Uploaded by Mikhael

PI KOTA SERANG - KELOMPOK 2 (1)

advertisement
FENOMENA PEMANASAN GLOBAL DI KOTA SERANG
Kelompok 2
Anju Vania Putri Pasaribu (2)
Graceika Kezia Gurning (3)
Mikhael Christian Hayden (17)
Jl. Sri Sultan Hamengkubuwono IX No.KM 25, RT.9/RW.1, Ujung Menteng, Kec. Cakung, Kota
Jakarta Timur, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 13960
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................................1
1.2 Maksud dan Tujuan.................................................................................................................2
1.3 Pembatasan Masalah............................................................................................................... 2
1.4 Metodologi Penelitian.............................................................................................................. 3
BAB 2 STUDI PUSTAKA............................................................................................................. 4
2.1 Dampak Perubahan Lingkungan Akibat dari Pemanasan Global .................................... 4
2.2 Dampak Negatif Zat-Zat yang Dihasilkan dari Penggunaan Bahan Bakar Fosil yang
Memicu Pemanasan Global ......................................................................................................... 5
2.3 Dampak Interaksi di Dalam Ekosistem Akibat Pemanasan Global ................................. 5
2.4 Interaksi-Interaksi di Dalam Suatu Lingkungan Sosial Melalui Identitas dan Tindakan
Sosial .............................................................................................................................................. 5
2.5 Fenomena Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya Terkait Fakta-Fakta
Perubahan Lingkungan Akibat Pemanasan Global ..................................................................6
2.6 Peristiwa Sejarah yang Menitikberatkan Peristiwa Pemanasan
Global………………………………………………………………………..……………………7
2.7 Fenomena Geosfer Terkait Fakta-Fakta Perubahan Lingkungan dengan Pemanasan
Global……………………………………………………………………………………………..7
BAB 3 RENCANA PELAKSANAAN..........................................................................................8
3.1 Peralatan...................................................................................................................................8
3.2 Bahan........................................................................................................................................ 8
3.3 Langkah Kerja......................................................................................................................... 9
3.4 Teknik Pengolahan Data....................................................................................................... 10
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................................................9
4.1 Dampak Perubahan Lingkungan Akibat dari Pemanasan Global ................................. 11
4.2 Dampak Negatif Zat-Zat yang Dihasilkan dari Penggunaan Bahan Bakar Fosil yang
Memicu Pemanasan Global ...................................................................................................... 12
4.3 Dampak Interaksi di Dalam Ekosistem Akibat Pemanasan Global ................................ 13
4.4 Interaksi-Interaksi di Dalam Suatu Lingkungan Sosial Melalui Identitas dan Tindakan
Sosial ............................................................................................................................................ 14
4.5 Fenomena Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya Terkait Fakta-Fakta
Perubahan Lingkungan Akibat Pemanasan Global ...............................................................15
4.6 Perkembangan Tradisi Nyorog ...........................................................................................15
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN........................................................................................17
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................................17
5.2 Saran....................................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 19
LAMPIRAN..................................................................................................................................20
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Serang, ibukota Provinsi Banten Indonesia, adalah kota metropolitan terbesar ke- 16
di Indonesia. Dengan jumlah penduduk hampir mencapai 2 juta jiwa, yang pada siang hari bisa
mencapai 666.600 jiwa. Wilayah metropolitan Serang Raya, yang mencakup sejumlah daerah di
sekitarnya, memiliki total penduduk sekitar 666 ribu jiwa, menjadikannya sebagai wilayah
metropolitan terpadat ke- 16 di Indonesia.
Seiring berjalannya waktu, Kota Serang diancam oleh satu masalah, yaitu pemanasan
global. Pemanasan global merupakan proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan
daratan bumi. Pemanasan global dapat menyebabkan bencana alam dan dapat merugikan semua
makhluk hidup. Salah satu fenomena yang menimpa kota Serang adalah kenaikan suhu dan
perubahan curah hujan, fenomena ini diambil dari data BMKG yang menunjukan peningkatan
suhu rata-rata tahunan di Serang. Rekor suhu tertinggi mencapai 35° Celcius. Pada tahun 2013
kota Serang mengalami hujan ekstrem selama 4 bulan, pada tahun 2022 kota Serang mengalami
hujan ekstrem selama 6 bulan. Perbandingan curah hujan selama 10 tahun bisa dilihat bahwa
curah semakin meningkat akibat dari pemanasan global. Fenomena yang menimpa kota
Semarang mempengaruhi perekonomian, ekosistem, dan tindakan sosial.
Karya ilmiah ini dibuat untuk menelusuri akibat, penyebab, dampak dari pemanasan
global, dan membangun solusi efektif yang berkelanjutan untuk menciptakan masa depan yang
lebih baik bagi bumi dan makhluk hidup lainnya. Dengan memahami akar masalah pemanasan
global, kita bisa merancang langkah-langkah untuk menguranginya, menjaga lingkungan, dan
menciptakan masa depan yang lebih hijau untuk generasi selanjutnya.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Dalam karya ilmiah diperlukan maksud dan tujuan untuk menggali berbagai
informasi. Tentunya maksud dan tujuan umum tersebut untuk Mengetahui penyebab,
akibat, dan dampak pemanasan global terhadap kota Serang.
1.2.2. Tujuan Khusus
Dan juga selain tujuan umum, ada juga tujuan khusus yang lebih penting untuk
mengetahui masalah apa yang dibahas dengan lebih mendalam yaitu, Menggali dan
mengidentifikasi lebih dalam tentang pemanasan global, bahayanya terhadap masa depan,
dan cara untuk menghindari dampak tersebut, serta cara untuk mengurangi dampak
pemanasan global.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk membatasi permasalahan agar tidak menimbulkan kekeliruan serta meluasnya
permasalahan dalam membuat karya ilmiah mengenai Dampak Pemanasan Global, maka karya
ilmiah ini akan membatasi penelitian pada ruang lingkup yang ada.
Dampak pemanasan global memiliki karakteristik data yang sangat beragam seperti
artikel, kategori, dan data-data fasilitas lain perlu dikelola secara terintegrasi. Maka pada karya
ilmiah tentang Dampak pemanasan global ini memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Proses pengolahan meliputi proses penginputan data artikel atau jurnal tentang dampak
pemanasan global.
2. Proses hasil karya ilmiah tentang dampak pemanasan global sudah dicari sumbernya dan
artikelnya sesuai fakta.
1.4 Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, metodologi yang digunakan adalah studi literatur. Menurut Danial dan
Warsiah (2009:80), studi literatur merupakan penelitian yang dilakukan oleh peneliti dengan
mengumpulkan sejumlah buku buku, majalah yang berkaitan dengan masalah dan tujuan
penelitian.
Dari metodologi penelitian yang telah dilakukan, karya ilmiah ini dibuat menggunakan penelitian
kualitatif. Menurut Moleong (2007:6) penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bertujuan
untuk memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian. Metode ini digunakan untuk
meneliti hal-hal yang berkaitan dengan penelitian sikap, perilaku, persepsi, motivasi, dan
tindakan subjek.
BAB 2
STUDI PUSTAKA
2.1 Dampak Perubahan Lingkungan Akibat dari Pemanasan Global
Kenaikan suhu permukaan bumi menyebabkan terjadinya perubahan iklim yang ekstrem
yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan lingkungan dan ekosistem seperti hutan yang
kebakaran akibat kekeringan, melelehnya es yang berada di kutub, krisis air bersih akibat
penguapan air tanah yang tercemar, kerusakan terumbu karang akibat pemanasan global yang
membuat suhu dan tingkat keasaman air laut meningkat, dan meningkatnya hujan dan banjir
akibat penguapan.
Gambar 1. DATA SUHU RATA - RATA DI INDONESIA 1991 - 2023 SEPTEMBER
sumber : bmkg.go.id
Gambar 2. DATA CURAH HUJAN DI KOTA SERANG TAHUN 2012 - 2023
Sumber : bmkg.go.id
2.2 Dampak Negatif Zat-Zat yang Dihasilkan dari Penggunaan Bahan Bakar Fosil yang
Memicu Pemanasan Global
Zat-zat yang terkandung di dalam hasil pembakaran fosil biasanya menghasilkan
karbondioksida ( CO2 ) dalam jumlah yang besar. Tentunya hal ini yang menyebabkan terjadinya
pemanasan global terbentuk di wilayah Serang ( Kompas, 2022 )
2.3 Dampak Interaksi di Dalam Ekosistem Akibat Pemanasan Global
Menurut
Gealson
(2007:3),
Pemanasan
global
merupakan
suatu
bentuk
ketidakseimbangan ekosistem di Bumi akibat terjadinya proses peningkatan suhu rata-rata
atmosfer, laut, dan daratan. Terjadinya peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi, ini
disebabkan oleh meningkatnya emisi gas rumah kaca, seperti; karbondioksida, metana, dinitro
oksida, hydrofluorocarbon, perfluorocarbon, dan sulfur heksa fluorida di atmosfer. Selain rumah
kaca, emisi ini juga dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil seperti (minyak bumi
dan batu bara) serta akibat penggundulan dan pembakaran hutan.
2.4 Interaksi-Interaksi di Dalam Suatu Lingkungan Sosial Melalui Identitas dan Tindakan
Sosial
Pemanasan global, sebuah fenomena yang kian mendesak, menghadirkan konsekuensi
serius yang melampaui batas kerusakan lingkungan. Dampaknya merembes ke dalam aspek
sosial kehidupan manusia, mengubah pola interaksi, identitas, dan tindakan kolektif dengan cara
yang kompleks dan multidimensi.
2.5 Fenomena Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya Terkait Fakta-Fakta
Perubahan Lingkungan Akibat Pemanasan Global
Pemanasan global, sebuah krisis yang semakin mendesak, menghadirkan konsekuensi
serius yang melampaui kerusakan lingkungan. Dampaknya merembes ke dalam aspek
fundamental kehidupan manusia, yaitu kebutuhan dan akses terhadap sumber daya.
Fenomena ini menciptakan ketimpangan yang signifikan dan memperparah kelangkaan sumber
daya vital, mengancam kelangsungan hidup dan kesejahteraan manusia di berbagai belahan
dunia.
2.6 Peristiwa Sejarah yang Menitikberatkan Peristiwa Pemanasan Global
Pemanasan global dilatarbelakangi oleh penemuan-penemuan seperti mesin uap dan
motorwagen yang merupakan mobil pertama mengakibatkan emisi karbon yang berasal dari
pembakaran minyak fosil berlebihan akibatnya terjadilah efek rumah kaca yang membuat suhu
bumi meningkat.
2.7 Fenomena Geosfer Terkait Fakta-Fakta Perubahan Lingkungan dengan Pemanasan
Global
Dengan adanya pemanasan global tentunya sangat mempengaruhi geosfer yang ada. Pemanasan
global membawa dampak signifikan pada berbagai aspek geosfer, seperti pengaruh terhadap Atmosfer
antara lain, Peningkatan Suhu, Perubahan Presipitasi, Penipisan Ozon, Pencemaran Udara. Ada juga
pengaruh terhadap Hidrosfer seperti, Kenaikan Permukaan Laut, Pengasaman Laut, Perubahan Siklus Air.
Mencairnya Es, Permafrost Mencair, Bencana Alam. Pemanasan global juga berpengaruh di bidang
Biosfer mulai dari Kepunahan Massal, Pergeseran Habitat, hingga Gangguan Rantai Makanan.
BAB 3
RENCANA PELAKSANAAN
Pada kegiatan observasi yang dilakukan, terdapat langkah-langkah penelitian dalam
pelaksanaan agar lancar, tersusun dan sesuai yang dibutuhkan seperti, mempersiapkan peralatan,
bahan, langkah kerja, serta pengolahan data penelitian.
3.1 Peralatan
Peralatan yang digunakan saat melakukan observasi dan wawancara adalah handphone
alat untuk mencari berbagai informasi dari internet serta membuat sebuah karya ilmiah, laptop
sebagai sarana untuk mencari informasi serta membuat karya ilmiah dengan lebih mudah.
Untuk penelitian di bidang fisika dan kimia, menggunakan beberapa alat untuk
melakukan sebuah praktik. Alat yang digunakan seperti, sendok, botol transparan yang memiliki
tutup sebanyak 3 buah, dan 3 buah sedotan, pengukur suhu ( termometer ), gelas ukur.
3.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat karya ilmiah ini adalah catatan dari hasil
pencarian informasi di internet, penelitian dari berbagai artikel yang berhubungan dengan tema
karya ilmiah, serta jawaban yang diberikan saat bertanya pada guru pembimbing.
Untuk penelitian di bidang fisika dan kimia, menggunakan bahan-bahan untuk
melakukan sebuah praktik. Bahan yang digunakan adalah baking soda, air, kertas lakmus merah
dan biru.
3.3 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja ketika melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.3.1. Mempersiapkan Bahan dan Peralatan
Pada tahapan ini, bahan dan peralatan yang sudah ditentukan oleh sekolah dan
kesepakatan tim akan disiapkan sebelum seperti menyiapkan laptop dan berbagai bahan
yang sudah di siapkan untuk karya ilmia.
3.3.2. Mencari Informasi
Pada tahapan ini, banyak informasi yang akan dicari melalui laptop, handphone
agar dapat menyelesaikan karya ilmiah tersebut. Dengan adanya alat-alat tersebut,
terdapat banyak informasi yang bisa diambil melalui, artikel, website, jurnal, serta
pendapat dari guru-guru pembimbing.
3.3.3. Menyaring Informasi
Pada tahapan ini, Informasi yang sudah didapatkan dari berbagai cara, akan
disaring terlebih dahulu, dengan mencari kesimpulan yang penting di dalam kumpulan
informasi tersebut.
3.3.4. Melaksanakan Praktik
Pada tahapan ini, untuk mengetahui dampak negatif zat-zat yang dihasilkan dari
penggunaan bahan bakar fosil yang memicu pemanasan global dan dampak perubahan
lingkungan akibat dari pemanasan global, dibutuhkan sebuah praktik agar dapat
mengetahui hasil yang didapatkan dari praktik untuk merangkum informasi ke dalam
karya ilmiah.
3.3.5. Membuat Karya Ilmiah
Pada tahapan ini, hasil dari semua yang sudah dikumpulkan baik informasi dari internet,
hasil praktik, maupun tanggapan guru-guru pembimbing, akan dibuat menjadi suatu karya
ilmiah.
3.4 Teknik Pengolahan Data
Tujuan pengolahan data dalam penelitian ini adalah untuk memahami dan menganalisis
dampak pemanasan global di setiap bidangnya. Pengumpulan data melalui studi literatur, dan
praktik untuk mengeksplorasi sebagian dari dampak pemanasan global yang terjadi di setiap
bidangnya.
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Aktivitas Manusia yang Menyebabkan Peningkatan Kadar CO2 Atmosfer
Menurut Setyo Yuwono (2021), Isu pemanasan global menjadi permasalahan yang dihadapi di
setiap negara termasuk Indonesia. Penggunaan energi berbahan bakar fosil menjadi salah satu penyebab
peningkatan suhu atmosfer bumi oleh karena itu penggunaan energi karbon harus dikurangi. Energi
alternatif yang tidak menghasilkan emisi menjadi pilihan yang dapat diambil untuk ikut andil dalam
mencegah pemanasan global. Energi alternatif merupakan bentuk energi yang dapat dimanfaatkan oleh
manusia secara terus menerus dan minim emisi seperti angin, panas bumi, dan sinar matahari.
Pemanasan global menjadi ancaman serius bagi planet kita. Peningkatan emisi gas rumah
kaca, terutama dari pembakaran bahan bakar fosil, memicu efek rumah kaca yang menjebak
panas dan meningkatkan temperatur Bumi. Di sinilah panel surya hadir sebagai solusi energi
terbarukan yang menjanjikan. Panel surya mengubah energi sinar matahari secara langsung
menjadi listrik melalui proses fotovoltaik. Tanpa emisi gas buang atau polusi suara, panel surya
menawarkan energi bersih yang membantu mengurangi jejak karbon dan memerangi pemanasan
global. Kelebihan panel surya termasuk sumber energi yang terbarukan, ramah lingkungan, dan
potensi penghematan biaya energi dalam jangka panjang.
Panel surya juga memiliki biaya pemeliharaan yang rendah dan dapat dipasang di
berbagai lokasi dengan kondisi cuaca yang berbeda. Namun, terdapat kekurangan seperti biaya
awal yang tinggi untuk pemasangan dan pembelian, serta ketergantungan pada kondisi cuaca
yang cerah untuk efisiensi maksimal. Selain itu, ada pertimbangan terkait dampak lingkungan
dalam proses produksi panel surya itu sendiri. Secara keseluruhan, meskipun terdapat beberapa
tantangan, panel surya menawarkan jalan menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan
merupakan langkah penting dalam mengatasi masalah pemanasan global.
4.2 peran CO2 terhadap pemanasan global
Sulistyono, S. (2012) Pesatnya kemajuan dan teknologi mendorong meningkatnya
pertumbuhan industri dan sarana transportasi. Peningkatan jumlah industri dan sarana
transportasi di dunia sudah barang tentu juga diikuti oleh peningkatan penggunaan bahan bakar
terutama bahan bakar minyak (BBM). Peningkatan penggunaan BBM terutama BBM dari fosil
sudah barang tentu juga akan meningkatkan gas karbon dioksida (CO2) sebagai gas hasil
pembakaran dari BBM fosil. Seperti diketahui gas CO2 adalah salah satu komponen gas rumah
kaca, diperkirakan setiap tahun dilepaskan sekitar 18,35 miliar ton CO2. Ketika atmosfer semakin
kaya akan gas-gas rumah kaca ini, maka semakin menjadi insulator yang menahan lebih banyak
panas dari matahari yang dipancarkan ke bumi, sehingga menyebabkan pemanasan global
(global warming).
Menurut Rora Rizky Wandini, Adinda Tri Wahyuni, dkk (2022), Cuka adalah golongan asam
lemah yang paling mudah didapat. Cuka dibuat melalui proses fermentasi cairan beralkohol atau cairan
manis yang telah difermentasi untuk menghasilkan etanol oleh bakteri asam asetat. Soda kue, atau yang
disebut juga dengan baking soda, merupakan salah satu bahan makanan tambahan yang mengandung
bahan kimia sodium bikarbonat atau natrium bikarbonat. Tujuan penelitian terhadap cuka dan soda kue
untuk mengetahui hasil dari leburan (NaHCO3) dengan (CH3COOH) yang akan menghasilkan Gelembung
yang menyebabkan terbentuknya gas karbon dioksida (CO2). Berdasarkan hasil percobaan yang telah
dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Soda kue (NaHCO3) dan asam cuka (CH3COOH)
pada saat bereaksi akan menghasilkan garam yaitu asam asetat dan natrium karbonat (asam lemah), asam
karbonat tersebut akan memuai menjadi air dan gas karbondioksida (CO2).
Pemanasan global merupakan salah satu isu lingkungan paling mendesak saat ini. Aktivitas
manusia, terutama industri kimia, menghasilkan emisi gas rumah kaca yang berkontribusi terhadap
kenaikan suhu bumi. Kimia hijau menawarkan solusi inovatif untuk mencegah pemanasan global, Seperti
banyak bahan kimia yang berakhir di lingkungan karena pelepasan yang disengaja saat digunakan
(misalnya pestisida), pelepasan yang tidak disengaja (termasuk emisi selama produksi), atau melalui
pembuangan. Bahan kimia ramah lingkungan akan terdegradasi menjadi produk yang tidak berbahaya
atau diperoleh kembali untuk digunakan lebih lanjut. Tumbuhan dan hewan tidak terlalu menderita akibat
bahan kimia beracun di lingkungan, menurunkan potensi pemanasan global, penipisan ozon, dan
pembentukan kabut asap Lebih sedikit gangguan kimiawi terhadap ekosistem. Mengurangi penggunaan
tempat pembuangan sampah, terutama tempat pembuangan sampah berbahaya.
4.3 Penyakit yang Disebabkan Virus Akibat Pemanasan Global
Menurut Dinas Lingkungan Hidup (2019), Pemanasan global merupakan fenomena yang
tidak bisa dipungkiri lagi saat ini. Pemanasan global merupakan salah satu komponen perubahan
iklim dan menimbulkan dampak besar terhadap kesehatan manusia. Bukti yang muncul
mengenai dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia telah dirangkum dalam
laporan keempat Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC). Dampak pemanasan
global terhadap kesehatan manusia dibagi menjadi dua kategori: dampak langsung terhadap
penyakit seperti sengatan panas dan peningkatan angka kematian pada populasi karena penyakit
lain dan dampak tidak langsung terhadap penyakit seperti penyakit menular dan alergi.
Menurut United States Environmental Protection Agency (2024), diasumsikan bahwa
pemanasan global mempunyai dampak besar terhadap penyakit menular. Dampak pemanasan
global terhadap penyakit menular bersifat tidak langsung. Meskipun dampaknya telah terdeteksi
di seluruh dunia, tingkat dan jenis dampaknya berbeda-beda, bergantung pada lokasi negara
masing-masing dan situasi sosial ekonomi. Di antara penyakit menular, penyakit menular yang
ditularkan melalui air dan makanan serta penyakit menular yang ditularkan melalui vektor
merupakan dua kategori utama yang diperkirakan paling terkena dampaknya.
4.4 Interaksi-Interaksi di Dalam Suatu Lingkungan Sosial Melalui Identitas dan Tindakan
Sosial Akibat Pemanasan Global
Dalam konteks pemanasan global di Kota Serang, interaksi sosial dapat mempengaruhi
bagaimana masyarakat merespons dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Misalnya,
masyarakat dapat berkolaborasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui tindakan seperti
penggunaan energi terbarukan, penanaman pohon, dan pengurangan konsumsi energi.
Menurut Liputan6 (2023), Dampak pemanasan global di Kota Serang telah terlihat dalam
berbagai bentuk. Misalnya, Kota dan Kabupaten Serang, Banten, mengalami kekeringan ekstrem
yang disebabkan dampak dari El Nino. Dampak El Nino menyebabkan kekeringan di lahan
pertanian, yang dapat berpengaruh terhadap ketahanan pangan masyarakat dan kesejahteraan
petani. Pemanasan global memiliki dampak yang kompleks pada interaksi sosial dalam suatu
lingkungan. Dampak ini dapat mendorong perubahan identitas dan tindakan sosial individu
maupun kelompok dalam masyarakat (Sciencedirect, 2021).
4.4.1 Perubahan Identitas Komunitas
Pemanasan global dapat mengubah identitas komunitas lokal, terutama yang
bergantung pada sumber daya alam. Misalnya, jika suatu daerah di Kota Serang yang
dikenal sebagai penghasil padi terkena dampak perubahan iklim, hal ini dapat mengubah
identitas sosial masyarakatnya dari petani padi menjadi pekerjaan lain (Detik.com, 2023).
4.2.2 Migrasi dan Urbanisasi
Dampak perubahan iklim seperti banjir dan kekeringan dapat memaksa penduduk
untuk migrasi ke daerah lain, termasuk ke Kota Serang. Hal ini dapat menyebabkan
urbanisasi yang cepat dan tidak terkontrol, yang berdampak pada identitas sosial dan
struktur komunitas. (Detik.com, 2023).
4.5 Fenomena Kebutuhan Manusia dan Kelangkaan Sumber Daya Terkait Fakta-Fakta
Perubahan Lingkungan Akibat Pemanasan Global
Manusia memiliki kebutuhan dasar yang harus dipenuhi untuk kelangsungan hidup dan
kesejahteraan mereka. Kebutuhan ini meliputi makanan, air, tempat tinggal, energi, dan
kesehatan. Namun, sumber daya alam yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan ini semakin
langka akibat perubahan lingkungan yang disebabkan oleh pemanasan global.
4.5.1 Ketahanan pangan
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPP) Kabupaten Serang melaporkan,
hingga 31 Oktober 2023, sebanyak 555 hektar lahan pertanian mengalami kekeringan
ringan, 272 hektar kekeringan sedang, 348 hektar kekeringan berat, dan 572 hektar puso.
"Dampak perubahan iklim, yaitu El Nino ini sangat luar biasa. Tercatat 572 hektar lahan
pertanian mengalami puso," kata Kepala DKPP Serang, Suharjo kepada Kompas.com,
Selasa (31/10/2023). Lahan pertanian yang mengalami kekeringan tersebar di 19
Kecamatan dengan rincian Kecamatan Jawilan 200 hektar, Cikande 160 hektar, Ciruas
312 hektar. Kemudian Kecamatan Padarincang 223 hektar, Cikeusal 66 hektar,
Pamarayan 46 hektar, Tirtayasa 19 hektar, Cinangka 42 hektar, Tanara 129 hektar, Kopo
60 hektar. Selanjutnya Kecamatan Binuang 57 hektar, Tunjung Teja 48 hektar, Mancak 18
hektar, Petir 10 hektar, Lebakwangi 172 hektar, Kibin 13 hektar, Carenang 92 hektar,
Pontang 73 hektar, dan Bandung 3 hektar ( Kompas, 2023 ).
4.5.2 Peningkatan Permukaan Air Laut
Menurut Budi Yuni Harto (2021), Perubahan iklim mengakibatkan peningkatan
permukaan air laut, fenomena ini merupakan akibat dari pemanasan suhu global yang
disebabkan emisi gas karbon. Pulau kecil dan daerah pesisir sangat rentan terendam saat
terjadi peningkatan air laut. Banyak kota besar di Indonesia, termasuk Kota Serang,
berada pada wilayah pesisir dan hampir 60 persen populasi penduduk negara ini tinggal
di pesisir.
4.6 Sejarah dalam Ruang Lingkup Lokal, Nasional, dan Global
Kajian historis menunjukkan bahwa Kota Serang telah lama mengalami kekeringan,
meskipun frekuensi dan intensitasnya menunjukkan tren peningkatan signifikan dalam beberapa
dekade terakhir. Hal ini dipicu oleh kombinasi antara variabilitas iklim alami dan pemanasan
global. Dilansir dari liputan6.com ( 2023 ), sejarah di Kota Serang mengalami kekeringan yang
menyebabkan sulitnya mendapat air bersih dan krisis air tersebut sangatlah ekstrem, hal ini juga
dipicu oleh adanya pemanasan global yang menjadikan Kota Serang krisis air bersih. Data
historis juga menunjukkan bahwa garis pantai Kota Serang mengalami abrasi yang signifikan
dalam beberapa dekade terakhir, dengan laju yang terus meningkat. Abrasi ini mengancam
pemukiman pesisir dan infrastruktur penting di wilayah tersebut, dan diperparah oleh kenaikan
permukaan laut akibat pemanasan global. Pola curah hujan yang berubah akibat pemanasan
global menyebabkan gangguan pada musim tanam dan panen di Kota Serang. Hal ini
mengakibatkan penurunan hasil panen dan ketahanan pangan, yang berpotensi memicu krisis
pangan di wilayah tersebut.
4.7 Fenomena Geosfer akibat dari pemanasan global
Pemanasan global telah memberikan dampak yang mendalam terhadap geosfer di Kota
Serang, Provinsi Banten, Indonesia. Sebagai kota yang terletak di pesisir barat Pulau Jawa,
Serang menghadapi risiko yang meningkat akibat naiknya permukaan air laut. Hal ini disebabkan
oleh pencairan es di kutub yang dipercepat oleh suhu global yang terus meningkat. Kenaikan
permukaan air laut ini dapat mengancam wilayah pesisir dan menyebabkan erosi pantai serta
banjir di daerah rendah yang berdekatan dengan laut. ( Kompas.com, 2023)
Selain itu, perubahan pola cuaca yang tidak menentu juga menjadi masalah serius.
Peningkatan suhu udara di permukaan Bumi dapat memicu kebakaran hutan, yang tidak hanya
merusak ekosistem tetapi juga mencemari udara, air, dan tanah. Kebakaran hutan yang terjadi di
daerah lain dapat berkontribusi pada terbentuknya kabut asap yang mencapai Kota Serang,
mempengaruhi kualitas udara dan kesehatan penduduk.
Krisis air bersih juga menjadi dampak dari pemanasan global yang dirasakan di Serang.
Sumber air tanah yang menguap dan tercemar akibat aktivitas manusia yang tidak ramah
lingkungan menyebabkan air bersih menjadi semakin langka. Ini berdampak pada kehidupan
sehari-hari masyarakat serta produktivitas pertanian, yang merupakan salah satu sumber mata
pencaharian utama di daerah tersebut. ( PBB Indonesia, 2022 )
Gambar 3. DIAGRAM BATANG SUHU RATA - RATA DI KOTA SERANG 2024
Sumber: databoks.katadata.co.id
Gambar 4. LETAK GEOGRAFIS KOTA SERANG
Sumber: www.lamudi.co.id
Gambar 5. TABEL SUHU RATA - RATA KOTA SERANG 2013 - 2023
Sumber: bmkg.go.id
Gambar 6. TABEL CURAH HUJAN KOTA SERANG 2012 - 2023
Sumber: bmkg.go.id
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dampak pemanasan global ini tak hanya terasa di alam, tapi juga pada kehidupan
manusia. Kenaikan permukaan laut mengancam wilayah pesisir, menggusur jutaan orang, dan
merenggut sumber penghidupan. Kekeringan berkepanjangan menyebabkan krisis air dan
kegagalan panen, memicu kelaparan dan kemiskinan. Ekosistem pun tak luput dari kerusakan,
habitat terancam punah, dan rantai makanan terputus.
Bukan hanya itu, kesehatan manusia pun terancam. Paparan panas ekstrem dapat
menyebabkan dehidrasi, heatstroke, dan berbagai penyakit lainnya. Pencemaran udara akibat
emisi gas rumah kaca memicu penyakit pernapasan dan kardiovaskular.
Banyak bidang kehidupan yang berpengaruh karena adanya pemanasan global, tentunya
sangat merugikan bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup. Dampak yang diberikan sangatlah
membuat resah bagi kehidupan seluruh makhluk hidup.
Pemanasan global, fenomena peningkatan suhu rata-rata atmosfer bumi secara
berkelanjutan, telah menjadi isu krusial yang dihadapi umat manusia. Dampaknya yang luas dan
kompleks menembus berbagai aspek kehidupan di planet ini, menuntut pemahaman dan solusi
yang komprehensif.
5.2 Saran
Transformasi Sektor Energi adalah kunci. Kita perlu beralih ke sumber energi terbarukan
seperti matahari, angin, air, panas bumi, dan biomassa. Investasi besar dalam teknologi ini dan
peningkatan efisiensi energi dengan infrastruktur hemat energi serta kampanye kesadaran publik
untuk menghemat energi adalah langkah awal yang krusial.
Perubahan Menuju Kehidupan Berkelanjutan harus diterapkan. Ini meliputi peralihan ke
transportasi umum dan kendaraan listrik, serta produksi dan konsumsi yang berkelanjutan.
Industri harus memproduksi barang yang tahan lama dan bisa didaur ulang, sementara konsumen
harus bijak memilih produk dan mengurangi perilaku konsumtif.
Pelestarian dan Pemulihan Lingkungan Hidup sangat penting. Melindungi hutan hujan
dan lahan gambut yang berperan sebagai penyerap karbon serta menerapkan praktik pertanian
berkelanjutan seperti pertanian organik dan regeneratif harus menjadi prioritas.
Kerangka Regulasi dan Kebijakan Global yang kuat diperlukan. Kesepakatan
internasional yang mengikat dan instrumen ekonomi seperti pajak karbon harus diterapkan.
Negara maju perlu membantu negara berkembang dalam upaya mitigasi dan adaptasi perubahan
iklim.
Hal-hal tersebut adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk meminimalisir
adanya pemanasan global, maka dari itu mulailah sadari adanya perbedaan alam yang kita miliki
akibat pemanasan global, dan mengubah cara pandang kita terhadap kebiasaan yang kita
lakukan.
DAFTAR PUSTAKA
berita99.co. 25 Juni 2021. Kelebihan dan Kekurangan Panel Surya. Diakses pada 3 Mei 2024,
dari
https://berita.99.co/kelebihan-dan-kekurangan-panel-surya/
netli.com. 2022. Experimen Perubahan Wujud Menggunakan Cuka, Soda dan Susu. Diakses
pada 3 Mei 2024, dari
https://www.neliti.com/id/publications/447627/eksperimen-perubahan-wujud-benda-menggunak
an-cuka-soda-kue-dan-susu#:~:text=Berdasarkan%20hasil%20percobaan%20yang%20telah,dan
%20gas%20karbondioksida%20(CO2)
Kompas.com. 31 Agustus 2023. Dampak Pemanasan Global Terhadap Lingkungan. Diakses
pada 3 Mei 2024, dari
https://www.kompas.com/skola/read/2023/07/18/090000769/11-dampak-pemanasan-global-terha
dap-lingkungan
sciendirect.com. 27 April 2021. Dampak Pemanasan Global. Diakses pada 3 Mei 2024, dari
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S2210909910000056
climate.glov. 28 Maret 2022. Karbon Dioksida Atmosfer. Diakses pada 3 Mei 2024, dari
https://www.climate.gov/news-features/understanding-climate/climate-change-atmospheric-carb
on-dioxide#:~:text=Carbon%20dioxide%20concentrations%20are%20rising,in%20just%20a%2
0few%20hundred
yankees.kames.go.id. 2023. Dampak Perubahan Iklim Berpengaruh Terhadap Timbulnya
Penyakit. Diakses pada 3 Mei 2024, dari
https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/301/dampak-perubahan-iklim-berpengaruh-terhadap-ti
mbulnya-penyakit
kompas.com. 31 Oktober 2023. Dampak Pembakaran Bahan Bakar Fosil. Diakses pada 3 Mei
2024,
https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/04/161806969/dampak-pembakaran-bahan-bakar-f
osil
detik.com. 16 Januari 2023. Dampak Pembakaran Bahan bakar Fosil Bagi Bumi. Diakses pada 3
Mei 2024, dari
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&opi=89978449&url=https://www.detik.c
om/edu/detikpedia/d-6841014/bahan-bakar-fosil-arti-waktu-pembentukan-dan-dampaknya-bagibumi%23:~:text%3DBahan%2520bakar%2520fosil%2520menghasilkan%2520karbondioksida,d
isebut%2520menjadi%2520polusi%2520pemanasan%2520global.&ved=2ahUKEwiC9ti3ysqFA
xXVSGwGHeE6CUEQFnoECA4QAw&usg=AOvVaw1Cj-8Zl7BhKe00Kma515Spusatkrisis.kemkes.go.id 12 Juli 2023. Dampak Pemanasan Global Terhadap Lingkungan.
Diakses pada 3 Mei 2024, dari
https://pusatkrisis.kemkes.go.id/dampak-pemansan-global-terhadap-lingkungan
epa.gov. 2 Mei 2024. Keuntungan Kimia Hijau. Diakses pada 3 Mei 2024, dari
https://www.epa.gov/greenchemistry/benefits-green-chemistry#:~:text=Green%20chemicals%20
either%20degrade%20to,Less%20chemical%20disruption%20of%20ecosystems
databoks.katada.co.id. 11 April 2021. Suhu di Kota Serang. Diakses pada 3 Mei 2024, dari
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2024/05/01/suhu-di-kota-serang-diperkirakan-23-33-c
-rabu-01-mei-2024-hingga-senin-06-mei-2024kompasiana.com. 28 Maret 2022. Pemanasan Global dan Dampaknya di Kota Semarang.
Diakses pada 3 Mei 2024, dari
https://www.kompasiana.com/shaffin/651239f94addee3102329a13/pemanasan-global-dan-damp
aknya-di-semarang-mengejar-solusi-untuk-kota-pesisir-yang-rentan
Kumparan.com. 14 Desember 2020. Pentingnya Interaksi Sosial. Diakses pada 3 Mei 2024, dari
https://kumparan.com/pengertian-dan-istilah/pengertian-interaksi-sosial-pemahaman-dan-penting
nya-di-kehidupan-manusia-21XP5LtxD7S
Perpustakaan.menkh.go.id. 30 April 2022. Dampak Perubahan Iklim . Diakses pada 3 Mei 2024,
dari
http://perpustakaan.menlhk.go.id/pustaka/home/index.php?page=detail_news&newsid=861
jurnal.unair.id. 09 April 2021. Pemanasan Global, Perubahan Iklim, Dampak, dan Solusinya di
Sektor Pertanian. Diakses pada 26 Februari 2024, dari
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-bkbbfe09eddcfull.pdf
Kompas.com. 30 Oktober 2023. Dampak El Nino, 572 Hektar Sawah di Serang Banten Gagal
Panen. Diakses pada 15 Mei 2024, dari
https://regional.kompas.com/read/2023/10/31/133053078/dampak-el-nino-572-hektar-sawah-di-s
erang-banten-gagal-panen
Detik.com. 27 Januari 2023. Contoh Dampak Sosial Pemanasan Global. Diakses pada 15 Mei
2024, dari
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6536367/7-contoh-dampak-sosial-pemanasan-global
Download