Uploaded by Carla Sucita

AKUNTANSI FORENSIK - PPT KELOMPOK 3

advertisement
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
KELOMPOK 3
Jamal Manurung (2132150043)
Patmawati Malau (2132150044)
Anita Dian Pasaribu (2132150053)
Amelia Dian Ayu K. N. (2132150058)
BAB V
BAB I
APA ITU
AKUNTANSI
FORENSIK?
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
Definisi Akuntansi Forensik
Akuntansi Forensik adalah penerapan disiplin akuntansi dalam arti luas,
termasuk auditing, pada masalah hukum untuk penyelesaian hukum di
dalam atau diluar pengadilan, di sektor publik atau privat.
Akuntansi forensik dapat di praktikan dalam bidang yang luas :
1. dalam penyelesaian sengketa antarindividu
2. di perusahaan swasta dengan berbagai bentuk hukum, perusahaan
tertutup maupun yang memperdagangkan saham atau obligasinya
3. di perusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki negara
(BUMN, BUMD)
4. di departemen pemerintahan/kementerian, pemerintah pusat dan
daerah, badan legislatif, dan lain-lain.
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
Akuntan Forensik di Pengadilan
Di Indonesia, penggunaan akuntan forensik di sektor publik
lebih menonjol dari sektor privat karena jumlah perkara yang
lebih banyak di sektor publik.
Di sektor publik, para penuntut umum (dari kejaksaan dan KPK)
menggunakan ahli dari BPK, BPKP, dan Inspektorat Jenderal dari
Departemen yang bersangkutan.
Home
BAB I
BAB II
Sengketa
Sengketa dapat berupa :
1
Uang atau aset lain
Reputasi
2
Peluang Bisnis
Gaya Hidup
Hak Lainnya
3
BAB III
BAB IV
BAB V
Faktor yang dapat menentukan berhasil atau
gagalnya penyelesaian sengketa :
Berapa besar konsekuensi keuangan pada
pihak yang bersengketa
Seberapa jauh pertikaian pribadi, rasa iri atau
dendam antara pihak-pihak
Apakah penyelesaian sengketa ini akan
berdampak dalam penyelesaian kasus
serupa?
Seberapa besar dampak dari publisitas
negatif yang ditimbulkan
Seberapa besar beban emosional yang harus
ditanggung
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB V
BAB IV
Model Akuntansi Forensik
Akuntansi forensik adalah perpaduan antara
akuntansi, hukum, dan audit.
Ketika suatu audit umum diperoleh temuan audit,
tuduhan, atau keluhan, auditor bersikap reaktif ; ia
menanggapi temuan, tuduhan, atau keluhan
tersebut.
Akan tetapi jika hal itu mengarah adanya fraud,
auditor akan bereaksi terhadap temuan audit,
tuduhan, dan keluhan serta mendalaminya
dengan melaksanakan audit investigatif.
Hukum
Auditing
Akuntansi
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Segitiga Akuntansi Forensik
Perbuatan Melawan Hukum
Kerugian
Hubungan
Kausalitas
BAB V
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
FOSA DAN COSA
1
Fraud-Oriented Systems
Audit (FOSA) merupakan
kajian sistem yang
bertujuan untuk mengidentifikasi potensi
fraud secara umum.
2
Corruption - Oriented
Systems Audit (COSA)
merupakan kajian
sistem yang berfokus
pada korupsi.
BAB V
Home
BAB I
Sistematika FOSA
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB II
MENGAPA
AKUNTANSI
FORENSIK?
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
CORRUPTION PERCEPTIONS INDEX (CPI) 2023
Home
BAB I
GLOBAL CORRUPTION
BAROMETER (GCB) ASIA 2020
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB III
LINGKUP
AKUNTANSI
FORENSIK
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
PRAKTIK DI SEKTOR SWASTA
Gambaran umum mengenai lingkup akuntansi forensik di
sektor swasta atau sektor bisnis, menurut KAP Deloitte, salah
satu kantor akuntan peringkat teratas (the Big Four) memerinci
forensic services (jasa-jasa dibidang forensic)
Home
BAB I
BAB II
Jasa-jasa Di
Bidang Forensik
NO
BAB III
BAB IV
Praktik di Sektor Swasta
FORENSIC SERVICES
Jasa jasa Di Bidang Forensik
Analytic & Forensic Technology
Teknologi analitik dan forensik
2
Fraud Risk Management
Manajemen risiko terhadap fraud
3
FCPA Reviews and Investigations
FCPA-review dan Investigasi
4
Anti Money Laundering Services
Jasa Pencegahan Pencucian Uang
5
Whistleblower Hotline
Whistleblower Hotline
1
BAB V
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
Asset Recovery dan Expert Witness
Asset Recovery atau pemulihan kerugian dengan cara menemukan dan
menguasai kembali asset yang dijarah, misalnya dalam kasus korupsi,
penggelapan dan pencucian uang (money laundering)
Expert Witness, merupakan pemberian jasa forensic berupa
penampilan Ahli (expert witness) di pengadilan Negara-negara Anglo
Saxon begitu lazim.
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
Akuntan Forensik dikaitkan dengan Pegadaian
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
FRAUD DAN AKUNTANSI FORENSIK
Akuntansi forensic pada dasarnya menangani fraud. Oleh karena itu, para
akuntan forensic di AS menamakan diri mereka sebagai Association of Certified
Fraud Examiners yang disingkat ACFE. ACFE mempublikasikan penelitiannya
tentang fraud, seperti konsep Fraud Tree dan Report to the Nation. Dari temuan
ACFE mengenai hal-hal apa yang membantu terungkapnya fraud misalnya,
penyedia jasa forensic memanfaatkan jasa whistleblower.
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
Praktik di Sektor Pemerintahan
Sama dengan praktik di sektor swasta, perbedaannya adalah bahwa
tahap-tahap dalam seluruh rangkaian akuntansi forensic terbagibagi di antara berbagai lembaga dan keadaan politik serta macammacam kondisi lain yang akan memengaruhi lingkup akuntansi yang
diterapkan, seperti pendekatan hukum dan nonhukum.
Home
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
Akuntansi Forensik di
Sektor Publik dan Swasta
Untuk Indonesia, akuntansi forensic di sektor pulik jauh lebih
dominan dibandingkan dengan akuntansi di sektor swasta. Dalam
perekonomian yang didominasi sektor swasta, akan terlihat
kebalikannya.
BAB V
BAB IV
Atribut dan Kode Etik
Akuntan Forensik serta
Standar Audit Investigatif
Home
BAB I
BAB II
BAB IIII
BAB IV
BAB V
Atribut Seorang Akuntan Forensik
5 Nasihat kepada seorang auditor dalam melakukan investivigasi terhadap fraud:
1. Hindari pengumpulan fakta dan data yang berlebihan secara prematur
2. Fraud auditor harus mampu membuktikan “niat pelaku melakukan kecurangan”
(perpetrators intent to commit fraud)
3. “Be creative, think like a perpetrator, do not be predictable” seorang fraud
auditor harus kreatif, berpikir seperti pelaku fraud, jangan dapat ditebak
4. Auditor harus tahu bahwa banyak kecurangan dilakukan dengan
persekongkolan (collusion, conspiracy). Ada 2 macam persengkokolan yaitu
ordaniry conspiracy dan pseudo conspiracy.
5. Dalam memilih proactive fraud detection strategy (strategi untuk menemukan
kecurangan dalam investigasi proaktif), auditor mesti mempertimbangkan
apakah kecurangan dilakukan di dalam pembukuan atau diluar pembukuan.
Home
BAB I
BAB II
BAB IIII
BAB IV
BAB V
Karakteristik Seorang Pemeriksa Fraud
Seorang
pemeriksa
fraud
harus
mempunyai
kemampuan
mengumpulkan fakta-fakta dari berbagai saksi secara adil (fair), tidak
memihak (independent), sahis (mengikuti ketentuan perundangundangan), dan akurat, serta mampu melaporkan fakta-fakta itu
secara akurat dan lengkap.
Home
BAB I
BAB II
BAB IIII
BAB IV
Kualitas Akuntan Forensik
Kreatif
1
Rasa Ingin Tahu
2
Tak Menyerah
Akal Sehat
3
Business Sense
Percaya Diri
BAB V
Home
BAB I
BAB II
Standar Audit Investigatif
BAB IIII
BAB IV
BAB V
jika standar audit investigatif ada yang tidak dijalankan apakah masih
tetap berjalan dengan baik?
Standar adalah ukuran mutu. Akuntan publik memiliki Standar Profesi Akuntan Publik
(SPAP) yang memuat standar – standar audit, atestasi, pengendalian mutu, dll. Berikut
beberapa standar untuk melakukan investigasi terhadap fraud, yaitu:
1. Seluruh investigasi harus dilandasi praktik terbaik yang diakui
2. Kumpulkan bukti-bukti dengan prinsip kehati-hatian
3. Pastikan bahwa seluruh dokumentasi dalam keadaan aman dan jejak audit tersedia
4. Pastikan para investigator mengerti hak – hak asasi pegawai
5. Beban pembuktian ada pada yang menduga pegawainya melakukan kecurangan
dan pada penuntut umum yang mendakwa pegawai tersebut, baik dalam kasus
hukum administratif maupun hukum pidana.
6. Cakup seluruh substansi investigasi dan kuasai seluruh target yang sangat krisis
ditinjau dari segi waktu
7. Liput seluruh tahapan kunci dalam proses investigasi, termasuk perencanaan,
pengumpulan bukti dan barang bukti, wawancara, dll.
BAB V
TATANAN
KELEMBAGAAN
Home
BAB I
BAB II
DPR
DPD
MPR
DAERAH
BAB
BAB IIII
III
BAB V
BAB IV
MK
PRESIDEN
MA
KY
PEMDA - PEMDA
BPK
PUSAT
Home
BAB I
BAB II
BAB
BAB IIII
III
BAB IV
BAB V
lembaga Perwakilan Rakyat
( yang mempunyai hak bujet)
Pemerintah
( Pengelolah keuangan negara )
SAI
(Fungsi oversight)
SAI (Supreme Audit Institutions) adalah lembaga - lembaga di tingkat nasional
yang bertanggung jawab untuk mengaudit penerimaan dan belanja negara .
Tujuan utama SAI adalah mengawasi pengeolahan keuangan negara dan
kualitas serta kredibilitas pelaporan keuagan pemerintah.
Home
BAB I
BAB II
BAB
BAB IIII
III
BAB IV
BAB V
Lembaga Pemberantasan Korupsi
KPK adalah lembaga negara yang melaksanakan tugas dan wewenangnya
bersifat independen dan bebas dari ppengaruh kekuasaan manapun
Tugas dan wewenang KPK :
Melaksanakan Koordinasi
Melakukan Supervisi
Melakukan penyelidikan, penyidik dan penuntutan
Melakukan Pencegahan
Melakukan pemantauan (Monitoring)
Home
BAB I
BAB II
BAB
BAB IIII
III
BAB IV
Anti - Corruption Agencies
Ada 2 jenis ACA
1. Multi - Agency Model
2. Single - Agency Moodel
Indonesia menggunakan Multi -Agency moodel Memamfaatkan
lembaga lembaga penegak hukum yang suda ada ( seperti : Kepolisian,
Kejaksaan, Pengawas pasar modal, pengawas Perbankan, Lembaga
ombusman, dan lain lain
BAB V
Home
BAB I
BAB II
BAB
BAB IIII
III
BAB IV
Landskap Audit Pemerintahan
Pemeriksaan untuk audit “Eksternal”
Pengawasan untuk audit “Internal”
Beberapa Faktor yang melemahkan proses audit
BPK
Tidak adanya undang undang audit negaran modern
Departemen Keuangan, dan departemen departeman teknis
BAB V
-TERIMA KASIH-
Download