LAPORAN KEGIATAN MBKM UISI MAGANG MANDIRI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAK OLEH : AZZAHARA NURATIKA (2032110703) PEMBIMBING LAPANGAN : DINA ANGELINA S.Si DOSEN PEMBIMBING :ABDUL HALIM, S.T., M.T., Ph.D DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UNIVERSITAS INTERNASIONAL SEMEN INDONESIA Tahun : 2023/2024 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN KEGIATAN MBKM DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAK (Periode : 09 Oktober 2023 s/d 1 Maret 2024) Disusun Oleh : Azzahara Nuratika (2032110703) Pontianak , 1 Februari 2024 Menyetujui, Pembimbing Lapangan Dina Angelina, S.Si Kepala UPT Laboratorium Lingkungan DLH Mengetahui, Kepala Departemen Teknik Kimia Menyetujui, Dosen Pembimbing Yuni Kurniati, S.T., M.T NIP: 9117249 Abdul Halim, S.T., M.T.,Ph.D NIP : 8921346 Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia i Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah atas nikmat dan rahmat dari Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berkah-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan kegiatan Magang Mandiri Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak pada tahun 2023 beserta penyusunan laporan magang ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan magang ini merupakan bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan tugas pasca magang di Program Studi Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia. Dokumen ini berisi rangkuman aktivitas yang saya lakukan selama magang, dengan tujuan untuk mempresentasikan hasil pengamatan, analisis, dan kesimpulan yang saya peroleh, serta memberikan saran dan masukan yang bermanfaat bagi institusi tempat saya menjalani magang. Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat dan ikut membantu selama kegiatan magang berlangsung hingga proses penyusunan laporan ini, khususnya: 1. Kepala Program Studi Teknik Kimia Univeristas Internasional Semen Indonesia, Ibu Yuni Kurniati S.T., M.T. 2. Koordinator MBKM Univeristas Internasioanl Semen Indonesia, Ibu Puji Andayani, S.Si., M.Si., M.Sc., MCE, MOS 3. Dosen Pembimbing dari pihak Program Studi Teknik Kimia Kimia Univeristas Internasional Semen Indonesia, Bapak Abdul Halim S.T., M.T., Ph.D 4. Ibu Dina Angelina, S.Si selaku pembimbing dari pihak instansi yang telah membantu dan mengarahkan selama pelaksanaan magang di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak 5. Seluruh staff Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak, khususnya kak Desy Herawati, S.Si, kak Annisa Anugraeni, S.Si dan kak Domiruddin, S.Si selaku rekan staff yang telah banyak memberikan informasi yang kami perlukan selama pelaksanaan magang. 6. Keluarga yang selalu memberikan doa, dukungan moril, dan juga semangat dukungan Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia ii Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 7. Seluruh teman-teman satu perjuangan selama magang serta orang-orang terdekat yang selalu memotivasi, menasehati, dan mendoakan agar teteap semangat dalam menjalani magang ini. Saya menyadari bahwa laporan magang ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga laporan magang ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan. Pontianak, 1 Februari 2024 Penulis, Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia iii Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………. KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. DAFTAR ISI…………………………………………………………………………… DAFTAR GAMBAR...………………………………………………………………… DAFTAR TABEL……………………………………………………………………… BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………… 1.1 Latar Belakang………………………………………………………………... 1.2 Tujuan………………………………………………………………………... 1.3 Manfaat………………………………………………………………………. 1.4 Metodologi Pengummpulan Data……………………………………………. 1.5 Waktu dan Tempat Pelaksanaan……………………………………………… 1.6 Nama Unit Kerja dan Tempat Pelaksanaan…………………………………… BAB II PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAK …………….. 2.1 Sejarah dan Dasar Hukum…………………………………………………….. 2.2 Logo Dan Filosofi Instansi…………………………………………………….. 2.3 Visi dan Misi Instansi…………………………………………………………. 2.4 Budaya Instansi……………………………………………………………….. 2.5 Struktur Organisassi…………………………………………………………... 2.6 Tugas, Wewenang dan Fungsi………………………………………………… BAB III TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………………. 3.1 Air Permukaan…………………………………………………………………. 3.2 Pengertian Metode Pengujian………………………………………………….. 3.3 Jenis-Kenis Metode Pengujian/Analisa Air dan Air Limbah…………………... 3.3.1 Pengujian Total Suspended Solid (TSS)…………………………………….. 3.3.2 Pengujian Dissolved Solid (TDS)……………………………………………. 3.3.3 Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)………………………………. 3.3.4 Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)………………………………. 3.3.5 Pengujian Kadar Nitrit (No2 -N)……………………………………………… BAB IV METODOLOGI………………………………………………………………. 4.1 Pengujian Total Suspended Solid (TSS)………………………………………... 4.2 Pengujian Dissolved Solid (TDS)……………………………………………… 4.3 Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)…………………………………. 4.4 Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)………………………………….. 4.5 Pengujian Kadar Nitrit (No2-N) ……………………………………………….. BAB V TUGAS KHUSUS……………………………………………………………... 5.1 Film Dokumenter Zero Waste Treatment……………………………………….. 5.2 Menggambar 3D Tangki Pengaduk Menggunaka Ansys Mechanical…………… BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………….. 6.1 Kesimpulan……………………………………………………………………... 6.2 Saran…………………………………………………………………………….. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………... LAMPIRAN…………………………………………………………………………….. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia iv i ii iv v vi 1 1 3 4 5 5 5 6 6 6 7 8 8 9 13 13 14 15 15 16 17 18 19 21 21 22 23 24 27 30 30 31 34 34 34 36 vii Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Logo Pemerintahan Kota Pontianak………………………..……………. Gambar 2.2 Struktur Organisasi………………………………………………………... Gambar 3.1 alat Refluks Tertutup………………………………………………………. Gambar 5.1 Scene Film Dokumenter…………………………………………………… Gambar 5.2 Tangki Pengaduk………………………………………………………….. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia v 7 11 19 30 33 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Baku Mutu Air……………………………………………………………….. Tabel 4.1 Contoh Hasil Pengujian TSS…………………………………………………. Tabel 4.2 Contoh Hasil Pengujian TDS………………………………………………… Tabel 4.3 Volume Sampel dan Faktor metode OxiTop WTW………………………… Tabel 4.4 Contoh Hasil Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD)………………... Tabel 4.5 Contoh Hasil Pengukuran Deret Standar COD……………………………… Tabel 4.6 Contoh Hasil Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD)………………… Tabel 4.7 Contoh Hasil Pengujian Nitrit (No2 -N)………………………………………. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia vi 14 22 23 24 24 26 26 28 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelaksanaan magang di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak merupakan kesempatan yang berharga bagi para mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman praktis dan pemahaman mendalam mengenai upaya pelestarian lingkungan hidup di tingkat lokal. Kota Pontianak yang merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Barat memiliki tantangan dan dinamika tersendiri terkait dengan lingkungan hidup. Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak menjadi garda terdepan dalam menjalankan berbagai program dan kebijakan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam, mengatasi masalah pencemaran lingkungan, serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pelestarian lingkungan hidup. Melalui kegiatan magang ini, mahasiswa dapat terlibat langsung dalam berbagai inisiatif dan program yang dilaksanakan oleh instansi ini, serta memperoleh wawasan praktis dalam merumuskan solusi terhadap tantangan lingkungan di kota ini. Selain itu, bagi mahasiswa yang ditempatkan di UPT Laboratorium Lingkungan, pengalaman magang mereka mencakup keterlibatan langsung dalam kegiatan penelitian dan analisis kualitas lingkungan. UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak memiliki peran krusial dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data lingkungan untuk mendukung pengambilan keputusan yang berbasis bukti. Dalam konteks ini, mahasiswa magang dapat terlibat dalam pengujian kualitas air, udara, tanah, untuk mendapatkan gambaran komprehensif mengenai kondisi lingkungan di kota ini. Melalui keterlibatan aktif di laboratorium, mahasiswa dapat mengasah keterampilan teknis mereka, memahami metodologi penelitian, dan menyaksikan bagaimana hasil analisis laboratorium tersebut memberikan kontribusi penting dalam perencanaan kebijakan lingkungan yang berkelanjutan. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 1 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 1.2 Tujuan Secara umum tujuan diadakannya kegiatan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) adalah sebagai berikut : 1. Menyiapkan lulusan Perguruan Tinggi yang memiliki soft skills maupun hard skills yang matang dan relevan dengan kebutuhan zaman. Dengan begitu, angka sarjana yang menganggur di Indonesia dapat berkurang. 2. Menyiapkan lulusan sebagai pemimpin masa depan bangsa yang unggul dan berkepribadian. 3. Memfasilitasi mahasiswa dalam mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai dengan passion dan bakatnya melalui program-program experiential learning dengan jalur yang fleksibel. 1.2.1 Tujuan Umum 1. Mengetahui gambaran umum mengenai analisis kualitas lingkungan yang dilakukan di laboratorium 2. Mengetahui proses pengelolaan sampah di Kota Pontianak 3. Memperluas wawasan mengenai ilmu Teknik Kimia di instansi Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak 4. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam proses pengujian dan analisa 5. Mendapatkan pengalaman kerja serta peluang berlatih dalam menangani permasalahan dalam laboratorium 1.2.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi jenis-jenis pengujian dan analisa kualitas lingkungan di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak 2. Mempelajari proses-proses managemen pengelolaan sampah di Kota Pontianak 3. Mempelajari standar dari setiap pengujian yang di lakukan selama kegiatan magang 4. Mempelajari inovasi dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak dalam melakukan pengelolaan sampah Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 2 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 1.2.3 Tujuan Penyusunan Laporan 1. Untuk mengetahui perkembangan mahasiswa selama mengikuti Magang Bersertifikat Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) 2. Sebagai pertanggungjawaban kampus/program atas tugas studi kepada mahasiswa yang diberikan sehubungan dengan pelaksanaan magang bersertifikat. 3. Meningkatkan kembali pengetahuan yang di peroleh selama magang sebagai bahan untuk mengikuti uji kompetensi. 4. Dapat digunakan sebagai bahan penunjang kampus atau departemen. 5. Melatih kreatifitas dan problem solving mahasiswa untuk berfikir lebih baik 6. Digunakan untuk menambah pusaka pada sistem Gapura UISI 7. Untuk memenuhi syarat sertifikasi Magang Bersertifikat. 1.3 Manfaat Adapun manfaat dari pelaksanaan magang Merdeka Belajar – Kampus Merdeka di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak adalah sebagai berikut : 1.3.1 Manfaat Bagi Perguruan Tinggi 1. Mahasiswa yang mengikuti magang dapat membawa pengalaman praktis ke dalam ruang kelas, meningkatkan kualitas pembelajaran dengan studi kasus aktual dan contoh kehidupan nyata. 2. Keterlibatan dalam magang dapat memperkuat hubungan antara perguruan tinggi dan sektor pemerintahan serta industri, menciptakan peluang kolaborasi yang bermanfaat dalam pengembangan kurikulum dan penelitian. 3. Perguruan tinggi dapat memanfaatkan prestasi mahasiswa dalam magang untuk meningkatkan profil mereka, baik dalam hal prestise maupun daya tarik bagi calon mahasiswa. 4. Pengalaman mahasiswa dalam magang dapat memberikan kontribusi pada penelitian dan pengembangan perguruan tinggi, terutama jika magang melibatkan proyek-proyek inovatif atau solusi untuk tantangan lingkungan. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 3 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 5. Pengalaman magang dapat memberikan wawasan berharga untuk meningkatkan kurikulum perguruan tinggi, baik dari segi kebutuhan industri maupun kebutuhan mahasiswa. 1.3.2 Manfaat Bagi Instansi 1. Magang memberikan tambahan tenaga kerja, terutama untuk proyekproyek khusus atau pekerjaan yang memerlukan perhatian ekstra tanpa membebani anggaran instansi. 2. Melalui partisipasi dalam magang, instansi dapat membuktikan keterlibatan mereka dalam pendidikan dan pengembangan masyarakat, membangun citra positif di mata publik. 3. Melalui magang, instansi dapat berperan membimbing dalam melatih dan generasi muda untuk menjadi profesional yang berkompeten dan bertanggung jawab. 4. Jika magang berjalan dengan baik, instansi dapat mempertimbangkan untuk merekrut mahasiswa magang yang telah terbukti memiliki kualitas dan komitmen selama periode magang. 1.3.3 Manfaat Bagi Mahasiswa 1. Mengasah keterampilan dan kompetensi khusus melalui partisipasi dalam proyek-proyek lingkungan hidup, seperti pengelolaan limbah, pengelolaan air, atau proyek-proyek keberlanjutan. 2. Memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan kerja di sektor pemerintahan, meningkatkan keterampilan interpersonal, komunikasi, dan manajemen waktu. 3. Memahami proses pengambilan keputusan di lingkungan pemerintahan, yang dapat memberikan wawasan tambahan bagi mahasiswa terkait dengan regulasi dan kebijakan lingkungan hidup. 4. Meningkatkan kemampuan menyusun laporan dan dokumen berbasis data, yang merupakan keterampilan penting di dunia profesional dan akademis. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 4 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 1.4 Metodologi Pengumpulan Data Dalam mengumpulkan data/informasi yang digunakan dalam pelaksanaan magang Merdeka Belajar – Kampus Merdeka di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak menggunakan metodologi sebagai berikut : 1. Partisipasi Aktif Tugas melibatkan identifikasi sumber limbah, pemantauan pengelolaan sampah di area tersebut, dan memberikan rekomendasi untuk peningkatan efisiensi pengelolaan limbah. Kolaborasi dengan tim proyek dilakukan untuk mengimplementasikan solusi yang diusulkan. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan beberapa staf senior di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak untuk mendapatkan wawasan tentang prioritas kebijakan lingkungan, tantangan operasional, dan peran instansi dalam mendukung keberlanjutan. Hasil wawancara memberikan pemahaman mendalam tentang visi dan misi organisasi, serta hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan lingkungan. 3. Observasi Pada tahap magang, observasi langsung dilakukan terhadap proses-proses kerja di bidang pengelolaan limbah cair. Langkah-langkah operasional dicatat, titiktitik kritis diidentifikasi, dan interaksi antarstaf diamati. Observasi ini membantu mengidentifikasi potensi peningkatan efisiensi dalam penanganan limbah cair dan memberikan rekomendasi perbaikan. 4. Analisa Data Sebagai bagian dari magang, analisis data dilakukan terhadap data historis kualitas air di suatu sungai yang berada dibawah tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak. Perangkat lunak analisis statistik digunakan untuk mengidentifikasi tren dan pola, memberikan gambaran tentang dampak aktivitas manusia terhadap kualitas air, dan menyusun rekomendasi kebijakan untuk pelestarian dan pemulihan ekosistem sungai. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 5 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 1.5 Waktu Dan Pelaksanaan Waktu pelaksanaan program Magang Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) berlangsung selama 5 bulan dimulai pada tanggal 09 Oktober 2023 s.d 01 Maret 2024. Adapun rincian jadwal pelaksanaan Magang MBKM yaitu sebagai berikut: Senin s.d Jum’at : Pukul 07.15 s.d 15.45 WIB Istirahat : Pukul 12.00 s.d 13.00 WIB Tempat pelaksanaan program Magang Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM) yaitu di UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak tepatnya di Jl. Alianyang No.7B, Sungai Bangkong, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat 78116, Indonesia. 1.6 Nama Unit Kerja Tempat Pelaksanaan Adapun penempatan unit kerja pelakasanaan magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka bertempat di UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 6 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 BAB II PROFIL DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA PONTIANAK 2.1 Sejarah dan Dasar Hukum Pada awalnya segala urusan mengenai lingkungan hidup merupakan bagian dari sekretariat Pemerintah Kota Pontianak, yaitu berbentuk Bagian Lingkungan Hidup pada tahun 1998. Seiring dinamika organisasi, maka pada tahun 2003 Bagian Lingkungan Hidup berubah menjadi Kantor Lingkungan Hidup dengan harapan fungsi dan manfaatnya lebih baik dari sebelumnya. Setelah tahun 2008 Kantor Lingkungan Hidup dibentuk menjadi Badan Lingkungan Hidup berdasarkan Pasal 2 Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 11 tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kota Pontianak yang mempunyai fungsi dan tugas pokok melakukan pengendalian dampak lingkungan. Kemudian tahun 2016 Badan Lingkungan Hidup berubah menjadi Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Nomor 7 tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, pembentukan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak tersebut menggabungkan dua instansi pemerintahan di bawah Pemerintah Kota Pontianak yaitu, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, dan Badan Lingkungan Hidup. Adapun tujuan dibentuknya Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang Lingkungan hidup dan bidang kehutanan. 2.2 Logo Dan Filosofi Instansi Gambar 2.1. Logo Pemerintahan Kota Pontianak Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 7 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 1. Bentuk lambang berupa bulatan kubah 2. Pada sisi sebalah kanan 23 lembar daun karet dan di sisi kiri 10 lembar daun kelapa 3. Diantara daun-daun tersebut menyinar dari bawah keatas 5 sinar dan pangkal sinar ditulis angka 1771 4. Ditengah-tengah melintang garis khatulistiwa diatas sungai bercabang tiga 5. Tulisan KOTA PONTIANAK membentang dari pangkal daun karet sampai kepangkal daun kelapa Bentuk dari keseluruhan lambang daerah ialah bulatan kubah bertumpu pada pita bertulisan KOTA PONTIANAK, yang berarti Kota Pontianak didirikan dengan ditandai berdirinya sebuah masjid sebagai lambang keagungan Tuhan Yang Maha Esa. 2.3 Visi dan Misi Instansi Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak mempunyai Visi dan Misi sebagai berikut: a. Visi: Terwujudnya Kota Pontianak bersih dan peningkatan kualitas fungsi lingkungan hidup melalui pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. b. Misi: 1) Meningkatkan Kualitas Pengelolaan dan Pelayanan Kebersihan Lingkungan Kota. 2) Meningkatkan Peran Serta Masyarakat, Swasta dan Pihak Lainnya Terhadap Peraturan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. 3) Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Membangun Sistem Informasi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 4) Meningkatkan Peran Serta Masyarakat dan Pemerintah Dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Secara Partisipatif Yang Berbasis Masyarakat. 5) Meningkatkan Pelayanan Andministrasi, Akuntabilitas Kinerja dan Keuangan Serta Profesionalisme Sumber Daya Aparatur Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 8 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 2.4 Budaya Instansi Terdapat Core Value yang di terapkan di UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak yaitu BerAKHLAK: • Berorientasi Pelayanan • Akuntabel • Kompeten • Harmonis • Loyal • Adaptif • Kolaboratif 2.5 Struktur Organisasi Struktur Organisasi Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak memiliki struktur organisasi yang diatur oleh Peraturan Walikota Pontianak Nomor 127 Tahun 2021, sebagai berikut : • Kepala Dinas • Sekretaris 1) Kepala Sub Bagian Umum dan Aparatur 2) Kepala Sub Bagian Keuangan 3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Perencanaan • Kepala Bidang Tata Lingkungan 1) Sub Koordinator pada Sub Substansi Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup 2) Sub Koordinator pada Sub Substansi Kajian Dampak Lingkungan 3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pemeliharaan Lingkungan Hidup • Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun 1) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pengurangan Sampah dan Kemitraan 2) Sub Koordinator pada Sub Substansi Penanganan Sampah 3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 9 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 • Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 1) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pemantauan Lingkungan 2) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pengawasan Pencemaran Lingkungan 3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Penanggulan Kerusakan Lingkungan • Kepala Bidang Penantaan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup 1) Sub Koordinator pada Sub Substansi Penyelesaian Sengketa dan Penegakan Hukum Lingkungan 2) Sub Koordinator pada Sub Substansi Pembinaan Lingkungan 3) Sub Koordinator pada Sub Substansi Peningkatan Kapasitas Lingkungan • Kepala UPT Laboratorium Lingkungan 1) Kepala Sub Bagian Tata Usaha UPT Laboratorium Lingkungan • Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 10 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 Gambar 2.2. Struktur Organisasi 2.6 Tugas, Wewenang dan Fungsi Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak mempunyai tugas membantu Walikota melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang lingkungan hidup dan kehutanan. Untuk menjalankan tugas tersebut Dinas Lingkungan HidupKota Pontianak mempunyai kewenangan sebagai berikut: • perumusan kebijakan di bidang lingkungan hidup; • pelaksanaan kebijakan di bidang lingkungan hidup; • pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang lingkungan hidup; • pelaksanaan administrasi Dinas Lingkungan Hidup; dan • pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota Pontianak yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas Lingkungan Hidup. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 11 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 Berdasarkan tugas dan kewenangan tersebut, Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak diharapkan mampu menjalankan fungsi sebagai berikut: perumusan kebijakan teknis di bidang lingkungan hidup, perumusan rencana kerja di bidang lingkungan hidup, penyelenggaraan pelayanan umum di bidang lingkungan hidup, pengendalian dan pembinaan teknis di bidang lingkungan hidup, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang lingkungan hidup, dan pelaksanaan tugas lain di bidang lingkungan hidup yang diberikan oleh walikota. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 12 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Air Permukaan Air permukaan merujuk pada segala bentuk air yang ditemukan di atas permukaan tanah, termasuk sungai, danau, kolam, waduk, laut, dan sebagainya. Ini merupakan bagian penting dari siklus hidrologi dan memainkan peran vital dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan menyediakan sumber daya air bagi kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dijelaskan mengenai air permukaan: 1. Sumber Air Permukaan: Sungai dan Saluran: Aliran alami air dari daerah dataran tinggi ke dataran rendah membentuk sungai dan saluran air. Danau dan Waduk: Tempat penampungan air yang lebih besar yang dapat terbentuk secara alami atau akibat pembangunan bendungan. Laut dan Lautan: Wilayah air asin yang meliputi sebagian besar permukaan bumi. 2. Siklus Hidrologi: Air permukaan berpartisipasi dalam siklus hidrologi, yaitu pergerakan air di antara atmosfer, permukaan bumi, dan tanah. Ini melibatkan penguapan, kondensasi, presipitasi, aliran permukaan, infiltrasi, dan proses lainnya. 3. Ekosistem Air Permukaan: Air permukaan mendukung berbagai ekosistem hidup, termasuk flora dan fauna unik. Sungai, danau, dan laut menjadi habitat bagi berbagai jenis makhluk hidup. 4. Pemanfaatan Sumber Daya Air: Manusia menggunakan air permukaan untuk berbagai keperluan, seperti pasokan air minum, pertanian, industri, energi hidroelektrik, transportasi, dan rekreasi. 5. Kualitas Air Permukaan: Kualitas air permukaan sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan dan keberlanjutan. Pencemaran air, seperti limbah industri, pertanian, atau perkotaan, dapat merugikan ekosistem air dan kesehatan manusia. 6. Pengelolaan dan Konservasi: Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 13 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 Perlunya pengelolaan dan konservasi sumber daya air permukaan untuk memastikan keberlanjutan penggunaannya. Ini melibatkan pemantauan kualitas air, manajemen daerah tangkapan air, dan upaya konservasi air. 7. Perubahan Iklim dan Dampaknya: Perubahan iklim dapat memengaruhi jumlah dan pola curah hujan, suhu air, dan tingkat permukaan air. Ini dapat berdampak besar pada ekosistem air permukaan dan keberlanjutan sumber daya air. (Wicaksono, 2021) Tabel 3.1. Baku Mutu Air (Peraturan PP.Nomor 82 Tahun 2001) 3.2 Pengertian Metode Pengujian Laboratorium pengujian adalah laboratorium yang melaksanakan pengujian, sedangkan pengujian merupakan suatu kegiatan teknik yang terdiri atas penetapan, penentuan suatu atau lebih sifat atau karakteristik dari suatu produk, bahan, peralatan, organisme, fenomena fisik, dan proses atau jasa sesuai prosedur yang telah di tetapkan. Metode pengujian adalah prosedur teknis tertentu untuk melaksanakan pengujian. Tanpa metode pengujian, laboratorium tidak mungkin melaksanakan kegiatan kegiatan pengujian atau pengukuran. Sehubung dengan hal tersebut, laboratorium pengujian harus menggunakan metode dan prosedur yang sesuai untuk semua pengujian di dalam lingkupnya. Metode pengujian tersebut termasuk untuk pengmabilan sampel, penanganan, transportasi, penyimpanan dan Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 14 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 preparasi, serta pengujian bila sesuai evaluasi ketidakpastian pengukuran dan teknik statistik untuk menganalisis data pengujian. Selain itu, laboratorium pengujian harus memiliki instruksi pengoperasian semua peralatan yang relevan, penanganan, serta preparasi sampel uji. Semua instruksi, standar, panduan, dan data acuan yang relevan dengan kegiatan laboratorium harus dipelihara tetap mutakhir san harus selalu tersedia bagi personel. Hal ini disebabkan tidak adanya imstruksi tersebut dapat memengaruhi hasil pengujian. Adapun penyimpangan dari metode pengujian boleh terjadi hanya jika penyimpangan tersebut telah dibuktikan dan didokumentasikan, secara teknis telah dijamin kebenarannya, disahkan, dann diterima oleh pelanggan. Dalam rangka memastikan pengujian dilakukan dengan baik dan benar, serta memberikan hasil yang valid dan memuaskan pelanggan atau pihak berkepentingan maka laboratorium pengujian harus menggunakan metode standar yang diterbitkan secara internasional, regional, atau nasional. Metode standar yang berisi informasi cukup dan ringkas tentang cara melakukan pengujian, tidak perlu ditambah atau ditulis ulang sebagai prosedur internal. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam penerapan metode pengujian, antara lain: 1. Sesuai peraturan perundang-undangan, standar sistem manajemen laboratorium dan atau persyaratan pelanggan 2. Dilakukan validasi atasu verifikasi dan didokumentasikan sebelum digunakan 3. Dipelihara kemutakhirannya dan tersedia untuk personel yang tepat 4. Dipahami, serta diterapkan secara baik dan benar oleh personel yang kompeten (Riyanto, 2014) 3.3 Jenis-Jenis Metode Pengujian/ Analisa Air dan Air Limbah Adapun jenis-jenis Metode pengujian/analisa air dan air limbah yang diterapkan di UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak adalah sebagai berikut: 3.3.1 Pengujian Total Suspended Solid (TSS) Pengujian Total Suspended Solids (TSS) secara gravimetri adalah metode laboratorium yang digunakan untuk menentukan jumlah total padatan terlarut dan tersuspensi dalam sampel air permukaan. TSS mencakup partikel-partikel padatan Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 15 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 yang dapat terapung atau tersuspensi dalam air, termasuk debu, tanah, mikroorganisme, dan bahan organik lainnya. Metode gravimetri untuk TSS biasanya dapat diterapkan pada berbagai jenis air permukaan, seperti air sungai, danau, atau laut. Ruang lingkup pengujian ini melibatkan pemisahan padatan tersuspensi dari air menggunakan teknik filtrasi, diikuti oleh penimbangan dan pengeringan untuk mendapatkan massa total padatan tersuspensi. Metode ini dapat digunakan untuk mengukur kandungan padatan yang ada dalam sampel air, yang dapat memberikan informasi tentang kualitas air dan potensi dampaknya terhadap lingkungan. 1. Pengambilan Sampel Sampel air diambil dari lokasi yang mewakili kondisi yang akan diuji. Pengambilan sampel harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah kontaminasi. 2. Pemisahan Padatan: Sampel air dipecahkan untuk memisahkan padatan tersuspensi dari cairan. Ini dapat dilakukan melalui filtrasi menggunakan kertas saring. 3. Pengeringan dan Penimbangan: Padatan yang terperangkap di dalam kertas saring kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu tertentu hingga mencapai berat konstan. Setelah itu, kertas saring dengan padatan dikembalikan dan ditimbang untuk mendapatkan massa total padatan tersuspensi. 4. Perhitungan dan Pelaporan: Jumlah padatan tersuspensi dihitung sebagai perbandingan antara massa total padatan dengan volume sampel air yang diambil. Hasilnya dilaporkan dalam satuan yang umumnya digunakan, seperti miligram per liter (mg/L) atau ppm (parts per million). Metode gravimetri untuk TSS memiliki keunggulan dalam memberikan hasil yang akurat, terutama jika dilakukan dengan teliti dan dengan memperhatikan semua langkah prosedur (Ma'arif, 2020). 3.3.2 Pengujian Total Dissolved Solid (TDS) Pengujian Total Dissolved Solid (TDS) dalam air menggunakan metode gravimetri adalah suatu proses analisis laboratorium yang bertujuan untuk Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 16 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 menentukan jumlah total zat terlarut dalam air, termasuk mineral dan senyawa anorganik lainnya. Metode gravimetri dilakukan dengan mengukur perubahan berat dari sampel air setelah semua zat terlarut dihilangkan. Sumber utama untuk TDS dalam perairan adalah limpahan dari pertanian, limbah rumah tangga, dan industri. Perubahan dalam konsentrasi TDS dapat berbahaya karena akan menyebabkan perubahan salinitas, perubahan komposisi ion-ion, dan toksisitas masing-masing ion. Perubahan salinitas dapat menganggu keseimbangan biota air, biodiversitas, menimbulkan spesies yang kurang toleran, dan menyebabkan toksisitas yang tinggi pada tahapan hidup suatu organisme (Rinawati, 2016). 3.3.3 Pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) Kualitas air sungai merupakan kondisi kualitatif yang diukur berdasarkan parameter serta dengan metode tertentu. Sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku tahun 2009 mengenai pengukuran kadar BOD, kualitas air sungai dapat dinyatakan dengan parameter fisika, kimia serta parameter biologi yang menggambarkan air tersebut. Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas kimia air salah satunya yaitu Biochemical Oxygen Demand (BOD) dengan menggunakan metode Winkler yang memiliki prinsip analisa BOD sama dengan analisis oksigen terlarut dengan menggunakan titrasi iodometri. Kelebihan Metode Winkler dalam menganalisa BOD melalui analisis oksigen terlarut ini lebih analitis, teliti dan akurat apabila dibandingkan dengan cara alat DO meter. Hal yang perlu diperhatikan dalam titrasi iodometri ialah penentuan titik akhir titrasinya, standarisasi larutan tio dan penambahan indikator amilumnya. Dengan mengikuti prosedur yang tepat dan standarisasi tio secara analitis, akan diperoleh hasil penentuan oksigen terlarut yang lebih akurat. Analisis kualitas air dengan mengukur parameter BOD air sungai merupakan pengukuran jumlah oksigen terlarut dalam air yang digunakan bakteri dalam proses oksidasi bahan organik dan dinyatakan dalam mg/L. Berdasarkan hal tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kualitas air yang berasal dari salah satu sungai yang berada di Sulawesi Selatan dengan beberapa titik berdasarkan standar baku mutu Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2009 mengenai jumlah kadar oksigen terlarut dalam air sungai yang didasarkan atas reaksi organik. Data terkait kualitas air Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 17 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 sungai yang menjadi sampel penelitian dapat menjadi rujukan untuk mempertahankan ataupun memperbaiki kualitas perairan agar sesuai dengan standar baku mutu yang telah ditetapkan (Ilham, 2023). 3.3.4 Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Chemical oxygen Demand (COD) atau yang biasa diartikan sebagai kebutuhan oksigen kimia (KOK). Adalah jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- zat organik yang ada dalam air. Atau dengan kata lain adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat- zat organik. Atau bahan buangan di dalam air menjadi H 2 O dan CO 2 . Pada reaksi ini hampir semua zat atau sekitar 85% dapat teroksidasi menjadi H 2 O dan CO 2 dalam lingkungan asam. Nilai COD menjadi ukuran bagi parameter pencemaran air oleh zat- zat organik yang secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses mikrobiologis. Dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut didalam air. Metode pengukuran COD sedikit lebih kompleks, karena menggunakan peralatan khusus reflux, penggunaan asam pekat, pemanasan, dan titrasi. Peralatan reflux diperlukan untuk menghindari berkurangnya air sampel karena pemanasan. Pada prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat (K 2 Cr2 O7 ) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu. Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan. Kelemahannya, senyawa kompleks anorganik yang ada di perairan yang dapat teroksidasi juga ikut dalam reaksi, sehingga dalam kasus-kasus tertentu nilai COD mungkin sedikit ‘over estimate’ untuk gambaran kandungan bahan organik. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 18 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 Gambar 3.1 Alat Refluks Tertutup 3.3.5 Pengujian Kadar Nitrit (NO2 -N) Kandungan nitrit pada air yang dikonsumsi maupun digunakan dalam kehidupan sehari – hari dapat membahayakan kesehatan. Pada manusia, konsumsi nitrit yang berlebihan dapat mengakibatkan terganggunya proses pengikatan oksigen oleh hemoglobin darah, yang selanjutnya membentuk met hemoglobin yang tidak mampu mengikat oksigen. Menurut Permenkes no 492/Menkes/Per/IV/2010 Batas maksimum konsentrasi nitrit di dalam air adalah 3 mg/L; berdasarkan UU Nomor 82 Tahun 2001 kadar nitrit dalam air tidak boleh lebih dari 0,006 mg/L, sedangkan berdasarkan Food and Drug Administration (FDA) dan Environmental Protection Agency (EPA) dalam GAO batas maksimum konsentrasi nitrit dan nitrat adalah 1 dan 10 mg/L. Berdasarkan UU Nomor 82 Tahun 2001 tentang pengolahan kualitas air dan pengendalian pencemaran air konsentrasi nitrit dalam air yang biasa digunakan oleh masyarakat tidak boleh lebih dari 0,06 mg/L. Untuk menjaga kadar nitrit pada air konsumsi agar selalu memenuhi baku mutu maka perlu dilakukan monitoring. Metode analisis nitrit dan nitrat yang telah digunakan adalah kromatografi, Gas Chromatography-Mass Spectrometry/ GC-MS, dan elekroforesis kapiler. Metode-metode tersebut kurang sesuai untuk analisis nitrit dan nitrat secara rutin karena memerlukan preparasi sampel dan biaya operasional yang cukup mahal. Metode yang sering digunakan untuk analisis nitrit dan nitrat adalah metode spektrofotometri karena dapat dilakukan dengan spektrometer sederhana dan biaya operasional yang rendah. Prinsip dasar metode spektrofotometri didasarkan pada penyerapan sampel oleh radiasi (pemancaran) elektromagnetis pada panjang gelombang tertentu, sehingga Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 19 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 akan didapat pengukuran absorbansi dan transmitansi dalam spektroskopis ultraviolet. Metode spektrofotometri untuk analisis kadar nitrit yaitu spektrofotometer UV-Vis. Kelebihan dari metode tersebut yaitu mudah, dapat mengukur larutan dengan konsentrasi kecil dan umumnya tidak menghabiskan waktu (Amalia, 2022). Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 20 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 BAB IV METODOLOGI 4.1 Pengujian Kadar Total Suspended Solid (TSS) Adapun proses dari pengujian Total Suspended Solid (TSS) menggunakan metode gravimetri berdasarkan pada SNI 6989.3:2019 adalah sebagai berikut : a. Alat dan Bahan 1. Desikator 7. Magnetic stirrer 2. Oven 8. Sistem penyaring vakum 3. Neraca analitik 9. Pinset 4. Gelas ukur 10. Kertas saring 0,7 µm s/d 1,5 µm 5. Cawan petri 11. Aquadest 6. Beaker glass 12. Air sampel uji b. Prosedur kerja 1) Persiapan media penyaring Letakkan media penyaring/ kertas saring pada peralatan filtrasi lalu pasang dan nyalakan sistem vakum. Bilas media penyaring dengan aquades sebanyak 20 ml dan buang air tampungan hasil pembilasan. Keringkan media penyaring menggunakan oven pada suhu 104ºC selama 1 jam. Dinginkan media penyaring dengan desikator selama 15 menit lalu ditimbang. Ulangi langkah pengeringan hingga penimbangan untuk medapatkan berat tetep (W 0 ) 2) Penyaringan sampel uji Air sampel uji yang sudah dimasukkan kedalam beaker glass selanjutnya dihomogenkan dengan menggunakan magnetic stirrer. Ambil sampel uji sebanyak 50 ml lalu lakukan penyaringan. Lakukan proses penyaringan hingga residu endapan dirasa tidak lebih dari 200 mg, atau proses penyaringan melebihi dari 10 menit. Bilas media penyaring dengan aquades 10 mL sebanyak 3 kali. Di awal dan diakhir penyaringan ambil air tampungan sebanyak 30 mL untuk digunakan pada uji TDS. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 21 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 3) Pengeringan dan Penimbangan Media penyaring yang berisikan residu selanjutnya dioven dengan suhu 104ºC menggunakan wadah cawan petri selama 1 jam, lalu dinginkan kedalam desikator dan ditimbang. Ulangi langkah pengeringan hingga penimbangan untuk mendapatkan berat tetap (W1 ) 4) Menghitung dan melaporkan hasil pengujian Rumus perhitungan TSS : TSS (mg/L) = ( π1−π0) π 1000 π Tabel 4.1. Contoh Hasil Pengujian TSS 1 No 2 3 1 (gr) Sampel 2 3 (mg) Volume Sampel (ml) W1 -W0 (gr) Kadar TSS (mg/L) 1. Blanko 0,1210 0,1209 0,1210 0,1213 0,1213 0,1213 0,3 100 0,3 2. Blanko Wadah 0,1210 0,1209 0,1211 0,1214 0,1217 0,1215 0,4 1000 0,4 3. Bangkong 1 0,1201 0,1199 0,1200 0,1290 0,1292 0,1290 9 300 30 4. Bangkong 1 (2) 0,1203 0,1204 0,1204 0,1395 0,1293 0,1295 9,1 300 30,3 5. Bangkong 2 0,1215 0,1215 0,1216 0,1322 0,1322 0,1322 10,6 300 30,5 6. Bangkong 3 0,1203 0,1205 0,1208 0,1288 0,1285 0,1288 8 400 0,2 4.2 Pengujian Kadar Total Dissolved Solid (TDS) Adapun proses dari pengujian Total Dissolved Solid (TDS) menggunakan metode gravimetri berdasarkan pada SNI 6989.3:2019 adalah sebagai berikut : a. b. Alat Dan Bahan 1. Cawan kaca masir 5. Penjepit 2. Cawan penguap 6. Pipet volume 3. Desikator 7. Neraca analitik 4. Oven 8. Waterbath Prosedur Kerja 1) Persiapan Cawan Cawan yang telah dibersihkan dipanaskan pada suhu 180ºC selama 1 jam didalam oven. Cawan lalu dipindahkan dari oven dengan penjepit dan didinginkan dalam desikator selama 30 menit. Setelah dingin, cawan segera di timbang dengan neraca analitik. Prosedur dilakukan secara berulang hingga didapatkan berat tetap. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 22 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 2) Penguapan, pengeringan dan penimbangan Filtrat yang diambil saat uji TSS di masukkan kedalam cawan penguap untuk selanjutnya diuapkan dengan waterbath hingga kisat menggunakan suhu 95ºC. Lalu padatan yang terdapat pada cawan penguap dimasukkan kedalam oven pada suhu 180ºC selama 1 jam. Cawan penguap kemudian dipindahkan kedalam desikator menggunakan penjepit untuk didinginkan selama 30 menit. Setelah dingin, padatan dan cawan penguap di timbang dengan neraca analitik. Lakukan pemanasan dan penimbangan kembali hingga didapatkan berat tetap. 3) Menghitung dan melaporkan hasil pengujian Rumus perhitungan TDS : TDS (mg/L) = ( π1−ππ) π₯1000 π (π1−π2) RPD = (π1+π2)/2 π 100 NO Sampel 1 2 3 4 5 6 Blanko B. wadah Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 (Duplo ) 4.3 Tabel 4.2. Contoh Hasil Pengujian TDS Berat cawan W1- Volume Kadar Cawan + W0 sampel TDS Residu (mg) 59,898 59,8973 -0,7 60 -11,6667 62,774 62,7732 -0,8 60 -1,6667 57,7527 57,7629 10,2 60 181,6667 61,1825 61,1973 14,8 60 258,3333 61,1155 61,1296 14,1 60 246,6667 58,949 58,9635 14,5 60 253,3333 RPD 1,78571 Pengujian Biological Oxygen Demanad (BOD) Adapun proses dari pengujian Biological Oxygen Demand (BOD) menggunakan instrumen BOD Analyzer adalah sebagai berikut : a. Alat dan Bahan 1) Inkubator BOD 7) Karet quiver 2) Botol coklat 8) Pipet tetes 3) Beaker glass 500 mL 9) Spatula 4) Gelas ukur 100 mL 10) NaOH 5) Instrumen BOD 11) Nutrient buffer pillow 6) Magnetic stirrer 12) Vaseline Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 23 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 b. Prosedur Kerja (BOD OxiTop WTW) Setelah menyiapkan alat dan bahan, magnetic stirrer dimasukkan kedalam botol coklat. Sampel dimasukkan kedalam botol coklat sebanyak 250 mL menggunakan gelas ukur 100 mL. kemudian nitrifying bacteria ditambahkan sebanyak 1 butir lalu tutup dengan menggunakan karet quiver. NaOH sebanyak 2 buah dimasukkan kedalam penutup botol BOD dan pada bagian leher botol BOD dilapisi menggunakan vaseline secukupnya. Botol BOD OxiTop WTW dipasang dan diletakkan kedalam inkubator dengan suhu inkubator harus 20ºC. BOD OxiTop WTW dipasang daya pada instrumen magnetic stirrer dipastikan dapat berputar. Jika tidak, botol diangkat lalu diletakkan kembali. Sampel diinkubasi dalam kondisi ruang gelap selama 5 hari serta diamati konsentrasi BOD pada setiap sampel. Tabel 4.3 Volume Sampel dan Faktor metode OxiTop WTW Volume sampel Rentang pengukuran Faktor 432 0 – 40 1 365 0 – 80 2 250 0 – 200 5 164 0 – 400 10 97 0 – 800 20 43,5 0 – 2000 50 Sampel Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 4.4 Tabel 4.4 Contoh Hasil Pengujian BOD Konsentrasi BOD (mg/L) Baku Mutu (mg/L) 20,416 ≤3 31,32 ≤3 30,16 ≤3 50 ≤3 29 ≤3 Pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) Adapaun proses dari pengujian Chemical Oxygen Demand (COD) pada air permukaan berdasarkan pada SNI 6989.2:2019 adalah sebagai berikut : a. Alat dan bahan 1) Labu ukur 50 mL 3) Pipet tetes 2) Pipet uku 5 mL & 5 mL 4) Spektrofotometer UV-VIS Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 24 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 5) Tabung reaksi 9) Digestion solution LR 6) Aquades 10) H2 SO 4 7) Aquabides 11) Larutan baku kalium hidrogen 8) CRM COD b. Prosedur Kerja 1) Pembuatan Digestion Solution LR phtalat Mengeringkan K 2 Cr2 O7 selama 2 jam menggunakan oven dengan suhu 150ºC, kemudian timbang hingga mendapatkan berat 1,022 gr. Setelah itu larutkan K2 Cr2 O7 dengan 500 mL aquades kedalam labu ukur 1000 mL untuk selanjutnya di tambahkan 167 mL H 2 SO 4 pekat sedikit demi sedikit sambil didinginkan dan diaduk. Tambahkan 33,3 gr HgSO 4 lalu encerkan secara perlahan dengan aquades hingga mencapai tanda batas 1000 mL. 2) Pembuatan Larutan Pereaksi Asam Sulfat (H 2 SO 4 ) Sebanyak 10.12 g kristal AgβSOβ dilarutkan dengan 1.000 mL. HβSO 4 pekat ke dalam gelas piala 1.000 mL, kemudian diaduk hingga larut. 3) Pembuatan Larutan Certified Reference Material (CRM) Induk dengan Konsentrasi 50,5 mg/L. CRM dibuat dengan dipipet sebanyak 5 mL. larutan CRM dilarutkan ke dalam 1000 mL akuabides, kemudian di kocok perlahan. Selanjutnya larutan tersebut diencerkan sebanyak empat (4) kali, sehingga larutan tersebut dipipet sebanyak 12,5 mL. dan ditepatkan dengan akuabides pada labu ukur 50 ml. dan kemudian dikocok perlahan. 4) Pembuatan Larutan Baku Kalium Hidrogen Phtalat (HOOCC 6 H4COOK KHP) Kristal KHP dihancurkan perlahan, kemudian dikeringkan dalam oven pada suhu 110°C hingga berat konstan. Kemudian sebanyak 425 mg KHP dilarutkan ke dalam akuades dan ditepatkan hingga 1.000 mL. Kondisi larutan ini harus selalu dingin, karena pada suhu ≤ 6°C larutan ini akan stabil. Larutan ini dapat digunakan selama tidak ada pertumbuhan mikroba. 5) Pembuatan Larutan Kerja Larutan kerja dimulai dengan membuat deret standar dari larutan induk KHP sebagai larutan baku dengan 1 blanko dan konsentrasi 10, 20, 30, 40, 50, 60, Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 25 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 70, 80, dan 90 ppm pada labu ukur 50 mL. Masing-masing deret standar dan blanko dipipet 2,5 mL. dimasukkan kedalam tabung reaksi, ditambahkan 1,5 digestion tolation LR, dan 3,5 mL larutan pereaksi sulfat. Tabung dimasukkan kedalam reaktor COD. Digesti dilakukan pada suhu 150 °C selama 2 jam. Larutan yang telah didigesti didinginkan sampai suhu ruangan. Larutan deret standar COD diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 420 nm. 6) Pengujian Dalam pengujian larutan sampel, larutan yang dibuat adalah blanko, blanko wadah, CRM COD, dan 9 titik sampel dalam tabung reaksi yang di pipet sebanyak 2,5 mL. larutan ditambahkan dengan 3,5 mL pereaksi asam sulfat dan 1,5 mL larutan digestion solution LR. Digesti dilakukan pada suhu 150ºC selama 2 jam lalu dinginkan pada suhu ruang. Larutan deret standar COD diukur absorbansinya dengan spektrofotometer UV-VIS pada panjang gelombang 420 nm. 7) Perhitungan % recovery = πππππ πππππππππ πππππ π‘ππππ π₯ 100% π₯1−π₯2 RPD = (π₯1+π₯2)/2 π₯ 100% Tabel 4.5 Contoh Hasil Pengukuran Deret Standar COD Konsentrasi (mg/L) Absorbansi 0 0,177 10 0,164 40 0,121 50 0,095 60 0,088 70 0,059 80 0,044 90 0,036 Tabel 4.6 Contoh Hasil UjiSampel COD Sampel konsentrasi Absorbansi Blangko 1,058 0,178 Blangko wadah -14,150 0,201 CRM 48,827 0,098 Sampel 1 37,087 0,117 Sampel 1(Duplo) 36,468 0,118 Sampel 2 82,205 0,043 Sampel 3 7,362 0,166 Sampel 4 -1,061 0,180 Sampel 5 0,075 0,178 Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 26 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9 4.5 1,938 8,376 3,704 3,123 0,177 0,165 0,172 0,173 Pengujian Kadar Nitrit (No2 -N) Adapaun proses dari pengujian nitrit pada air permukaan berdasarkan pada SNI 06-6989.9-2004 adalah sebagai berikut : a. b. Alat dan Bahan 1) Botol semprot 8) Spektrofotometer UV-VIS 2) Beaker glass 9) Aquades 3) Kaca arloji 10) CRM 4) Labu ukur 11) Natrium nitrat 5) Pipet ukur 12) C12 H14 N 2 6) Pipet tetes 13) Sampel uji 7) Spatula 14) C6 H 6 O2 S Prosedur Kerja 1) Pembuatan larutan induk nitrit (No2-N) Larutan induk nitrit dibuat dengan cara melarutkan 1,232 gr NaNO2 kedalam aquades dan ditepatkan sampai 1000 mL. Larutan induk nitrit memiliki kadar 250 mg/L NO 2 N 2) Pembuatan Larutan Intermedia Larutan intermedia dibuat menggunakan larutan induk nitrit sebanyak 10 mL yang diencerkan dengan aquades 100 mL. larutan ini memiliki kadar 0,50 mg/L 3) Pembuatan Larutan Kerja Larutan kerja dibuat dengan menggunakan larutan baku yang ditepatkan dalam labu 50 mL untuk membuat kurva kalibrasi. Adapun derertnya memiliki konsentrasi 0 mg/L; 0,01 mg/L (1 mL larutan baku); 0,02 mg/L (2 mL larutan baku); 0,05 mg/L (5 mL larutan baku); 0,1 mg/L (10 mL larutan baku); 0,15 mg/L (15 mL larutan baku); 0,20 mg/L (20 mL larutan baku), dan duplo dari sampel uji yang paling jernih. 4) Pembuatan Certified Reference Material (CRM) CRM dibuat dengan mengencerkan larutan CRM dengan konsentrasi 0,619 mg/L sebanyak 5 kali, sehingga larutan ini memiliki kadar 0,1238 mg/L. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 27 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 5) Pembuatan reagen Sulfanilamida (H 2 NC6 H4 SO2 NH2 ) Sulfanilamida sebanyak 5 gr dilarutkan dengan campuran 50 mL HCl pekat aquades sebanyak 300 mL. Larutan kemudian diencerkan dengan aquades sampai 500 mL. 6) Pembuatan Reagen NED Dihidroklorida NED Dihidroklorida sebanyak 500 gr dilarutkan kedalam 500 mL aquades. Larutan disimpan didalam botol gelap dalam refrigerator dan diganti setiap bulan bila berwarna coklat. 7) Penambahan Reagen Penamabahan reagen dilakukan pada seluruh larutan, yaitu larutan kerja, sampel uji, blanko, blanko wadah, dan CRM. Pertama, reagen yang ditambahkan adalah sulfanilamida masing-masing sebanyak 1 mL. larutan dihomogenkan dan dididamkan selama 8 menit. Kedua, reagen yang ditambahkan adalah NED Dihidroklorida masing-masing sebanyak 1 mL, larutan dihomegenkan dan didiamkan 10 menit. Pengukuran absorbansi harus segera dilakukan (tidak boleh lebih dari 2 jam) 8) Pengukuran Kurva Kalibrasi dan Absorbansi Sampel Uji Dengan Spektrofotometer UV-VIS Hal pertama yang diukur adalah kurva standar dengan urutan : blanko, blanko wadah, Certified Reference Material (CRM), dan larutan kerja dari konsentrasi 0 mg/L hingga 0,2 mg/L. Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 543 nm dan kurva kalilbrasinya dibuat. Kedua, sampel uji diukur dengan prosedur yang sama pada pengukuran kurva kalibrasi. Linearitas kurva kalibrasi (r) harus lebih dari 0,99 dan perbedaan hasil duplo tidak boleh dari 5%. 9) Perhitungan πππππ πππππππππ %T = πππππ πππ’ππ πππππ πΆπ π π₯ 100% π₯1 −π₯2 %RPD = (π₯1+π₯2)/2 π₯ 100% Tabel 4.7 Contoh Hasil Pengujian Standar Nitrit No 1 2 sampel Blangko Blangko wadah Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia Absorbansi 0,005 0,007 Konsentrasi (mg/L) 0,001 0,001 28 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3 Sampel 4 Sampel 5 Sampel 6 Sampel 7 Sampel 8 Sampel 8 (duplo) Sampel 9 Sampel 10 Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 0,438 0,059 0,061 0,031 0,101 0,049 0,056 0,051 0,052 0,045 0,076 0,122 0,016 0,017 0,008 0,028 0,013 0,015 0,014 0,014 0,012 0,021 29 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 BAB V TUGAS KHUSUS 5.1 Film Dokumenter Zero Waste Treatment Video berisikan mengenai bagaimana sistem pengolahan sampah yang diterapkan di Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak. Menurut sumber SIPSN kota Pontianak, per tahun 2023 jumlah penduduk sekitar 677.927 jiwa yang mana setiap harinya menimbulkan sampah sebanyak 406,76 ton/hari.setiap harinya dinas lingkungan hidup kota pontianak dapat menangani sampah hingga 305,52 ton sampah atau sekitar 75,11% dari jumlah sampah yang ada. Selain itu pengurangan sampah tiap harinya mencapai angka 101,126 ton/hari berkisar 24,86%. Sampah tidak terkelola sebanyak 406,646 ton/hari, sedangkan yang tidak terkelola hanya 0,11 ton/hari atau 110 kg/hari. Dinas lingkungan hidup kota Pontianak memeiliki beberapa TPS salah satunya TPS 3R Edelweis, dimana sampah organik dan anorganik akan diolah sehingga dapat digunakan kembali. Sampah organik akan diproses secara pyrolisis dengan hasil akhir bahan bakar setara bensin, solar dan minyak tanah. Sampah organik diolah dengan 3 metode, yaitu pengomposan, penguraian menggunakan larva maggot dan juga proses biodigester dengan hasil akhir biogas. Gambar 5.1 Scene Film Dokumenter Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 30 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 5.2 Menggambar 3D tangki Pengaduk menggunakan Ansys Mechanical 1. Membuka anydesk 2. membuat folder di deskop 3. membuka ansys “Mechanical APDL Product Launcer” → klik “Run” 4. klik “File” →klik “Change Directory”→(letakkan file di folder yang telah dibuat)→klik “OK” 5. klik “Preference”→centang kolom “Structural”→klik “OK” 6. ketik “wpro,0,90,0” →enter (untuk memindah rotasi) 7. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension” 8. Masukkan data berikut: Rad 1 = 1.2 Rad 2 = 0 Z = 0.2 Theta 1 =0 Theta 2 = 360 (KLik OK) 9. ketik “wpro,0,0,0.2” →enter (untuk memindah titik koordinat) 10. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension” 11. Masukkan data berikut: Rad 1 = 1 Rad 2 = 0 Z =3 Theta 1 =0 Theta 2 = 360 (Klik OK) 12. ketik “wpro,0,0,3” →enter (untuk memindah titik koordinat) 13. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Cone→By Dimension” 14. Masukkan data berikut: RBOT = 1 RTOP = 0.15 Z =1 Theta 1 =0 Theta 2 = 360 (klik OK) 15. ketik “wpro,0,0,1” →enter (untuk memindah titik koordinat) 16. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension” 17. Masukkan data berikut: Rad 1 = 0.15 Rad 2 = 0 Z = 0.22 Theta 1 =0 Theta 2 = 360 Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 31 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 (Klik OK) 18. ketik “wpro,0,0,0.22” →enter (untuk memindah titik koordinat) 19. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension” 20. Masukkan data berikut: Rad 1 = 0.2 Rad 2 = 0 Z = 0.05 Theta 1 =0 Theta 2 = 360 (klik OK) 21. ketik “wpro,0,0,-0.22” →enter (untuk memindah titik koordinat) 22. ketik “wpro,0,0,-1” →enter (untuk memindah titik koordinat) 23. ketik “wpro,0,0,-3” →enter (untuk memindah titik koordinat) 24. ketik “wpro,0,0,-0.2” →enter (untuk memindah titik koordinat) 25. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension” 26. Masukkan data berikut: Rad 1 = 0.5 Rad 2 = 0 Z = -0.22 Theta 1 =0 Theta 2 = 360 27. ketik “wpro,0,0,-0.22” →enter (untuk memindah titik koordinat) 28. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Sylinder→By Dimension” 29. Masukkan data berikut: Rad 1 = 0.55 Rad 2 = 0 Z = 0.05 Theta 1 =0 Theta 2 = 360 30. ketik “wpro,0,0,0.22” →enter (untuk memindah titik koordinat) 31. ketik “wpro,0,0,0.2” →enter (untuk memindah titik koordinat) (yang tak highlight itu gua agak ragu nilainya tapi coba dulu aja nanti kalau tidak sesuai tak cek lagi kalau ansysnya bisa) 32. ketik “wpro,1,0,0” →enter (untuk memindah titik koordinat) 33. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Block→By Dimension” 34. Masukkan data berikut: X = (0,0.2) Y = (0,0.2) Z =5 35. ketik “wpro,-2.2,0,0” →enter (untuk memindah titik koordinat) 36. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Block→By Dimension” 37. Masukkan data berikut: Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 32 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 X = (0,0.2) Y = (0,0.2) Z =5 38. ketik “wpro,0,1,0” →enter (untuk memindah titik koordinat) 39. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Block→By Dimension” 40. Masukkan data berikut: X = (0,0.2) Y = (0,0.2) Z =5 41. ketik “wpro,0,-2.2,0” →enter (untuk memindah titik koordinat) 42. klik “preposesor→Modeling→Creat →Volume→Block→By Dimension” 43. Masukkan data berikut: X = (0,0.2) Y = (0,0.2) Z =5 44. klik “Finish” 45. Klik tanda “X” pada bagian pojok kanan atas 46. klik “save everthing” Gambar 5.2 Tangki Pengaduk Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 33 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang didapatkan selama pelaksanaan magang di UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak adalah sebagai berikut : 1. Ruang lingkup pengujian yang ada di UPT Laboratorium Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak meliputi pengujian air permukaan dan air limbah. Adapun parameter pengujian yang dilakukan adalah, pengujian konsentrasi Biological Oxygen Demand (BOD), pengujian konsentrasi Chemical Oxygen Demand (COD), pengujian kadar nitrit, pengujian kadar logam, pengujian kadar Total Suspended Solid (TSS) dan Kadar Total Dissolved Solid (TDS). 2. Metode standar yang digunakan pada pengujian di UPT Laboratorium Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Pontianak adalah SNI 6989. 27:2019 Pengujian TDS, SNI 6989.3:2019 Pengujian TSS, SNI 6989.2:2019 Pengujian COD dan SNI 06-6989.9-2004 Pengujian BOD. 3. Terdapat beberapa sarana pengelolaan sampah di Kota Pontianak dan juga satu Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Sarana tersebut adalah, TPST, TPS 3R, PDU, Rumah kompos, Bank sampah, Peternak Maggot, KSM lainnya. TPA yang dimiliki Dinas Lingkungan Hidup Pontianak adalah TPA Batu Layang 6.2 Saran Mengenai saran yang dapat disampaikan setelah pelaksanaan magang ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi mahasiswa a. Sebelum memulai magang, pastikan untuk memahami tujuan dan harapan dari program magang. Identifikasi keterampilan dan pengetahuan yang diharapkan untuk diperoleh selama periode magang. b. Pahami etika kerja laboratorium, termasuk keamanan kerja dan penanganan bahan kimia. Pastikan bahwa semua tindakan Anda sesuai dengan standar keselamatan dan etika laboratorium. c. Jika memungkinkan, berpartisipasilah dalam proyek-proyek riset atau pengujian yang sedang berlangsung di laboratorium. Ini dapat memberi Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 34 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 Anda pengalaman langsung dan memperluas wawasan Anda dalam bidang lingkungan hidup. d. Manfaatkan kesempatan untuk berinteraksi dengan staf laboratorium, penyelia, dan orang-orang di sekitar Anda. Networking dapat membuka pintu bagi peluang masa depan dan membangun hubungan positif di dunia profesional. 2. Bagi Instansi a. Berikan tugas-tugas yang jelas dan sesuai dengan kemampuan mahasiswa. Ini dapat mencakup partisipasi dalam pengujian rutin, analisis data, atau kontribusi pada proyek-proyek tertentu. b. Lakukan evaluasi kinerja secara berkala dan berikan umpan balik konstruktif kepada mahasiswa magang. Hal ini membantu mereka untuk terus berkembang dan memperbaiki keterampilan serta pengetahuan mereka. c. Pastikan bahwa mahasiswa magang memahami dan mengikuti standar keamanan dan etika kerja yang berlaku di laboratorium. Fasilitas dan peralatan harus dijaga dengan baik untuk mencegah kecelakaan dan kerusakan. Saran-saran ini diharapkan dapat meningkatkan pengalaman magang bagi mahasiswa dan juga kontribusi positif bagi instansi yang menerima mereka. Magang di laboratorium lingkungan hidup dapat menjadi langkah penting dalam mempersiapkan mahasiswa untuk karir di bidang lingkungan dan ilmu pengetahuan terkait. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 35 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 DAFTAR PUSTAKA Amalia, V. (2022). Analisis Kadar Nitrit (NO2–N) pada Sampel Air Permukaan dan Air Tanah di Wilayah Kabupaten Cilacap menggunakan Metode Spektrofotometer UV-VIS. Gunung Djati Conference Series, 1 - 2. Ilham, A. S. (2023). Analisis kadar biochemical oxygen demand (BOD) salah satu sungai . Feloni:Jurnal Mhasiswa Biologi, 112 - 114. Ma'arif, N. L. (2020). Kajian Pola Arus Permukaan dan Sebaran Konsentrasi Total Suspended Solid (TSS) di Pesisir Pantai Kenjeran Surabaya. jurnal trunojoyo, 417 - 418. Rinawati. (2016). Penentuan Kandungan Zat Padat (Total Dissolved Solid dan Total Suspended Solid) Di Perairan Teluk Lampung. Analytical and Environmental Chemistry, 36 - 37. Riyanto. (2014). Validasi dan Verifikasi Metode Uji. Yogyakarta: Deepublish. Wicaksono, A. (2021). Pemetaan Potensi Kerentanan Pencemaran air Permukaan Untuk. Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, 2 - 5. Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia 36 Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 LAMPIRAN Lampiran 1. Surat Penerimaan Kegiatan Magang Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia vii Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 Lampiran 2. Surat Perjanjian MBKM Universitas Internasional Semen Indonesia Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia viii Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 Lampiran 3. Ketentuan Mata Kuliah Konversi Dengan Dosen Pengampu Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia ix Laporan Magang Mandiri MBKM Periode 09 Oktober 2023 s/d 01 Maret 2024 Lampiran 4. Lembar Pengisian Logbook Kegiatan Magang di PUSAKA UISI Departemen Teknik Kimia Universitas Internasional Semen Indonesia x