A. pengertian supervisi akademik Secara etimologis kata supervisi berasal dari bahasa Inggris supervisi yang berarti pengawasan.. Kata tersebut berasal dari dua kata yaitu super dan vision yang artinya melihat secara dekat keseluruhan karya.. Pada mulanya istilah pengawasan secara tradisional dipahami sebagai pekerjaan mengendalikan, mengendalikan, mengawasi dengan mencari kesalahan melalui spionase guna memperbaiki pekerjaan yang telah dilakukan.. Perkembangan pengawasan dipahami secara ilmiah dengan ciri-ciri sebagai berikut: 1.. Sistematis artinya pengawasan dilakukan secara berkala, terencana dan berkesinambungan.. 2.. Obyektif artinya supervisi dilakukan berdasarkan data hasil observasi yang dilakukan sebelumnya.. 3.. Menggunakan instrument yang dapat mmeberikan informasi sebagai umpan balik untuk dapat melakukan langkah tindak lanjut menuju perbaikan di masa yang akan datang.. Pemaknaan arti supervisi tersebut membawa implikasi dalam pola pelaksanaan dan hubungan yang antara yang mensupervisi dengan yang di supervise.. Pengertian tradisional menganggap bahwa seorang supervisor merupakan atasan yang mempunyai otoritas untuk menilai bahkan menentukan baik-buruk, benar-salah dari kinerja bawahannya.. Sedangkan perspektif modern menjelaskan pengawasan sebagai suatu proses bimbingan, bimbingan dan pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan operasi yang lebih baik melalui proses yang sistematis dan dialogis.. Dengan demikian, model hubungan antara supervisor dan yang diawasi adalah hubungan kerja kolaboratif, bukan hubungan atasan-bawahan.. Sedangkan kata akademi berasal dari bahasa Inggris academy dan bahasa latin academy (Yunani: academy) mempunyai banyak arti, salah satunya menunjukkan suatu masyarakat atau sekelompok orang terpelajar.. Akademisi juga dapat dipahami sebagai sesuatu yang bersifat teoretis daripada praktis, penelitian yang mendalam dan luas, bukan penelitian yang bersifat teknis, konvensional, dan sangat ilmiah.. Kata akademik dalam konteks sekolah berkaitan dengan segala sesuatu yang berkaitan dengan penguasaan ilmu yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran.. Sehingga kegiatan akademik adalah kegiatan selama proses pembelajaran dan hal-hal lain yang terkait dengan itu misalnya penyususunan jadwal akademik pembelajaran dan silabusnya.. Sedangkan supervisi akademik adalah supervise yang mengarah pada pengendalian dan pembinaan bidang akademik melalui kegiatan dan proses pembelajaran di sekolah agar hasil belajar siswa menjadi lebih baik.. Dengan demikian Supervisi Akademi adalah kegiatan pengawasan yang ditujukan untuk memperbaiki kondisi-kondisi dalam upaya meningkatkan kualitas produk didik melalui usaha memotivasi, membina dan mengarahkan orang-orang yang terkait dengan kegiatan akademik.. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kegiatan supervise akademik sangat penting dan harus dilaksanakan secara kontinu oleh kepala sekolah kepada para pendidik.. Sebab dengan supervisi akademik dapat memperbaiki kinerja pendidik yang muaranya dapat meningkatkan mutu pembelajaran itu sendiri.. Ada tiga konsep pokok atau kunci dalam pengertian supervisi akademik yaitu: 1.. Supervisi akademik harus mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru secara langsung dalam mengolah proses pembelajaran.. 2.. Perilaku supervisor harus didisain secara official dalam membantu guru yang mengembangkan kemampuannya, sehingga jelas waktu mulai dan berakhirnya program pengembangan tersebut.. 3.. Tujuan akhir supervisi akademik adalah agar guru semakin mampu memfasilitasi proses belajar bagi murid-muridnya[2].. ada tiga konsep pokok (kunci) dalam pengertian supervisi akademik.. 1.. Supervisi akademik harus secara langsung mempengaruhi dan mengembangkan perilaku guru dalam mengelola proses pembelajaran.. Inilah karakteristik esensial supervisi akademik.. Berkaitan dengan hal tersebut, tidak boleh berasumsi bahwa hanya ada satu metode terbaik yang dapat diterapkan pada seluruh kegiatan pengembangan perilaku guru.. Tidak ada satu pun perilaku pengawasan yang baik dan cocok untuk semua guru (Glickman, 1981).. Sebenarnya, tingkat kemampuan, kebutuhan, minat dan kematangan profesional guru serta karakteristik pribadi lainnya harus diperhitungkan ketika mengembangkan dan melaksanakan program supervisi sekolah (Sergiovanni, 1987 dan Daresh, 1989).. 2.. Perilaku pengawas dalam membantu guru mengembangkan kompetensi hendaknya dirancang secara formal, sehingga jelas awal dan akhir program pengembangannya.. Perancangan ini diimplementasikan dalam bentuk program supervisi akademik yang ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu.. Karena supervisi akademik merupakan tanggung jawab bersama antara pengawas dan guru, bersama oleh supervisor dan guru. B.. Ruang Lingkup Supervisi Akademik Ruang Lingkup Supervisi Akademik meliputi beberapa hal berikut: 1.. Pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku 2.. Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran oleh guru 3.. Pencapaian standar kompetensi lulusan, standar proses, standar isi, dan peraturan pelaksanaannya 4.. Peningkatan mutu pembelajaran, hal ini dapat dilakukan melalui pengembangan sebagai berikut: a.. Model pembelajaran yang mengacu pada standar proses b.. Peran peserta didik dalam proses pembelajaran c.. Peserta didik dapat membentuk karakter dan memiliki pola pikir serta kebebasan berfikir d.. Keterlibatan peserta didik secara aktif dalam proses belajar yang dilakukan dengan bersunguh-sungguh e.. Bertanggung jawab terhadap mutu kegiatan pembelajaran setiap mata pelajaran yang diajarkan agar peserta didik mempunyai kompetensi tertentu..[3] C.. Tujuan dan Fungsi Supervisi Akademik Tujuan Supervisi Akademik adalah sebagai berikut: a.. Membantu guru mengembangkan keterampilan b.. Pengembangan Kurikulum c.. Pengembangan kelompok kerja guru d.. Membimbing penelitian tindakan kelas Tujuan supervisi akademik adalah membantu guru mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran yang dicanangkan bagi murid-muridnya (Glickman, 1981).. Melalui supervis Supervisi Akademik yang baik adalah supervisi yang mampu berfungsi untuk mencapai multitujuan tersebut di atas.. Tidak ada keberhasilan bagi Supervisi Akademik jika hanya memerhatikan salah satu tujuan tertentu dengan mengesampingkan tujuan yang lainnya.. Apabila tujuan-tujuan tersebut sudah di aplikasikan dengan baik tentunya supervisi akademik akan berfungsi mengubah perilaku mengajar guru.. Pada gilirannya nanti perubahan guru ke arah yang berkualitas akan menimbulkan perilaku belajar murid yang lebih baik..[4] Hasil Supervisi Akademik berfungsi sebagai sumber informasi bagi pengembangan profesinalisme guru, oleh karena itu waktu yang dibutuhkan tentu tidak bisa cepat karena ketiga tujuan tersebut merupakan pekerjaan berat..[5] D. Prinsip-prinsip supervisi akademik Prinsip-prinsip supervisi akademik yang harus dilaksanakan dalam setiap proses supervisi akademik di sekolah adalah sebagai berikut: 1.. Supervisi akademik harus mampu menciptakan terciptanya manusia yang harmonis, terbuka, setia, dan informal hubungan.. Hubungan seperti ini terjalin tidak hanya antara pengawas dan guru, tetapi juga antara pengawas dan pihak-pihak yang terlibat dalam program supervisi akademik.. 2.. Supervisi akademik harus dilakukan secara terus menerus.. Supervisi akademik bukan merupakan pekerjaan paruh waktu tetapi hanya dilakukan sesekali jika ada kesempatan.. Jika seorang guru sudah berhasil berkembang, bukan berarti tugas pengawas sudah selesai, namun ia harus terus berkembang secara berkesinambungan.. 3.. Supervisi akademik harus demokratis.. Pengawas tidak boleh mendominasi pelaksanaan supervisi akademik.. Penekanannya ditempatkan pada pengawasan akademik yang demokratis, aktif dan kolaboratif.. Pengawas harus secara aktif melibatkan guru yang dilatihnya.. Tanggung jawab perbaikan program pembelajaran tidak hanya menjadi tanggung jawab pengawas tetapi juga guru.. Oleh karena itu, program supervisi akademik perlu direncanakan, dikembangkan, dan dilaksanakan bekerja sama dengan guru, kepala sekolah, dan pemangku kepentingan lainnya di bawah koordinasi pengawas.. 4.. Program supervisi akademik harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan program pendidikan.. Untuk melaksanakan prinsip tersebut perlu adanya hubungan yang baik dan harmonis antara pengawas dan pihak pelaksana program pendidikan.. 5.. Supervisi akademik harus dilaksanakan secara penuh.. Program supervisi akademik harus mencakup keseluruhan aspek pengembangan akademik, walaupun mungkin saja ada penekanan pada aspek-aspek tertentu berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan akademik sebelumnya.. 6.. Supervisi Akademik harus konstruktif.. Supervisi akademik bukanlah untuk mencari kesalahan-kesalahan guru, melainkan untuk mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas guru dalam memahami dan memecahkan problem-problem akademik yang dihadapi.. 7.. Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan program supervisi akademik harus obyektif berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesional guru.. E. Tahap-tahap Supervisi Akademik Supervisi akademik dalam pelaksanaannya memiliki beberapa tahapan.. Tahapan pertama supervisi akademik ini sedikitnya ada empat dokumen perencanaan yang harus disiapkan yaitu, 1.. Tujuan supervisi akademik yang dirumuskan berdasarkan kasus yang terjadi; 2.. Jadwal supervisi akademik yang ditetapkan yang memuat informasi seperti nama guru yang disupervisi, mata pelajaran, hari dan tanggal pelaksanaan, jam pelajaran ke-.., kompetensi dasar, dan pokok bahasan/materi; 3.. Teknik supervisi akademik yang dipilih merupakan keputusan yang diambil supervisor setelah mengidentifikasi dan memilih teknik supervisi akademik yang tepat dengan kasus yang ada ; 4.. Alat monitoring akademik dipilih berdasarkan hasil analisis dan penentuan alat yang akan digunakan..[2] Kedua kegiatan supervisi akademik tersebut harus dilaksanakan setelah adanya sosialisasi dan kesepakatan dengan guru-guru yang akan disupervisi akademik.. Isi perjanjian tersebut meliputi waktu dan aspek supervisi akademik.. Setelah disepakati, supervisi pembelajaran dilakukan secara bertahap, 1.. Verifikasi kelengkapan perangkat pembelajaran; 2.. Mengamati proses pembelajaran; 3.. Melakukan penilaian pembelajaran dengan menggunakan alat observasi.. Langkah-langkah ini berguna untuk mengidentifikasi permasalahan yang timbul pada saat serangkaian kegiatan.. Rangkuman hasil pemantauan pembelajaran biasanya berbentuk tabel yang memuat angka, nama, komponen nilai (perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian pembelajaran, IPK), serta catatan hasil.. Ruang lingkup peninjauan, tanggal dan tanda tangan penyelia/manajer.. Ada tiga cara pelaksanaan supervisi akademik yang harus dianalisis.. Hasil pelaksanaan supervisi akademik akan menjadi dokumen analisis kita selanjutnya.. Kegiatan ini membantu kami memberikan umpan balik dan meningkatkan alat dan program pemantauan kami.. Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi beberapa kelebihan dan kelemahan guru yang dipantau.. Komponen yang dianalisis adalah yang kami pantau, khususnya 1) Dokumen rencana pembelajaran sebagai perangkat pembelajaran; 2) Proses pembelajaran; 3) Menilai pembelajaran.. Kegiatan diakhiri dengan memberikan rangkuman/kesimpulan hasil analisis perangkat pembelajaran, proses pembelajaran, dan penilaian pembelajaran.. Mari kita rapikan semuanya agar kita lebih mudah melakukan evaluasi dan monitoring.. Kemudian disajikan dalam bentuk laporan hasil analisis dan evaluasi kami berupa sintesis hasil identifikasi permasalahan dalam pelaksanaan supervisi akademik dan sintesis hasil pelaksanaan kerja supervisi pembelajaran.. Sebelumnya kita telah membahas komponen supervisi akademik yang dapat diamati.. Namun sekedar mengingatkan saja bahwa tidak ada salahnya menampilkannya kembali.. Komponen pertama, Rencana Pembelajaran (RPP); Komponen kedua adalah pelaksanaan pembelajaran dengan subkomponen (a) kegiatan pendahuluan, (b) kegiatan dasar (mengeksplorasi, membangun, mengkonfirmasi), komponen ketiga adalah penarikan kesimpulan dan refleksi.. Di akhir papan memo ditulis nama dan kode PIN guru yang diawasi dan kepala sekolah.. Keempat hasil analisis kegiatan supervisi pembelajaran tersebut harus mendapat umpan balik, bagian ini dilakukan setelah menganalisis dan mengevaluasi kegiatan supervisi pembelajaran.. Rencana umpan balik untuk guru sering kali dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan pemantauan.. Oleh karena itu, langkah yang harus diambil sama.. Langkah-langkah tersebut adalah: (a) meninjau ringkasan/temuan analisis rencana pembelajaran, proses, dan penilaian, (b) menyusun rencana umpan balik dan rencana pemantauan, (c) memberikan umpan balik dan tindak lanjut secara lisan dan/atau secara tertulis.. Kelima, supervisi akademik harus mempunyai rencana supervisi.. Tindakan yang diambil selama kegiatan respons serta kegiatan tindak lanjut.. Kegiatan umpan balik dan pemantauan biasanya berbentuk: 1.. Memberikan penguatan dan penghargaan jika guru dalam supervisi akademik telah memenuhi standar; 2.. Bagi guru yang tidak memenuhi syarat, kepala sekolah harus berkomunikasi secara jelas dan mendidik.. Alangkah baiknya jika guru didorong untuk mengungkapkan kelemahannya; 3.. Guru mempunyai kesempatan untuk menyampaikan keluhan, kesulitan dan hambatan yang dihadapi; 4.. Guru mempunyai kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan pada berbagai kesempatan dan tingkatan yang berbeda.. Keenam, menyusun laporan hasil supervisi akademik.. Setelah menyelesaikan langkah-langkah pemantauan pembelajaran di atas, kita sampai pada bagian akhir kegiatan.. [3] Langkah ini tidak kalah pentingnya dengan langkah sebelumnya.. Padahal, hal itu merupakan akhir dari suatu kegiatan yang berdampak besar pada seluruh mata rantai supervisi akademik.. Setidaknya terdapat 8 (delapan) aspek sebagai berikut: 1.. Identifikasi; 2.Pendahuluan; 3.. Kerangka berpikir pemecahan masalah; 4.. Cara dan tata cara pengawasan; 5.. Hasil pelaksanaan program pemantauan; 6.. Tutup pintu; 7.. Dokumen terlampir.. 8.. Dokumen pendukung