REGULASI PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DALAM PP 28 TAHUN 2024 ADV DR Dr ABD HALIM SpPD SH MH MM MMRS CMED CLA CMHt SEKJEN PP PERHIMPUNAN DOKTER HIPNOSIS MEDIS INDONESIA BANJARBARU 7 AGUSTUS 2024 NAMED JAMU HERBAL LAGI VIRAL LAGI VIRAL SANGAT MIRIP DENGAN DOKTER LAGI VIRAL Pasal 479 PP 28 Pelayanan Kesehatan tradisional merupakan Pelayanan Kesehatan yang dilakukan berdasarkan pada pengetahuan,keahlian, dan/atau nilai yang bersumber dari kearifan lokal REGULASI YANKES TRADISIONAL UU RI No 17 TAHUN 2023 PASAL 160 - 164 PP 28 TAHUN 2024 PASAL PASAL 479 -494 PERMENKES NO 1109 TAHUN 2007 : TERAPI KOMPLEMENTER ALTERNATIF DI FASYANKES Keputusan Direktur Jenderal Bina Pelayanan Medik, No. HK.03.05/I/199/2010 tentang pedoman kriteria penetepan metode pengobatan komplementer – alternatif yang dapat diintegrasikan di fasilitas pelayanan kesehatan PERMENKES NO 61 TAHUN 2016 : PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL EMPIRIS PERMENKES NO 37 TAHUN 2017 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL INTEGRASI PERMENKES 15 TAHUN 2018 : PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KOMPLEMENTER Terapi sebagai pilihan terapi konvensional Terapi Alternatif Terapi Komplementer Terapi pelengkap dari terapi konvensional Terapi Holistik Terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh PROMOTIF PREVENTIK KURATIF REHABILITAF PALLIATIF PASAL 480 PELAYANAN KESEHATAN TRADASIONAL Tradisional Empiris Penerapan kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti secara empiris. PENYEHAT TRADISONAL TURUN TEMURUN NONFORMAL STPT PASAL 487 Tradisional Komplementer Tradisional Integrasi Memanfaatkan ilmu biomedis dan biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya terbukti secara ilmiah. Mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, baik bersifat sebagai pelengkap atau pengganti. OLEH TENAGA KESEHATAN TRADIONAL PENDIDIKAN FORMAL PASAL 486 STR TKT SIP TKT Pasal 3 (1)Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris dilaksanakan oleh Penyehat Tradisional berdasarkan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh secara turun temurun atau melalui pendidikan non formal (2)Pengetahuan dan keterampilan secara turun temurun diperoleh melalui magang pada senior yang telah memiliki pengalaman memberikan Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris secara aman dan bermanfaat paling sedikit 5 (lima) tahun. (3) Pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari pendidikan non formal) diperoleh melalui pelatihan atau kursus yang dibuktikan dengan sertifikat kompetensi yang dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK) yang menjadi mitra dan diakui oleh Instansi Pembinaan Kursus dan Pelatihan Kementerian Pendidikan Penyehat tradisional yang sbg tenaga kesehatan, harus melepaskan profesi sebagai tenaga kesehatan KONSEP Pasal 11 Konsep pelayanan kesehatan tradisional meliputi: a) Adanya gangguan kesehatan individu disebabkan olehketidakseimbangan unsur fisik, mental, spiritual, sosialdan budaya; b) Manusia memiliki kemampuan beradaptasi danpenyembuhan diri sendiri (self healing); dan c) penyehatan dilakukan dengan pendekatan holistik(menyeluruh) dan menggunakan pendekatan alamiah yang bertujuan untuk menyeimbangkan kembali antara kemampuan adaptasi dengan penyebab gangguan kesehatan KEWENANGAN PASAL 17 Upaya promotif dan preventif harus sesuai dengan pendekatan akar budaya Sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimilikinya SESUAI DENGAN KODE ETIK PENYEHAT TRADISIONAL OLEH ASOSIASI PENYEHAT TRADISONAL DAERAH PASAL 18 • Tidak dapat digantikan oleh Penyehat Tradisional lainnya. • Tidak mampu memberikan pelayanan wajib mengirim kliennya ke fasyankes. KOMPLEMENTER Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer diberikan oleh tenaga kesehatan tradisional dalam rangka upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Harus sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan, dan standar prosedur operasional. Praktik dapat digantikan dengan tenaga kesehatan tradisional lain yang memiliki kompetensi dan kewenangan yang sama Pasal 3 (1) Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer dilakukan oleh Tenaga Kesehatan Tradisional di fasilitas pelayanan kesehatan tradisional. TENAGA KESEHATAN TRADISIONAL Pasal 8 Berdasarkan kualifikasi pendidikannya, 1. Tenaga Kesehatan Tradisional PROFESI 2. Tenaga Kesehatan Tradisional VOKASI. ASING Tenaga Kesehatan Tradisional PROFESI merupakan Tenaga Kesehatan Tradisional lulusan pendidikan tinggi bidang kesehatan tradisional paling rendah PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI Tenaga Kesehatan Tradisional VOKASI Tenaga Kesehatan Tradisional lulusan pendidikan tinggi PALING RENDAH PROGRAM DIPLOMA TIGA BIDANG KESEHATAN TRADISIONAL Pasal 10 1. Tenaga Kesehatan Tradisional WARGA NEGARA ASING dapat didayagunakan dalam Pelayanan Kesehatan Trandisional Komplementer dalam rangka alih ilmu pengetahuan dan teknologi. 2. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Tradisional warga negara asing dilakukan atas permintaan institusi pendidikan kesehatan tradisional dan Griya Sehat yang dipergunakan sebagai wahana pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan Pelayanan Kesehatan Tradisonal Integrasi merupakan pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi dilakukan secara bersama oleh tenaga kesehatan dan tenaga kesehatan tradisional untuk pengobatan/ perawatan pasien/klien KOLABORASI TENAGA KESEHATAN TRADIONAL TENAGA KESEHATAN KONVENSIONAL Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi harus diselenggarakan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. WAJIB MEMILIKI SIP Pasal 4 PASAL 1 ayat 1 Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi adalah suatu bentuk pelayanan kesehatan yang mengombinasikan pelayanan kesehatan konvensional dengan pelayanan kesehatan tradisional komplementer, baik bersifat sebagai pelengkap maupun pengganti dalam keadaan tertentu JENIS PELAYANAN Pasal 7 1. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi hanyadapat dilakukan dengan menggunakan jenis pelayanan kesehatan tradisional komplementer yang telah ditetapkan oleh Menteri Pasal 8 (1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan penyelenggara Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi meliputi Rumah Sakit dan Puskesmas. (2)Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus menetapkan pelayanan kesehatan tradisional yang akan diintegrasikan di Fasilitas Pelayanan Kesehatannya Penyelenggaraan Pelayanaan Kesehatan Tradisional Integrasi pada Puskesmas (Permenkes RI. No. 37 th. 2017) Unsur Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Organisasi Profesi Terkait, Praktisi Bidang Terkait, Pakar Bidang Kesehatan Tradisional Komplementer, Orang Yang Memiliki Pengetahuan Di Bidang Kesehatan Tradisional. Rekomendasi Dari Tim Yang Dibentuk Oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Penetapan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Pada Puskesmas Dilakukan Oleh Kepala Puskesmas Penetapan Penyelenggaran Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Di Puskesmas Jenis Dan Modalitas Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer Yang Akan Diintegrasikan Pembentukan Dan Penetapan Tim Yang Akan Memberikan Pelayanan. Dokter Yang Memahami Konsep Pengobatan Integratif Sebagai Koordinator (Case Manager) Tenaga Kesehatan Tradisional Profesi Atau Tenaga Kesehatan Tradisional Vokasi. 16 Alur Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi di Puskesmas (Permenkes RI. No. 37 th. 2017) Pendaftaran Berdasarkan Alur Pelayanan Kesehatan Konvensional Pemeriksaan Dan Diagnosis Oleh Dokter Pemberi Pelayanan Kesehatan. Dokter Memberikan Informasi Kepada Pasien Mengenai Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Pasien Setuju Pelayanan Tradisional Integrasi oleh Tim Pasien Menolak Pelayanan Kesehatan Konvensional oleh Dokter 17 Penyelenggaraan Pelayanaan Kesehatan Tradisional Integrasi pada Rumah Sakit (Permenkes RI. No. 37 th. 2017) Area Klinis/Indikasi Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi. Penetapan Jenis Dan Modalitas Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer yg. Diintegrasikan Jenis Dan Modalitas Pelayanan Kesehatan Tradisional Yang Akan Diintegrasikan Penetapan Standar Prosedur Operasional Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Hasil Kredensial Terhadap Staf Medis Dan Tenaga Kesehatan Tradisional yg. Akan Melakukan Penetapan Unit Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi. Rekomendasi Dari Komite Medik Penetapan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Pada Rumah Sakit Dilakukan Oleh Kepala Rumah Sakit Pembentukan Dan Penetapan Tim Yang Akan Memberikan Pelayanan Penerbitan Kewenangan Klinik Tenaga Kesehatan yg. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi. Dokter yg. Memahami Konsep Pengobatan Integratif Sebagai Koordinator (Case Manager) Tenaga Kesehatan Tradisional Profesi Atau Dokter yg. Memiliki Kompetensi Teknik Terapi Tradisional Komplementer. Dokter yg. Memberikan Terapi Pelayanan Kesehatan Konvensional Pada Pasien Sebagai Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP). 18 Alur Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi di Rumah Sakit (Permenkes RI. No. 37 th. 2017) Pendaftaran Berdasarkan Alur Pelayanan Kesehatan Konvensional Pemeriksaan Dan Diagnosis Oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Memberikan Informasi Kepada Pasien Mengenai Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi Pasien Setuju Pelayanan Tradisional Integrasi oleh Tim dg. Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Pasien Menolak Pelayanan Kesehatan Konvensional oleh Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) 19 OBAT BAHAN ALAMI Pasal 926 Obat Bahan Alam digolongkan menjadi: A. JAMU; B. OBAT HERBAL TERSTANDAR; C. FITOFARMAKA; DAN D. OBAT BAHAN ALAM LAINNYA. Pasal 927 (1) JAMU merupakan Obat Bahan Alam berupa bahan atau ramuan yang bersumber dari pengetahuan tradisional atau warisan budaya Indonesia yang digunakan untuk pemeliharaan Kesehatan, peningkatan Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan Kesehatan (2) OBAT HERBAL TERSTANDAR merupakan Obat Bahan Alam yang telah digunakan secara turun-temurun di lndonesia yang digunakan untuk pemeliharaan Kesehatan, peningkatan Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan atau pemulihan Kesehatan yang dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik serta bahan baku telah distandardisasi (3) FITOFARMAKA merupakan Obat Bahan Alam yang digunakan untuk pemeliharaan Kesehatan, peningkatan Kesehatan, pencegahan penyakit, pengobatan, dan/atau pemulihan Kesehatan yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji praklinik dan uji klinik serta bahan baku dan produk jadinya telah distandardisasi PELAKSANAN PRAKTEK PROFESI KESEHATAN Pasal 274 UUKES Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik wajib memberikan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan standar profesi, standar pelayanan profesi, standar prosedur operasional, dan etika profesi serta kebutuhan Kesehatan Pasien Pasal 276 huruf c UUKES Pasie berhak mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, standar profesi, dan pelayanan yang bermutu; Pasal 6 KODEKI Setiap dokter wajib senantiasa berhati-hati dalam mengumumkan atau menerapkan setiap penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan terhadap hal-hal yang dapat menimbulkan keresahan masyarakat STANDAR PENGOBATAN PENGOBATAN KAUSAL SIMPTOPATIK ADJUVANT TERAPI EBM UPAYA TERBAIK Pasal 280 UU KES 1. Dalam menjalankan praktik, Tenaga Medis dan TenagaKesehatan yang memberikan Pelayanan Kesehatankepada Pasien harus melaksanakan upaya terbaik. 2. Upaya terbaik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan sesuai dengan norma, standar pelayanan, dan standar profesi serta kebutuhan Kesehatan pasien. EBM FITOFARMAKA KONSEP EBM STANDAR PENGOBATAN SANKSI PIDANA Pasal 439 UU KES Setiap orang yang bukan Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan melakukan praktik sebagai Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan yang telah memiliki SIP dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp50O.0O0.000,00 (lima ratus juta rupiah). Pasal 441 UU KES (1) Setiap Orang yang menggunakan identitas berupa gelar atau bentuk lain yang menimbulkan kesan bagI masyarakat yang bersangkutan adalah Tenaga Medis atau Tenaga Kesehatan yang telah memiliki STR /SIP dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling banyak Rp500.000.00O,00 (lima ratus juta rupiah) SANGAT MIRIP SEPERTI DOKTER SEMOGA BERMANFAAT BERBEDA PENDAPAT ADALAH RAHMAT BAGI ILMU