Uploaded by fredaadila

Proposal Skripsi penerapan model pembelajaran kooperatif scriptFreda Adila Refarma

advertisement
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT
UNTUK MENINGKATKAN KEMAHIRAN SISWA
DALAM BERBICARA DAN MEMBACA BAHASA ARAB
DI SMP MUHAMMADIYAH 2 BAMBANGLIPURO
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
Freda Adila Refarma
NIM: 1900031355
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat penulisan skripsi pada Program Studi
Pendidikan Agama Islam
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2022
1
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa Arab merupakan kata-kata orang arab untuk mengungkapkan
tujuan dan gagasannya. Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa
internasional, dan ia terkenal dan dipelajari oleh umat muslim, dan juga
bahasa arab merupakan bahasa Al-Qur’an Al-Kariim di seluruh penjuru dunia
baik dari kalangan orang arab maupun non-Arab. Bahasa Arab merupakan
salah satu “bahasa resmi” yang dijadikan sebagai kunci dalam memahami
pesan yang terkandung dalam agama Islam yang terdiri Aqidah, Syari’ah, dan
Akhlak.
Peranan penting Bahasa Arab dalam memahami bahasa agama inilah
yang kemudian berimplikasi pada perilaku menggerakkan seluruh potensi
untuk mempelajarinya. Pada kerangka ini dapat dikatakan bahwa Bahasa
Arab dan Islam merupakan dua entitas yang tidak dapat dipisahkan seperti
sebuah kalimat “dua muka dalam satu koin”. Artinya, Bahasa Arab memiliki
kekhasan tersendiri sebagai bahasa yang tumbuh dan berkembang dari masa
ke masa, sedangkan Islam merupakan agama yang berisi nilai, moral serta
sistem perilaku yang datang dari Ilahi sudah baku ketentuannya.
Dasar-dasar tersebut di ataslah yang membuat Bahasa Arab berfungsi
sebagai fondasi yang sangat fundamental bagi pendidikan Islam mulai dari
tingkat dasar sampai tingkat tinggi, di mana Bahasa Arab menjadi salah satu
bahasa resmi Internasional. Di Indonesia, hal ini di indikasikan oleh banyak
lembaga pendidikan Islam seperti pondok pesantren yang secara khusus
2
mengajarkan ilmu agama dengan referensi Bahasa Arab serta membelajarkan
Bahasa Arab itu sendiri.1
Pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk
mendukung proses belajar siswa, dengan memperhitungkan kejadian-kejadian
ekstrim yang berperan terhadap rangkaian-rangkaian intern yang berlangsung
dialami siswa.2 Pembelajaran juga dapat diartikan sebagai upaya yang
dilakukan oleh seorang pendidik atau guru dalam menciptakan kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan secara kondusif guna untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Dari beberapa pengertian pembelajaran yang telah dikemukakan
tersebut, maka dapat disimpulkan beberapa ciri pembelajaran yaitu:
a. Merupakan upaya sadar dan disengaja.
b. Pembelajaran harus membuat siswa belajar.
c. Tujuan harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan.
d. Pelaksaannya terkendali, baik isisnya, waktu, proses, maupun
hasilnya.3
Pembelajaran disekolah seharusnya lebih menekankan pada aspekaspek pengetahuan, sikap, dan sistematis terhadap berbagai permasalahan
yang
ada,
mampu
memberikan
solusi
pemecahan
berdasarkan
pengetahuannya serta pemahamannya yang dimilik guru, misalnya dengan
menerapkan metode atau model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan
1
Abd. Muhith, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab : Penerapan Quantum Learning,
(Interpena, 2013), hlm. 4.
2
Eveline Siregar dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bogor, Ghalia
Indonesia, 2015), hlm. 12.
3
Ibid., hlm. 12.
3
materi yang akan disampaikan dalam pembelajaran. Salah satunya adalah
model pembelajaran kooperatif tipe cooperative script.4
Metode cooperative script adalah metode belajar di mana siswa
bekerja berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagianbagian dari materi yang dipelajari.5 Pembelajaran cooperative menurut
Schank dan Abelson, bahwa “Pembelajaran cooperative script adalah
pembelajaran yang mengatur interaksi siswa seperti ilustrasi kehidupan sosial
siswa dengan lingkungannya sebagai individu dalam keluarga, kelompok
masyarakat, dan masyarakat yang lebih luas”. Pembelajaran dengan model
cooperative script dapat memperluas cakupan perolehan materi pelajaran
karena siswa akan mendapatkan transfer informasi pengetahuan dari
pasangannya untuk materi yang tidak dipelajarinya dikelas.6 Prinsip dasar
pembelajaran cooperative script ini adalah siswa membentuk kelompok kecil
dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan bersama.
Dari hal-hal tersebut metode cooperative script dalam pembelajaran
Bahasa Arab yang saya maksud di sini adalah suatu strategi pembelajaran
Bahasa Arab yang dilakukan secara sadar di mana siswa dikelompokkan
secara berpasang-pasangan dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai
tujuan bersama yaitu menguasai Bahasa Arab dengan baik. Metode ini
merupakan suatu cara yang efektif karena sumber belajar seorang murid tidak
Amir, “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script Untuk Meningkatkan Hasil
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas XII MA”, dalam jurnal JPPSD: Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, vol.2, No.2, Tahun 2022, hlm. 340.
5
Agus Supriono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta, Pustaka
Pelajar, 2014) hlm. 145.
6
Amir, “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script Untuk ... , hlm. 340.
4
4
hanya guru dan buku melainkan teman sesamanya juga, dan dengan
menggunakan metode ini siswa lebih mempunyai banyak waktu untuk
berfikir dan untuk merespon dan saling membantu ketika berdiskusi.
Mempelajari Bahasa Arab tidaklah semudah yang dibayangkan, pada
kenyataannya
banyak
siswa/siswi
yang
mempelajari
bahasa
Arab
membutuhkan waktu yang relatif lama karena bahasa Arab bukanlah bahasa
Ibu yang dipakai dalam kegiatan sehari-hari. Selain itu, bahasa Arab
merupakan bahasa asing yang memiliki standar tinggi keindahan linguistik
yang sudah diakui dunia internasional.7
Dalam pembelajaran Bahasa Arab terdapat empat keterampilan
berbahasa yang harus dimiliki siswa, yaitu keterampilan mendengar
(maharah
al-istima’),
keterampilan
berbicara
(maharah
al-kalam),
keterampilan membaca (maharah al-qira’ah), dan keterampilan menulis
(maharah al-kitabah).8 Tujuan adanya pelajaran Bahasa Arab di sekolah
adalah untuk menyebarkan empat keterampilan berbahasa tersebut, dan
adanya penelitian ini yakni untuk meningkatkan dua jenis keterampilan
berbahasa yaitu keterampilan berbicara dan keterampilan membaca Bahasa
Arab.
Sekolah Menengah Pertama 2 Muhammadiyah Bambang Lipuro
merupakan salah satu sekolah Muhammadiyah yang terletak di Derman,
Sumbermulyo, Kec. Bambang Lipuro, Kab. Bantul, Prov. Daerah Istimewa
7
Ahmad Qomaruddin, “Implementasi Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran Mufradat”,
dalam Jurnal Kependidikan, vol. 5, No. 1, 1 Mei 2017. hlm. 21.
8
Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang, UIN Maliki Press,
2017), hlm. 2.
5
Yogyakarta. Dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Arab di SMP
Muhammadiyah 2 Bambang Lipuro, keterampilan berbicara dan keterampilan
membaca merupakan hal yang sering membuat siswa kesulitan dalam belajar
Bahasa Arab.
Hal tersebut terjadi karena mereka kurang berlatih berbicara dengan
hati-hati dan tidak berlatih ketepatan berbicara Bahasa Arab, begitu halnya
dengan keterampilan membaca, hal yang sering membuat siswa kurang
terampil dalam membaca Bahasa Arab adalah karena kurangnya latihan dan
pemahaman tentang kaidah membaca dalam bahasa Arab.
Model pembelajaran Bahasa Arab yang pernah dilakukan di sekolah
ini adalah Indeks Card Match (mencari pasangan kartu), yaitu dengan
mencocokkan kalimat bahasa Arab yang telah di pelajari dengan arti kalimat
yang sesuai. Dalam penerapan pembelajaran model ini masih banyak siswa
yang kurang menguasai kemahiran berbicara dan membaca bahasa arab
karena dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa tidak dilatih
dalam tata cara membaca kalimat bahasa Arab yang sesuai dengan kaidah
pengucapan, begitu pula dengan keterampilan siswa dalam berbicara masih
banyak kurang. Hal lain yang menjadi kendala siswa dalam menguasai
kemahiran berbicara dan membaca Bahasa Arab adalah banyaknya siswa
yang memiliki kecerdasan di bawah rata-rata, hal lain yang menjadi kendala
6
umum dalam pembelajaran Bahasa Arab di sekolah ini adalah kurangnya
ketersediaan buku untuk setiap mahasiswa.9
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti
bermaksud mengadakan penelitian untuk meningkatkan keterampilan
berbicara dan membaca siswa dengan judul “ Penerapan Model
Pembelajaran Cooperative Script Untuk Meningkatkan Kemahiran Siswa
Dalam Berbicara dan Membaca Bahasa Arab Di SMP Muhammadiyah 2
Bambanglipuro”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang saya kemukakan di atas, maka
dirumuskan permasalahannya sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan pembelajaran Bahasa Arab dengan model
pembelajaran
cooperative
script
di
SMP
Muhammadiyah
2
Bambanglipuro?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi dan menghambat peningkatan
maupun penurunan minat siswa dalam belajar berbahasa Arab?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini,
yaitu:
1. Untuk mengetahui dan menerapkan model pembelajaran cooperative
script di dalam mata pelajaran Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah
Bambanglipuro.
9
Wawancara dengan bapak Tri Tantun Swantoro, tanggal 06 Juli 2022 di SMP
Muhammadiyah 2 Bambang Lipuro
7
2. Untuk mengetahui hal-hal yang mempengaruhi dalam peningkatan
maupun penurunan minat belajar siswa dalam belajar Bahasa Arab.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Secara Teoritis
Dapat menambah khazanah keilmuan dan wawasan pengetahuan
mengenai metode cooperative script untuk meningkatkan kemahiran siswa
dalam membaca dan menulis Bahasa Arab dengan mudah.
2. Secara Praktis
Sebagai masukan, sumbangan pemikiran dan sebagai bahan
pertimbangan dalam peningkatan minat belajar siswa agar mahir dalam
mata pelajaran Bahasa Arab dalam membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang memuaskan, terutama di SMP Muhammadiyah 2
Bambang Lipuro.
E. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini menyajikan perbedaan dan persamaan bidang yang akan
diteliti antara peneliti dengan peneliti-peneliti atau penulis-penulis terdahulu.
Hal ini perlu peneliti kemukakan karena agar tidak terjadi pengulangan kajian
terhadap kajian-kajian yang sama, dengan demikian akan diketahui sisi apa
saja yang membedakan antara penelitian yang akan dilakukan dengan
penelitian yang sebelumnya.
8
Pertama, penelitian yang disusun oleh Prof. Dr. Azhar Arsyad berjudul
Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya (Beberapa Pokok Pikiran),
penelitian dalam buku ini menunjukkan beberapa metode pengajaran Bahasa
Arab beserta beberapa hasil penelitian yang telah dilakukan dalam pengajaran
Bahasa Arab sehingga terdapat memperoleh hasil teori metode pengajaran
Bahasa Arab.10 Kelebihan dalam penelitian ini adalah pembahasan yang
terkandung di dalamnya merupakan beberapa metode pengajaran Bahasa
Arab dan juga beberapa hasil dari pokok pemikiran yang telah dilakukan oleh
beberapa peneliti yang kemudian disatupadukan dalam metode pengajaran
Bahasa Arab.
Beberapa persamaan dan perbedaan antara penelitian dalam buku ini dan
penelitian yang saya lakukan. Persamaannya adalah sama-sama membahas
metode pengajaran Bahasa Arab. Sedangkan perbedaannya terletak pada
fokus metode yang diajarkan, pada buku ini metode yang di ajarkan
merupakan metode pengajaran yang mana guru sebagai subjek proses belajar,
sedangkan metode yang akan saya teliti merupakan metode pembelajaran
yang mana murid sebagai subjek proses pembelajaran.
Kedua, penelitian yang di susun oleh Amir berjudul Penerapan Model
Pembelajaran Tipe Cooperative Script Untuk Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas XII MA, menunjukkan bahwa
dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII MA pada mata pelajaran
Bahasa Arab dengan menerapkan model pembelajaran tipe cooperative script
10
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok Pikiran
(Yogyakarta, Pustaka Pelajar,2004)
9
dapat meningkatkan hasil belajar siswa.11 Kelebihan dalam penelitian ini
adalah pembahasan masalah terkait penerapan model pembelajaran tipe
cooperative script yang terperinci dan terstruktur sesuai dengan metode
pembelajaran tipe cooperative script dalam buku Cooperative Learning Teori
dan Aplikasi PAIKEM.
Dalam penelitian ini dan penelitian yang saya lakukan terdapat beberapa
kesamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah sama-sama membahas
penerapan model pembelajaran tipe cooperative script pada mata pelajaran
Bahasa Arab untuk peningkatan hasil belajar siswa, sedangkan perbedaannya
adalah terletak pada objek penelitian yang mana dalam penelitian ini objek
yang di teliti yaitu siswa kelas XII MA sedangkan objek penelitian yang saya
lakukan adalah pada siswa SMP dan perbedaan selanjutnya yaitu terletak
pada tujuan penelitian, tujuan penelitian yang saya lakukan yaitu untuk
meningkatkan kemahiran siswa kelas SMP dalam berbicara dan membaca
Bahasa Arab sedangkan dalam penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa kelas XII MA.
Ketiga, penelitian yang disusun oleh Firda Fikriyah berjudul Peningkatan
Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Melalui Model Cooperative Learning
tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas IV MIN 1 Surabaya, menunjukkan
bahwa penggunaan model cooperative learning tipe talking stick dapat
meningkatkan keterampilan berbicara Bahasa Arab pada sisw
11
Amir, “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab Kelas XII MA”, dalam jurnal JPPSD:
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Sekolah Dasar, vol.2, No.2, Tahun 2022.
10
a kelas IV MIN 1 Surabaya hal tersebut dapat dibuktikan dari presentase
siswa yang mencapai ketuntasan dan nilai rata-rata kelas.12 Terdapat
persamaan dan perbedaan dalam penelitian ini dengan penelitian yang saya
lakukan, persamaannya adalah sama-sama membahas model pembelajaran
cooperative learning pada mata pelajaran Bahasa Arab. Sedangkan perbedaan
dengan penelitian yang saya gunakan adalah penggunaan model cooperative
learning tipe cooperative script dan dalam penelitian ini menggunakan model
cooperative learning tipe cooperative script.
Keempat, Penelitian yang disusun oleh Lilis Dwi Andarwati dengan judul
Pengaruh Metode Pembelajaran Cooperative Script pada Keterampilan
Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Al-Ma’ruf Sumberejo
Tanggamus, penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Bahasa
Arab dengan menggunakan metode pembelajaran ccoperative script terdapat
pengaruh yang besar pada kemahiran membaca Bahasa Arab siswa kelas VII
MTs Al-Ma’ruf Margodadi Sumberejo Tanggamus.13 Antara penelitian ini
dengan penelitian yang saya teliti terdapat persamaan dan perbedaan,
persamaannya adalah sama-sama membahas tipe metode pembelajaran yang
diteliti yaitu cooperative script dalam mata pelajaran Bahasa Arab dalam
peningkatan kemahiran membaca siswa, sedangkan perbedaannya adalah
penelitian ini merupakan sebuah penelitian menggunakan metode penelitian
12
Firda Fikriyah, Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Melalui Model
Cooperative Learning Tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas IV MIN 1 Surabaya., Skripsi S1
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, 2020.
13
Lilis Dwi Andarwati, Pengaruh Metode Pembelajaran Cooperative Script pada
Kemahiran Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Al-Ma’ruf Margodadi Sumberejo
Tanggamus, Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2019.
11
kuantitatif dan hanya membahas sebuah pengaruh metode tersebut dalam
pembelajaran Bahasa Arab siswa sedangkan penelitian yang saya lakukan
menggunakan metode penelitian kualitatif dan penelitian yang saya lakukan
ini membahas terkait penerapan metode tersebut dalam pembelajaran Bahasa
Arab untuk meningkatkan kemahiran siswa dalam berbicara dan membaca
Bahasa Arab.
Kelima, penelitian yang disusun oleh Intan Nur Yulita Sari dengan judul
Efektifitas Model Pembelajaran Cooperative Script Untuk Meningkatkan
Maharah Kalam Siswa Kelas VIII MTs Jabal Nur Kandis. Dari penelitian ini
dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran mata pelajaran Bahasa Arab di
Sekolah Madrasah Tsanawiyah Jabal Nur Kandis dengan menggunakan
metode pembelajaran aktif tipe cooperative script memiliki efektifitas untuk
meningkatkan Maharah Kalam bagi siswa kelas VIII MTs Jabal Nur Kandis,
hal tersebut dapat ditunjukkan dengan hasil penguraian data yang diperoleh
bahwa hasil dari kesimpulan menunjukkan peningkatan antara sebelum dan
sesudah pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperatife
script sangatlah efektif untuk meningkatkan Maharah Kalam siswa.14
Terdapat beberapa persamaan dan perbedaan antara penelitian tersebut dan
penelitian saya, persamaannya adalah sama-sama membahas model
pembelajaran aktif tipe cooperative Script pada mata pelajaran Bahasa Arab
siswa kelas SMP/MTs. Sedangkan perbedaannya terletak pada lembaga
pendidikan yang diteliti dan juga tujuan penelitian tersebut, dalam penelitian
14
Intan Nur Yulita Sari, Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Script Untuk
Meningkatkan Maharah Kalam Siswa Kelas VIII MTs Jabal Nur KandiS, Skripsi S1 Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Rampung, 2021.
12
ini lembaga yang di tuju adalah Madrasah Tsanawiyah dengan tujuan
penelitian yaitu mengamati efektivitas hasil pembelajaran dengan model
cooperative script dalam mata pelajaran Bahasa Arab sedangkan lembaga
yang saya tuju yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan tujuan
penelitian yaitu menerapkan model pembelajaran cooperative script pada
mata pelajaran Bahasa Arab untuk meningkatkan kemahiran siswa dalam
berbicara dan membaca Bahasa Arab.
Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut, dapat diketahui
bahwa
penerapan model pembelajaran tipe cooperative script memiliki dampak yang
sangat efektif untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam belajar Bahasa
Arab. Penelitian yang akan saya lakukan cenderung memiliki persamaan
dalam model pembelajaran Bahasa Arab, namun penelitian ini memiliki
bidang dan objek kajian yang berbeda. Penelitian yang akan saya lakukan ini
cenderung kepada penerapan pembelajaran Bahasa Arab model cooperative
script dan objek kajian siswa SMP.
Tabel
Kajian terdahulu yang relevan dengan penelitian.
No. Penulis/peneliti
1.
Judul
Tahun Bentuk
Prof. Dr. Azhar
Bahasa Arab dan 2004
Arsyad
Buku
Relevansi dengan penelitian
Peneliti
memilih
buku
Metode
karena
terdapat
beberapa
Pengajarannya,
persamaan antara hal yang
Beberapa Pokok
dikupas dalam buku tersebut
Pikiran.
dengan
penelitian
persamaannya
adalah
ini
saya,
sama-
13
sama
membahas
metode
pengajaran Bahasa Arab.
2.
Amir
Penerapan Model 2022
Jurnal
Peneliti memilih jurnal ini
Pembelajaran
karena dalam jurnal ini terdapat
Tipe Cooperative
beberapa
persamaan
antara
Script
peneliti
dan
saya,
Meningkatkan
persamaannya
adalah
sama-
Hasil
sama
Untuk
Belajar
membahas
penerapan
Siswa Pada Mata
metode
pembelajaran
Pelajaran Bahasa
model cooperative xcript untuk
Arab Kelas XII
meningkatkan
MA
siswa
pada
hasil
mata
aktif
belajar
pelajaran
Bahasa Arab.
3.
Firda Fikriyah
Peningkatan
2020
Skripsi Peneliti memilih menjadikan
Keterampilan
penelitian ini sebagai referensi
Berbicara Bahasa
karena
terdapat
persamaan
Arab
antara
peneliti
dan
Melalui
saya,
Model
persamaannya
adalah sama-
Cooperative
sama membahas peningkatan
Learning
tipe
keterampilan berbicara Bahasa
Talking
Stick
Arab
Pada Siswa Kelas
IV
MIN
model
cooperative
learning pada siswa.
1
Surabaya
4.
Lilis Dwi
Pengaruh Metode 2019
Skripsi Peneliti memilih menjadikan
Andarwati
Pembelajaran
Bahasa penelitian ini sebagai referensi
Cooperative
Arab
Script
pada
karena
terdapat
persamaan
antara
peneliti
dan
saya,
adalah
sama-
Keterampilan
persamaannya
Membaca Bahasa
sama
membahas
metode
14
Arab Siswa Kelas
pembelajaran
cooperative
VII
script
keterampilan
MTs
Al-
Ma’ruf
pada
membaca Bahasa Arab.
Sumberejo
Tanggamus
5.
Intan Nur
Efektifitas Model 2021
Skripsi Peneliti memilih menjadikan
Yulita Sari
Pembelajaran
Bahasa penelitian ini sebagai referensi
Cooperative
Arab
Script
Untuk
karena
terdapat
persamaan
antara
peneliti
dan
saya,
adalah
sama-
Meningkatkan
persamaannya
Maharah
sama
Kalam
membahas
Siswa Kelas VIII
pembelajaran
model
MTs Jabal Nur
pembelajaran
cooperative
Kandis
script
untuk
meningkatkan
Maharah Kalam.
F. Kerangka Teori
1. Kemahiran Berbicara dan Membaca
a. Pengertian Kemahiran Berbicara
Kemahiran berasal dari kata mahir yang berarti kecakapan (dalam
melakukan sesuatu), kemampuan, kepandaian.15 Berbicara adalah
kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk
mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan,
dan perasaan. Untuk dapat berbicara dalam suatu bahasa secara baik,
pembicara harus menguasai lafal, struktur dan kosakata yang
bersangkutan. Selain itu diperlukan juga penguasaan masalah atau
15
metode
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kemahiran, diakses pada tanggal 29 Juni 2022.
15
gagasan yang akan disampaikan serta kemampuan memahami bahasa
lawan bicara.16
Kemahiran berbicara adalah suatu ketrampilan menyampaikan
pesan secara lisan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa
sebagai medianya, dengan tidak mengabaikan kaidah penggunaan
bahasa sehingga apa yang disampaikan dapat dengan mudah di
mengerti oleh lawan bicaranya. Penggunaan bahasa secara lisan
dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu pelafalan, intonasi, pilihan
kata, struktur kata dan kalimat, sistematika pembicaraan, isi
pembicaraan, cara memulai dan mengakhiri pembicaraan, serta
penampilan.17
b. Pengertian Kemahiran Membaca
Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis.
Membaca dapat juga didefinisikan sebagai mengeja atau melafalkan
apa yang tertulis.18 Dan pada dasarnya, membaca merupakan proses
komunikasi antara pembaca dan penulis melalui teks tertulis. Oleh
karena itu dibutuhkan agar setiap manusia perlu memiliki bahan
bacaan tertulis atau percetakan di depannya secara otomatis sehingga
terjadi interaksi antara pembaca dan teks yang dibaca.19
16
Intan Nur Yulita Sari, Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Script Untuk
Meningkatkan Maharah Kalam Siswa Kelas VIII MTs Jabal Nur KandiS, Skripsi S1 Universitas
Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Rampung, 2021, hlm.31.
17
Syaiful Mustofa, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, (Malang : UIN Malik Press,
2017), hlm. 136.
18
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/membaca, di akses pada 29 Juni 2022.
19
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, (Jakarta, Rajawali Pers, 2014)
hlm. 77.
16
2. Bahasa Arab
Secara etimologi bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter,
yang digunakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi dan mengidentifikasikan diri, percakapan (perkataan) yang
baik; sopan santun. Dapat diartikan juga sebagai kata yang digunakan
untuk menghubungkan bagian ujaran kata.20 Hingga kini, “bahasa”
didefinisikan dengan beragam pengertian. Sebagian mengatakan bahwa
bahasa adalah perkataan-perkataan yang diucap atau ditulis.21
Adapun pengertian Bahasa Arab tidak berbeda dengan pengertian
bahasa pada umunya. Menurut Al-Ghulayaini pengertian Bahasa Arab
adalah sebagai berikut:
‫اللغة العربية هي الكلمات اليت يعرب هبا العرب عن أغراضهم‬
Artinya: “Bahasa Arab adalah kalimat-kalimat yang dipergunakan
bangsa Arab dalam mengutarakan maksud dan tujuan mereka”.
Senada dengan pendapat di atas, Al-Hashimiy memberikan
pengertian Bahasa Arab sebagai berikut:
‫ومن ذلك لغتناالعربية األصوات احملتوية علي بعض احلروف اهلخائية‬
Artinya: “Oleh sebab itu, bahasa Arab adalah suara-suara yang
mengandung sebagian huruf hijaiyah”.22
20
21
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/bahasa, diakses pada 30 Juni 2022.
Ahmad Izzan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Bandung, Humaniora, 2015)
hlm.2.
22
Ahmadi dan Aulia Mustika Ilmiani, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta,
Ruas Media, 2020), hlm. 4.
17
3. Model Pembelajaran Cooperative Script.
a. Model Pembelajaran
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman
dalam merencanakan pembelajaran di kelas maupun tutorial. Model
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang
melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman
belajar untuk mencapai tujuan belajar.23 Model pembelajaran
mengacu pada pendekatan pembelajaran yang akan digunakan,
termasuk di dalamnya tujuan-tujuan pengajaran, tahapan-tahapan
dalam
kegiatan
pembelajaran,
lingkungan
pembelajaran,
dan
pengelolaan kelas.
Menurut Joyce dan Well model pembelajaran adalah suatu pola
yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana jangka
panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran di kelas atau lainnya.
Para ahli menyusun model pembelajaran berdasarkan prinsip-prinsip
pembelajaran, teori psikologis, sosiologis atau teori-teori lain
dijadikan pola pilihan oleh pendidik dalam melaksanakan proses
pembelajaran.24
b. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi dalam proses
pembelajaran yang membutuhkan partisipasi dan kerja sama dalam
23
Agus Supriono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta, Pustaka
Pelajar, 2014) hlm. 65.
24
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta, Kalam Mulia, 2018) hlm. 245.
18
kelompok, dengan kerja sama dapat meningkatkan cara kerja peserta
didik menuju lebih baik, dan memupuk sikap tolong-menolong dalam
beberapa perilaku sosial.25
Menurut Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua
belajar kelompok bisa di anggap pembelajaran kooperatif. Untuk
mencapai hasil yang maksimal, lima unsur dalam model pembelajaran
kooperatif harus diterapkan. Lima unsur tersebut adalah:
1) Positive interdependence (saling ketergantungan positif).
2) Personal responsibility (tanggung jawab perseorangan).
3)
Face to face promotive interaction (interaksi promotif).
4) Interpersonal skill (komunikasi antar anggota).
5) Group processing (pemrosesan kelompok).26
c. Cooperative Script
Skrip kooperatif atau disebut juga Cooperative Script adlah sebuah
metode belajar di mana siswa bekerja berpasangan dan bergantian
secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari materi yang
dipelajari.
Langkah-langkah model pembelajaran cooperative script:
1) Guru membagi siswa untuk berpasangan.
2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan
membuat ringkasan.
25
26
Ibid., hlm. 387.
Agus Supriono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM ... , hlm. 77.
19
3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan
sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
4) Pembicara membacakan ringkasannya selengkap mungkin,
dengan memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Sementara pendengar :
a) Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang
kurang lengkap.
b) Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan
menghubungkan materi sebelumnya atau dengan materi
lainnya.
5) Bertukar peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi
pendengar dan sebaliknya. Serta lakukan seperti yang di atas.
6) Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru.
7) Penutup.27
Model pembelajaran cooperative script adalah model pembelajaran
yang melatih keterampilan berbahasa siswa dan model pembelajaran
yang memenuhi tuntutan pembelajaran berpusat pada siswa. Karena
dalam pembelajaran ini, siswa melakukan proses kooperatif di dalam
kelas dan guru bekerja untuk membimbing siswa selama proses
pembelajaran.28
G. Metode Penelitian
27
Ibid., hlm. 145-146.
Rahel Br Sitepu, Peningkatan Keterampilan Berbahasa Inggris Siswa Melalui Model
Pembelajaran Cooperative Script di Kelas VIII-6 SMP Negeri 1 Tigapanah. Dalam jurnal Guru
Kita, Vol. 3, No. 2, Maret 2019, hlm. 228.
28
20
Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dalam
melakukan pengujian dengan tujuan dan ketentuan tertentu. Dalam penelitian
ini, peneliti ingin mengkaji Penelitian ini menjelaskan tentang penerapan
model pembelajaran cooperative script untuk meningkatkan kemahiran siswa
dalam berbicara dan membaca Bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 2
Bambang Lipuro.
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian deskriptif kualitatif. Jenis
penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field reserch) yang
bersifat kualitatif, yaitu prosedur penelitian lapangan yang akan
menghasilkan data deskriptif, yang berupa data-data tertulis atau lisan
orang-orang dan penelitian yang diamati. Penelitian kualitatif merupakan
suatu teknik pengumpulan data pada suatu latar alamiah dengan maksud
menafsirkan fenomena yang terjadi di mana peneliti adalah sebagai
instrument kunci dalam penelitian tersebut, metode penelitian kualitatif
merupakan penelitian yang menekankan pada pemahaman mengenai
masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau
natural setting yang holistis, kompleks dan rinci.29
Menurut Wina Sanjaya dalam bukunya menyatakan bahwa penelitian
deskriptif kualitatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk
menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan
berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat yang menjadi subjek
29
Albi Anggito dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jawa Barat: CV
Jejak, oktober 2018) hlm. 8-9.
21
penelitian sehingga ter gambarkan ciri, karakter, sifat, dan model dari
fenomena tersebut.30 Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif
karena peneliti sebagai instrument kunci, peneliti berperan sebagai
pengamat penuh yang akan langsung terjun ke lokasi penelitian yaitu di
kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Bambang Lipuro.
2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian merupakan persoalan di mana data
dapat ditemukan. Bila di lihat dari sumber datanya maka teknik
pengumpulan data dapat menggunakan dua sumber yaitu:
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbersumber primer, yakni sumber asli yang memuat suatu informasi atau
data yang relevan dengan penelitian. Data primer dapat berupa opini
subjek (orang) secara individual dan kelompok, hasil observasi terhadap
suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil penguji.31 Dalam
penelitian ini sumber data primer yaitu guru mata pelajaran bahasa arab
dan kepala sekolah SMP Muhammadiyah 2 Bambang Lipuro.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat
30
Wina Sanjaya, Penelitian Pendidikan : Jenis, Metode dan prosedur, (Jakarta: Kencana
2013) hlm. 47.
31
22
dokumen.32 Data sekunder dalam penelitian ini meliputi siswa,
dokumen-dokumen, buku, literatur, dan foto kegiatan belajar mengajar
yang berkaitan dengan model pembelajaran cooperative script dalam
pembelajaran bahasa Arab di kelas VIII SMP 2 Muhammadiyah
Bambang Lipuro.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis
dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar yang
ditetapkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,
berbagai sumber dan berbagai cara. Bula di lihat dari segi cara atau teknik
pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dalam penelitian ini di
lakukan dengan :
a.
Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap fakta-fakta
yang dibutuhkan oleh peneliti. Observasi adalah dasar ilmu
pengetahuan, karena para ilmuan bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang dihasilkan melalui kegiatan
observasi.33 Dalam penelitian ini peneliti menggunakan observasi
partisipatif yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan penerapan model
32
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,2021)
hlm. 296.
33
Rifa’i Abubakar, Pengantar Metodologi Penelitian, (Yogyakarta: SUKA-Press UIN Sunan
Kalijaga, 2021) hlm. 90.
23
pembelajaran cooperative script pada mata plejaran bahsa Arab di
kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Bambang Lipuro. Sambil
melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan
oleh sumber data yaitu guru mata pelajaran dan ikut merasakan suka
dukanya.
b.
Wawancara
Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar
informasi
dan
ide
melalui
tanya
jawab,
sehingga
dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Dengan wawancara
inilah peneliti dapat mengetahui hal-hal yang lebih mendalam tentang
partisipasi dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang
terjadi, di mana hal ini tidak bisa di temukan melalui observasi.34
Dalam penelitian ini jenis wawancara yang di gunakan
wawancara semi terstruktur (Semi structure Interview), wawancara ini
termasuk dalam
kategori
in-dept
interview
di
mana dalam
pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara
terstruktur. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang di ajak
wawancara diminta pendapat dan ide-idenya.35
Pada teknik wawancara ini peneliti melakukan wawancara dengan
kepala sekolah dan guru mata pelajaran bahasa Arab untuk
mendapatkan data mengenai model pembelajaran yang diterapkan di
34
35
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan kuantitatif ... , hlm. 305.
Ibid., hlm. 306.
24
SMP Muhammadiyah 2 Bambang Lipuro, serta faktor pendukung dan
faktor penghambat dalam penerapan model pembelajaran cooperative
script dalam mata pelajaran bahasa Arab di kelas VIII SMP
Muhammadiyah 2 Bambang Lipuro.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen-dokumen yang
dibuat oleh subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek yang
diteliti.36 Dokumen bisa berbentuk gambar, tulisan, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Studi dokumentasi merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian
kualitatif.37
Dalam penggunaan teknik pengumpulan data dokumentasi ini
peneliti ingin memperoleh data mengenai profil sekolah, data siswa,
guru dan serta pembelajaran bahasa Arab di SMP Muhammadiyah 2
Bambang Lipuro.
d.
Triangulasi
Triangulasi data diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang
bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan
sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan
data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data
yang sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas
36
37
Zuchri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif, (Syakir Media Press, 2021) hlm. 150.
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan kuantitatif ... , hlm. 314.
25
dat dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber
data.38
Triangulasi sumber data berarti untuk menumpulkan data dari
sumber yang berbeda-beda dengan teknik yang sama, dalam penelitian
ini triangulasi sumber adalah sebagai berikut.
Gambar 1
Kepala Sekolah
Guru mata
pelajaran
Bahasa Arab
Murid
Wawancara
Semi Terstruktur
Sedangkan triangulasi teknik berarti peneliti menggunakan teknik
pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari
sumber yang sama. dalam penelitian ini triangulasi teknik adalah
sebagai berikut.
Gambar 2
Wawancara
Semi
Terstruktur
Observasi
Partisipatif
Dokumentasi
Sumber
Data
38
Zuchri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif ... , hlm. 156.
26
4. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan langkah setelah proses pengumpulan data
selesai dilakukan. Analisis data merupakan bagian terpenting dalam
metode ilmiah, karena analisis data digunakan untuk memecahkan masalah
penelitian. Data mentah yang dikumpulkan tidak berguna jika tidak di
analisis. Data mentah perlu ditipologikan ke dalam kelompok, dan di
analisis untuk menjawab masalah/menguji hipotesis.39
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan dipelajari dan
membuat kesimpulan sehingga mudah di fahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.40
Dalam model analisis ini, peneliti dimungkinkan untuk melakukan
pencarian kembali data baru di lapangan, atau menelusuri kembali semua
bukti penelitian yang tersimpan, apabila data yang diperoleh dirasa kurang
mantap sebagai dasar penarikan kesimpulan. Dengan demikian, selama
analisis data dilakukan dalam proses siklus, secara tidak langsung telah
dilakukan triangulasi data untuk kepentingan penarikan simpulan akhir
penelitian. Ketiga langkah dalam komponen analisis interaktif adalah
sebagai berikut:
39
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa,
(Solo: Cakra Books Nurjannah, 2014) hlm. 169.
40
Zuchri Abdussamad, Metode Penelitian Kualitatif ... , hlm. 159.
27
a. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih dan memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang direduksi akan memberikan
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya nila
diperlukan. Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik
seperti komputer mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek
tertentu.41
Reduksi
data
merupakan
proses
berpikir
sensitif
yang
memerlukan kecerdasan, keluasan dan kedalaman wawasan yang
tinggi.42 Reduksi data dalam penelitian ini berlangsung secara terus
menerus ketika penelitian berlangsung, penulis mengumpulkan semua
data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi
terkait penerapan model pembelajaran cooperative script dalam mata
pelajaran bahas Arab di kelas VIII SMP Muhammadiyah 2 Bambang
Lipuro untuk meningkatkan kemahiran berbicara dan membaca.
b. Penyajian Data
Sajian data atau penyajian data adalah sekumpulan informasi
yang memberi kemungkinan pada peneliti untuk menarik kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Sajian data ini merupakan suatu rakitan
organisasi informasi, dalam bentuk deskripsi dan narasi yang lengkap,
41
42
Sugiono, Metode Penelitian Kualitatif dan kuantitatif ... , hlm. 323.
Ibid,. hlm. 325.
28
yang di susun berdasarkan pokok-pokok temuan yang terdapat dalam
reduksi data, dan disajikan menggunakan bahasa peneliti yang logis,
dan sistematis, sehingga mudah dipahami.43
Dalam
penelitian
ini,
reduksi
data
dilakukan
dengan
memfokuskan hasil penelitian pada hal-hal yang di anggap penting oleh
peneliti sehingga pembahasan yang diteliti tidak keluar dari topik
pembahasan. Peneliti memfokuskan pada penelitian tentang penerapan
model pembelajaran cooperative script dalam mata pelajaran bahasa
Arab di SMP Muhammadiyah 2 Bambang LIpuro untuk meningkatkan
kemahiran atau keterampilan siswa dalam berbicara dan membaca
bahasa Arab.
c. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan kegiatan penafsiran terhadap
hasil analisis dan interpretasi data. Penarikan simpulan ini hanyalah
salah satu dari kegiatan dalam konfigurasi yang utuh. Simpulan perlu
diverifikasi selama penelitian berlangsung agar dapat dipertanggung
jawabkan. Makna-makna yang muncul dari data harus selalu diuji
kebenaran dan kesesuaiannya sehingga validitas dalam penelitian ini
terjamin. 44
Proses verifikasi terhadap simpulan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan pengulangan langkah penelitian, yaitu dengan
menelusuri kembali semua langkah penelitian yang telah dilakukan,
43
44
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif dalam ... , hlm. 175
Ibid,. Hlm. 176.
29
meliputi pemeriksaan data yang terkumpul dari lapangan, reduksi yang
dibuat berdasarkan catatan lapangan, dan simpulan sementara yang
telah di rumuskan.
H. Sistematika Pembahasan
BAB I
: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Tinjauan Pustaka
F. Kerangka Teori
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Pembahasan
BAB II
: KAJIAN TEORI
Berisi tentang paparan dari teori-teori yang akan dipakai
sebagai dasar guna mendukung penelitian dari masalah
yang di teliti.
BAB III
: LAPORAN PENELITIAN
Berisi tentang paparan dari penelitian yang akan peneliti
lakukan.
BAB IV
: HASIL DAN PEMBAHASAN
Memuat segala inti serta fungsi diadakannya penelitian
tersebut.
30
BAB V
: PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
31
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar, Bahasa Arab dan Metode Pengajarannya: Beberapa Pokok
Pikiran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004.
Siregar, Eveline dan Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor:
Ghalia Indonesia,2015.
Muhith, Abd, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab: Penerepan Quantum
Learning, Interpena, 2013.
Mustofa, Syaiful, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, Malang: UIN
Malik Press, 2017.
Zulhannan, Teknik Pembelajaran Bahasa Arab Interaktif, Jakarta: Rajawali Pers,
2014.
Izzan, Ahmad, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung, Humaniora,
2015.
Ahmadi dan Aulia Mustika Ilmiani, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab,
Yogyakarta: Ruas Media, 2020.
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2018.
Supriono, Agus, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2014.
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta,
2021
Abdussamad, Zuchri, Metode Penelitian Kualitatif, Syakir Media Press, 2021.
Nugrahani, Farida, Metode Penelitian Kualitatif dalm Penelitian Pendidikan
Bahasa, Solo: Cakra Books Nurjannah, 2014.
32
Abubakar, Rifa'i, Pengantar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: SUKA-Press
UIN Sunan Kalijaga, 2021.
Anggito, Albi dan Johan Setiawan, Metodologi Penelitian Kualitatif, Jawa Barat :
CV Jejak, Oktober 2018.
Sanjaya, Wina, Penelitian Pendidikan : Jenis, Metode dan prosedur, Jakarta:
Kencana, 2013.
Fikriyah, Firda, Peningkatan Keterampilan Berbicara Bahasa Arab Melalui
Model Cooperative Learning Tipe Talking Stick Pada Siswa Kelas IV
MIN 1 Surabaya., Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya, 2020.
Sari, Intan Nur Yulita, Efektivitas Model Pembelajaran Cooperative Script Untuk
Meningkatkan Maharah Kalam Siswa Kelas VIII MTs Jabal Nur Kandis,
Skripsi S1 Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Rampung,
2021.
Andarwati, Lilis Dwi, Pengaruh Metode Pembelajaran Cooperative Script pada
Kemahiran Membaca Bahasa Arab Siswa Kelas VII MTs Al-Ma’ruf
Margodadi Sumberejo Tanggamus, Skripsi S1 Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung, 2019.
Sitepu, Rahel Br, Peningkatan Keterampilan Berbahasa Inggris Siswa Melalui
Model Pembelajaran Cooperative Script di Kelas VIII-6 SMP Negeri 1
Tigapanah. Dalam jurnal Guru Kita, Vol. 3, No. 2, Maret 2019,
Amir, “Penerapan Model Pembelajaran Tipe Cooperative Script Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Arab
33
Kelas XII MA”, dalam jurnal
JPPSD: Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Sekolah Dasar, vol.2, No.2, Tahun 2022.
Qomaruddin, Ahmad, “Implementasi Metode Bernyanyi dalam Pembelajaran
Mufradat”, dalam Jurnal Kependidikan, vol. 5, No. 1, 1 Mei 2017. hlm. 21.
.
Download