151971-ID-none

advertisement
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL DAUN SOM JAWA
(Talinum triangulare (Jacq.) Willd) PADA
MENCIT JANTAN GALUR SWISS
IMUNOMODULATORY EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF SOM
JAVA LEAVES (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) IN SWISS STRAIN
MALE MICE
Rina Wulansari, Dwi Hadi Setya Palupi, Ika Puspitaningrum
6HNRODK 7LQJJL ,OPX )DUPDVL ³<$<$6$1 3+$50$6,´ 6HPDUDQJ
SARI
Daun som jawa memiliki beberapa senyawa bioaktif diantaranya flavonoid.
Flavonoid dapat mempengaruhi sistem imunitas melalui aktivitasnya pada
makrofag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunomodulator dan
dosis efektif dari ekstrak etanol daun som jawa (Talinum triangulare (Jacq.)
Willd) terhadap respon imun non spesifik dan respon imun spesifik pada mencit
jantan galur Swiss. Hasil pengujian aktivitas fagositik hewan uji berturut-turut
pada ekstrak etanol daun som jawa dosis 50, 100, dan 150 mg/kgBB sebesar
1,15124; 1,14982; 1,38195. Aktivitas ekstrak etanol daun som jawa juga dapat
meningkatkan berat organ limfoid (hati, limpa, timus) secara bermakna (p< 0,05)
dibanding kontrol negatif dan tidak berbeda bermakna dibanding kontrol positif
(p> 0,05). Ekstrak etanol daun som jawa mampu mempengaruhi respon imun
seluler secara bermakna (p< 0,05) dibanding kontrol negatif dan tidak berbeda
bermakna dibanding kontrol positif (p> 0,05) pada dosis 100, dan 150 mg/kgBB.
Ekstrak etanol daun som jawa ketiga dosis mampu meningkatkan nilai titer
antibodi primer dan sekunder. Ekstrak etanol daun som jawa mempunyai efek
imunostimulan terhadap respon imun non spesifik dan respon imun spesifik.
Dosis efektif dari ekstrak etanol daun som jawa ditetapkan sebesar 100 mg/kgBB.
Kata Kunci : Ekstrak Etanol, Daun Som Jawa (Talinum triangulare (Jacq.)
Willd), Imunomodulator.
ABSTRACT
Som java leaves contain several bioactive compounds include flavonoids.
Flavonoids affect the immune system through its activity on macrophages. This
study was aimed to determine the immunomodulatory effects and effective dose of
ethanolic extract of som java leaves (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) through
non-specific immune response and specific immune response in Swiss strain male
mice. Phagocytic activity test results consecutive at ethanolic extract of som java
leaves doses of 50, 100, and 150 mg/kgBW as 1,15124; 1,14982; 1,38195.
Ethanolic extract of som java leaves has significant increase in mean difference (p
<0,05) in weight lymphoid organs (liver, spleen, thymus) compared against
negative control and no difference significant mean compared against positive
control. Ethanolic extract of som java leaves affect cellular immune response was
significant in mean difference (p <0.05) compared against negative control and
1004
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
no difference significant mean compared against positive control (p> 0.05) at
doses of 100 and 150 mg/kgBW. Three doses of ethanolic extract of som java
leaves enhance the value of primary and secondary antibody titers. Ethanolic
extract of som java leaves has immunostimulatory effects on non-spesific immune
response and specific immune response. Effective dose of ethanolic extract of som
java leaves was 100 mg /kgBW.
Keywords: Ethanolic Extracts, Som Java Leaves (Talinum triangulare (Jacq.)
Willd), Immunomodulatory.
masyarakat sebagai obat kuat dan
PENDAHULUAN
Kondisi
stress
dapat
obat reumatik (Rustam, dkk., 2011).
mempengaruhi
semua
fungsi
Pada penelitian Aja, dkk., (2010)
homeostasis
tubuh
mulai
dari
disebutkan
bahwa
kandungan
kardiovaskular sampai fungsi imun.
flavonoid dari Talinum triangulare
Umumnya, terjadi penekanan sistem
secara
imun (Nurdin, 2010). Defek salah
69,80±4,42 mg/ 100g berat kering.
satu
imun
Metabolit sekunder golongan steroid
defisiensi
(campesterol, sitosterol, stigmasterol
komponen
sistem
menyebabkan
penyakit
imun.
tubuh
Agar
dapat
terus
dan
kuantitatif
scotenol)
mencapai
ditemukan
dalam
mempertahankan
keutuhannya
Talinum triangulare (Amorim, dkk.,
diperlukan
obat
yang
dapat
2014). Penelitian mengenai sistem
digunakan
untuk
mengembalikan
imun yang telah dilakukan, flavonoid
serta memperbaiki sistem imun yang
memiliki efek imunostimulan dengan
fungsinya
memacu
terganggu.
produksi
IL-2
Imunomodulator merupakan obat-
(Parlinaningrum, dkk., 2014). Sterol
obatan yang dapat mengembalikan
dapat meningkatkan respon limfosit
ketidakseimbangan
T (Hussain, dkk., 2013).
sistem
imun,
didalamnya
Berdasarkan uraian di atas,
imunostimulator dan imunosupresan
maka dilakukan penelitian pengujian
(Baratawidjaja,2010).
efek imunomodulator ekstrak etanol
termasuk
triangulare
daun som jawa (Talinum triangulare
merupakan salah satu tanaman yang
(Jacq.) Willd) terhadap respon imun
ada di Indonesia dan digunakan
non spesifik dan spesifik secara in
Talinum
vivo.
1005
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
masing kelompok diambil darah
METODE PENELITIAN
Ekstraksi Som Jawa (Talinum
sampel
Setelah itu mencit diinduksi dengan
karbon 0,1ml/10g BB melalui vena
triangulare (Jacq.) Willd)
Ekstraksi
sebagai nilai awal (menit ke-0).
dilakukan
ekor, kemudian darah diambil setiap
dengan cara remaserasi selama 5 x
4 menit sekali (pada menit ke 4, 8,
24 jam. Satu bagian dari serbuk
GDQ
VHEDQ\DN
O NHPXGLan
simplisia kering ditambahkan pelarut
dicampur dengan 4,0 ml asam asetat
etanol 96% sebanyak 2 bagian.
0,1%, lalu diukur absorbansinya
Setelah 24 jam, maserat disaring dan
dengan
ampas kembali diekstraksi dengan
panjang gelombang 627nm. Aktivitas
menggunakan etanol 96%. Proses
fagositik
yang sama dilakukan hingga 5 kali.
perbandingan
Filtrat dikumpulkan dan dipekatkan
garis regresi linier antara 100%-
dalam rotary evaporator sampai
Transmitan terhadap waktu pada
diperoleh ekstrak kental.
kelompok uji dan kontrol.
Uji Bersihan Karbon
Pengujian Indeks Organ Limfoid
spektrofotometer
ditentukan
pada
berdasarkan
antara
kemiringan
Hewan uji mencit kelompok I
Mencit dieuthanisasi dengan
kontrol negatif CMC Na 0,5%,
menggunakan eter selama beberapa
kelompok II kontrol positif sediaan
menit hingga mencit kehilangan
fitofarmaka herba meniran sirup
kesadaran.
Mencit
dosis 9,1 mg/kgBB, kelompok III
diambil
organ-organ
suspensi ekstrak etanol daun som
(hati, limpa, dan kelenjar timus).
jawa dosis 50mg/kgBB, kelompok
Organ-organ
IV
ditimbang dan dibandingkan dengan
suspensi ekstrak
etanol daun
dibedah
limfoid
dan
limfoidnya
tersebut
som jawa dosis 100 mg/kgBB dan
kelompok kontrol.
kelompok V suspensi ekstrak etanol
Uji Hipersensitivitas tipe Lambat
daun som jawa dosis 150mg/kgBB
(Delayed Type Hypersensitivity)
diberi sediaan uji satu kali sehari
Semua kelompok diimunisasi
selama 5 hari secara per oral. Pada
dengan SRBC 1% sebanyak 0,1 ml/
hari ke-6 sebelum diinduksi, masing-
10g BB secara intravena (hari ke-0).
1006
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
Mencit dari kelompok I; II; III; IV
diimunisasi kembali dengan SRBC 1
dan V diberi sediaan uji sebanyak
% sebanyak 0,1 mL/10 g BB secara
satu kali sehari selama 5 hari secara
intra vena pada hari ke-12 dan
per
diukur
dibiarkan selama 24 jam. Pada hari
ketebalan kaki kanan mencit dengan
ke-13, mencit diambil darah untuk
jangka
mendapatkan serum dan kembali
oral.Pada
hari
sorong
ke-6
(T-0),
kemudian
mencit diimunisasi kembali dengan
ditentukan
titer
antibodi
dengan
0,05
teknik
hemaglutinasi,
nilai
mL
SRBC
1%
secara
intradermal pada telapak kaki kanan.
hemaglutinasi ini dinyatakan sebagai
Pengukuran ketebalan kaki dilakukan
titer antibodi sekunder.
kembali pada jam ke 24 dan 48 (T-24
Analisis Data
dan
T-48).
Respon
hipersensitivitas
Data
indeks
organ
diolah
lambat
secara statistik dengan uji Anova One
ditentukan berdasarkan perbandingan
Way untuk organ hati dan Kruskal
ketebalan kaki kelompok sediaan uji
Wallis
terhadap kelompok kontrol.
kelenjar timus dengan SPSS versi 19.
Uji Titer Antibodi Total
Data persentase perubahan ketebalan
Hewan
tipe
Uji
uji
mencit
dari
untuk
organ
limpa
dan
kaki kelompok sediaan uji terhadap
kelompok I; II; III; IV dan V,
kontrol
diimunisasi
statistik dengan uji Anova One Way
dengan
SRBC
1%
sebanyak 0,1 mL/10 g BB secara
(%KVU)
diolah
secara
melalui SPSS versi 19.
intravena (hari ke 0). Mencit dari
kelompok I; II; III; IV dan V
diberikan sediaan uji secara per oral,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian
bertujuan
untuk
satu kali sehari selama 12 hari. Pada
mengetahui
hari ke-5 dan hari ke-13 diambil
dan dosis efektif dari ekstrak etanol
darah mencit melalui vena ekor dan
daun som jawa (Talinum triangulare
disentrifugasi
(Jacq.)Willd).
Pengujian
serum. Nilai hemaglutinasi pada hari
imunomodulator
yang
ke-5 dinyatakan sebagai titer antibodi
meliputi uji respon imun non spesifik
primer.
(aktivitas fagositik) dan indeks organ
untuk
Mencit
mendapatkan
selanjutnya
efek
imunomodulator
efek
dilakukan
1007
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
limfoid dan uji respon imun spesifik
Suharsanti
meliputi uji respon imun selular
disimpulkan bahwa ekstrak etanol
(hipersensitivitas tipe lambat) dan uji
daun
respon imun humoral (hemaglutinasi
flavonoid,
titer antibodi).
triterpenoid.
Proses
ekstraksi
dilakukan
dan
som
Wibowo
jawa
saponin,
Pada
(2014)
mengandung
steroid
pengujian
dan
bersihan
dengan menggunakan cara dingin
karbon, mencit yang telah diinduksi
yaitu
dengan
dengan sediaan uji selama 5 hari,
96%.
pada hari ke-6 nya diinjeksi suspensi
Remaserasi dipilih karena cara ini
tinta karbon dosis 0,1ml/10 gBB
dapat
kerusakan
mencit melalui vena ekor mencit.
komponen yang ada dalam tanaman
Karbon yang masuk ke dalam tubuh
som jawa salah satunya senyawa
dikenali sebagai non self dan akan
flavonoid yang tidak tahan panas dan
difagositosis
mudah teroksidasi pada suhu tinggi
neutrofil,
monosit,
(Rompas, 2012). Rendemen ekstrak
leukosit
yang
yang
diperoleh
sebesar
6,507%.
jumlahnya
dalam
darah
Hasil
skrinning
fitokimiadan uji
berkurang
seiring
bertambahnya
dilakukan
waktu (Aldi, dkk, 2013).
remaserasi
menggunakan
etanol
menghindari
penegasan
yang
penelitian
sebelumnya
pada
oleh
makrofag,
serta
lain,
sel-sel
sehingga
akan
oleh
Tabel 1. Aktivitas Fagositik pada Uji Bersihan Karbon setelah pemberian Ekstrak Etanol
Daun Som Jawa (Talinum triangulare (Jacq.) Willd)
Kelompok
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
Keterangan
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
Kecepatan
eliminasi (kr)
-0,43145
-0,636
-0,4967
-0,4961
-0,5962
Indeks
fagositik
1
1,47421
1,15124
1,14982
1,38195
Klasifikasi Efek Imunomodulasi
(Wagner, 1989)
-Imunostimulan Sedang
Imunostimulan Sedang
Imunostimulan Sedang
Imunostimulan Sedang
: Kontrol Negatif (CMC Na 0,5%)
: Kontrol Positif (Sediaan fitofarmaka herba meniran dosis 9,1 mg/kgBB mencit)
: ekstrak etanol daun som jawa 50 mg/kgBB mencit
: ekstrak etanol daun som jawa 100 mg/kgBB mencit
: ekstrak etanol daun som jawa 150 mg/kgBB mencit
1008
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
Kecepatan
ini
aktivitas fagositik dari makrofag dan
kemudian diolah lebih lanjut dengan
peningkatan imunitas non spesifik
membandingkan kemiringan garis
(Faradilla dan Iwo, 2014). Ekstrak
linier antara kelompok perlakuan
etanol daun som jawa pada dosis 50;
dengan kelompok kontrol negatif,
100; 150 mg/kgBB dan kontrol
untuk mendapatkan parameter lain
positif sediaan fitofarmaka herba
yaitu indeks fagositik (k). Indeks
meniran
Fagositik dapat menjadi acuan untuk
fagositik berkisar >1-1,5 sehingga
klasifikasi aktivitas imunomodulator.
berdasarkan
Menurut Wagner (1989), nilai k
Wagner (1989) dikatakan memiliki
kurang
efek imunostimulan sedang.
dari
eliminasi
1
imunostimulan
tidak
bersifat
atau
bersifat
memiliki
Semua
nilai
klasifikasi
hewan
indeks
menurut
uji
dalam
imunosupresif, bila k diantara >1-1,5
kelompok dikorbankan setelah 1 x 24
menunjukkan efek imunostimulan
jam
sedang, dan nilai k lebih dari 1,5
diambil organ limfoidnya. Indeks
menunjukkan efek imunostimulan
organ
kuat. Semakin meningkatnya indeks
perbandingan berat organ limfoid
fagositik pada uji bersihan karbon
dengan berat badan mencit dalam
menunjukkan adanya peningkatan
prosentase.
terpapar
tinta
limfoid
karbon,
didapat
dan
dari
Tabel 2. Rerata Indeks Organ setelah pemberian Ekstrak Etanol Daun Som Jawa (Talinum
triangulare (Jacq.) Willd)
Kelompok
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
Keterangan
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Dosis II
Hati
3,7138 ± 0,7863b
6,0789 ± 0,3178a
5,3576 ± 0,5540a
5,4172 ± 0,3209a
5,5577 ± 0,5927a
% Indeks Organ ( X ± SD)
Limpa
Kelenjar Timus
0,3973 ± 0,0913b
0,2254 ± 0,0398b
0,9886 ± 0,6414a
0,4081 ± 0,1269a
0,8411 ± 0,1711a
0,3295 ± 0,0491a
a
0,7556 ± 0,0519
0,3211 ± 0,0385a
a
0,8436 ± 0,1194
0,3497 ± 0,0459a
: Kontrol negatif CMC Na 0,5%
: Kontrol positif Sediaan fitofarmaka herba meniran dosis 9,1 mg/kgBB mencit
: ekstrak etanol daun som jawa 50 mg/kgBB mencit
: ekstrak etanol daun som jawa 100 mg/kgBB mencit
2
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
Dosis III
: ekstrak etanol daun som jawa 150 mg/kgBB mencit
% Indeks Organ
: Persentase perbandingan berat organ dengan berat badan mencit
a (ada perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol negatif)
b (ada perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol positif)
Pemberian
sediaan
Pada
ekstrak
pengujian
respon
etanol daun som jawa ketiga dosis
hipersensitivitas tipe lambat SRBC
mampu meningkatkan nilai indeks
yang disuntikkan berperan sebagai
organ
terdapat
antigen yang dapat menyebabkan
dengan
edema
limfoid
serta
perbedaanbermakna
karena
adanya
kelompok kontrol negatif. Hal ini
inflamasi
membuktikan bahwa sediaan uji
leukosit
ekstrak
jawa
sehingga dalam waktu 0-48 jam akan
imunostimulan
terlihat jelas edema tersebut (Kala,
etanol
memiliki
daun
aktivitas
som
(akumulasi
respon
dan sel
makrofag,
imun lainnya)
dkk., 2015).
melalui proliferasi sel-sel imun.
Tabel 3. Rerata Persentase (%) Perubahan Ketebalan Kaki Hewan Uji Pada T-24
dan pada T-48setelah pemberian SRBC 1%
% Ketebalan Kaki
Kelompok
X±SD
(T-24)
22,79±8,23b
68,00±7,53a
56,69±8,32ab
59,47±8,57a
60,30±6,00a
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
Keterangan
X±SD
(T-48)
18,87±6,23b
74,27±8,96a
65,01±10,91a
66,31±10,64a
68,07±11,22a
Kelompok I
: Kontrol negatifCMC Na 0,5%
Kelompok II
: Kontrol positif Sediaan fitofarmaka herba meniran dosis 9,1 mg/kgBB mencit
Kelompok III
: ekstrak etanol daun som jawa 50 mg/kgBB mencit
Kelompok IV
: ekstrak etanol daun som jawa 100 mg/kgBB mencit
Kelompok V
: ekstrak etanol daun som jawa 150 mg/kgBB tmencit
a (ada perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol negatif)
b (ada perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol positif)
perubahan
memperlihatkan adanya perbedaan
ketebalan kaki pada %T-24 dan %T-
bermakna ekstrak etanol daun som
48 ekstrak etanol daun som jawa
jawa dosis 100; dan 150 mg/kgBB
dosis
mg/kgBB
dengan kontrol negatif. Hal ini
memiliki nilai persentase yang lebih
membuktikan bahwa ekstrak etanol
tinggi dari kontrol negatif serta
daun som jawa kedua dosis tersebut
Persentase
100;
dan
150
1010
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
mampu meningkatkan ketebalan kaki
masih
hewan uji melalui respon terhadap
hemalgutinasi positif. Titer antibodi
sel T CD4+ dan CD8+ sehingga
primer
menunjukkan
timbul kerusakan jaringan dan terjadi
stimulasi
terhadap
inflamasi.
limfosit T dan makrofag, sedang titer
Pengamatan
titer
dilakukan
dengan
hemaglutinasi
dari
memberikan
adanya
limfosit
B,
antibodi
antibodi
melihat
adanya stimulasi terhadap memori
pengenceran
sel B pada proses pembentukan
tertinggi serum darah mencit yang
sekunder
reaksi
menunjukkan
antibodi (Faradilla dan Iwo, 2014).
Tabel 4. Titer Antibodi Total Primer dan Sekunder
Kelompok
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
Keterangan
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
Titer Antibodi Sekunder
1:4
1 : 16
1 : 56
1 : 128
1 : 256
: Kontrol negatifCMC Na 0,5%
: Kontrol positif Sediaan fitofarmaka herba meniran dosis 9,1 mg/kgBB mencit
: ekstrak etanol daun som jawa 50 mg/kgBB mencit
: ekstrak etanol daun som jawa 100 mg/kgBB mencit
: ekstrak etanol daun som jawa 150 mg/kgBB mencit
Peningkatan
etanol
Titer Antibodi Primer
1 : 16
1:8
1 : 12
1:8
1 : 16
daun
dosis
ekstrak
som
jawa
etanol daun som jawa memiliki
aktivitas
imunomodulator
baik
memperlihatkan peningkatan nilai
terhadap sistem imun non spesifik
hemaglutinasi
maupun
atau
nilai
spesifik.
Kandungan
hemaglutinasinya menjadi semakin
flavonoid, saponin, triterpenoid dan
besar. Disimpulkan bahwa semakin
steroid (sterol) dalam som jawa
besar dosis yang diberikan dapat
diduga
meningkatkan
imunomodulator
jumlah
antibodi
memiliki
peran
sebagai
dengan
sehingga ikatan antara antigen dan
menstimulasi produksi sitokin IL-2
antibodi yang terbentuk juga semakin
(Parlinaningrum, dkk., 2014), IFN-
besar.
(Barbosa, 2014 dan Chiang, dkk.,
Hasil penelitian ini, secara
umum menunjukkan bahwa ekstrak
2003), meningkatkan respon limfosit
T
(Hussain,
dkk.,
2013).
Pada
1011
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
penelitian ini, tiga tingkatan dosis
dalam ekstrak etanol daun som
ekstrak
jawa dalammenstimulir sistem
etanol
daun
som
jawa
memiliki efek imunomodulator, dan
dosis efektifnya yaitu sebesar 100
imun.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih
mg/kgBB. Hasil ini berdasarkan uji
lanjut
indeks
organ
ekstrak etanol daun som jawa
limfoid, hipersensitivitas tipe lambat
dalam bentuk sediaan farmasi
serta
(suspensi, sirup, tablet, atupun
fagositik,
titer
indeks
antibodi,
mg/kgBB
sudah
dosis
dapat
100
berperan
sebagai imunomodulator.
(Talinum
triangulare
(Jacq.)
Willd)
memiliki
efek
imunomodulator terhadap respon
imun non spesifik dan spesifik
pada mencit jantan galur Swiss.
2. Dosis efektif dari esktrak etanol
som
jawa
(Talinum
triangulare (Jacq.) Willd) yang
memiliki efek imunomodulator
respon
imun
non
spesifik dan spesifik pada mencit
jantan
galur
Swiss
sebesar
100mg/kgBB.
SARAN
1. Perlu dilakukan penelitian lebih
lanjut secara molekuler untuk
memastikan
sehingga
lebih
DAFTAR PUSTAKA
1. Ekstrak etanol daun som jawa
terhadap
pemanfaatan
acceptable ketika digunakan.
KESIMPULAN
daun
kapsul)
mengenai
peran
Aldi, Y., Ogiana, N., dan Handayani,
D. 2013. Uji Imunomodulator
Beberapa Subfraksi Ekstrak
Etil
Asetat
Meniran
(Phyllanthus niruri L.) Pada
Mencit Putih Jantan Dengan
Metoda
Carbon
Clearance.Prosiding Seminar
Nasional
Perkembangan
Terkini Sains Farmasi dan
Klinik III. Padang: Universitas
Andalas
Aja, P. M., Okaka, A.N.C., Onu, P.
N., Ibiam, U., danUrako, A. J.,
2010,
Phytochemical
Composition of Talinum
triangulare
(Water
Leaf)
Leaves,Pakistan Journal of
Nutrition.9 (6) : 527-530
Amorim, A. P. O., Crvalho, A. R.,
Lopes, N. P., Castro, R. N.,
Oliveira, M. C. C., dan
Carvalho, M. G. 2014.
Chemical Compounds Isolated
from Talinum triangulare
(Portulaceae). Food Chemistry
160: 204-208
senyawa
1012
Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1
Baratawidjaja, K.G., dan Rengganis,
I.2010. Imunologi Dasar.
Edisi IX. Jakarta: Fakultas
Kedokteran
Universitas
Indonesia
Barbosa, A. P., 2014. Saponins as
Immunoadjuvant agent: A
review. African Journal of
Pharmacy and Pharmacology
Vol. 8(41): 1050-1057
Chiang, L. C., Telk Ng, L., Chiang,
W., Chang, M. Y., dan Lin, C.
C. 2003. Imunomodulatory
Activities of Flavonoids,
Monoterpenoids,
Triterpenoids,
Iridoid
Glycosides and Phenolic
Compounds
of
Plantago
Species. Planta Med: 600-604
Faradilla, M., dan Iwo, M. 2014.
Efek
Imunomodulator
Rimpang
Temu
Putih
(Curcuma zedoaria (Christm.)
Roscoe).Jurnal
Ilmu
Kefarmasian Indonesiavol. 12.
No. 2: 273-278
Hussain, A., Wahab, S., dan Ahmad,
M. P. 2013. A Systematic
Review
of
Herbal
Immunomodulators In The
Indian Traditional Health Care
System. International Journal
Of
Investigation
In
Pharmaceutical Sciences 1 (3):
261-266
Kala, C., Ali, S. S., danAli K. N.
2015.
Immunostimulatory
Potential of
N-butanolic
Reaction of Hydroalcoholic
Extract of Costus Specious
Koen. Rhizome. Internation
Journal of Pharmaceutical
Sciences and Research vol 6
(7) : 2886-2892
Nurdin, A. E. 2010. Pendekatan
Psikoneuroimunologi.
Majalah Kedokteran Andalas
No. 2 Vol. 34: 92-101
Parlinaningrum, D., Widyanti, S.,
dan5LID¶L 0
3HQJDUXK
Pemberian Ekstrak Etanol
Annona
muricata
Linn.
Terhadap Peningkatan Jumlah
B220 pada Mus musculus.
Jurnal Biotropika Vol. 2 No.
5: 269-272
Rompas, R. A., Edy, H. J., dan
Yudistira, A. 2012. Isolasi dan
Identifikasi Flavonoid dalam
Daun Lamun (Syringodium
isoetifolium).
Manado:
FMIPA UNSRAT (59-63)
Rustam, E., Masri, M., danArifin, H.
2011.
Kajian
Toksisitas
Esktrak Tumbuhan Talinum
triangulare (Jacq.) Willd.
Jurnal Sains dan Tekonolgi
Farmasi.16 (2) hal 110-120
Suharsanti, R., danWibowo, FX. S.
2014. Standarisasi Ekstrak
Daun Som Jawa (Talinum
paniculatum (Jacq) Gaetrn
Untuk
Menjamin
Mutu
Penggunaan Sebagai Obat
Herbal.
Laporan
Akhir
Penelitian Dosen Pemula.
6HPDUDQJ 67,)$5 ³<D\DVDQ
Pharmasi´
Wagner,
H.
1989.
Imumunostimulans
from
Higher
Plants
(recent
advances), in Biologiccaly
Active Natural Products, K.
Hostettman and P. J. Lea
(Eds),
Clarendon
Press,
Oxford, 127-141
1013
Download