Uploaded by Argham Arash

SKRIPSI Nur (Revisi Halaman)

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Islam mengatur setiap aktivitas manusia di dunia dalam hal ibadah
dan muamalah yang harus berpedoman pada dua sumber yaitu Al Qur’an dan
Hadist. Dalam hal muamalah khususnya masalah ekonomi, menjadi persoalan
penting dalam kehidupan manusia yang tidak terpisahkan. Menurut Imam
Ghozali menyatakan bahwa pencarian nafkah kehidupan dunia (kegiatan
perekonomian) merupakan sarana menuju kehidupan akhirat. Maka dunia ini
sesungguhnya adalah ladang akhirat dan setiap harta yang diperoleh di dunia
akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat kelak. Oleh karena itu sebagai
seorang muslim dalam menjalankan kegiatan ekonominya harus sesuai dengan
prinsip syariah. (Al Bakir, 2001).
Dalam perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini semakin
banyak produk – produk berbasis syariah yang ditawarkan salah satunya
adalah Perbankan Syariah. Menurut Undang – Undang No 21 Tahun 2008
tentang Perbankan Syariah, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang
diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan
keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme
(alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir,riba, zalim dan obyek
yang haram. Perkembangan Perbankan Syariah yang semakin berkembang
dengan pesat dan persaingan yang semakin ketat, maka perbankan syariah
mengeluarkan produk – produk berbasis syariah . Produk – produk berbasis
syariah pada dasarnya, tidak menggunakan sistem bunga dalam bentuk riba,
menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai alat komoditas
perdagangan, dan menggunakan sistem bagi hasil dan imbalan atas jasa.
Diantara produk syariah yang dikeluarkan oleh perbankan syariah adalah
investasi syariah, pasar modal syariah, saham syariah dan obligasi syariah.
1
2
Investasi merupakan penanaman modal dengan satu aktiva atau
lebih di masa sekarang dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa
depan. Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investasi pada
asset keuangan dan asset riil. Asset keuangan
diperoleh pada lembaga
keuangan yaitu deposito, saham, obligasi dan sukuk. Sedangkan asset riil
adalah asset yang tidak bergerak atau asset tetap yaitu tanah, properti, logam
mulia/ emas, dan pabrik.
Berdasarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)
menyebutkan realisasi investasi pada triwulan III mencapai Rp 601,3 triliun.
Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 283,5 triliun
dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp 317,8 triliun. Realisasi
investasi tahun ini meningkat 12,3% dibandingkan tahun 2018 dalam periode
yang sama. Tahun 2019 menorehkan nilai realisasi investasi terbesar selama
lima tahun terakhir per triwulan III. Nilainya terus mengalami peningkatan
dari tahun ke tahun sejak 2015, yang totalnya baru mencapai Rp 400 triliun.
(Pusparisa, 2019). Oleh karena itu, peningkatan ini menunjukkan bahwa minat
investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat karena masyarakat sadar
akan pentingnya investasi. Salah satu investasi yang saat ini sedang digemari
oleh kalangan masyarakat dan atau milenial adalah logam mulia/ emas karena
akhir – akhir ini lonjakan harga emas naik.
Berdasarkan situs resmi logam mulia sepanjang semester I -2019,
harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp. 34.000 (5,52%)
menjadi Rp. 650.000 per-gram dari Rp. 616.000 per – gram diakhir Desember
2018. Hal ini menunjukkan bahwa secara kumulatif harga emas antam
memang menguat signifikan dibandingkan instrumen pasar modal seperti
saham, obligasi dan reksa dana pada pertengahan 2019.Source: Logammulia
Sedangkan harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang
Tbk (ANTM) naik Rp 6.000 (0,85%) menjadi Rp 709.000 per gram pada
perdagangan tanggal 17 oktober 2019 dari Rp 703.000 per gram. Berdasarkan
harga Logam Mulia di gerai Butik Emas Logam Mulia(LM) - Pulo Gadung di
situs logam mulia milik Antam
harga tiap gram emas Antam ukuran 100
3
gram menguat menjadi Rp 70,9 juta dari harga Rp 70,3 juta per batang.
Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global
yang didorong naik oleh sentimen negatif dari pemangkasan proyeksi
pertumbuhan ekonomi dunia oleh Dana Moneter Internasional
atau
International Monetary Fund (IMF) dan turunnya data penjualan ritel di
Amerika Serikat (AS).
IMF sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia di
tahun 2019 menjadi 3%, dari sebelumnya 3,2%. Ini merupakan angka terendah
sejak krisis keuangan global pada 2008 lalu. Pemangkasan proyeksi ini akibat
perang dagang yang terjadi antara AS dan China.
Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar
rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat
inflasi, dan tingkat suku bunga. Penguatan harga emas Antam biasanya
mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika
kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai
instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam
negeri.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Agustus 2019
sebesar 0,12% (month to month/mtm). Salah satu penyumbang inflasi tersebut
kenaikan harga emas. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto
mengatakan, dalam beberapa hari ini memang harga emas terus mengalami
kenaikan. Jika dibandingkan dari bulan lalu, kenaikan harga emas mencapai
3,98%. (Hartomo, 2019).
Berdasarkan fenomena diatas investasi logam mulia di Indonesia
saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat, sampai saat ini
logam mulia masih dianggap sebagai investasi paling aman dan anti inflasi
selain karena nilainya stabil, investasi logam mulia juga dianggap sebagai
instrumen yang tidak pernah lekang oleh waktu.(Habibah, 2017)
Investasi
syariah
merupakan
investasi
yang kegiatan
nya
berdasarkan prinsip – prinsip syariah. Dalam penelitian Moena Azizah (2016)
Prinsip syariah yaitu a. Prinsip halal dan thoyib, b. Prinsip transparansi guna
4
menghindari kondisi yang gharar (sesuatu yang tidak diketahui pasti akan
kebenarannya) dan yang berbau maysir, c. Prinsip keadilan dan persamaan,
dan d. Dari segi penawaran maupun permintaan pemilik harta dan pemilik
usaha tidak boleh melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan yang
disengaja atas mekanisme pasar. (Rodani, 2009)
Sebagian besar penduduk di Indonesia mayoritas adalah islam,
maka tingkat religius di Indonesia sudah mulai diterapkan dalam hal
perekonomian. Religius atau keyakinan seseorang dapat menentukan orang
untuk investasi syariah sesuai dengan keyakinan nya akan adanya Allah yang
senantiasa mengawasi gerak – gerik makhluknya. Oleh karena itu sebagai
investor muslim hendaknya berinvestasi sesuai dengan syariah islam.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Laili Karima,
menyatakan bahwa spiritual atau religius berpengaruh positif terhadap minat
investasi karena berhasil atau tidaknya investasi dimasa depan itu sudah
menjadi kehendak Allah. (Karima, 2018 : 73). Selain faktor religius disposible
income atau pendapatan juga berpengaruh terhadap jumlah uang atau emas
yang akan di investasikan. Dalam perbankan syariah ada dua cara untuk
berinvestasi yaitu bisa dengan tunai atau di angsur.
Berdasarkan
hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
Dewi
Mulyandari, menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap minat
nasabah untuk investasi emas di BSM Cabang Wonogiri. Hal ini terjadi karena
jika pendapatan nasabah tinggi maka akan mendorong minat nasabah untuk
menanamkan dana dalam bentuk investasi. (Mulyandari, 2018)
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Moena Azizah,
menyatakan bahwa
pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap minat
nasabah untuk investasi emas. Hasil ini sesuai dengan asumsi peneliti
bahwasannya pendapatan memiliki pengaruh tehadap minat seseorang dalam
berinvestasi khususnya emas. Ketika seorang nasabah memiliki pendapatan
yang lebih maka akan dialokasikan pada investasi.(Azizah, 2016)
Berdasarkan fenomena yang terjadi pada uraian yang telah
dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada
5
masyarakat Kota Tangerang Selatan karena di kota tersebut memiliki
pertumbuhan perekonomian yang baik, akses transportasi yang mudah, dan
banyak kampus – kampus yang mengajarkan tentang ilmu agama seperti
Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah
Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan lainnya.
Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Analisis
Pengaruh Tingkat Religius dan Disposible Income Terhadap Minat
Investasi Emas pada Perbankan Syariah di Wilayah Kota Tangerang
Selatan”.
1.2 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah yang akan diteliti agar
lebih terarah dan tidak menyimpang dari sasaran penelitian maka perlu adanya
batasan masalah penelitian diantaranya:
1. Objek penelitian akan
dilakukan pada masyarakat Kota Tangerang
Selatan.
2. Penelitian dibatasi oleh faktor tingkat religius dan disposible income
masyarakat terhadap investasi emas pada lembaga perbankan syariah.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik perumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apakah tingkat religiusitas dan disposible income berpengaruh secara
parsial terhadap minat masyarakat kota Tangerang Selatan untuk
investasi emas di Perbankan Syariah?
2. Sejauh mana tingkat religius dan disposible income berpengaruh secara
bersama – sama terhadap minat masyarakat untuk investasi emas di
Perbankan Syariah ?
6
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengaruh tingkat religius dan disposible income secara parsial terhadap
minat masyarakat kota Tangerang Selatan untuk investasi emas di
Perbankan Syariah.
2. Pengaruh tingkat religius dan disposible income secara bersama – sama
terhadap minat masyarakat untuk investasi emas di Perbankan Syariah.
1.5 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara
ilmiah maupun secara praktis, adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Aspek Teoritis (Keilmuan)
a) Dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca maupun
peneliti pribadi.
b) Dapat menjadi sumber – sumber referensi bagi penelitian sejenis dan
dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dari penelitian yang ada
dan yang telah dilakukan.
2. Aspek Praktis
a) Bagi Mahasiswa dapat memahami materi yang didapat dalam
perkuliahan dan berkontribusi untuk mengembangkan perekonomian
islam pada perbankan syariah.
b) Bagi Perbankan Syariah dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk
meningkatkan keunggulan – keunggulan produk perbankan syariah
agar menarik minat nasabah.
c) Bagi Masyarakat diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan menjadi nasabah perbankan syariah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Minat Investasi Emas
1. Definisi Minat
Minat merupakan suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai
sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar
sebagai gerak – gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat
berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi
corak
dan
menentukan
sesudah
memilih
dan
mengambil
keputusan. Menurut Heri (1998) Perubahan minat memilih dan
mengambil keputusan disebut keputusan kata hati Menurut
Ferdinand (2006), dimensi minat beli diklasifikasikan sebagai
berikut:
1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk
membeli produk.
2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk
mereferensikan produk kepada orang lain.
3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang memiliki prefensi utama pada produk tersebut.
4. Minat eksploratif, yaitu minat yang menggambarkan perilaku
seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk
yang diminatinya.
2. Investasi Syariah
a. Pengertian Investasi Syariah
Istilah investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu
investire (memakai), sedangkan dalam bahasa Inggris disebut
dengan Investment. Istilah hukum investasi berasal dari
7
8
terjemahan bahasa inggris yaitu investment law. (Manan
2017:149). Minat investasi adalah keinginan, kecenderungan,
ketertarikan atau dorongan yang kuat untuk melakukan
kegiatan investasi disertai dengan perasaan senang dengan
menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang dimiliki di
masa sekarang dengan harapan mendapatkan keuntungan di
masa yang akan datang.(Sulistyowati, 2015 : 78)
Investasi syariah pada dasarnya adalah kegiatan
muamalah yang dianjurkan dalam islam, karena harta yang
diinvestasikan menjadi produktif dan dapat bermanfaat bagi
pertumbuhan ekonomi dan masyarakat luas. Investasi ini
terhindar dan terbebas dari unsur riba, gharar (ketidakpastian),
judi, haram dan syubhat (Samar/ tidak jelas). Dalam melakukan
kegiatan
investasi
hendaknya
melihat
beberapa
aspek
diantaranya adalah:
a. Aspek Keuangan sebagai pengukur kekayaan
b. Aspek Waktu (sekarang dan masa depan). Kedua aspek
tersebut menggunakan time value of money, artinya
penerimaan atau pengeluaran jumlah uang yang sama
dalam waktu yang berbeda akan mempunyai nilai yang
berbeda juga.
c. Aspek manfaat investasi. (Jannah, 2017 : 32)
b. Jenis – jenis investasi
Jenis – jenis investasi pada dasarnya investasi dapat
digolongkan menjadi:
1) Investasi berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi:
a. Asset Real, seperti tanah, emas, properti dan mesin
b. Asset Finansial, seperti deposito, saham, reksa dana
ataupun obligasi yang merupakan aktivitas investasi
pada umumnya.
9
2) Investasi berdasarkan jangka waktunya
a. Investasi jangka pendek (Tabungan Bank, Deposito,
Forex Trading/ perdagangan mata uang asing, Saham)
b. Investasi jangka panjang (Emas, Tanah, Bangunan/
Properti, Asuransi, Reksa Dana)
c. Prinsip – prinsip investasi syariah
Menurut Jannah (2017 : 35) Adapun prinsip –
prinsip investasi syariah adalah sebagai berikut :
a) Halal dan Thayyib
Allah telah berfirman dalam Al Qur’an :
َ ‫اس ُكلُوا م َّما في أاْل َ أرض َح ََل اًل‬
‫طيباا َو ًَل تَتَّبعُوا‬
ُ َّ‫َيا أَيُّ َها الن‬
ُ ‫ُخ‬
َ ‫ش أي‬
َّ ‫ط َوات ال‬
‫عد ٌُّو ُمبين‬
َ ‫طان ۚ إنَّهُ لَ ُك أم‬
Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal
lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah
kamu
mengikuti
langkah-langkah
syaitan;
karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata
bagimu” (QS. Al Baqarah : 168)
Berdasarkan firman Allah diatas telah dijelaskan
bahwa pembiayaan dan investasi hanya dapat dilakukan
pada aset atau kegiatan usaha yang halal, thayyib, tidak
membahayakan dan bermanfaat.
b) Transparansi (terbuka) tidak ada yang disembunyikan yaitu
untuk menghindari kondisi yang gharar (sesuatu yang
tidak diketahui pasti akan kebenarannya) dan berbau
maisir. Praktik gharar dan spkulatif dalam berinvestasi
akan
menimbulkan
kondisi
keraguan
yang
dapat
menyebabkan kerugian, karena tidak dapat memperhatikan
10
secara transparan mengenai proses dan keuntungan yang
diperoleh.
c) Keadilan dan persamaan, Islam melarang segala macam
jenis usaha yang berbasis pada praktik riba, kerena riba
merupakan instrumen transaksi bisnis yang bersifat tidak
adil.
3. Investasi Emas
a. Pengertian Investasi Emas
Emas merupakan logam mulia yang bersifat kokoh
dan tidak mudah hancur. Emas bisa berbentuk perhiasan
ataupun emas batangan yang mempunyai nilai jual tinggi
setiap waktunya. Menurut Jannah (2017: 40) investasi emas
merupakan Investasi jangka panjang yang paling diminati
banyak orang karena memiliki kelebihan sebagai berikut :
a. Investasi ini dianggap sebagai investasi yang paling
menguntungkan,
b. Aman dalam berbagai keadaan,
c. Stabil dan anti inflasi, selain itu emas mempunyai nilai
atau harga jual yang selalu naik setiap tahunnya,
d. Dapat mewujudkan niat mulia seperti naik haji, biaya
pendidikan anak dimasa depan, dan memiliki tempat
tinggal.
e. Merupakan asset yang sangat likuid dalam memenuhi
kebutuhan yang mendesak.
f. Tersedianya berbagai pilihan logam mulia/ emas seperti
perhiasan ataupun batangan.
Selain memiliki kelebihan disamping itu ada resiko
dalam investasi emas yang dihadapi investor antara lain:
a. Turunnya nilai investasi
b. Sulitnya produk investasi dijual
11
c. Hasil investasi kalah dengan harga barang dan jasa.
b. Dasar Hukum Investasi Emas Tidak Tunai
Berdasarkan
Fatwa
Majelis Ulama Indonesia
Dewan
Syariah
Nasional
Nomor : 77/DSN-MUI/V/2010
MEMUTUSKAN
Menetapkan
: FATWA JUAL BELI EMAS SECARA
TUNAI
Pertama : Hukum Jual beli emas secara tidak tunai, baik
melalui jual beli biasa atau jual beli murabahah, hukumnya
boleh (mubah ) selama emas tidak menjadi alat tukar yang
resmi (uang).
Kedua
:Batasan dan Ketentuan
1. Harga jual (tsaman) tidak boleh bertambah selama jangka
waktu perjanjian meskipun ada perpanjangan waktu setelah
jatuh tempo.
2. Emas yang dibeli dengan pembayaran tidak tunai boleh
dijadikan jaminan (rahn).
3. Emas yang dijadikan jaminan sebagaimana dimaksud
dalam angka tidak boleh dijualbelikan atau dijadikan obyek
akad lain yang menyebabkan perpindahan kepemilikan.
Ketiga
: Ketentuan Penutup
Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan,
akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Jakarta Tanggal 20 Jumadil Akhir1431 H / 03
Juni 2010 M.
c. Prosedur investasi emas pada Perbankan Syariah
Perbankan syariah di Indonesia sudah menjamur di
masyarakat salah satunya adalah Bank Syariah Mandiri (BSM).
12
Pada BSM menyediakan produk cicil emas untuk memberikan
kemudahan bagi nasabah yang ingin memiliki emas namun
belum cukup memiliki uang. Produk yang biasa dikenal adalah
BSM Cicil Emas. Emas yang bisa didapatkan dari program
BSM Cicil Emas ini adalah batangan atau lantakan. Emas yang
dapat dibeli minimal adalah 10 gram. Dengan program ini
nasabah dapat membeli emas dengan membayar cicilan atau
angsuran yang telah ditetapkan diawal akad. Untuk persyaratan
nya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) cakap umur,
Pegawai dengan usia minimal 21 tahun sampai dengan usia
maksimal 55 tahun, Pensiunan berusia maksimal 70 tahun pada
saat pembiayaan jatuh tempo, Profesional dan wiraswasta
berusia maksimal 60 tahun dan Menyerahkan Kartu Identitas
(KTP). Waktu pembiayaan minimal 2 tahun dan maksimal 5
tahun. Untuk uang muka yang harus dibayarkan diawal adalah
20% dari harga perolehan emas. Akad yang digunakan dalam
pembiayaan program ini adalah akad murabahah.
Untuk contoh perhitungannya adalah misalnya
Ratna menyetorkan uang di bank syariah sebesar Rp
54.000.000 tertanggal 1 Agustus 2016. Maka jumlah emas yang
bisa didapatkan dengan harga itu adalah xxx kg. Sehingga pada
tanggal tersebut Ratna sudah terhitung melakukan investasi
emas sejumlah xxx kg di bank syariah tersebut. Jumlah emas
untuk investasi itu bisa anda ketahui dari hasil konversi uang
yang disetorkan tersebut dengan harga emas pada saat itu.
Umumnya tolok ukur yang dipakai adalah London Metal
Exchange (LME). Setelah itu Ratna akan mendapatkan surat
bukti kepemilikan emas murni yang nantinya akan disimpan
oleh vendor partner dari perbankan yang ditunjuk.
Sebagai contoh ilustrasi perhitungan pembiayaan
Cicil Emas, berikut merupakan simulasi perhitungannya :
13
Nasabah A melakukan pembiayaan Cicil Emas di Bank Syariah
Mandiri X dengan permintaan emas logam mulia seberat 10
gram, dengan jangka waktu pembiayaan 2 tahun. Harga emas
pada saat akad yakni Rp. 552.000 (lima ratus lima puluh dua
ribu rupiah). Maka perhitungannya yakni sebagai berikut
(Oliver, 2013):
Harga Emas Rp.552.000 X 10
= Rp.5.520.000
Uang Muka 20% X Rp.5.520.000
= Rp.1.104.000
Pokok Pembiayaan
= Rp.4.416.000
Margin 2 tahun 2
(9,6% X Rp.4.416.000)
= Rp.
848.000
Biaya admin 1% X Rp.4.416.000
= Rp.
44.160
= Rp.
27.600
4 X Rp.6.000
= Rp.
24.000 +
Jumlah pembiayaan
= Rp.5.359.760
Angsuran per bulan (24 bulan)
= Rp.
Asuransi 2 tahun 2
(0,25% X Rp.5.520.000)
Biaya materai 4 lembar
223.325
Berdasarkan perhitungan diatas nasabah akan lebih
mudah dan ringan untuk mewujudkan memiliki emas tanpa
harus menunggu banyak uang. Oleh sebab itu bank syariah
memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan kepada
nasabah untuk investasi emas.
14
2.1.2 Religius
1. Pengertian Religius
Kata Religius berasal dari kata religion (Inggris) atau religi
(Indonesia) dan religio, relegere atau religure (Latin) yang berarti
mengikat. Kata relegare memiliki pengertian dasar berhati-hati
dan berpegang pada norma atau aturan secara ketat.
Religius diartikan sebagai keadaan dimana seseorang telah
memahami
dan
mengamalkan
ajaran
agamanya,
sehingga
mendorongnya bertingkah laku, bersikap, dan bertindak sesuai
dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari – hari.
2. Dimensi Religiusitas
Menurut Glock & Stark (1966), terdapat lima dimensi
religiusitas, yaitu sebagai berikut (Ancok & Suroso, 2001):
1) Dimensi
keyakinan,
merupakan
dimensi
ideologis
yang
memberikan gambaran sejauh mana seseorang menerima halhal yang dogmatis dari agamanya.
2) Dimensi peribadatan atau praktek agama, merupakan dimensi
ritual, yakni sejauh mana seseorang menjalankan kewajibankewajiban ritual agamanya.
3) Dimensi pengamalan atau konsekuensi,
menunjuk pada
seberapa tingkatan seseorang berperilaku dimotivasi oleh
ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi
dengan dunianya, terutama dengan manusia lain.
4) Dimensi
pengetahuan,
menunjuk
pada
seberapa
tingkat
pengetahuan seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya,
terutama mengenai ajaran-ajaran pokok dari agamanya,
sebagaimana termuat dalam kitab sucinya.
5) Dimensi penghayatan, menunjuk pada seberapa jauh tingkat
seseorang dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan
dan pengalaman-pengalaman religius.
15
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi religius
Menurut Thouless, terdapat beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi religiusitas, yaitu sebagai berikut (Ramayulis,
2002):
1) Pengaruh pendidikan atau pengajaran dari berbagai tekanan
sosial (faktor sosial) yang mencakup semua pengaruh sosial
dalam perkembangan sikap keagamaan, termasuk pendidikan
dan pengajaran orang tua, tradisi-tradisi sosial untuk
menyesuaikan dengan berbagai pendapatan sikap yang
disepakati oleh lingkungan.
2) Berbagai pengalaman yang dialami oleh individu dalam
membentuk sikap keagamaan terutama pengalaman mengenai
keindahan, keselarasan, dan kebaikan dunia lain (faktor
alamiah),
adanya
konflik
moral
(faktor
moral)
dan
pengalaman emosional keagamaan (faktor afektif).
3) Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian timbul dari
kebutuhan-
kebutuhan
yang
tidak
terpenuhi
terutama
kebutuhan terhadap keamanan, cinta, kasih, harga diri, dan
ancaman kematian.
4) Berbagai proses pemikiran verbal atau proses intelektual.
Manusia di ciptakan dengan memiliki berbagai macam
potensi. Salah satunya adalah potensi untuk beragama. Potensi
beragama
pendidikan
ini
akan
yang
terbentuk,
diperoleh
tergantung
anak.
bagaimana
Seiring
dengan
bertambahnya usia, maka akan muncul berbagai macam
pemikiran-pemikiran verbal. Salah satu dari pemikiran verbal
ini adalah pemikiran akan agama.
16
2.1.3 Disposible Income
1. Pengertian Disposible Income (DI)
Disposible income/ DI adalah pendapatan yang siap untuk
dibelanjakan untuk membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi
dan sisanya akan menjadi tabungan yang disalurkan melalui
investasi.
Rumus mencari DI:
DI = PI – Pajak Langsung
Personal Income/ PI (Pendapatan perseorangan), adalah
jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap masyarakat,
termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan
apapun. Sedangkan pajak langsung adalah pajak yang bebannya
tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti pajak kendaraan
bermotor, pajak pendapatan. Pendapatan (income) merupakan
jumlah pendapatan yang diterima oleh para anggota masyarakat
untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor – faktor
produksi
yang
mereka
sumbangkan
dalam
produk
nasional.(Azizah, 2016 :14)
2. Jenis – Jenis Pendapatan
Berdasarkan jangka waktu penerimaan dan jumahnya
dibedakan menjadi 2:
a) Pendapatan Tetap adalah pendapatan yang bisa diukur periode
penerimaanya (rutin) dan jumlah yang diterimanya. Dalam hal
ini termasuk gaji honor tetap, tunjangan tetap dan lain
sebagainya yang tergolong sebagai pemasukan tetap. Periode
penerimaanya bisa mingguan, bulanan maupun tahunan seperti
Tunjangan Hari Raya (THR).
b) Pendapatan Tidak Tetap adalah arus kas masuk tidak tetap
dalam setiap periodenya (tidak rutin) maupun jumlahnya.
17
Dalam hal ini misalnya komisi, bonus, honor, yang didapat
dari pekerjaan tidak tetap dan lain- lain yang tergolong
pemasukan tidak tetap lainnya.
3. Sumber Pendapatan
Menurut ibnu sina, harta atau kekayaan pada umumnya
berasal dari 2 yaitu:
a) Harta Warisan, yaitu harta yang diterima dari keluarga yang
meninggal
b) Harta Usaha, yaitu harta yang berasal dari hasil kerja.
2.1.4 Perbankan Syariah
1. Pengertian Perbankan Syariah
Dalam
mengenai
Undang-Undang
Perbankan
Syariah
No.21
tahun
mengemukakan
2008
pengertian
perbankan syariah dan pengertian bank syariah. Perbankan
Syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan
unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, mencakup kegiatan
usaha, serta tata cara dan proses di dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.
Sedangkan
Bank
Syariah
adalah
bank
yang
menjalankan kegiatan usahanya dengan didasarkan pada prinsip
syariah dan menurut jenisnya bank syariah terdiri dari Bank
Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).(Mohammad, 2018:48)
2. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional
Menurut (Machmud, Amir dan Rukmana 2012 : 12)
perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional adalah sebagai
berikut:
18
Tabel 2.1
Perbedaan Bank Syariah dan Konvesional
No
Aspek
Bank Syariah
1.
Legalitas
Akad Syariah
2.
Struktur
Organisasi
3.
Bisnis dan
Usaha yang
dibiayai
Penghimpunan dan
penyaluran dana
harus sesuai
denganFatwaDewan
Pengawas Syariah
Melakukan investasi
yang halal saja
Hubungan dengan
nasabah dalam
bentuk kemitraan
Berdasarkan prinsip
bagi hasil, jual beli
dan sewa
Bank
Konvensional
Akad
Konvensional
Tidak terdapat
Dewan Sejenis
Investasi yang
halal dan haram
profit oriented
Hubungan dengan
nasabah dalam
bentuk kreditor –
debitur
Memakai Bunga
4
Lingkungan
Kerja
Orientasi pada
keuntungan dan
kemakmuran dan
kebahagaiaan dunia
akhirat
Islami
Non Islami
Dalam empat aspek diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
1) Akad dan Aspek Legalitas
Akad yang dilakukan oleh bank syariah memiliki konsekuensi
duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan
hokum islam. Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam
hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya harus
memenuhi ketentuan akad.
2) Struktur Organisasi
Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank
konvensional, misalnya dalam hal komisaris, dan direksi, tetapi
19
unsur yang amat membedakan antaranya adalah adanya Dewan
Pengawas
Syariah
(DPS)
yang
berfungsi
mengawasi
operasional bank dan produk – produknya dengan garis – garis
syariah.
3) Bisnis dan Usaha yang dibiayai
Bank syariah tidak akan membiayai usaha dan bisnis yang
mengandung unsur – unsur yang diharamkan. Terdapat
sejumlah batasan dalam hal pembiayaan, tidak semua proyek
atau objek pembiayaan dapat didanai melalui dana bank
syariah, keuali sesuai dengan kaidah – kaidah syariah.
4) Lingkungan dan Budaya Kerja
Dalam lingkungan kerja di perbankan syariah harus mempunyai
etika yang amanah, dan shiddiq, harus melandasi setiap
karyawan sehingga tercerminintegritas eksekutif muslim yang
baik. Selain itu karyawan bank syariah harus professional
(fathonah) dan mampu melakukan tugas secara team work
dimana informasi merata diseluruh fungsional organisasi
(tabligh).
2.1.5 Penelitian Terdahulu
Berikut review penelitian terdahulu dalam penelitian ini:
Tabel 2.2. Penelitian
Terdahulu
No
1.
Judul Penelitian
dan Peneliti
Judul:
“Pengaruh
Pendapatan dan
Pendidikan
Nasabah
Terhadap Minat
Investasi Emas di
BSM KC
Warung Buncit”
Metode dan Hasil
Penelitian
Metode Penelitian :
Kuantitatif dan
Deskriptif
Hasil Penelitian:
Tingkat pendapatan
berpengaruh signifikan
terhadap minat
nasabah investasi
emas.
Perbedaan
1.Beda
Variabel
Independen
2.Beda
tempat
penelitian
3.Beda Objek
Penelitian
20
Penulis: Moena
Azizah(2016)
UIN Jakarta
2.
Judul:
“Pengaruh
Promosi,
Kualitas
Pelayanan dan
Pendapatan
Nasabah
Terhadap Minat
Nasabah Untuk
Investasi Emas
Di Bank Syariah
Mandiri Cabang
Wonogiri"
Penulis : Dewi
Mulyandri
(2016) IAIN
Surakarta
3.
Judul : “Analisis
Pengaruh
Disposible
Income Dan
Tingkat
Religiusitas
Terhadap Minat
Menabung Ibu Ibu Majelis
Taklim AlHidayah Di
Perbankan
Syariah"
Penulis : Rialdy,
(2018) UIN
Tingkat pendidikan
berpengaruh signifikan
terhadap minat
nasabah investasi emas
Metode Penelitian :
Penelitian ini
menggunakan jenis
penelitian Kuantitatif
Hasil Penelitian:
Variabel promosi
berpengaruh signifikan
terhadap minat
nasabah investasi emas
Variabel kualitas
pelayanan tidak
berpengaruh signifikan
minat nasabah
investasi emas
Variabel pendapatan
berpengaruh positif
dan signifikan terhadap
minat nasabah
investasi emas
Metode Penelitian:
Penelitian ini
menggunakan jenis
penelitian kuantitatif
Hasil Penelitian:
Disposible income
tidak berpengaruh
positif terhadap minat
menabung Ibu - ibu
Majelis Taklim AlHidayah
Tingkat Religiusitas
memiliki .pengaruh
signifikan secara
parsial terhadap minat
1.Beda
Variabel
Independen
2.Beda
Tempat
Penelitian
3.Beda Objek
Penelitian
1.Beda
Variabel
Dependen
2.Beda
Tempat
Penelitian
3.Beda Objek
Penelitian
21
Sunan Ampel
Surabaya
4.
Judul : " Analisis
Pengaruh
Tingkat
Disposible
Income dan
Tingkat
Pengetahuan
Terhadap Minat
Menabung
Mahasiswa di
Bank Syariah"
Penulis:
Mohammad
Firdaus (2018)
UIN Syarif
Hidayatullah
Jakarta
menabung ibu - ibu
majjelis taklim Al
Hidayah di Perbankan
Syariah.
Metode Penelitian :
Menggunakan
penelitian survey dan
analisis data kuantitatif
Hasil penelitian :
Disposible income
berpengaruh positif
terhadap minat
menabung Mahasiswa
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta
Tingkat Pengetahuan
mempunyai pengaruh
positif terhadap minat
menabung Mahasiwa
UIN Syarif
Hidayatullah
1.Beda
Variabel
Dependen
2.Beda
Tempat
Penelitian
3.Beda Objek
Penelitian
2.2 Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir digunakan untuk menemukan, mengembangkan,
dan menguji kebenaran atas suatu penelitian dan dapat digambarkan sebagai
berikut:
Tingkat
Religius (X1)
Minat Investasi
(Y1)
Disposible
Income (X2)
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
22
Keterangan :
X
: Variabel Independen
Y
: Variabel Dependen
: Hubungan antar Variabel berpengaruh secara parsial
: Pengaruh Variabel Independen terhadap dependen (simultan)
2.3 Hipotesis
Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh tingkat religius dan disposible income terhadap minat masyarakat
untuk investasi emas. Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. H0: b1,b2
=0
Tidak ada pengaruh signifikan tingkat religius (X1)
dan disposible income (X2) secara parsial
terhadap minat investasi emas pada Perbankan
Syariah.
≠0
H1: b1,b2
Ada pengaruh signifikan tingkat religius (X1) dan
disposible income (X2) secara parsial terhadap
minat investasi emas di Perbankan Syariah.
2. H0: b1,b2
=0
Tidak ada pengaruh signifikan tingkat religius (X1)
dan disposible income (X2) secara simultan
terhadap minat investasi emas di Perbankan
Syariah.
H1: b1,b2 ≠ 0
Ada pengaruh signifikan tingkat religius (X1) dan
disposible income (X2) secara simultan terhadap
minat investasi emas di Perbankan Syariah.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas
maka
desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode
penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
tertentu, dan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis
data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang
telah ditetapkan. (Sugiyono, 2018)
3.2 Objek dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan Objek penelitian ini mengenai pengaruh
Tingkat Religius dan Disposible Income terhadap minat masyarakat untuk
investasi emas pada perbankan syariah yang akan dilakukan pada Masyarakat
Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November
2019 sampai dengan Januari 2020.
3.3 Variabel Penelitian
Berikut adalah variabel yang akan diteliti yang terdiri dari variabel
terikat dan bebas:
1. Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah minat
masyarakat untuk investasi emas di perbankan syariah (Y).
2. Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
23
24
Variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat religious (X 1) dan tingkat
disposible income (X2).
3.4 Operasionalisasi Variabel
Adapun operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1.
Operasionalisasi Variabel
Variabel
Konsep
Religius Menurut Jalaludin
(X1)
(2010), Religius
adalah suatu keadaan
yang ada dalam diri
seseorang yang
mendorongnya untuk
bertingkah laku
sesuai dengan kadar
ketaatannya terhadap
agama.
Indikator
Skala
a. Keyakinan akan tauhid Likert
b. Praktik agama
merupakan dimensi ritual
c.Pengamalan
(konsekuensi) merupakan
perilaku seseorang
dimotivasi oleh ajaran –
ajaran agamanya.
d.Pengetahuan agama
terhadap ajaran – ajaran
agamanya.
e. Penghayatan
merupakan perasaan –
perasaaan dan
pengalaman –
pengalaman religius.
Menurut Glock & Stark
(1966) dalam penelitian
Ancok & Suroso, 2001)
Disposib
le
Income
(X2)
Jumlah pendapatan
yang tersedia dan
siap dibelanjakan
untuk dikonsumsi,
ditabung dan
kemudian disalurkan
menjadi investasi
a.Penghasilan tetap
perbulan dari gaji tetap
b.Penghasilan dari
pendapatan diluar gaji
tetap (usaha lain)
(Nurmalina, 2019) dan
(Azizah, 2016)
Surono, 2008: 14-15
Likert
25
Minat
Investasi
Emas
Minat investasi
adalah keinginan,
kecenderungan,
ketertarikan atau
dorongan yang kuat
untuk melakukan
kegiatan investasi
disertai dengan
perasaan senang
dengan menanamkan
modal satu atau lebih
aktiva yang dimiliki
di masa sekarang
dengan harapan
mendapatkan
keuntungan di masa
yang akan
datang.(Sulistyowati,
2015 : 78)
a. Minat transaksional
(lokasi, pelayanan,
prosedur)
b.Minat referensial
(Mengajak untuk
investasi emas)
c.Minat
Preferensial(lebih
memilih produk investasi
emas)
d.Minat Eksploratif
(mencari informasi
tentang investasi)
Likert
Ferdinand: 2005
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis
sumber data yaitu:
1. Sumber Primer
Dalam hal ini peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada
masyarakat kota Tangerang Selatan melalui angket yang dibagikan
langsung.
2. Sumber Sekunder
Data sekunder pada penelitian ini antara lain dari penelitian – penelitian
terdahulu (jurnal dan skripsi), media cetak (buku), dan media elektronik
(internet).
26
3.6 Teknik Pengambilan Sampel
a. Populasi
Dalam penelitian ini penulis mengambil dari data statistic jumlah
kependudukan kota Tangerang
Selatan tahun 2017 yang di update per
tanggal 20 Desember 2018 dengan jumlah populasi 1.644.899.
b. Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dankarakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2018:81). Dalam penelitian ini
peneliti menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut:
n=
N
(1+N.(e)²
Keterangan :
n : Ukuran Sampel
N : Ukuran Populasi
e : Standar eror atau persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan standard eror 10% dari
jumlah populasi
n=
1.644.899
(1+1.644.899 x (0,1)²
=
1.644.899 = 99,690 dibulatkan menjadi 100
16.499,99
Jadi dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel 100 orang.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini Cluster
Random Sampling karena objek yang akan diteliti luas dan memiliki strata
yang berbeda – beda dan diambil secara acak (random).(Sugiyono,
2018:83-84).
27
3.7 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik analisis
data dengan menggunakan program analisis data SPSS ver 25 sebagai berikut:
1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa
bermaksud membuat kesimpulan berlaku untuk umum.(Sugiyono,
2008:206)
2. Uji Validitas dan Reabilitas
a. Validitas
Menurut Imam Ghozali (2018:51) Uji validitas digunakan
untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kusioner. Item
instrument dianggap valid jika rhitung > rtabel, r table dapat dicari
dengan menggunakan rumus degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal
ini n adalah jumlah sampel. Jadi df = 100 -2 = 98 dengan df = 98 dan
alpha 0.05 didapat r table = 0.1966. Selain itu validitas dapat juga
dilihat dari nilai signifikan yang kurang dari 0,05. Disaat nilai
signifikasi tersebut kurang dari 0,05 pernyataan pada variabel tersebut
adalah valid.
b. Reliabilitas
Instrumen yang reliable adalah instrument yang
bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas perlu dilakukan,
walaupun instrument yang valid umumnya pasti reliable. Uji
reliabilitas digunakan untuk mengukur skala rentangan (seperti skala
likert 1-5) akan menghasilkan Cronbarch Alpha. Untuk menentukan
data tersebut reliable atau tidak dapat menggunakan batasan 0,5.
Realibitas kurang dari 0.5 adalah kurang baik sedangkan 0,6 dapat
diterima dan diatas 0,8 adalah baik. (Sugiyono, 2008 :173-174).
28
Sedangkan menurut Imam Ghozali (2018:45), Reliabilitas
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator
dari variabel atau konstruk. Pengukuran reliabilitas dikatakan reliabel
adalah apabila nilai Cronbach Alpha sebesar 0,70 atau lebih.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji asumsi – asumsi yang
ada pada penelitian dengan menggunakan model regresi. Model regresi
diantaranya adalah normalitas, multikolonearitas, dan heteroskedostisitas.
a. Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2016:154) uji normalitas
secara
grafik digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk
mengetahui normalitas data dapat menggunakan uji grafik dan uji
statistik Kolmogorov-smimov Test (K-S). Berikut hasil uji normalitas
yang dilakukan.
1. Analisa Grafik
Uji grafik adalah untuk pengujian normalitas, data
ini dilakukan dengan menganalisi grafik normal probability
plot dengan cara melihat distribusi datanya yang akan membentuk
satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal,
maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya
2. Analisa Statistik
Uji Statistik Kolmogporov-Smirnov (K-S) digunakan
untuk menguji normalitas
K-S diperoleh
nilai
data residual,
Kolmogporov-Smirnov
Jika dalam uji
diatas
0,05
maka data residual terdistribusi secara normal.
b. Uji Multikolonearitas
Uji Multikolonearitas digunakan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
29
bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi
antara variabel independen. Jika saling berkorelasi maka variabel –
variabel menjadi tidak orgonal. Variabel orgonal adalah variabel
independen sama dengan nol. Dalam uji multikolonearitas dapat
dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10
dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Jika semakin tinggi VIF
maka tolerance semakin rendah, dan dapat dikatakan bebas dari
multikolonearitas.
c. Heteroskedostisitas
Menurut Imam Ghazali, (2018: 137) Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain.
Dasar Analisis dalam uji ini adalah:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (seperti bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2018:138)
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier atau
lebih variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini
digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen
dengan variabel dependen berhubungan positif atau negative dan untuk
mempredeksi nilai variabel depanden apabila variabel independen
mengalami kenaikan atau penurunan. Bentuk umum persamaan analisis
regresi berganda:
30
Y = a + bX1 + bX2 + e
Keterangan :
Y
: Minat Investasi X1
: Tingkat Religius X2
:
Disposible Income
a
: Koefisien Konstanta
b
: Koefisien Regresi
e
: Eror
5. Uji Koefisien Regresi Linier Berganda
a. Uji statistik t (Uji Parsial)
Digunakan untuk mengetahui apakah variable independen
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
Kriteria Pengujian:
1. H0 diterima apabila t hitung ≤ t table artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara tingkat religius dan disposible income
terhadap minat investasi emas mayarakat kota Tangerang Selatan
pada Perbankan Syariah.
2. H0 ditolak apabila t hitung ˃ t table artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara tingkat religious dan disposible income
terhadap minat investasi emas mayarakat kota Tangerang Selatan
pada Perbankan Syariah.
b. Uji statistik F (Uji Simultan)
Digunakan untuk menguji apakah variabel independen
bersama – sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel
dependen.
Kriteria Pengujian:
1. H0 diterima apabila f hitung ≤ f table artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara tingkat religious dan disposible income
31
terhadap minat investasi emas mayarakat kota Tangerang Selatan
pada Perbankan Syariah.
2. H0 ditolak apabila f hitung ˃f tabel artinya tidak ada pengaruh
yang signifikan antara tingkat religious dan disposible income
terhadap minat investasi emas mayarakat kota Tangerang Selatan
pada Perbankan Syariah.
c. Analisis Determinasi (R-Square)
Digunakan untuk mengetahui presentase sumbanagan
pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel
dependen. Berikut rumus persamaan determinasi dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
R² =
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas.
Sebaliknnya, nilai R2 yang mendekati satu menandakan variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang
dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Jonathan
Sarwono, 2013: 158.).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1 1 Sejarah Singkat Obyek Penelitian
Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang
terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor
51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di
Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah
otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten
Tangerang, dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam
bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat
memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Dengan
36 kecamatan luas wilayah + 1.159,05 km2 dan jumlah penduduk
lebih dari tiga juta orang, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan
kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang dirasakan belum
sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan
memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan
daerah otonom baru, yaitu Kota Tangerang Selatan, sehingga
pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya
kesejahteraan masyarakat.
Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi
Banten yaitu pada titik koordinat 106°38’ – 106°47’ Bujur Timur dan
06°13’30” – 06°22’30” LintangSelatan dan secara administratif terdiri
dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa dengan luas wilayah
147,19 Km2 atau 14.719 Ha. Batas wilayah Kota Tangerang Selatan
adalah sebagai berikut:
a. Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota
Tangerang
32
33
b. Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota
Depok
c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor & Kota
Depok
d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang.
Visi Kota Tangerang Selatan adalah :“Terwujudnya Kota
Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri” sedangkan Misi
Kota Tangerang Selatan adalah :
1) Meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat
2) Meningkatkan keharmonisan fungsi ruang kota yang berwawasan
lingkungan
3) Menata sistem sarana dan prasarana dasar perkotaan
4) Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan
masyarakat
5) Meningkatkan fungsi dan peran kota sebagai sentra perdagangan
dan jasa
6) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih
Kota Tangsel memiliki motto “Cerdas, Modern dan
Religious”, sifat-sifat mulia yang menjadi tantangan dan harapan
semua pihak. Berharap memiliki masa depan yang benderang
mutlakmembutuhkan rancang bangun yang baik meliputi, tahapantahapan terukur,setidaknya mengacu kepada konsep kehidupan yang
ingin diwujudkan:cerdas-modern-religius.
Masa
depan
benderang
dalam
konteks
“Cerdas”
menyangkut dunia pendidikan dengan segala aspek keterkaitannya:
infrastruktur fisik (bangunan sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan
semacamnya), perangkat lunaknya, rancang muatan kurikulumnya,
sistem dan prosedur administrasi, serta kesejahteraan pegawai dan
tenaga pendidiknya, termasuk standar mutu peserta didiknya.
34
Masa
depan
benderang
dalam
konteks
“Modern”
menyangkut banyak faktor kehidupan yang satu sama lain saling
terkait, tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan formal terstruktur
dominan
membentuk
perilaku
manusia.Seseorang
atau
suatu
kelompok masyarakat dapat dikatakan modern, umumnya manakala
kelompok masyarakat bersangkutan memiliki tatakrama kehidupan
“saling menghormati,beretika, dan berbudaya”, jarang terjebak dalam
konflik terbuka dan berkepanjangan.
Masa
depan
benderang
dalam
konteks
“Religius”
merupakan puncak kesempurnaan kehidupan, hampir dapat dipastikan
manakala sekelompok orang atau mayoritas masyarakat sebuah
wilayah sudah sampai pada fase kehidupan cerdas dan modern, maka
sesungguhnya masyarakat tersebut dapat juga dikatakan sudah masuk
pada fase religius.
4.1 1 Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk merupakan aset bagi suatu daerah yang
mempunyai peran cukup besar dalam menentukan percepatan
pembangunan daerah apabila didukung dengan kualitas yang baik.
penduduk mempunyai dua peranan dalam bidang ekonomi yaitu
sebagai produsen dan konsumen. Perkembangan penduduk suatu
daerah ditentukan oleh tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi
penduduk. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 sampai
dengan 2017 oleh BPS Kota Tangerang Selatan yang dibagi menjadi 7
kecamatan yaitu Kecamatan Setu, Serpong, Pamulang, Ciputat,
Ciputat Timur, Pondok Aren, dan Serpong Utara. Jumlah penduduk
Kota Tangerang Selatan adalah 1.644.899 jiwa, pada tahun 2017.
Penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar 802.908 jiwa sedangkan
perempuan 790.904 jiwa.. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah lakilaki lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan.
35
4.1 2 Keadaan Ekonomi Kota Tangerang Selatan
Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari
distribusi persentase Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB)
kelompok lapangan usaha yang terdiri dari kelompok lapangan usaha
primer, kelompok lapangan usaha sekunder dan kelompok lapangan
usaha tersier. Kelompok lapangan usaha primer terdiri dari lapangan
usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Pertambangan dan
Penggalian. Kelompok lapangan usaha sekunder terdiri dari lapangan
usaha Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas; Pengadaan Air;
Konstruksi. Kemudian kelompok lapangan usaha tersier terdiri dari
lapangan usaha Perdagangan Besar dan Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan
Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan; Real
Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan
Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan
Sosial dan Jasa Lainnya.
Perekonomian Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016
mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun
sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kota Tangerang Selatan tahun
2016 mencapai 6,98 persen, sedangkan tahun 2015 sebesar 7,20
persen, hal ini disebabkan karena terjadinya perlambatan pertumbuhan
ekonomi di Kota Tangerang Selatan. Pertumbuhan ekonomi tertinggi
dicapai oleh lapangan usaha Listrik dan Gas sebesar 13,21 persen,
disusul oleh lapangan usaha Jasa Perusahaan serta usaha Konstruksi
dengan laju pertumbuhannya masing-masing sebesar 9,57 persen dan
9,20 persen. Sedangkan seluruh lapangan usaha ekonomi PDRB yang
lain pada tahun 2016 mencatat pertumbuhan yang positif kecuali
industri pengolahan mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,33
persen.
Menurunnya laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga
konstan (LPE) pada tahun 2016 memberi gambaran bahwa telah
36
terjadi peningkatan produksi barang dan jasa oleh para pelaku
ekonomi
di
Kota
Tangerang
Selatan
walaupun
mengalami
perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan inflasi sektoral
sebesar 1,33 persen, maka dapat dikatakan telah terjadi perbaikan
pendapatan masyarakat Kota Tangerang Selatan pada umumnya. Jika
disertai dengan pemerataan pendapatan, hal tersebut dapat secara
langsung memperbaiki tingkat daya beli masyarakat. Peningkatan
daya beli inilah yang akan menjadi salah satu faktor utama penggerak
perekonomian di Kota Tangerang Selatan.
Bila dibandingkan dengan Kabupaten/ Kota lainnya di
provinsi Banten maka Kota Tangerang Selatan mempunyai LPE
paling tinggi mulai tahun 2012 sampai dengan 2016. Tahun 2016 LPE
Kota Tangerang Selatan sebesar 6,98 persen, diikuti oleh Kota Serang
sebesar 6,22 persen, Kabpaten Lebak sebesar 5,70 persen, Kabupate
Pandeglang sebesar 5,49 persen,Kabupaten Tangerang sebesar 5,32
persen dan Kota Cilegon sebesar 5,05 persen serta Kabpaten Serang
sebesar 5,00 persen. Jika dibandingkan dengan LPE Provinsi Banten
maupun Indonesia, terdapat pebedaan yang cukup berarti. Tahun2016
LPE Provinsi Banten sebesar 5,26 persen sedangkan LPE angka
Nasional sebesar 5,02 persen.
4. 2 Deskripsi Data
Teknik pengumpulan
data pada penelitian ini menggambarakan
teknik angket atau kuesioner dengan menggunakan angket. Teknik angket
merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan. Dalam penelitian ini menggunakan
peneliti mengambil 100 responden pada masyarakat Kota Tangerang
Selatan.
37
4.2.1 Karakteristik Profil Responden
Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat kota
Tangerang Selatan. Berikut adalah deskripsi mengenai identitas
responden penelitian yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status
pernikahan, pekerjaan, alamat, dan pendapatan perbulan.
a. Deskripsi responden berdasarkan Usia
Tabel 4.1 Data Usia Responden
Usia
Jumlah
Persentase
18 – 23 Tahun
72
72%
24 – 29 Tahun
19
19%
30 – 35 Tahun
7
7%
36 – 41 Tahun
0
0
42 - 47 Tahun
2
2%
48 – 53 Tahun
0
0
Jumlah
100
100%
Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019
Berdasarkan table 4.1 diatas dapat diketahui bahwa usia
responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah 18 –
23 tahun dengan jumlah responden 72 atau 72%, kemudian 24 – 29
tahun sebanyak 19 atau 19%, 30 – 35 % sebanyak 7%, dan 42 – 47
tahun sebanyak 2 atau 2%.
b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 4.2 Data Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
Laki - Laki
20
20%
Perempuan
80
80%
Jumlah
100
100%
Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019
38
Berdasarkan table 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jenis
kelamin responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini
adalah Perempuan dengan jumlah responden 80 atau 80%, dan
sisanya Laki – laki sebanyak 20 atau 20%.
c. Deskripsi responden berdasarkan Status Pernikahan
Tabel 4.3 Data Status Pernikahan Responden
Status Pernikahan
Jumlah
Persentase
Menikah
20
20%
Belum Menikah
80
80%
Jumlah
100
100%
Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019
Berdasarkan table 4.3 diatas dapat diketahui bahwa status
pernikahan responden yang paling mendominasi dalam penelitian
ini adalah Belum menikah dengan jumlah responden 80 atau 80%,
dan sisanya Menikah sebanyak 20 atau 20%.
d. Deskripsi responden berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.4 Data Pekerjaan Responden
Jenis Pekerjaan
Jumlah
Persentase
Pegawai Swasta
51
51%
Wirausaha
5
5%
Pedagang
0
0
Buruh
0
0
Mahasiswa
40
40%
Jumlah
100
100%
Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019
39
Berdasarkan table 4.4 diatas dapat diketahui bahwa
pekerjaan responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini
adalah pegawai swasta dengan jumlah responden 51 atau 51%,
Mahasiswa sebanyak 40 atau 40%, Wirausaha sebanyak 5 atau 5%
dan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 4 atau 4%.
e. Deskripsi responden berdasarkan Alamat
Tabel 4.5 Data Alamat Responden
Alamat
Jumlah
Persentase
Kecamatan Serpong
12
12%
Kecamatan Serpong Utara
1
1%
Kecamatan Ciputat
26
26%
Kecamatan Ciputat Timur
18
18%
Kecamatan Pondok Aren
15
15%
Kecamatan Pamulang
21
21%
Kecamatan Setu
7
7%
Jumlah
100
100%
Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019
Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa alamat
responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah di
Kecamatan Ciputat dengan jumlah responden 26 atau 26%,
Kecamatan Pamulang sebanyak 21 atau 21%, Kecamatan Ciputat
Timur sebanyak 18 atau 18% Kecamatan Pondok Aren sebanyak
15 atau 15% , Kecamatan Serpong 12 atau 12%, Kecamatan Setu 7
atau 7% dan Kecamatan Serpong Utara sebanyak 1 atau 1%.
40
f. Deskripsi responden berdasarkan Pendapatan Perbulan
Tabel 4.6 Data Pendapatan Perbulan Responden
Pendapatan
Jumlah
Persentase
Rp. 0; - Rp. 3.000.000;
40
40%
Rp. 3.000.001; - Rp. 6.000.000;
50
50%
Rp. 6.000.001; - Rp. 10.000.000;
5
5%
Rp. 10.000.001; - Rp. 15.000.000;
3
3%
Lebih dari Rp. 15.000.000;
2
2%
Jumlah
100
100%
Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019
Berdasarkan table 4.6 diatas dapat diketahui bahwa
pendapatan responden perbulan yang paling mendominasi dalam
penelitian ini adalah Rp. 3.000.001; - Rp. 6.000.000; dengan
jumlah responden 50 atau 50%, Rp. 0; - Rp. 3.000.000;sebanyak 40
atau 40%, Rp. 6.000.001; - Rp. 10.000.000; sebanyak 5 atau 5%
Rp. 10.000.001; - Rp. 15.000.000;
sebanyak 3 atau 3% , dan
Lebih dari Rp. 15.000.000; sebanyak 2 atau 2%.
4. 3 Analisis dan Interpretasi Hasil
4.3.1 Analisis Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi
Tingkat religius (X1), disposible income (X2) dan minat investasi
emas (Y) akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat
dalam tabel 4.7
41
Tabel 4.7 Data Descriptive Statistics
Keterangan
N
Mean
Std.
Deviation
Tingkat Religius
100
40.2000
4.21846
100
28.0200
4.93796
100
54.7000
8.14205
(X1)
Disposible Income
(X2)
Minat Investasi
Emas (Y)
Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019 dengan SPSS ver 25
Tabel 4.7. menjelaskan bahwa pada variabel independen
Tingkat Religius (X1) menghasilkan mean 40.2000 dan standar
deviasi sebesar 4.21846 kemudian variabel independen Disposible
Income (X2) mean 28.0200 dan standar deviasi sebesar 4.93796.
Variabel dependen Minat Investasi Emas (Y) dengan mean 54.7000
dan standar deviasi 8.14205.
Nilai standar deviasi untuk setiap variabel lebih kecil dari
mean mengartikan bahwa standar error dari penelitian ini rendah
sehingga penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini
baik untuk diteliti lebih lanjut.
4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas
Dalam penelitian ini peneliti akan menguji
validitas dan
reliabilitas atas jawaban responden yang telah diisi melalui kuesioner
atau angket
4.3.2.1
Uji Validitas
Menurut
Imam
Ghozali
(2018:51)
Uji
validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kusioner. Item instrumen dianggap valid
jika rhitung > rtabel, r table dapat dicari dengan
42
menggunakan rumus degree of freedom (df) = n – 2,
dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jadi df = 100 -2 =
98 dengan df = 98 dan alpha 0.05 didapat r table = 0.1966.
Selain itu validitas dapat juga dilihat dari nilai signifikan
yang kurang dari 0,05. Disaat nilai signifikasi tersebut
kurang dari 0,05 pernyataan pada variabel tersebut adalah
valid.
a. Uji Validitas Tingkat Religius
Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Tingkat Religius
Sig. (2-
Pearson
tailed)
Correlation
X1.1
0.000
0.711
Valid
X1.2
0.000
0.720
Valid
X1.3
0.000
0.705
Valid
X1.4
0.000
0.567
Valid
X1.5
0.000
0.695
Valid
X1.6
0.000
0.559
Valid
X1.7
0.000
0.662
Valid
X1.8
0.000
0.558
Valid
X1.9
0.000
0.709
Valid
X1.10
0.000
0.513
Valid
Pernyataan
Keterangan
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan hasil tabel 4.8 menunjukkan
bahwa semua pernyataan dari variabel tingkat religius
sudah valid semua. Hal ini dapat dilihat dari semua
pernyataan yang memiliki nilai signifikansi di bawah
0,05 yaitu 0,000. Selain itu dapat dilihat dari nilai
Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu
43
0,1966 yang berarti bahwa secara keseluruhan semua
pernyataan variabel tingkat religius sudah valid.
b. Uji Validitas Disposible Income
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Disposible Income
Pernyataan
Sig. (2-
Pearson
Keterangan
tailed)
Correlation
X2.1
0.000
0.729
Valid
X2.2
0.000
0.804
Valid
X2.3
0.000
0.725
Valid
X2.4
0.000
0.602
Valid
X2.5
0.000
0.659
Valid
X2.6
0.000
0.621
Valid
X2.7
0.001
0.321
Valid
X2.8
0.000
0.624
Valid
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan hasil tabel 4.9 menunjukkan
bahwa semua pernyataan dari variabel Disposible
Income adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua
pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi dibawah
0,05 yaitu sebesar 0,000 dan 0,001. Kemudian dapat
dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar
dari rtabel yaitu 0,1966 yang berarti secara keseluruhan
indikator disposible income adalah valid.
c. Uji Validitas Minat Investasi Emas
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Disposible Income
Pernyataan
Y.1
Sig. (2-
Pearson
tailed)
Correlation
0.000
0.641
Keterangan
Valid
44
Y.2
0.000
0.515
Valid
Y.3
0.000
0.621
Valid
Y.4
0.000
0.654
Valid
Y.5
0.000
0.805
Valid
Y.6
0.000
0.703
Valid
Y.7
0.000
0.725
Valid
Y.8
0.000
0.743
Valid
Y.9
0.000
0.745
Valid
Y.10
0.000
0.721
Valid
Y.11
0.000
0.538
Valid
Y.12
0.000
0.777
Valid
Y.13
0.000
0.630
Valid
Y.14
0.000
0.611
Valid
Y.15
0.000
0.566
Valid
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan hasil tabel 4.10 menunjukkan
bahwa semua pernyataan dari variabel minat investasi
emas adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua
pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi dibawah
0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari
nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel
yaitu 0,1966 yang berarti secara keseluruhan indikator
minat investasi emas adalah valid.
4.3.2.2 Uji Reliabilitas
Menurut Imam Ghozali (2018:45), Reliabilitas
adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan
indikator dari variabel atau konstruk. Pengukuran reliabilitas
dikatakan reliabel adalah apabila nilai Cronbach Alpha
45
sebesar 0,70 atau lebih. Hasil dari pengujian reliabilitas
ditampilkan berikut ini :
Tabel 4.11 Hasil Uji Realibilitas
Variabel
Nilai
Standar
Cronbach
Cronch
Alpha
Alpha
Tingkat
Keterangan
0.841
0.70
Reliabel
0.789
0.70
Reliabel
0.906
0.70
Reliabel
Religius
(X1)
Disposible
Income
(X2)
Minat
Investasi
Emas
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa
semua variabel bersifat reliabel karena semua variabel
mendapatkan nilai cronbach alpha diatas 0,70.
4.3.3 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2018:161) uji normalitas bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa
uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal.
a. Analisis Grafik
Salah satu cara untuk melihat data berdistribusi
normal yaitu dengan cara melihat normal Probability plot
46
yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi
normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus
diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Berikut adalah hasil uji Normal P – P Plot
regeression.
Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas P-P Plot Regression
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pada
grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar di
sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah
garis diagonal memberikan pola distribusi yang normal.
Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi
asumsi normalitas.
b. Analisis Statistik Kolmogrov – Smirnov(K – S)
Menurut
Imam
Ghozali
(2018:
163)
Selain
menggunakan uji P-P Plot regression yang hasilnya dapat
dilihat normal secara visual dan akan menyesatkan jika tidak
berhati – hati. Oleh sebab itu selain uji grafik harus dilengkapi
dengan uji statistic. Besarnya nilai test statistic Kolmogorov –
Smirnov adalah berdistribusi normal jika nilai signifikannya >
0.05.
47
Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N
100
Mean
0.0000000
Std. Deviation
5.44151781
Most
Absolute
0.066
Extreme
Positive
0.066
Differences
Negative
-0.044
Normal
Parameters
a,b
Test Statistic
0.066
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200
c,d
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Pada tabel 4.12 one sample kolmogorov-smirnov
test hasil nilai asymp. Sig. sebesar 0,200, hasil ini bila
dibandingkan dengan signifikan 0,05 maka lebih besar,
sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi
normal.
2. Multikolonearitas
Menurut Imam Ghozali (2018:108) Uji multikolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen)). Untuk melihat
multikolinearitas antar variabel independen dapat dilakukan dengan
menggunakan tolerance value dan variance inflation factor (VIF)
yang ditampilkan di dalam tabel coefficients. Adapun kriteria hasil
analisis uji multikolinearitas adalah tolerance ≤ 0,10 atau sama
dengan nilai VIF ≥ 10. Hasil perhitungan data diperoleh nilai
tolerance dan VIF sebagai berikut:
48
Tabel 4.13
Hasil Uji Multikolonearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance
Tingkat Religius
VIF
0.907
1.103
0.907
1.103
(X1)
Disposible Income
(X2)
a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Dari tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel Tingkat
religious mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,907 > 0,1 dan nilai
VIF sebesar 1,103 < 10, variabel disposible Income mempunyai
nilai Tolerance sebesar 0,907 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,103 <
10. Sehingga dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak
terjadi gejala multikolinearitas yaitu korelasi antar variabel bebas
(independen).
3. Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghazali, (2018: 137) Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain.
Dasar Analisis dalam uji ini adalah:
a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk
pola tertentu yang teratur (seperti bergelombang, melebar,
kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi
heteroskedastisitas.
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2018:138).
Berikut hasil uji heteroskedastisitas menggunakan SPSS
Ver 25:
49
. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan gambar 4.2 grafik scatterplot diatas bahwa
titik – titik menyebar secara acak dan tersebar secara merata baik
di sumbu X ataupun sumbu Y. Serta titik terkumpul disuatu
tempat dan tidak membentuk pola tertentu. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa tidak mengalami heteroskedastisitas pada
model regresi ini.
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis
regresi
linier
berganda
digunakan
untuk
menganalisis pengaruh variabel bebas tingkat religious dan
disposible income terhadap variabel terikat yaitu minat investasi
emas di perbankan syariah pada masyarakat kota Tangerang
Selatan.
50
Tabel 4.14 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std.
Model
(Constant)
Tingkat
1
Religius
Disposible
Income
B
Error
4.531
4.704
0.721
0.111
0.756
0.118
Beta
t
Sig.
0.963
0.338
0.462
6.483
0.000
0.459
6.436
0.000
a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan table 4.14 diatas persamaan regresi linier
berganda dapat disusun sebagai berikut:
Y= 4.531 + 0.721(X1) + 0.756(X2) + e
Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Nilai konstanta bernilai positif sebesar 4,531 hal ini
menunjukkan bahwa apabila variabel tingkat religius dan
disposible income jika dianggap konstan (0) maka tingkat
minat masyarakat sebesar 4,531.
2. Koefisien regresi variabel tingkat religus (b1) bernilai positif
sebesar 0,721. Hal ini berarti jika variabel tingkat religius
ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel disposible
income dianggap konstan maka akan meningkatkan minat
masyarakat untuk investasi emas di Perbankan Syariah
sebesar 0,721.
3. Koefisien regresi variabel disposible income (b2) bernilai
positif sebesar 0,756. Hal ini berarti jika variabel disposible
51
income ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel
tingkat religius dianggap konstan maka akan meningkatkan
minat masyarakat kota Tangerang Selatan untuk investasi
emas di Perbankan Syariah sebesar 0,756.
5. Uji Koefisien Regresi Linier Berganda
a. Uji t (Parsial)
Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel
bebas
yaitu
Tingkat
Religius
dan
Disposible
Income
berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat yaitu
minat investasi emas Tingkat signifikansi yang digunakan
dalam penelitian ini yakni sebesar 5% atau 0,05. Untuk
mengetahui hasil dari uji ini diperlukan nilai t tabel yang
kemudian dibandingkan dengan t hitung dari perhitungan
dengan SPSS. Dalam penelitian ini nilai untuk t tabel dengan
responden sebanyak 100 adalah sebesar 1,661. Sedangkan
untuk hipotesis dalam uji t ini dapat ditentukan sebagai
berikut:
Untuk menguji hubungan antara tingkat religius dengan minat
investasi emas:
1. H0: Tidak ada pengaruh tingkat religius (X1) secara parsial
terhadap minat investasi emas di Perbankan Syariah (Y).
2. H1: Ada pengaruh tingkat religius (X1) secara parsial
terhadap minat investasi emas di Perbankan syariah (Y)
Untuk menguji hubungan antara Disposible Income dengan
minat investasi emas:
1. H0: Tidak ada pengaruh disposible income (X2) secara
parsial terhadap minat investasi emas di Perbankan Syariah
(Y).
2. H1: Ada pengaruh disposible income (X2) secara parsial
terhadap minat investasi emas di Perbankan Syariah (Y).
52
Dalam hal ini untuk kriteria pengujian dijelaskan sebagai
berikut :
1. H0 diterima dan H1 ditolak apabila t hitung < t tabel atau
nilai Sig. > 0,05
2. H0 ditolak dan H1 diterima apabila t hitung > t tabel nilai
Sig. < 0,05
Tabel 4.15 Hasil Uji t (parsial)
Coefficientsa
Model
(Constant)
Tingkat
1
Religius
Disposible
Income
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std. Error
4.531
4.704
0.721
0.111
0.756
0.118
Beta
t
Sig.
0.963
0.338
0.462
6.483
0.000
0.459
6.436
0.000
a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh nilai t
hitung dan nilai signifikasi untuk mengetahui pengaruh
masing-masing
variabel
independen
terhadap
variabel
dependen. Rumus mencari t table adalah t table = n – k (100 –
2=98 ) dan dapat dilihat pada t table dengan df 98 adalah
sebesar 1,661. Pada variabel (X1) yaitu tingkat religius
diperoleh nilai t hitung sebesar 6,483 dan nilai Sig. 0,000 Nilai
t hitung > t tabel yaitu 6,483 > 1,661dan nilai sig. < 0,05 yaitu
0,000 < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti
terdapat pengaruh variabel X1 (tingkat religius) secara parsial
terhadap minat investasi emas masyarakat kota Tangerang
Selatan pada Perbankan Syariah. Pada variabel X2 yaitu
disposible income diperoleh nilai t hitung sebesar 6,436 dan
53
nilai Sig. 0,000. Nilai t hitung > t tabel yaitu 6,436> 1,661 dan
nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,000< 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima yang berati terdapat pengaruh variabel X2 (disposible
income) secara parsial terhadap minat investasi emas pada
masyarakat Kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah.
b. Uji F (Simultan)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji
F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu
tingkat religius dan disposible income berpengaruh secara
simultan terhadap variabel terikat yaitu minat investasi emas.
Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 5% atau 0,05. Untuk mengetahui hasil dari uji ini
diperlukan nilai F tabel yang kemudian dibandingkan dengan F
hitung dari perhitungan dengan SPSS.
Dalam penelitian ini nilai untuk F tabel ditentukan dengan
rumus sebagai berikut:
F table = n – k - 1
Keterangan:
n : jumlah responden,
k : jumlah variabel bebas dan terikat
Sehingga dengan jumlah responden sebanyak 100
orang, maka untuk menentukan nilai F tabel adalah (100-3-1 =
96). Nilai ini kemudian dicari pada tabel distribusi F sehingga
diperoleh nilai 3,091. Hipotesis dalam uji F ini dapat sebagai
berikut:
1. H0; Tidak ada pengaruh tingkat religius (X1) dan
disposible income (X2) secara simultan terhadap minat
54
investasi emas masyarakat kota Tangerang Selatan pada
Perbankan Syariah (Y).
2. H1; Ada pengaruh tingkat religius (X1) dan disposible
income (X2) secara simultan terhadap minat investasi emas
masyarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah
(Y).
Kriteria pengujian dapat dijabarkan sebagai berikut:
1) H0 diterima dan H1 ditolak apabila F hitung < F tabel atau
nilai Sig. > 0,05
2) H0 ditolak dan H1 diterima apabila F hitung > F tabel atau
nilai Sig. < 0,05
Tabel 4.16 Hasil Uji F (Simultan)
ANOVAa
Sum of
Mean
Model
Squares
Df
Square
F
Sig.
1
3631.599
2
1815.799
60.085
.000
Residual
2931.401
97
30.221
Total
6563.000
99
b
Regression
a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas
b. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat Religius
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan table 4.16 diketahui bahwa hasil dai uji
F pada variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamasama adalah diperoleh nilai F hitung sebesar 60,085 dan nilai
Sig. 0,000. Berarti nilai F hitung > F tabel yaitu 60,085 > 3,091
dan nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh Tingkat Religius
dan Disposible Income secara simultan terhadap minat
55
investasi emas masyarakat Kota Tangerang Selatan pada
Perbankan Syariah.
c. Analisis Determinasi
Uji determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui
presentase variabel independen secara bersama-sama dapat
menjelaskan variabel dependen (Nilai koefisien determinasi
bisa dilihat pada tabel Model Summary. Tabel model summary
adalah ringkasan dari model dimana Adjust R Square
menyatakan nilai koefisien determinasi.
Tabel 4.17 Uji Koefisien determinasi (R²)
Model Summary
Model
1
R
744
R Square
a
0.553
Adjusted
Std.Eror of
R Square
the Estimate
0.544
5.49733
a. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat Religius
Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai
koefisien determinasi Adjust R Square sebesar 0,544 atau
54,4% yang artinya pengaruh variabel X1, dan X2 terhadap
variabel Y sebesar 54,4% dan sisanya 45,6% dipengaruhi
variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti.
4. 4 Analisis Data (Pembuktian Hipotesis)
Pembahasan dalam penelitian ini bersumber dari paparan teori
yang telah dikemukakan oleh peneliti pada bab sebelumnya. Hasil penelitian
bersumber dari data-data yang diperoleh langsung dari lapangan. Dalam
pembahasan ini peneliti akan menguraikan beberapa teori yang akan
dipadukan dengan keadaan sebenarnya di lapangan sebagai jawaban atas
56
rumusan hipotesis yang telah di sampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk
menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel tingkat religius dan
disposible income terhadap minat investasi emas masyarakat kota Tangerang
Selatan pada Perbankan Syariah. Berdasarkan teori dan tinjauan lapangan
dengan pembagian angket atau kuesioner maka hasil penelitian akan
dipaparkan secara mendetail pada sub bab berikutnya.
4.4.1.
Pengaruh Tingkat Religius Terhadap Minat Investasi Emas
Masyarakat Kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah
Secara Parsial
Berdasarkan uji statistik dengan software SPSS versi 25
variabel tingkat religius (X1) memiliki thitung sebesar
6.483 lebih
besar dari pada ttabel yakni 1.66071 dan arah koefisiennya positif serta
derajat signifikansi kurang dari 0,05. maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa variabel tingkat religius (X1) memiliki hubungan yang positif
dan signifikan terhadap minat investasi emas masyarakat Kota
Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah, maka H1 diterima dan H0
ditolak yang berarti terdapat pengaruh variabel X1 (Tingkat religius)
secara parsial terhadap minat investasi emas masyarakat kota
Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah, sehingga hipotesis H1 yang
menyatakan: “Ada pengaruh antara tingkat religius dengan minat
masyarakat Kota Tangerang Selatan untuk investasi emas pada
Perbankan Syariah”, terbukti kebenarannya. Jadi H0 ditolak dan H1
diterima. Sehingga variabel tingkat religious (X1) berpengaruh terhadap
minat masyarakat investasi emas di perbankan syariah.
Alasan
tingkat
religius
berpengaruh
terhadap
minat
investasi emas masyarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan
Syariah adalah karena sebagian besar penduduk kota Tangerang Selatan
adalah muslim, dan sebagai orang muslim telah
mengetahui adanya
perintah dan larangan yang telah terdapat dalam Al Qur’an dan Hadist
dan diamalkan dalam kehidupan sehari – hari sebagai amalan
57
muamalah. Untuk berinvestasi secara syar’i dan aman adalah dengan
menggunakan lembaga perbankan syariah yang telah sesuai dengan
prinsip – prinsip syariah.
Dalam sejarah mencatat bahwa dinar dan dirham dijadikan
sebagai mata uang resmi di masa Rasululllah, al-Khulafa ar-Rasyidin
dan dinasti-dinasti Islam sampai runtuhnya Turki Usmani tahun 1923.
Penggunaan emas masa itu sangat stabil dan tidak mengalami inflasi
yang berarti. (Hasan, 2017). Selain itu investasi emas pada perbankan
syariah jauh dari unsur riba. Bank syariah dengan sistem bagi hasil
dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam menanggung resiko
usaha dan berbagi hasil usaha antara pemilik dana (shâhibul mâl) yang
menyimpan uangnya di lembaga, lembaga selaku pengelola dana
(mudharib) dan masyarakat yang membutuhkan dana yang bisa
berstatus peminjam dana atau pengelola usaha.(Asriani, 2015)
Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Hayati (2016)
yaitu Islam sangat mendorong manusia untuk melakukan investasi, hal
ini dilator belakangi oleh landasan ajaran perintah untuk membayar
zakat bagi orang yang memiliki aset yang tidak produktif (idle asset),
sebaliknya asset yang dikelola secara produktif tidak dikenakan
kewajiban zakat. Zakat baru akan dipungut dari hasil yang telah
diperoleh melalui investasi tersebut. Jadi bagi mereka yang tidak
berinvestasi maka zakat akan dibayarkan dengan mengambil dari aset
yang dimilikinya, dan jika hal itu berlangsung secara terus menerus
maka akibatnya jumlah aset yang dimiliki semakin berkurang, sehingga
hal ini dapat terlihat jelas betapa Islam sangat mendorong investasi.
Sebelum seseorang atau badan hukum melakukan investasi sebaiknya
terlebih dahulu mengenal, mempelajari, memahami jenis-jenis produk
investasi,dan alasan berinvestasi. Hal ini, dapat memberikan gambaran
dan tuntunan dalam memilih produk mana yang tepat, produk tersebut
benar-benar halal (sesuai dengan prinsip syariah), produk berisiko
58
rendah. Sehingga, tidak terpengaruh oleh iming-iming keuntungan
suatu investasi yang menyesatkan (investasi bodong).
Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan
penelitian yang dilakukan oleh (Fauziah, 2019) Hasil penelitiannya
menyatakan tingkat religiusitas mahasiswa tidak memiliki pengaruh
terhadap keputusan investasi. Dalam artian pengambilan keputusan
investasi yang dilakukan oleh mahasiswa tidak didasarkan pada tingkat
religiusitas yang dimiliki.
Selain itu sebagian masyarakat masih bersikap fanatisme dengan
investasi emas pada bank
syariah karena masih ragu dengan
operasional bank syariah yang tidak menggunakan sistem bunga.
Ketidakyakinan ini berawal dari kurangnya pengetahuan dan informasi
tentang prinsip – prinsip syariah di perbankan syariah.
4.4.2.
Pengaruh Disposible Income Terhadap Minat Investasi Emas
Masyarakat Kota Tangerang Selatan di Perbankan Syariah Secara
Parsial
Berdasarkan uji statistik dengan software SPSS versi 25
variabel disposible income (X2) memiliki thitung sebesar 6,436 lebih
besar dari pada t tabel yakni 1,66071 dan arah koefisiennya positif serta
derajat signifikansi kurang dari 0,05. maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa variabel disposible income (X2) memiliki hubungan yang positif
dan signifikan terhadap minat investasi yang dilakukan oleh Masyarakat
Kota Tangerang Selatan.
Hasil dari perhitungan statistik tersebut memberikan
penjelasan bahwa disposible income yang dimiliki oleh Masyarakat
Kota Tangerang Selatan mampu memberikan pengaruh terhadap minat
investasi emas. Dari profil responden diatas dapat diketahui bahwa
pekerjaan responden didominasi oleh pegawai swasta dengan jumlah
51%.
59
Dengan demikian, semakin besar pendapatan/disposible
income
yang dimiliki masyarakat maka akan semakin kuat pula
pengaruhnya terhadap minat investasi. Hasil dari temuan ini memiliki
kesesuaian dengan hasil penelitian (Azizah, 2016) bahwasannya
pendapatan memiliki pengaruh tehadap minat seseorang dalam
berinvestasi khususnya emas. Ketika seorang nasabah memiliki
pendapatan yang lebih maka akan dialokasikan pada investasi emas.
4.4.3.
Pengaruh Tingkat Religius dan Disposible Income Terhadap
Minat Investasi Emas Masyarakat Kota Tangerang Selatan di
Perbankan Syariah Secara Simultan
Berdasarkan uji statistik dapat diketahui uji F menunjukkan
bahwa nilai F hitung sebesar 60,085 dengan tingkat signifikansi (sig )
sebesar 0,000. Angka tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan
derajat signifikansi 0,05. Dengan demikian maka variabel bebas yang
terdiri dari variabel tingkat religius dan disposible income secara
bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat
investasi emas.
Hasil uji statistik tersebut memberikan pengertian bahwa
kedua variabel bebas berupa variabel tingkat religius dan disposible
income secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel minat investasi emas. Artinya, semakin tinggi tingkat religius
dan didposible income yang dimiliki masyarakat kota Tangerang Selatan
maka akan semakin baik pengaruhnya terhadap minat investasi emas
pada Perbankan Syariah.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5. 1 Simpulan
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan faktor tingkat
religius atau disposible income yang berpengaruh terhadap minat
masyarakat untuk investasi emas di Perbankan Syariah. Dengan jumlah
responden sebanyak 100 orang. Berdasarkan pada data yang telah dilakukan
terhadap permasalahan dengan menggunakan regresi berganda, maka dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Variabel tingkat religius (X1) memiliki nilai tingkat signifikansi sebesar
0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti H1(1) diterima. Sehingga dapat
dikatakan bahwa tingkat religius berpengaruh signifikan terhadap minat
masyarakat untuk investasi emas.
2. Variabel disposible income (X2) memiliki nilai tingkat signifikasi
sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti H(1)2 diterima. Sehingga
dapat dikatakan bahwa disposible income berpengaruh signifikan
terhadap minat masyarakat untuk investasi emas.
3. Berdasarkan uji regresi linier berganda, variabel tingkat religius dan
disposible income secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
Minat Masyarakat Investasi Emas dengan nilai uji F sebesar 60,085
sedangkan f tabel sebesar 3,091 dan signifikasnsi 0,000 < 0,05 maka
variabel independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen. Besarnya Adjusted R Square (Adj R2)
adalah 0,544 atau 54,4%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase
sumbangan variabel tingkat religius dan disposible income terhadap
variabel minat masyarakat terhadap investasi emas pada Perbankan
Syariah sebesar 54,4% dan sisanya sebesar 45,6% dipengaruhi oleh
variabel lain.
60
61
5. 2
Saran
Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menyajikan penelitian yang
lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa
hal diantaranya:
1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel yang dapat
mempengaruhi minat masyarakat terhadap investasi emas seperti faktor
Pengetahuan, Pendidikan, dan Keuntungan atas investasi emas di
Perbankan Syariah.
2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempersempit daerah survey,
sehingga penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum
dasar.
3. Selain kuisioner juga dapat menggunakan data lain seperti wawancara
ke pegawai
Perbankan Syariah dan responden yang dapat membantu
informasi tambahan terhadap penelitian.
4. Berdasarkan penelitian ini bahwa faktor tingkat religius sangat
berpengaruh
dibandingkan
pendapatan.
Bagi
perbankan
syariah
diharapkan untuk lebih:
a) Memaksimalkan kualitas pelayanan yang terbaik kepada nasabah
dan meningkatkan kinerja pelaku perbankan Syariah untuk
meningkatkan kepercayaan pada masyarakat.
b) Mensosialisasikan perbankan Syariah dengan memperkenalkan
produk dan jasa melalui media massa, media elektronik, door to
door, dialog, ceramah kepada masyarakat dan lebih luas lagi.
c) Pemilihan lokasi bank Syariah yang strategis, mudah transportasi,
lingkungan yang aman nyaman. Dengan demikian kemungkinan
besar masyarakat akan meningkatkan minat menabung di bank
Syariah
d) Perbankan Syariah harus lebih menonjolkan ketaatan terhadap
hukum Syariat Islam.
e) Kurangnya minat serta informasi terhadap Perbankan Syariah, maka
perlu adanya sosialisasi dalam hal edukasi harus lebih sering di
62
lakukan agar seluruh aspek masyarakat mengetahui keberadaan dan
keunggulan Perbankan Syariah.
5. Untuk Masyarakat Kota Tangerang Selatan harus selalu memotivasi satu
sama lain agar tertarik untuk investasi emas di Perbankan Syariah bahwa
Perbankan Syariah adalah bank yang menggunakan prinsip Syar’i sesuai
dengan Al-Qur`an dan Hadist. Dan juga terdapat Dewan Pengawas
Syariah yang mengawasi kegiatan operasional perbankan dan memiliki
prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa. Berbeda dengan perbankan
konvensional yang memakai bunga dalam kegiatan operasionalnya.
DAFTAR PUSTAKA
Albert, Kurniawan. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis : Teori,
Konsep, dan Praktik Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Al Bakir, Muhammad. 2001. Adab Mencari Nafkah. Bandung: Penerbit Kharisma
Asriani, A. 2015. Investasi Emas Syariah dalam Perpektif Hukum Islam. Al´Adalah.
Azizah, M. 2016. Pengaruh Pendapatan dan Pendidikan Nasabah Terhadap
Minat Nasabah Investasi Emas Di BSM KC Warung Buncit (Vol.
147). Skripsi.
Fauziah, L. N. 2019. “ Analisis Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Dan
Religiusitas Terhadap Keputusan Investasi Studi Pada Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Uin Maulana Malik Ibrahim Malang .Skripsi.
Ferdinand, Augusty, 2006. Metode Penelitian Manajemen, Semarang : Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan penerbit-Undip.
Glock, C.Y. & Stark, R. (1966). Religion and Society in Tension. NewYork: Rand
McNally & Company.Hameed.
Habibah, N. U. 2017. Perkembangan Gadai Emas ke Investasi Emas pada
Pegadaian Syariah. Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan
Syariah, 1(1), 81–97. https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i1.2095
Hasan, A. 2017. Dilema Penerapan Emas ( Dinar ) sebagai Mata Uang
Internasional : Studi atas Politik Moneter Dunia Asyari Hasan.
Hayati, M., Ekonomi, F., Islam, B., Raden, I., & Lampung, I. 2016. Investasi
Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Journal of IslamicEconomics
and
Business),
1(1),
66–78.
Retrieved
from
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika
Jannah, Sinta. A. 2017. Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Minat Investasi Logam Mulia Pada Pegadaian Unit Pembantu
SyariahPasar
III
Muara
Enim. UIN
Raden
Fatah.
Palembang.Skripsi
Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Perada.
Karima, L. 2018. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa
untuk melakukan investasi di pasar modal syariah (studi kasus
mahasiswa fakultas ekonomi universitas islam indonesia). Skripsi.
63
64
Manan.2017. Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta. Prenada Media.
Mohammad, F. 2018. Analisis Pengaruh Tingkat Disposible Income dan Tingkat
Pengetahuan Terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Bank
Syariah. UIN Jakarta. Journal of Chemical Information and
Modeling,53(9),1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Mulyandari, D. 2018. pengaruh promosi, kualitas pelayanan dan pendapatan
nasabah terhadap minat asabah untuk investasi emas di bank
syariah mandiri cabang wonogiri. Ekonomi Dan Bisnis Islam, 15.
Nurmalina. (2019). Pengaruh Tingkat Disposible Income dan Tingkat Pengetahuan
Mahasiswa Perbankan Syariah Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar
Modal Syariah (Studi Pada Investor Galeri Investasi Syariah di IAIN
Bengkulu)
Oliver, J. 2013. Mekanisme Pembayaran Uang Muka dalam Produk Cicil Emas di
Bank Syariah Mandiri Gresik.. Journal of Chemical Information
and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.
Ramayulis. 2015. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta:Kalam Mulia.
Rodoni,Ahmad.2009. Investasi Syariah, Penerbit Lembaga Penelitian UIN
Jakarta.
Rukmana, Amir.M. 2012. Bank Syariah: Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di
Indonesia. Jakarta. Penerbit: Erlangga. .
Saleh, Abdul R. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Prespektif Islam. Jakarta:
Prenada Media.
Sugiyono. (2018). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Surono. 2008. Anggaran Pendapatan dan Keluarga. Yogyakarta:Graha Ilmu.
Sulistyowati, N. W. 2015. Pengaruh Motivasi Ekstrinsik Dan Prestasi Belajar
Akuntansi Terhadap Minat Investasi Dan Keputusan Investasi
Mahasiswa FE Program Studi Akuntansi UNESA. Ekonomi
Pendidikan Dan Kewirausahaan, 3, 76–90.
Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.
65
Website:
Hartomo, Giri. 2019. economy.okezone.com. [Online] 8 2, 2019. [Cited: 11 25,
2019.] https://economy.okezone.com/read/2019/09/02/20/2099589/harga-naik-398-emas-penyumbang-inflasi-agustus-2019.
Pusparisa, Yosepha. 2019. databoks.katadata.co.id. [Online] 11 4, 2019. [Cited:
11 4, 2019.] https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/04/kuartal-iii2019-realisasi-investasi-terbesar-dalam-lima-tahun-terakhir.
Wahyudi, Muhammad Dicky. 2018.
https://www.kompasiana.com/muhammaddickiwahyudivall007/5af653dfdd0fa80e
93591d23/bank-konvensional-vs-bank-syariah-siapa-yang-lebih-unggul-dalamsegi-sistem-dan-pertumbuhan-nasabah?page=all. [Online] 5 2018. [Cited: 11 28,
2019.] https://www.kompasiana.com.
https://centrausaha.com/investasi-emas-bank-syariah/
https://tafsirweb.com/650-surat-al-baqarah-ayat-168.html
https://www.kajianpustaka.com/2018/12/fungsi-dimensi-dan-faktor-yang
mempengaruhi-religiusitas.html
https://biropemerintahan.bantenprov.go.id/profil-kota-tangerang-selatan
http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPI
M_1542253680BAB_II_RPIJM_New_Profil_Tangsel.pdf
www.slideshare.net/rfksybn/fatwadsnmuino77tentangmurabahahemas
www.infoperbankan.com/bank-syariah-mandiri/tabel-kredit-emas-bankmandiri-syariah.html
66
LAMPIRAN 1
KUESIONER
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Dengan Hormat,
Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir/skripsi sebagai mahasiswa
Program Strata Satu (S1) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta ,
saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
:Nur Khotimah
NIM
: 2016353388
Program Studi
: Akuntansi Syariah
Bermaksud untuk melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi
dengan judul " Analisis Pengaruh Tingkat Religius dan Disposible Income
Terhadap Minat Investasi Emas Pada Perbankan Syariah di Wilayah Kota
Tangerang Selatan " . Sehubungan dengan hal tersebut peneliti mengharapkan
bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk kesediaanya mengisi kuisioner ini dengan
memberikan penilaian secara objektif. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i isikan akan
dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis
penelitian peneliti semata. Atas Kesediaan waktu dan kerjasama
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuisioner ini. Peneliti ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Hormat Saya
(Nur Khotimah)
67
A. PROFIL RESPONDEN
Ceklis pada jawaban yang paling sesuai dengan data pribadi
Bapak/Ibu/Saudara/i.
1. Usia
18 – 23 Tahun
36 – 41 Tahun
24 -29 Tahun
42 – 47 Tahun
30 – 35 Tahun
48 – 53 Tahun
2. Jenis Kelamin
Laki – Laki
Perempuan
3. Status Pernikahan
Menikah
Belum Menikah
4. Pekerjaan
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pedagang
Pegawai Swasta
Buruh
Wirausaha
Mahasiswa
5. Alamat
Kecamatan Serpong
Kecamatan Pondok Aren
Kecamatan Serpong Utara
Kecamatan Pamulang
Kecamatan Ciputat
Kecamatan Setu
Kecamatan Ciputat Timur
68
B. Petunjuk pengisian dalam pernyataan dibawah ini berilah tanda Checklist
dalam setiap jawaban yang dianggap sesuai dengan keterangan sebagai berikut:
1. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan Skor 1
2. Tidak Setuju (TS) dengan Skor 2
3. Netral (N) dengan skor 3
4. Setuju (S) dengan skor 4
5. Sangat Setuju (SS) dengan skor 5
1. Variabel X1 (Tingkat Religiusitas)
No
PERNYATAAN
Dimensi Keyakinan
1
Dengan berinvestasi emas di bank syariah saya
merasa telah menjalankan perintah Allah
Dengan berinvestasi emas pada perbankan
syariah dapat memberikan keberkahan
Dimensi Ritualistik
Bagi saya berinvestasi di perbankan syariah
merupakan bagian dari pengamalan muamalah
Saya wajib membayar zakat, karena merupakan
salah satu rukun islam
Dimensi Intelektual
Saya mampu membedakan antara bank syariah
dengan bank konvensional
Saya mengetahui bahwa riba itu haram dan dilarang
agama
Dimensi Konsekuensi
Bagi saya investasi emas pada perbankan syariah
dapat memberikan manfaat lebih dibandingkan
bank suka
konvensional
Saya
membantu orang lain dengan
meminjamkan uang tanpa bunga
Dimensi Pengalaman
Bagi saya investasi emas di perbankan syariah
lebih menarik dan aman, serta meningkatkan
kepuasan
rohani
Saya percaya
bahwa harta yang dimiliki di
dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban
diakhirat kelak
2
3
4
5
6
7
8
9
10
STS TS
N
S
SS
69
2. Variabel X2 Disposibel Income
Berapakah pendapatan Bapak/Ibu /Saudara/i dalam satu bulan ?
Rp. 0; - Rp. 3.000.000;
Rp. 3.000.001; - Rp. 6.000.000;
Rp. 6.000.001; - Rp. 10.000.000;
Rp. 10.000.001; -Rp. 15.000.000;
Lebih dari Rp. 15.000.000;
No
PERNYATAAN
1
Saya melakukan kegiatan lain untuk memperoleh
penghasilan tambahan
2
Saya memiliki investasi jangka panjang sebagai
sumber pendapatan lainnya
3
Saya mampu menyisihkan pendapatan untuk investasi
emas pada bank syariah
4
Saya mempunyai penghasilan yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan saya dan keluarga saya
5
6
7
8
Saya mampu merencanakan keuangan saya dengan
baik
Saya mengetahui bahwa apabila uang hanya ditabung
di bank tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan
yang akan dating
Saya memiliki pendapatan hanya untuk kebutuhan saat
ini saja
Saya mampu merencanakan keputusan investasi saya
dengan baik
STS TS
N
S
SS
70
3. Variabel Y Minat Investasi Emas
No
PERNYATAAN
1 Saya berminat investasi emas di bank syariah
2 Emas merupakan logam mulia yang tidak lekang oleh
waktu
Berdasarkan
data dari tahun ketahun harga emas lebih
3 cenderung naik, sehingga saya memutuskan untuk
melakukan
investasi emas
4 Saya merasa investasi emas dapat menjadi salah satu
pilihan dalam berinvestasi
5 Saya berminat investasi emas di bank syariah karena
prosedurnya mudah
6 Saya ingin mendapatkan keuntungan dari hasil
investasi emas yang halal
7 Saya berminat investasi emas di bank syariah karena
sesuai dengan prinsip syariah
Saya berminat Investasi emas karena investasi ini
8 aman dari
Inflasi
9 Saya berminat investasi emas karena investasi ini
sangat menjanjikan untuk masa depan
10 Saya lebih menyukai investasi emas dibandingkan
dengan investasi lainnya
11 Saya pernah mendapat tawaran menjadi nasabah bank
syariah untuk investasi emas
12 Saya tertarik melakukan investasi karena harga
emas dalam jangka panjang cenderung naik.
13 Saya pernah melihat iklan, brosur tentang investasi
emas pada perbankan syariah
14 Saya pernah mencari informasi tentang investasi emas
pada perbankan syariah
15 Saya berminat untuk mengajak teman, kerabat dan
saudara saya untuk investasi di perbankan syariah
STS TS
N
S
SS
71
LAMPIRAN 2
TINGKAT RELIGIUS
Responden X1.1
X1.
X1.
X1.
X1.
X1.
X1.
X1.
X1. X1.10
Total
1
2
3
3
5
4
5
3
3
3
5
36
2
4
4
4
5
3
5
4
5
4
5
43
3
1
2
1
2
1
2
2
1
1
1
14
4
4
5
4
5
5
5
4
5
5
5
47
5
3
4
4
5
3
4
3
4
3
2
35
6
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
7
3
3
3
5
4
5
3
5
3
5
39
8
3
3
4
5
5
4
3
5
4
5
41
9
3
3
5
5
5
5
3
3
3
5
40
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
11
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
12
5
4
3
5
5
5
5
5
5
3
45
13
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
49
14
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
32
15
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
47
16
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
17
5
5
5
5
5
4
5
3
4
5
46
18
5
5
4
5
5
3
4
4
4
5
44
19
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
20
4
3
4
4
4
5
5
3
3
5
40
21
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
46
22
3
3
3
5
2
5
3
5
3
5
37
23
2
3
3
5
4
5
3
4
3
5
37
24
4
2
1
5
5
5
5
5
5
5
42
25
3
4
4
5
5
5
5
4
4
5
44
26
3
3
3
5
4
5
3
5
3
5
39
72
27
3
3
3
5
4
4
3
3
3
2
33
28
2
3
3
5
4
5
4
5
3
5
39
29
4
4
4
5
5
5
4
4
3
5
43
30
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
39
31
2
2
2
2
2
2
5
5
5
5
32
32
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
33
3
3
4
5
4
5
4
4
3
5
40
34
3
3
3
5
3
5
3
4
3
5
37
35
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
48
36
3
3
3
5
3
5
3
3
3
5
36
37
2
2
2
5
4
4
2
5
2
5
33
38
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
46
39
3
4
4
4
4
5
4
4
4
4
40
40
4
4
4
5
5
5
4
3
4
4
42
41
4
5
4
5
4
4
4
4
4
5
43
42
2
2
3
5
5
4
4
4
3
4
36
43
3
3
3
3
5
5
4
4
3
3
36
44
3
3
4
5
5
5
3
5
3
5
41
45
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
48
46
3
3
4
5
3
5
3
5
4
4
39
47
2
4
4
5
5
5
3
3
3
5
39
48
3
3
4
5
4
5
4
3
4
5
40
49
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
50
2
3
4
5
4
5
3
5
3
5
39
51
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
52
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
30
53
2
2
3
5
4
5
3
4
3
5
36
54
3
3
3
5
4
5
3
2
3
55
3
3
4
5
4
5
4
3
3
5
39
56
4
4
4
5
4
5
3
3
3
5
40
57
3
3
4
5
4
4
3
3
3
5
37
36
73
58
4
4
4
5
5
5
4
3
4
5
43
59
4
4
4
5
5
5
4
3
4
5
43
60
4
4
4
5
4
5
3
3
4
5
41
61
3
3
4
4
3
4
3
4
3
5
36
62
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
41
63
3
3
4
5
4
4
4
4
4
5
40
64
3
3
4
4
4
5
3
4
3
4
37
65
4
4
5
5
4
4
3
4
4
5
42
66
3
2
3
5
5
4
3
4
3
5
37
67
4
4
3
3
4
4
3
4
3
5
37
68
3
3
3
5
5
5
3
5
5
5
42
69
3
3
5
5
5
5
2
4
2
5
39
70
3
3
4
5
5
5
3
5
3
5
41
71
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
43
72
3
4
3
5
4
5
4
4
4
4
40
73
3
4
3
5
5
5
5
5
3
5
43
74
3
4
3
4
4
3
3
3
4
5
36
75
3
4
4
5
4
5
4
5
3
5
42
76
3
4
4
4
4
4
4
4
5
4
40
77
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
45
78
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
79
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
50
80
4
4
4
5
4
5
4
5
4
5
44
81
3
3
4
4
3
5
3
3
3
5
36
82
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
43
83
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
41
84
3
3
3
5
4
5
4
3
4
4
38
85
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
41
86
3
3
3
5
4
5
4
4
3
3
37
87
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
48
88
4
4
4
5
5
5
3
4
4
5
43
89
4
4
4
5
3
4
3
4
2
5
38
74
90
3
3
3
3
3
5
3
4
3
5
35
91
3
4
3
5
4
5
3
4
3
5
39
92
3
4
4
5
2
5
3
4
3
5
38
93
3
4
4
5
4
5
3
3
3
5
39
94
3
3
3
4
3
4
3
5
3
5
36
95
3
3
3
5
3
5
3
5
4
3
37
96
4
4
5
5
3
5
4
5
4
5
44
97
1
4
4
5
4
5
4
4
4
5
40
98
1
1
4
4
4
3
5
3
5
5
35
99
2
4
3
5
5
5
4
5
5
5
43
100
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
47
DISPOSIBLE INCOME
Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8
Total
1
1
1
1
1
3
2
3
3
15
2
4
3
3
4
3
3
4
3
27
3
1
2
2
2
1
2
1
1
12
4
4
4
4
5
4
4
3
4
32
5
4
3
4
4
5
3
2
4
29
6
2
1
2
2
2
4
3
3
19
7
4
4
3
4
4
3
2
3
27
8
1
1
1
3
4
1
3
4
18
9
1
1
3
5
5
3
2
3
23
10
4
4
4
4
4
4
4
4
32
11
4
4
4
4
4
5
2
4
31
12
3
2
4
5
5
4
5
3
31
13
2
2
2
5
5
5
3
5
29
14
3
3
3
3
3
3
3
3
24
15
4
5
4
4
5
5
1
5
33
75
16
2
2
4
4
4
4
4
3
27
17
1
2
2
5
4
4
4
3
25
18
3
3
3
4
4
5
5
4
31
19
4
4
4
4
4
4
4
4
32
20
1
1
3
5
3
3
3
2
21
21
3
3
3
4
4
2
2
3
24
22
5
3
2
3
3
3
3
3
25
23
3
3
2
3
3
5
2
3
24
24
5
5
5
5
5
5
5
5
40
25
2
2
5
5
4
3
2
4
27
26
4
4
3
4
4
4
3
3
29
27
3
3
3
3
4
4
4
3
27
28
2
4
3
4
3
5
3
3
27
29
3
4
4
4
4
5
4
4
32
30
4
4
4
3
3
4
3
4
29
31
5
5
5
5
5
5
5
5
40
32
4
4
4
4
4
4
5
4
33
33
3
3
3
4
3
3
3
4
26
34
4
3
2
5
5
3
1
3
26
35
2
5
4
3
4
5
4
4
31
36
3
2
3
3
2
2
4
2
21
37
5
2
2
4
4
2
4
4
27
38
4
5
5
4
5
5
4
4
36
39
3
4
4
4
5
5
3
4
32
40
3
3
4
4
4
3
3
4
28
41
5
4
4
3
4
4
4
4
32
42
4
3
3
4
4
5
5
3
31
43
4
3
3
4
4
3
3
3
27
44
5
4
3
5
5
5
2
5
34
45
1
1
1
1
4
4
3
5
20
46
3
4
4
4
5
5
3
3
31
47
5
5
3
4
4
4
2
4
31
76
48
1
1
3
5
5
4
3
3
25
49
4
4
4
4
4
4
4
4
32
50
4
5
4
4
4
5
4
5
35
51
3
3
3
3
3
3
3
3
24
52
3
3
3
3
3
3
3
3
24
53
3
3
2
4
3
4
3
4
26
54
5
3
3
4
4
4
4
3
30
55
4
3
3
4
5
5
3
4
31
56
5
4
4
4
4
5
2
4
32
57
3
3
3
4
4
3
2
4
26
58
4
4
3
4
4
4
3
4
30
59
4
4
3
4
4
4
3
4
30
60
3
4
4
2
3
4
4
3
27
61
3
3
3
4
4
3
2
3
25
62
4
3
2
4
4
4
4
4
29
63
4
4
4
3
3
4
3
3
28
64
3
3
3
3
4
3
4
4
27
65
3
2
1
2
4
1
2
4
19
66
5
4
3
5
5
4
2
5
33
67
2
3
2
2
3
4
4
3
23
68
4
4
3
4
3
5
4
4
31
69
2
1
3
3
3
1
1
3
17
70
3
2
2
2
4
4
4
4
25
71
4
3
3
3
3
3
4
4
27
72
4
4
4
4
4
4
4
4
32
73
4
3
3
3
4
4
3
3
27
74
2
2
2
3
3
3
3
3
21
75
3
3
3
5
5
4
2
5
30
76
4
3
4
4
5
4
4
5
33
77
5
5
5
5
4
4
2
4
34
78
3
4
3
3
3
4
4
3
27
77
79
5
2
2
5
4
2
2
5
27
80
5
4
4
4
5
4
4
4
34
81
2
2
2
4
4
3
4
2
23
82
2
2
3
4
4
4
3
4
26
83
5
5
4
5
5
4
5
4
37
84
4
4
4
4
4
4
4
4
32
85
4
4
2
4
4
4
4
4
30
86
3
3
3
4
4
3
4
4
28
87
4
5
5
5
5
4
2
4
34
88
5
5
3
4
4
4
3
3
31
89
2
2
2
2
3
5
4
3
23
90
4
3
3
3
4
3
3
3
26
91
3
3
3
3
3
4
4
3
26
92
5
4
3
4
5
5
2
3
31
93
2
2
4
3
3
5
3
3
25
94
2
2
2
2
2
4
4
2
20
95
4
3
4
4
4
4
4
4
31
96
5
5
5
3
5
2
2
5
32
97
4
3
3
4
4
4
3
4
29
98
4
4
3
4
4
4
4
4
31
99
3
4
2
4
4
4
2
4
27
100
4
4
4
3
4
4
3
5
31
78
MINAT INVESTASI EMAS
Responde
Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Y.12 Y.13 Y.14 Y.15 Total
n
1
3
4
3
3
3
3
3
4
4
3
1
4
4
2
3
47
2
4
5
5
4
4
5
4
4
3
5
4
5
4
3
4
63
3
2
1
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
2
21
4
4
5
5
5
4
4
4
4
5
5
3
4
2
4
4
62
5
3
5
3
4
4
5
4
4
4
4
3
4
4
4
4
59
6
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
46
7
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
43
8
4
5
4
4
3
3
3
3
3
4
1
3
4
4
3
51
9
3
5
5
5
3
3
3
5
5
5
3
5
3
3
3
59
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
11
4
4
4
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
3
3
59
12
5
5
5
5
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
56
13
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
2
5
5
3
3
68
14
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
15
5
5
4
4
4
5
4
4
5
4
3
5
5
5
4
66
16
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
3
4
2
4
4
58
17
3
5
5
5
2
4
4
5
3
2
1
3
2
1
4
49
18
3
5
4
5
3
4
4
4
5
5
3
5
5
5
3
63
19
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
20
4
4
4
5
3
5
4
4
3
3
3
4
4
3
5
58
21
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
47
22
2
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
46
23
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
2
3
4
4
3
49
24
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
75
25
4
5
5
5
3
4
5
4
4
4
2
4
5
2
4
60
26
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
5
3
3
3
51
27
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
4
44
28
4
5
4
4
3
4
4
4
4
4
1
4
2
2
3
52
29
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
3
5
4
3
3
64
30
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
56
79
31
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
75
32
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
62
33
3
4
4
4
3
4
3
3
3
3
2
3
3
3
2
47
34
3
4
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
49
35
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
2
5
3
2
5
66
36
3
5
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
49
37
3
5
3
3
3
3
3
3
4
2
1
4
3
2
3
45
38
4
5
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
4
68
39
3
4
4
4
4
4
4
4
3
2
2
3
4
4
4
53
40
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
3
57
41
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
3
4
3
4
4
54
42
4
5
5
5
4
3
4
3
3
5
3
5
4
3
3
59
43
2
4
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
3
47
44
3
5
4
3
3
3
3
3
3
3
4
3
4
3
3
50
45
3
4
4
4
4
5
5
5
5
4
5
4
5
4
5
66
46
5
5
5
5
2
5
3
4
5
3
1
5
3
2
2
55
47
3
5
5
5
4
4
4
5
5
5
4
5
4
4
4
66
48
3
5
4
4
3
5
5
5
4
3
1
3
1
1
3
50
49
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
50
4
5
4
4
3
3
3
4
4
2
2
4
4
2
4
52
51
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
52
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
5
5
5
56
53
3
4
4
3
3
3
4
4
4
2
3
3
3
3
3
49
54
3
4
5
4
4
4
3
4
4
3
3
4
3
2
3
53
55
3
5
4
4
3
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
54
56
4
4
3
4
3
4
4
4
4
3
3
3
4
2
3
52
57
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
4
2
2
45
58
3
5
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
56
59
3
5
4
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
55
60
3
5
5
4
3
4
3
4
4
3
2
4
3
2
2
51
61
3
4
3
4
3
4
3
3
3
3
4
3
3
2
3
48
80
62
2
4
4
4
4
4
4
4
4
2
2
4
4
3
4
53
63
3
4
3
3
3
3
4
3
3
3
4
4
4
4
4
52
64
3
5
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
49
65
4
3
3
3
3
5
5
3
4
3
3
3
3
3
3
51
66
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
45
67
2
4
4
4
3
4
3
2
4
3
4
4
3
3
2
49
68
4
5
4
4
4
5
4
4
4
3
3
5
3
4
3
59
69
3
5
4
5
2
4
5
2
4
1
1
3
2
1
3
45
70
3
5
4
5
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
4
56
71
4
3
3
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
56
72
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
63
73
4
3
2
5
4
4
4
3
4
4
4
5
3
3
4
56
74
4
5
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
2
2
2
52
75
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
76
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
59
77
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
78
4
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
3
66
79
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
75
80
5
4
5
5
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
68
81
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
2
3
2
3
3
45
82
4
4
3
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
57
83
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
60
84
3
3
4
3
4
4
3
4
3
3
3
4
4
5
5
55
85
2
4
2
4
2
4
4
4
4
4
2
4
2
2
2
46
86
4
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
47
87
5
3
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
3
62
88
4
5
4
4
4
4
4
5
5
3
3
5
4
4
3
61
89
4
4
4
3
3
4
3
4
4
3
2
2
2
2
2
46
81
90
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
48
91
3
4
3
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
47
92
3
5
5
5
3
5
3
5
4
3
4
4
2
2
2
55
93
4
5
5
5
3
5
4
4
4
3
2
4
4
4
3
59
94
2
5
4
4
3
4
3
3
3
3
4
3
2
2
2
47
95
3
5
4
4
3
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
51
96
3
5
4
4
3
5
3
3
3
1
2
3
4
3
5
51
97
4
4
5
4
3
5
4
4
3
3
2
4
3
3
3
54
98
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
58
99
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
56
100
4
5
5
3
5
5
5
4
4
3
2
4
4
2
5
60
82
LAMPIRAN 3
HASIL OUTPUT SPSS
1. Descriptive Statistic
Descriptive Statistics
Total_X1
Total_X2
Total_Y
Valid N
(listwise)
N
100
Minimum
14,00
Maximum
50,00
Mean
40,2000
Std.
Deviation
5,21846
100
100
100
12,00
21,00
40,00
75,00
28,0200
54,7000
4,93796
8,14205
2. Hasil uji validitas
Uji Validitas Variabel Tingkat Religius (X1)
Correlations
Total_
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1
X1.1 Pearson
1 .725 ** .539 ** .201 * .391 ** .213 * .470 ** .252 * .489 ** 0,138 .711 **
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
0,000 0,000 0,045 0,000 0,033 0,000 0,011 0,000 0,171 0,000
100
X1.2 Pearson .725
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
**
100
100
100
100
100
100
100
**
*
**
**
**
*
**
1 .614
0,000
.247
.357
.261
.431
100
100
100
100
100
100
1
**
**
**
**
0,000 0,000
100
.230
.483
100
100
0,167 .720 **
0,000 0,013 0,000 0,009 0,000 0,021 0,000 0,096 0,000
X1.3 Pearson .539 ** .614 **
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
100
100
100
.360
.417
.315
.347
100
100
100
100
0,176 .386 ** .341 ** .705 **
0,000 0,000 0,001 0,000 0,080 0,000 0,001 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
83
Correlations
X1.1
X1.4 Pearson
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
.201
X1.6 Pearson
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
X1.8 Pearson
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
*
.247 .360
**
X1.4
X1.5
1
100
100
100
**
**
**
**
.357
.417
X1.6
.477
**
.477
100
100
100
100
100
*
**
**
**
**
100
100
**
**
**
.431
.347
100
*
*
.252
.639
100
100
100
100
100
**
*
**
**
.695 **
.430
.395
100
100
0,085
**
100
.430
100
100
1 0,151 .323
100
0,151
100
**
.328
100
0,133 .358
**
100
.559
**
100
100
100
.230 0,176
*
**
**
.248 .323
100
**
**
.736
100
100
0,153 .662 **
0,000 0,000 0,128 0,000
**
.345
100
100
100
100
**
**
.558 **
1 .429
.280
0,000 0,005 0,000
100
100
100
100
100
X1.9 Pearson .489 ** .483 ** .386 ** 0,144
Correlati
on
**
0,133
**
**
1 .210 * .709 **
0,000 0,000 0,000 0,152 0,000 0,188 0,000 0,000
0,036 0,000
Sig. (2tailed)
N
100
100
100
100
**
**
**
.736
100
100
*
1 .513 **
0,171 0,096 0,001 0,000 0,001 0,000 0,128 0,005 0,036
0,000
100
100
100
.328
100
.358
100
100
100
.210
100
100
100
100
.403
100
.429
100
0,153 .280 **
100
100
.427
X1.1 Pearson 0,138 0,167 .341 **
0
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
100
100
100
100
1 .345
100
100
.427
0,132 0,001 0,188 0,000 0,000
100
.284
.248
0,011 0,021 0,080 0,004 0,013 0,001 0,000
100
Total_
X1
0,085 .284 ** 0,144 .403 ** .567 **
0,000 0,000 0,000 0,399 0,000 0,132
100
X1.10
**
0,033 0,009 0,001 0,000 0,000
100
X1.9
0,000 0,000 0,013 0,000 0,001 0,000
100
.315
**
X1.8
100
1 .395
0,000 0,000 0,000 0,000
.213 .261
.639
X1.7
0,000 0,000 0,399 0,004 0,152 0,000 0,000
100
X1.7 Pearson .470
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
*
X1.3
0,045 0,013 0,000
X1.5 Pearson .391
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
X1.2
100
100
100
84
Tota Pearson .711** .720 ** .705 ** .567** .695 ** .559 ** .662** .558** .709 ** .513 **
l_X1 Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Variabel Disposible Income (X2)
Correlations
Total_
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4
X2.5 X2.6 X2.7 X2.8
X2
**
**
**
**
*
**
X2.1 Pearson
1 .712 .427
.336
.374 .214 0,072 .433 .729 **
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
0,000 0,000 0,001 0,000 0,032 0,474 0,000 0,000
100
X2.2 Pearson .712
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
100
100
100
100
**
**
**
**
1 .624
.295
100
**
**
.485
.624
100
100
100
100
1
**
**
**
0,000 0,000
100
0,097 .406
**
100
.804
**
100
100
**
**
**
.295
.420
.368
.420
100
100
100
1
**
*
0,001 0,003 0,000
100
.375
100
100
100
**
.725 **
0,149 .302
0,000 0,000 0,000 0,139 0,002 0,000
100
100
.338
100
0,000 0,003 0,001 0,000 0,335 0,000 0,000
100
X2.4 Pearson .336
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
100
0,000
X2.3 Pearson .427
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
**
100
.614
100
100
100
**
.602 **
.235 -0,040 .311
0,000 0,019 0,692 0,002 0,000
100
100
100
100
100
100
85
Correlations
X2.1
X2.2
X2.3
X2.4
X2.5
X2.5 Pearson .374 ** .338 ** .375 ** .614 **
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
X2.6 Pearson
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
Total_
X2.7 X2.8
X2
**
**
1 .278 -0,025 .587 .659 **
X2.6
0,000 0,001 0,000 0,000
0,005 0,803 0,000 0,000
100
100
100
100
100
*
**
**
*
**
.214 .485
.368
.235
.278
100
100
100
100
1
**
**
.621 **
0,032 0,000 0,000 0,019 0,005
100
100
100
100
100
100
100
100
1 0,026 .321 **
0,474 0,335 0,139 0,692 0,803 0,002
0,799 0,001
100
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
**
0,026
1 .624 **
0,000 0,000 0,002 0,002 0,000 0,009 0,799
0,000
.406
.302
.311
.587
.260
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
**
**
**
1
Tota Pearson .729
l_X2 Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
100
**
X2.8 Pearson .433
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
.260
0,002 0,009 0,000
X2.7 Pearson 0,072 0,097 0,149 -0,040 -0,025 .312
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
.312
.804
.725
.602
.659
.621
.321
.624
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000
100
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
100
100
100
100
86
Uji Validitas Variabel Minat Investasi Emas (Y)
Correlations
Y.1 Pearson
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.9
Y.10
Y.11
Y.12
Y.13
Y.14
Y.15
Total_
Y
Y.1
Y.2
1
.252 * .427 ** .402 ** .525 ** .460 ** .494 ** .420 ** .454 ** .441 ** .197 * .471 ** .365 ** .267 ** .315 ** .641 **
0,011 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,049 0,000 0,000 0,007 0,001 0,000
100
100
100
Y.2 Pearson .252 *
Correlati
on
1
.643 ** .616 ** .237 * .390 ** .297 ** .452 ** .456 ** .262 ** 0,011 .457 ** 0,141 0,032 0,093 .515 **
Sig. (2tailed)
N
0,011
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0,000 0,000 0,017 0,000 0,003 0,000 0,000 0,008 0,912 0,000 0,161 0,754 0,359 0,000
100
100
100
Y.3 Pearson .427 ** .643 **
Correlati
on
1
.612 ** .409 ** .479 ** .356 ** .568 ** .457 ** .360 ** 0,119 .485 ** .199 * 0,092 0,192 .621 **
Sig. (2tailed)
N
100
100
0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,239 0,000 0,048 0,365 0,056 0,000
100
100
100
Y.4 Pearson .402 ** .616 ** .612 **
Correlati
on
1
.332 ** .505 ** .456 ** .520 ** .535 ** .453 ** 0,163 .603 ** .200 * 0,141 0,185 .654 **
Sig. (2tailed)
N
100
100
0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
1
0,000 0,017 0,000 0,001
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
**
**
**
**
**
**
**
**
**
**
.805 **
.520
.600
.553
.496
.557
.530
.599
.537
.559
.550
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
100
100
100
Y.6 Pearson .460 ** .390 ** .479 ** .505 ** .520 **
Correlati
on
1
.708 ** .615 ** .580 ** .334 ** 0,189 .534 ** .276 ** .242 * .353 ** .703 **
Sig. (2tailed)
N
100
100
0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,104 0,000 0,046 0,161 0,065 0,000
Y.5 Pearson .525 ** .237 * .409 ** .332 **
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
100
100
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0,000 0,000 0,000 0,001 0,060 0,000 0,005 0,015 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Y.7 Pearson .494 ** .297 ** .356 ** .456 ** .600 ** .708 **
Correlati
on
1
.608
**
.601
**
.418
**
.259
**
.472
**
.347
**
.275
**
.476
**
.725
Sig. (2tailed)
N
100
100
0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
**
0,000 0,000 0,000 0,009 0,000 0,000 0,006 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
87
Correlations
Y.1
Y.8
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Pearson .420 ** .452 ** .568 ** .520 ** .553 ** .615 ** .608 **
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
Y.9
Y.2
Y.8
1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
Y.10
Y.11
Y.12
Y.13
Y.14
Y.15
Total_
Y
.715 ** .483 ** .217 * .547 ** .283 ** .244 * .358 ** .743 **
0,000 0,000 0,030 0,000 0,004 0,015 0,000 0,000
100
100
100
Pearson .454 ** .456 ** .457 ** .535 ** .496 ** .580 ** .601 ** .715 **
Correlati
on
1
.560 ** .253 * .634 ** .328 ** .299 ** .220 * .745 **
Sig. (2tailed)
N
100
Y.9
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0,000 0,011 0,000 0,001 0,002 0,028 0,000
100
100
100
Y.10 Pearson .441 ** .262 ** .360 ** .453 ** .557 ** .334 ** .418 ** .483 ** .560 **
Correlati
on
1
.500 ** .618 ** .399 ** .508 ** .219 * .721 **
Sig. (2tailed)
N
100
100
0,000 0,008 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
Y.11 Pearson .197 * 0,011 0,119 0,163 .530 ** 0,189 .259 ** .217 *
Correlati
on
Sig. (2tailed)
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
.253 * .500 **
1
.300 ** .416 ** .601 ** .302 ** .538 **
100
100
100
100
100
100
0,002 0,000 0,000 0,002 0,000
100
100
100
Y.12 Pearson .471 ** .457 ** .485 ** .603 ** .599 ** .534 ** .472 ** .547 ** .634 ** .618 ** .300 **
Correlati
on
1
.431 ** .382 ** .307 ** .777 **
Sig. (2tailed)
N
100
100
0,000 0,000 0,000 0,000 0,029 0,000
0,049 0,912 0,239 0,104 0,000 0,060 0,009 0,030 0,011 0,000
100
100
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0,000 0,000 0,002 0,000
100
100
100
Y.13 Pearson .365 ** 0,141 .199 * .200 * .537 ** .276 ** .347 ** .283 ** .328 ** .399 ** .416 ** .431 **
Correlati
on
1
.654 ** .515 ** .630 **
Sig. (2tailed)
N
100
100
0,000 0,161 0,048 0,046 0,000 0,005 0,000 0,004 0,001 0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0,000 0,000 0,000
100
100
100
Y.14 Pearson .267 ** 0,032 0,092 0,141 .559 ** .242 * .275 ** .244 * .299 ** .508 ** .601 ** .382 ** .654 **
Correlati
on
1
.487 ** .611 **
Sig. (2tailed)
N
100
100
0,007 0,754 0,365 0,161 0,000 0,015 0,006 0,015 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0,000 0,000
100
100
100
88
Correlations
Y.14
Y.15
Total_
Y
Y.15 Pearson .315 ** 0,093 0,192 0,185 .550** .353 ** .476 ** .358** .220 * .219* .302 ** .307** .515 ** .487**
Correlati
on
1
.566 **
Y.1
Sig. (2tailed)
N
Y.2
Y.3
Y.4
Y.5
Y.6
Y.7
Y.8
Y.9
Y.10
Y.11
Y.12
Y.13
0,001 0,359 0,056 0,065 0,000 0,000 0,000 0,000 0,028 0,029 0,002 0,002 0,000 0,000
100
100
Tota Pearson .641 ** .515 ** .621 ** .654 ** .805** .703 ** .725 ** .743** .745** .721 ** .538 ** .777** .630 ** .611** .566 **
l_Y Correlati
on
1
Sig. (2tailed)
N
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000
100
100
100
100
100
100
100
100
100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
3. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas Tingkat Religius
Reliability
Statistics
Cronbach's
Alpha
0,841
100
0,000
N of
Items
10
Item-Total Statistics
X1.1
Scale
Mean if
Item
Deleted
36,8200
Scale
Variance
if Item
Deleted
21,260
Corrected
Item-Total
Correlation
0,605
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
0,820
X1.2
36,6000
21,556
0,625
0,818
X1.3
36,4400
21,885
0,611
0,819
X1.4
35,5500
23,705
0,470
0,833
X1.5
36,0800
21,751
0,595
0,821
X1.6
35,6000
23,717
0,459
0,833
X1.7
36,4700
22,332
0,561
0,824
X1.8
36,1100
22,988
0,429
0,837
X1.9
36,5100
21,667
0,613
0,819
X1.10
35,6200
23,612
0,388
0,840
100
100
100
100
100
100
100
89
Uji Reliabel Disposible Income
Reliability
Statistics
Cronbach's
Alpha
0,789
N of
Items
8
Item-Total Statistics
X2.1
Scale
Mean if
Item
Deleted
24,6300
Scale
Variance
if Item
Deleted
17,367
Corrected
Item-Total
Correlation
0,585
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
0,750
X2.2
24,8000
16,768
0,698
0,728
X2.3
24,8600
18,485
0,611
0,747
X2.4
24,2900
19,764
0,462
0,771
X2.5
24,1200
19,763
0,550
0,760
X2.6
24,2500
19,361
0,476
0,769
X2.7
24,8200
22,230
0,127
0,821
X2.8
24,3700
20,114
0,509
0,765
Uji Reliabel Minat Investasi Emas
Reliability
Statistics
Cronbach's
Alpha
0,906
N of
Items
15
Item-Total Statistics
Y.1
Scale
Mean if
Item
Deleted
51,1900
Scale
Variance
if Item
Deleted
58,600
Corrected
Item-Total
Correlation
0,578
Cronbach's
Alpha if
Item
Deleted
0,901
Y.2
50,4300
60,126
0,436
0,906
Y.3
50,7800
59,062
0,557
0,901
90
Y.4
50,7000
59,101
0,598
0,900
Y.5
51,2800
57,456
0,770
0,895
Y.6
50,7800
57,769
0,648
0,898
Y.7
50,9700
57,868
0,675
0,897
Y.8
50,9700
57,504
0,695
0,897
Y.9
50,8800
57,965
0,701
0,897
Y.10
51,2500
56,614
0,662
0,897
Y.11
51,6600
58,368
0,439
0,908
Y.12
50,9200
56,963
0,734
0,895
Y.13
51,2300
57,835
0,556
0,902
Y.14
51,4600
57,463
0,526
0,903
Y.15
51,3000
59,343
0,490
0,904
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji Grafik
Uji Statistik
One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
Unstandardized
Residual
N
100
Mean
0,0000000
Std.
Deviation
5,44151781
Absolute
0,066
Positive
0,066
Negative
-0,044
Test Statistic
0,066
Normal
a,b
Parameters
Most Extreme
Differences
Asymp. Sig. (2-tailed)
.200
c,d
91
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
b. Uji Multikolonearitas
ANOVAa
Model
1 Regression
Sum of Squares
3631,599
2
Mean
Square
1815,799
30,221
df
Residual
2931,401
97
Total
6563,000
99
F
60,085
Sig.
b
.000
a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas
b. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat Religius
Coefficientsa
Model
1 (Constant)
Unstandardized Coefficients
Std.
B
Error
4,531
4,704
Standardized
Coefficients
Beta
Collinearity Statistics
Tolerance
VIF
Tingkat
Religius
0,721
0,111
0,462
0,907
1,103
Disposible
Income
0,756
0,118
0,459
0,907
1,103
Disposible
Income
1,000
Tingkat
Religius
-0,306
Tingkat Religius
-0,306
1,000
Disposible Income
0,014
-0,004
Tingkat Religius
-0,004
0,012
Coefficient Correlationsa
Model
1 Correlations
Covariances
Disposible Income
a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas
92
c. Uji Heteroskedistisitas
5. Uji Hipotesis
Variables Entered/Removeda
Model
1
Variables
Entered
Disposible
Income,
Tingkat
b
Religius
Variables
Removed
Method
Enter
a. Dependent Variable: Minat Investasi
Emas
b. All requested variables entered.
a. Uji R Square
Model Summary
Model
1
R
a
.744
R
Square
0,553
Adjusted
R
Square
0,544
Std. Error
of the
Estimate
5,49733
a. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat
Religius
93
b. Uji F (Simultan)
ANOVAa
Model
1 Regression
Sum of
Squares
3631,599
2
Mean
Square
1815,799
Residual
2931,401
97
30,221
Total
6563,000
99
df
F
60,085
Sig.
b
.000
Beta
t
0,963
Sig.
0,338
0,462
6,483
0,000
0,459
6,436
0,000
a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas
b. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat Religius
c. Uji t (Parsial)
Coefficientsa
1
Model
(Constant)
Unstandardized
Coefficients
Std.
Error
B
4,531
4,704
Tingkat
Religius
0,721
Standardized
Coefficients
0,111
Disposible
0,756
0,118
Income
a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas
94
LAMPIRAN 4
R Tabel 51 - 100
df = (N-2)
Tingkat signifikansi untuk uji satu arah
0.05
0.025
0.01
0.005
0.0005
Tingkat signifikansi untuk uji dua arah
51
0.1
0.2284
0.05
0.2706
0.02
0.3188
0.01
0.3509
0.001
0.4393
52
0.2262
0.2681
0.3158
0.3477
0.4354
53
0.2241
0.2656
0.3129
0.3445
0.4317
54
0.2221
0.2632
0.3102
0.3415
0.4280
55
0.2201
0.2609
0.3074
0.3385
0.4244
56
0.2181
0.2586
0.3048
0.3357
0.4210
57
0.2162
0.2564
0.3022
0.3328
0.4176
58
0.2144
0.2542
0.2997
0.3301
0.4143
59
0.2126
0.2521
0.2972
0.3274
0.4110
60
0.2108
0.2500
0.2948
0.3248
0.4079
61
0.2091
0.2480
0.2925
0.3223
0.4048
62
0.2075
0.2461
0.2902
0.3198
0.4018
63
0.2058
0.2441
0.2880
0.3173
0.3988
64
0.2042
0.2423
0.2858
0.3150
0.3959
65
0.2027
0.2404
0.2837
0.3126
0.3931
66
0.2012
0.2387
0.2816
0.3104
0.3903
67
0.1997
0.2369
0.2796
0.3081
0.3876
68
0.1982
0.2352
0.2776
0.3060
0.3850
69
0.1968
0.2335
0.2756
0.3038
0.3823
70
0.1954
0.2319
0.2737
0.3017
0.3798
71
0.1940
0.2303
0.2718
0.2997
0.3773
72
0.1927
0.2287
0.2700
0.2977
0.3748
73
0.1914
0.2272
0.2682
0.2957
0.3724
74
0.1901
0.2257
0.2664
0.2938
0.3701
75
0.1888
0.2242
0.2647
0.2919
0.3678
76
0.1876
0.2227
0.2630
0.2900
0.3655
77
0.1864
0.2213
0.2613
0.2882
0.3633
78
0.1852
0.2199
0.2597
0.2864
0.3611
79
0.1841
0.2185
0.2581
0.2847
0.3589
80
0.1829
0.2172
0.2565
0.2830
0.3568
81
0.1818
0.2159
0.2550
0.2813
0.3547
82
0.1807
0.2146
0.2535
0.2796
0.3527
83
0.1796
0.2133
0.2520
0.2780
0.3507
95
84
0.1786
0.2120
0.2505
0.2764
0.3487
85
0.1775
0.2108
0.2491
0.2748
0.3468
86
0.1765
0.2096
0.2477
0.2732
0.3449
87
0.1755
0.2084
0.2463
0.2717
0.3430
88
0.1745
0.2072
0.2449
0.2702
0.3412
89
0.1735
0.2061
0.2435
0.2687
0.3393
90
0.1726
0.2050
0.2422
0.2673
0.3375
91
0.1716
0.2039
0.2409
0.2659
0.3358
92
0.1707
0.2028
0.2396
0.2645
0.3341
93
0.1698
0.2017
0.2384
0.2631
0.3323
94
0.1689
0.2006
0.2371
0.2617
0.3307
95
0.1680
0.1996
0.2359
0.2604
0.3290
96
0.1671
0.1986
0.2347
0.2591
0.3274
97
0.1663
0.1975
0.2335
0.2578
0.3258
98
0.1654
0.1966
0.2324
0.2565
0.3242
99
0.1646
0.1956
0.2312
0.2552
0.3226
100
0.1638
0.1946
0.2301
0.2540
0.3211
96
LAMPIRAN 5
α = 0,05
df2=(n-k1)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
df1=(k-1)
1
161.44
8
18.513
10.128
7.709
6.608
5.987
5.591
5.318
5.117
4.965
4.844
4.747
4.667
4.600
4.543
4.494
4.451
4.414
4.381
4.351
4.325
4.301
4.279
4.260
4.242
4.225
4.210
4.196
4.183
4.171
4.160
4.149
4.139
4.130
4.121
4.113
4.105
4.098
4.091
4.085
4.079
4.073
4.067
4.062
4.057
4.052
4.047
4.043
4.038
4.034
4.030
2
199.500
19.000
9.552
6.944
5.786
5.143
4.737
4.459
4.256
4.103
3.982
3.885
3.806
3.739
3.682
3.634
3.592
3.555
3.522
3.493
3.467
3.443
3.422
3.403
3.385
3.369
3.354
3.340
3.328
3.316
3.305
3.295
3.285
3.276
3.267
3.259
3.252
3.245
3.238
3.232
3.226
3.220
3.214
3.209
3.204
3.200
3.195
3.191
3.187
3.183
3.179
3
215.70
7
19.164
9.277
6.591
5.409
4.757
4.347
4.066
3.863
3.708
3.587
3.490
3.411
3.344
3.287
3.239
3.197
3.160
3.127
3.098
3.072
3.049
3.028
3.009
2.991
2.975
2.960
2.947
2.934
2.922
2.911
2.901
2.892
2.883
2.874
2.866
2.859
2.852
2.845
2.839
2.833
2.827
2.822
2.816
2.812
2.807
2.802
2.798
2.794
2.790
2.786
4
5
224.583
230.162
19.247
9.117
6.388
5.192
4.534
4.120
3.838
3.633
3.478
3.357
3.259
3.179
3.112
3.056
3.007
2.965
2.928
2.895
2.866
2.840
2.817
2.796
2.776
2.759
2.743
2.728
2.714
2.701
2.690
2.679
2.668
2.659
2.650
2.641
2.634
2.626
2.619
2.612
2.606
2.600
2.594
2.589
2.584
2.579
2.574
2.570
2.565
2.561
2.557
2.553
19.296
9.013
6.256
5.050
4.387
3.972
3.687
3.482
3.326
3.204
3.106
3.025
2.958
2.901
2.852
2.810
2.773
2.740
2.711
2.685
2.661
2.640
2.621
2.603
2.587
2.572
2.558
2.545
2.534
2.523
2.512
2.503
2.494
2.485
2.477
2.470
2.463
2.456
2.449
2.443
2.438
2.432
2.427
2.422
2.417
2.413
2.409
2.404
2.400
2.397
6
233.98
6
19.330
8.941
6.163
4.950
4.284
3.866
3.581
3.374
3.217
3.095
2.996
2.915
2.848
2.790
2.741
2.699
2.661
2.628
2.599
2.573
2.549
2.528
2.508
2.490
2.474
2.459
2.445
2.432
2.421
2.409
2.399
2.389
2.380
2.372
2.364
2.356
2.349
2.342
2.336
2.330
2.324
2.318
2.313
2.308
2.304
2.299
2.295
2.290
2.286
2.283
7
8
236.768
238.883
19.353
8.887
6.094
4.876
4.207
3.787
3.500
3.293
3.135
3.012
2.913
2.832
2.764
2.707
2.657
2.614
2.577
2.544
2.514
2.488
2.464
2.442
2.423
2.405
2.388
2.373
2.359
2.346
2.334
2.323
2.313
2.303
2.294
2.285
2.277
2.270
2.262
2.255
2.249
2.243
2.237
2.232
2.226
2.221
2.216
2.212
2.207
2.203
2.199
2.195
19.371
8.845
6.041
4.818
4.147
3.726
3.438
3.230
3.072
2.948
2.849
2.767
2.699
2.641
2.591
2.548
2.510
2.477
2.447
2.420
2.397
2.375
2.355
2.337
2.321
2.305
2.291
2.278
2.266
2.255
2.244
2.235
2.225
2.217
2.209
2.201
2.194
2.187
2.180
2.174
2.168
2.163
2.157
2.152
2.147
2.143
2.138
2.134
2.130
2.126
97
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
100
4.027
4.023
4.020
4.016
4.013
4.010
4.007
4.004
4.001
3.998
3.996
3.993
3.991
3.989
3.986
3.984
3.982
3.980
3.978
3.976
3.974
3.972
3.970
3.968
3.967
3.965
3.963
3.962
3.960
3.959
3.957
3.956
3.955
3.953
3.952
3.951
3.949
3.948
3.947
3.946
3.945
3.943
3.942
3.941
3.940
3.939
3.938
3.937
3.936
3.175
3.172
3.168
3.165
3.162
3.159
3.156
3.153
3.150
3.148
3.145
3.143
3.140
3.138
3.136
3.134
3.132
3.130
3.128
3.126
3.124
3.122
3.120
3.119
3.117
3.115
3.114
3.112
3.111
3.109
3.108
3.107
3.105
3.104
3.103
3.101
3.100
3.099
3.098
3.097
3.095
3.094
3.093
3.092
3.091
3.090
3.089
3.088
3.087
2.783
2.779
2.776
2.773
2.769
2.766
2.764
2.761
2.758
2.755
2.753
2.751
2.748
2.746
2.744
2.742
2.740
2.737
2.736
2.734
2.732
2.730
2.728
2.727
2.725
2.723
2.722
2.720
2.719
2.717
2.716
2.715
2.713
2.712
2.711
2.709
2.708
2.707
2.706
2.705
2.704
2.703
2.701
2.700
2.699
2.698
2.697
2.696
2.696
2.550
2.546
2.543
2.540
2.537
2.534
2.531
2.528
2.525
2.523
2.520
2.518
2.515
2.513
2.511
2.509
2.507
2.505
2.503
2.501
2.499
2.497
2.495
2.494
2.492
2.490
2.489
2.487
2.486
2.484
2.483
2.482
2.480
2.479
2.478
2.476
2.475
2.474
2.473
2.472
2.471
2.470
2.469
2.467
2.466
2.465
2.465
2.464
2.463
2.393
2.389
2.386
2.383
2.380
2.377
2.374
2.371
2.368
2.366
2.363
2.361
2.358
2.356
2.354
2.352
2.350
2.348
2.346
2.344
2.342
2.340
2.338
2.337
2.335
2.333
2.332
2.330
2.329
2.327
2.326
2.324
2.323
2.322
2.321
2.319
2.318
2.317
2.316
2.315
2.313
2.312
2.311
2.310
2.309
2.308
2.307
2.306
2.305
2.279
2.275
2.272
2.269
2.266
2.263
2.260
2.257
2.254
2.251
2.249
2.246
2.244
2.242
2.239
2.237
2.235
2.233
2.231
2.229
2.227
2.226
2.224
2.222
2.220
2.219
2.217
2.216
2.214
2.213
2.211
2.210
2.209
2.207
2.206
2.205
2.203
2.202
2.201
2.200
2.199
2.198
2.197
2.196
2.195
2.194
2.193
2.192
2.191
2.192
2.188
2.185
2.181
2.178
2.175
2.172
2.169
2.167
2.164
2.161
2.159
2.156
2.154
2.152
2.150
2.148
2.145
2.143
2.142
2.140
2.138
2.136
2.134
2.133
2.131
2.129
2.128
2.126
2.125
2.123
2.122
2.121
2.119
2.118
2.117
2.115
2.114
2.113
2.112
2.111
2.110
2.109
2.108
2.106
2.105
2.104
2.103
2.103
2.122
2.119
2.115
2.112
2.109
2.106
2.103
2.100
2.097
2.094
2.092
2.089
2.087
2.084
2.082
2.080
2.078
2.076
2.074
2.072
2.070
2.068
2.066
2.064
2.063
2.061
2.059
2.058
2.056
2.055
2.053
2.052
2.051
2.049
2.048
2.047
2.045
2.044
2.043
2.042
2.041
2.040
2.038
2.037
2.036
2.035
2.034
2.033
2.032
98
LAMPIRAN 6
df=(n-k)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
α = 0.05
6.314
2.920
2.353
2.132
2.015
1.943
1.895
1.860
1.833
1.812
1.796
1.782
1.771
1.761
1.753
1.746
1.740
1.734
1.729
1.725
1.721
1.717
1.714
1.711
1.708
1.706
1.703
1.701
1.699
1.697
1.696
1.694
1.692
1.691
1.690
1.688
1.687
1.686
1.685
1.684
1.683
1.682
1.681
1.680
1.679
1.679
1.678
1.677
1.677
α = 0.025
12.706
4.303
3.182
2.776
2.571
2.447
2.365
2.306
2.262
2.228
2.201
2.179
2.160
2.145
2.131
2.120
2.110
2.101
2.093
2.086
2.080
2.074
2.069
2.064
2.060
2.056
2.052
2.048
2.045
2.042
2.040
2.037
2.035
2.032
2.030
2.028
2.026
2.024
2.023
2.021
2.020
2.018
2.017
2.015
2.014
2.013
2.012
2.011
2.010
df=(n-k)
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89
90
91
92
93
94
95
96
97
98
99
α = 0.05
1.675
1.675
1.674
1.674
1.673
1.673
1.672
1.672
1.671
1.671
1.670
1.670
1.669
1.669
1.669
1.668
1.668
1.668
1.667
1.667
1.667
1.666
1.666
1.666
1.665
1.665
1.665
1.665
1.664
1.664
1.664
1.664
1.663
1.663
1.663
1.663
1.663
1.662
1.662
1.662
1.662
1.662
1.661
1.661
1.661
1.661
1.661
1.661
1.660
α = 0.025
2.008
2.007
2.006
2.005
2.004
2.003
2.002
2.002
2.001
2.000
2.000
1.999
1.998
1.998
1.997
1.997
1.996
1.995
1.995
1.994
1.994
1.993
1.993
1.993
1.992
1.992
1.991
1.991
1.990
1.990
1.990
1.989
1.989
1.989
1.988
1.988
1.988
1.987
1.987
1.987
1.986
1.986
1.986
1.986
1.985
1.985
1.985
1.984
1.984
99
LAMPIRAN 7
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Nur Khotimah
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat, Tanggal Lahir
: Ngawi, 29 Juni 1997
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Haji Ali No 141, Cipete Selatan, Cilandak,
Jakarta Selatan
No Telp
: 0838 0684 4669
Email
: nchotimah110@gmail.com
Pendidikan Formal
:
1. TK Dharma Wanita
: Lulus Tahun 2003
2. SDN Manisharjo 4
: Lulus Tahun 2009
3. SMPN 2 Sine
: Lulus Tahun 2012
4. MAN 4 Ngawi
: Lulus Tahun 2015
5. ITB Ahmad Dahlan Jakarta
: 2016 - 2020
Download