ADHD ATTENTION-DEFICITHIPERACTIVITY DISORDER PENDAHULUAN KEPUSTAKAAN PERTAMA OLEH GEORGE STILL (1902) YANG MENYEBUTKAN BERUPA DEFISIT OF “MORAL KONTROL” STRAUSS DAN LEHTINEN (1947) MENGUNAKAN MBDS minimal brain damage syndrome CLEMENT DAN PETERS (1962) Abnormalitas pada fungsi ini tanpa dapat dibuktikan kerusakan otak. Kelainan ATENSI dan Kelainan neurologi pada lobus frontalis dan sirkuit frontostriatsal, berupa abnormalitas transmisi dopamin. KRITERIA DIAGNOSTIK DSM-IV 1. Enam atau lebih gejala kurang mampu memperha tikan terus menerus sekurang-kurangnya 6 bulan a. Sering mendapat kesulitan untuk tetap memperhatikan dalam kegiatan tugas atau permainan. b. Sering seakan tidak mendengarkan kalau diajak bicara secara langsung. c. Sering tidak memahami instruksi dan gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah, pekerjaan sehari-hari atau kantor (bukan berupa penantangan). d. Sering mendapatkan kesulitan mengatur tugas atau kegiatan Kriteria diagnosis (lanjutan) 1.e. Sering menghindar, tidak suka atau enggan terlalu tekun dalam tugas yang menuntut upaya mental yang terus menerus. f. Sering kehilangan benda-benda yng diperlukan untuk tugas/ kegiatan g. Sering gampang terganggu oleh rangsangan yang berlebihan h. Sering alpa dalam kegiatan sehari-hari. 2. Enam atau lebih gejala hiperaktifitas-impulsivitas terus menerus sekurang-kurangnya 6 bulan sampai satu tingkat yang tidak bisa diterima atau tidak kosisten dengan tingkat pertumbuhan. Hiperaktivitas. a Tangan dan kaki tidak bisa diam atau duduk dengan gelisah b. Sering meninggalkan kursi di kelas atau dalam situasi lainnya ketika diharapakan duduk dengan manis. Diagnosis lanjutan 2.c.Sering lari kesana kemari atau banyak memanjat-manjat dalam situasi diharapkan duduk manis d. Sering tidak bisa diam ketika bermain atau menggunakan waktu luang. e. Sering “bergerak terus” atau sering bertindak seakan “didorong sebuah motor” f. Sering mengomong terus-menerus. Impulsivitas. a. Sering menjawab sebelum pertanyaan selesai b. Sering tidak sabar menunggu giliran c. Sering menyela orang lain (mis. Menyela pembicaraan atau permainan. Diagnosis lanjutan B. Beberapa gejala hiperaktif-impulsif atau kurang mampu memperhatikan yang menyebabkan kelemahan itu telah muncul sebelum usia 7 tahun. C. Beberapa kelemahan dari gejala-gejala muncul dalam 2 latar atau lebih (mis. Disekolah, dirumah, kantor) D. Harus ada bukti yang jelas tentang kelemahan yang mencolok secara klinis dalam fungsi sosial, akademik atau pekerjaan. E. Gejala-gejala itu tidak terus menerus selama terjadi suatu kelainan perkembangan menahun, skizoftrenia,atau kelainan psikotik lainnya dan tidak lebih disebabkan oleh kelainan mental lainnya (misalnya kelainan suasana hati, kecemasan, kelainan non sosiatif, atau kelainan kepribadian.) Etiologi • Gangguan neuroanatomi • Fc genetik • Lingkungan Patogenesis & Psikopatologi ADHD Genetik/lingkungan/gn DAT 1 atau DRD 4 / faktor biologik lain Disfungsi sistem inhibisi perilaku Inatensi, hiperaktivity Impulsiviti dll Disfungsi korteks prefrontal dan perietal, gangliabasalis Ganggusn proses, regulasi perilaku ADHD Reseptor serotonin Peranan Kortek serebri Pengaturan emosi Ganglia basalis Pengaturan tingkah laku Gangguan neuroanatomi pada ADHD Volume otak 4% lebih kecil dibandingkan saudaranya Peran gentik Volume otak saudara ADHD 3,4% lebih kecil dibandingkan individu tanpa Riw keluarga ADHD Inferior dorsal PFC dan anterior kortek temporal mengecil Co-morbidities Oppositional defiant disorder Anxiety disorder Learning disorder Mood disorder Conduct disorder Smoking Substance use disorder Tics Efek ADHD pada pasien dan keluarga Pada pasien Akademik Sosial Pekerjaan Penyalah gunaan obat Kecelakaan Pada keluarga Stres Depresi Hub Kekeluargaan Perobahan status pekerjaan Penanganan Tujuan – Peningkatan daya akademik – Kemandirian – Perbaikan interaksi sosial – Kontrol diri – Kausa – Komprehensif Komprehensif – Orangtua – Guru – Klinisi melalui – Teknik intervensi tingkah laku – Nutrisi – Obat-obatan Teknik intervensi tingkah laku – Penghargaan – Sanksi – Aktifitas fisik Nutrisi – Pemberian makanan yg mengandung omega3 dan omega6 Obat-obatan – Metilpenidate – Amfetamin – Peningkatan katekolamin pada celah sinap – Pemberian dimulai dari dosis rendah Atomoxin – Inhibitor selektif norepineprin – Dosis 0,5 mg/kg dpt ditingkatkan sampai 1,4 mg/kg – Mulai kerja lambat tetapi bertahan lama PENATALAKSANAAN Obat stimulan Obat stimulan, simpatomimetik secara struktural sama dengan katekolamin endogen bekerja secara sentral dan perifer dengan meningkatkan dopamin dan “nonadrenergic-transmission” Stimulan memperbaiki kemampuan kognitif, performan sekolah dan tingkah laku. Methylpenidate memfasilitasi aktifitas dopaminergik pada Beberapa bagian otak, dan perbaikan hiperaktif dan impulsif dengan menurunkan stimulasi dopaminergik pada bagian otak yang lain. Kesimpulan Terdapat bukti keterlibatan gangguan otak baik anatomis maupun neurotransmiternya pada ADHD Dalam penanganan terhadap penderita ADHD perlu dilakukan secara komprehensif berupa pemberian obatobatan, intervensi tingkah laku dan nutrisi INATTENTION KELAINAN DASAR ADALAH LEMAHNYA ATENSI Parents may say When I tell her something it goes in one ear and out the other I know he can attend; he plays Nintendo for hours. He knows all the baseball players but he can’t remember what I said a minute ago. Teacher may say: Sometimes he just seems to be in outer space When I call on him, he never seems to have the right place in rea ding She just has so much trouble following instructions. Impulsivity Parents may say He`s 10 years old, but still interrupts my conversations. He`s got such a short fuse-you never know what to expect. I`m afraid to let her ride her bike in the street; she`s had so many accidents. Teachers may say: You really have to watch this preschooler all the time. Other students tease him a lot-they know how to get him to react. he has much difficulty waiting to be called; he often just blurts out an answer. Hyperactivity Parents may say: He was overactive even before he was born. This toddler is always in motion. When we visit friends she has to touch everything. Teachers may say: He just can`t stay seated very long. she`s always talking to her neighbor in class. His drumming that pencil is really annoying. Disorganization Parents may say: Her room is always a mess. He`s always losing things. He just can`t get organized. If I ask him to tuch his shirt in, even more of it is out when he`s “fixed” it. Teachers may say: He can`t even seem to find things that he needs Before doing classwork, she`ll take out a pencil, put it way, try to find paper, take out another pencil and sharpenit. It take forever for her to get started. His desk is so messy he can`t find anyting. Poor sib/peer relations (social problems) Parents may say: She says she has no friends. Before medications, he was the last one to be asked to a child`s party. when he`s in a group, he acts like an idiot. Teacher may say: He`s such a loner-no one seems to likee him. Sametimes I think he doesn`t finish his work so that he can stay in and avoid recess. She gets so hurt when her classmates avoid her. He has a real problem playing by the rules at recess. Aggressive behavior Parents may say: He`s always picking on his brother. She seems to defy me when I ask her to do samething. When this kid gets angry, he`s like a wild person-you can`t control him. Teachers may say: this child is so many discipline notices-i`m beginning to think he enjoys it. when there is trouble, this kid is always involved. Poor self-concept/self-esteem Parents may say: He says he`s stupid. He seems to get along better with younger kids and other that have problems. She says she has no friends. Teachers may say: Nobady wants to play with this child. He seems to give up so easily-he doesn`t try anymore. He makes fun of himself and gets loughs. Neurobiologi ADHD Berkurangnya volume prefrontal hemisfer kanan>kiri Kadang-kadang reduksi dari ganglia basalis inti kaudatus kiri Reduksi dari volume serebelum.