Uploaded by yudhistira ermala

03

advertisement
IDENTIFIKASI POTENSI DAN MANAJEMEN PENCEGAHAN BENCANA
INDUSTRI DI KOTA CILEGON PROVINSI BANTEN
Pramudi Harsono, Suflani
harsono70@yahoo.com, Suflani0780@gmail.com
Universitas Bina Bangsa
Abstrak
Industrialisasi memiliki potensi yang besar dalam penerimaan PAD dan penyerapan tenaga
kerja. Namun disatu sisi industri menyimpan potensi bencana, yang dapat mengancam
keselamatan dan kesehatan masyarakat dan kerusakan lingkungan atau ekosistem. Penelitian
ini bertujuan untuk mengidentifikasi bencana yang ditimbulkan oleh industri di Kota Cilegon
dan menganalisis dan mendeskripsikan pelaksanaan manajemen pencegahan bencana industri
di Kota Cilegon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif . Data
diperoleh dari hasil wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
potensi bencana industri berbeda-beda berdasarkan bidang usaha industri. Industri terbesar di
Kota Cilegon adalah industri kimia (36%), sehingga potensi bencana industri terbesar adalah
berasal dari industri kimia. Potensi bencana industri kimia dapat disebabkan oleh kegagalan
industri seperti kebocoran zat kimia, infra struktur industri, meledaknya tabung reaktor,
kebocoran gas, kebakaran, keracunan, radiasi, dan epidemi. Selain itu bencana industri
disebabkan oleh bencana alam, seperti tsunami, gempa bumi, gunung meletus. Manajemen
bencana untuk mencegah bencana industri di Kota Cilegon dilakukan secara terpadu oleh
Dinas Lingkungan Hidup, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan pihak perusahaan
pemilik industri. Manajemen bencana di Kota Cilegon meliputi mitigasi bencana,
kesiapsiagaan, respon/daya tanggap dan pemulihan/recovery.
Kata Kunci : Bencana , Industri, Manajemen
Abstract
Industrialization has a large potential in the acceptance of Local original income and
opportunity for employment. However, on the one hand the industry holds potential disasters,
which can threaten public safety and health and damage to the environment or ecosystem.
This study aims to identify disasters caused by industry in Cilegon City and analyze and
describe the implementation of industrial disaster prevention management in Cilegon City.
The method used in this study is qualitative. Data obtained from interviews and
documentation. The results of the study show that the potential for industrial disasters varies
based on industrial business fields. The largest industry in Cilegon City is the chemical
industry (36%), so the biggest potential for industrial disasters is from the chemical industry.
Chemical industry disaster potential can be caused by industrial failures such as chemical
leakage, industrial infra structure, reactor tube explosion, gas leakage, fire, poisoning,
radiation, and epidemics. In addition, industrial disasters are caused by natural disasters,
such as tsunamis, earthquakes, volcanic eruptions. Disaster management to prevent industrial
disasters in the city of Cilegon is carried out in an integrated manner by the Environmental
Service, Regional Disaster Management Agency and the company owner of the industry.
Disaster management in Cilegon City includes disaster mitigation, preparedness,
responsiveness and recovery .
Keywords: Disaster, Industry, Management
153
PENDAHULUAN
disebabkan
Latar Belakang Penelitian
akibat
penyakit
hubungan
atau
kecelakaan
pekerjaan.
300.000
tak mungkin
kematian terjadi dari 250 juta kecelakaan,
dihindari pada saat sekarang, karena
sisanya adalah kematian karena penyakit
keberadaan industri pada suatu daerah
akibat
dapat meningkatkan perekonomian daerah
diperkirakan terdapat 160 juta penyakit
tersebut,namun
akibat hubungan pekerjaan.
Keberadaan
industri
industri
juga
beresiko
hubungan
Dua
menyebabkan terjadinya bencana yang bisa
pekerjaan,
bencana
dimana
industri
telah
masyarakat.
membuat dunia terhenyak, berduka dan
Koesoemadinata dalam acara bedah buku “
sekaligus khawatir akan dampak yang akan
Bencana
Negara,
ditimbulkannya. Pertama, bencana industri
Perusahaan Dan Masyarakat Sipil” di
3 Desember 1984 meledaknya pabrik
Galeri Cipta III Taman Ismail Marjuki
methyl isocyyanate (MIC) bahan baku
menjelaskan
peptisida
menyengsarakan
Industri
:
bahwa
Relasi
masyarakat
tak
di
Bhopal
India.
Korban
mungkin lagi hidup tanpa keberadaan
mencapai 50.000 – 100.000, kematian
industri, namun pemerintah juga dituntut
sekitar 2000-2500 orang. Bencana Industri
untuk memperhatikan persoalan sosial
Kedua terjadi pada 26 April
budaya masyarakat setempat jika di suatu
meledaknya reaktor nuklir di Chernobil,
daerah didirikan perindustrian.
menyebabkan 30 tewas seketika, akibat
Bencana akibat kegagalan teknologi
sampah
nuklir
ribuan
orang
1986,
terkena
pada industri selain akan menyebabkan
dampak dan akan meninggal karena kanker
korban jiwa, sarana dan prasarana industri
(https://bempolnes.wordpress.com).
itu
sendiri,
dan
Provinsi Banten memiliki tingkat
merugikan masyarakat yang bertempat
kerentanan bencana industri, disesuaikan
tinggal di lingkungan industri tersebut.
berdasarkan
Bencana industri kimia umumnya adalah
tehnologi,
peristiwa yang tidak terkendali yang bisa
kepadatan penduduk dan kelompok rentan.
mengakibatkan kebakaran, ledakan, atau
Dari industri yang sudah didefinisikan
lepasnya zat beracun yang mengakibatkan
memiliki potensi bahaya besar, kemudian
kematian dan cidera pada sejumlah orang
dilakukan pendifinisian tingkat kerentanan
didalam
dengan
atau
juga
mengorbankan
diluar
pabrik,
ekstensif dan mengakibatkan
bersifat
tingkat
kerentanan
yang mengacu
mengacu
pada
pada
gagal
pada
pedoman
kerusakan
pengkajian resiko bencana yang sesuai
lingkungan atau keduanya. Menurut ILO
dengan peraturan BNPB. No. 02 Tahun
setiap tahun terjadi 1,1 juta kematian yang
2012. Dibawah ini dijelaskan
154
mengenai
tingkat kerentanan bencana industri di
berikut
:
provinsi Banten melalui tabel sebagai
Tabel.1.1. Jumlah Daerah rentan Bencana Industri ditiap provinsi di pulau Jawa
No. Provinsi
Jumlah di Daerah
Rentan Bencana
Tingkat
Kerentanan
Tingi
1.
Jawa Barat
13
13
2.
Banten
4
4
3.
Jawa Timur
7
3
4.
Jawa Tengah
3
3
5.
DI. Yogakarta
1
1
Sedang
Rendah
3
3
Sumber : BNPB, tahun 2017
Dari data Industri di kota Cilegon itu
juga terbakar. Tangki-tangki tersebut
sendiri, menurut Asosiasi AMC/CMA
berisi Iso Prophil Alcohol, Methyl
(Anyer
EtthylKetone, Vinyl Acetat Monomer,
Merak
Cilegon/Chemical
Manufacturer Association 2010,
diketahui
bahwa
dapat
Ethylene
Glycol.
Akibat
industri
kejadian tersebut perusahaan akhirnya
kimia/petrokimia di area Anyer – Merak –
ditutup. (Disnaker dan DLH Kota
Cilegon
telah
Cilegon).
beberapa kali terjadi dan kemungkinan
2. Kebakaran
dan
bencana
Methyl
Bojanegara
juga
tangki
Ethylene
PT.
bisa terjadi lagi karena bahan baku dan
Asahimas Chemical di Anyer pada
hasil hasil produksi yang ditangani oleh
tahun 2002. Akibat kejadian tersebut,
industri ini adalah termasuk bahan yang
ratusan karyawan dievakuasi dan proses
berbahaya.
produksi
Data
dibawah
ini
adalah
dihentikan
sementara.
bencana industri yang pernah terjadi diarea
(Semianr komunitas Indonesia tahun
Anyer - Merak - Cilegon dan Bojanegara
2004).
antara lain sebagai berikut :
3. Meledaknya
1. Kebakaran pada 10 tangki dari 13
memproduksi
tangki
utama
bahan
untuk
kimia
cair
tangki penampung bahan kimia milik
(azodicarboamide), milik PT. Lautan
PT. Tomindomas Bulktank Terminal
Otsuka Chemical di kawasan industri
(TBT)
di
Ciwandan, Kota Cilegon, yang terjadi
Provinsi
Banten,
Jalan
Merak,
pada
Cilegon,
hari
Sabtu
pada hari Senin tanggal 16 Februari
tanggal 19 Oktober 2002. Selain tangki
2009,
penampung, beberapa truk pengangkut
berakibat 5 karyawan mengalami luka-
155
jam
15.15
Wib.
Ledakan
luka bakar. Tiga diantaranya harus
misalkan
dirawat di Rumah Sakit Krakatau
Cilegon merupakan salah satu daerah yang
Medika Cilegon, sedang 2 karyawan
rawan bencana, karena selain karena lokasi
lainnya hanya dirujuk untuk rawat jalan.
dekat dengan gunung api “Krakatau” yang
(Disnaker dan DLH Kota Cilegon).
pernah meletus dengan dahsyat pada tahun
4. Terjadi
karena
gempa
bumi.
Kota
meledaknya
1883 ternyata pada saat ini masih aktif,
tangki, yang berisi resin, formalin,
juga karena dalam Selat Sunda, terdapat
methanol dan asam milik PT. Dover
lempengan yang berpotensi gempa bumi.
Chemical di Desa Gerem, Kecamatan
Gempa bumi dan Tsunami adalah potensi
Grogol, Kota Cilegon, Provinsi Banten,
bencana yang kemungkinan besar akan
pada hari Kamis, tanggal 18 Februari
terjadi di Cilegon. Apabila itu terjadi,
2016, pada jam 16.30 Wib, yang
dapat kita bayangkan seberapa besar
menyebabkan
mengalami
korban dan kerusakan yang akan terjadi,
sesak nafas dan dibawa ke RS. Krakatau
karena sebagian industri kimia berada di
Medika, Cilegon.
bibir pantai sepanjang Kota Cilegon. Oleh
5. Dan
lagi
masih
peristiwa
karyawan
banyak
lagi
karena itu
terjadi
Pemerintah Daerah Kota
kecelakan industri lainnya dibeberapa
Cilegon harus melakukan berbagai upaya
tempat .(Disnaker dan DLH Kota
yang
Cilegon).
mengurangi resiko bencana tersebut, dan
bersifat
komprehensif
untuk
Sekecil apapun bencana yang disebabkan
secara aktif melakukan korodinasi antar
oleh industri tentunya tidak diinginkan
dinas terkait, dalam hal ini seperti yang
oleh pihak manapun, baik itu perusahaan,
telah peneliti lakukan dengan observasi
karyawan
,
maupun
dan wawancara dengan Dinas Disperida
pemerintah.
Karena
industri
Kota Cilegon, Dinas Lingkungan Hidup
membawa kerugian yang cukup besar bagi
(DLH), Kota Cilegon dan Dinas BPBD
perusahaan, karyawan atau masyarakat
(Badan Penanggulangan Bencana Daerah),
sekitar,
Kota Cilegon.
masyarakat
bencana
Hal ini menunjukkan bahwa
Upaya-upaya tersebut
potensi bencana industri di Kota Cilegon
salah satu upaya untuk mengurangi resiko
sangat besar dan berbahaya, oleh karena
bencana adalah dengan melakukan upaya-
itu perlu keseriusan Pemerintah Daerah
upaya pencegahan untuk meminimalisir
dalam menangani ini.
terjadinya kegagalan teknologi.
Bencana industri selain terjadi karena
kegagalan teknologi, dapat juga terjadi
sebagai dampak ikutan dari bencana alam,
156
Rumusan Masalah Penelitian
gunungmeletus, banjir, kekeringan,
a. Potensi bencana apa sajakah yang
angin topan, dan tanah longsor.
2. Bencana nonalam adalah bencana
dapat ditimbulkan dari industri yang
yang diakibatkan oleh peristiwa
terdapat di Kota Cilegon ?
b. Bagaimanakah Manajemen Bencana
atau rangkaian peristiwa nonalam
diterapkan dalam rangka mencegah
yang antara lain berupa gagal
terjadinya bencana industri di Kota
teknologi,
Cilegon ?
epidemi, dan wabah penyakit.
3.
gagal
modernisasi,
Bencana sosial adalah bencana
KAJIAN TEORITIK
yang diakibatkan oleh peristiwa
Pengertian Bencana dan Bencana
atau serangkaian peristiwa yang
Industri
diakibatkan oleh manusia yang
Pengertian Bencana menurut UU Nomor
meliputi
24 Tahun 2007 adalah sebagai berikut :
antarkelompok atau antarkomunitas
“ Bencana adalah peristiwa atau
konflik
sosial
masyarakat, dan teror.
rangkaian peristiwa yang mengancam
dan
Menurut UN International Strategy
yang
for Disaster Reduction (UN/ISDR,2002),
disebabkan, baik oleh faktor alam
terdapat dua jenis utama bencana yaitu
dan/atau
bencana alam dan bencana teknologi.
dan
mengganggu
penghidupan
kehidupan
masyarakat
faktor
nonalam
maupun
Bencana alam terdiri dari tiga:
faktor manusia sehingga
1. Bencana
mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia,
kerusakan
berupa
lingkungan,
hydro-meteorological
banjir,
topan,
banjir
kerugian harta benda, dan dampak
bandang, kekeringan dan tanah
psikologis.
longsor.
2.
Bencana
maka
gempa,
secara garis besar bencana dibedakan 3
vulkanik
Berdasarkan
pengertian
diatas,
geophysical
tsunami,
dan
berupa
aktifitas
3. Bencana biological berupa epidemi,
macam :
penyakit tanaman dan hewan.
1. Bencana alam adalah bencana yang
diakibatkan oleh peristiwa atau
serangkaian
peristiwa
Bencana teknologi terbagi menjadi tiga
yang
grup yaitu:
disebabkan oleh alam antara lain
berupa
gempa
bumi,
tsunami,
157
1. Kecelakaan
industri
berupa
disaster atau bencana yang disebabkan
kebocoran zat kimia, kerusakan
oleh tangan manusia, yang termasuk socio
infrastruktur industri, kebocoran
technical disaster . Salah satu bencana
gas, keracunan dan radiasi.
yang termasuk dalam socio technical
2. Kecelakaan transportasi berupa
disaster
kecelakaan udara, rail, jalan dan
tersebut
adalah
technological
disaster atau bencana industri.
transportasi air.
3. Kecelakaan miscellaneous berupa
Manajemen Bencana
struktur domestic atau struktur
Bencana
nonindustrial,ledakan
dan
adalah kejadian
yang
dipastikan akan menimbulkan korban dan
kebakaran
kerugian bagi semua komponen yang
berada di wilayah bencana tersebut. Oleh
Kegagalan
Teknologi
dan
karena itu bencana harus ditangani dengan
Bencana
melakukan
Industri
Kegagalan
bencana.
menurut
Manajemen bencana telah ada`sejak tahun
Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 tahun
3200 SM, pada saat itu manajemen
2008
yang
bencana terbatas pada program tunggal
desain,
untuk menangani satu bencana. Program
pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan
tersebut diorganisasikan dan dipahami
manusia dalam penggunaan teknologi atau
untuk
industri
2014
kerusakan untuk membangun kembali
dari
lingkungannya (Kusumasari, 2014:19).
adalah
diakibatkan
Teknologi
manajemen
kejadian
oleh
(BPBD
bencana
kesalahan
Kota
Serang,
diunduh
http://bpbdserang01.page4.me/75.html) .
UN-ISDR
(United
Nation
mengurangi
penderitaan
Manajemen bencana
of
dan
oleh Shaluf
(2008) dalam Kusumasari (2014:19-20)
International
Strategies
for
Disaster
didefinisikan sebagai :
Reduction,
2009)
mendefinisikan
“ istilah kolektif yang mencakup
kegagalan
teknologi
(technological
semua aspek perencanaan untuk
hazard) sebagai: “Semua kejadian bencana
merespon
yang diakibatkan oleh kesalahan desain,
kegiatan-kegiatan sebelum bencana
pengoperasian, kelalaian dan kesengajaan
dan setelah bencana yang mungkin
manusia dalam penggunaan teknologi dan
juga merujuk pada manajemen
atau industri” bencana
resiko dan konsekuensi bencana.
Manajemen
Menurut Shaluf (2007) bencana
bencana
,
bencana
termasuk
meliputi
rencana, struktur serta pengaturan
industri merupakan bagian dari Man-made
158
yang dibuat dengan melibatkan
sering
usaha dari pemerintah, sukarelawan
pengurangan resiko, dianggap sebagai
dan pihak-pihak swasta dengan
landasan manajemen bencana.
cara
dan
Terdapat dua jenis mitigasi, yaitu mitigasi
merespon
structural dan non structural. Mitigasi
yang
terkoordinasi
komprehensif
untuk
disebut
pencegahan
seluruh kebutuhan darurat. Oleh
structural
karena itu manajemen bencana
pengurangan
terdiri dari semua perencanaan,
melalui pembangunan atau perubahan
pengorganisasian, dan mobilisasi
lingkungan fisik melalui penerapan solusi
sumber
daya
yang dirancang. Mitigasi Non-struktural
untuk
menangani
yang
dibutuhkan
semua
didefinisikan
atau
resiko
sebagai
yang
usaha
dilakukan
fase
meliputi pengurangan kemungkinan atau
bencana sebagai peristiwa alam
konsekuensi resiko melalui modifikasi
yang unik”.
proses-proses perilaku manusia atau alam
tanpa membutuhkan penggunaan struktur
Berdasarkan
tersebut,
pada
maka
pendapat
Shaluff
yang dirancang. Teknik ini dianggap
setidaknya
dalam
sebagai
cara
manusia
menyesuaikan
pelaksanaan manajemen bencana meliputi :
dengan alam. Di dalam teknik ini terdapat
Perencanaan,
langkah-langkah
Pengorganisasian
dan
regulasi,
program
Mobilisasi sumber daya yang dibutuhkan.
pendidikan dan kesadaran masyarakat,
Manajemen Bencana menurut Jayaraman,
modifikasi fisik non structural, modifikasi
Chandrasekar dan Rao, 1997 meliputi :
perilaku serta pengendalian lingkungan.
Prediksi, Peringatan, Bantuan Darurat,
b. Kesiapsiagaan (Preparedness)
Kesiapsiagaan
Rehabilitasi dan Rekontruksi. Sementara
berarti
itu menurut Alexander, Copola dan King
merencanakan tindakan untuk merespon
dalam Kusumasari (2014:21-22) terdapat
jika terjadi bencana. Kesiapsiagaan juga
empat aktivitas manajemen bencana, yaitu
dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan
Mityigasi, Kesiapsiagaan, Respond an
siap siaga dalam menghadapi
Pemulihan.
bencana atau keadaan darurat lainnya.
a. Mitigasi
Godschalk
Mitigasi didefinisikan sebagai tindakan
kesiapsiagaan sebagai tindakan sebagai
yang diambil sebelum bencana terjadi
tindakan yang diambil sebelum kondisi
dengan
darurat
tujuan
mengurangi
atau
(1991:134)
untuk
krisis,
menekankan
mengembangkan
menghilangkan dampak bencana terhadap
kemampuan
masyarakat
memfasilitasi respons yang efektif jika
dan
lingkungan.
Mitigasi
159
operasional
dan
untuk
keadaan darurat terjadi. Kesiapsiagaan
penampungan
menurut Mileti (1991:127) menyatakan
panjang, penilaian terhadap kerusakan dan
bahwa kesiapsiagaan mencakup kegiatan
kebutuhan
seperti berikut. Merumuskan, menguji dan
bangunan yang rusak serta pembersihan,
melakukan
latihan
pemindahan
bencana,
memberikan
terhadap
rencana
sementara
atau
pembongkaran
pembuangan
jangka
struktur
puing-puing
bagi
sampah/reruntuhan. Disamping itu ada
responden bencana dan masyarakat umum,
pula kegiatan rehabilitasi infra struktur,
melakukan komunikasi dengan public dan
inspeksi dan perbaikan, konstruksi baru,
orang lain tentang kerentanan bencana,
rehabilitasi sosial, penciptaan lapangan
serta tindakan yang harus dilakukan untuk
kerja, penggantian kerugian harta benda,
mengurangi hal tersebut.
rehabilitasi
c. Respon/Daya Tanggap
pendampingan ulang resiko bencana.
Kusumasari
pelatihan
(2014:28)
Respon
korban
yang terluka dan
adalah
tindakan yang dilakukan segera sebelum,
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian
selama dan setelah bencana terjadi. Tujuan
kegiatan ini adalah untuk menyelamatkan
kualitatif
dengan
nyawa, mengurangi kerusakan harta benda
dengan
menggunakan
dan meningkatkan pemulihan dari insiden
kualitatif,
yan
tersebut
menganalisis
(Shaluf
dalam
Kusumasari
metode
deskriptif,
desain
studi
digunakan
untuk
tahapan-tahapan
yang
(2014:28).
dilakukan dalam mengidekntifikasi potensi
d. Pemulihan (Recovery)
dan manajemen bencana industari di kota
Pemulihan
menurut
Kusumasari(2014:30)
Cilegon, provinsi Banten.
Sulivan
dalam
adalah
kegiatan
Fokus
struktur
identifiakasi
mengembalikan
sistem
infra
kepada standar
operasi
minimal
penelitian
potensi
dan
ini
manajemen
bencana industri di kota Cielgon, provinsi
dan
panduan upaya jangka panjang yang
Banten.
dirancang
observasi dan wawancara pada :
untuk
adalah
mengembalikan
Dengan
1. Dinas
kehidupan ke keadaan dan kondisi normal
penelitian
melalui
Perindustrian
dan
keadaan yang lebih baik setelah bencana.
Perdagangan (Disperindag) kota
Menurut
Cilegon.anten
Coppola
membutuhkan
(2007)
proses
pemulihan
perencanaan,
2. Dinas Lingkungan Hidup (DLH),
koordinasi dan pendanaan yang kompleks.
kota Cilegon, provinsi Banten
Pemulihan meliputi banyak kegiatan ,
seperti
komunikasi,
penyediaan
160
3. Badan Penanggulanagan Bencana
kota Cilegon, Dinas Lingkungan Hidup
Daerah (BPPD), kota Cilegon,
(DLH)
provinsi Banten.
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
4. Beberapa
perusahaan
Cilegon
dan
Badan
kota Cilegon. Pemilihan data sekunder ini
industri
merupakan unsur tambahan yang sekiranya
dikota Cielgon, provinsi Banten.
5. Sebagian warga
Kota
tidak dapat diwawancarai secara langsung.
atau elemen
masyarakat kota Cilegon, provinsi
Misalnya
juga
Banten.
handphone
korespondensi
atau
gadget
melalui
dan
alat
Fokus penelitian ini diharapkan menjadi
komunikasi yang lain yang menunjang
arah
penelitian ini.
penelitian,
dihadapkan
agar
penelitian
ini
data
obervasi
dan
pada
Populasi dalam penelitian adalah
wawancancara.
pihak-pihak yang berhubungan langsung
Sumber data utama penelitian kualitatif
maupun tidak langsung dengan kesiapan
ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya
rencana tanggap darurat sesuai dengan
adalah tambahan seperti sumber data
identifkasi potensi dan bencana industri di
tertulis.
kota Cilegon.
Adapun
sumber
data
dalah
Narasumber, wawancara
penelitian ini adalah :
dan obsvasi disini ebih banyak kepada
Data Primer, Data primer yang digunakan
penentu kebijakan dan identifikasi potensi
adalah berasal
dari
hasil
wawancara
bencana industri, dalam hal ini adalah
sumber
data
ditulis
dan
dinas – dinas terkait di pemerintahan kota
direkam. Penelitian disini lebih ditekankan
Cilegon, yaitu : Dinas Perindustrian dan
kepada kebijakan pemerintah daerah dalam
Perdagangan (Disperindag) kota Cilegon,
usaha-usaha mengidentifikasi potensi dan
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota
manajemen industri .
Cilegon
terstruktur,
Data
Sekunder,
data
sekunder
ini
dan
Badan
Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kota Cilegon,
dipergunakan untuk melengkapi informasi
beberapa
dalam rangka mencocokkan data yang
ERT/Safety dan pendapat masyarakat kota
dperoleh. Sumber data sekunder antar lain
Cilegon.
berita berita surat kabar, website, aratikel
narasumber
Pemilihan
dari
manajer
narasumber
dari
dilakukan
dengan
dan refernsi-referensi, baik dari catatan,
populasi
arsip, dan dokumen yang telah diberikan
menggunakan teknik Purpose sampling
oleh pihak dinas terkait. Dalam hal ini
berdasarkan
pihak – pihak yang berhubungan dengan
kecukupan . Artinya narasumber adalah
penelitian ini, yaiatu Dinas Disperindag
orang-orang yang mempunyai power, atau
161
penelitian
prinsip
kesesuaian
dan
pemangku kebijakan dan otoritas, dipilih
berada di kawasan industri Cilegon, yang
berdasarkan ciri-ciri spesifik yang sesuai
meliputi
kawasan
dengan masalah yang diteliti (Sugiyono,
Kawasan
Krakatau
2009).
Cilegon Dan Kawasan Gerem. Berikut
HASIL PENELITIAN DAN
daftar perusahaan besar kategori industri di
PEMBAHASAN
Kota Serang berdasarkan berbagai sumber
Identifikasi Potensi Bencana Industri di
: Berdasarkan data yang dihimpun peneliti
Kota Cilegon
ini, dapat dikatakan bahwa industri kimia
Penelitian
ini
diawali
industri
Ciwandan,
Industrial
Estate
mendominasi perusahaan yang berada di
dengan
wilayah Kota Cilegon Banten.
melakukan identifikasi perusahaan yang
Gambar Diagram 1. Persentase Jenis Industri Di Kota Cilegon Tahun 2017
Sumber : Hasil penelitian 2018, diolah
Berdasarkan diagram diatas tergambar
dengan
jelas
bahwa
bidang
upaya
usaha
pencegahan
dilakukan dengan :
bencana
dapat
Identifikasi dan
perusahaan dalam kategori industri besar
pengenalan secara pasti terhadap sumber
sebagian besar adalah di bidang kimia
bahaya atau ancaman bencana. Sebagai
sekitar
kota
36%,
selanjutnya
adalah
industri,
Kota
Cilegon
harus
perusahaan yang memproduksi peralatan
melakukan identifikasi industri - industri
industri,
mana saja yang berpotensi menimbulkan
kemudian
pabrik
pembuatan
mesin-mesin dan baja.
bencana
yang
besar,
apabila
terjadi
Dalam pasal 38 UU Nomor 24 tahun
kegagalan teknologi atau kecelakaan pada
2007, dijelaskan bahwa salah satu upaya
industri tersebut. Misalkan PT. Chandra
162
Asri Petrochemical memiliki potensi polusi
perlu
udara, dari asap dan bau yang tidak sedap.
berdasarkan pada dampak akibat operasi ,
Untuk jangka panjang, apakah hal tersebut
pengkatagorian ini dapat didasarkan pada
berdampak pada kesehatan masyarakat
jenis bahan yang digunakan, apakah
yang berada tak jauh dari area industri ini.
menggunakan bahan kimia yang berbahaya
Dan apabila terjadi kebocoran tangki, atau
atau
ledakan
operasi
dihasilkan.
terhadap
Berdasarkan pada data yang ada maka
masyarakat. Oleh karena itu pemerintah
identifikasi potensi bencana industri di
daerah kota Cilegon harus membuat daftar
Kota Cilegon dapat dijelaskan pada tabel
perusahaan
berikut
bagaimana
akibat
kesalahan
dampaknya
berikut
dampak
yang
diberikan
tidak
dan
kategori.
pada
Selain
limbah
:
ditimbulkan dari operasi tersebut, bila
Tabel.1
Potensi Bencana Berdasarkan Jenis Usaha
No.
1.
2.
3.
5.
Jenis Usaha
Kimia
Potensi Bencana
-
Kebocoran zat kimia
Infra struktur industri
Kebakaran
Ledakan
Kebocoran gas
Keracunan
Radiasi
Epidemi/penyakit kulit
Penyebab
- kegagalan
desain
keselamatan pabrik,
- kesalahan
prosedur
pengoperasian,
- kerusakan komponen
- kebocoran reaktor
- kecelakaan transportasi
- dampak ikutan dari
bencana alam
- instalasi listrik
Mesin
dan - ledakan
- kegagalan
desain
peralatan industri - kebakaran
keselamatan pabrik
- kerusakan infrastruktur - kesalahan
prosedur
pengoperasian pabrik
- kerusakan komponen
- kelalaian pekerja
- instalasi listrik
Baja
- Polusi udara
- kegagalan
desain
- Ledakan
keselamatan pabrik
- Kebakaran
- kesalahan
prosedur
- Kerusakan infrastruktur
pengoperasian pabrik
- kerusakan komponen
- kelalaian pekerja
Listrik
- Pencemaran udara
- kegagalan
desain
- Kebakaran
keselamatan pabrik,
- Ledakan
- kesalahan
prosedur
- Kerusakan Infrastruktur
pengoperasian,
163
yang
6.
Semen, tepung
- Polusi udara dan air
- Kerusakan infrastruktur
- kerusakan komponen
- dampak ikutan dari
bencana alam
- instalasi listrik
- kegagalan
desain
keselamatan pabrik
- kesalahan
prosedur
pengoperasian pabrik
- kerusakan komponen
- kelalaian pekerja
- kecelakaan transportasi
Sumber : Penelitian 2018, diolah
Berdasarkan klasifikasi diatas, maka
perpindahan/transportasi cairan kimia,
potensi bencana industri yang paling besar
di dalam lingkungan pabrik maupun
dan
adalah
potensi
transportasi di luar pabrik. Misalnya
bencana pada industri kimia.
Potensi
apabila terjadi kecelakaan pada truk
bencana yang ditimbulkan oleh industri
pengangkut bahan kimia di jalan raya.
kimia yang mendominasi industri di Kota
Tumpahan
cairan
kimia,
bahkan
Cilegon, dapat dijabarkan sebagai berikut :
terbakarnya
cairan
kimia
dapat
1.
2.
3.
membahayakan
Kebocoran pipa, tabung zat kimia
menyebabkan radiasi dan polusi udara.
selain dapat menimbulkan kebakaran,
Pada industri non kimia potensi bencana
ledakan
industri yang timbul hampir sama, yaitu
juga
menimbulkan
pencemaran udara bahkan radiasi.
pencemaran
Radiasi dari bahan radioaktif industri
sebagai akibat pencemaran udara dan air,
kimia dapat menyebabkan penyakit.
kebakaran,
Kerusakan
berupa
infrastruktur. Penyebabnya pun tidak jauh
kerusakan gedung akibat ledakan dan
berbeda yaitu karena kegagalan teknologi
kebakaran, kerusakan instalasi listrik
dan desain keselamatan pabrik, kesalahan
dan jaringan telekomunikasi.
prosedur
Potensi bencana industri dari industri
komponan, kebocoran pipa gas, kecelakaan
kimia
pantai
transportasi
adalah
bencana alam.
di
Ciwandan
4.
dapat
infrastruktur,
wilayah
dan
pesisir
Merak
udara
dan
ledakan
air,
dan
pengoperasiaan,
dan
dampak
penyakit
kerusakan
kerusakan
ikutan
dari
pencemaran air laut, akibat limbah
Potensi bencana industri tersebut dapat
kimia yang mengakibatkan rusaknya
dicegah oleh setiap perusahaan dengan
ekosistem yang ada dilaut.
memperhatikan ketentuan sebagai berikut :
Potensi bencana industri kimia juga
1. Menggunakan komponen pabrik yang
dapat
disebabkan
karena
terstandarisasi, komponen industri yang
proses
164
terstandarisasi tentunya sudah menjalani
Dalam
pembahasan
Manajemen
proses quality control (QC) yang sangat
Bencana Industri di Kota Cilegon, peneliti
ketat, sehingga setiap komponennya
mengacu pada pendapat Alexander ,
dapat dipertanggungjawabkan kekuatan
Copola dan King dalam Kusumasari (2014
dan keamanannya.
; 21-24) dimana aktivitas manajemen
2. Lulus uji analisis dampak lingkungan,
Analisis
Dampak
bencana
meliputi
:
Mitigasi,
Kesiapsiagaan, Respon dan Pemulihan.
Lingkungan
(AMDAL) wajib dimiliki oleh setiap
Mitigasi Bencana
industri besar pada saat mengajukan ijin
Mitigasi
didefinisikan
sebagai
pembangunan industri di suatu wilayah.
tindakan yang diambil sebelum bencana
Dengan
terjadi
memiliki
amdal,
maka
dengan
tujuan
mengurangi,
perusahaan tersebut dianggap sudah
menghilangkan dampak bencana terhadap
layak untuk beroperasi dan operasi yang
masyarakat
dilakukan olehperusahaan tersebut tidak
Bencana
memberikan dampak negatif terhadap
manajemen penanggulangan bencana yang
lingkungannya.
dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kota
3. Pemeriksaan
rutin
terhadap
dan
tidak
lingkungan.
terlepas
Mitigasi
dari
upaya
mesin-
Cilegon. Mitigasi bencana harus dilakukan
mesin, instalasi listrik, pipa dan lain-
secara terencana dan komprehensif melalui
lain.
berbagai upaya dan pendekatan baik secara
Selain mengidentifikasi potensi Bencana
tekhnis, manusia maupun administrasi
Industri di Kota Cilegon, Pemerintah
(Ramli, 2010).
Daerah Kota Cilegon. juga memiliki peran
Manajemen penanggulangan bencana
penting dalam mencegah bencana industri,
tidak lepas dari peran dan tanggung jawab
seperti
pertumbuhan
Pemerintah Daerah untuk menangulangi
industri, pemberian ijin amdal yang ketat,
bencana industri di Kota Cilegon, hal ini
pengawasan
dan
akan terkait erat dengan tugas pokok dan
pengelolaan limbah industri. Manajemen
fungsi yang dijalankan oleh Pemerintah
bencana industri menjadi suatu keharusan
Daerah
bagi Pemerintah Daerah Kota Cilegon,
pemerintahan, dalam UU Nomor 32 tahun
sebagai upaya penanggulang Bencana
2004
Industri di Kota Cilegon
kewenangan :
Manajemen Bencana Industri di Kota
1.
Cilegon
pembangunan.
mengendalikan
operasi
industri
165
sebagai
Pemerintah
Perencanaan
penyelenggara
Daerah
dan
memiliki
pengendalian
2.
Perencanaan,
pengawasan
pemanfaatan
tata
Melakukan perencanaan dan pengendalian
dan
ruang
(
pembangunan industri.
Widjaja,2005:166)
Pemerintah
daerah
harus
kewenangan
tersebut
merencanakan pembangunan industri
didalamnya
termasuk
dalam
di wilayahnya akan di arahkan ke
perencanaan
dan
pengendalian
sector mana. Apakah industri berat
pembangunan
industri.
Kedua
dengan
Dengan
teknologi
tinggi,
ataukah
kewenangan tersebut pemerintah daerah
industri dengan teknologi rendah yang
dapat membuat berbagai regulasi untuk
menyerap banyak tenaga kerja. Karena
mencegah
dampak
negatif
industri
jenis industri yang dikembangkan akan
dengan
membuat
rencana
dan
berdampak pada bencana industri yang
pengendalian pembangunan industri dan
akan
rencana tata ruang.
tersebut.
teknologi
Peran
pemerintah
dalam
mencegah
ditimbulkan
oleh
industri
Industri
kimia
dengan
tinggi
memiliki
resiko
bencana sudah diatur dalam UU Nomor 24
bencana industri yang berbeda dengan
Tahun 2007. Dimana pemerintah daerah
bencana industri pada industri bahan
diberikan kewenangan yang meliputi :
makanan seperti perusahaan terigu.
1. Menetapkan kebijakan penanggulangan
Ancaman
bencana
pada
teknologi
kimia sangat berbahaya dan berdampak
bencana.
bencana
lama. Oleh karena itu, pemerintah
adalah serangkaian upaya yang meliputi
daerah harus lebih selektif dan ketat
penetapan kebijakan pembangunan yang
dalam menerima investasi pada industri
berisiko
kimia.
Kegiatan
penanggulangan
timbulnya
bencana,
kegiatan
Pemberian
izin
untuk
pencegahan bencana, tanggap darurat, dan
membangun industri harus didasarkan
rehabilitasi.
satu
kegiatan
pada ketentuan teknis dan persyaratan
adalah
kegiatan
teknis yang ditetapkan pemerintah.
Salah
penanggulangan
pencegahan bencana, pencegahan bencana
Seperti
ini tidak hanya bencana alam tetapi
persyaratan dalam pengelolaan limbah
seharusnya juga bencana yang disebabkan
B3, adanya standarisasi atas alat yang
oleh industri- industri yang beroperasi di
digunakan dan lokasi yang jauh dari
wilayah daerahnya. Upaya yang dapat
pemukiman.
dilakukan
pemerintah
daerah
untuk
ijin
amdal,
memenuhi
Pengendalian industri yang dapat
mencegah bencana industri, antara lain 1.
dilakukan
adalah
166
oleh
pemerintah
daerah
dengan
membatasi
jumlah
investasi pada sektor industri, atau
industri pupuk dan beberapa industri
bahkan menghentikan pembangunan
lainya yang berhubungan dengan bahan
industri,
kimia. Pemanfaat perencanaan strategis
misalnya
industri
kimia
dengan mempertimbangkan dampak
dengan membuat
polusi air, udara yang ditimbulkannya,
bencana industri, penentuan jenis atau
karena
lahan
macam dari industri bebrbahaya besar
industri. Karena apabila industri tidak
dilakukan dengan mengacu kepada
dikendalikan,
beberapa dokumen yaitu SK Menperin
semakin
terbatasnya
maka
akan
semakin
pemetaan resiko
banyak lahan-lahan produktif yang
No.620/2012
akan dijadikan lahan industri, selain
Nasional Sektor Industri, SK Menteri
itu, industri juga akan semakin dekat
ESDM No.3407 k/MEM/2012 tentang
dengan pemukiman penduduk. Oleh
Obyek Vital Nasional Sektor Energi
karena itu pemerintah daerah melalui
dan Sumber Daya Mineral, SK Menteri
Rencana Strategisnya sebaiknya tidak
Tenaga
mengandalkan
No.187
sebagai
lagi
sektor
sasaran
industri
dalam
perencanaan,
pemanfaatan
membuat
dan
saja
membangun
kawasan
Bahaya
Kimia
Menteri
dimana
Transmigrasi
tentang
Peraturan
daerah harus menata kawasan mana
Vital
?MEN/1999
di
tentang
Obyek
dan
Berbahaya
pengawasan tata ruang, pemerintah
yang
Kerja
Pengendalian
pembangunan.
Begitupula
tentang
Audit
Tempat
LH
Kerja
dan
No.3/2013
Lingkungan
didalamnya
Hidup
terdapat
diperbolehkan
untuk
jenis/macam usaha dan atau kegiatan
industri.
Penataan
beresiko tinggi. Dari sektor energi dan
harus
sumber daya mineral beberapa instalasi
industri
juga
disesuaikan dengan jenis industrinya.
yang
dinilai
mempunyai
potensi
Hak ini untuk mencegah dampak yang
bahaya besar adalah kilang minyak,
besar pada masyarakat apabila terjadi
kilang LPG, kilang LNG, depo BBM,
kecelakaan pada industri atau bencana
dan fasilitas pengeboran.
industri.
Pemerintah Daerah Kota Cilegon telah
dari
membuat Kebijakan Mitigasi Bencana
perusahaan-perusahaan industri yang
yang dituangkan dalam Rencana Tata
memiliki potensi bahaya besar adalah
Ruang Wilayah 2010 – 2030 sebagai
industri logam, industri petrokimia,
berikut
Dari
sektor
industri
167
:
Gambar 4.1. RTRW Kota Cilegon Dalam Mitigasi Bencana
Mitigasi
Bencana
Industri
untuk
sudah
melindungi
kawasan
PLTU
tertuang dalam RTRW 2010-2030 yang
Suralaya. Kita tahu bahwa PLTU
dituangkan dalam Perda Kota Cilegon
Suralaya merupakan instalsi vital milih
Nomor
Nasional,
Ini
maka
untuk
melindungi
3
Tahun
2011.
menunjukkan
bahwa
Pemerintah
kawasan PLTU Suralaya dari bencana
Daerah Kota Cilegon sangat serius
alam seperti tsunami dan banjir, maka
dalam perencanaan guna mencegah
dibuat RTH. RTH juga dimaksudkan
bencana industri, mengantisipasi dan
untuk memfilter polusi udara dan debu
mengelola bencana industri di Kota
yang disebabkan oleh operasi PLTU
Cilegon.
Suralaya.
Berdasarkan pada gambar tersebut,
b. Kawasan pelabuhan Merak merupakan
maka dapat dijelaskan bahwa sebagai
jalan menuju pulau Sumatera adalah
berikut :
merupakan jalur yang tersibuk dalam
a. Kawasan
sebelah
utara
disekitar
wilayah
Suralaya
berbatasan
dengan
trasnportasi masal. Disini merupakan
Cilegon,
kombinasi
yang
jalur
industri
pabrikasi
dengan jalur transportasi penghubung
kecamatan
Bojonegara dijadikan wilayah untuk
ke pulau Sumatera.
mempertahankan alam menjadi Ruang
merupakan daerah yang menjadi zona
Terbuka Hijau (RTH) dengan tujuan
perlindungan, karena disamping juga
168
Daerah zona ini
harus mempertahankan bentang alam
dengan
Pulo Merak agar menjadi kawasan
kabupaten/kota lain.
lindung
Wilayah
(dalam
artian
melindungi
provinsi
Kota
dan/atau
Cilegon
kawasan Pelabuhan Merak), karena
berdampingan
didalamnya
vital
kabupaten Serang, begitupun dengan
pemerintah seperti Pelabuhan Merak,
kawasan industrinya. Kawasan industri
Terminal Pelabuhan Merak dan Stasiun
Cilegon membentang dari Ciwandan
Kereta Api), sedang unsur perusahaan
sampai Merak, sementara itu disebelah
industri juga banyak yang berdomosili
utara kota Cilegon membentang .
disekitar dekat dengan pelabuhan.
kawasan industri Bojonegara yang
unsur-unsur
asset
c. Adapun titik zona industri sekitar
kawasan
KIEC,
di
bawah
wilayah
kewenangan
mitigasi
Kabupaten Serang. Dampak bencana
bencana dan konsep yang sebagaimana
industri yang ditimbulkan oleh industri
diarsir dengan lonjong kebawah, dan
di Anyer dan Bojonegara, akan lebih
merupakan konsep kawasan industri
besar terhadap masyarakat di wilayah
Krakatau Steel,
yaitu KIEC akan
otonomi Kota Cilegon, dibandingkan
dibangun benteng alam sepanjang 5 km
kota Serang. Oleh karena itu perlu
dan lebar 100 meter yang dimaksudkan
adanya kerjasama pemerintah daerah
adalah merupakan hutan kota yang
Kota
Cilegon
nantinya
Serang
dalam
akan
sebagai
berada
dengan
ini
menjadi
penahan
dengan
Kabupaten
merencanakan
dan
gelombang dari arus ombak yang bisa
mengendalikan pembangunan industri.
datang sewaktu-waktu terjadi bencana,
Jangan sampai pemerintah kabupaten
utamanya melindungi kawasan industri
Serang terus-menerus memberikan ijin
Krakatau Steel dan industri pabrikasi
investasi untuk pembangunan industri
sekitar
kimia, sementara lokasinya semakin
wilayah
KIEC,
sehingga
meminimalisasi dampak dan merubah
mendekati
fungsi ruang hijau dari kawasan industri
penduduk
yang menjadi pelabuhan.
kabupaten Serang diuntungkan dan
2. Pembuatan perencanaan pembangunan
yang
memasukkan
kebijakan
kawasan
kota
Cilegon.
pemukiman
Sehingga
kota Cilegon dirugikan, akibat polusi
unsur-unsur
udara, air dan kerusakan ekosistim,
penanggulangan
hilir mudik kendaraan berat yang
mengakibatkan jalan rusak.
bencana,pelaksanaan kebijakan kerja
sama dalam penanggulangan bencana
169
3. Pengaturan penggunaan teknologi yang
area persawahan. Perusakan perbukitan
berpotensi sebagai sumber ancaman
yang dapat menjadi
atau bahaya bencana pada wilayahnya.
apabila hujan, dapat menimbulkan
Untuk mengatur penggunaan teknologi
bencana banjir pada daerah sekitarnya.
yang
Oleh karena itu pemerintah daerah juga
berpotensi
industri,
sumber
pemerintah
bencana
daerah
bekerjasama
dengan
Kemenristek
untuk
perlu
harus melakukan pengawasan dalam
BPPT,
pembangunan industri dan memberikan
melakukan
sangsi yang tegas apabila kegiatan
serangkaian pengujian atas alat tersebut
industrinya
. Sementara terkait dengan penggunaan
merusak lingkungan.
bahwa
alat
melanggar
aturan
dan
Dalam pasal 38 UU Nomor 24
alat pemerintah daerah juga harus
memastikan
sandaran air
yang
tahun 2007, dijelaskan bahwa upaya
digunakan tersertifikat dan memenuhi
pencegahan
bencana
dapat
dilakukan
standar yang telah ditetapkan. Hal ini
dengan :
untuk mengurangi potensi bencana
1. Identifikasi dan pengenalan secara
yang ditimbulkan akibat kegagalan
pasti terhadap sumber bahaya atau
teknologi atau mal-function atas alat
ancaman bencana
tersebut.
Sebagai kota industri, Kota Cilegon
pencegahan
harus melakukan identifikasi industri –
penguasaan dan pengurasan sumber
industri mana saja yang berpotensi
daya alam yang melebihi kemampuan
menimbulkan bencana yang besar,
alam pada wilayahnya.
apabila terjadi kegagalan teknologi
Industri membutuhkan lahan ,bagi
atau kecelakaan pada industri tersebut.
industri di Kota Cilegon yang sebagian
Misalkan
besar adalah industri kimia pastinya
Petrochemical memiliki potensi polusi
membutuhkan area yang cukup luas.
udara, dari asap dan bau yang tidak
Pemerintah daerah harus membatasi
sedap. Untuk jangka panjang, apakah
pembangunan industri, dan melarang
hal tersebut berdampak pada kesehatan
perusahaan yang membangun dengan
masyarakat yang berada tak jauh dari
merusak alam.
Pembangunan di
area industri ini. Dan apabila terjadi
kawasan Industri Cilegon sebagian
kebocoran tangki, atau ledakan akibat
besar menggunakan lahan perladangan,
kesalahan
sebagian lagi dengan meratakan area
dampaknya terhadap masyarakat. Oleh
perbukitan dan sebagian lagi adalah
karena itu pemerintah daerah kota
4. Perumusan
kebijakan
170
PT.
Chandra
operasi
Asri
bagaimana
Cilegon
harus
perusahaan
membuat
berikut
dampak
daftar
daerah dapat menghentikan operasional
yang
pembangunan industri tersebut.
ditimbulkan dari operasi tersebut, bila
3. Pemantauan
penggunaan
teknologi
tiba-tiba
dan/atau
kategori.
Selain
yang
dampak
akibat
berangsur berpotensi menjadi sumber
operasi , pngkategorian ini
dapat
ancaman atau bahaya bencana.
perlu
diberikan
berdasarkan
pada
secara
didasarkan pada jenis bahan yang
Apabila perusahaan mengganti alat
digunakan,
teknologi
apakah
menggunakan
yang
digunakan
bahan kimia yang berbahaya atau tidak
operasinya,
dan pada limbah yang dihasilkan.
kepada
Untuk identifikasi potensi bencana
selanjutnya dilakukan serangkaian uji
industri
coba kelayakan teknologi tersebut. Hal
di
Kota
Cilegon
sudah
diuraikan oleh peneliti pada tabel 4.2.
2. Kontrol
terhadap
penguasaan
seharusnya
untuk
dinas
dilaporkan
perindustrian,
untuk
ini guna mencegah kecelakaan kerja
yang
dan
ditimbulkan
oleh
kegagalan
teknologi atau ketidak layakan alat.
pengelolaan sumber daya alam yang
4. Penataan
secara tiba-tiba dan/atau berangsur
ruang
dan
pengelolaan
berpotensi menjadi sumber bahaya
lingkungan hidup.
bencana
Pemerintah Daerah membuat rencana
Pembangunan industri tentunya tidak
tata ruang dan menetapkan wilayah-
melalui proses yang tiba-tiba, tetapi
wilayah berdasarkan fungsi. Misalnya
melalui serangkaian prosedur yang
kecamatan Purwakarta dan Cibeber
harus dipenuhi, agar industri yang
adalah sebagi wilayah pemukiman,
dibangun
oleh karena itu tidak boleh ada ijin
tidak
membahayakan
keselamatan pekerja juga masyarakat
pembangunan
di lingkungan industri. Oleh karena itu
wilayah tersebut. Sebaliknya wilayah
apabila di wilayah suatu daerah ada
Ciwandan adalah wilayah industri,
sebuah
maka
perusahaan
yang
tiba-tiba
industri
pemerintaha
di
daerah
kedua
tidak
dibangun, maka pemerintah daerah
memberikan ijin untuk pembangunan
memiliki kewajiban untuk menelusuri
perumahan.
meminta
5. Penguatan
kelengkapan persyaratan yang harus
masyarakat.
dipenuhi. Apabila perusahaan tersebut
Salah satu upaya yang dapat dilakukan
tidak melengkapi persyaratan yang
oleh
harus
mencegah bencana industri adalah
perusahaan
tersebut
dipenuhi,
dan
maka
pemerintah
171
ketahanan
pemerintah
daerah
sosial
untuk
dengan menguatkan masyarakat di
bahwa
wilayah industri baik secara sosial
memenuhi persyaratan untuk melakukan
maupun
ekonomi.
Masyarakat
di
tugas yang tidak ringan. Karena seperti
wilayah
industri
dapat
menjadi
kita ketahui, dari berbagai kecelakaan
pengawas bagi pembangunan industri.
industri yang terjadi sebagian besar adalah
Misalnya ada industri yang tiba-tiba
disebabkan oleh human error.
dibangun di daerah tempat tinggal
mereka,
maka
masyarakat
performa
karyawan
memang
Selain pemerintah daerah, Pemerintah
beserta
Pusat juga dapat melakukan beberapa
aparat desa dapat menanyakan dan
upaya mencegah bencana industri, antara
melaporkan keberadaannya pada dinas
lain :
perindustrian
1. Memasukkan
dan
perdagangan.
bencana
industri
ke
Masyarakat juga harus dibekali dengan
dalam
pengetahuan tentang bencana industri,
Penanggulangan
Bencana,
Dengan
sehingga
mereka
dimasukkannya
bencana
industri
pencegahan
terhadap
melakukan
sendiri,
kedalam UU Penanggulangan Bencana,
misalnya kalau keluar menggunakan
maka pihak industri menjadi lebih
masker, tidak menggunakan air sungai
bertanggungjawab
untuk keperluan sehari-hari dan lain-
bencana, dan jelas tanggung jawab apa
lain.
yang harus ditanggung oleh pengusaha
6. Pemerintah
melaksanakan
diri
Undang-Undang
secara
pemantauan
untuk
mencegah
apabila terjadi bencana industri.
berkala
2. Kementerian
dan
Lingkungan
evaluasi terhadap pelaksanaan tata
membuat
ruang
pengelolaan limbah bahan berbahaya
dan
pemenuhan
standar
keselamatan.
kebijakan
Hidup
teknis
sistem
dan beracun untuk diterapkan pada
Pemerintah daerah melalui Dinas
industri.
Sementara
untuk
Perindustrian dan Dinas Tenaga Kerja
pelaksanaannya nanti akan diawasi
harus secara rutin melakukan pemantauan
oleh dinas perindustrian.
langsungm sidak terhadap pelaksanaan tata
ruang dan pemenuhan standar keselamatan
Dalam program penecgahan dan mitigasi
kerja. Dinas Tenaga Kerja seharusnya
di perusahaan industri, tentunya dilakukan
mewajibkan perusahaan yang ada di
beberapa pendekatan pencegahan misalnya
wilayah Kota Cilegon melakukan tes
pendekatan
kesehatan rutin, berkala tergantung jenis
pengendalian bahan kimia dlam proses
perusahaannya. Hal ini untuk menjamin
produksi
172
energi
melalui
yaitu
prosedur,
melalui
WI
dan
peralatan pengaman serta alat perlindungan
berpotensi
diri. Selain itu juga dilakukan dengan
industri. Bencana industri yang terdapat
pendekatan
training
di Kota Cilegon dapat terjadi karena
bulanan dan drill tahunan bersama tim
kegagalan teknologi maupun dampak
ERT, karyawan, relasi terakait dan CERT.
dari bencana alam yang lain, seperti
Kesiapsiagaan ( Preparedness )
gempa bumi.
manusia,
melalui
menimbulkan
2. Menyediakan
Kesiapsiagaan adalah merencanakan
jalur
bencana
evakuasi
dan
tindakan untuk merespon jika terjadi
Tsunami drill. Sejak terjadinya Tsunami
bencana. Terdapat beberapa tindakan yang
di Aceh, menimbulkan kesadaran bagi
sudah dilakukan oleh Pemerintah Daerah
daerah-daerah
Kota Cilegon, dalam hal ini adalah BPBD
memperhatikan manajemen bencana.
Kota
merencanakan
Begitupun dengan Kota Cilegon, sejak
tindakan untuk merespon jika terjadi
tahun 2007 pemerintah Kota Cilegon,
bencana industri di Kota Cilegon.
sudah menyiapkan jalur-jalur evakuasi
1. Melakukan sosialisasi dan pelatihan
apabila terjadi tsunami di Kota Cilegon.
Cilegon
dalam
lain
untuk
lebih
kebencanaan. Sosialisasi memberikan
Hal
ini
memang
menjadi
suatu
pengetahuan
keharusan,
karena
wilayah
Kota
terkait
tindakan
yang
dilakukan oleh masyarakat jika terjadi
Cilegon dikelilingi oleh lautan, dimana
bencana industri di Kota Cilegon. Pada
lempeng selat sunda terdapat gunung
Tahun 2016 BPBD Kota Cilegon
anak krakatau memiliki potensi bencana
bekerjasama dengan BPBD Provinsi
alam berupa
Banten dan Universitas Sultan Ageng
tsunami. Terkait dengan
3. Membentuk
Tirtayasa telah melakukan Seminar dan
gunung meletus
Pusat
dan
Pengendalian
Hotel
Operasi Bencana. Pusat Pengendalian
Mangkuputra Cilegon. Kegiatan ini
Operasi dibentuk oleh Pemerintah Kota
dihadiri oleh perwakilan perusahaan
Cilegon pada Tahun 2003. Pusdalop
yang
memiliki fungsi sebagai berikut
workshop
Kebencanaan
terdapat
di
Kota
di
Cilegon,
b. Penerima,
perwakilan dari BPBD di seluruh
perwakilan
Indonesia.
dari
Dihadirkannya
perusahaan
dan
pendistribusi informasi kebencanaan.
Provinsi Banten juga akademisi dari
seluruh
pengolah
atau
c. Fungsi
penerima,
pengolah
penerus
peringatan
dini
dan
kepada
instansi terkait dan masyarakat.
industri di Kota Cilegon memang
d. Fungsi
karena Cilegon memiliki industri yang
tanggap
darurat
sebagai
fasilitator pengerahan sumber daya
173
untuk penanganantanggap darurat
7. Melaksanakan Drill Kecelakaan Industri
bencana secara cepat, tepat, efesien
bersama perusahaan-perusahaan yang
dan efektif.
terdapat
e. Fungsi koordinasi, komunikasi dan
sinkronisasi
Kota
Cilegon.
Drill
kecelakaan industri pernah dilakukan
oleh perusahaan –perusahaan di Kota
pelaksanaan
penanggulangan bencana.
5. Membentuk
di
Cilegon
yang
tergabung
dalam
Kelurahan
Tangguh
Ciwandan Emergency Response Team.
Kecamatan
Gerem.
Perusahaan
masyarakat
dalam
CERT
penaggulangan
bencana
melalui
Subentra Chemical, PT. Chandra Asri
desa/kelurahan
tangguh
bencana
Petrochemical,
Lautan
Otsuka
(DETANA),
dilakukan
dengan
Chemichal,
Daekyung
Heavy
Bencana
di
Pelibatan
yang
antara
Industry.
rawan
Membangun
bencana.
tersebut
Relawan-relawan
memiliki
lain
dan
membentuk relawan-relawan di titik
tergabung
PT.
kesiagaan
dalam
Asahimas
sangatlah
tugas
penting, namun tidaklah mudah kaarena
apabila
terjadi
disini disamping menyangkut emntal juga
dipersiapkan
sebagai
sikap budaya atau kebiasaan serta displin
tenaga penyelematan sebelum pihak
masyarakat. Kadang sikap acuh tak acuh
BPBD,
dari
menginformasikan
bencana
dan
Pemadam
Kebakaran,
Tim
warga
masyarakat
Kesehatan hadir di lokasi bencana
keberadaan
tersebut. Di Desa Gerem dibentuk
budaya tentunya juga harus dipahami oleh
organisasi PRB (Pengurangan Resiko
manajemen perusahaan industri terhadap
Bencana) yang anggotanya berjumlah
keberadaan masyarakat sekitar. Bagaimana
30 orang, terdiri dari warga , RT, RW,
pengaruh industri terhadap keberadaan
Kader dan Karang Taruna.
lingkungan, pencemaran dan juga peran
6. Membangun Sirine Early Warning Bagi
serta
perusahaan
terhadap
perusahaan
industri
terhadap
dan
kepedulian
Tsunami dan Bencana Industri. Sirine
lingkungan, sistem peran CSR terahdap
Early warning selain dimiliki oleh
lingkungan
Pusdalop sebanyak 3 titik, juga dimiliki
partisipasi dalam pembangunan daerah,
oleh perusahaan-perusahaan yang ada di
bantuan material maupun rohani terutama
Kota Cilegon. Terdapat 4 titik sirine
prioritas perekrutan taenaga unskill atau
early
industri
skill yang dengan rekruitmen yang terarah,
ciwandan, salah satunya adalah sirine
bantuan pada peringatan peringatan hari
milik PT. Asahimas Subentra Chemical.
besar
warning
di
area
174
sekitar.
seperti
Bisa
peringatan
mulai
dari
keagamaan
maupun
hari
Kemerdekaan
dan
(Rumah
Pusat
Pengendalian
dan
pembentukan Tangga Bencana dengan
Operasi) dan bergabung dalam TRC-
melibatkan unsur masayarakat. Sehingga
PB (Tim Reaksi Cepat-Penanggulang
nantinya dalam kesiapsiagaan peran serta
Bencana).
dari berbagai unsur bisa menjadikan
Membentuk
Tagana,
kesiapan dalam menghadapai bencana.
membentuk
Tim
Karena
Penanggulangan Bencana (TRC-PB).
respon
atau
tanggap
2.
darurat
Detana
Reaksi
dan
Cepat
merupakan serangkaian kegiatan untuk
Upaya
mengatasi bencana yang dilakukan segera
memerlukan
pada saat kejadian bencana, yang bertujuan
masyarakat dan beberapa instansi
untuk menghadapi keadaan atau hal yang
terkait, oleh karena untuk mewadahi
paling
peranan pemuda dalam penanganan
terburuk
atas
kejadi
bencana
penaganan
pelibatan
tersebut.
bencana
dibentuklah
Respon/Daya Tanggap
Taruna
Tanggap
Respon
menurut
bencana
pemuda,
Tagana
Bencana.
atau
Untuk
Kusumasari
mewadahi pelibatan masyarakat dalam
(2014:28) adalah tindakan yang dilakukan
penganganan bencana dibentuk desa
segera
tanggap
sebelum,
selama
terjadi
yang
bencana
dan
setelah
bencana
atau
Detana.
bertujuan
Sementara itu karena penanganan
mengurangi
bencana harus cepat dan melibatkan
kerusakan harta benda dan meningkatkan
beberapa instansi pemerintah seperti
pemulihan. Respon yang telah dilakukan
BPBD dan Dinas Kesehatan maka
oleh Pemerintah Kota Cilegon adalah
dibentu TRC-PB atau Tim Reaksi
dengan :
Cepat-Penanggulangan
1.
Mengoptimalkan peran BPBD.
Untuk industri sendiri sudah dibentuk
BPBD memiliki peran yang sangat
CERT atau Ciwandan Emergency
penting
dalam
Response Team. Perusahaan yang
bencana,
namun
menyelamatkan
nyawa,
penanggulangan
demikian
tergabung
BPBD
dalam
Bencana.
CERT
adalah
belum optimal dalam melaksanakan
perusahaan-perusahaan yang berada di
tugasnya,
kecamatan Ciwandan Kota Cilegon.
karena
BPBD
belum
memiliki SOP BPBD Kota Cilegon,
CERT
beranggotakan
penanggung
selama ini dalam bekerja mereka
jawab
safety
perusahaan-
menggunakan SOP Tanggap Darurat.
perusahaan
Dalam upaya penanganan bencana
mengadakan pertemuan rutin setiap
BPBD
bulan untuk membahas permasalahan
membentuk
Rupusdalop
175
pada
tersebut.
Mereka
terkait keselamatan dan keamanan
Pemulihan ( Recovery)
kerja. Salah satu kegiatan bersama
3.
Pemulihan
adalah
kegiatan
yang telah mereka lakukan adalah
mengembalikan sistem infra struktur untuk
industrial
drill/drill
mengembalikan kehidupan ke keadaan dan
kecelakaan industri. Selain itu terdapat
kondisi normal, keadaan yang lebih baik
SOP yang menjadi kesepatan industri
stelah bencana. Pemulihan bertujuan untuk
yang
dalam
memperbaiki dan meulihkan semua aspek
mencegah dan menangani bencana
pelayanan publik dan masyaakat samapai
industri.
tingkat yang memadai pada wilayah pasca
Sistem Komunikasi Bencana.
bencana, dperlukan rehabilitasi dengan
Jarinan komunikasi bencana dikelola
sasaran utama normalisasi atau berjalannya
oleh Pusdalop BPBD Kota Cilegon.
secara wajar semua aspek pemerintah dan
Pusdalop
kehidupan masyarakat.
disaster
harus
diterapkan
Kota
Cilegon
mendiseminasikan
berfungsi
peringatan
kepada masyarakat,
Tindakan
dini
pemulihan
merupakan
tindakan yang dilakukan setelah terjadinya
yaitu melalui
whats app, handy talk dan radio
bencana yang meliputi :
komunitas. Selain itu Pusdalop juga
1. Penyantunan dan pertolongan.
komunikasi
Tahap
media elektronik dan media cetak
industri
untuk mendiseminasikan peringatan
bencana yang terjadi seperti banjir dan
dini kepada masyarakat. Media cetak
longsor melibatkan TNI dalam hal ini
yang dipergunakan sebagai sarana
KODIM,
desiminasi peringatan dini adalah :
Cilegon, PMI, Pemadam Kebakaran,
Koran Radar Banten, Kabar Banten,
TAGANA dan Dinas Sosial Kota
Banten
Raya.
Cilegon. Karena bancana industri, maka
Sementara itu media elektronik yang
pihak perusahaan juga terlibat dalam
digunakan adalah : Banten News,
kegiatan penyantunan dan pertolongan.
Local I-News, Sebelas news dan
Bantuan yang diberikan berupa bantuan
Berita Cilegon.
logistik, pakaian dan kebutuhan sehari-
menggunakan
Pos
Peringatan
jaringan
dan
Bencana
Banten
juga
penyantunan
berdasarkan
Dinas
atas
bencana
pengalaman
Kesehatan
Kota
hari. Sedangkan untuk pertolongan
melalui
radio, yaitu : PT. Radio Top, Radio
diarahkan untuk
Swara Kukila Kenari, Radio Top
tindakan medis apabila terdapat korban
Persada, Radio Khatulistiwa Sentra
yang mengalami luka ataupun sakit
Senada dan Radio Cilegon Mandiri.
akibat bencana tersebut. Dalam kegiatan
176
penyelamatan dan
pertolongan melibatkan TRC-PB yang
Kodim/TNI
anggotanya terdiri dari BPBD dan
menjadi sangat penting.
Dinas Kesehatan, Pemadam Kebakaran
dan
TNI.
Karena
sudah
dan
3. Rekonstruksi
terdapat
pihak
obyek
perusahaan
yang
terkena
kondisi
pasca
dampak bencana.
Kelurahan Tanggap Bencana, makan
Pemulihan
relawan
bencana di Kota Cilegon, melibatkan
yang
tergabung
dalam
kembali
organisasi PRB (Pengurangan Resiko
Bappeda,
Bencana)
Dinas Kesehatan dan Pihak Perusahaan.
juga
turun
melakukan
Dinas
Pekerjaan
kegiatan
pertolongan,
mereka
juga
Bappeda
mengatur
bantuan
logistik
pada
pembangunan memiliki
sebagai
Umum,
perencana
kewenangan
masyarakat. Khusus untuk bencana
untuk
industri akibat kegagalan teknologi,
pemulihan atau rekonstruksi daerah
apabila hanya berdampak internal pada
pasca bencana. Dinas Pekerjaan Umum
perusahaan maka penyantunan korban
memiliki tugas untuk memperbaiki infra
sepenuhnya
strukutr
tanggung
jawab
membuat
yang
program-program
rusak,
merehabilitasi
perusahaan, contoh nya pada kasus
sarana umum agar berfungsi kembali.
meledaknya tangki PT. Dover, yang
Pihak perusahaan melalui dana CSR
mengakibatkan 1 orang tewas dan
diharapkan juga memberikan bantuan
sejumlah korban luka-luka menjadi
dalam
pemulihan
daerah
bencana,
tanggung jawab PT. Dover. Sementara
apalagi
jika
bencana
tersebut
itu untuk upaya penyelematan dapat
merupakan bencana industri sebagai
melibatkan
akibat kegagalan teknologi, seperti di
Dinas
kesehatan
dan
pemadam kebakaran.
Porong Sidoarjo.
2. Konsolidasi
Kegiatan konsolidasi bertujuan untuk
Pemulihan traumatik pasca bencana.
meningkatkan koordinasi dan kerjasama
dalam
penanganan
pasca
Bencana
industri
tidak
hanya
bencana.
menyebabkan kerusakan, luka jasmaniah,
bencana
seperti luka bakar dan lain-lain, tetapi juga
maka
dapat menyebabkan trauma bagi korban.
konsolidasi dalam bentuk pertemuan-
Oleh karena itu pemulihan yang dilakukan
pertemuan,
rapat
koordinasi,
oleh
komunikasi
berkala
antara
Karena,
penanganan
melibatkan
banyak
elemen,
dan
Dinas
Kesehatan
tidak
hanya
tetapi
juga
BPBD,
pemulihan
kesehatan,
DLH, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial,
pemulihan
kejiwaan
Dinas Pemadam Kebakaran, TAGANA,
tersebut. Untuk itu Dinas Kesehatan perlu
177
akibat
bencana
menyediakan
dalam
di Kota Cilegon adalah sebesar 36 %.
bencana.
Potensi bencana industri yang dapat
Pemulihan traumatik akibat bencana juga
terjadi pada industri di Kota Cilegon
dapat dilakukan bekerjasama dengan LSM,
adalah
yang
Kerusakan
rangka
tenaga
pemulihan
membantu
memberikan
psikolog
korban
mendampingi
motivasi
bagi
dan
korban
:
Kebakaran,
Ledakan,
Infrastruktur,
Kebocoran
Gas, Keracunan, Epidemi penyakit,
bencana.
Polusi
udara
dan
mengidentifikasi
air.
Selain
potensi
bencana
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
industri di Kota Cilegon, Pemerintah
Kesimpulan
Daerah Kota Cilegon, juga memiliki
Dari hasil penelitian yang berkaitan
peran penting dalam mencegah bencana
dengan identifikasi potensi dan manajemen
industri,
bencana industri tersebut diatas dapat
pertumbuhan industri, pemberian ijin
diambil kesimpulan bahwa identifikasi
amdal yang ketat, pengawasan operasi
potensi
dibeberapa
industri
perusahaan industri di kota Cilegon,
industri.
bencana
industri
seperti
dan
mengendalikan
pengelolaan
limbah
provinsi Banten sudah dapat dikatakan
2. Manajemen Bencana Industri di Kota
cukup baik, terutama pada perusahaan –
Cilegon dilakukan dengan melakukan
perusahaan
serangkaian kegiatan yang meliputi
industri
yang
berbasis
perusahaan besar dan asing, karena, karena
mitigasi
sebagian telah tanggap dalam kesadaran
menghadapi bencana, response terhadap
sendiri dan telah terbentuk Emergency
bencana dan pemulihan akibat bencana.
Respon Team (ERT), walaupun masih ada
Kegiatan Mitigasi Bencana Industri di
beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam
Kota Cilegon dilakukan sebagai berikut
upaya proses identifikasi potensi dalam
:
manajemen bencana industri..
bencana,
kesiapsiagaan
4. Mitigasi Bencana, dilakukan dengan :
Untuk itu ada beberapa kesimpulan
a. Menetapkan
kebijakan
dalam penelitian ini sebagai bahan acuan
penanggulangan
bencana
dalam menghadapi bencana industri yang
perencanaan
ada di kota Cilegon, provinsi Banten,
pembangunan industri, memasukkan
antara lain sebagai berikut :
kegiatan mitigasi bencana dalam
1. Potensi bencana industri terbesar di
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota
dan
penendalian
Cilegon Tahun 2010 – 2030.
Kota Cilegon berasal dari industri
kimia, persentase jumlah industri kimia
178
melalui
b. Membuat perencanaan pembangunan
yang
memasukan
perusahaan yang terdapat di wilayah
unsur-unsur
Kota Cilegon.
kebijakan penanggulangan bencana
6. Daya Tanggap
dan bekerjasama dengan pemerintah
a. Mengoptimalkan Peran BPBD
provinsi dan kabupaten/kota lainnya.
b. Mengaktifkan TAGANA, DETANA
c. Pengaturan
yang
dan membuat Tim Reaksi Cepat
berpotensi sebagai sumber ancaman
Penanggulangan Bencana (TRC-PB).
atas
teknologi
bahaya,
kerjasama
dilakukan
dengan
Kemenristek
melalui
BPPT
untuk
c. Mengaktifkan Sistim Komunikasi
dan
Bencana.
melakukan
7. Pemulihan
pengujian alat-alat industri.
a. Penyantunan
d. Perumusan kebijakan pencegahan
alam
yang
pertolongan
korban.
b. Konsolidasi, bertujuan meningkatkan
penguasaan dan pengurasan sumber
daya
dan
koordinasi
melebihi
dalam
penanganan
bencana.
kemampuan alam pada wilayah Kota
c. Rekonstruksi obyek yang terkena
Cilegon.
5. Kesiapsiagaan,
meliputi
tindakan
bencana.
sebagai berikut :
d. Pemulihan traumatic paska bencana.
a. Melakukan sosialisasi dan pelatihan
DAFTAR PUSTAKA
Hakim, Abdul Lubis, 2014, Usaha-Usaha
Pemerintah Kota Cilegon dalam
Mengantisipasi Bencana Kegagalan
Teknologi, disampaikan pada Seminar
Nasional Antisipasi Bencana Akibat
Kegagalan Teknologi Pada Industri Di
Provinsi Banten, 1 Desember 2014.
kebencanaan yang melibatkan unsur
pemerintah
(BPBD,
Masyarakat
(Detana,
Tagana),
LSM)
dan
perusahaan (industri).
b. Menyediakan jalur evakuasi di area
industri dan wilayah sekitar industri
Kumadi, Achdiat, 2004, Analisa Gap
Sistem Tanggap Darurat, dalam bahan
Seminar Penanggulangan Bencana
Banten, Cilegon
dan melakukan tsunami drill.
c. Membentuk
Pusat
Pengendalian
Operasi Bencana (PUSDALOP).
d. Membentuk
kelurahan
Kusumasari, Bevaola,2014. Manajemen
Bencana dan Kapabilitas Pemerintah
Lokal, Yogyakarta, Gava Media
tangguh
bencana dan desa tangguh bencana
(DETANA).
Mileti, D.M, 1991. Disaster by Design : A.
Reassessment of Natural Hazards in
The United States. Washington, D.C :
Joseph Henry Press
e. Membangun Sirine Early Morning .
f. Melaksanakan
industri
Drill
bersama
kecelakaan
perusahaan-
179
Noji,E.K, 1997. The Nature of Disaster:
General Characteristics and Public
Health Effect. In E.K. Noji (Ed), The
Public Health Consequences in
Disaster, USA : Oxford University
Press
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007
tentang Penanggulangan Bencana
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah
Ardina
Dwiyani
http://ardinadwiyaniinayah.blogspot.co
m/2012/05/pengaruh-banyaknyaindustri-di-kota.html diakses pada 22
November 2014
Parker, D, 1992. The Mismanagement of
Hazards-Hazard Management and
Emergency Planning: Perspective on
Britain. London: James& James
Ramli, Soehatman, 2010, Manajemen
Bencana, Cetakan Pertama, PT. Dian
Rakyat
BPBD Kota Serang, 2014 diunduh dari
http://bpbdserang01.page4.me/75. html
Gusti Ayu E. Hartati, 2012 yang diunduh
dari
laman
http://gustiayuendanghartanti.blogspot.
com/2012/04/tugas-dasar-k3kesehatan-dan.html
pada
23
November 2014)
Widjaja, HAW, 2005. Penyelenggaraan
Otonomi
di
Indonesia,
Jakarta,
RadjaGrafindo Perkasa
Wahle,
T,
et
al,
2000,
Disaster
Management Guide for Business and
Kemenperin.go.id
Industry, Washington DC, Federal
https://bempolnes.wordpress.com
Disaster Manajemen Agency.
180
Download