Uploaded by Alit Suastika

MMI 543 A. A. AYU TIRTAMARA 2280611029 Mandiri

advertisement
TUGAS MATA KULIAH PERILAKU KEORGANISASIAN DAN KEPEMIMPINAN
LAPORAN PENGAMATAN DI APOTEK INDOBAT
Dosen Pengampu : Dr. Made Surya Putra, S.E., M.Si.
Oleh :
A. A. Ayu Tirtamara (NIM 2280611029)
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
LAPORAN PENGAMATAN PERILAKU KEORGANISASIAN DAN
KEPEMIMPINAN DI APOTEK INDOBAT
I. Perilaku Keorganisasian di Apotek Indobat
a. Individu dalam Organisasi: Konsep ini mencakup studi tentang karakteristik individu seperti
kepribadian, sikap, persepsi, motivasi, dan pengambilan keputusan dalam konteks
organisasi. Individu dalam organisasi di Apotek Indobat terdiri dari setiap pegawai maupun
pemilik dari Apotek Indobat. Sikap, persepsi, motivasi dan pengambilan keputusan di
Apotek Indobat akan dibahas di sub bab selanjutnya.
b. Kelompok dalam Organisasi: Konsep ini membahas bagaimana kelompok dalam organisasi
terbentuk, berinteraksi, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Kelompok di
Apotek Indobat dibentuk berdasarkan masing-masing shift kerja yang dibadi menjadi shift
pagi dan sore, dimana masing-masing kelompok tersebut bekerja sama untuk mencapai
tujuan yaitu meningkatkan penjualan sehingga apotek Indobat mendapat keuntungan.
c. Kepemimpinan dalam Organisasi: Konsep ini mempelajari bagaimana kepemimpinan
mempengaruhi perilaku individu dan kelompok dalam organisasi. Kepemimpinan dari di
Apotek Indobat sangat baik, ramah dan memperhatikan kebutuhan dari masing-masing
pegawainya.
d. Struktur Organisasi: Konsep ini membahas bagaimana struktur organisasi, seperti tata
kelola, budaya organisasi, dan peran dan tanggung jawab, mempengaruhi perilaku individu
dan kelompok dalam organisasi. Budaya organisasi di Apotek Indobat sangatlah
mengedepankan kekeluargaan dan sangat gemar bercanda dengan pegawai yang lainnya,
e. Konflik dan Negosiasi: Konsep ini membahas bagaimana konflik antara individu dan
kelompok dapat diatasi melalui negosiasi dan manajemen konflik. Apotek Indobat selalu
menerapkan diskusi untuk menyelesaikan apabila terjadi konflik di antara pegawainya.
II. Keragaman dalam Organisasi di Apotek Indobat
a. Surface-level diversity
Umur dari pegawai maupun pemilik Apotek Indobat bervariasi dengan rentang 19-40
tahun dengan jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Mayoritas pegawai di Apotek Indobat
adalah orang Bali dan beragama Hindu, namun ada beberapa yang beragama Islam. Pendidikan
dari pegawai nya pun beragam mulai dari diploma III farmasi hingga strata 1 apoteker. Untuk
kualifikasi pendidikan sendiri disesuaikan dengan posisinya di apotek, jika staf biasanya SMA
atau diploma III sudah boleh melamar, jika apoteker harus strata I apoteker. Untuk masa kerja
nya sendiri beraneka ragam tergantung dari tanggal mulai dia bekerja.
b. Deep-level diversity
Kemampuan dalam organisasi di Apotek Indobat merujuk pada keterampilan,
pengetahuan, dan keahlian yang dimiliki oleh karyawan untuk menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab mereka. Untuk pegawai di bagian pelayanan di depan sudah diberikan
pelatihan sehingga memiliki keterampilan yang baik dan ramah dalam melayani pembeli.
Pengetahuan dari masing-masing karyawan pun sudah di tes pada saat melamar pekerjaan dan
memang sudah memiliki pengetahuan yang baik terkait obat-obatan karena sebelumnya sudah
mengikuti pendidikan formal baik diploma III maupuun strata I.
Kepribadian dalam organisasi mencakup karakteristik, sikap, dan perilaku karyawan
dalam lingkungan kerja. Secara keseluruhan, sikap dan perilaku karyawan sangat baik dan
ramah dalam melayani pembeli. Pembelajaran dalam organisasi merujuk pada proses dimana
karyawan memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan pengalaman baru yang dapat
membantu mereka meningkatkan kinerja mereka di tempat kerja. Pegawai di Apotek Indobat
mengasah keterampilannya melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh apotek
maupun dari pengalaman baru saat melayani pembeli secara langsung.
III. Sikap dan Kepuasan Kerja di Apotek Indobat
a. Konsep Persepsi
Persepsi adalah proses dengan mana para individu mengatur dan menginterpretasikan
kesan - kesan sensoris mereka guna memberikan arti bagi lingkungannya. Karyawan apotek
Indobat tentunya memiliki persepsi yang berbeda dalam menginterpretasikan kondisi kerja
yang menyenangkan, pekerjaan yang menarik, gaji yang memadai, manajemen yang
pengertian, dan sebagainya. Diantara pegawai yang sesama staf, bisa jadi yang satu
menganggap gaji nya lebih dari cukup, sedangkan yang lainya bisa jadi merasa kurang karena
kebutuhan hidupnya lebih banyak. Diantara pegawai yang sesama staf, bisa jadi yang satu
menganggap kondisi lingkungan kerja sangat menyenangkan, sedangkan yang lainya bisa jadi
merasa cepat bosan dengan rutinitas pekerjaan yang monoton.
b. Konsep Sikap
Sikap dan persepsi penting dalam mempelajari perilaku organisasi karena perilaku
individu didasarkan pada persepsi mereka tentang kenyataan. Pegawai di Apotek Indobat yang
menganggap kondisi lingkungan kerja sangat menyenangkan cenderung lebih semangat dalam
bekerja, sedangkan pegawai yang menganggap kondisi lingkungan kerja nya biasa-biasa saja
cenderung tidak begitu semangat dalam bekerja.
c. Konsep Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah perasaan positif mengenai pekerjaan seseorang sebagai hasil
evaluasi dari karakteristik-karakteristiknya. Pegawai yang menganggap gaji nya lebih dari
cukup merasakan kepuasan kerja yang lebih besar dibandingkan pegawai lainnya yang merasa
gaji nya kurang banyak karena kebutuhan hidupnya lebih banyak.
d. Konsep tentang Stres
Penyebab stres (stressors) di tempat kerja bersumber dari: individu, kelompok,
organisasi, maupun faktor di luar lingkungan kerja. Pengamatan yang dilakukan di apotek
Indobat tidak ditemukan adanya stress kerja.
IV. Motivasi di Apotek Indobat
Motivasi menimbulkan semangat atau dorongan untuk mencapai tujuan tertentu.
Motivasi itu sendiri bisa bersifat internal dan eksternal. Motivasi internal adalah motivasi yang
berasal dari dalam diri individu dan biasanya bersifat lebih kekal, motivasi internal di pegawai
Apotek Indobat berasal dari dalam diri pegawai itu sendiri dan motivasi eksternal adalah
motivasi yang berasal dari luar diri individu yang bersifat sementara misalnya insentif dan
tunjangan hari raya yang lebih besar diberikan oleh pemilik apotek jika pegawai mampu
meningkatkan target penjualan di Apotek Indobat.
Proses timbulnya motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan,
dorongan, tujuan, dan imbalan. Jika dikaitkan dengan proses motivasi menurut Gibson, et.al
(2012), proses motivasi di Apotek Indobat terdiri dari beberapa tahapan yakni :
1. Munculnya suatu kebutuhan yang belum terpenuhi dimana pegawai di Apotek Indobat
merasa butuh penghasilan yang lebih banyak.
2. Pegawai di Apotek Indobat kemudian mencari cara-cara untuk memenuhi kebutuhan
tersebut.
3. Pegawai di Apotek Indobat mengarahkan perilakunya ke arah pencarian tujuan atau prestasi
dengan cara-cara lebih rajin bekerja dan memberikan pelayanan dengan lebih baik agar
pembeli yang membeli obat di apotek merasa puas dengan pelayanan yang diberikan yang
menyebabkan pembeli akan balik lagi ke Apotek Indobat untuk membeli obat. Hal ini bisa
membuat penjualan meningkat dan pegawai di Apotek Indobat diberikan insentif yang lebih
besar.
4. Penilaian prestasi dilakukan oleh pemilik apotek Indobat atas keberhasilan menaikkan target
penjualan.
5. Imbalan berupa insentif yang lebih besar diterima oleh pegawai di Apotek Indobat yang
berhasil menaikkan target penjualan.
V. Kelompok dan Kohesifitas di Apotek Indobat
Kelompok sebagai dua atau lebih individu, berinteraksi dan saling bergantung, yang
datang bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Robbins & Judge, 2013). Kelompok
formal di Apotek Indobat terdiri dari kelompok yang dibuat oleh keputusan manajerial yaitu :
a. Kelompok komando (command group) adalah kelompok yang ditentukan oleh bagan
organisasi, terdiri dari bawahan yang melapor langsung ke supervisor tertentu yaitu
kelompok pegawai di Apotek Indobat.
b. Kelompok tugas (task group) adalah kelompok yang dibentuk untuk menyelesaikan tugas
atau proyek tertentu. Pegawai di apotek Indobat dibagi menjadi beberapa kelompok jaga
yang terdiri dari shift pagi dan shift sore yang bertugas memberikan pelayanan kepada
pembeli.
Kelompok informal di apotek Indobat yaitu persahabatan di antara pegawai yang timbul
karena seringnya berinteraksi di lingkungan kerja. Biasanya pegawai-pegawai ini sering makan
bersama maupun jalan-jalan bersama.
Tahapan perkembangan kelompok di apotek Indobat :
1) Tahap Membentuk
Contohnya : pemilik membagi pegawai apotek Indobat menjadi beberapa kelompok shift
kerja.
2) Tahap mempeributkan
Adanya konflik terhadap perubahan jadwal shift kerja, dimana salah satu pegawai meminta
menukar jadwal jaga karena ada kegiatan pribadi yang menyebabkan tidak bisa bekerja.
3) Tahap Menyusun Norma
Pemilik menerapkan aturan bagi yang tukar shift jaga agar berdiskusi terlebih dahulu dengan
teman yang diajak tukar jadwal, jika sudah sepakat maka wajib melapor di grup whatsapp
yang telah dibuat, sehingga ada kejelasan siapa yang bertugas di hari itu.
4) Tahap mengerjakan
Kelompok shift melakukan tugas dan kewajiban sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
5) Tahap membubarkan
Pembubaran dengan cara menyusun ulang kelompok shift kerja dilakukan jika terdapat
konflik atau ketidak cocokkan antara individu di kelompok shift kerja tersebut.
Perilaku dan prestasi kelompok di apotek Indobat :
a. Peran
Apoteker penanggung jawab mampu berperan dalam mengontrol dan mengawasi dengan baik
masing-masing kelompok shift jaga dalam menjalankan tugasnya.
b. Norma
Norma pada saat melayani pembeli, pegawai di apotek Indobat tidak boleh berkata kasar dan
harus berpenampilan rapi dan bersih.
c. Kekompakan
Adanya hubungan baik antara pegawai yang satu dan lain, teman kerja yang saling mengerti
akan memotivasi satu sama lain untuk bekerja menetap di apotek Indobat.
Kohesifitas kelompok di apotek Indobat :
a. Kesamaan tujuan : memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan target penjualan
sehingga pegawai pun mendapat insentif dan tunjangan hari raya yang lebih besar.
b. Ukuran kelompok : kelompok shift kerja terdiri dari 2-3 orang dimana sengaja dibuat tidak
terlalu besar sesuai kebutuhan dan agar lebih kohesif dimana pegawai yang ada di satu
kelompok shift sangat akrab dan dekat satu sama lain karena seringnya ngobrol di sela-sela
pekerjaan.
VI. Konsep Komunikasi, Hambatan, dan Solusinya di Apotek Indobat
Komunikasi yang tejadi di Apotek Indobat dapat berlangsung di antara pemilik,
karyawan, dan juga customer dari apotek tersebut. Proses komunikasi antara pemilik dan
pegawai di apotek Indobat dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Proses komunikasi antara customer dan karyawan apotek Indobat dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
Komunikasi antar individu dalam kelompok yang berlangsung di Apotek Indobat terdiri dari :
a. Komunikasi lisan
 Komunikasi antara pegawai Apotek Indobat dengan customer saat memberikan
pelayanan.
 Komunikasi lisan saat pemilik Apotek Indobat merekrut pegawai baru & menjelaskan
tugas-tugas kepadanya.
 Komunikasi lisan antar pegawai saat melakukan operan shift di Apotek Indobat.
b. Komunikasi tertulis
 Customer membawa resep obat dari dokter untuk ditebus di Apotek Indobat
 Dalam situasi mendadak, terkadang komunikasi antar pegawai maupun komunikasi
antara pemilik dan pegawainya dilakukan melalui pesan singkat di aplikasi whatsapp.
 Pelaporan hasil penjualan yang diketik oleh pegawai untuk disampaikan kepada pemilik
Apotek Indobat.
c. Komunikasi nonverbal
 Ekspresi dan intonasi saat berbicara dengan sesama pegawai Apotek Indobat maupun
dengan atasan & customer mereka.
Komunikasi keorganisasian di Apotek Indobat
a. Komunikasi ke bawah (downward communication)
 Komunikasi antara pemilik dengan pegawai di Apotek Indobat
 Komunikasi antara apoteker dengan pegawai di Apotek Indobat
b. Komunikasi ke atas (upward communication)
 Pegawai melapor ke apoteker mengenai stok obat yang habis
 Apoteker melaporkan laporan penjualan ke pemilik apotek
c. Komunikasi ke samping (lateral communication)
 Komunikasi antar pegawai saat operan shift jaga di apotek
 Komunikasi antar pegawai saat menemukan kesulitan dalam bekerja
Hambatan terhadap komunikasi di Apotek Indobat dan cara mengatasi nya :
a. Emosi
Pada customer
yang kurang sabar terkadang meminta obat secara tergesa-gesa.
Solusinya : biasa nya diberi pemahaman bahwa butuh waktu untuk mempersiapkan obatnya
dengan pelan-pelan agar tidak terjadi kesalahan dalam pemberian obat.
b. Bahasa
Terkadang ada customer yang warga negara asing dan tidak bisa menggunakan Bahasa
Indonesia, sedangkan pegawai di Apotek Indobat kurang lancar dalam menggunakan Bahasa
Inggris. Solusinya : berkomunikasi dengan bantuan google translate.
VII. Keputusan dalam Organisasi di Apotek Indobat
Salah satu contoh pengambilan keputusan di apotek Indobat yaitu saat menentukan
apakah apotek akan tetap buka atau tutup di saat hari raya agama Hindu. Berikut ini merupakan
penjabaran proses pengambilan keputusannya :
1. Mendefinisikan masalah. Mengingat mayoritas pegawai di apotek Indobat beragama Hindu
dimana pada saat hari raya pasti memiliki kegiatan ibadah maupun kegiatan pribadi. Hal ini
menyebabkan kadang ada beberapa pegawai yang ingin ijin tidak bekerja.
2. Mengidentifikasi dan menimbang kriteria keputusan, misalnya menimbang langkahlangkah apa saja yang bisa diambil untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3. Menghasilkan alternatif. Pemilik apotek Indobat memberikan alternatif untuk tukar shift
jaga bagi pegawai yang berhalangan untuk bekerja di hari raya. Atau jika tidak bisa tukar
shift jaga, maka pegawai yang mau bekerja di hari raya diberi insentif tambahan.
4. Menilai semua alternatif pada masing-masing kriteria. Pemilik apotek Indobat menganalisis
dan menilai di antara semua alternatif di atas.
5. Menghitung keputusan optimal. Pemilik apotek Indobat menghitung seberapa optimal
keputusan yang diambil dalam alternatif di atas.
Berikut adalah beberapa tipologi pengambilan keputusan di apotek Indobat :
1. Pengambilan keputusan individual : Keputusan diambil oleh satu orang tanpa melibatkan
orang lain dalam organisasi. Contohnya : saat pembeli datang ingin membeli obat batuk,
pegawai di apotek Indobat memutuskan sendiri dalam memilih merk obat apa yang akan
diberikan kepada pembeli.
2. Pengambilan keputusan kelompok : Keputusan diambil oleh sekelompok orang dalam
organisasi melalui proses diskusi dan perdebatan. Contohnya : pada kasus tertentu, biasa
nya pegawai di apotek Indobat meminta pendapat rekannya atau apoteker penanggung
jawab dalam memilih obat yang akan diberikan ke pembeli.
3. Pengambilan keputusan partisipatif : Keputusan diambil melalui partisipasi dan kolaborasi
antara para pemimpin dan anggota organisasi. Contohnya : dalam pengambilan keputusan
apakah apotek Indobat akan tetap buka atau tutup di saat hari raya agama Hindu, pemilik
menanyakan kepada pegawai apakah tetap bisa bekerja.
Download