Perencanaan Strategis dalam Kewirausahaan By Ibu Dewi Agustina, SE,Ak,M.Si Perencanaan Strategis dalam Kewirausahaan Subjek.04: Sub-Pokok Bahasan: • Apa itu “Strategi” & Strategi Usaha Baru. • Strategi Pertumbuhan & Strategi Persaingan. • Membangun Keunggulan Kompetitif. • Sumber Daya sebagai Keunggulan Kompetitif. • Proses Manajemen Strategis. • Tugas Kelompok Kompetitif.” ke 3: “Desain Keunggulan “Strategi” adalah “pendekatan secara keseluruhan yg berkaitan dgn pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.” Atau definisi lainnya, Strategy: “The means by which longterm goals and objectives are to be achieved.” Kata "strategi" berasal dari kata dalam bahasa Yunani, ”stratēgos.” yg dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi Athena. Awalnya utk bidang “militer” saja tetapi kemudian berkembang ke berbagai bidang yg berbeda seperti strategi bisnis, olahraga, ekonomi, perdagangan, manajemen strategi, dll. Dalam memulai usaha baru yang dipastikan mengandung “ketidakpastian” atau “risiko” (risk) atas usaha tsb, apakah bisa untung atau bertumbuh, atau malah sebaliknya mengalami “kerugian” atau bahkan “bangkrut.” Risiko kerugian sebagian berasal dari ketidakpastian pengusaha dalam memperkirakan “permintaan pasar, perkembangan tehnologi, tindakan2 para pesaing (competitor), faktorfaktor eksternal (ekonomi, sosial, politik, budaya), dll. Beberapa strategi dapat digunakan utk mengurangi sebagian atau seluruh ketidakpastian dan dapat “mengurangi risiko” kerugian yg dialami usaha baru. Apa saja strategi tsb? ” 2(dua) strategi yg dapat “mengurangi risiko kerugian” usaha baru, sbb: 1) Strategi cakupan pasar (market scope strategy); strategi cakupan pasar adalah “memilih kelompok konsumen yg akan dilayani dan bagaimana melayani mereka.” 2) Strategi Peniruan (imitation strategy); strategi menjiplak praktik-praktik bisnis perusahaan lain, baik perusahaan dari industri sejenis yg sedang dimasuki ataupun dari industri yg terkait. Strategi cakupan pasar, dapat berupa: a) Strategi Cakupan Sempit; strategi menawarkan suatu kisaran produk yg sempit pada sejumlah kecil kelompok konsumen utk memuaskan suatu kebutuhan khusus. Misalnya: bengkel mobil khusus mobil “mewah merek A.” Strategi cakupan pasar, dapat berupa: b) Strategi Cakupan Luas; strategi yg menawarkan macam produk pada banyak segmen pasar yg berbeda, dalam proses pembelajaran pasar, segmen pasar mana yg paling menguntungkan. Hal tsb diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman pengusaha dari proses “trial and error”. Sehingga pengusaha dapat memfokuskan sumber dayanya pada produk & pasar yg menguntungkan dan menjanjikan tsb, artinya pengusaha telah dapat mengatasi ketidakpastian pasar & produk yg akan dimasukinya. Misal: bengkel mobil awalnya melayani “banyak merek” M.Benz, BMW, Opel, Pegeout, Toyota, Nissan, Daihatsu, dll.”= Akhirnya khusus merek “Toyota” saja. Jenis-jenis “Strategi Peniruan” (imitation strategy) sbb; 1) 2) Waralaba (franchise); contoh usaha baru yg fokus pada peniruan (imitasi) utk mengurangi risiko kerugian bagi pihak terwaralaba (investor). Misalnya: KFC, AW, Mc Donals, dll. Strategi “saya juga” (“me-too” strategy); strategi meniru produk yg sudah ada dan berhasil di pasar dengan mencoba menciptakan “keunggulan” dengan variasi-variasi kecil saja. Contoh: toko es krim, roti/bakery, dll. “Kemana Harus Mencari Peluang Berkembang;” “Memulai suatu usaha baru” adalah “tindakan esensial” dalam kewirausahaan, bila “berhasil” akan memberikan “kesempatan bagi pengusaha untuk mengembangkan bisnisnya.” Memperkenalkan produk baru pada pasar yg sudah ada, memberikan kesempatan utk “meraih pangsa pasar” dari pesaing; mengusahakan pasar yg baru memberi kesempatan “melayani kelompok konsumen yg baru”; organisasi yg baru mempunyai kesempatan utk “melakukan dan berkembang dari penjualan awal usaha baru” tsb;dsb. Bukan hal mudah utk “memberikan pedoman langsung” pada pengusaha “proses tahapan utk menciptakan kesempatan yg amat berharga utk berkembang,” sekalipun pengusaha atau perusahaan telah memiliki pondasi “keunggulan kompetitif” yg berkesinambungan. Berikut suatu “model” yg menawarkan saransaran bagi pengusaha yg diasumsikan telah memiliki “pengetahuan pengusaha” (entrepreneur knowledge) dan “pengetahuan organisasi” (organizational knowledge) tentang produk yg sekarang “di produksi dan dijual” (produk yg sudah ada), serta “kelompok konsumen mana yg menjadi sasaran penjualan produk tsb” (pasar yg sudah ada). Berbagai kombinasi yg berbeda dari tingkat yg berbeda dari jenis pengetahuan tsb dapat di gambarkan dalam “tabel” “Model Strategi Pertumbuhan” yg didasarkan pada “pengetahuan pengusaha dan organisasinya” sehingga menghasilkan keunggulan kompetitif baginya. Model Strategi Pertumbuhan (Matriks Ansoff): Produk Saat ini Produk Baru Pasar Saat ini Pasar Baru STRATEGI PENETRASI PASAR STRATEGI PENGEMBANGA N PASAR STRATEGI PENGEMBANGA N PRODUK (STRATEGI DIVERSIFIKASI) Strategi Penetrasi (penetration strategy); strategi untuk tumbuh dengan “cara mendorong” para konsumen lama atau pasar yg sudah ada untuk membeli lebih banyak produk perusahaan yg ada saat ini. Misal: discount, harga promo, buy 1 get 2, dll. Strategi Pengembangan Pasar (market development strategy); strategi untuk tumbuh dengan cara menjual produk-produk yang sudah ada ke konsumen yang baru atau pasar yg baru. Kelompok konsumen yang baru atau pasar yg baru dapat dikategorikan sbb: Pasar geografis baru; ini mengacu pada penjualan produk yang sudah ada ke lokasi-lokasi yang baru. Pasar demografis baru; demografis digunakan untuk mengarakterisasi konsumen (potensial) berdasarkan faktor demografis, seperti: pendapatan, tempat tinggal, pendidikan, usia, jenis kelamin, ras/suku, dst. Penggunaan produk baru; pengetahuan baru tentang penggunaan produk memberikan pengetahuan tentang bagaimana suatu produk memberikan nilai bagi kelompok pembeli yang baru. Strategi Pengembangan Produk (product development strategy); strategi untuk tumbuh dengan cara mengembangkan dan menjual produkproduk baru pada orang-orang yang telah membeli produk-produk lama dari perusahaan, bermitra dengan perusahaan lain untuk meningkatkan distribusi pemasaran. Strategi Diversifikasi (diversification strategy); strategi untuk tumbuh dengan cara menjual produk baru ke pasar yang baru.Ini adalah yang paling beresiko karena melibatkan produk yang belum teruji di pasar yang baru. Strategi diversifikasi ini terdiri dari : Integrasi mundur (backward integration); suatu langkah mundur (naik) ke arah bahan mentah pada “rantai nilai tambahan.” Contoh: Penjual ayam goreng, juga peternak ayam potong. Integrasi maju (forward integration); suatu langkah maju (turun) pada rantai nilai tambahan ke arah konsumen. Contoh: Produsen kaos mode anak muda, membuka toko fashion anak muda (factory outlet). Integrasi horisontal (horizontal integration); terjadi pada tingkatan yang sama pada rantai nilai tambahan tetapi melibatkan rantai nilai tambahan lain yang berbeda namun bersifat komplementer. Contoh: Pembuat mesin cuci, memproduksi sabun deterjen juga. Strategi Diversifikasi: Integrasi integration);Integrasi maju (forward horisontal (horizontal integration); Produsen Bahan Mentah A Penjual Bahan Mentah A Produsen B Horizontal Pengecer A Konsumen A Produsen Bahan Mentah B Penjual Bahan Integrasi mundur Mentah B Produsen A Penjual Barang Jadi A mundur (backward integration); Integrasi Penjual Barang Jadi B Pengecer B Integrasi maju Konsumen B Strategi Persaingan Generik “Michael E. Porter” Kompetitif: Produk “PASAR “ Lingkungan Persaingan : “PRODUK” Keunggulan Biaya Rendah Diferensiasi Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership) Diferensiasi Fokus (Biaya) Fokus (Diferensiasi) Luas Sempit Strategi Persaingan Generik “Michael E. Porter” Ada 3 strategi yang diungkapkan oleh Porter : Kepemimpinan Biaya (Cost Leadership). Srategi yang dipakai adalah memiliki harga produk yang paling murah dibanding pesaing. Contoh produk unilever, produk wings. Diferensiasi/Pembedaan (Differentiation) Berbeda dari yang lain,tidak mudah ditiru,produk saya mudah diingat oleh pelanggan,Strategi dapat kita lakukan dengan mengembangkan produk kita dengan inovasi agar dapat terus bersaing di pasar. Fokus (Focus) .....Biaya dan Diferensiasi Strategi ini adalah membangun brand loyalty pada customer dan focus pada pangsa pasar yang kecil, biaya rendah. Fokus pada biaya rendah dan pangsa pasar kecil contoh Lion air. Variables......:” PRODUK Keunggulan Kompetitif : Biaya Rendah Diferensiasi Produk (barang /jasa) PASAR Lingkungan Persaingan : Luas Sempit Keunggulan kompetitif (competitive advantages); “Sekumpulan faktor yang membedakan suatu perusahaan dari para pesaingnya dan memberikan posisi yang unik di pasar sehingga lebih unggul dari para pesaingnya.” Dalam membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan diperlukan “strategi yang matang”, memetakan berbagai kompetensi dari perusahaan tersebut sehingga mampu mengembangkan “kompetensi inti” yang unggul. Kompetensi inti (core competencies); “Serangkaian kemampuan yang unik yang dikembangkan oleh pengusaha/perusahaan dalam bidangbidang utama”, seperti: kualitas, layanan, inovasi, fleksibilitas, kecepatan, dan lain sebagainya, ... “yang lebih dari” para pesaingnya. Kompetensi inti akan timbul bergantung dengan keahlian dan kemampuan dari setiap individu di dalam perusahaannya, dan jika kemampuan dan keahlian belum mencukupi untuk memperoleh kompetensi inti yang diharapkan maka perlu ditambahkan beberapa hal yang harus dipelajari. Dari kompetensi inti ini akan melahirkan keunggulan kompetitif yang akan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Bagi sebuah perusahaan kecil, keunggulan kompetitif dapat menjadi sebuah metode untuk bersaing dengan perusahaan besar, karena perusahaan kecil lebih memiliki jenis produk yang sedikit, basis pelanggan yang jelas, hubungan khusus dengan pelanggannya, dan pasar geografis yang lebih spesifik. Kemampuan Hal yang Dipelajari Kompetensi Inti Keunggulan Kompetitif Nilai Bagi Pelanggan Keahlian SUMBER DAYA SEBAGAI KEUNGGULAN KOMPETITIF Keunggulan kompetitif yg berkesinambungan; dari mana asalnya dan bagaimana mendapatkannya, perlunya suatu pemahaman menciptakan usaha baru yg memberikan fondasi dasar thd kinerja yg tinggi bagi perusahaan dalam periode waktu yg panjang Mengkombinasikan sumber daya dgn cara berbeda & kumpulan sumber daya yg menyediakan kapasitas perusahaan mencapai kinerja yg unggul. SUMBER DAYA SBG KEUNGGULAN KOMPETITIF...(P.2) Suatu kumpulan sumber daya dapat dikatakan memiliki keunggulan kompetitif, bila; Bernilai (valuable); jika membuat perusahaan mampu mengejar kesempatan/peluang usaha tsb, menetralkan ancaman, serta menawarkan produk dan jasa yg dihargai konsumen; Langka (rare); jika adapun, dimiliki oleh hanya sedikit pesaing potensial; Tidak dapat Ditiru (inimitable); ketika meniru kombinasi sumber daya ini akan sulit dilakukan, dan/atau butuh biaya mahal, serta, waktu yg panjang, bagi para pesaing potensial; SUMBER DAYA SEBAGAI KEUNGGULANKOMPETITIF...(P.3) Menciptakan Kumpulan Sumber Daya yg Bernilai, Langka dan Tidak Dapat Ditiru, dalam bentuk sbb: -Sumber daya kewirausahaan (entrepreneurial resources), “Kemampuan utk mendapatkan, mengkombinasikan ulang, sumber2 daya ke dalam sekumpulan sumber daya yg bernilai, langka dan tidak dapat ditiru.” -Pengetahuan Pasar (market knowledge); “Kepemilikan atas informasi, tehnologi, know-how, dan keahlian oleh pengusaha, yg menyediakan pemahaman mendalam mengenai sebuah pasar dan konsumennya.” -Pengetahuan Tehnologi (tehnological knowledge); “Kepemilikan atas informasi, tehnologi, know-how, dan keahlian oleh pengusaha, yg menyediakan pemahaman mendalam mengenai cara2 menciptakan pengetahuan baru.” 1. Mengembangkan visi yang jelas dan diterjemahkan menjadi misi; Visi ”sebuah impian, cita-cita, atau nilai inti sebuah keinginan yg ingin dicapai sebuah organisasi sebagai tujuan masa depan.” Visi menjawab “kemana kita akan pergi?” Visi memberikan arah. Visi memberikan keputusan. Visi memotivasi orang-orang. Misi ”pernyataan tentang apa yang harus dilakukan utk mewujudkan visi yang telah dibuat.” Sebagai ...prioritas, metode atau nilai2 budaya organisasi yg menjadi landasan dalam mewujudkan visi organisasi. Menjawab “Apa bisnis saya?” Bagaimana pelanggan dilayani ? Cara menyampaikan nilai bagi pelanggan? Dsb. 2. Menilai kekuatan dan kelemahan perusahaan, serta mengamati lingkungan utk mengetahui peluang dan ancaman (SWOT Analisis); Dapat mencakup internal dan eksternal, seperti: Keterampilan atau pengetahuan. Citra publik yang positif. Tenaga penjualan yang berpengalaman. Basis pelanggan. Kelemahan faktor internal yang menghambat. Perubahan perilaku konsumen, Mudahnya pesaing baru masuk pasar, dll. 3. Mengidentifikasi “faktor-faktor keberhasilan utama” perusahaan (Key Success Factors – KSF); Misalnya, sbb: Kualitas produk. Hubungan yang solid dengan pemasok. Layanan pelanggan yang prima. Tenaga kerja yang terlatih dan berpengetahuan tinggi. Lokasi toko atau outlet yang strategis. Ketersediaan fasilitas kredit untuk pelanggan, dll. 4. Menganalisis persaingan; Sebuah studi mengenai usaha kecil, dilakukan oleh National Federation of Independent Businesses (NFIB) melaporkan, “para pemilik usaha kecil meyakini bahwa mereka beroperasi dalam lingkungan yg sangat ketat persaingannya dan tingkat persaingan tersebut terus meningkat.” Waspada terhadap gerakan pesaing melalui program “kecerdasan bersaing” (competitive intelligence) menjadi aktivitas strategis yg penting, tujuannya meliputi: Menghindari kejutan yang berasal dari strategi pesaing baru. Mengidentifikasi pesaing baru. Memperbaiki saat yang tepat untuk bereaksi terhadap tindakan pesaing. Mengantisipasi tindakan strategis berikutnya dari pesaing. 5. Menyusun sasaran dan tujuan perusahaan; • Sasaran (goal) adalah atribut-atribut jangka panjang dan luas yang berusaha dicapai oleh perusahaan; sasaran cenderung bersifat umum dan bahkan abstrak. Sasaran sebagai dasar bertindak manajer tidak perlu terlalu spesifik, melainkan sekadar menyatakan tingkat pencapaian umum yang ingin diraih. • Tujuan (objective) adalah target kinerja yang lebih spesifik. Tujuan, pada umumnya menyangkut profitabilitas, produktivitas, pertumbuhan, efisiensi, pasar, sumber daya keuangan, fasilitas fisik, struktur organisasi, kesejahteraan karyawan, dan tanggung jawab sosial. Tujuan mempunyai “karakteristik,” sbb: •Spesifik, Dapat diukur, Dapat didelegasikan, Realistis namun menantang,Tepat waktu, dan Dibuat tertulis. 6. Merumuskan opsi-opsi strategis dan memilih strategi yang tepat; Langkah ini mempersiapkan rencana strategis yang dirancang untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuan yang telah ditetapkan. Strategi adalah sebagai peta jalan (road map) tindakan-tindakan yang disusun oleh wirausaha untuk mencapai misi, sasaran, dan tujuan perusahaan. Strategi tersebut. peta jalan (road map) mencapai tujuan •Pilihan-pilihan opsi strategis, sbb: Kepemimpinan biaya. Strategi diferensiasi. Strategi focus, dsb. 7. Menerjemahkan rencana strategis ke dalam rencana aksi; •Tujuan (Apa yang ingin dicapai dengan merancang proyek ini?) •Cakupan (bidang mana saja dalam perusahaan yang akan dilibatkan dalam proyek ini)? •Kontribusi (bagaimana proyek satu berhubungan dengan proyek yang lain). •Persyaratan sumber daya (SDM dan SD keuangan, apa saja yang diperlukan). •Waktu (jadwal yang mana dapat memastikan penyelesaian proyek). Agar suatu strategi berhasil diimplementasikan, dibutuhkan suatu proses yang sesuai dengan budaya perusahaan serta orangorang yang tepat dan berkomitmen untuk membuat proses tersebut terlaksana. Untuk membuat rencana strategi dapat dijalankan, para wirausaha harus membagi rencana tersebut ke dalam beberapa proyek dan rencana aksi dengan hati-hati menentukan tiap hal tersebut. 8. Menentukan pengendalian yang tepat; •Untuk menilai efektivitas strategi, banyak perusahaan mengembangkan balanced scorecard (kartu skor berimbang), yang merupakan serangkaian ukuran multidimensional yang unik untuk suatu perusahaan dan yang menggabungkan berbagai ukuran keuangan dengan operasional untuk memberikan gambaran yang ringkas, tetapi komperehensif, atas kinerja keseluruhan perusahaan kepada para manajer atau manajemen. Visi Misi Analisis SWOT (Untuk Memformulasikan Strategi mendukung Misi) Analisis Internal Eksternal Kekuatan Kelemahan Analisis Peluang Ancaman Strategi yang Baik: • Mengeksplorasi Kekuatan & Peluang. • Menetralisir Ancaman. • Menghindari Kelemahan. • Diskusikan dan temukan bersama kelompok desain “keunggulan kompetitif” dari ke 3 (tiga) “ide bisnis” yang telah kelompok anda temukan (pada Tugas Kelompok ke 2 sebelumnya), baik dalam “kompetensi inti” dan/atau “sumber daya yang dimiliki,” sebagai keunggulan kompetitif dari ide-ide bisnis tersebut, • Tugas kelompok dikumpulkan dalam 2 (dua) minggu ke depan, diselesaikan dalam bentuk MS Words atau Pdf.