Uploaded by Latiffah Febrina

monografi amoxicillin

advertisement
Official Status : Berlaku
Official Date : 2020
Printed from : http://103.74.143.94/webadmin/theories/view/76?pdf=true
Printed on : 04-06-2024 19:10:58
Printed by : Latiffah
- 127 Dinginkan pada suhu ruang, pindahkan ke dalam labu
tentukur 200-mL, tambahkan larutan asam
hidroklorida P (1 dalam 100) sampai tanda. Pipet 10
mL beningan ke dalam corong pisah 125-mL.
Tambahkan lebih kurang 10 mL asam hidrokloridaP
(1 dalam 100), bilas dengan 20 mL kloroform P, buang
lapisan kloroform. Tambahkan 4,5 mL natrium
hidroksida 1 N, ekstraksi empat kali tiap kali dengan
25 mL kloroform P. Ekstraksi kumpulan kloroformtiga
kali tiap kali dengan 50 mL larutan asam hidroklorida
P (1 dalam 100). Kumpulkan ekstrak asam dalam labu
tentukur 200-mL, tambahkan larutan asam
hidroklorida P (1 dalam 100) sampai tanda. Pipet 20
mL larutan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan
dengan larutan asam hidroklorida P (1 dalam 100)
sampai tanda. Ukur serapan larutan pada panjang
gelombang serapan maksimum lebih kurang 342 nm,
gunakan larutan asam hidroklorida P (1 dalam 100)
sebagai blangko. Bandingkan dengan Amodiakuin
Hidroklorida BPFI dengan kadar lebih kurang 15 µg
per mL yang diperlakukan sama dengan larutan uji.
Hitung jumlah dalam mg amodiakuin hidroklorida,
C20H22ClN3O.2HCl.2H2O, dalam serbuk tablet yang
digunakan dengan rumus:
A 
21,68C  C 
 AS 
C adalah kadar Amodiakuin Hidroklorida BPFI dalam
µg per mL larutan baku dihitung terhadap zat anhidrat;
AU dan AS berturut-turut adalah serapan Larutan uji
dan Larutan baku. Kadar amodiakuin, C20H22ClN3O
ditetapkan dengan cara dikalikan dengan 0,7656.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
rapat.
AMOKSISILIN
Amoxicillin
Pemerian Serbuk hablur; putih; praktis tidak berbau.
Kelarutan Sukar larut dalam air dan dalam metanol;
tidak larut dalam benzen, dalam karbon tetraklorida
dan dalam kloroform.
Baku pembanding Amoksisilin BPFI; tidak boleh
dikeringkan, merupakan bentuk trihidrat. Simpan
dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam
lemari pembeku. Senyawa Sejenis A Amoksisilin
BPFI. Senyawa Sejenis D Amoksisilin BPFI.
Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik,
penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk
menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi semua isi,
simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan
dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka
dalam lemari pembeku.
Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang
didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan
maksimum hanya pada bilangan gelombang yang
sama seperti Amoksisilin BPFI.
Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,25 unit
Endotoksin FI per mg amoksisilin, jika pada etiket
tertera amoksisilin steril atau harus dilakukan proses
sterilisasi untuk pembuatan sediaan injeksi.
Sterilitas <71> Memenuhi syarat. Jika pada etiket
dinyatakan amoksisilin steril, lakukan penetapan
dengan Inokulasi langsung ke dalam Media seperti
tertera pada Uji sterilitas sediaan, sebagai ganti
menggunakan Media Cair Tioglikolat yang
mengandung larutan polisorbat 80 (5 mg per mL) dan
sejumlah penisilinase steril secukupnya untuk
menginaktivasi amoksisilin pada masing-masing
tabung, gunakan “Soybean-Casein Digest Medium”
mengandung polisorbat 80 (5 mg per mL) dan
sejumlah penisilinase steril yang cukup untuk
menginaktivasi amoksisilin pada masing-masing
tabung dan goyang labu sampai larut sempurna
sebelum disaring.
Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.
pH <1071> Antara 3,5 dan 6,0; lakukan penetapan
menggunakan larutan 2 mg per mL.
Asam (2S,5R,6R)-6[(R)-(−)-2-amino-2-(phidroksifenil)-asetamido]-3,3-dimetil-7 -okso-4-tia-1azabisiklo[3.2.0]heptan-2-karboksilat trihidrat
[61336-70-7]
C16H19N3O5S.3H2O
BM 419,45
Anhidrat [26787-78-0]
BM 365,41
Amoksisilin mengandung tidak kurang dari 900 µg per
mg dan tidak lebih dari 1050 µg per mg, C16H19N3O5S,
dihitung terhadap zat anhidrat.
http://103.74.143.94/webadmin/theories/view/76?pdf=true
Air <1031>Metode I Antara 11,5% dan 14,5%.
Dimetilanilin <362> Memenuhi syarat.
Cemaran Organik Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Larutan A Buat larutan kalium fosfat monobasa P
2,72 mg per mL, atur pH hingga 5,0 ± 0,1 dengan
Official Status : Berlaku
Official Date : 2020
Printed from : http://103.74.143.94/webadmin/theories/view/76?pdf=true
Printed on : 04-06-2024 19:10:58
Printed by : Latiffah
- 128 penambahan kalium hidroksida 1 N atau larutan asam
fosfat P 20%, saring dan awaudarakan.
Larutan B Gunakan metanol P.
Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A
dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.
Larutan baku Timbang saksama sejumlah
Amoksisilin BPFI, larutkan, dan encerkan dengan
Larutan A hingga kadar lebih kurang 12,5 g per mL.
Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama
masing-masing sejumlah Senyawa Sejenis A
Amoksisilin BPFI dan Senyawa Sejenis D Amoksisilin
BPFI, larutkan dan encerkan dengan Larutan A hingga
kadar masing-masing 12,5 g per mL.
Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat,
larutkan, dan encerkan dengan Larutan A hingga kadar
lebih kurang 1,25 mg per mL [Catatan simpan larutan
ini pada suhu 4º dan gunakan dalam waktu 4 jam.]
Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom
berukuran 4,6 mm × 10 cm berisi bahan pengisi L1
dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang
1,5 mL per menit. Pertahankan suhu kolom dan
autoinjektor berturut-turut pada 40 dan 4.
Kromatograf diprogram sebagai berikut:
Waktu
(menit)
0
10
22
26
Larutan A
(%)
97
97
75
97
Larutan B
(%)
3
3
25
3
Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian
sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak
seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara kedua
puncak senyawa sejenis A amoksisilin dan senyawa
sejenis D amoksisilin tidak lebih dari 1,5. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam
kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera
pada Prosedur: simpangan baku relatif pada
penyuntikan ulang tidak lebih dari 10%.
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
volume sama (lebih kurang 10 μL) Larutan baku dan
Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam
kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung
persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan
rumus:
 ri  CS 
 
  F  100
 rS  CU 
ri adalah respons puncak masing-masing cemaran
dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak
amoksisilin dalam Larutan baku; CS adalah kadar
Amoksisilin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU
adalah kadar amoksisilin dalam mg per mL Larutan
uji berdasarkan bobot yang ditimbang; dan F adalah
faktor konversi 0,001 mg per µg. Masing-masing
http://103.74.143.94/webadmin/theories/view/76?pdf=true
cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel
dan total cemaran tidak lebih dari 5,0%.
Tabel
Cemaran
Waktu Retensi
Relatif
Batas
(%)
Senyawa sejenis I amoksisilin
(D-hidroksifenilglisin)
0,32
1,0
0,53
1,0
Senyawa sejenis D amoksisilin
(Amoksisilin cincin terbuka)
0,68
1,0
Senyawa sejenis A amoksisilin
0,78
0,5
(asam 6-aminopenisilanat)
Senyawa sejenis B amoksisilin
0,87
(L-amoksisilin)
Amoksisilin
1,0
Senyawa sejenis G amoksisilin
2,9
0,1
(D-hidroksifenilglisilamoksilin)
Senyawa sejenis E amoksisilin
4,5
1,0
(derivat amoksisilin peniloik)
Senyawa sejenis M (N(penisilan-6-il) cincin terbuka
6,0
1,0
amoksilinamida)
Senyawa sejenis F amoksisilin
6,3
(Fenilpirazinediol)
Senyawa sejenis C (Produk
6,4
1,0
penyusunan ulang amoksisilin)
Senyawa sejenis E amoksisilin
6,7
1,0
(derivat amoksisilin peniloik)
Senyawa sejenis J amoksisilin
(cincin terbuka dimer
8,8
1,0
amoksisilin)
Senyawa sejenis L
amoksisilin(N-(penisilan-6-il)
9,0
1,0
amoksisilinamida)
Cemaran lain
1,0
Abaikan respons puncak cemaran yang lebih kecil dari
0,03% respons puncak amoksisilin dalam Larutan baku.
Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Pengencer Buat larutan kalium fosfat monobasa P
dengan kadar 6,8 mg per mL, atur pH hingga 5,0 ± 0,1
dengan penambahan kalium hidroksida P 45%.
Fase gerak Campuran Pengencer - asetonitril P
(24:1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera
pada Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama sejumlah
Amoksisilin BPFI, larutkan, dan encerkan dengan
Pengencer hingga kadar lebih kurang 1,2 mg per mL.
Gunakan larutan dalam waktu 6 jam.
Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat,
larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga
kadar setara dengan lebih kurang 1,2 mg per mL.
Gunakan larutan dalam waktu 6 jam.
Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja
tinggi dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom
berukuran 4 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju
Official Status : Berlaku
Official Date : 2020
Printed from : http://103.74.143.94/webadmin/theories/view/76?pdf=true
Printed on : 04-06-2024 19:10:58
Printed by : Latiffah
- 129 alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan
kromatografi terhadap Larutan baku, rekam
kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera
pada Prosedur: faktor ikutan puncak utama tidak lebih
dari 2,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan
ulang tidak lebih dari 2,0%.
Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah
volume sama (lebih kurang 10 μL) Larutan baku dan
Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam
kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung
jumlah amoksisilin, C16H19N3O5S, dalam μg per mg
zat dengan rumus:
 rU  CS 
  P
 
r
C
 S  U 
rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama
Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar
Amoksisilin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU
adalah kadar amoksisilin dalam mg per mL Larutan
uji berdasarkan bobot yang ditimbang; dan P adalah
potensi amoksisilin dalam g per mg Amoksisilin
BPFI.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup
rapat, pada suhu ruang terkendali.
Penandaan Jika digunakan untuk sediaan injeksi,
pada etiket tertera hanya untuk hewan dan steril atau
harus mengikuti proses selanjutnya dalam pembuatan
sediaan injeksi. Pada etiket amoksisilin lain harus
dicantumkan hanya digunakan dalam pembuatan obat
non parenteral.
KAPSUL AMOKSISILIN
Amoxicillin Capsules
Kapsul Amoksisilin mengandung amoksisilin,
C16H19N3O5S, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih
dari 120,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.
Baku pembanding Amoksisilin BPFI; dalam bentuk
trihidrat, tidak boleh dikeringkan, simpan dalam
wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari
pembeku.
Identifikasi
Waktu
retensi
puncak
utama
kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku
seperti tertera pada Penetapan Kadar.
Disolusi <1231>
Uji 1
Media disolusi : 900 mL air.
Alat tipe 1 : 100 rpm untuk kapsul berisi 250 mg.
Alat tipe II : 75 rpm, untuk kapsul berisi 500 mg.
Waktu : 60 menit.
Prosedur
Lakukan
penetapan
persentase
amoksisilin, C16H19N3O5S, yang terlarut dengan
http://103.74.143.94/webadmin/theories/view/76?pdf=true
mengukur serapan filtrat alikot, jika perlu encerkan
dengan Media disolusi dan serapan larutan baku
Amoksisilin BPFI dalam media yang sama pada
panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang
272 nm.
Toleransi Dalam waktu 60 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q), C16H19N3O5S, dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Uji 2
Media disolusi : 900 mL air.
Alat tipe 1 : 100 rpm.
Waktu : 90 menit.
Prosedur
Lakukan
penetapan
persentase
amoksisilin, C16H19N3O5S, yang terlarut dengan
mengukur serapan alikot, jika perlu encerkan dengan
Media disolusi dan serapan larutan baku Amoksisilin
BPFI dalam media yang sama pada panjang
gelombang serapan maksimum lebih kurang 272 nm.
Toleransi Dalam waktu 90 menit harus larut tidak
kurang dari 80% (Q) C16H19N3O5S, dari jumlah yang
tertera pada etiket.
Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.
Batas mikroba <51> Angka lempeng total tidak lebih
dari 103 unit koloni per g dan total kapang khamir tidak
lebih dari 102 unit koloni per g.
Penetapan kadar Lakukan penetapan secara
Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada
Kromatografi <931>.
Dapar Timbang saksama sejumlah kalium fosfat
monobasa P, larutkan dan encerkan dengan air hingga
kadar lebih kurang 6,8 g per L. atur pH hingga 5,0 ±
0,1 dengan penambahan larutan kalium hidroksida P
45%.
Fase gerak Campuran asetonitril P-Dapar (1:24).
Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan
penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera
pada Kromatografi <931>.
Larutan baku Timbang saksama sejumlah
Amoksisilin BPFI larutkan dan encerkan dengan
Dapar hingga kadar lebih kurang 1,2 mg per mL.
[Catatan Gunakan larutan dalam waktu 6 jam.]
Larutan uji Timbang isi tidak kurang dari
20 kapsul, keluarkan isi semua kapsul dan campur,
bersihkan cangkang kapsul dan timbang saksama
sejumlah isi kapsul setara dengan lebih kurang
200 mg amoksisilin anhidrat, masukkan ke dalam labu
tentukur 200-mL, tambahkan Dapar sampai tanda.
Jika perlu sonikasi hingga larut sempurna dan gunakan
filtrat sebagai Larutan uji. [Catatan Gunakan larutan
dalam waktu 6 jam.]
Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi
dilengkapi dengan detektor 230 nm dan kolom
berukuran 4 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1
dengan ukuran partikel 10 µm. Laju alir lebih kurang
1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap
Download