BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Islam mengatur setiap aktivitas manusia di dunia dalam hal ibadah dan muamalah yang harus berpedoman pada dua sumber yaitu Al Qur’an dan Hadist. Dalam hal muamalah khususnya masalah ekonomi, menjadi persoalan penting dalam kehidupan manusia yang tidak terpisahkan. Menurut Imam Ghozali menyatakan bahwa pencarian nafkah kehidupan dunia (kegiatan perekonomian) merupakan sarana menuju kehidupan akhirat. Maka dunia ini sesungguhnya adalah ladang akhirat dan setiap harta yang diperoleh di dunia akan dimintai pertanggung jawaban diakhirat kelak. Oleh karena itu sebagai seorang muslim dalam menjalankan kegiatan ekonominya harus sesuai dengan prinsip syariah. (Al Bakir, 2001). Dalam perkembangan perekonomian di Indonesia saat ini semakin banyak produk – produk berbasis syariah yang ditawarkan salah satunya adalah Perbankan Syariah. Menurut Undang – Undang No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah, atau prinsip hukum islam yang diatur dalam fatwa Majelis Ulama Indonesia seperti prinsip keadilan dan keseimbangan ('adl wa tawazun), kemaslahatan (maslahah), universalisme (alamiyah), serta tidak mengandung gharar, maysir,riba, zalim dan obyek yang haram. Perkembangan Perbankan Syariah yang semakin berkembang dengan pesat dan persaingan yang semakin ketat, maka perbankan syariah mengeluarkan produk – produk berbasis syariah . Produk – produk berbasis syariah pada dasarnya, tidak menggunakan sistem bunga dalam bentuk riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai alat komoditas perdagangan, dan menggunakan sistem bagi hasil dan imbalan atas jasa. Diantara produk syariah yang dikeluarkan oleh perbankan syariah adalah investasi syariah, pasar modal syariah, saham syariah dan obligasi syariah. 1 2 Investasi merupakan penanaman modal dengan satu aktiva atau lebih di masa sekarang dengan harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investasi pada asset keuangan dan asset riil. Asset keuangan diperoleh pada lembaga keuangan yaitu deposito, saham, obligasi dan sukuk. Sedangkan asset riil adalah asset yang tidak bergerak atau asset tetap yaitu tanah, properti, logam mulia/ emas, dan pabrik. Berdasarkan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyebutkan realisasi investasi pada triwulan III mencapai Rp 601,3 triliun. Realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 283,5 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak Rp 317,8 triliun. Realisasi investasi tahun ini meningkat 12,3% dibandingkan tahun 2018 dalam periode yang sama. Tahun 2019 menorehkan nilai realisasi investasi terbesar selama lima tahun terakhir per triwulan III. Nilainya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak 2015, yang totalnya baru mencapai Rp 400 triliun. (Pusparisa, 2019). Oleh karena itu, peningkatan ini menunjukkan bahwa minat investasi masyarakat Indonesia semakin meningkat karena masyarakat sadar akan pentingnya investasi. Salah satu investasi yang saat ini sedang digemari oleh kalangan masyarakat dan atau milenial adalah logam mulia/ emas karena akhir – akhir ini lonjakan harga emas naik. Berdasarkan situs resmi logam mulia sepanjang semester I -2019, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp. 34.000 (5,52%) menjadi Rp. 650.000 per-gram dari Rp. 616.000 per – gram diakhir Desember 2018. Hal ini menunjukkan bahwa secara kumulatif harga emas antam memang menguat signifikan dibandingkan instrumen pasar modal seperti saham, obligasi dan reksa dana pada pertengahan 2019.Source: Logammulia Sedangkan harga emas acuan yang diproduksi PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) naik Rp 6.000 (0,85%) menjadi Rp 709.000 per gram pada perdagangan tanggal 17 oktober 2019 dari Rp 703.000 per gram. Berdasarkan harga Logam Mulia di gerai Butik Emas Logam Mulia(LM) - Pulo Gadung di situs logam mulia milik Antam harga tiap gram emas Antam ukuran 100 3 gram menguat menjadi Rp 70,9 juta dari harga Rp 70,3 juta per batang. Naiknya harga emas Antam itu mengekor harga emas di pasar spot global yang didorong naik oleh sentimen negatif dari pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia oleh Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) dan turunnya data penjualan ritel di Amerika Serikat (AS). IMF sudah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun 2019 menjadi 3%, dari sebelumnya 3,2%. Ini merupakan angka terendah sejak krisis keuangan global pada 2008 lalu. Pemangkasan proyeksi ini akibat perang dagang yang terjadi antara AS dan China. Beberapa faktor yang mempengaruhi harga emas adalah nilai tukar rupiah, penawaran-permintaan, permintaan industri emas, isu global, tingkat inflasi, dan tingkat suku bunga. Penguatan harga emas Antam biasanya mencerminkan kecenderungan masyarakat untuk memburu emas ritel ketika kondisi tidak kondusif, sehingga mencerminkan fungsi logam mulia sebagai instrumen yang dinilai lebih aman (safe haven) untuk masyarakat di dalam negeri. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Agustus 2019 sebesar 0,12% (month to month/mtm). Salah satu penyumbang inflasi tersebut kenaikan harga emas. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, dalam beberapa hari ini memang harga emas terus mengalami kenaikan. Jika dibandingkan dari bulan lalu, kenaikan harga emas mencapai 3,98%. (Hartomo, 2019). Berdasarkan fenomena diatas investasi logam mulia di Indonesia saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat, sampai saat ini logam mulia masih dianggap sebagai investasi paling aman dan anti inflasi selain karena nilainya stabil, investasi logam mulia juga dianggap sebagai instrumen yang tidak pernah lekang oleh waktu.(Habibah, 2017) Investasi syariah merupakan investasi yang kegiatan nya berdasarkan prinsip – prinsip syariah. Dalam penelitian Moena Azizah (2016) Prinsip syariah yaitu a. Prinsip halal dan thoyib, b. Prinsip transparansi guna 4 menghindari kondisi yang gharar (sesuatu yang tidak diketahui pasti akan kebenarannya) dan yang berbau maysir, c. Prinsip keadilan dan persamaan, dan d. Dari segi penawaran maupun permintaan pemilik harta dan pemilik usaha tidak boleh melakukan hal-hal yang menyebabkan gangguan yang disengaja atas mekanisme pasar. (Rodani, 2009) Sebagian besar penduduk di Indonesia mayoritas adalah islam, maka tingkat religius di Indonesia sudah mulai diterapkan dalam hal perekonomian. Religius atau keyakinan seseorang dapat menentukan orang untuk investasi syariah sesuai dengan keyakinan nya akan adanya Allah yang senantiasa mengawasi gerak – gerik makhluknya. Oleh karena itu sebagai investor muslim hendaknya berinvestasi sesuai dengan syariah islam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Laili Karima, menyatakan bahwa spiritual atau religius berpengaruh positif terhadap minat investasi karena berhasil atau tidaknya investasi dimasa depan itu sudah menjadi kehendak Allah. (Karima, 2018 : 73). Selain faktor religius disposible income atau pendapatan juga berpengaruh terhadap jumlah uang atau emas yang akan di investasikan. Dalam perbankan syariah ada dua cara untuk berinvestasi yaitu bisa dengan tunai atau di angsur. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Dewi Mulyandari, menyatakan bahwa pendapatan berpengaruh terhadap minat nasabah untuk investasi emas di BSM Cabang Wonogiri. Hal ini terjadi karena jika pendapatan nasabah tinggi maka akan mendorong minat nasabah untuk menanamkan dana dalam bentuk investasi. (Mulyandari, 2018) Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Moena Azizah, menyatakan bahwa pendapatan memiliki pengaruh positif terhadap minat nasabah untuk investasi emas. Hasil ini sesuai dengan asumsi peneliti bahwasannya pendapatan memiliki pengaruh tehadap minat seseorang dalam berinvestasi khususnya emas. Ketika seorang nasabah memiliki pendapatan yang lebih maka akan dialokasikan pada investasi.(Azizah, 2016) Berdasarkan fenomena yang terjadi pada uraian yang telah dipaparkan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada 5 masyarakat Kota Tangerang Selatan karena di kota tersebut memiliki pertumbuhan perekonomian yang baik, akses transportasi yang mudah, dan banyak kampus – kampus yang mengajarkan tentang ilmu agama seperti Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta dan lainnya. Oleh karena itu peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh Tingkat Religius dan Disposible Income Terhadap Minat Investasi Emas pada Perbankan Syariah di Wilayah Kota Tangerang Selatan”. 1.2 Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah yang akan diteliti agar lebih terarah dan tidak menyimpang dari sasaran penelitian maka perlu adanya batasan masalah penelitian diantaranya: 1. Objek penelitian akan dilakukan pada masyarakat Kota Tangerang Selatan. 2. Penelitian dibatasi oleh faktor tingkat religius dan disposible income masyarakat terhadap investasi emas pada lembaga perbankan syariah. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah tingkat religiusitas dan disposible income berpengaruh secara parsial terhadap minat masyarakat kota Tangerang Selatan untuk investasi emas di Perbankan Syariah? 2. Sejauh mana tingkat religius dan disposible income berpengaruh secara bersama – sama terhadap minat masyarakat untuk investasi emas di Perbankan Syariah ? 6 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1. Pengaruh tingkat religius dan disposible income secara parsial terhadap minat masyarakat kota Tangerang Selatan untuk investasi emas di Perbankan Syariah. 2. Pengaruh tingkat religius dan disposible income secara bersama – sama terhadap minat masyarakat untuk investasi emas di Perbankan Syariah. 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara ilmiah maupun secara praktis, adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Aspek Teoritis (Keilmuan) a) Dapat memberikan wawasan ilmu pengetahuan bagi pembaca maupun peneliti pribadi. b) Dapat menjadi sumber – sumber referensi bagi penelitian sejenis dan dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan dari penelitian yang ada dan yang telah dilakukan. 2. Aspek Praktis a) Bagi Mahasiswa dapat memahami materi yang didapat dalam perkuliahan dan berkontribusi untuk mengembangkan perekonomian islam pada perbankan syariah. b) Bagi Perbankan Syariah dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk meningkatkan keunggulan – keunggulan produk perbankan syariah agar menarik minat nasabah. c) Bagi Masyarakat diharapkan dapat menjadikan bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan menjadi nasabah perbankan syariah. BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Minat Investasi Emas 1. Definisi Minat Minat merupakan suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu yang merupakan kekuatan di dalam dan tampak di luar sebagai gerak – gerik. Dalam menjalankan fungsinya minat berhubungan erat dengan pikiran dan perasaan. Manusia memberi corak dan menentukan sesudah memilih dan mengambil keputusan. Menurut Heri (1998) Perubahan minat memilih dan mengambil keputusan disebut keputusan kata hati Menurut Ferdinand (2006), dimensi minat beli diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Minat transaksional, yaitu kecenderungan seseorang untuk membeli produk. 2. Minat referensial, yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan produk kepada orang lain. 3. Minat preferensial, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang memiliki prefensi utama pada produk tersebut. 4. Minat eksploratif, yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya. 2. Investasi Syariah a. Pengertian Investasi Syariah Istilah investasi berasal dari bahasa Latin, yaitu investire (memakai), sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan Investment. Istilah hukum investasi berasal dari 7 8 terjemahan bahasa inggris yaitu investment law. (Manan 2017:149). Minat investasi adalah keinginan, kecenderungan, ketertarikan atau dorongan yang kuat untuk melakukan kegiatan investasi disertai dengan perasaan senang dengan menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang dimiliki di masa sekarang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.(Sulistyowati, 2015 : 78) Investasi syariah pada dasarnya adalah kegiatan muamalah yang dianjurkan dalam islam, karena harta yang diinvestasikan menjadi produktif dan dapat bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi dan masyarakat luas. Investasi ini terhindar dan terbebas dari unsur riba, gharar (ketidakpastian), judi, haram dan syubhat (Samar/ tidak jelas). Dalam melakukan kegiatan investasi hendaknya melihat beberapa aspek diantaranya adalah: a. Aspek Keuangan sebagai pengukur kekayaan b. Aspek Waktu (sekarang dan masa depan). Kedua aspek tersebut menggunakan time value of money, artinya penerimaan atau pengeluaran jumlah uang yang sama dalam waktu yang berbeda akan mempunyai nilai yang berbeda juga. c. Aspek manfaat investasi. (Jannah, 2017 : 32) b. Jenis – jenis investasi Jenis – jenis investasi pada dasarnya investasi dapat digolongkan menjadi: 1) Investasi berdasarkan bentuknya dibedakan menjadi: a. Asset Real, seperti tanah, emas, properti dan mesin b. Asset Finansial, seperti deposito, saham, reksa dana ataupun obligasi yang merupakan aktivitas investasi pada umumnya. 9 2) Investasi berdasarkan jangka waktunya a. Investasi jangka pendek (Tabungan Bank, Deposito, Forex Trading/ perdagangan mata uang asing, Saham) b. Investasi jangka panjang (Emas, Tanah, Bangunan/ Properti, Asuransi, Reksa Dana) c. Prinsip – prinsip investasi syariah Menurut Jannah (2017 : 35) Adapun prinsip – prinsip investasi syariah adalah sebagai berikut : a) Halal dan Thayyib Allah telah berfirman dalam Al Qur’an : َ اس ُكلُوا م َّما في أاْل َ أرض َح ََل اًل طيباا َو ًَل تَتَّبعُوا ُ ََّيا أَيُّ َها الن ُ ُخ َ ش أي َّ ط َوات ال عد ٌُّو ُمبين َ طان ۚ إنَّهُ لَ ُك أم Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. Al Baqarah : 168) Berdasarkan firman Allah diatas telah dijelaskan bahwa pembiayaan dan investasi hanya dapat dilakukan pada aset atau kegiatan usaha yang halal, thayyib, tidak membahayakan dan bermanfaat. b) Transparansi (terbuka) tidak ada yang disembunyikan yaitu untuk menghindari kondisi yang gharar (sesuatu yang tidak diketahui pasti akan kebenarannya) dan berbau maisir. Praktik gharar dan spkulatif dalam berinvestasi akan menimbulkan kondisi keraguan yang dapat menyebabkan kerugian, karena tidak dapat memperhatikan 10 secara transparan mengenai proses dan keuntungan yang diperoleh. c) Keadilan dan persamaan, Islam melarang segala macam jenis usaha yang berbasis pada praktik riba, kerena riba merupakan instrumen transaksi bisnis yang bersifat tidak adil. 3. Investasi Emas a. Pengertian Investasi Emas Emas merupakan logam mulia yang bersifat kokoh dan tidak mudah hancur. Emas bisa berbentuk perhiasan ataupun emas batangan yang mempunyai nilai jual tinggi setiap waktunya. Menurut Jannah (2017: 40) investasi emas merupakan Investasi jangka panjang yang paling diminati banyak orang karena memiliki kelebihan sebagai berikut : a. Investasi ini dianggap sebagai investasi yang paling menguntungkan, b. Aman dalam berbagai keadaan, c. Stabil dan anti inflasi, selain itu emas mempunyai nilai atau harga jual yang selalu naik setiap tahunnya, d. Dapat mewujudkan niat mulia seperti naik haji, biaya pendidikan anak dimasa depan, dan memiliki tempat tinggal. e. Merupakan asset yang sangat likuid dalam memenuhi kebutuhan yang mendesak. f. Tersedianya berbagai pilihan logam mulia/ emas seperti perhiasan ataupun batangan. Selain memiliki kelebihan disamping itu ada resiko dalam investasi emas yang dihadapi investor antara lain: a. Turunnya nilai investasi b. Sulitnya produk investasi dijual 11 c. Hasil investasi kalah dengan harga barang dan jasa. b. Dasar Hukum Investasi Emas Tidak Tunai Berdasarkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia Dewan Syariah Nasional Nomor : 77/DSN-MUI/V/2010 MEMUTUSKAN Menetapkan : FATWA JUAL BELI EMAS SECARA TUNAI Pertama : Hukum Jual beli emas secara tidak tunai, baik melalui jual beli biasa atau jual beli murabahah, hukumnya boleh (mubah ) selama emas tidak menjadi alat tukar yang resmi (uang). Kedua :Batasan dan Ketentuan 1. Harga jual (tsaman) tidak boleh bertambah selama jangka waktu perjanjian meskipun ada perpanjangan waktu setelah jatuh tempo. 2. Emas yang dibeli dengan pembayaran tidak tunai boleh dijadikan jaminan (rahn). 3. Emas yang dijadikan jaminan sebagaimana dimaksud dalam angka tidak boleh dijualbelikan atau dijadikan obyek akad lain yang menyebabkan perpindahan kepemilikan. Ketiga : Ketentuan Penutup Fatwa ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan jika di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan, akan diubah dan disempurnakan sebagaimana mestinya. Ditetapkan di Jakarta Tanggal 20 Jumadil Akhir1431 H / 03 Juni 2010 M. c. Prosedur investasi emas pada Perbankan Syariah Perbankan syariah di Indonesia sudah menjamur di masyarakat salah satunya adalah Bank Syariah Mandiri (BSM). 12 Pada BSM menyediakan produk cicil emas untuk memberikan kemudahan bagi nasabah yang ingin memiliki emas namun belum cukup memiliki uang. Produk yang biasa dikenal adalah BSM Cicil Emas. Emas yang bisa didapatkan dari program BSM Cicil Emas ini adalah batangan atau lantakan. Emas yang dapat dibeli minimal adalah 10 gram. Dengan program ini nasabah dapat membeli emas dengan membayar cicilan atau angsuran yang telah ditetapkan diawal akad. Untuk persyaratan nya adalah Warga Negara Indonesia (WNI) cakap umur, Pegawai dengan usia minimal 21 tahun sampai dengan usia maksimal 55 tahun, Pensiunan berusia maksimal 70 tahun pada saat pembiayaan jatuh tempo, Profesional dan wiraswasta berusia maksimal 60 tahun dan Menyerahkan Kartu Identitas (KTP). Waktu pembiayaan minimal 2 tahun dan maksimal 5 tahun. Untuk uang muka yang harus dibayarkan diawal adalah 20% dari harga perolehan emas. Akad yang digunakan dalam pembiayaan program ini adalah akad murabahah. Untuk contoh perhitungannya adalah misalnya Ratna menyetorkan uang di bank syariah sebesar Rp 54.000.000 tertanggal 1 Agustus 2016. Maka jumlah emas yang bisa didapatkan dengan harga itu adalah xxx kg. Sehingga pada tanggal tersebut Ratna sudah terhitung melakukan investasi emas sejumlah xxx kg di bank syariah tersebut. Jumlah emas untuk investasi itu bisa anda ketahui dari hasil konversi uang yang disetorkan tersebut dengan harga emas pada saat itu. Umumnya tolok ukur yang dipakai adalah London Metal Exchange (LME). Setelah itu Ratna akan mendapatkan surat bukti kepemilikan emas murni yang nantinya akan disimpan oleh vendor partner dari perbankan yang ditunjuk. Sebagai contoh ilustrasi perhitungan pembiayaan Cicil Emas, berikut merupakan simulasi perhitungannya : 13 Nasabah A melakukan pembiayaan Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri X dengan permintaan emas logam mulia seberat 10 gram, dengan jangka waktu pembiayaan 2 tahun. Harga emas pada saat akad yakni Rp. 552.000 (lima ratus lima puluh dua ribu rupiah). Maka perhitungannya yakni sebagai berikut (Oliver, 2013): Harga Emas Rp.552.000 X 10 = Rp.5.520.000 Uang Muka 20% X Rp.5.520.000 = Rp.1.104.000 Pokok Pembiayaan = Rp.4.416.000 Margin 2 tahun 2 (9,6% X Rp.4.416.000) = Rp. 848.000 Biaya admin 1% X Rp.4.416.000 = Rp. 44.160 = Rp. 27.600 4 X Rp.6.000 = Rp. 24.000 + Jumlah pembiayaan = Rp.5.359.760 Angsuran per bulan (24 bulan) = Rp. Asuransi 2 tahun 2 (0,25% X Rp.5.520.000) Biaya materai 4 lembar 223.325 Berdasarkan perhitungan diatas nasabah akan lebih mudah dan ringan untuk mewujudkan memiliki emas tanpa harus menunggu banyak uang. Oleh sebab itu bank syariah memberikan kemudahan, kenyamanan dan keamanan kepada nasabah untuk investasi emas. 14 2.1.2 Religius 1. Pengertian Religius Kata Religius berasal dari kata religion (Inggris) atau religi (Indonesia) dan religio, relegere atau religure (Latin) yang berarti mengikat. Kata relegare memiliki pengertian dasar berhati-hati dan berpegang pada norma atau aturan secara ketat. Religius diartikan sebagai keadaan dimana seseorang telah memahami dan mengamalkan ajaran agamanya, sehingga mendorongnya bertingkah laku, bersikap, dan bertindak sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupan sehari – hari. 2. Dimensi Religiusitas Menurut Glock & Stark (1966), terdapat lima dimensi religiusitas, yaitu sebagai berikut (Ancok & Suroso, 2001): 1) Dimensi keyakinan, merupakan dimensi ideologis yang memberikan gambaran sejauh mana seseorang menerima halhal yang dogmatis dari agamanya. 2) Dimensi peribadatan atau praktek agama, merupakan dimensi ritual, yakni sejauh mana seseorang menjalankan kewajibankewajiban ritual agamanya. 3) Dimensi pengamalan atau konsekuensi, menunjuk pada seberapa tingkatan seseorang berperilaku dimotivasi oleh ajaran-ajaran agamanya, yaitu bagaimana individu berelasi dengan dunianya, terutama dengan manusia lain. 4) Dimensi pengetahuan, menunjuk pada seberapa tingkat pengetahuan seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya, terutama mengenai ajaran-ajaran pokok dari agamanya, sebagaimana termuat dalam kitab sucinya. 5) Dimensi penghayatan, menunjuk pada seberapa jauh tingkat seseorang dalam merasakan dan mengalami perasaan-perasaan dan pengalaman-pengalaman religius. 15 3. Faktor – faktor yang mempengaruhi religius Menurut Thouless, terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi religiusitas, yaitu sebagai berikut (Ramayulis, 2002): 1) Pengaruh pendidikan atau pengajaran dari berbagai tekanan sosial (faktor sosial) yang mencakup semua pengaruh sosial dalam perkembangan sikap keagamaan, termasuk pendidikan dan pengajaran orang tua, tradisi-tradisi sosial untuk menyesuaikan dengan berbagai pendapatan sikap yang disepakati oleh lingkungan. 2) Berbagai pengalaman yang dialami oleh individu dalam membentuk sikap keagamaan terutama pengalaman mengenai keindahan, keselarasan, dan kebaikan dunia lain (faktor alamiah), adanya konflik moral (faktor moral) dan pengalaman emosional keagamaan (faktor afektif). 3) Faktor-faktor yang seluruhnya atau sebagian timbul dari kebutuhan- kebutuhan yang tidak terpenuhi terutama kebutuhan terhadap keamanan, cinta, kasih, harga diri, dan ancaman kematian. 4) Berbagai proses pemikiran verbal atau proses intelektual. Manusia di ciptakan dengan memiliki berbagai macam potensi. Salah satunya adalah potensi untuk beragama. Potensi beragama pendidikan ini akan yang terbentuk, diperoleh tergantung anak. bagaimana Seiring dengan bertambahnya usia, maka akan muncul berbagai macam pemikiran-pemikiran verbal. Salah satu dari pemikiran verbal ini adalah pemikiran akan agama. 16 2.1.3 Disposible Income 1. Pengertian Disposible Income (DI) Disposible income/ DI adalah pendapatan yang siap untuk dibelanjakan untuk membeli barang dan jasa untuk dikonsumsi dan sisanya akan menjadi tabungan yang disalurkan melalui investasi. Rumus mencari DI: DI = PI – Pajak Langsung Personal Income/ PI (Pendapatan perseorangan), adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap masyarakat, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Sedangkan pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, seperti pajak kendaraan bermotor, pajak pendapatan. Pendapatan (income) merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor – faktor produksi yang mereka sumbangkan dalam produk nasional.(Azizah, 2016 :14) 2. Jenis – Jenis Pendapatan Berdasarkan jangka waktu penerimaan dan jumahnya dibedakan menjadi 2: a) Pendapatan Tetap adalah pendapatan yang bisa diukur periode penerimaanya (rutin) dan jumlah yang diterimanya. Dalam hal ini termasuk gaji honor tetap, tunjangan tetap dan lain sebagainya yang tergolong sebagai pemasukan tetap. Periode penerimaanya bisa mingguan, bulanan maupun tahunan seperti Tunjangan Hari Raya (THR). b) Pendapatan Tidak Tetap adalah arus kas masuk tidak tetap dalam setiap periodenya (tidak rutin) maupun jumlahnya. 17 Dalam hal ini misalnya komisi, bonus, honor, yang didapat dari pekerjaan tidak tetap dan lain- lain yang tergolong pemasukan tidak tetap lainnya. 3. Sumber Pendapatan Menurut ibnu sina, harta atau kekayaan pada umumnya berasal dari 2 yaitu: a) Harta Warisan, yaitu harta yang diterima dari keluarga yang meninggal b) Harta Usaha, yaitu harta yang berasal dari hasil kerja. 2.1.4 Perbankan Syariah 1. Pengertian Perbankan Syariah Dalam mengenai Undang-Undang Perbankan Syariah No.21 tahun mengemukakan 2008 pengertian perbankan syariah dan pengertian bank syariah. Perbankan Syariah yaitu segala sesuatu yang menyangkut bank syariah dan unit usaha syariah, mencakup kelembagaan, mencakup kegiatan usaha, serta tata cara dan proses di dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Sedangkan Bank Syariah adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya dengan didasarkan pada prinsip syariah dan menurut jenisnya bank syariah terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS), Unit Usaha Syariah (UUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS).(Mohammad, 2018:48) 2. Perbedaan Bank Syariah dengan Bank Konvensional Menurut (Machmud, Amir dan Rukmana 2012 : 12) perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional adalah sebagai berikut: 18 Tabel 2.1 Perbedaan Bank Syariah dan Konvesional No Aspek Bank Syariah 1. Legalitas Akad Syariah 2. Struktur Organisasi 3. Bisnis dan Usaha yang dibiayai Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai denganFatwaDewan Pengawas Syariah Melakukan investasi yang halal saja Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa Bank Konvensional Akad Konvensional Tidak terdapat Dewan Sejenis Investasi yang halal dan haram profit oriented Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditor – debitur Memakai Bunga 4 Lingkungan Kerja Orientasi pada keuntungan dan kemakmuran dan kebahagaiaan dunia akhirat Islami Non Islami Dalam empat aspek diatas dapat diuraikan sebagai berikut: 1) Akad dan Aspek Legalitas Akad yang dilakukan oleh bank syariah memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hokum islam. Setiap akad dalam perbankan syariah, baik dalam hal barang, pelaku transaksi, maupun ketentuan lainnya harus memenuhi ketentuan akad. 2) Struktur Organisasi Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional, misalnya dalam hal komisaris, dan direksi, tetapi 19 unsur yang amat membedakan antaranya adalah adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang berfungsi mengawasi operasional bank dan produk – produknya dengan garis – garis syariah. 3) Bisnis dan Usaha yang dibiayai Bank syariah tidak akan membiayai usaha dan bisnis yang mengandung unsur – unsur yang diharamkan. Terdapat sejumlah batasan dalam hal pembiayaan, tidak semua proyek atau objek pembiayaan dapat didanai melalui dana bank syariah, keuali sesuai dengan kaidah – kaidah syariah. 4) Lingkungan dan Budaya Kerja Dalam lingkungan kerja di perbankan syariah harus mempunyai etika yang amanah, dan shiddiq, harus melandasi setiap karyawan sehingga tercerminintegritas eksekutif muslim yang baik. Selain itu karyawan bank syariah harus professional (fathonah) dan mampu melakukan tugas secara team work dimana informasi merata diseluruh fungsional organisasi (tabligh). 2.1.5 Penelitian Terdahulu Berikut review penelitian terdahulu dalam penelitian ini: Tabel 2.2. Penelitian Terdahulu No 1. Judul Penelitian dan Peneliti Judul: “Pengaruh Pendapatan dan Pendidikan Nasabah Terhadap Minat Investasi Emas di BSM KC Warung Buncit” Metode dan Hasil Penelitian Metode Penelitian : Kuantitatif dan Deskriptif Hasil Penelitian: Tingkat pendapatan berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah investasi emas. Perbedaan 1.Beda Variabel Independen 2.Beda tempat penelitian 3.Beda Objek Penelitian 20 Penulis: Moena Azizah(2016) UIN Jakarta 2. Judul: “Pengaruh Promosi, Kualitas Pelayanan dan Pendapatan Nasabah Terhadap Minat Nasabah Untuk Investasi Emas Di Bank Syariah Mandiri Cabang Wonogiri" Penulis : Dewi Mulyandri (2016) IAIN Surakarta 3. Judul : “Analisis Pengaruh Disposible Income Dan Tingkat Religiusitas Terhadap Minat Menabung Ibu Ibu Majelis Taklim AlHidayah Di Perbankan Syariah" Penulis : Rialdy, (2018) UIN Tingkat pendidikan berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah investasi emas Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif Hasil Penelitian: Variabel promosi berpengaruh signifikan terhadap minat nasabah investasi emas Variabel kualitas pelayanan tidak berpengaruh signifikan minat nasabah investasi emas Variabel pendapatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat nasabah investasi emas Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif Hasil Penelitian: Disposible income tidak berpengaruh positif terhadap minat menabung Ibu - ibu Majelis Taklim AlHidayah Tingkat Religiusitas memiliki .pengaruh signifikan secara parsial terhadap minat 1.Beda Variabel Independen 2.Beda Tempat Penelitian 3.Beda Objek Penelitian 1.Beda Variabel Dependen 2.Beda Tempat Penelitian 3.Beda Objek Penelitian 21 Sunan Ampel Surabaya 4. Judul : " Analisis Pengaruh Tingkat Disposible Income dan Tingkat Pengetahuan Terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah" Penulis: Mohammad Firdaus (2018) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menabung ibu - ibu majjelis taklim Al Hidayah di Perbankan Syariah. Metode Penelitian : Menggunakan penelitian survey dan analisis data kuantitatif Hasil penelitian : Disposible income berpengaruh positif terhadap minat menabung Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tingkat Pengetahuan mempunyai pengaruh positif terhadap minat menabung Mahasiwa UIN Syarif Hidayatullah 1.Beda Variabel Dependen 2.Beda Tempat Penelitian 3.Beda Objek Penelitian 2.2 Kerangka Pemikiran Kerangka berpikir digunakan untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran atas suatu penelitian dan dapat digambarkan sebagai berikut: Tingkat Religius (X1) Minat Investasi (Y1) Disposible Income (X2) Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 22 Keterangan : X : Variabel Independen Y : Variabel Dependen : Hubungan antar Variabel berpengaruh secara parsial : Pengaruh Variabel Independen terhadap dependen (simultan) 2.3 Hipotesis Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat religius dan disposible income terhadap minat masyarakat untuk investasi emas. Hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. H0: b1,b2 =0 Tidak ada pengaruh signifikan tingkat religius (X1) dan disposible income (X2) secara parsial terhadap minat investasi emas pada Perbankan Syariah. ≠0 H1: b1,b2 Ada pengaruh signifikan tingkat religius (X1) dan disposible income (X2) secara parsial terhadap minat investasi emas di Perbankan Syariah. 2. H0: b1,b2 =0 Tidak ada pengaruh signifikan tingkat religius (X1) dan disposible income (X2) secara simultan terhadap minat investasi emas di Perbankan Syariah. H1: b1,b2 ≠ 0 Ada pengaruh signifikan tingkat religius (X1) dan disposible income (X2) secara simultan terhadap minat investasi emas di Perbankan Syariah. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka desain penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, dan pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/ statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. (Sugiyono, 2018) 3.2 Objek dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan Objek penelitian ini mengenai pengaruh Tingkat Religius dan Disposible Income terhadap minat masyarakat untuk investasi emas pada perbankan syariah yang akan dilakukan pada Masyarakat Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2019 sampai dengan Januari 2020. 3.3 Variabel Penelitian Berikut adalah variabel yang akan diteliti yang terdiri dari variabel terikat dan bebas: 1. Variabel Terikat (Dependent Variable) Variabel terikat merupakan variabel yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat pada penelitian ini adalah minat masyarakat untuk investasi emas di perbankan syariah (Y). 2. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). 23 24 Variabel bebas pada penelitian ini adalah tingkat religious (X 1) dan tingkat disposible income (X2). 3.4 Operasionalisasi Variabel Adapun operasional variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Religius Menurut Jalaludin (X1) (2010), Religius adalah suatu keadaan yang ada dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk bertingkah laku sesuai dengan kadar ketaatannya terhadap agama. Indikator Skala a. Keyakinan akan tauhid Likert b. Praktik agama merupakan dimensi ritual c.Pengamalan (konsekuensi) merupakan perilaku seseorang dimotivasi oleh ajaran – ajaran agamanya. d.Pengetahuan agama terhadap ajaran – ajaran agamanya. e. Penghayatan merupakan perasaan – perasaaan dan pengalaman – pengalaman religius. Menurut Glock & Stark (1966) dalam penelitian Ancok & Suroso, 2001) Disposib le Income (X2) Jumlah pendapatan yang tersedia dan siap dibelanjakan untuk dikonsumsi, ditabung dan kemudian disalurkan menjadi investasi a.Penghasilan tetap perbulan dari gaji tetap b.Penghasilan dari pendapatan diluar gaji tetap (usaha lain) (Nurmalina, 2019) dan (Azizah, 2016) Surono, 2008: 14-15 Likert 25 Minat Investasi Emas Minat investasi adalah keinginan, kecenderungan, ketertarikan atau dorongan yang kuat untuk melakukan kegiatan investasi disertai dengan perasaan senang dengan menanamkan modal satu atau lebih aktiva yang dimiliki di masa sekarang dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang.(Sulistyowati, 2015 : 78) a. Minat transaksional (lokasi, pelayanan, prosedur) b.Minat referensial (Mengajak untuk investasi emas) c.Minat Preferensial(lebih memilih produk investasi emas) d.Minat Eksploratif (mencari informasi tentang investasi) Likert Ferdinand: 2005 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan dua jenis sumber data yaitu: 1. Sumber Primer Dalam hal ini peneliti melakukan penyebaran kuesioner kepada masyarakat kota Tangerang Selatan melalui angket yang dibagikan langsung. 2. Sumber Sekunder Data sekunder pada penelitian ini antara lain dari penelitian – penelitian terdahulu (jurnal dan skripsi), media cetak (buku), dan media elektronik (internet). 26 3.6 Teknik Pengambilan Sampel a. Populasi Dalam penelitian ini penulis mengambil dari data statistic jumlah kependudukan kota Tangerang Selatan tahun 2017 yang di update per tanggal 20 Desember 2018 dengan jumlah populasi 1.644.899. b. Sampel Sampel merupakan bagian dari jumlah dankarakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. (Sugiyono, 2018:81). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan rumus Slovin adalah sebagai berikut: n= N (1+N.(e)² Keterangan : n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi e : Standar eror atau persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih ditolerir atau diinginkan. Pada penelitian ini peneliti menggunakan standard eror 10% dari jumlah populasi n= 1.644.899 (1+1.644.899 x (0,1)² = 1.644.899 = 99,690 dibulatkan menjadi 100 16.499,99 Jadi dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel 100 orang. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini Cluster Random Sampling karena objek yang akan diteliti luas dan memiliki strata yang berbeda – beda dan diambil secara acak (random).(Sugiyono, 2018:83-84). 27 3.7 Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik analisis data dengan menggunakan program analisis data SPSS ver 25 sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan berlaku untuk umum.(Sugiyono, 2008:206) 2. Uji Validitas dan Reabilitas a. Validitas Menurut Imam Ghozali (2018:51) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kusioner. Item instrument dianggap valid jika rhitung > rtabel, r table dapat dicari dengan menggunakan rumus degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jadi df = 100 -2 = 98 dengan df = 98 dan alpha 0.05 didapat r table = 0.1966. Selain itu validitas dapat juga dilihat dari nilai signifikan yang kurang dari 0,05. Disaat nilai signifikasi tersebut kurang dari 0,05 pernyataan pada variabel tersebut adalah valid. b. Reliabilitas Instrumen yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian reliabilitas perlu dilakukan, walaupun instrument yang valid umumnya pasti reliable. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur skala rentangan (seperti skala likert 1-5) akan menghasilkan Cronbarch Alpha. Untuk menentukan data tersebut reliable atau tidak dapat menggunakan batasan 0,5. Realibitas kurang dari 0.5 adalah kurang baik sedangkan 0,6 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik. (Sugiyono, 2008 :173-174). 28 Sedangkan menurut Imam Ghozali (2018:45), Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Pengukuran reliabilitas dikatakan reliabel adalah apabila nilai Cronbach Alpha sebesar 0,70 atau lebih. 3. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji asumsi – asumsi yang ada pada penelitian dengan menggunakan model regresi. Model regresi diantaranya adalah normalitas, multikolonearitas, dan heteroskedostisitas. a. Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2016:154) uji normalitas secara grafik digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Untuk mengetahui normalitas data dapat menggunakan uji grafik dan uji statistik Kolmogorov-smimov Test (K-S). Berikut hasil uji normalitas yang dilakukan. 1. Analisa Grafik Uji grafik adalah untuk pengujian normalitas, data ini dilakukan dengan menganalisi grafik normal probability plot dengan cara melihat distribusi datanya yang akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya 2. Analisa Statistik Uji Statistik Kolmogporov-Smirnov (K-S) digunakan untuk menguji normalitas K-S diperoleh nilai data residual, Kolmogporov-Smirnov Jika dalam uji diatas 0,05 maka data residual terdistribusi secara normal. b. Uji Multikolonearitas Uji Multikolonearitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel 29 bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Jika saling berkorelasi maka variabel – variabel menjadi tidak orgonal. Variabel orgonal adalah variabel independen sama dengan nol. Dalam uji multikolonearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance Inflation Factor) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang dari 0,1. Jika semakin tinggi VIF maka tolerance semakin rendah, dan dapat dikatakan bebas dari multikolonearitas. c. Heteroskedostisitas Menurut Imam Ghazali, (2018: 137) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain. Dasar Analisis dalam uji ini adalah: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2018:138) 4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier atau lebih variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen berhubungan positif atau negative dan untuk mempredeksi nilai variabel depanden apabila variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Bentuk umum persamaan analisis regresi berganda: 30 Y = a + bX1 + bX2 + e Keterangan : Y : Minat Investasi X1 : Tingkat Religius X2 : Disposible Income a : Koefisien Konstanta b : Koefisien Regresi e : Eror 5. Uji Koefisien Regresi Linier Berganda a. Uji statistik t (Uji Parsial) Digunakan untuk mengetahui apakah variable independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria Pengujian: 1. H0 diterima apabila t hitung ≤ t table artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat religius dan disposible income terhadap minat investasi emas mayarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah. 2. H0 ditolak apabila t hitung ˃ t table artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat religious dan disposible income terhadap minat investasi emas mayarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah. b. Uji statistik F (Uji Simultan) Digunakan untuk menguji apakah variabel independen bersama – sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria Pengujian: 1. H0 diterima apabila f hitung ≤ f table artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat religious dan disposible income 31 terhadap minat investasi emas mayarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah. 2. H0 ditolak apabila f hitung ˃f tabel artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat religious dan disposible income terhadap minat investasi emas mayarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah. c. Analisis Determinasi (R-Square) Digunakan untuk mengetahui presentase sumbanagan pengaruh variabel independen secara serentak terhadap variabel dependen. Berikut rumus persamaan determinasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : R² = Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Sebaliknnya, nilai R2 yang mendekati satu menandakan variabelvariabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. (Jonathan Sarwono, 2013: 158.). BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. 1 Gambaran Umum Obyek Penelitian 4.1 1 Sejarah Singkat Obyek Penelitian Kota Tangerang Selatan merupakan daerah otonom yang terbentuk pada akhir tahun 2008 berdasarkan Undang-undang Nomor 51 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kota Tangerang Selatan di Provinsi Banten tertanggal 26 November 2008. Pembentukan daerah otonom baru tersebut, yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Tangerang, dilakukan dengan tujuan meningkatkan pelayanan dalam bidang pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan serta dapat memberikan kemampuan dalam pemanfaatan potensi daerah. Dengan 36 kecamatan luas wilayah + 1.159,05 km2 dan jumlah penduduk lebih dari tiga juta orang, pelaksanaan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di Kabupaten Tangerang dirasakan belum sepenuhnya terjangkau. Kondisi demikian perlu diatasi dengan memperpendek rentang kendali pemerintahan melalui pembentukan daerah otonom baru, yaitu Kota Tangerang Selatan, sehingga pelayanan publik dapat ditingkatkan guna mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Kota Tangerang Selatan terletak di bagian timur Provinsi Banten yaitu pada titik koordinat 106°38’ – 106°47’ Bujur Timur dan 06°13’30” – 06°22’30” LintangSelatan dan secara administratif terdiri dari 7 kecamatan, 49 kelurahan dan 5 desa dengan luas wilayah 147,19 Km2 atau 14.719 Ha. Batas wilayah Kota Tangerang Selatan adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Tangerang 32 33 b. Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi DKI Jakarta & Kota Depok c. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bogor & Kota Depok d. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Tangerang. Visi Kota Tangerang Selatan adalah :“Terwujudnya Kota Tangerang Selatan yang Mandiri, Damai dan Asri” sedangkan Misi Kota Tangerang Selatan adalah : 1) Meningkatkan kualitas kehidupan bermasyarakat 2) Meningkatkan keharmonisan fungsi ruang kota yang berwawasan lingkungan 3) Menata sistem sarana dan prasarana dasar perkotaan 4) Meningkatkan pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan masyarakat 5) Meningkatkan fungsi dan peran kota sebagai sentra perdagangan dan jasa 6) Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih Kota Tangsel memiliki motto “Cerdas, Modern dan Religious”, sifat-sifat mulia yang menjadi tantangan dan harapan semua pihak. Berharap memiliki masa depan yang benderang mutlakmembutuhkan rancang bangun yang baik meliputi, tahapantahapan terukur,setidaknya mengacu kepada konsep kehidupan yang ingin diwujudkan:cerdas-modern-religius. Masa depan benderang dalam konteks “Cerdas” menyangkut dunia pendidikan dengan segala aspek keterkaitannya: infrastruktur fisik (bangunan sekolah, laboratorium, perpustakaan, dan semacamnya), perangkat lunaknya, rancang muatan kurikulumnya, sistem dan prosedur administrasi, serta kesejahteraan pegawai dan tenaga pendidiknya, termasuk standar mutu peserta didiknya. 34 Masa depan benderang dalam konteks “Modern” menyangkut banyak faktor kehidupan yang satu sama lain saling terkait, tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan formal terstruktur dominan membentuk perilaku manusia.Seseorang atau suatu kelompok masyarakat dapat dikatakan modern, umumnya manakala kelompok masyarakat bersangkutan memiliki tatakrama kehidupan “saling menghormati,beretika, dan berbudaya”, jarang terjebak dalam konflik terbuka dan berkepanjangan. Masa depan benderang dalam konteks “Religius” merupakan puncak kesempurnaan kehidupan, hampir dapat dipastikan manakala sekelompok orang atau mayoritas masyarakat sebuah wilayah sudah sampai pada fase kehidupan cerdas dan modern, maka sesungguhnya masyarakat tersebut dapat juga dikatakan sudah masuk pada fase religius. 4.1 1 Keadaan Penduduk Jumlah penduduk merupakan aset bagi suatu daerah yang mempunyai peran cukup besar dalam menentukan percepatan pembangunan daerah apabila didukung dengan kualitas yang baik. penduduk mempunyai dua peranan dalam bidang ekonomi yaitu sebagai produsen dan konsumen. Perkembangan penduduk suatu daerah ditentukan oleh tingkat kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 sampai dengan 2017 oleh BPS Kota Tangerang Selatan yang dibagi menjadi 7 kecamatan yaitu Kecamatan Setu, Serpong, Pamulang, Ciputat, Ciputat Timur, Pondok Aren, dan Serpong Utara. Jumlah penduduk Kota Tangerang Selatan adalah 1.644.899 jiwa, pada tahun 2017. Penduduk berjenis kelamin laki-laki sebesar 802.908 jiwa sedangkan perempuan 790.904 jiwa.. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah lakilaki lebih banyak dibandingkan jumlah perempuan. 35 4.1 2 Keadaan Ekonomi Kota Tangerang Selatan Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari distribusi persentase Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) kelompok lapangan usaha yang terdiri dari kelompok lapangan usaha primer, kelompok lapangan usaha sekunder dan kelompok lapangan usaha tersier. Kelompok lapangan usaha primer terdiri dari lapangan usaha Pertanian, Kehutanan dan Perikanan; Pertambangan dan Penggalian. Kelompok lapangan usaha sekunder terdiri dari lapangan usaha Industri Pengolahan; Pengadaan Listrik, Gas; Pengadaan Air; Konstruksi. Kemudian kelompok lapangan usaha tersier terdiri dari lapangan usaha Perdagangan Besar dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Transportasi dan Pergudangan; Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Informasi dan Komunikasi; Jasa Keuangan; Real Estat; Jasa Perusahaan; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Jasa Pendidikan, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial dan Jasa Lainnya. Perekonomian Kota Tangerang Selatan pada tahun 2016 mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya. Laju pertumbuhan PDRB Kota Tangerang Selatan tahun 2016 mencapai 6,98 persen, sedangkan tahun 2015 sebesar 7,20 persen, hal ini disebabkan karena terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi di Kota Tangerang Selatan. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Listrik dan Gas sebesar 13,21 persen, disusul oleh lapangan usaha Jasa Perusahaan serta usaha Konstruksi dengan laju pertumbuhannya masing-masing sebesar 9,57 persen dan 9,20 persen. Sedangkan seluruh lapangan usaha ekonomi PDRB yang lain pada tahun 2016 mencatat pertumbuhan yang positif kecuali industri pengolahan mengalami pertumbuhan negatif sebesar -0,33 persen. Menurunnya laju pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan (LPE) pada tahun 2016 memberi gambaran bahwa telah 36 terjadi peningkatan produksi barang dan jasa oleh para pelaku ekonomi di Kota Tangerang Selatan walaupun mengalami perlambatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan inflasi sektoral sebesar 1,33 persen, maka dapat dikatakan telah terjadi perbaikan pendapatan masyarakat Kota Tangerang Selatan pada umumnya. Jika disertai dengan pemerataan pendapatan, hal tersebut dapat secara langsung memperbaiki tingkat daya beli masyarakat. Peningkatan daya beli inilah yang akan menjadi salah satu faktor utama penggerak perekonomian di Kota Tangerang Selatan. Bila dibandingkan dengan Kabupaten/ Kota lainnya di provinsi Banten maka Kota Tangerang Selatan mempunyai LPE paling tinggi mulai tahun 2012 sampai dengan 2016. Tahun 2016 LPE Kota Tangerang Selatan sebesar 6,98 persen, diikuti oleh Kota Serang sebesar 6,22 persen, Kabpaten Lebak sebesar 5,70 persen, Kabupate Pandeglang sebesar 5,49 persen,Kabupaten Tangerang sebesar 5,32 persen dan Kota Cilegon sebesar 5,05 persen serta Kabpaten Serang sebesar 5,00 persen. Jika dibandingkan dengan LPE Provinsi Banten maupun Indonesia, terdapat pebedaan yang cukup berarti. Tahun2016 LPE Provinsi Banten sebesar 5,26 persen sedangkan LPE angka Nasional sebesar 5,02 persen. 4. 2 Deskripsi Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggambarakan teknik angket atau kuesioner dengan menggunakan angket. Teknik angket merupakan pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan. Dalam penelitian ini menggunakan peneliti mengambil 100 responden pada masyarakat Kota Tangerang Selatan. 37 4.2.1 Karakteristik Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat kota Tangerang Selatan. Berikut adalah deskripsi mengenai identitas responden penelitian yang terdiri dari usia, jenis kelamin, status pernikahan, pekerjaan, alamat, dan pendapatan perbulan. a. Deskripsi responden berdasarkan Usia Tabel 4.1 Data Usia Responden Usia Jumlah Persentase 18 – 23 Tahun 72 72% 24 – 29 Tahun 19 19% 30 – 35 Tahun 7 7% 36 – 41 Tahun 0 0 42 - 47 Tahun 2 2% 48 – 53 Tahun 0 0 Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019 Berdasarkan table 4.1 diatas dapat diketahui bahwa usia responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah 18 – 23 tahun dengan jumlah responden 72 atau 72%, kemudian 24 – 29 tahun sebanyak 19 atau 19%, 30 – 35 % sebanyak 7%, dan 42 – 47 tahun sebanyak 2 atau 2%. b. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.2 Data Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki - Laki 20 20% Perempuan 80 80% Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019 38 Berdasarkan table 4.2 diatas dapat diketahui bahwa jenis kelamin responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah Perempuan dengan jumlah responden 80 atau 80%, dan sisanya Laki – laki sebanyak 20 atau 20%. c. Deskripsi responden berdasarkan Status Pernikahan Tabel 4.3 Data Status Pernikahan Responden Status Pernikahan Jumlah Persentase Menikah 20 20% Belum Menikah 80 80% Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019 Berdasarkan table 4.3 diatas dapat diketahui bahwa status pernikahan responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah Belum menikah dengan jumlah responden 80 atau 80%, dan sisanya Menikah sebanyak 20 atau 20%. d. Deskripsi responden berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.4 Data Pekerjaan Responden Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase Pegawai Swasta 51 51% Wirausaha 5 5% Pedagang 0 0 Buruh 0 0 Mahasiswa 40 40% Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019 39 Berdasarkan table 4.4 diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah pegawai swasta dengan jumlah responden 51 atau 51%, Mahasiswa sebanyak 40 atau 40%, Wirausaha sebanyak 5 atau 5% dan Pegawai Negeri Sipil sebanyak 4 atau 4%. e. Deskripsi responden berdasarkan Alamat Tabel 4.5 Data Alamat Responden Alamat Jumlah Persentase Kecamatan Serpong 12 12% Kecamatan Serpong Utara 1 1% Kecamatan Ciputat 26 26% Kecamatan Ciputat Timur 18 18% Kecamatan Pondok Aren 15 15% Kecamatan Pamulang 21 21% Kecamatan Setu 7 7% Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019 Berdasarkan tabel 4.5 diatas dapat diketahui bahwa alamat responden yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah di Kecamatan Ciputat dengan jumlah responden 26 atau 26%, Kecamatan Pamulang sebanyak 21 atau 21%, Kecamatan Ciputat Timur sebanyak 18 atau 18% Kecamatan Pondok Aren sebanyak 15 atau 15% , Kecamatan Serpong 12 atau 12%, Kecamatan Setu 7 atau 7% dan Kecamatan Serpong Utara sebanyak 1 atau 1%. 40 f. Deskripsi responden berdasarkan Pendapatan Perbulan Tabel 4.6 Data Pendapatan Perbulan Responden Pendapatan Jumlah Persentase Rp. 0; - Rp. 3.000.000; 40 40% Rp. 3.000.001; - Rp. 6.000.000; 50 50% Rp. 6.000.001; - Rp. 10.000.000; 5 5% Rp. 10.000.001; - Rp. 15.000.000; 3 3% Lebih dari Rp. 15.000.000; 2 2% Jumlah 100 100% Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019 Berdasarkan table 4.6 diatas dapat diketahui bahwa pendapatan responden perbulan yang paling mendominasi dalam penelitian ini adalah Rp. 3.000.001; - Rp. 6.000.000; dengan jumlah responden 50 atau 50%, Rp. 0; - Rp. 3.000.000;sebanyak 40 atau 40%, Rp. 6.000.001; - Rp. 10.000.000; sebanyak 5 atau 5% Rp. 10.000.001; - Rp. 15.000.000; sebanyak 3 atau 3% , dan Lebih dari Rp. 15.000.000; sebanyak 2 atau 2%. 4. 3 Analisis dan Interpretasi Hasil 4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yang meliputi Tingkat religius (X1), disposible income (X2) dan minat investasi emas (Y) akan diuji secara statistik deskriptif seperti yang terlihat dalam tabel 4.7 41 Tabel 4.7 Data Descriptive Statistics Keterangan N Mean Std. Deviation Tingkat Religius 100 40.2000 4.21846 100 28.0200 4.93796 100 54.7000 8.14205 (X1) Disposible Income (X2) Minat Investasi Emas (Y) Sumber : Data Primer yang diolah Tahun 2019 dengan SPSS ver 25 Tabel 4.7. menjelaskan bahwa pada variabel independen Tingkat Religius (X1) menghasilkan mean 40.2000 dan standar deviasi sebesar 4.21846 kemudian variabel independen Disposible Income (X2) mean 28.0200 dan standar deviasi sebesar 4.93796. Variabel dependen Minat Investasi Emas (Y) dengan mean 54.7000 dan standar deviasi 8.14205. Nilai standar deviasi untuk setiap variabel lebih kecil dari mean mengartikan bahwa standar error dari penelitian ini rendah sehingga penentuan variabel yang digunakan dalam penelitian ini baik untuk diteliti lebih lanjut. 4.3.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian ini peneliti akan menguji validitas dan reliabilitas atas jawaban responden yang telah diisi melalui kuesioner atau angket 4.3.2.1 Uji Validitas Menurut Imam Ghozali (2018:51) Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kusioner. Item instrumen dianggap valid jika rhitung > rtabel, r table dapat dicari dengan 42 menggunakan rumus degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jadi df = 100 -2 = 98 dengan df = 98 dan alpha 0.05 didapat r table = 0.1966. Selain itu validitas dapat juga dilihat dari nilai signifikan yang kurang dari 0,05. Disaat nilai signifikasi tersebut kurang dari 0,05 pernyataan pada variabel tersebut adalah valid. a. Uji Validitas Tingkat Religius Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Tingkat Religius Sig. (2- Pearson tailed) Correlation X1.1 0.000 0.711 Valid X1.2 0.000 0.720 Valid X1.3 0.000 0.705 Valid X1.4 0.000 0.567 Valid X1.5 0.000 0.695 Valid X1.6 0.000 0.559 Valid X1.7 0.000 0.662 Valid X1.8 0.000 0.558 Valid X1.9 0.000 0.709 Valid X1.10 0.000 0.513 Valid Pernyataan Keterangan Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan hasil tabel 4.8 menunjukkan bahwa semua pernyataan dari variabel tingkat religius sudah valid semua. Hal ini dapat dilihat dari semua pernyataan yang memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05 yaitu 0,000. Selain itu dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 43 0,1966 yang berarti bahwa secara keseluruhan semua pernyataan variabel tingkat religius sudah valid. b. Uji Validitas Disposible Income Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Disposible Income Pernyataan Sig. (2- Pearson Keterangan tailed) Correlation X2.1 0.000 0.729 Valid X2.2 0.000 0.804 Valid X2.3 0.000 0.725 Valid X2.4 0.000 0.602 Valid X2.5 0.000 0.659 Valid X2.6 0.000 0.621 Valid X2.7 0.001 0.321 Valid X2.8 0.000 0.624 Valid Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan hasil tabel 4.9 menunjukkan bahwa semua pernyataan dari variabel Disposible Income adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000 dan 0,001. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,1966 yang berarti secara keseluruhan indikator disposible income adalah valid. c. Uji Validitas Minat Investasi Emas Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Disposible Income Pernyataan Y.1 Sig. (2- Pearson tailed) Correlation 0.000 0.641 Keterangan Valid 44 Y.2 0.000 0.515 Valid Y.3 0.000 0.621 Valid Y.4 0.000 0.654 Valid Y.5 0.000 0.805 Valid Y.6 0.000 0.703 Valid Y.7 0.000 0.725 Valid Y.8 0.000 0.743 Valid Y.9 0.000 0.745 Valid Y.10 0.000 0.721 Valid Y.11 0.000 0.538 Valid Y.12 0.000 0.777 Valid Y.13 0.000 0.630 Valid Y.14 0.000 0.611 Valid Y.15 0.000 0.566 Valid Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan hasil tabel 4.10 menunjukkan bahwa semua pernyataan dari variabel minat investasi emas adalah valid. Hal ini dapat dilihat dari semua pertanyaan yang memiliki nilai signifikansi dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000. Kemudian dapat dilihat dari nilai Pearson Correlation yang lebih besar dari rtabel yaitu 0,1966 yang berarti secara keseluruhan indikator minat investasi emas adalah valid. 4.3.2.2 Uji Reliabilitas Menurut Imam Ghozali (2018:45), Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Pengukuran reliabilitas dikatakan reliabel adalah apabila nilai Cronbach Alpha 45 sebesar 0,70 atau lebih. Hasil dari pengujian reliabilitas ditampilkan berikut ini : Tabel 4.11 Hasil Uji Realibilitas Variabel Nilai Standar Cronbach Cronch Alpha Alpha Tingkat Keterangan 0.841 0.70 Reliabel 0.789 0.70 Reliabel 0.906 0.70 Reliabel Religius (X1) Disposible Income (X2) Minat Investasi Emas Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa semua variabel bersifat reliabel karena semua variabel mendapatkan nilai cronbach alpha diatas 0,70. 4.3.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Menurut Imam Ghozali (2018:161) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. a. Analisis Grafik Salah satu cara untuk melihat data berdistribusi normal yaitu dengan cara melihat normal Probability plot 46 yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Berikut adalah hasil uji Normal P – P Plot regeression. Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas P-P Plot Regression Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa pada grafik normal probability plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal memberikan pola distribusi yang normal. Maka dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Analisis Statistik Kolmogrov – Smirnov(K – S) Menurut Imam Ghozali (2018: 163) Selain menggunakan uji P-P Plot regression yang hasilnya dapat dilihat normal secara visual dan akan menyesatkan jika tidak berhati – hati. Oleh sebab itu selain uji grafik harus dilengkapi dengan uji statistic. Besarnya nilai test statistic Kolmogorov – Smirnov adalah berdistribusi normal jika nilai signifikannya > 0.05. 47 Tabel 4.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Mean 0.0000000 Std. Deviation 5.44151781 Most Absolute 0.066 Extreme Positive 0.066 Differences Negative -0.044 Normal Parameters a,b Test Statistic 0.066 Asymp. Sig. (2-tailed) .200 c,d a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Pada tabel 4.12 one sample kolmogorov-smirnov test hasil nilai asymp. Sig. sebesar 0,200, hasil ini bila dibandingkan dengan signifikan 0,05 maka lebih besar, sehingga dapat disimpulkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. 2. Multikolonearitas Menurut Imam Ghozali (2018:108) Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen)). Untuk melihat multikolinearitas antar variabel independen dapat dilakukan dengan menggunakan tolerance value dan variance inflation factor (VIF) yang ditampilkan di dalam tabel coefficients. Adapun kriteria hasil analisis uji multikolinearitas adalah tolerance ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Hasil perhitungan data diperoleh nilai tolerance dan VIF sebagai berikut: 48 Tabel 4.13 Hasil Uji Multikolonearitas Model Collinearity Statistics Tolerance Tingkat Religius VIF 0.907 1.103 0.907 1.103 (X1) Disposible Income (X2) a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Dari tabel 4.13 menunjukkan bahwa variabel Tingkat religious mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,907 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,103 < 10, variabel disposible Income mempunyai nilai Tolerance sebesar 0,907 > 0,1 dan nilai VIF sebesar 1,103 < 10. Sehingga dapat disimpulkan dalam model regresi ini tidak terjadi gejala multikolinearitas yaitu korelasi antar variabel bebas (independen). 3. Heteroskedastisitas Menurut Imam Ghazali, (2018: 137) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu ke pengamatan yang lain. Dasar Analisis dalam uji ini adalah: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik – titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Imam Ghozali, 2018:138). Berikut hasil uji heteroskedastisitas menggunakan SPSS Ver 25: 49 . Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan gambar 4.2 grafik scatterplot diatas bahwa titik – titik menyebar secara acak dan tersebar secara merata baik di sumbu X ataupun sumbu Y. Serta titik terkumpul disuatu tempat dan tidak membentuk pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak mengalami heteroskedastisitas pada model regresi ini. 4. Analisis Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh variabel bebas tingkat religious dan disposible income terhadap variabel terikat yaitu minat investasi emas di perbankan syariah pada masyarakat kota Tangerang Selatan. 50 Tabel 4.14 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std. Model (Constant) Tingkat 1 Religius Disposible Income B Error 4.531 4.704 0.721 0.111 0.756 0.118 Beta t Sig. 0.963 0.338 0.462 6.483 0.000 0.459 6.436 0.000 a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan table 4.14 diatas persamaan regresi linier berganda dapat disusun sebagai berikut: Y= 4.531 + 0.721(X1) + 0.756(X2) + e Persamaan regresi diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Nilai konstanta bernilai positif sebesar 4,531 hal ini menunjukkan bahwa apabila variabel tingkat religius dan disposible income jika dianggap konstan (0) maka tingkat minat masyarakat sebesar 4,531. 2. Koefisien regresi variabel tingkat religus (b1) bernilai positif sebesar 0,721. Hal ini berarti jika variabel tingkat religius ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel disposible income dianggap konstan maka akan meningkatkan minat masyarakat untuk investasi emas di Perbankan Syariah sebesar 0,721. 3. Koefisien regresi variabel disposible income (b2) bernilai positif sebesar 0,756. Hal ini berarti jika variabel disposible 51 income ditingkatkan satu satuan dengan catatan variabel tingkat religius dianggap konstan maka akan meningkatkan minat masyarakat kota Tangerang Selatan untuk investasi emas di Perbankan Syariah sebesar 0,756. 5. Uji Koefisien Regresi Linier Berganda a. Uji t (Parsial) Uji T digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu Tingkat Religius dan Disposible Income berpengaruh secara parsial terhadap variabel terikat yaitu minat investasi emas Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini yakni sebesar 5% atau 0,05. Untuk mengetahui hasil dari uji ini diperlukan nilai t tabel yang kemudian dibandingkan dengan t hitung dari perhitungan dengan SPSS. Dalam penelitian ini nilai untuk t tabel dengan responden sebanyak 100 adalah sebesar 1,661. Sedangkan untuk hipotesis dalam uji t ini dapat ditentukan sebagai berikut: Untuk menguji hubungan antara tingkat religius dengan minat investasi emas: 1. H0: Tidak ada pengaruh tingkat religius (X1) secara parsial terhadap minat investasi emas di Perbankan Syariah (Y). 2. H1: Ada pengaruh tingkat religius (X1) secara parsial terhadap minat investasi emas di Perbankan syariah (Y) Untuk menguji hubungan antara Disposible Income dengan minat investasi emas: 1. H0: Tidak ada pengaruh disposible income (X2) secara parsial terhadap minat investasi emas di Perbankan Syariah (Y). 2. H1: Ada pengaruh disposible income (X2) secara parsial terhadap minat investasi emas di Perbankan Syariah (Y). 52 Dalam hal ini untuk kriteria pengujian dijelaskan sebagai berikut : 1. H0 diterima dan H1 ditolak apabila t hitung < t tabel atau nilai Sig. > 0,05 2. H0 ditolak dan H1 diterima apabila t hitung > t tabel nilai Sig. < 0,05 Tabel 4.15 Hasil Uji t (parsial) Coefficientsa Model (Constant) Tingkat 1 Religius Disposible Income Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std. Error 4.531 4.704 0.721 0.111 0.756 0.118 Beta t Sig. 0.963 0.338 0.462 6.483 0.000 0.459 6.436 0.000 a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh nilai t hitung dan nilai signifikasi untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus mencari t table adalah t table = n – k (100 – 2=98 ) dan dapat dilihat pada t table dengan df 98 adalah sebesar 1,661. Pada variabel (X1) yaitu tingkat religius diperoleh nilai t hitung sebesar 6,483 dan nilai Sig. 0,000 Nilai t hitung > t tabel yaitu 6,483 > 1,661dan nilai sig. < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh variabel X1 (tingkat religius) secara parsial terhadap minat investasi emas masyarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah. Pada variabel X2 yaitu disposible income diperoleh nilai t hitung sebesar 6,436 dan 53 nilai Sig. 0,000. Nilai t hitung > t tabel yaitu 6,436> 1,661 dan nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,000< 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berati terdapat pengaruh variabel X2 (disposible income) secara parsial terhadap minat investasi emas pada masyarakat Kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah. b. Uji F (Simultan) Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yaitu tingkat religius dan disposible income berpengaruh secara simultan terhadap variabel terikat yaitu minat investasi emas. Tingkat signifikansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5% atau 0,05. Untuk mengetahui hasil dari uji ini diperlukan nilai F tabel yang kemudian dibandingkan dengan F hitung dari perhitungan dengan SPSS. Dalam penelitian ini nilai untuk F tabel ditentukan dengan rumus sebagai berikut: F table = n – k - 1 Keterangan: n : jumlah responden, k : jumlah variabel bebas dan terikat Sehingga dengan jumlah responden sebanyak 100 orang, maka untuk menentukan nilai F tabel adalah (100-3-1 = 96). Nilai ini kemudian dicari pada tabel distribusi F sehingga diperoleh nilai 3,091. Hipotesis dalam uji F ini dapat sebagai berikut: 1. H0; Tidak ada pengaruh tingkat religius (X1) dan disposible income (X2) secara simultan terhadap minat 54 investasi emas masyarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah (Y). 2. H1; Ada pengaruh tingkat religius (X1) dan disposible income (X2) secara simultan terhadap minat investasi emas masyarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah (Y). Kriteria pengujian dapat dijabarkan sebagai berikut: 1) H0 diterima dan H1 ditolak apabila F hitung < F tabel atau nilai Sig. > 0,05 2) H0 ditolak dan H1 diterima apabila F hitung > F tabel atau nilai Sig. < 0,05 Tabel 4.16 Hasil Uji F (Simultan) ANOVAa Sum of Mean Model Squares Df Square F Sig. 1 3631.599 2 1815.799 60.085 .000 Residual 2931.401 97 30.221 Total 6563.000 99 b Regression a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas b. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat Religius Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan table 4.16 diketahui bahwa hasil dai uji F pada variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersamasama adalah diperoleh nilai F hitung sebesar 60,085 dan nilai Sig. 0,000. Berarti nilai F hitung > F tabel yaitu 60,085 > 3,091 dan nilai Sig. < 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti terdapat pengaruh Tingkat Religius dan Disposible Income secara simultan terhadap minat 55 investasi emas masyarakat Kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah. c. Analisis Determinasi Uji determinasi (R2) digunakan untuk mengetahui presentase variabel independen secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel dependen (Nilai koefisien determinasi bisa dilihat pada tabel Model Summary. Tabel model summary adalah ringkasan dari model dimana Adjust R Square menyatakan nilai koefisien determinasi. Tabel 4.17 Uji Koefisien determinasi (R²) Model Summary Model 1 R 744 R Square a 0.553 Adjusted Std.Eror of R Square the Estimate 0.544 5.49733 a. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat Religius Sumber : Data Primer diolah tahun2019 dengan SPSS ver 25 Berdasarkan data diatas diketahui bahwa nilai koefisien determinasi Adjust R Square sebesar 0,544 atau 54,4% yang artinya pengaruh variabel X1, dan X2 terhadap variabel Y sebesar 54,4% dan sisanya 45,6% dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti oleh peneliti. 4. 4 Analisis Data (Pembuktian Hipotesis) Pembahasan dalam penelitian ini bersumber dari paparan teori yang telah dikemukakan oleh peneliti pada bab sebelumnya. Hasil penelitian bersumber dari data-data yang diperoleh langsung dari lapangan. Dalam pembahasan ini peneliti akan menguraikan beberapa teori yang akan dipadukan dengan keadaan sebenarnya di lapangan sebagai jawaban atas 56 rumusan hipotesis yang telah di sampaikan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel tingkat religius dan disposible income terhadap minat investasi emas masyarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah. Berdasarkan teori dan tinjauan lapangan dengan pembagian angket atau kuesioner maka hasil penelitian akan dipaparkan secara mendetail pada sub bab berikutnya. 4.4.1. Pengaruh Tingkat Religius Terhadap Minat Investasi Emas Masyarakat Kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah Secara Parsial Berdasarkan uji statistik dengan software SPSS versi 25 variabel tingkat religius (X1) memiliki thitung sebesar 6.483 lebih besar dari pada ttabel yakni 1.66071 dan arah koefisiennya positif serta derajat signifikansi kurang dari 0,05. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel tingkat religius (X1) memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap minat investasi emas masyarakat Kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah, maka H1 diterima dan H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh variabel X1 (Tingkat religius) secara parsial terhadap minat investasi emas masyarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah, sehingga hipotesis H1 yang menyatakan: “Ada pengaruh antara tingkat religius dengan minat masyarakat Kota Tangerang Selatan untuk investasi emas pada Perbankan Syariah”, terbukti kebenarannya. Jadi H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga variabel tingkat religious (X1) berpengaruh terhadap minat masyarakat investasi emas di perbankan syariah. Alasan tingkat religius berpengaruh terhadap minat investasi emas masyarakat kota Tangerang Selatan pada Perbankan Syariah adalah karena sebagian besar penduduk kota Tangerang Selatan adalah muslim, dan sebagai orang muslim telah mengetahui adanya perintah dan larangan yang telah terdapat dalam Al Qur’an dan Hadist dan diamalkan dalam kehidupan sehari – hari sebagai amalan 57 muamalah. Untuk berinvestasi secara syar’i dan aman adalah dengan menggunakan lembaga perbankan syariah yang telah sesuai dengan prinsip – prinsip syariah. Dalam sejarah mencatat bahwa dinar dan dirham dijadikan sebagai mata uang resmi di masa Rasululllah, al-Khulafa ar-Rasyidin dan dinasti-dinasti Islam sampai runtuhnya Turki Usmani tahun 1923. Penggunaan emas masa itu sangat stabil dan tidak mengalami inflasi yang berarti. (Hasan, 2017). Selain itu investasi emas pada perbankan syariah jauh dari unsur riba. Bank syariah dengan sistem bagi hasil dirancang untuk terbinanya kebersamaan dalam menanggung resiko usaha dan berbagi hasil usaha antara pemilik dana (shâhibul mâl) yang menyimpan uangnya di lembaga, lembaga selaku pengelola dana (mudharib) dan masyarakat yang membutuhkan dana yang bisa berstatus peminjam dana atau pengelola usaha.(Asriani, 2015) Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Hayati (2016) yaitu Islam sangat mendorong manusia untuk melakukan investasi, hal ini dilator belakangi oleh landasan ajaran perintah untuk membayar zakat bagi orang yang memiliki aset yang tidak produktif (idle asset), sebaliknya asset yang dikelola secara produktif tidak dikenakan kewajiban zakat. Zakat baru akan dipungut dari hasil yang telah diperoleh melalui investasi tersebut. Jadi bagi mereka yang tidak berinvestasi maka zakat akan dibayarkan dengan mengambil dari aset yang dimilikinya, dan jika hal itu berlangsung secara terus menerus maka akibatnya jumlah aset yang dimiliki semakin berkurang, sehingga hal ini dapat terlihat jelas betapa Islam sangat mendorong investasi. Sebelum seseorang atau badan hukum melakukan investasi sebaiknya terlebih dahulu mengenal, mempelajari, memahami jenis-jenis produk investasi,dan alasan berinvestasi. Hal ini, dapat memberikan gambaran dan tuntunan dalam memilih produk mana yang tepat, produk tersebut benar-benar halal (sesuai dengan prinsip syariah), produk berisiko 58 rendah. Sehingga, tidak terpengaruh oleh iming-iming keuntungan suatu investasi yang menyesatkan (investasi bodong). Namun hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh (Fauziah, 2019) Hasil penelitiannya menyatakan tingkat religiusitas mahasiswa tidak memiliki pengaruh terhadap keputusan investasi. Dalam artian pengambilan keputusan investasi yang dilakukan oleh mahasiswa tidak didasarkan pada tingkat religiusitas yang dimiliki. Selain itu sebagian masyarakat masih bersikap fanatisme dengan investasi emas pada bank syariah karena masih ragu dengan operasional bank syariah yang tidak menggunakan sistem bunga. Ketidakyakinan ini berawal dari kurangnya pengetahuan dan informasi tentang prinsip – prinsip syariah di perbankan syariah. 4.4.2. Pengaruh Disposible Income Terhadap Minat Investasi Emas Masyarakat Kota Tangerang Selatan di Perbankan Syariah Secara Parsial Berdasarkan uji statistik dengan software SPSS versi 25 variabel disposible income (X2) memiliki thitung sebesar 6,436 lebih besar dari pada t tabel yakni 1,66071 dan arah koefisiennya positif serta derajat signifikansi kurang dari 0,05. maka dapat ditarik kesimpulan bahwa variabel disposible income (X2) memiliki hubungan yang positif dan signifikan terhadap minat investasi yang dilakukan oleh Masyarakat Kota Tangerang Selatan. Hasil dari perhitungan statistik tersebut memberikan penjelasan bahwa disposible income yang dimiliki oleh Masyarakat Kota Tangerang Selatan mampu memberikan pengaruh terhadap minat investasi emas. Dari profil responden diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan responden didominasi oleh pegawai swasta dengan jumlah 51%. 59 Dengan demikian, semakin besar pendapatan/disposible income yang dimiliki masyarakat maka akan semakin kuat pula pengaruhnya terhadap minat investasi. Hasil dari temuan ini memiliki kesesuaian dengan hasil penelitian (Azizah, 2016) bahwasannya pendapatan memiliki pengaruh tehadap minat seseorang dalam berinvestasi khususnya emas. Ketika seorang nasabah memiliki pendapatan yang lebih maka akan dialokasikan pada investasi emas. 4.4.3. Pengaruh Tingkat Religius dan Disposible Income Terhadap Minat Investasi Emas Masyarakat Kota Tangerang Selatan di Perbankan Syariah Secara Simultan Berdasarkan uji statistik dapat diketahui uji F menunjukkan bahwa nilai F hitung sebesar 60,085 dengan tingkat signifikansi (sig ) sebesar 0,000. Angka tersebut lebih kecil jika dibandingkan dengan derajat signifikansi 0,05. Dengan demikian maka variabel bebas yang terdiri dari variabel tingkat religius dan disposible income secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat investasi emas. Hasil uji statistik tersebut memberikan pengertian bahwa kedua variabel bebas berupa variabel tingkat religius dan disposible income secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel minat investasi emas. Artinya, semakin tinggi tingkat religius dan didposible income yang dimiliki masyarakat kota Tangerang Selatan maka akan semakin baik pengaruhnya terhadap minat investasi emas pada Perbankan Syariah. BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5. 1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan faktor tingkat religius atau disposible income yang berpengaruh terhadap minat masyarakat untuk investasi emas di Perbankan Syariah. Dengan jumlah responden sebanyak 100 orang. Berdasarkan pada data yang telah dilakukan terhadap permasalahan dengan menggunakan regresi berganda, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Variabel tingkat religius (X1) memiliki nilai tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti H1(1) diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa tingkat religius berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat untuk investasi emas. 2. Variabel disposible income (X2) memiliki nilai tingkat signifikasi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti H(1)2 diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa disposible income berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat untuk investasi emas. 3. Berdasarkan uji regresi linier berganda, variabel tingkat religius dan disposible income secara simultan berpengaruh signifikan terhadap Minat Masyarakat Investasi Emas dengan nilai uji F sebesar 60,085 sedangkan f tabel sebesar 3,091 dan signifikasnsi 0,000 < 0,05 maka variabel independent secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Besarnya Adjusted R Square (Adj R2) adalah 0,544 atau 54,4%. Hal ini menunjukkan bahwa prosentase sumbangan variabel tingkat religius dan disposible income terhadap variabel minat masyarakat terhadap investasi emas pada Perbankan Syariah sebesar 54,4% dan sisanya sebesar 45,6% dipengaruhi oleh variabel lain. 60 61 5. 2 Saran Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menyajikan penelitian yang lebih berkualitas lagi dengan adanya beberapa masukan mengenai beberapa hal diantaranya: 1. Untuk penelitian selanjutnya disarankan menambah variabel yang dapat mempengaruhi minat masyarakat terhadap investasi emas seperti faktor Pengetahuan, Pendidikan, dan Keuntungan atas investasi emas di Perbankan Syariah. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempersempit daerah survey, sehingga penelitian lebih mungkin untuk disimpulkan secara umum dasar. 3. Selain kuisioner juga dapat menggunakan data lain seperti wawancara ke pegawai Perbankan Syariah dan responden yang dapat membantu informasi tambahan terhadap penelitian. 4. Berdasarkan penelitian ini bahwa faktor tingkat religius sangat berpengaruh dibandingkan pendapatan. Bagi perbankan syariah diharapkan untuk lebih: a) Memaksimalkan kualitas pelayanan yang terbaik kepada nasabah dan meningkatkan kinerja pelaku perbankan Syariah untuk meningkatkan kepercayaan pada masyarakat. b) Mensosialisasikan perbankan Syariah dengan memperkenalkan produk dan jasa melalui media massa, media elektronik, door to door, dialog, ceramah kepada masyarakat dan lebih luas lagi. c) Pemilihan lokasi bank Syariah yang strategis, mudah transportasi, lingkungan yang aman nyaman. Dengan demikian kemungkinan besar masyarakat akan meningkatkan minat menabung di bank Syariah d) Perbankan Syariah harus lebih menonjolkan ketaatan terhadap hukum Syariat Islam. e) Kurangnya minat serta informasi terhadap Perbankan Syariah, maka perlu adanya sosialisasi dalam hal edukasi harus lebih sering di 62 lakukan agar seluruh aspek masyarakat mengetahui keberadaan dan keunggulan Perbankan Syariah. 5. Untuk Masyarakat Kota Tangerang Selatan harus selalu memotivasi satu sama lain agar tertarik untuk investasi emas di Perbankan Syariah bahwa Perbankan Syariah adalah bank yang menggunakan prinsip Syar’i sesuai dengan Al-Qur`an dan Hadist. Dan juga terdapat Dewan Pengawas Syariah yang mengawasi kegiatan operasional perbankan dan memiliki prinsip bagi hasil, jual beli dan sewa. Berbeda dengan perbankan konvensional yang memakai bunga dalam kegiatan operasionalnya. DAFTAR PUSTAKA Albert, Kurniawan. 2014. Metode Riset untuk Ekonomi dan Bisnis : Teori, Konsep, dan Praktik Penelitian Bisnis. Bandung: Penerbit Alfabeta. Al Bakir, Muhammad. 2001. Adab Mencari Nafkah. Bandung: Penerbit Kharisma Asriani, A. 2015. Investasi Emas Syariah dalam Perpektif Hukum Islam. Al´Adalah. Azizah, M. 2016. Pengaruh Pendapatan dan Pendidikan Nasabah Terhadap Minat Nasabah Investasi Emas Di BSM KC Warung Buncit (Vol. 147). Skripsi. Fauziah, L. N. 2019. “ Analisis Pengaruh Tingkat Literasi Keuangan Dan Religiusitas Terhadap Keputusan Investasi Studi Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Uin Maulana Malik Ibrahim Malang .Skripsi. Ferdinand, Augusty, 2006. Metode Penelitian Manajemen, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan penerbit-Undip. Glock, C.Y. & Stark, R. (1966). Religion and Society in Tension. NewYork: Rand McNally & Company.Hameed. Habibah, N. U. 2017. Perkembangan Gadai Emas ke Investasi Emas pada Pegadaian Syariah. Amwaluna: Jurnal Ekonomi Dan Keuangan Syariah, 1(1), 81–97. https://doi.org/10.29313/amwaluna.v1i1.2095 Hasan, A. 2017. Dilema Penerapan Emas ( Dinar ) sebagai Mata Uang Internasional : Studi atas Politik Moneter Dunia Asyari Hasan. Hayati, M., Ekonomi, F., Islam, B., Raden, I., & Lampung, I. 2016. Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Journal of IslamicEconomics and Business), 1(1), 66–78. Retrieved from http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/ikonomika Jannah, Sinta. A. 2017. Pengaruh Promosi dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Investasi Logam Mulia Pada Pegadaian Unit Pembantu SyariahPasar III Muara Enim. UIN Raden Fatah. Palembang.Skripsi Jalaluddin. 2010. Psikologi Agama. Jakarta: PT Raja Grafindo Perada. Karima, L. 2018. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa untuk melakukan investasi di pasar modal syariah (studi kasus mahasiswa fakultas ekonomi universitas islam indonesia). Skripsi. 63 64 Manan.2017. Hukum Ekonomi Syariah. Jakarta. Prenada Media. Mohammad, F. 2018. Analisis Pengaruh Tingkat Disposible Income dan Tingkat Pengetahuan Terhadap Minat Menabung Mahasiswa di Bank Syariah. UIN Jakarta. Journal of Chemical Information and Modeling,53(9),1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Mulyandari, D. 2018. pengaruh promosi, kualitas pelayanan dan pendapatan nasabah terhadap minat asabah untuk investasi emas di bank syariah mandiri cabang wonogiri. Ekonomi Dan Bisnis Islam, 15. Nurmalina. (2019). Pengaruh Tingkat Disposible Income dan Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Perbankan Syariah Terhadap Minat Berinvestasi di Pasar Modal Syariah (Studi Pada Investor Galeri Investasi Syariah di IAIN Bengkulu) Oliver, J. 2013. Mekanisme Pembayaran Uang Muka dalam Produk Cicil Emas di Bank Syariah Mandiri Gresik.. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004. Ramayulis. 2015. Dasar-dasar Kependidikan. Jakarta:Kalam Mulia. Rodoni,Ahmad.2009. Investasi Syariah, Penerbit Lembaga Penelitian UIN Jakarta. Rukmana, Amir.M. 2012. Bank Syariah: Teori, Kebijakan, dan Studi Empiris di Indonesia. Jakarta. Penerbit: Erlangga. . Saleh, Abdul R. 2004. Psikologi Suatu Pengantar Dalam Prespektif Islam. Jakarta: Prenada Media. Sugiyono. (2018). Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Surono. 2008. Anggaran Pendapatan dan Keluarga. Yogyakarta:Graha Ilmu. Sulistyowati, N. W. 2015. Pengaruh Motivasi Ekstrinsik Dan Prestasi Belajar Akuntansi Terhadap Minat Investasi Dan Keputusan Investasi Mahasiswa FE Program Studi Akuntansi UNESA. Ekonomi Pendidikan Dan Kewirausahaan, 3, 76–90. Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. 65 Website: Hartomo, Giri. 2019. economy.okezone.com. [Online] 8 2, 2019. [Cited: 11 25, 2019.] https://economy.okezone.com/read/2019/09/02/20/2099589/harga-naik-398-emas-penyumbang-inflasi-agustus-2019. Pusparisa, Yosepha. 2019. databoks.katadata.co.id. [Online] 11 4, 2019. [Cited: 11 4, 2019.] https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/04/kuartal-iii2019-realisasi-investasi-terbesar-dalam-lima-tahun-terakhir. Wahyudi, Muhammad Dicky. 2018. https://www.kompasiana.com/muhammaddickiwahyudivall007/5af653dfdd0fa80e 93591d23/bank-konvensional-vs-bank-syariah-siapa-yang-lebih-unggul-dalamsegi-sistem-dan-pertumbuhan-nasabah?page=all. [Online] 5 2018. [Cited: 11 28, 2019.] https://www.kompasiana.com. https://centrausaha.com/investasi-emas-bank-syariah/ https://tafsirweb.com/650-surat-al-baqarah-ayat-168.html https://www.kajianpustaka.com/2018/12/fungsi-dimensi-dan-faktor-yang mempengaruhi-religiusitas.html https://biropemerintahan.bantenprov.go.id/profil-kota-tangerang-selatan http://sippa.ciptakarya.pu.go.id/sippa_online/ws_file/dokumen/rpi2jm/DOCRPI M_1542253680BAB_II_RPIJM_New_Profil_Tangsel.pdf www.slideshare.net/rfksybn/fatwadsnmuino77tentangmurabahahemas www.infoperbankan.com/bank-syariah-mandiri/tabel-kredit-emas-bankmandiri-syariah.html 66 LAMPIRAN 1 KUESIONER Assalamu’alaikum Wr.Wb Dengan Hormat, Sehubungan dengan penyelesaian tugas akhir/skripsi sebagai mahasiswa Program Strata Satu (S1) Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta , saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama :Nur Khotimah NIM : 2016353388 Program Studi : Akuntansi Syariah Bermaksud untuk melakukan penelitian ilmiah untuk penyusunan skripsi dengan judul " Analisis Pengaruh Tingkat Religius dan Disposible Income Terhadap Minat Investasi Emas Pada Perbankan Syariah di Wilayah Kota Tangerang Selatan " . Sehubungan dengan hal tersebut peneliti mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk kesediaanya mengisi kuisioner ini dengan memberikan penilaian secara objektif. Data yang Bapak/Ibu/Saudara/i isikan akan dijaga kerahasiaannya dan hanya digunakan untuk kepentingan akademis penelitian peneliti semata. Atas Kesediaan waktu dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara/i untuk mengisi kuisioner ini. Peneliti ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb Hormat Saya (Nur Khotimah) 67 A. PROFIL RESPONDEN Ceklis pada jawaban yang paling sesuai dengan data pribadi Bapak/Ibu/Saudara/i. 1. Usia 18 – 23 Tahun 36 – 41 Tahun 24 -29 Tahun 42 – 47 Tahun 30 – 35 Tahun 48 – 53 Tahun 2. Jenis Kelamin Laki – Laki Perempuan 3. Status Pernikahan Menikah Belum Menikah 4. Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pedagang Pegawai Swasta Buruh Wirausaha Mahasiswa 5. Alamat Kecamatan Serpong Kecamatan Pondok Aren Kecamatan Serpong Utara Kecamatan Pamulang Kecamatan Ciputat Kecamatan Setu Kecamatan Ciputat Timur 68 B. Petunjuk pengisian dalam pernyataan dibawah ini berilah tanda Checklist dalam setiap jawaban yang dianggap sesuai dengan keterangan sebagai berikut: 1. Sangat Tidak Setuju (STS) dengan Skor 1 2. Tidak Setuju (TS) dengan Skor 2 3. Netral (N) dengan skor 3 4. Setuju (S) dengan skor 4 5. Sangat Setuju (SS) dengan skor 5 1. Variabel X1 (Tingkat Religiusitas) No PERNYATAAN Dimensi Keyakinan 1 Dengan berinvestasi emas di bank syariah saya merasa telah menjalankan perintah Allah Dengan berinvestasi emas pada perbankan syariah dapat memberikan keberkahan Dimensi Ritualistik Bagi saya berinvestasi di perbankan syariah merupakan bagian dari pengamalan muamalah Saya wajib membayar zakat, karena merupakan salah satu rukun islam Dimensi Intelektual Saya mampu membedakan antara bank syariah dengan bank konvensional Saya mengetahui bahwa riba itu haram dan dilarang agama Dimensi Konsekuensi Bagi saya investasi emas pada perbankan syariah dapat memberikan manfaat lebih dibandingkan bank suka konvensional Saya membantu orang lain dengan meminjamkan uang tanpa bunga Dimensi Pengalaman Bagi saya investasi emas di perbankan syariah lebih menarik dan aman, serta meningkatkan kepuasan rohani Saya percaya bahwa harta yang dimiliki di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban diakhirat kelak 2 3 4 5 6 7 8 9 10 STS TS N S SS 69 2. Variabel X2 Disposibel Income Berapakah pendapatan Bapak/Ibu /Saudara/i dalam satu bulan ? Rp. 0; - Rp. 3.000.000; Rp. 3.000.001; - Rp. 6.000.000; Rp. 6.000.001; - Rp. 10.000.000; Rp. 10.000.001; -Rp. 15.000.000; Lebih dari Rp. 15.000.000; No PERNYATAAN 1 Saya melakukan kegiatan lain untuk memperoleh penghasilan tambahan 2 Saya memiliki investasi jangka panjang sebagai sumber pendapatan lainnya 3 Saya mampu menyisihkan pendapatan untuk investasi emas pada bank syariah 4 Saya mempunyai penghasilan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan saya dan keluarga saya 5 6 7 8 Saya mampu merencanakan keuangan saya dengan baik Saya mengetahui bahwa apabila uang hanya ditabung di bank tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan yang akan dating Saya memiliki pendapatan hanya untuk kebutuhan saat ini saja Saya mampu merencanakan keputusan investasi saya dengan baik STS TS N S SS 70 3. Variabel Y Minat Investasi Emas No PERNYATAAN 1 Saya berminat investasi emas di bank syariah 2 Emas merupakan logam mulia yang tidak lekang oleh waktu Berdasarkan data dari tahun ketahun harga emas lebih 3 cenderung naik, sehingga saya memutuskan untuk melakukan investasi emas 4 Saya merasa investasi emas dapat menjadi salah satu pilihan dalam berinvestasi 5 Saya berminat investasi emas di bank syariah karena prosedurnya mudah 6 Saya ingin mendapatkan keuntungan dari hasil investasi emas yang halal 7 Saya berminat investasi emas di bank syariah karena sesuai dengan prinsip syariah Saya berminat Investasi emas karena investasi ini 8 aman dari Inflasi 9 Saya berminat investasi emas karena investasi ini sangat menjanjikan untuk masa depan 10 Saya lebih menyukai investasi emas dibandingkan dengan investasi lainnya 11 Saya pernah mendapat tawaran menjadi nasabah bank syariah untuk investasi emas 12 Saya tertarik melakukan investasi karena harga emas dalam jangka panjang cenderung naik. 13 Saya pernah melihat iklan, brosur tentang investasi emas pada perbankan syariah 14 Saya pernah mencari informasi tentang investasi emas pada perbankan syariah 15 Saya berminat untuk mengajak teman, kerabat dan saudara saya untuk investasi di perbankan syariah STS TS N S SS 71 LAMPIRAN 2 TINGKAT RELIGIUS Responden X1.1 X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1.10 Total 1 2 3 3 5 4 5 3 3 3 5 36 2 4 4 4 5 3 5 4 5 4 5 43 3 1 2 1 2 1 2 2 1 1 1 14 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 47 5 3 4 4 5 3 4 3 4 3 2 35 6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 7 3 3 3 5 4 5 3 5 3 5 39 8 3 3 4 5 5 4 3 5 4 5 41 9 3 3 5 5 5 5 3 3 3 5 40 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 12 5 4 3 5 5 5 5 5 5 3 45 13 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 49 14 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 32 15 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 47 16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 17 5 5 5 5 5 4 5 3 4 5 46 18 5 5 4 5 5 3 4 4 4 5 44 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 20 4 3 4 4 4 5 5 3 3 5 40 21 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 46 22 3 3 3 5 2 5 3 5 3 5 37 23 2 3 3 5 4 5 3 4 3 5 37 24 4 2 1 5 5 5 5 5 5 5 42 25 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 44 26 3 3 3 5 4 5 3 5 3 5 39 72 27 3 3 3 5 4 4 3 3 3 2 33 28 2 3 3 5 4 5 4 5 3 5 39 29 4 4 4 5 5 5 4 4 3 5 43 30 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 31 2 2 2 2 2 2 5 5 5 5 32 32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 33 3 3 4 5 4 5 4 4 3 5 40 34 3 3 3 5 3 5 3 4 3 5 37 35 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 48 36 3 3 3 5 3 5 3 3 3 5 36 37 2 2 2 5 4 4 2 5 2 5 33 38 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 46 39 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 40 40 4 4 4 5 5 5 4 3 4 4 42 41 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 43 42 2 2 3 5 5 4 4 4 3 4 36 43 3 3 3 3 5 5 4 4 3 3 36 44 3 3 4 5 5 5 3 5 3 5 41 45 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 48 46 3 3 4 5 3 5 3 5 4 4 39 47 2 4 4 5 5 5 3 3 3 5 39 48 3 3 4 5 4 5 4 3 4 5 40 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 50 2 3 4 5 4 5 3 5 3 5 39 51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 52 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30 53 2 2 3 5 4 5 3 4 3 5 36 54 3 3 3 5 4 5 3 2 3 55 3 3 4 5 4 5 4 3 3 5 39 56 4 4 4 5 4 5 3 3 3 5 40 57 3 3 4 5 4 4 3 3 3 5 37 36 73 58 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 43 59 4 4 4 5 5 5 4 3 4 5 43 60 4 4 4 5 4 5 3 3 4 5 41 61 3 3 4 4 3 4 3 4 3 5 36 62 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 41 63 3 3 4 5 4 4 4 4 4 5 40 64 3 3 4 4 4 5 3 4 3 4 37 65 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 42 66 3 2 3 5 5 4 3 4 3 5 37 67 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 37 68 3 3 3 5 5 5 3 5 5 5 42 69 3 3 5 5 5 5 2 4 2 5 39 70 3 3 4 5 5 5 3 5 3 5 41 71 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 43 72 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 40 73 3 4 3 5 5 5 5 5 3 5 43 74 3 4 3 4 4 3 3 3 4 5 36 75 3 4 4 5 4 5 4 5 3 5 42 76 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 40 77 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 45 78 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50 80 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 44 81 3 3 4 4 3 5 3 3 3 5 36 82 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 43 83 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41 84 3 3 3 5 4 5 4 3 4 4 38 85 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 41 86 3 3 3 5 4 5 4 4 3 3 37 87 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 48 88 4 4 4 5 5 5 3 4 4 5 43 89 4 4 4 5 3 4 3 4 2 5 38 74 90 3 3 3 3 3 5 3 4 3 5 35 91 3 4 3 5 4 5 3 4 3 5 39 92 3 4 4 5 2 5 3 4 3 5 38 93 3 4 4 5 4 5 3 3 3 5 39 94 3 3 3 4 3 4 3 5 3 5 36 95 3 3 3 5 3 5 3 5 4 3 37 96 4 4 5 5 3 5 4 5 4 5 44 97 1 4 4 5 4 5 4 4 4 5 40 98 1 1 4 4 4 3 5 3 5 5 35 99 2 4 3 5 5 5 4 5 5 5 43 100 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 47 DISPOSIBLE INCOME Responden X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 Total 1 1 1 1 1 3 2 3 3 15 2 4 3 3 4 3 3 4 3 27 3 1 2 2 2 1 2 1 1 12 4 4 4 4 5 4 4 3 4 32 5 4 3 4 4 5 3 2 4 29 6 2 1 2 2 2 4 3 3 19 7 4 4 3 4 4 3 2 3 27 8 1 1 1 3 4 1 3 4 18 9 1 1 3 5 5 3 2 3 23 10 4 4 4 4 4 4 4 4 32 11 4 4 4 4 4 5 2 4 31 12 3 2 4 5 5 4 5 3 31 13 2 2 2 5 5 5 3 5 29 14 3 3 3 3 3 3 3 3 24 15 4 5 4 4 5 5 1 5 33 75 16 2 2 4 4 4 4 4 3 27 17 1 2 2 5 4 4 4 3 25 18 3 3 3 4 4 5 5 4 31 19 4 4 4 4 4 4 4 4 32 20 1 1 3 5 3 3 3 2 21 21 3 3 3 4 4 2 2 3 24 22 5 3 2 3 3 3 3 3 25 23 3 3 2 3 3 5 2 3 24 24 5 5 5 5 5 5 5 5 40 25 2 2 5 5 4 3 2 4 27 26 4 4 3 4 4 4 3 3 29 27 3 3 3 3 4 4 4 3 27 28 2 4 3 4 3 5 3 3 27 29 3 4 4 4 4 5 4 4 32 30 4 4 4 3 3 4 3 4 29 31 5 5 5 5 5 5 5 5 40 32 4 4 4 4 4 4 5 4 33 33 3 3 3 4 3 3 3 4 26 34 4 3 2 5 5 3 1 3 26 35 2 5 4 3 4 5 4 4 31 36 3 2 3 3 2 2 4 2 21 37 5 2 2 4 4 2 4 4 27 38 4 5 5 4 5 5 4 4 36 39 3 4 4 4 5 5 3 4 32 40 3 3 4 4 4 3 3 4 28 41 5 4 4 3 4 4 4 4 32 42 4 3 3 4 4 5 5 3 31 43 4 3 3 4 4 3 3 3 27 44 5 4 3 5 5 5 2 5 34 45 1 1 1 1 4 4 3 5 20 46 3 4 4 4 5 5 3 3 31 47 5 5 3 4 4 4 2 4 31 76 48 1 1 3 5 5 4 3 3 25 49 4 4 4 4 4 4 4 4 32 50 4 5 4 4 4 5 4 5 35 51 3 3 3 3 3 3 3 3 24 52 3 3 3 3 3 3 3 3 24 53 3 3 2 4 3 4 3 4 26 54 5 3 3 4 4 4 4 3 30 55 4 3 3 4 5 5 3 4 31 56 5 4 4 4 4 5 2 4 32 57 3 3 3 4 4 3 2 4 26 58 4 4 3 4 4 4 3 4 30 59 4 4 3 4 4 4 3 4 30 60 3 4 4 2 3 4 4 3 27 61 3 3 3 4 4 3 2 3 25 62 4 3 2 4 4 4 4 4 29 63 4 4 4 3 3 4 3 3 28 64 3 3 3 3 4 3 4 4 27 65 3 2 1 2 4 1 2 4 19 66 5 4 3 5 5 4 2 5 33 67 2 3 2 2 3 4 4 3 23 68 4 4 3 4 3 5 4 4 31 69 2 1 3 3 3 1 1 3 17 70 3 2 2 2 4 4 4 4 25 71 4 3 3 3 3 3 4 4 27 72 4 4 4 4 4 4 4 4 32 73 4 3 3 3 4 4 3 3 27 74 2 2 2 3 3 3 3 3 21 75 3 3 3 5 5 4 2 5 30 76 4 3 4 4 5 4 4 5 33 77 5 5 5 5 4 4 2 4 34 78 3 4 3 3 3 4 4 3 27 77 79 5 2 2 5 4 2 2 5 27 80 5 4 4 4 5 4 4 4 34 81 2 2 2 4 4 3 4 2 23 82 2 2 3 4 4 4 3 4 26 83 5 5 4 5 5 4 5 4 37 84 4 4 4 4 4 4 4 4 32 85 4 4 2 4 4 4 4 4 30 86 3 3 3 4 4 3 4 4 28 87 4 5 5 5 5 4 2 4 34 88 5 5 3 4 4 4 3 3 31 89 2 2 2 2 3 5 4 3 23 90 4 3 3 3 4 3 3 3 26 91 3 3 3 3 3 4 4 3 26 92 5 4 3 4 5 5 2 3 31 93 2 2 4 3 3 5 3 3 25 94 2 2 2 2 2 4 4 2 20 95 4 3 4 4 4 4 4 4 31 96 5 5 5 3 5 2 2 5 32 97 4 3 3 4 4 4 3 4 29 98 4 4 3 4 4 4 4 4 31 99 3 4 2 4 4 4 2 4 27 100 4 4 4 3 4 4 3 5 31 78 MINAT INVESTASI EMAS Responde Y.1 Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Y.12 Y.13 Y.14 Y.15 Total n 1 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 1 4 4 2 3 47 2 4 5 5 4 4 5 4 4 3 5 4 5 4 3 4 63 3 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 2 21 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 3 4 2 4 4 62 5 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 59 6 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 46 7 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 43 8 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 1 3 4 4 3 51 9 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 3 5 3 3 3 59 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 11 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 59 12 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 56 13 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 3 3 68 14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 15 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 5 5 5 4 66 16 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 2 4 4 58 17 3 5 5 5 2 4 4 5 3 2 1 3 2 1 4 49 18 3 5 4 5 3 4 4 4 5 5 3 5 5 5 3 63 19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 20 4 4 4 5 3 5 4 4 3 3 3 4 4 3 5 58 21 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 47 22 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 46 23 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 2 3 4 4 3 49 24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 25 4 5 5 5 3 4 5 4 4 4 2 4 5 2 4 60 26 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 5 3 3 3 51 27 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 44 28 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 1 4 2 2 3 52 29 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 5 4 3 3 64 30 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 56 79 31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 32 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 62 33 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 47 34 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 49 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 5 3 2 5 66 36 3 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 37 3 5 3 3 3 3 3 3 4 2 1 4 3 2 3 45 38 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 68 39 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 4 53 40 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 57 41 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 54 42 4 5 5 5 4 3 4 3 3 5 3 5 4 3 3 59 43 2 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 47 44 3 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 50 45 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 66 46 5 5 5 5 2 5 3 4 5 3 1 5 3 2 2 55 47 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 66 48 3 5 4 4 3 5 5 5 4 3 1 3 1 1 3 50 49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 50 4 5 4 4 3 3 3 4 4 2 2 4 4 2 4 52 51 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 52 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 5 5 5 56 53 3 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 3 3 49 54 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 2 3 53 55 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 54 56 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 52 57 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 45 58 3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 56 59 3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 55 60 3 5 5 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 2 2 51 61 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 48 80 62 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 3 4 53 63 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 52 64 3 5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 49 65 4 3 3 3 3 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 51 66 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 45 67 2 4 4 4 3 4 3 2 4 3 4 4 3 3 2 49 68 4 5 4 4 4 5 4 4 4 3 3 5 3 4 3 59 69 3 5 4 5 2 4 5 2 4 1 1 3 2 1 3 45 70 3 5 4 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 56 71 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 56 72 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 63 73 4 3 2 5 4 4 4 3 4 4 4 5 3 3 4 56 74 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 2 2 2 52 75 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 76 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 59 77 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 78 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 66 79 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 75 80 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 68 81 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 45 82 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 57 83 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 60 84 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 5 5 55 85 2 4 2 4 2 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 46 86 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 87 5 3 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 3 62 88 4 5 4 4 4 4 4 5 5 3 3 5 4 4 3 61 89 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 2 2 2 2 46 81 90 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 48 91 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 47 92 3 5 5 5 3 5 3 5 4 3 4 4 2 2 2 55 93 4 5 5 5 3 5 4 4 4 3 2 4 4 4 3 59 94 2 5 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 47 95 3 5 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 51 96 3 5 4 4 3 5 3 3 3 1 2 3 4 3 5 51 97 4 4 5 4 3 5 4 4 3 3 2 4 3 3 3 54 98 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 58 99 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 56 100 4 5 5 3 5 5 5 4 4 3 2 4 4 2 5 60 82 LAMPIRAN 3 HASIL OUTPUT SPSS 1. Descriptive Statistic Descriptive Statistics Total_X1 Total_X2 Total_Y Valid N (listwise) N 100 Minimum 14,00 Maximum 50,00 Mean 40,2000 Std. Deviation 5,21846 100 100 100 12,00 21,00 40,00 75,00 28,0200 54,7000 4,93796 8,14205 2. Hasil uji validitas Uji Validitas Variabel Tingkat Religius (X1) Correlations Total_ X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 X1 X1.1 Pearson 1 .725 ** .539 ** .201 * .391 ** .213 * .470 ** .252 * .489 ** 0,138 .711 ** Correlati on Sig. (2tailed) N 0,000 0,000 0,045 0,000 0,033 0,000 0,011 0,000 0,171 0,000 100 X1.2 Pearson .725 Correlati on Sig. (2tailed) N ** 100 100 100 100 100 100 100 ** * ** ** ** * ** 1 .614 0,000 .247 .357 .261 .431 100 100 100 100 100 100 1 ** ** ** ** 0,000 0,000 100 .230 .483 100 100 0,167 .720 ** 0,000 0,013 0,000 0,009 0,000 0,021 0,000 0,096 0,000 X1.3 Pearson .539 ** .614 ** Correlati on Sig. (2tailed) N 100 100 100 .360 .417 .315 .347 100 100 100 100 0,176 .386 ** .341 ** .705 ** 0,000 0,000 0,001 0,000 0,080 0,000 0,001 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 83 Correlations X1.1 X1.4 Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N .201 X1.6 Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N X1.8 Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N * .247 .360 ** X1.4 X1.5 1 100 100 100 ** ** ** ** .357 .417 X1.6 .477 ** .477 100 100 100 100 100 * ** ** ** ** 100 100 ** ** ** .431 .347 100 * * .252 .639 100 100 100 100 100 ** * ** ** .695 ** .430 .395 100 100 0,085 ** 100 .430 100 100 1 0,151 .323 100 0,151 100 ** .328 100 0,133 .358 ** 100 .559 ** 100 100 100 .230 0,176 * ** ** .248 .323 100 ** ** .736 100 100 0,153 .662 ** 0,000 0,000 0,128 0,000 ** .345 100 100 100 100 ** ** .558 ** 1 .429 .280 0,000 0,005 0,000 100 100 100 100 100 X1.9 Pearson .489 ** .483 ** .386 ** 0,144 Correlati on ** 0,133 ** ** 1 .210 * .709 ** 0,000 0,000 0,000 0,152 0,000 0,188 0,000 0,000 0,036 0,000 Sig. (2tailed) N 100 100 100 100 ** ** ** .736 100 100 * 1 .513 ** 0,171 0,096 0,001 0,000 0,001 0,000 0,128 0,005 0,036 0,000 100 100 100 .328 100 .358 100 100 100 .210 100 100 100 100 .403 100 .429 100 0,153 .280 ** 100 100 .427 X1.1 Pearson 0,138 0,167 .341 ** 0 Correlati on Sig. (2tailed) N 100 100 100 100 1 .345 100 100 .427 0,132 0,001 0,188 0,000 0,000 100 .284 .248 0,011 0,021 0,080 0,004 0,013 0,001 0,000 100 Total_ X1 0,085 .284 ** 0,144 .403 ** .567 ** 0,000 0,000 0,000 0,399 0,000 0,132 100 X1.10 ** 0,033 0,009 0,001 0,000 0,000 100 X1.9 0,000 0,000 0,013 0,000 0,001 0,000 100 .315 ** X1.8 100 1 .395 0,000 0,000 0,000 0,000 .213 .261 .639 X1.7 0,000 0,000 0,399 0,004 0,152 0,000 0,000 100 X1.7 Pearson .470 Correlati on Sig. (2tailed) N * X1.3 0,045 0,013 0,000 X1.5 Pearson .391 Correlati on Sig. (2tailed) N X1.2 100 100 100 84 Tota Pearson .711** .720 ** .705 ** .567** .695 ** .559 ** .662** .558** .709 ** .513 ** l_X1 Correlati on Sig. (2tailed) N 1 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). Uji Validitas Variabel Disposible Income (X2) Correlations Total_ X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2 ** ** ** ** * ** X2.1 Pearson 1 .712 .427 .336 .374 .214 0,072 .433 .729 ** Correlati on Sig. (2tailed) N 0,000 0,000 0,001 0,000 0,032 0,474 0,000 0,000 100 X2.2 Pearson .712 Correlati on Sig. (2tailed) N 100 100 100 100 ** ** ** ** 1 .624 .295 100 ** ** .485 .624 100 100 100 100 1 ** ** ** 0,000 0,000 100 0,097 .406 ** 100 .804 ** 100 100 ** ** ** .295 .420 .368 .420 100 100 100 1 ** * 0,001 0,003 0,000 100 .375 100 100 100 ** .725 ** 0,149 .302 0,000 0,000 0,000 0,139 0,002 0,000 100 100 .338 100 0,000 0,003 0,001 0,000 0,335 0,000 0,000 100 X2.4 Pearson .336 Correlati on Sig. (2tailed) N 100 0,000 X2.3 Pearson .427 Correlati on Sig. (2tailed) N ** 100 .614 100 100 100 ** .602 ** .235 -0,040 .311 0,000 0,019 0,692 0,002 0,000 100 100 100 100 100 100 85 Correlations X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.5 Pearson .374 ** .338 ** .375 ** .614 ** Correlati on Sig. (2tailed) N X2.6 Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Total_ X2.7 X2.8 X2 ** ** 1 .278 -0,025 .587 .659 ** X2.6 0,000 0,001 0,000 0,000 0,005 0,803 0,000 0,000 100 100 100 100 100 * ** ** * ** .214 .485 .368 .235 .278 100 100 100 100 1 ** ** .621 ** 0,032 0,000 0,000 0,019 0,005 100 100 100 100 100 100 100 100 1 0,026 .321 ** 0,474 0,335 0,139 0,692 0,803 0,002 0,799 0,001 100 100 100 100 100 100 100 ** ** ** ** ** ** 0,026 1 .624 ** 0,000 0,000 0,002 0,002 0,000 0,009 0,799 0,000 .406 .302 .311 .587 .260 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 ** ** ** ** ** ** ** ** 1 Tota Pearson .729 l_X2 Correlati on Sig. (2tailed) N 100 ** X2.8 Pearson .433 Correlati on Sig. (2tailed) N .260 0,002 0,009 0,000 X2.7 Pearson 0,072 0,097 0,149 -0,040 -0,025 .312 Correlati on Sig. (2tailed) N .312 .804 .725 .602 .659 .621 .321 .624 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 100 100 100 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). 100 100 100 100 86 Uji Validitas Variabel Minat Investasi Emas (Y) Correlations Y.1 Pearson Correlati on Sig. (2tailed) N Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Y.12 Y.13 Y.14 Y.15 Total_ Y Y.1 Y.2 1 .252 * .427 ** .402 ** .525 ** .460 ** .494 ** .420 ** .454 ** .441 ** .197 * .471 ** .365 ** .267 ** .315 ** .641 ** 0,011 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,049 0,000 0,000 0,007 0,001 0,000 100 100 100 Y.2 Pearson .252 * Correlati on 1 .643 ** .616 ** .237 * .390 ** .297 ** .452 ** .456 ** .262 ** 0,011 .457 ** 0,141 0,032 0,093 .515 ** Sig. (2tailed) N 0,011 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0,000 0,000 0,017 0,000 0,003 0,000 0,000 0,008 0,912 0,000 0,161 0,754 0,359 0,000 100 100 100 Y.3 Pearson .427 ** .643 ** Correlati on 1 .612 ** .409 ** .479 ** .356 ** .568 ** .457 ** .360 ** 0,119 .485 ** .199 * 0,092 0,192 .621 ** Sig. (2tailed) N 100 100 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,239 0,000 0,048 0,365 0,056 0,000 100 100 100 Y.4 Pearson .402 ** .616 ** .612 ** Correlati on 1 .332 ** .505 ** .456 ** .520 ** .535 ** .453 ** 0,163 .603 ** .200 * 0,141 0,185 .654 ** Sig. (2tailed) N 100 100 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 1 0,000 0,017 0,000 0,001 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** .805 ** .520 .600 .553 .496 .557 .530 .599 .537 .559 .550 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 100 100 100 Y.6 Pearson .460 ** .390 ** .479 ** .505 ** .520 ** Correlati on 1 .708 ** .615 ** .580 ** .334 ** 0,189 .534 ** .276 ** .242 * .353 ** .703 ** Sig. (2tailed) N 100 100 0,001 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,104 0,000 0,046 0,161 0,065 0,000 Y.5 Pearson .525 ** .237 * .409 ** .332 ** Correlati on Sig. (2tailed) N 100 100 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0,000 0,000 0,000 0,001 0,060 0,000 0,005 0,015 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Y.7 Pearson .494 ** .297 ** .356 ** .456 ** .600 ** .708 ** Correlati on 1 .608 ** .601 ** .418 ** .259 ** .472 ** .347 ** .275 ** .476 ** .725 Sig. (2tailed) N 100 100 0,000 0,003 0,000 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 ** 0,000 0,000 0,000 0,009 0,000 0,000 0,006 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 87 Correlations Y.1 Y.8 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Pearson .420 ** .452 ** .568 ** .520 ** .553 ** .615 ** .608 ** Correlati on Sig. (2tailed) N Y.9 Y.2 Y.8 1 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 Y.10 Y.11 Y.12 Y.13 Y.14 Y.15 Total_ Y .715 ** .483 ** .217 * .547 ** .283 ** .244 * .358 ** .743 ** 0,000 0,000 0,030 0,000 0,004 0,015 0,000 0,000 100 100 100 Pearson .454 ** .456 ** .457 ** .535 ** .496 ** .580 ** .601 ** .715 ** Correlati on 1 .560 ** .253 * .634 ** .328 ** .299 ** .220 * .745 ** Sig. (2tailed) N 100 Y.9 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0,000 0,011 0,000 0,001 0,002 0,028 0,000 100 100 100 Y.10 Pearson .441 ** .262 ** .360 ** .453 ** .557 ** .334 ** .418 ** .483 ** .560 ** Correlati on 1 .500 ** .618 ** .399 ** .508 ** .219 * .721 ** Sig. (2tailed) N 100 100 0,000 0,008 0,000 0,000 0,000 0,001 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 Y.11 Pearson .197 * 0,011 0,119 0,163 .530 ** 0,189 .259 ** .217 * Correlati on Sig. (2tailed) N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 .253 * .500 ** 1 .300 ** .416 ** .601 ** .302 ** .538 ** 100 100 100 100 100 100 0,002 0,000 0,000 0,002 0,000 100 100 100 Y.12 Pearson .471 ** .457 ** .485 ** .603 ** .599 ** .534 ** .472 ** .547 ** .634 ** .618 ** .300 ** Correlati on 1 .431 ** .382 ** .307 ** .777 ** Sig. (2tailed) N 100 100 0,000 0,000 0,000 0,000 0,029 0,000 0,049 0,912 0,239 0,104 0,000 0,060 0,009 0,030 0,011 0,000 100 100 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,002 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0,000 0,000 0,002 0,000 100 100 100 Y.13 Pearson .365 ** 0,141 .199 * .200 * .537 ** .276 ** .347 ** .283 ** .328 ** .399 ** .416 ** .431 ** Correlati on 1 .654 ** .515 ** .630 ** Sig. (2tailed) N 100 100 0,000 0,161 0,048 0,046 0,000 0,005 0,000 0,004 0,001 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0,000 0,000 0,000 100 100 100 Y.14 Pearson .267 ** 0,032 0,092 0,141 .559 ** .242 * .275 ** .244 * .299 ** .508 ** .601 ** .382 ** .654 ** Correlati on 1 .487 ** .611 ** Sig. (2tailed) N 100 100 0,007 0,754 0,365 0,161 0,000 0,015 0,006 0,015 0,002 0,000 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0,000 0,000 100 100 100 88 Correlations Y.14 Y.15 Total_ Y Y.15 Pearson .315 ** 0,093 0,192 0,185 .550** .353 ** .476 ** .358** .220 * .219* .302 ** .307** .515 ** .487** Correlati on 1 .566 ** Y.1 Sig. (2tailed) N Y.2 Y.3 Y.4 Y.5 Y.6 Y.7 Y.8 Y.9 Y.10 Y.11 Y.12 Y.13 0,001 0,359 0,056 0,065 0,000 0,000 0,000 0,000 0,028 0,029 0,002 0,002 0,000 0,000 100 100 Tota Pearson .641 ** .515 ** .621 ** .654 ** .805** .703 ** .725 ** .743** .745** .721 ** .538 ** .777** .630 ** .611** .566 ** l_Y Correlati on 1 Sig. (2tailed) N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 100 100 100 100 100 100 100 100 100 *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). 3. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas Tingkat Religius Reliability Statistics Cronbach's Alpha 0,841 100 0,000 N of Items 10 Item-Total Statistics X1.1 Scale Mean if Item Deleted 36,8200 Scale Variance if Item Deleted 21,260 Corrected Item-Total Correlation 0,605 Cronbach's Alpha if Item Deleted 0,820 X1.2 36,6000 21,556 0,625 0,818 X1.3 36,4400 21,885 0,611 0,819 X1.4 35,5500 23,705 0,470 0,833 X1.5 36,0800 21,751 0,595 0,821 X1.6 35,6000 23,717 0,459 0,833 X1.7 36,4700 22,332 0,561 0,824 X1.8 36,1100 22,988 0,429 0,837 X1.9 36,5100 21,667 0,613 0,819 X1.10 35,6200 23,612 0,388 0,840 100 100 100 100 100 100 100 89 Uji Reliabel Disposible Income Reliability Statistics Cronbach's Alpha 0,789 N of Items 8 Item-Total Statistics X2.1 Scale Mean if Item Deleted 24,6300 Scale Variance if Item Deleted 17,367 Corrected Item-Total Correlation 0,585 Cronbach's Alpha if Item Deleted 0,750 X2.2 24,8000 16,768 0,698 0,728 X2.3 24,8600 18,485 0,611 0,747 X2.4 24,2900 19,764 0,462 0,771 X2.5 24,1200 19,763 0,550 0,760 X2.6 24,2500 19,361 0,476 0,769 X2.7 24,8200 22,230 0,127 0,821 X2.8 24,3700 20,114 0,509 0,765 Uji Reliabel Minat Investasi Emas Reliability Statistics Cronbach's Alpha 0,906 N of Items 15 Item-Total Statistics Y.1 Scale Mean if Item Deleted 51,1900 Scale Variance if Item Deleted 58,600 Corrected Item-Total Correlation 0,578 Cronbach's Alpha if Item Deleted 0,901 Y.2 50,4300 60,126 0,436 0,906 Y.3 50,7800 59,062 0,557 0,901 90 Y.4 50,7000 59,101 0,598 0,900 Y.5 51,2800 57,456 0,770 0,895 Y.6 50,7800 57,769 0,648 0,898 Y.7 50,9700 57,868 0,675 0,897 Y.8 50,9700 57,504 0,695 0,897 Y.9 50,8800 57,965 0,701 0,897 Y.10 51,2500 56,614 0,662 0,897 Y.11 51,6600 58,368 0,439 0,908 Y.12 50,9200 56,963 0,734 0,895 Y.13 51,2300 57,835 0,556 0,902 Y.14 51,4600 57,463 0,526 0,903 Y.15 51,3000 59,343 0,490 0,904 4. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Grafik Uji Statistik One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 100 Mean 0,0000000 Std. Deviation 5,44151781 Absolute 0,066 Positive 0,066 Negative -0,044 Test Statistic 0,066 Normal a,b Parameters Most Extreme Differences Asymp. Sig. (2-tailed) .200 c,d 91 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. b. Uji Multikolonearitas ANOVAa Model 1 Regression Sum of Squares 3631,599 2 Mean Square 1815,799 30,221 df Residual 2931,401 97 Total 6563,000 99 F 60,085 Sig. b .000 a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas b. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat Religius Coefficientsa Model 1 (Constant) Unstandardized Coefficients Std. B Error 4,531 4,704 Standardized Coefficients Beta Collinearity Statistics Tolerance VIF Tingkat Religius 0,721 0,111 0,462 0,907 1,103 Disposible Income 0,756 0,118 0,459 0,907 1,103 Disposible Income 1,000 Tingkat Religius -0,306 Tingkat Religius -0,306 1,000 Disposible Income 0,014 -0,004 Tingkat Religius -0,004 0,012 Coefficient Correlationsa Model 1 Correlations Covariances Disposible Income a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas 92 c. Uji Heteroskedistisitas 5. Uji Hipotesis Variables Entered/Removeda Model 1 Variables Entered Disposible Income, Tingkat b Religius Variables Removed Method Enter a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas b. All requested variables entered. a. Uji R Square Model Summary Model 1 R a .744 R Square 0,553 Adjusted R Square 0,544 Std. Error of the Estimate 5,49733 a. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat Religius 93 b. Uji F (Simultan) ANOVAa Model 1 Regression Sum of Squares 3631,599 2 Mean Square 1815,799 Residual 2931,401 97 30,221 Total 6563,000 99 df F 60,085 Sig. b .000 Beta t 0,963 Sig. 0,338 0,462 6,483 0,000 0,459 6,436 0,000 a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas b. Predictors: (Constant), Disposible Income, Tingkat Religius c. Uji t (Parsial) Coefficientsa 1 Model (Constant) Unstandardized Coefficients Std. Error B 4,531 4,704 Tingkat Religius 0,721 Standardized Coefficients 0,111 Disposible 0,756 0,118 Income a. Dependent Variable: Minat Investasi Emas 94 LAMPIRAN 4 R Tabel 51 - 100 df = (N-2) Tingkat signifikansi untuk uji satu arah 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005 Tingkat signifikansi untuk uji dua arah 51 0.1 0.2284 0.05 0.2706 0.02 0.3188 0.01 0.3509 0.001 0.4393 52 0.2262 0.2681 0.3158 0.3477 0.4354 53 0.2241 0.2656 0.3129 0.3445 0.4317 54 0.2221 0.2632 0.3102 0.3415 0.4280 55 0.2201 0.2609 0.3074 0.3385 0.4244 56 0.2181 0.2586 0.3048 0.3357 0.4210 57 0.2162 0.2564 0.3022 0.3328 0.4176 58 0.2144 0.2542 0.2997 0.3301 0.4143 59 0.2126 0.2521 0.2972 0.3274 0.4110 60 0.2108 0.2500 0.2948 0.3248 0.4079 61 0.2091 0.2480 0.2925 0.3223 0.4048 62 0.2075 0.2461 0.2902 0.3198 0.4018 63 0.2058 0.2441 0.2880 0.3173 0.3988 64 0.2042 0.2423 0.2858 0.3150 0.3959 65 0.2027 0.2404 0.2837 0.3126 0.3931 66 0.2012 0.2387 0.2816 0.3104 0.3903 67 0.1997 0.2369 0.2796 0.3081 0.3876 68 0.1982 0.2352 0.2776 0.3060 0.3850 69 0.1968 0.2335 0.2756 0.3038 0.3823 70 0.1954 0.2319 0.2737 0.3017 0.3798 71 0.1940 0.2303 0.2718 0.2997 0.3773 72 0.1927 0.2287 0.2700 0.2977 0.3748 73 0.1914 0.2272 0.2682 0.2957 0.3724 74 0.1901 0.2257 0.2664 0.2938 0.3701 75 0.1888 0.2242 0.2647 0.2919 0.3678 76 0.1876 0.2227 0.2630 0.2900 0.3655 77 0.1864 0.2213 0.2613 0.2882 0.3633 78 0.1852 0.2199 0.2597 0.2864 0.3611 79 0.1841 0.2185 0.2581 0.2847 0.3589 80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568 81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547 82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3527 83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3507 95 84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3487 85 0.1775 0.2108 0.2491 0.2748 0.3468 86 0.1765 0.2096 0.2477 0.2732 0.3449 87 0.1755 0.2084 0.2463 0.2717 0.3430 88 0.1745 0.2072 0.2449 0.2702 0.3412 89 0.1735 0.2061 0.2435 0.2687 0.3393 90 0.1726 0.2050 0.2422 0.2673 0.3375 91 0.1716 0.2039 0.2409 0.2659 0.3358 92 0.1707 0.2028 0.2396 0.2645 0.3341 93 0.1698 0.2017 0.2384 0.2631 0.3323 94 0.1689 0.2006 0.2371 0.2617 0.3307 95 0.1680 0.1996 0.2359 0.2604 0.3290 96 0.1671 0.1986 0.2347 0.2591 0.3274 97 0.1663 0.1975 0.2335 0.2578 0.3258 98 0.1654 0.1966 0.2324 0.2565 0.3242 99 0.1646 0.1956 0.2312 0.2552 0.3226 100 0.1638 0.1946 0.2301 0.2540 0.3211 96 LAMPIRAN 5 α = 0,05 df2=(n-k1) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 df1=(k-1) 1 161.44 8 18.513 10.128 7.709 6.608 5.987 5.591 5.318 5.117 4.965 4.844 4.747 4.667 4.600 4.543 4.494 4.451 4.414 4.381 4.351 4.325 4.301 4.279 4.260 4.242 4.225 4.210 4.196 4.183 4.171 4.160 4.149 4.139 4.130 4.121 4.113 4.105 4.098 4.091 4.085 4.079 4.073 4.067 4.062 4.057 4.052 4.047 4.043 4.038 4.034 4.030 2 199.500 19.000 9.552 6.944 5.786 5.143 4.737 4.459 4.256 4.103 3.982 3.885 3.806 3.739 3.682 3.634 3.592 3.555 3.522 3.493 3.467 3.443 3.422 3.403 3.385 3.369 3.354 3.340 3.328 3.316 3.305 3.295 3.285 3.276 3.267 3.259 3.252 3.245 3.238 3.232 3.226 3.220 3.214 3.209 3.204 3.200 3.195 3.191 3.187 3.183 3.179 3 215.70 7 19.164 9.277 6.591 5.409 4.757 4.347 4.066 3.863 3.708 3.587 3.490 3.411 3.344 3.287 3.239 3.197 3.160 3.127 3.098 3.072 3.049 3.028 3.009 2.991 2.975 2.960 2.947 2.934 2.922 2.911 2.901 2.892 2.883 2.874 2.866 2.859 2.852 2.845 2.839 2.833 2.827 2.822 2.816 2.812 2.807 2.802 2.798 2.794 2.790 2.786 4 5 224.583 230.162 19.247 9.117 6.388 5.192 4.534 4.120 3.838 3.633 3.478 3.357 3.259 3.179 3.112 3.056 3.007 2.965 2.928 2.895 2.866 2.840 2.817 2.796 2.776 2.759 2.743 2.728 2.714 2.701 2.690 2.679 2.668 2.659 2.650 2.641 2.634 2.626 2.619 2.612 2.606 2.600 2.594 2.589 2.584 2.579 2.574 2.570 2.565 2.561 2.557 2.553 19.296 9.013 6.256 5.050 4.387 3.972 3.687 3.482 3.326 3.204 3.106 3.025 2.958 2.901 2.852 2.810 2.773 2.740 2.711 2.685 2.661 2.640 2.621 2.603 2.587 2.572 2.558 2.545 2.534 2.523 2.512 2.503 2.494 2.485 2.477 2.470 2.463 2.456 2.449 2.443 2.438 2.432 2.427 2.422 2.417 2.413 2.409 2.404 2.400 2.397 6 233.98 6 19.330 8.941 6.163 4.950 4.284 3.866 3.581 3.374 3.217 3.095 2.996 2.915 2.848 2.790 2.741 2.699 2.661 2.628 2.599 2.573 2.549 2.528 2.508 2.490 2.474 2.459 2.445 2.432 2.421 2.409 2.399 2.389 2.380 2.372 2.364 2.356 2.349 2.342 2.336 2.330 2.324 2.318 2.313 2.308 2.304 2.299 2.295 2.290 2.286 2.283 7 8 236.768 238.883 19.353 8.887 6.094 4.876 4.207 3.787 3.500 3.293 3.135 3.012 2.913 2.832 2.764 2.707 2.657 2.614 2.577 2.544 2.514 2.488 2.464 2.442 2.423 2.405 2.388 2.373 2.359 2.346 2.334 2.323 2.313 2.303 2.294 2.285 2.277 2.270 2.262 2.255 2.249 2.243 2.237 2.232 2.226 2.221 2.216 2.212 2.207 2.203 2.199 2.195 19.371 8.845 6.041 4.818 4.147 3.726 3.438 3.230 3.072 2.948 2.849 2.767 2.699 2.641 2.591 2.548 2.510 2.477 2.447 2.420 2.397 2.375 2.355 2.337 2.321 2.305 2.291 2.278 2.266 2.255 2.244 2.235 2.225 2.217 2.209 2.201 2.194 2.187 2.180 2.174 2.168 2.163 2.157 2.152 2.147 2.143 2.138 2.134 2.130 2.126 97 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 4.027 4.023 4.020 4.016 4.013 4.010 4.007 4.004 4.001 3.998 3.996 3.993 3.991 3.989 3.986 3.984 3.982 3.980 3.978 3.976 3.974 3.972 3.970 3.968 3.967 3.965 3.963 3.962 3.960 3.959 3.957 3.956 3.955 3.953 3.952 3.951 3.949 3.948 3.947 3.946 3.945 3.943 3.942 3.941 3.940 3.939 3.938 3.937 3.936 3.175 3.172 3.168 3.165 3.162 3.159 3.156 3.153 3.150 3.148 3.145 3.143 3.140 3.138 3.136 3.134 3.132 3.130 3.128 3.126 3.124 3.122 3.120 3.119 3.117 3.115 3.114 3.112 3.111 3.109 3.108 3.107 3.105 3.104 3.103 3.101 3.100 3.099 3.098 3.097 3.095 3.094 3.093 3.092 3.091 3.090 3.089 3.088 3.087 2.783 2.779 2.776 2.773 2.769 2.766 2.764 2.761 2.758 2.755 2.753 2.751 2.748 2.746 2.744 2.742 2.740 2.737 2.736 2.734 2.732 2.730 2.728 2.727 2.725 2.723 2.722 2.720 2.719 2.717 2.716 2.715 2.713 2.712 2.711 2.709 2.708 2.707 2.706 2.705 2.704 2.703 2.701 2.700 2.699 2.698 2.697 2.696 2.696 2.550 2.546 2.543 2.540 2.537 2.534 2.531 2.528 2.525 2.523 2.520 2.518 2.515 2.513 2.511 2.509 2.507 2.505 2.503 2.501 2.499 2.497 2.495 2.494 2.492 2.490 2.489 2.487 2.486 2.484 2.483 2.482 2.480 2.479 2.478 2.476 2.475 2.474 2.473 2.472 2.471 2.470 2.469 2.467 2.466 2.465 2.465 2.464 2.463 2.393 2.389 2.386 2.383 2.380 2.377 2.374 2.371 2.368 2.366 2.363 2.361 2.358 2.356 2.354 2.352 2.350 2.348 2.346 2.344 2.342 2.340 2.338 2.337 2.335 2.333 2.332 2.330 2.329 2.327 2.326 2.324 2.323 2.322 2.321 2.319 2.318 2.317 2.316 2.315 2.313 2.312 2.311 2.310 2.309 2.308 2.307 2.306 2.305 2.279 2.275 2.272 2.269 2.266 2.263 2.260 2.257 2.254 2.251 2.249 2.246 2.244 2.242 2.239 2.237 2.235 2.233 2.231 2.229 2.227 2.226 2.224 2.222 2.220 2.219 2.217 2.216 2.214 2.213 2.211 2.210 2.209 2.207 2.206 2.205 2.203 2.202 2.201 2.200 2.199 2.198 2.197 2.196 2.195 2.194 2.193 2.192 2.191 2.192 2.188 2.185 2.181 2.178 2.175 2.172 2.169 2.167 2.164 2.161 2.159 2.156 2.154 2.152 2.150 2.148 2.145 2.143 2.142 2.140 2.138 2.136 2.134 2.133 2.131 2.129 2.128 2.126 2.125 2.123 2.122 2.121 2.119 2.118 2.117 2.115 2.114 2.113 2.112 2.111 2.110 2.109 2.108 2.106 2.105 2.104 2.103 2.103 2.122 2.119 2.115 2.112 2.109 2.106 2.103 2.100 2.097 2.094 2.092 2.089 2.087 2.084 2.082 2.080 2.078 2.076 2.074 2.072 2.070 2.068 2.066 2.064 2.063 2.061 2.059 2.058 2.056 2.055 2.053 2.052 2.051 2.049 2.048 2.047 2.045 2.044 2.043 2.042 2.041 2.040 2.038 2.037 2.036 2.035 2.034 2.033 2.032 98 LAMPIRAN 6 df=(n-k) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 α = 0.05 6.314 2.920 2.353 2.132 2.015 1.943 1.895 1.860 1.833 1.812 1.796 1.782 1.771 1.761 1.753 1.746 1.740 1.734 1.729 1.725 1.721 1.717 1.714 1.711 1.708 1.706 1.703 1.701 1.699 1.697 1.696 1.694 1.692 1.691 1.690 1.688 1.687 1.686 1.685 1.684 1.683 1.682 1.681 1.680 1.679 1.679 1.678 1.677 1.677 α = 0.025 12.706 4.303 3.182 2.776 2.571 2.447 2.365 2.306 2.262 2.228 2.201 2.179 2.160 2.145 2.131 2.120 2.110 2.101 2.093 2.086 2.080 2.074 2.069 2.064 2.060 2.056 2.052 2.048 2.045 2.042 2.040 2.037 2.035 2.032 2.030 2.028 2.026 2.024 2.023 2.021 2.020 2.018 2.017 2.015 2.014 2.013 2.012 2.011 2.010 df=(n-k) 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 α = 0.05 1.675 1.675 1.674 1.674 1.673 1.673 1.672 1.672 1.671 1.671 1.670 1.670 1.669 1.669 1.669 1.668 1.668 1.668 1.667 1.667 1.667 1.666 1.666 1.666 1.665 1.665 1.665 1.665 1.664 1.664 1.664 1.664 1.663 1.663 1.663 1.663 1.663 1.662 1.662 1.662 1.662 1.662 1.661 1.661 1.661 1.661 1.661 1.661 1.660 α = 0.025 2.008 2.007 2.006 2.005 2.004 2.003 2.002 2.002 2.001 2.000 2.000 1.999 1.998 1.998 1.997 1.997 1.996 1.995 1.995 1.994 1.994 1.993 1.993 1.993 1.992 1.992 1.991 1.991 1.990 1.990 1.990 1.989 1.989 1.989 1.988 1.988 1.988 1.987 1.987 1.987 1.986 1.986 1.986 1.986 1.985 1.985 1.985 1.984 1.984 99 LAMPIRAN 7 DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Nur Khotimah Jenis Kelamin : Perempuan Tempat, Tanggal Lahir : Ngawi, 29 Juni 1997 Agama : Islam Alamat : Jl. Haji Ali No 141, Cipete Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan No Telp : 0838 0684 4669 Email : nchotimah110@gmail.com Pendidikan Formal : 1. TK Dharma Wanita : Lulus Tahun 2003 2. SDN Manisharjo 4 : Lulus Tahun 2009 3. SMPN 2 Sine : Lulus Tahun 2012 4. MAN 4 Ngawi : Lulus Tahun 2015 5. ITB Ahmad Dahlan Jakarta : 2016 - 2020