Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 EFEK IMUNOMODULATOR EKSTRAK ETANOL DAUN SOM JAWA (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) PADA MENCIT JANTAN GALUR SWISS IMUNOMODULATORY EFFECT OF ETHANOLIC EXTRACT OF SOM JAVA LEAVES (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) IN SWISS STRAIN MALE MICE Rina Wulansari, Dwi Hadi Setya Palupi, Ika Puspitaningrum 6HNRODK 7LQJJL ,OPX )DUPDVL ³<$<$6$1 3+$50$6,´ 6HPDUDQJ SARI Daun som jawa memiliki beberapa senyawa bioaktif diantaranya flavonoid. Flavonoid dapat mempengaruhi sistem imunitas melalui aktivitasnya pada makrofag. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek imunomodulator dan dosis efektif dari ekstrak etanol daun som jawa (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) terhadap respon imun non spesifik dan respon imun spesifik pada mencit jantan galur Swiss. Hasil pengujian aktivitas fagositik hewan uji berturut-turut pada ekstrak etanol daun som jawa dosis 50, 100, dan 150 mg/kgBB sebesar 1,15124; 1,14982; 1,38195. Aktivitas ekstrak etanol daun som jawa juga dapat meningkatkan berat organ limfoid (hati, limpa, timus) secara bermakna (p< 0,05) dibanding kontrol negatif dan tidak berbeda bermakna dibanding kontrol positif (p> 0,05). Ekstrak etanol daun som jawa mampu mempengaruhi respon imun seluler secara bermakna (p< 0,05) dibanding kontrol negatif dan tidak berbeda bermakna dibanding kontrol positif (p> 0,05) pada dosis 100, dan 150 mg/kgBB. Ekstrak etanol daun som jawa ketiga dosis mampu meningkatkan nilai titer antibodi primer dan sekunder. Ekstrak etanol daun som jawa mempunyai efek imunostimulan terhadap respon imun non spesifik dan respon imun spesifik. Dosis efektif dari ekstrak etanol daun som jawa ditetapkan sebesar 100 mg/kgBB. Kata Kunci : Ekstrak Etanol, Daun Som Jawa (Talinum triangulare (Jacq.) Willd), Imunomodulator. ABSTRACT Som java leaves contain several bioactive compounds include flavonoids. Flavonoids affect the immune system through its activity on macrophages. This study was aimed to determine the immunomodulatory effects and effective dose of ethanolic extract of som java leaves (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) through non-specific immune response and specific immune response in Swiss strain male mice. Phagocytic activity test results consecutive at ethanolic extract of som java leaves doses of 50, 100, and 150 mg/kgBW as 1,15124; 1,14982; 1,38195. Ethanolic extract of som java leaves has significant increase in mean difference (p <0,05) in weight lymphoid organs (liver, spleen, thymus) compared against negative control and no difference significant mean compared against positive control. Ethanolic extract of som java leaves affect cellular immune response was significant in mean difference (p <0.05) compared against negative control and 1004 Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 no difference significant mean compared against positive control (p> 0.05) at doses of 100 and 150 mg/kgBW. Three doses of ethanolic extract of som java leaves enhance the value of primary and secondary antibody titers. Ethanolic extract of som java leaves has immunostimulatory effects on non-spesific immune response and specific immune response. Effective dose of ethanolic extract of som java leaves was 100 mg /kgBW. Keywords: Ethanolic Extracts, Som Java Leaves (Talinum triangulare (Jacq.) Willd), Immunomodulatory. masyarakat sebagai obat kuat dan PENDAHULUAN Kondisi stress dapat obat reumatik (Rustam, dkk., 2011). mempengaruhi semua fungsi Pada penelitian Aja, dkk., (2010) homeostasis tubuh mulai dari disebutkan bahwa kandungan kardiovaskular sampai fungsi imun. flavonoid dari Talinum triangulare Umumnya, terjadi penekanan sistem secara imun (Nurdin, 2010). Defek salah 69,80±4,42 mg/ 100g berat kering. satu imun Metabolit sekunder golongan steroid defisiensi (campesterol, sitosterol, stigmasterol komponen sistem menyebabkan penyakit imun. tubuh Agar dapat terus dan kuantitatif scotenol) mencapai ditemukan dalam mempertahankan keutuhannya Talinum triangulare (Amorim, dkk., diperlukan obat yang dapat 2014). Penelitian mengenai sistem digunakan untuk mengembalikan imun yang telah dilakukan, flavonoid serta memperbaiki sistem imun yang memiliki efek imunostimulan dengan fungsinya memacu terganggu. produksi IL-2 Imunomodulator merupakan obat- (Parlinaningrum, dkk., 2014). Sterol obatan yang dapat mengembalikan dapat meningkatkan respon limfosit ketidakseimbangan T (Hussain, dkk., 2013). sistem imun, didalamnya Berdasarkan uraian di atas, imunostimulator dan imunosupresan maka dilakukan penelitian pengujian (Baratawidjaja,2010). efek imunomodulator ekstrak etanol termasuk triangulare daun som jawa (Talinum triangulare merupakan salah satu tanaman yang (Jacq.) Willd) terhadap respon imun ada di Indonesia dan digunakan non spesifik dan spesifik secara in Talinum vivo. 1005 Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 masing kelompok diambil darah METODE PENELITIAN Ekstraksi Som Jawa (Talinum sampel Setelah itu mencit diinduksi dengan karbon 0,1ml/10g BB melalui vena triangulare (Jacq.) Willd) Ekstraksi sebagai nilai awal (menit ke-0). dilakukan ekor, kemudian darah diambil setiap dengan cara remaserasi selama 5 x 4 menit sekali (pada menit ke 4, 8, 24 jam. Satu bagian dari serbuk GDQ VHEDQ\DN O NHPXGLan simplisia kering ditambahkan pelarut dicampur dengan 4,0 ml asam asetat etanol 96% sebanyak 2 bagian. 0,1%, lalu diukur absorbansinya Setelah 24 jam, maserat disaring dan dengan ampas kembali diekstraksi dengan panjang gelombang 627nm. Aktivitas menggunakan etanol 96%. Proses fagositik yang sama dilakukan hingga 5 kali. perbandingan Filtrat dikumpulkan dan dipekatkan garis regresi linier antara 100%- dalam rotary evaporator sampai Transmitan terhadap waktu pada diperoleh ekstrak kental. kelompok uji dan kontrol. Uji Bersihan Karbon Pengujian Indeks Organ Limfoid spektrofotometer ditentukan pada berdasarkan antara kemiringan Hewan uji mencit kelompok I Mencit dieuthanisasi dengan kontrol negatif CMC Na 0,5%, menggunakan eter selama beberapa kelompok II kontrol positif sediaan menit hingga mencit kehilangan fitofarmaka herba meniran sirup kesadaran. Mencit dosis 9,1 mg/kgBB, kelompok III diambil organ-organ suspensi ekstrak etanol daun som (hati, limpa, dan kelenjar timus). jawa dosis 50mg/kgBB, kelompok Organ-organ IV ditimbang dan dibandingkan dengan suspensi ekstrak etanol daun dibedah limfoid dan limfoidnya tersebut som jawa dosis 100 mg/kgBB dan kelompok kontrol. kelompok V suspensi ekstrak etanol Uji Hipersensitivitas tipe Lambat daun som jawa dosis 150mg/kgBB (Delayed Type Hypersensitivity) diberi sediaan uji satu kali sehari Semua kelompok diimunisasi selama 5 hari secara per oral. Pada dengan SRBC 1% sebanyak 0,1 ml/ hari ke-6 sebelum diinduksi, masing- 10g BB secara intravena (hari ke-0). 1006 Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 Mencit dari kelompok I; II; III; IV diimunisasi kembali dengan SRBC 1 dan V diberi sediaan uji sebanyak % sebanyak 0,1 mL/10 g BB secara satu kali sehari selama 5 hari secara intra vena pada hari ke-12 dan per diukur dibiarkan selama 24 jam. Pada hari ketebalan kaki kanan mencit dengan ke-13, mencit diambil darah untuk jangka mendapatkan serum dan kembali oral.Pada hari sorong ke-6 (T-0), kemudian mencit diimunisasi kembali dengan ditentukan titer antibodi dengan 0,05 teknik hemaglutinasi, nilai mL SRBC 1% secara intradermal pada telapak kaki kanan. hemaglutinasi ini dinyatakan sebagai Pengukuran ketebalan kaki dilakukan titer antibodi sekunder. kembali pada jam ke 24 dan 48 (T-24 Analisis Data dan T-48). Respon hipersensitivitas Data indeks organ diolah lambat secara statistik dengan uji Anova One ditentukan berdasarkan perbandingan Way untuk organ hati dan Kruskal ketebalan kaki kelompok sediaan uji Wallis terhadap kelompok kontrol. kelenjar timus dengan SPSS versi 19. Uji Titer Antibodi Total Data persentase perubahan ketebalan Hewan tipe Uji uji mencit dari untuk organ limpa dan kaki kelompok sediaan uji terhadap kelompok I; II; III; IV dan V, kontrol diimunisasi statistik dengan uji Anova One Way dengan SRBC 1% sebanyak 0,1 mL/10 g BB secara (%KVU) diolah secara melalui SPSS versi 19. intravena (hari ke 0). Mencit dari kelompok I; II; III; IV dan V diberikan sediaan uji secara per oral, HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian bertujuan untuk satu kali sehari selama 12 hari. Pada mengetahui hari ke-5 dan hari ke-13 diambil dan dosis efektif dari ekstrak etanol darah mencit melalui vena ekor dan daun som jawa (Talinum triangulare disentrifugasi (Jacq.)Willd). Pengujian serum. Nilai hemaglutinasi pada hari imunomodulator yang ke-5 dinyatakan sebagai titer antibodi meliputi uji respon imun non spesifik primer. (aktivitas fagositik) dan indeks organ untuk Mencit mendapatkan selanjutnya efek imunomodulator efek dilakukan 1007 Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 limfoid dan uji respon imun spesifik Suharsanti meliputi uji respon imun selular disimpulkan bahwa ekstrak etanol (hipersensitivitas tipe lambat) dan uji daun respon imun humoral (hemaglutinasi flavonoid, titer antibodi). triterpenoid. Proses ekstraksi dilakukan dan som Wibowo jawa saponin, Pada (2014) mengandung steroid pengujian dan bersihan dengan menggunakan cara dingin karbon, mencit yang telah diinduksi yaitu dengan dengan sediaan uji selama 5 hari, 96%. pada hari ke-6 nya diinjeksi suspensi Remaserasi dipilih karena cara ini tinta karbon dosis 0,1ml/10 gBB dapat kerusakan mencit melalui vena ekor mencit. komponen yang ada dalam tanaman Karbon yang masuk ke dalam tubuh som jawa salah satunya senyawa dikenali sebagai non self dan akan flavonoid yang tidak tahan panas dan difagositosis mudah teroksidasi pada suhu tinggi neutrofil, monosit, (Rompas, 2012). Rendemen ekstrak leukosit yang yang diperoleh sebesar 6,507%. jumlahnya dalam darah Hasil skrinning fitokimiadan uji berkurang seiring bertambahnya dilakukan waktu (Aldi, dkk, 2013). remaserasi menggunakan etanol menghindari penegasan yang penelitian sebelumnya pada oleh makrofag, serta lain, sel-sel sehingga akan oleh Tabel 1. Aktivitas Fagositik pada Uji Bersihan Karbon setelah pemberian Ekstrak Etanol Daun Som Jawa (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) Kelompok Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V Keterangan Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V Kecepatan eliminasi (kr) -0,43145 -0,636 -0,4967 -0,4961 -0,5962 Indeks fagositik 1 1,47421 1,15124 1,14982 1,38195 Klasifikasi Efek Imunomodulasi (Wagner, 1989) -Imunostimulan Sedang Imunostimulan Sedang Imunostimulan Sedang Imunostimulan Sedang : Kontrol Negatif (CMC Na 0,5%) : Kontrol Positif (Sediaan fitofarmaka herba meniran dosis 9,1 mg/kgBB mencit) : ekstrak etanol daun som jawa 50 mg/kgBB mencit : ekstrak etanol daun som jawa 100 mg/kgBB mencit : ekstrak etanol daun som jawa 150 mg/kgBB mencit 1008 Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 Kecepatan ini aktivitas fagositik dari makrofag dan kemudian diolah lebih lanjut dengan peningkatan imunitas non spesifik membandingkan kemiringan garis (Faradilla dan Iwo, 2014). Ekstrak linier antara kelompok perlakuan etanol daun som jawa pada dosis 50; dengan kelompok kontrol negatif, 100; 150 mg/kgBB dan kontrol untuk mendapatkan parameter lain positif sediaan fitofarmaka herba yaitu indeks fagositik (k). Indeks meniran Fagositik dapat menjadi acuan untuk fagositik berkisar >1-1,5 sehingga klasifikasi aktivitas imunomodulator. berdasarkan Menurut Wagner (1989), nilai k Wagner (1989) dikatakan memiliki kurang efek imunostimulan sedang. dari eliminasi 1 imunostimulan tidak bersifat atau bersifat memiliki Semua nilai klasifikasi hewan indeks menurut uji dalam imunosupresif, bila k diantara >1-1,5 kelompok dikorbankan setelah 1 x 24 menunjukkan efek imunostimulan jam sedang, dan nilai k lebih dari 1,5 diambil organ limfoidnya. Indeks menunjukkan efek imunostimulan organ kuat. Semakin meningkatnya indeks perbandingan berat organ limfoid fagositik pada uji bersihan karbon dengan berat badan mencit dalam menunjukkan adanya peningkatan prosentase. terpapar tinta limfoid karbon, didapat dan dari Tabel 2. Rerata Indeks Organ setelah pemberian Ekstrak Etanol Daun Som Jawa (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) Kelompok Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V Keterangan Kelompok I Kelompok II Kelompok III Dosis II Hati 3,7138 ± 0,7863b 6,0789 ± 0,3178a 5,3576 ± 0,5540a 5,4172 ± 0,3209a 5,5577 ± 0,5927a % Indeks Organ ( X ± SD) Limpa Kelenjar Timus 0,3973 ± 0,0913b 0,2254 ± 0,0398b 0,9886 ± 0,6414a 0,4081 ± 0,1269a 0,8411 ± 0,1711a 0,3295 ± 0,0491a a 0,7556 ± 0,0519 0,3211 ± 0,0385a a 0,8436 ± 0,1194 0,3497 ± 0,0459a : Kontrol negatif CMC Na 0,5% : Kontrol positif Sediaan fitofarmaka herba meniran dosis 9,1 mg/kgBB mencit : ekstrak etanol daun som jawa 50 mg/kgBB mencit : ekstrak etanol daun som jawa 100 mg/kgBB mencit 2 Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 Dosis III : ekstrak etanol daun som jawa 150 mg/kgBB mencit % Indeks Organ : Persentase perbandingan berat organ dengan berat badan mencit a (ada perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol negatif) b (ada perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol positif) Pemberian sediaan Pada ekstrak pengujian respon etanol daun som jawa ketiga dosis hipersensitivitas tipe lambat SRBC mampu meningkatkan nilai indeks yang disuntikkan berperan sebagai organ terdapat antigen yang dapat menyebabkan dengan edema limfoid serta perbedaanbermakna karena adanya kelompok kontrol negatif. Hal ini inflamasi membuktikan bahwa sediaan uji leukosit ekstrak jawa sehingga dalam waktu 0-48 jam akan imunostimulan terlihat jelas edema tersebut (Kala, etanol memiliki daun aktivitas som (akumulasi respon dan sel makrofag, imun lainnya) dkk., 2015). melalui proliferasi sel-sel imun. Tabel 3. Rerata Persentase (%) Perubahan Ketebalan Kaki Hewan Uji Pada T-24 dan pada T-48setelah pemberian SRBC 1% % Ketebalan Kaki Kelompok X±SD (T-24) 22,79±8,23b 68,00±7,53a 56,69±8,32ab 59,47±8,57a 60,30±6,00a Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V Keterangan X±SD (T-48) 18,87±6,23b 74,27±8,96a 65,01±10,91a 66,31±10,64a 68,07±11,22a Kelompok I : Kontrol negatifCMC Na 0,5% Kelompok II : Kontrol positif Sediaan fitofarmaka herba meniran dosis 9,1 mg/kgBB mencit Kelompok III : ekstrak etanol daun som jawa 50 mg/kgBB mencit Kelompok IV : ekstrak etanol daun som jawa 100 mg/kgBB mencit Kelompok V : ekstrak etanol daun som jawa 150 mg/kgBB tmencit a (ada perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol negatif) b (ada perbedaan bermakna dengan kelompok kontrol positif) perubahan memperlihatkan adanya perbedaan ketebalan kaki pada %T-24 dan %T- bermakna ekstrak etanol daun som 48 ekstrak etanol daun som jawa jawa dosis 100; dan 150 mg/kgBB dosis mg/kgBB dengan kontrol negatif. Hal ini memiliki nilai persentase yang lebih membuktikan bahwa ekstrak etanol tinggi dari kontrol negatif serta daun som jawa kedua dosis tersebut Persentase 100; dan 150 1010 Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 mampu meningkatkan ketebalan kaki masih hewan uji melalui respon terhadap hemalgutinasi positif. Titer antibodi sel T CD4+ dan CD8+ sehingga primer menunjukkan timbul kerusakan jaringan dan terjadi stimulasi terhadap inflamasi. limfosit T dan makrofag, sedang titer Pengamatan titer dilakukan dengan hemaglutinasi dari memberikan adanya limfosit B, antibodi antibodi melihat adanya stimulasi terhadap memori pengenceran sel B pada proses pembentukan tertinggi serum darah mencit yang sekunder reaksi menunjukkan antibodi (Faradilla dan Iwo, 2014). Tabel 4. Titer Antibodi Total Primer dan Sekunder Kelompok Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V Keterangan Kelompok I Kelompok II Kelompok III Kelompok IV Kelompok V Titer Antibodi Sekunder 1:4 1 : 16 1 : 56 1 : 128 1 : 256 : Kontrol negatifCMC Na 0,5% : Kontrol positif Sediaan fitofarmaka herba meniran dosis 9,1 mg/kgBB mencit : ekstrak etanol daun som jawa 50 mg/kgBB mencit : ekstrak etanol daun som jawa 100 mg/kgBB mencit : ekstrak etanol daun som jawa 150 mg/kgBB mencit Peningkatan etanol Titer Antibodi Primer 1 : 16 1:8 1 : 12 1:8 1 : 16 daun dosis ekstrak som jawa etanol daun som jawa memiliki aktivitas imunomodulator baik memperlihatkan peningkatan nilai terhadap sistem imun non spesifik hemaglutinasi maupun atau nilai spesifik. Kandungan hemaglutinasinya menjadi semakin flavonoid, saponin, triterpenoid dan besar. Disimpulkan bahwa semakin steroid (sterol) dalam som jawa besar dosis yang diberikan dapat diduga meningkatkan imunomodulator jumlah antibodi memiliki peran sebagai dengan sehingga ikatan antara antigen dan menstimulasi produksi sitokin IL-2 antibodi yang terbentuk juga semakin (Parlinaningrum, dkk., 2014), IFN- besar. (Barbosa, 2014 dan Chiang, dkk., Hasil penelitian ini, secara umum menunjukkan bahwa ekstrak 2003), meningkatkan respon limfosit T (Hussain, dkk., 2013). Pada 1011 Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 penelitian ini, tiga tingkatan dosis dalam ekstrak etanol daun som ekstrak jawa dalammenstimulir sistem etanol daun som jawa memiliki efek imunomodulator, dan dosis efektifnya yaitu sebesar 100 imun. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih mg/kgBB. Hasil ini berdasarkan uji lanjut indeks organ ekstrak etanol daun som jawa limfoid, hipersensitivitas tipe lambat dalam bentuk sediaan farmasi serta (suspensi, sirup, tablet, atupun fagositik, titer indeks antibodi, mg/kgBB sudah dosis dapat 100 berperan sebagai imunomodulator. (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) memiliki efek imunomodulator terhadap respon imun non spesifik dan spesifik pada mencit jantan galur Swiss. 2. Dosis efektif dari esktrak etanol som jawa (Talinum triangulare (Jacq.) Willd) yang memiliki efek imunomodulator respon imun non spesifik dan spesifik pada mencit jantan galur Swiss sebesar 100mg/kgBB. SARAN 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara molekuler untuk memastikan sehingga lebih DAFTAR PUSTAKA 1. Ekstrak etanol daun som jawa terhadap pemanfaatan acceptable ketika digunakan. KESIMPULAN daun kapsul) mengenai peran Aldi, Y., Ogiana, N., dan Handayani, D. 2013. Uji Imunomodulator Beberapa Subfraksi Ekstrak Etil Asetat Meniran (Phyllanthus niruri L.) Pada Mencit Putih Jantan Dengan Metoda Carbon Clearance.Prosiding Seminar Nasional Perkembangan Terkini Sains Farmasi dan Klinik III. Padang: Universitas Andalas Aja, P. M., Okaka, A.N.C., Onu, P. N., Ibiam, U., danUrako, A. J., 2010, Phytochemical Composition of Talinum triangulare (Water Leaf) Leaves,Pakistan Journal of Nutrition.9 (6) : 527-530 Amorim, A. P. O., Crvalho, A. R., Lopes, N. P., Castro, R. N., Oliveira, M. C. C., dan Carvalho, M. G. 2014. Chemical Compounds Isolated from Talinum triangulare (Portulaceae). Food Chemistry 160: 204-208 senyawa 1012 Media Farmasi Indonesia Vol 11 No 1 Baratawidjaja, K.G., dan Rengganis, I.2010. Imunologi Dasar. Edisi IX. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Barbosa, A. P., 2014. Saponins as Immunoadjuvant agent: A review. African Journal of Pharmacy and Pharmacology Vol. 8(41): 1050-1057 Chiang, L. C., Telk Ng, L., Chiang, W., Chang, M. Y., dan Lin, C. C. 2003. Imunomodulatory Activities of Flavonoids, Monoterpenoids, Triterpenoids, Iridoid Glycosides and Phenolic Compounds of Plantago Species. Planta Med: 600-604 Faradilla, M., dan Iwo, M. 2014. Efek Imunomodulator Rimpang Temu Putih (Curcuma zedoaria (Christm.) Roscoe).Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesiavol. 12. No. 2: 273-278 Hussain, A., Wahab, S., dan Ahmad, M. P. 2013. A Systematic Review of Herbal Immunomodulators In The Indian Traditional Health Care System. International Journal Of Investigation In Pharmaceutical Sciences 1 (3): 261-266 Kala, C., Ali, S. S., danAli K. N. 2015. Immunostimulatory Potential of N-butanolic Reaction of Hydroalcoholic Extract of Costus Specious Koen. Rhizome. Internation Journal of Pharmaceutical Sciences and Research vol 6 (7) : 2886-2892 Nurdin, A. E. 2010. Pendekatan Psikoneuroimunologi. Majalah Kedokteran Andalas No. 2 Vol. 34: 92-101 Parlinaningrum, D., Widyanti, S., dan5LID¶L 0 3HQJDUXK Pemberian Ekstrak Etanol Annona muricata Linn. Terhadap Peningkatan Jumlah B220 pada Mus musculus. Jurnal Biotropika Vol. 2 No. 5: 269-272 Rompas, R. A., Edy, H. J., dan Yudistira, A. 2012. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dalam Daun Lamun (Syringodium isoetifolium). Manado: FMIPA UNSRAT (59-63) Rustam, E., Masri, M., danArifin, H. 2011. Kajian Toksisitas Esktrak Tumbuhan Talinum triangulare (Jacq.) Willd. Jurnal Sains dan Tekonolgi Farmasi.16 (2) hal 110-120 Suharsanti, R., danWibowo, FX. S. 2014. Standarisasi Ekstrak Daun Som Jawa (Talinum paniculatum (Jacq) Gaetrn Untuk Menjamin Mutu Penggunaan Sebagai Obat Herbal. Laporan Akhir Penelitian Dosen Pemula. 6HPDUDQJ 67,)$5 ³<D\DVDQ Pharmasi´ Wagner, H. 1989. Imumunostimulans from Higher Plants (recent advances), in Biologiccaly Active Natural Products, K. Hostettman and P. J. Lea (Eds), Clarendon Press, Oxford, 127-141 1013