SPE-130102-PA Gas Reserves Estimation in Resources Plays John Lee, and Rod Sidle, Texas A&M Summary Makalah ini menganalisis beberapa prosedur yang umum digunakan untuk peramalan dan mengidentifikasi beberapa keterbatasan dalam teknik yang digunakan. Kemajuan dalam kemampuan industri untuk meramalkan produksi masa depan (dan dengan demikian memperkirakan cadangan) dengan lebih akurat dalam pemanfaatan sumber daya akan berdampak pada perkiraan keuangan, nilai aset yang dirasakan, dan keakuratan cadangan yang diungkapkan kepada publik. Introduction Karakterisasi yang tepat dimulai dengan produksi, yaitu menentukan luas formasi bruto, mengidentifikasi pembentukan hidrokarbon, dan menentukan karakteristik yang mengontrol produksi hidrokarbon. Proses ini sulit dicapai dalam play baru tanpa uji coba yang memadai. Oleh karena itu, uji coba, karakterisasi sumber daya, dan analogi lebih disukai daripada penyesuaian kurva yang tidak ilmiah atau simulasi reservoir yang kompleks. Analogi berdasarkan sumur tua di lapangan merupakan metode yang lebih disukai untuk estimasi Cadangan dengan tingkat keakuratan yang tinggi. Metode perkiraan produksi dan estimasi cadangan dalam resource play. Estimasi cadangan dengan tingkat keyakinan tinggi dimulai dari sumur-sumur yang lebih tua yang telah mencapai tahap di mana hanya tren jangka panjang yang stabil yang merupakan pengaruh dominan terhadap laju produksi. Metode perkiraan produksi perlu disesuaikan dengan tren desorpsi/transportasi untuk memberikan perkiraan cadangan yang tepat. Peningkatan kemampuan dalam memperkirakan produksi di masa depan dan memperkirakan cadangan dapat menimbulkan konsekuensi keuangan yang signifikan. Metode perkiraan produksi yang lebih akurat dapat memberikan kepercayaan yang lebih besar terhadap pengungkapan cadangan dan sumber daya kepada publik. Dalam makalah ini, disajikan kritik terhadap berbagai metode perkiraan produksi dan estimasi cadangan dalam resource play yang kurang dipahami. Salah satu kesimpulan dari pemeriksaan hasil dengan menggunakan metode ini adalah bahwa pendekatan statistik bisa menjadi sangat penting dalam menganalisis perkiraan produksi Critique of Methodologies • Volumetric Method Metode volumetrik pada dasarnya terdiri dari estimasi hidrokarbon in place pada volume yang dipertimbangkan (misalnya, drainage volume suatu sumur atau volume suatu segmen, atau seluruh reservoir) dan estimasi fraksi hidrokarbon inj place. Pada unconvensional gas reservoir, terdapat dua masalah penting dalam estimasi volume gas yang ada. (1) Pada tight gas reservoir, yang sebagian besar memiliki mekanisme perangkap konvensional, maka akan sulit untuk memperkirakan luas area reservoir. (2) Pada gas-shale resources, perkiraan gas yang teradsorpsi pada bahan organik mungkin dapat diandalkan, namun volume gas tambahan di ruang pori mungkin sulit untuk diperkirakan secara akurat (Ross dan Bustin 2007, 2008). • Material Balance Method Metode material balance (plot p/z vs. produksi gas kumulatif) umumnya berhasil diterapkan pada reservoir gas konvensional dengan basis total reservoir. Persamaan material balance yang biasa digunakan mengasumsikan (1) Drainage volume yang tidak berubah (tidak ada fluida yang masuk atau keluar volume kecuali melalui lubang sumur dan tidak ada perubahan volume pori) dan (2) aliran stabil (didominasi batas). (Modifikasi dapat dilakukan untuk perubahan volume pori yang disebabkan oleh pembentukan dan pemuaian air seiring penurunan tekanan, dan hal ini penting untuk reservoir bertekanan tinggi.) Keterbatasan yang dipahami, analisis p/z mungkin memberikan beberapa “reasonable check” pada metode lain, namun analisis ini tidak mungkin memberikan estimasi cadangan dan production forecast dengan akurasi yang cukup untuk tujuan pelaporan dan perencanaan. • Analogy Production forecasting di masa depan dengan analogi reservoir dan sumur yang ada dapat menjadi metode yang dapat diandalkan baik pada reservoir dan sumur konvensional maupun non-konvensional. Kuncinya adalah mengidentifikasi analogi yang benar-benar tepat. Hodgin dan Harrell (2006) dan Sidle dan Lee (2010) menyajikan analisis rinci tentang persyaratan analogi yang tepat. Interpretasi dari persyaratan ini untuk kasus tertentu dari reservoir unkonvensional mencakup kriteria bahwa (1) analog harus berada pada tahap penipisan yang lebih lanjut dibandingkan sumur atau reservoir target, (2) teknik penyelesaiannya harus sama, dan (3) secara agregat, properti yang mengendalikan pemulihan tidak boleh lebih menguntungkan di analog dibandingkan di sumur target atau reservoir • Decline Curve Proyeksi decline curve adalah salah satu metode yang paling banyak digunakan dalam industri ini—mungkin merupakan satu-satunya metode yang paling banyak digunakan—untuk meramalkan produksi masa depan dari sumur-sumur gas ketat dan gas serpih. Metode dasar untuk menetapkan sisa cadangan adalah dengan menetapkan tren penurunan produksi dari sejarah dan memproyeksikan tren ini ke masa depan, yang berakhir pada batas keekonomian sumur untuk membentuk cadangan. Decline curve Arps (Arps 1945) sepenuhnya empiris dan terdiri dari tiga bentuk: hiperbolik, eksponensial, dan harmonik. • History Matching Data produksi dapat dicocokkan dengan model analitik. Setelah properti reservoir dan sumur yang tidak diketahui ditentukan dalam prosedur history matching, model yang dikalibrasi dapat digunakan untuk memperkirakan produksi di masa depan dan sisa cadangan. Kesulitan utama dalam menerapkan model-model analitik dalam praktiknya adalah (1) kurangnya pengukuran sifat-sifat formasi yang dapat diandalkan untuk dimasukkan ke dalam model, (2) pemahaman yang tidak lengkap tentang fisika dasar yang mengendalikan aliran gas dari reservoir yang kompleks ini, dan (3) waktu dan tenaga. diperlukan untuk mencocokkan riwayat masing-masing sumur ketika prakiraan produksi untuk ratusan sumur harus disediakan dalam periode waktu yang singkat. • Type Curve Tren produksi awal yang diamati pada sumur produksi dapat disesuaikan dengan type curve yang telah ditentukan, dan type curve tersebut dapat diikuti sebagai dasar untuk memperkirakan produksi dan cadangan di masa depan. Alternatifnya, properti yang mengontrol produksi sumur dapat ditentukan dari pencocokan type curve data produksi awal, dan properti ini dapat dimasukkan ke dalam model yang digunakan untuk memperkirakan produksi di masa depan. Metode yang digunakan untuk mengembangkan type curve meliputi sumur analog dari reservoir yang sama atau analog, serta model analitik dan numerik. type curve berbasis analog bisa sangat berguna ketika analog yang sesuai dapat diidentifikasi. Namun pendekatan ini bermasalah, pada gas shale plays yang lebih baru dengan data produksi yang terbatas dan pada beberapa formasi gas padat berlapis dengan beberapa lapisan dengan drainage volume yang tidak diketahui. Type curve berbasis model (analitis dan numerik) juga dapat berguna ketika validasi model memungkinkan, namun pendekatan ini juga bermasalah di banyak immature shale plays dan tight gas reservoir dengan data produksi yang terbatas dan fitur kompleks yang tidak sepenuhnya dipahami. Implications in Reserves Reporting to Regulatory Agencies Meskipun terdapat kesulitan dalam memperkirakan produksi di masa depan dan memperkirakan cadangan di tight gas dan shale gas reservoir, pemilik sumber daya diharuskan memperkirakan cadangan ini setiap tahun dan melaporkan hasilnya kepada badan pengatur dan pemangku kepentingan lainnya. Pertimbangan-pertimbangan ini menunjukkan bahwa konservatisme adalah untuk memastikan bahwa kriteria cadangan yang tepat terpenuhi (“much more likely than not” for proved reserves, “as likely as not” for the sum of proved and probable reserves, and “possible, but not likely” for the sum of proved, probable, and possible reserves). Mereka juga menyarankan peran penting analisis ketidakpastian dalam peramalan produksi dan estimasi cadangan: menetapkan, dalam arti statistik, kisaran cadangan yang mungkin sesuai dengan perkiraan cadangan tertentu. Incentives for Uncertainty Analysis Analisis ketidakpastian—menetapkan kisaran yang mungkin terjadi (nilai yang kemungkinan paling rendah hingga nilai yang paling mungkin)—berpotensi cukup berguna dalam memahami estimasi cadangan untuk sumber daya nonkonvensional. Analisis ketidakpastian dapat membantu pemilik sumber daya mengukur potensi kenaikan dan penurunan suatu aset dan dapat mempengaruhi pengungkapan cadangan devisa. Dalam unconvensional resource plays, ketidakpastiannya besar dan harus diperhitungkan secara realistis. Conclusion • Memperkirakan produksi dan memperkirakan cadangan sumber daya yang aktif saat ini sulit dilakukan dengan sebagian besar metodologi yang ada, dan hasilnya mengandung ketidakpastian yang signifikan. • Model decline curve yang umum digunakan (khususnya Arps) mungkin tidak sesuai untuk digunakan pada reservoir dengan permeabilitas yang sangat rendah. • Meskipun terdapat kesulitan dalam memperkirakan cadangan, insentif untuk meningkatkan keandalan estimasi cadangan telah meningkat seiring dengan perubahan terkini dalam peraturan pelaporan cadangan SEC dan pedoman PRMS. • Perbaikan dalam teknologi peramalan dan prosedur estimasi cadangan akan berdampak pada perencanaan keuangan internal dan penilaian aset dan juga akan berdampak pada kepercayaan investor terhadap pengungkapan volume sumber daya dan cadangan. • Meskipun terdapat keterbatasan, estimasi volumetrik dan proyeksi tren penurunan dapat memberikan informasi berharga tentang cadangan dan jadwal produksi di masa depan dan sesuai untuk sebagian besar upaya estimasi cadangan. • Ketika fisika stimulasi dan mekanisme produksi menjadi lebih dikenal dalam suatu play, model analitis dan numerik dapat memberikan perkiraan kinerja masa depan yang semakin andal. • Mengingat ketidakpastian perkiraan cadangan sumber daya saat ini, analisis ketidakpastian perkiraan produksi dapat memberikan wawasan berharga kepada pemilik sumber daya mengenai potensi keuntungan dan kerugian sumber daya mereka dan memungkinkan mereka untuk mengkategorikan cadangan dengan lebih akurat.