Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence, AI) telah menjadi elemen kunci dalam transformasi digital di berbagai sektor, termasuk pemasaran. Dengan kemampuannya untuk menganalisis data dalam jumlah besar, membuat prediksi yang akurat, dan mengotomatiskan proses yang kompleks, AI telah mengubah cara perusahaan beroperasi dan berinteraksi dengan konsumen. Dalam konteks pemasaran, AI digunakan untuk mengidentifikasi pola perilaku konsumen, meningkatkan personalisasi, dan mempercepat pengambilan keputusan strategis. Teknologi seperti Machine Learning, Generative AI, dan Predicting Analysis menjadi fondasi untuk menciptakan strategi pemasaran yang lebih inovatif, efisien, dan berbasis data (Davenport et al., 2019; Grewal et al., 2024). Peran AI dalam pemasaran tidak hanya terbatas pada optimalisasi operasional tetapi juga memengaruhi aspek strategis yang lebih luas, seperti penetapan harga, segmentasi pasar, dan pengembangan produk. AI memberikan keunggulan kompetitif dengan memungkinkan perusahaan untuk memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan relevan. Di sektor B2C, AI memungkinkan perusahaan untuk memahami preferensi konsumen secara lebih mendalam melalui analitik data yang kompleks. Sementara itu, di sektor B2B, AI mempercepat pengelolaan hubungan pelanggan dan meningkatkan efisiensi dalam rantai pasokan dan proses pemasaran (Keegan et al., 2022; Kumar et al., 2024). Meskipun potensi AI dalam pemasaran sangat besar, implementasinya tidak terlepas dari tantangan. Salah satu isu utama adalah privasi data, karena AI memerlukan akses ke data konsumen dalam jumlah besar untuk memberikan hasil yang optimal. Selain itu, fenomena "halusinasi" dalam generative AI, di mana model menghasilkan output yang tidak akurat atau menyesatkan, menjadi perhatian yang signifikan. Tantangan ini menyoroti pentingnya tata kelola etika dan regulasi yang kuat untuk memastikan implementasi AI yang bertanggung jawab (Nascimento Cunha et al., 2024b; Eriksson et al., 2020). Kajian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam peran AI dalam membentuk strategi pemasaran di berbagai sektor, berdasarkan temuan dari sembilan artikel ilmiah. Kajian ini mencakup aspek personalisasi, efisiensi operasional, pengambilan keputusan strategis, tantangan etis, dan aplikasi spesifik sektor. Dengan mengintegrasikan wawasan dari berbagai konteks, kajian ini memberikan gambaran komprehensif tentang bagaimana AI mengubah lanskap pemasaran global dan menawarkan panduan untuk implementasi yang lebih efektif di masa depan. Personalisasi adalah salah satu kontribusi utama AI dalam pemasaran, memungkinkan perusahaan untuk menciptakan pengalaman yang relevan dan disesuaikan dengan kebutuhan individu konsumen. Teknologi AI menganalisis data pelanggan dari berbagai sumber, termasuk data historis, perilaku pembelian, dan interaksi online, untuk memberikan wawasan yang mendalam. Dalam sektor pariwisata dan perhotelan, misalnya, AI digunakan untuk menawarkan rekomendasi perjalanan yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi pelanggan, sehingga meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan (Cunha et al., 2024a). Di Indonesia, industri kosmetik telah mengadopsi AI seperti ChatGPT untuk memahami kebutuhan pelanggan dengan lebih baik. Alat ini memungkinkan segmentasi yang lebih mendalam dan menciptakan strategi promosi yang ditargetkan, sehingga menghasilkan pengalaman yang relevan dan meningkatkan retensi pelanggan (Wilendra et al., 2024). Di sektor B2B, AI membantu perusahaan memahami klien mereka melalui analisis data yang mendalam, memungkinkan pendekatan yang lebih personal terhadap hubungan pelanggan (Keegan et al., 2022). Selain itu, AI mendukung pengelolaan hubungan pelanggan melalui sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) yang canggih. Sistem ini tidak hanya membantu perusahaan mengidentifikasi pelanggan potensial tetapi juga memprediksi perilaku masa depan berdasarkan data sebelumnya. Misalnya, analitik prediktif membantu perusahaan menentukan produk atau layanan mana yang kemungkinan besar akan dibeli pelanggan, meningkatkan efektivitas kampanye pemasaran (Grewal et al., 2024). Dengan personalisasi yang mendalam, AI memperkuat hubungan antara merek dan konsumen, menciptakan pengalaman yang lebih berarti. Otomasi adalah aspek penting lainnya dari kontribusi AI dalam pemasaran. Generative AI seperti ChatGPT, DALL-E, dan alat sejenisnya memungkinkan pembuatan konten pemasaran, seperti iklan, teks media sosial, dan desain visual, dalam hitungan detik. Emirates NBD menggunakan teknologi ini untuk menciptakan penawaran kartu kredit yang dipersonalisasi, menghasilkan peningkatan prospek sebesar 177% (Grewal et al., 2024). Selain itu, Walmart mengimplementasikan chatbot berbasis AI untuk negosiasi vendor, menghasilkan efisiensi biaya hingga 3% (Nascimento Cunha et al., 2024b). Otomasi juga memainkan peran penting dalam layanan pelanggan. Chatbot AI memberikan respons cepat terhadap pertanyaan pelanggan, memungkinkan dukungan 24/7 tanpa jeda. Dalam sektor B2B, AI mengotomatiskan tugas-tugas seperti segmentasi pelanggan, pemberian skor prospek, dan pembuatan laporan analitik. Pendekatan ini tidak hanya menghemat waktu tetapi juga meningkatkan akurasi dan efektivitas proses pemasaran (Keegan et al., 2022). Selain itu, AI membantu dalam pengelolaan inventaris dan distribusi dengan memberikan prediksi berbasis data tentang permintaan pasar. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi risiko kelebihan stok atau kekurangan pasokan, meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. AI tidak hanya menggantikan proses manual tetapi juga meningkatkan kecepatan dan ketepatan tugas pemasaran. AI telah menjadi katalisator utama dalam pengambilan keputusan strategis di berbagai sektor pemasaran. Dengan menganalisis data dalam jumlah besar dan mengidentifikasi pola tersembunyi, AI memungkinkan perusahaan untuk mengambil keputusan berdasarkan data (data-driven decision-making) dengan akurasi yang lebih tinggi. Dalam kerangka teori kapabilitas dinamis, AI membantu perusahaan tetap fleksibel dalam menghadapi perubahan pasar dan kebutuhan konsumen yang dinamis (Keegan et al., 2022). Amazon, misalnya, menggunakan model pengiriman antisipatif yang didukung AI untuk memprediksi kebutuhan pelanggan sebelum mereka melakukan pembelian. Pendekatan ini menggeser paradigma pemasaran dari pendekatan reaktif menjadi prediktif, meningkatkan pengalaman pelanggan sekaligus mengoptimalkan logistik (Davenport et al., 2020). Generative AI juga membantu perusahaan dalam perencanaan strategis dengan menciptakan ide-ide kreatif untuk kampanye pemasaran, menyusun strategi segmentasi, dan menghasilkan konten yang relevan dengan audiens tertentu (Grewal et al., 2024). REFERENSI Charles, V., R, N. P., Pappas, I. O., et al. (2024). The Next ‘Deep’ Thing In X To Z Marketing: An Artificial Intelligence-Driven Approach. Information Systems Frontiers, 26, 851– 856. Cunha, M. N, Pereira, M., Cardoso, A., Figueiredo, J., & Oliveira, I. (2024b). Revolutionizing Luxury: The Role Of Ai And Machine Learning In Enhancing Marketing Strategies. Geojournal of Tourism and Geosites, 55(3), 1345–1353. Cunha, M. N., Pereira, M., Cardoso, A., Figueiredo, J., & Oliveira, I. (2024a). Redefining Consumer Engagement: The Impact of AI On Marketing Strategies In Tourism And Hospitality. Geojournal of Tourism and Geosites, 53(2), 514–521. Davenport, T., Guha, A., Grewal, D., & Bressgott, T. (2019). How AI Will Change The Future Of Marketing. Journal of the Academy of Marketing Science, 48, 24–42. Eriksson, T., Bigi, A., & Bonera, M. (2020). Think With Me, Or Think For Me? On The Future Role Of Artificial Intelligence In Marketing Strategy Formulation. The TQM Journal, 32(4), 795–814. Grewal, D., Satornino, C. B., Davenport, T., & Guha, A. (2020). How Generative AI Is Shaping The Future Of Marketing. Journal of the Academy of Marketing Science. 48. 24-42. Keegan, B. J., Dennehy, D., & Naudé, P. (2022). Implementing Artificial Intelligence In Traditional B2B Marketing Practices: An Activity Theory Perspective. Information Systems Frontiers, 26, 1025–1039. Kumar, V., Ashraf, A. R., & Nadeem, W. (2024). AI-Powered Marketing: What, Where, And How? International Journal of Information Management, 77, 102783. Wilendra, W., Nadlifatin, R., & Kusumawulan, C. K. (2024). ChatGPT: The AI game-changing revolution in marketing strategy for the Indonesian cosmetic industry. Procedia Computer Science, 234, 1012–1019.