Uploaded by yuley.zip

OXONIA ACTIVE 150

advertisement
EFEKTIVITAS STERILISASI MESIN DENGAN OXONIA ACTIVE 150 DALAM
METODE CLEAN OUT PLACE (COP)
Sanitasi
Sanitasi merupakan suatu faktor penting dalam industri pangan. Sanitasi dalam arti
yang luas merupakan suatu usaha pengendalian terhadap seluruh faktor-faktor kontaminasi
fisik, kimia, dan biologi dalam lingkungan hidup manusia, yang dapat menimbulkan suatu
kerusakan atau terganggunya perkembangan dan kesehatan baik fisik, mental maupun sosial
serta kelangsungan kehidupan manusia (Holah, 2014). Pada industri pengolahan pangan,
kontaminasi mikroorganisme yang ada di peralatan pengolahan produk pangan terhadap
produk pangan merupakan permasalahan yang sering ditemui. Dengan teknik sanitasi yang
tidak tepat, mikroorganisme akan tersisa pada peralatan pengolahan pangan. Mikroorganisme
patogen tersebut, dapat membentuk suatu biofilm yang sangat berisiko terhadap keamanan
pangan dan dapat menurunkan kualitas dari produk yang dihasilkan tersebut (Grinstead, 2009).
Pada industri pangan, proses sanitasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu sanitasi
dengan menggunakan uap, sanitasi dengan menggunakan air panas, sanitasi radiasi dan sanitasi
kimia (Schmidt, 2012).
Penjelasan Umum
Oxonia berfungsi sebagai liquid acid sanitizer, selain itu senyawa kimia yang
terkandung dalam oxonia adalah asam peroksiasetat (PAA). PAA merupakan komponen
organik dengan rumus molekul CH3CO3H. Senyawa peroksida organik ini tidak berwana
dengan karakteristik berbau tajam mirip seperti asam asetat dan bersifat sangat korosif. PAA
mengandung kadar asam diatas kadar asam asetat dengan pKa sebesar 8.2. PAA adalah
campuran asam asetat (CH3COOH) dan hidrogen peroksida (H2O2). PAA termasuk oksidator
yang sangat kuat dan memiliki potensi oksidasi dengan klorin (Cl) ataupun klorin dioksida
(ClO2). PAA memiliki nilai pH asam 2.8, dengan rapat massanya 1.114 dan beratnya 9.28 lb
per gallon. Berikut rumus persamaan dari reaksi PAA:
CH3COOH + H2O2  CH3CO3H + H2O
Oxonia Active berfungsi sebagai disinfektan yang efisien dan berkinerja unggul yang
diformulasikan untuk tujuan mendisinfeksi permukaan yang bersentuhan dengan bahan habis
pakai yang terlibat dalam industri makanan dan minuman selama operasinya. Waktu kontak
senyawa ini juga bergantung pada faktor lain seperti konsentrasi, suhu, dan jenis mikroba yang
menjadi target. Oxonia Active lebih efisien aktivitasnya pada pH asam hingga netral. Selain
itu, aman digunakan dengan logam seperti baja tahan karat, aluminium, dan baja
kaleng. Oxonia memiliki formulasi non-busa yang membantu mengurangi waktu siklus CIP
dan meningkatkan efisiensi CIP dan memaksimalkan sanitasi dalam COP. Karena
formulasinya rendah fosfor, hal ini mengurangi biaya limbah terkait fosfat.
Clean Out Place (COP)
Kelebihan & Kekurangan
Kelebihan dari Oxonia Active 150 :
-
Aktivitas sanitasi yang unggul dalam sebagian besar kondisi, termasuk suhu air
hingga 4° C. Penghancuran bakteri spektrum luas dan cepat.
-
Peralatan pemrosesan aluminium yang tidak korosif terhadap baja tahan karat 304
dan 316, bila digunakan pada konsentrasi yang disarankan.
-
Aktivitas disinfektan yang efektif bahkan dalam rentang pH netral.
-
Kompatibel dengan sebagian besar bahan plastik dan karet yang digunakan dalam
industri makanan dan minuman.
-
Mengurangi pencucian asam.
-
Formulasi antibusanya meningkatkan kecepatan pembersihan dan meningkatkan
efisiensinya.
-
Menyediakan bilas asam dan pembersih dalam satu langkah.
-
Setelah digunakan, dengan cepat terurai menjadi air, oksigen dan asam asetat.
-
Tidak ada fosfat organik.
-
Bebas klorin.
Perbandingan Dengan Produk Sanitasi Lain
Kadar Oxonia
Pengenceran Oxonia 100%
V1 x M1 = V2 x M2
Untuk mengencerkan larutan Oxonia dari konsentrasi 100% menjadi konsentrasi 5% dalam
1000 ml air, kita akan menggunakan rumus pengenceran:
\[ C_1 \times V_1 = C_2 \times V_2 \]
Di sini:
- \( C_1 = 100\% \) (konsentrasi awal larutan)
- \( V_1 \) adalah volume larutan awal yang akan diencerkan (yang perlu kita hitung)
- \( C_2 = 5\% \) (konsentrasi setelah pengenceran)
- \( V_2 = 1000 \, \text{ml} \) (volume air yang ditambahkan)
Mari kita substitusikan nilai-nilai ini ke dalam rumus:
\[ 100\% \times V_1 = 5\% \times (V_1 + 1000 \, \text{ml}) \]
\[ 100V_1 = 5(V_1 + 1000) \]
\[ 100V_1 = 5V_1 + 5000 \]
\[ 95V_1 = 5000 \]
\[ V_1 = \frac{5000}{95} \]
\[ V_1 \approx 52.63 \, \text{ml} \]
Jadi, untuk mengencerkan 100 ml larutan Oxonia 100% menjadi konsentrasi 5%, Anda perlu
menambahkan sekitar 52.63 ml air.
V1 =
5%𝑥1𝐿
10 %
0,5 𝑥 1
V1 = 0,10 𝐿
0,5
V1 = 0,10 𝐿
V1 = 0,5 𝐿
Jadi, 0,5 L larutan Oxonia 10% ditambah air hingga total 1 L
Untuk larutan Oxonia 5 %
Perhitungan ppm
Apabila 40 mL larutan oxonia 5% ditambahkan air hingga totalnya 1 L, maka akan
didapatkan perhitungan seperti di bawah ini :
1 L – 0,04 L = 0,96 L (air)
C1 . V1 = C2 . V2
5% x 40 mL = C2 x 1 L
5 g/L x 0,04 L = C2 x 1 L
C2 = 0,2 g
C2 = 0,2 g x 1000 ppm/g
C2 = 200 ppm
Apabila 80 mL larutan oxonia 5% ditambahkan air hingga totalnya 1 L, maka akan
didapatkan perhitungan seperti di bawah ini :
1 L – 0,08 L = 0,92 L (air)
C1 . V1 = C2 . V2
5% x 80 mL = C2 x 1 L
5 g/L x 0,08 L = C2 x 1 L
C2 = 0,4 g
C2 = 0,4 g x 1000 ppm/g
C2 = 400 ppm
Download