Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan, Vol. X, No. X, April/Oktober 20XX 1 ANALISIS PENGARUH KETIDAKSEIMBANGAN BEBAN PADA TRANSFORMATOR 3 PHASE S3-437/12 TERHADAP KINERJA DAN RUGI DAYA DI PT PLN (PERSERO) UNIT LAYANAN PELANGGAN WONOSARI 1 Krida Anggana Suta1,*, Yuris Mulya Saputra1, Departemen Teknik Elektro dan Informatika, Universitas Gadjah Mada; kridaanggana@mail.ugm.ac.id Korespondensi: ym.saputra@ugm.ac.id * Abstract – The transformer plays an important role in the continuity of electricity distribution by adjusting the voltage that will be used by consumers. In the 3-phase transformer S3-437/12 in the ULP Wonosari distribution network, an imbalance condition occurs. This is caused by an uneven load distribution across the R, S, and T phases of the transformer. The high current value in one of the phases due to the imbalance has the potential to cause tripping, which disrupts the transformer's performance in supplying electricity. In the 3-phase transformer S3-437/12, the percentage of imbalance that occurs is 29.33%, which is below the standard specified in the Decree of the Board of Directors Number: 0017 E/DIR/2014, which is <25%. This condition results in a measured neutral current of 45.13 A, causing a neutral conductor power loss of 1334.81 Watts. The balancing solution involves prorate the total connected load to each phase based on measurements through calculations and simulations using ETAP 19.0, resulting in a power loss reduction of 99.38% and an imbalance percentage reduced to 1.16%. Keywords – transformer, 3 phase system, unbalance load, neutral current, power loss Intisari – Transformator berperan penting dalam kontinuitas distribusi listrik untuk menyesuaikan tegangan yang akan digunakan pelanggan. Pada transformator 3 phase S3-437/12 di jaringan distribusi ULP Wonosari terjadi kondisi ketidakseimbangan. Hal tersebut dipicu karena pembagian beban tidak merata pada phase R, S, dan T transformator. Nilai arus yang besar pada salah satu phase karena ketidakseimbangan dapat berpotensi menyebabkan trip yang akan menggangu kinerja tranformator dalam menyuplai listrik. Pada transformator 3 phase S3-437/12 presentase ketidakseimbangan yang terjadi sebesar 29,33% atau berada di bawah standar berdasarkan Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor: 0017 E/DIR/2014, yaitu <25%. Kondisi tersebut menyebabkan timbulnya arus pada netral terukur sebesar 45,13 A yang mengakibatkan rugi daya penghantar netral sejumlah 1334,81 Watt. Solusi penyeimbangan dengan membagi total beban yang terhubung ke tiap phase secara terukur melalui perhitungan dan simulasi ETAP 19.0 menghasilkan penurunan rugi daya sebesar 99,38% dan presentase ketidakseimbangan turun menjadi 1,16%. Kata kunci – transformator, sistem 3 phase, ketidakseimbangan beban, arus netral, rugi daya I. PENDAHULUAN Transformator pada jaringan distribusi primer PLN berfungsi untuk menurunkan tegangan dari tegangan menegah 20 kV ke jaringan distribusi 220V/380V [1]. Berdasarkan data laporan inspeksi transformator PT. PLN (Persero) ULP Wonosari per-Januari 2023 transformator S3437/12 masuk dalam kategori pembebanan tidak seimbang (unbalanced) dengan nilai yang cukup timpang dimana nilai ketidakseimbangan mencapai 32%. Transformator tersebut mensuplai listrik di wilayah Kepek, Kelurahan Logandeng, Kecamatan Playen. Setelah ditelisir, hal itu disebabkan oleh kegiatan pasang baru dan penambahan daya pelanggan yang kurang memperhatikan keseimbangan arus beban pada tiap phase R, S, dan T tampak pada wilayah Kepek yang bermunculan perumahan-perumahan baru. Kondisi tersebut dapat menyebabkan rugi daya karena aliran arus pada penghantar netral [2]. Dampak lain terhadap transformator akan menyebabkan kenaikan suhu jika salah satu phase-nya overcurrent yang akan mempengarui efisiensi, usia pakai dan kemungkinan terburuk dapat terjadi kegagalan distribusi listrik ke konsumen [3]. E-ISSN: 2746-2536 Mengacu pada Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor: 0017 E/DIR/2014, nilai ketidakseimbangan beban yang disarankan adalah < 25%. Jika presentase ketidakseimbangan melebihi 25 %, maka akan berpengaruh pada kinerja transformator [4]. Kinerja distribusi listrik dari sebuah transformator tidak lepas dari komponen proteksi yang terpasang. Proteksi NH Fuse pada sisi sekunder dan FCO pada sisi primer bertujuan untuk memutus jalur jika terjadi aliran arus yang melebihi spesifikasi [5]. Jika nilai arus pada sebuah phase berpotensi melebihi dari spesifikasi yang diakibatkan karena ketidakseimbangan pembagian beban, maka akan menyebabkan trip. Untuk itu diperlukan pengukuran langsung terkait kondisi aktual transformator S3437/12 apakah dalam kondisi standar ataukah tidak. Terdapat beberapa penelitian yang sudah membahas terkait kasus pengaruh ketidakseimbangan beban pada transformator distribusi. Pada penelitian [6] membahas angka ketidakseimbangan beban dan nilai losses daya listrik menggunakan Simulasi ETAP 19.0. Pada penelitian [7] membahas tentang analisis ketidakseimbangan transformator distribusi yang berdampak terhadap rugi-rugi listrik akibat adanya arus yang mengalir pada penghantar netral 2 Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan, Vol. X, No. X, April/Oktober 20XX menggunakan perhitungan matematis. Pada penelitian [8] membahas analisis berkurangnya kinerja transformator distribusi akibat adanya arus netral dan menimbulkan adanya rugi-rugi daya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, anomali ketidakseimbangan beban yang terjadi tidak dikaji secara komperhensif melalui serangkaian metode serta mengenai dampak lain yang akan terjadi seperti kaitannya pengaruh dengan suhu dan komponen proteksi. Mayoritas hanya membahas rugi daya penghantar pada netral. Selain itu, tidak disertakan solusi untuk upaya penyeleaian masalah. Maka dari itu, pada penelitian ini dilakukan pengukuran langsung, perhitungan matematis, dan simulasi menggunakan software (ETAP 19.0) untuk memperoleh konklusi penelitian yang tepat serta solusi dari permasalahan ketidakseimbangan beban pada transformator S3-437/12. II. METODOLOGI Spesifikasi Daya Vektor Grup Vp Vs Minyak Belitan 100 kVA YNyn0 20 kV 0,4 kV ONAN Y-Y Tabel 2. Data Beban Transformator S3-437/12 Phase Total Pelanggan R S T 29 20 32 Total Arus Kontrak (A) Total Daya Kontrak (VA) 25450 14800 33800 114 A 70 A 152 A C. Perhitungan Persentase Ketidakseimbangan Perhtiungan arus rata-rata arus transformator menggunakan persamaan berikut : A. Flowchart IRata-rata = [9] (1) Kemudian dengan mencari koefesien ketidakseimbangan per-phase nya dengan persmaan berikut: a = (2) b = (3) c = (4) Untuk mendapatkan persentase ketidakseimbangan digunakan persamaan berikut: %k= | | | | | | 𝑥 100 % (5) Dengan, I = arus rata-rata pada kondisi seimbang (A) IR = arus phase R (A) IS = arus phase S (A) IT = arus phase T (A) D. Load Flow Analysis Dengan ETAP 19.0 Gambar 1. Diagram Alir Penelitian B. Pengambilan Data Pengambilan data spesifikasi arus, tegangan, faktor daya pada PHB-TR transformator S3-437.12 dilakukan pada tanggal 27-29 Juni 2023 menggunakan alat AC Clamp Power Meter. Tabel 1. Spesifikasi Transformator S3-437/12 Spesifikasi Merk SINTRA Mengguankan software ETAP 19.0 untuk mengetahui pengaruh ketidakseimbangan beban terhadapa proteksi yang terpasang pada transformator S3-437/12. Simulasi dilakukan dengan membat single line diagram jaringan yang diisikan parameter-parameter sesuai yang ada di lapangan. - Bus TM - Cable TM 3 phase - FCO - Trafo 3 phase - Bus TR - NH Fuse - Cable TR : 20 kV : SPLN AAAC 150 mm2, 7 km :5A : 100 kVA : 0,4 kV : 125 A : AAAC 70 mm2, 0,955 km E-ISSN: 2746-2536 Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan, Vol. X, No. X, April/Oktober 20XX E. Perhitungan Arus Netral dan Rugi Daya Pada Penghantar Netral Arus netral yang muncul karena ketidakseimbangan beban akan mengakibatkan rugi daya disepanjang penghantar netral [10]. Rugi ini dapat dihitung menggunakan persamaan [11] : (cos (θ-120o) + = IR (cos θ + j sin θ) + IS j sin (θ-120o)) + IT (cos (θ+120o) + j sin (θ+120o)) (6) PN = I2N x ρ . L (7) Dengan, PN IN ρ L Pada keadaan beban seimbang, koefisien dari a, b, dan c adalah bernilai 1, maka dengan Persamaan presentase ketidakseimbangan beban pada transformator adalah sebagai berikut: %k IN = rugi daya pada penghantar netral (Watt) = arus netral (A) = tahanan jenis (ohm/km) = panjang jaringan (km) III. HASIL DAN PEMBAHASAN 3 = | | , | | | | | | , = = 29,33% | x 100% | | , | x 100% Mengacu pada Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor: 0017 E/DIR/2014 seperti pada Tabel 3.12, standar presentase ketidakseimbangan beban yang disyaratkan adalah < 25%. Berdasarkan hasil perhitungan di atas, nilai ketidakseimbangan transformator S3-437/12 termasuk dalam kriteria buruk. C. Analisis Pengaruh Terhadap Proteksi Transformator Menggunakan ETAP 19.0 A. Data Hasil Pengukuran Pada PHB-TR Transformator S3-437/12 Tabel 3. Data Rata-rata Pengukuran di PHB-TR 27-29 Juni 2023 Phase I (A) R S T N 82,9 52,13 106,86 45,04 VL-N (V) 225,3 224,53 224,4 - Cos θ 0,911 0,927 0,901 - B. Analisis Persentase Ketidakseimbangan Transformator Menggunakan Persamaan 1 diperloeh nilai rata-rata pada transformator adalah sebagai berikut: I = , = = 80,63 A , , Gambar 2. Load Flow Analysis Proteksi Transformator Dengan menggunakan Persamaan 2–4, nilai koefisien ketidakseimbangan beban pada masing-masing phase transformator adalah sebagai berikut: a = = , , = 1,02 b = = , D. Perhitungan Rugi Daya Arus Netral , = 0,64 c Berdasarkan hasil simulasi load flow menggunakan ETAP 19.0, tidak terdapat eror (tidak berwarna merah) pada proteksi FCO dengan rating 5 A di sisi primer transformator dan NH Fuse dengan rating 125 A di sisi sekunder transformator. Nilai arus yang mengalir masih di bawah rating dari perangkat proteksi yang ada. Sehingga pengaruh ketidakseimbangan terhadap proteksi transformator pada kasus ini masih dalam kondisi aman. = = , , = 1,32 E-ISSN: 2746-2536 Netral pada jaringan transformator S3-437/12 menggunakan jenis penghantar AAAC 50 mm2 dengann tahanan jenis 0,665 Ώ/km dengan panjang 955 m. Menggunakan Persamaan 6 diperoleh nilai rugi daya sebagai berikut: 4 Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan, Vol. X, No. X, April/Oktober 20XX = (45,04 A)2 x 0,665 Ω/km x 0,955 km = 1334,81 Watt PN Phase R Phase S Phase T = 82,63 A = 79,74 A = 81,18 A E. Solusi Penyeimbangan Beban Pada penelitian ini, untuk meminimalisir rugi daya arus netral akibat ketidakseimbangan beban pada transformator S3-437/12, penulis memberikan solusi untuk penyeimbangan beban dengan cara meratakan beban. Penulis menganalisis data beban pada Tabel 2 untuk mengetahui phase yang memiliki beban kontrak pelanggan dan arus beban di atas ratarata untuk dipindahkan ke phase yang memiliki beban kontrak pelanggan dan arus beban di bawah rata-rata. Berikut adalah analisis beban pada transformator S3-437/12: Tabel 4. Analisis Data Beban Per-Phase Phase R S T Rata-rata Total Beban Kontrak Pelanggan (I) 114 A 70 A 152 A 112 A Beban Terukur (I) 82,9 A 52,13 A 106,86 A 80,63 A Presentase I/IFL 72,71 % 74,47 % 70,3 % 72,49 % F. Analisis Persentase Ketidakseimbangan Beban Trafo S3437/12 Setelah Penyeimbangan Dengan menggunakan Persamaan 1, besar arus beban rata-rata pada dari total arus beban setelah penyeimbangan adalah sebagai berikut: , I = = 81,18 A Tabel 5. Pengaturan Penyeimbangan Beban R Total Beban Kontrak Pelanggan (I) 114 A S 70 A 52,13 A T 152 A 106,86 A Phase Ratarata 112 A Beban Terukur (I) 82,9 A 80,63 A Tindakan Penyeimban gan tidak diperlukan memindahk ah beban (+40 A) dari phase T memindahk ah beban (40 A) ke phase S tidak diperlukan Presentase I/IFL 72,71 % , = 1,017 b = , , = 0,982 = , , =1 Sehingga dengan menggunakan Persamaan 5, persentase ketidakseimbangan beban pada transformator setelah penyeimbangan beban adalah sebagai berikut: | , %k = = 1,16% | | , | | | . 100% Berdasarkan Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor : 0017 E/DIR/2014, nilai ketidakseimbangan beban di atas termasuk dalam kriteria baik. Berikut adalah grafik perbandingan sebelum dan sesudah peyeimbangan: 74,47 % 70,3 % , Dengan menggunakan Persamaan 2–4, nilai koefisien ketidakseimbangan beban pada masing-masing phase transformator S3-437/12 setelah penyeimbangan adalah sebagai berikut: , a = c Berdasarkan data beban pada Tabel 4, total beban kontrak seluruh pelanggan yang terhubung dengan transformator S3437/12 adalah 336 A. Rata-rata total beban kontrak pelanggan pada setiap phase agar transformator seimbang adalah 112 A. Sehingga pengaturan tindakan penyeimbangan beban adalah sebagai berikut , Perbandingan Persentase Ketidakseimbangan (%) 40% 30% 20% 72,49 % Setelah penyeimbangan beban, saat waktu beban puncak (WBP) asumsi pemakaian beban adalah 72,49% dari total beban kontrak, maka diperoleh arus beban pada tiap phase adalah sebagai berikut: 10% 0% Sebelum Penyeimbangan Setelah Penyeimbangan % Ketidakseimbangan Gambar 3. Grafik Perbandingan Persentase Ketidakseimbangan E-ISSN: 2746-2536 Jurnal Listrik, Instrumentasi, dan Elektronika Terapan, Vol. X, No. X, April/Oktober 20XX terukur setelah dilakukan simulasi dan perhitungan menghasilkan arus netral 3,507 A turun 92,2% serta rugi daya penghantar sebesar 8,24 Watt atau turun 99,38% dibandingkan kondisi sebelum penyeimbangan beban. Presentase ketidakseimbangan beban transformator juga turun menjadi 1,16% sesuai dengan Surat Edaran Direksi PT.PLN (Persero) Nomor: 0017 E/DIR/2014, yaitu kurang dari 25%. G. Perhitungan Arus Netral Sesudah Penyeimbangan Pada kondisi pebebanan transformator yang tidak seimbang (unbalanced), maka akan terdapat arus yang mengalir pada netral. Pada transformator dengan beban seimbang netral bernilai 0 [12]. Untuk menghitung nilai arus yang mengalir pada netral digunakan Persamaan 3.12 IN = = = = 82,63 A (cos 24,356o + j sin 24,356o) + 79,74 A (cos (22,028o -120o) + j sin (22,028o - 120o)) + 81,18 A (cos (25,71o + 120o) + j sin (25,71o + 120o)) 82,63 A (cos 24,356o + j sin 24,356o) + 79,74 A (cos (97,972o) + j sin (-97,972o)) + 81,18 A (cos (145,71o) + j sin (145,71o)) (75,275 + j 34,077) + (-11,059 + j -78,969) + (-67,07 + j 45,735) -3,385 + j 0,843 A V. UCAPAN TERIMA KASIH Terima kasih kepada rekan-rekan tim teknik PT PLN ULP Wonosari yang telah mengizinkan dan mendukung penulis dalam melakukan penelitian ini. Serta Terima kasih kepada bapak Yuris Mulya Saputra, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah membimbing, memberikan saran, dan masukan hingga selesai penelitian. Dari bilangan kompleks diatas didapatkan hasil untuk nilai absolut arus netral sebagai berikut: IN = 3,385 = 3,507 A 0,843 A PN DAFTAR PUSTAKA [1] Dengan demikian, arus yang mengalir pada penghantar netral dengan nilai resistansi (RN) adalah 0,671 Ω, besar rugi daya yang ditimbulkan setelah penyeimbangan adalah sebagai berikut: [2] [3] = I2N . RN = (3,507 A)2 x 0,658 Ω = 8,24 Watt [4] Setelah dilakukan pernyeimbangan beban, didapatkan perubahan pada besar arus netral dan rugi daya penghantar netral. Berikut adalah tabel perbandingan sebelum dan sesudah penyeimbangan beban: [5] Tabel 6 Perbandingan Rugi Daya. [6] Perba ndinga n IN PN Sebelum Penyeimbangan Beban Setelah Penyeimbangan Beban Presentae Penurunan 45,04 A 1334,81 Watt 3,507 A 8,24 Watt 92,2 % 99,38 % IV. SIMPULAN 1. Pada kondisi pembebanan 55,85% dengan rata-rata nilai arus phase terbesar yang mengalir sebesar 106,86 A, perangkat proteksi FCO dan NH Fuse yang terpasang pada transformator 3 phase S3-437/12 masih dalam kondisi aman (di bawah rating). Suhu kerja transformator yang terukur juga berada dalam kriteria aman yaitu dibawah 40o C sesuai SPLN D3.002-1 tahun 2007. 2. Ketidakseimbangan beban pada transformator 3 phase S3437/12 menyebabkan timbulnya arus netral sebesar 45,04 A. Arus netral mengakibatkan rugi daya penghantar netral sebesar 1334,81 Watt. 3. Solusi penyeimbangan dari total beban yang terhubung pada transformator S3-437/12 ke phase R, S, dan T secara E-ISSN: 2746-2536 5 [7] [8] [9] [10] [11] [12] R. Berlianti, R. Fauzi, and M. Monice. (2021). “Analisis Penerapan Tindakan Pemeliharaan Sistem Distribusi 20 kV Dalam Pengoptimalan ENS dan FGTM”, SainETIn, vol. 5, no. 2, pp. 4450, Jun. 2021. Sari K, Ayu G and, Supardi A. (2018). Analisa Pengaruh Ketidakseimbangan Beban Terhadap Arus Netral Dan Losses Pada Trafo Distribusi Studi Kasus Pada PT. PLN (Persero) Rayon Blora. Diploma thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Jayabadi, D. S. W., Winardi, B., & Facta, M. (2019). Analisis Ketidakseimbangan Beban Trafo 1 Gi Srondol Terhadap RugiRugi Akibat Arus Netral Dan Suhu Trafo Menggunakan Etap 12.6. 0. Transient: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 5(4), 425–431. Fahrezi, I. A. (2022). Pengaruh Pertambahan Beban Jangka Panjang Terhadap Penyettingan Fuse Cut Out dan Nieder Spannung Hoch Leistung Fuse (Studi Kasus GD-200 Kota Payakumbuh) (Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau). In Atmaja, P. W. (2023). Prototype Sistem Pendeteksi Arus Netral Dan Proteksi Terhadap Pembebanan Lebih Pada Panel Hubung Bagi Tegangan Rendah Berbasis Iot (Internet of Things) (Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro). Fawwas, J. F., Abduh, S., & Sari, T. K. (2022). Analisis Penyeimbangan Beban Transformator Distribusi 400kva 20kv/400v Menggunakan Software ETAP 19.0. 1. Jetri: Jurnal Ilmiah Teknik Elektro, 223-236. Muhammad, A., Tumaliang, H., & Silimang, S. (2019). Analisa Rugi-Rugi Energi Listrik Pada Jaringan Distribusi (JTM) Di PT. PLN (Persero) Area Gorontalo. Jurnal Teknik Elektro Dan Komputer, 7(3), 295–302. Sampe, A. (2022). Analisis Rugi-Rugi Daya Akibat Ketidakseimbangan Beban Pada Transformator Distribusi 20 Kv/380 V Di Penyulang Dpr Kota. Jurnal Sains dan Teknologi, 1(2), 106-123. Chapman Stephen J., 1999, Electric Machinery Fundamentals, Third Edition Mc Graw Hill Companies, New York Saraswati, N. M. O. R., Wardana, A. I., Mortalem, E., Dzikurllah, M. I., Wiyuda, F., Pambudi, W. S., ... & Anggoro, A. (2023, April). Analisa Rugi–Rugi Daya Pada Penghantar Netral Akibat Sistem Tidak Seimbang dan Efisiensi Transformator Distribusi Rayon Ngagel. In Prosiding Seminar Nasional Teknik Elektro, Sistem Informasi, dan Teknik Informatika (SNESTIK) (Vol. 1, No. 1, pp. 121-128). T.A. Short. (2004). Electric Power Distribution Hanbook. CRC Press LLC. New York. 432-433. Coltman, J. W. (1988). The Transformer. Scientific American, 258(1), 86–95.