Uploaded by Axel Martin

RANGKUMAN AML UTS

advertisement
Week 1 Introduction
AM itu fungsi utamanya untuk mensupport tim manajemen
Week 2-Costing Accuracy Challenges & Time Driven Activity Based Costing
Kuis
1. ABC sama TDABC mana yang lebih baik?
2. ABM fokus kemana?
● ABC itu bukan membuat profit lebih baik, karena antara cara hitung itu yang beda tapi kalau
hasil akhir itu sama pasti cuma beda di perhitungan
● ABC diterapkan perusahaan-perusahaan besar karena implementasinya terlalu sulit
● Produk ABC harus heterogen
● ABC lebih akurat tetapi harus bekerja lebih lama
● TDABC tidak membuat cost lebih murah
● Driver dibagi menjadi:
- Transaction
- Intens
- Duration → Pada 2004 disederhanakan menjadi TDABC, yaitu menggunakan waktu
sebagai acuan
● Saat menghitung dengan membandingkan ABC dan TDABC maka dlm perincian bisa beda,
tp saat di total itu sama endingnya
● ABC itu memperbaiki agar cost tidak terlalu besar dan terlalu kecil → ini yg penting
● Perhitungan ABC bkn akan turun semua dan TDABC tak mhembuat semua jd Ibh murah
● ABC itu LEBIH AKURAT krn variabel u/ menghitung lbh banyak
● Activity dibagi jadi 2 unit dan non-unit, ABC hitung bukan cuma unit tapi non-unit juga
● ABC terlalu sulit u/ dilakukan maka muncul TDABC
● transaksi, intensity, duration => pny ABC u/ drivernya, dimana yg diambil cuma Time driver,
yang lebih sederhana
● Waktu yg digunakan TDABC ita lbh cpt maka perusahaan lbh suka TDABC krn lbh praktis
● Kalau mau bandingin bisa dari tradisional dengan ABC lalu liat bedanya, baru dgn TDABC
● Tantangan AM u/ bisnis adalah menghitung biaya dgn akurat
Week 3- Managerial Aspect in Cost Based Decision Making
*Kaizen Costing, Target Costing, Cost estimation accuracy, Kasus Boeing
● Kaizen → perbaikan yg tdk pernah berhenti
● Target costing: produk baru dengan harga yang ditargetkan
Transfer Price + Target Profit = TC
● Cost Base : Cost + profit = Price
● Supply Chain: Low Cost supp. Lebih baik daripada Low Price Supp.
Filosofi Kaizen= Product lebih baik, harga lebih murah
Kaizen Costing: Mirip ABM (Activity Based Management) /PVA (Process Value Analysis),
yaitu effective VA (Value Added) & NVA (Non Value Added)
● Value added dan non value itu ada pd kaizen costing bkn Target Costing
1. W2 fokus pada accounting hitung scr akurat dmn penting u/ manajemen. ABC baik tp
kesulitan. W3 itu fokus pd cost membuat manajemen itu kompetitif , keberlanjutan.
AM itu tdk ada standar khusus krn tergantung drpd kebutuhan manajemen.
Pd artikel itu supply chain contohnya. harga plg murah bkn berarti supplier terbaik krn bs aja
merepotkan kita di hal lain. Contoh , supplier di Toyota itu tdk ada cek lagi di Toybta krn bangga
dan berusaha jg nama baik. "Best supplier is low cost not low price" krn klu merepotkan kita bisa
aja muncul cost lainnya, jadi pilih yg low cost.
Cost based → cost + mark up = price
Target costing → target price + target profit = target cost
Target costing dinilai menjadi lbh rapi dimana dalam kepastian juga lbh baik
Jepang memberdayakan accounting u/ menghitung. Contoh, klu kita mau masa depan ya
disiapkan dari skrg
Target costing u/ berpikir ada produk dgn nanti kalau udh jadi yakin laku. Bisa gunakan value
engineering, klo tdk sesuai dgn TC yg ada maka coba cari cara lain krn hrs sesuai TC itu. Price
di tetapkan duluan u/ kunci TC (rumus TC)
Misal, kita sdh pny anak dan kita memperbaiki dgn cara di kasih makan lebh enak, disekolahkan,
dll
Kaizen costing tdk sm dgn kaizen . Kaizen costing mirp dgn ABM dmn mirip dgn PVA yg value
& non value added. Spy cost tdk turun maka bisa dihapus yg NVA spy tetap terjaga.
Brg lbh bagus, cost lbh murah, tp untung di blkng.
Produk sdh ada tp lbh baik maka itu KAlZEN, krn klo blm ada pastikan pasar mau, costnya brp,
dll. dimana itu Target cost dan yg berhasil itu Toyota (memastikan di dpn dgn target costing)
Week 4- Managerial Decision Making in Variable Costing, Absorption Costing and
Segmented Reporting
Semakin besar perusahaan maka, atasan akan mendelegasikan tanggung jawabnya pada
bawahannya
Responsibility Center
* Cost center
Bagian dalam organisasi yang berwenang untuk mengelola cost
* Revenue center
Mengelola pendapatan
* Profit centers
Mengelola revenue dan cost
* Investment center
Mengelola investasi (anak perusahaan)
Untuk menilai kinerja profit
* Metode absorption costing
>> Mengakui DM, DL, OH, VOH, FOH
* Metode variable costing
>> Mengakui DM, DL, VOH
Segmen
* Unit yang cukup penting untuk dinilai kinerjanya. Sehingga harus ada laporan kinerjanya dan
menggunakan variabel costing
KASUS GANJIL
Staff Department
- Audit control
- Finance planning
- Law
- Adm
- HRD
- Inventory manager
Business Department
- BP exploration
- BP oil
- BP mineral
Staff depart itu awalnya cm suport buat business saja, tp 1 tahun terakhir di balik karena biar tdk
sembarangan. Ada tarif yang dikenakan supaya tdk secara cuma" menggunakan jasa staff dept
Staff dept mendapat keuntungan dimana bisa menyewakan jasanya kepada pihak luar
1. Setuju cost center atau tidak?
Untuk menentukan profit atau cost center dimana ini dilihat dari TANGGUNG JAWABNYA
Kalau staff dept ini lebih ke cost center karena kalau iya pertimbangannya bisa aja staff dept jd
mencari klien di eksternal saja daripada di internal sehingga business dept yang mana jadi tidak
terlayani
2. Indikator kalau mengukur profit atau cost center
Bisa macam-macam
3. Kalau BP America dijual dampaknya buat staff dept gmn
Regulasi harus hati" karena bs saja mereka kesulitan dengan mencari revenue itu tadi
KASUS GENAP
Kalau dibuat profit center ini akan susah karena tidak bisa mengontrol biaya lainnya, jadi
memang lebih baik di ubah menjadi revenue center
MATERI
Organisasi sudah besar maka owner tidak bisa melakukan semuanya sendiri sehingga membagi
tugasnya --> menjadi desentralisasi
RESPONSIBILITY ACCOUNTING
- Salah satu alatnya adalah responsibility center
- Ini adalh bentuk menurunkan wewenang dan pertanggung jwban
Cost center
- Dpt tanggung jawab untuk kelola biaya saja
- Mau menilai ini jangan pernah menilai dr revenue yg di dapatkan, tp dr cost yang digunakan
Revenue center
- Dpt tanggung jawab untuk mengelola pendapatan
- Hanya bs mengendalikan naik turun pendapatan
- Jangan nilai pakai costnya
- Misal, nilai sales dept maka nilainya dari omzet yg di dapatkan
Profit center
- Dpt tanggung jawab untuk mengelola revenue dan cost
- Misal, kantor cabang dimana manajer ada kendali kelola revenue. Atur produk mana yg display
di depan, promo yg mana. Pny kendali di cost juga, di weekdays kasirnya cm 1, lampu dikit, dll.
Kalau mau menilai ya dr 2 hal ini atau PROFIT nya
Investment center
- Dpt tanggung jwb bs mengelola revenue, cost, dan investasi
- Misal, bogasari mau beli 100 truck tdk perlu lapor ke Indofood karena manajer ada wewenang.
- Kinerja diukur tdk hny dr profit, tapi ada indikator lain sprt ROI, EVA, RI
Hitung profit ada 2 metode :
1. Based on full/absorption costing
2. Based on variable costing
Absorption costing
- Kita akui DM, DL, VOH, FOH diakui product cost
Kurang tepat untuk menjadi evaluating karena laba yg dihasilkan akan mendorong manajer untuk
meningkatkan sediaan yg tdk dibutuhkan, tp kalau untuk pelaporan ttp pakai karena Matching
Concept
Segmented reporting
- Laporan kinerja segmen
- Segmen adalah sebuah unit dlm organisasi yg cukup penting untuk dinilai kinerjanya
- Blm tentu pny 100 produk itu penting semuanya
- Adanya laporan segmented
KPI of segmented reporting
1. Contribution margin
2. Ketaui biaya apa yg bs dikendalikan dan tidak oleh manajer. Contoh, gaji dr dekan ini
tidak bs dikontrol mau brp gajinya, jd kalau mau menilai kinerja dekan hrs dihapuskan
gaji
3. Laba perusahaan scr total, dan laba dr segmen yg penting
Common fixed expenses ini TIDAK BOLEH DIGUNAKAN untuk menilai karena ini adalah
biaya yang digunakan secara bersama-sama
Week 5- Managerial Decision Making in Transfer Pricing
Transfer Pricing
Harga yang dikenakan atas barang atau jasa antar divisi
Besarnya transfer price tidak harus sama dengan market price
Transfer Price sangat mempengaruhi divisi penjual dan divisi pembeli
Transfer Price yang ideal harus membuat setiap keputusan manajer divisi yang memaksimalkan
keuntungan perusahaan
4 pendekatan:
1. Market based TP
2. Cost based TP
3. Negotiated TP
4. Administered TP
Transfer pricing --> harga yang dikenakan dr divisi penjual ke pembeli. Jika menjual dalam 1
organisasi maka itu
transfer pricing. Besar transfer pricing harus diatur supaya tidak merugikan 2 belah pihak
(diberlakukan secara adil --> goal congruence)
● Transfer pricing sering kali menyebabkan konflik antara 2 divisi ini. Jika divisi penjual
terlalu powerful jd semena" dan divisi pembeli akan merasa tdk adil, jadi ambil
keputusan yang tidak selaras dr organisasi
Metode transfer pricing
1. Market based --> besar TF akan ditetapkan sama dengan harga pasar, misal di pasar
10.000 maka kita jual ke anak perusahaan juga sama 10.000
2. Cost based --> besarnya TF ditetapkan berdasarkan cost divisi penjual
3. Negotiated --> ditetapkan berdasarkan negosiasi 2 belah pihak antara penjual dan
pembeli
4. Administered --> ditetapkan oleh induk/organisasi
- Minimum TF adalah penjualan mau kasih harga paling murah berapa
- Maksimum TF adalah harga pembeli max mau beli
Urutan yang paling baik metodenya :
1. Market based
2. Negotiated
3. Cost based
Market based ini dinilai paling baik jika market kompetitif yang baik. Hal ini adil buat 2 pihak,
untuk penjual itu tidak rugi karena sama dengan jual pihak eksternal dan bagi pembeli juga sama
karena harganya internal dan eksternal akan sama
Harga disini secara teori sama, tapi bisa dikurangi dengan biaya yang tidak muncul di pembelian
internal (komisi, dll)
Sering kali ada hidden cost yang tidak muncul dan baru di sadari di akhir. Misal, request
pengiriman jam 6 saja karena masih sibuk dan itu contoh hidden cost yg tidak diperhitungkan
tiba" muncul.
Jika menggunakan market based benar" 2 unit itu difungsikan unit yang independen dimana bs
saja mengambil keputusan tidak menjual ke anaknya milih ke eksternal karena harganya pun
sama
- Negotiated dimana ini dirundingkan
- Proses negosiasi tidak bisa cepat karena ada perhitungan
- Berpotensi memicu konflik
- Kinerja divisi menjadi sensitif dari skill negosiasi 2 belah pihak
- Sering kali membutuhkan pengawasan supaya tidak terjadi konflik, top management menjadi
penengah
Coat based ini paling lemah dibanding 2 lainnya karena berpotensi mentransfer ketidakefisienan
dr divisi penjual ke pembeli
Akan memunculkan bahwa kinerja diukur tidak tepat karena ada tadi
Dipakai jika tidak ada harga pasar untuk produk yang diperjual belikan itu
Dual pricing --> ada 2 harga TF yang dipakai. Misal divisi penjual dan pembeli tdk menemukan
titik terang, maka dilakukan ini. Dilakukan untuk transaksi yang tidak tunai (hanya di atas
kertas). Misal, penjual mau 20 dan pembeli 15 maka ya tulis masing"
Masing" divisi bisa terlihat untuk, tapi sebenarnya induk rugi dan baru terlihat saat konsolidasi
Harus ada strategi meminimalisir pajak yang ada untuk memaksimalkan profit yang ada :
1. Increase revenue in low-tax countries
2. Increase cost in high-tax countries
3. Reduce cost of goods transfer to high- import-duty countries
Misal :
Penjual di Negara A, tarif pajak 20%
Rev 10
Cost 60
Profit 40
Tax 20% (8)
Total 32
Pembeli di Negara B, tarif pajak 40%
Rev 180
Cost 100
Profit 80
Tax (32)
Total 48
YANG BISA DILAKUKAN ITU MENAIKAN PAJAK
- Sekarang tidak boleh pakai cost based karena bisa membuat naik turun harga pajak
- Yang diperbolehkan itu market based
TP adalah harga yang dikenakan divisi penjual/servis ke divisi lain dalam satu grup
Tp hrs disusun setepat mungkin agar tdk terjadi konflik, sehingga ada keselarasan
tujuan
Klo divisi itu adalh profit center, mka tp itu akan sgt menentukan keuntungan yg didpt
Transfer Price ada 4 metode
1) Market Based TP → ditetapkan berdasarkan dengan hrga pasar (bsr tp sama
mbe market price/selling price)
2) Cost Based TP → cost divisi penjual
3) Negotiated TP → Berdasarkan negosiasi kedua belah pihak
4) Administered TP → hrga TP ditetapkan induk/ organisasi
Cth
Alaska
Crude oil → Transport
Lomas (10.000 barrels/day) Alaska
→
Refining
→ Gasoline
Min TP adalah harga minimal penjual mau melepas brg
Max TP adalah hrga maksimal pembeli mau beli brg
Market based TP
- diyakini adalah metode terbaik jika pasarnya kompetitif, Metode ini fair bagi
kedua pihak
Concerns
- Hidden cost
- The units …
Negotiated TP
1) Time consuming
2) Berpotensi memicu konflik
3) Kinerja divisi menjadi sensitif thd skill negosiasi kedua belah pihak
4) Metode ini bth pengawasan dri top management, sebagai penengah agar tdk
terjadi konflik
Cost based TP
Metode ini paling lemah, krn cost based bertugas mentransfer ketidakefisienan dari
divisi penjual ke divisi pembeli
Cth: pake cth lomas, klo transport dri alaska itu costnya naik krn amburadul, otomatis
harga di seattle jdi turun profitnya
Kelemahan
1) Memunculkan kinerja itu tdk bisa diukur dgn tepat
Week 6- Strategic Perspective in management accounting Investment and Capital
Budgeting
*dengerin record dri drive ULS
AML w6
-capital budgeting (CB) adalah suatu proses pengambilan keputusan yang melibatkan cahs
inflow dan cash outflw yang mungkin terjadi beberapa tahun/puluhan tahun
-keputusan CB dibedakan ajdi 2:
1)acceptance or rejection decision: perhsahaan biasanya dihadapkan pada pilihan apakah suatu
investasi diterima atau ditolak.
2)capital rationing decision: pengambilan keputusan dimana pihak manajemen dihadapkan pada
beberapa pilihan tetapi pilihan tsb tidak bisa diambil scr bersamaan, ada projek yg bs diterima,
dan ditolak karena ada keterbatasan sumber daya perush
-mengapa perlu dipelajari detail? Karna CB memperlukan dana yang sangat besar shg harus
dianalisis dg sangat tepat, jika tidak tepat akan bisa menyebabkan potensi kerugian.
-cthnya apple kontribusi pada projek apple park yang membutuhkan dana yang sangat besar,
untuk pengambilang keputusan saja bisa habis 160jt dolar, kalo analisisnya tidak tepat bisa uang
sebanyak itu sia2
-CB penting untuk dianalisis dg sangat baik karena: 1)melibatkan dana yg sangat besar, 2)karena
pembangunan membutuhkan efort dana dan sumber daya yang sangat besar maka resiko dan
ketidakpastiannya sangat tinggi (maka resiko dan ketidakpastian harus sudah diuku), 3)investasi
membutuhkan waktu yg sangat panjang misal apple park sudah direncanakan dari 2006 tapi baru
direalisasi 2017 dan baru digunakan baru2ini, 4) susah kalau ingin dikembalikan kondisi awal
kayak sblm investasi.
-bagaiaman melakukan analisis thd CB? Dapat dilakukan melalui bbrp tahap: 1) identifikasi
pilihan alternativ investasi yang ada (misalnya ekspansi, maka dipikirkan smua alternatif
ekspansi yg ada misal melakukan penjualan online di wilayah berbeda), 2) kumpulkan data2
yang relevan untuk setiap pilihan investasi tsb (misal ekspansi untuk e comerce kira2 dana yg
akan dikeluarkan dana yg akan masuk revenue masuk), 3)setelah mendapat informasi jenanis2
biaya maka langkah yg ke, 3) menganalisis data yang sudah terkumpul kemudian di
intepretasikan hasilnya, 4) mengambil keputusan.
-peran AM pada tahapan ke 2-4, AM berfungsi sbg tempat pemilihan data, lalu menganalisis
data, memaknai hasil analisis, tetapi kita tidak mengambil keputusan (keputusan tetap berada di
manajer)
-peran AM dalam CB : 1) memprediksi cash in atau out jika kita mngambil keputusan yang
dipilih (membantu membuat perencanaan), 2) mendapatakn informasi mengenai actual cashflow
(jika sudah memilih keputusan lalu AM perannya adalah mengumpulkan data actual, brp cash in
dan out actual yg didapatakn) supaya pada akhir periode AM bisa menyajikan data kira2
selisihnya berapa, 3) analisis varian, mencari selisihnya, lalu selisih akan dilaporkan.
-simpulan : peran AM 1)mengumpulkan data, 2)estimate cash in/out flow, 3) melakukan analisis
data
-bagaimana cara AM melakukan analisis data thd kelayakan suatu projek/investasi apakah layak
diambil/tidak, ada bbrp pendektan yg dpt digunakan
1. discounted cash flow analyze: adalah analisis yang memperhitungkan time value of money
(nilai skrg dari future CF yg akan didapat perush), ada 3 tools a) NPV, b) Internal rate of retur
IRR, c)PI profitability index
2. Non discounted cash flow analyze: adalah analisis suatu projek tanpa memperhitungkan time
value of money, ada 2 tools: a) payback period, b) ARR acounting rate of retur.
#NPV: nilai saat ini dari future CF yang dihasilkan suatu projek - initial investment(cost dari
investasi tsb) NPV ini menunjukan return dari projek tab dibandingkan dg cost of capital/dana
yang dibutuhkan untuk projek tsb. NPV =PV all cash inflow-PV of cash outflow. Akan diterimia
jika NPV>0 artinya projek tsb boleh diterma, sebaliknya jika NPV=0 maka projek tsb bisa
diterima asalkan ada faktor pertimbangan kualitatif dari perusahaan.
Untuk memutuskannya kita hitung npv
+Kelebihan menggunakan NPV: 1) sudah mempertimbangkan time value of money, 2)sudah
mempertimbangkan semua cash inflow yang akan terjadi di sepanjang masa hidup projek
tersebut.
-kelemahan: 1) menghitung disc rate tidak mudah, misal kalau tadi 8% itu tidak mudah, jika
mblesetnya jauh maka perhitungan yg dilakukan tdk akurat, 2)nilainya absolut (8000$) bukan
dalam bentuk %, akibatnya kalau mau membandingkan 2 jenis projek yang membutuhkan dana
yg jauh berbeda satunya membutuhkan initial cost yg tinggi tetapi memberikan CF yg besar,
sedangkan satunya projek yg sangat kecil dan CFnya kecil. Maka kalau hitung pake NPV projek
yg nilainya besar maka akan menghasilkan NPV yg sangat besar dibandingkan projek yg kecil.
Sedangkan belum tentu projek yg sizenya lebih kecil itu tidak menguntungkan.
#IRR (internal rate of return): sebenarnya menunjukan tingkat pengembalian yg dihasilkan dari
sebuah projek atau return yg dibbutuhkan oleh perush untuk memperoleh NPV=0. Jika IRR>
disc rate = NPV>0 = terima projek, kalau IRR = disc rate = NPV=0 maka projek bisa diterima
asal ada faktor kualitatif yang menguntungkan perush. Jika IRR < disc rate = NPV<0 = reject
projek.
-kalau menghitungnya tanpa excel maka lama. Maka kita harus mencoba2 mencari rate dimana
yg menghasilkan NPV=0.
-cara dg excel:
-untuk menentukan apakah projek tsb diterima/ditolak, maka bandingkan dengan IRR dg Disc
rate, jika IRR>Disc rate= maka projek bisa diterima, kalo IRR= Disc rate maka projek boleh
diterima dg pertimbangan faktor kualitatif yg menguntungkan perush. Kalo IRR<disc rate artinya
NPV negatif maka harus ditolak.
+kelebihan IRR : 1) sudah mempertimbangkan time value of money, 2) sdh mempertimbangkan
semua Cash inflow yg terjadi sepanjang masa hidup projek tsb.
-kelemahan IRR: 1) kalo menghitung time value of money maka perlu menghitung disc rate, disc
rate didapatkan tidak gampang hingga perlu pertimbangan yg matang untuk menentukan disc
rate, 2) tidak bisa memberikan informasi berapa total profit yang akan didapatkan oleh
perusahaan sepanjang masa hidup projek.
#Profitability index (PI): menunjukkan future CF dibagi dg Initial investment (dana yg
dikeluarkan untuk proyek investasi)
-jika PI >1 = accept, PI=1 = acept with qualitative factor, PI<1=reject
+kelebihan PI: 1) sudah mempertimbangkan time value of money, 2)mempertimbangkan seluruh
cash inflow yg bakal terjadi selama masa projek 3) mampu menunjukan brp value yg diciptakan,
brp uang yg akan didapatkan dari setiap $1 yg dikeluarkan perusahaan
-kelemahan PI : 1)sulit menentukan disc rate, 2) sulit untuk membandingkan 2 projek dg masa
hidup projek yg berbeda (projek a 10th, projek b 20th, kalo dihitung pi nya kemungkinan besar
projek b menghasilkan kebih besar drpd yg 10th)
#Payback Period: waktu yang dibutuhkan supaya sebuah projek dapat menghasilkan cash inflow
(paling tidak, bisa menutup costnya) caranya dg mengestimasi cash inflow dg cash outflow brp
saja di setiap periodenya.
Jadi payback periodnya 5th.
-semakin pendek payback period, maka semakin baik
+kelebihan payback period: 1)perhitungannya simple (sangat baik untuk screening awal), 2)
perhitungan PP bermanfaat untuk perush yg sangat membutuhkan kas. Jadi memilih projek
investasi yg mendapatkan kembali dana yg dikeluarkan cukup besar.
-kelemahan PP : 1) tidak memperhatikan time value of money, 2) tidak mempertimbangkan
aliran kas masuk yg terjadi setelah payback. (Bisa saja ada projek yang PPnya lama tapi setelah
tahun2 payback tetep mendapat cash in cukup besar). Pp cuma ngukur seberapa lama bisa balik
modal, tdk mempertimbangkan setelah balik modal bagaimana
-ARR accounting rate of return: berfokus pada berapa laba akuntansi yang dihasilkan dari sebuah
projek, akuntansi itu dihitung dengan acrual basis, acrual basis= menghitung beban/pendapatan
pada saat terjadinya, bukan pada saat cash itu diterima atau dikeluarkan, revenue bisa saja diakui
sebelum kas diterima karena itu sudah menjadi hak perusahaan. Biaya juga bisa diakui saat itu
terjadi, meskipun belum ada cash outflow maka diakui sebagai biaya. -Patokannya, 1) selalu
pilih investasi yg menghasilkan ARR pling tjnggi, 2) jika ARR> Initial cost, maka projek
diterima.
Avarage net income: didapat dari net income tahunan. ARR< cost of capital(disc rate) = reject
+kelebihan ARR: 1) cukup simple, sangat bermanfaat jika dihadapkan dg banyak sekali pilihan
projek dan kita tidak ada waktu untuk melakukan analisis secara detail, 2)sudah
mempertimbangkan acrual basis jadi benar2 mengakui pendapatan dan beban pada saat
terjadinya, jadi lebih real.
-kelemahan ARR: 1) tidak mempertimbangkan timevalue of money, 2) tidak mempertimbangkan
cash inflow dan outflow yang sesungguhnya, karena acrual basis itu diakui tapi belum tentu
dapat uangnya/ keluar uangnya, 3)karna pake acrual basis maka untuk menghitung revenue dan
cost bisa dilakukan dg cara yg berbeda2 (misal kalo mau hitung cogs bisa gunakan variabel
costing atau absorpsion costing, belom lagi kalo metode alokasie beda misal joint cost)
sedangkan ARR untuk menentukan projek mana yg harus dibuang atau diterima.
ALAT UKUR YANG PALING BAIK:
masing2 saling melengkapi, gabisa pake satu tok, lebih baik menggunakan bberapa alat ukur
Misal untuk screning awal harus hitung payback period dan IRR.
-yang ngambil keputusan dipilih atau tidak itu pihak manajemen, bukan kita. Kita cuma
membantu menghitungkan dan menginteprrtasi
Week 7- Strategic perspective in management accounting: Developing of
budgeting model and beyond budgeting
Syarat BB dapat dipenuhi dan dapat berjalan
1. Uncertainty (competition)
2. IT (untuk komplikasi)
3. Human
* Empowered (creative)
* Credible (integrity)
Jangan sampai anggaran membuat customer kita lebih kuat daripada bisnis kita
Banyak situasi yang menyebabkan budgeting itu kaku, cenderung tidak kreatif.
BB penting:
1. Uncertainty
2. Empower and credible human resources (krn klo bkn org yg berdaya dan dapat dipercaya,
maka rusaknya bisa lebih parah)
3. IT disamping itu ada kompetisi
Konvensional - orientasinya keuntungan (apa yg bisnis bisa dptkan) jd bisa aja mengorbankan
customer dan stakeholder
BB bergeser orientasinya ke customer dan stakeholder dan mereka akan menjaga perusahaan
karena jika mereka puas mereka akan mencari perusahaan.
AM yg dibicarakan bukan hanya bisnis berfokus dengan financial. Kepentingan yg diutamakan
adalah apa yg mereka dapatkan terlebih dahulu, bukan apa yg diinginkan perusahaan.
Contoh : kalau ke restoran beli nasi goreng tapi yang keluar mie dan pastinya dikomplain dan
minta ganti. Normalnya pasti restoran tidak ingin salah. Namun jika mmg berorientasi pada
customer, maka dia akan ganti yang baru bahkan menyuruh pelanggan juga untuk memakan
mienya, dan ini memerlukan empower dan kredibilitas. Jika ada anggaran khusus, maka kasus
ini, restoran akan credible dan empower untuk kebutuhan bisnis ini bukan untuk keuntungan.
Mungkin kalo budget tradisional tidak mgkn bisa diganti seperti kyk gitu krn nyatanya tidak
anggarkan. Oleh karena itu, penerapan BB hrs ada empower dan credible → krn jika tidak ada
kedua itu, maka pasti akan jebol (sistem hancur) dimana mmg harus fokus ke stakeholder dan
customer
PPT KEL THEA
“Beyond budgeting” adalah tentang melepaskan orang-orang yang cakap dari rantai kontrak
kinerja top-down dan memungkinkan mereka menggunakan sumber daya pengetahuan organisasi
untuk memuaskan pelanggan secara menguntungkan
Tujuan utama dari model manajemen Beyond Budgeting adalah untuk meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dan membantu perusahaan tersebut terus
meningkatkan kinerjanya dalam lingkungan bisnis yang sangat kompetitif, tidak dapat diprediksi,
dan dipimpin pasar.
Beyond budgeting merupakan bentuk organisasi yang holistik dan tidak terpatok pada financial
planning. Beyond budgeting berdiri pada 2 pilar, yaitu ketangkasan dan berpegang pada
pendekatan holistik.
Purposes of
Performance
Management
Goals
Beyond Budgeting Processes
KPI yang relatif dan ditentukan
sendiri mendorong keberhasilan
kompetitif yang berkelanjutan
Traditional Budgeting Processes
Target tahunan yang tetap
mendorong tindakan jangka
pendek
Rewards
Penghargaan berbasis tim
membangun sikap “satu tim”
Insentif individu yang
membangun sikap
“mempertahankan wilayah
sendiri”
Strategi yang digerakkan oleh
peristiwa mendukung pendekatan
“utamakan pelanggan”
Rencana tahunan mendukung
pendekatan “make & sale”
On-demand resources
memungkinkan kemampuan
respons cepat dan mengurangi
pemborosan.
Centrally allocated resources
menghambat respons cepat dan
mendorong pemborosan
Coordination
Dynamic linking of customer
demands memberikan solusi yang
cepat dan lancar yang memenuhi
kebutuhan pelanggan
Centrally linked budgets
memberikan solusi yang lambat
dan terputus-putus
Controls
Multifaceted and multi-level
information systems menyediakan
pola informasi yang
menginformasikan pembuat
keputusan strategis
Financial variances that compare
actuals with budget memberikan
dasar yang buruk untuk belajar
Plans
Resources
-
-
Beyond Budgeting adalah metode yang didesain dengan sistem yang adaptif serta
terdesentralisasi dimana keputusan dan pertanggungjawaban atas keputusan berada di
tangan manajer lini.
Beyond Budgeting sendiri berorientasi kepada customer dan stakeholder dimana dengan
orientasi yang dimiliki ini membuat perusahaan harus menjaga kepuasan bagi customer
dan stakeholder dimana ini berbicara soal apa yang didapatkan terlebih dahulu bukan apa
yang diinginkan perusahaan.
Beyond Budgeting sendiri sifatnya harus adaptif sehingga harus memiliki empower dan
credible human resource dimana SDM yang terlibat dalam menetapkan dan juga
menjalankan anggaran sesuai dengan Beyond Budgeting sendiri haruslah orang yang
kredibel.
Beyond Budgeting
Taruh yg pertama adalah beyond or better, baru lanjut ke bb QA, trus bb ternyata ud diaplikasiin
ke dua artikel selanjutnya yg bb mindset dan BB application
Evolusi pemikiran budgeting ada 3
1. Tradisional (company fokus juga)
2. Better
- Zero Based Budgeting
- Activity Based Budgeting
Walaupun tradi n better ini udh better, tpi msh menggunakan asumsi klasik (bpkny pake istilah
Company focus)
3. Beyond
ini diluar budgeting krn fokusnya di customer sama stakeholder (cust. Oriented n
stakeholder oriented)
Yg membuat Beyond Budgeting jdi menarik
1. Uncertainty → kompetisi (krn persaingan)
Ada kejadian yg tdk pasti ini yg membuat kita hrs ambil keputusan saat itu
2. It→ perkembangan teknologi
3. Human → yg mestinya human mkin empower dan juga credibel (mslh ini yg buat BB jdi
menarik) (integrity/org yg bisa dipercaya tdk sembarangan)
Makin empower mkin isa kreatif, credibel bicara ttg integrity
*kalau 3 diatas tdk dipenuhi BB tdk bisa jalan
Cth simpel: kita ke restoran, pernah salah dpt makanan dri order → klo ini terjadi kita minta
tuker dan hrs nunggu lagi
Klo kita human yg empower, credibel dan kreatif kita minta maaf, dan menawarkan untuk
memberikan yang baru dan yang salah itu ttp diberikan ke customer (yg slh trsbut tetap diberikan
dan akan dibikinkan menu yg sesuai)
setting budget terbuka dgn berbagai macam hal, budgeting yg buruk itu asumsikan masa depan
mirip masa lalu
AML W7 (NASSYA)
-Beyond budgeting ada persyaratannya. Tidak semua bagus pake BB, ada yg masih efisien
dengan memakai tradisional budgeting.
-budgeting sendiri itu baik, supaya bisa nata masa depan dsb. Tapi banyak situasi yang
menyebabkan itu menjadi “Kaku” menjadikan orang cenderung tidak kreatif. Ada bisnis yang
dinamikanya sedemikian tidak pasti sehingga orang2 yg dilapangan sangat menentukan
keberhasilan bisnismu
-hal yang paling kuat untuk mendorong mengapa bb menjadi penting? Nomor 1 adalah
uncertanty, 2)empower n credible human resources, sebab kalau bukan orang yang punya daya
dan bisa dipercaya ini penyalahgunaannya bisa lebih parah, 3) IT, 4)competition
-2 kata kunci penting : konvensional itu orientasinya “keuntungan” (apa yg bisnis bisa daptakan),
namun semakin berkembang ke “customer dan stakeholder”. Kalau bisnis cuma atas “AKU” saja
maka kamu akan kehilanhan customer dan stakeholder, tapi kalau fokusmu pada customer dan
stakeholder kalau mereka happy kamu akan yang dijaga oleh mereka. Istilahnya kalau kamu
tidak buka aja akan dicariin.
-kalau mau belajar bisnis dengan bener jangan yang kamu ambil dulu tapi apa yang membuat
mereka senang dulu. Supaya kamu dicari.
-cth : kalau ke restoran punya pengalaman pesen nasi goreng yang keluar mie goreng. Apa yang
terjadi? Complain dan diganti. Normalnya mereka juga tidak pingin salah, dan anda juga tidak
ingin rugi. tapi bagaimana jika misalkan ada anggaran khusus, jadi pada waktu keliru disadari
lalu restoran dengan tidak ada takutnya bilang “oke mie goreng anda makan saja, kami bikinin
nasi goreng”
-Kenapa ada org spt ini karena sy org credible dan empower, karena orientasinya pada customer
bukan pada dirinya sendiri
-kalau tidak ada sesuatu yg istimewa yauda pake yg normal aja “tradisional”. BB adalah hanya
untuk orang yang punya kesungguhan bahwa yang terpenting BUKANLAH UNTUNG tetapi
untuk BAGAIMANA BISNIS AKAN TERUS BERDIRI.
SOAL UTS 2022-2023
SOAL 2 (Cost Based Management)
Leasure Co. memproduksi sederet perahu rekreasi. Perahu-perahu tersebut terkenal
dengan kualitas, keamanan, dan kinerjanya. Leasure mempekerjakan Justin Gomez, seorang
desainer dan pembalap perahu layar terkenal, untuk merancang perahu layar baru, R12. R12 akan
memiliki material canggih pada lambung dan tali-temali untuk meningkatkan keselamatan dan
kinerja kapal, dan juga untuk meningkatkan kenyamanan semalaman. Keamanan dan
kenyamanan adalah dua kriteria pembelian paling penting bagi pelanggan Leasure,
masing-masing diberi peringkat 33% dan 32%, pada skala 100 poin. Dua kriteria lainnya adalah
kinerja (20%) dan gaya (15% ). Panjang keseluruhan perahu adalah sekitar 33 kaki, dua ruang
tidurnya dapat menampung lima atau enam orang. Sewa memproyeksikan harga jual hampir
$200.000 dan memperkirakan biaya pembuatan R12 seperti yang ditunjukkan Tabel 1
Sebuah tim insinyur dan manajer penjualan mempelajari proyeksi biaya dan mampu
mengidentifikasi bagaimana setiap komponen kapal yang direncanakan berkontribusi dalam
memenuhi kriteria pelanggan. Hasil penelitian ini, berdasarkan perkiraan yang cermat,
ditunjukkan pada tabel 2. Misalnya, perkiraan menunjukkan bahwa 30% keinginan pelanggan
akan keselamatan dipenuhi oleh konstruksi lambung dan lunas, 30% lainnya oleh tali-temali
berdiri.
a. Dengan menggunakan hasil komponen/kriteria pada tabel 2 yang dikembangkan oleh tim
insinyur dan manajer penjualan, bersama dengan kriteria pelanggan, siapkan tabel indeks
kepentingan dan tentukan komponen kapal mana yang paling penting bagi pelanggan,
dan alasannya
b. Ambil temuan Anda pada persyaratan 1 dan bandingkan dengan angka target biaya pada
tabel 1. Buatlah tabel indeks nilai. Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil dari
perbandingan ini? Komponen manakah yang merupakan kandidat untuk pengurangan
biaya? (kasus dimodifikasi dari Blocher et al., 2005)
c. Bagaimana faktor pemasok dalam proses penetapan biaya target? Mengapa hal-hal
tersebut sangat penting bagi keberhasilan penetapan biaya target RI2?
d. Peran apa yang dimainkan departemen akuntansi dalam proses penetapan biaya target?
(kasus dimodifikasi dari Blocher dkk., 2005)
JAWABAN
BAGIAN A
Utak-atik David
Komponen kapal other merupakan komponen yang paling penting bagi pelanggan karena
komponen ini mencakup semua fitur dan fungsi kapal yang tidak termasuk dalam
komponen-komponen lain. Komponen others dapat mencakup fitur-fitur seperti:
● Sistem hiburan
● Sistem navigasi
● Sistem keamanan
● Sistem komunikasi
● Fasilitas rekreasi
● Fasilitas komersial
Fitur-fitur ini dapat memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan dan nyaman bagi
pelanggan. Misalnya, sistem hiburan dapat membuat perjalanan dengan kapal lebih
menyenangkan, sistem navigasi dapat membuat perjalanan lebih aman, dan sistem keamanan
dapat membuat pelanggan merasa lebih nyaman.
Selain itu, komponen others dapat memberikan nilai tambah bagi kapal. Misalnya, sistem
navigasi canggih dapat membantu pelanggan untuk berlayar ke tempat-tempat yang lebih eksotis,
dan sistem keamanan canggih dapat melindungi kapal dari pencurian dan kerusakan.
Berikut adalah beberapa alasan spesifik mengapa komponen others dapat menjadi yang
paling penting bagi pelanggan:
● Kebutuhan dan preferensi pelanggan yang bervariasi. Pelanggan memiliki
kebutuhan dan preferensi yang berbeda-beda. Komponen others dapat memberikan
fleksibilitas bagi pelanggan untuk memilih kapal yang sesuai dengan kebutuhan dan
preferensi mereka.
● Kemajuan teknologi. Teknologi terus berkembang, sehingga komponen others juga
terus berkembang. Hal ini dapat memberikan fitur-fitur baru dan inovatif yang dapat
menarik minat pelanggan.
● Peningkatan kesadaran akan keselamatan. Pelanggan semakin sadar akan
pentingnya keselamatan. Komponen others yang mencakup fitur-fitur keselamatan
dapat memberikan rasa aman bagi pelanggan.
Oleh karena itu, komponen others dapat menjadi komponen yang paling penting bagi
pelanggan. Perusahaan perlu memperhatikan komponen ini untuk meningkatkan kepuasan
pelanggan dan meningkatkan penjualan kapal.
BAGIAN B
Kesimpulannya dalam pembiayaan yang ada, pengeluaran biaya tiap komponen tidak
selaras dengan kontribusi yang diberikan oleh tiap komponen, apabila peringkat biaya dan
kontribusinya dibandingkan. Komponen Sails peringkat 4 dalam kontribusi terhadap
kepuasan pelanggan, tetapi biaya yang diperlukannya nomor 3 terbanyak. Dari sini terlihat
pembiayaan Sails Non-Value Added, apabila dibandingkan dengan pembiayaan lainnya dan
merupakan kandidat untuk pengurangan biaya.
BAGIAN C
Pemasok dalam hal ini mempengaruhi biaya yang akan kita keluarkan, karena mereka
yang menentukan harga barang yang mereka jual. Oleh karena itu, kita perlu memilih pemasok
yang bersedia menyediakan harga yang sesuai dengan target biaya/ proporsi biaya yang
sudah kita tetapkan untuk setiap komponen.
Bard AI
Faktor pemasok dalam proses penetapan biaya target adalah hal-hal yang berkaitan dengan
pemasok, yaitu pihak yang menyediakan bahan baku, komponen, atau jasa yang dibutuhkan
untuk memproduksi produk. Faktor-faktor tersebut antara lain:
1. Harga bahan baku dan komponen
Harga bahan baku dan komponen merupakan salah satu komponen terbesar dari biaya
produksi. Oleh karena itu, harga bahan baku dan komponen yang kompetitif dapat
membantu perusahaan untuk mencapai target biaya yang lebih rendah.
2. Kualitas bahan baku dan komponen
Kualitas bahan baku dan komponen juga penting untuk diperhatikan. Bahan baku dan
komponen yang berkualitas rendah dapat menyebabkan produk menjadi tidak memenuhi
standar atau bahkan tidak dapat dijual.
3. Waktu pengiriman
Waktu pengiriman bahan baku dan komponen juga dapat mempengaruhi biaya produksi.
Pemasok yang dapat mengirimkan bahan baku dan komponen tepat waktu dapat
membantu perusahaan untuk menghemat biaya penyimpanan dan biaya produksi.
4. Ketersediaan bahan baku dan komponen
Ketersediaan bahan baku dan komponen juga penting untuk diperhatikan. Pemasok yang
dapat menyediakan bahan baku dan komponen dalam jumlah yang cukup untuk
memenuhi permintaan dapat membantu perusahaan untuk menghindari keterlambatan
produksi.
Faktor-faktor pemasok tersebut sangat penting bagi keberhasilan penetapan biaya target karena
dapat mempengaruhi biaya produksi secara signifikan. Jika perusahaan dapat bekerja sama
dengan pemasok untuk mendapatkan harga bahan baku dan komponen yang kompetitif, kualitas
bahan baku dan komponen yang baik, waktu pengiriman yang tepat, dan ketersediaan bahan
baku dan komponen yang cukup, maka perusahaan akan lebih mudah untuk mencapai target
biaya yang telah ditetapkan.
BAGIAN D
ChatGPT
Departemen akuntansi memainkan peran yang sangat penting dalam proses penetapan biaya
target (target costing). Peran departemen akuntansi dalam proses ini mencakup beberapa hal
berikut:
1. Pengumpulan Data Biaya: Departemen akuntansi bertanggung jawab untuk
mengumpulkan data biaya terkait dengan produksi produk atau penyediaan jasa. Ini
termasuk biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, dan biaya lainnya
yang terkait dengan proses produksi. Data ini menjadi dasar untuk menentukan biaya
target.
2. Analisis Biaya: Departemen akuntansi melakukan analisis biaya untuk memahami
komponen biaya yang ada dan bagaimana biaya-biaya ini berkaitan dengan produk atau
jasa yang ditawarkan. Analisis ini membantu dalam mengidentifikasi area-area di mana
perbaikan atau pengendalian biaya diperlukan untuk mencapai target costing yang
ditetapkan.
3. Menentukan Target Cost: Departemen akuntansi bekerja sama dengan departemen lain,
seperti manajemen produk atau manufaktur, untuk menentukan target cost. Target cost
adalah biaya maksimum yang dapat diterima untuk produk atau jasa tertentu dengan tetap
memungkinkan perusahaan mencapai laba yang diinginkan.
4. Perencanaan Laba: Departemen akuntansi membantu dalam merumuskan rencana laba
yang sesuai dengan target costing. Mereka menghitung margin laba yang diinginkan dan
memastikan bahwa target cost dan margin laba tersebut sesuai dengan tujuan keuangan
perusahaan.
5. Pemantauan Kinerja: Departemen akuntansi juga terlibat dalam pemantauan kinerja
setelah produk atau jasa diluncurkan. Mereka membandingkan biaya aktual dengan target
cost yang telah ditetapkan, dan jika terdapat perbedaan, mereka dapat membantu
mengidentifikasi penyebabnya dan mengambil langkah-langkah perbaikan.
6. Pelaporan Keuangan: Departemen akuntansi menyediakan informasi keuangan yang
relevan kepada manajemen dan pemangku kepentingan lainnya terkait dengan target
costing. Informasi ini digunakan dalam pengambilan keputusan dan pelaporan kepada
pemegang saham dan regulator.
SOAL 3
TP
1. Konflik internal dapat terjadi, karena kepentingan antara anak perusahaan dalam satu
grup (kepentingan perusahaan dan kepentingan manajer individu) dapat berbeda, dan hal
ini mengarah pada konflik dalam penetapan harga transfer. Beberapa anak perusahaan
cenderung mencari harga yang lebih rendah sementara yang lain mungkin berusaha untuk
memaksimalkan keuntungan mereka. Cth dri kasus antara Del Norte Paper mill (US)
dengan Del Norte Paper-Italia, dimana tiap anak perusahaan yang memiliki target
profit/penjualan yg merupakan profit center pasti akan mengutamakan untuk bisa
memaksimalkan keuntungannya masing-masing.
2. BardAI
Dalam mendukung pengambilan keputusan manajerial terkait transfer price, perlu
disiapkan informasi akuntansi manajemen yang relevan. Informasi akuntansi manajemen
tersebut harus dapat membantu manajer untuk memahami biaya dan keuntungan dari
transaksi transfer.
Informasi keuangan yang relevan untuk mendukung kebijakan transfer price antara lain:
● Biaya produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk atau jasa.
Biaya produksi yang relevan untuk transfer price adalah biaya yang dapat ditelusuri
secara langsung atau tidak langsung ke unit bisnis yang menjual barang atau jasa.
● Harga pasar wajar
Harga pasar wajar adalah harga yang bersedia dibayar oleh pembeli yang wajar untuk
barang atau jasa pada tanggal transfer. Harga pasar wajar dapat digunakan sebagai dasar
penetapan transfer price jika harga tersebut dapat diukur dengan andal.
● Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi transfer
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari transaksi transfer merupakan selisih antara
harga transfer dengan biaya produksi atau harga pasar wajar. Keuntungan atau kerugian
ini perlu dipertimbangkan oleh manajer dalam pengambilan keputusan transfer price.
Informasi non keuangan
Informasi non keuangan juga dapat relevan untuk mendukung kebijakan transfer price.
Informasi non keuangan tersebut antara lain:
● Kualitas produk atau jasa
Kualitas produk atau jasa yang dihasilkan oleh unit bisnis yang menjual barang atau jasa
dapat mempengaruhi harga transfer. Unit bisnis yang menghasilkan produk atau jasa
berkualitas tinggi dapat mengenakan harga transfer yang lebih tinggi.
● Kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan juga dapat mempengaruhi harga transfer. Unit bisnis yang dapat
memberikan kepuasan pelanggan yang tinggi dapat mengenakan harga transfer yang
lebih tinggi.
● Strategi perusahaan
Strategi perusahaan juga dapat mempengaruhi harga transfer. Unit bisnis yang berperan
penting dalam strategi perusahaan dapat mengenakan harga transfer yang lebih tinggi.
Persiapan informasi akuntansi manajemen
Informasi akuntansi manajemen yang relevan untuk mendukung kebijakan transfer price
harus disiapkan dengan cara yang akurat dan andal. Informasi tersebut harus dapat
diverifikasi oleh pihak yang independen.
Proses persiapan informasi akuntansi manajemen untuk transfer price dapat dilakukan
dengan langkah-langkah berikut:
-
Identifikasi biaya yang relevan: Pertama, manajer perlu mengidentifikasi biaya
yang relevan untuk transfer price. Biaya yang relevan adalah biaya yang dapat
mempengaruhi keputusan transfer price.
Ukur biaya yang relevan: Kedua, manajer perlu mengukur biaya yang relevan.
Biaya dapat diukur dengan berbagai cara, tergantung pada jenis biayanya.
Lakukan analisis biaya: Ketiga, manajer perlu melakukan analisis biaya untuk
memahami hubungan antara biaya dan output. Analisis biaya dapat membantu
manajer untuk menentukan harga transfer yang optimal.
Dengan mempersiapkan informasi akuntansi manajemen yang relevan, manajer dapat
membuat keputusan transfer price yang lebih tepat dan menguntungkan bagi perusahaan.
Budgeting
1. Penganggaran tradisional dinilai tidak sesuai dalam bisnis saat ini karena kemajuan bisnis
yang cepat, kompleksitas, dan perhatian terhadap penciptaan nilai yang lebih besar dalam
lingkungan bisnis yang berubah-ubah.
2. Benar, karena masa depan itu tidak pasti maka kita perlu membuat perencanaan agar
harapan yang kita inginkan ini kita upayakan agar terjadi
Yg membuat Beyond Budgeting jdi menarik
- Uncertainty → kompetisi (krn persaingan)
Ada kejadian yg tdk pasti ini yg membuat kita hrs ambil keputusan saat itu
- It→ perkembangan teknologi
- Human → yg mestinya human mkin empower dan juga credibel (mslh ini yg buat
BB jdi menarik) (integrity/org yg bisa dipercaya tdk sembarangan)
Makin empower mkin isa kreatif, credibel bicara ttg integrity
BARD
Ya, beyond budgeting dapat memberikan jalan keluar yang lebih tepat dengan kondisi
lingkungan bisnis moderen bagi perusahaan dalam merancang masa depan dan
menentukan langkah-langkah strategisnya. Hal ini karena beyond budgeting memiliki
beberapa keunggulan dibandingkan dengan budgeting tradisional, yaitu:
* **Lebih adaptif terhadap perubahan.** Budgeting tradisional biasanya disusun
berdasarkan proyeksi masa depan yang dibuat oleh perusahaan. Namun, lingkungan
bisnis yang semakin dinamis membuat proyeksi tersebut menjadi tidak akurat. Beyond
budgeting, di sisi lain, lebih adaptif terhadap perubahan karena menekankan pada
perencanaan dan pengambilan keputusan yang berkelanjutan.
* **Lebih fokus pada nilai tambah.** Budgeting tradisional biasanya berfokus pada
pengendalian biaya dan pencapaian target. Namun, beyond budgeting lebih fokus pada
nilai tambah yang diberikan kepada pelanggan. Hal ini dapat mendorong perusahaan
untuk berinovasi dan menciptakan produk dan layanan baru yang lebih memenuhi
kebutuhan pelanggan.
* **Lebih mendorong partisipasi karyawan.** Budgeting tradisional biasanya disusun
oleh manajemen puncak dan dipaksakan kepada karyawan. Namun, beyond budgeting
menekankan pada partisipasi karyawan dalam proses penyusunan anggaran. Hal ini dapat
mendorong karyawan untuk lebih berkomitmen terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
Berikut adalah beberapa ilustrasi yang relevan untuk mendukung pernyataan tersebut:
* **Ilustrasi 1:**
Sebuah perusahaan manufaktur memproduksi produk yang permintaannya dipengaruhi
oleh tren pasar. Dalam lingkungan bisnis yang dinamis, perusahaan tersebut sulit untuk
memprediksi permintaan produknya di masa depan. Akibatnya, perusahaan tersebut
sering kali mengalami kelebihan atau kekurangan produksi.
Dengan menggunakan beyond budgeting, perusahaan tersebut dapat lebih adaptif
terhadap perubahan permintaan pasar. Perusahaan tersebut dapat mengubah rencana
produksinya dengan cepat untuk memenuhi permintaan pasar yang berubah. Hal ini dapat
membantu perusahaan tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
* **Ilustrasi 2:**
Sebuah perusahaan jasa keuangan menawarkan berbagai produk dan layanan kepada
pelanggan. Perusahaan tersebut ingin meningkatkan kepuasan pelanggan dan
meningkatkan pangsa pasarnya.
Dengan menggunakan beyond budgeting, perusahaan tersebut dapat lebih fokus pada
nilai tambah yang diberikan kepada pelanggan. Perusahaan tersebut dapat
mengidentifikasi kebutuhan dan preferensi pelanggan, dan kemudian mengembangkan
produk dan layanan baru yang memenuhi kebutuhan tersebut. Hal ini dapat membantu
perusahaan tersebut untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan meningkatkan pangsa
pasarnya.
* **Ilustrasi 3:**
Sebuah perusahaan teknologi ingin berinovasi dan menciptakan produk dan layanan baru.
Perusahaan tersebut ingin mendorong karyawannya untuk berkontribusi dalam proses
inovasi. Dengan menggunakan beyond budgeting, perusahaan tersebut dapat lebih
mendorong partisipasi karyawan. Perusahaan tersebut dapat memberikan karyawannya
kesempatan untuk mengajukan ide dan proyek baru. Hal ini dapat membantu perusahaan
tersebut untuk berinovasi dan menciptakan produk dan layanan baru yang lebih
kompetitif.
Tentu saja, beyond budgeting bukanlah solusi yang sempurna. Beyond budgeting
membutuhkan perubahan budaya dan pola pikir dalam perusahaan. Selain itu, beyond
budgeting juga membutuhkan komitmen dari manajemen puncak dan karyawan. Namun,
jika diterapkan dengan benar, beyond budgeting dapat memberikan manfaat yang
signifikan bagi perusahaan. Beyond budgeting dapat membantu perusahaan untuk lebih
adaptif terhadap perubahan, lebih fokus pada nilai tambah, dan lebih mendorong
partisipasi karyawan.
Download