Sherlock Holmes dan Misteri Tiga Lencana Emas Sherlock Holmes dan sahabat setianya, Dr. John Watson, sedang duduk di ruang tengah 221B Baker Street, London. Malam yang dingin dan berkabut telah menghantarkan pesan misterius kepada Holmes. Sebuah amplop misterius tiba-tiba muncul di pintu mereka dengan tulisan tangan yang tidak dikenali. Saat Holmes membuka amplop itu, ia menemukan tiga lencana emas dengan angka yang diukir di dalamnya: 3, 13, dan 24. "Saya tidak pernah melihat lencana semacam ini sebelumnya, Watson," kata Holmes dengan ekspresi serius. "Misteri ini menarik." Holmes dan Watson segera memulai penyelidikan. Mereka menemukan bahwa nomor-nomor itu mungkin merujuk pada tanggal dan waktu tertentu. Setelah menyelidiki lebih lanjut, mereka menemukan bahwa tanggal 3, 13, dan 24 merujuk pada tanggal 3 Desember, 13 Desember, dan 24 Desember. Tanggal-tanggal itu juga merujuk pada tahun-tahun terpisah dalam sejarah London. Holmes mulai menggali arsip-arsip bersejarah dan menemukan bahwa tiga tanggal tersebut memiliki sesuatu yang sangat penting dalam sejarah kriminal London. Pada tanggal 3 Desember, ada pencurian besar-besaran di Bank of England yang terkenal. Pada tanggal 13 Desember, terjadi perampokan berdarah di distrik Timur, dan pada tanggal 24 Desember, seorang bangsawan terkemuka ditemukan tewas di rumahnya. Holmes dan Watson memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut. Mereka menemukan bahwa ketiga kasus tersebut memiliki kesamaan yang mencolok: tiga lencana emas dengan angka yang sama ditemukan di tempat kejadian. Holmes yakin bahwa ada keterkaitan antara kasus- kasus tersebut dan bahwa seseorang mencoba menyampaikan pesan kepada mereka. Setelah berbulan-bulan penyelidikan yang intensif, Holmes akhirnya berhasil mengungkap identitas pemilik lencana emas. Ternyata, itu adalah seorang penjahat jenius yang mencoba memberi petunjuk kepada Holmes tentang kejahatan-kejahatan yang pernah ia lakukan, seperti perampokan bank, perampokan berdarah, dan pembunuhan bangsawan. Penjahat tersebut ingin menguji kemampuan Holmes dan mengungkapkan kesombongan dirinya sendiri. Dengan cerdasnya, Holmes dan Watson berhasil menangkap penjahat tersebut dan membawanya ke hadapan hukum. Penjahat itu takjub dengan kecerdasan Holmes dan kemampuan detektifnya untuk menemukan pola dalam kejahatan-kejahatan tersebut. Misteri tiga lencana emas pun terpecahkan, dan London sekali lagi aman dari ancaman penjahat jenius. Sherlock Holmes dan Dr. Watson kembali ke 221B Baker Street, siap untuk menyambut misteri berikutnya yang mungkin datang. Arthur Chester Doyle