PROPOSAL PEMBUATAN ALAT PERAGA Hydrogeni : Revolutionary-Stove DISUSUN OLEH: 1. Attharazka Al Ghifari Bintoro 2. Haris Early Renelio 3. Muhammad Adry Falaah SMA FITRAH ISLAMIC WORLD ACADEMY (FIWA) JL. H. MIING NO. 67 KARIHKIL, KECAMATAN CISEENG KABUPATEN BOGOR, JAWA BARAT 16120 1445 H/2024 M LEMBAR PENGESAHAN Nama : 1. Attharazkha Alghifary Bintoro 2. Haris Early Renelio 3. Muhammad Adry Falaah Judul : Hydrogen - Revolutionary Stove Menyatakan bahwa proposal dan alat peraga yang kami buat merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah dipublikasi, dan disahkan oleh pembimbing serta kepala sekolah. Bogor, 8 Oktober 2024 Mengesahkan, Kepala SMA FIWA Guru Fisika Abdul Jabbar Zulkainain, S.Si. Miko Alfandi Firmansyah, 2 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................................2 DAFTAR ISI ......................................................................................................................................3 A. Latar Belakang Pembuatan Alat ......................................................................................................4 B. Landasan Teori...................................................................................................................................5 1. Efek Fotovoltaik .............................................................................................................................5 2. Hukum Kekekalan Energi ..............................................................................................................5 3. Elektrolisis ......................................................................................................................................6 4. Zero-Emission (Hydrogeni’s Main Purpose) .................................................................................7 5. Arduino dan ESP32 ........................................................................................................................7 6. MQ-8 ..............................................................................................................................................8 7. MPS20N0040D-S ...........................................................................................................................9 8. Hukum Gas Ideal ..........................................................................................................................10 9. Efek Piezoresistensi ......................................................................................................................10 C. Alat dan Bahan.................................................................................................................................11 D. Prosedur Pembuatan Alat Peraga ..................................................................................................12 E. Skema Alat Peraga ...........................................................................................................................12 F. Prosedur Pemakaian Alat Peraga ...................................................................................................13 1. Menyalakan Alat: .........................................................................................................................13 2. Pengiriman Energi ke Pompa Air:................................................................................................13 3. Proses Pemompaan Air: ...............................................................................................................14 4. Deteksi Level Air: ........................................................................................................................14 5. Memulai Proses Elektrolisis: ........................................................................................................14 6. Pengaliran Gas Hidrogen: ............................................................................................................14 7. Menyalakan Kompor: ...................................................................................................................14 8. Integrasi Kabel dan Breadboard: ..................................................................................................15 G. Kesesuaian Alat Peraga dan Konsep Fisika yang digunakan ......................................................15 3 1. Elektrolisis ....................................................................................................................................15 1. Reaksi Redoks pada Elektrolisis ............................................................................................16 2. Elektroda dan Elektrolit .........................................................................................................16 3. Arus Listrik kurang penjelasan, seperti visual gambar saat elektrolisis ................................17 2. Hukum Gas Ideal ..........................................................................................................................17 3. Hukum Piezoresistansi ................................................................................................18 H. Manfaat Alat Peraga .......................................................................................................................19 I. Daftar Pustaka ...................................................................................................................................21 A. Latar Belakang Pembuatan Alat Indonesia saat ini menghadapi peningkatan polusi udara yang signifikan, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Menurut laporan IQAir (2024), kualitas udara di Indonesia menurun drastis, dengan Indeks Kualitas Udara (AQI) mencapai angka yang tidak sehat. Polusi udara ini sebagian besar disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dari kendaraan bermotor dan industri, yang semakin memperburuk kondisi lingkungan dan kesehatan masyarakat, terutama kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia (Greenpeace Indonesia, 2023). Dampak kesehatan dari paparan polusi udara ini sangat serius, termasuk peningkatan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Kementerian Kesehatan RI (2024) mencatat peningkatan kasus asma lebih dari 20% dalam satu dekade terakhir, di mana polusi udara menjadi salah satu faktor utama. Kondisi ini menuntut adanya langkah mitigasi yang efektif untuk mengurangi polusi udara sekaligus melindungi kesehatan masyarakat. Salah satu solusi yang mulai mendapat perhatian adalah penggunaan hidrogen sebagai sumber energi bersih. Teknologi hidrogen memiliki potensi besar untuk mengurangi emisi karbon, terutama karena proses produksinya yang hanya menghasilkan uap air sebagai limbah. Selain itu, dari segi ekonomi, hidrogen menawarkan efisiensi biaya yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan bakar fosil, serta mendukung target pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060 (Kementerian ESDM, 2024). Namun, adopsi teknologi hidrogen masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal infrastruktur dan kesadaran publik. Diperlukan dukungan lebih lanjut dari pemerintah melalui 4 insentif dan edukasi untuk meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap energi alternatif ini (Kompas, 2023). Dengan kebijakan yang tepat, hidrogen dapat menjadi solusi utama dalam upaya mengurangi polusi udara dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat di Indonesia. B. Landasan Teori 1. Efek Fotovoltaik Fotovoltaik adalah proses konversi langsung energi cahaya menjadi energi listrik menggunakan material semikonduktor. Proses ini terjadi ketika foton dari cahaya mengenai material semikonduktor, seperti silikon, menyebabkan elektron terlepas dan menciptakan arus listrik. Fotolistrik adalah Efek yang melibatkan pelepasan elektron dari permukaan logam ketika terkena cahaya dengan frekuensi tertentu. Efek ini tidak menghasilkan arus listrik yang berkelanjutan seperti pada fotovoltaik, tetapi lebih digunakan dalam sensor cahaya dan detektor1. Dalam sel surya, efek fotovoltaik dimanfaatkan untuk mengubah energi matahari menjadi listrik yang dapat digunakan. Ketika cahaya mengenai permukaan sel surya, energi dari foton diserap oleh elektron dalam material semikonduktor, mengangkat mereka ke tingkat energi yang lebih tinggi. Elektron-elektron ini kemudian bergerak bebas, menghasilkan arus listrik yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi. Sel surya terdiri dari lapisan semikonduktor yang dirancang khusus untuk memaksimalkan penyerapan cahaya dan efisiensi konversi energi. Teknologi ini berperan penting dalam menyediakan sumber energi bersih dan terbarukan2 2. Hukum Kekekalan Energi Hukum kekekalan energi adalah salah satu prinsip fundamental dalam fisika yang menjadi dasar untuk memahami berbagai teknologi energi. Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Dalam Hydrogeni, energi kimia yang terkandung dalam molekul hidrogen (H₂) diubah menjadi energi panas melalui proses pembakaran yang melibatkan oksigen (O₂) yang diambil dari udara, yang menghasilkan air (H₂O) sebagai produk sampingan. Reaksi Kimia Pembakaran Hidrogen: 5 2𝐻2 + 𝐻2 → 2𝐻2𝐻 + 𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻𝐻 . Dalam reaksi Pembakaran, hidrogen bereaksi dengan oksigen untuk membentuk air, dan selama proses reaksi tersebut, sejumlah energi dilepaskan dalam bentuk panas. Menurut hukum kekekalan energi, jumlah energi total dalam sistem sebelum dan sesudah reaksi tetap sama. Energi yang dilepaskan dalam bentuk panas berasal dari energi kimia yang tersimpan dalam ikatan molekul Hidrogen. Hukum Kekekalan Energi berlaku secara universal. Dalam sistem tertutup, energi tidak hilang, tetapi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contohnya adalah dalam pembangkit listrik, di mana energi kinetik dari air atau uap diubah menjadi energi listrik. Demikian pula, dalam teknologi hidrogen, seperti Hydrogeni, energi kimia diubah menjadi energi panas atau listrik yang dapat digunakan. 3. Elektrolisis Elektrolisis adalah proses penguraian senyawa elektrolit dalam sel elektrolisis menggunakan arus listrik. Proses ini mengubah energi listrik menjadi energi kimia, yang kemudian menyebabkan penguraian elektrolit melalui reaksi kimia yang berlangsung saat arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit. Pada kompor hidrogen Hydrogeni, proses elektrolisis digunakan untuk memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen melalui arus listrik dalam sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari dua elektroda—katoda (elektroda negatif) dan anoda (elektroda positif)—yang dicelupkan ke dalam larutan elektrolit. Elektrolit ini biasanya berupa air yang telah ditambahkan dengan zat seperti asam sulfat atau kalium hidroksida untuk meningkatkan konduktivitas listrik. Reaksi yang terjadi selama elektrolisis adalah sebagai berikut: 1. Di Katoda (elektroda negatif): 2𝐻2 𝐻 + 2𝐻− → 𝐻2 + 2𝐻𝐻− Pada katoda, ion-ion hidrogen (𝐻+ ) dari air menerima elektron (reduksi), menghasilkan gas hidrogen (𝐻2 ) dan ion hidroksida (𝐻𝐻− ) 2. Di Anoda (elektroda positif): 𝟐𝟐𝟐𝟐 → 𝟐𝟐 + 𝟐𝟐+ + 𝟐𝟐− 6 Di anoda, molekul air kehilangan elektron (oksidasi), membentuk gas oksigen (𝐻2 ) dan ion hidrogen (𝐻2 ). Pada Hydrogeni, energi listrik yang diperlukan untuk memicu elektrolisis ini disuplai oleh panel surya 12V 125mA dan baterai 12V 4.8AH. Panel surya mengkonversi energi cahaya matahari menjadi listrik, yang kemudian disimpan dalam baterai dan digunakan untuk menjalankan proses elektrolisis. Dengan memanfaatkan energi terbarukan ini, Hydrogeni menghasilkan gas hidrogen sebagai bahan bakar tanpa menghasilkan emisi karbon, menjadikannya lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan bakar fosil. 4. Zero-Emission (Hydrogeni’s Main Purpose) Hydrogeni menggunakan Hidrogen sebagai bahan bakar alternatif karena dianggap sebagai bahan bakar zero-emission, ketika digunakan dalam sel bahan bakar atau dibakar, produk sampingannya hanyalah air (H20) tanpa emisi karbon dioksida (CO2) atau polutan lain yang dapat merugikan lingkungan. Hidrogen sangat berpotensial untuk digunakan sebagai solusi energi ramah lingkungan, terutama bila diproduksi melalui proses elektrolisis yang menggunakan energi terbarukan. Oleh karena itu, hidrogen dapat membantu mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan berkontribusi pada tujuan global dekarbonisasi dan mencapai target zero-emission. 5. Arduino dan ESP32 Arduino adalah perangkat elektronik open-source yang mudah digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti pengatur suhu, sensor agrikultur, dan pengendali peralatan pintar. Menggunakan Arduino Language yang mirip C, perangkat ini didukung oleh library yang kaya, bootloader, serta kompatibilitas dengan USB dan berbagai sistem operasi. Gambar 1. Modul Arduino Uno R3 Gambar 2. Modul ESP32 7 ESP32, penerus ESP8266, adalah mikrokontroler berdaya rendah dengan modul Wi-Fi dan Bluetooth Low Energy (BLE) terintegrasi. Ideal untuk aplikasi Internet of Things (IoT), ESP32 menawarkan solusi konektivitas yang efisien dan multifungsi (Muliadi dkk, 2020; Prafanto dkk, 2021). 6. MQ-8 Sensor MQ-8 adalah sensor gas yang digunakan untuk mendeteksi gas hidrogen (H₂) di lingkungan. Sensor ini bekerja dengan prinsip perubahan resistansi pada elemen penginderaannya, yaitu ketika hidrogen bersentuhan dengan elemen sensor yang terbuat dari timah dioksida (SnO₂), resistansi elemen tersebut berubah secara signifikan, menghasilkan perubahan tegangan keluaran. MQ-8 dapat mendeteksi hidrogen dalam konsentrasi rendah hingga 100 ppm dan sangat sensitif terhadap keberadaan gas ini. Penemu sensor gas MQ series, termasuk MQ-8, umumnya dikembangkan oleh perusahaan seperti Hanwei Electronics, yang merupakan produsen sensor gas terkemuka di China (Hanwei Electronics, 2023). Sensor ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi deteksi gas hidrogen, mulai dari industri hingga keperluan rumah tangga. Dalam Hydrogeni, sensor MQ-8 sangat penting untuk mendeteksi kebocoran gas hidrogen yang mungkin terjadi selama penyimpanan dan penggunaan. Sensor ini terintegrasi dengan mikrokontroler seperti Arduino atau ESP32, yang memungkinkan pemantauan otomatis dan respons cepat jika terjadi peningkatan konsentrasi hidrogen di udara, sehingga meningkatkan keamanan dalam pengoperasian kompor hidrogen tersebut (Hanwei Electronics, 2023; Kim, 2021). Implementasi sensor MQ-8 di Hydrogeni memastikan bahwa sistem bekerja dengan aman dan memberikan peringatan dini jika ada risiko kebocoran gas. 8 Gambar 3. Modul MQ-8 7. MPS20N0040D-S MPS20N0040D-S adalah sensor tekanan piezoresistif yang digunakan untuk mendeteksi tekanan gas atau udara dengan kepekaan tinggi. Prinsip kerja sensor ini didasarkan pada efek piezoresistansi, di mana perubahan tekanan pada diafragma sensor menghasilkan perubahan resistansi listrik yang kemudian diubah menjadi sinyal tegangan. Sensor ini mampu mengukur tekanan hingga 40 kPa, sehingga cocok untuk aplikasi yang memerlukan pemantauan tekanan dalam sistem tertutup. Pengembangan sensor ini dilakukan oleh berbagai produsen elektronik, termasuk yang memfokuskan pada pengukuran tekanan dan perangkat kontrol (Texas Instruments, 2021; Honeywell, 2020). Dalam Hydrogeni, sensor MPS20N0040D-S digunakan untuk memantau tekanan gas hidrogen yang dihasilkan selama proses elektrolisis dan disimpan dalam tabung. Sensor ini memastikan bahwa tekanan hidrogen tetap berada dalam batas aman untuk mencegah risiko kebocoran atau ledakan, dengan pengukuran real-time yang terintegrasi ke dalam mikrokontroler yang mengendalikan sistem keseluruhan (Texas Instruments, 2021; Kim, 2021). 9 Gambar 4. Modul MPS20N0040D-S 8. Hukum Gas Ideal Hukum gas ideal adalah prinsip fundamental dalam fisika dan kimia yang menggambarkan perilaku gas dalam kondisi tertentu. Hukum ini dinyatakan dengan rumus: 𝐻𝐻 = 𝐻𝐻𝐻 di mana P adalah tekanan gas, V adalah volume gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta gas ideal, dan T adalah suhu dalam Kelvin (Atkins & de Paula, 2014). Prinsip ini sangat penting dalam berbagai aplikasi, termasuk penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar Hydrogeni. Di Dalamnya, hidrogen yang dihasilkan melalui proses elektrolisis disimpan dalam tabung. Selama proses ini, perubahan tekanan dan volume gas dapat dimodelkan menggunakan hukum gas ideal. Ketika hidrogen dikompresi atau dipanaskan, perubahan tekanan di dalam tabung akan mempengaruhi volume gas yang tersedia untuk pembakaran. Sensor tekanan piezoresistansi, seperti MPS20N0040D-S, digunakan untuk memantau fluktuasi tekanan ini secara real-time (MPS20N0040D-S DATASHEET). 9. Efek Piezoresistensi Efek piezoresistansi adalah fenomena resistivitas suatu bahan teregang atau patah secara signifikan ketika gaya mekanis diterapkannya, yang menyebabkan perubahan besar dalam konduktivitas listrik dari bahan tersebut (Kittel & Kroemer, 1980). Pada kompor hidrogen bernama Hydrogeni, efek piezoresistansi dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja pengukuran tekanan atau deformasi struktur. Misalnya, jika kita ingin 10 memantau tekanan gas hidrogen yang dipompa oleh pompa submergibel mini 12V, maka sensor tekanan yang menggunakan prinsip piezoresistans bisa sangat berguna. Contohnya, komponen MPS20N0040D-S dapat digunakan sebagai sensor tekanan yang responsif terhadap perubahan tekanan (Wikipedia, n.d.). Untuk menerjemahkan signal dari sensor tekanan menjadi informasi digital yang dapat dibaca oleh mikrokontroler, kita dapat menggunakan Arduino Uno R3. Kabel-kabel jumper seperti F-F, M-M, dan F-M juga penting untuk menghubungkan semua komponen elektronik tanpa gangguan (Adafruit Learning System, n.d.). Sistem monitoring yang kompleks seperti pada Hydrogeni tidak hanya melibatkan sensor-sensor saja tetapi juga perlu adanya platform pengolahan data yang canggih. ESP32 dapat digunakan sebagai modul Wi-Fi/Bluetooth yang memungkinkan transmisinya real-time data ke jaringan internet agar pemilik dapat memonitor status kompor secara online (Espressif Systems, n.d.). Dengan demikian, efek piezoresistansi dapat dioptimalkan dalam desain Hydrogeni menggunakan komponen yang disediakan seperti MPS20N0040D-S untuk mengimplementasikan fungsi sensor tekanan yang sensitif dan akurat. C. Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam projek ini ditunjukan pada tabel berikut. No Parts 1 12V 125ma Solar Panel Quantity No 3 11 11 Parts Copper Rod Cable Quantity 1 2 Arduino Uno R3 1 12 Gas Tubular Storage 1 3 12v 4.8AH 1 13 Mini Submersible Water Pump 12V 1 4 Breadboard 400Pin 1 14 HC-SR04 1 5 Toples 800ml 2 15 MQ - 8 1 6 F - F Jumper 2 16 ESP32 1 7 M - M Jumper 2 17 MPS20N0040D-S 1 8 F - M Jumper 2 18 Pencil 2b 2 9 Stove 1 10 Selang 1 D. Prosedur Pembuatan Alat Peraga 1. Mendesign Strukutral system pada Hydrogeni Langkah pertama adalah dengan mendesign struktural sistem pada hydrogeni sehingga dapat mengetahui letak komponen akan diletakkan serta dapat mengetahui jalur aliran Listrik yang akan dihubungkan dari komponen ke komponen lainnya. 2. Mendesign Fondasi untuk Hydrogeni Langkah kedua yang dilakukan adalah untuk mendesign fondasi untuk menopang perangkat kompor Hydrogeni. 3. Merakit Fondasi Hydrogeni Langkah setelah mendesign fondasi hydrogeni adalah dengan mendesign hydrogeni. Fondasi Hydrogeni dibutuhkan untuk menopang perangkat hydrogeni sehingga perangkat dapat digunakan. 4. Merakit tangki elektrolisis Tabung elektrolisis pada Hydrogeni berperan besar dalam penghasil bahan bakar hydrogen. Hydrogeni menggunakan proses elektrolisis untuk menghasilkan bahan bakar hidrogen dengan cara mengirimkan arus Listrik searah sehingga air akan bereaksi yang akan menghasilkan elektrolisis. Langkah Perakitan tabung elektrolisis dengan cara menggunakan toples 800ml yang kemudian sisi tutup atas pada daerah tertentu akan dibolongi untuk meletakkan komponen penting seperti MQ-8 yang berfungsi untuk mengukur tekanan hydrogen. MPS20N0040D-S yang berfungsi untuk mengukur tekanan udara. HC-SR04 yang 12 berfungsi mendeteksi jarak antara air dengan sensor. Sensor ini berperan penting pada proses elektrolisis yang dapat dijalankan secara otomatis, serta pada ujung tutup juga akan dibolongi untuk memberi jalur bagi hydrogen untuk ditransfer ke tabung hydrogen pasca elektrolisis. Kemudian, sisi samping pada toples akan dibolongi untuk memberi jalur air dari water container yang akan di pompa oleh mini water submersible 12V yang berperan untuk proses awal elektrolisis. 5. Merakit tabung hydrogen Langkah setelah merakit tangki elektrolisis adalah untuk merakit tabung hydrogen. Tabung hydrogen berfungsi untuk menjadi tempat penyimpanan bahan bakar hydrogen yang dihasilkan pasca elektrolisis. Langkah merakit tabung hydrogen adalah dengan menggunakan tabung alumunium steel yang tidak terpakai lalu pada bagian sisi akan dibolongi untuk menjadikan jalur bagi hidrogen dari tangki elektrolisis untuk mengalirkan ke tabung hidrogen sehingga tabung hidrogen dapat terisi penuh yang kemudian akan digunakan untuk menjadi bahan bakar yang akan digunakan pada perangkat memasak Hydrogeni. 6. Merakit Mainboard Mainboard pada Hydrogeni berperan besar untuk menjalankan perintah secara otomatis. Mainboard pada Hydrogeni meliputi: Pertama, Arduino Uno atau mainkontroler yang berperan sebagai kontroler pada hydrogeni yang memerintahkan kode kepada komponen lain. Kedua, Breadboard 400 pin berperan sebagai perantara wiring perangkat elektronik yang menghubungkan antar perangkat elektronik. Ketiga, LCD. LCD akan diletakkan pada mainboard yang lalu akan dihubungkan dengan Arduino uno yang berfungsi untuk memberikan infromasi kepada pengguna dari layar yang telah terpasang. Dengan menggunakan mainboard, berbagai proses kompleks dapat dilakukan secara otomatis. 7. Menggabungkan perangkat kepada fondasi Setelah perangkat telah terakit maka Langkah berikutnya adalah menggabungkannya dengan fondasi yang telah dibuat. Proses pada penggabungan perangkat pada fondasi ini dimulai dengan Menyusun perangkat yang telah dirakit pada posisi yang telah disesuaikan berdasarkan hasil design fondasi. Penyusunan perangkat-perangkat pada fondasi ini penting sehingga kompor Hydrogeni dapat digunakan. Perlu diingat, dalam penyusunan perangkat, pastikan perangkat disusun dengan rapi sehingga menghindari dari kecelakaan tidak diinginkan yang mungkin terjadi. 8. Penyempurnaan Perangkat Hydrogeni Setelah melakukan proses diatas, Langkah berikutnya yang dapat dilakukan adalah dengan 13 penyempurnaan yang berupa pendekorasian. Langkah ini juga diperlukan guna menghasilkan design yang indah dilihat oleh mata sehingga dapat menarik perhatian orang lain. E. Skema Alat Peraga Berikut adalah desain alat peraga untuk Hydrogeni-Revolutionary Stove : Gambar 5. Modul Design Hydrogeni. F. Prosedur Pemakaian Alat Peraga 1. Menyalakan Alat: Aktifkan Hydrogeni menggunakan relay yang terhubung ke Arduino Uno R3 atau ESP32. Relay ini dikontrol oleh mikrokontroler yang menerima sinyal dari MQ-8 (sensor hidrogen). Komponen ini terhubung melalui breadboard 400 pin dan jumper cables (F-F, M-M, F-M), memastikan relay dapat mengontrol aliran daya dari sumber listrik ke kompor secara otomatis. 14 2. Pengiriman Energi ke Pompa Air: Relay juga mengontrol aliran energi dari baterai 12V 4.8AH ke Mini Submersible Water Pump 12V. Energi yang digunakan untuk mengoperasikan pompa dapat diperoleh dari baterai yang terhubung melalui copper rod cable. Solar Panel 12V terhubung ke baterai melalui breadboard untuk menjaga daya tetap tersedia. 3. Proses Pemompaan Air: Mini Submersible Water Pump 12V akan memompa air melalui selang ke penampungan elektrolisis. Pompa ini diaktifkan melalui relay yang dikendalikan oleh Arduino/ESP32, dengan semua komponen terhubung melalui breadboard menggunakan jumper cables yang memastikan aliran sinyal dan daya berjalan lancar. 4. Deteksi Level Air: HC-SR04 (sensor ultrasonik) digunakan untuk mendeteksi ketinggian air di dalam penampungan. Sensor ini terhubung ke Arduino/ESP32 melalui breadboard dan mengirimkan sinyal ke mikrokontroler saat air mencapai ketinggian 5 cm dari tutup. Mikrokontroler kemudian memerintahkan pompa untuk berhenti, mencegah overfill, melalui jumper cables yang menghubungkan sensor dan relay. 5. Memulai Proses Elektrolisis: Setelah air dipompa, proses elektrolisis dimulai. Arus listrik dari baterai 12V dialirkan ke tabung elektrolisis menggunakan copper rod cable yang berfungsi sebagai elektroda. MPS20N0040D-S (sensor tekanan) terhubung melalui breadboard untuk memantau tekanan gas hidrogen yang dihasilkan, mengirimkan data ke Arduino/ESP32 untuk kontrol keamanan. 6. Pengaliran Gas Hidrogen: Gas hidrogen yang dihasilkan dari elektrolisis akan dialirkan melalui selang ke tabung penyimpanan gas hidrogen. MQ-8 (sensor hidrogen) yang terhubung ke breadboard dan Arduino/ESP32 akan memantau kebocoran gas. Jika terjadi kebocoran, sistem secara otomatis mematikan proses untuk keamanan. 15 7. Menyalakan Kompor: Setelah gas hidrogen terkumpul di dalam tabung penyimpanan, kompor hidrogen dapat dinyalakan. Arduino/ESP32 yang terhubung ke semua sensor melalui breadboard memastikan bahwa seluruh sistem aman sebelum menyalakan kompor, dengan relay mengontrol aliran gas hidrogen ke kompor. 8. Integrasi Kabel dan Breadboard: Semua komponen sensor, relay, pompa, dan mikrokontroler terhubung melalui breadboard 400 pin dengan jumper cables (F-F, M-M, F-M) untuk memudahkan integrasi dan komunikasi antarkomponen. Arduino Uno R3 atau ESP32 bertindak sebagai pusat kendali, menghubungkan semua sensor melalui breadboard dan kabel jumper untuk mengaktifkan proses sesuai instruksi dari sensor dan mikrokontroler. Toples 800ml digunakan untuk menyimpan air atau gas sementara selama proses berlangsung. G. Kesesuaian Alat Peraga dan Konsep Fisika yang digunakan 1. Elektrolisis Elektrolisis terjadi pada Hydrogeni yang berfungsi untuk memisahkan air menjadi gas hidrogen dan oksigen dengan menggunakan arus listrik. Proses elektrolisis berfungsi untuk menghasilkan bahan bakar alternatif Hidrogen yang ramah lingkungan dari air yang dapat digunakan untuk memasak pada Hydrogeni. 16 Gambar 6. Proses Elektrolisis. Proses elektrolisis dimulai dengan arus listrik yang dialirkan searah dari sumber tegangan listrik. Elektron dari kutub negatif akan mengalir menuju ke katoda. Saat elektroda dialiri arus listrik searah (DC), terjadi proses reduksi oksidasi, karena terbentuk senyawa pada elektrolit yang terurai membentuk ion-ion sehingga menghasilkan gas. (Fitriyanti, Journal of Science in Physics Vol. 1 (2021): Hal. 42–52."). Berikut adalah konsep fisika yang terjadi pada elektrolisis: 1. Reaksi Redoks pada Elektrolisis Elektrolisis pada Hydrogeni melibatkan proses reduksi dan oksidasi. Pada Anoda (Positif), oksigen dihasilkan sementara pada katoda (negatif) hidrogen dihasilkan. Berikut Reaksi redoks: 2𝐻2 𝐻(𝐻) → 2𝐻2 (𝐻) + 𝐻2 (𝐻) Pada reaksi elektrolisis air, gas hidrogen dan oksigen terjadi penguraian dimana gas hidrogen terbentuk di kutub negatif (katoda), mengalami reaksi reduksi. Dan pada gas oksigen terbentuk dikutub positif (anoda) yang mengalami reaksi oksidasi. Perbandingan jumlah antara gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan adalah 2:1 (Indonesian Journal of Chemical Science and Technology, 5(1), 4-6. ). 2. Elektroda dan Elektrolit Elektroda yang ada pada elektrolisis adalah katoda dan anoda. Katoda adalah elektroda yang menerima arus listrik dari luar yang mengalami reaksi reduksi, sedangkan anoda adalah elektroda yang mengalirkan kembali elektron ke sumbernya yang mengalami reaksi oksidasi. Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik yang molekul di dalamnya terdisosiasi menjadi partikel bermuatan positif dan negatif disebut dengan 13 ion yang kemudian ion positif disebut dengan kation dan negatif disebut dengan anion. Dalam proses elektrolisis pada Hydrogeni, reaksi kimia akan terjadi jika arus listrik dialirkan melalui larutan elektrolit, yaitu energi arus listrik yang diubah menjadi energi kimia (reaksi redoks) Proses elektrolisis membutuhkan arus listrik tinggi agar proses reaksi kimia menjadi efektif. Oleh karena itu, apabila kedua kutub elektroda diberi arus listrik maka elektroda tersebut akan saling berhubungan karena adanya larutan elektrolit sebagai penghantar listrik menyebabkan 17 elektroda timbul gelembung gas (Fitriyanti, Journal of Science in Physics Vol. 1 (2021): Hal. 42–52."). 3. Arus Listrik kurang penjelasan, seperti visual gambar saat elektrolisis Arus listrik dialirkan dari reaksi redoks yang melalui larutan elektrolit yang menyebabkan ion bergerak menuju elektroda yang berlawanan. Kation akan bergerak ke katoda sedangkan anion akan bergerak ke anoda. (Fitriyanti, Journal of Science in Physics Vol. 1 (2021): Hal. 42–52."). Prinsip arus listrik dapat dilihat dari Gambar 6. 2. Hukum Gas Ideal Konsep Hukum Gas Ideal pada Hydrogeni berfungsi untuk mengukur tekanan gas sehingga MPS20N0040D-S dapat memprediksi tekanan pada tabung hidrogen sehingga dapat memastikan hydrogen tersedia dan untuk pembakaran yang optimal. Hukum gas Ideal meliputi: 𝐻𝐻 = 𝐻𝐻𝐻 Di mana P : Tekanan Gas (Pa) V : Volume Gas (m3) n Jumlah mol gas R : Konstanta gas ideal (8,314472(15) 𝐻 · 𝐻−1 · 𝐻𝐻𝐻) T : Suhu dalam Kelvin (Atkins & De Paula,2014) Proses Hukum Gas Ideal pada Hydrogeni: 1. Penyimpanan Hidrogen Hidrogen pada Hydrogeni dihasilkan melalui proses elektrolisis yang kemudian akan disimpan di dalam tabung. Pada awal, Hidrogen berada dalam keadaan stasioner dengan tekanan dan volume yang tetap. Disini Hukum Gas Ideal berfungsi untuk memprediksi perilaku hidrogen jika terjadi perubahan tekanan atau volume (Atkins & De Paula, 2014). 18 3. Hukum Piezoresistansi Hukum Piezoresistansi membahas tentang fenomena suatu bahan teregang secara signifikan ketika gaya mekanis diterapkan, menyebabkan perubahan besar dalam konduktivitas listrik dari bahan tersebut (Kittel & Kroemer, 1980). Pada Hydrogeni, Piezoresistansi digunakan untuk meningkatkan kemampuan pengukuran tekanan dengan cara memantau tekanan gas hidrogen yang telah dipompa oleh mini submersible water pump 12V maka sensor MPS20N0040D-S yang menggunakan prinsip piezoresistansi akan mendeteksi tekanan gas yang telah dipompa dan akan memberi informasi ke Arduino Uno R3 dan ESP32 yang kemudian akan memberi informasi kepada pengguna memungkinkan pemantauan secara realtime dan dapat memberi peringatan jika terjadi kebocoran memungkinkan untuk mencegah pengguna dari kecelakaan yang dapat mengancam. Piezoresistansi yang digunakan dalam Hydrogeni adalah Direct Effect, diakibatkan dikenai tekanan gas sehingga menghasilkan electric displacement. Direct Effect adalah sebagai berikut: 𝐻 = 𝐻𝐻 Dimana: D : dielectric displacement (𝐻/𝐻2 ) T : Penempatan tekanan (𝐻/𝐻2 ) D : Konstanta piezoelektrik (𝐻/𝐻) Gambar 7. Piezoelektrik Terhubung Rangkaian Seri. 19 Gambar 8. Piezoelektrik Terhubung Rangkaian Paralel. Proses utama dalam pengambilan pada Piezoelektrik: Gambar 9. Diagram Sistem Alat Piezoelektrik. 1. Energi input dikonversi menjadi energi mekanik. 2. Setelah konversi, energi mekanik dikonversi menjadi energi listrik. 3. Energi listrik diolah dan ditransfer energi listrik ke mikrokontroler(Arduino Uno & ESP32).(Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Departemen Teknik Elektro, 2014) (Fitriyanti, Journal of Science in Physics Vol. 1 (2021): Hal. 42–52."). H. Manfaat Alat Peraga Hydrogeni berfungsi sebagai perangkat memasak alternatif yang dapat dijadikan pilihan untuk menggantikan perangkat memasak yang menggunakan bahan bakar fosil. Inovasi Hydrogeni menggabungkan sumber daya hidrogen dengan panel surya, sehingga memungkinkan distribusi kebutuhan energi. Dengan Hydrogeni, masyarakat dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil yang dapat menurunkan polusi udara yang semakin meningkat. Hydrogeni menawarkan berbagai keuntungan diantaranya: Pertama, Hydrogeni dilengkapi dengan sistem pemantauan suhu yang menggunakan sensor ultrasonik (HC-SR04) untuk mengukur jarak dan 20 suhu serta sensor gas (MQ-8) yang dapat mendeteksi gas hidrogen sehingga pengguna dapat mendapatkan informasi tentang suhu secara real time. Kedua, Hydrogeni dilengkapi dengan sistem pengendalian otomatis dengan Arduino Uno R3 dan ESP32 yang dapat mengimplementasikan kontrol sistem otomatis yang dapat dikendalikan dari aplikasi melalui smartphone. Ketiga, Hydrogeni dapat memompa air secara otomatis menggunakan Mini Submersible Water Pump 12v yang dapat mengalirkan air ke dalam sistem jika dibutuhkan. Keempat, Hydrogeni memiliki sistem peringatan kebocoran menggunakan MQ-8 sehingga jika terjadi kebocoran gas hidrogen, Hydrogeni dapat memberikan peringatan kepada pengguna melalui LED pada perangkat Hydrogeni dan aplikasi pada smartphone. Kelima, Hydrogeni dapat dikontrol melalui koneksi internet menggunakan ESP32 yang berfungsi untuk menghubungkan Hydrogeni kepada pengguna dari jarak jauh melalui aplikasi pada smartphone. Keenam, Hydrogeni dapat menyimpan energi menggunakan 12v 4.8AH sebagai baterai yang berfungsi untuk menyimpan energi dari 12v 125ma solar panel yang digunakan saat tidak ada sinar matahari. Ketujuh, Hydrogeni dapat mengukur kualitas udara dengan MPS20N0040D-S yang berfungsi untuk mengukur tekanan dan kualitas udara di sekitar Hydrogeni, sehingga dapat memberi informasi kepada pengguna tentang kondisi lingkungan. Kedelapan, Hydrogeni menggunakan layar LCD pada perangkat yang terhubung dengan Arduino untuk menampilkan informasi seperti suhu, waktu memasak, dan status sistem. Dengan fitur yang diberikan tersebut, Hydrogeni dapat berperan aktif dalam ramah lingkungan karena hanya menghasilkan emisi yang sangat rendah sehingga pengguna dapat memasak tanpa perlu khawatir akan emisi yang dihasilkan oleh Hydrogeni serta cost-efficient dengan sistem yang dapat mengatur secara efektif dalam cost-operational. Serta Hydrogeni dapat mendeteksi kebocoran gas yang dapat menjaga pengguna dari kecelakaan yang dapat mengancam. Oleh karena itu, Hydrogeni dapat menjadi perangkat yang sangat berguna dengan fitur-fitur yang sangat bermanfaat bagi masyarakat I. Daftar Pustaka 1. Widyastuti, A. (2024). Polusi Jakarta peringkat 1 di dunia: Bagaimana dampaknya 21 pada kesehatan? OHCE UGM. https://ohce.wg.ugm.ac.id/polusi-jakarta-peringkat-1-didunia-bagaimana-dampaknya-pada-kesehatan/ 2. Greenpeace Indonesia. (n.d.). Polusi udara: Ancaman genting tak kasat mata. Greenpeace Indonesia. https://www.greenpeace.org/indonesia/cerita/58786/polusiudara-ancaman-genting-tak-kasat-mata/ 3. FTMM UNAIR. (n.d.). Teknologi Proton Exchange Membrane Fuel Cell (PEMFC) pada Kendaraan Hidrogen dalam Green Technology. FTMM UNAIR. https://ftmm.unair.ac.id/teknologi-proton-exchange-membrane-fuel-cell-pemfc-padakendaraan-hidrogen-dalam-green-technology/ 4. EBTKE ESDM. (2024, February 21). Hidrogen: Berikan alternatif energi murah. EBTKE ESDM. https://ebtke.esdm.go.id/post/2024/02/21/3717/hidrogen.berikan.alternatif.energi.murah 5. CNN Indonesia. (2024, January 3). Beda polusi udara akhir 2023 dan awal 2024: Angka kendaraan ngaruh. https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20240103211911-1991045014/beda-polusi-udara-akhir-2023-dan-awal-2024-angka-kendaraan-ngaruh 6. DS Energii Baru (2018). Fotovoltaik efek operasi. https://id.dsnsolar.com/info/photovoltaic-effect-operation-30399542.html 7. Alpharizo.net (2023). Overview Perbedaan Antara Sel Fotovoltai, Modul PV dan Panel Surya. https://www.alpharizo.net/overview-perbedaan-antara-sel-fotolistrik-modul-fotovoltaikdan-panel-surya! 8. Wikipedia Bahasa Indonesia (2023). Fotovoltaik. https://id.wikipedia.org/wiki/Fotovoltaik 9. Halliday, D., Resnick, R., & Walker, J. (2018). Fundamentals of Physics (11th ed.). Wiley. 10. Hanwei Electronics. (2023). MQ Series Gas Sensors. https://www.hwsensor.com 11. Kim, J. (2021). Application of Gas Sensors in Hydrogen-based Systems. Journal of Clean Energy Technologies, 9(3), 113-117. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2021.04.030 12. Texas Instruments. (2021). Pressure Sensors Overview. https://www.ti.com TOLONG DIPERBAIKIIII 13. Honeywell. (2020). Piezoresistive Pressure Sensors. 22 https://sensing.honeywell.com/sensors/pressure-sensors/piezoresistive 14. Greenpeace Indonesia. (2023). Laporan kualitas udara dunia IQAIR 2023: Indonesia terburuk di Asia Tenggara. https://www.greenpeace.org/indonesia/siaran-pers/58036/laporan-kualitas-udara-duniaiqair-2023-indonesia-terburuk-se-asia-tenggara/ 15. IQAir. (2024). Air quality report Indonesia. https://www.iqair.com/indonesia 16. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (2024). Hidrogen berikan alternatif energi murah. https://www.esdm.go.id/id/media-center/arsip-berita/hidrogen-berikan-alternatif-energimurah/ 17. Kementerian Kesehatan RI. (2024). Peningkatan kasus asma akibat polusi udara di Indonesia. https://www.kemkes.go.id/article/view/20240201/peningkatan-kasus-asma-akibatpolusi-udara-di-indonesia.html 18. Kompas. (2023). Survei persepsi masyarakat terhadap energi bersih. https://www.kompas.com/sains/read/2023/07/15/070000923/survei-persepsimasyarakat-terhadap-energi-bersih 19. PLN (Persero). (2024). PLN terus kembangkan hidrogen untuk energi baru masa depan. https://web.pln.co.id/media/siaran-pers/2024/09/pln-terus-kembangkan-hidrogen-untukenergi-baru-masa-depan 20. World Health Organization (WHO). (2023). Air pollution and its impact on global health. https://www.who.int/health-topics/air-pollution 21. Atkins, P., & de Paula, J. (2014). Physical Chemistry (10th ed.). Oxford University Press. 22. Kittel C., & Kroemer H. (1980). Thermal Physics. W.H.Freeman and Company. 23. Wikipedia. (n.d.). Piezoresistance. https://en.wikipedia.org/wiki/Piezoresistance#Applications 24. Adafruit Learning System. (n.d.). Wiring Guide for Sensors with Arduino Boards. https://learn.adafruit.com/wiring-guide-for-sensors-with-arduino-boards/ 25. Espressif Systems. (n.d.). ESP32 Documentation. https://docs.espressif.com/projects/espidf/en/latest/ 23 26. Sihotang, R. P., Manalu, E. C., & Simbolon, R. (2022). Analysis of separation of hydrogen and oxygen gases from water through water electrolysis experiments. Indonesian Journal of Chemical Science and Technology, 5(1), 4-6. https://doi.org/10.62383/polygon.v2i4.129 27. Ramadhan, M. L., & Ali, N. N. A. (2024). Elektrolisis. Polygon: Jurnal Ilmu Komputer dan Ilmu Pengetahuan Alam, 2(4), 105-112. doi: 10.62383/polygon.v2i4.129 28. Fitriyanti. (2021). Pengaruh Luas Permukaan Elektroda dengan Penambah PWM Controller Terhadap Efisiensi Produksi Gas Hidrogen pada Proses Elektrolisis. Journal of Science in Physics, 1(1), 42–52. 29. Ahmad Hendriawan, Dedid Cahya Happyanto. Piezoelectric as Alternative Power Source for Electric Vehicles. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Departemen Teknik Elektro, 2014. 24 Catatan: 1. Setiap kutipan paragraph diberi bodynote 2. Jenis Huruf: Times New Roman 3. Ukuran Huruf a. Judul :14 pt b. Heading 1 : 14 pt c. Heading 2 dst : 12 pt d. Isi : 12 pt 4. Margin a. Atas : 3 cm b. Bawah : 2 cm c. Kiri : 3 cm d. Kanan : 2 cm e. Spasi : 1,5 f. Logo : 5 x 5 cm 25