Uploaded by annisa indah rusadi

Modul ARENA ss baru

advertisement
MODUL 2
ARENA SOFTWARE
Activity Cycle Diagram
Activity cycle diagram (ACD) adalah bahasa grafik/gambar yang memodelkan sistem
dengan menunjukkan hubungan interaksi antar elemen dengan perubahan secara diskrit
terhadap waktu. Entitas di ACD ada dua, yaitu permanen dan sementara. Sedangkan
aktivitas pada ACD ada dua, yaitu pasif dan aktif. Simbol-simbol yang dipergunakan pada
ACD adalah:
1. Segilima ke kanan
Merepresentasikan menciptakan (create) atau membangkitkan (generate) entitas.
Generate
2.
Segilima ke kiri
Merepresentasikan membuang (dispose) atau memberhentikan (terminate) entitas.
Terminate
3.
Lingkaran (passive state)
Merepresentasikan aktivitas pasif.
Passive
4.
Segi empat (active state)
Merepresentasikan aktivitas aktif
Active
5.
Panah (connect)
Merepresentasikan relasi urutan antar node yang menunjukkan bahwa
status/aktivitas pendahulu berubah/berlanjut menjadi status/aktivitas berikutnya
6.
Belah ketupat (alternate)
Merepresentasikan kondisi (condition) pilihan dua alternatif kemungkinan yang perlu
diputuskan (decide)
Alternate
7.
Trapesium kanan (assembly/batch)
Merepresentasikan aktivitas aktif yang melibatkan dua entitas (atau lebih) dan
bertransformasi menjadi satu entitas (lain)
Batch
8.
Trapesium kiri (disperse/separate)
Merepresentasikan aktivitas aktif yang mentransformasikan satu entitas menjadi dua
entitas (atau lebih)
Separate
Berikut merpakan contoh ACD:
Pekerja
&
Handlift
Idle
Antri
transpor
Kedatangan
Tangki IBC
Proses
transpor
Apa Prod.
L1 atau L2?
Apa
vakumix
idle?
Ya
Ya
Antri
transpor
Tidak
Ya
Kedatangan
Bahan L1
Pekerja
&
Trolley
Idle
Kedatangan
Bahan L2
Pekerja
&
Trolley
Idle
Pekerja
Staging
Idle
Tidak
Apa unimix
idle?
Antri
transpor
Kedatangan
Bahan L3
Proses
transpor
Antri
staging
Proses staging
Antri
transpor
Proses
transpor
Antri
weighi
ng
Proses
weighing
Ya
Antri
transpor
Tidak
Apa Prod.
L3?
Antri
transpor
Ya
Batch IBC
dan Fill
Antri
mixing
unimix
Proses mixing
unimix
Antri
mixing
deomix
Proses
transpor
Batch IBC
dan Fill
Apa Prod.
L1?
Proses mixing
deomix
Batch IBC
dan Fill
Proses
transpor ke
lokasi IBC
Apa Prod.
L2?
Apa Prod.
L3?
Antri
transpor
Proses
transpor
Ke Fill-Pack
Line 1
Apa
kemasan
Prod. L2?
Tidak
Pekerja
dan
troley
Idle
Ya
Antri
transpor
Proses
transporKe
Fill-Pack Line
2
Apa
kemasan
Prod. L3?
Tidak
Pekerja
dan
troley
Idle
Seperate IBC
dan Fill
Antri
fillpack
Proses fillingpacking
Batch 600
Antri
box &
palleting
Seperate IBC
dan Fill
Antri
fillpack
Ya
Antri
transpor
Proses
transpor Ke
Fill-Pack Line
3
Antri
transpor
Antri
transp
or
Proses
transpor
Pekerja
&
Handlift
Idle
Antri
transp
or
Proses
transpor
Proses fillingpacking
Seperate IBC
dan Fill
Antri
fillpack
Proses fillingpacking
Pekerja
dan
handlift
Idle
Proses box &
palleting
Antri
transpor
Batch 600
palleting
Proses box &
palleting
Pekerja
dan
handlift
Idle
Antri
transpor
Batch 600
palleting
Proses box &
palleting
Proses
transpor ke
gudang
Pekerja
dan
handlift
Idle
Pekerja
idle
Antri
box &
Proses
transpor ke
gudang
Antri
transpor
Proses
transpor ke
gudang
Dispose ke
Gudang
Pekerja
dan
handlift
Idle
Pekerja
idle
Tidak
Pekerja
dan
troley
Idle
Ya
Proses tapping
Pekerja
idle
Antri
box &
Pekerja
dan
Mesin
Norden
Idle
Apa
kemasan
Prod. L4?
Antri
tapping
Pekerja
idle
Pekerja
dan
Mesin
FMM
Idle
Tidak
Proses tapping
Lokasi IBC
Pekerja
dan
Mesin
Creme
Idle
Pekerja
dan
troley
Idle
Antri
tapping
Proses
transpor
Pekerja
&
Handlift
Idle
Pekerja
& IBC
Idle
Pekerja
dan
Mesin
FMS
Idle
Apa
kemasan
Prod. L1?
Antri
transp
or
Pekerja
dan
handlift
Idle
Antri
transpor
Ya
Proses tapping
Pekerja
& IBC
Idle
Pekerja
mixing
deomix
idle
Tidak
Kedatangan
Kemasan
Antri
tapping
Pekerja
mixing
vakumi
x 2 idle
Proses
transpor
Pekerja
&
Handlift
Idle
Pekerja
& IBC
Idle
Proses mixing
vakumix
Pekerja
&
Trolley
Idle
Kedatangan
Bahan L4
Kedatangan
Bahan L5
Antri
mixing
vakumi
x
Proses
transpor
Pekerja
&
Trolley
Idle
Apa Prod.
L2?
Pekerja
weighin
g Idle
Pekerja
mixing
vakumi
xidle
Pekerja
&
Trolley
Idle
Proses
transpor Ke
Fill-Pack Line
4
Apa Prod.
L4?
Pekerja
dan
troley
Idle
Antri
transpor
Seperate IBC
dan Fill
Antri
fillpack
Proses fillingpacking
Batch 600
Antri
box &
palleting
Pekerja
dan
Mesin
Fillpack
Idle
Proses
transpor Ke
Fill-Pack Line
5
Seperate IBC
dan Fill
Dispose
Antri
fillpack
Proses fillingpacking
Proses box &
palleting
Antri
transpor
Pekerja
dan
handlift
Idle
Pekerja
idle
Batch 600
Antri
box &
palleting
Proses box &
palleting
Proses
transpor ke
gudang
Antri
transpor
Proses
transpor ke
gudang
Gambar 1. Contoh ACD
Sumber: Putu Ambarisha K, 2015
Definisi ARENA
Arena adalah sebuah program penyusun model dan juga merupakan simulator. Arena
merupakan kombinasi antara kemudahan pemakaian yang dimiliki high level program dan
fleksibilitas/kelenturan yang menjadi ciri general purpose simulation language (GPSL).
Arena masuk dalam kategori high level program karena ia bersifat sangat interaktif.
Pengguna dapat membangun sebuah model hampir sama mudahnya dengan membuat
poster dengan menggunakan Corel Draw atau membangun flowchart dengan Visio. Hal yang
membedakan hanyalah, dalam Arena dibutuhkan pengetahuan mengenai sistem yang akan
diamati sebelum memodelkannya.
Arena juga termasuk software simulasi yang memiliki ciri general purpose simulation
language, dimana pengguna dapat membangun model, templates, bahkan membuat sendiri
modul jika diperlukan dengan mengunakan bantuan program seperti Visual Basic,
FORTRAN, dan C/C++. Dalam profesional edition, Arena memfasilitasi pengguna yang ingin
membangun sendiri modul dan templatenya.
Orientasi dari Arena adalah memodelkan sistem dengan process orientation
danmemberikan informasi mengenai kejadian dalam sistem secara event orientation.
Dengan menggunakan Arena, pengguna mendapatkan :
1. Kemudahan dalam penggunaan terutama dalam pemodelan sistem dan analisa hasil
simulasi dengan interface-nya yang sangat interaktif
2. Fleksibilitas yang sangat besar dalam membangun model yang sesuai dengan sistem
sesungguhnya dengan menggunakan modul dan blok yang beragam
3. Kemudahan dalam memodelkan dan mensimulasikan sistem manufactur seperti
material handling, inventory, quality control, dan bottleneck analysis, maupun industri
jasa seperti perbankan, rumah sakit, dan order fulfillment.
Arena Home Screen
Berikut merupakan tampilan dari Arena pada saat awal program Arena dibuka.
Gambar 2 Arena home screen
(Tayfur Altiok & Benjamin Melamed, 2007:66)
Tampilan diatas adalah tampilan standar dari home screen Arena. Berikut adalah
toolbars yang ada di Arena:
1. Tittle Bar menunjukkan nama dari model yang dibuat.
2. Menu Bar yang terdiri dari menu yang umum dan menu spesifik dari Arena.
3. Project Bar digunakan untuk memilih modul yang digunakan untuk membangun
program menggunakan.
4.
5.
Flowchart View untuk membangun model di area.
Spreadsheet view untuk mengedit data dari modul-modul yang digunakan bisa diedit
menggunakan.
Basic Process Panel – Flowchart Modules
Basic Process Panel pada Arena berisikan module-module yang digunakan untuk
memodelkan simulai sebuah sistem. Dalam Basic Process Panel dibagi menjadi 2 module,
yaitu flowchart modules dan data modules. Berikut merupakan module yang terdapat
dalam Basic Process Panel – Flowchart Modules:
1. Create Module :
Modul ini sebagai titik awal untuk entitas dalam model simulasi. Entitas
dibuat menggunakan jadwal atau berdasarkan waktu antara kedatangan.
Entitas kemudian meninggalkan modul untuk memulai proses melalui
sistem.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Create Module:
Petunjuk
Name
Entity Type
Type
Value
Schedule Name
Expression
Units
Entities per Arrival
Max Arrivals
First Creation
2. Dispose Module :
Dispose
0
Deskripsi
Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Nama dari entitas yang dibangkitkan.
Waktu kedatangan yang dibangkitkan.
Terdapat 4 pilihan, yaitu: Random,
Schedule, Constant dan Expression.
Untuk menentukan nilai rata-rata dari
distribusi eksponensial (jika tipe random
dipilih) atau waktu antar kedatangan (jika
constant digunakan).
Identifikasi nama dari schedulle yang
digunakan.
Untuk memilih distribusi dan nilai dari
waktu antar kedatangan.
Satuan yang digunakan.
Banyaknya entitas tiap datang.
Jumlah maksimum entitas yang bisa
dibangkitkan.
Waktu pertama kali entitas dibangkitkan
di sistem.
Modul ini sebagai titik awal untuk entitas dalam model simulasi. Entitas
dibuat menggunakan jadwal atau berdasarkan waktu antara kedatangan.
Entitas kemudian meninggalkan modul untuk memulai proses melalui
sistem.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Dispose Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Menentukan apakah nilai dari entitas akan
dicatat atau tidak.
Record Entity Statistics
3. Process Module :
Process module digunakan untuk mendefinisikan langkah-langkah proses.
Server dapat berupa sebuah resource atau transporter.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Process Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Type
Menentukan metode yang digunakan pada
proses. Terdapat 2 metode yaitu standard
dan submodel.
Petunjuk
Action
Priority
Resources
Delay Type
Units
Allocation
Report Statistics
Deskripsi
Tipe dari proses yang akan terjadi dalam
modul. Terdapat 4 tipe yaitu delay, seize
delay, seize delay release dan delay release
Prioritas dari entitas yang akan diproses
jika resource yang digunakan dipakai pada
modul lain.
Daftar resource atau resource sets yang
digunakan untuk memproses entitas
Tipe distribusi yang digunakan sebagai
parameter delay.
Satuan yang digunakan.
Menentukan bagaimana waktu proses dan
biaya proses akan dialokasikan pada
entitas.
Menentukan apakah nilai dari entitas akan
tercatat dalam report database atau tidak
untuk proses ini.
4. Decide Module :
Modul ini untuk pengambilan keputusan proses dalam sistem. Ini
termasuk pilihan untuk membuat keputusan berdasarkan satu atau lebih
kondisi atau berdasarkan pada satu atau lebih probabilitas.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Decide Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Type
Keputusan untuk memilih berdasarkan
suatu kondisi. Terdapat 4 pilihan, yaitu 2way by Chance, 2-way by Condition, N-way
Chance, N-way by Chance
Conditions
Menentukan satu atau lebih kondisi untuk
memisahkan entitas.
Percentages
Menentukan satu atau lebih persentase
yang digunakan untuk memisahkan
entitas.
Percent True
Nilai yang akan digunakan untuk
menentukan persentase entitas yang
keluar di jalur yang benar.
If
Tipe dari kondisi yang tersedia untuk
evaluasi.
Named
Nama dari variabel, attribut dan tipe yang
spesifik ketika entitas masuk ke modul.
5. Batch Module :
Modul ini sebagai mekanisme pengelompokan dalam model simulasi.
Batch dapat dilakukan dengan memasukkan sejumlah entitas atau dapat
dicocokkan bersama berdasarkan atribut.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Batch Module:
Petunjuk
Name
Type
Batch Size
Save Criterion
Rule
Attribute Name
Deskripsi
Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Metode pengelompokan entitas.
Banyaknya entitas yang dikelompokan.
Metode yang digunakan untuk menetapkan
nilai dari atribut setelah entitas
digabungkan.
Menentukan bagaimana entitas yang
masuk akan di batch.
Nama dari atribut yang sesuai yang akan di
batch.
6. Separate Module:
Modul ini digunakan untuk menyalin baik entitas yang masuk menjadi
beberapa entitas atau untuk membagi sebuah entitas sebelumnya dibatch.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Separate Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Type
Metode untuk memisahkan entitas yang
datang.
Percent Cost to Duplicates
Alokasi biaya dan waktu dari entitas yang
masuk untuk keluar di duplikat.
# of Duplicates
Jumlah entitas yang akan keluar dari
modul selain entitas yang diperbanyak.
Member Attributes
Metode untuk menentukan bagaimana
bagian-bagian dari atribut entitas tertentu
bisa kembali ke entitas awal.
Attribute Name
Nama spesifik dari atribut entitas yang
ditetapkan untuk kembali ke entitas awal.
7. Assign Module:
Modul ini digunakan untuk menyalin baik entitas yang masuk menjadi
beberapa entitas atau untuk membagi sebuah entitas sebelumnya dibatch.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Assign Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Assignments
Menentukan satu atau lebih perintah yang
dijalankan ketika entitas mengeksekusi
modul.
Type
Jenis tugas yang akan dibuat.
Variable Name
Nama variabel yang akan diberikan ketika
entitas memasuki modul.
Attribute Name
Nama atribut entitas yang akan diberikan
ketika entitas memasuki modul.
Entity Type
Nama yang baru dari entitas yang akan
diberikan ketika entitas memasuki modul.
Entity Picture
Tampilan gambar yang akan muncul di
modul ini ketika simulasi dijalankan.
Other
New Value
Identifikasi sistem variabel khusus yang
akan muncul ketika entitas masuk dalam
modul.
Memberikan nilai dari atribut, variabel
atau sistem variabel lain.
8. Record Module:
Modul ini digunakan untuk mengumpulkan data statistik dalam model
simulasi. Berbagai jenis statistik observasional adalah waktu antara
keluar melalui statistik modul, entitas (waktu, biaya).
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Record Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada
interface.
Type
Menghitung jumlah statistik yang akan
dihasilkan.
Attribute Name
Nama atribut yang akan digunakan untuk
statistik interval.
Value
Nilai yang akan tercatat ke dalam
pengamatan statistik.
Tally Name
Mendefinisikan nama simbol dari tally
dimana pengamatan dicatat.
Counter
Mendefinisikan nama simbol dari counter
untuk increment/decrement.
Record into Set
Check box untuk menentukan tally dan
counter set akan digunakan atau tidak
Tally Set Name
Nama tally set yang akan digunakan untuk
mencatat observasi.
Counter Set Name
Nama counter set yang akan digunakan
untuk mencatat jumlah jenis statistik.
Set Index
Indeks ke dalam tally atau counter set.
Basic Process Panel – Data Modules
Berikut merupakan module yang terdapat dalam Basic Process Panel – Data Modules:
Modul data ini mendefinisikan berbagai tipe entitas dan nilai-nilai awal
1. Entity Module:
mereka dalam simulasi. Informasi biaya awal entitas juga ditetapkan.
2. Queue Module:
3. Resource Module:
Queue module digunakan untuk mendefinisikan elemen antrian,
menentukan apakah statistik pada panjang antrian dikumpulkan,
identifikasi jika antrian dibagi, dan spesifikasi tingkat ranking antrian.
Modul ini mendefinisikan sumber daya dalam sistem simulasi,
termasuk informasi biaya dan ketersediaan sumber daya. Sumber
dapat memiliki kapasitas dalam jangka simulasi atau dapat
beroperasi berdasarkan jadwal.
4. Variable Module:
Modul digunakan untuk menentukan dimensi suatu variabel dan nilai
awal. Variabel dapat ditentukan dalam modul lain misalnya dalam modul
Assign, dan dapat digunakan dalam ekspresi apapun.
5. ScheduleModule:
Modul digunakan bersama dengan modul Resource untuk
menentukan jadwal operasi untuk sumber daya atau dengan modul
Create untuk menentukan jadwal kedatangan. Schedule dapat
digunakan untuk penundaan faktor waktu berdasarkan waktu
simulasi.
6. Sets Module:
Sets module mendefinisikan group-group dari elemen yang sama yang
dihubungkan melalui common name dan set index.
Process Analyzer
Process Analyzer membantu dalam mengevaluasi alternatif yang disajikan oleh
eksekusi model simulasi scenario yang berbeda. Hal ini berguna untuk pengembang model
simulasi, serta pembuat keputusan dimana tidak dikenal dengan model, namun akrab
disebut dengan menangani solusi model simulasi. Project items pada process analyzer
adalah
1. Scenario
2. Control
3. Response
4. Chart
Teori Antrian
Teori antrian merupakan studi matematika dari antrian atau kejadian garis tunggu
(waiting lines), yaitu suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan layanan dari
sistem yang ada. Komponen dasar antrian adalah
1. Kedatangan
2. Pelayanan
3. Antri komponen
Monte Carlo Simulation
Satu karakteristik dari beberapa sistem yang sulit dipecahkan secara analitis adalah
karena sistem tersebut terdiri dari variabel-variabel acak yang digambarkan oleh
distribusi probabilitas. Sehingga, banyak penerapan simulasi digunakan untuk modelmodel probabilitas. Proses simulasi melibatkan keacakan-keacakan mulai dari input
sampai dengan output-nya. Untuk mendapatkan input simulasi maka perlu terlebih
dahulu mengetahui jenis distribusi probabilitasnya yang kemudian dengan distribusi
probabilitas tersebut dapat dilakukan sampling untuk mendapatkan variabel acak seperti
misalnya nilai waktu antar kedatangan, waktu pelayanan, dan lain-lain. Simulasi Monte
Carlo merupakan simulasi terhadap sampling yang bertujuan untuk mengestimasi
distribusi dari variabel output yang bergantung pada variable input probabilistic. Teknik
ini menggunakan bilangan random yang berdistribusi probabilitas yang diinginkan untuk
kemudian dikonversi menjadi distribusi probabilitas yang diinginkan.
Langkah-langkah perhitungan manual dari metode simulasi Monte Carlo adalah:
1) Lakukan observasi terhadap parameter yang akan dimodelkan.
2) Hitung frekuensi tiap-tiap parameter.
3) Hitung distribusi frekuensi kumulatif dan distribusi probabilitas kumulatif.
4) Pasangkan nilai kelas dari tiap-tiap parameter dengan bilangan acak dengan jangkauan
00-99.
5) Tarik suatu bilangan acak dengan menggunakan tabel random atau generate random.
6) Dapatkan nilai parameter yang sesuai dengan memasangkan bilangan random yang
dihasilkan.
Arena Advanced
Software Arena Advanced memiliki modul yang lebih banyak dan bervariasi dalam
penggunaannya untuk memodelkan suatu sistem. Sistem simulasi yang akan diterapkan
dalam praktikum Arena Advanced ini selain menggunakan Basic Process juga menggunakan
Advanced Process Panel dan Advanced Transfer Panel.
Advanced Process Panel
Advanced process panel adalah panel yang memiliki beberapa modul yang memiliki
fungsi dan aplikasi proses yang lebih bervariasi dari pada panel basic process. Panel tersebut
dibagi menjadi General Flowchart Modulee dan Data Modulee (User Guide Arena, 2005:49).
General Flowchart Module
General flowchart module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela
model untuk mendeskripsikan proses simulasi. Berikut ini adalah beberapa modul pada
general flowchart module.
Modul ini akan menahan sebuah entitas dalam sebuah antrian
1. Hold Module :
dengan beberapa pilihan, yakni: untuk menunggu sinyal,
menunggu untuk kondisi tertentu yang diinginkan kemudian
dilakukan pemindaian, atau tertahan selama waktu yang tidak
terbatas (menjadi hilang kemudian dengan Remove module).
Contoh: Saat menunggu lampu lalu lintas menjadi hijau,
menunggu mengambil kue saat oven bunyi
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Hold Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama module yang ditampilkan pada interface.
Type
Menunjukkan alasan untuk memegang entitas karena sebuah alasan
tertentu atau antrian internal.Terdapat 3 pilihan, yaitu: Wait for
Signal, Scan for Condition, Infinite Hold.
Wait for Value
Kode sinyal untuk entitas yang menunggu. Hanya berlaku ketika
Wait for Signal di gunakan pada Hold Module.
Limit
Condition
Queue Type
Queue Name
Set Name
Set Index
Petunjuk
Attribute
Expression
Angka Maksimum dari entitas yang menunggu yang akan di
lepaskan atas lepasnya signal module.
Menentukan sebuah kondisi yang akan dievaluasi untuk menahan
entitas di modul. Jika kondisi yang dievaluasi benar, maka entitas
akan meninggalkan module, sedangkan tidak cocok dengan kondisi
maka entitas akan menunggu.
Membedakan jenis dari antrian yang digunakan untuk menahan
entitas. Terdapat 5 pilihan, yaitu : Queue, Set, Internal, Attribute,
Expression
Didalam field ini hanya terlihat jika memilih queue, dan ini
mendefinisikan nama sebuah antrian.
Kolom ini hanya terlihat jika memilih Queue Type Set, kolom ini
hanya menampilkan deklarasikan nama dari Antrian Set tersebut
Kolom ini hanya akan terlihat jika Queue Type Set, dan
mendefinisikan indeks ke queue set. Catatan bahwa ini adalah indeks
ke set dan tidak nama dari antrian di set.
Deskripsi
Kolom ini hanya ada jika memilih Queue Set Attributte. Sebuah
Atribut akan di masukan ke dalam kolom ini yang akan diproses
untuk menunjukan dimana antrian akan digunakan
Kolom ini hanya ada jika memilih Queue Type Expression. Expression
akan dimasukan kedalam kolom ini yang akan diproses untuk
menunjukan dimana antrian akan digunakan.
2. Match Module :
Match module membawa beberapa entitas sekaligus untuk
menunggu di antrian yang berbeda. Saat entitas datang pada
Match Module, entitas akan tetap pada antriannya sampai terjadi
kecocokan. Disaat ada satu kecocokan, satu entitas pada setiap
antrian akan lepas dan bertemu. Entitas yang bertemu akan
tersinkronisasi untuk meninggalkan modul.
Contoh penggunaan: Mempertemukan produk yang bervariasi
untuk pesanan pelanggan, Sinkronisasi pelanggan yang keluar
dengan pesanan terisi.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Match Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama module yang ditampilkan pada interface.
Number of Match
Sebuah jumlah entitas yang akan dicocokan yang harus
disatukan didalam antrian yang berbeda sebelum sebuah
penggabungan akan diselesaikan
Type
Metode dari pencocokan dari entitas yang datang. Terdapat 2
pilihan didalamnya, yaitu Any Entities dan Based on Attribute.
Attribute Name
Nama atribut yang akan digunakan untuk mengidentifikasi
kedatangan dari pencocokan entitas. Hanya tampil jika memilih
Based on Atribute
Condition
Menenentukan sebuah kondisi yang akan dievaluasi untuk
menahan entitas di modul. Jika kondisi yang dievaluasi benar,
maka entitas akan meninggalkan modul, sedangkan tidak cocok
dengan kondisi maka entitas akan menunggu.
3. Signal Module :
Signal module mengirimkan sebuah signal atau tanda untuk
setiap hold module dalam model yang sedang menunggu sinyal
untuk melepaskan entitas tertentu. Saat entitas datang ke signal
module, sinyal dievaluasi dan kode sinyal dikirimkan. pada saat
itu, entitas di Hold Module yang menunggu untuk sinyal yang
sama akan hilang dari antrian.
Contoh penggunaan: Memberikan tanda operator untuk
menyelesaikan pesanan yang menunggu komponen lain.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Signal Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Signals Value
Nilai dari sebuah signal untuk mengirim entitas didalam Hold
Module
Limit
Angka maksimum dari entitas yang akan di lepaskan dari Hold
Module ketika signal diterima
Delay module menunda sebuah entitas dengan spesifikasi
4. Delay Module :
waktu tertentu. Saat sebuah entitas datang pada Delay module,
pernyataan waktu tunda dievaluasi dan entitas tetap pada
modul sampai periode waktu tertentu.
Contoh: Proses pengecekan di bank, melakukan proses mesin
jahit
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Delay Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Allocation
Jenis dari kategori dimana entitas terjadi Delay time / waktu
proses dan biaya di masukan.
Delay Time
Membedakan nilai dari waktu proses dari entitas
Units
Unit waktu yang digunakan untuk Delay time
5. Release Module :
Release module digunakan untuk melepaskan beberapa resource
yang telah memproses entitas sebelumnya.
Contoh: Melepaskan pekerja Setelah menjahit dari kain.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Release Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama module yang ditampilkan pada interface.
Type
Jenis dari resource untuk releasing, baik menentukan resource
tertentu , maupun kumpulan dari resource.
Resource Name
Nama dari resource yang akan di released.
Set Name
Nama dari resource set yang akan di released.
Attribute Name
Nama dari attribute yang ditentukan dimana akan di released.
Expression
Nama dari Expression yang ditentukan dimana akan di released.
Quantity
Jumlah dari resource yang akan dilepaskan. Untuk set, nilai ini
hanya angka dari resource yang akan dilepaskan(berdasarkan
resource kapasitasnya)
Released Rule
Metode penentuan dari resource dengan sebuah set untuk
melepaskan. Pilihannya ada 3 yaitu, last member seized, first
member seized, dan Specific member.
Set Index
Anggota index dari resource set yang akan dilepaskan
Seize Module digunakan untuk mengalokasikan unit satuan atau
lebih resource menjadi entitas. Seize module dapat digunakan
untuk meraih, menangkap unit dari resource khusus, anggota dari
resource set, atau resource yang terdefinisi sebagai metode
alternatif, seperti atribut atau ekspresi. Saat entitas memasuki
modul ini, entitas akan menunggu di antrian sampai semua
resource tertentu tersedia secara serempak. Tipe alokasi dari
resource dapat ditentukan.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Seize Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Allocation
Menentukan pada kategori mana biaya penggunaan operator
akan dialokasikan untuk sebuah entitas melalui Seize Module.
Petunjuk
Deskripsi
Priority
Nilai prioritas dari entitas yang menunggu pada modul ini untuk
resource yang spesifik jika 1 atau lebih entitas dari modul lain
sedang menunggu resource yang sama.
Type
Tipe dari resource yang akan dipanggil, baik dari resource yang
spesifik atau memilih dari sekumpulan resource (resource set).
Resource Name
Nama dari resource yang akan dipanggil.
Set Name
Nama dari resource set dimana sebuah member akan dipanggil.
Attribute Name
Nama dari atribut yang menyimpan nama resource yang akan
dipanggil.
Selection Rule
Metode pemilihan dari resource yang tersedia dalam set.
Save Attribute
Nama atribut yang digunakan untuk menyimpan index number
ke dalam set dari member yang dipilih.
Set Index
Anggota index dari resource set yang akan dilepaskan
Queue Type
Menentukan tipe antrian yang digunakan untuk menahan entitas
ketika menunggu pemanggilan resource.
6.
Seize Module
Data Module
Data module adalah kumpulan objek yang ada di tampilan lembar kerja dari model yang
mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen proses seperti advanced set module
dan Expression module. Berikut ini adalah bebrapa modul dalam data module Advanced
Transfer Panel.
1. Advanced Set Module
Advance set module menentukan set antrian, set storage, dan set-set yang
lain, dan masing-masing bagiannya.
Contoh: berbagai pintu keluar di toko (antrian).
2.
Expression module
Expression module adalah ekspresi dan nilai-nilai yang berhubungan. Contoh:
Expression kompleks untuk waktu pesanan masuk.
Advanced Transfer Process
Advanced transfer panel adalah panel yang memiliki beberapa modul yang memiliki
fungsi dan aplikasi transfer atau tranportasi yang lebih bervariasi. Panel tersebut dibagi
menjadi 4 bagian yaitu General Flowchart Module, Conveyor Flowchart modules, Transporter
Flowchart Modules, dan Data Modules (User Guide Arena, 2005:71).
General Flowchart Modules
General flowchart module adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada jendela
model untuk mendeskripsikan proses simulasi. General flowchart module berwarna merah.
Berikut ini adalah beberapa modul pada General flowchart module.
Station module mendefinisikan sebuah station (atau kumpulan
1. Station Module :
station) yang cocok secara fisik atau logis lokasi dimana proses
dilakukan. Jika station module terdefinisi sebagai sebuah
kumpulan station, maka secara efektif akan menjadi lokasi yang
multi proses.
Contoh penggunaan: Menetapkan area pembubutan,
menetapkan area persiapan makanan.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Station Module.
Petunjuk
Name
Station Type
Station Name
Set Name
Parent Activity Area
Associated
Intersection
Report Statistics
Save Attribute
Station Set Members
Station Name
Parent Activity Area
Associated
Intersection
Deskripsi
Nama module yang ditampilkan pada interface.
Jenis dari stasiun yang akan didefiniskan, baik sebagai individual
station atau stasiun set
Nama dari individual station
Nama dari Set Station
Nama dari area aktivitas induk
Nama dari tempat pertemuan dengan stasiun ini dalam sebuah
tuntunan transporter network
Ketentuan acak atau bukan statistik akan otomatis akan
dikumpulkan dan disimpan dalam database laporan dan yang
sesuai daerah aktivitas.
Nama atribut yang digunakan untuk disimpan angka index
sampai stasiun set dari member yang diilih
Nama dari stasiun yang menjadi member dari stasiun set
Sebuah stasiun yang diberikan hanya dapat berada sekali dalam
model. Oleh karena itu, stasiun individu hanya dapat menjadi
anggota dari satu stasiun set, dan bahwa stasiun individu
mungkin bukan nama stasiun di modul lain.
Nama dari area aktivitas induk untuk anggota set stasiun
Nama dari tempat pertemuan dengan stasiun ini dalam sebuah
tuntunan transporter network
Report Statistics
Ketentuan acak atau bukan statistik akan otomatis akan
dikumpulkan dan disimpan dalam database laporan dan yang
sesuai daerah aktivitas.
2. Route Module :
Route module mentransferkan entitas ke station tertentu atau ke
station selanjutnya di rangkaian station kunjungan tertentu
untuk entitas. Didalam route diasumsikan bahwa resource
tersedia setiap saat.
Contoh penggunaan: Mengirimkan part ke station proses
selanjutnya berdasarkan rutenya.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Route Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Route Time
Waktu pengiriman dari lokasi entitas sekarang ke lokasi tujuan
Units
Unit waktu dari parameter route-time
Destination Type
Metode untuk menentukan tempat tujuan entitas. Pemilihan
berdasarkan By Sequence membutuhkan pendeklarasian
terlebih dahulu di module assign
Station Name
Nama dari stasiun yang akan dituju
Transfer Type
Menentukan bagaimana entitas akan ditransferkan keluar
modul ke destinasi tujuan
Save Attribute
Mendefinisikan nama dari atribut yang akan disimpan nama
stasiun yang dipilih
Route Time
Waktu pindah dari entitas dari stasiun awal ke stasiun yang
ditentukan di modul
Units
Waktu yang dibutuhkan untuk parameter route-time
Conveyor Flowchart Modules
Conveyor flowchart modules adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada
jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang khusus yaitu
conveyor. Conveyor flowchart modules berwarna hijau (User Guide Arena,2005:79). Berikut
ini adalah beberapa modul pada conveyor flowchart modules.
Access module mengalokasikan satu atau lebih cell dari conveyor
1. Access Module :
ke entitas untuk pemindahan dari satu station ke yang lain. Saat
entitas dikendalikan dari cell pada conveyor, kemudian dapat
dibawa ke station selanjutnya. Saat entitas datang ke Access
module, entitas menunggu sampai jumlah tepat dari cell yang
berdampingan pada conveyor kosong dan meluruskan dengan
entitas lokasi station.
Contoh penggunaan: Part masuk dalam conveyor untuk
dikirimkan ke daerah pengecatan.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Access Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Conveyor Name
Nama dari conveyor yang akan dibangkitkan
# of Cells
Jumlah sel conveyor yang dibutuhkan sesuai dengan entitas
untuk perpindahan dengan conveyor
Queue Type
Menentukan type dari antrian yangdigunakan untuk menahan
entitas. Terdiri atas Queue, Set, Internal, Attribute dan
Expression
Queue Name
Set Name
Save Attribute
Set Index
Attribute Name
Expression
Nama dari antrian yang akan menahan entitas hingga conveyor
dibutuhkan
Nama dari set antrian
Mendefinisikan nama dari atribut yang akan disimpan nama
stasiun yang dipilih
Mendefinisikan dari index set antrian
Mendefinisikan nama antrian dari atribut yang dikirim dimana
entitas akan di pindahkan
Mendefinisikan nama antrian dari Expression yang akan dikirim
dimana entitas akan dipindahkan
Convey module memindahkan entitas pada conveyor dari lokasi
tertentu ke station tujuan. Waktu tunda untuk membawa entitas
dari satu station ke selanjutnya berdasarkan kecepatan conveyor
jarak antar station.
Contoh penggunaan: Membawa part dari station pengisian ke
station proses menggunakan conveyor.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Convey Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Conveyor Name
Nama dari conveyor yang akan digunakan
Destination Type
Metode dari spesifikasi tujuan entitas (Sequence, station,
Attribute, or Expression)
Station Name
Nama stasiun yang dideklarasikan
2.
Convey Module :
Petunjuk
Attribute Name
Expression
Deskripsi
Mendefinisikan nama antrian dari atribut yang dikirim dimana
entitas akan di pindahkan
Mendefinisikan nama antrian dari Expression yang akan dikirim
dimana entitas akan dipindahkan
Exit module melepaskan entitas cell di conveyor tertentu. Jika
entitas yang lain menunggu dalam antrian conveyor di station
yang sama ketika cell itu lepas, entitas kemudian masuk ke
conveyor.
Contoh penggunaannya adalah part yang cacat dipindahkan dari
conveyor dan dibuang.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Exit Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Conveyor Name
Nama dari conveyor yang akan dibangkitkan
# of Cells
Jumlah sel conveyor yang dibutuhkan sesuai dengan entitas
untuk perpindahan dengan conveyor
3.
Exit Module :
Transporter Flowchart Modules
Transporter flowchart modules adalah kumpulan dari objek yang ditempatkan pada
jendela model untuk mendeskripsikan proses simulasi dengan fungsi yang khusus yaitu
transporter. Transporter flowchart modules berwarna biru (User Guide Arena,2005:82).
Berikut ini adalah beberapa modul pada Transporter Flowchart Modules.
Sebuah unit transporter spesifik dapat ditentukan atau seleksi
berdasarkan aturan. Ketika entitas tiba direquest module, maka
entitas akan dialokasikan transporter ketika salah satu tersedia.
Entitas tetap pada request module sampai unit transporter telah
mencapai stasiun entitas. Kemudian entitas bergerak keluar dari
module Request.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Request Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Transporter Name
Nama dari transporter untuk dialokasikan
Selection Rule
Peraturan untuk menentukan dimana transporter dialokasikan
ke dalam entitas. Terdiri atas Cyclical, Random, Preferred Order,
Specific Member, Largest Distance, dan Smallest Distance
Save Attribute
Menandakan nama atribut yang akan disimpan unit member
transporter terpilih
Unit Number
Menentukan unit transporter spesifik dalam transporter yang
diminta
Priority
Nilai prioritas entitas menunggu didalam modul ini untuk
segera dilakukan pemindahan jika menggunakan transporter
yang sama
Entity Location
Lokasi dimana transporter akan pindah Setelah dialokasikan
Velocity
Kecepatan transporter tersebut berjalan untuk memindahkan
entitas
Units
Satuan unit kecepatan
1.
Request Module:
Petunjuk
Queue Type
Queue Name
Set Name
Set Index
Attribute Name
Expression
Deskripsi
Jenis antrian yang digunakan untuk menahan entitas yaang
menunggu akses dari transporter. Terdiri atas, Queue, Set,
Internal, Attribute atau Expression
Nama dari antrian
Nama dari set antrian
Sebuah Index yang dimasukan kedalam set antrian
Nama Atribut yang akan dievaluasi sesuai nama antrian
Expression yang dievaluasi sesuai dengan nama antrian
Transport module mentransfer entitas pengendali ke stasiun
tujuan. Setelah penundaan waktu yang diperlukan untuk
transportasi, entitas muncul kembali dalam model di module
Station.
Contoh penggunaan: Forklift mengangkut pallet dari part ke
stasiun pemrosesan selanjutnya
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Transport Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Transporter Name
Nama dari transporter untuk dialokasikan
Unit Number
Menentukan unit transporter spesifik dalam transporter yang
diminta
Entity Destination Type Menentukan metode untuk stasiun tujuan yang spesifik.
Hanya tampil jika memilih sequence
Station Name
Nama dari stasiun
2.
Transport Module :
Attribute Name
Expression
Velocity
Units
Guided Tran
Destination Type
Station Name
Attribute Name
Intersection Name
Network Link Name
Zone
Nama dari atribut yang disimpan ke nama stasiun yang mana
entitas akan di route
Expression yang dievaluasi ke stasiun ke jaringan lokasi
dimana transporter di arahkan untuk bergerak
Kecepatan transporter tersebut berjalan untuk memindahkan
entitas
Satuan unit kecepatan
Memungkinkan spesifikasi tujuan transporter yang berbeda
beda dari tujuan entitas.
Mendefinisikan nama stasiun dengan sebuah hubungan
dimana transporter akan bergerak
Mendefinisikan nama atribut yang menyimpan nama stasiun
dengan hubungan terkait dimana transporter diarahkan akan
bergerak.
Mendefinisikan nama dari perpotongan dimana transporter
diarahkan agar bergerak.
Mendefinisikan nama dari network link dimana transporter
diarahkan agar bererak
Zona jumlah yang spesifik didalam Network Link Name
Free module melepaskan entity yang terakhir dialokasikan di
transporter unit. Jika entitas lain sedang menunggu dalam
antrian untuk diminta atau mengalokasikan transporter, maka
transporter akan diberikan kepada entitas tersebut.
Contoh penggunaan: Part menunggu dilepaskan oleh forklift
untuk diletakkan di truk pengiriman.
Daftar elemen petunjuk yang terdapat dalam Free Module:
Petunjuk
Deskripsi
Name
Nama modul yang ditampilkan pada interface.
Transporter Name
Nama dari transporter untuk dilepaskan
Velocity
Kecepatan dari conveyor saat mulai beroperasi. Nilai ini akan
menjadi kecepatan conveyor secara permanent, hingga masuk
ke module trans lainnya
Units Number
Menentukan dimana unit transporter didalam set transporter
yang akan dibebaskan
3. Free Module :
Data Module Advanced Transfer Panel
Data module advanced transfer panel adalah kumpulan objek yang ada di tampilan
lembar kerja dari model yang mendefinisikan karakteristik bermacam-macam elemen
proses. Berikut ini adalah beberapa data module advanced transfer panel.
a. Conveyor module
Conveyor module didefinisikan sebagai conveyor yang terakumulasi atau nonterakumulasi untuk membantu gerakan entitas antara stasiun. Contoh penggunaannya
adalah bottling conveyor.
b.
Segment module
Segment module menetapkan jarak antara dua stasiun pada set segmen conveyor.
Contoh penggunaannya adalah membawa part dari stasiun.
c.
Transporter module
Transporter module menetapkan perangkat free-path atau guided transporter untuk
menggerakkan entitas dari satu lokasi ke lokasi lain. Contoh penggunaannya adalah
forklift mentransfer part antar stasiun pemrosesan.
d.
Distance module
Distance module digunakan untuk menetapkan jarak perjalanan antara semua stasiun
yang dapat diakses oleh free-path transporter. Contoh penggunaannya adalah
mendefinisikan jarak forklift berjalan antara stasiun pengolahan.
e. Failure module
Failure module digunakan untuk menetapkan kondisi saat resource mengalami failure.
Ketika terjadi failure, seluruh resource (termasuk kapasitasnya) berada dalam kondisi
tidak bias dioperasikan. Failure ini dapat digunakan pada 1 resource dengan kapasitas
tertentu atau dengan beberapa unit resource dengan kapasitas berbeda dimana tiap
unit resource mengalami failure di saat yang sama.
Process Analyzer
Process analyzer alat yang mendukung dalam mengevaluasi alternatif yang disajikan
oleh eksekusi model untuk membuat, menjalankan, dan membandingkan skenario simulasi
yang berbeda, dengan demkian dapat diamati efek dari skenario yang telah diatur
sebelumnnya. Hal ini berguna untuk pengembangan model simulasi, serta pembuatan
keputusan dimana tidak dikenal dengan model, namun akrab disebut dengan menangani
solusi model simulasi. Biasanya process analyzer untuk menentukan skenario mana yang
cocok sehingga bisa mendapatkan WIP yang minimum.
Project Item pada Process Analyzer
Project items pada process analyzer adalah sebagai berikut.
1. Skenario: Sebuah koleksi kontrol dan tanggapan yang diterapkan pada model simulasi
yang diberikan. Skenario yang digunakan merupakan hasil simulasi yang berbentuk
SIMAN report. (.p)
2. Control: Input yang dianggap mempengaruhi operasi dari model dengan carayang
dapat dipantau/dilihat dalam output dari model. Contoh: resources mesin rotary dryer.
3.
4.
Response: Output yang mewakili ukuran bagaimana model dilakukan selama
menjalankan. Contoh : resources berupa hasil mixing WIP.
Chart : diagram yang digunakan untuk menampilkan output hasil simulasi. Chart yang
ditampilkan dapat berupa Hi-LO dan dapat mengidentifikasikan skenario terbaik.
Langkah-langkah Penggunaan Process Analyzer
Langkah-langkah penggunaan Process Analyzer pada Arena adalah sebagai berikut:
1. Ada dua cara memulai Process Analyzer.Pilih Start - Programs - Rockwell Software Arena - Program Analyzer. Atau buka Arena, pilih Tools - Process Analyzer
2.
3.
4.
Setelah Process analyzer dibuka, pilih File – New
Double click untuk menambahkan skenario. Skenario merupakan alternatif yang
digunakan untuk mengetahui perbaikan sistem
Pilih Browse dan cari file yang akan dianalisis dalam bentuk file (*.p). Pilih OK.
Gambar 1 Process Analyzer untuk File yang akan digunakan
5.
Selanjutnya, spesifikasi untuk Controls, Response, dan Scenarios.
a. Controls
1) Pilih Insert – Control.
2) Lalu perluas daftar kontrol Resource dan pilih Resource yang akan dikontrol
jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Untuk lebih informatif dan spesifik, tambahkan jumlah replikasinya dengan
memilih Num Reps – OK. Maka akan muncul di default dan isi replikasi yang
dibutuhkan.
Gambar 2 Scenario Properties
b.
Response
1) Pilih Insert – Response.
2) Lalu perluas daftar spesifikasi Response dan pilih Response yang akan
dikontrol jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Kotak Response kosong Arena belum dilakukannya replikasi.
Gambar 3 Scenario Controls
c.
Scenarios
1) Duplikat skenario yang ada dengan cara klik Scenario 1 lalu klik kanan
Duplikate Skenario.
2) Ulangi hingga 10 skenario.
3) Ganti nama, level kontrol, dan nomor replikasi sesuai dengan keinginan
untuk mengetahui yang paling efektif.
Gambar 4 Contoh Scenario yang Digunakan
6.
7.
Jalankan skenario. Klik Run – Go. Pilih OK Setelah muncul kotak dialog, maka akan
terlihat respon dari masing-masing skenario.
Tampilkan chart dengan cara:
1) Blok kolom skenario yang akan ditampilkan chart.
2) Plih menu insert chart.
3) Pilih jenis chart yang ingin ditampilkan.
Gambar 5 Hasil Scenario
4) Klik Next.
5) Pilih Response yang akan dimasukkan Chart.
Gambar 6 Cara Memilih Response yang Digunakan
6) Klik Next.
7) Aktifkan Identify Best Scenario dan pilih kategori yang diinginkan
Gambar 7 Chat Wizard
8.
Klik Finish.
METODOLOGI PRAKTIKUM
Diagram Alir Praktikum
Diagram Alir Praktikum dapat dilihat pada gambar 3.
Mulai
A
Studi Pustaka
Dry Run
Observasi Lapangan
Verifikasi model
B
C
tidak
Terverifikasi?
Identifikasi Masalah
ya
Penentuan Tujuan
Simulasi
Jalankan simulasi
Pembuatan Model Konseptual
(ACD)
Validasi Model
Tervalidasi?
Pengumpulan Data
Pengolahan Data
Melakukan Skenario dengan
Process Analyzer
Pemodelan Sistem dengan
software Arena
A
Menentukan
Skenario Terbaik
C
B
Analisis Hasil
Simulasi
Kesimpulan dan
Saran
Selesai
Gambar 3 Diagram alir praktikum
tidak
Prosedur Praktikum
Prosedur yang dilakukan pada paraktikum ARENA Basic ini adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah Simulasi Monte Carlo dengan Spreadsheet Excel
Langkah-langkah simulasi monte carlo dengan spreadsheet excel adalah sebagai
berikut:
1. Menyiapkan alat-alat praktikum.
2. Buka Microsoft Excel dan isikan data input seperti dibawah ini:
3. Bangkitkan bilangan random pada Excel
untuk mendapatkan data waktu proses
dengan formulasi “=RAND()”. Jumlah
bilangan random 15 data.
4.
Agar bilangan random tidak berubah maka blok bilangan random, klik kanan  Pilih
Copy dan lakukan Paste dengan Klik kanan pada F4  Pilih Paste Special centang
Value Klik Ok.
Setelah membangkitkan bilangan random, masukkan pada kisaran permintaan dengan
menggunakan “=VLOOKUP()” seperti di bawah ini.
a.
Beri nama “Lookup” pada sel B4:C10.
b.
Masukkan Fungsi
“VLOOKUP=(F4,Lookup,2)” pada sel G4.
5.
Setelah diperoleh nilai-nilai variabel input tersebut maka akan didapatkan data
lengkap untuk input simulasi dan selanjutnya tinggal melakukan simulasi.
PENGENALAN ARENA SOFTWARE
STUDY CASE 1
Suatu panggilan telepon datang mengikuti distribusi exponensial setiap 20
menit. Lalu akan dilakukan proses sortir panggilan oleh seorang customer service 1
selama 1 menit. Probabilitas panggilan dilanjutkan kepada customer service 2 adalah
80%. Jika panggilan telepon tidak dilanjutkan, maka panggilan akan diputus. Jika
disambungkan maka panggilan akan disambungkan kepada customer service.
Sambungan panggilan tersebut dilakukan secara bergantian oleh 2 orang operator
panggilan dengan lama proses berdistribusi normal yang berata-rata 1 menit dan
standard deviasi sebesar 0,2. Buatlah sistem simulasi tersebut!
Langkah-langkah pembuatan:
1. Untuk memulai nya, pertama buka program Arena 14.
2. Drag and Drop Modul Create di Model Window Canvas.
3. Double click pada modul create yang sudah dibuat, lalu pengisiannya:
a. Name
b. Entity Type
c. Type
d. Value
e. Units
f. Entities per Arrival
g. Max Arrivals
h. First Creation
Panggilan datang
call
Random (Expo)
5
Minutes
1
Infinite
0.0
4. Drag and Drop modul Proses di Model Window Canvas
5. Double click pada modul proses yang sudah dibuat, lalu pengisiannya:
a.
b.
c.
d.
e.
Name
Type
Action
Priority
Resources
f. Delay Type
g. Units
h. Allocation
i. Value
Proses sortir panggilan
Standard
Seiza Delay Release
Medium
Klik Add, kemudian:
Type: Resources
Resource Name: Customer Service
Quantity: 1
Constant
Minutes
Value Added
1
6. Drag and Drop modul Decide di Model Window Canvas
7. Double click pada modul Decide yang sudah dibuat, lalu pengisiannya:
a. Name
b. Type
c. Percent True
Sortir panggil
2-way by Chance
80%
8. Drag and Drop modul Proses di Model Window Canvas
9. Double click pada modul proses yang sudah dibuat, lalu pengisiannya:
a.
b.
c.
d.
e.
Name
Type
Action
Priority
Resources
f. Delay Type
g. Units
h. Allocation
i. Value
j. Std Dev
10. Drag and Drop modul Dispose di Model Window
Canvas
Name: Dispose 1
11. Drag and Drop modul Dispose di Model Window
Canvas
Name: Dispose 2
12. Definisikan set resource diatas. Klik pada
modul resource di basic process. Klik 0 rows
pada members di set pelayanan panggilan. Isi
resource name dengan nama operator
panggilan 1 dan operator panggilan 2.
Sambungkan panggilan
Standard
Seiza Delay Release
Medium
Klik Add, kemudian:
Type: Set
Set Name: Set pelayanan panggilan
Quantity: 1
Selection Rule: Cyclical
Save Attribute:
Normal
Minutes
Value Added
1
0.2
13. Klik Run – Run Setup:
a. Klik Replication Parameters
b. Number replications: 5
c. Replication Length: 8
d. Klik OK
14. Klik Icon Play pada toolbars, maka simulasi
akan berjalan.
STUDY CASE 2
Buatlah model simulasi sederhana yang mengilustrasikan penggunaan Action
(Seize, Delay, Release) di dalam Modul Process dengan Modul Seize, Delay, Release
pada Advance Process berikut.
Model A
Terdapat dua proses yaitu proses 1 dan proses 2. Proses 1 dilakukan oleh dua
operator yaitu resource 1 dan resource 2. Sedangkan proses 2 dilakukan oleh
resource 2 saja. Simulasikan dalam waktu 30 menit. 1 Replikasi.
Model B
Terdapat tiga proses yaitu proses 1, proses 2 dan proses 3. Proses 1 dilakukan oleh
dua operator yaitu resource 1 dan resource 2. Proses 2 dilakukan oleh resource 1
saja. Proses 3 dilakukan oleh resource 2 saja. Simulasikan dalam 30 menit, 1
replikasi.
STUDY CASE 3
Perusahaan PT. X merupakan perusahaan di bidang pembuatan sparepart mesin
sepeda motor. Pertama, kedatangan mesin di stasiun permesinan yang kedatangan
setiap 10 menit, masing-masing terdapat 10 mesin yang masuk ke dalam sistem. Mesin
dijadwalkan akan terjadi 5 kali kedatangan. Setelah itu, mesin sepeda motor dilakukan
tester dengan menggunakan mesin tester dan operator tester dengan waktu 3 menit.
Setelah itu, operator tester melanjutkan proses selanjutnya yaitu pembersihan mesin
dengan waktu 2 menit yang menghasilkan mesin siap rakit. Setelah mesin sepeda motor
telah dibersihkan, akan langsung dikirimkan ke stasiun perakitan oleh conveyor dengan
kecepatan 2 m/s sejauh 10 meter. Lalu dilakukan proses packing mesin yang dilakukan
manual oleh operator packaging dan mesin packaging selama 7 menit. Setelah itu
sepeda motor jadi dapat dikirim ke gudang.
Note: Diperhatikan penggunaan fungsi (seize, delay,release) dan proses module serta
diperhatikan penggunaan transport module.
1.
Langkah-langkah Pembuatan Model Arena
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam praktikum ini adalah:
a. Membuka software Arena.
b. Memulai project baru. Untuk memulai pembuatan file dilakukan dengan membuat
seebuah lembar baru dengan mengklik icon new atau file-new (
atau CTRL + N).
Secara otomatis akan diberi nama Model 1 dengan ekstensi .doe jika disimpan. Nama
tersebut dapat diubah pada saat menyimpan model. Tampilan dapat diperbesar
dengan menekan
disudut kanan atas.
c. Pada toolbar sebelah kiri terdapat basic process panel yang secara otomatis akan
terbuka apabila Arena dijalankan.
d. Buatlah model seperti gambar dibawah ini:
e. Pertama, untuk membuat kedatangan mesin di stasiun permesinan yang
kedatangan setiap 10 menit , masing-masing terdapat 10 mesin yang masuk
kedalam sistem. Mesin dijadwalkan akan terjadi 5 kali kedatangan pakailah create
module.
Lalu setelah membuat create module buatlah station module untuk
mendeklarasikan stasiun permesinan dengan isi sebagai berkut:
f. Setelah itu, mesin sepeda motor dilakukan tester dengan menggunakan mesin
tester dan operator tester dengan waktu 3 menit. Setelah itu, operator tester
melanjutkan proses selanjutnya yaitu pembersihan mesin dengan waktu 2 menit
yang menghasilkan mesin siap rakit.
Maka pertama-tama kita harus memasukan resource terlebih dahulu menggunakan
seize module yaitu Mesin Tester dan Operator Tester.
Untuk memasukan waktu proses, kita akan menggunakan Delay Module.
Karena Operator Tester tetap melanjutkan proses Pembersihan, maka resource
yang harus dilepas adalah hanya Mesin Tester sedangkan operator masih harus
ada disistem. Maka menggunakan Release Module sebagai berikut.
Setelah itu, operator tester melanjutkan proses selanjutnya yaitu pembersihan
mesin dengan waktu 2 menit yang menghasilkan mesin siap rakit. Karena Resource
sudah ada di sistem, maka tidak perlu melakukan seize lagi.
Setelah proses Pembersihan telah selesai, maka kita perlu melepaskan semua
resource yang ada.
Karena hasil dari proses diatas merupakan entitas baru, yaitu Mesin Siap
Packaging maka memakai Assign Module untuk mendeklarasikan entitas baru.
g. Setelah mesin sepeda motor telah dibersihkan, akan langsung dikirimkan ke
stasiun perakitan oleh conveyor dengan kecepatan 2 m/s sejauh 10 meter. Maka
pertama-tama kita harus mendeklarasikan access module untuk mengalokasikan
conveyor di sistem.
Lalu kita menggunakan Convey Module, untuk memerintahkan conveyor untuk
mengambil entitas tersebut dan mengirimkan ke stasiun yang dituju.
Note: untuk mengisi Station Name, untuk memudahkan, kita harus membuat station
tujuan terlebih dahulu untuk mengurangi peluang kesalahan.
h. Setelah mesin sepeda motor telah dibersihkan, akan langsung dikirimkan ke
stasiun perakitan oleh conveyor dengan kecepatan 2 m/s sejauh 10 meter.
Sebelum melanjutkan, kita harus mengatur ketentuan-ketentuan yang ada di
conveyor yang terdapat pada Conveyor Data Module sebagai berikut. Lalu kita atur
kecepatan conveyor 2 m/s.
i. Setelah langkah tersebut kia juga harus mendeklaraskan berapa jarak dari stasiun
Permesinan dan stasiun Packaging dengan menggunakan Segment Data Module.
Beginning Station kita isikan Stasiun Permesinan, dan klik bagian Next Station untuk
tujuannya. Lalu isikan Station Packaging, dan Length nya sejarak 10 meter.
j. Lalu untuk melepaskan conveyor dari entitas maka kita perlu melepaskan conveyor
mengunakan Exit Module.
k. Lalu dilakukan process packing mesin yang dilakukan manual oleh operator
packaging dan mesin packaging selama 7 menit.
l. Lalu kita perlu mendeklarasikan entitas barang jadi untuk dapat mengetahui hasil
analisis output dari produk jadi dengan mengunakan Assign Module.
m. Lalu Box Mesin Jadi dikirimkan ke gudang menggakan module dispose.
PRAKTIKUM SOFTWARE ARENA
GAMBARAN SISTEM
Perusahaan PT Samodra Elektronik adalah suatu perusahaan yang bergerak pada
bidang manufaktur pembuatan televisi perusahaan ini beroperasi dari pukul 8 pagi hingga
pukul 5 sore dan istirahat pada pukul 12 hingga pukul 1 siang. Bahan yang digunakan dalam
pembuatan televisi adalah elektronik dan layar yang berada pada station perakitan.
Sedangkan untuk kedatangan frame berada pada station frame. Setiap kedatangan
elektronik terdapat 1 buah elektronik yang datang dalam selang EXPO (1.27) menit dengan
maksimal 225 kali kedatangan. Setiap kedatangan layar terdapat 1 buah layar dalam selang
EXPO (1.15) menit dengan maksimal 200 kali kedatangan. Setiap kedatangan frame
terdapat 1 buah frame dalam selang EXPO (1.2) menit dengan maksimal 100 kali
kedatangan.
Pada station perakitan untuk 1 perangkat elektronik terdiri dari 3 entitas elektronik
yang digabungkan di proses penyolderan selama 5 menit yang dilakukan oleh 1 operator
penyolderan dan 1 mesin solder. Mesin solder dapat beroperasi 60 menit sekali run-time
dan membutuhkan 5 menit untuk down-time agar dapat beroperasi lagi. Layar yang datang
di station perakitan terlebih dahulu akan dipisahkan dengan pembungkusnya oleh 1
operator pemisahan selama Triangular (0.5,1,1.5) menit. Selanjutnya akan digabungkan
dengan perangkat elektronik dalam proses penggabungan oleh 2 operator penggabungan
secara bergantian selama 10 menit. TV setengah jadi tersebut kemudian akan dikirimkan
ke station subassembly menggunakan conveyor. Kecepatan conveyor tersebut 1 m/sec. Jarak
dari station perakitan ke station subassembly adalah 25 m. Pada station frame terdapat
kedatangan entitas frame, kemudian dikirim ke station subassembly dengan forklift yang
berkecepatan 1 m/sec ketika tidak memuat beban dan 0.5 m/sec ketika memuat beban.
Jarak antara stasiun frame hingga station subassembly adalah 10 meter. Entitas TV setengah
jadi dan frame yang telah sampai di stasiun subassembly kemudian digabung mejadi produk
akhir TV jadi dalam proses pemasangan oleh 1 orang operator dengan waktu Uniform
(10,12) menit.
Setelah itu, produk jadi segera dikirim ke gudang secara manual material handling
dengan waktu sekitar 2 menit dari station subassembly ke station pergudangan. Pada station
pergudangan terdapat proses packaging TV dengan kardus, dimana dalam 1 hari kerja
tersedia 100 kardus. Proses packaging dilakukan oleh operator packaging dan mesin
packaging selama Triangular (4,5,6) menit yang kemuian disimpan di gudang.
Keuntungan 1 produk telesivi adalah Rp 250.000. Biaya operasional yang dikeluarkan
oleh perusahaan meliputi holding cost sebesar Rp 200, value added cost Rp 500, waiting cost
Rp 100, biaya operator sebesar Rp 50.000/jam dan biaya permesinan Rp 30.000 setiap kali
digunakan.
No.
Activity
1
Proses Penyolderan
2
Proses Pemisahan
3
4
5
Proses pemggabungan
elektronik dan layar
Proses pemasangan
frame
Proses Packaging
Tabel x.x Daftar Aktivitas Sistem
Time
Resource
Operator
5 menit
penyolderan dan
mesin solder
TRIA(0.5,
Operator pemisahan
1,1.5) menit
2 Operator
5 menit
penggabungan
UNIF(10,12)
Operator
menit
pemasangan
TRIA (4,5,6)
Operator packaging
menit
dan mesin packaging
Next Activity
Proses pemggabungan
elektronik dan layar
Proses pemggabungan
elektronik dan layar
Proses pemasangan
frame
Proses Packaging
Selesai
FLOWCHART SYSTEM
Mulai
Perangkat
elektronik
Layar
Penyolderan
Pemisahan
Frame
Kardus
Penggabungan
elektronik dan layar
Pemasangan frame
Packaging
TV siap jual
Selesai
ALGORITMA PROGRAM
1.
Mulai
2.
Kedatangan entitas elektronik (mengunakan modul create)
3.
Kedatangan entitras layar (mengunakan modul create)
4.
Pendefinisian station perakitan (menggunakan modul station)
5.
Pemilihan jenis entitas, jika entitas elektronik maka ke dilanjutkan langkah 6 dan jika
entitas layar dilanjutkan ke langkah 12 (menggunakan modul decide)
6.
Entitas masuk ke submodel (menggunakan submodel)
7.
Dikumpulkan 3 entitas elektronik untuk dilakukan proses penyolderan
(menggunakan modul batch)
8.
Entitas elektronik mengikat operator penyolderan dan mesin solder (menggunakan
modul seize)
9.
Entitas elektronik mengalami proses penyolderan (menggunakan modul delay)
10. Entitas elektronik melepas operator penyolderan dan mesin solder (menggunakan
modul release)
11. Pendefinisian entitas perangkat elektronik (menggunakan modul assign)
12. Entitas layar mengalami proses pemisahan (menggunakan modul process)
13. Definisi proses pemisahan (menggunakan modul separate)
14. Satu bagian menjadi layar LED (menggunakan modul assign)
15. Satu bagian yang lain menjadi pembungkus (menggunakan modul assign)
16. Pembuangan entitas pembungkus (menggunakan modul dispose)
17. Menggabungkan perangkast elektronik dengan layar LED (menggunakan modul
batch)
18. Proses penggabungan (menggunakan modul process)
19. Pendefinisian entitas TV setengah jadi (menggunakan modul assign)
20. Menugaskan unit conveyor untuk membawa entitas TV setengah jadi ke station
subassembly (menggunakan modul acces)
21. Memindahkan entitas TV setengah jadi ke stasiun subassembly (menggunakan modul
convey)
22. Kedatangan frame (menggunakan modul create)
23. Pandefinisian station frame (menggunakan modul station)
24. Menahan entitas frame dalam sebuah antrian (menggunakan modul hold)
25. Mengalokasikan transporter untuk pemindahan entitas frame ke station subassembly
(menggunakan modul request)
26. Memindahkan entitas frame menggunakan transporter ke station subassembly
(menggunakan modul transport)
27. Pendefinisian station subassembly (menggunakan modul station)
28. pemilihan jenis entitas (menggunakan modul decide )
29. Melepaskan entitas TV setengah jadi dari conveyor (menggunakan modul exit)
30. Melepaskan entitas frame yang dialokasikan pada transporter (menggunakan modul
free)
31. Melepaskan entitas frame yang ditahan (menggunakan modul signal)
32. Mencocokan frame dengan TV setengah jadi (menggunakan modul match)
33. Menggabungkan frame dengan TV setengah jadi (menggunakan modul batch)
34. Proses pemasangan frame dengan TV setengah jadi (menggunakan modul process)
35. Pendefinisian entitas baru TV jadi (menggunakan modul assign)
36. Memindahkan entitas TV jadi dengan resource selalu tersedia menuju station gudang
(menggunakan modul route)
37. Pendefinisian station pergudangan (menggunakan modul station)
38. Kedatangan entitas kardus (mengunakan modul create)
39. Inspeksi kardus, jika kardus baik maka dilanjutkan ke langkah 40 dan jika kardus
cacat dilanjutkan ke langkah 41 (menggunakan modul decide)
40. Menggabungkan TV jadi dengan kardus (menggunakan modul batch)
41. Pembuangan entitas kardus cacat (menggunakan modul dispose)
42. Proses packaging (menggunakan modul process)
43. Pendefinisian entitas baru TV siap jual (menggunakan modul assign)
44. Mengeluarkan entitas dari sistem (menggunakan modul dispose)
45. Selesai
LANGKAH PEMBUATAN
Langkah yang perlu dilakukan dakam pembuatan model ini, sebagai
berikut :
1. Menjalankan Arena dan memulai project baru dengan CTRL + N atau file – New
akan membuka workspace yang baru.
2. Sipakan Advance Transfer Panel denganklik File -> Templete Attach, pilih
AdvancedTransfer.tpo dan AdvancedProcess.tpo.
3. Selanjutnya buat module create, station, process, seize, delay, release, assign,
batch, match, decide, request, transport, free, acsess, convey, exit, dan dispose.
Seperti gambar berikut :
Gambar xx Model simulasi pembuatan TV
4. Modul create
Perusahaan PT Samodra Elektronik adalah suatu perusahaan yang bergerak pada
bidang manufaktur pembuatan televise. Bahan yang digunakan dalam pembuatan
televisi adalah elektronik dan layar yang berada pada station perakitan. Sedangkan
mendifinisikan kedatangan. Pada modukl create, lengkapi kolom dengan
keterangan sebagai berikut :
a. Isi Name: kedatangan perangkat elektronik
b. Isi entity type : alektronik
c. Pada kolom time between arrivalsdiisi dengan keterangan sebagai berikut :
Type : Expression
Expression : EXPO(1.27)
Units : minutes
Entities Per Arrival : 1
Max Arrival : 225
First Creation : 0.0
d. Kemudian klik ok
Pada modul create kedatangan layar lengkapi kolom dengan keterangan sebagai
berikut :
a. Isi Name: kedatangan layar
b. Isi entity type : layar
c. Pada kolom time between arrivals
diisi dengan keterangan sebagai
berikut :
Type : Expression
Expression : EXPO(1.15)
Units : minutes
Entities Per Arrival : 1
Max Arrival : 225
First Creation : 0.0
d. Kemudian klik ok
Sedangkan pada modul create kedatangan frame lengkapi kolom dengan
keterangan sebagai berikut :
a. isi Name: kedatangan frame
b. Isi entity type : frame
c. Pada kolom time between arrivals diisi dengan keterangan sebagai berikut :
Type : Expression
Expression : EXPO(1.2)
Units : minutes
Entities Per Arrival : 1
Max Arrival : 100
First Creation : 0.0
d. Kemudian klik ok
5. Modul station
Kedatangan perangkat elektronik dan layar
berada pada station perakitan. Maka pilih
module station untuk mendifinisikan
station. Lengkapi kolom yang ada dengan
keterangan sebagai berikut :
a. Isi: Name Station perakitan
b. Isi Station Type : Station
c. Isi Station Name : Station perakitan
d. Kemudia klik ok
Sedangkan frame berada pada station
frame. Lengkapi kolom yang ada dengan
keterangan sebagai berikut :
a. Isi Name : Station frame
b. Isi Station Type : Station
c. Isi Station Name : Station frame
d. Kemudia klik ok
6. Module decide
Untuk modul decide, klik dua kali pada modul terebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog di bawah
ini dengan isian sebagai berikut :
a. Name : Decide 1
b. Type : 2-way by Condition
c. If : Entity Type
d. Named : elektronik
e. Klik Ok
7. Submodel
Untuk melakukan penyederhanaan model, kemudian dimasukkan submodel ke dala
model arena dengan cara klik icon (submodel) pada toolbar standard di jendela
Arena. Kemudian, klik dua kali pada
submodel, kemudian masukkan model
yang akan dibuat.
Berikut ini merupaka layout dari isi
submodel 1.
8. Modul Batch
Untuk menggabungakn komponen elektronik menggunakan module batch. Isis
kolom tersebut dengan keterangan sebagai
berikut :
a. Name : Batch 3 elektronik
b. Type : Permanent
c. Batch size : 3
d. Save Criterion : last
e. Rule : any Entity
f. Representative Entitiy Type :
g. Klik Ok
9. Module seize
Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai berikut :
a. Name : seize penyolderan
Allocation : Value added
b. Resources :
Tambahkan 2 resource berupa mesin
dan operator penyolderan pada kolom
resources dengan klik add. Pada type
pilih resource. Pada resource name
isi dengan operator mesin solder.
Pada quantity isi 1. Kemudian klik add kembali, pada type pilih resource.
Pada resource name isikan dengan mesin solder, dengan quantity 1. Klik Ok.
c. Priority : medium (2)
d. Queu Type : Queue
e. Queue Name : Seize penyolderan.Queue
f. Kemudian Klik Ok.
10. Module Delay
Waktu proses penyolderan memiliki waktu selama 5 menit. Pilih delay module
untuk mendifinisikan waktu proses penyolderan. Isi kolom tersebut dengan
keterangan sebagai berikut :
a. Name : delay penyolderan
b. Allocation : value added
c. Delay time : 5
d. Units : minute
e. Kemudian klik Ok
11. Module release
Setelah dilakukan proses penyolderan yang dilakukan mesin solder dan operator
penyolderan dilepas dari entitas. Maka menggunakan module release untuk
melepaskan resource. Isi kolom tersebut dengan keterangan sebagai berikut :
a. Name : Release penyolderan
b. Tambahkan 2 resource berupa mesin
dan operator penyolderan pada
kolom resources dengan klik add.
Pada type pilih resource. Pada
resource name isi dengan operator
mesin solder. Pada quantity isi 1.
Kemudian klik add kembali, pada
type pilih resource. Pada resource
name isikan dengan mesin solder, dengan quantity 1. Klik Ok.
c. Kemudian klik Ok
12. Module assign
Untuk module assign, klik dua kali pada modul tersebut sehinnga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan isian sebagai berikut :
a. Name : assign perangkat elektronik
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan
dengan Perangkat elektronik siap
gabung. Dengan New Value perangkat
elektronik siap gabung + 1. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Attribute. Dengan Attribute Name
penggabungan elektronik dan layar. New value isikan dengan perangkat
elektronik siap gabung. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entyty Type. Isikan entity type dengan perangkat elektronik. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type pilih
entity picture. Pilih entity picture dengan Picture.Van. Klik Ok.
c. Kemudian klik Ok.
13. Module batch
Untuk modul batch, klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog berikut dengan isian sebagai berikut:
a. Name: Batch elektronik dan layar LED
b.
Type: Permanent
c.
Batch Size: 2
d.
Save Criterion: Last
e.
Rule: by attribute
f.
Attribute Name: penggabungan
elektronik dan layar
g.
Representative Entity Type:
h.
Klik OK
14. Module Proses
Untuk modul process , klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut:
a. Isi Name: Proses Penggabungan elektronik dan layar
b.
Pada kolom type pilih standard
c.
Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
d.
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar
kotak dialog Resources. Pada pilihan
Type, pilih Set. Pada Resource Name
isikan dengan Operator penggabungan 1,
dengan quantity 1. Pada selection rule
pilih cyclical. Lalu klik Ok.
Delay Type: Constant
e.
Units: Minutes Allocation: Value Added Value(Mean): 10
Centang Report Statistic
f.
Klik OK
15. Module assign
Untuk module assign, klik dua kali pada modul
tersebut sehinnga terlihat kotak dialog dan
lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan isian
sebagai berikut :
a. Name : assign TV setengah jadi
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Entyty
Type. Isikan entity type dengan perangkat
elektronik. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type pilih
entity picture. Pilih entity picture dengan Picture.Van. Klik Ok.
c. Kemudian klik Ok.
16. Module access
Setelah penggabungan elektornik dan layar menjadi TV setengah jadi, kemudian
akan dikirimkan ke station subassembky Untuk mendefinisikan conveyor
menggunakan module access. Klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat
kotak dialog dan lengkapi kotak dialog
tersebut dengan isian sebagai berikut.
a.
Isikan Name: Access 1
b.
Conveyor Name: Conveyor 1
c.
#of cells: 1
d.
Queu Type : Queue
e.
Queu Name : Access 1.Queue
f.
Lalu klik Ok
17. Module Convey
Setelah mendefinisikan access maka langkah selanjutnya adalah mendefinisikan
pengiriman
entitas
menggunakan
conveyor
dan
menentukan
tujuannya
menggunakan modul convey. Klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat
kotak dialog dan lengkapi kotak dialog
tersebut dengan isian sebagai berikut.
a.
Name: Convey 1
b.
Conveyor Name: Conveyor 1
c.
Destination Type: Station
d.
Station Name: Station subassembly
e.
Klik OK
Setelah itu definisikan Data Modul Conveyor dan Segment. Pada Data Modul Conveyor
isikan tabel sebagai berikut.
a.
Velocity: 1
Units: Per Second Sedangkan pada Data Modul Segment isikan tabel sebagai berikut
b.
Beginning Station: Station Perakitan
c.
Next Station: Station Subassembly
d.
Length: 25
18. Module proses
Untuk modul process pemisahan , klik dua kali pada modul tersebut sehingga
terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai
berikut:
a. Isi Name: Proses pemisahan
b.
Pada kolom type pilih standard
c.
Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar
kotak dialog Resources. Pada pilihan
Type, pilih Resource. Pada Resource
Name isikan dengan Operator pemisah,
dengan quantity 1. Lalu klik Ok.
d. Delay Type: Triangular
Units: Minutes Allocation:Value Added minimum : 0.5 Value(Most likely): 1
Maximum : 1.5
e. Centang Report Statistic
f. Klik OK
19. Module separate
Untuk module separate , klik dua kali
pada modul tersebut sehingga terlihat
kotak dialog dan lengkapi kotak dialog
dibawah ini dengan isian sebagai
berikut:
a. Name : separate layar
b. Type : duplicate original
c. Percent cost to duplicates (0-100) :
50
d. #of duplicates : 1
e. Lalu klik Ok.
20. Module assign
Setelah melakukan separate gunakan module assign pada arrow original. Dengan
melengkapi kotak dialog dibawah ini:
a. Name : assign layar LED
b. Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Assignments. Pada pilihan
Type, pilih Variable. Pada Variable
Name isikan dengan Layar LED siap
gabung. Dengan New Value Layar
LED siap gabung + 1. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Assignments. Pada pilihan
Type, pilih Attribute. Dengan
Attribute Name penggabungan elektronik dan layar. New value isikan dengan
layar LED siap gabung. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entyty Type. Isikan entity type dengan layar LED. Klik OK. Klik Add, lalu akan
keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type pilih entity picture. Pilih
entity picture dengan picture.Telephone. Klik Ok.
c. Kemudian klik Ok
21. Module assign
Setelah melakukan separate pada arrow
original, kemudian definisikan module
assign pada arrow duplicate. Dengan
melengkapi kotak dialog dibawah ini:
a. Name : assign pembungkus layar
b. Assigments
Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Assignments. Pada pilihan
Type, pilih Entyty Type. Isikan entity
type dengan layar LED. Klik OK. Klik
Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type pilih entity picture. Pilih entity picture
dengan picture.Telephone. Klik Ok.
c. Kemudian klik Ok
22. Module dispose
Selanjutnya pembungkus layar menuju pembuangan dengan mendefinisikan modul
dispose. klik dua kali pada modul tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan
lengkapi kotak dialog di bawah ini dengan
isian sebagai berikut:
a.
Isikan Name: dispose pembuangan
b.
Klik OK
23. Module hold
Setelah membuat kedatngan frame yang berada pada station frame kemudian pilih
module hold, dengan mengisi dialog box seperti dibawah ini :
a. Name: Hold 1
b.
Type: Waif for Signal
c.
Wait for value : 2
d.
Limit : 2
e.
Queue type : queue
f.
Queue name : Hold1.Queue
g.
Klik OK
24. Module request
Kemudian frame di kirim ke stasiun subassembly dengan menggunakan forklift.
Kecepatan dari forklift tersebut adalah 1 m/sec. Jarak antara stasiun pemanasan hingga
station pencetakan adalah 15 meter. Maka didefinisikan menggunakan module request
untuk memanggil agar transporter siap mengirimkan entitas. Isi kolom tersebut
dengan keterangan sebagai berikut:
a.
Name isi dengan Request 1
b.
Transporter Name isi dengan forklift
c.
Selection Rule pilih Cyclical
d.
priority pilih High(1)
e.
entity location : Entity.Station
f.
Velocity: 1 dan pada kolom Units pilih Per
minute
g.
Queue Type : Queue
h.
Queue Name : Request1. Queue
i.
Lalu klik Ok.
Setelah itu definisikan Data Modul Transporter dan
Distance.
Pada Data Modul Transporter isikan tabel sebagai berikut.
a.
Number of units: 1
b.
Type: Free path
c.
Velocity: 1.0
d.
Units: Per Second
25. Modul station
Langkah
selanjutnya
adalah
mendefinisikan
station pencetakan. Klik dua kali pada modul
tersebut sehingga terlihat kotak dialog dan
lengkapi kotak dialog tersebut dengan isian
sebagai berikut.
a.
Isikan Name: Station Subassembly
b.
Station Type: Station
c.
Station Name: Station subassembly
26. Module decide
Selanjutnya membuat decide. Klik dua kali pada modul danlengkapi kotak dialog
tersebut dengan isian sebagai berikut :
a. Name : Decide entitas TV
b. Type : 2-way by condition
c. If : entity type
d. Named : tv setengah jadi
e. Lalu klik ok.
27. Module exit
Pada arrow true definisikan module exit. Klik dua kali pada modul dan lengkapi
kotak dialog tersebut dengan isian sebagai berikut :
a. Name : exit 1
b. Conveyor name : conveyor 1
c. Lalu klik Ok.
28. Module Free
Pada false definisikan module free. Klik dua kali pada modul dan lengkapi kotak
dialog tersebut dengan isian sebagai berikut :
a. Name : free 1
b. Transporter name : forklift
c. Lalu klik Ok.
Kemudian definisikan module assign, dengan mengisi kotak dialog sebagai berikut
:
a. Name : assign penggabungan TV
b. Assigments
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Attribute. Isikan Attribute Name dengan penggabungan tv dan frame, dan
new value dengan 1 Klik OK.
c. Kemudian klik Ok.
29. Module signal
Setelah mendifinisikan module exit, selanjutnya definisikan module signal. Klik
dua kali pada modul dan lengkapi kotak dialog tersebut dengan isian sebagai
berikut :
a. Name : signal 1
b. Signal value : 1
c. Limit : 2
d. Kemudian klik ok.
30. Module assign
Klik dua kali pada modul assign dan lengkapi kotak dialog tersebut dengan isian
sebagai berikut :
d. Name : assign penggabungan TV
e. Assigments
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Attribute. Isikan Attribute Name dengan
penggabungan tv dan frame, dan new value dengan 1 Klik OK.
f. Kemudian klik Ok
31. Module match
Setelah melakukan assign kemudian klik dua kali
pada module match dengan mengisi kotak dialog
sebagai berikut :
a. Name : Match TV dan frame
b. Number of match : 2
c. Type : based on Attribute
d. Attribute Name : penggabungan TV dan frame
e. Lalu klik OK.
32. Module batch
Setelah melakukan match kemudian klik dua kali pada kodule batch dengan
mengisi kotak dialog sebagai berikut :
a. Name : batch tv dan frame
b. Type : permanent
c. Batch size : 2
d. Save criterion : Last
e. Rule : any entity
f. Kemudian klik ok.
33. Module process
Setelah melakukan batch kemudian dilanjutkan
dengan process, klik dua kali pada module dan isi
kotak dialog sebagai berikut :
a. Isi Name: Proses Pemasangan frame
b. Pada kolom type pilih standard
c. Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Resources. Pada pilihan Type, pilih
Resource. Pada Resource Name isikan
dengan Operator pemasangan, dengan
quantity 1. Klik ok
d. Delay Type: Uniform
Units: Minutes Allocation:Value Added Minimum: 10 maximum : 12
e. Centang Report Statistic
b. Klik OK
34. Module assign
Setelah melalui proses pemasangan frame, klik dua kali pada module assign dan
isiakan kotak dialog sebagai berikut :
a. Name : assign tv jadi
b. Assignments:
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Variable.
Pada Variable Name isikan dengan TV siap pack
Dengan New Value TV siap pack + 1. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih Attribute.
Dengan Attribute Name antri packaging. New
value isikan dengan TV siap pack. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entyty Type. Isikan entity type dengan TV jadi. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type pilih
entity picture. Pilih entity picture dengan Picture.Box. Klik Ok.
c. Kemudian klik Ok.
35. Module Route
Kemudian klik dua kali pada module route dengan mengisi kotak dialog sebagai
berikut :
a. Name : Route 1
b. Route name : 2
c. Units : minutes
d. Destination type : station
e. Station name : station pergudangan
36. Module station
Kemudian definisikan module statition pergudangan.
Klik dua kali pada module kemudia isi sebagai berikut :
a. Name : station pergudangan
b. Station type : station
c. Station name : station pergudangan
d. Kemudian klik Ok.
37. Module create
Kedatangan kardus untuk packaging tv, klik dua kali kemudian isikan kotak dialog
sebagai berikut :
a. Name : kedatangan kardus
b. Entity type : kardus
c. Type : constant
d. Value : 1
e. Unit : days
f. Entities per Arrival : 100
g. Max Arrivals : 1
h. Kemudian klik Ok.
38. Module decide
Setelah mendifinisikan kedatangan kardus, kemudia dilakukan inspeksi pada
kardus, klik dua kali module decide dan isikan kotak dialog sebagai berikut :
a. Name : decide inspeksi kardus
b. Type : 2-way by Chance
c. Percent True (0-100) : 90
d. Kemudian klik Ok.
39. Module assign
Untuk kardus yang telah lolos inspeksi maka definisikan assign kardus baik, klik
dua kali module assign dan isikan kotak dialog sebagai berikut :
a. Name : assign tv jadi
b. Assigments :
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan dengan
kardus siap pack Dengan New Value
kardus siap pack + 1. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Attribute. Dengan Attribute Name antri
packaging. New value isikan dengan kardus siap pack. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entyty Type. Isikan entity type dengan kardus baik. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type pilih
entity picture. Pilih entity picture dengan Picture.Truck. Klik Ok.
c. Kemudian klik Ok.
Kemudian untuk kardus yang tidak lolos inspeksi definisikan module dispose klik
dua kali pada module dan mengisikan sebagai berikut name : dispose kardus
cacat.
40. Module batch
Setelah dilakukan assign kardus baik kemudian dilakukan batch dengan TV jadi
pada station pergudangan. Klik dua kali pada module batch dan isikan kotak dialog
sebagai berikut :
a. Name : batch 4
b. Type : permanent
c. Batch size : 2
d. Save criterion : last
e. Rule : by attribute
f. Attribute name : antri packaging
g. Lalu klik Ok.
41. Module process
Untuk modul process packaging, klik dua kali pada modul tersebut sehingga
terlihat kotak dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai
berikut:
a. Name: Proses packaging
b. Pada kolom type pilih standard
c. Pada kolom Logic, diisi sebagai berikut:
Action: Seize Delay Release
Priority: Medium(2)
Resources: Klik Add, lalu akan keluar kotak
dialog Resources. Pada pilihan Type, pilih
Resource. Pada Resource Name isikan
dengan mesin packaging, dengan quantity
1. Lalu klik Ok. Klik Add, lalu akan keluar
kotak dialog Resources. Pada pilihan Type, pilih Resource. Pada Resource
Name isikan dengan operator packaging, dengan quantity 1. Lalu klik Ok.
d. Delay Type: Triangular
Units: Minutes Allocation:Value Added minimum : 4 Value(Most likely): 5
Maximum : 6
e. Centang Report Statistic
f. Klik OK
42. Module assign
Setelah dilakukan proses packaging kemudian entitas di assign menjadi assign
packaging, klik dua kali pada modul assign dan isi kotak dialog sebagai berikut :
a. Name : assign packaging
b. Assigments :
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan dengan
keuntungan. Dengan New Value keuntungan
+ 2500. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Entyty Type. Isikan entity type dengan TV siap
jual. Klik OK.
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog Assignments. Pada pilihan Type pilih
entity picture. Pilih entity picture dengan Picture.Envelope. Klik Ok.
c. Kemudian klik Ok.
43. Module dispose
Selanjutnya TV siap jual dengan mendifinisikan module dispose, isikan name:
dispose siap jual. Lalu klik Ok.
44. Module create
Untuk module create, klik dua kali pada modul tersebut sehingga muncul kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut :
a. Name : perhitungan
b. Entity type : Entity 1
c. Pada kolom Time Between Arrivals dapat diisi debagia berikut :
Type : random(Expo)
Value : 1
Units : Hours
Entities per arrival : 1
Max Arrivals : 1
First creation : tfin
d. Kemudian klik ok
45. Module assign
Untuk module assign, klik dua kali pada modul tersebut sehingga muncul kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut :
a. Name : assign net profit
b. Assigments
Klik Add, lalu akan keluar kotak dialog
Assignments. Pada pilihan Type, pilih
Variable. Pada Variable Name isikan dengan
net profit. Dengan New Value keuntungan –
total.systemcost. Klik OK.
46. Module record
Untuk module record, klik dua kali pada modul tersebut sehingga muncul kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut :
a. Name : record keuntungan harian
b. Type : Count
c. Value : net profit
d. Counter Name : Record keuntungan harian
e. Kemudian klik Ok.
47. Module dispose
Untuk module dispose, klik dua kali pada modul tersebut sehingga muncul kotak
dialog dan lengkapi kotak dialog dibawah ini dengan isian sebagai berikut :
a. Name : dispose perhitungan
b. Kemudian klik Ok.
48. Mendefinisikan biaya pada
resources, pada project bar
terdapat basic process panel,
kemudian
klik
resources,
isikan biaya operator sesuai
dengan
ditentukan
biaya
yang
untuksetiap
operator dan mesin yang
ada.
Setelah itu mendefinisikan jam kerja
resource pada schedule spread sheet,
dimana pada project bar terdapat basic
process panel, kemudian klik
schedule,isikan Name sesuai dengan
gambar disamping, kemudian klik
durations maka akan muncul
gambar seperti disamping  isikan
sesuai capacity resources 
kosongkan pada kotak kelima sesuai
gambar. Lalu klik resources di basic
process panel, klik tab type Based on Schedule. Lalu klik tab Schedule Name
“Schedule 1”.
49. Untuk melihat jumalh produk yang keluar dari sistem, maka pilih variable pada
toolbar, isikan :
a. Expression: Net proffit
b. Format: ****
c. Klik OK
50. Untuk melihat net profit, maka pilih variable pada toolbar, isikan:
a. Expression: Net proffit
b. Format: ****
c. Klik OK
51. Menampilkan animasi untuk resource, dengan klik icon resource pada toolbar
standard
sepertidi samping ini.
Kemudian muncul jendela seperti di bawah ini, kemudian isikan :
a. Identifier : Mesin Solder
b.
Pada style, atur gambar yang diinginkan untuk
kondisi Idle, Busy, Inactive, dan Failed.
c.
Klik OK
Kemudian buat lagi animasi untuk resource
dengan cara seperti diatas.
a. Identifier : operator pemasangan
b.
Pada style, atur gambar yang diinginkan untuk
kondisi Idle, Busy, Inactive, dan Failed.
c.
Klik OK
52. Failure
Mesin solder dapat beroperasi 60 menit sekali run-time dan membutuhkan 5 menit
untuk down-time agar dapat beroperasi lagi. Untuk mendefinisikan down-time pada
suatu resource, pada Advanced Process, pilih Failure dan isikan sebagai berikut:
a.
Isikan Name: Failure 1
b.
Type: Time
c.
Up Time: EXPO (60)
d.
Up Time units: minutes
e.
Down Time: EXPO (50)
f.
Down Time units: minutes
g.
Uptime in this state only : -
53. Menampilkan shortcut view dengan cara zoom bagian yang ingin ditampilkan,
pada toolbar pilih view, kemudian pilih named views, kemudian pilih add untuk
mengisikan shortcut.
Langkah-langkah Penggunaan Process Analyzer
Langkah-langkah penggunaan Process Analyzer pada Arena adalah seagai berikut :
1.
Untuk memulai Process Analyzer buka Arena, pilih Tools - Process Analyzer
2.
Setelah Process analyzer dibuka, pilih File – New
3.
Double click untuk menambahkan skenario. Skenario merupakan alternatif yang
digunakan untuk mengetahui perbaikan system
4.
Pilih Browse dan cari file yang akan dianalisis dalam bentuk file (*.p). Pilih OK.
5.
Selanjutnya, spesifikasi untuk Controls, Response dan Scenarios.
a.
Controls
1) Pilih Insert – Control.
2) Lalu perluas daftar kontrol Resource dan pilih Resource yang akan dikontrol
jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
b.
Response
1) Pilih Insert – Response.
2) Lalu perluas daftar spesifikasi Response dan pilih Response yang akan
dikontrol jumlahnya demi perbaikan. Klik OK.
3) Maka kontrol tersebut akan muncul pada default.
4) Kotak Response kosong karena skenario belum dijalankan.
c.
Scenarios
1) Duplikat skenario yang ada dengan cara klik Scenario 1 lalu klik kanan
Duplicate Scenario.
2) Ulangi hingga 3 skenario.
3) Ganti nama dan level kontrol sesuai dengan keinginan untuk mengetahui yang
paling efektif.
6.
Jalankan skenario. Blok seluruh tabel, Klik Run – Go. Pilih OK Setelah muncul kotak
dialog, maka akan terlihat respons dari masing-masing skenario.
Download