Uploaded by kerennaga

Nickel Laterite Processing

advertisement
NICKEL LATERITE PROCESSING
Mei 2021
DIVISI TECHNOLOGY DEVELOPMENT
Out line
Profil Nikel Laterit
General Proses Metalurgi
Proses Pirometalurgi
Proses Hidrometalurgi
Proses Piro-hidrometalurgi
Kondisi Market Nikel
2
Prof il Nikel Lat erit
Extraction Process
Hydrometallurgy
Pyro-hydro metallurgy
Pyrometallurgy
Sumber : Daniel T Fisher, “Rheological characterisation of nickel laterite slurry in processing environments”, 2006
3
General Proses Met alurgi
Kom parasi Um um Proses Met alurgi
Komparasi
Pirometalurgi
Hidrometalurgi
Bijih
Bijih dengan kadar nikel tinggi, kobalt rendah,
besi rendah, dan magnesium tinggi
Bijih dengan kadar nikel rendah, kobalt tinggi,
besi tinggi, dan magnesium rendah
Produk
Produk akhir berupa logam/matte, variasi
produk terbatas
Produk akhir berupa non logam (oksida,
hidroksida, sulfida), variasi produk lebih banyak
Kebutuhan energi listrik
Tinggi
Rendah
Kebutuhan reagen kimia
Rendah
Tinggi
Kinetika reaksi
Cepat
Lambat
Lingkungan
Handling terhadap lingkungan air mudah,
namun sulit terhadap lingkungan udara
Handling terhadap lingkungan air sulit, namun
mudah terhadap lingkungan udara
Residue
Volume residue lebih kecil, berbentuk
padatan kering yang relatif stabil, mudah
diolah menjadi produk samping
Volume residue lebih besar, berbentuk
slurry/cake, butuh dinetralkan dan disimpan pada
Tailing Storage Facility (TSF)
Kebutuhan area pabrik
Membutuhkan area yang lebih sedikit
Membutuhkan area yang lebih luas
General Proses Met alurgi
Pengaruh Kom posisi Kim ia pada Proses
Parameter
Implikasi ke Proses Pirometalurgi
Besi, Fe
Fe ikut tereduksi bersama nikel oleh karbon. Rasio Fe/Ni yang tinggi di
dalam bijih lebih cocok diolah menjadi produk NPI namun lebih
berpotensi terbentuknya klinker di Rotary Kiln, sedangkan rasio Fe/Ni
yang rendah di dalam bijih lebih cocok diolah menjadi produk FeNi.
Fe mudah larut dalam asam, sehingga perlu dilakukan purifikasi
pemisahan nikel dari besi.
Magnesium, Mg
Oksida Mg memiliki pengaruh terhadap temperatur leleh dan viskositas
slag, dimana rasio SiO2/MgO dijaga pada 1,8 – 2,2.
Oksida Mg akan meningkatkan konsumsi asam. Oksida Mg yang tinggi
dapat membentuk scale Mg-silicate di dalam Autoclave pada proses
HPAL.
Silika, Si
Oksida Si memiliki pengaruh terhadap temperatur leleh dan viskositas
slag, dimana rasio SiO2/MgO dijaga pada 1,8 – 2,2
Oksida Si yang tinggi dapat membentuk scale Mg-silicate dan/atau Alsilicate di dalam Autoclave pada proses HPAL.
Aluminium, Al
Oksida Al memiliki pengaruh terhadap temperatur leleh dan viskositas
slag.
Oksida Al akan meningkatkan konsumsi asam. Oksida Al yang tinggi
dapat membentuk scale Al-silicate di dalam Autoclave pada proses
HPAL.
Chrom, Cr
Oksida Cr memiliki pengaruh terhadap temperatur leleh dan viskositas
slag.
Cr yang tinggi dapat menyebabkan abrasi pada autoclave proses HPAL,
sehingga perlu ada pre-treatment terhadap kandungan Cr.
Clay dapat mempengaruhi proses transportasi bijih dan debu yang
dihasilkan dari proses.
Clay pada proses HPAL dan AL dapat meningkatkan viskositas slurry,
serta pada proses heap leach dapat menurunkan porositas.
Clay
Implikasi ke Proses Hidrometalurgi
5
General Proses Met alurgi
Pem ilihan Jalur Proses Berdasarkan Tipe Bijih dan Produk yang
Dihasilkan
Nickel Laterite
Low Grade
Saprolite Ore
High Grade
Saprolite Ore
Pyrometallurgy
Pyrometallurgy
(Blast Furnace / RKEF)
(RKEF)
Pyro-hydro metallurgy
Hydrometallurgy
(Caron)
(HPAL / AL / Heap Leach)
Nickel Oxide
Ni ±75%
Nickel Pig Iron
Ferronickel
Nickel Matte
Ni ±10%
Ni ±20%
Ni ±70%
Stainless Steel
Industries
Ores
Limonite
Mixed Hydroxide Precipitate
Ni ±40%
Processing
Mixed Sulfide Precipitate
Ni ±50%
Products
Battery / Ni-Alloy / Chemicals
Industries
6
Proses Pirom et alurgi
Kom parasi Proses Pirom et alurgi di Indonesia
Komparasi
RKEF ANTAM
RKEF VALE
RKEF CHINA
BLAST FURNACE
Peralatan
Rotary Dryer  Rotary Kiln
 Electric Furnace 
Desulfurisasi  LD Converter
Rotary Dryer  Rotary Kiln
 Electric Furnace  Piercesmith Converter
Rotary Dryer  Rotary Kiln
 Electric Furnace
Drying  Sintering  Blast
Furnace
Energi Utama Proses
Listrik
Listrik
Bahan Reduktor
Batubara bituminus
Batubara bituminus
Bahan Imbuh di Rotary Kiln
dan Furnace
Tidak membutuhkan bahan
imbuh di Electric Furnace
karena menggunakan
teknologi copper cooling
Produk
Ferronickel
Nickel Matte
Nickel Pig Iron
Nickel Pig Iron
Kandungan Nikel dalam
Produk
±20%
±70%
10-15%
±10%
Recovery Nikel
±92%
±90%
±92%
±87%
Menambahkan sulfur di
ujung Rotary Kiln, dan
menambahkan silika di
Pierce-smith Converter
Listrik
Arahan
Semikokas
Spesifik Kokas
Kokas
• Economic and Social Value for
Indonesia
Membutuhkan batu kapur
Membutuhkan
kapur diModel Innovation
• batu
Business
dan fluorspar untuk
Electric Furnace
karena tidak Leadership
• Technology
mengatur basisitas slag, serta
menggunakan• teknologi
Energize Investment
menurunkan temperatur
• Unleash Talent
copper cooling
leleh dan viskositas slag
7
Proses Pirom et alurgi
Proses RKEF FeNi General
Saprolit e
ore
Coal
com bust ion
Of f gas
Rot ary Dryer
Condit ione
d ore
Coal
com bust io
n
Of f gas
Treat m ent
Of f gas
Reduct ant
coal
Proses RKEF Ni-m at t e General
Saprolit e
ore
Coal
com bust ion
Rot ary Dryer
Revert s
product
Condit ione
d ore
Sulphur
HSFO
com bust io
n
Of f gas
Treat m ent
Elect rode
carbon
Calcined
Elect rode
carbon
Of f gas
Slag
Slag
Of f gas
Treat m ent
Sint ering
Lim est one Coke
Sint ered
ore
Of f gas
Treat m ent
Elect ric Furnace
Silica
Sulphur*
Calcium
com pounds
Ferronickel
Ref ining Product s
Ant hracit e
Of f gas
Treat m ent Of f gas
Of f gas
Revert s
product
Drying
Process
Reduct ant
coal
Of f gas
Treat m ent
Elect ric Furnace
Condit ioned
ore
Saprolit e
ore
Quicklim e
Of f gas
Rot ary Kiln
Rot ary Kiln
Calcined
Of f gas
Proses Blast Furnace General
Ref ining
Ni-m at t e
Product s
Slag
Nickel Pig
Iron
Blast Furnace Product s
8
Proses Hidrom et alurgi
Kom parasi Um um Proses Hidrom et alurgi
Komparasi
HPAL
AL
Kom parasi Um um Produk Hidrom et alurgi
Heap Leach
Recovery nikel
Tinggi, >90%
Sedang, ±85%
Rendah, <70%
Kinetika reaksi
Cepat
Sedang
Lambat
Selektivitas
terhadap pengotor
Selektif terhadap besi
Tidak selektif terhadap
besi
Tidak selektif terhadap
besi
Konsumsi reagen
Rendah, ±300 kg
asam/ton bijih
Tinggi, >600 kg
asam/ton bijih
Sedang, ±450 kg
asam/ton bijih
Kendali proses
Rumit
Sedang
Mudah
Perlu memerhatikan
potensi terjadinya
abrasi, korosi dan
scaling
Perlu memerhatikan
potensi terjadinya
abrasi, korosi dan
scaling
Perlu memerhatikan
potensi terjadinya
ponding (aliran asam
tersumbat ditumpukan
bijih)
Masalah mekanikal
Jenis Produk
Kelebihan
Kekurangan
Kadar nikel-nya lebih
tinggi (> 55%)
Presipitasi serta
pelarutan kembali
harus dilakukan
Mixed Arahan
Sulfide
Spesifik MSP
dalam autoclave
Precipitate,
Kadar
pengotor
rendah
• Economic
and
Social
ValuePresipitasi
for MSP harus
MSP
(Fe dan Mg tidak
menggunakan gas H2S
Indonesia
membentuk
sulfida)
yang mana handling• Business
Model Innovation
• Technology Leadership
nya tidak mudah
• Energize
Investment
Presipitasi dan
Kadar Ni lebih rendah
• Unleashpelarutan
Talentkembali MHP dari MSP
dapat dilakukan pada
Mixed
tekanan atmosfer
Hydroxide
Presipitasi lebih
Kadar pengotor lebih
Precipitate, MHP
sederhana karena tidak tinggi karena Fe, Al
membutuhkan gas H2S dan Mg sebagian ikut
mengendap
9
Proses Hidrom et alurgi
Proses AL General
Proses HPAL General
Lim onit e ore
Sulf uric acid
Proses Heap Leach General
Lim onit e ore
Sulf uric acid
Lim onit e ore
Sulf uric acid
St eam
Slurry
Leaching
Wash w at er
S/L Separat ion &
Solid Washing
Residue
Leaching
Leaching
Slurry
Spent ore
Pregnant Leach
Solut ion, PLS
PLS Pond
Pregnant Leach
Solut ion, PLS
Lim est one
Lim est one
Pregnant Leach
Solut ion, PLS
Residue
Residue
PLS
MgO
Residue
Precipit at ion
PLS
Residue
Precipit at ion
Pregnant Leach
MgO
H2 S
MHP
Product s
MHP Precipit at ion
Solut ion, PLS
MSP
Product s
MSP Precipit at ion
MHP
Product s
MHP Precipit at ion
10
Proses Piro-hidrom et alurgi
Proses Caron General
Nickel ore
Coal
com bust ion
Of f gas
Rot ary Dryer
Of f gas
Treat m ent
Condit ioned
Of f gas
ore
Coal
com bust ion
Reduct ant
coal
Rot ary Kiln
Carbonat e
Am m onia
Calcined
Slurry
Leaching
Residue
Kelebihan
Precipit at ion
Kekurangan
Dapat mengolah campuran bijih
nikel saprolit dan limonit
Recovery nikel <90%
Jumlah reagen pelindi sedikit
Konsumsi energi tinggi
untuk pengeringan dan
kalsinasi
Minim resiko terjadi korosi di
reaktor
Precipit at e
Coal
com bust ion
S/L Separat ion
Ext ract ant
Pregnant Leach
Solut ion, PLS
Pregnant Leach
Solut ion, PLS
Solvent Ext ract ion
Rot ary Kiln
Nickel
Oxide
Product s
11
Kondisi Market Nikel
Nickel Product ion
Nickel Consum pt ion
Nickel Price
Sum ber: Wood Mackenzie, 2020
12
Thank You
13
Download