pengantar manajemen.kpts

advertisement
SEMESTER 2
1-1
BAB I
KONSEP DASAR MANAJEMEN
DEFINISI MANAJEMEN
Seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu yang terkait dengan
pencapaian tujuan (ernie&kurniawan,2005)
Sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
rangkaian kegiatan berupa perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian orang-orang serta sember daya organisasi lainnya
(nickels,Mchugh 1997).
Pencapaian tujuan organisasi dengan cara yang efektif dan efisien melalui
Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan dan Pengendalian Sumber
Daya dalam organisasi.
1-2
Pengertian Organisasi
 Organisasi adalah sekelompok orang
yang bekerjasama dalam struktur dan
kordinasi tertentu dalam mencapai
serangkaian tujuan tertentu.(Griffin,2002)
 Sekumpulan orang atau kelompok yang
memiliki tujuan tertentu dan berupaya
untuk mewujudkan tujuannya tersebut
melalui kerjasama.
(Ernie&Kurniawan,2005)
SEMESTER 2
1-3
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN

Perencanaan (Planning)
:
Menentukan tujuan untuk kinerja organisasi dimasa depan serta
memutuskan tugas dan pengunaan sember daya yang diperlukan
untuk pencapaian tujuan tersebut.

Pengorganisasian (Organizing) :
Meliputin penentuan dan pengelompokan tugas kedalam departeman,
menentukan otoritas serta mengalokasikan sember daya diantara
organisasi.

Pengarahan (Directing):
Merupakan Pengunaan pengaruh untuk memberikan motivasi kepada
keryawan untuk mencapai tujuan organisasi

Pengendalian (Controlling):
Mengawasi aktivitas keryawan, menentukan apakan organisasi tsb
dapat memenuhi terget tujuannya
SEMESTER 2
1-4
Kegiatan dalam Fungsi Perencanaan
 Menetapkan tujuan dan target bisnis
 Merumuskan strategi untuk
mencapai tujuan dan target bisnis
tersebut
 Menentukan sumber-sumber daya
yang diperlukan
 Menetapkan standar/indikator
keberhasilan dalam pencapaian
tujuan dan target bisnis
SEMESTER 2
1-5
Kegiatan dalam Fungsi Pengorganisasian
 Mengalokasikan sumber daya,
merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan
 Menetapkan struktur organisasi yang
menunjukkan adanya garis kewenangan
dan tanggungjawab
 Kegiatan perekrutan, penyeleksian,
pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia/tenaga kerja
 Kegiatan penempatan sumber daya
manusia pada posisi yang paling tepat
SEMESTER 2
1-6
Kegiatan dalam
Fungsi Pengarahan dan Implementasi
 Mengimplementasikan proses
kepemimpinan, pembimbingan, dan
pemberian motivasi kepada tenaga
kerja agar dapat bekerja secara
efektif dan efisien dalam pencapaian
tujuan
 Memberikan tugas dan penjelasan
rutin mengenai pekerjaan
 Menjelaskan kebijakan yang
ditetapkan SEMESTER 2
1-7
Kegiatan dalam
Fungsi Pengawasan dan Pengendalian
 Mengevaluasi keberhasilan dalam
pencapaian tujuan dan target bisnis
sesuai dengan indikator yang telah
ditetapkan
 Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi
atas penyimpangan yang mungkin
ditemukan
 Melakukan berbagai alternatif solusi atas
berbagai masalah yang terkait dengan
pencapaian tujuan dan target bisnis
SEMESTER 2
1-8
Kegiatan dalam Fungsi-fungsi Manajemen
Planning
Penentuan Tujuan dan
Bagaimana Cara
Pencapaian yang terbaik
Organizing
Penentuan Bagaimana
Penyusunan Organisasi dan
Aktifitas dapat dilakukan
Controlling
Monitoring dan Perbaikan
Aktifitas yang sedang
berjalan agar Tujuan dapat
tercapai
Leading
Proses Memotivasi Anggota
Organisasi agar Planning
dapat dijalankan
Keterangan:
Menunjukkan Arah Tahapan dari setiap fungsi manajemen
Menunjukkan keterkaitan timbal balik antar fungsi manajemen
SEMESTER 2
1-9
SEMESTER 2
1-10
BAB II
MANAJER DALAM KEGIATAN MANAJEMEN
TUJUAN
1. Mengetahui fungsi manajer sebagai orang yang menjalankan kegiatan
manajemen.
2. Mengetahui bahwa untuk dapat menjadi manajer yang baik, diperlukan keahliankeahlian manajemen.
3. Mengetahui tingkatan-tingkatan manajemen secara hirarkis beserta keahlian
manajerial yang diperlukan untuk setiap hirarkis tersebut
4. Mengetahui bahwa manajemen berdasarkan teori dan pengalaman dapat
dipandang sebagai sebuah seni sekaligus sains
1-11
Pengertian Manajer
 Manajer adalah orang yang
melakukan kegiatan manajemen.
Lebih lengkap lagi manajer adalah
individu yang bertanggung jawab
secara langsung untuk memastikan
kegiatan dalam sebuah organisasi
dijalankan bersama para anggota
dari organisasi (Ernie&Kurniawan,2005)
SEMESTER 2
1-12
Keahlian-keahlian Manajemen (Managerial
Skills)
 Keahlian teknis (Technical skills)
 Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi
dengan masyarakat (Human Relation
skills)
 Keahlian Konseptual (Conceptual skills)
 Keahlian dalam Pengambilan Keputusan
(Decision Making-Skills)
 Keahlian dalam Mengelola Waktu (Time
Management Skills)
SEMESTER 2
1-13
Keahlian tambahan bagi Manajer
 Keahlian dalam Manajemen Global
(Global Management Skills)
 Keahlian dalam hal teknologi
(Technological Skills)
SEMESTER 2
1-14
Tingkatan-tingkatan Manajemen
Manajemen Tingkat Puncak
(Top management)
Manajemen Tingkat Menengah
(Middle Management)
Manajemen Tingkat Pertama
atau Supervisi (Lower Mgt)
Manajemen Non-Supervisi
SEMESTER 2
1-15
Tingkatan Manajemen dalam
Bagan Organisasi
Direktur
Manajemen Tingkat Puncak
Wakil
Direktur
Manajer
Personalia
Manajer
Produksi
Supervisi
Kelompok B
Pegawai
Teknis/Buruh
Manajer
Keuangan
Supervisi
Kelompok A
Pegawai
Teknis/Buruh
Manajemen Tingkat Menengah
Manajer
Pemasaran
Manajemen Tingkat
Pertama/ Supervisi
Manajemen Non- Supervisi /
Pelaksana Teknis
SEMESTER 2
1-16
Manajemen: Sains atau Seni ?
Manajemen sebagai Sains
 Pendekatan melalui tahapan sistematis
berdasarkan keilmuan
 Umumnya memerlukan keahlian teknis,
diagnostik dan pengambilan keputusan
Manajemen sebagai Seni
 Pendekatan melalui intuisi dan perasaan
berdasarkan pengalaman
 Umumnya memerlukan keahlian
konseptual, kreatifitas dan komunikasi
interpersonal
SEMESTER 2
1-17
Menjadi Manajer:
Pendidikan dan Pengalaman
Melalui
Pendekatan
pendidikan dan
pelatihan
Pengalaman dalam
berbagai jenis
bagian, organisasi
dan perusahaan
Keberhasilan dalam mempelajari dan
menggunakan keahlian-keahlian manajemen
1-18
BAB III
PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN
TUJUAN
1.
Mengetahui secara umum perkembangan dalam ilmu manajemen.
2.
Mengetahui kelompok besar pemikiran yang terdapat dalam ilmu manajemen
beserta karakteristiknya.
3. Mengetahui berbagai kontributor manajemen kontemporer (management guru).
1-19
Sejarah Ilmu Manajemen
 Peninggalan fisik sebagai ciri adanya
implementasi ilmu manajemen; seperti
Piramida di Mesir, Bangunan Ka’bah di
Makkah, Tembok Cina, dan lain
sebagainya
 Peninggalan
fisik
tersebut
menggambarkan adanya aktifitas yang
teratur dan bertahap di masa lalu yang
saat ini dinamakan manajemen
1-20
Owen dan Babbage :
Pionir Ilmu Manajemen Modern
Robert Owen (1771-1858)
 Perlunya SDM dan Kesejahteraan
Pekerja dalam sebuah organisasi
Charles Babbage (1792-1871)
 Pentingnya Efisiensi dalam kegiatan
Produksi, khususnya dalam
penggunaan fasilitas dan material
produksi
1-21
Tiga Kelompok Pemikiran Terdahulu
dalam Ilmu Manajemen
 Perspektif Manajemen Klasik

Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik
 Perusahaan manufaktur, Bank Umum, Perusahaan Asuransi,
Perusahaan Ritel, dll

Kelompok Manajemen Administrasi
 Perspektif Manajemen Perilaku



Studi Howthorne
Teori Relasi Manusia
Teori Perilaku Kontemporer
 Perspektif Manajemen Kuantitatif


Kelompok Manajemen Sains
Kelompok Manajemen Operasi
1-22
Perspektif Manajemen Klasik

Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik

Frederich W Taylor (1856-1915)
 Time and Motion Studies, Piecework pay system, Empat Prinsip dasar Manajemen
Ilmiah

Frank Gilberth (1868-1924) dan Lilian Gilberth (1878-1972)
 Efisiensi dalam Produksi, Psikologi Industri, dan Manajemen SDM

Henry L Gant (1861-1919)
 Empat Gagasan Peningkatan Manajemen,Gantt Chart,

Harrington Emerson (1853-1931)
 14 Prinsip Efisiensi

Perspektif Manajemen Administrasi

Henry Fayol (1841-1925)
 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen

Lyndall Urwick (1891-1983)
 Panduan Manajemen (Managerial Guidelines)

Max Weber (1864-1920)
 Birokrasi dalam Organisasi
1-23
Ilustrasi
Time Motion Studies dan Piecework Pay System dari Taylor
Pekerja
Kemampuan Pengerjaan dan Jumlah Upah yang diterima
A
Karena mampu mengerjakan 25 Unit atau diatas standar,
maka upah yang diterima adalah 25 unit x Rp. 2.000 = Rp.
50.000
B
Karena pengerjaannya hanya 20 unit atau dibawah standar,
maka upah yang diterima adalah 20 unit x Rp. 1.750 =
Rp. 35.000
C
Karena pengerjaannya sebanyak 24 Unit atau sesuai
dengan standar, maka upah yang diterima adalah 24 unit x
Rp. 2.000 = Rp. 48.000
1-24
4 Prinsip Taylor dalam Tahapan
Merumuskan
Pendekatan dalam
setiap Jenis
Pekerjaan untuk
menggantikan
pendekatan yang
lama yang sudah
dianggap baku
Secara ilmiah
dilakukan seleksi
atas tenaga kerja
dan pemberian
pelatihan bagi
tenaga kerja agar
dapat menjalankan
tugas
sebagaimana
dijelaskan dalam
langkah pertama
Memberikan
pengarahan dan
pemantauan atas
pekerja untuk
memastikan
bahwa mereka
melakukan
pekerjaan yang
telah ditugaskan
sesuai dengan
standar
Melanjutkan langkahlangkah pengerjaan
sebagaimana yang
telah dicapai pada
langkah-langkah
sebelumnya dengan
menggunakan tenaga
kerja yang mampu
menyelesaikan
pekerjaan
sebagaimana mestinya
1-25
Empat Gagasan Gantt dalam Manajemen

Kerjasama yang saling menguntungkan
antara tenaga kerja dan pimpinan
 Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan
 Sistem insentif untuk merangsang
produktifitas karyawan dan organisasi
 Penggunaan instruksi-instruksi kerja yang
terperinci.
1-26
12 Prinsip Efisiensi Emerson












Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas
Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
Adanya staff yang memiliki kualifikasi yang tepat
Adanya kedisiplinan
Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan
terpercaya, sehingga diperlukan semacam sistem informasi atau
akuntansi.
Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan dan
pembagian kerja.
Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi kualitas
kerja maupun waktu pengerjaan.
Kondisi pekerjaan perlu distandardisasi.
Kegiatan operasional harus juga distandardisasikan.
Instruksi-instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar.
Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian
insentif.
1-27
14 Prinsip Fayol dalam Manajemen
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembagian Kerja – yaitu adanya spesialisasi akan meningkatkan
efisiensi pelaksanaan kerja
Wewenang – yaitu adanya hak untuk memberi perintah dan
dipatuhi.
Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan
dan tujuan organisasi.
Kesatuan Perintah – bahwa setiap pekerja hanya menerima
instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan.
Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dala organisasi yang
memiliki tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer
dengan penggunaan satu rencana.
Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan
umum – kepentingan perseorangan harus diupayakan agar
senantiasa dibawah kepentingan organisasi. Artinya prioritas harus
didahulukan untuk kepentingan bersama daripada kepentingan
pribadi.
1-28
14 Prinsip Fayol (lanjutan)
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil
baik bagi karyawan maupun pemilik.
Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi dengan
desentralisasi
Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan perintah
yang jelas.
Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya, harus
ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-orang harus
sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan.
Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada
diskriminasi
Stabilitas Staf dalam Organisasi – perlu adanya kestabilan dalam
menjalankan organisasi, tidak terlalu cepat ataupun terlalu lambat.
Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk mengembangkan
dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan dan menjalankan
tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan terjadi kesalahan.
Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa pada
dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan operasional
organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari
para anggota yang tercermin pada semangat korps/kebersamaan.
1-29
Kesimpulan mengenai Perspektif Manajemen Klasik
Kontribusi Manajemen Klasik





spesialisasi pekerjaan
studi mengenai masa dan beban kerja
metode ilmiah dalam manajemen
Dikenalnya fungsi-fungsi manajemen.
Prosedur dan Birokrasi
Keterbatasan Manajemen Klasik

Kurang memperhatikan aspek kemanusiaan dari pekerja,
seperti motif, tujuan, perilaku, dan lain sebagainya
1-30
Perspektif Manajemen Perilaku

Hugo Munstberg (1863-1916)
Pentingnya pemahaman psikologis khususnya motivasi para pekerja

Studi Howthorne (Elton Mayo)

Teori Perhatian (Attention Theory)
 Pekerja akan lebih produktif jika merasa diperhatikan

Teori Penerimaan Sosial (Social Acceptance Theory)
 Pekerja akan menunjukkan produktifitas berdasarkan faktor penerimaan sosial

Teori Relasi Manusia



Hirarki Kebutuhan dari Abraham Maslow
Teori X dan Y dari Douglas Mc Gregor
Teori Perilaku Kontemporer


Perhatian pada perilaku pekerja yang disebabkan oleh faktor psikologis,
sosiologis, antropologis, dan lan sebagainya
Melahirkan konsentrasi ilmu Perilaku Organisasi
1-31
Perspektif Manajemen Kuantitatif
 Kelompok Manajemen Sains
Pengenalan penggunaan model matematis dalam kegiatan bisnis
dan industri, seperti penentuan jumlah Teller dalam sebuah Bank
(kasus Bank of England), peramalan atas volume penjualan, dan
lain sebagainya
 Kelompok Manajemen Operasi
 Lanjutan dari kelompok Manajemen Sains
 Adanya fokus pada pendekatan kuantitatif untuk peningkatan
efisiensi
 Dikenalnya pendekatan Analisa Break Even, Queuing Theory,
dll
1-32
Teori Manajemen Kontemporer
 Perspektif Sistem dalam Manajemen
Open System, Sub-Sistem, Sinergi dan Entropi
 Perspektif Kontingensi dalam Manajemen
There is no such things as one best and general way on
management
1-33
Perspektif Sistem dalam Manajemen
Input dari Lingkungan:
Proses Transformasi:
Output bagi Lingkungan:
Bahan baku, SDM,
informasi, uang
Sistem operasi, sistem
administrasi, teknologi,
sistem kontrol
Barang/Jasa, Untung/Rugi,
perilaku pekerja, output
informasi
Umpan Balik
1-34
Perspektif Sistem dalam Manajemen

Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan
lingkungan dimana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan
interaksi dengan lingkungan.

Sub-sistem merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi atau
manajemen yang satu sama lainnya saling berkaitan

Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang
dilaksanakan secara bersama-sama akan memberikan hasil yang
lebih baik daripada jika hanya dikerjakan oleh seorang saja.

Entropi adalah kondisi dimana organisasi mengalami penurunan
produktifitas dan kualitasnya disebabkan ketidakmampuan dalam
membaca dan beradaptasi dengan lingkungan.
1-35
Berbagai Isu kontemporer dalam
Perkembangan Ilmu Manajemen







Downsizing
Diversity management
Information Technology
Globalization
Ethics and Social Responsibility
Managing for Quality
Service Economy
1-36
Modern Management Guru
 John Aldair
efektif leadership dan centered leadership
 Igor Ansoff
strategic management, Ansoff Matrix
 Chris Argyris
learning organization, single loop & double loop
learning
 Chester Barnard
organizational behavior and executive behavior
 Percy Barnevik
Multinational corporate management system
1-37
Modern Management Guru (lanjutan)
 Christopher Bartlett
Entrepreneurial organization
 Warren Bennis
Adhocracy on Leadership and management
 Robert Blake
Managerial grid
 Edward de Bono
lateral thinking, valued monopolies
dan lain sebagainya
1-38
BAB IV
LINGKUNGAN DAN BUDAYA ORGANISASI
TUJUAN
1.
Mengetahui secara umum lingkungan di seputar organisasi bisnis atau
perusahaan.
2.Mengetahui secara teoritis dan praktis bentuk-bentuk keterkaitan lingkungan
dengan organisasi bisnis.
3. Mengetahui bahwa dengan memahami lingkungan secara lebih baik akan
membantu manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi bisnis.
1-39
Organisasi dan Lingkungan
 Organisasi berada dalam sebuah
lingkungan
 Lingkungan dapat menjadi faktor
pendukung maupun penghambat
organisasi
 Kegiatan organisasi akan merubah
lingkungan, dan juga sebaliknya,
lingkungan akan mendorong
perubahan pada organisasi.
1-40
Lingkungan Organisasi
Lingkungan
Organisasi
Lingkungan
Internal
Lingkungan yang terkait
langsung (Mikro)
Lokal
Internasional
Pemilik Organisasi, Tim Manajemen,
Para Anggota atau Para Pekerja,
Lingkungan Fisik Organisasi
Lingkungan
Eksternal
Lingkungan yang tidak
terkait langsung (Makro)
Lokal
Internasional
Pemasok, Pelanggan, Pesaing, Partner
Strategis, Regulator, Pemerintah,
Masyarakat Umum
1-41
Lingkungan Internal Organisasi

Pemilik
adalah mereka yang secara historis maupun hukum dinyatakan sebagai
pemilik akibat adanya penyertaan modal, ide ataupun berdasarkan ketentuan
lainnya dinyatakan sebagai pemilik organisasi.

Tim Manajemen
adalah orang-orang yang menurut para pemilik organisasi atau perusahaan
dinyatakan atau ditunjuk sebagai pengelola organisasi untuk suatu periode
tertentu.

Para Anggota atau Pekerja
adalah sumber daya manusia dari organisasi atau perusahaan yang bergelut
dalam aktivitas operasional perusahaan dan menjalankan tugas-tugas
keseharian organisasi berdasarkan apa yang telah ditetapkan oleh tim
manajemen.

Lingkungan Fisik Organisasi
adalah sumber daya selain manusia yang dimiliki perusahaan dan menjadi
faktor pendukung berjalannya sebuah aktifitas organisasi atau perusahaan
1-42
Lingkungan Eksternal Organisasi

Pelanggan
adalah mereka yang secara langsung memanfaatkan, menggunakan, dan
mengajukan permintaan atas barang atau jasa yang ditawarkan oleh organisasi.

Pesaing
organisasi bisnis lain yang menjalankan bisnis yang sama dengan
organisasi yang kita jalankan. Karena bisnis yang dijalankan
sama, maka pesaing merupakan tantangan (sekaligus ancaman)
yang dihadapi organisasi dalam meraih pelanggan

Pemasok
adalah pihak yang terkait langsung dalam kegiatan bisnis dari
sebuah organisasi, khususnya organisasi bisnis yang melakukan
kegiatan produksi barang jadi dari berbagai jenis bahan baku .
1-43
Lingkungan Eksternal Organisasi
(lanjutan)

Regulator
adalah pihak-pihak yang berkepentingan dalam menciptakan
keadaan dan kegiatan bisnis yang fair dan aman bagi semua
pihak yang ingin menjalankan bisnis

Partner Strategis
adalah perusahaan lain yang menjalankan bisnis berbeda
dengan perusahaan kita, akan tetapi dapat secara bersamasama menjadi mitra kita dalam menjalankan bisnis yang saling
menguntungkan kedua belah pihak

Pemerintah
adalah pihak yang atas legitimasi politik tertentu di suatu
negara, diangkat dan bertugas untuk mewujudkan masyarakat
ke arah yang lebih baik dalam pembangunan di segala bidang
1-44
Lingkungan Internasional
dan Kegiatan Bisnis
 Peluang
Penetrasi Pasar , Akses terhadap Bahan Baku, Akses
terhadap lembaga keuangan, dll
 Tantangan/Ancaman
Pesaing Internasional, Regulasi yang berbeda, Mata Uang
yang berbeda, Kondisi sosial dan politik yang berbeda,dll
1-45
Berbagai bentuk Bisnis Internasional
 Pasar Produk (product market) melalui
Ekspor dan Impor barang atau jasa
 Lisensi (licensing)
 Partner Strategis (strategic partner)
 Investasi Langsung (direct investment)
melalui diantaranya berupa pendirian
anak cabang perusahaan di berbagai
negara (subsidiaries)
1-46
Berbagai faktor yang terkait
dengan Bisnis Internasional
 Kontrol Perdagangan Internasional
Tariff dan Quota
 Komunitas Ekonomi Internasional
Uni Eropa, WTO, AFTA,NAFTA, dll
 Perbedaan budaya antar negara
Cross Cultural Management, Simbol dan Bahasa,
dll
1-47
Budaya Organisasi
 Budaya Organisasi merupakan Nilai-nilai
dan norma yang dianut dan dijalankan oleh
sebuah organisasi terkait dengan lingkungan
di mana organisasi tersebut menjalankan
kegiatannya
 Budaya organisasi merupakan “apa yang
dirasakan, apa yang diyakini, dan apa yang
dijalani” oleh sebuah organisasi.
1-48
Faktor penentu
Budaya Organisasi

Pengalaman Organisasi (Organizational Experiences)
merupakan faktor penentu utama terciptanya sebuah Budaya
Organisasi tertentu.
Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan maupun
kegagalan yang dialami organisasi dalam menjalani
kegiatannya dari waktu ke waktu.

Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi faktor
penentu terbentuknya sebuah Budaya Organisasi.
Prinsip, Norma, dan keyakinan tertentu nilai-nilainya diadopsi
sehingga menentukan sebuah budaya organisasi.
1-49
BAB V
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN
TUJUAN
1.
Mengetahui tanggung jawab sosial yang dihadapi oleh organisasi bisnis
2. Mengetahui konsep dasar etika manajemen dan kaitannya dengan tanggung
jawab sosial dari perusahaan.
1-50
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau
Corporate Social Responsibility adalah bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan
eksternal perusahaan melalui berbagai kegiatan
yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan,
norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta
berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.
1-51
Pro Kontra mengenai
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
No
Pandangan Kelompok yang Pro
terhadap tanggung jawab sosial dari
Organisasi Bisnis
No
Pandangan Kelompok yang Kontra
terhadap tanggung jawab sosial dari
Organisasi Bisnis
1
Kegiatan bisnis seringkali
menimbulkan masalah, oleh karena itu
sudah semestinyalah perusahaan
bertanggung jawab atas apa yang telah
dilakukannya
1
Perusahaan tidak memiliki ahli yang
mengkhususkan dalam bidang sosial
dan kemasyarakatan, oleh karena itu
sulit bagi perusahaan untuk ikut
bertanggung jawab
2
Perusahaan adalah bagian dari
lingkungan sosial masyarakat,
oleh karena itu sudah semestinya ikut
berpartisipasi dan bertanggung jawab
atas apa yang terjadi di masyarakat
2
Perusahaan yang ikut berpartisipasi dan
bertanggung jawab dalam lingkungan
sosial masyarakat justru akan memiliki
kekuatan untuk mengontrol masyarakat,
dan itu indikasi yang kurang baik secara
Sosial
3
Perusahaan biasanya memiliki sumber
daya untuk menyelesaikan masalah di
lingkungan sosial masyarakat
3
Akan banyak terdapat konflik kepentingan
di masyarakat jika perusahaan terlibat dalam
aktifitas sosial
4
Perusahaan adalah partner dari lingkungan
sosial kemasyarakatan, sebagaimana
halnya juga pemerintah dan masyarakat
lain pada umumnya
4
Tujuan perusahaan bukan untuk motif sosial,
akan tetapi untuk memperoleh profit dan
mencapai tujuan yang diharapkan oleh para
pemilik perusahaan
1-52
Sumber: Fundamentals of Managemenet, Ricky W Griffin, Houghton Mifflin Company, 2000, p.41
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Reaktif
Cenderung Menolak
tanggung Jawab Sosial
Akomodatif
Melakukan tanggung
jawab sosial untuk
menghindari tekanan dari
masyarakat
Rendah ----------------Tingkat Tanggung Jawab Sosial-------------- Tinggi
Defensif
Cenderung membela diri
dalam menghindari
tanggung jawab sosial
Proaktif
Mengambil inisiatif dalam
tanggung jawab sosial;
Membentuk model industri
yang bertanggung jawab
sosial
Sumber: Management, Robert Kreitner, 5th edition, Houghton Mifflin Company, 1992
1-53
Strategi Pengelolaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Strategi Reaktif
Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam tanggung jawab sosial
cenderung menolak atau menghindarkan diri dari tanggung jawab sosial

Strategi Defensif
Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan
terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau jalur hukum untuk
menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab sosial .

Strategi Akomodatif
Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial yang dijalankan
perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat dan lingkungan
sekitar akan hal tersebut

Strategi Proaktif
Perusahaan memandang bahwa tanggung jawab sosial adalah bagian dari
tanggung jawab untuk memuaskan stakeholders. Jika stakeholders
terpuaskan, maka citra positif terhadap perusahaan akan terbangun.
1-54
Manfaat
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
 Manfaat bagi Perusahaan
Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah
 Manfaat bagi Masyarakat
Selain kepentingan masyarakat terakomodasi, hubungan
masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasi
win-win solution.
 Manfaat bagi Pemerintah
Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial dari
pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial.
1-55
Dimensi Etika dalam Manajemen
 Etika adakah pandangan , keyakinan dan
nilai akan sesuatu yang baik dan buruk,
benar dan salah (Griffin)
 Etika Manajemen adalah standar kelayakan
pengelolaan organisasi yang memenuhi
kriteria etika.
1-56
Nilai Personal sebagai standar Etika

Nilai (Values) sendiri pada dasarnya merupakan pandangan
ideal yang mempengaruhi cara pandang, cara berfikir dan
perilaku dari seseorang.

Nilai Personal atau Personal Values pada dasarnya
merupakan cara pandang, cara pikir, dan keyakinan yang
dipegang oleh seseorangsehubungan dengan segala kegiatan
yang dilakukannya

Nilai Personal terdiri dari nilai terminal dan nilai
instrumental. Nilai terminal pada dasarnya merupakan
pandangan dan cara berfikir seseorang yang terwujud melalui
perilakunya, yang didorong oleh motif dirinya dalam meraih
sesuatu. Nilai instrumental adalah pandangan dan cara
berfikir seseorang yang berlaku untuk segala keadaan dan
diterima oleh semua pihak sebagai sesuatu yang memang
harus diperhatikan dan dijalankan.
1-57
Penelitian Empiris mengenai
Nilai Terminal dan Nilai Instrumental (Kreitner,1992)
 Responden dari 220 manajer beranggapan
bahwa nilai-nilai terminal yang perlu untuk
dimiliki adalah (1) kejujuran (2) tanggung jawab
(3) kapabilitas (4) ambisi dan (5) independensi
 Responden dari 220 manajer beranggapan
bahwa nilai-nilai instrumental yang perlu dimiliki
adalah (1) penghargaan terhadap pribadi (2)
keamanan dan kesejahteraan keluarga pekerja
(3) kebebasan dan kemerdekaan (4) dorongan
untuk meraih sesuatu dan (5) kebahagiaan
1-58
Konflik Nilai
 Konflik intrapersonal pada dasarnya terjadi
umumnya di dalam individu dan antar individu.
 Konflik individu-organisasi pada dasarnya
merupakan konflik yang terjadi pada saat nilai yang
dianut oleh individu berbenturan dengan nilai yang
harus ditanamkan oleh perusahaan
 Konflik antar Budaya pada dasarnya merupakan
konflik antar individu maupun antara individu dengan
organisasi yang disebabkan oleh adanya perbedaan
budaya diantara individu yang bersangkutan atau
juga organisasi yang bersangkutan
1-59
Berbagai isu seputar etika manajemen













Penggunaan obat-obatan terlarang
Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
Konflik Kepentingan
Pengawasan Kualitas atau Quality Control
Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
Pemecatan tenaga kerja
Polusi Lingkungan
Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait
dengan pemegang kebijakan.
dan lain sebagainya
1-60
Model Penilaian Etika
(Griffin,2002)
Data
Gathering
Analysis
Pengumpulan Data mengenai tindakan atau kegiatan yang dilakukan
Apakah tindakan atau kegiatan yang dilakukan memenuhi 4 kriteria dalam etika :
Manfaat : Apakah tindakan tersebut memberikan manfaat dan kepuasan bagi semua
pihak ?
Pemenuhan Hak : Apakah tindakan yang dilakukan menjamin terpenuhinya dan
terpeliharanya hak-hak dari semua pihak ?
Keadilan : Apakah tindakan yang dilakukan adil bagi semua pihak ?
Pemeliharaan : Apakah tindakan yang dilakukan konsisten dengan tanggung jawab
pemeliharaan dalam berbagai hal ?
Tidak dalam
seluruh kriteria
Tidak dalam satu atau
beberapa kriteria
Ya, dalam seluruh
kriteria
-Apakah ada faktor yang menyebabkan kriteria tidak terpenuhi
sehingga dapat dimaklumi ?
-Apakah kriteria yang terpenuhi lebih penting dibandingkan kriteria lain?
-Apakah ada faktor diluar kemampuan organisasi yang menyebabkan
sebagian kriteria tidak terpenuhi ?
Penilaian
Tidak
Ya
Tidak Etis
Etis
1-61
Upaya perwujudan
dan peningkatan etika manajemen
 Pelatihan etika
 Advokasi etika
 Kode Etik
 Keterlibatan Publik dalam Etika Manajemen
Perusahaan
1-62
BAB VI
FUNGSI PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
TUJUAN
1.
Mengetahui konsep dasar mengenai perencanaan dalam manajemen
organisasi.
2. Mengetahui jenis-jenis perencanaan dan bagaimana perencanaan dilaksanakan
3. Mengetahui alat-alat bantu manajemen dalam kegiatan perencanaan
4. Mengetahui cara-cara penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan
1-63
Pengertian Perencanaan

Perencanaan atau Planning adalah sebuah proses yang dimulai dari
penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian
tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem
perencanaan yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan
mengkordinasikan seluruh pekerjaan organisasi hingga tercapainya
tujuan organisasi (Robbins dan Coulter ,2002)

Perencanaan dapat dilihat dari 3 hal, yaitu proses, fungsi manajemen,
dan pengambilan keputusan. (Ernie&Kurniawan,2005)
Dari sisi proses, fungsi perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih
tujuan dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau merubah tujuan dan kegiatan
organisasi.
Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk
jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana keputusan
yang diambil belum tentu sesuai hingga implementasi perencaan tersebut dibuktikan di
kemudian hari.
1-64
Fungsi atau Manfaat dari Perencanaan
 Pengarah Organisasi
 Minimalisasi Ketidakpastian
 Minimalisasi inefisiensi sumber daya
 Penetapan Standar dalam Pengawasan Kualitas
1-65
Persyaratan Perencanaan
(Planning Requirements)
 Faktual dan Realistis
 Logis dan Rasional
 Fleksibel
 Komitmen
 Komprehensif atau menyeluruh
1-66
Peran Tujuan dan Rencana
dalam Proses Perencanaan
 Tujuan (Goals) pada dasarnya adalah hasil akhir
yang diharapkan dapat diraih atau dicapai oleh
individu, kelompok atau seluruh organisasi.
 Rencana (Plans) adalah segala bentuk konsep dan
dokumentasi yang menggambarkan bagaimana
tujuan akan dicapai dan bagaimana sumber daya
perusahaan akan dialokasikan, penjadualan dari
proses pencapaian tujuan, hingga segala hal yang
terkait dengan pencapaian tujuan
1-67
Jenis-jenis Tujuan
 Berdasarkan jumlah
Tujuan tunggal (single goals) dan Tujuan yang banyak
(multiple goals)
 Berdasarkan Kejelasan
Tujuan yang dinyatakan (stated goals) dan rujuan yang aktual
atau nyata (real goals)
 Berdasarkan Keluasan dan Waktu
Pencapaian
Tujuan Strategis (strategic goals), Tujuan Taktis (tactical
goals), dan Tujuan Operasional (operational goals)
1-68
Jenis-jenis Rencana
 Berdasarkan Keluasan dan Waktu
Pencapaian
Rencana Strategis (Jangka Panjang), Rencana Taktis (jangka
Menengah) dan Rencana Operasional (Jangka Pendek)
 Berdasarkan Kejelasan
Rencana Spesifik (Specific Plans) Rencana Direktif (Directive
Plans)
 Berdasarkan Frekuensi Penggunaan
Rencana Sekali Pakai (single-use plans), dan Rencana yang
dipergunakan secara terus-menerus (standing plans)
1-69
Hubungan antara Rencana dan Tujuan
Tujuan
Organisasi
Tujuan Strategis (Jangka Panjang)
Tujuan Taktis (Jangka Menengah)
Tujuan Operasional (Jangka Pendek)
Rencana Strategis
Rencana Taktis
Rencana Operasional
1-70
Pendekatan dalam Penetapan Tujuan
 Pendekatan Tradisional (Traditional Goal
Setting)
 Pendekatan Manajemen Berdasarkan
Sasaran/Tujuan (Management by
Objectives)
1-71
Pendekatan Tradisional
dalam Penetapan Tujuan
Tujuan Manajemen Puncak
Tujuan Manajemen Divisi
Tujuan Manajemen Departemen
Tujuan Pekerja secara Individual
Kita memerlukan peningkatan kinerja
perusahaan
Kami ingin melihat peningkatan
signifikan pada keuntungan dalam
divisi kami
Tingkatkan Keuntungan
bagaimanapun caranya
Jangan khawatirkan kualitas,
bekerjalah dengan cepat
1-72
Pendekatan MBO
Pimpinan
dan
Bawahan
Perencanaan
Bersama
Penentu
an Tujuan
Penentuan
Standar
Pemilihan
Kegiatan
Pelaksanaan pada
setiap Pihak
Bawahan
Menunjukkan
kinerja terbaik
Pimpinan
memberikan
pengarahan
Evaluasi Bersama
Analisa Hasil
yang dicapai
Mendiskusikan akibat
dari hasil yang dicapai
Memperbaharui siklus
MBO
1-73
Kekuatan dan Kelemahan MBO
Kekuatan




MBO melakukan integrasi fungsi
perencanaan dan pengawasan ke dalam
suatu sistem yang rasional dalam
manajemen
MBO mendorong organisasi untuk
menentukan tujuan dari tingkatan atas
hingga tingkatan bawah dari manajemen
MBO memfokuskan pada hasil akhir
daripada niat yang baik maupun faktor
personal.
MBO mendorong adanya manajemen diri
dan komitmen dari setiap orang melalui
partisipasi pada setiap tingkatan
manajemen dalam penentuan tujuan
Kelemahan




MBO dianggap terlalu
menyederhanakan kegiatan dengan
berusaha untuk menyelesaikan segala
sesuatu.
MBO secara cepat akan ditolak oleh
manajer yang memiliki gaya otoriter
(yang bisa saja disebabkan karena
orang-orang yang bertipe X dari
McGregor) dan oleh mereka yang
menerapkan birokrasi yang tidak
fleksibel dan ketat.
MBO memerlukan banyak waktu dan
usaha dalam implementasinya
MBO dapat menjadi tantangan bagi
manajer yang kurang memiliki
kualifikasi yang baik.
1-74
Beberapa Alat Bantu perencanaan
 Bagan Arus (Flow Chart)
 Bagan Gantt (Gantt Chart)
 Jaringan PERT (PERT Network)
 dll
1-75
Contoh Bagan Arus (Flow Chart)
Mulai
Perlu
Buku
Bacaa
n?
Tida
k
Berhenti
Y
a
Beli
Buku
Bacaa
n?
Tida
k
Pinjam
Y
a
Membeli Buku Bacaan
yang diinginkan
Membaca Buku Yang
diinginkan
Selesai
1-76
Contoh Bagan Gantt
Pekerjaan
Bulan 1
I
II
III
Bulan 2
IV
I
II
III
Bulan 3
IV
I
II
III
Bulan 4
IV
I
II
III
IV
1. Pembelian Bahan
Baku
2. Proses Produksi
3. Pergudangan
4. Pengiriman
Keterangan : Bagian yang diarsir
menunjukkan waktu pengerjaan
1-77
Contoh Jaringan PERT
2
C
Te=6
1
A
Te=4 ¼
B
5
F
Te=2
3
D
Te=7 ¼
4
Te=3
Te=2
6
Te=1
E
8
G
9
Te=5 ¼
H
10
I
Te=2¼
7
Te=1
= Kegiatan-kegiatan(Activites) dalam kerangka PERT, dimana pada contoh
diatas dapat memerlukan waktu pengerjaan antara 1 hari hingga 7 ¼ hari.
= Kejadian-kegiatan (Events) yang menjadi indikator sebelum kegiatan
dilaksanakan. Misalnya, setelah kejadian A terjadi, maka pengerjaan kegiatan
1 dapat dilaksanakan, dan seterusnya.
Te
= Waktu Pengerjaan Kegiatan berdasarkan Te. Dari contoh diatas terdapat
waktu pengerjaan berdasarkan Te yang berbeda-beda, dari mulai 1 hari
hingga paling lama 7 ¼ hari. Secara keseluruhan contoh pengerjaan
berdasarkan Jaringan PERT diatas akan membutuhkan waktu selama 21 ¾
hari yaitu dengan menjumlahkan salah satu jalur jaringan untuk waktu yang
terpanjang, yaitu Te1=4 ¼ + Te2=6 + Te5=2 + Te8=2 + Te9=5 ¼ + Te10=2 ¼
sehingga total keseluruhannya adalah 21 ¾ hari.
1-78
Penyelesaian Masalah
dan Pengambilan Keputusan
Masalah vs Gejala
“ if we fail to identify the problem, we will fail to solve the
problem “
 Penentuan faktor Penyebab
 Pendekatan dalam Penyelesaian Masalah
 Pengambilan Keputusan atas alternatif
penyelesaian Masalah
1-79
Lingkungan dan Pengambilan Keputusan
 Keputusan pada saat Keadaan yang pasti
(certainty)
 Keputusan pada saat Keadaan yang tidak
pasti (uncertainty)
 Keputusan pada saat Keadaan mengandung
resiko (risky condition)
1-80
Proses Pengambilan Keputusan
INVESTIGASI
SITUASI
1
Identifikasi
Masalah
Diagnosa Penyebab
Identifikasi
Tujuan dari
Keputusan yang
akan diambil
IMPLEMENTASI DAN
PENGAWASAN
4
Rencana
Implementasi
Impelementasi dari
Rencana yang telah dibuat
Pengawasan terhadap
langkah implementasi
PENENTUAN
ALTERNATIF
Identifikasi
berbagai altenatif
keputusan
Evaluasi belum dilakukan
pada tahap ini
2
PENILAIAN
ALTERNATIF DAN
PENENTUAN
KEPUTUSAN
Evaluasi dan
Penilaian
alternatif yang
ada
Penentuan Alternatif
yang terbaik
3
1-81
Tahapan Evaluasi Alternatif
Batalkan alternatif
TIDAK
TIDAK
Apakah
alternatif yang
ada
memungkinkan
?
Batalkan alternatif
YA
TIDAK
Batalkan alternatif
YA
Apakah
alternatif
yang ada
memuaskan ?
Apakah
alternatif
yang ada
memberikan
kemungkinan
hasil yang
positif atau
netral ?
YA
Lakukan Evaluasi
Lanjutan
1-82
Keterbatasan dalam Pengambilan Keputusan
Keterbatasan Dalam Pengambilan
Keputusan yang rasional
Keterbatasan Dalam
Pengambilan Keputusan
Keterbatasan
Sumber Daya
Keterbatasan Dalam
Pengambilan Keputusan
Kelebihan
Informasi
Keterbatasan Dalam
Pengambilan Keputusan
Keterbatasan
Ingatan
Masalah Keahlian
1-83
Memperbaiki Keputusan
 Penggunaan Aturan terhadap Alternatif
Keputusan
Kriteria Prioritas, Kriteria Minimum
 Pengujian Terhadap Berbagai Alternatif
Keputusan
 Pengambilan Keputusan secara
berkelompok
Teknik Curah Ide, Teknik Kelompok Nominal, Teknik Delphi,dll
1-84
BAB VII
MANAJEMEN STRATEGIS PERUSAHAAN
TUJUAN
1. Mengetahui konsep dasar strategi, komponen-komponen strategi, dan
bagaimana strategi disusun.
2.Mengetahui bagaimana manajemen stategis dijalankan.
3.Mengetahui berbagai jenis strategi berdasarkan tingkat perusahaan atau
korporat, pada tingkat bisnis, dan tingkat fungsional.
1-85
Pengertian Strategi
 Strategi adalah rencana komprehensif
untuk mencapai tujuan organisasi.
Strategy is a Comprehensive Plan for
accomplishing an organization’s goals
(Griffin)
1-86
Komponen Strategi
 kompetensi yang berbeda (distinctive
competence)
 ruang lingkup (scope)
 ditribusi sumber daya (resource
deployment).
1-87
Jenis-jenis Strategi
 strategi pada tingkat perusahaan
(corporate-level strategy)
 kedua strategi pada tingkat bisnis
(bisnis-level strategy)
 strategi pada tingkat fungsional
(functional level strategy)
Griffin
(2000)
Stoner,
Freeman, &
Gilbert
(1995)
1-88
Tiga Tingkatan Strategi
Strategi di Tingkat
Perusahaan
Strategic Business Unit
Research and
Development
Multibusiness Corporation
Strategic Business Unit
Production /
Operation
Strategic Business Unit
Marketing
Finance
Strategi di Tingkat
Bisnis
Strategi di Tingkat
Fungsional
Stoner, Freeman,& Gilbert (1995)
1-89
Proses Penyusunan Strategi
Penilaian
Keperlua
n
Penyusun
an
Strategi
Analisis
Situasi
Internal
dan
Eksternal
Pemilihan
Strategi
Implementasi
1-90
Pilihan Strategi
berdasarkan analisa SWOT
Kekuatan
Turn-Around
Strategy
Aggresive
Strategy
Tantangan
Peluang
Defensive
Strategy
Kelemahan
Turn-Around
Strategy
1-91
Proses Manajemen Strategis
Penentuan Tujuan
Perencanaan
Strategi
Penyusunan
Strategi
Administrasi
Implementasi
Strategi
Pengendalian
Strategi
1-92
Strategi di tingkat Korporat
 Strategi Portfolio (Portfolio Strategy)
 Pengambilaliah
perusahaan tertentu
(Acquisition)
 Diversifikasi
yang tidak berhubungan
(Unrelated diversification)
 Penentuan strategi berdasarkan analisis
matrik BCG
 Strategi Utama (Main Strategy)
 Growth
Strategy
 Stability Strategy
 Retrenchment Strategy
1-93
BCG Matrix
Pangsa Pasar Relatif
Tinggi
Tingkat
Pertumbuhan
Pasar
Rendah
?
Rendah
1-94
BCG Matrix (lanjutan)

Question Mark. Pada saat perusahaan mendapatkan penilaian question mark
atau tanda tanya, ini berarti bahwa dapat tidaknya perusahaan melanjutkan
bisnis yang sedang dijalankan sangat bergantung misalnya pada kondisi
keuangan yang ada. Hal tersebut dikarenakan bahwa perusahaan memerlukan
tambahan dana untuk meningkatkan pangsa pasar disaat pertumbuhan pasar
dari bisnis yang dijalankannya tinggi.

Star. Pada saat perusahaan mengalami kondisi dengan indikator star atau
bintang, ini berarti bahwa perusahaan tengah meraih kesuksesan dalam
bisnisnya. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan pasar dalam bisnis yang
dijalankan mampu diimbangi dengan kemampuan perusahaan untuk meraih
pangsa pasar yang tinggi pula.

Cash Cow. Pada saat perusahaan mengalami dengan indikator cash cow ,
perusahaan mengalami kesukesan yang tinggi dengan memperoleh pendapatan
yang berlebih dari pangsa pasar yang tinggi sekalipun pertumbuhan pasar relatif
rendah. Dalam keadaan seperti ini, perusahaan tidak memerlukan investasi yang
berlebih dalam bisnis ini. Sebaliknya, ketersediaan dana yang dimiliki oleh
perusahaan dapat dialokasikan untuk kegiatan bisnis yang lain.

Dogs. Pada saat perusahaan mengalami kondisi dengan indikator dogs atau
anjing, perusahaan mengalami kondisi yang buruk dalam sektor bisnis yang
dijalankannya. Selain pangsa pasar yang rendah, pertumbuhan pasarnya juga
rendah. Bisnis pada sektor ini seringkali disubsidi dari bisnis pada sektor lain
yang mungkin dijalankan oleh perusahaan. Pada kondisi seperti ini, perusahaan
sebaiknya menutup bisnis yang dijalankan.
1-95
Strategi di tingkat Bisnis
 Framework of Five Forces Factors Model by
Porter
 Alternative Strategy:
 Positioning Strategy
 Cost Leadership Strategy
 Differentiation Strategy
 Business Focus Strategy

Adaptive Strategy




Defenders Strategy
Prospectors Strategy
Analyzers Strategy
Reactors Strategy
1-96
Strategi di tingkat Bisnis
Perusahaan untuk
Produk
Substituti
Pemasok
untuk faktor
input
Persaingan
dalam
Bisnis
yang sama
Pelanggan
Potensi
Pendatang
Baru
Five Forces Factor’s model of Porter
1-97
Strategi di tingkat Fungsional
(Direct Strategy)
 Kesamaan Pasar
 Kesamaan Sumber
1-98
BAB VIII
KEKUASAAN, KEWENANGAN,
TANGGUNG JAWAB, DAN DELEGASI
TUJUAN
1.
Mengetahui bahwa struktur organisasi yang dibentuk memiliki konsekuensikonsekuensi dalam proses pencapaian tujuan organisasi.
2.Mengetahui empat konsekuensi utama dari sebuah struktur organisasi yaitu
adanya kekuasaan, kewenangan, tanggung jawab, dan pendelegasian.
3.Mengetahui hal-hal yang terkait dengan kekuasaan dan kewenangan.
4.Mengetahui manfaat dan kendala dalam pendelegasian wewenang.
1-99
Pengertian Kekuasaan (Power)
 Kekuasaan atau power berarti suatu
kemampuan untuk mempengaruhi orang
atau merubah orang atau situasi
 Kekuasaan dapat berkonotasi positif
maupun negatif
1-100
Faktor yang mendasari
adanya Kekuasaan

Reward Power


Coercive Power


Legitimate Power atau Kekuasaan yang Sah adalah kekuasaan yang
muncul sebagai akibat dari suatu legitimasi tertentu
Expert Power


Kekuasaan untuk memberikan hukuman adalah kebalikan atau sisi negatif
dari reward power
Legitimate Power


kekuasaan yang muncul sebagai akibat dari seseorang yang posisinya
memungkinkan dirinya untuk memberikan penghargaan terhadap orangorang yang berada di bawahnya
Kekuasaan yang berdasarkan keahlian atau kepakaran adalah kekuasaan
yang muncul sebagai akibat dari kepakaran atau keahlian yang dimiliki
oleh seseorang
Referent Power

kekuasaan yang muncul akibat adanya karakteristik yang diharapkan oleh
seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang yang memiliki
pengaruh terhadap seseorang atau sekelompok orang tersebut
1-101
Kewenangan (Authority)
 2 Pandangan mengenai Kewenangan
 Pandangan
Klasik (Hierarchical View)
 Pandangan berdasarkan Penerimaan
(Acceptance View)
1-102
Persyaratan agar Kewenangan Efektif
(Chester Barnard)
 bawahan dapat memahami apa yang diinginkan
atau dikomunikasikan oleh pimpinan atau atasan
 pada saat sang bawahan memutuskan untuk
menjalankan apa yang diperintahkan oleh
atasannya, dia meyakini bahwa apa yang
diperintahkan konsisten atau tidak bertentangan
dengan rencana pencapaian tujuan organisasi
 pada saat sang bawahan memutuskan untuk
menjalankan apa yang diperintahkan oleh
atasannya, dia meyakini bahwa apa yang
diperintahkan konsisten mendukung nilai, misi,
maupun motif pribadi atau kelompoknya
 sang bawahan mampu secara mental maupun
fisik menjalankan apa yang diperintahkannya
1-103
Jenis Kewenangan
 Kewenangan Lini
 Kewenangan Staf
 Kewenangan Fungsional
1-104
Kewenangan Lini
Kepala Restoran
Bagian
Keuangan
Bagian
Pelayanan
Pelayan
1
Bagian Dapur
Pelayan
2
Pelayan
3
Belanja
Memasa
k
Line Authority
1-105
Kewenangan Staff dan Fungsional
Kepala Restoran
Bagian
Keuangan
Bagian
Pelayanan
Pelayan 1
Functional
Authority
Konsultan Manajemen,
Pajak, dll
Bagian Dapur
Pelayan 2
Pelayan 3
Belanja
Staff Authority
Memasak
1-106
Tanggung Jawab (Responsibility)
 Kewenangan dan Tanggung Jawab
Manajer yang diberi wewenang menyadari terdapat tanggung jawab
dalam setiap kewenangan, dan menjalankan tanggung jawab
tersebut
 Kewenangan vs Tanggung Jawab
Manajer yang diberi wewenang menyadari terdapat tanggung jawab
dalam setiap kewenangan, dan cenderung menghindar dari
tanggung jawab tersebut
1-107
Pelimpahan Wewenang

Pelimpahan wewenang adalah proses pengalihan tugas
kepada orang lain yang sah atau terlegitimasi (menurut
mekanisme tertentu dalam organisasi) dalam melakukan
berbagai aktifitas yang ditujukan untuk pencapaian tujuan
organisasi yang jika tidak dilimpahkan akan menghambat
proses pencapaian tujuan tersebut

Manfaat Pelimpahan Wewenang



pelimpahan wewenang memungkinkan sub-bagian atau bawahan
mempelajari sesuatu yang baru dan memperoleh kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang baru tersebut
bahwa pelimpahan wewenang mendorong tercapainya keputusan yang
lebih baik dalam berbagai hal
penyelesaian pekerjaan akan dapat dilakukan dengan lebih cepat
sekiranya pelimpahan wewenang tersebut berjalan sebagaimana mestinya
dan diberikan kepada orang yang bertanggung jawab
1-108
 Kendala dalam Pelimpahan Wewenang


Kapasitas Staf yang terbatas
Kurang bertanggung jawabnya atasan akibat pelimpahan
wewenang
 Kunci Pelimpahan Wewenang agar Efektif



Kepercayaan atasan pada bawahan
Komunikasi terbuka antara atasan dengan bawahan
Kemampuan manajer dalam memahami tujuan organisasi,
tuntutan pekerjaan, dan kemampuan bawahan
1-109
 Tindakan agar Wewenang agar Efektif





Penentuan hal-hal yang dapat didelegasikan
Penentuan orang yang layak untuk menerima delegasi
Penyediaan sumber daya yang dibutuhkan
Pelimpahan tugas yang akan diberikan
Intervensi pada saat yang diperlukan
1-110
Sentralisasi vs Desentralisasi
 Sentralisasi merujuk kepada cara
pengorganisasian dimana keseluruhan tugas,
tanggung jawab, dan perintah dipusatkan dari hirarki
yang paling tinggi untuk kemudian hirarki yang
dibawahnya menerjemahkan dalam bentuk tindak
lanjut dari apa yang telah diputuskan dari hirarki
yang tertinggi
 Desentralisasi merupakan pelimpahan
kewenangan dari hirarki yang lebih tinggi kepada
hirarki yang lebih rendah dalam hal pengambilan
keputusan dan penentuan dengan cara bagaimana
kegiatan akan dijalankan
1-111
Desain Pekerjaan
 Pendekatan Mekanis
 Pendekatan Motivasi
 Pendekatan Biologis
1-112
BAB IX
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
TUJUAN
1. Mengetahui peran dan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam
organisasi perusahaan sebagai salah satu langkah pengorganisasian.
2. Mengetahui proses manajemen sumber daya manusia sebagai upaya untuk
mendapatkan orang-orang dalam organisasi yang memiliki kompetensi dan
kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tuntutan perubahan
yang dihadapi oleh organisasi.
1-113
Pengertian
Manajemen Sumber Daya Manusia
 Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
proses serta upaya untuk merekrut,
mengembangkan, memotivasi serta
mengevaluasi keseluruhan sumber daya
manusia yang diperlukan perusahaan
dalam pencapaian tujuannya
SEMESTER 2
1-114
Contoh Departemen SDM dalam struktur Organisasi
Direktur Utama
Manajer Bagian
Produksi
Divisi Perekrutan
dan Perencanaan
Manajer Bagian
Pemasaran
Divisi Kompensasi
dan Kesejahteraan
Tenaga Kerja
Manajer Bagian
Personalia
Manajer Bagian Administrasi
dan Keuangan
Divisi Hukum dan
Serikat Tenaga Kerja
SEMESTER 2
Divisi Pendidikan
dan Pelatihan
1-115
Proses Manajemen SDM

Human Resource Planning. Merencanakan kebutuhan dan pemanfaatan
SDM bagi perusahaan.

Personnel Procurement: Mencari dan Mendapatkan Sumber Daya
Manusia, termasuk didalamnya rekrutmen, seleksi dan penempatan
serta kontrak tenaga kerja.

Personnel Development: Mengembangkan Sumber Daya Manusia,
termasuk didalamnya program orientasi tenaga kerja, pendidikan dan
pelatihan.

Personnel Maintenance: Memelihara Sumber Daya Manusia, termasuk
di dalamnya pemberian insentif, jaminan kesehatan dan keselamatan
tenaga kerja, pemberian penghargaan dan lain sebagainya.

Personnel Utilization: Memanfaatkan dan mengoptimalkan Sumber
Daya Manusia, termasuk didalamnya promosi, demosi, transfer dan
juga separasi.
SEMESTER 2
1-116
Human
Resource
Planning
Personnel
Procurement
Rekrutmen, Seleksi,
Penempatan,dll
Personnel
Development
Pelaksanaan
dan Evaluasi
Orientasi, Pendidikan,
Pelatihan,dll
Manajer
Personalia
Personnel
Maintenance
Insentif, Jamsostek,
Penghargaan,dll
Personnel
Utilization
Promosi, demosi,
Transfer,dll
SEMESTER 2
1-117
Perencanaan SDM
 Perencanaan Sumber Daya Manusia
adalah perencanaan strategis untuk
mendapatkan dan memelihara kualifikasi
sumber daya manusia yang diperlukan
bagi organisasi perusahaan dalam
mencapai tujuan perusahaan.
SEMESTER 2
1-118
Langkah-langkah Perencanaan SDM
(Cesto, Husted & Douglas)
 Langkah pertama: Representasi dan Refleksi
dari Rencana Strategis Perusahaan
 Langkah Kedua: Analisa dari Kualifikasi Tugas
yang akan diemban oleh Tenaga Kerja.
 Langkah Ketiga: Analisa Ketersediaan Tenaga
Kerja
 Langkah Keempat: Melakukan Tindakan Inisiatif
 Langkah Kelima: Evaluasi dan Modifikasi
Tindakan
SEMESTER 2
1-119
Penyediaan Tenaga Kerja
 Rekrutmen
 upaya
perusahaan untuk mendapatkan
tenaga kerja yang diperlukan sesuai
dengan kualifikasi yang telah
ditetapkan dalam perencanaan tenaga
kerja
 Seleksi
 Penentuan
tenaga kerja dari jumlah
calon tenaga kerja yang akan
digunakan perusahaan dalam proses
rekrutmenSEMESTER 2
1-120
Jenis Rekrutmen
 Rekrutmen Internal

proses untuk mendapatkan tenaga kerja atau SDM
yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan tenaga
kerja yang sudah ada atau yang sudah dimiliki oleh
perusahaan
 Rekrutmen Eksternal

perusahaan mendapatkan tenaga kerja atau SDM yang
akan ditempatkan pada suatu jabatan tertentu dengan
memperolehnya dari luar perusahaan, atau seringkali
dinamakan sebagai outsourcing
SEMESTER 2
1-121
Tahapan Seleksi Tenaga Kerja
 Seleksi Administrasi
 Seleksi Kualifikasi
 Seleksi Sikap dan Perilaku
SEMESTER 2
1-122
Pengembangan SDM
 On the job Training
 Coaching
 Planned Progression
 Job Rotation
 Temporary Task
 Performance Appraisal Programs
 Off the job Training
 Executive Development Programs
 Laboratory Training
 Organizational Development
SEMESTER 2
1-123
Pemeliharaan Tenaga Kerja
 Kompensasi
 penghargaan yang diberikan perusahaan
sebagai balasan atas prestasi kerja yang
diberikan oleh tenaga kerja
 Benefit
 penghargaan selain kompensasi yang
diprogramkan bagi tenaga kerja dengan
tujuan agar kebutuhan tenaga kerja tetap
dapat terpelihara sehingga tenaga kerja dapat
tetap memberikan kinerja yang terbaik bagi
perusahaan
SEMESTER 2
1-124
Pemanfaatan Tenaga Kerja

Promosi


Demosi


penurunan tenaga kerja kepada bagian kerja yang lebih
rendah yang biasanya disebabkan karena adanya penurunan
kualitas tenaga kerja dalam pekerjaannya
Transfer


proses pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi
secara struktural dalam organisasi perusahaan
memindahkan tenaga kerja ke bagian yang lain, yang
diharapkan tenaga kerja tersebut dapat lebih produkti setelah
mengalami proses transfer
Separasi

melakukan pemindahan lingkungan kerja tertentu dari tenaga
kerja ke lingkungan yang lain
SEMESTER 2
1-125
Pandangan atas Keragaman dalam Organisasi
 Keragaman sebagai keunggulan
kompetitif
 Keragaman sebagai sumber konflik
SEMESTER 2
1-126
Mengelola Keragaman dalam Organisasi
 Faktor Individu
 Peran Organisasi
SEMESTER 2
1-127
BAB X
FAKTOR INDIVIDU DALAM ORGANISASI
TUJUAN
1.
Mengetahui pentingnya mengenali karakteristik individu sebagai esensi dari
faktor sumber daya manusia dalam organisasi
2. Mengetahui bahwa karakteristik individu sangat beragam dan dapat berdampak
pada perilaku, kepribadian, sikap individu dalam organisasi
3. Mengetahui berbagai isu seputar karakteristik individu dalam organisasi,
terutama mengenai stres dan kreatifitas.
1-128
Kontribusi dan Kompensasi
 Kontribusi
 apa
yang dapat diberikan oleh individu
bagi organisasi atau perusahaan
 Kompensasi
 apa
yang dapat diberikan oleh
organisasi atau perusahaan bagi
individu
SEMESTER 2
1-129
Kontribusi dari
Individu bagi
organisasi :
Kompensasi dari
Organisasi bagi
individu:
Usaha
Kemampuan
Keahlian
Loyalitas
Waktu
Kompetensi
Upah
Kepastian dan
Keamanan Kerja
Benefit
Peluang Karir
Status
Peluang Promosi
SEMESTER 2
1-130
3 Faktor yang terkait dengan Individu
dalam Organisasi
 Kontrak Psikologis (Psychological
Contract)

suatu kesepakatan tidak tertulis yang muncul ketika
seseorang bergabung dengan sebuah organisasi atau
ketika tenaga kerja bergabung dalam sebuah
perusahaan
 Kesesuaian Tenaga Kerja yang
dibutuhkan Perusahaan (Personal Job
Fit)
 Keragaman Individu dalam Organisasi
(Individual Differences in Organization)
SEMESTER 2
1-131
Faktor Individu dan Kepribadian
(Big Five Model of Personality)
Tinggi
Agreeableness
Tinggi
Conscientiousness
Rendah
Tinggi
Tinggi
Negative Emotion
Extraversion
Openness
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
SEMESTER 2
1-132
Beberapa Perilaku lain dari Individu
 locus of control
 self-eficacy
 authoritarianism
 Machiavellianism
 self-esteem
 risk propensity.
SEMESTER 2
1-133
Perilaku Individu
dan Sikap Berorganisasi
 3 Komponen dari Sikap (Griffin)
 Komponen
Afektif
 Komponen kognitif
 Komponen intensi
SEMESTER 2
1-134
Perilaku Individu
dan Sikap Berorganisasi
 Persepsi Selektif
 proses
penyeleksian informasi mengenai
sesuatu dimana sesuatu tersebut mengalami
berbagai kontradiksi dan ketidaksesuaian dari
persepsi awal yang kita yakini
 Stereotip
 proses
pelabelan terhadap seseorang
berdasarkan suatu kejadian tertentu yang
dialami atau dilakukan oleh seseorang
tersebut
SEMESTER 2
1-135
Beberapa Isu seputar Perilaku Individu
 Perilaku Individu dan Stres
Tahap 2 : Resistance
Tahap 1: Alarm
Tahap 3 : Exhaustion
Respon terhadap Stress
Level Normal dari
Resistance
General Adaptive Syndrome (GAS) Model
SEMESTER 2
1-136
Faktor-faktor Penyebab Stres
 tuntutan pekerjaan (task demands)
 tuntutan fisik (physical demands)
 tuntutan peran atau fungsi (role
demands)
 tuntutan interpersonal
(interpersonal demands)
SEMESTER 2
1-137
Pengendalian Stres
 olahraga yang teratur
 relaksasi
 manajemen waktu
 merubah suasana atau lingkungan
pekerjaan
 support group
SEMESTER 2
1-138
Kreativitas Individu dalam Organisasi
 Faktor Pendorong Kreativitas Individu
 pengalaman individu dengan kreatifitas
 perlakuan terhadap individu
 kemampuan kognitif dari individu
 Tahapan Membangun Kreativitas
 tahap persiapan (preparation)
 tahap inkubasi (incubation)
 tahap penemuan ide atau gagasan (insight)
 tahap pengujian (verification).
SEMESTER 2
1-139
BAB XI
MOTIVASI DAN KEPEMIMPINAN
TUJUAN
1. Mengetahui peran motivasi dan kepemimpinan dalam organisasi, khususnya
dalam fungsi pengarahan.
2.Mengetahui konsep-konsep yang terkait dengan teori motivasi dan kaitannya
dengan perilaku tenaga kerja dalam organisasi.
3.Mengetahui konsep-konsep mengenai kepemimpinan dan kaitannya dengan
perilaku manajer dan bawhan dalam organisasi.
4.Mengetahui isu-isu kontemporer seputar motivasi dan kepemimpinan dalam
organisasi dan perusahaan
1-140
2 Konsep Penting
Fungsi Pengarahan pada Individu
 Motivasi
 Kepemimpinan
SEMESTER 2
1-141
Pengertian Motivasi
 French and Raven :
 Motivasi
adalah sesuatu yang mendorong
seseorang untuk menunjukkan perilaku
tertentu. Motivation is the set of forces that
cause people to behave in certain ways.
SEMESTER 2
1-142
Faktor Penentu Kinerja (Griffin)
 Motivasi (Motivation)
 Kemampuan (Ability)
 Lingkungan Pekerjaan (Work
Environment)
SEMESTER 2
1-143
Motivasi sebagai Pendorong Individu
Kebutuhan atau
Kesenjangan
Kebutuhan
Pencarian Jalan Keluar bagi
memenuhi dan memuaskan
kebutuhan
Penentuan kebutuhan di masa
yang akan datang dan
pencarian bagi cara
pemenuhannya
Pilihan Perilaku untuk memenuhi
dan memuaskan kebutuhan
Evaluasi atas
Pemuasan Kebutuhan
SEMESTER 2
1-144
Beberapa Pendekatan Mengenai Motivasi
 pendekatan tradisional atau dikenal
sebagai traditional model of
motivation theory,
 pendekatan relasi manusia atau
human relation model
 pendekatan sumber daya manusia
atau human resources model.
SEMESTER 2
1-145
Pendekatan Tradisional
Pendekatan Relasi Manusia
Pendekatan SDM
ASUMSI
1. Pekerjaan pada dasarnya merupakan sesuatu
yang tidak disukai oleh setiap orang
karena merupakan sebuah beban.
2. Apa yang seseorang lakukan tidak lebih penting
dari apa yang dapat diperoleh oleh
seseorang karena melakukan hal tersebut
3. Hanya sedikit orang yang mau dan mampu
mengerjakan pekerjaan yang kreatif,
inovatif, dan penuh tantangan
1. Pada dasarnya manusia ingin dianggap penting
dan berguna
2. Manusia ingin merasa dimiliki dan diakui
eksistensinya secara individual dalam
lingkungan sosial
3. Perasaan sebagaimana yang disebutkan dalam
asumsi 1 dan 2 adalah lebih penting
daripada kompensasi berupa uang.
1. Pekerjaan pada dasarnya bukan merupakan
sesuatu yang tidak disukai. Para pekerja
ingin memberikan kontribusi terhadap
suatu tujuan yang memberikan manfaat.
2. Hampir semua orang pada dasarnya dapat
melakukan sesuatu yang kreatif, inovatif,
dan penuh tantangan daripada sekedar
menjalankan tugas yang diperintahkan
pada mereka.
KEBIJAKAN YANG DAPAT DILAKUKAN
1. Manajer harus memberi perintah dan mengawasi
bawahan dalam setiap pekerjaan
2. Manajer harus menerjemahkan pekerjaan
kedalam bentuk perintah yang sederhana,
spesifik, dan jelas agar mudah untuk
dikerjakan oleh bawahan
3. Manajer harus membuat jadual pekerjaan secara
rutin dan rinci dan mengkordinasikannya
setiap saat.
1. Manajer bertugas untuk menciptakan suasana
dimana para pekerja menganggap dirinya
penting dan bermanfaat bagi perusahaan.
2. Manajer perlu untuk selalu mengakomodasi
usulan dari bawahan dan memastikan
bahwa para pekerja selalu mendapatkan
informasi terkini mengenai pekerjaan
3. Manajer perlu memberikan kesempatan kepada
para pekerja untuk melakukan inisiatif dan
kemandirian dalam setiap pekerjaan
1. Manajer perlu memastikan bahwa seluruh
sumber daya manusia didayagunakan dan
dimanfaatkan secara optimal.
2. Manajer perlu mewujudkan suasana pekerjaan
yang dapat mendorong seluruh sumber
daya manusia bekerja berdasarkan
kemampuannya masing-masing.
3. Manajer perlu mendukung adanya partisipasi dari
para pekerja dalam hal bekerja,
berinisiatif, dan melakukan pekerjaan
secara mandiri.
HARAPAN
1. Para pekerja akan melakukan pekerjaan jika
upahnya memadai dan manajer bertindak
adil
2. Jika pekerjaan yang harus dilakukan jelas dan
para pekerja diawasi secara ketat, maka
para pekerja akan mampu bekerja sesuai
dengan standar
1. Adanya transparansi informasi yang memadai
antara atasan dan bawahan serta
keterlibatan para pekerja dalam berbagai
keputusan akan memuaskan kebutuhan
para pekerja untuk diperhatikan dan
dianggap penting serta berguna.
2. Pemuasan terhadap kebutuhan para pekerja untuk
dianggap penting dan berguna akan
meningkatkan moral dan semangat para
pekerja dan pada akhirnya para pekerja
akan bersedia untuk bekerja sama
1. Peningkatan keterlibatan pekerja dalam berbagai
hal yang terkait dengan pekerjaan akan
menyebabkan terjadinya peningkatan
kinerja dan efisiensi.
2. Kepuasan kerja akan terwujud melalui berbagai
hasil positif yang dapat ditunjukkan oleh
para pekerja dalam setiap kesempatan.
1-146
5 Perspektif Kontemporer mengenai Motivasi
 perspektif kebutuhan (Need perspectives)
 perspektif keseimbangan dan keadilan
(equity perspectives)
 perspektif pengharapan (expectancy
perspectives)
 perspektif penguatan (reinforcement
perspectives)
 perspektif penyusunan tujuan (Goal
Setting Theory)
SEMESTER 2
1-147
Perspektif kebutuhan (Need perspectives)
mengenai Motivasi
 teori hirarki kebutuhan (Hierarchy of
Needs) dari Abraham Maslow
 teori ERG dari Clayton Alderfer
 teori tiga kebutuhan dari Atkinson dan
McClelland
 teori dua faktor (Two-Factor Theory) dari
Frederich Herzberg
SEMESTER 2
1-148
Hirarki Kebutuhan (Maslow)
Kebutuhan
Pekerjaan yang
Menantang
Aktualisasi Diri
Contoh secara
Umum
Prestasi
Status
Penghargaan Jabatan tertentu
Persahabatan
Kestabilan
Makanan
Contoh dalam
Organisasi
Sosial
Keamanan
Fisik
Teman Sekerja
Rencana pasca Pensiun
Upah Minimum
SEMESTER 2
1-149
Teori ERG dari Alderfer
Aktualisasi Diri
GROWTH
Needs
Penghargaan
RELATEDNESS
Needs
Sosial
Keamanan
EXISTENCE
Needs
Fisik
Tingkatan Kebutuhan dari
Maslow
Teori ERG dari Alderfer
SEMESTER 2
1-150
Teori 3 kebutuhan Atkinson dan McClelland
Kebutuhan Manusia
Kebutuhan untuk
Berprestasi
(N-Ach)
Kebutuhan untuk
Berafiliasi
(N-Aff)
Kebutuhan akan
Kekuasaan
(N-Pow)
SEMESTER 2
1-151
Teori Dua Faktor dari Herzberg

Motivating Factors





kesempatan untuk berprestasi(achievement)
pengakuan dalam lingkungan pekerjaan (recognition)
kesempatan untuk bertanggungjawab (responsibility)
kesempatan untuk berkembang dan mengembangkan diri
(advancement and growth)
Hygiene Factors










kebutuhan akan kebijakan dan administrasi perusahaan yang jelas
dan adil (company policy and administration)
supervisi yang memadai (supervision)
keserasian hubungan dengan supervisi (relationship with
supervision)
kondisi pekerjaan yang kondusif (working condition)
gaji atau upah yang layak(salary)
hubungan yang baik antar pekerja (relationship with peers)
adanya penghargaan terhadap kehidupan pribadi (personal life)
hubungan yang serasi dengan bawahan (relationship with
subordinates)
kejelasan status pekerjaan (job status)
masa depan dari pekerjaan yang dijalani(job safety)
SEMESTER 2
1-152
Perspektif Keseimbangan dan Keadilan
mengenai Motivasi (Equity Theory)
 Motivasi Individu ditentukan oleh kesesuaian
antara Job Input dan Job Rewards
Job Inputs :
Job Rewards:
Usaha
Kemampuan
Keahlian
Loyalitas
Waktu
Kompetensi
Upah
Kepastian dan
Keamanan Kerja
Benefit
Peluang Karir
Status
Peluang Promosi
SEMESTER 2
1-153
Perspektif Pengharapan
mengenai Motivasi
 4 asumsi dasar (Nadler & Lawler)
 Perilaku sangat ditentukan oleh kombinasi
dari berbagai faktor individu dan berbagai
faktor lingkungan
 Perilaku individu dalam organisasi senantiasa
ditentukan oleh kesadaran dari keputusan
setiap individu.
 Individu memiliki keragaman kebutuhan,
pengharapan dan tujuan.
 Masing-masing individu cenderung akan
berperilaku berdasarkan pilihan alternatif
perilaku yang terkait dengan harapan mereka
SEMESTER 2
1-154
3 komponen utama
dalam Perspektif Pengharapan
 pengharapan terhadap hasil yang akan
diperoleh (outcome-performance
expectancy)
 dorongan terhadap motivasi (valence)
 pengharapan akan usaha yang perlu
dilakukan (effort-performance
expectancy)
SEMESTER 2
1-155
Penghargaan Intrinsik dan Ekstrinsik
Harapan Atas
Penghargaan
Intrinsik
Contoh : Puas atas
pekerjaan, kepercayaan
diri, dll
Ekstrinsik
Contoh: Bonus,
Promosi, Pujian, dll
SEMESTER 2
1-156
Perspektif Penguatan mengenai Motivasi
 Kerangka Pikir BF Skinner
Stimulan
Respon
Perlakuan
yang
diterima
Respon
Selanjutnya
SEMESTER 2
1-157
Modifikasi Perilaku
 penguatan positif (positive
reinforcement)
 pembelajaran melalui penghindaran
terhadap sesuatu (avoidance
learning)
 pengecualian atau peniadaan
(extinction)
 hukuman (punishment)
SEMESTER 2
1-158
Perspektif Penyusunan Tujuan
mengenai Motivasi
 Menyangkut tingkat keterlibatan anggota
dalam penyusunan dan penentuan tujuan
organisasi
 Anggota yang bertipe-X cenderung
kurang dilibatkan dalam penyusunan
tujuan, sedangkan yang bertipe-Y
cenderung untuk lebih dilibatkan dalam
penyusunan tujuan. (Kerangka McGregor)
SEMESTER 2
1-159
Konsep Dasar Kepemimpinan
 Pengertian Kepemimpinan
 proses
dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam hal
berbagai aktifitas yang harus dilakukan
 Konsep mengenai Kepemimpinan
(Griffin)
 Kepemimpinan
sebagai proses
 Kepemimpinan sebagai atribut
SEMESTER 2
1-160
Perbedaan Manajemen dan Kepemimpinan
KEGIATAN
MANAJEMEN
KEPEMIMPINAN
Penyusunan rencana
Perencanaan dan Penganggaran.
Penentuan rencana spesifik dari
kegiatan untuk pencapaian tujuan serta
mengalokasikan segala sumber daya
yang dibutuhkan.
Penentuan Arah Kegiatan.
Menyusun visi atau tujuan jangka
panjang yang akan diraih oleh
organisasi serta strategi perubahan
yang harus dilakukan.
Membangun relasi antar
manusia atau kelompok kerja
untuk merealisasikan rencana
Pengorganisasian dan Penempatan
SDM. Menyusun struktur organisasi,
prosedur kerja, tanggung jawab dari
setiap bagian organisasi serta metode
implementasi
Mengkomunikasikan visi kepada
orang-orang serta membangun
kerjasama dengan orang-orang yang
siap untuk mewujudkan visi secara
bersama-sama
Implementasi Rencana
Pengawasan dan Pemecahan Masalah.
Pada tahap implementasi tugas
manajemen adalah melakukan
pengawasan dan pengendalian atas
berbagai kendala yang mungkin
ditemui.
Memotivasi dan Memberikan
inspirasi. Peran yang dilakukan
pada saat implementasi adalah
memotivasi orang-orang yang telah
sepakat bekerjasama untuk
melakukan implementasi dari apa
yang telah dibangun sebagai upaya
pencapaian visi.
Hasil yang diperoleh
Sesuatu yang telah diperkirakan atau telah
ditargetkan sebelumnya.
Suatu
perubahan
yang
akan
mendukung pencapaian visi.
1-161
Keterlibatan 4 aspek dalam Kepemimpinan
 pengikut (followers)
 perbedaan kekuasaan (distribution
of powers) antara pemimpin dan
pengikut
 penggunaan kekuasaan untuk
mempengaruhi (power to influence),
 nilai yang dibangun(leadership
value)
SEMESTER 2
1-162
Pendekatan mengenai Kepemimpinan
 Pendekatan Personal (Personal Traits of
Leadership Approach)
 Pendekatan Perilaku (Behavioral
Approach)
 Pendekatan Kontingensi (Contingency
Approach)
SEMESTER 2
1-163
Pendekatan Personal
mengenai Kepemimpinan
 Pemimpin dan Bukan Pemimpin
 Pemimpin Efektif dan Pemimpin
Tidak Efektif
SEMESTER 2
1-164
Pendekatan Perilaku
mengenai Kepemimpinan
Fokus dari Pendekatan Perilaku :
 Fungsi-fungsi
Kepemimpinan
(leadership functions)
 Gaya Kepemimpinan (leadership
styles)
SEMESTER 2
1-165
2 Fungsi Kepemimpinan
 fungsi yang terkait dengan tugas atau
pekerjaan (task-related functions)
 fungsi yang terkait dengan hubungan
sosial atau pemeliharaan
kelompok(group-maintanance functions)
SEMESTER 2
1-166
Gaya Kepemimpinan
 Kepemimpinan yang berorientasi
pada pekerjaan (task-oriented or jobstyle)
 Kepemimpinan yang berorientasi
pada pegawai atau orang-orang
(employee-oriented style)
SEMESTER 2
1-167
Studi Ohio mengenai Gaya Kepemimpinan
Tinggi
Orientasi Pekerja
(Consideration)
Orientasi
Pekerjaan
Rendah dan
Orientasi
PekerjaTinggi
Orientasi
Pekerjaan dan
Orientasi
PekerjaTinggi
Orientasi
Pekerjaan dan
Orientasi
Pekerja Rendah
Orientasi
Pekerjaan Tinggi
dan Orientasi
Pekerja Rendah
Rendah
Tinggi
Orientasi Pekerjaan
(Initiating Structure)
SEMESTER 2
1-168
Managerial Grid
 Improvished Management atau gaya




manajemen 1.1
Country Club Management atau gaya
manajemen 1.9
Middle of the Road Management atau gaya
manajemen 5.5
Authority Compliance atau gaya manajemen
9.1
Team Management atau gaya manajemen 9.9
SEMESTER 2
1-169
Pendekatan Kontingensi
mengenai Kepemimpinan
 model kepemimpinan situasional dari
Hersey-Blanchard
 model LPC dari Fiedler
 model jalan tujuan dari Evans-House
SEMESTER 2
1-170
Model Kepempinan Situasional
High
Relationship
Behavior
(Memberikan
Dukungan)
Low
Low
High
Relatio
hship
High
and
Low
Task
3
High Task
and High
Relatio
nship
2
Low
Relatio
nship
and
Low
Task
4
Low
Relatio
nship
and
High
Task
1
High
Task Behavior
(Memberikan Panduan)
SEMESTER 2
1-171
Model LPC
Faktor Kontingensi
Situasi yang dihadapi
Relasi Pimpinan-Bawahan
Baik
Stuktur Pekerjaan/Tugas
Peran/Posisi Kekuasaan
Tinggi
Kuat
Lemah
Buruk
Rendah
Kuat
Tinggi
Lemah
Kuat
Lemah
Rendah
Kuat
Lemah
Kecenderungan Situasi
Kondusif
Cukup Kondusif
Tidak Kondusif
Perilaku Pemimpin yang Ideal
Orientasi
Pekerjaan
Orientasi pada relasi
sosial/orang-orang
Orientasi
Pekerjaan
SEMESTER 2
1-172
 3 faktor kontingensi yang perlu
dipertimbangkan dalam model LPC :
 relasi
pemimpin-bawahan (leadermember relation)
 struktur pekerjaan(task-structure),
 peran kekuasaan (power position)
SEMESTER 2
1-173
Model Jalan Tujuan (Path-Goal Theory)
 2 hal yang perlu diperhatikan
 Perilaku
Pemimpin
 Faktor Situasi
 4 Tipe Kepemimpinan
 Pemimpin
Direktif
 Pemimpin Suportif
 Pemimpin Partisipatif
 Pemimpin Prestatif
SEMESTER 2
1-174
Model Vroom-Yetton-Jago
 Authocratic Style ( AI & AII)
 Consultative Style (CI & CII)
 One-Group Style (GII)
SEMESTER 2
1-175
Model Vroom-Yetton-Jago
Tipe Keputusan
Pengertian
AI
Manajer membuat keputusan sendiri
AII
Manajer menanyakan informasi dari bawahan akan tetapi keputusan diambil
sendiri oleh manajer. Bawahan tidak selalu harus mengetahui informasi
mengenai situasi yang dihadapi.
CI
Manajer berbagi informasi dengan bawahan secara individual, dan bertanya
mengenai berbagai informasi dan evaluasi dari mereka. Akan tetapi anajer
mengambil keputusan sendiri.
CII
Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal
menyangkut situasi yang dihadapi akan tetapi manajer yang mengambil
keputusan.
GII
Manajer dan bawahan bertemu sebagai tim untuk mendiskusikan berbagai hal
yang menyangkut situasi yang dihadapi dan keputusan ditentukan oleh tim.
1-176
Pendekatan Lain mengenai Kepemimpinan
 Pendekatan Substitusi
 Kepemimpinan Karismatik
 Kepemimpinan Transformatif
SEMESTER 2
1-177
Perilaku Politis dalam Organisasi
Perilaku Politis yang Umum
 Inducement
 Persuasion
 Creation of an obligation
 Coercion
SEMESTER 2
1-178
BAB XII
KELOMPOK KERJA DAN KOMUNIKASI
DALAM ORGANISASI
TUJUAN
1. Mengetahui bahwa kelompok kerja dan komunikasi merupakan bagian penting
dari fungsi pengarahan dan implementasi.
2.Mengetahui bagaimana kelompok kerja efektif dapat terbentuk dan terhidar dari
konflik dalam organisasi.
3.Mengetahui bagaimana mengelola konflik dalam organisasi
4.Mengetahui peran komunikasi dalam kelompok kerja dan organisasi
5.Mengetahui proses dan pola komunikasi dalam organisasi.
6.Mengetahui manfaat teknologi informasi dalam mendukung komunikasi dalam
organisasi
1-179
Pengertian Kelompok dan Kelompok Kerja
 Kelompok
 kumpulan dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi dan saling mempengaruhi untuk
suatu tujuan tertentu yang dipahami bersama.
“ two or more people who interact and
influence each other toward a common
purpose “
 Kelompok Kerja
 kelompok
yang disusun oleh organisasi
dengan tujuan untuk menjalankan berbagai
pekerjaan yang terkait dengan pencapaian
tujuan organisasi
SEMESTER 2
1-180
Karakteristik Kelompok
 Merupakan kumpulan yang
beranggotakan lebih dari satu orang,
yang berarti adanya karakteristik yang
berbeda dari setiap orang
 Adanya interaksi diantara kumpulan
orang tersebut
 Adanya tujuan bersama yang ingin
dicapai
SEMESTER 2
1-181
Kelompok Kerja Formal dan Informal
 Kelompok Kerja Formal
 adalah kelompok kerja yang dibentuk atau disusun
secara resmi oleh manajer dimana kelompok kerja
tersebut diberikan tugas dan pekerjaan yang terkait
dengan pencapaian tujuan organisasi
 Kelompok Kerja Informal
 kelompok kerja disusun atau tersusun dengan
sendirinya ketika beberapa anggota dari organisasi
yang kegiatannya biasanya tidak terkait langsung
dengan rencana-rencana rutin dari organisasi, namun
secara tidak langsung akan mempengaruhi kinerja dari
orang-orang dalam organisasi
SEMESTER 2
1-182
Bentuk Kelompok Kerja Formal
 kelompok kerja langsung (command
team)
 kepanitiaan (committee)
 kelompok kerja temporal atau
khusus (task force team/specific
team)
SEMESTER 2
1-183
Tahapan dalam Pembentukan
dan Interaksi Tim Kerja
 Pembentukan (Forming)
 Penguatan (Storming)
 Penyesuaian (Norming)
 Perwujudan (Performing)
 Pencarian (Adjourning)
SEMESTER 2
1-184
Peran Kepemimpinan
dalam Kelompok Kerja
 Pemimpin Formal
 seseorang yang ditunjuk atau
ditugaskan secara formal oleh
organisasi untuk memimpin orangorang dalam melakukan suatu
pekerjaan
 Pemimpin Informal
 seseorang yang secara alamiah
dianggap mampu memainkan perannya
sebagai pemimpin ketika kelompok
kerja telah bekerja dan saling
berinteraksi
SEMESTER 2
1-185
Norma dalam Kelompok Kerja
 Norma
 sesuatu
yang diterima dan disepakati
oleh kelompok sebagai aturan yang
mengontrol perilaku dan tindakan
mereka
SEMESTER 2
1-186
Solidaritas dan Integritas
dalam Kelompok Kerja
 Pengertian Solidaritas dan Integritas
 tingkat kekompakan dan rasa memiliki, serta
pandangan positif para anggota kelompok
terhadap kelompok mereka sendiri
 Cara Membentuk Solidaritas dan
Integritas
 Memperkenalkan
kompetisi atau persaingan
antar kelompok kerja dalam pengertian positif
 Meningkatkan tingkat interaksi antar anggota
dalam kelompok kerja
 Mengangkat isu bersama berupa tujuan atau
target-target yang harus dicapai bersama
SEMESTER 2
1-187
Model Kelompok Kerja yang Efektif
Kinerja
PERTANGGUNGJAWABAN
KEAHLIAN
Pekerjaan Kelompok
KOMITMEN
Pertumbuhan Individu
SEMESTER 2
1-188
Konflik dalam Kelompok Kerja
 Konflik antar bawahan di bagian yang sama





dalam sebuah organisasi
Konflik antara bawahan dan pimpinan di bagian
yang sama dalam sebuah organisasi
Konflik antar bawahan di bagian yang berbeda
dalam sebuah organisasi
Konflik antara pimpinan dan bawahan di bagian
yang berbeda dalam sebuah organisasi
Konflik antar pimpinan bagian yang berbeda
dalam sebuah organisasi.
Dan lain sebagainya
SEMESTER 2
1-189
Sumber Konflik
 faktor komunikasi (communication
factors)
 faktor struktur tugas maupun struktur
organisasi (job structure or organization
structure)
 faktor yang bersifat personal. (personal
factors)
 faktor lingkungan (environmental factors)
SEMESTER 2
1-190
Pendekatan dalam Manajemen Konflik
Pendekatan dalam
Manajemen Konflik
Program Yang dijalankan
Stimulasi Konflik
•


Pengendalian Konflik
•



Penyelesaian
Dan
Penghilangan Konflik
•


Peningkatan persaingan antar individu dan kelompok
Pelibatan pihak eksternal ke dalam bagian dimana konflik
terjadi
Perubahan aturan main atau prosedur yang ada
Perluasan penggunaan sumber daya organisasi
Peningkatan Kordinasi dalam organisasi
Penentuan tujuan bersama yang dapat mempertemukan
berbagai pihak yang terlibat dalam konflik
Mempertemukan perilaku dan kebiasaan kerja dari para
pegawai
Penghindaran Konflik dengan jalan penghindaran sumbersumber konflik
Intervensi terhadap pihak-pihak yang terlibat konflik untuk
melakukan kompromi
Mengakomodasi keinginan pihak-pihak yang terlibat konflik
dalam suatu forum penyelesaian konflik.
1-191
Komunikasi dalam Organisasi
 Pengertian Komunikasi
 proses
dimana seseorang berusaha
untuk memberikan pengertian atau
pesan kepada orang lain melalui pesan
simbolis. the process by which people
attempt to share meaning via the
transmission of symbolic messages
(Stoner, Freeman & Gilbert, 1995)
SEMESTER 2
1-192
Proses Komunikasi
Pengiriman
Pengirim
Pesan/Informasi
Enkoding
Gangguan
Mediator
Gangguan
Pesan/Informasi
Dekodin
g
Penerimaan
Penerima
Gangguan
Penerimaan
Pengiriman
SEMESTER 2
1-193
Kaitan antara Jarak Fisik
dengan Frekuensi Komunikasi
35%
30%
25%
Frekuensi
Komunikasi
dalam satu minggu 20%
15%
10 %
5%
0%
0m
10m
20m
30m
40m
50m
60m
Jarak antara pihak-pihak yang berkomunikasi
Sumber: diadaptasi dari Heller and Hindle (1998)
SEMESTER 2
1-194
Bentuk-bentuk Komunikasi
 Komunikasi Interpersonal
 Komunikasi Lisan
 Komunikasi Tertulis
 Komunikasi dalam Bentuk Jejaring
Komunikasi
 Pola
Roda
 Pola huruf Y
 Pola komunikasi bersambung
 Pola komunikasi melingkar
 Pola komunikasi menyeluruh
SEMESTER 2
1-195
2
2
3
4
1
4
5
1
3
1
2
5
5
melingkar
3
Roda
2
Y
1
1
2
2
3
4
2
Bersambung
4
3
5
5
4
Menyeluruh
SEMESTER 2
1-196
Pola Komunikasi
dalam Stuktur Organisasi
Komunikasi Vertiksal
Komunikasi Horisontal
SEMESTER 2
1-197
Komunikasi Informal
Komunikasi Formal
SEMESTER 2
1-198
Bentuk Komunikasi Grapevine
CLUSTER
Banyak orang berkomunikasi
secara terbatas
GOSIP
Satu orang berkomunikasi
kepada banyak orang
SEMESTER 2
1-199
Hambatan dalam Berkomunikasi
HAMBATAN INDIVIDUAL
HAMBATAN ORGANISASIONAL
Kesalahpahaman dalam memahami pesan
Semantik
Kredibilitas Individu
Perbedaan Tingkatan Manajemen
Keterbatasan dalam berkomunikasi
Persepsi yang berbeda antar bagian
Kemampuan Mendengarkan yang rendah
Kelebihan Beban Kerja
Penilaian awal terhadap subjek tertentu
Hambatan-hambatan lain
1-200
Upaya dalam mengatasi hambatan
dalam Berkomunikasi
UPAYA YANG BERSIFAT INDIVIDUAL
UPAYA YANG BERSIFAT ORGANISASIONAL
Peningkatan kemampuan mendengarkan
Tindak lanjut dari setiap komunikasi
yang dilakukan
Dorongan untuk berkomunikasi dua arah
Peningkatan kesadaran dan kemampuan dalam
memahami pesan dan informasi
Pengaturan pola komunikasi yang semestinya
dilakukan dalam organisasi
Pemeliharaan Kredibilitas Individu
Peningkatan kesadaran dan penggunaan
berbagai media dalam berkomunikasi
Peningkatan pemahaman terhadap orang lain
1-201
Teknologi Informasi dan Komunikasi
 Sistem Informasi Formal






sistem pemroses transaksi (transaction-processing system)
sistem informasi manajemen (management information
system)
sistem pendukung pengambilan keputusan (decision support
system)
sistem informasi eksekutif (executive information system)
sistem jaringan internal(intranet)
sistem pintar (expert system)
 Teknologi Informasi yang Personal
 Komputer
 Mesin Fotocopy
 Telepon Selular
 WebCam
 dll
SEMESTER 2
1-202
BAB XIII
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN ORGANISASI
TUJUAN
1.
Mengetahui konsep dasar fungsi pengawasan dan pengendalian.
2. Mengetahui langkah-langkah dalam fungsi pengawasan dan pengendalian.
3. Mengetahui fungsi pengawasan dan pengendalian dalam praktek
4. Mengetahui beberapa pendekatan untuk mempertahankan konsistensi dalam
menjalankan fungsi pengawasan
1-203
Pengertian Pengawasan
 Pengawasan adalah proses dalam menetapkan
ukuran kinerja dan pengambilan tindakan yang
dapat mendukung pencapaian hasil yang
diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut.Controlling is the process of
measuring performance and taking action to
ensure desired results. (Schermerhorn,2002)
 Pengawasan adalah proses untuk memastikan
bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai
dengan apa yang telah direncanakan . the
process of ensuring that actual activities
conform the planned activities.
(Stoner,Freeman,&Gilbert,1995)
SEMESTER 2
1-204
Beberapa Istilah Asing
mengenai Pengawasan
 Controlling
 Evaluating
 Appraising
 Correcting
SEMESTER 2
1-205
Tujuan dari Fungsi Pengawasan
 adaptasi lingkungan
 meminimalkan kegagalan
 meminimumkan biaya
 mengantisipasi kompleksitas dari
organisasi
SEMESTER 2
1-206
Proses Pengawasan
Umpan Balik
Penentuan
Standard dan
Metode Penilaian
Kinerja
Penilaian
Kinerja
Apakah Kinerja
yang dicapai
sesuai dengan
Standar ?
Pengambilan Tindakan
Koreksi dan Melakukan
evaluasi ulang atas
Standar yang telah
Tidak
ditetapkan
Ya
Tujuan
Tercapai
SEMESTER 2
1-207
Beberapa Gejala
yang memerlukan Pengawasan
 Terjadi penurunan pendapatan atau profit,







namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya
Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi
dari adanya keluhan pelanggan)
Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari
adanya keluhan pegawai, produktifitas kerja
yang menurun, dan lain sebagainya)
Berkurangnya kas perusahaan
Banyaknya pegawai atau pekerja yang
menganggur
Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan
baik
Biaya yang melebihi anggaran
Adanya penghamburan dan inefisiensi
SEMESTER 2
1-208
Pengawasan berdasarkan Proses Kegiatan
Awal
Feedforward Controls
Memastikan bahwa petunjuk
yang jelas dan faktor input
yang ditetapkan telah tersedia
Proses
Concurrent Controls
Memastikan bahwa segala
proses dan perangkat
penunjang berjalan
sebagaimana mestinya
SEMESTER 2
Akhir
Postaction Controls
Memastikan bahwa output
yang dihasilkan sesuai
dengan standar yang telah
ditetapkan
1-209
Beberapa faktor yang terkait dengan
Pengawasan dalam Bidang SDM
 Penerapan Employee Discipline
System
 Adanya Career Path
 Pemahaman Manajer atas Motivasi,
Kepuasan, serta Gaya
Kepemimpinan yang diterapkan
SEMESTER 2
1-210
Pengawasan di Bagian Informasi
 Penggunaan Teknologi Komputer
dan Teknologi Informasi
 Penerapan Sistem Informasi
Manajemen
SEMESTER 2
1-211
Pengawasan di Bagian Keuangan
 Analisis Laporan Keuangan
(Financial Statement Analysis)
 Manajemen Kas (Cash Management)
 Pengelolaan Biaya (Cost Control)
SEMESTER 2
1-212
Pengawasan di Bagian Pemasaran
 Evaluasi atas Pasar Sasaran dan
Pasar Potensial
 Survey atas Perilaku Konsumen dan
berbagai Faktor yang terkait dengan
Konsumen
 Evaluasi atas Strategi Pemasaran
dan Bauran Pemasaran yang
dilakukan
SEMESTER 2
1-213
Pengawasan di Bagian Produksi/Operasi
 Evaluasi atas Plant Location
 Evaluasi atas Plant Lay-out
 Evaluasi atas Production Process
and Schedule
 Evaluasi atas Product Distribution
SEMESTER 2
1-214
Mempertahankan (Memelihara)
Fungsi Pengawasan
 Sistem pengawasan tradisional
(traditional control system)
 sistem pengawasan yang
berdasarkan komitmen
(commitment-based control system).
SEMESTER 2
1-215
BAB XIV
MANAJEMEN OPERASI
DAN PRODUKTIFITAS DALAM ORGANISASI
TUJUAN
1. Mengetahui konsep dasar mengenai manajemen operasi
2. Mengetahui konsep dasar mengenai sistem produksi dan elemen dasar dalam
desain sistem produksi
3. Mengetahui berbagai topik mengenai manajemen operasi, terutama yang terkait
dengan perencanaan dan pengawasan proses produksi.
4. Mengetahui beberapa teknik dan metode dalam manajemen operasi, terutama
untuk peningkatan produktifitas perusahaan
5. Mengetahui konsep dasar mengenai manajemen jasa dan manajemen
perubahan.
1-216
Pengertian Manajemen Operasi
 rangkaian proses pengelolaan
keseluruhan sumber daya perusahaan
yang dibutuhkan dalam menghasilkan
barang atau jasa yang akan ditawarkan
kepada konsumen. Operations
Management is the process of managing
the resources that are needed to produce
organization’s goods and services
 (Dessler,2004)
SEMESTER 2
1-217
Fokus Manajemen Operasi
 People
 Plants
 Parts
 Processes
 Planning and Control System
SEMESTER 2
1-218
Sistem Produksi
MASUKAN
Bahan Baku
Tenaga Kerja
Informasi Pasar
Kebutuhan
Konsumen
Kebutuhan Pemilik
Perusahaan
Modal
Mesin
KONVERS
I
Transport
asi
Prosedur
Teknologi
Sistem
Produksi
Proses
Produksi
Pengelolaan
Mesin
Monitoring
Pegawai
SEMESTER 2
KELUARAN
Keluaran Langsung
Barang
Jasa
Keluaran Tidak Langsung
Upah atau Gaji
Dampak Lingkungan
Dampak Sosial
1-219
Empat Elemen dalam
Desain Sistem Produksi
 lokasi kegiatan produksi,
 tipe proses produksi yang akan
dijalankan ?
 rancangan rumah produksi
 rancangan sistem produksi yang
akan dijalankan.
SEMESTER 2
1-220
Kriteria Lokasi Produksi
 Kriteria Objektif
 Kriteria Subjektif
SEMESTER 2
1-221
Tipe Proses Produksi
 sistem produksi intermiten
(intermittent production system)
 sistem produksi yang berkelanjutan
(continuous production system)
SEMESTER 2
1-222
Rancangan Sistem Produksi
 rancangan produk (product layout)
 rancangan proses(process layout)
 rancangan posisi tetap (fixed-position
layout)
 rancangan model selular (cellular
manufacturing layout)
SEMESTER 2
1-223
Rancangan Produk
Mulai
Bahan Baku
berupa kapas
disiapkan
Kapas dipintal
menjadi Kain
dalam Mesin
Pintal
Kain yang telah
dibersihkan
kemudian
mengalami
pewarnaan
Kain yang telah
diwarnai kemudian
dibersihkan dan
dikeringkan
Kain yang telah
jadi melalui
pembersihan
Kain melalui
proses
penggulungan
SEMESTER 2
Selesai
Kain yang
telah digulung
digudangkan
1-224
Rancangan Proses
Toilet
Pemeriksaan
Anak
Pasien Datang
Pemeriksaan
Penyakit Dalam
Pemeriksaan
Gigi
Test
Laboratorium
Ruang Tunggu
Pemeriksaan
Umum
Apotik
Resepsionis
dan Kasir
SEMESTER 2
1-225
Rancangan Sistem Modular
Bahan
Baku
Bahan
Jadi
Pola Awal
Bahan
Baku
Bahan
Jadi
Pola yang
Dirubah
SEMESTER 2
1-226
Teknik Perencanaan
dan Pengawasan Produksi
 Penjadualan dan Bagan Gantt
 Perencanaan Jaringan dengan
menggunakan PERT
 berbagai teknik lainnnya
SEMESTER 2
1-227
Manajemen Persediaan
 Pengertian Persediaan
 Persediaan adalah berbagai produk yang
diperlukan perusahaan untuk melakukan
proses produksi.
 Terdapat 5 jenis konsep persediaan :
 bahan baku (raw-materials)
 komponen (components)
 produk dalam proses pengerjaan (work in
process)
 barang jadi (final goods)
 barang pasokan (supplies).
SEMESTER 2
1-228
Beberapa Teknik Manajemen Persediaan
 Manajemen Persediaan ABC
 Manajemen Persediaan EOQ
 Berbagai teknik lainnya
SEMESTER 2
1-229
Manajemen Persediaan berdasarkan EOQ
Jumlah Biaya
Biaya
Biaya Pemeliharaan
Jumlah Biaya yang
paling minimum
Biaya Pemesanan
0
Jumlah Pesanan
yang paling
ekonomis
Jumlah Pesanan
Persediaan
SEMESTER 2
1-230
Pendekatan dalam
Pengawasan dan Pengendalian Produksi
 Pendekatan Total Quality
Management (TQM)
 Pendekatan Malcolm Balridge Award
(MBA)
 Pendekatan lainnya
SEMESTER 2
1-231
Metode Pengawasan
dan Pengendalian Kualitas
 bagan pengendalian kualitas (quality
control chart)
 analisis pareto (pareto analysis)
 diagram sebab-akibat (lebih dikenal
dengan diagram fish-bone)
SEMESTER 2
1-232
Bagan Pengendalian Kualitas
Berat Susu
Bubuk
C
Batas atas
205 gr
A
F
G
B
D
Standar
kualitas
yang
diterima
195 gr
E
Batas bawah
Proses Pengerjaan
berdasarkan waktu
SEMESTER 2
1-233
100
70
60
93
83
54
72
50
Jumlah
Kerusakan
% Kumulatif
dari kerusakan
40
30
20
12
4
10
0
3
Tergores
72 %
Salah
Ukur
Salah
Warna
16 %
5%
Salah
Bentuk
4%
2
Lain
lain
2%
Jenis Kerusakan dan persentase dari setiap jenis
kerusakan
SEMESTER 2
1-234
Bagan Sebab Akibat (Fishbone)
Manpower
Kemungkinan
Penyebab : Pelayan
kurang ahli, Pelayan
tidak puas atas gaji,
motivasi pegawai
rendah
Material
Kemungkinan
Penyebab : menu
yang kurang variatif,
makanan yang tidak
enak,
ketidaksesuaian
menu
Kemungkinan
Penyebab :
pelayanan kurang
sigap, lambat, tidak
ramah, dll
Metode/Pelayanan
Pelanggan
yang datang
menurun
Kemungkinan
Penyebab : kursi
tidak nyaman, tidak
ada toilet, tidak ada
tempat bermain bagi
anak-anak
Fasilitas
SEMESTER 2
1-235
Produktifitas
 Pengertian
 ukuran
sampai sejauh mana sebuah
kegiatan mampu mencapai target
kuantitas dan kualitas yang telah
ditetapkan
SEMESTER 2
1-236
Beberapa metode
bagi Peningkatan Produktifitas
 Metode Just in Time (JIT)
 Metode Desain dan Pengerjaan
dengan Bantuan Komputer (CAD &
CAM)
 Manajemen berbasis Supply Chain
SEMESTER 2
1-237
7 Faktor Penyebab Inefisiensi
menurut metode JIT
 Overproduction
 Waiting
 Transportation
 Processing
 Motion
 Stock
 Defective Products
SEMESTER 2
1-238
Alur Supply Chain
Data riset pemasaran
Informasi Penjadualan
Data desain dan proses produksi
Alur pemesanan dan arus kas
Pemasok
Konsumen
Pemasok
Persediaan
Konsumen
Persediaan
Perusahaa
n/ Pabrik
Persediaa
n
Distributor
Pemasok
Persediaan
Konsumen
Ide dan desain untuk
kepuasan
konsumen
Arus barang
Arus kredit
SEMESTER 2
1-239
Manajemen Jasa
 Manajemen Jasa adalah pendekatan
keseluruhan dari perusahaan dalam
mewujudkan tercapainya kualitas
pelayanan atau jasa sebagaimana
yang diinginkan oleh konsumen, dan
merupakan faktor pendorong utama
dalam operasi bisnis
 Karl Albrecht dalam Dessler(2004)
SEMESTER 2
1-240
2 konsep dalam memahami jasa
 kejujuran dari konsumen (moment of
truth)
 siklus jasa (the cycle of service)
SEMESTER 2
1-241
Segitiga Jasa menurut Albrecht
 strategi pelayanan yang baik (well-
conceived service strategy)
 penempatan orang-orang yang
berorientasi pelanggan untuk
berhadapan dengan pelanggan
(customer-oriented front-line people)
 penerapan sistem pelayanan yang
bersahabat (customer-friendly
systems).
SEMESTER 2
1-242
6 Langkah dalam Manajemen Perubahan
 Envisioning
 Activating
 Supporting
 Installing
 Ensuring
 Recognizing
SEMESTER 2
1-243
Envisioning
Activating
Recognizing
Supporting
Ensuring
Installing
SEMESTER 2
1-244
Kendala dalam Melakukan Perubahan
 Kendala dari Faktor Manusia
 Kendala dari Faktor Organisasi
SEMESTER 2
1-245
BAB XV
MANAJEMEN INFORMASI
DAN MANAJEMEN INTERNASIONAL
TUJUAN
1.
Mengetahui konsep dasar Manajemen Informasi dan kaitannya dengan
kegiatan perusahaan.
2. Mengetahui konsep dasar Manajemen Internasional serta ruang lingkup
pembahasan dari manajemen Internasional
1-246
Data dan Informasi
 Data
 fakta-fakta
atau gambaran
mentah/kasar yang memiliki kaitan atau
relasi terhadap sebuah organisasi
 Informasi
 data
yang telah diproses untuk
kegunaan perencanaan dan
pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi
SEMESTER 2
1-247
Syarat-syarat Informasi
 Relevan
 Akurat
 Lengkap
 Cepat secara periodik
SEMESTER 2
1-248
Pengertian Manajemen Informasi
 manajemen informasi adalah pengelolaan
data dimana didalamnya mencakup
proses mencari, menyusun,
mengklasifikasikan, serta menyajikan
berbagai data yang terkait dengan
kegiatan yang dilakukan perusahaan
sehingga dapat dijadikan landasan dalam
pengambilan keputusan oleh manajemen.
SEMESTER 2
1-249
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
 Pengertian SIM
 sebuah sistem yang menyangkut
metoda dan upaya terorganisasi dalam
melakukan fungsi pengumpulan data
(baik data-dataa dari dalam dan luar
perusahaan) serta dengan
menggunakan komputer data-data
yang telah dikumpulkan tadi diproses
untuk menghasilkan dan menyajikan
informasi yang terkini, akurat dan cepat
bagi para pengambil keputusan
manajemen.
SEMESTER 2
1-250
Fungsi SIM
 Fungsi Pengumpulan Data
 Fungsi Pemrosesan Data
SEMESTER 2
1-251
Komponen dalam SIM
 sistem pemrosesan data (data




processing system)
sistem pelaporan manajemen
(management reporting system)
sistem pendukung keputusan
(decision support system)
sistem otomatisasi kantor (office
automation system)
sistem pintar (expert system)
SEMESTER 2
1-252
Perbedaan Perusahaan
Lokal dan Multinasional
 Ruang lingkup kegiatan bisnis
 Penggunaan mata uang yang
berbeda
 Penggunaan sumber daya
perusahaan
 Regulasi bisnis
SEMESTER 2
1-253
Bentuk Kegiatan Bisnis
dari Perusahaan Multinasional
 Licencing
 exporting-importing
 local warehousing and selling
 local assembly and packaging
 joint ventures
 Acquisition
 direct foreign investments.
SEMESTER 2
1-254
Motif Perusahaan Multinasional
 Market Seeker
 Raw-Material (Resources) Seeker
 Cost Minimizer
SEMESTER 2
1-255
Persepsi dalam
Manajemen Lintas Budaya
 Persepsi Etnosentris
 Persepsi Polisentris
 Persepsi Geosentris
SEMESTER 2
1-256
BAB XVI
MANAJEMEN USAHA KECIL DAN
MANAJEMEN ORGANISASI NIRLABA
TUJUAN
1.
Mengetahui konsep dasar mengenai Usaha Kecil dan Manajemen bagi Usaha
Kecil.
2.Mengetahui berbagai faktor yang perlu dimiliki dalam manajemen usaha kecil
3.Mengetahui konsep dasar manajemen organisasi nirlaba
4.Mengetahui berbagai faktor yang perlu diperhatikan dalam manajemen
organisasi nirlaba
SEMESTER 2
1-257
Pengertian Usaha Kecil di Indonesia
 usaha yang dijalankan oleh
sejumlah orang (dibawah 20 orang)
dimana usaha tersebut memiliki
kekayaan bersih maksimal sebesar
200 juta rupiah dan penghasilan
tahunan maksimal sebesar 1 milyar
rupiah
SEMESTER 2
1-258
Beberapa Mitos seputar Usaha Kecil
 Usaha Kecil tidak bertahan lama
 Usaha Kecil adalah Usaha yang
berpenghasilan kecil
SEMESTER 2
1-259
Beberapa Faktor Pertimbangan
dalam Manajemen Usaha Kecil
 Entrepreneurship
 Profesionalisme
 Inovatif
 Keluasan jaringan usaha
 Kemampuan adaptif
SEMESTER 2
1-260
Manajemen Organisasi Nirlaba
 Pengertian Organisasi Nirlaba
 organisasi
yang tujuannya lebih
menekankan kepada pencapaian
manfaat bagi para anggota dan
masyarakat daripada aspek keuangan
dari organisasi. Manfaat tersebut dapat
berupa manfaat sosial, keagamaan,
kesehatan, maupun pendidikan
SEMESTER 2
1-261
Beberapa Kekeliruan Pandangan mengenai
Organisasi Nirlaba
 manajemen nirlaba tidak sama dengan
manajemen perusahaan
 organisasi nirlaba memberikan
penghargaan yang rendah bagi para
pelaksananya
 orang aktif dalam organisasi nirlaba di
waktu senggangnya
SEMESTER 2
1-262
Faktor Pertimbangan dalam
Manajemen Organisasi Nirlaba
 karakteristik produk atau keluaran dari
organisasi nirlaba
 sasaran dari kegiatan organisasi nirlaba
 sikap professional dari pengelola
organisasi nirlaba
 kemampuan adaptif dari organisasi
nirlaba
SEMESTER 2
1-263
1-264
Desain & Struktur Organisasian
 Mengetahui tujuan dari pengambilan keputusan
yang terkait dengan desain organisasian
 Mengetahui keterkaitan antara pembagian kerja
dan berkoordinasi dalam organisasi
 Mengetahi faktor utama dalam desain organisasi
 Mengetahui konsep dasar dari sebuah struktur
oganisasi dan beberapa pendekatan dalam
mendasain organisasi
SEMESTER 2
1-265
KONSEP DASAR PENGORGANISASIAN
 DESAIN :
Mengalokasikan semua sumber
daya yang ada di dalam organisasi
sesuai dengan rencana organisasi,
yang telah dibuat berdasarkan suatu
kerangka kerja di dalam organisasi.
 STRUKTUR ORGANISASI:
Bentuk-bentuk yang spesifik dari
kerangka kerja organisasi.
SEMESTER 2
1-266
EMPAT PILAR DALAM
PENGORGANISASIAN
 Pembagian kerja
 Pengelompokan pekerja
 Penentuan relasi antar bagian dalam
oerganisasi
 koordinasi
SEMESTER 2
1-267
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI STRUKTUR
ORGANISASI
 Strategi organisasi :
Strategi organisasi dibuat sebagai
upaya pencapaian tujuan organisasi,
oleh karena itu jika struktur
organisasi dibentuk sebagai jalan
untuk mencapai tujuan, maka
struktur organisasi pun selayaknya
sejalan dengan strategi organisasi.
SEMESTER 2
1-268
 Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya
menurut beberapa faktor diantaranya
dilihah dari jumlah penjualan, pangsa
pasar hingga jumlah tenaga kerja.
Organisasi yang bersekala besar
artinya organisasi bebagai cabang di
berbagai daerah di karenakan pangsa
pasarnya yang luas.
Organisasi yang bersekala kecil artiya
kebalikan dari organisasi bersekala
SEMESTER 2
1-269
 Teknologi
Faktor teknlogo yang dimaksud disini
adalah terkait dengan bagaimana
sebuah produk dari sebuah organisasi
bisnis dihasilkan atau juga bagaimana
pekerjaan dilakukan. Disisi lain juga
faktor teknologi juga terkait dengan
pengunaan alat-alat bantu dalam
sebuah organisasi.
SEMESTER 2
1-270
 Lingkungan :
Lingkungan yang dinamis menuntut
organisasi juga menyesuaikan diri
secara dinamis. Proses penyesuaian
yang dilakukan oleh organisasi juga
termasuk dalam penentuan struktur
organisasinya, lingkungan yang
dinamis akan mendorong organisasi
untuk selalu menyesuaikan struktur
organisasi dengan tuntutan
lingkungan yang senantiasa berubah.
SEMESTER 2
1-271
BEBERAPA PENDEKATAN DALAM PROSES
DEPARTEMENTALISASI
 Pendekatan Funsional.
 Pendekatan Produk
 Pendekatan Pelangan
 Pendekatan Geografis
 Pendekatan Matriks
SEMESTER 2
1-272
Kepala Restoran
Bagian
Keuangan
Bagian
Pelayanan
Pelayan 1
Functional
Authority
Konsultan Manajemen,
Pajak, dll
Bagian Dapur
Pelayan 2
Pelayan 3
Belanja
Staff Authority
Memasak
SEMESTER 2
1-273

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan :
Memasak makanan berdasarkan berdasarkan menu
Membeli bahan-bahan mentah, seperti sayuran, lauk pauk, buah-buahan, minyak
goreng dll.
Menuliskan menu yang dipilih oleh pelanggan.
Mengantar pesanan ke meja pelanggan.
Menerima pembayaran dari pelanggan
Membuat laporan keuangan harian
Membuat laporan keuangan bulanan

Memasak makanan berdasarkan berdasarkan menu
Memasak makanan berdasarkan berdasarkan menu
Membeli bahan-bahan mentah, seperti sayuran, lauk pauk, buah-buahan, minyak
goreng dll.

Menuliskan menu yang dipilih oleh pelanggan.
Mengantar pesanan ke meja pelanggan.

Menerima pembayaran dari pelanggan
Membuat laporan keuangan harian
Membuat laporan keuangan bulanan
SEMESTER 2
1-274
Download