JOB VI PENGALAMATAN IP ADDRESS I. TUJUAN 1. Menyebutkan lima kelas IP address. 2. Menggambarkan karakteristik dan penggunaan lima kelas IP address. 3. Mengidentifikasi kelas sebuah IP address berdasarkan bilangan jaringan. 4. Menentukan bagian mana dari sebuah IP address merupakan network ID dan host ID. 5. Mengidentifikasi IP host address yang valid dan invalid berdasarkan aturan IP address. 6. Menyatakan range IP address dan default subnet mask untuk setiap kelas. II. PERALATAN 1. Router Cisco seri 2800 2. Switch 3. Personal Computer 4. Simulator Packet Tracer III. DASAR TEORI Alamat IP Versi 4 Alamat IP versi 4 (sering disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. Panjang totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4 miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit) dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah 256x256x256x256=4.294.967.296 host, bila host yang ada di seluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6. Contoh alamat IP versi 4 adalah 192.168.0.3. Representasi Alamat Alamat IP versi 4 umumnya diekspresikan dalam notasi desimal bertitik (dotteddecimal notation), yang dibagi ke dalam empat buah oktet berukuran 8-bit. Dalam beberapa buku referensi, format bentuknya adalah w.x.y.z. Karena setiap oktet berukuran 8-bit, maka nilainya berkisar antara 0 hingga 255 (meskipun begitu, terdapat beberapa pengecualian nilai). Alamat IP yang dimiliki oleh sebuah host dapat dibagi dengan menggunakan subnet mask jaringan ke dalam dua buah bagian, yakni: a. Network Identifier/NetID atau Network Address (alamat jaringan) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat jaringan di mana host berada. Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error. Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255. b. Host Identifier/HostID atau Host address (alamat host) yang digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada. Jenis-Jenis Alamat Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut: a. Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuah Internetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one. b. Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone. c. Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many. Kelas-kelas Alamat Pada RFC 791, alamat IP versi 4 dibagi ke dalam beberapa kelas, dilihat dari oktet pertamanya, seperti terlihat pada tabel. Sebenarnya yang menjadi pembeda kelas IP versi 4 adalah pola biner yang terdapat dalam oktet pertama (utamanya adalah bit-bit awal/highorder bit), tapi untuk lebih mudah mengingatnya, akan lebih cepat diingat dengan menggunakan representasi desimal. Oktet 127 dari IP address kelas A tidak dapat digunakan dan dicadangkan untuk fungsi loopback dan diagnosis. Terdapat 5 kelas IP addresses (A sampai E). Hanya 3 kelas pertama yang digunakan secara komersial. Kelas A IP address harus dimulai antara 1 dan 126. Subnet mask default kelas A menggunakan bilangan biner 1 seluruhnya (desimal 255) untuk menutupi 8 bit pertama dari kelas A IP address. Subnet mask default membantu router dan host menentukan apakah host tujuan berada dalam jaringan tersebut. Karena hanya ada 126 jaringan kelas A, sisa 24 bits (3 oktet) dapat digunakan untuk host. Konfigurasi IP address Untuk mengkonfigurasi TCP/IP dapat menggunakan 2 metode, yaitu: 1. Konfigurasi Otomatis Konfigurasi otomatis adalah cara termudah sebab client dapat langsung mendapatkan pengalamatan IP Address secara otomatis melalui DHCP server. 2. Konfigurasi Manual Konfigurasi manual adalah cara mengkonfigurasi TCP/IP secara manual atau subnet mask, default gateway, DNS server, dan WINS server secara manual. IP address pada metode ini bersifat permanen. IV. LANGKAH PERCOBAAN TUGAS 1. Kelas-kelas IP Address dan Karakteristiknya Gunakan tabel IP address dan materi tentang kelas-kelas IP address untuk menjawab pertanyaaan-pertanyaan berikut. 1. Berapa rentang desimal dan biner untuk oktet pertama dari IP addresses kelas "B" yang mungkin? Desimal: Dari: ________ Sampai: ________ Biner: Dari: ________ Sampai: ________ 2. Oktet ke berapa yang menyatakan bagian network dari sebuah IP address kelas C? ______________ 3. Oktet ke berapa yang menyatakan bagian network dari sebuah IP address kelas A? ______________ TUGAS 2. Menentukan bagian host dan network dari IP address 1. Tentukan kelas, network address atau ID, bagian host, broadcast address untuk masingmasing IP address berikut dan subnet mask default. IP Address Host Kelas Network Host Broadcast Subnet Mask Address Address Address Default 216.14.55.137 123.1.1.15 150.127.221.244 194.125.35.199 175.12.239.244 2. Diketahui sebuah IP address 142.226.0.15 a. Berapakah bilangan biner yang setara dari oktet kedua? ____________________ b. Termasuk kelas apakah IP address tersebut? _________________________________ Apakah network address dari IP address ini? ____________________ c. Apakah IP address tersebut diperbolehkan (Ya/Tidak)? _____________________________ d. Mengapa?______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ ______________________________________________________ 3. Berapa jumlah host maksimum yang dapat Anda miliki dari sebuah jaringan kelas A? ______ 4. Berapa jumlah jaringan kelas B yang ada? _____________ 5. Berapa jumlah host yang dapat dimiliki oleh sebuah jaringan kelas B ? _____ 6. Berapa jumlah oktet yang ada dalam sebuah IP address? ________ Ada berapa bit dalam satu oktet? ________ TUGAS 3. Menentukan IP address host yang diperbolehkan untuk jaringan komersi Untuk IP addresses host berikut, tentukan mana yang diperbolehkan untuk jaringan komersial seperti digunakan untuk sebuah workstation, server, printer, router dan alasannya mengapa? IP Address Diperbolehkan? (Ya/Tidak) Mengapa? 150.100.255.255 175.100.255.18 195.234.253.0 100.0.0.23 188.258.221.176 127.34.25.189 224.156.217.173 TUGAS 4. Mengimplementasikan IP address pada jaringan Buatlah jaringan komputer seperti gambar berikut menggunakan packet tracer dan ketentuan pemberian IP address adalah sebagai berikut: 1. LAN 1 menggunakan IP address kelas B sedangkan LAN 2 menggunakan IP address kelas C. 2. Gunakan first IP address dari host sebagai alamat gateway dari masing-masing LAN. 3. Gunakan perintah Ping untuk menguji konektivitas masing-masing jaringan. 4. Tulis hasil percobaan dan analisanya. TUGAS 5. Konfigurasi IP address secara otomatis 1. Buatlah jaringan komputer seperti gambar berikut menggunakan switch dan beberapa komputer. 2. Hubungkan salah satu port dari switch ke jaringan LAN kampus. 3. Setting IP address di setiap komputer secara otomatis (DHCP) dengan cara pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IP) pilih ”Obtain an IP address automatically” dan ”Obtain an DNS address automatically”. 4. Cek IP yang diperoleh dari DHCP dengan cara double klik pada Local Area Connection kemudian klik Details. Catat alamat IP masing-masing komputer. 5. Cek konektivitas antara host dengan perintah ping! 6. Tulis dan jelaskan output dari perintah ping di atas! ______________