Uploaded by Alit Suastika

Kelompok 1 - struktur penelitian ilmu manajemen

advertisement
STRUKTUR
PENELITIAN ILMU
MANAJEMEN
METODOLOGI
PENELITIAN BISNIS
Anggota Kelompok :
Ni Made Srianggareni (2280611011)
Ni Putu Khrisnia Suandari (2280611013)
Karlina Mechtildis Sindu (2280611018)
Ni Komang Karisma Dewi (2280611027)
Bahasan :
1. Definisi dan Klasifikasi Struktur
Penelitian Ilmu Manajemen
2. Komponen Struktur Ilmu
3. Hirarki Komponen Struktur Ilmu
4. Perumusan Masalah
Definisi dan Klasifikasi Struktur Penelitian Ilmu Manajemen
STRUKTUR PENELITIAN ILMU
MANAJEMEN
Jenis penjelasan teoritis yang mengungkap sebuah fenomena
manajemen bisnis atau suatu keadaan di lapangan yang
menyimpang dengan teori, diuraikan dalam struktur menyeluruh,
saling terkait, dan berhubungan antara posisi dalam struktur
tersebut.
POLA PENJELASAN STRUKTURAL
Teori sekuensial menjelaskan urutan
Teori jaringan menjelaskan koneksi
Struktur yang menjelaskan bagaimana
serangkaian tahapan yang teratur.
dalam jaringan yang membentuk pola
bagian-bagian yang saling terkait dan
Teori
dapat
keseluruhan jaringan. Struktur jaringan
beroperasi untuk menjalankan sistem
langkah-langkah
memudahkan komunikasi, hubungan
secara keseluruhan dengan bagian-
penting dan memberikan batasan
kekuasaan, hubungan hirarkis dan
bagian
menuju ke langkah selanjutnya.
hubungan
melengkapi.
sekuensial
mengidentifikasi
arus
dalam
jaringan
tertentu
yang
Keberhasilan
saling
dan
sehingga membentuk pola penalaran
kegagalan satu pola, akan berdampak
yang jelas.
pada
pola
lain
keseluruhan sistem.
maupun
secara
DEFINISI DAN KLASIFIKASI PERANGKAT STRUKTUR ILMU
Struktur
Struktur
Ilmu
Penyusunan mekanisme kerja dan tujuan yang ingin
dicapai
Mekanisme kerja ilmu yang terdiri dari komponen-komponen
saling terkait dalam upaya mengetahui kebenaran dari
sebuah pengetahuan yang kemudian disebut sebagai ilmu
Perangkat dalam struktur ilmu meliputi:
1. Harus terdapat komponen-komponen di dalam struktur ilmu
2. Harus terdapat fungsi-fungsi di dalam struktur ilmu
3. Harus ada hirarkis bagi komponen-komponen di dalam struktur ilmu
Sistematika kerja struktur ilmu:
1. Perumusan masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup masalah yang akan
diteliti. Rumusan masalah adalah pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah sebuah hal atau
kejadian yang berbentuk kalimat tanya yang sederhana, singkat, padat, dan jelas.
2. Pengamatan dan deskripsi : melakukan tinjauan pustaka, membuat sebuah persepsi, memanfaatkan
teknologi, menggunakan pengukuran
3. Penjelasan : penjelasan Deduktif, penjelasan Probabilitas, penjelasan Genetis, penjelasan Fungsional
4. Ramalan dan kontrol : Hukum, Proyeksi, Struktur, Institusional, Masalah, Tahap, Utopia
Komponen Dalam Struktur Ilmu
1. Teori, penjelasan umum yang telah teruji kebenarannya secara ilmiah melalui observasi
2. Fakta, keadaan/peristiwa sebenarnya yang dapat diamati dan dirasakan
3. Fenomena, gejala atau kejadian yang ditangkap dengan panca indera (penglihatan,
pendengaran, penciuman, perasaan, perabaan), kemudian dijadikan konsep (istilah atau
simbol).
4. Konsep, dapat diartikan sebagai rancangan atau ide dari gagasan atau peristiwa terjadi.
Komponen Dalam Struktur Ilmu
Jalinan Antara Komponen-Komponen Ilmu
Hirarki Komponen Dalam Struktur Ilmu
1.
Hirarki diartikan sebagai urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat
kedudukan)
2. Alat yang paling mudah untuk memahami masalah yang kompleks dimana
masalah
tersebut
dijabarkan
ke
dalam
komponen-komponen
yang
bersangkutan, menyusun komponen-komponen tersebut ke dalam hirarki, dan
akhirnya mengevaluasi elemen-elemen tersebut sekaligus menentukan
keputusan yang akan diambil.
3. Susunan yang terdiri dari komponen-komponen yang berkaitan satu sama lain
dalam memahami suatu masalah, menjabarkan masalah, dan menentukan
Gambar Hirarki Komponen Dalam Struktur Ilmu
Hirarki Komponen Dalam Struktur Ilmu
1. Fakta
Hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan: sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi.
1.
Konsep-konsep
Istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau
mengkategorikan suatu kelompok dari suatu benda, gagasan atau peristiwa.
Hirarki Komponen Dalam Struktur Ilmu
3. Generalisasi
Pengambilan kesimpulan secara umum dari suatu gejala atau informasi yang kita terima yang
didukung oleh data dan fakta yang ada.
4. Teori
Teori berhubungan dengan proposisi karena proposisi membentuk teori. Teori terdiri dari konsep dan
hubungan di antara mereka
Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
2. Penentuan Masalah
Penelitian
3. Merumuskan
Masalah
Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah terdiri dari 2 langkah pokok yaitu :
a. Penguraian latar belakang masalah
(1) Untuk menjelaskan mengenai latar belakang mengapa sesuatu dianggap sebagai permasalahan.
(2) Penguraian masalah harus berawal dari latar belakang yang bersifat umum.
b. Rumusan masalah. Artinya:
Menanyakan mengenai hubungan antara sedikitnya 2 (dua) variabel. Dinyatakan secara jelas
dalam bentuk kalimat tanya. Harus dapat diuji oleh metode empirik yaitu data yang digunakan
untuk menjawab harus dapat diamati / dikaji / diakui / diperoleh.
Penentuan Masalah Penelitian
1. Dipilih dari hal-hal yang menjadi perhatian dan memerlukan pemecahan.
2. Memudahkan dalam pengumpulan dan penjajakan data yang terkait dengan permasalahan.
3. Memudahkan dalam mengobservasi fakta-fakta yang relevan yang memungkinkan akan menjadi
kunci untuk memecahkan kesulitan atau permasalahan yang ditemukan.
4. Memiliki literatur yang akan menjadi landasan teoritis untuk pembentukan asumsi sebagai landasan
untuk pembentukan hipotesis.
Pertimbangan untuk menentukan layak tidaknya
suatu penelitian
1. Arah masalahnya atau dari sudut objektifnya. Pertimbangan akan dibuat atas
dasar bagaimana penelitian tersebut akan memberikan sumbangan terhadap
pengembangan teori dalam bidang yang bersangkutan dengan dasar teoritis
penelitiannya dan pemecahan masalah-masalah yang bersifat praktis.
2. Arah calon peneliti. Dari arah ini hendaknya dikaji apakah masalah tersebut
sesuai dengan calon peneliti baik dilihat dari biaya, waktu yang tersedia,
ketersediaan alat dan perlengkapan, kajian pustaka atau landasan teoritis yang
dimiliki, dan penguasaan metode yang diperlukan.
Pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan masalah penelitian
1. Pertimbangan personal.
-Apakah masalah penelitian sesuai dengan tujuan yang diharapkan dan harapanharapan yang lain?
-Apakah saya benar-benar tertarik dengan permasalahan tersebut?
2. Pertimbangan sosial
-
Apakah hasil penelitian ini dihargai dan memiliki kontribusi terhadap pengembangan
pengetahuan di lapangan?
Apakah temuan-temuan yang diperoleh memiliki nilai terhadap para pendidik, orang
tua, dan para pekerja social, dan yang lainnya?
Merumuskan masalah
a. Dibuat dalam bentuk pertanyaan dan pertanyaan tersebut sudah
merupakan setengah jawaban dari permasalahan yang akan diteliti.
b. Padat dan jelas
c. Memberikan petunjuk untuk kemungkinan mengumpulkan data
d. Minimal memiliki dua jenis variabel, yaitu: variabel bebas, adalah
variabel yang mempengaruhi dan variabel terikat (variabel yang
dipengaruhi)
Tipe Masalah Penelitian
(1) masalah-masalah yang ada saat ini di suatu lingkungan
organisasi yang memerlukan solusi,
(2) area-area tertentu dalam suatu organisasi memerlukan solusi,
(3) persoalan-persoalan teoritis yang memerlukan penelitian untuk
menjelaskan (atau memprediksi) fenomena,
(4) pertanyaan penelitian yang memerlukan jawaban empiris.
Tipe Masalah
Kriteria Masalah
(1) merupakan bidang masalah dan topik yang
menarik,
(2) mempunyai signifikansi secara teoritis atau
praktis,
(3) dapat diuji melalui pengumpulan dan analisis data,
(4) sesuai waktu dan biaya yang tersedia.
KRITERIA MASALAH
Masalah yang Baik
Masalah yang tidak baik
1.Bermanfaat
1. Masalah yang tidak jelas asalnya.
2.
Dapat dilaksanakan
3.
Adanya kemampuan teori dari peneliti
4.
Tersedianya waktu
5.
Tersedianya tenaga untuk meneliti
6.
Tersedianya dana untuk meneliti
7.
Adanya faktor pendukung,
8.
Tersedianya Data
9.
Tersedianya
berwenang
ijin
2. Masalah yang terlalu luas,
3. Masalah yang tidak ada data pendukungnya
4. Masalah yang membutuhkan waktu relatif
dari
lama untuk diselesaikan.
5. Masalah yang sudah lama dan saat ini
kurang relevan untuk dibahas
pihak
yang
Sumber Penemuan Masalah
1. Literatur yang dipublikasikan antara lain buku teks
dan jurnal
2. Literatur yang tidak dipublikasikan, antara lain
berupa : skripsi, tesis, disertasi, paper atau
makalah-makalh seminar.
METODE PENEMUAN MASALAH
-Pendekatan Formal
1. Metode Analog
2. Metode Renovasi
3. Metode Dialektis
4. Metode Metodologi
5. Metode Dekomposisi
6. Metode Agregasi
-Pendekatan Informal
1. Metode
Perkiraan
(Conjecture Method)
2. Metode
Fenomenologi
(Phenomenology
Method)
3. Metode
Konsensus
(Consensus Method)
-Metode Pengalaman
(Experiences Method)
Masalah penelitian menjadi sangat penting karena :
a.
Sebagai dasar dilakukannya penelitian
b.
Masalah penelitian ini tercantum dalam latar belakang penelitian sehingga perlu mendapat
jawaban ataupun pemecahannya.
c.
Latar belakang dimulai dari hal yang bersifat umum, kemudian mengerucut ke permasalahan
yang lebih spesifik Pentingnya masalah ini juga sangat terkait dengan pemecahan masalah.
Seorang peneliti harus tepat dalam menentukan masalah, agar pemecahannya juga tepat dan
benar.
Kesalahan Umum Dalam Penemuan Masalah
1. Peneliti mengumpulkan data tanpa rencana atau tujuan penelitian yang jelas.
2. Peneliti memperoleh sejumlah data dan berusaha untuk merumuskan masalah penelitian sesuai
dengan data yang tersedia.
3. Peneliti merumuskan masalah penelitian dalam bentuk terlalu umum dan ambiguitas sehingga
menyulitkan interpretasi hasil dan pembuatan kesimpulan penelitian.
4. Peneliti menemukan masalah tanpa terlebih dulu menelaah hasil-hasil penelitian sebelumnya dengan
topik sejenis
5. Peneliti memilih masalah penelitian yang hasilnya kurang memberikan kontribusi terhadap
pengembangan teori atau pemecahan masalah praktis.
TERIMA KASIH
Download