Uploaded by Meika Rahayu

6. Pengorganisasian & Revisi Pesan Bisnis

advertisement
o Kelanjutan dari proses perencanaan pesan bisnis yaitu menulis pesan dan
menyelesaikan pesan.
o Menulis pesan berkaitan dengan upaya untuk
mengorganisir pesan dan
memformulasikan pesan.
o Menyelesaikan pesan meliputi kegiatan menyunting, memproduksi dan mencetak
pesan.
o Pengorganisasian pesan erat kaitannya dengan penyusunan kata, kalimat, dan
paragraf.
o Pesan diorganisasikan dengan baik, bila kata, kalimat, dan paragraf yang digunakan
adalah sederhana, mudah dimengerti, dan dapat dilaksanakan.
o Sebaliknya bila pesan tidak diorganisir dengan baik maka pesan tidak dapat
mencapai sasaran dan respon audien tidak seperti yang diharapkan
o Pengorganisasian pesan erat kaitannya dengan penyusunan kata,
kalimat, dan paragraf.
o Pesan diorganisasikan dengan baik, bila kata, kalimat, dan paragraf
yang digunakan adalah sederhana, mudah dimengerti, dan dapat
dilaksanakan.
o Sebaliknya bila pesan tidak diorganisir dengan baik maka pesan tidak
dapat mencapai sasaran dan respon audien tidak seperti yang
diharapkan
o Pengorganisasian pesan erat kaitannya dengan penyusunan kata,
kalimat, dan paragraf.
o Pesan diorganisasikan dengan baik, bila kata, kalimat, dan paragraf
yang digunakan adalah sederhana, mudah dimengerti, dan dapat
dilaksanakan.
o Sebaliknya bila pesan tidak diorganisir dengan baik maka pesan tidak
dapat mencapai sasaran dan respon audien tidak seperti yang
diharapkan
Untuk mencapai pengorganisasian yg baik diperlukan tiga
langkah yaitu:
1. Menetapkan ide/gagasan pokok.
2. Mengelompokkan ide/gagasan.
3. Memutuskan pola/pendekatan urutan gagasan.
o Semua pesan bisnis memiliki tujuan umum dan tujuan khusus.
o Subyek yang luas atau topik dari setiap pesan bisnis dipadatkan menjadi satu ide
pokok – yaitu pernyataan spesifik mengenai topik pesan. (lihat gambar 4.1)
o Bila pesannya panjang dan kompleks maka perlu dibuat outline yang berfungsi:
1. Membayangkan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya.
2. Menuntun penyampaian ide-ide secara lebih sistematis, efisien dan efektif.
o Susunan suatu outline digolongkan menjadi.
1. Ide pokok yaitu yang menjadi inti/tema sentral pesan
2. Poin pendukung, sebagai ide pendukung ide pokok
3. Ilustrasi yang berupa bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan.
Tujuan Umum
Tujuan Khusus
Topik
Ide Pokok
Memberi
informasi
Memberitahu cara
membuat berkas
klaim asuransi
Klaim
asuransi
Penyimpanan berkas yang
tepat, menghemat waktu
dan uang perusahaan
Membujuk
Meminta Pimpinan
me-nyetujui
kenaikan anggara
litbang
Anggaran
litbang
Para pesaing membelanjakan dana yang lebih banyak
untuk litbang daripada
perusahaan kita
Kolaborasi
Menghimpun ideide untuk sistem
insentif yang mengkaitkan gaji dengan
laba.
Pembayar Mengkaitkan gaji dengan
an insentif laba, memotivasi karyawan
dan mengurangi kompensasi di tahun-tahun sulit.
o Ide pokok umumnya didukung oleh beberapa ide pendukung.
o Dalam menyiapkan pesan yang panjang dan kompleks maka perlu dibuat outline
yang berfungsi:
1. Membayangkan hubungan antara bagian yang satu dengan bagian lainnya.
2. Menuntun penyampaian ide-ide secara lebih sistematis, efisien dan efektif.
o Susunan suatu outline digolongkan menjadi.
1. Ide pokok yaitu yang menjadi inti/tema sentral pesan
2. Poin pendukung, sebagai ide pendukung ide pokok
3. Ilustrasi yang berupa bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan.
o Setelah mendefinisan ide, langkah berikutnya adalah menentukan urutan yang akan digunakan
dalam penyajian ide.
o Terdapat dua pendekatan yang dapat digunakan yaitu:
1. Pendekatan langsung atau deduktif
✓ Dimana ide pokok ditempatkan di bagian awal diikuti ide-ide pendukung berupa
argumentasi atau bukti-bukti.
✓ Pendekatan ini digunakan bila audiens diperkirakan akan bereaksi positip atau
menyenangkan saat menerima pesan.
2. Pendekatan tak langsung atau induktif
✓ Argumentasi atau bukti-bukti pendukung disajikan di awal lalu diikuti ide pokok
✓ Pendekatan ini digunakan bila audiens diperkirakan bereaksi negatif atau tidak
menyenangkan saat menerima pesan
Pendekatan langsung
Pendekatan tidak langsung
Reaksi
penerima
Ingin sekali/tertarik/senang/netral
Tidak senang
Tidak tertarik/ tidak
mau
Pembukaan
pesan
Memulai dengan ide
pokok, permintaan, atau
berita baik
Mulai dg pernyataan
netral sbg transisi
ke alasan untuk
berita buruk
Mulai dg pernyataan atau pertanyaan yg
dapat menarik
perhatian
Isi pesan
Berikan detail-detail yang
perlu
Berikan alasan untuk
menjelaskan jawaban
negatif. Sampaikan
berita buruk dan berikan
saran positif
Bangkitkan minat
penerima . Bangun
keinginan utk
mengikuti
Penutupan
pesan
Tutup komentar yang
menyenangkan
Tutup dengan
ramah
Mintalah utk melakukan tindakan
1. Permintaan Langsung (Direct request)
✓ Pesan bisnis dalam bentuk surat atau memo yang
penyampaian nya langsung pada poin yang dituju.
✓ Tipe ini lebih cocok bila audien diperkirakan tertarik (msl
penawaran produk baru) dan sebaiknya menggunakan
pendekatan langsung
2. Pesan rutin, good news atau good will
✓ Pesan rutin adalah pesan yang disampaikan secara rutin
✓ Good news atau good will adalah berita baik (msl penurunan
harga) yang menimbulkan reaksi menyenangkan
dari
penerima. Cocok menggunakan pendekatan langsung
3. Pesan bad news
✓ Pesan-pesan yang tidak menyenangkan dan berpotensi
menimbulkan kekecewaan (msl penolakan lamaran kerja,
penolakan kredit). Sebaiknya pakai pendekatan tidak
langsung
4. Pesan persuasif
✓ Pesan yang bertujuan membujuk, karena penerima
diperkirakan tidak tertarik pada pesan tersebut. Cocok pakai
pendekatan tidak langsung
o Memformulasikan pesan adalah proses penyusunan naskah bisnis.
o Dalam penyusunan naskah untuk pertama kali, yang perlu mendapat
perhatian adalah menentukan gaya dan nada.
1. Gaya adalah cara menggunakan kata-kata, kalimat dan paragrap
untuk mencapai nada atau kesan secara keseluruhan.
2. Gaya dapat diubah-ubah untuk menciptakan nada yang sesuai
dengan peristiwa.
o Dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis baik secara lisan maupun
tertulis perlu memperhatikan hal-hal yang berikut;
1. Gunakan kata yang familier/dikenal, dan lazim digunakan dan
sesuai dengan pendidikan dan pengalaman audiens
2. Pilih kata-kata yang singkat dalam menyampaikan pesan bisnis
3. Hindari kata-kata yang bermakna ganda dan multitafsir.
o Kalimat harus disusun secara sadar dan sengaja untuk mencapai daya informasi yang
tepat dan baik
o Terdapat tiga jenis kalimat yaitu:
1. Kalimat sederhana, yaitu kalimat yang hanya memiliki satu induk kalimat (satu
subyek dan satu predikat)
2. Kalimat majemuk, yaitu berisi dua atau lebih klausa independen, dan
dihubungkan kata penghubug spt dan, atau, tetapi
3. Kalimat kompleks, yaitu berisi sebuah klausa independen dan satu atau lebih
klausa dependen sbg anak kalimat.
o Jika memiliki dua ide yang memiliki tingkat kepentingan sama gunakan kalimat
majemuk atau penggabungan kedua kalimat sederhana.
o Jika salah satu ide memiliki tingkat kepentingan yang lebih rendah, maka gunakan
kalimat kompleks.
o
o
o
Ada dua pendekatan untuk mengembangkan suatu paragraf yaitu;
1. Pendekatan induktif, dimulai dengan berbagai alasan baru dibuat kesimpulan
2. Pendekatan deduktif, dimulai dari kesimpulan baru diikuti alasan-alasannya
Suatu paragraf dapat dikembangkan dengan;
1. Ilustrasi, yang dapat memperjelas ide pokok
2. Perbandingan, yang menguraikan persamaan dan perbedaan
3. Pembahasan sebab akibat, yang memusatkan uraian pada alasan-alasan
mengenai sesuatu.
4. Klasifikasi, yaitu memecah ide umum menjadi beberapa kategori spesifik.
5. Pembahasan pemecahan masalah.
Dalam setiap paragraf pusatkan pada ide tunggal dan harus tetap dijaga sebagai
kesatuan ide yang utuh. Gunakan kata transisi, kata ganti sebagai penghubung antar
kalimat.
o Pesan bisnis yang efektif, untuk bisa sampai di tangan
penerima pesan dan mendapat respons yang diharapkan
membutuhkan beberapa tahapan proses pembuatan, yaitu:
1. Perencanaan pesan,
2. Pengorganisasian pesan, dan
3. revisi pesan
Revisi pesan berhubungan dengan:
1. Keterampilan revisi pesan-pesan bisnis
2. Membuat kalimat yang efektif
3. Mengembangkan paragraf
1. Penyuntingan Pesan (Editing)
✓ Proses penulisan pesan bisnis tertulis diawali dengan penulisan
draf, kemudian ditelaah ulang (review) dan diperbaiki lagi baik
dari sudut isi, maupun gaya bahasa yang digunakan, organisasi
dan formatnya
a) Mengevaluasi isi dan organisasi pesan, diawali dengan
membaca secara cepat (skimming) dengan memusatkan
perhatian pada isi, organisasi, dan format pesan.
b) Meninjau ulang gaya dan kemudahan pembacaan
2.
3.
Menulis /membaca ulang pesan
✓ Hindari tanpa melakukan penulisan ulang dan mengirim dokumen pada saat
terakhir dibutuhkan
✓ Ketika menulis ulang perhatian pada setiap kata dan kalimat.
✓ Kata/ungkapan yang tidak perlu sebaiknya dihapus
Memproduksi pesan yang menarik dan efektif
✓ Pemakaian desain yang konsisten untuk elemen desain yang muncul
berulang spt; marjin, jenis huruf, keseimbangan ruang antara teks, gambar
dsb
✓ Sederhana, tidak terlalu banyak elemen desain, atau terlalu banyak sentuhan
dekoratif.
4. Mencetak dan mendistribusikan pesan
✓ Lewat print preview di layar komputer sudah WYSWYG
(What You See is What You Get) namun pastikan
margin, nomor halaman, gambar, margin sdh benar.
✓ Setelah dicetak baru distribusikan.
Download