Uploaded by dippaa

Makalah Kasus Korupsi Hambalang Angelina Sondakh

advertisement
MAKALAH
Kasus Korupsi Proyek Hambalang Angelina Sondankh
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi
Dosen Pengampu :
Mochamad Rachmat
Disusun Oleh:
Achmad Rifansyah
(P21240122006)
Az Syifa Kautsar Rany
(P21240122016)
Diva Lintang Saputri
(P21240122021)
Dwi Nadila Rahayu
(P21240122023)
Fabyan Aulia Putri
(P21240122025)
Natinka Anabella.P.R.G
(P21240122059)
Tanti Krista Pratiwi
(P21240122078)
TEKNIK GIGI
POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN JAKARTA II
TAHUN AJARAN 2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan karunianya sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Kasus
Korupsi Proyek Hambalang Angelina Sondankh” ini.
Dengan kesempatan ini kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada dosen mata
kuliah Pendidikan Budaya Anti Korupsi, Pak Mochamad Rachmat yang telah mendasari dan
mendorong kami untuk membuat tugas ini dan menyelesaikannya tepat waktu. Tersusunnya
makalah ini juga tidak terlepas dari kerjasama yang telah terjalin dengan baik antara para anggota
kelompok.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Laboratorium guna mencapai nilai yang memenuhi syarat perkuliahan. Tidak ada suatu hal yang
benar-benar sempurna, oleh karena itu kami sebagai penulis menyadari bahwa besar kemungkinan
masih terdapat kekurangan pada penulisan makalah ini, baik dari segi bahasa, penyusunan dan
materi. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat
membangun untuk hasil penulisan makalah kami yang lebih baik di masa mendatang.
ii
DAFTAR ISI
BAB I .............................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembahasan ........................................................................................................... 2
BAB II ............................................................................................................................................ 3
2.1 Profil Angelina Sondankh .................................................................................................. 3
2.2 Kasus Hukum Angelina Sondankh.................................................................................... 3
2.3 Kronologi.............................................................................................................................. 5
a.
Kamis, 21 April 2011 ....................................................................................................... 5
b.
Rabu, 15 September 2011 ................................................................................................ 6
c.
Jumat, 03 februari 2012 .................................................................................................... 6
d.
Rabu, 15 Februari 2012 .................................................................................................... 6
e.
Jumat, 27 April 2012 ........................................................................................................ 6
f.
Selasa, 1 Mei 2012 ........................................................................................................... 6
g.
Kamis, 3 Mei 2012 ........................................................................................................... 6
h.
Jumat, 11 Mei 2012 .......................................................................................................... 7
i.
Selasa, 15 Mei 2012 ......................................................................................................... 7
j.
Selasa, 29 Mei 2012 ......................................................................................................... 7
k.
Kamis, 11 Oktober 2012 .................................................................................................. 7
2.4 Strategi Memberantas Korupsi.......................................................................................... 8
a. Pendidikan dan Kesadaran Publik ....................................................................................... 8
b. Peningkatan Transparansi .................................................................................................... 8
c. Penguatan Lembaga Penegak Hukum ................................................................................. 8
d. Penggunaan Teknologi ........................................................................................................ 8
e. Audit dan Pengawasan yang Efektif .................................................................................... 8
f. Sanksi yang Tegas ................................................................................................................ 8
g. Partisipasi Masyarakat ......................................................................................................... 9
h. Kebijakan dan Regulasi yang Kuat ..................................................................................... 9
i. Program Peningkatan Kesejahteraan .................................................................................... 9
j. Monitoring dan Evaluasi ...................................................................................................... 9
iii
BAB III......................................................................................................................................... 10
3.1
Kesimpulan ................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 11
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akhir-akhir ini masalah korupsi sedang hangat-hangatnya dibicarakan publik, terutama
dalam media massa, baik lokal maupun nasional. Korupsi merupakan perusak struktur
pemerintahan dan menjadi penghambat utama terhadap jalannya pemerintahan dan pembangunan.
Korupsi sangat sukar bahkan hampir tidak mungkin dapat diberantas karena sulitnya
pembuktian-pembuktian yang eksak. Apalagi kasus korupsi di Indonesia yang sudah menyebar
luas di berbagai kalangan sehingga sangat sulit untuk bisa diselesaikan sampai ke akar-akarnya.
Korupsi merupakan perilaku yang secara tidak wajar dan tidak legal memperkaya diri, baik
pribadi maupun organisasi, dengan menyalahgunakan kekuasaan publik yang telah dipercayakan.
Korupsi sering terjadi di sekeliling kita. Di rumah, sekolah, masyarakat, maupun instansi tertinggi
dan dalam pemerintahan.
Korupsi membawa dampak buruk bagi perkembangan pembangunan bangsa. Namun,
ketamakan dan kerakusan akan uang yang bukan haknya lebih penting dibanding memikirkan
nasib bangsa yang semakin lama semakin memprihatinkan. Hal ini menunjukkan hilangnya rasa
cinta tanah air pada diri koruptor tersebut.
Sebuah survey mencatat, dari 146 negara, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai
Negara terkorup di dunia dan peringkat pertama Negara terkorup di tingkat Asia Pasifik. Buruknya
Indonesia di mata dunia nyatanya tak mengurangi kasus korupsi di Indonesia. Setiap hari
pemberitaan tentang kasus korupsi muncul tak henti-hentinya. Satu koruptor tertangkap, koruptor
lain bermunculan. Satu kasus disidang, kasus lain berdatangan. Masalah korupsi ini akan
berlangsung terus menerus sepanjang tidak adanya kontrol dari pemerintah dan masyarakat.
Makalah ini memaparkan salah satu kasus korupsi yang terjadi di Indonesia sebagai bukti
nyata bahwa semakin banyak warga Negara Indonesia yang sudah kehilangan rasa cinta tanah air
dengan melibatkan diri sebagai koruptor, pemakan uang rakyat. Dengan mempelajarinya, akan
terbuka kesadaran bagi warga Negara Indonesia untuk memberantas korupsi, setidaknya tidak
terlibat dalam kasus tersebut, mengingat bahaya dan akibat dari kasus korupsi itu sendiri.
Ada banyak kasus korupsi yang terjadi di Indonesia, mulai dari kasus kecil hingga kasus besar
yang dilakukan bukan hanya satu atau dua orang saja, melainkan beberapa orang yang saling bantu
membantu dalam pelaksanaannya. Salah satu kasus yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
kasus tersangka Angelina Sondakh.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Siapakah Angelina Sondakh itu?
2. Kasus hukum apa yang dilakukan Angelina Sondakh?
3. Bagaimana kronologi terseretnya angelina sondakh pada pada kasus hukumnya?
4. Strategi apa saja yang dilakukan untuk memberantas korupsi?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui sosok angelina sondakh lebih detail.
2. Untuk mengetahui kasus hukum yang dilakukan angelina sondakh.
3. Untuk mengetahui kronologi kasus korupsi yang dilakukan oleh angelina sondakh.
4. Untuk mengetahui strategi memberantas korupsi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Profil Angelina Sondankh
Angelina Sondakh lahir di Australia, 28 Desember 1977. Dia dikenal sebagai Puteri
Indonesia tahun 2001 yang berasal dari provinsi Sulawesi Utara. Angie, demikian biasa
dipanggil, merupakan sosok perempuan jenius dan memilih kancah politik sebagai ‘ladang’
aktualisasinya. Perempuan keturunan Manado ini tidak hanya bermodal tampang. Ini berbeda
dengan Puteri Indonesia sebelumnya yang banyak mengaktualisasi diri di panggung akting dan
musik. Ia pernah dinobatkan sebagai Duta Orang Utang, Duta Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI) dan juga Duta Batik.
Angelina Patricia Pingkan Sondakh, nama panggilan Angie, mengawali karir politiknya
melalui Partai Demokrat . Dia berhasil terpilih sebagai Anggota DPR Republik Indonesia pada
pemilu 2004. Bersamaan dengan dirinya, bintang sinetron Adjie Massaid atau yang lebih sering
disapa Adjie, juga berhasil menjadi anggota DPR-RI lewat partai yang sama.
Kiprah Angie di dunia politik makin mantap dengan dilantiknya dia pada November 2008
sebagai pengurus DPP KNPI periode 2008-2011. Angie menjabat sebagai Ketua Bidang
Pemberdayaan Perempuan. Angie kembali mencalonkan diri sebagai caleg untuk Pemilu 2009.
Di tengah kesibukannya sebagai wakil rakyat, kedekatan Angie dengan Adjie tak luput dari
sorotan publik. Setelah beberapa kali ramai diberitakan di media massa, akhirnya hubungan yang
dijalin Angie bersama Adjie diresmikan dalam ikatan pernikahan. Angie yang telah menjadi
mualaf ini, pada akhir 2008 telah menikah dengan Adjie secara islami dan pada tanggal 29 April
2009, mereka resmi menjadi suami istri di hadapan Negara. Tepat pada Rabu, 9 September 2012,
mereka dikarunia putra pertama yang diberi nama Keanu Jabaar Massaid. Kebahagiaan mereka
tidak berlangsung lama karena pada tanggal 5 Februari 2011, Adji Massaid meninggal dunia.
Sepeninggalan suaminya, berbagai rumor tidak sedap menghampiri Angie. Mulai dari kabar
‘turun ranjang’ dimana Angie akan menikah dengan Mudji Massaid, adik ipar dari mendiang
suaminya Adjie Massaid, hingga kabar yang sekarang ini memaksa Angie menjadi penghuni
rumah tahanan (rutan) terkait kasus hukumnya.
2.2 Kasus Hukum Angelina Sondankh
Angelina Sondakh ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai terdakwa
kasus suap kepengurusan anggaran di Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas,
sekarang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) serta Kementrian Pemuda dan Olahraga
(Kemenpora). Kasus suap yang menjerat Angie merupakan pengembangan kasus suap Wisma
Atlet SEA Games Jakabaring di Palembang yang melibatkan Nazaruddin.
Angie didakwa menerima pemberian atau janji berupa uang senilai total Rp 12 miliar dan
2.350.000 dolar AS atau sekitar Rp 33 miliar dari Grup Permai, perusahaan milik Nazaruddin.
Pemberian itu diketahui sebagai commitment fee karena Angie telah mengupayakan anggaran
proyek pada pengadaan laboraturium perguruan tinggi dan program pengadaan sarana dan
3
prasarana olahraga bisa disesuaikan dengan permintaan Grup Permai. Salah satu bukti penting
aliran dana Grup Permai ke Angie yaitu transkrip percakapan via BlackBerry Messenger (BBM)
antara Angie dengan Mindo Rosalina Manulang atau Rosa yang saat itu menjabat sebagai
Direktur Marketing PT Anak Negeri, salah satu anak perusahaan Grup Permai.
Uang untuk Puteri Indonesia 2001 itu diserahkan antara Maret dan November 2010. Saat
itu, Angie adalah anggota Badan Anggaran DPR sekaligus Koordinator Kelompok Kerja (Pokja)
Komisi X.
Dalam transkrip pembicaraan BBM Rosa dengan Angie terungkap adanya beberapa kali
permintaan uang oleh Angie ke Grup Permai. Permintaan uang itu disamarkan dengan kode-kode
seperti “apel malang” untuk uang rupiah dan “apel washington” untuk dolas AS.
KPK akhirnya menahan artis keturunan Manado itu. Dia digiring menuju mobil tahanan
KPK dengan sebuah pengawalan ketat, setelah pada hari Jumat, 27 April 2012 menjalani
pemeriksaan pertama sejak statusnya sebagai tersangka.
Angie terancam dijerat Pasal 5 ayat (2) atau Pasal 11 atau Pasal 12 huruf a Undang-Undang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di antara 3 pasal alternatif itu, Pasal 12 huruf a memuat
ancaman hukuman paling berat: penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun
ditambah denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliyar.
Tanpa bisa menolak melainkan pasrah dengan hukum yang menjeratnya, Komisi
Pemberantasan Korupsi menetapkan politisi dan anggota DPR dari Partai Demokrat, Angelina
Sondakh, sebagai tersangka kasus Wisma Atlet SEA Games. Berdasarkan putusan yang
disampaikan Ketua KPK Abraham Samad pada saat jumpa pers di kantornya pada Jumat
03/02/2012 . Kemudian menurut ketua KPK, dengan tertangkapnya Angelina Sondakh akan
membuka pintu masuk kasus wisma atlet ini lebih luas menangkap pelaku-pelaku lainnya yang
masih tutup mulut dan tutup telinga, berpura-pura amnesia dengan apa yang mereka terima dari
kasus suap wisma atlet ini.
Setelah menjadi tersangka dengan dikenakan pasal 5 ayat 2, pasal 11 atau pasal 12 huruf
A seperti diatur dalam Undang-Undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan korupsi,
Angelina sondakh hanya dikenakan vonis 4 tahun 6 bulan. Usut demi usut banyak pihak yang
memprotes dan mendemo putusan Mahkamah Agung dan Pengadilan Tinggi , kemudian
Mahkamah Agung yang terdiri dari hakim artidjo cs memperberat hukuman Angelina Patricia
Pingkan Sondakh menjadi 12 tahun penjara dari sebelumnya. Tindakan dari majelis hakim
Hakim Artidjo Alkostar, MS Lumme dan Mohammad Askin mendapat apresiasi dari Ketua
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad . Menurutnya, penambahan masa
tahanan itu cukup memberikan efek jera.
Namun penambahan hukuman ini membuat mantan puteri indonesia ini semakin terpuruk
dengan masa hukumannya itu, bahkan menjadi pemberitaan yang sangat hangat di akhir
penghujung 2013 kemarin. Sehingga menimbulkan pihak pro-kontra ,pihak pro- ingin meminta
keadilan dari putusan ini yaitu hanya ingin meminta pertimbangan bahwa angie memiliki seorang
anak yang masih sangat membutuhkan kasih sayang seorang ibu yaitu Keanu. Namun semua itu
tidak berpengaruh apapun pada masa hukuman yang harus angie jalani yaitu 12 tahun penjara.
4
2.3 Kronologi
Terseretnya Angelina Patricia Pingkan Sondakh atau Angelina Sondakh atau Angie dalam
kasus korupsi kasus Wisma Atlet SEA Games Palembang dan Kemendikbud berawal dari para
tersangka yang terlebih dahulu ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
a. Kamis, 21 April 2011
KPK menangkap Direktur PT Duta Graha Indah (DGI) yaitu Muhammad El Idrus dan
seorang penghubung bernama Mindo Rosalinda Manulang (Rosa). Mereka ditangkap setelah
menyerahkan uang suap dalam bentuk tiga lembar cek senilai Rp 3,2 miliar kepada Wafid
Muharam, Sekretaris Kementrian Pemuda dan Olahraga (Seskemenpora), yang juga langsung
ditangkap di kantornya. Uang tersebut merupakan uang balas jasa dari PT DGI karena telah
memenangi tender proyek Wisma Atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Dalam
penangkapan itu, mobil Toyota Vellfire bernomor B-173-GD dan mobil Honda CR-V bernomor
B-2717-NT ikut disita.
Kasus ini menyeret nama Muhammad Nazarudin, mantan Bendahara Partai Demokrat yang
menjadi atasan Rosa. Nazarudin dan Rosa kemudian menyeret nama Angie sebagai salah satu
tersangka karena disebut menerima sejumlah uang. Semua tersangka telah divonis kecuali Angie.
Rosa divonis 2,5 tahun dan denda Rp 200 juta, Muhammad El Idris divonis dua tahun dan denda
Rp 200 juta, Wafid Muharam dihukum tiga tahun dan denda Rp 150 juta, serta Muhammad
Nazarudin dijatuhi hukuman empat tahun 10 bulan penjara dan denda Rp 200 juta.
Nazar dalam pengakuannya di persidangan mengungkapkan bahwa Angie pernah mengaku
menerima sejumlah uang di depan Tim Pencari Fakta yang dibentuk Partai Demokrat. Dalam rapat
Tim Pencari Fakta yang dihadiri Benny K. Harman, Jafar Hafsah, Edi Sitanggang, Max Sopacua,
Ruhut Sitompul, dan M. Nasir, Angie menerima uang sebesar Rp 9 miliar dari Wafid Muharam,
sebanyak Rp 8 miliar diserahkan ke Wakil Ketua Badan Anggaran (banggar) DPR, Mirwan Amir.
Selain Nazarudin, Rosa juga memberikan kesaksian bahwa Angelina Sondakh telah menerima
uang darinya terkait pembangungan wisma Atlet SEA Games di Palembang. PT Anak Negeri
mengeluarkan Rp 10 miliar melalui Angie. Sebanyak Rp 5 miliar untuk Angie, Rp 5 miliar sisanya
tidak diketahui. Namun, diduga digunakan sebagai ‘pelicin’ ke Banggar DPR agar anggaran segera
turun.
Sementara itu, mantan anak buah Nazarudin yang merupakan Wakil Direktur Keuangan Grup
Permai, Yulianis, membenarkan ucapan Rosa, yakni Angelina Sondakh dan Wayan Koster,
anggota Komisi X DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, mendapat Rp 5 miliar.
5
b. Rabu, 15 September 2011
Angelina Sondakh mendatangi kantor KPK. Tepat pukul 09.40 WIB, Angie datang dengan
menaiki mobil Harier B 1230 SJD didampingi adik iparnya, Tjandra Mudji Condrodiningrat
(Mudji). Dia menjalani pemeriksaan pertama terkait kasus Kemenpora.
Saat itu, Angie diperiksa selama delapan jam sebagai saksi dalam kasus pembangunan wisma
atlet SEA Games di Palembang yang melibatkan tersangka Muhammad Nazarudin
c. Jumat, 03 februari 2012
Angelina Sondakh tidak diperbolehkan untuk bepergian ke luar negeri hingga 3 Februari
2013. Pencekalan ini terkait dengan penyebutan namanya oleh para tersangka dan terdakwa kasus
suap Kementrian Pemuda dan Olahraga. Rencana Angie untuk umroh pun akhirnya batal.
KPK menetapkan Angie sebagai tersangka, menjerat dengan Pasal 5, Pasal 10 dan Pasal 11
Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi. Pasal tersebut berisi ancaman pidana 1 tahun, 2 tahun
dan 5 tahun serta denda maksimal Rp 250.000.000.
Setelah resmi menjadi tersangka, Angie diberhentikan dari jabatan sebagai Wakil Sekjen
Partai Demokrat.
d. Rabu, 15 Februari 2012
Saat Angelina Sondakh menjadi saksi, dia mengaku bahwa dirinya tidak memiliki BlackBerry,
apalagi menggunakannya untuk percakapan dengan tersangka lain, Mindo Rosalina Manulang.
Angie mengaku menggunakan BlackBerry pada akhir 2010, sementara berdasarkan BAP
tercatat kalau Angie berkomunikasi BBM dengan Rosa pada 15 Mei 2010.
e. Jumat, 27 April 2012
Angie ditahan KPK dan dijebloskan dalam penjara setelah menjalani pemeriksaan perdana
sebagai tersangka. KPK menahan Angie di Rumah Tahanan Salemba Cabang KPK di Kuningan,
Jakarta Selatan, untuk masa 20 hari setelah surat penahanan dikeluarkan. Alasan pehananan Angie
didasari adanya keterlibatan dalam dugaan suap dalam pengurusan anggaran di Kementrian
Pemuda dan Olahraga serta di Kementrian Pendidikan Nasional (sekarang Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan) 2010/2011.
f. Selasa, 1 Mei 2012
Sekitar pukul 14.18 WIB, Angie dibawa ke rumah sakit didampingi oleh dua pengawal tahanan
KPK karena sinusitis yang dideritanya sejak kecil mendadak kambuh.
g. Kamis, 3 Mei 2012
Angelina Sondakh menjalani pemeriksaan untuk kedua kalinya di gedung KPK. Pemeriksaan
ini berlangsung kurang lebih lima jam.
6
h. Jumat, 11 Mei 2012
Teuku Nasrullah, pengacara Angelina Sondakh, mengungkapkan bahwa kliennya sakit cedera
bahu yang membutuhkan operasi untuk memulihkan kembali kondisinya. Cidera berawa dari patah
tulang yang pernah dialami beberapa waktu yang lalu dan membutuhkan perawatan lanjutan.
i. Selasa, 15 Mei 2012
KPK memperpanjang masa penahanan terhadap Angie selama 40 hari ke depan. Sebelumnya
KPK melakukan penahanan terhadap politikus Partai Demokrat itu selam 20 hari. Penahanan
sudah dilakukan sejak Jumat (27/4) dan berakhir pada Rabu (16/5). Oleh karena itu, KPK
memutuskan memperpanjang masa penahanan terhadap Angie untuk 40 hari dimulai pada Kamis
(17/5) hingga Minggu (25/6).
j. Selasa, 29 Mei 2012
Angie diperiksa sejak pukul 10.00 WIB dan keluar pukul 13.35 WIB dengan menerima kurang
lebih 21 pertanyaan.
k. Kamis, 11 Oktober 2012
Sidang dengan terdakwa Angelina Sondakh dalam kasus dugaan korupsi penggiringan
anggaran di Kemenpora dan Kemendiknas kembali digelar di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi,
Jakarta.
Lalu pada tingkat kasasi, hukumannya diperberat berkali lipat. Majelis kasasi yang dipimpin
Artidjo Alkostar (almarhum) menghukum Angelina dengan 12 tahun penjara. Angelina dinilai
terbukti menerima suap hingga Rp 12,5 miliar dan USD 2.350.000. Ia kemudian mengajukan
Peninjauan Kembali (PK) atas hukuman itu. Upaya hukum itu berbuah saat PK dikabulkan oleh
Mahkamah Agung.
Alhasil, hukumannya pun dipotong tetapi hanya 2 tahun penjara. Sehingga, hukumannya
menjadi 10 tahun penjara. Dalam pertimbangannya, hakim PK menilai uang yang diterima Angie
hanya Rp 2,5 miliar dan USD 1.200.000. Sehingga, hukumannya pun disesuaikan.
Sehingga total hukuman Angie ialah 10 tahun penjara; denda Rp 500 juta subsider 6 bulan
kurungan; serta uang pengganti Rp 2.500.000.000 dan USD 1.200.000 subsider 1 tahun penjara.
Angelina Sondakh jalani cuti menjelang bebas (CMB), Kamis (3/3/2022). Merujuk hukuman 10
tahun penjara, Angie seharusnya bebas murni pada 27 April 2022. Dengan catatan, denda dan uang
pengganti sudah dibayarkan. Angie tercatat sudah melunasi denda Rp 500 juta. Namun untung
uang pengganti, ia baru membayar Rp 8.815.972.722. Tersisa Rp 4.538.027.278 yang tidak dia
bayar. Sehingga, diganti dengan hukuman tambahan 4 bulan 5 hari penjara. Akan tetapi, dia juga
mendapatkan pemotongan hukuman penjara yakni remisi dasawarsa selama 3 bulan. Selain itu,
dia mendapatkan program cuti menjelang bebas (CMB).
Alhasil, ia bisa bebas bersyarat pada 3 Maret 2022. Namun, Angie masih harus menjalani
pembinaan selama CMB sebelum nantinya bebas murni.
7
"Pada tanggal 3 Maret 2022, Angelina Sondakh akan dikeluarkan dari Lapas Perempuan
Jakarta untuk mulai menjalankan program CMB sebagai klien Pemasyarakatan, dengan bimbingan
lanjutan Balai Pemasyarakatan Jakarta Selatan selama 3 bulan," kata Kabag Humas dan Protokol
Ditjen Pemasyarakatan, Rika Aprianti.
2.4 Strategi Memberantas Korupsi
Memberantas korupsi adalah tantangan kompleks yang memerlukan pendekatan multifaset.
Berikut adalah strategi detail dan spesifik yang bisa diterapkan:
a. Pendidikan dan Kesadaran Publik
• Program Edukasi: Laksanakan kampanye pendidikan di sekolah dan komunitas tentang
dampak korupsi dan pentingnya integritas.
• Sosialisasi: Gelar seminar dan workshop untuk meningkatkan kesadaran tentang hak dan
kewajiban warga negara dalam melawan korupsi.
b. Peningkatan Transparansi
• Sistem Informasi Publik: Buat portal transparansi yang mengungkapkan anggaran,
proyek pemerintah, dan laporan keuangan.
• Laporan Berkala: Wajibkan instansi pemerintah untuk mempublikasikan laporan tahunan
tentang penggunaan anggaran.
c. Penguatan Lembaga Penegak Hukum
• Reformasi Birokrasi: Tingkatkan integritas lembaga penegak hukum dengan pelatihan
khusus dan seleksi yang ketat.
• Perlindungan Whistleblower: Buat undang-undang yang melindungi pelapor kasus
korupsi dari intimidasi atau pembalasan.
d. Penggunaan Teknologi
• E-Government: Implementasikan sistem pemerintahan elektronik untuk meminimalisir
interaksi langsung antara pejabat dan masyarakat.
• Aplikasi Pelaporan Korupsi: Kembangkan aplikasi mobile yang memudahkan
masyarakat melaporkan tindakan korupsi secara anonim.
e. Audit dan Pengawasan yang Efektif
• Audit Independen: Lakukan audit keuangan oleh pihak ketiga untuk semua proyek
pemerintah.
• Tim Pengawas: Bentuk tim pengawas yang terdiri dari berbagai elemen masyarakat untuk
memantau proyek-proyek publik.
f. Sanksi yang Tegas
• Penegakan Hukum: Tegakkan hukum yang lebih ketat terhadap pelaku korupsi, termasuk
hukuman penjara yang berat dan denda.
8
•
Pencabutan Hak: Cabut hak politik dan jabatan bagi individu yang terbukti terlibat dalam
korupsi.
g. Partisipasi Masyarakat
• Forum Diskusi: Bentuk forum di tingkat lokal untuk membahas isu korupsi dan solusi
yang mungkin.
• Kemitraan: Libatkan organisasi non-pemerintah (LSM) dan komunitas dalam
pengawasan dan pelaporan kasus korupsi.
h. Kebijakan dan Regulasi yang Kuat
• Rancang Ulang Kebijakan: Tinjau dan perbarui regulasi yang membuka peluang bagi
korupsi.
• Keterlibatan Multistakeholder: Ajak berbagai pihak, termasuk sektor swasta, dalam
merumuskan kebijakan anti-korupsi.
i. Program Peningkatan Kesejahteraan
• Pengentasan Kemiskinan: Fokus pada pengurangan kemiskinan untuk mengurangi
kerentanan masyarakat terhadap korupsi.
• Peluang Ekonomi: Berikan akses yang lebih baik terhadap peluang ekonomi bagi
masyarakat, terutama di daerah rawan korupsi.
j. Monitoring dan Evaluasi
• Indikator Kinerja: Tetapkan indikator yang jelas untuk mengukur kemajuan dalam
memberantas korupsi.
• Laporan Berkala: Buat laporan berkala mengenai langkah-langkah yang diambil dan hasil
yang dicapai dalam pemberantasan korupsi.
Implementasi strategi-strategi ini memerlukan komitmen dari semua lapisan masyarakat, termasuk
pemerintah, swasta, dan masyarakat umum. Dengan pendekatan yang terintegrasi dan
berkelanjutan, diharapkan korupsi dapat berkurang secara signifikan
9
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Lemahnya hukum di Indonesia dan sikap mental pekerja yang rendah merupakan penyebab
korupsi di Indonesia. Selain itu, tak adanya rasa cinta tanah air membuat para pelaku korupsi tega
dan sadar melakukan tindakan yang menyengsarakan rakyat tersebut.
Kasus suap Wisma Atlet di Palembang hanyalah satu dari sekian banyak kasus korupsi
yang ada di Indonesia. Kasus ini membawa nama Angelina Sondakh yang merupakan anggota
DPR dari partai Demokrat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Dwi, Anugrah. (2024). Analisi Mendalam Atas Kasus Korupsi Angelina Sondankh (Vol 8 No 1)
11
Download