IDENTIFIKASI POTENSI DAN MANAJEMEN PENCEGAHAN BENCANA INDUSTRI DI KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN Pramudi Harsono, Suflani harsono70@yahoo.com, Suflani0780@gmail.com Universitas Bina Bangsa Abstrak Industrialisasi memiliki potensi yang besar dalam penerimaan PAD dan penyerapan tenaga kerja. Namun disatu sisi industri menyimpan potensi bencana, yang dapat mengancam keselamatan dan kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan atau ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bencana yang ditimbulkan oleh industri di Kota Cilegon dan menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen pencegahan bencana industri di Kota Cilegon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif . Data diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa potensi bencana industri berbeda-beda berdasarkan bidang usaha industri. Industri terbesar di Kota Cilegon adalah industri kimia (36%), sehingga potensi bencana industri terbesar adalah berasal dari industri kimia. Potensi bencana industri kimia dapat disebabkan oleh kegagalan industri seperti kebocoran zat kimia, infra struktur industri, meledaknya tabung reaktor, kebocoran gas, kebakaran, keracunan, radiasi, dan epidemi. Selain itu bencana industri disebabkan oleh bencana alam, seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus. Manajemen bencana untuk mencegah bencana industri di Kota Cilegon dilakukan secara terpadu oleh Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pihak perusahaan pemilik industri. Manajemen bencana di Kota Cilegon meliputi mitigasi bencana, kesiapsiagaan, respon/daya tanggap dan pemulihan/recovery. Kata Kunci : Bencana , Industri, Manajemen Abstract Industrialization has a large potential in the acceptance of Local original income and opportunity for employment. However, on the one hand the industry holds potential disasters, which can threaten public safety and health and damage to the environment or ecosystem. This study aims to identify disasters caused by industry in Cilegon City and analyze and describe the implementation of industrial disaster prevention management in Cilegon City. The method used in this study is qualitative. Data obtained from interviews and documentation. The results of the study show that the potential for industrial disasters varies based on industrial business fields. The largest industry in Cilegon City is the chemical industry (36%), so the biggest potential for industrial disasters is from the chemical industry. Chemical industry disaster potential can be caused by industrial failures such as chemical leakage, industrial infra structure, reactor tube explosion, gas leakage, fire, poisoning, radiation, and epidemics. In addition, industrial disasters are caused by natural disasters, such as tsunamis, earthquakes, volcanic eruptions. Disaster management to prevent industrial disasters in the city of Cilegon is carried out in an integrated manner by the Environmental Service, Regional Disaster Management Agency and the company owner of the industry. Disaster management in Cilegon City includes disaster mitigation, preparedness, responsiveness and recovery . Keywords: Disaster, Industry, Management 153 PENDAHULUAN disebabkan Latar Belakang Penelitian akibat penyakit hubungan atau kecelakaan pekerjaan. 300.000 tak mungkin kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan, dihindari pada saat sekarang, karena sisanya adalah kematian karena penyakit keberadaan industri pada suatu daerah akibat dapat meningkatkan perekonomian daerah diperkirakan terdapat 160 juta penyakit tersebut,namun akibat hubungan pekerjaan. Keberadaan industri industri juga beresiko hubungan Dua menyebabkan terjadinya bencana yang bisa pekerjaan, bencana dimana industri telah masyarakat. membuat dunia terhenyak, berduka dan Koesoemadinata dalam acara bedah buku “ sekaligus khawatir akan dampak yang akan Bencana Negara, ditimbulkannya. Pertama, bencana industri Perusahaan Dan Masyarakat Sipil” di 3 Desember 1984 meledaknya pabrik Galeri Cipta III Taman Ismail Marjuki methyl isocyyanate (MIC) bahan baku menjelaskan peptisida menyengsarakan Industri : bahwa Relasi masyarakat tak di Bhopal India. Korban mungkin lagi hidup tanpa keberadaan mencapai 50.000 – 100.000, kematian industri, namun pemerintah juga dituntut sekitar 2000-2500 orang. Bencana Industri untuk memperhatikan persoalan sosial Kedua terjadi pada 26 April budaya masyarakat setempat jika di suatu meledaknya reaktor nuklir di Chernobil, daerah didirikan perindustrian. menyebabkan 30 tewas seketika, akibat Bencana akibat kegagalan teknologi sampah nuklir ribuan orang 1986, terkena pada industri selain akan menyebabkan dampak dan akan meninggal karena kanker korban jiwa, sarana dan prasarana industri (https://bempolnes.wordpress.com). itu sendiri, dan Provinsi Banten memiliki tingkat merugikan masyarakat yang bertempat kerentanan bencana industri, disesuaikan tinggal di lingkungan industri tersebut. berdasarkan Bencana industri kimia umumnya adalah tehnologi, peristiwa yang tidak terkendali yang bisa kepadatan penduduk dan kelompok rentan. mengakibatkan kebakaran, ledakan, atau Dari industri yang sudah didefinisikan lepasnya zat beracun yang mengakibatkan memiliki potensi bahaya besar, kemudian kematian dan cidera pada sejumlah orang dilakukan pendifinisian tingkat kerentanan didalam dengan atau juga mengorbankan diluar pabrik, ekstensif dan mengakibatkan bersifat tingkat kerentanan yang mengacu mengacu pada pada gagal pada pedoman kerusakan pengkajian resiko bencana yang sesuai lingkungan atau keduanya. Menurut ILO dengan peraturan BNPB. No. 02 Tahun setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang 2012. Dibawah ini dijelaskan 154 mengenai tingkat kerentanan bencana industri di berikut : provinsi Banten melalui tabel sebagai Tabel.1.1. Jumlah Daerah rentan Bencana Industri ditiap provinsi di pulau Jawa No. Provinsi Jumlah di Daerah Rentan Bencana Tingkat Kerentanan Tingi 1. Jawa Barat 13 13 2. Banten 4 4 3. Jawa Timur 7 3 4. Jawa Tengah 3 3 5. DI. Yogakarta 1 1 Sedang Rendah 3 3 Sumber : BNPB, tahun 2017 Dari data Industri di kota Cilegon itu juga terbakar. Tangki-tangki tersebut sendiri, menurut Asosiasi AMC/CMA berisi Iso Prophil Alcohol, Methyl (Anyer EtthylKetone, Vinyl Acetat Monomer, Merak Cilegon/Chemical Manufacturer Association 2010, diketahui bahwa dapat Ethylene Glycol. Akibat industri kejadian tersebut perusahaan akhirnya kimia/petrokimia di area Anyer – Merak – ditutup. (Disnaker dan DLH Kota Cilegon telah Cilegon). beberapa kali terjadi dan kemungkinan 2. Kebakaran dan bencana Methyl Bojanegara juga tangki Ethylene PT. bisa terjadi lagi karena bahan baku dan Asahimas Chemical di Anyer pada hasil hasil produksi yang ditangani oleh tahun 2002. Akibat kejadian tersebut, industri ini adalah termasuk bahan yang ratusan karyawan dievakuasi dan proses berbahaya. produksi Data dibawah ini adalah dihentikan sementara. bencana industri yang pernah terjadi diarea (Semianr komunitas Indonesia tahun Anyer - Merak - Cilegon dan Bojanegara 2004). antara lain sebagai berikut : 3. Meledaknya 1. Kebakaran pada 10 tangki dari 13 memproduksi tangki utama bahan untuk kimia cair tangki penampung bahan kimia milik (azodicarboamide), milik PT. Lautan PT. Tomindomas Bulktank Terminal Otsuka Chemical di kawasan industri (TBT) di Ciwandan, Kota Cilegon, yang terjadi Provinsi Banten, Jalan Merak, pada Cilegon, hari Sabtu pada hari Senin tanggal 16 Februari tanggal 19 Oktober 2002. Selain tangki 2009, penampung, beberapa truk pengangkut berakibat 5 karyawan mengalami luka- 155 jam 15.15 Wib. Ledakan luka bakar. Tiga diantaranya harus misalkan dirawat di Rumah Sakit Krakatau Cilegon merupakan salah satu daerah yang Medika Cilegon, sedang 2 karyawan rawan bencana, karena selain karena lokasi lainnya hanya dirujuk untuk rawat jalan. dekat dengan gunung api “Krakatau” yang (Disnaker dan DLH Kota Cilegon). pernah meletus dengan dahsyat pada tahun 4. Terjadi karena gempa bumi. Kota meledaknya 1883 ternyata pada saat ini masih aktif, tangki, yang berisi resin, formalin, juga karena dalam Selat Sunda, terdapat methanol dan asam milik PT. Dover lempengan yang berpotensi gempa bumi. Chemical di Desa Gerem, Kecamatan Gempa bumi dan Tsunami adalah potensi Grogol, Kota Cilegon, Provinsi Banten, bencana yang kemungkinan besar akan pada hari Kamis, tanggal 18 Februari terjadi di Cilegon. Apabila itu terjadi, 2016, pada jam 16.30 Wib, yang dapat kita bayangkan seberapa besar menyebabkan mengalami korban dan kerusakan yang akan terjadi, sesak nafas dan dibawa ke RS. Krakatau karena sebagian industri kimia berada di Medika, Cilegon. bibir pantai sepanjang Kota Cilegon. Oleh 5. Dan lagi masih peristiwa karyawan banyak lagi karena itu terjadi Pemerintah Daerah Kota kecelakan industri lainnya dibeberapa Cilegon harus melakukan berbagai upaya tempat .(Disnaker dan DLH Kota yang Cilegon). mengurangi resiko bencana tersebut, dan bersifat komprehensif untuk Sekecil apapun bencana yang disebabkan secara aktif melakukan korodinasi antar oleh industri tentunya tidak diinginkan dinas terkait, dalam hal ini seperti yang oleh pihak manapun, baik itu perusahaan, telah peneliti lakukan dengan observasi karyawan , maupun dan wawancara dengan Dinas Disperida pemerintah. Karena industri Kota Cilegon, Dinas Lingkungan Hidup membawa kerugian yang cukup besar bagi (DLH), Kota Cilegon dan Dinas BPBD perusahaan, karyawan atau masyarakat (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), sekitar, Kota Cilegon. masyarakat bencana Hal ini menunjukkan bahwa Upaya-upaya tersebut potensi bencana industri di Kota Cilegon salah satu upaya untuk mengurangi resiko sangat besar dan berbahaya, oleh karena bencana adalah dengan melakukan upaya- itu perlu keseriusan Pemerintah Daerah upaya pencegahan untuk meminimalisir dalam menangani ini. terjadinya kegagalan teknologi. Bencana industri selain terjadi karena kegagalan teknologi, dapat juga terjadi sebagai dampak ikutan dari bencana alam, 156 Rumusan Masalah Penelitian gunungmeletus, banjir, kekeringan, a. Potensi bencana apa sajakah yang angin topan, dan tanah longsor. 2. Bencana nonalam adalah bencana dapat ditimbulkan dari industri yang yang diakibatkan oleh peristiwa terdapat di Kota Cilegon ? b. Bagaimanakah Manajemen Bencana atau rangkaian peristiwa nonalam diterapkan dalam rangka mencegah yang antara lain berupa gagal terjadinya bencana industri di Kota teknologi, Cilegon ? epidemi, dan wabah penyakit. 3. gagal modernisasi, Bencana sosial adalah bencana KAJIAN TEORITIK yang diakibatkan oleh peristiwa Pengertian Bencana dan Bencana atau serangkaian peristiwa yang Industri diakibatkan oleh manusia yang Pengertian Bencana menurut UU Nomor meliputi 24 Tahun 2007 adalah sebagai berikut : antarkelompok atau antarkomunitas “ Bencana adalah peristiwa atau konflik sosial masyarakat, dan teror. rangkaian peristiwa yang mengancam dan Menurut UN International Strategy yang for Disaster Reduction (UN/ISDR,2002), disebabkan, baik oleh faktor alam terdapat dua jenis utama bencana yaitu dan/atau bencana alam dan bencana teknologi. dan mengganggu penghidupan kehidupan masyarakat faktor nonalam maupun Bencana alam terdiri dari tiga: faktor manusia sehingga 1. Bencana mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan berupa lingkungan, hydro-meteorological banjir, topan, banjir kerugian harta benda, dan dampak bandang, kekeringan dan tanah psikologis. longsor. 2. Bencana maka gempa, secara garis besar bencana dibedakan 3 vulkanik Berdasarkan pengertian diatas, geophysical tsunami, dan berupa aktifitas 3. Bencana biological berupa epidemi, macam : penyakit tanaman dan hewan. 1. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa Bencana teknologi terbagi menjadi tiga yang grup yaitu: disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, 157 1. Kecelakaan industri berupa disaster atau bencana yang disebabkan kebocoran zat kimia, kerusakan oleh tangan manusia, yang termasuk socio infrastruktur industri, kebocoran technical disaster . Salah satu bencana gas, keracunan dan radiasi. yang termasuk dalam socio technical 2. Kecelakaan transportasi berupa disaster kecelakaan udara, rail, jalan dan tersebut adalah technological disaster atau bencana industri. transportasi air. 3. Kecelakaan miscellaneous berupa Manajemen Bencana struktur domestic atau struktur Bencana nonindustrial,ledakan dan adalah kejadian yang dipastikan akan menimbulkan korban dan kebakaran kerugian bagi semua komponen yang berada di wilayah bencana tersebut. Oleh Kegagalan Teknologi dan karena itu bencana harus ditangani dengan Bencana melakukan Industri Kegagalan bencana. menurut Manajemen bencana telah ada`sejak tahun Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 tahun 3200 SM, pada saat itu manajemen 2008 yang bencana terbatas pada program tunggal desain, untuk menangani satu bencana. Program pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan tersebut diorganisasikan dan dipahami manusia dalam penggunaan teknologi atau untuk industri 2014 kerusakan untuk membangun kembali dari lingkungannya (Kusumasari, 2014:19). adalah diakibatkan Teknologi manajemen kejadian oleh (BPBD bencana kesalahan Kota Serang, diunduh http://bpbdserang01.page4.me/75.html) . UN-ISDR (United Nation mengurangi penderitaan Manajemen bencana of dan oleh Shaluf (2008) dalam Kusumasari (2014:19-20) International Strategies for Disaster didefinisikan sebagai : Reduction, 2009) mendefinisikan “ istilah kolektif yang mencakup kegagalan teknologi (technological semua aspek perencanaan untuk hazard) sebagai: “Semua kejadian bencana merespon yang diakibatkan oleh kesalahan desain, kegiatan-kegiatan sebelum bencana pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan dan setelah bencana yang mungkin manusia dalam penggunaan teknologi dan juga merujuk pada manajemen atau industri” bencana resiko dan konsekuensi bencana. Manajemen Menurut Shaluf (2007) bencana bencana , bencana termasuk meliputi rencana, struktur serta pengaturan industri merupakan bagian dari Man-made 158 yang dibuat dengan melibatkan sering usaha dari pemerintah, sukarelawan pengurangan resiko, dianggap sebagai dan pihak-pihak swasta dengan landasan manajemen bencana. cara dan Terdapat dua jenis mitigasi, yaitu mitigasi merespon structural dan non structural. Mitigasi yang terkoordinasi komprehensif untuk disebut pencegahan seluruh kebutuhan darurat. Oleh structural karena itu manajemen bencana pengurangan terdiri dari semua perencanaan, melalui pembangunan atau perubahan pengorganisasian, dan mobilisasi lingkungan fisik melalui penerapan solusi sumber daya yang dirancang. Mitigasi Non-struktural untuk menangani yang dibutuhkan semua didefinisikan atau resiko sebagai yang usaha dilakukan fase meliputi pengurangan kemungkinan atau bencana sebagai peristiwa alam konsekuensi resiko melalui modifikasi yang unik”. proses-proses perilaku manusia atau alam tanpa membutuhkan penggunaan struktur Berdasarkan tersebut, pada maka pendapat Shaluff yang dirancang. Teknik ini dianggap setidaknya dalam sebagai cara manusia menyesuaikan pelaksanaan manajemen bencana meliputi : dengan alam. Di dalam teknik ini terdapat Perencanaan, langkah-langkah Pengorganisasian dan regulasi, program Mobilisasi sumber daya yang dibutuhkan. pendidikan dan kesadaran masyarakat, Manajemen Bencana menurut Jayaraman, modifikasi fisik non structural, modifikasi Chandrasekar dan Rao, 1997 meliputi : perilaku serta pengendalian lingkungan. Prediksi, Peringatan, Bantuan Darurat, b. Kesiapsiagaan (Preparedness) Kesiapsiagaan Rehabilitasi dan Rekontruksi. Sementara berarti itu menurut Alexander, Copola dan King merencanakan tindakan untuk merespon dalam Kusumasari (2014:21-22) terdapat jika terjadi bencana. Kesiapsiagaan juga empat aktivitas manajemen bencana, yaitu dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan Mityigasi, Kesiapsiagaan, Respond an siap siaga dalam menghadapi Pemulihan. bencana atau keadaan darurat lainnya. a. Mitigasi Godschalk Mitigasi didefinisikan sebagai tindakan kesiapsiagaan sebagai tindakan sebagai yang diambil sebelum bencana terjadi tindakan yang diambil sebelum kondisi dengan darurat tujuan mengurangi atau (1991:134) untuk krisis, menekankan mengembangkan menghilangkan dampak bencana terhadap kemampuan masyarakat memfasilitasi respons yang efektif jika dan lingkungan. Mitigasi 159 operasional dan untuk keadaan darurat terjadi. Kesiapsiagaan penampungan menurut Mileti (1991:127) menyatakan panjang, penilaian terhadap kerusakan dan bahwa kesiapsiagaan mencakup kegiatan kebutuhan seperti berikut. Merumuskan, menguji dan bangunan yang rusak serta pembersihan, melakukan latihan pemindahan bencana, memberikan terhadap rencana sementara atau pembongkaran pembuangan jangka struktur puing-puing bagi sampah/reruntuhan. Disamping itu ada responden bencana dan masyarakat umum, pula kegiatan rehabilitasi infra struktur, melakukan komunikasi dengan public dan inspeksi dan perbaikan, konstruksi baru, orang lain tentang kerentanan bencana, rehabilitasi sosial, penciptaan lapangan serta tindakan yang harus dilakukan untuk kerja, penggantian kerugian harta benda, mengurangi hal tersebut. rehabilitasi c. Respon/Daya Tanggap pendampingan ulang resiko bencana. Kusumasari pelatihan (2014:28) Respon korban yang terluka dan adalah tindakan yang dilakukan segera sebelum, METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian selama dan setelah bencana terjadi. Tujuan kegiatan ini adalah untuk menyelamatkan kualitatif dengan nyawa, mengurangi kerusakan harta benda dengan menggunakan dan meningkatkan pemulihan dari insiden kualitatif, yan tersebut menganalisis (Shaluf dalam Kusumasari metode deskriptif, desain studi digunakan untuk tahapan-tahapan yang (2014:28). dilakukan dalam mengidekntifikasi potensi d. Pemulihan (Recovery) dan manajemen bencana industari di kota Pemulihan menurut Kusumasari(2014:30) Cilegon, provinsi Banten. Sulivan dalam adalah kegiatan Fokus struktur identifiakasi mengembalikan sistem infra kepada standar operasi minimal penelitian potensi dan ini manajemen bencana industri di kota Cielgon, provinsi dan panduan upaya jangka panjang yang Banten. dirancang observasi dan wawancara pada : untuk adalah mengembalikan Dengan 1. Dinas kehidupan ke keadaan dan kondisi normal penelitian melalui Perindustrian dan keadaan yang lebih baik setelah bencana. Perdagangan (Disperindag) kota Menurut Cilegon.anten Coppola membutuhkan (2007) proses pemulihan perencanaan, 2. Dinas Lingkungan Hidup (DLH), koordinasi dan pendanaan yang kompleks. kota Cilegon, provinsi Banten Pemulihan meliputi banyak kegiatan , seperti komunikasi, penyediaan 160 3. Badan Penanggulanagan Bencana kota Cilegon, Dinas Lingkungan Hidup Daerah (BPPD), kota Cilegon, (DLH) provinsi Banten. Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) 4. Beberapa perusahaan Cilegon dan Badan kota Cilegon. Pemilihan data sekunder ini industri merupakan unsur tambahan yang sekiranya dikota Cielgon, provinsi Banten. 5. Sebagian warga Kota tidak dapat diwawancarai secara langsung. atau elemen masyarakat kota Cilegon, provinsi Misalnya juga Banten. handphone korespondensi atau gadget melalui dan alat Fokus penelitian ini diharapkan menjadi komunikasi yang lain yang menunjang arah penelitian ini. penelitian, dihadapkan agar penelitian ini data obervasi dan pada Populasi dalam penelitian adalah wawancancara. pihak-pihak yang berhubungan langsung Sumber data utama penelitian kualitatif maupun tidak langsung dengan kesiapan ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya rencana tanggap darurat sesuai dengan adalah tambahan seperti sumber data identifkasi potensi dan bencana industri di tertulis. kota Cilegon. Adapun sumber data dalah Narasumber, wawancara penelitian ini adalah : dan obsvasi disini ebih banyak kepada Data Primer, Data primer yang digunakan penentu kebijakan dan identifikasi potensi adalah berasal dari hasil wawancara bencana industri, dalam hal ini adalah sumber data ditulis dan dinas – dinas terkait di pemerintahan kota direkam. Penelitian disini lebih ditekankan Cilegon, yaitu : Dinas Perindustrian dan kepada kebijakan pemerintah daerah dalam Perdagangan (Disperindag) kota Cilegon, usaha-usaha mengidentifikasi potensi dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota manajemen industri . Cilegon terstruktur, Data Sekunder, data sekunder ini dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon, dipergunakan untuk melengkapi informasi beberapa dalam rangka mencocokkan data yang ERT/Safety dan pendapat masyarakat kota dperoleh. Sumber data sekunder antar lain Cilegon. berita berita surat kabar, website, aratikel narasumber Pemilihan dari manajer narasumber dari dilakukan dengan dan refernsi-referensi, baik dari catatan, populasi arsip, dan dokumen yang telah diberikan menggunakan teknik Purpose sampling oleh pihak dinas terkait. Dalam hal ini berdasarkan pihak – pihak yang berhubungan dengan kecukupan . Artinya narasumber adalah penelitian ini, yaiatu Dinas Disperindag orang-orang yang mempunyai power, atau 161 penelitian prinsip kesesuaian dan pemangku kebijakan dan otoritas, dipilih berada di kawasan industri Cilegon, yang berdasarkan ciri-ciri spesifik yang sesuai meliputi kawasan dengan masalah yang diteliti (Sugiyono, Kawasan Krakatau 2009). Cilegon Dan Kawasan Gerem. Berikut HASIL PENELITIAN DAN daftar perusahaan besar kategori industri di PEMBAHASAN Kota Serang berdasarkan berbagai sumber Identifikasi Potensi Bencana Industri di : Berdasarkan data yang dihimpun peneliti Kota Cilegon ini, dapat dikatakan bahwa industri kimia Penelitian ini diawali industri Ciwandan, Industrial Estate mendominasi perusahaan yang berada di dengan wilayah Kota Cilegon Banten. melakukan identifikasi perusahaan yang Gambar Diagram 1. Persentase Jenis Industri Di Kota Cilegon Tahun 2017 Sumber : Hasil penelitian 2018, diolah Berdasarkan diagram diatas tergambar dengan jelas bahwa bidang upaya usaha pencegahan dilakukan dengan : bencana dapat Identifikasi dan perusahaan dalam kategori industri besar pengenalan secara pasti terhadap sumber sebagian besar adalah di bidang kimia bahaya atau ancaman bencana. Sebagai sekitar kota 36%, selanjutnya adalah industri, Kota Cilegon harus perusahaan yang memproduksi peralatan melakukan identifikasi industri - industri industri, mana saja yang berpotensi menimbulkan kemudian pabrik pembuatan mesin-mesin dan baja. bencana yang besar, apabila terjadi Dalam pasal 38 UU Nomor 24 tahun kegagalan teknologi atau kecelakaan pada 2007, dijelaskan bahwa salah satu upaya industri tersebut. Misalkan PT. Chandra 162 Asri Petrochemical memiliki potensi polusi perlu udara, dari asap dan bau yang tidak sedap. berdasarkan pada dampak akibat operasi , Untuk jangka panjang, apakah hal tersebut pengkatagorian ini dapat didasarkan pada berdampak pada kesehatan masyarakat jenis bahan yang digunakan, apakah yang berada tak jauh dari area industri ini. menggunakan bahan kimia yang berbahaya Dan apabila terjadi kebocoran tangki, atau atau ledakan operasi dihasilkan. terhadap Berdasarkan pada data yang ada maka masyarakat. Oleh karena itu pemerintah identifikasi potensi bencana industri di daerah kota Cilegon harus membuat daftar Kota Cilegon dapat dijelaskan pada tabel perusahaan berikut bagaimana akibat kesalahan dampaknya berikut dampak yang diberikan tidak dan kategori. pada Selain limbah : ditimbulkan dari operasi tersebut, bila Tabel.1 Potensi Bencana Berdasarkan Jenis Usaha No. 1. 2. 3. 5. Jenis Usaha Kimia Potensi Bencana - Kebocoran zat kimia Infra struktur industri Kebakaran Ledakan Kebocoran gas Keracunan Radiasi Epidemi/penyakit kulit Penyebab - kegagalan desain keselamatan pabrik, - kesalahan prosedur pengoperasian, - kerusakan komponen - kebocoran reaktor - kecelakaan transportasi - dampak ikutan dari bencana alam - instalasi listrik Mesin dan - ledakan - kegagalan desain peralatan industri - kebakaran keselamatan pabrik - kerusakan infrastruktur - kesalahan prosedur pengoperasian pabrik - kerusakan komponen - kelalaian pekerja - instalasi listrik Baja - Polusi udara - kegagalan desain - Ledakan keselamatan pabrik - Kebakaran - kesalahan prosedur - Kerusakan infrastruktur pengoperasian pabrik - kerusakan komponen - kelalaian pekerja Listrik - Pencemaran udara - kegagalan desain - Kebakaran keselamatan pabrik, - Ledakan - kesalahan prosedur - Kerusakan Infrastruktur pengoperasian, 163 yang 6. Semen, tepung - Polusi udara dan air - Kerusakan infrastruktur - kerusakan komponen - dampak ikutan dari bencana alam - instalasi listrik - kegagalan desain keselamatan pabrik - kesalahan prosedur pengoperasian pabrik - kerusakan komponen - kelalaian pekerja - kecelakaan transportasi Sumber : Penelitian 2018, diolah Berdasarkan klasifikasi diatas, maka perpindahan/transportasi cairan kimia, potensi bencana industri yang paling besar di dalam lingkungan pabrik maupun dan adalah potensi transportasi di luar pabrik. Misalnya bencana pada industri kimia. Potensi apabila terjadi kecelakaan pada truk bencana yang ditimbulkan oleh industri pengangkut bahan kimia di jalan raya. kimia yang mendominasi industri di Kota Tumpahan cairan kimia, bahkan Cilegon, dapat dijabarkan sebagai berikut : terbakarnya cairan kimia dapat 1. 2. 3. membahayakan Kebocoran pipa, tabung zat kimia menyebabkan radiasi dan polusi udara. selain dapat menimbulkan kebakaran, Pada industri non kimia potensi bencana ledakan industri yang timbul hampir sama, yaitu juga menimbulkan pencemaran udara bahkan radiasi. pencemaran Radiasi dari bahan radioaktif industri sebagai akibat pencemaran udara dan air, kimia dapat menyebabkan penyakit. kebakaran, Kerusakan berupa infrastruktur. Penyebabnya pun tidak jauh kerusakan gedung akibat ledakan dan berbeda yaitu karena kegagalan teknologi kebakaran, kerusakan instalasi listrik dan desain keselamatan pabrik, kesalahan dan jaringan telekomunikasi. prosedur Potensi bencana industri dari industri komponan, kebocoran pipa gas, kecelakaan kimia pantai transportasi adalah bencana alam. di Ciwandan 4. dapat infrastruktur, wilayah dan pesisir Merak udara dan ledakan air, dan pengoperasiaan, dan dampak penyakit kerusakan kerusakan ikutan dari pencemaran air laut, akibat limbah Potensi bencana industri tersebut dapat kimia yang mengakibatkan rusaknya dicegah oleh setiap perusahaan dengan ekosistem yang ada dilaut. memperhatikan ketentuan sebagai berikut : Potensi bencana industri kimia juga 1. Menggunakan komponen pabrik yang dapat disebabkan karena terstandarisasi, komponen industri yang proses 164 terstandarisasi tentunya sudah menjalani Dalam pembahasan Manajemen proses quality control (QC) yang sangat Bencana Industri di Kota Cilegon, peneliti ketat, sehingga setiap komponennya mengacu pada pendapat Alexander , dapat dipertanggungjawabkan kekuatan Copola dan King dalam Kusumasari (2014 dan keamanannya. ; 21-24) dimana aktivitas manajemen 2. Lulus uji analisis dampak lingkungan, Analisis Dampak bencana meliputi : Mitigasi, Kesiapsiagaan, Respon dan Pemulihan. Lingkungan (AMDAL) wajib dimiliki oleh setiap Mitigasi Bencana industri besar pada saat mengajukan ijin Mitigasi didefinisikan sebagai pembangunan industri di suatu wilayah. tindakan yang diambil sebelum bencana Dengan terjadi memiliki amdal, maka dengan tujuan mengurangi, perusahaan tersebut dianggap sudah menghilangkan dampak bencana terhadap layak untuk beroperasi dan operasi yang masyarakat dilakukan olehperusahaan tersebut tidak Bencana memberikan dampak negatif terhadap manajemen penanggulangan bencana yang lingkungannya. dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota 3. Pemeriksaan rutin terhadap dan tidak lingkungan. terlepas Mitigasi dari upaya mesin- Cilegon. Mitigasi bencana harus dilakukan mesin, instalasi listrik, pipa dan lain- secara terencana dan komprehensif melalui lain. berbagai upaya dan pendekatan baik secara Selain mengidentifikasi potensi Bencana tekhnis, manusia maupun administrasi Industri di Kota Cilegon, Pemerintah (Ramli, 2010). Daerah Kota Cilegon. juga memiliki peran Manajemen penanggulangan bencana penting dalam mencegah bencana industri, tidak lepas dari peran dan tanggung jawab seperti pertumbuhan Pemerintah Daerah untuk menangulangi industri, pemberian ijin amdal yang ketat, bencana industri di Kota Cilegon, hal ini pengawasan dan akan terkait erat dengan tugas pokok dan pengelolaan limbah industri. Manajemen fungsi yang dijalankan oleh Pemerintah bencana industri menjadi suatu keharusan Daerah bagi Pemerintah Daerah Kota Cilegon, pemerintahan, dalam UU Nomor 32 tahun sebagai upaya penanggulang Bencana 2004 Industri di Kota Cilegon kewenangan : Manajemen Bencana Industri di Kota 1. Cilegon pembangunan. mengendalikan operasi industri 165 sebagai Pemerintah Perencanaan penyelenggara Daerah dan memiliki pengendalian 2. Perencanaan, pengawasan pemanfaatan tata Melakukan perencanaan dan pengendalian dan ruang ( pembangunan industri. Widjaja,2005:166) Pemerintah daerah harus kewenangan tersebut merencanakan pembangunan industri didalamnya termasuk dalam di wilayahnya akan di arahkan ke perencanaan dan pengendalian sector mana. Apakah industri berat pembangunan industri. Kedua dengan Dengan teknologi tinggi, ataukah kewenangan tersebut pemerintah daerah industri dengan teknologi rendah yang dapat membuat berbagai regulasi untuk menyerap banyak tenaga kerja. Karena mencegah dampak negatif industri jenis industri yang dikembangkan akan dengan membuat rencana dan berdampak pada bencana industri yang pengendalian pembangunan industri dan akan rencana tata ruang. tersebut. teknologi Peran pemerintah dalam mencegah ditimbulkan oleh industri Industri kimia dengan tinggi memiliki resiko bencana sudah diatur dalam UU Nomor 24 bencana industri yang berbeda dengan Tahun 2007. Dimana pemerintah daerah bencana industri pada industri bahan diberikan kewenangan yang meliputi : makanan seperti perusahaan terigu. 1. Menetapkan kebijakan penanggulangan Ancaman bencana pada teknologi kimia sangat berbahaya dan berdampak bencana. bencana lama. Oleh karena itu, pemerintah adalah serangkaian upaya yang meliputi daerah harus lebih selektif dan ketat penetapan kebijakan pembangunan yang dalam menerima investasi pada industri berisiko kimia. Kegiatan penanggulangan timbulnya bencana, kegiatan Pemberian izin untuk pencegahan bencana, tanggap darurat, dan membangun industri harus didasarkan rehabilitasi. satu kegiatan pada ketentuan teknis dan persyaratan adalah kegiatan teknis yang ditetapkan pemerintah. Salah penanggulangan pencegahan bencana, pencegahan bencana Seperti ini tidak hanya bencana alam tetapi persyaratan dalam pengelolaan limbah seharusnya juga bencana yang disebabkan B3, adanya standarisasi atas alat yang oleh industri- industri yang beroperasi di digunakan dan lokasi yang jauh dari wilayah daerahnya. Upaya yang dapat pemukiman. dilakukan pemerintah daerah untuk ijin amdal, memenuhi Pengendalian industri yang dapat mencegah bencana industri, antara lain 1. dilakukan adalah 166 oleh pemerintah daerah dengan membatasi jumlah investasi pada sektor industri, atau industri pupuk dan beberapa industri bahkan menghentikan pembangunan lainya yang berhubungan dengan bahan industri, kimia. Pemanfaat perencanaan strategis misalnya industri kimia dengan mempertimbangkan dampak dengan membuat polusi air, udara yang ditimbulkannya, bencana industri, penentuan jenis atau karena lahan macam dari industri bebrbahaya besar industri. Karena apabila industri tidak dilakukan dengan mengacu kepada dikendalikan, beberapa dokumen yaitu SK Menperin semakin terbatasnya maka akan semakin pemetaan resiko banyak lahan-lahan produktif yang No.620/2012 akan dijadikan lahan industri, selain Nasional Sektor Industri, SK Menteri itu, industri juga akan semakin dekat ESDM No.3407 k/MEM/2012 tentang dengan pemukiman penduduk. Oleh Obyek Vital Nasional Sektor Energi karena itu pemerintah daerah melalui dan Sumber Daya Mineral, SK Menteri Rencana Strategisnya sebaiknya tidak Tenaga mengandalkan No.187 sebagai lagi sektor sasaran industri dalam perencanaan, pemanfaatan membuat dan saja membangun kawasan Bahaya Kimia Menteri dimana Transmigrasi tentang Peraturan daerah harus menata kawasan mana Vital ?MEN/1999 di tentang Obyek dan Berbahaya pengawasan tata ruang, pemerintah yang Kerja Pengendalian pembangunan. Begitupula tentang Audit Tempat LH Kerja dan No.3/2013 Lingkungan didalamnya Hidup terdapat diperbolehkan untuk jenis/macam usaha dan atau kegiatan industri. Penataan beresiko tinggi. Dari sektor energi dan harus sumber daya mineral beberapa instalasi industri juga disesuaikan dengan jenis industrinya. yang dinilai mempunyai potensi Hak ini untuk mencegah dampak yang bahaya besar adalah kilang minyak, besar pada masyarakat apabila terjadi kilang LPG, kilang LNG, depo BBM, kecelakaan pada industri atau bencana dan fasilitas pengeboran. industri. Pemerintah Daerah Kota Cilegon telah dari membuat Kebijakan Mitigasi Bencana perusahaan-perusahaan industri yang yang dituangkan dalam Rencana Tata memiliki potensi bahaya besar adalah Ruang Wilayah 2010 – 2030 sebagai industri logam, industri petrokimia, berikut Dari sektor industri 167 : Gambar 4.1. RTRW Kota Cilegon Dalam Mitigasi Bencana Mitigasi Bencana Industri untuk sudah melindungi kawasan PLTU tertuang dalam RTRW 2010-2030 yang Suralaya. Kita tahu bahwa PLTU dituangkan dalam Perda Kota Cilegon Suralaya merupakan instalsi vital milih Nomor Nasional, Ini maka untuk melindungi 3 Tahun 2011. menunjukkan bahwa Pemerintah kawasan PLTU Suralaya dari bencana Daerah Kota Cilegon sangat serius alam seperti tsunami dan banjir, maka dalam perencanaan guna mencegah dibuat RTH. RTH juga dimaksudkan bencana industri, mengantisipasi dan untuk memfilter polusi udara dan debu mengelola bencana industri di Kota yang disebabkan oleh operasi PLTU Cilegon. Suralaya. Berdasarkan pada gambar tersebut, b. Kawasan pelabuhan Merak merupakan maka dapat dijelaskan bahwa sebagai jalan menuju pulau Sumatera adalah berikut : merupakan jalur yang tersibuk dalam a. Kawasan sebelah utara disekitar wilayah Suralaya berbatasan dengan trasnportasi masal. Disini merupakan Cilegon, kombinasi yang jalur industri pabrikasi dengan jalur transportasi penghubung kecamatan Bojonegara dijadikan wilayah untuk ke pulau Sumatera. mempertahankan alam menjadi Ruang merupakan daerah yang menjadi zona Terbuka Hijau (RTH) dengan tujuan perlindungan, karena disamping juga 168 Daerah zona ini harus mempertahankan bentang alam dengan Pulo Merak agar menjadi kawasan kabupaten/kota lain. lindung Wilayah (dalam artian melindungi provinsi Kota dan/atau Cilegon kawasan Pelabuhan Merak), karena berdampingan didalamnya vital kabupaten Serang, begitupun dengan pemerintah seperti Pelabuhan Merak, kawasan industrinya. Kawasan industri Terminal Pelabuhan Merak dan Stasiun Cilegon membentang dari Ciwandan Kereta Api), sedang unsur perusahaan sampai Merak, sementara itu disebelah industri juga banyak yang berdomosili utara kota Cilegon membentang . disekitar dekat dengan pelabuhan. kawasan industri Bojonegara yang unsur-unsur asset c. Adapun titik zona industri sekitar kawasan KIEC, di bawah wilayah kewenangan mitigasi Kabupaten Serang. Dampak bencana bencana dan konsep yang sebagaimana industri yang ditimbulkan oleh industri diarsir dengan lonjong kebawah, dan di Anyer dan Bojonegara, akan lebih merupakan konsep kawasan industri besar terhadap masyarakat di wilayah Krakatau Steel, yaitu KIEC akan otonomi Kota Cilegon, dibandingkan dibangun benteng alam sepanjang 5 km kota Serang. Oleh karena itu perlu dan lebar 100 meter yang dimaksudkan adanya kerjasama pemerintah daerah adalah merupakan hutan kota yang Kota Cilegon nantinya Serang dalam akan sebagai berada dengan ini menjadi penahan dengan Kabupaten merencanakan dan gelombang dari arus ombak yang bisa mengendalikan pembangunan industri. datang sewaktu-waktu terjadi bencana, Jangan sampai pemerintah kabupaten utamanya melindungi kawasan industri Serang terus-menerus memberikan ijin Krakatau Steel dan industri pabrikasi investasi untuk pembangunan industri sekitar kimia, sementara lokasinya semakin wilayah KIEC, sehingga meminimalisasi dampak dan merubah mendekati fungsi ruang hijau dari kawasan industri penduduk yang menjadi pelabuhan. kabupaten Serang diuntungkan dan 2. Pembuatan perencanaan pembangunan yang memasukkan kebijakan kawasan kota Cilegon. pemukiman Sehingga kota Cilegon dirugikan, akibat polusi unsur-unsur udara, air dan kerusakan ekosistim, penanggulangan hilir mudik kendaraan berat yang mengakibatkan jalan rusak. bencana,pelaksanaan kebijakan kerja sama dalam penanggulangan bencana 169 3. Pengaturan penggunaan teknologi yang area persawahan. Perusakan perbukitan berpotensi sebagai sumber ancaman yang dapat menjadi atau bahaya bencana pada wilayahnya. apabila hujan, dapat menimbulkan Untuk mengatur penggunaan teknologi bencana banjir pada daerah sekitarnya. yang Oleh karena itu pemerintah daerah juga berpotensi industri, sumber pemerintah bencana daerah bekerjasama dengan Kemenristek untuk perlu harus melakukan pengawasan dalam BPPT, pembangunan industri dan memberikan melakukan sangsi yang tegas apabila kegiatan serangkaian pengujian atas alat tersebut industrinya . Sementara terkait dengan penggunaan merusak lingkungan. bahwa alat melanggar aturan dan Dalam pasal 38 UU Nomor 24 alat pemerintah daerah juga harus memastikan sandaran air yang tahun 2007, dijelaskan bahwa upaya digunakan tersertifikat dan memenuhi pencegahan bencana dapat dilakukan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dengan : untuk mengurangi potensi bencana 1. Identifikasi dan pengenalan secara yang ditimbulkan akibat kegagalan pasti terhadap sumber bahaya atau teknologi atau mal-function atas alat ancaman bencana tersebut. Sebagai kota industri, Kota Cilegon pencegahan harus melakukan identifikasi industri – penguasaan dan pengurasan sumber industri mana saja yang berpotensi daya alam yang melebihi kemampuan menimbulkan bencana yang besar, alam pada wilayahnya. apabila terjadi kegagalan teknologi Industri membutuhkan lahan ,bagi atau kecelakaan pada industri tersebut. industri di Kota Cilegon yang sebagian Misalkan besar adalah industri kimia pastinya Petrochemical memiliki potensi polusi membutuhkan area yang cukup luas. udara, dari asap dan bau yang tidak Pemerintah daerah harus membatasi sedap. Untuk jangka panjang, apakah pembangunan industri, dan melarang hal tersebut berdampak pada kesehatan perusahaan yang membangun dengan masyarakat yang berada tak jauh dari merusak alam. Pembangunan di area industri ini. Dan apabila terjadi kawasan Industri Cilegon sebagian kebocoran tangki, atau ledakan akibat besar menggunakan lahan perladangan, kesalahan sebagian lagi dengan meratakan area dampaknya terhadap masyarakat. Oleh perbukitan dan sebagian lagi adalah karena itu pemerintah daerah kota 4. Perumusan kebijakan 170 PT. Chandra operasi Asri bagaimana Cilegon harus perusahaan membuat berikut dampak daftar daerah dapat menghentikan operasional yang pembangunan industri tersebut. ditimbulkan dari operasi tersebut, bila 3. Pemantauan penggunaan teknologi tiba-tiba dan/atau kategori. Selain yang dampak akibat berangsur berpotensi menjadi sumber operasi , pngkategorian ini dapat ancaman atau bahaya bencana. perlu diberikan berdasarkan pada secara didasarkan pada jenis bahan yang Apabila perusahaan mengganti alat digunakan, teknologi apakah menggunakan yang digunakan bahan kimia yang berbahaya atau tidak operasinya, dan pada limbah yang dihasilkan. kepada Untuk identifikasi potensi bencana selanjutnya dilakukan serangkaian uji industri coba kelayakan teknologi tersebut. Hal di Kota Cilegon sudah diuraikan oleh peneliti pada tabel 4.2. 2. Kontrol terhadap penguasaan seharusnya untuk dinas dilaporkan perindustrian, untuk ini guna mencegah kecelakaan kerja yang dan ditimbulkan oleh kegagalan teknologi atau ketidak layakan alat. pengelolaan sumber daya alam yang 4. Penataan secara tiba-tiba dan/atau berangsur ruang dan pengelolaan berpotensi menjadi sumber bahaya lingkungan hidup. bencana Pemerintah Daerah membuat rencana Pembangunan industri tentunya tidak tata ruang dan menetapkan wilayah- melalui proses yang tiba-tiba, tetapi wilayah berdasarkan fungsi. Misalnya melalui serangkaian prosedur yang kecamatan Purwakarta dan Cibeber harus dipenuhi, agar industri yang adalah sebagi wilayah pemukiman, dibangun oleh karena itu tidak boleh ada ijin tidak membahayakan keselamatan pekerja juga masyarakat pembangunan di lingkungan industri. Oleh karena itu wilayah tersebut. Sebaliknya wilayah apabila di wilayah suatu daerah ada Ciwandan adalah wilayah industri, sebuah maka perusahaan yang tiba-tiba industri pemerintaha di daerah kedua tidak dibangun, maka pemerintah daerah memberikan ijin untuk pembangunan memiliki kewajiban untuk menelusuri perumahan. meminta 5. Penguatan kelengkapan persyaratan yang harus masyarakat. dipenuhi. Apabila perusahaan tersebut Salah satu upaya yang dapat dilakukan tidak melengkapi persyaratan yang oleh harus mencegah bencana industri adalah perusahaan tersebut dipenuhi, dan maka pemerintah 171 ketahanan pemerintah daerah sosial untuk dengan menguatkan masyarakat di bahwa wilayah industri baik secara sosial memenuhi persyaratan untuk melakukan maupun ekonomi. Masyarakat di tugas yang tidak ringan. Karena seperti wilayah industri dapat menjadi kita ketahui, dari berbagai kecelakaan pengawas bagi pembangunan industri. industri yang terjadi sebagian besar adalah Misalnya ada industri yang tiba-tiba disebabkan oleh human error. dibangun di daerah tempat tinggal mereka, maka masyarakat performa karyawan memang Selain pemerintah daerah, Pemerintah beserta Pusat juga dapat melakukan beberapa aparat desa dapat menanyakan dan upaya mencegah bencana industri, antara melaporkan keberadaannya pada dinas lain : perindustrian 1. Memasukkan dan perdagangan. bencana industri ke Masyarakat juga harus dibekali dengan dalam pengetahuan tentang bencana industri, Penanggulangan Bencana, Dengan sehingga mereka dimasukkannya bencana industri pencegahan terhadap melakukan sendiri, kedalam UU Penanggulangan Bencana, misalnya kalau keluar menggunakan maka pihak industri menjadi lebih masker, tidak menggunakan air sungai bertanggungjawab untuk keperluan sehari-hari dan lain- bencana, dan jelas tanggung jawab apa lain. yang harus ditanggung oleh pengusaha 6. Pemerintah melaksanakan diri Undang-Undang secara pemantauan untuk mencegah apabila terjadi bencana industri. berkala 2. Kementerian dan Lingkungan evaluasi terhadap pelaksanaan tata membuat ruang pengelolaan limbah bahan berbahaya dan pemenuhan standar keselamatan. kebijakan Hidup teknis sistem dan beracun untuk diterapkan pada Pemerintah daerah melalui Dinas industri. Sementara untuk Perindustrian dan Dinas Tenaga Kerja pelaksanaannya nanti akan diawasi harus secara rutin melakukan pemantauan oleh dinas perindustrian. langsungm sidak terhadap pelaksanaan tata ruang dan pemenuhan standar keselamatan Dalam program penecgahan dan mitigasi kerja. Dinas Tenaga Kerja seharusnya di perusahaan industri, tentunya dilakukan mewajibkan perusahaan yang ada di beberapa pendekatan pencegahan misalnya wilayah Kota Cilegon melakukan tes pendekatan kesehatan rutin, berkala tergantung jenis pengendalian bahan kimia dlam proses perusahaannya. Hal ini untuk menjamin produksi 172 energi melalui yaitu prosedur, melalui WI dan peralatan pengaman serta alat perlindungan berpotensi diri. Selain itu juga dilakukan dengan industri. Bencana industri yang terdapat pendekatan training di Kota Cilegon dapat terjadi karena bulanan dan drill tahunan bersama tim kegagalan teknologi maupun dampak ERT, karyawan, relasi terakait dan CERT. dari bencana alam yang lain, seperti Kesiapsiagaan ( Preparedness ) gempa bumi. manusia, melalui menimbulkan 2. Menyediakan Kesiapsiagaan adalah merencanakan jalur bencana evakuasi dan tindakan untuk merespon jika terjadi Tsunami drill. Sejak terjadinya Tsunami bencana. Terdapat beberapa tindakan yang di Aceh, menimbulkan kesadaran bagi sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah daerah-daerah Kota Cilegon, dalam hal ini adalah BPBD memperhatikan manajemen bencana. Kota merencanakan Begitupun dengan Kota Cilegon, sejak tindakan untuk merespon jika terjadi tahun 2007 pemerintah Kota Cilegon, bencana industri di Kota Cilegon. sudah menyiapkan jalur-jalur evakuasi 1. Melakukan sosialisasi dan pelatihan apabila terjadi tsunami di Kota Cilegon. Cilegon dalam lain untuk lebih kebencanaan. Sosialisasi memberikan Hal ini memang menjadi suatu pengetahuan keharusan, karena wilayah Kota terkait tindakan yang dilakukan oleh masyarakat jika terjadi Cilegon dikelilingi oleh lautan, dimana bencana industri di Kota Cilegon. Pada lempeng selat sunda terdapat gunung Tahun 2016 BPBD Kota Cilegon anak krakatau memiliki potensi bencana bekerjasama dengan BPBD Provinsi alam berupa Banten dan Universitas Sultan Ageng tsunami. Terkait dengan 3. Membentuk Tirtayasa telah melakukan Seminar dan gunung meletus Pusat dan Pengendalian Hotel Operasi Bencana. Pusat Pengendalian Mangkuputra Cilegon. Kegiatan ini Operasi dibentuk oleh Pemerintah Kota dihadiri oleh perwakilan perusahaan Cilegon pada Tahun 2003. Pusdalop yang memiliki fungsi sebagai berikut workshop Kebencanaan terdapat di Kota di Cilegon, b. Penerima, perwakilan dari BPBD di seluruh perwakilan Indonesia. dari Dihadirkannya perusahaan dan pendistribusi informasi kebencanaan. Provinsi Banten juga akademisi dari seluruh pengolah atau c. Fungsi penerima, pengolah penerus peringatan dini dan kepada instansi terkait dan masyarakat. industri di Kota Cilegon memang d. Fungsi karena Cilegon memiliki industri yang tanggap darurat sebagai fasilitator pengerahan sumber daya 173 untuk penanganantanggap darurat 7. Melaksanakan Drill Kecelakaan Industri bencana secara cepat, tepat, efesien bersama perusahaan-perusahaan yang dan efektif. terdapat e. Fungsi koordinasi, komunikasi dan sinkronisasi Kota Cilegon. Drill kecelakaan industri pernah dilakukan oleh perusahaan –perusahaan di Kota pelaksanaan penanggulangan bencana. 5. Membentuk di Cilegon yang tergabung dalam Kelurahan Tangguh Ciwandan Emergency Response Team. Kecamatan Gerem. Perusahaan masyarakat dalam CERT penaggulangan bencana melalui Subentra Chemical, PT. Chandra Asri desa/kelurahan tangguh bencana Petrochemical, Lautan Otsuka (DETANA), dilakukan dengan Chemichal, Daekyung Heavy Bencana di Pelibatan yang antara Industry. rawan Membangun bencana. tersebut Relawan-relawan memiliki lain dan membentuk relawan-relawan di titik tergabung PT. kesiagaan dalam Asahimas sangatlah tugas penting, namun tidaklah mudah kaarena apabila terjadi disini disamping menyangkut emntal juga dipersiapkan sebagai sikap budaya atau kebiasaan serta displin tenaga penyelematan sebelum pihak masyarakat. Kadang sikap acuh tak acuh BPBD, dari menginformasikan bencana dan Pemadam Kebakaran, Tim warga masyarakat Kesehatan hadir di lokasi bencana keberadaan tersebut. Di Desa Gerem dibentuk budaya tentunya juga harus dipahami oleh organisasi PRB (Pengurangan Resiko manajemen perusahaan industri terhadap Bencana) yang anggotanya berjumlah keberadaan masyarakat sekitar. Bagaimana 30 orang, terdiri dari warga , RT, RW, pengaruh industri terhadap keberadaan Kader dan Karang Taruna. lingkungan, pencemaran dan juga peran 6. Membangun Sirine Early Warning Bagi serta perusahaan terhadap perusahaan industri terhadap dan kepedulian Tsunami dan Bencana Industri. Sirine lingkungan, sistem peran CSR terahdap Early warning selain dimiliki oleh lingkungan Pusdalop sebanyak 3 titik, juga dimiliki partisipasi dalam pembangunan daerah, oleh perusahaan-perusahaan yang ada di bantuan material maupun rohani terutama Kota Cilegon. Terdapat 4 titik sirine prioritas perekrutan taenaga unskill atau early industri skill yang dengan rekruitmen yang terarah, ciwandan, salah satunya adalah sirine bantuan pada peringatan peringatan hari milik PT. Asahimas Subentra Chemical. besar warning di area 174 sekitar. seperti Bisa peringatan mulai dari keagamaan maupun hari Kemerdekaan dan (Rumah Pusat Pengendalian dan pembentukan Tangga Bencana dengan Operasi) dan bergabung dalam TRC- melibatkan unsur masayarakat. Sehingga PB (Tim Reaksi Cepat-Penanggulang nantinya dalam kesiapsiagaan peran serta Bencana). dari berbagai unsur bisa menjadikan Membentuk Tagana, kesiapan dalam menghadapai bencana. membentuk Tim Karena Penanggulangan Bencana (TRC-PB). respon atau tanggap 2. darurat Detana Reaksi dan Cepat merupakan serangkaian kegiatan untuk Upaya mengatasi bencana yang dilakukan segera memerlukan pada saat kejadian bencana, yang bertujuan masyarakat dan beberapa instansi untuk menghadapi keadaan atau hal yang terkait, oleh karena untuk mewadahi paling peranan pemuda dalam penanganan terburuk atas kejadi bencana penaganan pelibatan tersebut. bencana dibentuklah Respon/Daya Tanggap Taruna Tanggap Respon menurut bencana pemuda, Tagana Bencana. atau Untuk Kusumasari mewadahi pelibatan masyarakat dalam (2014:28) adalah tindakan yang dilakukan penganganan bencana dibentuk desa segera tanggap sebelum, selama terjadi yang bencana dan setelah bencana atau Detana. bertujuan Sementara itu karena penanganan mengurangi bencana harus cepat dan melibatkan kerusakan harta benda dan meningkatkan beberapa instansi pemerintah seperti pemulihan. Respon yang telah dilakukan BPBD dan Dinas Kesehatan maka oleh Pemerintah Kota Cilegon adalah dibentu TRC-PB atau Tim Reaksi dengan : Cepat-Penanggulangan 1. Mengoptimalkan peran BPBD. Untuk industri sendiri sudah dibentuk BPBD memiliki peran yang sangat CERT atau Ciwandan Emergency penting dalam Response Team. Perusahaan yang bencana, namun menyelamatkan nyawa, penanggulangan demikian tergabung BPBD dalam Bencana. CERT adalah belum optimal dalam melaksanakan perusahaan-perusahaan yang berada di tugasnya, kecamatan Ciwandan Kota Cilegon. karena BPBD belum memiliki SOP BPBD Kota Cilegon, CERT beranggotakan penanggung selama ini dalam bekerja mereka jawab safety perusahaan- menggunakan SOP Tanggap Darurat. perusahaan Dalam upaya penanganan bencana mengadakan pertemuan rutin setiap BPBD bulan untuk membahas permasalahan membentuk Rupusdalop 175 pada tersebut. Mereka terkait keselamatan dan keamanan Pemulihan ( Recovery) kerja. Salah satu kegiatan bersama 3. Pemulihan adalah kegiatan yang telah mereka lakukan adalah mengembalikan sistem infra struktur untuk industrial drill/drill mengembalikan kehidupan ke keadaan dan kecelakaan industri. Selain itu terdapat kondisi normal, keadaan yang lebih baik SOP yang menjadi kesepatan industri stelah bencana. Pemulihan bertujuan untuk yang dalam memperbaiki dan meulihkan semua aspek mencegah dan menangani bencana pelayanan publik dan masyaakat samapai industri. tingkat yang memadai pada wilayah pasca Sistem Komunikasi Bencana. bencana, dperlukan rehabilitasi dengan Jarinan komunikasi bencana dikelola sasaran utama normalisasi atau berjalannya oleh Pusdalop BPBD Kota Cilegon. secara wajar semua aspek pemerintah dan Pusdalop kehidupan masyarakat. disaster harus diterapkan Kota Cilegon mendiseminasikan berfungsi peringatan kepada masyarakat, Tindakan dini pemulihan merupakan tindakan yang dilakukan setelah terjadinya yaitu melalui whats app, handy talk dan radio bencana yang meliputi : komunitas. Selain itu Pusdalop juga 1. Penyantunan dan pertolongan. komunikasi Tahap media elektronik dan media cetak industri untuk mendiseminasikan peringatan bencana yang terjadi seperti banjir dan dini kepada masyarakat. Media cetak longsor melibatkan TNI dalam hal ini yang dipergunakan sebagai sarana KODIM, desiminasi peringatan dini adalah : Cilegon, PMI, Pemadam Kebakaran, Koran Radar Banten, Kabar Banten, TAGANA dan Dinas Sosial Kota Banten Raya. Cilegon. Karena bancana industri, maka Sementara itu media elektronik yang pihak perusahaan juga terlibat dalam digunakan adalah : Banten News, kegiatan penyantunan dan pertolongan. Local I-News, Sebelas news dan Bantuan yang diberikan berupa bantuan Berita Cilegon. logistik, pakaian dan kebutuhan sehari- menggunakan Pos Peringatan jaringan dan Bencana Banten juga penyantunan berdasarkan Dinas atas bencana pengalaman Kesehatan Kota hari. Sedangkan untuk pertolongan melalui radio, yaitu : PT. Radio Top, Radio diarahkan untuk Swara Kukila Kenari, Radio Top tindakan medis apabila terdapat korban Persada, Radio Khatulistiwa Sentra yang mengalami luka ataupun sakit Senada dan Radio Cilegon Mandiri. akibat bencana tersebut. Dalam kegiatan 176 penyelamatan dan pertolongan melibatkan TRC-PB yang Kodim/TNI anggotanya terdiri dari BPBD dan menjadi sangat penting. Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran dan TNI. Karena sudah dan 3. Rekonstruksi terdapat pihak obyek perusahaan yang terkena kondisi pasca dampak bencana. Kelurahan Tanggap Bencana, makan Pemulihan relawan bencana di Kota Cilegon, melibatkan yang tergabung dalam kembali organisasi PRB (Pengurangan Resiko Bappeda, Bencana) Dinas Kesehatan dan Pihak Perusahaan. juga turun melakukan Dinas Pekerjaan kegiatan pertolongan, mereka juga Bappeda mengatur bantuan logistik pada pembangunan memiliki sebagai Umum, perencana kewenangan masyarakat. Khusus untuk bencana untuk industri akibat kegagalan teknologi, pemulihan atau rekonstruksi daerah apabila hanya berdampak internal pada pasca bencana. Dinas Pekerjaan Umum perusahaan maka penyantunan korban memiliki tugas untuk memperbaiki infra sepenuhnya strukutr tanggung jawab membuat yang program-program rusak, merehabilitasi perusahaan, contoh nya pada kasus sarana umum agar berfungsi kembali. meledaknya tangki PT. Dover, yang Pihak perusahaan melalui dana CSR mengakibatkan 1 orang tewas dan diharapkan juga memberikan bantuan sejumlah korban luka-luka menjadi dalam pemulihan daerah bencana, tanggung jawab PT. Dover. Sementara apalagi jika bencana tersebut itu untuk upaya penyelematan dapat merupakan bencana industri sebagai melibatkan akibat kegagalan teknologi, seperti di Dinas kesehatan dan pemadam kebakaran. Porong Sidoarjo. 2. Konsolidasi Kegiatan konsolidasi bertujuan untuk Pemulihan traumatik pasca bencana. meningkatkan koordinasi dan kerjasama dalam penanganan pasca Bencana industri tidak hanya bencana. menyebabkan kerusakan, luka jasmaniah, bencana seperti luka bakar dan lain-lain, tetapi juga maka dapat menyebabkan trauma bagi korban. konsolidasi dalam bentuk pertemuan- Oleh karena itu pemulihan yang dilakukan pertemuan, rapat koordinasi, oleh komunikasi berkala antara Karena, penanganan melibatkan banyak elemen, dan Dinas Kesehatan tidak hanya tetapi juga BPBD, pemulihan kesehatan, DLH, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, pemulihan kejiwaan Dinas Pemadam Kebakaran, TAGANA, tersebut. Untuk itu Dinas Kesehatan perlu 177 akibat bencana menyediakan dalam di Kota Cilegon adalah sebesar 36 %. bencana. Potensi bencana industri yang dapat Pemulihan traumatik akibat bencana juga terjadi pada industri di Kota Cilegon dapat dilakukan bekerjasama dengan LSM, adalah yang Kerusakan rangka tenaga pemulihan membantu memberikan psikolog korban mendampingi motivasi bagi dan korban : Kebakaran, Ledakan, Infrastruktur, Kebocoran Gas, Keracunan, Epidemi penyakit, bencana. Polusi udara dan mengidentifikasi air. Selain potensi bencana KESIMPULAN DAN REKOMENDASI industri di Kota Cilegon, Pemerintah Kesimpulan Daerah Kota Cilegon, juga memiliki Dari hasil penelitian yang berkaitan peran penting dalam mencegah bencana dengan identifikasi potensi dan manajemen industri, bencana industri tersebut diatas dapat pertumbuhan industri, pemberian ijin diambil kesimpulan bahwa identifikasi amdal yang ketat, pengawasan operasi potensi dibeberapa industri perusahaan industri di kota Cilegon, industri. bencana industri seperti dan mengendalikan pengelolaan limbah provinsi Banten sudah dapat dikatakan 2. Manajemen Bencana Industri di Kota cukup baik, terutama pada perusahaan – Cilegon dilakukan dengan melakukan perusahaan serangkaian kegiatan yang meliputi industri yang berbasis perusahaan besar dan asing, karena, karena mitigasi sebagian telah tanggap dalam kesadaran menghadapi bencana, response terhadap sendiri dan telah terbentuk Emergency bencana dan pemulihan akibat bencana. Respon Team (ERT), walaupun masih ada Kegiatan Mitigasi Bencana Industri di beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam Kota Cilegon dilakukan sebagai berikut upaya proses identifikasi potensi dalam : manajemen bencana industri.. bencana, kesiapsiagaan 4. Mitigasi Bencana, dilakukan dengan : Untuk itu ada beberapa kesimpulan a. Menetapkan kebijakan dalam penelitian ini sebagai bahan acuan penanggulangan bencana dalam menghadapi bencana industri yang perencanaan ada di kota Cilegon, provinsi Banten, pembangunan industri, memasukkan antara lain sebagai berikut : kegiatan mitigasi bencana dalam 1. Potensi bencana industri terbesar di Rencana Tata Ruang Wilayah Kota dan penendalian Cilegon Tahun 2010 – 2030. Kota Cilegon berasal dari industri kimia, persentase jumlah industri kimia 178 melalui b. Membuat perencanaan pembangunan yang memasukan perusahaan yang terdapat di wilayah unsur-unsur Kota Cilegon. kebijakan penanggulangan bencana 6. Daya Tanggap dan bekerjasama dengan pemerintah a. Mengoptimalkan Peran BPBD provinsi dan kabupaten/kota lainnya. b. Mengaktifkan TAGANA, DETANA c. Pengaturan yang dan membuat Tim Reaksi Cepat berpotensi sebagai sumber ancaman Penanggulangan Bencana (TRC-PB). atas teknologi bahaya, kerjasama dilakukan dengan Kemenristek melalui BPPT untuk c. Mengaktifkan Sistim Komunikasi dan Bencana. melakukan 7. Pemulihan pengujian alat-alat industri. a. Penyantunan d. Perumusan kebijakan pencegahan alam yang pertolongan korban. b. Konsolidasi, bertujuan meningkatkan penguasaan dan pengurasan sumber daya dan koordinasi melebihi dalam penanganan bencana. kemampuan alam pada wilayah Kota c. Rekonstruksi obyek yang terkena Cilegon. 5. Kesiapsiagaan, meliputi tindakan bencana. sebagai berikut : d. Pemulihan traumatic paska bencana. a. Melakukan sosialisasi dan pelatihan DAFTAR PUSTAKA Hakim, Abdul Lubis, 2014, Usaha-Usaha Pemerintah Kota Cilegon dalam Mengantisipasi Bencana Kegagalan Teknologi, disampaikan pada Seminar Nasional Antisipasi Bencana Akibat Kegagalan Teknologi Pada Industri Di Provinsi Banten, 1 Desember 2014. kebencanaan yang melibatkan unsur pemerintah (BPBD, Masyarakat (Detana, Tagana), LSM) dan perusahaan (industri). b. Menyediakan jalur evakuasi di area industri dan wilayah sekitar industri Kumadi, Achdiat, 2004, Analisa Gap Sistem Tanggap Darurat, dalam bahan Seminar Penanggulangan Bencana Banten, Cilegon dan melakukan tsunami drill. c. Membentuk Pusat Pengendalian Operasi Bencana (PUSDALOP). d. Membentuk kelurahan Kusumasari, Bevaola,2014. Manajemen Bencana dan Kapabilitas Pemerintah Lokal, Yogyakarta, Gava Media tangguh bencana dan desa tangguh bencana (DETANA). Mileti, D.M, 1991. Disaster by Design : A. Reassessment of Natural Hazards in The United States. Washington, D.C : Joseph Henry Press e. Membangun Sirine Early Morning . f. Melaksanakan industri Drill bersama kecelakaan perusahaan- 179 Noji,E.K, 1997. The Nature of Disaster: General Characteristics and Public Health Effect. In E.K. Noji (Ed), The Public Health Consequences in Disaster, USA : Oxford University Press Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Ardina Dwiyani http://ardinadwiyaniinayah.blogspot.co m/2012/05/pengaruh-banyaknyaindustri-di-kota.html diakses pada 22 November 2014 Parker, D, 1992. The Mismanagement of Hazards-Hazard Management and Emergency Planning: Perspective on Britain. London: James& James Ramli, Soehatman, 2010, Manajemen Bencana, Cetakan Pertama, PT. Dian Rakyat BPBD Kota Serang, 2014 diunduh dari http://bpbdserang01.page4.me/75. html Gusti Ayu E. Hartati, 2012 yang diunduh dari laman http://gustiayuendanghartanti.blogspot. com/2012/04/tugas-dasar-k3kesehatan-dan.html pada 23 November 2014) Widjaja, HAW, 2005. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia, Jakarta, RadjaGrafindo Perkasa Wahle, T, et al, 2000, Disaster Management Guide for Business and Kemenperin.go.id Industry, Washington DC, Federal https://bempolnes.wordpress.com Disaster Manajemen Agency. 180