujur)
Prasadja (sederhana)
Gemi (hemat)
Nastiti (hati-hati)
Sebuah hasil renungan seorang filosof (KH Dewantara),
bandingkan dengan “Situational Leadership” hasil studi
emperik dari Kent & Blanchard
Rasulullah SAW
1. Kamu semua adalah pemimpin dan
semua akan dimintai
pertanggungjawabannya.
2. Mulailah dari diri sendiri.
3. Bermusyawarahlah kamu dalam
segala urusan.
THE NEW LEADERSHIP COMPETENCIES
(Kompetensi Seorang Pemimpin)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
The ability to think in terms of systems and knowing
how to lead systems
The ability to understand the variability of work in
planning and problem solving
Understanding how we learn, develop, and improve,
and leading true learning and improvement
Understanding people and why they behave as they
do
Understanding the interdependence and interaction
between systems, variation, learning, and human
behavior. Knowing how each affects other
Giving vision, meaning, direction, and focus to the
organization
PEMIMPIN DALAM MEMBINA ANGGOTANYA







We must empower our people
We must put them into teams
We must put them into self-directed groups
We must motivate them
We must offer them incentives
We must hold them accountable
We must reengineer and reinvent them
Hal-hal di atas hanya dapat terjadi apabila
organisasi dalam keadaan kondusif
(good functioning), semua subsystem
dan system berfungsi dengan baik.
Dan hal ini hanya akan terjadi dengan
kepemimpinan yang efektif.
HERSEY – BLANCHARD
SITUATIONAL LEADERSHIP
DI BELAKANG
3
M
A
T
U
2
R
I
T
Y
1
TRAINING
ENCOURAGE
& TRAINING
ENCOURAGE
EMPOWERMENT
TRAINING
TRAINING &
ENCOURAGE
TRAINING &
ENCOURAGE
DI DEPAN
“PLAYING
CAPTAIN”
NEGOTIATE &
TRAINING
NEGOTIATE
1
2
SKILL
3
10 ELEMENTS OF A HIGH MORALE ENVIRONMENT
can be mixed and blended










Keep jobs interesting
Welcome new ideas
Foster a sense of accomplishment
Recognize special efforts
Treat people fairly
Be responsible as a leader
Offer fair and appropriate compensation
Support personal growth
Promote a sense of belonging
Provide opportunity
• Study the causes of low morale
• Take immediate action to counteract them
• Make strategic plans to keep morale from
falling
“Team members’ morale will never be higher
than the leader’s morale … for long.”
Signs of Low Morale and How to Raise Spirits
Common causes of low morale:















People’s failure to understand their jobs
Unrealistic or ever-changing goals
Poor communication that can take the form of
Constant criticism (or Big Brotherism)
Inaccessible or absentee management
Erratic and inconsistent discipline
Being thought of as a number
A manager’s lack of growth as a leader
Over-inflated organizational structure
Over-staffing
Misemployment
Poor psychological work environment
Management that is not people-oriented
Lack of performance appraisal and feedback
Continuing education that is dull or nonexistent
MAKE A NEW REALITY
• Make sure your goals are measurable,
realistic and challenging
• Categorize your goals
• Set a timetable for achievement – and
keep to it
BERBAGAI GAYA (STYLE)
KEPEMIMPINAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Management by Exception
Management by Objective (MBO)
Contingent Reward
Intellectual Stimulation
Inspirational
Charismatic
Individual Consideration
Gaya kepemimpinan dapat dipadatkan
menjadi 2 gaya:
1. TRANSACTIONAL
2. TRANSFORMATIONAL
• For every complex question there is
simple answer and it is WRONG!
• The world is too complex for one leader to
figure it all out and impose his or her
views on the rest of organization
H.L. MENCHEN
Pemikiran bersama akan jauh lebih baik
walaupun memerlukan pengembangan
KESIMPULAN
1. Kepemimpinan adalah suatu kondisi sebagai
hasil suatu proses interaksi antara pemimpin,
pengikut & situasi. Proses interaksi terjadi
terus-menerus sehingga kepemimpinan
bukan suatu yg sederhana, tetapi sesuatu yg
kompleks. Dari 3 hal tersebut, pemimpin
mempunyai peran yg sangat penting karena
mempunyai kelebihan terhadap pengikutnya
& mempunyai kemampuan untuk membuat
situasi kondusif atau sebaliknya.
Kepemimpinan sebagai suatu seni (artistry)
selain pengetahuan / ketrampilan.
2. Interaksi dari tiga hal tsb, merupakan
proses pengaruh-mempengaruhi
(influence), dimana kemampuan
seorang pemimpin adalah kemampuan
mempengaruhi untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Efektivitas
kepemimpinan dilihat dari tercapainya
tujuan kelompok (pemimpin &
pengikut) atau organisasi dan
kepuasan / akseptabilitas para pengikut
terhadap pemimpinnya.
3. Dalam terbentuknya organisasi, peranan
pemimpin sangat besar / penting pada tiap
tahapan. Tahapan arena, legitimasi /
pengakuan & pengesahan, organisasi
sebagai suatu alat dengan berbagai
aturan-aturan & norma yg telah disepakati,
organisasi sebagai sistem. Pada
organisasi yg sudah matang (mature)
dilakukan kegiatan manajemen yg lebih ke
arah pelaksanaan yg rutin. Tahapan ini,
dilakukan oleh para manager (people in
charge).
4. Seharusnya para manager juga
mempunyai kemampuan kepemimpinan.
5. Kepemimpinan dapat dipelajari &
dilatihkan. Tujuan dari pendidikan &
pelatihan kepemimpinan agar didapat
kemampuan kepemimpinan untuk setiap
tingkatan (leadership at all levels).
6. Organisasi tidak akan lebih dari tingkat
kepemimpinannya.
7. Organisasi akan maju melalui
pembelajaran dengan kepemimpinan
yang kuat.
8. Bentuk kepemimpinan sangat mengikuti
situasi sehingga kecenderungan / trend
kepemimpinan saat ini adalah
kepemimpinan yg demokratis.
Kepustakaan dan Bacaan Selanjutnya
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ouchi, William., (1987); Teori Z; Jakarta: Andamera Pustaka
Pfau, Bruce N. & Kay, Ira T., (2002); The Human Capital Edge : 21
People Management Practices Your Company Must Implement (or
Avoid) to Maximize Shareholder Value, Mc-Graw Hill Companies,
Inc : New York.
Pugh, D.S; (1987); Organization Theory; Penguin Books.
Pugh, D.S; Hickson, D.J; Hinings, C.R; (1983); Writers on
Organization; Penguin Books.
Singer, Marc G., (1990), Human Resource Management, PWS-KENT
Publishing Company: Boston.
Walker, James E., (1992), Human Resource Strategy, McGraw-Hill,
Inc.: New York.
Weihrich, Heinz & Koontz, Harold; (2005); Management: A Global
Perspective; 11th ed; Singapore: McGraw Hill.
Morgan, Gareth; (1986); Images of Organization; Beverly Hills: Sage
Publications, Inc.
Parks, S.D., (2005); Leadership Can Be Taught; Harvard Business
School Press: Boston, Massachusetts.
Hughes, R.L., Ginnett, R.C., Curphy, G.J., (1999); Leadership; 3rd ed;
Irwin McGraw-Hill: Singapore.
Scholtes, P.R., (1998); The Leader’s Handbook; Mc Graw Hill: United
States of America
TERIMA KASIH
Download