Uploaded by Azzahara Nuratika

laporan magang MBKM azzahara nuratika

advertisement
LAPORAN KEGIATAN MBKM UISI
MAGANG MANDIRI
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAK
OLEH : AZZAHARA NURATIKA (2032110703)
PEMBIMBING LAPANGAN : DINA ANGELINA S.Si
DOSEN PEMBIMBING :ABDUL HALIM, S.T., M.T., Ph.D
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA
Tahun : 2023/2024
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN MBKM
DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAK
(Periode : 09 Oktober 2023 s/d 1 Maret 2024)
Disusun Oleh :
Azzahara Nuratika
(2032110703)
Pontianak , 1 Februari 2024
Menyetujui,
Pembimbing Lapangan
Dina Angelina, S.Si
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH
Mengetahui,
Kepala Departemen Teknik Kimia
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Yuni Kurniati, S.T., M.T
NIP: 9117249
Abdul Halim, S.T., M.T.,Ph.D
NIP : 8921346
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
i
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah atas nikmat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa,
yang telah memberikan berkah-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan kegiatan
Magang Mandiri Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Pontianak pada tahun 2023 beserta penyusunan laporan
magang ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan magang ini merupakan bagian
dari persyaratan untuk menyelesaikan tugas pasca magang di Program Studi Teknik
Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia. Dokumen ini berisi rangkuman
aktivitas
yang
saya
lakukan
selama
magang,
dengan
tujuan
untuk
mempresentasikan hasil pengamatan, analisis, dan kesimpulan yang saya peroleh,
serta memberikan saran dan masukan yang bermanfaat bagi institusi tempat saya
menjalani magang.
Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang terlibat dan ikut membantu selama kegiatan magang berlangsung hingga
proses penyusunan laporan ini, khususnya:
1.
Kepala Program Studi Teknik Kimia Univeristas Internasional Semen
Indonesia, Ibu Yuni Kurniati S.T., M.T.
2.
Koordinator MBKM Univeristas Internasioanl Semen Indonesia, Ibu Puji
Andayani, S.Si., M.Si., M.Sc., MCE, MOS
3.
Dosen Pembimbing dari pihak Program Studi Teknik Kimia Kimia Univeristas
Internasional Semen Indonesia, Bapak Abdul Halim S.T., M.T., Ph.D
4.
Ibu Dina Angelina, S.Si selaku pembimbing dari pihak instansi yang telah
membantu dan mengarahkan selama pelaksanaan
magang di Dinas
Lingkungan Hidup Kota Pontianak
5.
Seluruh staff Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, khususnya kak Desy
Herawati, S.Si, kak Annisa Anugraeni, S.Si dan kak Domiruddin, S.Si selaku
rekan staff yang telah banyak memberikan informasi yang kami perlukan
selama pelaksanaan magang.
6.
Keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan moril, dan juga semangat
dukungan
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
ii
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
7.
Seluruh teman-teman satu perjuangan selama magang serta orang-orang
terdekat yang selalu memotivasi, menasehati, dan mendoakan agar teteap
semangat dalam menjalani magang ini.
Saya menyadari bahwa laporan magang ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca. Semoga laporan magang ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Pontianak, 1 Februari 2024
Penulis,
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
iii
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………….
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………
DAFTAR GAMBAR...…………………………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………...
1.2 Tujuan………………………………………………………………………...
1.3 Manfaat……………………………………………………………………….
1.4 Metodologi Pengummpulan Data…………………………………………….
1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………………………………………
1.6 Nama Unit Kerja dan Tempat Pelaksanaan……………………………………
BAB II PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAK ……………..
2.1 Sejarah dan Dasar Hukum……………………………………………………..
2.2 Logo Dan Filosofi Instansi……………………………………………………..
2.3 Visi dan Misi Instansi………………………………………………………….
2.4 Budaya Instansi………………………………………………………………..
2.5 Struktur Organisassi…………………………………………………………...
2.6 Tugas, Wewenang dan Fungsi…………………………………………………
BAB III TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………….
3.1 Air Permukaan………………………………………………………………….
3.2 Pengertian Metode Pengujian…………………………………………………..
3.3 Jenis-Kenis Metode Pengujian/Analisa Air dan Air Limbah…………………...
3.3.1 Pengujian Total Suspended Solid (TSS)……………………………………..
3.3.2 Pengujian Dissolved Solid (TDS)…………………………………………….
3.3.3 Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)……………………………….
3.3.4 Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)……………………………….
3.3.5 Pengujian Kadar Nitrit (No2 -N)………………………………………………
BAB IV METODOLOGI……………………………………………………………….
4.1 Pengujian Total Suspended Solid (TSS)………………………………………...
4.2 Pengujian Dissolved Solid (TDS)………………………………………………
4.3 Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)………………………………….
4.4 Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)…………………………………..
4.5 Pengujian Kadar Nitrit (No2-N) ………………………………………………..
BAB V TUGAS KHUSUS……………………………………………………………...
5.1 Film Dokumenter Zero Waste Treatment………………………………………..
5.2 Menggambar 3D Tangki Pengaduk Menggunaka Ansys Mechanical……………
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………..
6.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...
6.2 Saran……………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...
LAMPIRAN……………………………………………………………………………..
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
iv
i
ii
iv
v
vi
1
1
3
4
5
5
5
6
6
6
7
8
8
9
13
13
14
15
15
16
17
18
19
21
21
22
23
24
27
30
30
31
34
34
34
36
vii
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Logo Pemerintahan Kota Pontianak………………………..…………….
Gambar 2.2 Struktur Organisasi………………………………………………………...
Gambar 3.1 alat Refluks Tertutup……………………………………………………….
Gambar 5.1 Scene Film Dokumenter……………………………………………………
Gambar 5.2 Tangki Pengaduk…………………………………………………………..
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
v
7
11
19
30
33
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Baku Mutu Air………………………………………………………………..
Tabel 4.1 Contoh Hasil Pengujian TSS………………………………………………….
Tabel 4.2 Contoh Hasil Pengujian TDS…………………………………………………
Tabel 4.3 Volume Sampel dan Faktor metode OxiTop WTW…………………………
Tabel 4.4 Contoh Hasil Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)………………...
Tabel 4.5 Contoh Hasil Pengukuran Deret Standar COD………………………………
Tabel 4.6 Contoh Hasil Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)…………………
Tabel 4.7 Contoh Hasil Pengujian Nitrit (No2 -N)……………………………………….
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
vi
14
22
23
24
24
26
26
28
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pelaksanaan magang di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak
merupakan kesempatan yang berharga bagi para mahasiswa untuk mendapatkan
pengalaman praktis dan pemahaman mendalam mengenai upaya pelestarian
lingkungan hidup di tingkat lokal. Kota Pontianak yang merupakan ibu kota
Provinsi Kalimantan Barat memiliki tantangan dan dinamika tersendiri terkait
dengan lingkungan hidup. Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak menjadi garda
terdepan dalam menjalankan berbagai program dan kebijakan untuk menjaga
keberlanjutan sumber daya alam, mengatasi masalah pencemaran lingkungan, serta
meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan
hidup. Melalui kegiatan magang ini, mahasiswa dapat terlibat langsung dalam
berbagai inisiatif dan program yang dilaksanakan oleh instansi ini, serta
memperoleh wawasan praktis dalam merumuskan solusi terhadap tantangan
lingkungan di kota ini.
Selain itu, bagi mahasiswa yang ditempatkan di UPT Laboratorium
Lingkungan, pengalaman magang mereka mencakup keterlibatan langsung dalam
kegiatan penelitian dan analisis
kualitas lingkungan. UPT Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak memiliki peran krusial
dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data lingkungan untuk
mendukung pengambilan keputusan yang berbasis bukti. Dalam konteks ini,
mahasiswa magang dapat terlibat dalam pengujian kualitas air, udara, tanah, untuk
mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi lingkungan di kota ini.
Melalui
keterlibatan
aktif di laboratorium,
mahasiswa dapat mengasah
keterampilan teknis mereka, memahami metodologi penelitian, dan menyaksikan
bagaimana hasil analisis laboratorium tersebut memberikan kontribusi penting
dalam perencanaan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
1
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
1.2
Tujuan
Secara umum tujuan diadakannya kegiatan Merdeka Belajar - Kampus
Merdeka (MBKM) adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan lulusan Perguruan Tinggi yang memiliki soft skills maupun
hard skills yang matang dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan
begitu, angka sarjana yang menganggur di Indonesia dapat berkurang.
2. Menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul
dan berkepribadian.
3. Memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki
sesuai dengan passion dan bakatnya melalui program-program
experiential learning dengan jalur yang fleksibel.
1.2.1
Tujuan Umum
1.
Mengetahui gambaran umum mengenai analisis kualitas lingkungan
yang dilakukan di laboratorium
2.
Mengetahui proses pengelolaan sampah di Kota Pontianak
3.
Memperluas wawasan mengenai ilmu Teknik Kimia di instansi Dinas
Lingkungan Hidup Kota Pontianak
4.
Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam proses pengujian dan
analisa
5.
Mendapatkan pengalaman
kerja serta peluang berlatih
dalam
menangani permasalahan dalam laboratorium
1.2.2
Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi jenis-jenis pengujian dan analisa kualitas lingkungan
di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak
2. Mempelajari proses-proses managemen pengelolaan sampah di Kota
Pontianak
3. Mempelajari standar dari setiap pengujian yang di lakukan selama
kegiatan magang
4. Mempelajari inovasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak
dalam melakukan pengelolaan sampah
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
2
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
1.2.3
Tujuan Penyusunan Laporan
1. Untuk mengetahui perkembangan mahasiswa selama mengikuti
Magang Bersertifikat Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)
2. Sebagai
pertanggungjawaban
kampus/program
atas
tugas
studi kepada mahasiswa
yang
diberikan
sehubungan
dengan
pelaksanaan magang bersertifikat.
3. Meningkatkan kembali pengetahuan yang di peroleh selama magang
sebagai bahan untuk mengikuti uji kompetensi.
4. Dapat digunakan sebagai bahan penunjang kampus atau departemen.
5. Melatih kreatifitas dan problem solving mahasiswa untuk berfikir lebih
baik
6. Digunakan untuk menambah pusaka pada sistem Gapura UISI
7. Untuk memenuhi syarat sertifikasi Magang Bersertifikat.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan magang Merdeka Belajar – Kampus
Merdeka di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak adalah sebagai berikut :
1.3.1
Manfaat Bagi Perguruan Tinggi
1. Mahasiswa yang mengikuti magang dapat membawa pengalaman
praktis ke dalam ruang kelas, meningkatkan kualitas pembelajaran
dengan studi kasus aktual dan contoh kehidupan nyata.
2. Keterlibatan dalam magang dapat memperkuat hubungan antara
perguruan tinggi dan sektor pemerintahan serta industri, menciptakan
peluang kolaborasi yang bermanfaat dalam pengembangan kurikulum
dan penelitian.
3. Perguruan tinggi dapat memanfaatkan prestasi mahasiswa dalam
magang untuk meningkatkan profil mereka, baik dalam hal prestise
maupun daya tarik bagi calon mahasiswa.
4. Pengalaman mahasiswa dalam magang dapat memberikan kontribusi
pada penelitian dan pengembangan perguruan tinggi, terutama jika
magang melibatkan proyek-proyek inovatif atau solusi untuk tantangan
lingkungan.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
3
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
5. Pengalaman magang dapat memberikan wawasan berharga untuk
meningkatkan kurikulum perguruan tinggi, baik dari segi kebutuhan
industri maupun kebutuhan mahasiswa.
1.3.2
Manfaat Bagi Instansi
1. Magang memberikan tambahan tenaga kerja, terutama untuk proyekproyek khusus atau pekerjaan yang memerlukan perhatian ekstra tanpa
membebani anggaran instansi.
2. Melalui partisipasi dalam magang, instansi dapat membuktikan
keterlibatan mereka dalam pendidikan dan pengembangan masyarakat,
membangun citra positif di mata publik.
3. Melalui
magang, instansi dapat berperan
membimbing
dalam melatih dan
generasi muda untuk menjadi profesional yang
berkompeten dan bertanggung jawab.
4. Jika magang berjalan dengan baik, instansi dapat mempertimbangkan
untuk merekrut mahasiswa magang yang telah terbukti memiliki
kualitas dan komitmen selama periode magang.
1.3.3
Manfaat Bagi Mahasiswa
1. Mengasah keterampilan dan kompetensi khusus melalui partisipasi
dalam proyek-proyek lingkungan hidup, seperti pengelolaan limbah,
pengelolaan air, atau proyek-proyek keberlanjutan.
2. Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan kerja di
sektor pemerintahan,
meningkatkan
keterampilan
interpersonal,
komunikasi, dan manajemen waktu.
3. Memahami proses pengambilan keputusan di lingkungan pemerintahan,
yang dapat memberikan wawasan tambahan bagi mahasiswa terkait
dengan regulasi dan kebijakan lingkungan hidup.
4. Meningkatkan kemampuan menyusun laporan dan dokumen berbasis
data, yang merupakan keterampilan penting di dunia profesional dan
akademis.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
4
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
1.4 Metodologi Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data/informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
magang Merdeka Belajar – Kampus Merdeka di Dinas Lingkungan Hidup Kota
Pontianak menggunakan metodologi sebagai berikut :
1.
Partisipasi Aktif
Tugas melibatkan identifikasi sumber limbah, pemantauan pengelolaan
sampah di area tersebut, dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan
efisiensi pengelolaan limbah. Kolaborasi dengan tim proyek dilakukan untuk
mengimplementasikan solusi yang diusulkan.
2.
Wawancara
Wawancara dilakukan dengan beberapa staf senior di Dinas Lingkungan Hidup
Kota Pontianak untuk mendapatkan wawasan tentang prioritas kebijakan
lingkungan, tantangan operasional, dan peran instansi dalam mendukung
keberlanjutan. Hasil wawancara memberikan pemahaman mendalam tentang
visi dan misi organisasi, serta hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan
lingkungan.
3.
Observasi
Pada tahap magang, observasi langsung dilakukan terhadap proses-proses kerja
di bidang pengelolaan limbah cair. Langkah-langkah operasional dicatat, titiktitik kritis diidentifikasi, dan interaksi antarstaf diamati. Observasi ini
membantu mengidentifikasi potensi peningkatan efisiensi dalam penanganan
limbah cair dan memberikan rekomendasi perbaikan.
4.
Analisa Data
Sebagai bagian dari magang, analisis data dilakukan terhadap data historis
kualitas air di suatu sungai yang berada dibawah tanggung jawab Dinas
Lingkungan Hidup Kota Pontianak. Perangkat lunak analisis statistik
digunakan untuk mengidentifikasi tren dan pola, memberikan gambaran
tentang dampak aktivitas manusia terhadap kualitas air, dan menyusun
rekomendasi kebijakan untuk pelestarian dan pemulihan ekosistem sungai.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
5
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
1.5 Waktu Dan Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan program Magang Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
(MBKM) berlangsung selama 5 bulan dimulai pada tanggal 09 Oktober 2023 s.d
01 Maret 2024. Adapun rincian jadwal pelaksanaan Magang MBKM yaitu sebagai
berikut:
Senin s.d Jum’at
: Pukul 07.15 s.d 15.45 WIB
Istirahat
: Pukul 12.00 s.d 13.00 WIB
Tempat pelaksanaan program Magang Merdeka Belajar - Kampus Merdeka
(MBKM) yaitu di UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak
tepatnya di Jl. Alianyang No.7B, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota,
Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78116, Indonesia.
1.6 Nama Unit Kerja Tempat Pelaksanaan
Adapun penempatan unit kerja pelakasanaan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka bertempat di UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan
Hidup Kota Pontianak.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
6
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
BAB II
PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAK
2.1
Sejarah dan Dasar Hukum
Pada awalnya segala urusan mengenai lingkungan hidup merupakan bagian
dari sekretariat Pemerintah Kota Pontianak, yaitu berbentuk Bagian Lingkungan
Hidup pada tahun 1998. Seiring dinamika organisasi, maka pada tahun 2003 Bagian
Lingkungan Hidup berubah menjadi Kantor Lingkungan Hidup dengan harapan
fungsi dan manfaatnya lebih baik dari sebelumnya. Setelah tahun 2008 Kantor
Lingkungan Hidup dibentuk menjadi Badan Lingkungan Hidup berdasarkan Pasal
2 Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 11 tahun 2008 tentang Pembentukan
Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak yang mempunyai fungsi dan tugas
pokok melakukan pengendalian dampak lingkungan. Kemudian tahun 2016 Badan
Lingkungan Hidup berubah menjadi Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak
berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan
Susunan Perangkat Daerah, pembentukan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak
tersebut menggabungkan dua instansi pemerintahan di bawah Pemerintah Kota
Pontianak yaitu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dan Badan Lingkungan Hidup.
Adapun tujuan dibentuknya Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak adalah
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Lingkungan hidup dan bidang
kehutanan.
2.2
Logo Dan Filosofi Instansi
Gambar 2.1. Logo Pemerintahan Kota Pontianak
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
7
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
1. Bentuk lambang berupa bulatan kubah
2. Pada sisi sebalah kanan 23 lembar daun karet dan di sisi kiri 10 lembar daun
kelapa
3. Diantara daun-daun tersebut menyinar dari bawah keatas 5 sinar dan
pangkal sinar ditulis angka 1771
4. Ditengah-tengah melintang garis khatulistiwa diatas sungai bercabang tiga
5. Tulisan KOTA PONTIANAK membentang dari pangkal daun karet sampai
kepangkal daun kelapa
Bentuk dari keseluruhan lambang daerah ialah bulatan kubah bertumpu
pada pita bertulisan KOTA PONTIANAK, yang berarti Kota Pontianak didirikan
dengan ditandai berdirinya sebuah masjid sebagai lambang keagungan Tuhan Yang
Maha Esa.
2.3
Visi dan Misi Instansi
Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak mempunyai Visi dan Misi sebagai
berikut:
a.
Visi:
Terwujudnya Kota Pontianak bersih dan peningkatan kualitas fungsi
lingkungan hidup melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
b.
Misi:
1) Meningkatkan
Kualitas
Pengelolaan
dan Pelayanan
Kebersihan
Lingkungan Kota.
2) Meningkatkan Peran Serta Masyarakat, Swasta dan Pihak Lainnya
Terhadap Peraturan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
3) Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Membangun Sistem
Informasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup.
4) Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dan Pemerintah Dalam Upaya
Pengendalian
Pencemaran
Secara
Partisipatif
Yang
Berbasis
Masyarakat.
5) Meningkatkan Pelayanan Andministrasi, Akuntabilitas Kinerja dan
Keuangan Serta Profesionalisme Sumber Daya Aparatur
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
8
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
2.4
Budaya Instansi
Terdapat Core Value yang di terapkan di UPT Laboratorium Lingkungan
Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak yaitu BerAKHLAK:
•
Berorientasi Pelayanan
•
Akuntabel
•
Kompeten
•
Harmonis
•
Loyal
•
Adaptif
•
Kolaboratif
2.5
Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak memiliki
struktur organisasi yang diatur oleh Peraturan Walikota Pontianak Nomor 127
Tahun 2021, sebagai berikut :
•
Kepala Dinas
•
Sekretaris
1) Kepala Sub Bagian Umum dan Aparatur
2) Kepala Sub Bagian Keuangan
3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Perencanaan
•
Kepala Bidang Tata Lingkungan
1) Sub Koordinator pada Sub Substansi Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup
2) Sub Koordinator pada Sub Substansi Kajian Dampak Lingkungan
3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pemeliharaan Lingkungan Hidup
•
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun
1) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pengurangan Sampah dan Kemitraan
2) Sub Koordinator pada Sub Substansi Penanganan Sampah
3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
9
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
•
Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pemantauan Lingkungan
2) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pengawasan Pencemaran Lingkungan
3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Penanggulan Kerusakan Lingkungan
•
Kepala Bidang Penantaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup
1) Sub Koordinator pada Sub Substansi Penyelesaian Sengketa dan Penegakan
Hukum Lingkungan
2) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pembinaan Lingkungan
3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Peningkatan Kapasitas Lingkungan
•
Kepala UPT Laboratorium Lingkungan
1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Laboratorium Lingkungan
•
Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
10
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
Gambar 2.2. Struktur Organisasi
2.6
Tugas, Wewenang dan Fungsi
Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak mempunyai tugas membantu
Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
dan tugas pembantuan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Untuk
menjalankan tugas tersebut Dinas Lingkungan HidupKota Pontianak mempunyai
kewenangan sebagai berikut:
•
perumusan kebijakan di bidang lingkungan hidup;
•
pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup;
•
pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lingkungan hidup;
•
pelaksanaan administrasi Dinas Lingkungan Hidup; dan
•
pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota Pontianak yang
berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
11
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
Berdasarkan tugas dan kewenangan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kota
Pontianak diharapkan mampu menjalankan fungsi sebagai berikut: perumusan
kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup, perumusan rencana kerja di bidang
lingkungan hidup, penyelenggaraan pelayanan umum di bidang lingkungan hidup,
pengendalian dan pembinaan teknis di bidang lingkungan hidup, pelaporan dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup, dan pelaksanaan tugas lain
di bidang lingkungan hidup yang diberikan oleh walikota.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
12
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1
Air Permukaan
Air permukaan merujuk pada segala bentuk air yang ditemukan di atas
permukaan tanah, termasuk sungai, danau, kolam, waduk, laut, dan sebagainya. Ini
merupakan bagian penting dari siklus hidrologi dan memainkan peran vital dalam
menjaga keseimbangan ekosistem dan menyediakan sumber daya air bagi
kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dijelaskan mengenai
air permukaan:
1.
Sumber Air Permukaan:
Sungai dan Saluran: Aliran alami air dari daerah dataran tinggi ke dataran
rendah membentuk sungai dan saluran air. Danau dan Waduk: Tempat
penampungan air yang lebih besar yang dapat terbentuk secara alami atau akibat
pembangunan bendungan. Laut dan Lautan: Wilayah air asin yang meliputi
sebagian besar permukaan bumi.
2.
Siklus Hidrologi:
Air permukaan berpartisipasi dalam siklus hidrologi, yaitu pergerakan air di
antara atmosfer, permukaan bumi, dan tanah. Ini melibatkan penguapan,
kondensasi, presipitasi, aliran permukaan, infiltrasi, dan proses lainnya.
3.
Ekosistem Air Permukaan:
Air permukaan mendukung berbagai ekosistem hidup, termasuk flora dan
fauna unik. Sungai, danau, dan laut menjadi habitat bagi berbagai jenis makhluk
hidup.
4.
Pemanfaatan Sumber Daya Air:
Manusia menggunakan air permukaan untuk berbagai keperluan, seperti
pasokan air minum, pertanian, industri, energi hidroelektrik, transportasi, dan
rekreasi.
5.
Kualitas Air Permukaan:
Kualitas air permukaan sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan
dan keberlanjutan. Pencemaran air, seperti limbah industri, pertanian, atau
perkotaan, dapat merugikan ekosistem air dan kesehatan manusia.
6.
Pengelolaan dan Konservasi:
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
13
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
Perlunya pengelolaan dan konservasi sumber daya air permukaan untuk
memastikan keberlanjutan penggunaannya. Ini melibatkan pemantauan kualitas air,
manajemen daerah tangkapan air, dan upaya konservasi air.
7.
Perubahan Iklim dan Dampaknya:
Perubahan iklim dapat memengaruhi jumlah dan pola curah hujan, suhu air,
dan tingkat permukaan air. Ini dapat berdampak besar pada ekosistem air
permukaan dan keberlanjutan sumber daya air.
(Wicaksono, 2021)
Tabel 3.1. Baku Mutu Air (Peraturan PP.Nomor 82 Tahun 2001)
3.2
Pengertian Metode Pengujian
Laboratorium
pengujian
adalah
laboratorium
yang
melaksanakan
pengujian, sedangkan pengujian merupakan suatu kegiatan teknik yang terdiri atas
penetapan, penentuan suatu atau lebih sifat atau karakteristik dari suatu produk,
bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik, dan proses atau jasa sesuai prosedur
yang telah di tetapkan. Metode pengujian adalah prosedur teknis tertentu untuk
melaksanakan pengujian. Tanpa metode pengujian, laboratorium tidak mungkin
melaksanakan kegiatan kegiatan pengujian atau pengukuran. Sehubung dengan hal
tersebut, laboratorium pengujian harus menggunakan metode dan prosedur yang
sesuai untuk semua pengujian di dalam lingkupnya. Metode pengujian tersebut
termasuk untuk pengmabilan sampel, penanganan, transportasi, penyimpanan dan
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
14
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
preparasi, serta pengujian bila sesuai evaluasi ketidakpastian pengukuran dan
teknik statistik untuk menganalisis data pengujian.
Selain itu, laboratorium pengujian harus memiliki instruksi pengoperasian
semua peralatan yang relevan, penanganan, serta preparasi sampel uji. Semua
instruksi, standar, panduan, dan data acuan yang relevan dengan kegiatan
laboratorium harus dipelihara tetap mutakhir san harus selalu tersedia bagi personel.
Hal ini disebabkan tidak adanya imstruksi tersebut dapat memengaruhi hasil
pengujian. Adapun penyimpangan dari metode pengujian boleh terjadi hanya jika
penyimpangan tersebut telah dibuktikan dan didokumentasikan, secara teknis telah
dijamin kebenarannya, disahkan, dann diterima oleh pelanggan.
Dalam rangka memastikan pengujian dilakukan dengan baik dan benar,
serta memberikan hasil yang valid dan memuaskan pelanggan atau pihak
berkepentingan maka laboratorium pengujian harus menggunakan metode standar
yang diterbitkan secara internasional, regional, atau nasional. Metode standar yang
berisi informasi cukup dan ringkas tentang cara melakukan pengujian, tidak perlu
ditambah atau ditulis ulang sebagai prosedur internal. Hal-hal yang perlu di
perhatikan dalam penerapan metode pengujian, antara lain:
1.
Sesuai
peraturan
perundang-undangan,
standar
sistem
manajemen
laboratorium dan atau persyaratan pelanggan
2.
Dilakukan validasi atasu verifikasi dan didokumentasikan sebelum digunakan
3.
Dipelihara kemutakhirannya dan tersedia untuk personel yang tepat
4.
Dipahami, serta diterapkan secara baik dan benar oleh personel yang kompeten
(Riyanto, 2014)
3.3
Jenis-Jenis Metode Pengujian/ Analisa Air dan Air Limbah
Adapun jenis-jenis Metode pengujian/analisa air dan air limbah yang
diterapkan di UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota
Pontianak adalah sebagai berikut:
3.3.1 Pengujian Total Suspended Solid (TSS)
Pengujian Total Suspended Solids (TSS) secara gravimetri adalah metode
laboratorium yang digunakan untuk menentukan jumlah total padatan terlarut dan
tersuspensi dalam sampel air permukaan. TSS mencakup partikel-partikel padatan
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
15
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
yang dapat terapung atau tersuspensi dalam air, termasuk debu, tanah,
mikroorganisme, dan bahan organik lainnya.
Metode gravimetri untuk TSS biasanya dapat diterapkan pada berbagai jenis
air permukaan, seperti air sungai, danau, atau laut. Ruang lingkup pengujian ini
melibatkan pemisahan padatan tersuspensi dari air menggunakan teknik filtrasi,
diikuti oleh penimbangan dan pengeringan untuk mendapatkan massa total padatan
tersuspensi. Metode ini dapat digunakan untuk mengukur kandungan padatan yang
ada dalam sampel air, yang dapat memberikan informasi tentang kualitas air dan
potensi dampaknya terhadap lingkungan.
1.
Pengambilan Sampel
Sampel air diambil dari lokasi yang mewakili kondisi yang akan diuji.
Pengambilan
sampel harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah
kontaminasi.
2.
Pemisahan Padatan:
Sampel air dipecahkan untuk memisahkan padatan tersuspensi dari cairan. Ini
dapat dilakukan melalui filtrasi menggunakan kertas saring.
3.
Pengeringan dan Penimbangan:
Padatan yang terperangkap di dalam kertas saring kemudian dikeringkan
dalam oven pada suhu tertentu hingga mencapai berat konstan. Setelah itu, kertas
saring dengan padatan dikembalikan dan ditimbang untuk mendapatkan massa total
padatan tersuspensi.
4.
Perhitungan dan Pelaporan:
Jumlah padatan tersuspensi dihitung sebagai perbandingan antara massa total
padatan dengan volume sampel air yang diambil. Hasilnya dilaporkan dalam satuan
yang umumnya digunakan, seperti miligram per liter (mg/L) atau ppm (parts per
million).
Metode gravimetri untuk TSS memiliki keunggulan dalam memberikan
hasil yang akurat, terutama jika dilakukan dengan teliti dan dengan memperhatikan
semua langkah prosedur (Ma'arif, 2020).
3.3.2 Pengujian Total Dissolved Solid (TDS)
Pengujian Total Dissolved Solid (TDS) dalam air menggunakan metode
gravimetri adalah suatu proses analisis laboratorium yang bertujuan untuk
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
16
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
menentukan jumlah total zat terlarut dalam air, termasuk mineral dan senyawa
anorganik lainnya. Metode gravimetri dilakukan dengan mengukur perubahan berat
dari sampel air setelah semua zat terlarut dihilangkan. Sumber utama untuk TDS
dalam perairan adalah limpahan dari pertanian, limbah rumah tangga, dan industri.
Perubahan dalam konsentrasi TDS dapat berbahaya karena akan menyebabkan
perubahan salinitas, perubahan komposisi ion-ion, dan toksisitas masing-masing
ion. Perubahan salinitas dapat menganggu keseimbangan biota air, biodiversitas,
menimbulkan spesies yang kurang toleran, dan menyebabkan toksisitas yang tinggi
pada tahapan hidup suatu organisme (Rinawati, 2016).
3.3.3 Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)
Kualitas air sungai merupakan kondisi kualitatif yang diukur berdasarkan
parameter serta dengan metode tertentu. Sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku tahun 2009 mengenai pengukuran kadar BOD, kualitas air
sungai dapat dinyatakan dengan parameter fisika, kimia serta parameter biologi
yang menggambarkan air tersebut. Indikator yang digunakan untuk mengukur
kualitas kimia air salah satunya yaitu Biochemical Oxygen Demand (BOD) dengan
menggunakan metode Winkler yang memiliki prinsip analisa BOD sama dengan
analisis oksigen terlarut dengan menggunakan titrasi iodometri. Kelebihan Metode
Winkler dalam menganalisa BOD melalui analisis oksigen terlarut ini lebih analitis,
teliti dan akurat apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter. Hal yang perlu
diperhatikan dalam titrasi iodometri ialah penentuan titik akhir titrasinya,
standarisasi larutan tio dan penambahan indikator amilumnya. Dengan mengikuti
prosedur yang tepat dan standarisasi tio secara analitis, akan diperoleh hasil
penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat. Analisis kualitas air dengan mengukur
parameter BOD air sungai merupakan pengukuran jumlah oksigen terlarut dalam
air yang digunakan bakteri dalam proses oksidasi bahan organik dan dinyatakan
dalam mg/L. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui kualitas air yang berasal dari salah satu sungai yang berada di Sulawesi
Selatan dengan beberapa titik berdasarkan standar baku mutu Peraturan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 mengenai jumlah kadar oksigen terlarut
dalam air sungai yang didasarkan atas reaksi organik. Data terkait kualitas air
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
17
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
sungai yang
menjadi sampel
penelitian
dapat menjadi rujukan
untuk
mempertahankan ataupun memperbaiki kualitas perairan agar sesuai dengan
standar baku mutu yang telah ditetapkan (Ilham, 2023).
3.3.4
Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)
Chemical oxygen Demand (COD) atau yang biasa diartikan sebagai
kebutuhan oksigen kimia (KOK). Adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk
mengoksidasi zat- zat organik yang ada dalam air. Atau dengan kata lain adalah
banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- zat organik. Atau
bahan buangan di dalam air menjadi H 2 O dan CO 2 . Pada reaksi ini hampir semua
zat atau sekitar 85% dapat teroksidasi menjadi H 2 O dan CO 2 dalam lingkungan
asam. Nilai COD menjadi ukuran bagi parameter pencemaran air oleh zat- zat
organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis.
Dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut didalam air.
Metode pengukuran COD sedikit lebih kompleks, karena menggunakan
peralatan khusus reflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi. Peralatan
reflux diperlukan untuk menghindari berkurangnya air sampel karena pemanasan.
Pada prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium
bikromat (K 2 Cr2 O7 ) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume diketahui) yang
telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan
selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara
titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan
organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan.
Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan yang dapat
teroksidasi juga ikut dalam reaksi, sehingga dalam kasus-kasus tertentu nilai COD
mungkin sedikit ‘over estimate’ untuk gambaran kandungan bahan organik.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
18
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
Gambar 3.1 Alat Refluks Tertutup
3.3.5
Pengujian Kadar Nitrit (NO2 -N)
Kandungan nitrit pada air yang dikonsumsi maupun digunakan dalam
kehidupan sehari – hari dapat membahayakan kesehatan. Pada manusia, konsumsi
nitrit yang berlebihan dapat mengakibatkan terganggunya proses pengikatan
oksigen oleh hemoglobin darah, yang selanjutnya membentuk met hemoglobin
yang
tidak
mampu
mengikat
oksigen.
Menurut
Permenkes
no
492/Menkes/Per/IV/2010 Batas maksimum konsentrasi nitrit di dalam air adalah 3
mg/L; berdasarkan UU Nomor 82 Tahun 2001 kadar nitrit dalam air tidak boleh
lebih dari 0,006 mg/L, sedangkan berdasarkan Food and Drug Administration
(FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA) dalam GAO batas maksimum
konsentrasi nitrit dan nitrat adalah 1 dan 10 mg/L. Berdasarkan UU Nomor 82
Tahun 2001 tentang pengolahan kualitas air dan pengendalian pencemaran air
konsentrasi nitrit dalam air yang biasa digunakan oleh masyarakat tidak boleh lebih
dari 0,06 mg/L. Untuk menjaga kadar nitrit pada air konsumsi agar selalu
memenuhi baku mutu maka perlu dilakukan monitoring. Metode analisis nitrit dan
nitrat yang telah digunakan adalah kromatografi, Gas Chromatography-Mass
Spectrometry/ GC-MS, dan elekroforesis kapiler. Metode-metode tersebut kurang
sesuai untuk analisis nitrit dan nitrat secara rutin karena memerlukan preparasi
sampel dan biaya operasional yang cukup mahal. Metode yang sering digunakan
untuk analisis nitrit dan nitrat adalah metode spektrofotometri karena dapat
dilakukan dengan spektrometer sederhana dan biaya operasional yang rendah.
Prinsip dasar metode spektrofotometri didasarkan pada penyerapan sampel oleh
radiasi (pemancaran) elektromagnetis pada panjang gelombang tertentu, sehingga
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
19
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
akan didapat pengukuran absorbansi dan transmitansi dalam spektroskopis
ultraviolet.
Metode spektrofotometri
untuk
analisis
kadar
nitrit
yaitu
spektrofotometer UV-Vis. Kelebihan dari metode tersebut yaitu mudah, dapat
mengukur larutan dengan konsentrasi kecil dan umumnya tidak menghabiskan
waktu (Amalia, 2022).
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
20
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
BAB IV
METODOLOGI
4.1
Pengujian Kadar Total Suspended Solid (TSS)
Adapun proses dari pengujian Total Suspended Solid (TSS) menggunakan
metode gravimetri berdasarkan pada SNI 6989.3:2019 adalah sebagai berikut :
a.
Alat dan Bahan
1. Desikator
7.
Magnetic stirrer
2. Oven
8.
Sistem penyaring vakum
3. Neraca analitik
9.
Pinset
4. Gelas ukur
10. Kertas saring 0,7 µm s/d 1,5 µm
5. Cawan petri
11. Aquadest
6. Beaker glass
12. Air sampel uji
b.
Prosedur kerja
1)
Persiapan media penyaring
Letakkan media penyaring/ kertas saring pada peralatan filtrasi lalu pasang
dan nyalakan sistem vakum. Bilas media penyaring dengan aquades sebanyak 20
ml dan buang air tampungan hasil pembilasan. Keringkan media penyaring
menggunakan oven pada suhu 104ºC selama 1 jam. Dinginkan media penyaring
dengan desikator selama 15 menit lalu ditimbang. Ulangi langkah pengeringan
hingga penimbangan untuk medapatkan berat tetep (W 0 )
2)
Penyaringan sampel uji
Air sampel uji yang sudah dimasukkan kedalam beaker glass selanjutnya
dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirrer. Ambil sampel uji sebanyak
50 ml lalu lakukan penyaringan. Lakukan proses penyaringan hingga residu
endapan dirasa tidak lebih dari 200 mg, atau proses penyaringan melebihi dari 10
menit. Bilas media penyaring dengan aquades 10 mL sebanyak 3 kali. Di awal dan
diakhir penyaringan ambil air tampungan sebanyak 30 mL untuk digunakan pada
uji TDS.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
21
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
3)
Pengeringan dan Penimbangan
Media penyaring yang berisikan residu selanjutnya dioven dengan suhu
104ºC menggunakan wadah cawan petri selama 1 jam, lalu dinginkan kedalam
desikator dan ditimbang. Ulangi langkah pengeringan hingga penimbangan untuk
mendapatkan berat tetap (W1 )
4)
Menghitung dan melaporkan hasil pengujian
Rumus perhitungan TSS :
TSS (mg/L) =
( π‘Š1−π‘Š0) 𝑋 1000
𝑉
Tabel 4.1. Contoh Hasil Pengujian TSS
1
No
2
3
1
(gr)
Sampel
2
3
(mg)
Volume
Sampel
(ml)
W1 -W0
(gr)
Kadar
TSS
(mg/L)
1.
Blanko
0,1210
0,1209
0,1210
0,1213
0,1213
0,1213
0,3
100
0,3
2.
Blanko Wadah
0,1210
0,1209
0,1211
0,1214
0,1217
0,1215
0,4
1000
0,4
3.
Bangkong 1
0,1201
0,1199
0,1200
0,1290
0,1292
0,1290
9
300
30
4.
Bangkong 1 (2)
0,1203
0,1204
0,1204
0,1395
0,1293
0,1295
9,1
300
30,3
5.
Bangkong 2
0,1215
0,1215
0,1216
0,1322
0,1322
0,1322
10,6
300
30,5
6.
Bangkong 3
0,1203
0,1205
0,1208
0,1288
0,1285
0,1288
8
400
0,2
4.2
Pengujian Kadar Total Dissolved Solid (TDS)
Adapun proses dari pengujian Total Dissolved Solid (TDS) menggunakan
metode gravimetri berdasarkan pada SNI 6989.3:2019 adalah sebagai berikut :
a.
b.
Alat Dan Bahan
1. Cawan kaca masir
5. Penjepit
2. Cawan penguap
6. Pipet volume
3. Desikator
7. Neraca analitik
4. Oven
8. Waterbath
Prosedur Kerja
1) Persiapan Cawan
Cawan yang telah dibersihkan dipanaskan pada suhu 180ºC selama 1 jam
didalam oven. Cawan lalu dipindahkan dari oven dengan penjepit dan didinginkan
dalam desikator selama 30 menit. Setelah dingin, cawan segera di timbang dengan
neraca analitik. Prosedur dilakukan secara berulang hingga didapatkan berat tetap.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
22
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
2) Penguapan, pengeringan dan penimbangan
Filtrat yang diambil saat uji TSS di masukkan kedalam cawan penguap
untuk selanjutnya diuapkan dengan waterbath hingga kisat menggunakan suhu
95ºC. Lalu padatan yang terdapat pada cawan penguap dimasukkan kedalam oven
pada suhu 180ºC selama 1 jam. Cawan penguap kemudian dipindahkan kedalam
desikator menggunakan penjepit untuk didinginkan selama 30 menit. Setelah
dingin, padatan dan cawan penguap di timbang dengan neraca analitik. Lakukan
pemanasan dan penimbangan kembali hingga didapatkan berat tetap.
3) Menghitung dan melaporkan hasil pengujian
Rumus perhitungan TDS :
TDS (mg/L) =
( π‘Š1−π‘Šπ‘œ) π‘₯1000
𝑉
(𝑋1−𝑋2)
RPD = (𝑋1+𝑋2)/2 𝑋 100
NO
Sampel
1
2
3
4
5
6
Blanko
B. wadah
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
(Duplo )
4.3
Tabel 4.2. Contoh Hasil Pengujian TDS
Berat
cawan
W1- Volume
Kadar
Cawan
+
W0
sampel
TDS
Residu
(mg)
59,898 59,8973
-0,7
60
-11,6667
62,774 62,7732
-0,8
60
-1,6667
57,7527 57,7629 10,2
60
181,6667
61,1825 61,1973 14,8
60
258,3333
61,1155 61,1296 14,1
60
246,6667
58,949 58,9635 14,5
60
253,3333
RPD
1,78571
Pengujian Biological Oxygen Demanad (BOD)
Adapun proses dari pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)
menggunakan instrumen BOD Analyzer adalah sebagai berikut :
a.
Alat dan Bahan
1) Inkubator BOD
7) Karet quiver
2) Botol coklat
8) Pipet tetes
3) Beaker glass 500 mL
9) Spatula
4) Gelas ukur 100 mL
10) NaOH
5) Instrumen BOD
11) Nutrient buffer pillow
6) Magnetic stirrer
12) Vaseline
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
23
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
b.
Prosedur Kerja (BOD OxiTop WTW)
Setelah menyiapkan alat dan bahan, magnetic stirrer dimasukkan kedalam
botol coklat. Sampel dimasukkan kedalam botol coklat sebanyak 250 mL
menggunakan gelas ukur 100 mL. kemudian nitrifying bacteria ditambahkan
sebanyak 1 butir lalu tutup dengan menggunakan karet quiver. NaOH sebanyak 2
buah dimasukkan kedalam penutup botol BOD dan pada bagian leher botol BOD
dilapisi menggunakan vaseline secukupnya.
Botol BOD OxiTop WTW dipasang dan diletakkan kedalam inkubator
dengan suhu inkubator harus 20ºC. BOD OxiTop WTW dipasang daya pada
instrumen magnetic stirrer dipastikan dapat berputar. Jika tidak, botol diangkat lalu
diletakkan kembali. Sampel diinkubasi dalam kondisi ruang gelap selama 5 hari
serta diamati konsentrasi BOD pada setiap sampel.
Tabel 4.3 Volume Sampel dan Faktor metode OxiTop WTW
Volume sampel Rentang pengukuran
Faktor
432
0 – 40
1
365
0 – 80
2
250
0 – 200
5
164
0 – 400
10
97
0 – 800
20
43,5
0 – 2000
50
Sampel
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
4.4
Tabel 4.4 Contoh Hasil Pengujian BOD
Konsentrasi BOD (mg/L)
Baku Mutu (mg/L)
20,416
≤3
31,32
≤3
30,16
≤3
50
≤3
29
≤3
Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)
Adapaun proses dari pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) pada air
permukaan berdasarkan pada SNI 6989.2:2019 adalah sebagai berikut :
a.
Alat dan bahan
1) Labu ukur 50 mL
3) Pipet tetes
2) Pipet uku 5 mL & 5 mL
4) Spektrofotometer UV-VIS
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
24
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
5) Tabung reaksi
9)
Digestion solution LR
6) Aquades
10)
H2 SO 4
7)
Aquabides
11)
Larutan baku kalium hidrogen
8)
CRM COD
b.
Prosedur Kerja
1)
Pembuatan Digestion Solution LR
phtalat
Mengeringkan K 2 Cr2 O7 selama 2 jam menggunakan oven dengan suhu
150ºC, kemudian timbang hingga mendapatkan berat 1,022 gr. Setelah itu larutkan
K2 Cr2 O7 dengan 500 mL aquades kedalam labu ukur 1000 mL untuk selanjutnya di
tambahkan 167 mL H 2 SO 4 pekat sedikit demi sedikit sambil didinginkan dan
diaduk. Tambahkan 33,3 gr HgSO 4 lalu encerkan secara perlahan dengan aquades
hingga mencapai tanda batas 1000 mL.
2)
Pembuatan Larutan Pereaksi Asam Sulfat (H 2 SO 4 )
Sebanyak 10.12 g kristal Agβ‚‚SOβ‚„ dilarutkan dengan 1.000 mL. Hβ‚‚SO 4 pekat
ke dalam gelas piala 1.000 mL, kemudian diaduk hingga larut.
3)
Pembuatan Larutan Certified Reference Material (CRM) Induk dengan
Konsentrasi 50,5 mg/L.
CRM dibuat dengan dipipet sebanyak 5 mL. larutan CRM dilarutkan ke
dalam 1000 mL akuabides, kemudian di kocok perlahan. Selanjutnya larutan
tersebut diencerkan sebanyak empat (4) kali, sehingga larutan tersebut dipipet
sebanyak 12,5 mL. dan ditepatkan dengan akuabides pada labu ukur 50 ml. dan
kemudian dikocok perlahan.
4)
Pembuatan Larutan Baku Kalium Hidrogen Phtalat (HOOCC 6 H4COOK
KHP)
Kristal KHP dihancurkan perlahan, kemudian dikeringkan dalam oven pada
suhu 110°C hingga berat konstan. Kemudian sebanyak 425 mg KHP dilarutkan ke
dalam akuades dan ditepatkan hingga 1.000 mL. Kondisi larutan ini harus selalu
dingin, karena pada suhu ≤ 6°C larutan ini akan stabil. Larutan ini dapat digunakan
selama tidak ada pertumbuhan mikroba.
5)
Pembuatan Larutan Kerja
Larutan kerja dimulai dengan membuat deret standar dari larutan induk
KHP sebagai larutan baku dengan 1 blanko dan konsentrasi 10, 20, 30, 40, 50, 60,
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
25
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
70, 80, dan 90 ppm pada labu ukur 50 mL. Masing-masing deret standar dan blanko
dipipet 2,5 mL. dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 1,5 digestion
tolation LR, dan 3,5 mL larutan pereaksi sulfat. Tabung dimasukkan kedalam
reaktor COD. Digesti dilakukan pada suhu 150 °C selama 2 jam. Larutan yang telah
didigesti didinginkan sampai suhu ruangan. Larutan deret standar COD diukur
absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 420 nm.
6)
Pengujian
Dalam pengujian larutan sampel, larutan yang dibuat adalah blanko, blanko
wadah, CRM COD, dan 9 titik sampel dalam tabung reaksi yang di pipet sebanyak
2,5 mL. larutan ditambahkan dengan 3,5 mL pereaksi asam sulfat dan 1,5 mL
larutan digestion solution LR. Digesti dilakukan pada suhu 150ºC selama 2 jam lalu
dinginkan pada suhu ruang. Larutan deret standar COD diukur absorbansinya
dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 420 nm.
7)
Perhitungan
% recovery =
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘π‘’π‘Ÿπ‘π‘œπ‘π‘Žπ‘Žπ‘›
π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘‘π‘’π‘œπ‘Ÿπ‘–
π‘₯ 100%
π‘₯1−π‘₯2
RPD = (π‘₯1+π‘₯2)/2 π‘₯ 100%
Tabel 4.5 Contoh Hasil Pengukuran Deret Standar COD
Konsentrasi (mg/L)
Absorbansi
0
0,177
10
0,164
40
0,121
50
0,095
60
0,088
70
0,059
80
0,044
90
0,036
Tabel 4.6 Contoh Hasil UjiSampel COD
Sampel
konsentrasi
Absorbansi
Blangko
1,058
0,178
Blangko wadah
-14,150
0,201
CRM
48,827
0,098
Sampel 1
37,087
0,117
Sampel 1(Duplo)
36,468
0,118
Sampel 2
82,205
0,043
Sampel 3
7,362
0,166
Sampel 4
-1,061
0,180
Sampel 5
0,075
0,178
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
26
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
Sampel 6
Sampel 7
Sampel 8
Sampel 9
4.5
1,938
8,376
3,704
3,123
0,177
0,165
0,172
0,173
Pengujian Kadar Nitrit (No2 -N)
Adapaun proses dari pengujian nitrit pada air permukaan berdasarkan pada
SNI 06-6989.9-2004 adalah sebagai berikut :
a.
b.
Alat dan Bahan
1) Botol semprot
8) Spektrofotometer UV-VIS
2) Beaker glass
9) Aquades
3) Kaca arloji
10) CRM
4) Labu ukur
11) Natrium nitrat
5) Pipet ukur
12) C12 H14 N 2
6) Pipet tetes
13) Sampel uji
7) Spatula
14) C6 H 6 O2 S
Prosedur Kerja
1) Pembuatan larutan induk nitrit (No2-N)
Larutan induk nitrit dibuat dengan cara melarutkan 1,232 gr NaNO2
kedalam aquades dan ditepatkan sampai 1000 mL. Larutan induk nitrit memiliki
kadar 250 mg/L NO 2 N
2) Pembuatan Larutan Intermedia
Larutan intermedia dibuat menggunakan larutan induk nitrit sebanyak 10
mL yang diencerkan dengan aquades 100 mL. larutan ini memiliki kadar 0,50 mg/L
3) Pembuatan Larutan Kerja
Larutan kerja dibuat dengan menggunakan larutan baku yang ditepatkan
dalam labu 50 mL untuk membuat kurva kalibrasi. Adapun derertnya memiliki
konsentrasi 0 mg/L; 0,01 mg/L (1 mL larutan baku); 0,02 mg/L (2 mL larutan baku);
0,05 mg/L (5 mL larutan baku); 0,1 mg/L (10 mL larutan baku); 0,15 mg/L (15 mL
larutan baku); 0,20 mg/L (20 mL larutan baku), dan duplo dari sampel uji yang
paling jernih.
4) Pembuatan Certified Reference Material (CRM)
CRM dibuat dengan mengencerkan larutan CRM dengan konsentrasi 0,619
mg/L sebanyak 5 kali, sehingga larutan ini memiliki kadar 0,1238 mg/L.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
27
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
5) Pembuatan reagen Sulfanilamida (H 2 NC6 H4 SO2 NH2 )
Sulfanilamida sebanyak 5 gr dilarutkan dengan campuran 50 mL HCl pekat
aquades sebanyak 300 mL. Larutan kemudian diencerkan dengan aquades sampai
500 mL.
6) Pembuatan Reagen NED Dihidroklorida
NED Dihidroklorida sebanyak 500 gr dilarutkan kedalam 500 mL aquades.
Larutan disimpan didalam botol gelap dalam refrigerator dan diganti setiap bulan
bila berwarna coklat.
7) Penambahan Reagen
Penamabahan reagen dilakukan pada seluruh larutan, yaitu larutan kerja,
sampel uji, blanko, blanko wadah, dan CRM. Pertama, reagen yang ditambahkan
adalah sulfanilamida masing-masing sebanyak 1 mL. larutan dihomogenkan dan
dididamkan selama 8 menit. Kedua, reagen yang ditambahkan adalah NED
Dihidroklorida masing-masing sebanyak 1 mL, larutan dihomegenkan dan
didiamkan 10 menit. Pengukuran absorbansi harus segera dilakukan (tidak boleh
lebih dari 2 jam)
8) Pengukuran Kurva Kalibrasi dan Absorbansi Sampel Uji Dengan
Spektrofotometer UV-VIS
Hal pertama yang diukur adalah kurva standar dengan urutan : blanko,
blanko wadah, Certified Reference Material (CRM), dan larutan kerja dari
konsentrasi 0 mg/L hingga 0,2 mg/L. Absorbansi dibaca pada panjang gelombang
543 nm dan kurva kalilbrasinya dibuat. Kedua, sampel uji diukur dengan prosedur
yang sama pada pengukuran kurva kalibrasi. Linearitas kurva kalibrasi (r) harus
lebih dari 0,99 dan perbedaan hasil duplo tidak boleh dari 5%.
9) Perhitungan
π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘π‘Žπ‘Žπ‘›
%T = π‘›π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘Žπ‘π‘’π‘Žπ‘› π‘‘π‘Žπ‘™π‘Žπ‘š 𝐢𝑅𝑀 π‘₯ 100%
π‘₯1 −π‘₯2
%RPD = (π‘₯1+π‘₯2)/2 π‘₯ 100%
Tabel 4.7 Contoh Hasil Pengujian Standar Nitrit
No
1
2
sampel
Blangko
Blangko wadah
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
Absorbansi
0,005
0,007
Konsentrasi (mg/L)
0,001
0,001
28
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Sampel 7
Sampel 8
Sampel 8 (duplo)
Sampel 9
Sampel 10
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
0,438
0,059
0,061
0,031
0,101
0,049
0,056
0,051
0,052
0,045
0,076
0,122
0,016
0,017
0,008
0,028
0,013
0,015
0,014
0,014
0,012
0,021
29
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
BAB V
TUGAS KHUSUS
5.1
Film Dokumenter Zero Waste Treatment
Video berisikan mengenai bagaimana sistem pengolahan sampah yang
diterapkan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak. Menurut sumber SIPSN
kota Pontianak, per tahun 2023 jumlah penduduk sekitar 677.927 jiwa yang mana
setiap harinya menimbulkan sampah sebanyak 406,76 ton/hari.setiap harinya dinas
lingkungan hidup kota pontianak dapat menangani sampah hingga 305,52 ton
sampah atau sekitar 75,11% dari jumlah sampah yang ada. Selain itu pengurangan
sampah tiap harinya mencapai angka 101,126 ton/hari berkisar 24,86%. Sampah
tidak terkelola sebanyak 406,646 ton/hari, sedangkan yang tidak terkelola hanya
0,11 ton/hari atau 110 kg/hari. Dinas lingkungan hidup kota Pontianak memeiliki
beberapa TPS salah satunya TPS 3R Edelweis, dimana sampah organik dan
anorganik akan diolah sehingga dapat digunakan kembali. Sampah organik akan
diproses secara pyrolisis dengan hasil akhir bahan bakar setara bensin, solar dan
minyak tanah. Sampah organik diolah dengan 3 metode, yaitu pengomposan,
penguraian menggunakan larva maggot dan juga proses biodigester dengan hasil
akhir biogas.
Gambar 5.1 Scene Film Dokumenter
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
30
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
5.2 Menggambar 3D tangki Pengaduk menggunakan Ansys Mechanical
1. Membuka anydesk
2. membuat folder di deskop
3. membuka ansys “Mechanical APDL Product Launcer” → klik “Run”
4. klik “File” →klik “Change Directory”→(letakkan file di folder yang telah
dibuat)→klik “OK”
5. klik “Preference”→centang kolom “Structural”→klik “OK”
6. ketik “wpro,0,90,0” →enter (untuk memindah rotasi)
7. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension”
8. Masukkan data berikut:
Rad 1 = 1.2
Rad 2 = 0
Z
= 0.2
Theta 1
=0
Theta 2
= 360
(KLik OK)
9. ketik “wpro,0,0,0.2” →enter (untuk memindah titik koordinat)
10. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension”
11. Masukkan data berikut:
Rad 1 = 1
Rad 2 = 0
Z
=3
Theta 1
=0
Theta 2
= 360
(Klik OK)
12. ketik “wpro,0,0,3” →enter (untuk memindah titik koordinat)
13. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Cone→By Dimension”
14. Masukkan data berikut:
RBOT = 1
RTOP = 0.15
Z
=1
Theta 1
=0
Theta 2
= 360
(klik OK)
15. ketik “wpro,0,0,1” →enter (untuk memindah titik koordinat)
16. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension”
17. Masukkan data berikut:
Rad 1 = 0.15
Rad 2 = 0
Z
= 0.22
Theta 1
=0
Theta 2
= 360
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
31
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
(Klik OK)
18. ketik “wpro,0,0,0.22” →enter (untuk memindah titik koordinat)
19. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension”
20. Masukkan data berikut:
Rad 1 = 0.2
Rad 2 = 0
Z
= 0.05
Theta 1
=0
Theta 2
= 360
(klik OK)
21. ketik “wpro,0,0,-0.22” →enter (untuk memindah titik koordinat)
22. ketik “wpro,0,0,-1” →enter (untuk memindah titik koordinat)
23. ketik “wpro,0,0,-3” →enter (untuk memindah titik koordinat)
24. ketik “wpro,0,0,-0.2” →enter (untuk memindah titik koordinat)
25. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension”
26. Masukkan data berikut:
Rad 1 = 0.5
Rad 2 = 0
Z
= -0.22
Theta 1
=0
Theta 2
= 360
27. ketik “wpro,0,0,-0.22” →enter (untuk memindah titik koordinat)
28. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension”
29. Masukkan data berikut:
Rad 1 = 0.55
Rad 2 = 0
Z
= 0.05
Theta 1
=0
Theta 2
= 360
30. ketik “wpro,0,0,0.22” →enter (untuk memindah titik koordinat)
31. ketik “wpro,0,0,0.2” →enter (untuk memindah titik koordinat) (yang tak
highlight itu gua agak ragu nilainya tapi coba dulu aja nanti kalau tidak
sesuai tak cek lagi kalau ansysnya bisa)
32. ketik “wpro,1,0,0” →enter (untuk memindah titik koordinat)
33. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Block→By Dimension”
34. Masukkan data berikut:
X
= (0,0.2)
Y
= (0,0.2)
Z
=5
35. ketik “wpro,-2.2,0,0” →enter (untuk memindah titik koordinat)
36. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Block→By Dimension”
37. Masukkan data berikut:
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
32
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
X
= (0,0.2)
Y
= (0,0.2)
Z
=5
38. ketik “wpro,0,1,0” →enter (untuk memindah titik koordinat)
39. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Block→By Dimension”
40. Masukkan data berikut:
X
= (0,0.2)
Y
= (0,0.2)
Z
=5
41. ketik “wpro,0,-2.2,0” →enter (untuk memindah titik koordinat)
42. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Block→By Dimension”
43. Masukkan data berikut:
X
= (0,0.2)
Y
= (0,0.2)
Z
=5
44. klik “Finish”
45. Klik tanda “X” pada bagian pojok kanan atas
46. klik “save everthing”
Gambar 5.2 Tangki Pengaduk
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
33
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapatkan selama pelaksanaan magang di UPT
Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak adalah sebagai berikut :
1.
Ruang lingkup pengujian yang ada di UPT Laboratorium Dinas Lingkungan
Hidup Kota Pontianak meliputi pengujian air permukaan dan air limbah.
Adapun parameter pengujian yang dilakukan adalah, pengujian konsentrasi
Biological Oxygen Demand (BOD), pengujian konsentrasi Chemical Oxygen
Demand (COD), pengujian kadar nitrit, pengujian kadar logam, pengujian
kadar Total Suspended Solid (TSS) dan Kadar Total Dissolved Solid (TDS).
2.
Metode standar yang digunakan pada pengujian di UPT Laboratorium
Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak adalah SNI 6989.
27:2019 Pengujian TDS, SNI 6989.3:2019 Pengujian TSS, SNI 6989.2:2019
Pengujian COD dan SNI 06-6989.9-2004 Pengujian BOD.
3.
Terdapat beberapa sarana pengelolaan sampah di Kota Pontianak dan juga satu
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sarana tersebut adalah, TPST, TPS 3R,
PDU, Rumah kompos, Bank sampah, Peternak Maggot, KSM lainnya. TPA
yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Pontianak adalah TPA Batu Layang
6.2 Saran
Mengenai saran yang dapat disampaikan setelah pelaksanaan magang ini
adalah sebagai berikut :
1. Bagi mahasiswa
a. Sebelum memulai magang, pastikan untuk memahami tujuan dan harapan
dari program magang. Identifikasi keterampilan dan pengetahuan yang
diharapkan untuk diperoleh selama periode magang.
b. Pahami etika kerja laboratorium, termasuk keamanan kerja dan penanganan
bahan kimia. Pastikan bahwa semua tindakan Anda sesuai dengan standar
keselamatan dan etika laboratorium.
c. Jika memungkinkan, berpartisipasilah dalam proyek-proyek riset atau
pengujian yang sedang berlangsung di laboratorium. Ini dapat memberi
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
34
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
Anda pengalaman langsung dan memperluas wawasan Anda dalam bidang
lingkungan hidup.
d. Manfaatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan staf laboratorium,
penyelia, dan orang-orang di sekitar Anda. Networking dapat membuka
pintu bagi peluang masa depan dan membangun hubungan positif di dunia
profesional.
2. Bagi Instansi
a.
Berikan tugas-tugas yang jelas dan sesuai dengan kemampuan mahasiswa.
Ini dapat mencakup partisipasi dalam pengujian rutin, analisis data, atau
kontribusi pada proyek-proyek tertentu.
b.
Lakukan evaluasi kinerja secara berkala dan berikan umpan balik
konstruktif kepada mahasiswa magang. Hal ini membantu mereka untuk
terus berkembang dan memperbaiki keterampilan serta pengetahuan
mereka.
c.
Pastikan bahwa mahasiswa magang memahami dan mengikuti standar
keamanan dan etika kerja yang berlaku di laboratorium. Fasilitas dan
peralatan harus dijaga dengan baik untuk mencegah kecelakaan dan
kerusakan.
Saran-saran ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman magang bagi
mahasiswa dan juga kontribusi positif bagi instansi yang menerima mereka.
Magang di laboratorium lingkungan hidup dapat menjadi langkah penting dalam
mempersiapkan mahasiswa untuk karir di bidang lingkungan dan ilmu pengetahuan
terkait.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
35
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, V. (2022). Analisis Kadar Nitrit (NO2–N) pada Sampel Air Permukaan
dan Air Tanah di Wilayah Kabupaten Cilacap menggunakan Metode
Spektrofotometer UV-VIS. Gunung Djati Conference Series, 1 - 2.
Ilham, A. S. (2023). Analisis kadar biochemical oxygen demand (BOD) salah satu
sungai . Feloni:Jurnal Mhasiswa Biologi, 112 - 114.
Ma'arif, N. L. (2020). Kajian Pola Arus Permukaan dan Sebaran Konsentrasi Total
Suspended Solid (TSS) di Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya. jurnal
trunojoyo, 417 - 418.
Rinawati. (2016). Penentuan Kandungan Zat Padat (Total Dissolved Solid dan
Total Suspended Solid) Di Perairan Teluk Lampung. Analytical and
Environmental Chemistry, 36 - 37.
Riyanto. (2014). Validasi dan Verifikasi Metode Uji. Yogyakarta: Deepublish.
Wicaksono, A. (2021). Pemetaan Potensi Kerentanan Pencemaran air Permukaan
Untuk. Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, 2 - 5.
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
36
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Penerimaan Kegiatan Magang
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
vii
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
Lampiran 2. Surat Perjanjian MBKM Universitas Internasional Semen
Indonesia
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
viii
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
Lampiran 3. Ketentuan Mata Kuliah Konversi Dengan Dosen Pengampu
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
ix
Laporan Magang Mandiri MBKM
Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024
Lampiran 4. Lembar Pengisian Logbook Kegiatan Magang di PUSAKA UISI
Departemen Teknik Kimia
Universitas Internasional Semen Indonesia
x
Download