LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI KONSELING Disusun Untuk Memenuhi Ujian Tenga Semester (UTS) Mata Kuliah Psikologi Konseling Dosen Pengampu Sri Wiworo R. I. H., S.Psi., M.Psi. Disusun Oleh : Jatmiko Adi Nugroho (2001010011) UNIVERSITAS WISNUWARDHANA FAKULTAS PSIKOLOGI A. IDENTITAS KLIEN Nama : Choirul Santoso (Choi) Jenis Kelamin : Laki-laki Usia : 27 Tahun Pekerjaan : Polisi Status : Belum menikah B. GAMBARAN PROSES KONSELING Klien datang dengan wajah yang ceria dan antusias. Ketika konselor menyambut klien, klien berubah menjadi energik dan tersenyum. Proses perkenalan dilakukan dengan klien, dan klien menjawab dengan baik dan semangat. Dalam proses konseling, klien mengalami perubahan mood selama konseling diawali dengan penggambaran masalah oleh klien secara serius dan muram, kemudian menceritakan permasalahannya dengan menangis, hingga pada akhirnya santai ketika sesi pemberian saran dan solusi kepada klien. Klien terkadang bercanda selama sesi konseling. Di tengah prosesi konseling, saat konselor mengajukan pertanyaan konseli, klien terlebih dahulu tersentak dengan emosi yang dialami oleh klien sehingga sesekali klien pun menangis dan terdiam untuk sesaat. Proses konseling berjalan dengan lancer dari awal hingga akhirnya. C. HASIL OBSERVASI Selama proses konseling berlangsung, ketika klien menceritakan masalahnya, sesekali terdapat hambatan karena adanya pengalaman masa lalu yang membuat klien sesekali tersulut emosinya. Meskipun sesekali klien tersentak dengan emosi sesaatnya, namun klien menjalai proses konseling dengan santai dan menjawab semua pertanyaan konselor dengan baik. saat klien menceritakan permasalahannya tidak terdapat hambatan yang terlihat. Selama proses klien terlihat merasa santai dalam menceritakan permasalahan dan menjawab pertanyaan konelor klien juga sering tersenyum dan tertawa. Dalam proses konseling klien juga terkadang perlu untuk menenangkan diri sejenak saat konselor berusaha menggali masalah yang dialami klien, namun ketika konseling hampir mendekati sesi mencari solusi dan saran klien mulai dapat menerima apa yang terjadi pada dirinya dan berusaha untuk membuat kontrak dengan dirinya agar mau untuk berubah. D. IDENTIFIKASI MASALAH • Anxiety • Overthinking • Insomnia • Klien mengalami ketidakmampuan berfikir rasional • Ketidaktahuan akan eksistensi dirinya E. ANALISA MASALAH Klien datang kepada konselor ketika konseling dengan senang dan antusias, karena klien datang dengan tujuan untuk perubahan dirinya agar lebih baik lagi. Masalah yang dihadapi oleh klien adalah anxiety dan juga ketidaktahuan akan bagaimana seharusnya klien hidup serta sering mengalami insomnia selama tidur di malam hari. Klien mengalami insomnia ketika klien mulai mengalami overthinking akibat anxiety dan ketidaktahuan klien untuk hidup seperti apa dan bagaimana seharusnya yang ia lakukan di kemudian hari. Dalam menjalankan aktivitas klien selalu merasa dirinya tidak berguna dan tidak mampu menyelesaikan apa yang menjadi pekerjaan dan tanggung jawab klien. Klien merasa tidak memiliki arahan bagaimana seharusnya hidup dan selalu cemas dalam menjalankan aktivitas dan pekerjaannya sehingga klien menjadi tidak menyukai dan tidak mensyukuri kehidupan dan dirinya sendiri. Klien pun mengalami ketidakmampuan berfikir rasional sehingga klien sering merasa terjebak dalam masalalunya, akibatnya banyak pekerjaan dan tanggung jawab klien menjadi tidak terselesaikan. Dalam menjelaskan kronologi dan ceritanya klien sering kali menarik kesimpulan bahwa hal ini terjadi karena ia kehilangan sosok ayah yang seharusnya dapat membimbing dan mengarahkan bagaimana seharusnya ia hidup dan menjadi terarah. Konselor mencoba menggali asal muasal awal mula klien ditinggalkan oleh sosok ayahnya semenjak ia masih SMA. Klien menceritakan bahwa klien sempat menyalahkan dan membenci nasibnya karena ia harusnya mendapatkan sosok parenting dari seorang ayah namun kenyataan tidak menjawab nasibnya denga baik. Semenjak saat itu ketika klien sudah mulai bekerja, klien mulai merasakan ada yang tidak beres dalam hidupnya seperti ia sering overthinking dan melamun serta setiap malam ia mengalami insomnia. Klien juga bercerita bahwa ia sering sekali menyakiti dirinya sendiri dengan menggunakan silet. Klien menceritakan kepada konselor bahwa kejadian ini berlangsung dengan lama dan menjadi pengaruh buruk dalam hidupnya. Klien berusaha untuk tidak membiasakan hal yang terjadi pada dirinya, namun hal itu tidak cukup untuk membantu klien menemukan titik balik dalam hidupnya. Klien mengungkapkan bahwa ia menyesal dan ia ingin untuk memperbaik hidupnya lebih baik lagi. F. HASIL KONSELING Setelah klien selesai menjelaskan ceritanya, saya sebagai konselor menarik benang merah permasalahan klien. Klien merasa terganggu dan tidak nyaman dalam menjalani hidupnya dikarenakan akan ketidakmampuan klien berfikir rasional dan memahami eksistensial diri klien. Klien merasa bahwa itu semua terjadi semenjak ia kehilangan sosok parenting ayah yang seharusnya dapat membimbing dan mengarahkan hidupnya. Klien memang sangat berusaha untuk dapat terhindar dari kebiasaan yang dilakukan oleh dirinya, namun sebenarnya klien perlu untuk memaafkan dan berdamai dengan dirinya sendiri, karena pada dasarnya insiatif perubahan perilaku didasarkan pada inisiatif pribadi dari seorang individu. Pada pertemuan pertama ini konselor dan klien membuat komitmen untuk menerima dan berdamai dengan sendiri dan berfikir secara rasional serta selalu optimis dan percaya diri agar pada keesokan harinya ketika klien harus menjalani aktivitasnya, klien tidak perlu merasa overthinking dan anxiety. Kami membuat janji temu 1 minggu kemudian setelah klien mengurangi kebiasaan untuk dapat melihat apa yang klien rasakan dan adanya perubahan perilaku pada diri klien. G. HAMBATAN SELAMA KONSELING Saya sebagai konselor memiliki hambatan ketika ditengah proses konseling terutama ketika menggali masalah klien. Kesulitan yang saya alami itu terjadi karena sering kali klien tersentak dengan pengalaman masa lalu yang telah klien rasakan. Saya juga mengalami hambatan ketika saya harus bertanya untuk menggali masa lalu klien, karena saya harus memahami dan menjaga suasana konseling akibat klien yang sering kali terhanyut dalam emosinya. H. INTEGRASI TEORI Permasalahan mengenai overthinking dan anxiety ini dapat menggunakan teori modifikasi perilaku 1. TERAPI RASIONAL EMOTIF Teori yang digunakan dalam pemberian solusi yaitu menggunakan Terapi Rasional Emotif. Terapi rasional emotif merupakan salah satu bentuk pendekatan konseling berbasis kognitif yang memiliki tujuan mengubah serta mengurangi pikiran irasional klien yang berhubungan dengan emosi dalam diri klien, yang kemudian keyakinan tersebut diubah menjadi keyakinan rasional yang berdampak pada keadaan emosional klien. Kenapa saya menjelaskan bahwa klien cocok dengan teori ini, dikarenakan emosi-emosi adalah produk pemikiran manusia. Jika kita berpikir buruk tentang sesuatu, maka kita pun akan merasakan suatu itu sebagai hal yang buruk. TRE menekankan bahwa menyalahkan adalah inti sebagian besar gangguan emosional. Menyalahkan keadaan dan masa lalu adalah awal dari pembentukan pemikiran irrasional, oleh karenanya klien perlu untuk percaya dan optimis bahwa apa yang terjadi pada dirinya bukanlah menjadi alasan bagi dirinya untuk menjalani hidup dengan penuh overthinking dan anxiety. Saya sebagai konselor perlu untuk meminimalkan pandangan yang mengalahkan diri dari klien dan membantu klien untuk memperoleh filsafat hidup yang lebih realistik. 2. TERAPI EKSISTENSIAL HUMANISTIK Teori yang digunakan dalam pemberian solusi yaitu menggunakan Terapi Eksistensial Humanistik. Pendekatan Eksistensial-Humanistik adalah sebuah kerangka kerja dalam psikologi yang menekankan pada pengalaman subjektif individu, pengembangan potensi pribadi, dan pemberian makna dalam kehidupan. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap individu adalah unik, dan bahwa penekanan harus diberikan pada pengalaman dan persepsi mereka dalam proses konseling dan pengembangan pribadi. Kenapa saya menjelaskan bahwa klien belum berdamai dan maafkan karena seperti yang kita tahu bahwa saya dalam memahami eksistensi diri kita, kita tidak bisa selalu terperangkap dan terjebak dalam masa lalu kita karena bagaimanapun kita berfikir dan maju masa lalu tersebutlah yang menjadi alasan ketidakmampuan kita dalam memahami arti kehidupan yang kita jalani. Pada dasarnya apa yang terjadi di masa lalu tidak dapat disamakan dengan apa yang kita usahakan di masa depan, karena pada dasarnya masa lalu menjadi dasar pembelajaran bagi kita untuk masa depan yang lebih baik. Sehingga berdamai dan memaafkan semua kejadian di masa lalu adalah kunci utama bagi kita untuk mau menerima diri kita yang baru. Oleh karena itu klien perlu untuk menggali dirinya apakah ia sudah berdamai dengan masa lalunya? Jika tidak tentunya sebagaimanapun kita ingin berubah ketidakmampuan untuk move on dari masalalu itulah yang menjadi alasan ketidaktahuan klien atas dirinya sendiri dan apa yang diinginkannya. Karena pilihan adalah kebebasan dan hak klien atas hidupnya dan ia berhak akan hal itu. I. SARAN Dalam melakukan konseling hal yang paling penting adalah pendekatan untuk memunculkan trust agar apa yang diceritakan oleh klien agar dapat tersalurkan sehingga sebagai konselor kita dapat memberikan saran dan solusi kepada klien sehingga proses konseling dapat berguna dan bermanfaat bagi klien. Kemudian dalam memberikan saran sebaiknya sebagai konselor kita perlu memahami teori dan teknik yang kita berikan agar klien dapat memahami inti dan akal balik dari masalah yang dihadapi oleh klien. J. EVALUASI KONSELOR Jika dilihat dari hasil lembar evaluasi yang diisi oleh klien, saya sebagai konselor sudah sangat memuaskan bagi diri klien, akan tetapi menurut saya ada beberapa hal yang menurut saya masih harus saya perbaiki dalam memberikan solusi maupun mendekatkan diri kepada klien. Saya sebagai konselor masih perlu belajar memberikan solusi yang lebih membantu klien dan mendekatkan diri pada klien agar klien mampu terbuka secara keseluruhan karena adanya rasa trust kepada saya. Saya harus bisa benar-benar mendekatkan diri ke klien agar solusi yang berikan bisa sesuai dengan masalah yang dialami klien melalui cerita yang klien ceritakan kepada saya sebagai konselor. LAMPIRAN Lampiran 1 Kontrak kesediaan Kepada Yth. Saudara/I Di tempat Seperti saudara ketahui saat ini saya sedang menempuh mata kuliah Psikologi Konseling yang didalamnya terdapat praktikum konseling. Dalam hal ini kerjasama yg sangat saya harapkan dari saudara adalah kesediaan menjadi klien atas inisiatif dan kehendak sendiri tanpa paksaan . Perlu diketahui selama proses konseling akan dilakukan rekaman audio yang akan digunakan untuk memudahkan pencatatan laporan bagi praktikan. Segala hal yang berkaitan dengan rahasia saudara tidak akan disampaikan secara terbuka kepada umum atau siapapun dan semata-mata hanya untuk kepentingan belajar. Dalam konseling ini nantinya saudara saya minta untuk terbuka mengenai masalah yang sedang saudara hadapi. Keuntungan yang akan saudara peroleh adalah saudara akan dapat mengetahui lebih mendalam tentang permasalahan yang saudara hadapi dan tidak menutup kemungkinan , saudara akan menemukan pemecahan permasalahan tersebut, dan tentunya hal ini akan sangat membantu saudara jika saudara menginginkannya untuk lepas dari masalah saudara. Selain itu saudara juga akan mendapatkan pengetahuan baru tentang teknik konseling. Saudara berhak menolak untuk ikut berpartisipasi menjadi klien selama proses konseling belum berlangsung, saudara dapat menghubungi saya di nomor hp 082322027227 Dengan menandatangani lembar ini diartikan bahwa saudara telah memahami perihal dalam konseling dan menerima segala hal yang menyangkut pelaksanaan sebagai klien Malang, 02 Desember 2023 Menyetujui Hormat Saya (Jatmiko Adi N) ( CS ) Lampiran 2 LEMBAR EVALUASI (KONSELOR) (diisi klien} Nama Konselor : Jatmiko Adi Nugroho Nim / Kelas 1. : 2001010011 Seberapa besar kepuasan anda terhadap konseling/konsultasi yg diberikan (lingkari pilihan saudara) XA. Sangat besar B. Besar C. Cukup Besar D. Kurang Berikan alasan: Karena konselor memahami perasaan klien dan dapat memberikan solusi yang baik. 2. Apakah Saudara mendapatkan manfaat dari konseling ini? B. Sangat besar X1. Ya XB. Besar 2.Tidak {jika ya seberapa besar manfaat itu) C. Cukup Besar D. Kurang Berikan alasan: Karena konselor dapat memberikan solusi dan masukan untuk menyelesaikan masalah klien. Jika TIDAK ADA manfaatnya berikan alasan ……………………………………… 3. Menurut Saudara Konselor yang baik adalah ? Konselor yang bisa membangun rasa nyaman saat sesi konseling dan tidak melakukan judging terhadap klien. Bagaimana dg konselor anda ? XA. Sangat besar B. Besar C. Cukup Besar D. Kurang Lampiran 3 LEMBAR OBSERVASI Nama Konselor NIM/Kelas Nama Klien NIM/Kelas Putaran Ke Tanggal Konseling : Jatmiko Adi Nugroho : 2001010011 : Choirul Santoso : 2201010047 : 2 (Dua) : 2-12-2023 Kategori No KS K 1. Keterangan Aspek C B BS Attending a. Muka ✓ Ceria, tenang, mendalami b. Kepala ✓ Tegak c. Posisi Tubuh √ Mendekati klien, akrab d. Tangan/Lengan ✓ Gerakan sesuai keadaan e. Mendengarkan ✓ Perhatian, sabar 2. Suara ✓ Volume lembut sesuai keadaan 3. Empati ✓ Mengikuti emosi klien 4. Paraphrasing ✓ Mampu mengerti yang dirasakan 5. Refleksi 6. Merumuskan Masalah ✓ Mampu menelusuri masalah 7. ✓ Saran dan solusi sangat membantu 8. Memikirkan Alternatif Solusi Menyimpulkan ✓ Dapat menyimpulkan masalah 9. Terminasi ✓ Konselor membuat Janji pertemuan berikutnya ✓ Menenangkan diri klien