SIPSOP : Solusi Sabun Sehat Tanpa Zat Kimia. Latar Belakang 1. Menurut riset Kementerian Kesehatan, kesadaran masyarakat Indonesia akan kebersihan masih rendah. Hanya 20% dari total masyarakat Indonesia yang peduli terhadap kebersihan dan kesehatan . Dari 262 juta jiwa di Indonesia, hanya sekitar 52 juta orang yang memiliki kepedulian terhadap kebersihan lingkungan sekitar dan dampaknya terhadap kesehatan. 2. Peningkatan kebersihan badan dan kesehatan di indonesia masih perlu ditingkatkan menurut data BPS tahun 2011 jumlah Masyarakat indonesia yang terjangkit infeksi kulit dan gatal gatal sejumlah 2.175 jiwa , hal ini menunjukan bahwasanya penyakit infeksi kulit yang menular, masuk kedalam 10 besar kategori penyakit yang sering diderita masyarakat Indonesia. 3. Sabun cair mengandung bahan kimia seperti KOH (potassium hidroksida) dapat menimbulkan iritasi pada kulit yang sensitif , sehingga tidak semua sabun cair dapat digunakan oleh semua orang. 4. Degradasi penggunaan sabun berbahan dasar eco enzym yang Ramah Lingkungan. Beberapa eco enzym dirancang untuk mendekomposisi bahan-bahan organik secara alami. Hal ini membantu mengurangi dampak lingkungan dari residu sabun yang masuk ke saluran air. Metode 1. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium biologi FMIPA dan rumah produksi pada bulan Juni - Juli 2024. Bahan yang digunakan untuk pembuatan eco enzyme yaitu bahan organik sisa yang masih bagus, gula, air, dan alat yang digunakan wadah tertutup. 2. Pembuatan eco enzyme, pilah bahan organik yang masih segar, ukur dan timbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai formula bahan yang ditentukan, Masukkan air ke dalam wadah yang sudah disediakan dan larutan gula didalamnya, bahan organik dimasukkan ke dalam wadah lalu ditutup dengan rapat dan dijauhkan dari tempat yang terkena sinar matahari, fermentasi bahan selama 2-3 bulan, setelah fermentasi cairan diambil dengan saringan, kemudian sisihkan ampasnya. 3. Pembuatan sabun dilakukan dengan metode cold process yang merupakan metode alami pembuatan sabun dimana minyak atau asam lemak direaksikan dengan kaustik soda pada suhu ruang atau tanpa adanya proses pemanasan seperti halnya pada metode hot process. Metode ini dipilih karena dalam proses pembuatannya lebih mudah untuk diaplikasikan oleh masyarakat. 4. Dilakukan Uji Organoleptik dilakukan untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap aroma, warna, penampilan, kualitas pembersih, jumlah busa, kelembaban sabun, kesegaran sabun, kehalusan sabun, serta kekesatan sabun. Uji organoleptik dilakukan dengan 30 orang panelis untuk diminta menilai berdasarkan pada tingkat kualitas sabun dari yang sangat kurang, kurang, cukup, baik, hingga sangat baik pada kuisioner yang telah disediakan. Solusi/Ide (Produk) 1. Pengembangan produk sabun cair berbahan dasar eco enzym untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dan kebersihan masyarakat di Indonesia. 2. Melakukan uji organoleptik untuk memastikan apakah sabun berbahan dasar eco enzym layak edar di masyarakat , serta memiliki uji lab resmi untuk memastikan sabun layak digunakan oleh penderita gangguan kulit dan kulit sensitif. 3. Bahan jadi produk sabun ini berupa sabun cair karena lebih steril dan dapat meminimalisir penyebaran virus antar pengguna. Potensi Program 1. Ditinjau dari sumberdaya yang akan digunakan sebagai bahan dasar dari Eco-Enzyme, maka jika program kami didanai, hal yang akan kami lakukan dalam proses produksi adalah melengkapi produk dengan sertifikasi yang lengkap seperti sertifikasi halal, BPOM, dll. Hal ini berpotensi meningkatkan daya jual dan menciptakan rasa aman pada calon konsumen mengingat sertifikasi saat ini merupakan hal yang sangat vital diperhatikan oleh masyarakat dalam memilih produk yang akan mereka gunakan. Sertifikasi ini juga secara tidak langsung menjamin kualitas dan keamanan produk kami meskipun menggunakan bahan dasar dari bahan daur ulang yang ramah lingkungan. 2. Isu lingkungan dan kesehatan yang belakangan ini semakin menjadi perhatian berbagai kalangan membuka potensi yang besar bagi kami untuk berkembangnya produk ini mengingat bahwa produk kami menggunakan bahan baku daur ulang yang ramah lingkungan serta diproduksi dengan metode Eco-Enzyme yang juga ramah lingkungan sehingga hal ini meningkatkan daya tarik produk kami ketimbang produk - produk konvensional lainnya yang beredar di pasaran . Produk ini akan sangat menarik bagi anak - anak muda yang mayoritas mulai peduli dan tertarik terhadap isu - isu lingkungan dan kesehatan. Namun, tidak menutup juga potensi daya tarik produk kami bagi usia menengah oleh karena itu terbuka peluang bagi kami untuk melakukan marketing yang menarik lewat sosial media guna mengedukasi masyarakat dengan konten menarik seputar alasan produk kami sehingga menyempurnakan daya tarik serta exposure produk kami. 3. Dengan metode produksi yang eco-friendly serta proses produksi yang memperhatikan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) maka kami dapat memastikan pengolahan limbah yang efisien sehingga dapat meminimalisir dampak buruk terhadap lingkungan. 4. Strategi model bisnis kami fleksibel terhadap peluang B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Customer) . Strategi ini akan sangat menguntungkan kedepannya karena dapat membuka peluang bagi kami untuk dapat bekerja sama dengan berbagai perusahaan - perusahaan mulai dari yang kecil hingga besar, mengingat produk ini bisa ditawarkan kepada perusahaan tersebut sehingga bisa menjadi surplus untuk mendorong pengembangan produk kami di masa depan menjadikan peluang produk ini sangatlah besar dan universal.