Pengukuran Besaran Listik Kelompok TT10C ● ● Shafira R. Febriyanti (1101202279) Sri Rahmah S (1101201483) ● Ahmad Rafik A. (1101202032) Alat Ukur Besaran Listrik I (Mengukur Hambatan dalam Basicmeter) Tujuan 1. Memahami fungsi dan aplikasi dari alat ukur multimeter. 2. Mengukur hambatan dalam dari amperemeter. Alat dan Bahan 1. Multimeter 2. Resistor 10 kΩ dan 47 kΩ 3. Kisi Soket 4. Kabel Penghubung/Jumper 5. Catu Daya 6. Basicmeter Dasar Teori A. Multimeter Multimeter merupakan alat ukur besaran listrik yang berfungsi untuk mengukur tegangan (voltmeter), arus (amperemeter), dan hambatan (ohmmeter) suatu komponen listrik. Multimeter dibagi menjadi dua: ● multimeter digital ● multimeter analog Dasar Teori B. Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff Hukum Ohm Hukum yang mengatakan bahwa apabila arus listrik mengalir ke dalam sebuah penghantar, intensitas arusnya sama dengan tegangan yang mendorongnya dibagi dengan tahanan penghantar. Hukum Ohm digunakan untuk melihat besarnya arus (I), tegangan (V) dan hambatan (R). ”Besarnya kuat arus (I) yang melalui konduktor antara dua titik berbanding lurus dengan beda potensial atau tegangan (V) di dua titik tersebut, dan berbanding terbalik dengan hambatan atau resistansi (R) di antara mereka.” Dasar Teori Hukum Kirchoff Hukum Kirchoff merupakan hukum kekekalan muatan listrik yang menyatakan bahwa jumlah muatan listrik yang ada pada sebuah sistem tertutup adalah tetap. Hal ini berarti dalam suatu rangkaian bercabang, jumlah kuat arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang ke luar percabangan itu. Sehingga, pada suatu titik percabangan, berlaku: Pengolahan Data Data ke IBM (A) VBM (V) 1 0,00002 0,022 2 0,00003 0,033 3 0,00004 0,0455 Pengolahan Data Tabel regresi linear No 𝐗 𝐘 𝐗𝟐 𝐘𝟐 𝐗𝐘 1 𝟐𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝟐𝟐𝒙𝟏𝟎−𝟑 4𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟎 4,84𝒙𝟏𝟎−𝟒 4,4𝒙𝟏𝟎−𝟕 2 3𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔 33𝒙𝟏𝟎−𝟑 9𝒙𝟏𝟎−𝟏𝟎 1,089𝒙𝟏𝟎−𝟑 9,𝟗𝒙𝟏𝟎−𝟕 3 4𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔 45,5𝒙𝟏𝟎−𝟑 1,6𝒙𝟏𝟎−𝟗 2,0𝟕𝟏𝟓𝒙𝟏𝟎−𝟑 1,𝟖𝟐𝒙𝟏𝟎−𝟔 𝜮 9𝟎𝒙𝟏𝟎−𝟔 100,5𝒙𝟏𝟎−𝟑 2,9𝒙𝟏𝟎−𝟗 3,64325𝒙𝟏𝟎−𝟑 3,25𝒙𝟏𝟎−𝟔 Pengolahan Data 𝑏= 𝑁 Σ(𝑋𝑖 𝑌𝑖 ) − Σ𝑋𝑖 Σ𝑌𝑖 𝑁 Σ𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖 )2 ∆𝑦 2 = = 1 𝑁−2 3(3,25𝑥`10−6) − (90𝑥10−6 )(100,5𝑥10−3 ) = = 𝟏𝟏𝟕𝟓 3(2,9𝑥10−9 ) − (90𝑥10−6 )2 2 𝑌𝑖 − 1 3,64325𝑥10−3 3−2 Σ𝑋𝑖 2 (Σ𝑌𝑖 )2 −2Σ𝑋𝑖 Σ𝑌𝑖 Σ 𝑋𝑖 𝑌𝑖 + 𝑁(Σ𝑋𝑖 𝑌𝑖 )2 𝑁 Σ𝑋𝑖 2 − (Σ𝑋𝑖 )2 Pengolahan Data ∆𝑏 = ∆𝑦 𝑁 = 0,000612372 𝑁 Σ𝑋𝑖2 −(Σ𝑋𝑖 )2 3 = 0,359765 3(2,9𝑥10−9 )−(90𝑥10−6 )2 Pelaporan (v ±∆v) = (1175±0,359765) TK = 1 − ∆𝑣 𝑣 × 100% = 1 − 0,359765 1175 × 100% = 99,97% Analisis Pada praktikum ini praktikan mempelajari tentang cara mengukur hambatan dalam menggunakan galvanometer dan multimeter. Pada dasar teori kita mengetahui bahwa hukum yang berlaku pada praktikum ini adalah hukum ohm dan hukum kirchoff. Hukum ohm digunakan untuk melihat besarnya arus, tegangan, dan hambatan. Pada praktikum ini kita menggunakan regresi linier dan mengsubsitusi V = I.R menjadi Y=X.B Hukum ktrchoff digunakan untuk mengamati kekekalan muatan dalam rangkaian. Perolehan data yang kami dapatkan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut mempengaruhi perolehan arus pada galvanometer dan perolehan tegangan pada multimeter. Faktor pertama adalah faktor alat-alat yang digunakan. Kesalahan pengukuran pada alat galvanometer dan multimeter dapat disebabkan karena kerusakan atau keausan dan pengaruh lingkungan pada instrument. Kesalahan alat juga dapat disebabkan oleh adanya kesalahan saat melakukan pemasangan catu daya. Faktor kedua adalah faktor dari pengamat, hal ini dapat terjadi apabila praktikan melakukan pembacaan alat ukur dengan tidak benar, salah penafsiran, dan pemakaian yang tidak tepat. Setelah mendapatkan hasil pengamatan, ada baiknya untuk membandingkan hasilnya dengan kelompok lain. Hal ini penting dilakukan untuk mengetahui hasil pengamatan sudah akurat atau tidak. Untuk percobaan ini semua kelompok memiliki perolehan data yang sama. Hal ini disebabkan karena samanya sumber video yang digunakan untuk memperoleh data. Setelah membandingkan dapat diketahui bahwa hasil pembulatan hasil tiap kelompok berbeda-beda, tetapi mendekati nilai yang sama. Oleh karena itu, dapat dikatakan hasil pengamatan yang kami lakukan sudah tepat. Kesimpulan 1. Multimeter berperan sebagai pengukur tegangan pada praktikum ini. 2. Galvanometer berperan sebagai pengukur arus pada praktikum ini. 3. Hambatan dalam ditentukan menggunakan hasil yang diperoleh dari multimeter dan galvanometer. 4. Hambatan dalam ditentukan menggunakan regresi linear dengan mengsubsitusi V = I.R dengan Y = X. b 5. Hambatan b yang dimaksud di sini adalah b =Ra yaitu hambatan dalam Alat Ukur Besaran Listrik II (Menaikkan Batas Ukur Amperemeter) Tujuan 1. Dapat merangkai dan menaikkan batas ukur amperemeter Alat dan Bahan 1. Multimeter 2. Resistor 10 kΩ dan 47 kΩ 3. Kisi Soket 4. Kabel Penghubung/Jumper 5. Catu Daya 6. Basicmeter 7. Hambatan Shunt (Rshunt) 0-50 mA dan 0-100 mA Dasar Teori Pada percobaan ini ada tambahan alat dari percobaan sebelumnya yaitu hambatan Shunt (Rshunt) yang dirangkai secara paralel terhadap Basic Meter yang mana di dalam Hukum Kirchoff memiliki arti bahwa (I) yang terbagi menjadi 2 yaitu melewati 𝑰𝐵𝑀 dan 𝑰R𝑠ℎ𝑢𝑛𝑡. Serta disini multimeter difungsikan sebagai amperemeter untuk mengetahui arus total yang mengalir pada rangkaian. Pengolahan Data Shunt ke- Batas ukur Teoritis 1 0-50mA 2 0-100mA Pengamatan Pengolahan Data 1. Mencari nilai N rata-rata Shunt ke-1 Shunt ke-2 Pengolahan Data 2. Mencari hambatan shunt Batas ukur 50mA Batas ukur 100mA Analisis Pada praktikum Pengukuran Besaran listrik kali ini untuk mengetahui,merangkai dan menaikkan batas ukur amperemeter. Di praktikum ini ada tambahan alat yaitu hambatan shunt. Di dalam hukum kirchoff (I) memiliki arti bahwa yang terbagi menjadi 2 yaitu melewati Ibm dan IRshunt. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah multimeter, Resistor, Kisi Soket, Rshunt, Jumper, Catu daya,basicmeter. Pada praktikum kali ini, perolehan data dipengaruhi bebeapa faktor. Faktor yang pertama adalah faktor alat. Faktor yang kedua adalah faktor pengamat. Alat dan pengamat harus dalam keadaan siap untuk menjalankan praktikunm. Bila ada kesalahan sedikit baik alat maupun kurangnya ketilitian seorang pengamat dapat menyebabkan data yang diperoleh tidak tepat. Setalah melakukan praktikum, tak luput juga membandingkan dengan kelompok lain. Data yang diperoleh hampir sama dan terdapat sedikit perbedaan pada pembulatan angka penting Kesimpulan 1. Hukum Kirchoff (I) memiliki arti bahwa yang terbagi menjadi 2 yaitu melewati IBm dan IRshunt 2. Terdapat Rshunt yaitu hambatan eksternal yang dipasang pada amperemeter untuk mengukur/membatasi kuat arus yang beda potensial Alat Ukur Besaran Listrik III (Menaikkan Batas Ukur Voltmeter) Tujuan 1. Dapat merangkai dan menaikkan batas ukur voltmeter Alat dan Bahan 1. Multimeter 2. Resistor 10 kΩ dan 47 kΩ 3. Kisi Soket 4. Kabel Penghubung/Jumper 5. Catu Daya 6. Basicmeter 7. Hambatan Multiplier (RM) 0-1 Vdan 0-5 V Dasar Teori Batas Ukur voltmeter akan dinaikkan dengan menggunakan Rmultiplier yang dirangkai secara seri dengan voltmeter yang mana di dalam Hukum Kirchoff memiliki arti bahwa (V) yang terbagi menjadi 2 yaitu melewati 𝑽𝐵𝑀dan 𝑽Rm. Kemudian akan ditentukan nilai hambatan dari masing-masing multiplier agar dapat mengetahui proses dimana batas ukur Voltmeter dapat dinaikkan. Skematik Rangkaian Meningkatkan Batas Ukur Voltmeter, Multimeter (M) berfungsi sebagai voltmeter yang mengukur batas ukur baru dari voltmeter BM yang diberi hambatan depan RM. Pengolahan Data Multiplier ke 1 2 Batas ukur teoritis 0–1V 0 – 10 V Pengamatan N Ibasicmeter Imultimeter 0,00001 A 0,1 V 0,00002 A 0,18 V 0,00003 A 0,36 V 0,00001 A 0,25 V 0,00002 A 0,35 V 0,00003 A 0,7 V 8,794 1,867 Pengolahan Data Batas ukur 1 V Batas ukur 10 V Analisis Pada praktikum ini ada tambahan alat percobaan yaitu hambatan multiplier (Rmultiplier). Batas ukur voltmeter akan dinaikkan dengan menggunakan Rmultiplier yang dirangakai secara seri dengan voltmeter. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah multimeter, Resistor, Kisi Soket, Rmultiplier, Jumper, Catu daya,basicmeter. Pada praktikum pengukuran besaran listrik kali ini, perolehan data dipengaruhi beberapa faktor. Faktor yang pertama adalah faktor alat. Faktor yang kedua adalah faktor pengamat. Alat dan pengamat harus dalam keadaan siap untuk menjalankan praktikum. Kesimpulan 1. Pada praktikum ini ada tambahan alat hambatan multiplier. 2. Di praktikum ini multimeter difungsikan sebagai amperemeter dan voltmeter Referensi • Modul Praktikum Fisika Dasar II (FTE) • Video Praktikum PBL Terima Kasih