Uploaded by zakiy0301

TANAMAN JEWAWUT SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT

advertisement
TANAMAN JEWAWUT SEBAGAI SUMBER KARBOHIDRAT
Jewawut adalah tanaman pangan jenis serealia berbiji kecil dengan diameter
sekitar 1 mm. Jewawut populer sebagai makanan pokok di beberapa wilayah di
Indonesia seperti Sulawesi Barat, Pulau Buru, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Tengah.
Jawawut diperkenalkan ke Indonesia oleh Tiongkok yang bermigrasi sekitar 3.000 tahun
yang lalu. Sejak itu, jewawut mulai dikenal luas di Indonesia, bahkan dijadikan makanan
pokok oleh beberapa daerah. Jewawut memiliki malai menyerupai bulir dengan panjang
antara 8-18 cm. Tangkai malai sepanjang 25-30 cm, tegak atau melengkung. Warna
bulir tanaman jewawut beraneka ragam, mulai dari hitam, kuning, ungu, merah, sampai
jingga kecoklatan.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar telah menghadapi banyak
tantangan terutama dalam bidang ketersediaan pangan. Sehingga sangat penting untuk
dilakukan kebijakan mengenai ketahanan pangan. Kebijakan mengenai ketahanan
pangan negara telah menjadi pokok dalam pembangunan terutama dalam
pembangunan di bidang pertanian. Kebijakan pemerintah yang dinilai lebih terfokus
pada beras dianggap telah mengabaikan pangan alternatif. Hal ini dibuktikan dengan
adanya program pemerintah yang mengimpor beras untuk menjaga dan memenuhi
ketersediaan pangan penduduk indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(2018), data luas panen padi di Indonesia sebesar 10,9 juta hektar, dengan produksi
beras sebesar 32,42 juta ton beras. Sedangkan konsumsi beras nasional sebesar 29,6
juta ton. Selisih produksi dan konsumsi beras hanya 2,85 juta ton, dinilai tidak dapat
memenuhi kebutuhan karena tidak semua beras digelontorkan petani ke pasaran.
Produksi padi nasional yang tidak sebanding dengan peningkatan penduduk
salah satunya disebabkan banyaknya alih fungsi lahan dari lahan-lahan produktif
menjadi pemukiman dan industri. Dalam revisi Rencana Strategis Badan Ketahanan
Pangan Tahun 2010-2014, pada aspek peningkatan pemenuhan kebutuhan konsumsi
dan keamanan pangan nasional, disebutkan bahwa kebijakan ketahanan pangan
nasional salah satunya diarahkan untuk mempercepat penganekaragaman konsumsi
pangan berbasis pangan lokal selain beras. Oleh karena itu, untuk mendukung program
diversifikasi pangan dan peningkatan pemanfaatan lahan di bawah tegakan diperlukan
tanaman makanan pokok selain beras. Sumber daya hayati Indonesia yang sangat
beragam memungkinkan untuk mendapatkan sumber daya pangan selain beras, salah
satunya adalah jewawut. Jewawut memiliki keunggulan dibandingkan dengan tanaman
sumber karbohidrat lain. Jewawut dapat tumbuh pada hampir semua jenis tanah
termasuk tanah kurang subur, tanah kering, mudah dibudidayakan, umur panen
pendek, dan kegunaannya beragam. Jewawut juga bisa dijadikan sebagai bahan
pangan fungsional dengan memanfaatkan sifat jewawut yang memiliki nilai indeks
glikemik rendah, tinggi antioksidan dan kandungan kimia lainnya yang bermanfaat bagi
kesehatan.
Jewawut telah banyak dimanfaatkan bijinya oleh masyarakat sebagai pakan
burung, padahal biji jewawut ini banyak mengandung nutrisi dan sangat layak untuk
dikonsumsi oleh manusia. Kandungan gizi dan potensi biji tanaman jewawut sebagai
bahan makanan pokok telah banyak dilaporkan. Jewawut mengandung nutrisi yang
sangat tinggi. Kandungan karbohidrat jewawut mencapai 84,2 persen, protein sebesar
10,7 persen, lemak sebesar 3,3 persen, dan serat sebesar 1,4 persen. Dilansir jurnal
Field Crop Research Volume 124, jewawut juga memiliki kandungan mineral seperti
kalsium, besi, magnesium, fosfor, seng, dan kalium. Selain itu, ada juga kandungan
vitamin C, B1, dan B2. Komposisi nutrisi biji jewawut hampir sama dengan biji serealia
penting lainnya, sehingga jewawut dapat dikonsumsi oleh manusia sebagai serealia
pangan alternatif dengan kecukupan gizi. Berdasarkan komposisi gizi jewawut di atas,
dapat disimpulkan bahwa jewawut, dibandingkan dengan beras, gandum, jagung, dan
sorgum memiliki kadar serat yang tertinggi.
Indonesia adalah negara dengan kekayaan hayati terbesar. Namun kekayaan
hayati tersebut belum bisa dimanfaatkan dengan baik.Tidak sedikit kekayaan hayati
tersebut dimanfaatkan negara lain dan kita tidak mendapat apa pun. Sebagian besar
penduduk masih bergantung pada beras sehingga menyebabkan ketahanan pangan
lokal masih belum stabil. Sudah saatnya kita menaruh perhatian pada sumber pangan
lokal untuk menjamin keberlanjutan hidup kita. Sumber daya hayati Indonesia yang
sangat beragam memungkinkan untuk mendapatkan sumber daya pangan selain beras
yaitu jewawut. Dengan memanfaatkan sumber pangan lokal pengganti beras ini
diharapkan ketahanan pangan lokal di Indonesia menjadi lebih stabil.
Download