MAKALAH RESUME CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR PT TIRTA MAHAKAM RESOURCES TBK Diajukan untuk memenuhi Penilaian Ujian Akhir Semester mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 Dosen Pengampu : Solihin Sidik, S.E.,M.M. Disusun oleh: Dyah Anggraeni Barokah 20106301030070 3B Akuntansi PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG 2022 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan maksimal. Makalah ini disusun untuk memenuhi penilaian ujian akhir semester mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 dengan judul “Resume Catatan atas Laporan Keuangan PT Tirta Mahakam Resources Tbk”. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 yakni bapak Solihin Sidik, S.E.,M.M., yang telah memberikan bimbingan dan arahan selama perkuliahan Akuntansi Keuangan Menengah 1 sehingga penulis mampu menyusun makalah resume ini. Penulis menyadari bahwa makalah resume ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Bekasi, 04 Januari 2022 Penulis i DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................................. i DAFTAR ISI ....................................................................................................................... ii BAB I ................................................................................................................................ 1 PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1 1.3 Tujuan Penulisan ................................................................................................ 1 BAB II ............................................................................................................................... 2 PEMBAHASAN .................................................................................................................. 2 2.1 Laporan Keuangan PT Tirta Mahakam Resources Tbk Periode 31 Desember 2020 2 2.2 Resume Catatan atas Laporan Keuangan PT Tirta Mahakam Resources ............... 7 BAB III ............................................................................................................................ 11 PENUTUP ....................................................................................................................... 11 3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 12 ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Martono (2007) Laporan Keuangan adalah ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan pada saat tertentu, umumnya laporan keuangan merupakan sebuah media informasi yang mencatat dan merangkum segala aktivitas perusahaan serta digunakan untuk melaporkan keadaan dan posisi perusahaan kepada pihak yang berkepentingan, terutama pada pihak kreditur, investor, dan manajemen perusahaan itu sendiri, untuk menggali lebih banyak lagi informasi yang terkandung dalam suatu laporan keuangan maka diperlukan suatu analisis laporan keuangan apabila suatu informasi disajikan dengan benar, informasi itu sangat berguna bagi perusahaan dalam pengambilan keputusan dan untuk mengetahui kinerja keuangan. Laporan keuangan mungkin mengandung informasi yang dapat berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di antara pembacanya yang dapat disebabkan oleh persepsi masing-masing pembaca laporan keuangan. Untuk menghindari kesalahpahaman tersebut, laporan keuangan harus disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi informasi utuk memudahkan pembaca dalam memahami isi laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan berisi penjelasan atau daftar rinci suatu pos atau akun yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan dianjurkan dan diharuskan sesuai dengan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Berdasarkan latar belakang di atas, di sini penulis akan melakukan resume terhadap Catatan atas Laporan Keuangan PT Tirta Mahakam Resources Tbk periode 31 Desember 2020. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penulisan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: - Bagaimana pengungkapan, penyajian dan pelaporan keuangan pada PT Tirta Mahakam Resouces Tbk? 1.3 Tujuan Penulisan - Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: Untuk memenuhi tugas penilaian Ujian Akhir Semester mata kuliah Akuntansi Keuangan Menengah 1 Untuk mengetahui bagaimana pengungkapan, penyajian dan pelaporan keuangan pada PT Tirta Mahakam Resources Tbk. 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Laporan Keuangan PT Tirta Mahakam Resources Tbk Periode 31 Desember 2020 2 3 4 5 6 2.2 Resume Catatan atas Laporan Keuangan PT Tirta Mahakam Resources Catatan atas Laporan Keuangan PT Tirta Mahakam Resources Tbk terdiri dari 57 halaman dengan 34 poin utama yang digunakan untuk menjabarkan dan menjelaskan secara lebih detail dan rinci mengenai laporan keuangan yang dihasilkan PT Tirta Mahakam Resources Tbk dalam periode tersebut. Laporan keuangan ini disajikan dalam nominal ribuan rupiah. Pada bab awal yaitu Poin 1 Umum dijabarkan mengenai sejarah pendirian PT Tirta Mahakam Resources Tbk, beberapa perubahan yang mempengaruhi laporan keuangan, informasi umum Perusahaan, penawaran umum efek perusahaan serta struktur perusahaan. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 58 tanggal 16 Juli 2019 tentang perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan serta Perubahan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan tentang maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perusahaan untuk disesuaikan dengan Ketentuan Lampiran Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No.95 Tahun 2015 yang telah diubah dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik No.19 Tahun 2017 tentang Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI 2017). Selanjutnya pada Poin 2 dijelaskan mengenai Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru. Efektif tanggal 1 Januari 2020, Perusahaan menerapkan standar baru yang berlaku efektif pada tahun 2020. Perubahan kebijakan akuntansi Perusahaan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing standar. Penerapan standar terhadap laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan antara lain: PSAK 71: Instrumen Keuangan, PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, dan PSAK 73: Sewa. Pada poin selanjutnya yaitu Poin 3 yang berisi tentang Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan. PT Tirta Mahakam Resouces Tbk menerapkan kebijakan akuntansi signifikan yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Perusahaan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan Keuangan ini juga disusun sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Keputusan Ketua Bapepam-LK No.VIII.G.7 lampiran Surat Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tertanggal 25 Juni 2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. Dalam Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan terdapat beberapa poin yaitu, Dasar Penyajian Laporan Keuangan, Kas dan Setara Kas, Cadangan Penurunan Nilai Piutang, Persediaan, Biaya dibayar di muka, Investasi Saham, Aset Tetap, Penurunan Nilai Aset non-Keuangan, Aset Tidak Lancar Dimiliki untuk Dijual, Utang usaha, Pinjaman, Imbalan Kerja, Biaya Emisi Saham Ditangguhkan, Beban Tanaman Ditangguhkan, Pengakuan Pendapatan dan Beban, Pajak Penghasilan, Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing, Transaksi Pihak Berelasi, Laba (Rugi) Per Saham, Instrumen Keuangan, provisi, dan Sumber Estimasi Ketidakpastian. Poin selanjutnya yaitu poin 4 yang menjelaskan tentang Pertimbangan Kritis Akuntansi dan Estimasi Akuntansi yang Signifikan. Dalam poin ini dijelaskan bahwa pertimbanganpertimbangan yang dibuat oleh manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi perusahaan yaitu, penetuan mata uang fungsional, klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan, serta tagihan restitusi pajak dan keberatan atas hasil pemeriksaan pajak. 7 Selanjutnya juga dijelaskan tentang estimasi dan asumsi mengenai perkembangan masa depan yang berada di luar kendali perusahaan seperti, penurunan nilai aset keuangan, Penyusutan, estimasi nilai sisa dan masa manfaat aset tetap dan properti investasi, beban akrual untuk bonus, imbalan kerja, beban pajak kini serta aset pajak tangguhan. Pada poin-poin selanjutnya menjelaskan tentang akun-akun yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan PT Tirta Mahakam Resouces. Dalam akun Kas dan Bank pada Catatan atas Laporan Keuangan berisi tentang rincian akun-akun yang terdapat dalam kas dan bank yang disertai dengan rincian tingkat suku bunga kontraktual untuk kas pada bank. Akun selanjutnya dalam Catatan atas Laporan Keuangan yaitu akun Piutang Usaha yang berisikan rincian piutang usaha beserta Analisa umur piutangnya dan mutasi cadangan penurunan nilai. Dalam akun piutang usaha ini dijelaskan bahwa dalam menentukan cadangan kerugian penurunan (pemulihan) nilai piutang perusahaan mempertimbangkan setiap perubahan dalam kualitas kredit usaha. Selanjutnya terdapat akun Piutang Lain-Lain yang berisi tentang rincian akun-akun dalam piutang lain-lain. Di bagian ini juga dijelaskan mengenai pendapat manajemen Perusahaan berdasarkan hasil penganalisisan terhadap keadaan piutang lain-lain pelanggan pada akhir tahun bahwa tidak perlu dilakukan pencadangan atas piutang lain-lain. Dalam Catatan atas Laporan Keuangan untuk akun Persediaan menjelaskan tentang rincian akun-akun persediaan. Dari rincian persediaan dapat diketahui juga bahwa kerugian persediaan perusahaan adalah cukup untuk menurunkan nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi netonya. Persediaan dicatat sebesar nilai terendah antara biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Biaya perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata- rata tertimbang. Selanjutnya dalam Catatan atas Laporan Keuangan yaitu akun Uang Muka dan Biaya Dibayar di Muka yang menjabarkan perincian akun biaya dibayar di muka yang terdiri dari uang muka pembelian, provisi bank, asuransi, dan lain-lain. Dalam akun selanjutnya yaitu akun Aset Keuangan Lainnya dijelaskan bahwa akun ini merupakan investasi jangka panjang perusahaan kepada PT Sarana Kaltim Ventura dalam bentuk saham dan dicatat dengan menggunakan metode biaya. Akun Aset Tetap pada Catatan atas Laporan Keuangan dijelaskan mengenai rincian dan mutasi aset tetap. Penjelasan dalam akun ini disertai dengan tabel perincian aset tetap pada tahun 2020 dan 2019 yang berisi informasi mulai dari saldo awal, penambahan, pengurangan, reklasifikasi, revaluasi hingga saldo akhir. Dalam akun ini juga disertai dengan rincian beban penyusutan dialokasikan. Akun selanjutnya yaitu akun Beban Tanaman Ditangguhkan. Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan tanaman yang terletak di lokasi pabrik. Beban-beban atas pengembangan dan pemeliharaan tanaman ditangguhkan dan akan dibebankan ke laba rugi saat panen dilakukan yang disajikan sebagai akun “Beban Tanaman Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan untuk akun Utang Usaha menjelaskan tentang rincian akun utang usaha beserta dengan rincian umur utang usaha. Utang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi 8 dengan menggunakan metode bunga efektif. Lalu akun selanjutnya dalam Catatan atas Laporan Keuangan adalah akun Perpajakan. Dalam akun ini terdapat beberapa bagian yaitu pajak dibayar di muka, utang pajak, beban pajak penghasilan, pajak tangguhan dan surat keputusan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak. Pajak dibayar di muka terdiri dari pajak pertambahan nilai dan lain-lain. Bagian selanjutnya yaitu utang pajak yang berisi perincian akun-akun utang pajak seperti pajak penghasilan pasal 21/26, pasal 22, pasal 23, dan pasal 4(2). Selanjutnya yaitu bagian beban pajak penghasilan yang berisi perincian akun pajak tangguhan, laba kena pajak, kompensasi rugi fiscal dan akumulasi rugi fiskal. Bagian selanjutnya yaitu pajak tangguhan yang berisi tentang rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan. Lalu bagian yang terakhir yaitu surat keputusan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak yang berisi daftar informasi surat-surat yang diterima perusahaan selama tahun 2020. Untuk akun Biaya yang Masih Harus Dibayar pada Catatan atas Laporan Keuangan dijelaskan mengenai rincian akun-akun biaya yang masih harus dibayar seperti gaji dan lain-lain. Akun yang selanjutnya dalam Catatan atas Laporan Keuangan yaitu akun Utang Pihak Berelasi Jangka Panjang. Dalam akun ini dijelaskan bahwa pada tanggal 22 Juni 2011, Perusahaan mendapat fasilitas pinjaman modal kerja tanpa bunga dari PT Long Bagun Putra, pihak berelasi dengan batas maksimal pinjaman sebesar USD 5.000.000. Pinjaman ini telah ditingkatkan dan diperpanjang beberapa kali, terakhir pada tanggal 7 September 2020 dengan batas maksimal pinjaman USD 6.500.000 dan jangka waktu 3 tahun sampai dengan tanggal 7 September 2023 serta dapat diperpanjang kembali. Selanjutnya terdapat Catatan atas Laporan Keuangan untuk akun Utang Pemegang Saham yang merupakan utang Perusahaan kepada pemegang saham mayoritas yaitu PT Harita Jayaraya yang berupa fasilitas pinjaman modal kerja tanpa bunga dengan batas maksimal pinjaman sebesar Rp 39.500.000.000. Akun selanjutnya yaitu akun Utang Bank yang berisi rincian akun-akun utang bank dan pengelompokkan utang berdasarkan waktu jatuh temponya. Dalam akun ini juga dijelaskan mengenai jaminan atas Perjanjian Fasilitas Perbankan No. 508/STC-DBSI/XII/2011 tanggal 2 Desember 2011. Selanjutnya terdapat akun Liabilitas Imbalan Pasca Kerja yang berisi tabel untuk mengiktisarkan komponen beban imbalan kerja yang diakui di laba rugi dan liabilitas imbalan kerja diakui di neraca berdasarkan perhitungan Kantor Konsultan Aktuaria (KKA) pada tanggal 22 Februari 2021. Dalam akun ini juga disertai tabel asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaian aktuarial atas liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Akun Modal Saham dalam Catatan atas Laporan Keuangan memaparkan tentang susunan pemegang saham perusahaan yang berisi informasi jumlah saham dan persentase kepemilikan per tanggal 31 Desember 2020 dan 2019. Akun selanjutnya yaitu akun Tambahan Modal Disetor yang terdiri atas agio saham dan biaya emisi efek. Dan selanjutnya terdapat akun Surplus Revaluasi Aset yang berisi informasi saldo awal tahun dan dampak pajak tangguhan. Selanjutnya akun Penjualan Neto pada Catatan atas Laporan Keuangan yang isinya mengenai seluruh penjualan untuk tahun-tahun yang 9 berakhir pada tanggal 31 Desember 2020 dan 2019 dilakukan dengan pihak ketiga. Dalam akun ini juga disertai rincian penjualan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih. Dalam Catatan atas Laporan Keuangan untuk akun Beban Pokok Penjualan, Beban Penjualan serta Beban Umum dan administrasi dijabarkan mengenai rincian akun-akun per 2020 dan 2019. Selanjutnya terdapat akun Beban Bunga yang merupakan beban bunga atas pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia masing-masing sebesar Rp 22.225.067.585 dan Rp 24.963.659.217 untuk tahun 2020 dan 2019. Akun selanjutnya yaitu akun Laba (Rugi) Selisih Kurs-Neto yang merupakan laba (rugi) selisih kurs bersih yang terutama terjadi karena adanya pinjaman dari PT Bank DBS Indonesia, kas dan bank, piutang dan hutang usaha dalam mata uang asing. Selanjutnya terdapat akun Laba (Rugi) per Saham yang dijelaskan bahwa perhitungannya dilakukan dengan membagi laba (rugi) tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan dan juga disertai dengan rincian akun-akun laba (rugi) per saham. Dalam akun Instrumen Keuangan dalam Catatan atas Laporan Keuangan disertai dengan tabel yang menggambarkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan. Selanjutnya yaitu akun Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi yang berisi rincial saldo dengan pihak-pihak berelasi dan rincian sifat hubungan dengan pihak berelasi. Diketahui bahwa nilai transaksi yang digunakan Perusahaan dengan pihak yang berelasi yaitu harga pasar. Poin selanjutnya yaitu Manajemen Risiko Keuangan yang terdiri atas risiko kredit, risiko mata uang asing, risiko likuiditas, fluktuasi nilai tukar rupiah, kebijakan negara importir, risiko negara dan politik, risiko sosial dan lingkungan, risiko operasi, perlindungan asuransi, dan manajemen modal. Masing-masing bagian tersebut dijelaskan secara lengkap dan terperinci disertai dengan pengertian, kategori-kategorinya hingga undang-undangnya. Selanjutnya terdapat poin Defisiensi Modal dan Kelangsungan Usaha. Dari penjelasan dalam poin ini, dapat diketahui bawah manajemen Perusahaan ini tanggap terhadap kondisi perusahaan yang mengalami kerugian neto per tanggal 31 Desember 2020 dan perusahaan juga telah mendapatkan limit pinjaman dari PT Harita Jayaraya selaku pemegang saham. Poin selanjutnya dalam Catatan atas Laporan Keuangan yaitu poin Perisitiwa Setelah Periode Pelaporan yang berisi tentang penjelasan mengenai pemberlakuan UndangUndang (UU) Cipta Kerja yang berdampak bagi perubahan nilai kewajiban imbalan kerja. Ditambah juga dengan kondisi ekonomi nasional pada pandemi Covid 19 ini yang mengalami perlambatan sehingga dapat memperngaruhi usaha dan kinerja perusahaan. Lalu poin yang terakhir dalam Catatan atas Laporan Keuangan yaitu Penyelesaian Laporan Keuangan yang menjelaskan bahwa penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan dari halaman 1 sampai 52 merupakan tanggung jawab manajemen, dan telah disetujui oleh Direktur untuk diterbitkan pada tanggal 23 April 2021. 10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Laporan keuangan mungkin mengandung informasi yang dapat berpotensi menimbulkan kesalahpahaman di antara pembacanya yang dapat disebabkan oleh persepsi masing-masing pembaca laporan keuangan. Untuk menghindari kesalahpahaman tersebut, laporan keuangan harus disertai dengan Catatan atas Laporan Keuangan yang berisi informasi utuk memudahkan pembaca dalam memahami isi laporan keuangan. Catatan atas Laporan Keuangan berisi penjelasan atau daftar rinci suatu pos atau akun yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas. Penyajian Catatan atas Laporan Keuangan dianjurkan dan diharuskan sesuai dengan Penerapan Standar Akuntansi Keuangan Baru dan Revisi (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK). Dari penjelasan-penjelasan yang terdapat dalam Catatan atas Laporan keuangan PT Tirta Mahakam Resources Tbk periode 31 Desember 2020 dapat diketahui bahwa PT Tirta Mahakam Resources Tbk mengalami kerugian neto sebesar Rp 414.398.439.415 dimana mengakibatkan defisiensi modal sebesar Rp 390.322.799.164. Kondisi ini berpotensi menimbulkan ketidakpastian material terkait kemampuan Perusahaan untuk menjaga kelangsungan usahanya. Manajemen Perusahaan pun tanggap akan kondisi tersebut dan telah melakukan upaya yang maksimal untuk menjamin kelangsungan usaha perusahaan. Dan sebagai hasilnya, Perusahaan telah mendapatkan kenaikan limit pinjaman dari PT Harita Jayaraya (pemegang saham), untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahan, membayar kewajiban kepada pemasok dan menutupi kewajiban utang bank. 11 DAFTAR PUSTAKA Bursa Efek Indonesia. 2020. Laporan Keuangan dan Tahunan Tirta Mahakam Resources Tbk. Dalam www.idx.co.id. Diakses pada 4 Januari 2022. 12