Uploaded by aisanledy2004

AISAN LEDY 12210420776 MAKLAH FPI

advertisement
MAKALAH
TOKOH ISLAM YANG BERPENGARUH DI BIDANG PENDIDIKAN
“ Sunan Kalijaga”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Filsafat Pendidikan Islam”
Dosen Pembimbing:
Dr. Fitrah Herlinda, S.Ag, M. Ag
Disusun Oleh:
Aisan Ledy (12210420776)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Tokoh Islam Yang Berpengaruh Di Bidang
Pendidikan, Sunan Kalijaga” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan peserta didik dalam
bidang pendidikan begitu pula bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa nya. Dan menyadari makalah ini masih jauh dari
sempurna Oleh karena itu, dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik
membangun yang diharapkan dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Pekanbaru, 21 Desember 2023
Penulis
2
DAFTAR ISI
Cover ........................................................................................................................................ 1
Kata Pengantar ....................................................................................................................... 2
Daftar Isi ................................................................................................................................... 3
Bab I : Pendahuluan ............................................................................................................... 4
Latar Belakang ......................................................................................................................... 4
Rumusan Masalah ................................................................................................................... 5
Tujuan Penulisan ..................................................................................................................... 3
Bab II : Pembahasan .............................................................................................................. 4
Biografi Kehidupan Sunan Kalijaga ..................................................................................... 6
Pemikiran Sunan Kalijaga Terhadap Pendidikan Islam ........................................................ 7
Kontribusi Sunan Kalijaga Dalam Lembaga Pendidikan Islam ............................................ 8
Analisis Pribadi Terhadap Sunan Kalijaga .......................................................................... 10
Bab III : Kesimpulan ............................................................................................................. 11
Kesimpulan .......................................................................................................................... 11
Saran .................................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, pendidikan Islam tentunya
menjadi salah satu bidang yang mendapat perhatian khusus dari kalangan umat Islam.
Pendidikan Islam sudah dimulai sejak zaman dahulu dan mengalami perkembangan seiring
berjalannya waktu. Dahulu pendidikan Islam hanya terbatas pada lembaga pendidikan
nonformal, hal ini disebabkan karena kondisi masyarakat terdahulu. Karena sulitnya akses dan
terbatasnya kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.1
Namun kini juga terdapat pada lembaga pendidikan formal. Pendidikan formal ini
terbentuk dan berada di naungan kementerian pendidikan dan kementerian agama. Pendidikan
formal ini terikat pada kurikulum yang menjadi prinsip dan pegangan dari awal pendidikan
dimulai hingga pendidikan berakhir. Tak hanya pendidikan formal dan non formal, namun kini
juga dikenal sebagai pendidikan informal. Pendidikan informal merupakan pendidikan yang
dimulai dari sejak dalam kandungan dan dilakukan oleh orang-orang terdekat. Pendidikan
informal di mulai sebelum pendidikan formal dilakukan.
Pada zaman ini orang tua sudah sangat menganggap pendidikan adalah hal yang sangat
penting, sehingga sang anak sudah dibekali pengetahuan sederhana bahkan sejak dalam
kandungan. Tentunya hal ini tak lepas dari kecanggihan teknologi dan gaya hidup zaman kini.
Modernnya pendidikan Islam zaman kini tentu tak lepas dari tokoh-tokoh Islam pejuang
pendidikan dimasa lalu. Yang dampaknya dapat kita rasakan hingga hari ini.
Salah satu yang terkenal sebagai tokoh yang menyebarkan agama Islam dan memberikan
pendidikan Islam sederhana pertama kali di Indonesia adalah Wali Songo. Wali Songo ini
berjumlah sembilan orang. Wali Songo merupakan orang pertama yang menyebarkan Islam
pertama di pulau Jawa. Mereka tersebar di berbagai penjuru di pulau Jawa. Mereka
mengenalkan Islam kepada penduduk Jawa yang kebanyakan dahulunya memeluk keyakinan
leluhur, Hindu serta Budha. Salah satu dari kesembilan Wali Songo itu adalah Sunan Kalijaga.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
Apa biografi kehidupan Sunan Kalijaga?
Bagaimana pemikiran Sunan Kalijaga terhadap pendidikan Islam?
Apa kontribusi Sunan Kalijaga dalam Lembaga Pendidikan Islam?
Apa analisis pribadi terhadap Sunan Kalijaga?
1 Lutfi Maulida, Potret Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia, (2023),
https://hidayatuna.com/potret-sejarah-perkembangan-pendidikan-islam-di-indonesia/
4
C. Tujuan Penulisan
1.
2.
3.
4.
Untuk mengetahui siapa Sunan Kalijaga
Untuk mengetahui pemikiran Sunan Kalijaga terhadap Pendidikan Islam
Untuk mengetahui kontribusi Sunan Kalijaga dalam Lembaga Pendidikan Islam
Mengetahui analisis pribadi tentang Sunan Kalijaga
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah dan Biografi Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga adalah salah seorang dari sembilan anggota Wali Songo. Ia dianggap
sebagai wali yang berperan penting dalam penyebaran Islam di Jawa. Ia bukan hanya seorang
ulama tetapi juga seorang penasihat istana, seniman, dan arsitek yang terampil. Masa hidup
Sunan Kalijaga diperkirakan lebih dari 100 tahun. Dengan demikian, beliau merasakan akhir
masa pemerintahan Majapahit (akhir tahun 1478), terbentuklah Kesultanan Demak, Kesultanan
Cirebon, dan Kesultanan Banten, serta Kerajaan Pajan yang berdiri pada tahun 1546, dan awal
berdirinya kerajaan Mataram yang dipimpin oleh Panembahan.
Sunan Kalijaga lahir sekitar abad ke-14 M dalam keluarga bangsawan Tuban, putra seorang
bupati Tuban bernama Tumengun Wilatikta dan istrinya Dewi Nawangram. Nama
panggilannya saat itu adalah Raden Sahid atau Raden Said. Sebagai keturunan keluarga
kerajaan, ia memiliki beberapa nama: Lokajaya, Joko Said, Syekh Malaya, Pangeran Tuban,
Ki Daran Sida Branti, dan Raden Abdulrahman.2
Ayah Sunan Kalijaga, Tumengun Arya Wilatikkita, adalah keturunan pemberontak
Majapahit yang legendaris, Rongolawe. Menurut beberapa sumber, Adipati Arya Wilatikkita
menjadi Muslim sebelum Raden Said lahir. Meski beragama Islam, ia dianggap sangat kejam
dan sangat tunduk pada pemerintah pusat Majapahit karena wilayah Tuban masih dalam
kekuasaan kerajaaan Majapahit yang menganut agama Hindu. Dia mengenakan pajak yang
besar kepada rakyatnya. Raden Said muda sekarang mengetahui hal ini, dan dia tidak setuju
dengan semua pedoman ayahnya. Sehingga beliau kerap memberontak terhadap kebijakan
ayahnya.
Pemberontakan mencapai puncaknya ketika Raden Said membongkar lumbung-lumbung
kerajaan dan membagikan beras dari lumbung tersebut kepada orang-orang yang kelaparan
akibat kemarau berkepanjangan pada saat itu. Dia hanya merampok orang-orang kaya yang
tidak mau membayar zakat atau sedekah. Sementara itu, sebagian besar hasil perampokannya
ia bagikan kepada orang-orang miskin. Dari sinilah ia sering dianugerahi gelar "Lokajaya"
yang berarti perampok mulia.
Suatu hari, Raden Said sedang berada di hutan dan melihat seorang lelaki tua membawa
tongkat. Orang itu adalah Sunan Bonang. Tongkat itu terlihat seperti tongkat emas, jadi dia
mengambilnya. Ia mengatakan, uang hasil perampokan tersebut akan dibagikan kepada
masyarakat miskin. Namun Sunan Bonang tidak membenarkan cara tersebut. Dia mengatakan
kepada Raden Said bahwa Allah adalah S.W.T. tidak menerima perilaku buruk. Karena sesuatu
yang baik harus diperoleh dengan cara yang baik pula. Kemudian Sunan Bonang menunjukkan
kepadanya pohon palem emas tersebut dan berkata kepada Raden Said bahwa jika ia ingin
2 Tria, Biografi dan Profil Lengkap Sunan Kalijaga atau Raden Said – Tokoh Wali Songo, (2023),
https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-sunan-kalijaga-atau-raden-said/
6
memperoleh kekayaan tanpa usaha, hendaknya ia mengambil pohon palem emas yang
diperlihatkan kepadanya oleh Sunan Bonang.
Oleh karena itu Raden Said ingin menjadi murid Sunan Bonang. Raden Said kemudian
menyusul Sunan Bonang menuju sungai. Raden Said berkata ingin menjadi muridnya. Sunan
Bonang kemudian memerintahkan Raden Said bertapa sambil menjaga tongkat yang tertancap
di tepi sungai. Raden Said tidak bisa meninggalkan tempat ini sampai Sunan Bonang tiba.
Raden Said lalu melaksanakan perintah itu. Karena itu, dia tertidur dalam waktu lama. Karena
tanpa sadar ia tertidur terlalu lama, akar dan rerumputan menutupi tubuhnya. Tiga tahun
kemudian, Sunan Bonang datang dan membangunkan Raden Said. Raden Said mengganti
namanya menjadi Kalijaga karena ia sedang melindungi tongkat yang tersangkut di sungai.
Kalijaga kemudian diberi baju baru dan mendapat bimbingan agama dari Sunan Bonang.
Setelah itu, Kalijaga melanjutkan aktivitas dakwahnya dan dikenal dengan nama Sunan
Kalijaga.3
Sunan Kalijaga wafat pada tanggal 12 Muharram 1513 saka (sekitar 17 Oktober 1592 M).
Beliau dimakamkan di Daerah Kalidangu, Kabupaten Demak. Makam ini hingga sekarang,
ramai diziarahi orang - orang dari seluruh Indonesia. Setelah Sunan Kalijaga Wafat, Perjuangan
dakwah dilanjutkan oleh putranya sendiri yakni Sunan Hadi sebagai pemimpin Kadilangu.
B. Pemikiran Sunan Kalijaga Terhadap Pendidikan Islam
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi Sunan Kalijaga, dan ia dididik Islam oleh
orang tuanya semasa kecil. Adipati Wirwatikta, memindahkan ustaz yang mengajar di luar
istana ke istana untuk memberikan tambahan pendidikan Islam kepada putra mereka. Berbeda
dengan teman-temannya yang tidak mendapat pendidikan seperti Sunan Kalijaga muda. Model
pembelajaran homeschooling sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam dunia pendidikan,
karena banyak tokoh-tokoh besar negeri ini yang sebenarnya tidak memperoleh ilmunya dari
proses pendidikan formal di sekolah. Salah satunya orang-orang bangsawan seperti Sunan
Kalijaga
Melalui pendidikan orang tuanya dan penambahan lingkungan yang mendukung, lahirlah
kepiawaian dan potensi mendasar Sunan Kalijaga, sehingga lahirlah individu muslim yang
berwawasan keilmuan luas dan kedalaman spiritual serta keagungan akhlak yang
membuatnya dihormati di kalangan teman-temannya serta rekan-rekannya. Hingga akhirnya
Sunan Kalijaga bertemu dengan Sunan Bonang yang mengajarinya lebih dalam tentang ilmu
agama dan mulai berdakwah.
Dakwah Sunan Kalijaga tidak terbatas pada satu tempat saja, melainkan berpindah ke Jawa
Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat sehingga memerlukan pemetaan wilayah beliau cukup
luas pada tahun itu. Oleh karena itu, gambaran situasi sosial rekan-rekan serta kenalannya
sangat luas mencakup seluruh Pulau Jawa. Selain itu, beliau juga cukup lama tinggal di
kerajaan Majapahit yang beragama Hindu-Buddha dan kerajaan Islam Demak, sehingga ia juga
menghabiskan waktu yang cukup lama di sana. Sebelum Islam masuk dan berkembang di
Demak, pulau ini telah dihuni oleh masyarakat Hindu dan Budha.
3
Wikipedia, Biografi Sunan Kalijaga, (2023), Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Sunan_Kalijaga
7
Sehingga jalan pikirnya pun tentang pendidikan sangat luas. Sunan Kalijaga hadir di
tengah-tengah keterpurukan pendidikan di Indonesia pada masa itu. Beliau datang dengan
segudang pemahaman tentang agama, sosial, dan juga tentang ilmu pendidikan. Misi yang
diemban oleh Sunan Kalijaga tidak berbeda dengan para wali penyebar agama Islam lainnya,
menyebarkan agama Islam dan serta kebenarannya yang menunjukkan identitas Islam yang
sebenarnya. Pendidikan Islam merupakan upaya untuk mengembangkan umat Islam sejati yang
beriman.
Untuk mencapai tujuan tersebut, proses pendidikan Islam harus memperhatikan berbagai
ilmu pengetahuan umum dan agama guna mengasah kemampuan intelektual peserta didik dan
memantapkan spiritualitasnya. Sunan Kalijaga mengajarkan ilmu 'Sankan Paraning Dumadi'.
Ilmu yang pada dasarnya menjelaskan pertanyaan:
1. Dari mana asal mula semua peristiwa yang ada di alam semesta, termasuk peristiwa
yang menimpa manusia?
2. Dari manakah semua peristiwa itu ada, kemudian hilang dan lenyap?
3. Mengapa semua itu harus ada sebelum kemudian hilang?
4. Apa yang diperlukan dalam kehidupan manusia?
5. Apakah hidup benar-benar ?
Dari uraian di atas terlihat jelas bahwa Sunan Kalijaga memang benar-benar seorang
pemikir dan pembaharu dalam dunia pendidikan Islam. Pemikirannya tentang pendidikan
mencapai pola pikir modern dan menginspirasi semangat pendidikan hingga saat ini. Misalnya
dalam penyelenggaraan pendidikan yang berkaitan dengan penyebaran agama Islam, Sunan
Kalijaga berhasil memadukan materi pendidikan agama Islam dengan budaya Jawa sehingga
memperkuat karakter umat Islam dan menjadikan Islami saat ini menjadi pionir reformasi
pendidikan. Sehingga orang-orang awam dapat menerima Islam dengan mudah karena
pendekatan yang dilakukan mudah dicerna dan sangat membumi.
Dalam memahami agama, Sunan Kalijaga selalu berpegang pada prinsip Al-Qur'an dan
Hadits, menambahkan landasan Ijmaa dan Qiyas. Karena hanya dengan itulah nilai-nilai Islam
akan terwujud dalam seluruh aktivitas kehidupan manusia. Berdasarkan prinsip pemahaman
keagamaan, mampu melahirkan kesadaran berupa keyakinan dan cita-cita yang terpancar dari
Sunan Kalijaga. Prinsip-prinsip Al-Qur'an dan As-Sunnah yang dianut Sunan Kalijaga tidak
hanya diwujudkan dalam dunia pendidikan tetapi juga dalam kondisi sosial masyarakat saat
itu.
Sunan Kalijaga bercita-cita untuk menghapus kebiasaan buruk dan mendidik masyarakat
dengan dakwah Islam, yang di mana saat itu agama Islam masih menjadi hal yang tabu untuk
masyarakat tanah Jawa. Sehingga pendekatan yang harus dilakukan juga harus terstruktur dan
terencana. Seperti yang dia nyatakan sendiri, dia yakin sikapnya dalam berdakwah akan
mencegah masyarakat menyerangnya. Karena beliau melakukan pendekatan secara bertahap.
Mengikuti dan memberi pengaruh pada saat yang bersamaan. Sunan Kalijaga meyakini, begitu
seseorang memahami Islam , maka kebiasaan lama akan hilang dengan sendirinya. Sehingga
pendekatan bertahap[ yang beliau lakukan berhasil dan membawa banyak masyarakat yang
8
dahulunya buta dengan agama dan pendidikan menjadi masyarakat yang terdidik dan agamis.
Sehingga Sunan Kalijaga diakui masyarakat sebagai guru suci Ing Tanah Jawi.4
C. Kontribusi Sunan Kalijaga Dalam Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam
Sunan Kalijaga secara khusus memfokuskan masjid sebagai sarana pengembangan
kemampuan berpikir dan tempat penyelesaian masalah. Sebab, ia merasa pendidikan
mengubah segalanya dan memajukan negara. Dan masjid merupakan tempat yang di mana
semua kalangan bisa masuk ke sana. Oleh karena itu Raden Patah menjadikan masjid tidak
hanya sebagai tempat peribadahan tetapi juga sebagai sarana pendidikan dan dakwah. Bahkan
Sunan Kalijaga juga meminta kepada Raden Patah untuk menghidupkan kembali dan
mengembangkan sarana dan prasaran pendidikan agama nonformal bagi masyarakat Demak
Bintara dan sekitarnya melalui Pendidikan Pondok Pesantren (Pompes) .
Dengan demikian, Langkah Reformasi yang bersifat “reformasi agama” Sunan Kalijaga
adalah dengan mendirikan lembaga pendidikan Islam nonformal melalui Pondok Pesantren
yang didirikan di sekitar Kerajaan Demak Bintoro, dan sangat jelas hal itu dilakukan dengan
memberikan pendidikan yang baik. Gagasan pendidikan yang digagas Sunan Kalijaga
merupakan gagasan perubahan dan pembaharuan, karena dapat mengintegrasikan aspek nilai
agama dan budaya. Hasilnya adalah generasi berkepribadian muslim yang dapat berfungsi di
zaman modern tanpa terpecah belah dan tidak mengedepankan fisik dan mengamalkan Islam
dengan akal juga dimanapun berada.
Dalam pendidikan formal dan nonformal, media merupakan bagian dari unsur pendidikan,
dan Sunan Kalijaga membutuhkan media untuk menyebarkan dan mengajarkan agama Islam
kepada masyarakat Jawa, sehingga digunakan sebagai alat untuk memaksimalkan pendidikan.
Ada tradisi yang sangat kuat pada saat itu. Serta Kebudayaan Keagamaan Hindu - Agama
Budha dan kepercayaan terhadap animisme dan dinamisme.
Sunan Kalijaga tidak menentang adat istiadat lama, karena banyak orang Jawa pada masa
itu yang masih menganut kepercayaan lama, dan adat istiadat yang sudah lama dipegang tidak
mudah tergantikan. Faktanya, melestarikan adat-istiadat lama dengan memberi makna baru,
perlahan-lahan mendorong masyarakat untuk meninggalkan adat-istiadat yang tidak sejalan
dengan ajaran Islam. Dengan melestarikan budaya yang ada, cara dakwah Sunan Kalijaga
berbeda dengan masyarakat Sunan lainnya. Ia sangat toleran terhadap budaya lokal. Bahkan ia
tidak mengenakan jubah seperti Wali Songo lain, ia tetap melokal dengan menggunakan
pakaian Jawa.
Sunan Kalijaga lah yang mempopulerkan metode pengajaran dengan menggunakan
kombinasi budaya. Oleh karena itu, jerih payah dan prestasi besar Sunan Kalijaga masih dapat
dilihat, dirasakan, bahkan dinikmati hingga saat ini, khususnya dalam pendirian lembaga
pendidikan Islam di seluruh Indonesia dan buah tulisannya yang lain. Dari sini dapat dilihat
pengaruh Sunan Kalijaga terhadap Lembaga Pendidikan di Indonesia dengan pola pikirnya
tersebut iya berhasil menemukan strategi yang paling efektif dalam mengajak serta mendakwah
seseorang. Dengan strategi perlahan, tidak memaksa dan melokal.
4
M. Fakhrudin, Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Sunan Kalijaga, (2011), 79-94
9
Menurut Sunan Kalijaga, pendidikan merupakan hal yang paling penting dan mendasar
bagi suatu bangsa karena mengubah pola pikir masyarakat dan memajukan bangsa. Sebab
ketika Kerajaan Demak diproklamasikan pada tahun , Sunan Kalijaga lah yang pertama kali
berpikir bahwa pendidikan harus diutamakan dalam membangun kerajaan tersebut. Pendidikan
adalah fondasinya, jadi kita perlu menerima pendidikan sejak kecil.
D. Analisis Pribadi Tentang Sunan Kalijaga
Menurut saya Sunan Kalijaga merupakan tokoh yang sangat berpengaruh terhadap
perkembangan Islam di Indonesia khususnya tanah Jawa. Beliau memiliki cara berpikir yang
terstruktur dan sistematis. Tak hanya itu beliau juga mencerminkan seorang pribadi yang
rendah hati walaupun berasal dari kalangan bangsawan.
Cara berpikir beliau pada masa itu sangat maju. Beliau sangat tahu betapa pentingnya
pendidikan dalam kemajuan suatu bangsa. Mengutamakan SDM nya baru pemerintahan.
Karena dengan dimanfaatkannya SDM yang berkualitas maka pemerintahan pun juga akan
maju. Sunan Kalijaga juga merupakan pribadi yang kreatif. Dapat dibuktikan dengan cara
berdakwah beliau yang berbeda dari sunan-sunan lainnya. Beliau menggunakan kesenian
sebagai media dakwah. Beliau menjadikan kesenian sebagai sarana mengenalkan Islam kepada
masyarakat Jawa dulu yang sangat asing dengan Islam.
Pendekatannya yang inovatif dan membumi dapat dijadikan contoh untuk para pendidik
yang ada di Indonesia, dengan meniru strategi dari Sunan Kalijaga. Perlahan, terstruktur,
membumi, dan media yang menarik merupakan metode yang dapat ditiru oleh pendidik masa
kini.
10
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Sunan Kalijaga merupakan salah satu dari sembilan Wali Songo yang berperan penting
dalam penyebaran Islam di Indonesia dan memberikan kontribusi penting dalam
pendidikan Islam. Terdapat beberapa pencapaian dan metode pengajaran yang dilakukan
Sunan Kalijaga. Pendekatan toleran dan inklusif yang dilakukan Sunan Kalijaga
merupakan integratif budaya lokal dalam menyebarkan ajaran Islam, dikenal dengan
pendekatannya yang sangat efektif. Ia menggunakan bahasa, seni, dan budaya Jawa sebagai
sarana penanaman nilai-nilai Islam kepada masyarakat.
Tak hanya itu, Sunan Kalijaga juga melakukan Penekanan Pada moral dan etika. Sunan
Kalijaga mengajarkan pentingnya moral dan etika dalam pendidikan Islam. Ia menekankan
nilai-nilai seperti kesederhanaan, kerendahan hati, dan kejujuran sebagai bagian integral
dari pendidikan agama. Sunan Kalijaga tidak hanya mengajarkan teori agama, namun juga
menekankan ajaran yang praktis dan relevan dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
Sunan Kalijaga juga mendirikan pesantren yang tidak hanya mengajarkan ajaran agama
Islam tetapi juga ilmu-ilmu umum seperti seni, musik, pertanian, dan kerajinan. Pondok
pesantren ini merupakan pusat pendidikan yang berperan penting dalam penyebaran agama
Islam dan perluasan ilmu pengetahuan nasional. Melalui kontribusinya dalam pendirian
pesantren, pendekatannya yang terpadu terhadap budaya lokal, penekanannya pada moral
dan etika, serta pendidikannya yang praktis dan tepat, Sunan Kalijaga telah memainkan
peran yang sangat penting dalam perkembangan Islam. Pendekatan pendidikannya yang
holistik sangat mempengaruhi pemahaman dan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan
masyarakat Indonesia.
B. Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini diharapkan para pembaca dapat mengetahui dan
memahami lebih jauh mengenai biografi, pemikiran dan kontribusi Rahmah El
Yunusiyyah. Dan dapat mencontoh dalam kehidupan sehari-hari. Saya penulis mohon
kritik dan saran dari para pembaca mengenai makalah saya demi kesempurnaan di masa
yang akan datang.
11
DAFTAR PUSTAKA
Lutfi Maulida, Potret Sejarah Perkembangan Pendidikan Islam di Indonesia, (2023),
https://hidayatuna.com/potret-sejarah-perkembangan-pendidikan-islam-di-indonesia/
Tria, Biografi dan Profil Lengkap Sunan Kalijaga atau Raden Said – Tokoh Wali Songo, (2023),
https://www.infobiografi.com/biografi-dan-profil-lengkap-sunan-kalijaga-atau-raden-said/
Wikipedia,
Biografi
Sunan
Https://Id.Wikipedia.Org/Wiki/Sunan_Kalijaga
Kalijaga,
(2023),
M. Fakhrudin, Pemikiran Pendidikan Islam Menurut Sunan Kalijaga, (2011), 79-94
Fandy, Biografi Sunan Kalijaga: Masa Hidup, Guru, Strategi Dakwah, dan Karya-Karya
Beliau, https://www.gramedia.com/literasi/biografi-sunan-kalijaga/
Irsad m, nilai nilai pendidikan islam dalam pemikiran sunan kalijaga serta kontribusinya
terhadap pengembangan pendidikan islam, (2015), 11-12
Nasarudidin, Peran Penting Sunan Kalijaga dalam Mengembangkan Islam di Indonesia,
(2021), https://pontianak.tribunnews.com/2021/08/23/peran-penting-sunan-kalijaga-dalammengembangkan-islam-di-indonesia
12
Download