BUKU INFORMASI MENGUKUR DENGAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR LOG.OO02.005.01 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN KERJA Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan 2015 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 DAFTAR ISI DAFTAR ISI -------------------------------------------------------------------------------------- 1 BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------ 3 A. Tujuan Umum --------------------------------------------------------------------- 3 B. Tujuan Khusus -------------------------------------------------------------------- 3 BAB II MENGGUNAKAN BERMACAM-MACAM ALAT PENGUKUR UNTUK MENGUKUR/ MENENTUKAN DIMENSI ATAU VARIABEL ------------------------- 4 A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Menggunakan Bermacammacam Alat Pengukur untuk Mengukur/ Menentukan Dimensi atau Variabel. ---------------------------------------------------------------------------- 4 1. Membedakan Sistem Pengukuran ----------------------------------------- 4 2. Unit Pengukuran dan Konversi -------------------------------------------- 9 3. Penggunaan Alat Ukur ------------------------------------------------------ 16 B. Ketrampilan yang diperlukan dalam Menggunakan Bermacammacam Alat Pengukur untuk Mengukur/ Menentukan Dimensi atau Variabel ----------------------------------------------------------------------------- 29 C. Sikap Yang Diperlukan Dalam Menggunakan Bermacam-macam Alat Pengukur untuk Mengukur/ Menentukan Dimensi atau Variabel----- 29 BAB III MEMELIHARA ALAT-ALAT PENGUKUR --------------------------------------------- 48 A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memelihara Alat-alat Pengukur ------------------------------------------------------------------------- 48 1. Perawatan Alat Ukur secara Umum --------------------------------------- 48 2. Perawatan Jangka Sorong -------------------------------------------------- 48 3. Perawatan Mikrometer ------------------------------------------------------ 48 4. Perawatan Dial Indikator --------------------------------------------------- 48 B. Keterampilan yang Diperlukan dalam Memelihara Alat-alat Pengukur --------------------------------------------------------------------------- 48 C. Sikap Kerja yang Diperlukan dalam Memelihara Alat-alat Pengukur ----- 48 DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------- 50 A. Dasar Perundang-undangan ---------------------------------------------------- 50 Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 1 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 B. Buku Referensi ------------------------------------------------------------------- 50 C. Majalah atau Buletin -------------------------------------------------------------- 50 D. Referensi Lainnya ----------------------------------------------------------------- 50 DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN --------------------------------------------------- 50 A. Daftar Peralatan/Mesin ----------------------------------------------------------- 50 B. Daftar Bahan ----------------------------------------------------------------------- 50 Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 2 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu mengukur dengan menggunakan alat ukur. B. Tujuan Khusus Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi menerapkan komunikasi di tempat kerja guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Menggunakan bermacam-macam alat pengukur untuk mengukur/menentukan dimensi atau variabel; 2. Memelihara alat-alat pengukur. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 3 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 BAB II MENGGUNAKAN BERMACAM-MACAM ALAT PENGUKUR UNTUK MENGUKUR/ MENENTUKAN DIMENSI ATAU VARIABEL A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Menggunakan Bermacam-Macam Alat Pengukur Untuk Mengukur/ Menentukan Dimensi Atau Variabel 1. Sistem Pengukuran Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh karenanya pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda kerja merupakan produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari produksi yang dihasilkan. Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah pengetahuan teknik untuk melakukan pengukuran atas bagian-bagian dan suatu benda hasil produksi, baik mengukur dimensi ataupun sifat geometris, berat, temperatur, kekerasan dari suatu produk atau parts mesin dengan alat dengan cara yang tepat, sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai hasil yang paling dekat dengan ukuran sesungguhnya. a. Klasifikasi Pengukuran Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya pengetahuan dan kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan kemampuan untuk membedakan berbagai sistem pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris benda yang akan diukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam bidang teknik harus mengetahui teknik pengukuran yang mempunyai ruang Iingkup tentang bagaimana cara menggunakan alat ukur dengan benar dan pengetahuan lain yang berkaitan erat dengan masalah pengukuran. Hanya saja penggunaan alat ukur tersebut juga akan dipengaruhi oleh berbagai hal diantaranya : - Besar benda yang akan diukur, - kondisi (fisik) benda yang akan diukur, - posisi benda yang akan diukur, - Tingkat ketelitian yang direncanakan Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 4 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 - efesien - dsb Dalam prakteknya pengkuran dapat diklasifikasikan antara lain ; - Panjang - Berat - Temperatur - Sudut - Kerataan 1) Mengukur Panjang Bagian yang termasuk pada klasifikasi pengukuran panjang adalah; - diameter - tebal - tinggi - lebar - melingkar. - Bidang. Untuk mengukur panjang dapat digunakan beberapa alat ukur, seperti: mistar baja, meteran gulung, jangka sorong, jangka kaki, jangka bengkok, pengukur ketinggian, dan alat ukur lainnya. Alat ukur ini termasuk pada pengukuran langsung. Dimana hasil pengukurannya dapat dibaca langsung pada alat ukur tersebut. Semua alat ukur tersebut hanya dibedakan oleh kapasitas alat ukur dan bentuk benda yang akan diukur. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 5 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 1: Penggaris panjang 6 inchi, 12 inchi, 30 milimeter Gambar 2: Meteran guilung dengan panjang 5 meter Gambar 3 : Vernier Caliper (Jangka Sorong) Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 6 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 4 : Mikrometer dengan kapasitas ukur 0 – 25 mm 2) Mengukur Berat Gambar 5 : Neraca pengukur berat Banyak tipe yang digunakan dalam mengukur berat suatu benda pembacaan skala secara digital maupun secara manual. Demikian juga halnya dalam menghitung suatu berat benda juga tergantung kepada dimensi benda yang diukur dan kapasitas dari alat ukur tersebut. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 7 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 3) Mengukur Temperatur Gambar 6 : Termometer Pengukuran temperatur dapat digunakan termometer atau alat yang sejenisnya. Alat ini dalam pembacaannya tidak memerlukan suatu teknik yang khusus. 4) Pengukur kerataan (Straiht gauge) Gambar 7 : Pengukur kerataan Pengukur kerataan (Straiht gauge) digunakan Dial Indicator untuk mengukur perbedaan ketinggian/set up mesin dan juga dapat digunakan untuk mengukur kerataan. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 8 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 5) Mengukur Sudut (Angle Measure) Gambar 8 : Busur derajat Busur sudut (Protractor ) digunakan untuk menandai/mengukur suatu sudut atau kemiringan benda kerja. Alat lain yang juga dapat digunakan yaitu kombinasi set (vernier, Protractor) 2. Unit Pengukuran dan Konversi Sistem pengukuran yang digunakan khususnya dalam bidang teknik adalah sistem matrik dan ada juga yang menggunakan sistem imperial (pembagaian dalam satuan Inggeris) khususnya pengukuran panjang, berat, dan temperatur. Dasar dari unit pengukuran dalam bidang keteknikan adalah: Besaran metrik imperial Panjang meter (m) feet Temperatur Celcius (oC) Fahtenheit Berat kilogram (kg) pound a. Panjang Mengukur panjang suatu benda merupakan pengukuran yang dimulai dengan menarik garis dari sutu titik ke titik ke dua dengan lurus atau dapat dikatakan suatu garis lurus. Jika pengukuran yang dilakukan terhadap garis tengah lingkaran atau diameter pada adasarnya adalah menarik garis lurus dari sisi pertama ke sisi yang lain Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 9 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik diameter Kode Modul LOG.OO02.005.01 PANJANG (panjang) Dalam sistem matrik unit yang sering digunakan dalam ilmu teknik dalam mengukur panjang adaah milimeter (mm ). Dimana 1000 mm sama dengan I m 1000 mm = 1 m Jika pengukuran yang sangat panjang satuan yang digunakan adalah kilometer. Dimana 1000 meter sama dengan satu kilometer. 1000 m = 1 km Pada sistem Imperial, feet merupakan satauan yang digunakan untuk mengukur panjang dalam bengkel (workshop) dan sebagian industri pemesinan. Pengukuran panjang yang ukuran pendek digunakan satuan inchi (in atau “) 12” = 1 ft Satuan lain yang digunakan dalam pengukuran panjang dalam sistim imperial adalah yard (yd) dan mile 3 ft = 1 yd 5280 ft = 1 mile Satuan yang digunakan dalam satuan metrik dan imperial dapat dihitung dengan sistim konversi faktor. Beberapa bengkel (workshop) teknik untuk memudahkan dalam menerjemahkan/pembacaan ukuran digunakan tabel konversi. Dalam prakteknya konversi antara ukuran metrik ke ukuran imperial atau sebaliknya, hasil konversi untuk metrik digunakan dua angka di Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 10 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 belakang koma sedangkan untuk imperial digunakan 3 angka di belakang koma. Untuk konversi milimeter ke inchi, I in = 25,4 mm Konversi 10 mm ke inchi. 10 mm : 25,4 = 0,394” Konversi 44,45 mm ke dalam satuan inchi, 44,45 mm : 25,4 = 1,75” Konversi 2” ke mm 2” X 25,4 = 50,8 mm Pengukuran yang menggunakan satuan imperial ukuran yang ditulis sering menggunakan bilangan pecahan seperti 1 2 ” jika ukurannya kurang dari satu. Ukuran pada satuan inchi ditulis tidak menggunakan bilangan berkoma/desimal tetapi dengan bilangan pecahan. Konversi 3 inchi ke bialangan desimal 8 3 : 8 = 0,375 “ Jika ukuran bilangan bulat dengan pecahan ( contoh 11/2 “). Untuk memudahkan dalam konversi bilangan ini dapat dilakukan dengan cara menjadikan bilangan pecahan kedalam bilangan berkoma. Contoh: Konversi 111/16” ke dalam mm Penyelesaian; 11 /16” 11 : 16 = 0,688” 111/16” = 1,688” 1,688” X 25,4 = 42,88 mm Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 11 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Konversi feet ke meter dan milimeter, 1 m = 3,2808 ft 3’ : 3,2808 = 0,91441 m = 914,41 mm Bentuk konversi yang sering digunakan dalam bengkel (workshop) adalah bengan cara memisahkan konversi antara bilangan bulat dengan bilangan pecahan Contoh; Konversi 21/2” ke dalam Inchi Penyelesaian; 1 /2” 2” = 12.7 mm = 50,8 mm 21/2” = 63,50 mm Konversi 12,54 mm ke inchi Penyelesaian; 10 mm = 0,3937” 2 mm = 0,0787” 0,54 mm = 0,0213” 12,54 mm = 0,4937” Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 12 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Tabel: Konversi bilangan desimal, pecahan dalam milimeter dan inchi Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 13 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 b. Temperatur Pengukuran temperatur satuan yang digunakan dalam satuan metrik adalah Celcius (0C). Sistim imperial satuan yang digunakan adalah Fahrenheit (oF). Pada sistim metrik temperatur sering juga disebut skala perseratus. Celcius dan skala perseratus simbol yang digunakan sama. Konversi 0C ke 0F (0C x 9 ) + 32 = 0F 5 Konversi 0F ke 0C (0F – 32) X 5 0 - C 9 Contoh; Konversi 350C ke 0F (0C x 9 ) + 32 = 0F 5 (35 x 9 ) + 32 = 0F 5 63 + 32 = 0F 65 = 0F Konversi 1980F ke 0C (0F – 32) X 5 = 0C 9 (189 – 32) X 5 = 0C 9 166 X 5 = 0F 9 92,2 = 0F Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 14 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 c. Berat Satuan untuk mengukur/menimbang berat yang digunakan dalam sistem metrik adalah gram (g), kilogram (kg), dan ton. Konfersi gram ke kilogram dan kilogram ke ton adalah; 1000 g = 1 kg 1000kg = 1 ton Pada sistim imperial satuan untuk mengukur berat adalah ounce (oz), pound (lb), dan ton (t). 16 oz = 1 lb 2240 lb = 1 t Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound Konversi 80 kg ke pound 80 kg X 2,2046 = 176,4 lb Perubahan kilogram ke pound, satu kilogram = 2.2046 pound Konversi 80 kg ke pound 80 kg X 2,2046 = 176,4 lb Perubahan pound ke kilogram, satu poung = 1/2.2046 kilogram Konversi 210 pound ke kg 210 pound : 2,2046 = 95,3 kg Perubahan gram ke ounce, satu gram = 28,35 ounce (oz) Konversi 17,6 ounce ke gram 17,6 oz x 28,35 = 498,96 gr Perubahan ounce ke gram, satu ounce = 1/28,35 ounce (oz) Konversi 453,6 gr ke oz 453,6 gr: 28,35 = 16 oz Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 15 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 3. Penggunaan Alat Ukur A. Macam-macam Alat Ukur dan Penggunaannya 1) Mistar Baja Mistar baja adalah alat ukur yang terbuat dari baja tahan karat. Permukaan dan bagian sisinya rata dan halus, di atasnya terdapat guratan-guratan ukuran, ada yang dalam satuan inchi, sentimeter dan ada pula yang gabungan inchi dan sentimeter/milimeter. Gambar 9: Mistar baja metrik dan imperial Fungsi lain dari penggunaan mistar baja antara lain: - mengukur lebar - mengukur tebal serta, - memeriksa kerataan suatu permukaan benda kerja. Di samping mistar baja (steelrule) dapat dipergunakan untuk mengukur dan dipergunakan menentukan sebagal batas-batas pertolongan menarik ukuran juga biasa garis pada waktu menggambar pada permukaan benda pekerjaan. Setiap menarik. garis hanya dilakukan satu kali, lihat Gambar 10: Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 16 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 10 : Mengukur garis menggunakan mistar baja Mistar baja juga dapat digunakan untuk mengukur diameter luar secara kasar. Dalam pelaksanaannya harus dibantu dengan menggunakan alat ukur lain seperti jangka bengkok dan bagian diameter dalam diperlukan bantuan jangka kaki. 2) Meteran Lipat Meteran lipat ini biasanya terbuat dari bahan aluminium atau baja. Dilihat dari segi konstruksinya sebelumnya merupakan gabungan dan mistar baja dengan sambungan engsel pada setiap ujungnya. Mengingat kemungkinan ausnya engsel dan ketidaktirusan garis pengukuran sewaktu melakukan pengukuran, maka meteran lipat tidak akan memberikan hasil yang Iebih baik dibandingkan dengan pengukuran mistar baja biasa. 3) Meteran Gulung Mal ukur ini dibuat dan pelat baja yang Iebih tipis dari ada mistar baja. Sifatnya lemas/lentur sehingga dapat digunakan untuk mengukur bagian-bagian yang cembung dan menyudut seperti: mengukur panjang, keliling bidang Iengkung (bundar). Sepanjang mistar ini terdapat ukuran-ukuran satuan inchi dan metrik. Meteran gulung dapat digunakan Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 dari 1 meter sampai 30 meter. Pada Halaman: 17 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 ujungnya terdapat kait yang gunanya untuk mengait ujung benda kerja sehingga mendapat ukuran yang tepat. Penggunaan alat ukur ini tidak untuk pengukuran yang tepat sekali (presisi). Gambar 11 : Macam meteran Gulung 4) Jangka Bengkok Guna jangka bengkok digunakan untuk mengukur tebal, lebar, panjang dan garis tengah benda bulat secara kasar. Alat ini terbuat dari baja perkakas dengan ujungnya dikeraskan. Bentuknya ada yang dilengkapi dengan mur penyetel dan ada pula yang tidak. Panjang kakinya, dalam inchi, merupakan ukuran jangka bengkok. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 18 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Sendi Jangka Mur Penyetel Jangka Luar Kaki Gambar 12 : Bagian-bagian Jangka Bengkok 5) Jangka Kaki Jangka kaki digunakan antara lain untuk mengukur diameter lubang dan jarak sesuatu celah. Bentuk kakinya menghadap keluar dan panjang kakinya itulah ukuran jangka kaki dalam inchi. Hasil pengukuran yang diperoleh adalah ukuran kasar. Disebabkan ke dua kakinya itu mengeper bila menyentuh bidangbidang yang diukur, maka kita perlu banyak berlatih menggunakan jangka ini untuk memperhalus perasaan jari-jari. Dengan jari-jari yang tidak perasa kesalahan ukur mudah terjadi. Gambar 13 : Macam-macam jangka kaki Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 19 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 6) Pengukur Sudut Pengukur Sudut terdiri dari mistar baja dan rumah yang terbuat dan besi tuang. Pada rumah ini terdapat garis-garis ukur yang menunjukkan besar sudut dalam derajat, dan bagian ini dapat diputar setelah dikendorkan baut pengikatnya, demikian pula mistarnya dapat dipasang dan dilepas dan rumahnya. Fungsi Pengukur Sudut - Memeriksa mengukur sudut. - Menarik garis. - Memeriksa kerataan permukaan. Macam-macam pengukur sudut 1. Busur baja (Steel Engineer Protractor) Busur baja dapat digunakan untuk mengukur sudut Iangsung pada skala ukurannya, tetapi hanya dapat mengukur sampai I (satu) derajat, oleh karenanya biasa digunakan untuk memperkirakan harga sudut secara kasar. Gambar 14 : Bevel protractor Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 20 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 2. Busur bilah (Universal Bevel Protractor) Busur bilah Iebih teliti dari busur baja dan dapat mengukur sampai ketelitian 5 defisi/.menit. Beberapa jenis alat ini dilengkapi dengan bilah bantu yang dimaksudkan untuk memudahkan pengukuran sudut puncak yang tumpul. Gambar 15 : Bevel protractor Bagian-bagiannya 1. Bilah utama 2. Petat dasar 3. Kunci bilah 4. Kunci piringan 5. Skala utama 6. Skala nonius (kiri dan kanan) 7. Piringan dasar Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 21 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Cara penggunaan : Bersihkan permukaan baja dari busur bilah dan benda ukur. Aturlah kedudukan dan bilah utama dengan memkaai kunci bilah. Rapatkan/impitkan atau sejajarkan bidang busur bilah dengan bidang dari sudut yang diukur. Jika keadaan ini tidak terpenuhi, maka kemunginkan harga yang dicapai lebih kecil. Untuk pengukuran benda yang besar, kunci piringan indeks dapat dikendorkan, geserkan busur bilah, menuju permukaan yang menyudut, sampai bilah utama berputar dan berimpit dengan permukaan tersebut, kemudian kunci piringan indeks dan bacalah sudut yang didapat. Pembacaan ukuran pada busur (Universal Bevel Protractor). Busur bilah yang baik dilengkapi dengan skala menit sehingga dapat mengukur dengan kelebihan menit. Pada skala itu terdapat angka-angka 60, 45, 30, 15, 0, 15, 30 60. Dan angka 0 ke kanan sampai 60 terdiri dan 12 garis, demikian pula ke arah kiri terdiri 12 garis yang sama. Ini berarti selisih garis pada skala derajat dengan garis pada skala menit adalah I derajat 12 = 5 menit, berarti busur bilah ini dapat mengukur sampai pada batas terkecil 5 menit. Dengan kata lain bila garis pertama di sebelah kanan 0 se garis dengan garis di atasnya (pada skala derajat), maka kelebihari ukuran tersebut adalah 1 x S menit = 5 menit, dan bila garis ke 2 sama dengan 2 x 5 menit = 10 menit. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 22 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 16 : Busur ketelitian 5` dan pembacaan 320 15` Pemeliharaan pengukur sudut Untuk mendapatkan usia pakai yang relatif lama, perlu adanya rawatan dan pemeliharaan dengan baik melalui langkahIangkah; a. Setelah dipakai bersihkan alat ini dani debu atau kotoran. b. Berikan pelumasan bagi bagiari yang bergesen/bergerak sepenlunya, atau olesi/lumasi dengan vaseline seluruh bagiannya secukupnya. c. Simpanlah pada tempat yang telah disediakan (kotak kayu/plastik) dalam keadaan teratur. 3. Jangka Sorong (Vernier Caliper) Jangka Sorong (Vernier Caliper) atau mistar sorong adalah mistar yang digunakan untuk: mengukur dimensi luar dan suatu benda dengan pertolongan rahang ukurnya. Pengukuran dimensi luar tersebut antara lain: - panjang, - lebar, - tebal, dan - diameter luar Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 23 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Kapasitas pengukuran dengan menggunakan jangka sorong bermacam-macam dan tergantung kebutuhan atau penggunaan jangka sorong itu sendiri diantaranya: 1. Kapasitas 150 mm ketelitian 0.05 mm 2. Kapasitas 200 mm ketelitian 0.02 mm 3. Bahkan ada yang berkapasitas sampai 1000 mm Tanduk Tetap Tanduk Geser Mur Pengikat Mistar 0 1 0 2 2 1 /1 2 8 " 8 4 4 1 3 6 4 8 2 5 6 3 7 8 10 4 11 12 5 13 14 15 6 16 17 10 Batang kedalaman Batang Geser Skala Nonius Rahang Geser Rahang Tetap Gambar 17 : Bagian-bagian jangka sorong Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 24 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Penggunaan Bagian-bagian Jangka Sorong : A. Nama Bagian - Bagian B. Kegunaan 1. Tanduk tetap dan geser 1. Mengukur diameter dalam 2. Rahang geser dan tetap 2. Mengukur diameter luar dan tebal suatu benda 3. Baut pengikat 3. Mengunci rahang geser 4. Batang geser 4. Untuk mengeser arah kiri dan kanan 5. Skala nonius 5. Mengukur hingga 0 ,0 5 mm 6. Batang kedalaman 6. Mengukur kedalaman suatu lubang 7. Mistar 7. Membaca ukuran 4. Mikrometer Mikrometer adalah suatu alat ukur yang mempunyai ketelitian tinggi, digunakan pada pengerjaan-pengerjaan yang mempunyai ketepatan dan keakuratan yang tinggi. Melihat dari konstruksinya, mikrometer berfungsi untuk megukur dimensi luar dari suatu benda kerja seperti tebal, diameter dan panjang benda kerja. Batasan atau kapasitas dari pengukuran pada mikrometer ini tergantung kepada seberapa besar atau seberapa panjang poros geser yang dimiliki oleh mikrometer tersebut. Biasanya kapasitas pengukuran alat ini dapat mengukur dengan teliti dalam satuan metris sampai 1/1000 mm dan dalam satuan inch dapat mengukur dengan tetiti sampai 1/2560”. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 25 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Adapun nama-nama bagian mikrometer ialah sebagai berikut : 1. Landasan (anvil) 2. Poros Geser (spindel) 3. Pengunci (lock nut) 4. Tabung (sleeve) 5. Tabung Putar (thimble) 6. Racet (rechet) 7. Rangka (frame) Gambar 18 : Bagian-bagian mikrometer Dilihat dari fungsi atau kegunaannya mikrometer terdiri dari beberapa macam antara lain; 1) Mikrometer luar (Out Side micrometer). Fungsinya adalah untuk mengukur diameter luar, lebar, tebal dan benda kerja. 2) Mikrometer dalam (In Side Micrometer). Fungsinya adalah untuk mengukur diameter dalam suatu benda kerja. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 26 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 3) Mikrometer kedalaman (Depth Micrometer). Fungsinya adalah untuk mengukur kedalaman alur atau kedalaman diameter benda kerja. 4) Mikrometer ulir (Thread Micrometer). Fungsinya adalah untuk mengukur diameter ulir. 5) Mikrometer roda gigi (Gear Micrometer). Fungsinya adalah untuk mengukur ketebalan dan diameter roda gigi. 5. Pengukur Tinggi (Vernier High Gauge) Pengukur Tinggi (High Gauge) adalah suatu alat digunakan untuk mengukur ketinggian atau memeriksa ukuran tinggi benda kerja dan sekaligus dapat difungsikan sebagai penanda atau pelukis pada bagian benda yang diukur atau garis gambar. Alat ini merupakan alat khusus hanya digunakan untuk mengukur ketinggian suatu benda yang kemampuannya lebih teliti dan akurat jika dibandingkan dengan pengukur tinggi dengan menggunakan mistar, meter gulung. Hanya saja alat ini mempunyai kemampuan ukur terbatas. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 27 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 19 : Bagian-bagian pengukur tinggi Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 28 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Batang pengukur tinggi dilengkapi dengan pembagian ukuran terkecil sampal 1 mm dan 1/20”. Begitu pula sorong pembagi mempunyai pembagian terkecil sampai 0,01 mm dan 0.001”. Sorong pembagi dapat disetel naik-turun menurut ukuran tinggi yang diperlukan. B. Tingkat Ketelitian Alat Ukur 1) Menentukan Tingkat Ketelitian Alat Ukur Tingkatan ketelitian alat ukur akan sangat ditentukan oleh skala yang ada pada alat ukur itu dan perbandingan antara benda ukur dengan yang diukur sama/mendekati harga. Pengertian teliti di sini adalah; a. Teliti yang dihubungkan dengan hasil suatu pengukuran persis atau mendekati sama dengan ukuran tertentu, misalnya pada suatu alat diberikan ukuran (ukuran diameter dalam pisau gigi), lalu kita cek alat tersebut dengan mistar ingsut, ternyata hasil pengukuran yang diperoleh sama dengan ukuran yang tertera pada alat tersebuf, maka hal ini disebut teliti. b. Teliti dihubungkan dengan proses pengukuran. Jika alat tersebut diukur dengan alat yang sama dan ketelitian yang berbeda misalnya alat dengan ketelitian 0,1 mm dan 0,02 mm, maka hasilnya kemungkinan berbeda. Perbedaan 1 atau 2 skala untuk abat ukur yang teliti akan menghasilkan ukuran yang berbeda, jika dilakukan dengan prosedur pengukuran yang fidak tepat. Dari contoh di atas dapat diambil kesimpulan, kata teliti dihubungkan dengan hasil pengukuran dan benda ukur; Makin sesuai/mendekati antara hasil pengukuran dengan harga dan benda yang diukur maka, hasil pengkuran tersebut akan makin teliti (mempunyai ketelitian tinggi). Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 29 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Untuk membaca hasil pengukuran dari suatu alat ukur, terlebih dahulu harus ditentukan tingkat ketelitian (kecermatannya) dan sifat alat ukur tersebut. Dalam menentukan ketelitian dari suatu alat ukur sebaiknya terlebih dulu pemakai alat ukur tersebut mengetahui sifat-sifat dari alat ukur itu. Sifat-sifat alat ukur: 1. Kemudahan baca (readibility) Hasil pengukuran memberikan langkah kemudahan dalam ketika dibaca. 2. Rantai kalibrasi/mampu usut (traceability) Alat ukur harus dapat dan mempunyai alat ukur standar yang dipakai untuk mengkalibrasi. 3. Kepekaan (sensivity) Disamping mampu mengukur, alat ukur itu juga harus dapat membedakan perubahan kecil dari benda ukur. Kepekaan dari suatu alat ukur ditentukan oleh mekanisme pengubah dan harganya dapat diiketahui dengan cara membuat grafik antara harga yang diukur dengan pembacaan skala. 4. Kestabilan nol (zero stability) Jika alat ukur kembali pada posisi semula maka harus dapat kembali pada posisi nol. contoh, Menentukan ketelitian jangka sorong: Panjang skala nonius pada rahang geser 9 mm, yaitu lurus pada setrip ke 9 dari rahang tetap. Banyaknya setrip pada rahang gerak 10, maka jarak 1 setrip adalah 0,9 mm. Sedang 1 setrip pada rahang tetap adalah 1 mm, sehingga selisihnya = 1-0,9 = 0,1mm. Jadi mistar ingsut tersebut mempunyai ketelitian 0,1 mm. Jika panjang skala nonius 19 mm dan banyak setrip pada skala nonius 20, maka jarak 1 setrip skala nonius 19/20 mm, sedang jarak 1 setrip pada rahang tetap 1 mm. Maka ketelitian mistar ingsut tersebut adalah Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 30 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 1 - 19/20 mm = 1/20 mm atau 0,05 mm. Untuk mistar ingsut yang memiliki panjang skala nonius 40 mm dan banyak setripnya 49 bagian, dimana ketelitian mistar ingsut tersebut adalah 1 - 49/50 mm = 1/50 mm atau 0,02 mm. Hal serupa dapat juga dilakukan alat ukur yang lain, biasanya pada alat ukur tersebut telah tertera/dituliskan tingkat ketelitian dari suatu alat ukur. Bagi pemakai tidak perlu lagi untuk mencari atau menemukan tingkat ketelitian dari suatu alat ukur tersebut Berbeda dengan halnya pada alat ukur yang hanya mempunyai sklala utama saja misalnya, mistar baja, meter gulung, alat ukur ini tidak mempunyai tingkat ketelitian yang tinggi atau dapat juga disebut pengukuran kasar. 2) Pembacaan Hasil Pengukuran. Dilihat dari alat ukur yang digunakan, pembacaan hasil pengukuran akan sangat ditentukan oleh kebersihan alat ukur, cara penempatan sensor ukur atau mulut ukur, posisi angka nol dan kesejajaran mulut ukur (jika mempunyai dua mulut ukur), posisi sewaktu melakukan pengukuran dan sebagainya. Faktor penting pengukuran yang yang harus baik diperhatikan adalah dalam kemampuan dari mendapatkan operator atau sipengukur dalam membaca skala dan mengerti akan tingkat ketelitian suatu alat ukur. Dimana dengan jenis alat ukur yang sama belum tentu mempunyai tingkat ketelitian yang sama pula. Contoh: Pengukuran jangka sorong imperial dengan tingkat ketelitian skala utama 1/16” dan skala nonius 1/128”. Pembacaan/penunjukan ukurannya 1 3/128” Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 31 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Dalam sistim matrik (milimeter), harga satu garis dalam skala nonius adalah 0.1mm, pembacaan pada skala menunjukkan : 26 + 0,9 mm = 26,9 mm. Tanda panah menunjukkan batasan ukuran yang diharapkan. Skala utama 1” 0 + 3/128” Nonius Pembacaan 1 3/128” Skala utama Nonius Pembacaan 26 mm 0 mm 26 mm Skala nonius pada mikrometer seharga 0,01 mm dan skala utama seharga 1mm dan 0.5 mm Ukuran milimeter setengah milimeter Pembacaan ukuran pada mikrometer: 8.00 skala utama milimeter 0.50 skala utama setengah milimeter 0.25 tabung nonius Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 32 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik 8.75 Kode Modul LOG.OO02.005.01 pembacaan ukuran Penunjukan skala pengukuran : 1 bagian =1/40” atau 0,025” 2 bagian = 1/20” atau 0,050” 3 bagian 3/40” atau 0,075” 4 bagian 1/10” atau 0,100” Mikrometer dengan sistim pengukuran imperial (inchi) dengan tingkat ketelitian 1/1000”, di mana jarak satu garis ke garis lainnya seharga 1 /1000”, atau 0,001” pada skala nonius. dan skala utama seharga 1 /10”. Dengan pembagi skala Pembacaan ukuran Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 33 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 0.300 1/10”, 0.050 1/40”, 0.013 1/1000” x 13, 0.363” Pembacaan 3. Aplikasi Pengukuran Banyak cara yang dilakukan oleh juru teknik dalam melakukan proses pengukuran semuanya itu bertujuan untuk mendapatkan hasil pengukuran seakurat mungkin. Hal tersebut akan sangat tergantung pada jenis, bentuk, posisi bahkan temperatur dari benda ukur ataupun alat ukur yang digunakan. Sesuai dengan jenis-jenis pengukuran yang biasa dilaksanakan, maka alat ukur pun ada beberapa jenis dengan cara pemakaian yang berlainan. Berdasarkan sifatnya alat ukur ukur itu dapat dibagi: 1. Pengukuran langsung yaitu dengan menggunakan alat ukur langsung, hasil pengukuran dapat langsung dibaca alat ukur tersebut. Contoh; mikrometer, jangka sorong, mistar ukur, dsb. 2. Pengukuran tak langsung, yaitu pengukuran menggunakan alat ukur tidak langsung, alat ukur jenis pembanding atau pembantu dan standar. Hasil pengukuran diukur olah ukur langsung. 3. Pengukuran dengan kaliber batas (limit gage) yaitu pengukuran menggunakan alat ukur batas/kaliber. Pengukuran ini tidak menentukan ukuran suatu dimensi dengan pasti, melainkan hanya menunjukkan apakah dimensi tersebut terletak di dalam atau di luar daerah toleransi. Cara pengukuran seperti ini dimaksudkan untuk mempercepat pemeriksaan atas produksi masal, dan alat ukur yang digunakan adalah jenis kaliber GO dan NO GO gauges. 4. Pengukuran dengan cara membandingkan yaitu pengukuran dengan cara ini tidak menentukan dimensi ataupun toberansi suatu benda ukur secara langsung. Pengukuran dengan cara ini menggunakan perbandingan dengan bentuk standar misalnya untuk pengecekkan/pemeriksaan bentuk konis. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 34 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 A. Alat Ukur Sederhana 1) Jangka Bengkok Mengukur benda bulat dengan jangka bengkok: Pastikan kaki jangka menempel pada benda yang diukur dengan dengan tekanan sedang. Gerak-gerakan jangka itu untuk “mempertimbangkan” himpitan itu, apakah terlalu keras ataukah terlalu temah. Hmpitan yang baik ialah bila jangka itu dapat terlepas atau meluncur oleh beratnya sendiri. Lakukan beulang-ulang dengan posisi yang berpindah-pindah untuk benda batang bulat. Ketika dilakukan pengukuran, hendaknya jangka dipegang pada bagian sendinya. Mengukur benda dengan jangka bengkok: Impitkan kedua kakinya pada benda kerja dengan tekanan sedang. Gerak-gerakan jangka itu untuk “mempertimbangkan” impitahnya itu, apakah terlalu keras ataukah tenlalu Iemah. Impitan yang baik ialah bila jangka itu dapat terlepas atau meluncur oleh beratnya sendiri. Gambar 20 : Mengukur benda bulat menggunakan jangka bengkok Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 35 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 21 : Mengukur tebal benda Jika jarak pengukuran kurang besar ketukanlah perlahan-tahan pangkal jangka itu pada landasan dengan cara ini, kedua kakinya akan meregang. Sebaliknya jika bukaan kaki jangka terlalu besar ketukkan bagian sisi jangka. Gambar 22 : Cara menambah dan mengurangi bukaan kaki jangka bengkok Cara mengukur dan pembacaan ukuran Untuk mengetahui hasil pengukuran, tempatkan salah satu kaki jangka itu pada ujung mistar baja dan kaki lainnya pada garis-garis ukuran mistar tersebut. Adalah keliru bila kedua kaki jangka itu ditempatkan di tengahtengah mistar sehingga hasil pengukuran tidak tepat. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 36 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar23 : Membaca hasil pengukuran jangka bengkok menggunakan mistar ukur 2) Jangka Kaki Pengukuran dengan jangka kaki: Bila kita mengukur benda kerja, maka kedua kaki itu kita gerakgerakan maju mundur. Tekanan kaki tersebut harus tepat. tidak boleh tenlalu keras dan jangan pula terlalu lemah. Bila terlalu keras, ukuran yang dihasilkan akan lebih besar daripada yang sebenarnya, karena waktu jangka itu dikeluarkan dan lubang yang diukur akan mengeper/mengembang ke luar. Mengeluarkan kaki jangka dan lubang yang diukur tidak boleh secara tegak lurus, melainkan harus diininingkan sedikit sehingga kedua kaki itu tidak bergesek pada benda kerja. Hal ini agar tidak merusak kaki jangka maupun benda kerja. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 37 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 24 : Mengukur diameter lubang dengan jangka kaki Membaca atau menentukan ukuran dengan menggunakan alat ukur lain seperti mistar, mikrometer dan alat ukur lain dengan cara menempatkan kaki jangka pada garis ukur atau skala yang ada pada alat ukur Gambar 25 : Mengukur bukaan kaki jangka menggunakan mikrometer dan mistar ukur Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 38 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 3) Pengukur sudut Gambar 26 : Mengukur sisi miring benda menggunakan bevel protractor Cara penggunaan - Bersihkan permukaan baja dan busur baja dan benda ukur. Aturlah kedudukan dari batang pemegang dengan mur pengencang. - Rapatkan/impitkan atau sejajarkan bidang busur baja dengan bidang dan sudut yang diukur. - Jika sudah yakin sudut yang diukur itu berimpit/rapat, maka kunci dikencangkan mur penguncinya, dan bacalah sudut yang didapat. B. Alat Ukur Teliti Dengan memilih alat ukur dan cara pengukuran yang tetap diharapkan dapat menghasilkan pengukuran yang baik. Hal ini tergantung pada kondisi benda ukur, alat ukur, dan ketentuan-ketentuan hasil yang diinginkan. 1) Jangka sorong Cara pemakaian jangka sorong 1. Periksa kedudukan garis nol serta kesejajaran dan permukaan kedua rahang. 2. Buka mulut ukur dengan menggeser peluncur. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 39 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 a. Apabila hendak mengukur tebal benda kerja, tempatkan kedua mulut ukur (rahang bawah) di antara objek ukur dengan rapat dan tepat. b. Apabila hendak mengukur lebar celah benda kerja, tempatkan kedua mulut ukur (rahang atas) di antara celah benda kenja dengan rapat dan tepat. c. Apabila hendak mengukur kedalaman lubang bertingkat atau bagian bertingkat, tempatkanlah lidah ukur menyentuh dengan rapat dan tepat pada bagian yang bertingkat. 3. Penekanan hendaknya tidak tenlalu kuat. 4. Pengukuran jangan menggunakan ujung rahang, tetapi diusahakan agar masuk ke dalam. 5. Setelah posisi pengukuran tepat, kencangkanlah baut pengikat kemudian baca hasil pengukurann Ukuran dalam Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Ukuran kedalaman Halaman: 40 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 27 : Jangka Sorong dan Penggunaannya 2) Mikrometer Memeriksa ketepatan Ukuran : Sebelum mikrometer digunakan untuk pengukuran pada benda sebaiknya periksa dahulu ketepatan ukurannya. Caranya adalah sebagai berikut: - Rapatkan poros geser pada alasnya (untuk mikrometer 0:25 mm) atau dengan mal/blok ukur (untuk mikrometer lebih dan 25 mm). - Kemudian lihatlah ganis ukur pada tabung putar. - Jika garis 0 pada tabung segaris dengan garis 0 pada tabung putar, berarti keadaan mikrometer itu baik. - Jika kedudukannya tidak tepat, maka hal ini harus diperbaiki dengan kunci khusus. Pada setiap kotak mikrometer terdapat kunci dan sebuah mal. Kunci tersebut dimasukkan ke dalam lubang kecil tabung ukur, lahu putarlah ke kanan atau ke kiri sesuai dengan kedudukan yang tidak tepat tadi sehingga ke dua garis yang berangka 0 tadi segaris. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 41 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 28 : Memeriksa ketepatan ukuran. Cara memeriksa micrometer : Untuk mempertahankan usia pemakaian suatu alat ukur (mikrometer) ini harus dirawat/dipelihara dengan langkah-langkah sebagai berikut a. Bersihkan mikrometer dan kotoran. b. Berikan pelumasan bagian-bagian yang bergeser/bergerak (terutama ulirnya) dan bagian peraba (sensor) supaya tidak berkarat. c. Simpanlah pada tempat yang sudah disediakan (kotak plastik / kayu) dalam keadaan baik. Cara memegang mikrometer yang benar Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 42 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 29 : Cara memegang dan mengukur dengan menggunakan mikrometer Satu tangan : benda kerja bebas Kelingking dan jari manis tangan kanan memegang mikrometer, jari lainnya memutar tabung putar atau racet hingga menyentuh benda ukur. Tangan kiri memegang benda kerja. Untuk menghindari tekanan yang berlebihan pada benda yang diukur, maka putarlah racet hingga terdengar bunyi “klik” dua kali ( maksimal tiga kali ). Gambar 30 : Mengukur dengan mikrometer Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 43 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Cara yang salah Di waktu mengukur, jangan hanya memutar tabung putar saja. Hal ini bisa merubah hasil pengukuran, karena tekanan tangan yang memutar tidak stabil (harus betul-betul memakai perasaan). Jangan menarik mikrometer ke luar dan benda kerja untuk dilihat hasil pengukurannya. Hal ini bisa merusak landasan dan ujung poros geser (aus). Gambar 31 : Cara mengukur yang salah 4) Pengukur Tinggi Sebagai alat pengukur ketinggian suatu bidang atau permukaan alat ini juga dapat difungsikan sebagai alat untuk melukis bidang rata. Menarik garis dengan alat pengukur-tinggi sama halnya dengan cara menarik garis dengan mempergunakan balok-gores. Pada waktu menarik garis dengan mempergunakan alat ini, benda pekerjaan diletakkan di atas bantalan yang rata dan sejajar. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 44 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Gambar 32 : Posisi pengukur tinggi terhadap benda yang diukur/ditanda/dilukis Menarik garis-garis sejajar dan mendatar dengan alat pengukur tinggi, benda kerja diletakkan di atas bantalan rata dan sejajar yang diletakkan di atas pelat datar. Tangan kiri menekan benda pekerjaan, sedangkan tangan kanan mendorong alat pengukur tinggi yang kemudian terlukislah garis-garis yang sejajar pada batas-batas ukuran yang telah ditentukan. Gambar 33 : Menarik garis sejajar dan mendatar Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 45 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 Menarik garis sejajar saling berpotongan berpotongan tegak lurus, dalam pelukisannya sama dengan menarik garis sejajar hanya saja kedudukan benda kerja diatur/dirubah dari posisi mendatar ke posisi tegak atau berdiri Gambar 34 : Menarik garis saling berpotongan Gb. 34: Menarik garis sejajar saling berpotongan Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 46 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 B. Ketrampilan Yang Diperlukan Dalam Menggunakan Bermacam-Macam Alat Pengukur Untuk Mengukur/ Menentukan Dimensi Atau Variabel 1. Menyeleksi alat atau perlengkapan agar mencapai hasil yang dibutuhkan. 2. Digunakan teknik pengukuran yang tepat dan benar 3. Mengukur secara akurat terhadap instrumen yang berukuran paling baik. C. Sikap Yang Diperlukan Dalam Menggunakan Bermacam-Macam Alat Pengukur Untuk Mengukur/ Menentukan Dimensi Atau Variabel 1. 2. 3. 4. 5. Harus Harus Harus Harus Harus dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan dilakukan dengan Teliti dengan Benar dengan Cermat dengan Aman sesuai SOP Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 47 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 BAB III MEMELIHARA ALAT-ALAT PENGUKUR A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Memelihara Alat-alat Pengukur. 1. Perawatan alat ukur secara umum Perawatan alat ukur harus selalu dilakukukan agar kepresisian alat ukur terjamin.Hal-hal yang perlu dilakukan adalah : 1. Selesai dipakai alat ukur harus selalu dibersihkan dengan kain yang lembut atau tissu bila perlu cuci dengan wash bensin 2. Alat ukur harus selalu disetel ketitik nol 3. Sebelum disimpan alat ukur dilapisi anti karat 4. Simpan alat ukur ditempat yang aman dan kondisinya tidak boleh menumpuk 5. Suhu ruangan 20 2. Perawatan Jangka Sorong. 1. Sebelum dan sesudah pemakaian, alat ukur harus selalu dibersihkan. Bila selesai pemakaian beri sedikit vaselin dan disimpan lagi ke tempat semula 2. Mur/baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai lepas atau hilang. 3. Pakailah kain panas/strimin sebagai tempat alat ukur. 3. Perawatan Mikrometer. 1. Sesudah pemakaian, bersihkanlah permukaan pengukuran dan bagian-bagian lainnya, dan gunakanlah bahan anti korosi. Bagianbagian yang berulir harus dilumasi secukupnya dengan oli yang berkualitas tinggi, misalnya oli yang dipergunakan untuk jam/arloji. 2. Jika tidak dipergunakan (sesudah pemakaina) mikrometer luar harus ditempatkan dalam sebuah peti kayu. Mikrometer yang lebih besar harus digantungkan dengan penunjang nya yang khusus (sadle shaped support). 3. Temapt penyimpanan harus bebas dari getaran, sinar matahari langsung dan fluktuasi temperatur. 4. Batang ukur standar yang panjang harus ditempatkan dengan hatihati supaya tidak terjadi lenturan.. 4. Perawatan Dial Indicator. 1. Sebelum dan sesudah pemakaian, alat ukur harus selalu dibersihkan. 2. Mur/baut pengunci hendaknya dijaga jangan sampai lepas atau hilang. 3. Posisikan Dial Clock dan Stand dalam keadaan stabil dan seimbang sehingga waktu diletakkan tidak terjatuh. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 48 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 A. Keterampilan 1. Merawat dan menyimpan alat ukur 2. Memeriksa dan melakukan penyetelan rutin terhadap alat-alat misalnya “menyetel ke titik nol” C. Sikap kerja Teliti, Benar, Cermat, Aman, Sesuai SOP Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Halaman: 49 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik Kode Modul LOG.OO02.005.01 DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-undangan 1. 2. B. Buku Referensi 1. POLMAN Bandung, Teori Pengukuran, 1991 2. Ron Culley, Fitting and Machining, 1998 3. Rochim Taufik, Drs., Teknik Pengukuran (Metrologi Industri), Dikmenjur, 2001 C. Majalah atau Buletin 1. – D. Referensi Lainnya 1. Browsing Internet DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN A. Daftar Peralatan/Mesin No. Nama Peralatan/Mesin 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Keterangan Jangka Sorong Micrometer Luar Micrometer Dalam Bevel Protactor Dial Tes Indicator Knive B. Daftar Bahan No. Nama Bahan 1. Modul Pelatihan (buku informasi, buku Setiap peserta kerja, buku penilaian) Media Pengukuran 2. Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Keterangan Halaman: 50 dari 50 Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik 3. Spidol whiteboard 4. 5. 6. 7. 8. 9. Spidol marker Kertas chart (flip chart) Tinta printer ATK siswa Judul Modul: Mengukur Dengan Menggunakan Alat Ukur Buku Informasi Versi: 2015 Kode Modul LOG.OO02.005.01 Halaman: 51 dari 50