Uploaded by adillaputri45

Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Konten Youtuber Ternama di Indonesia Kaitannya dengan Kebijaksanaan dalam Bermedia Sosial

advertisement
Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Konten
Youtuber Ternama di Indonesia Kaitannya dengan
Kebijaksanaan dalam Bermedia Sosial
Irham Yurahmaji¹, Adilla Taufi Putri², Aulia Putri Irfani³
Institut Teknologi Bandung
Email: irham_yurahmaji@sbm-itb.ac.id
ABSTRAK
Kebutuhan akan teknologi sudah mencapai tahap ketergantungan karena manusia
sudah sangat terpengaruh dan tergantung pada teknologi dalam menjalankan
kehidupannya. Youtube adalah platform digital yang memberikan akses mudah untuk
membagikan aktivitasnya dan berinteraksi dengan sesama pengguna. Namun, kemudahan
dalam membagikan konten justru digunakan oleh beberapa orang untuk mencari perhatian
dan sensasi. Konten-konten tersebut tidak memberikan dampak positif bagi penontonnya
sehingga dapat berpengaruh pada pembentukan karakter seseorang dan kebijaksanaan
pengguna dalam menggunakan media sosial. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui bagaimana tanggapan dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap
konten sensasional serta dampaknya pada pembentukan karakter seseorang. Metode yang
dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskripsi kualitatif dengan melakukan
observasi pada konten-konten Youtube terkait serta studi literatur. Penelitian ini diharapkan
dapat memperluas wawasan masyarakat Indonesia untuk lebih bijak dalam memilah
tayangan di Youtube yang memberikan dampak positif.
Kata Kunci : teknologi, konten, karakter
ABSTRACT
The need for technology has reached the stage of dependence because humans are
deeply affected and dependent on technology to live their lives. Youtube is a digital
platform that provides easy access to sharing its activities and interacting with other users.
However, the convenience of sharing content is actually used by some to seek attention and
thrills. Such content does not have a positive impact on audiences and can influence
people's character creation and user wisdom in using social media. Therefore, the study is
done to find out how Indonesian respond and act on their sensational content and their
effect on creating character. The methodology used in this research is qualitative
description research by observing related youtube content and literature study. This
research will hopefully be able to further widen society’s insight in sorting out Youtube
content that have a positive impact.
Keywords : technology, content, character
1
PENDAHULUAN
Teknologi yang terus berkembang kini menjadi kebutuhan bagi manusia.
Hal ini menjadi alasan adanya ketergantungan, sehingga menjadi suatu keharusan.
Teknologi informasi dan komunikasi yang banyak digunakan memudahkan setiap
orang berinteraksi dengan orang lain di seluruh dunia. Internet yang menjadi sistem
jaringan telah menjadi media yang efektif dan efisien untuk menghubungkan
jaringan sosial dalam skala besar. Kegiatan yang biasa dilakukan saat ini, Sebagian
besar telah banyak menggunakan teknologi. Salah satu kegiatan yang saat ini
popular yaitu vlog dan daily activity yang dibuat untuk konten Youtube.
Youtube merupakan situs web yang telah ada sejak 14 Februari 2005. Situs
ini memberikan layanan berbagi video, sehingga orang lain dapat menonton dan
memberikan pendapatnya. Setiap orang dibebaskan membagikan video yang
mereka miliki dan berinteraksi dengan pengguna lain. Dengan adanya Youtube,
masyarakat dapat mudah mengakses informasi dari seluruh dunia. Di Indonesia,
Youtube telah banyak digunakan mulai dari instansi pemerintahan, kalangan artis,
hingga pelajar dan anak-anak. Selain sebagai sarana untuk memberikan informasi,
platform ini juga digunakan sebagai sarana pembelajaran dan berbagi cerita.
Masyarakat saat ini dapat dengan mudah berbagi aktivitasnya di Youtube. Kontenkonten yang diunggah di Youtube pun beragam, seperti konten pendidikan, film,
musik, kuliner, podcast, serta vlog yang saat ini banyak diminati oleh para kreator
konten di Indonesia.
Namun, kemudahan dalam membagikan konten di Youtube dapat
disalahgunakan beberapa orang untuk sekadar mencari perhatian dan sensasi saja.
Berbagai konten yang dinilai tidak memberikan dampak positif seperti konten
berbau SARA, plagiarisme, ujaran kebencian, pornografi atau konten-konten yang
merugikan orang lain banyak tersebar di Youtube. Youtube merupakan media yang
dapat digunakan semua orang, sehingga tak jarang orang berbondong-bondong
mendapatkan popularitas di Youtube dengan membuat konten yang merugikan
orang lain. Seringkali video-video yang menjadi trending di Indonesia justru
konten-konten yang cenderung bernilai negatif juga konten yang sengaja dibuatbuat atau yang sering disebut sebagai konten settingan.
Konten-konten tersebut marak digunakan seseorang untuk meraih
perhatian. Pakar media sosial sekaligus pendiri Drone Emprit, Fahmi Ismail
menyebut hal itu terjadi karena adanya keinginan orang untuk mendapatkan
perhatian. Konten-konten yang sensasional berpotensi mendapatkan atensi yang
lebih besar daripada konten yang biasa saja. Hal ini didukung dengan adanya
algoritma Youtube yang mengunggulkan konten-konten dengan interaksi pengguna
yang tinggi. Konten-konten sensasional cenderung mendapatkan atensi tinggi
karena dapat mendatangkan berbagai perdebatan dan perhatian dari publik sehingga
2
akan ditampilkan di urutan teratas tampilan Youtube. Sebaliknya, konten yang tidak
mengundang atensi dari pengguna akan diletakkan di bagian bawah meskipun
konten tersebut adalah konten yang bermanfaat seperti memberikan sebuah fakta,
ilmu pengetahuan, dan sisi positif lainnya.
Konten-konten sensasional tidak memberikan dampak positif bagi
penggunanya dan dapat berpengaruh pada pembentukan karakter seseorang dan
kebijaksanaan masyarakat Indonesia dalam menggunakan media sosial sebagai
tempat berekspresi. Tontonan audio visual di Youtube secara spontan lebih mudah
diserap oleh otak sehingga hal ini dapat mempengaruhi pembentukan karakter
seseorang. Oleh karena itu, penelitian ini disusun untuk melihat bagaimana
pengaruh konten Youtube terhadap karakter seseorang dan kebijaksanaannya dalam
bermedia sosial terutama dalam menyampaikan pendapat serta kritik di media
digital seperti Youtube.
TUJUAN
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
tanggapan dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap tayangan video yang
cenderung sensasional serta dampaknya pada pembentukan karakter seseorang.
Manfaat yang didapatkan setelah dilakukan penelitian ini adalah mengetahui bahwa
internet memiliki dampak positif serta negatif sehingga mampu lebih bijak dalam
memilah tayangan apa saja yang diperlukan untuk kebaikan diri sendiri. Selain itu,
hal ini bisa menjadi acuan bagi pemerintah maupun institusi lain dalam membuat
regulasi tentang pembatasan tayangan video yang dapat ditonton pada rentang umur
tertentu, serta kebijakan-kebijakan yang perlu dilakukan seperti penyortiran dan
pemantauan konten yang beredar di Youtube oleh pihak berwenang supaya
menciptakan lingkungan media digital yang sehat.
METODE
Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian deskripsi
kualitatif dengan melakukan observasi langsung pada konten-konten Youtube
terkait yang sesuai dengan tema dalam penelitian ini serta didukung oleh data-data
yang didapatkan dari lembaga survei di Indonesia untuk menambah informasi kami
dalam menyusun artikel ini. Metode penelitian deksripsi kualitatif ini dilakukan
berdasarkan studi kasus pada konten Youtuber ternama di Indonesia yang kemudian
ditinjau tanggapan serta perilaku pengguna Youtube di Indonesia pada konten
Youtuber tersebut. Selain itu, dilakukan studi literatur untuk mendukung hasil dan
pembahasan penelitian ini.
3
HASIL DAN PEMBAHASAN
Minat Masyarakat Indonesia Terhadap Platform Digital
Perkembangan teknologi saat ini berjalan sangat cepat. Berbagai lini
kehidupan tidak bisa dilepaskan dari teknologi, terutama media digital sebagai
tempat penyebaran informasi. Kebutuhan manusia akan teknologi sudah mencapai
tahap ketergantungan, artinya manusia sudah sangat terpengaruh dan tergantung
pada teknologi informasi dalam menjalankan kehidupannya. Pada awalnya,
perkembangan teknologi informasi hanya dikonsumsi oleh lembaga atau
perusahaan-perusahaan saja, namun sekarang semua orang dengan mudahnya
menggunakan teknologi untuk mengakses informasi. Sebelumnya, bentuk
komunikasi yang dilakukan masyarakat adalah bertemu langsung, namun dengan
perkembangan teknologi ini internet dipercaya sebagai media massa yang efektif
dan efisien bagi masyarakat di seluruh dunia untuk berkomunikasi. Internet dapat
menghubungkan semua orang dalam satu jejaring media saja tanpa harus bertemu
tatap muka. Kehidupan saat ini berubah, teknologi menjadi sesuatu yang tidak bisa
dihindari. Banyak lini pekerjaan yang saat ini sangat berkaitan dengan teknologi.
Berdasarkan data dari We Are Social x Hootsuite, terhitung pada bulan
Januari 2021 pengguna internet di Indonesia mencapai 202,6 juta jiwa,
dibandingkan dengan populasi Indonesia yaitu 274,9 juta jiwa, maka pengguna
internet di Indonesia mencapai 73,7% dengan 170 juta jiwa yang aktif pada media
sosial. Dalam data tersebut, ada kenaikan signifikan penggunaan internet dari bulan
Januari 2020 ke Januari 2021 meningkat sebanyak 15,5% atau sebesar 27 juta jiwa
dengan penambahan sebanyak 6,3% atau 10 juta jiwa yang aktif dalam media sosial.
Rata-rata penggunaan internet harian dari rentang usia 16 hingga 64 tahun adalah 8
jam 52 menit. Dari total pengguna internet di Indonesia, sebanyak 98,5% paling
banyak melakukan aktivitas menonton video online. Hal ini berbanding lurus
dengan data platform media sosial paling banyak digunakan di Indonesia pada
rentang usia 16 hingga 64 tahun dalam satu bulan terakhir adalah Youtube dengan
persentase sebesar 93,8%, disusul Whatsapp sebesar 87,7%, lalu di urutan ketiga
adalah Instagram dengan persentase 86,6% dari pengguna internet di Indonesia.
Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa Youtube sebagai platform audio
visual merupakan platform yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia.
Youtube adalah platform digital yang memberikan akses untuk membagikan
aktivitas maupun mengakses video dengan mudah. Youtube dapat mengumpulkan
pengguna dengan minat dan ketertarikan yang sama untuk berbagi informasi.
Youtube sebagai Media Platform Ideal dalam Berbagi Informasi
4
Youtube menjadi platform digital yang paling banyak digunakan oleh
masyarakat Indonesia. Berdasarkan data dari ComScore, ada lebih dari 93 juta
penonton unik berusia di atas 18 tahun yang menonton video di Youtube setiap
bulannya selama setahun terakhir. Motif seseorang dalam menggunakan Youtube
yang dikemukakan dalam jurnal Gary and Paul yang berjudul “Youtube User
Watching and Sharing the News: A Uses and Gratification Approach” dibagi
menjadi 4 indikator motif penggunaan Youtube, yaitu hiburan dan relaksasi,
hubungan antar pribadi, kebutuhan untuk mencari informasi, serta persahabatan
seperti untuk mengurangi rasa kesepian dan tidak merasa sendirian. Berdasarkan
data dari Indonesia Survey Center (ISC), alasan pertama seseorang menggunakan
internet adalah untuk mengakses media sosial, diikuti alasan untuk berkomunikasi
lewat pesan. Data dari Indonesia Survey Center (ISC) juga didapatkan konten
internet hiburan yang paling sering dikunjungi adalah menonton video online. Hal
ini menjadi sesuatu yang positif bagi Youtube sebagai platform dengan audio
visual. Youtube bisa digunakan sebagai media untuk mencari informasi,
membagikan aktivitas kesehariannya dalam vlog, membagikan konten-konten
hiburan seperti film, musik, kuliner, dapat menjadi media untuk bertukar pikiran
seperti podcast, konten-konten pendidikan, kesehatan, bahkan dapat menjadi media
untuk mempromosikan produk-produk supaya menarik minat masyarakat luas.
Dengan banyaknya jenis-jenis konten yang bisa diunggah, kini Youtube
berkembang menjadi platform untuk menghasilkan uang dengan membuat konten
yang menarik. Bahkan saat ini Youtuber menjadi pekerjaan yang menjanjikan
karena dapat menghasilkan uang yang cukup banyak jika terus melakukan
pembaruan-pembaruan konten yang digemari oleh masyarakat.
Youtube, menurut Content Operations Director Youtube Asia Pacific,
David Powell, adalah platform mesin pencari kedua terbesar di dunia setelah
Google dengan pengunjung bulanannya lebih dari 1 miliar orang. Tak heran jika
banyak orang yang mendadak terkenal melalui Youtube dengan konten-konten
uniknya. Youtube dapat membuat siapapun menjadi terkenal dengan mendorong
setiap kaum muda untuk berinovasi dan menciptakan suatu konten yang menarik
dan bermanfaat. Berbeda dengan media tradisional seperti TV, Youtube adalah
media komunikasi yang bersifat terbuka sehingga penonton-penonton di Youtube
dapat berkomunikasi langsung dengan para kreator. Misi Youtube adalah
memberikan kebebasan orang-orang untuk menyampaikan pendapat dan
menunjukkan dunia kepada semua orang. Hal ini menjadi positif jika setiap kreator
Youtube dapat memanfaatkan platform ini dengan positif, tidak hanya sekedar
untuk mencari sensasi saja. Pengguna Youtube juga diharapkan untuk bijak dalam
menggunakan media sosial supaya tidak mudah termakan oleh informasi yang
menyesatkan maupun konten-konten yang merugikan orang lain.
Analisis Konten Sensasional Youtube di Indonesia
5
Kebebasan dalam meng-Upload video di Youtube membuat banyak konten
yang beragam dan seakan tidak terbatas. Dari banyaknya konten tersebut terdapat
konten-konten sensasi yang dibuat oleh para Youtuber. Konten tersebut dibuat
untuk mendapatkan perhatian penonton yang nantinya diharapkan dapat
memperbanyak views, comment, dan subscribe. Hal tersebut akan menguntungkan
pemilik akun karena kita tahu bahwa iklan yang muncul dalam konten tersebut
memberikan penghasilan pada platform yang digunakan dan nantinya juga menjadi
penghasilan para Youtuber. Meskipun demikian, tidak sedikit dari konten tersebut
yang menimbulkan hujatan dan kecaman dari para penonton. Konten-konten
tersebut ada yang dianggap meniru konten youtuber lain, settingan, dan hanya untuk
menaikkan popularitas saja.
Salah satu konten yang menjadi kontroversi dan menuai hujatan masyarakat
adalah konten prank dari salah satu Youtuber ternama pada bulan September 2018.
Sebenarnya, maksud dari konten tersebut baik dan memiliki pesan moral, namun
pengemasannya kurang terlihat nyata, sehingga masyarakat menilai bahwa konten
tersebut hanya settingan. Karena banyaknya kritik yang sudah bermunculan,
pemilik konten memutuskan untuk menambahkan kata “settingan” pada judul
konten untuk meredam kontroversi. Hingga saat ini, konten tersebut sudah ditonton
oleh 16 juta pengguna Youtube, namun kolom komentarnya telah dinonaktifkan.
Maraknya konten sensasional yang ada di Indonesia baik dari kalangan
Artis hingga masyarakat biasa dan pelajar menandakan bahwa banyak orang yang
ingin berkarya, namun tidak semua orang peduli dengan isi dari konten tersebut.
Adanya keinginan untuk mendapatkan perhatian penonton dan popularitas
membuat para content creator berambisi untuk membuat konten yang aneh dan
bahkan ada juga yang bisa membahayakan nyawa mereka. Konten sensasional yang
mengarah ke penghinaan baik perorangan maupun kelompok juga menimbulkan
kegaduhan publik yang berujung pada hukum. Hal ini perlu menjadi pelajaran bagi
banyak Youtuber untuk tidak sembarangan dalam membuat konten.
Analisis Perilaku Pengguna Youtube Terhadap Konten Sensasional
Youtuber Indonesia
Perilaku rata-rata pengguna Youtube di Indonesia yang biasa mengakses
konten sensasional umumnya berusia remaja 12-25 tahun. Maraknya konten
sensasional membuat para remaja terpacu untuk mengikuti jejak Youtuber tersebut
dan meniru aksi mereka sayangnya, konten-konten sensasional dapat mengandung
bahaya tersendiri seperti aksi-aksi prank yang bisa membahayakan nyawa salah
satunya adalah pemuda dari Indonesia, menurut Liputan 6 pemuda yang baru
berulang tahun yang ke-21 mendapat kejutan spesial dari teman-temannya. Seperti
remaja pada umumnya, biasanya yang berulang tahun akan dikerjain dengan
berbagai hal konyol. Pemuda tersebut sendiri diikat teman-temannya di sebuah
6
tiang listrik sambil disirami dengan air. Sayangnya, terjadi korsleting pada tiang
listrik itu dan menyebabkan pemuda tersebut tersetrum. Teman-temannya tak sadar
saat pemuda tersebut mengalami kejang dan mengira ia cuma bercanda. Setelah
dilarikan ke rumah sakit, nyawa pemuda tersebut tetap tak tertolong dan akhirnya
tewas.
Konten sensasional tidaklah sepenuhnya buruk, ada konten sensasional
yang bertujuan untuk meningkatkan kepedulian sosial di masyarakat, namun
konten sensasional ada juga yang berdampak buruk bahkan membuat seseorang
kehilangan nyawanya, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam menjaga anakanak khususnya yang berusia dibawah 18 tahun dalam memilih konten yang dilihat
oleh anaknya, Youtube juga menyediakan perlindungan yang bisa diakses oleh
penggunanya untuk menghindari konten-konten yang cenderung berdampak tidak
baik sedangkan remaja berusia diatas 18 tahun harus sudah bijak dalam mencerna
konten-konten tersebut.
KESIMPULAN
Adanya peningkatan penggunaan internet menandakan adanya peningkatan
aktivitas masyarakat Indonesia. Aktivitas terbesar yang dilakukan adalah menonton
video online dengan platform Youtube menempati peringkat teratas, disusul
Whatsapp, dan yang ketiga Instagram. Dengan demikian, dapat diketahui bahwa
masyarakat memiliki minat tertinggi pada platform Youtube.
Indikator motif penggunaan Youtube yang tinggi yaitu sebagai hiburan dan
relaksasi, hubungan antar pribadi, kebutuhan untuk mencari informasi, serta
persahabatan. Youtube banyak digunakan sebagai sarana dalam mencari informasi,
berbagi konten hiburan, cerita dalam vlog, pembelajaran, kesehatan, dan promosi
produk. Karena banyaknya aktivitas yang dilakukan melalui platform ini, Youtube
semakin berkembang dan dapat menghasilkan uang. Lebih dari itu, seorang content
creator yang telah banyak membuat konten yang digemari masyarakat menjadi
idola baru dan banyak dikenal orang. Oleh karena itu, Youtube tidak hanya sekadar
platform yang memberikan kesenangan saja, namun juga bisa menjadi sumber
penghasilan dan tempat untuk berkarya.
Meskipun banyak hal positif yang bisa diambil dari adanya Youtube, namun
tidak semua konten yang ada di dalamnya dapat membuat semua orang tertarik.
Konten-konten yang hanya memberikan sensasi tidak jarang mendapatkan
komentar buruk. Sering kali dalam kolom komentar di video sensasi yang diupload,
masyarakat mengunggah komentar panas yang membuat orang lain bahkan pemilik
video terganggu. Hal ini merupakan dampak ketidakpuasan masyarakat terhadap
konten yang dibuat, sehingga untuk para content creator harus lebih baik dalam
menuangkan ide pembuatan video.
7
Perilaku masyarakat yang meniru konten-konten sensasi dari youtube dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain. Hal yang dianggap menyenangkan dan
menghibur dapat berubah menjadi musibah. Masyarakat perlu memikirkan dan
memahami baik buruknya konten yang dilihat. Konten sensasi membuat orang
penasaran dan tertarik untuk mencoba. Oleh karena itu, para content creator juga
harus memahami benar kreativitas mereka harus dapat berdampak baik bagi banyak
orang dan tidak selalu mengutamakan sensasi yang mengundang ketertarikan saja.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar,
A. (2018). EFEKTIVITAS YOUTUBE SEBAGAI MEDIA
PENYEBARAN INFORMASI (STUDI PADA SERAMBI ON TV).
APJII. (2020). Infografis Penetrasi & Perilaku Pengguna Internet Indonesia 2020.
Jakarta: Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia.
Dharmayanti, T. (2009). Tanggapan Masyarakat Pada Fenomena Media Youtube
Sebagai Trendsetter (Studi Kasus Video Tarian Harlem Shake).
Fadhal, S., & Nurhajati, L. (2012). Identifikasi Identitas Kaum Muda di Tengah
Media Digital (Studi Aktivitas Kaum Muda Indonesia di Youtube).
Isva, N. A. (2019). Personal Branding Youtuber Nomor Satu Di Indonesia.
Kemp,
Simon. DIGITAL 2021: INDONESIA. 11 Februari
https:/data/reportal.com/reports/digital-2021-indonesia.
2021.
Larasati, A. T., & Manalu, S. R. (2017). Dampak Menonton Vlog Terhadap
Perilaku Viewers Remaja (Studi Eksploratif Penonton Vlog).
Pertiwi, Wahyunanda Kusuma. Sejarah YouTube, Berawal dari Situs Kencan
Online
hingga
Dibeli
Google.
24
Februari
2021.
https://tekno.kompas.com/read/2021/02/24/15310057/sejarah-youtubeberawal-dari-situs-kencan-online-hingga-dibeli-google?page=all.
Rahmawan, D., Mahameruaji, J. N., & Alnashava, P. (2018). Potensi Youtube
Sebagai Media Edukasi Bagi Anak Muda. Retrieved from
https://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/article/view/11267/PDF
Setiadi, E. F., Azmi, A., & Indrawadi, J. (2019). Youtube Sebagai Sumber Belajar
Generasi Milenial.
Lisnawati, Yunia. Jangan Ditiru, 5 Aksi Iseng Ini Berujung Kematian. 24
September 2017. https://www.liputan6.com/citizen6/read/3105581/janganditiru-5-aksi-iseng-ini-berujung-kematian
8
Publish 27 April 2021
(PDF) Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Konten Youtuber
Ternama di Indonesia Kaitannya dengan Kebijaksanaan dalam Bermedia Sosial
(researchgate.net)
(PDF) Analisis Perilaku Masyarakat Indonesia Terhadap Konten Youtuber
Ternama di Indonesia Kaitannya dengan Kebijaksanaan dalam Bermedia Sosial |
Aulia Putri Irfani - Academia.edu
9
Download