Kelompok 4 Strategi Pembelajaran di SD Anggota : 1. Alfiah Esadita 2. Muhammad Harun Arasyid 3. Yulia Indah 4. Chaerul Saleh 5. Melly Agustin 6. Abdul Jalil Modul 7 Keterampilan Dasar Mengajar 1.KB 1 Keterampilan Bertanya A. Rasional Tujuan bertanya adalah untuk memperoleh informasi. Kegiatan bertanya yang dilakukan oleh guru, memiliki tujuan untuk memperoleh informasi dan juga meningkatkan terjadinya interaksi antara guru dengan siswa, dan antara siswa dengan siswa. Guru perlu menguasai keterampilan bertanya karena : 1. 2. 3. 4. Guru cenderung mendominasi kelas dengan ceramah. 2. Siswa belum terbiasa mengajukan pertanyaan. 3. Siswa harus dilibatkan secara mental-intelektual secara maksimal. 4. Adanya anggapan bahwa pertanyaan hanya berfungsi untuk menguji pemahaman siswa. B. Definisi dan Fungsi PertanyaanMenurut G.A. Brown dan R. Edmondson (1984) mendefinisikan pertanyaan sebagai "segala pertanyaan yang menginginkan tanggapan verbal (lisan)". Pertanyaan yang baik mempunyai berbagai fungsi antara lain : 1. Mendorong siswa untuk berpikir. 2. Meningkatkan keterlibatan siswa. 3. Merangsang siswa untuk mengajukan pertanyaan. 4. Mendiagnosis kelemahan siswa. 5. Memusatkan perhatian siswa pada satu masalah. 6. Membantu siswa mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang baik. C. Komponen – komponen Keterampilan Bertanya. Keterampilan bertanya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu : 1. Keterampilan bertanya dasar terdiri atas komponen-komponen: - pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat. - pemberian acuan - pemusatan - pemindahan giliran - penyebaran - pemberian waktu berpikir - pemberian tuntunan 2. Keterampilan bertanya lanjut terdiri atas komponen-komponen: - pengubahan tuntutan kognitif dalam menjawab pertanyaan - pengaturan urutan pertanyaan - penggunaan pertanyaan pelacak - peningkatan terjadinya interaksi D. Prinsip penggunaan Dalam menerapkan keterampilan bertanya dasar dan lanjut, guru perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Kehangatan dan keantusiasan. 2. Menghindari kebiasaan mengulang pertanyaan sendiri, menjawab pertanyaan sendiri, mengajukan pertanyaan yang mengundang jawaban serempak, mengulangi jawaban siswa, mengajukan pertanyaan ganda, dan menunjuk siswa sebelum mengajukan pertanyaan. 3. Waktu berpikir yang diberikan untuk pertanyaan tingkat lanjut lebih banyak dari yang diberikan untuk pertanyaan tingkat dasar. 4. Pertanyaan pokok harus disusun terlebih dahulu, kemudian dinilai sesudah selesai mengajar. KB 2 Keterampilan Memberi Penguatan Pengertian dan Tujuan Penguatan adalah respons yang diberikan terhadap perilaku atau perbuatan yang dianggap baik, yang dapat membuat terulangnya atau meningkatnya perilaku/perbuatan yang dianggap baik tersebut. Tujuan pemberian penguatan: 1. Meningkatkan perhatian siswa. 2. Membangkitkan dan memelihara motivasi siswa. 3. Memudahkan siswa belajar. 4. Mengontrol dan memodifikasi tingkah laku siswa serta mendorong munculnya perilaku yang positif. 5. Menumbuhkan rasa percaya diri pada diri siswa. 6. Memelihara iklim kelas yang kondusif. B. Komponen Keterampilan Memberi Penguatan Penguatan dapat diberikan dalam dua jenis yaitu : 1. Penguatan verbal : penguatan yang paling mudah digunakan dalam kegiatan pembelajaran, yang dapat diberikan dalam bentuk komentar, pujian, dukungan, pengakuan, atau dorongan yang diharapkan dapat meningkatkan tingkah laku dan penampilan siswa. Contoh penguatan verbal : a. Kata-kata : bagus, baik, luar biasa, ya, betul, atau tepat sekali. B. Kalimat : perkerjaanmu rapi benar, Kalimat-kalimat Anda sangat bagus susunannya, Cara Anda berpikir cukup sistematis, Makin lama perkerjaan Anda semakin baik, Anak-anak lain perlu meniru cara Tono memecahkan masalah, dan Wah, belum pernah saya lihat pekerjaan saya serapih ini. 2. Penguatan nonverbal dapat di tunjukkan dengan berbagai cara, yaitu : a. Mimik dan gerakan badan b. Gerak mendekati c. Sentuhan d. Kegiatan yang menyenangkan e. Pemberian simbol atau benda 3. Penguatan tak penuh : penguatan yang diberikan untuk menjawab/respons siswa yang hanya sebagian benar, sedangkan bagian lainnya masih perlu diperbaiki. C. Prinsip penguatan Dalam memberikan penguatan harus diperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut : 1. Kehangatan dan keantusiasan 2. Kebermaknaan 3. Menghindari penggunaan respons negatif 4. Penguatan harus bervariasi 5. Sasaran penguatan harus jelas 6. Penguatan harus diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan muncul KB 3 KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI Pengertian dan Tujuan Variasi adalah keanekaragaman yang membuat sesuatu tidak monoton. Sejalan dengan kehidupan sehari-hari, variasi juga sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran. Tujuan variasi didalam kegiatan pembelajaran: 1. Menghilangkan kebosanan siswa dalam belajar 2. Meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari sesuatu 3. Mengembnagkan keinginan siswa untuk mengetahui dan menyelidiki hal-hal baru 4. Melayani gaya belajar siswa yang beraneka ragam 5. Meningkatkan kadar keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran B. KOMPONEN-KOMPONEN KETERAMPILAN MENGADAKAN VARIASI Variasi dalam kegiatan pembelajaran dapat dikelompokan menjadi 3, yaitu: 1. Variasi dalam gaya mengajar 2. Variasi dalam pola interaksi 3. Variasi dalam penggunaan alat bantu pembelajaran C. PRINSIP PENGGUNAAN Agar variasi dapat berfungsi secara efektif, guru perlu memperhatikan prinsip penggunaan sebagai berikut: 1. Variasi yang dibuat harus mengandung maksud tertentu serta sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Karakteristik kemampuan siswa, latar belakang sosial dan budaya, materi yang sedang disajikan , dan kemampuan guru menciptakan vsriasi tersebuat. 2. Variasi harus terjadi secara wajar, tidak berlebihan sehingga tidak mengganggu proses belajar. 3. Variasi harus berjalan lancar dan berkesinambungan, sehingga tidak merusak suasana kelas dan proses belajar. 4. Komponen-komponen variasi yang membutuhkan pengorganisasian dan perencanaan yang baik perlu dirancang secara cermat dan di cantumkan dalan rencana pembelajaran KEGIATAN BELAJAR 4 Keterampilan Menjelaskan Keterampilan dasar mengajar keempat yang harus dikuasai oleh guru adalah keterampilan menjelaskan. Kegiatan menjelaskan merupakan kegiatan yang paling sering dilakukan guru dalam pembelajaran. Agar penjelasan yang diberikan dapat dipahami dengan baik oleh siswa, tentu saja guru harus menguasai teori memberikan pembelajaran. A. Pengertian dan Tujuan Istilah menjelaskan sering dikacaukan dengan menceritakan, misalnya pengalaman berkelana ke berbagai daerah yang diceritakan kepada orang lain sering dianggap sebagai kegiatan menjelaskan. Dari segi etimologis, kata menjelaskan mengandung makna “membuat sesuatu menjadi jelas”. Dalam kegiatan menjelaskan terkandung makna pengkajian informasi secara sistematis sehingga yang menerima penjelasan mempunyai gambaran yang jelas tentang informasi yang satu dengan yang lain. Sebagai satu keterampilan yang bersifat generik, keterampilan menjelaskan seyogianya dikuasai oleh semua guru, terlepas dari tingkat/kelas maupun bidang studi yang diajarkan. Kegiatan menjelaskan bertujuan untuk : 1. Membantu siswa memahami berbagai konsep, hukum, dalil, dan sebagainya secara objektif dan bernalar. 2. Membimbing siswa menjawab pertanyaan “mengapa” yang muncul dalam proses pembelajaran. 3. Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memecahkan berbagai masalah melalui cara berpikir yang lebih sistematis. 4. Mendapatkan balikan dari siswa tentang tingkat pemahamannya terhadap konsep yang dijelaskan dan untuk mengatasi salah pengertian. 5. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati proses pemeliharaan dalam penyelesaian ketidakpastian. Sementara itu, penguasaan keterampilan menjelaskan akan memungkinkan guru untuk: 1. Meningkatkan efektivitas pembicaraan di kelas sehingga benar-benar merupakan penjelasasn yang bermakna bagi siswa. 2. Memperkirakan tingkat pemahaman siswa terhadap penjelasan yang diberikan. 3. Membantu siswa menggali pengetahuan dari berbagai sumber 4. Mengatasi kekurangan berbagai sumber belajar 5. Menggunakan waktu secara efektif. B. Komponen-Komponen Keterampilan Menjelaskan Keterampilan memberikan penjelasan dapat dikelompokkan menjadi 2 bagian besar, yaitu keterampilan merencanakan penjelasan dan keterampilan menyajikan penjelasan. Keberhasilan suatu penjelasan sangat tergantung dari tingkat penguasaan guru terhadap kedua jenis komponen keterampilan tersebut. Oleh karena itu, seorang guru dituntu untuk mampu merencanakan dan menyajikan penjelasan. 1)Keterampilan Merencanakan Penjelasan 2) Keterampilan Menyajikan Penjelasan. Merencanakan penjelasan mencakup 2 subkomponen, yaitu yang berkaitan dengan isi pesan atau materi pembelajaran yang akan dijelaskan dan yang mberkaitan dengan siswa sebagai penerima pesan. a. Merencanakan isi pesan Keterampilan menyajikan penjelasan memegang peranan penting dalam pelaksanaan rencana penjelasan yang sudah baik. Keterampilan menyajikan penjelasan terdri dari komponenkomponen berikut : a. Kejelasan b. Penggunaan contoh dan ilustrasi c. Pemberian tekanan d. Balikan b. Menganalisis karakteristik penerima pesan C. Prinsip Penggunaan Dalam memberikan penjelasan, guru perlu memperhatikan hal-hal berikut : 1. Memperhatikan kaitan antara yang menjelaskan (guru), yang mendengarkan, dan bahan yang dijelaskan. Ketiga komponen inin harus mempunyai kaitan yang jelas sehingga bahan yang jelaskan guru sesuai dengan khazanah pengalaman dan latar belakang kehidupan siswa. 2. Penjelasan dapat diberikan pada awal, tengah, dan akhir pelajaran tergantung dari munculnya kebutuhan akan penjelasan. 3. Penjelasan yang diberikan harus bermakna dan sesuai dengan tujuan pelajaran 4. Penjelasan dapat disajikan sesuai dengan rencana guru atau bila kebutuhan akan suatu penjelasan muncul dari siswa, misalnya siswa menajukan usatu pertanyaan yang memerlukan penjelasan. Kegiatan Belajar 2 Keterampilan Membimbing Diskusi Kelompok Kecil Guru perlu menguasai keterampilan ini karena : • Musyawarah (diskusi) sudah membudaya dalam masyarakat indonesia; • Tiap warga negara indonesia diharapkan memiliki keterampilan berdiskusi; • Keterampilan berdiskusi/memimpin diskusi tidak dibawa sejak lahir; • Diskusi punya peranan khusus dalam pencapaian tujuan pendidikan yang bersifat pbentukan sikap, nilai, kebiasaan, dan keterampilan; Diskusi kelompok kecil dapat terjadi apabila syarat-syarat berikut terpenuhi, yaitu : • Jumlah anggota kelompok 3-9 siswa • Terjadinya tatap muka informal • Ada tujuan yang ingin dicapai • Berlangsung secara sistematis Komponen-komponennya terdiri dari : • Memusatkan perhatian • Memperjelas masalah/uraian siswa • Menganalisis pandangan siswa • Meningkatkan urunan siswa • Menyebarkan kesempatan berpartisipasi • Menutup diskusi Agar dapat menerapkan keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil secara efektif, hal-hal yang harus guru perhatikan, sebagai berikut : • Kesesuaian diskusi dengan topik pembelajaran yang dibahas • Kekuatan dan kelemahan diskusi dalam kegiatan pembelajaran • Perencanaan dan persiapan yang matang • Suasana diskusi yang terbuka dan bersahabat • Pemilihan topik diskusi yang tepat