Uploaded by Abdur Rahman

Produk dan Digital Marketing

advertisement
Transformasi Produk dan Strategi Digital Marketing
I. Pendahuluan
Dalam era yang dipenuhi oleh teknologi digital, produk dan pemasaran menjadi
dua pilar penting bagi kesuksesan bisnis. Transformasi digital telah mengubah
cara kita meriset, merancang, memproduksi, dan memasarkan produk, sementara
juga memberikan landasan baru untuk membangun loyalitas pelanggan.
Pada topik ini kita akan memahami bagaimana proses perancangan produk dan
pemasaran digital.
II. Riset Pasar dan Pengamatan Proses Produksi
riset pemasaran adalah proses pengumpulan data yang berkaitan dengan produk
dan pasar sebagai paduan seluruh kegiatan pemasaran. Riset pemasaran
dilakukan dengan menganalisis kondisi sebuah produk barang atau jasa yang
dihasilkan diterima target pasar atau tidak.
Tujuan Riset Pemasaran
- Evaluasi produk barang dan jasa, sehingga diketahui kelebihan dan kekurangan
pada produk
- Membantu memanfaatkan celah pasar untuk mengembangkan produk dan
memenuhi kebutuhan pasar
- Membantu menentukan metode penjualan yang sesuai agar tepat sasaran
- Mendapatkan informasi berkaitan dengan penilaian produk yang secara
langsung diberikan oleh konsumen
- Mengetahui sejauh mana keberhasilan proses pengenalan produk kepada
khalayak
6 Langkah Dalam Proses Riset Pemasaran
1. Perumusan Masalah
Setiap penelitian membutuhkan rumusan masalah sebagai kerangka awal
penelitian. Temukan masalah dalam pemasaran yang membuat penjualan produk
kurang optimal, sehingga nantinya penelitian dapat berjalan terarah sesuai
dengan tujuan dan menghasilkan jawaban atas masalah yang dirumuskan
sebelumnya.
2. Tentukan Jenis Data Riset Pemasaran
Setelah merumuskan masalah, selanjutnya tentukan jenis data yang dibutuhkan
dalam riset pemasaran. Terdapat beberapa jenis riset pemasaran berdasarkan
data yang dibutuhkan seperti analisis kompetitor, penjualan produk, strategi
pemasaran, persaingan harga, dan masih banyak lagi.
Menentukan jenis data dilakukan agar fokus pencarian data penelitian tidak
melebar dan menghasilkan banyak data yang tidak berkaitan dengan rumusan
masalah
3. Tentukan Metode Riset Pemasaran
Riset pemasaran dapat dilakukan dengan beberapa metode pengumpulan data
yaitu kuesioner, focus group discussion, survei, wawancara, dan observasi.
Sesuaikan metode riset dengan target pasar dan kemampuan perusahaan
mendapatkan narasumber. Namun, kemudahan teknologi saat ini memudahkan
peneliti untuk menemukan narasumber serta mengambil data tanpa batasan
jarak dan waktu.
Disarankan untuk menggunakan 2 jenis data yaitu primer yang didapatkan
langsung dari target pasar dan data sekunder yang didapatkan melalui referensi
beberapa sumber baik buku, situs online, maupun pendapat ahli.
4. Pengumpulan Data
Setelah seluruh rancangan riset pemasaran tersusun, Anda dapat mulai
melakukan penelitian dengan metode yang telah ditentukan. Pilih narasumber
yang mengetahui produk serta proses pemasaran baik secara digital maupun
konvensional. Selain itu, pastikan narasumber untuk bersikap responsif dan
memberikan jawaban yang jujur agar data yang dikumpulkan akurat.
5. Analisis Data
Setelah seluruh data dikumpulkan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis.
Data mentah cenderung sulit memberikan jawaban atas masalah mengingat
berbagai respon yang diterima dari beberapa narasumber. Untuk itu perlu
dilakukan analisis untuk menciptakan data yang mudah dibaca dan disimpulkan.
6. Membuat Laporan Hasil Riset Pemasaran
Langkah terakhir dalam proses riset pemasaran adalah membuat laporan hasil
penelitian. Laporan riset pemasaran berisi tentang seluruh rencana penelitian,
proses riset, dan hasil yang ditemukan. Melalui laporan hasil ini, perusahaan
menemukan jawaban atas permasalahan dan dapat merancang rencana
pemasaran baru sebagai solusi.
.
2. Pengamatan proses produksi
dapat dilakukan dengan mengunjungi pabrik atau tempat produksi produk.
Dengan pengamatan proses produksi, kita dapat melihat langsung bagaimana
produk dibuat dan memahami potensi masalah yang mungkin terjadi.
Kedua aspek riset pasar dan pengamatan proses produksi berkaitan satu sama
lain, perusahaan dapat memahami bagaimana preferensi konsumen
mempengaruhi proses produksi mereka, memungkinkan penyempurnaan produk
yang lebih sesuai dengan keinginan pasar sambil tetap memperhatikan efisiensi
dan kualitas produksi.
III. Merancang Produk yang Relevan
Merancang produk tidak lagi hanya tentang fungsionalitas, tetapi juga tentang
pengalaman pengguna. Desain berfokus pada kebutuhan konsumen,
keberlanjutan, dan keterhubungan dengan teknologi.
Berikut adalah cara untuk meningkatkan desain atau merancang produk kita
melalui data dan percobaan:
1. Visi dan Strategi Produk
Visi produk mengajukan pertanyaan-pertanyaan terpenting: apa dan mengapa.
Apa inti dari produk atau layanan, dan mengapa kita ingin membuatnya?
Alasannya harus untuk menciptakan produk yang didesain dengan baik yang akan
mengubah kehidupan pelanggan. Visi produk seharusnya menyampaikan tujuan
tetapi juga sejalan dengan identitas merek usaha. Menjawab apa dan mengapa
memberi kita arah dan membuat kita termotivasi untuk merancang produk
tersebut.
Di sisi lain, strategi produk adalah bagaimana kita mewujudkan visi kita
menggunakan pendekatan tertentu. Strategi produk seharusnya mengatasi siapa
yang ingin dicapai, masalah yang dihadapi, bagaimana kita berencana menangani
masalah tersebut, dan bagaimana cara memonetisasi produk itu. Melalui riset,
kita dapat membuat proposisi nilai secara akurat dan membangun rencana bisnis
setelah kita menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
2. Riset dan Analisis
Kepastian mutlak tentang kesuksesan tidak mungkin diprediksi, tetapi kita dapat
meningkatkan peluang kita melalui riset produk yang akurat. Dengan melakukan
riset produk yang ekstensif sebelum peluncuran produk, kita dapat menilai dan
memahami kemungkinan kesuksesan.
Analisis produk muncul setelah kita melakukan riset kita. Melalui analisis produk,
kita akan memeriksa produk kita secara menyeluruh dalam hal komponen, fungsi,
biaya, permintaan, dan inovasi yang dapat diintegrasikan.
Kita dapat menentukan apakah produk tersebut efisien biaya dan memenuhi
harapan pelanggan melalui analisis produk.
3. Generasi Ide
Kamus bisnis mendefinisikan generasi ide sebagai proses menciptakan,
mengembangkan, dan mengkomunikasikan ide-ide abstrak, konkret, atau visual.
Tanpa ide, tidak ada inovasi. Ide adalah blok bangunan dari setiap bisnis atau
produk. Ide produk kita akan diformulasikan berdasarkan kebutuhan konsumen
dan strategi yang kita identifikasi selama riset dan strategi produk kita.Misalnya
generasi Ide menggunakan analisis SWOT kita dapat menghasilkan ratusan ide
produk potensial dengan mempelajari tren pasar (kekuatan, kelemahan, peluang,
dan ancaman). Kita bisa berdiskusi dengan teman kita atau melibatkan
departemen R&D. Atau bisa berkomunikasi dengan distributor, pemasok, dan
pelanggan atau menganalisis apa yang dilakukan oleh pesaing kita.
4. Eksekusi Desain dan Prototipe
Ini adalah saat ide-ide kita menjadi nyata. Ini adalah fase eksekusi dan percobaan
dari pengembangan produk kita. Dengan menggunakan data dan informasi yang
telah dikumpulkan dari visi produk, strategi, riset, analisis, dan generasi ide, tim
desain seharusnya jelas tahu apa yang ingin dibangun. Namun, prototipe sangat
penting jika kita berharap memberikan desain yang lebih baik bagi pelanggan kita.
Prototipe adalah model eksperimental dari desain produk. Dengan itu, kita
memiliki sampel/model awal dari produk yang dapat diuji sebelum membangun
produk akhir. Sebuah prototipe juga memastikan bahwa produk efisien dan
semua bagian bekerja bersama sebagaimana seharusnya.
5. Pengujian dan Validasi
Pengujian dan validasi memastikan bahwa produk berfungsi sesuai yang
diinginkan. Hal terakhir yang kita inginkan adalah meluncurkan produk yang
belum siap untuk dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen. .
Strategi ini memungkinkan kita membandingkan versi desain produk kita untuk
melihat versi mana yang berperforma lebih baik atau memvalidasi desain tunggal
dengan audiens target. Pengujian dan validasi Head-to-Head memungkinkan kita
melihat bagaimana pengguna berinteraksi dengan produk dan kesan pertama
mereka terhadap desain.
7. Peluncuran Produk dan Kegiatan Pasca-Peluncuran
Setelah menguji produk dan semuanya berfungsi sebagaimana mestinya, kita
sekarang dapat meluncurkan produk. Meluncurkan produk adalah salah satu
langkah paling penting. Kita membutuhkan tim produksi dan pemasaran untuk
membantu menciptakan hal yang luar biasa dan menarik minat.
IV. Membangun Komunikasi dan Loyalitas Pelanggan
Membangun komunikasi dan loyalitas pelanggan
Membangun komunikasi dan loyalitas pelanggan merupakan hal yang penting
untuk menjaga kelangsungan bisnis. Kita dapat membangun komunikasi dan
loyalitas pelanggan dengan berbagai cara, seperti memberikan layanan pelanggan
yang baik, mengadakan program promosi, dan memanfaatkan media sosial.
Cara membangun komunikasi dan loyalitas pelanggan:
Memberikan layanan pelanggan yang baik:
Kita perlu memberikan layanan pelanggan yang cepat, ramah, dan informatif.
Mengadakan program promosi: Kita dapat mengadakan program promosi untuk
menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Memanfaatkan media sosial: Kita dapat menggunakan media sosial untuk
berinteraksi dengan pelanggan dan membangun hubungan yang lebih dekat. Dari
media sosial hingga konten yang personal dan relevan, komunikasi harus
mengarah pada penciptaan hubungan yang mendalam dengan pelanggan.
Dengan pelayanan yang baik, ini akan memberikan pengalaman, dan kepuasan
pelanggan dan akaHn menjadi pondasi dalam membangun loyalitas pelanggan.
V. Digital Marketing: Menghadapi Tantangan dan Kesempatan
Digital marketing merupakan salah satu strategi pemasaran yang efektif untuk
menjangkau target pasar yang luas. Pemasaran digital memungkinkan penargetan
yang presisi, memanfaatkan data untuk personalisasi pesan kepada audiens yang
tepat
Tipe Digital Marketing:
1. Search Engine Optimization (SEO)
SEO adalah upaya untuk mengoptimasi sebuah situs agar mendapatkan peringkat
teratas dari hasil pencarian. Untuk menjadi peringkat teratas, kita perlu
memahami bagaimana sistem mesin pencari. Media yang dapat digunakan seperti
website, blogs dan indografis.
2. Content Marketing
Merencanakan, membuat serta membagikan konten tentang perusahaan. Hal
tersebut untuk menarik pembaca mengetahui bisnis dan memotivasi mereka
untuk menjadi pembeli. Konten ini dapat dibuat dalam bentuk unggahan blog,
media sosial, artikel, e-book, indografis serta brosur online.
3. Otomatisasi Pemasaran
Otomatisasi Pemasaran merupakan teknik otomatisasi tugas-tugas secara
berulang.
Tugas-tugas seperti alur pekerjaan, susunan unggahan konten serta laporan
kampanye.
Otomatisasi ini dapat dilakukan di kanal digital seperti email dan media sosial.
4. Pay-Per-Klik (PPC)
PPC adalah cara untuk mengarahkan traffic ke situs perusahaan dengan bayaran
setiap kliknya.
Contohnya Google AdWords, Anda bayar lalu mendapatkan slot teratas setiap
pencarian di Google dan dikenakan biaya setiap kliknya.
Selain itu, ada juga Facebook Ads dan Pesan Sponsor LinkedIn.
5. Native Advertising
Bentuk konten berbayar yang ditampilkan dalam bentuk yang memiliki kemiripan
dengan konten media dan penempatannya.
Konten yang terlihat dan berfungsi seperti bagian dari media yang terkait.
Contohnya Promoted Post di Instagram dan Facebook.
6. Affiliate Marketing
Affiliate Marketing adalah ketika kita bermitra dengan layanan atau situs orang
lain untuk membuat komisi dengan merujuk pembaca atau pengunjung ke bisnis
kita.
Contohnya Hosting video ads dengan Youtube.
7. Sosial Media Marketing
Anda mempromosikan brand dan konten di media sosial seperti Facebook,
Whatsapp, Twitter, Facebook Messenger. Media sosial merupakan sarana untuk
membesar-besarkan brand.
Kesimpulan
Produk dan pemasaran dalam era digital tidak bisa dipisahkan. Transformasi
produk dan pemasaran melalui pendekatan digital membawa peluang besar bagi
bisnis untuk lebih terhubung dengan pasar, membangun produk yang relevan,
dan menciptakan pengalaman yang membangun loyalitas pelanggan. Dengan
terus beradaptasi dan mengadopsi inovasi, bisnis dapat memimpin pasar dengan
lebih baik.
* **Penutup:**
* **Kesimpulan:** Produk dan digital marketing merupakan dua hal yang saling
berkaitan dan saling mendukung.
* **Pesan:** Dengan merancang produk yang berkualitas dan melakukan
digital marketing yang efektif, kita dapat meningkatkan penjualan dan
keuntungan bisnis.
Download