MAKALAH PKBK PENGKAJIAN DATA KESEHATAN KEPERAWATAN Dosen Pengampu: Ns. Lima Florensia, M.Kes KELOMPOK 1 Halena Chandra Callista 2310711074 Maurine Rivalda Erlingga 2310711081 Joefunny Marshanda Putri Sakinah 2310711082 Zellda Nur S 2310711093 FAKULTAS ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 2024 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa rahmat bagi seluruh alam. Makalah ini merupakan upaya kami untuk menggali lebih dalam tentang salah satu aspek penting dalam praktik keperawatan, yaitu pengkajian kesehatan. Pengkajian kesehatan merupakan tahap awal dalam proses perawatan yang tidak hanya penting, tetapi juga krusial dalam menentukan intervensi selanjutnya bagi pasien. Dalam perkembangan dunia kesehatan, pengkajian kesehatan tidak lagi hanya melulu tentang pengumpulan data fisik, tetapi juga melibatkan aspek psikososial, budaya, dan lingkungan. Oleh karena itu, kami berusaha untuk merangkum berbagai konsep, teknik, dan metode dalam pengkajian kesehatan keperawatan dalam makalah ini. Adanya pengkajian kesehatan yang komprehensif dan terstruktur diharapkan mampu memberikan gambaran yang akurat mengenai kondisi kesehatan pasien, sehingga pelayanan yang diberikan dapat tepat sasaran dan holistik. Tentunya, dalam penyusunan makalah ini, kami tidak luput dari berbagai keterbatasan. Oleh karena itu, saran, kritik, dan masukan yang membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, serta inspirasi dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan turut berkontribusi dalam pengembangan ilmu keperawatan. Jakarta, 24 Februari 2024 Kelompok 2 2 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR 2 DAFTAR ISI 3 BAB 1 4 PENDAHULUAN 4 1.1 Latar belakang 4 1.2 Rumusan masalah 4 1.3 Tujuan penulisan 4 BAB II 5 PEMBAHASAN 5 A. Aplikasi proses keperawatan: Pengkajian sesuai dengan kasus 5 B. Penilaian terhadap hasil pengkajian keperawatan 5 C. Pengelompokkan data pengkajian berdasarkan metode pengambilan data, sumber data, dan tipe data 6 D. Interpretasi Data Pengkajian 8 BAB III 10 PENUTUPAN 10 KESIMPULAN 10 DAFTAR PUSTAKA 11 3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pengkajian kesehatan merupakan salah satu langkah awal yang sangat penting dalam proses keperawatan. Hal ini karena pengkajian merupakan upaya sistematis untuk mengumpulkan data tentang klien secara holistik, yang nantinya akan menjadi dasar bagi perencanaan dan pelaksanaan intervensi keperawatan yang efektif. Dalam konteks pengkajian keperawatan, penting untuk memperhatikan aplikasi proses keperawatan yang meliputi pengkajian, penilaian, pengelompokkan data, dan interpretasi data pengkajian. Dengan memperhatikan semua aspek tersebut, perawat dapat mengoptimalkan penggunaan proses keperawatan dalam pengkajian kesehatan, sehingga memberikan pelayanan yang berkualitas dan holistik kepada klien. 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana cara mengaplikasikan proses keperawatan pengkajian sesuai dengan kasus? 2. Bagaimana melakukan penilaian terhadap hasil pengkajian keperawatan? 3. Bagaimana cara mengelompokkan data pengkajian berdasarkan metode pengambilan data, sumber data, dan tipe data? 4. Bagaimana cara menginterpretasikan data pengkajian? 1.3 Tujuan penulisan 1. Mengetahui bagaimana cara mengaplikasikan proses keperawatan pengkajian sesuai dengan kasus. 2. Mengetahui bagaimana melakukan penilaian terhadap hasil pengkajian keperawatan. 3. Mengetahui bagaimana cara mengelompokkan data pengkajian berdasarkan metode pengambilan data, sumber data, dan tipe data. 4. Mengetahui bagaimana cara menginterpretasikan data pengkajian. 4 BAB II PEMBAHASAN A. Aplikasi proses keperawatan: Pengkajian sesuai dengan kasus Proses keperawatan adalah serangkaian tindakan yang sistematis yang dilakukan oleh perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan denngan melakukan pengkajian,menentukan diagnosa ,merencanakan tindakan, implementasi serta mengevaluasi hasil asuhan yang telah diberikan denga berfokus pada klien, berorintasi pada tujuan, serta setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan saling berhubungan. Pengkajian keperawatan adalah tahap dasar dari seluruh proses keperawatan dengan tujuan mengumpulkan informasi dan data-data pasien. Supaya dapat mengidentifikasi masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan. Pengkajian yang lengkap, akurat, sesuai kenyataan, kebenaran data sangat penting untuk merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan respon individu. Proses keperawatan merupakan alat bagi perawat untuk melaksanakan asuhan keperawatan yang dilakukan pada klien memiliki arti penting yakni dapat meningkatkan kemandirian pada perawat dalam melaksanakan tugasnya karena didaam proses keerawatan terhadap metode-metode ilmiah keperawatan yang berupa langkah-langkah proses keperawatan, dapat meningjatkan kepercayaan diri perawat dalam melaksanakan tugas, dapat meningkatkan kemampuan intelektual dan teknikal dalam tindakan keperawatan, dapat meningkatkan rasa tanggung jawab. Dalam melakukan pengkajian keperawatan ada lima tahapan kegiatan seperti yang telah kita sebutkan diatas yaitu pengumpulan data, analisis data, sistematika data, penentuan masalah dan dokumentasi data. Langkah-langkah pengkajian data yaitu, 1. Mepelajari riwayat pasien 2. Mengumpulkan data 3. Mengelompokkan data 4. Mendokumentasi data 5. Mengevaluasi data B. Penilaian terhadap hasil pengkajian keperawatan Menurut Ali (2009), Evaluasi yaitu penilaian hasil dan proses. Penilaian hasil menentukan seberapa jauh keberhasilan yang telah dicapai sebagai keluaran dari tindakan. Penilaian proses evaluasi dapat menentukan apakah terdapat kekeliruan dari setiap tahapan proses mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, tindakan, dan evaluasi itu sendiri. Meski tahap evaluasi terletak pada proses keperawatan yang terakhir, akan tetapi tahap evaluasi ini merupakan bagian integral pada setiap tahap proses keperawatan. Pengumpulan data perlu direvisi untuk menentukan kecukupan data yang telah dikumpulkan dan kesesuaian perilaku yang observasi. 5 Pada tahap dokumentasi pencatatan tidak dilakukan secara lengkap sesuai dengan tindakan yang dilaksanakan. Pencatatan dilakukan kurang jelas dan sangat ringkas, sehingga kadang kurang mampu untuk mendukung merumuskan masalah. Selain itu, setiap melakukan tindakan tidak selalu ditulis nama jelas, paraf dan tanggal serta jam dilaksanakannya tindakan. Untuk mengetahui seberapa jauh hasil dari tindakan keperawatan yang telah diberikan oleh perawat, perawata harus melakukan penilaian keberhasilan dari evaluasi keperawatan. Bentuk evaluasi menurut Deswani (2009) sebagai berikut: 1. Evaluasi struktur Evaluasi struktur selalu difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan boleh perawat. Aspek lingkungan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. 2. Evaluasi proses Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dalam menjalankan tugasnya memberikan asuhan keperawatan dan apakah perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai wewenang. Dalam melaksanakan proses keperawatan yang terakhir ini yaitu evaluasi keperawatan, perawat dapat menjalankan evaluasi dengan melakukan penilaian keberhasilan dari tindakantindakan proses keperawatan yang telah diberikan kepada klien, untuk mengetahui apakan tujuan dari pemberian asuhan keperawatan tersebut sudah memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan pemberian asuhan keperawatan. C. Pengelompokkan data pengkajian berdasarkan metode pengambilan data, sumber data, dan tipe data Metode pengumpulan data dapat dilakukan dengan komunikasi yang efektif dengan mewawancarai pasien, observasi, dan melakukan pemeriksaan fisik. Tipe data 1. Data Subjektif Adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, perasaan, ide klien tentang status kesehatannya. Misalnya tentang nyeri, perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustrasi, mual, perasaan malu. 2. Data Objektif Adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera (lihat, dengar, cium, raba) selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran. Karakteristik Data 1. Lengkap Data yang terkumpul harus lengkap guna membantu mengatasi masalah klien yang adekuat. Misalnya klien tidak mau makan selama 3 hari. Perawat harus mengkaji lebih dalam mengenai masalah klien tersebut misalnya dengan menanyakan hal-hal sebagai berikut: apakah tidak mau makan karena tidak ada nafsu makan atau disengaja? Apakah karena adanya perubahan pola makan atau hal-hal yang patologis? Bagaimana respon klien mengapa tidak mau makan. 6 2. Akurat dan nyata Untuk menghindari kesalahan, maka perawat harus berfikir secara akurat dan nyata untuk membuktikan benar tidaknya apa yang didengar, dilihat, diamati dan diukur melalui pemeriksaan ada tidaknya validasi terhadap semua data yang mungkin meragukan. Apabila perawat merasa kurang jelas atau kurang mengerti terhadap data yang telah dikumpulkan, maka perawat harus berkonsultasi dengan perawat yang lebih mengerti. 3. Relevan Pencatatan data yang komprehensif biasanya menyebabkan banyak sekali data yang harus dikumpulkan, sehingga menyita waktu dalam mengidentifikasi. Kondisi seperti ini bisa diantisipasi dengan membuat data komprehensif tapi singkat dan jelas. Dengan mencatat data yang relevan sesuai dengan masalah klien, yang merupakan data fokus terhadap masalah klien dan sesuai dengan situasi khusus. Sumber data 1. Sumber data primer Klien adalah sumber utama data (primer) dan perawat dapat menggali informasi yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien. 2. Sumber data sekunder Jika klien mengalami gangguan keterbatasan dalam berkomunikasi atau kesadaran yang menurun, misalnya klien bayi atau anak-anak, atau klien dalam kondisi tidak sadar. Informasi dapat diperoleh melalui, ● Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya. Catatan kesehatan terdahulu dapat digunakan sebagai sumber informasi yang dapat mendukung rencana tindakan perawatan. ● Riwayat penyakit. Pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan merupakan riwayat penyakit yang diperoleh dari terapis. Informasi yang diperoleh adalah hal-hal yang difokuskan pada identifikasi patologis dan untuk menentukan rencana tindakan medis. ● Konsultasi Kadang terapis memerlukan konsultasi dengan anggota tim kesehatan spesialis, khususnya dalam menentukan diagnosa medis atau dalam merencanakan dan melakukan tindakan medis. Informasi tersebut dapat diambil guna membantu menegakkan diagnosa. ● Hasil pemeriksaan diagnostik Seperti hasil pemeriksaan laboratorium dan tes diagnostik, dapat digunakan perawat sebagai data objektif yang dapat disesuaikan dengan masalah kesehatan klien. Hasil pemeriksaan diagnostik dapat digunakan membantu mengevaluasi keberhasilan dari tindakan keperawatan. ● Perawat lain Jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya, maka perawat harus meminta informasi kepada perawat yang telah merawat klien sebelumnya. Hal ini untuk kelanjutan tindakan keperawatan yang telah diberikan. ● Kepustakaan Untuk mendapatkan data dasar klien yang komprehensif, perawat dapat membaca literatur yang berhubungan dengan masalah klien. Memperoleh 7 literatur sangat membantu perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang benar dan tepat. D. Interpretasi Data Pengkajian Perawat dapat melakukan interpretasi data pengkajian dengan melakukan pemeriksaan secara fisik seperti palpasi, perkusi, inspeksi, dan auskultasi. Juga pemeriksaan, 1. Head-To-Toe KU, TTV, kepala, wajah, mata, telinga, hidung, mulut & tenggorokan, leher, dada (paru & jantung), abdomen, ginjal, genetalia, rectum, ekstrimitas, punggung, neurologi. 2. Pemeriksaan ROS (Review Of System) KU, TTV, Sistem pernafasan, Sistem Cardiovascular, Sistem Persyarafan, Sistem perkemihan, Sistem pencernaan, Sistem muskuloskeletal, Sistem integument, Sistem reproduksi. 3. Pemeriksaan ROM (Range Of Motion) Memeriksa mobilitas gerakan pada tubuh pasien. Perawat juga dapat melakukan interpretasi data pengkajian dengan melakukan wawancara, observasi langsung, dan berkomunikasi dengan efektif. 1. Wawancara Menanyakan atau tanya jawab yang berhubungan dengan masalah yg dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yg direncanakan. Tujuan wawancara adalah - Mendapatkan informasi yang diperlukan dalam mengidentifikasi dan merencanakan tindakan keperawatan. - Meningkatkan hubungan perawat klien dalam komunikasi. - Membantu klien untuk memperoleh informasi dan berpartisipasi dlm identifikasi masalah dan tujuan. - Membantu perawat utk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap pengkajian. 2. Observasi Mengamati perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. - Sight : Kelainan fisik, perdarahan, terbakar, menangis, dll. - Smell : Alkohol, darah, faeces, medicine, urine, dll. - Hearing : Tekanan darah, batuk, menangis, ekspresi nyeri, HR, ritme. 3. Komunikasi Keperawatan Suatu proses yang komplek dan perlu kemampuan keterampilan komunikasi dan interaksi. Beda dengan tipe interview dengan umum. Komunikasi keperawatan difokuskan pada identifikasi respon klien yang mungkin bisa diobati melalui tindakan keperawatan. Unsur-Unsur penting dalam mendengarkan secara aktif: - Memperhatikan pesan yg disampaikan dan menghubungkannya dengan yang sedang dipikirkan. - Mengurangi hambatan-hambatan. - Posisi duduk yg sesuai (berhadapan, jarak yg sesuai, cara duduk, dll). - Menghindarkan terjadinya interupsi. - Mendengarkan penuh dengan perasaan terhadap setiap yang dikatakan klien. 8 - Memberikan kesempatan kepada klien. Hambatan saat berkomunikasi ada secara Internal dan Eksternal. a. Secara Internal: - Pandangan atau pendapat klien berbeda dengan persepsi klien. - Cara bicara klien atau penampilan yang berbeda. - Klien dalam keadaan cemas atau nyeri. - Klien merasa tidak senang dengan perawat. - Perawat berpikir suatu hal yang lain. - Perawat sedang merencanakan pertanyaan berikutnya. - Perawat merasa terburu-buru. - Perawat sangat gelisah atau menggebu-gebu dalam bertanya. b. Secara Eksternal - Suara yang gaduh dari peralatan, pembicaraan, TV, radio, dll. - Kurang kerahasiaan. - Ruangan atau tempat yang tidak memadai untuk berbicara. - Adanya interupsi atau pertanyaan dari staf perawat lainnya. 9 BAB III PENUTUPAN KESIMPULAN Pengkajian kesehatan keperawatan merupakan fondasi penting dalam aplikasi proses keperawatan, yang esensial untuk menghasilkan asuhan keperawatan yang berkualitas, individualisasi, dan berfokus pada pasien. Proses ini dimulai dengan pengkajian yang teliti dan terperinci, disesuaikan dengan kasus spesifik pasien, untuk mengumpulkan data yang relevan dan komprehensif. Pengkajian ini melibatkan penggunaan berbagai metode pengambilan data, termasuk wawancara, pemeriksaan fisik, dan review rekam medis, yang memungkinkan perawat untuk mengumpulkan data subjektif dan objektif dari berbagai sumber. Setelah data terkumpul, penilaian terhadap hasil pengkajian keperawatan dilakukan untuk mengidentifikasi masalah atau kebutuhan pasien. Ini melibatkan analisis kritis terhadap data yang dikumpulkan untuk menentukan prioritas masalah keperawatan yang harus ditangani. Pengelompokkan data berdasarkan metode pengambilan, sumber, dan tipe data memudahkan dalam penyusunan rencana asuhan yang terstruktur dan terorganisir, memastikan bahwa semua aspek kebutuhan pasien ditangani secara efektif. Interpretasi data pengkajian merupakan tahap kunci, di mana informasi yang dikumpulkan diinterpretasikan untuk membuat diagnosa keperawatan. Proses ini memerlukan pemahaman mendalam tentang hubungan antara data yang dikumpulkan dan potensi masalah kesehatan, memungkinkan perawat untuk merencanakan intervensi yang tepat dan berbasis bukti yang menargetkan masalah spesifik pasien. 10 DAFTAR PUSTAKA Bawaulu, T. (2019) ‘Data-Data Dan Teknik Yang Digunakan Pada Pengkajian Dalam Proses Keperawatan’, Dokumentasi Proses Keperawatan, 3(1), p. 2. Mardiani, R. (2019) ‘Penilaian Keberhasilan Dan Bentuk Evaluasi Keperawatan’, 2, pp. 12–20. Rambe, F.A. (2019) ‘Tujuan Dan Tahapan Pengkajian Dalam Proses Keperawatan’, Ilmu Keperawatan, (181101026), p. 4. Available at: https://osf.io/59jbz/download/?format=pdf. Rizal, L.K. (2019) ‘Tujuan Dan Tahapan Pengkajian Dalam Proses Keperawatan’, Ilmu Keperawatan, p. 4. Available at: https://osf.io/59jbz/download/?format=pdf. Sembiring, D.M. (2014) ‘Pengaplikasian Dan Manfaat Proses Keperawatan’, Jurnal keperawatan, (1), p. 17. Syafitri, E.Y. (2019) ‘Tahapan dalam Menentukan Diagnosa pada Proses Asuhan Keperawatan’. Ismail, Rita. (2024). PPT Pengkajian Keperawatan. Jakarta: UPNVJ. 11