Uploaded by 38209025

Proposal Skripsi - 38209025 - Grace Fidelia - KA

advertisement
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE,
DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN
KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2020-2022
Oleh :
Nama : Grace fidelia
NIM : 38209025
Proposak Skripsi
Program Studi Akuntansi
Konsentrasi Pemeriksaan Akuntansi
INSTITUT BISNIS dan INFORMATIKA KWIK KIAN GIE
JAKARTA
SEPTEMBER 2023
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Proposal
yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2020-2022” dengan lancar dan tanpa halangan suatu apapun.
Proposal ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Akuntansi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie.
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan proposal ini, penulis tidak
melakukannya sendirian. Ada banyak campur tangan dan bantuan dari berbagai pihak. Baik
yang membantu secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan staff karyawan Institut Bisnis dan Informatika Kwik
Kian Gie yang telah yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan
kepada penulis selama menempuh studi.
2. Orang Tua dan keluarga yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi
sehingga dapat menyelesaikan proposal ini.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis
dalam proses penyusunan Proposal hingga dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa proposal yang di susun masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang bersifat
membangun dari semua yang telah membaca proposal ini, agar kedepan nya penulis dapat
mengetahui kekurangan itu. Penulis juga berharap agar proposal ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
2
Jakarta, 07 September 2023
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3
BAB I ................................................................................................................................ 5
A.
Latar Belakang Masalah .............................................................................. 5
B.
Identifikasi Masalah ..................................................................................... 9
C.
Batasan Masalah ........................................................................................ 10
D.
Batasan Penelitian ...................................................................................... 10
E.
Rumusan Masalah ...................................................................................... 10
F.
Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11
G.
Manfaat penelitian ..................................................................................... 11
BAB II............................................................................................................................. 12
A.
Landasan Teoritis ....................................................................................... 12
B.
Penelitian Terdahulu .................................................................................. 19
C.
Kerangka Pemikiran .................................................................................. 29
3
D.
Hipotesis .................................................................................................... 31
BAB III ........................................................................................................................... 31
A.
Objek Penelitian ......................................................................................... 32
B.
Desain Penelitian ....................................................................................... 32
C.
Variabel Penelitian ..................................................................................... 34
D.
Teknik Pengambilan Sampel...................................................................... 38
E.
Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 40
F.
Teknik Analisis Data .................................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 46
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan Keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan yaitu para stakeholder yang mana akan dijadikan
sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan keputusan. Adapun tujuan dari laporan
keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja
perusahaan dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena
itu laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya
sehingga dapat menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Namun, pada
kenyataannya terdapat beberapa kasus dimana laporan keuangan tidak disajikan secara
wajar. Hal semacam ini membuktikan bahwa kurangnya integritas laporan keuangan
dalam penyajian informasi bagi pengguna laporan keuangan yang dimana penyajian
laporan keuangan tidak melaporkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
Dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, laporan keuangan disajikan tidak
sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Seperti pada kasus manipulasi
laporan keuangan yang terjadi pada PT Garuda Indonesia Tbk yang mana pada laporan
keuangan 2018 pihak manajemen mencatat adanya pendapatan dari kerjasama antara
PT Mahata Aero Teknologi yang merupakan bagian dari Grup Garuda Indonesia.
Padahal perusahaan sebenarnya belum mendapatkan bayaran dari PT Mahata Aero
Teknologi atas kerjasama yang dilakukan hal tersebut menyebabkan kenaikan yang
sangat drastis atas laba yang diperoleh PT. Garuda Indonesia. Kasus manipulasi laporan
keuangan juga terjadi pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dimana KAP Ernst &
5
Young Indonesia yang mengaudit Laporan keuangan tahun 2017 menemukan adanya
dugaan penggelembungan dana senilai Rp. 4 triliun, penggelembungan pendapatan
senilai Rp. 662 miliar serta penggelembungan pada pos EBITDA (Laba sebelum bunga,
pajak, depresiasi dan amortisasi) senilai Rp. 329 miliar. selain itu KAP Ernst & young
juga menemukan adanya aliran dana Rp 1,78 triliun dengan berbagai skema dari Grup
TPSF kepada pihak-pihak yang diduga terafiliasi dengan Manajemen Lama.
Adanya kasus manipulasi laporan keuangan atau kasus kecurangan akuntansi
lainnya ini sangat erat kaitannya dengan masalah integritas laporan keuangan yang
artinya informasi yang ada dalam laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya. Untuk mencegah terjadinya kecurangan tersebut, perlu adanya
campur tangan dari pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam rangka
memastikan intergritas dari laporan keuangan itu sendiri. Adapun tanggung jawab kedua
pihak tersebut dalam pelaporannya, yaitu manajemen perusahaan selaku pihak internal
perusahaan dan akuntan publik selaku pihak eksternal yang mengaudit dan memberikan
opini pada laporan keuangan perusahaan. Pihak manajemen memiliki tanggung jawab
atas kebenaran dan integritas laporan keuangan.
Intellectual Capital merupakan aset tak berwujud berbasis pengetahuan dalam
perusahaan yang menjadi basis kompetensi inti perusahaan yang dapat mempengaruhi
daya tahan dan keunggulan bersaing suatu perusahaan. (Wardani, 2016). Untuk
mengoptimalkan Intellectual Capital diperlukan CE (Capital Employee) karena
merupakan hubungan harmonis yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya
dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menjamin keberlangsungan hidup
perusahaan. HCE (Human Capital) karena merupakan tempat bersumbernya
pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dalam suatu perusahaan, serta SCE
(Structural Capital) karena kemampuan perusahaan dalam memenuhi porses rutinitas
6
perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan dapat menghasilkan
kinerja intelektual yang optimal sehingga dapat memberikan value added guna
meningkatkan produktivitas perusahaan (Firmansyah, 2009)
Seorang investor yang akan melakukan investasi di sebuah perusahaan pastinya
akan berpatokan pada tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Profitabilitas merupakan
indikator untuk mengukur kinerja manajemen dalam mengatur kekayaan perusahaan
yang dapat dilihat melalui keuntungan yang diberikan. Integritas laporan keuangan
menjadi salah satu bagian terpenting bagi stakeholder yang harus dipenuhi oleh
perusahaan. Karena laporan keuangan merupakan sumber informasi yang kompeten
bagi stakeholder (Citra, 2013).
Leverage adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva
dan atau dana yang mempunyai beban tetap (hutang dan atau saham istimewa) dalam
rangka mewujudkan tujuan perusahaan untuk memaksimalisasi kekayaan pemilik
perusahaan (Reza, Yuliniar, & Simarmata, 2020). Perusahaan dapat menggunakan
hutang leverage untuk mendapatkan modal guna mendapatkan keuntungan yang lebih
tinggi (Rivandi & Gustiyani, 2021). Rasio Leverage adalah rasio yang digunakan untuk
mengukur seberapa besar aset yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal,
sehingga dengan rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang
bersifat tetap kepada pihak lain serta keseimbangan nilai aset tetap dengan modal yang
ada. Leverage memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Semakin tinggi
rasio leverage, maka semakin tinggi juga resiko perusahaan. Hal ini dapat memicu
manajemen untuk melakukan manipulasi pada laporan keuangan, sehingga
mempengaruhi integritas laporan keuangan (Wahyuni, 2022).
7
Ukuran perusahaan juga dapat mempengaruhi integritas informasi laporan
keuangan. Ukuran perusahaan merupakan rata–rata total penjualan bersih untuk tahun
yang bersangkutan sampai beberapa tahun berikutya, Brigham dan Houston (2001).
Perusahaan dengan ukuran besar diasumsikan dengan jumlah aktiva dan tingkat
pendapatan yang besar sehingga menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya jika
penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan
menderita kerugian. Francis (1986), menyebutkan perusahaan berskala kecil
dibandingkan
dengan
perusahaan
yang
berskala
besar
cenderung
kurang
menguntungkan. Faktor-faktor pendukung yang dimiliki perusahaan kecil untuk
memproduksi barang berjumlah terbatas. Namun pada kenyataannya, perusahaan
berukuran kecil lebih mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi.
Terdapat beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
integritas laporan keuangan. Dalam penelitian (Jamian Purba) menunjukkan bahwa
intellectual capital berpengaruh signifikan dan positif. Begitu juga dengan penelitian
(Palebangan & Majidah, 2021) menunjukkan bahwa intellcetual capital berpengaruh
positif terhadap integritas laporan keuangan. Namun, menurut (Rivandi, 2023)
Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan.
Dalam penelitian (Jamian Purba) menunjukkan bahwa leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan perusahaan, sama dengan
hasil penelitian (Verya, 2017) leverage yang tidak memberikan pengaruh terhadap
integritas laporan keuangan. Namun dalam penelitian (Palebangan & Majidah, 2021)
dipereloh menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap integritas laporan
keuangan, begitu pula dengan (Rivandi, 2023) leverage berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan. Berbeda dengan hasil penelitian (Bani
8
Saad, 2017) menunjukan leverage secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap integritas laporan keuangan.
Hasil penelitian (Harun et al., 2020) ini menunjukkan bahwa secara simultan
profitabilitas berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan secara
parsial hanya variabel profitabilitas yang tidak berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan. Dalam penelitian (Himawan, 2019) menunjukkan bahwa integritas laporan
keuangan, ternyata secara signifikan dipengaruhi oleh Profitabilitas (ROA).
Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap
integritas laporan keuangan. Namun berdasarkan hasil uji (Dinarianny) diketahui bahwa
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
Hasil penelitian (Verya, 2017) dan (Febrilyantri, 2020) menunjukkan bahwa
ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Begitu
juga dengan penelitian (Putri et al., 2022) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Namun dalam penelitian
(Dinarianny) menunjukan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap integritas
laporan keuangan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah Intellectual Capital berpengaruh terhadap Intergritas Laporan keuangan?
2. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Intergritas Laporan keuangan?
3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Intergritas Laporan keuangan?
4. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Intergritas Laporan keuangan
9
C. Batasan Masalah
Dengan adanya keterbatasan pada waktu dan tenaga maka penulis menetapkan
batasan masalah pada penelitian ini yaitu, membahas masalah tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan. Data yang digunakan adalah data
sekunder dari laporan keuangan milik Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI.
Data yang dijadikan objek penelitian adalah data periode 2020 – 2022 dan variabel yang
diuji yaitu Intellectual Capital, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan.
D. Batasan Penelitian
Agar tercapainya tujuan penelitian dengan segala keterbatasan yang dimiliki
penulis, baik waktu maupun tenaga, maka peneliti menerapkan beberapa batasan
penelitian yaitu :
1. Objek penelitian adalah data sekunder berupa data hasil penelitian beberapa
jurnal yang meneliti pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan
ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan.
2. Penelitian menggunakan data jurnal yang meneliti antara tahun 2017 sampai
dengan tahun 2022.
3. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Google Scholar.
E. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis ingin teliti dari penelitian ini merupakan
“Apakah terdapat pengaruh Intellectual Capital, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran
Perusahaan terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2020-2022?”
10
F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang, batasan masalah, dan batasan penelitian yang sudah
ditetapkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apakah Intellectual Capital berdampak pada Integritas
Laporan Keuangan
2. Untuk mengetahui apakah Profitabilitas berdampak pada Integritas Laporan
Keuangan
3. Untuk mengetahui apakah Leverage berdampak pada Integritas Laporan
Keuangan
4. Untuk mengetahui apakah Ukuran Perusahaan berdampak pada Integritas
Laporan Keuangan
G. Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat yang diharapkan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat memberi pandangan bagi perusahaan
mengenai sejauh mana peran intellectual capital, profitabilitas, leverage dan ukuran
perusahaan dalam menjaga integritas laporan keuangan dan menjadi bahan
pertimbangan untuk mengambil keputusan yang dapat memperbaiki kinerja
keuangan perusahaan.
2. Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi mengenai faktorfaktor yang berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan. Hasil yang di
11
peroleh dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar acuan bagi investor
sebelum mengambil keputusan investasi dimasa mendatang.
3. Bagi Peneliti selanjutnya
Untuk siapapun yang membaca penelitian ini dan ingin mengetahui perihal
integritas laporan keuangan, penulis berharap penelitian ini dapat membantu untuk
menambah pengetahuan masyarakat tentang integritas laporan keuangan sehingga
dapat mempertimbangkan bagi usahanya. Penulis berharap bahwa penelitian ini
dapat menjadi referensi tambahan bagi pihak – pihak lain yang akan melakukan
penelitian lebih lanjut.
BAB II
A. Landasan Teoritis
1. Teori keagenan
Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual
antara pihak principal dengan agent. Pihak principal adalah pihak yang memberikan
mandat kepada pihak lain, yaitu agent (manajemen/manajer). Agen dalam hal ini
adalah pihak manajemen yang mendapat mandat untuk mengelola perusahaan.
(Jensen & Meckling, 1976) menyatakan bahwa terdapat dua macam bentuk
hubungan keagenan, yaitu antara manajer dan pemegang saham (shareholders) dan
antara manajer dan pemberi pinjaman (bondholders). Teori agensi menyatakan
bahwa apabila terdapat pemisahaan antara pemilik sebagai principal dan manajer
sebagai agen yang menjalankan perusahaan, akan muncul permasalahan agensi
karena masing-masing pihak berusaha untuk mencapai kemakmuran yang
dikehendakinya. Pemegang saham menginginkan pengembalian saham yang lebih
besar atas investasi yang mereka tanamkan sedangkan manajer menginginkan
12
kepentingannya diakomodasi dengan memberikan insentif yang sebesar-besarnya
atas hasil kerjanya, sehingga memuncul informasi asimetri, yaitu kondisi adanya
ketidak seimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia
informasi dengan pihak pemegang saham dan stakeholder sebagai pengguna
informasi. Manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan lebih mengetahui
keadaan yang ada dalam perusahaan daripada pemegang saham, hal ini dapat
memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba,
meningkatkan keuntungannya sendiri, tidak jarang tindakan ini dapat merugikan
pemegang saham (pemilik).
Menurut (Jensen & Meckling, 1976) adanya masalah keagenan
memunculkan biaya agensi yang terdiri dari:
1. The monitoring expenditure by the principle (monitoring cost), yaitu biaya
pengawasan yang dikeluarkan oleh principal untuk mengawasi perilaku dari
agent dalam mengelola perusahaan.
2. The bounding expenditure by the agent (bounding cost), yaitu biaya yang
dikeluarkan oleh agent untuk menjamin bahwa agent tidak bertindak yang
merugikan principal.
3. The Residual Loss, yaitu penurunan tingkat utilitas principal maupun agent
karena adanya hubungan agensi. Konflik kepentingan terjadi tidak hanya
antara investor dan manajer, tetapi juga antara pemegang saham mayoritas dan
pemegang saham minoritas. Controlling shareholders biasanya mengendalikan
keputusan manajemen dan cenderung mengabaikan kepentingan minority
shareholders.
13
2. Integritas Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan
pihak yang berkepentingan mengani data maupun aktivitasnya (Yasmeen,
Diptarina, & Hermawati, 2015). Laporan keuangan merupakan catatan informasi
yang disajikan perusahaan yang berisi data-data kkeuangan perusahaan. Ikatan
Akuntan Indoensia (IAI, 2015) dalam PSAK No. 1 mengemukakan bahwa tujuan
laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas
pelapor yang ebrguna bagi investor saat ini dan investor yang potensial, pemberi
pinjaman dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan
sumber daya kepada entitas. Integritas laporan keuangan adalah laporan keuangan
yang menampilkan kondisi suatu perusahaan yang sebenarnya tanpa ada yang
disembunyikan atau ditutupi (Hardiningsih, 2010). Laporan keuangan yang
berkualitas adalah laporan keuangan yang memilki integritas. Dalam penelitiannya,
(Mulyadi, 2009). bahwa integritas adalah prinsip moral yang tidak memihak dan
jujur. Penyajian laporan keuangan yang memiliki integritas akan melindungi para
pengguna laporan keuangan. Integritas laporan keuangan dapat diukur dengan
menggunakan dua metode, yaitu metode indeks konservatisme dan keberadaan
manipulasi laporan keuangan yang biasanya diukur dengan manajemen laba.
3. Intellectual Capital
Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD,1999),
menjelaskan IC sebagai nilai ekonomi dari dua kategori aset tak berwujud: (1)
organisational (structural) capital; dan (2) human capital. (William, 2001)
mendefinisikan Intellectual Capital sebagai informasi dan pengetahuan yang
diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai. Investor akan memberikan
14
nilai yang lebih tinggi terhadap perusahaan yang memiliki sumber daya intelektual
yang lebih tinggi tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki sumber
daya intelektual rendah. Beberapa kerangka konseptual dapat digunakan untuk
mengelompokkan dan melaporkan Intellctual Capital. Sveiby (1997) dalam
(Cerbioni & Parbonetti, 2007) menawarkan sebuah kerangka yang membagi
Intellectual Capital ke dalam 3 kelompok yaitu:
a. Human
Capital
(Modal
Manusia)
merupakan
tempat
bersumbernya
pengetahuan yang sangat berguna, ketrampilan, dan kompetensi dalam suatu
organisasi atau perusahaan.
b. Structural Capital (Modal Struktural) merupakan kemampuan organisasi atau
perusahaan dalam memenuhi porses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang
mendukung usaha karyawanuntuk menghasilkan kinerja intelektual yang
optimal serta kinerja secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional
perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan
semua bentuk Intellectuall Property yang dimiliki perusahaan.
c. Capital Employee merupakan pengukuran yang menunjukkan kontribusi yang
dibuat oleh setiap unit.
4. Profitabilitas
Menurut Kasmir (2009) dalam (Braindies & Fuad, 2019), yang menyatakan
bahwa Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan
dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas
manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari
penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini
menunjukkan efisiensi perusahaanhasil pengembalian investasi atau lebih dikenal
dengan nama Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets merupakan
15
rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran rentang efektivitas manajemen dalam
mengelola investasinya.
Menurut (Mardiyanto, 2009) dalam (Gultom, 2018) profitabilitas merupakan
mengukur kesanggupan perusahaan untuk menghasilkan laba.
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan
mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan
laba tersebut. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan :
1.
Margin Laba Kotor Atas Penjualan (Gross Profit Margin)
Gross Profit Margin adalah rasio yang mengukur seberapa besar tingkat
keuntungan kotor perusahaan dari setiap penjualanya, artinya disini belum
memperhitungkan biaya operasi perusahaan.
2.
Margin Laba Bersih Atas Penjualan (Net Profit Margin)
Net profit margin adalah rasio yang mengukur seberapa besar tingkat
keutungan bersih perusahaan dari tiap perjualan yang dilakukan perusahaan
barang
3.
Margin Laba Operasional / Laba Atas Penjualan (Operating Profit Margin)
Operating profit margin adalah rasio adalah rasio yang mengukur
seberapa besar yang mengukur tingkat keuntungan operasional/usaha
perusahaan dari setiap penjualannya.
4.
Pengembalian Investasi / Asset (Return on invesment “ROI”/ Asset ”ROA”)
Return on invesment/asset yaitu rasio yang mengukur kemampuan
perusahaan memperoleh laba bersih dari jumlah dana yang di investasikan atau
total asset, untuk menentukan jumlah dana yang diinvestasikan dalam beberapa
16
literatur jumlah dana yang telah diinvestasikan disamakan dengan jumlah total
asset, hal ini dapat di terima selama semua asset diopersinalkan dalam semua
oprasi perusahaan (Core Buiness).
5.
Pengembalian atas modal sendiri/Ekuitas (Return on equity “ROE”)
Return on assets merupakan pengukuran kemampuan perusahaan untuk
memberikan imbalan bersih dari atas setiap rupiah modal pemegang saham, bagi
pemilik modal tingkat pengembalian atas modal sendiri ini adalah ukuran yang
paling penting karena rasio ini menunjukan tingkat hasil yang di peroleh pemilik
modal. Terutama bagi perusahaan yang belum go publik ukuran ini adalah satu
dalam perusahaan
Menurut (Wiyadi et al., 2016) Profitabilitas mampu mempengaruhi
manajemen laba karena terkait berhasil tidak nya suatu perusahaan dalam
menghasilkan laba untuk keberlangsung perusahaan ke depannya.
Menurut (Purnama, 2017) Profitabilitas mempunyai informasi penting bagi
pihak eksternal karena apabila profitabilitas suatu perusahaan tinggi maka kinerja
perusahaan dapat dikatakan baik dan apabila profitabilitas suatu perusahaan rendah
maka kinerja perusahaan dapat dikatakan buruk sehingga kondisi tersebut dapat
mempengaruhi manajer untuk melakukan tindakan manajemen laba. Contohnya jika
profitabilitas yang didapat perusahaan rendah, maka bonus yang diterima oleh
manajemen perusahaan pun ikut rendah. Oleh karena itu umumnya pihak manajemen
cenderung akan melakukan tindakan manajemen laba agar pihak manajemen
perusahaan mendapatkan bonus atau kompensasi
5. Leverage
Hutang merupakan perjanjian antara perusahaan sebagai debitur dengan
kreditur. Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa
17
besar beban hutang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan
aset. Menurut (Sugiyarso & Winarni, 2005). leverage adalah penggunaan aktiva dan
sumber dana oleh perusahaan yang memiliki beban tetap dengan maksud
meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Perusahaan dengan rasio
leverage yang tinggi (memiliki hutang yang besar) dapat berdampak pada
timbulnya rasio keuangan yang besar, tetapi memiliki peluang yang besar pula
untuk menghasilkan laba yang tinggi. Resiko keuangan yang tinggi akan
memperlambat manajemen untuk menginformasikan kinerja perusahaan dan
meningkatkan upaya kecurangan untuk manipulasi laporan keuangan. Perusahaan
dengan leverage yang tinggi memilki kewajiban untuk mengungkapkan informasi
secara lebih luas dibandingkan dengan perusahaan dengan leverage yang rendah.
Sebaliknya perusahaan dengan rasio leverage yang rendah memiliki rasio yang
kecil pula untuk menghasilkan laba yang lebih besar. Melalui rasio leverage ini,
pemilik perusahaan dapat menilai kinerja manajemen dalam mengelola dana yang
telah dipercayakan, termasuk dalam hal membayar aset perusahaan. Pada
pengukuran rasio leverage ini, terdapat beberapa jenis yang sering digunakan,
diantaranya adalah rasio hutang terhadap aset, rasio hutang terhadap modal, rasio
hutang jangka panjang terhadap modal, rasio kelipatan bunga yang dihasilkan, rasio
laba operasional terhadap kewajiban.
6. Ukuran Perusahaan
Size (Ukuran perusahaan) adalah suatu skala dimana perusahaan
diklasifikasikan dalam skala besar dan skala kecil. Menurut Anisa (2013) dalam
(Zakaria, 2017) ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala
pengklasifikasian besar kecilnya perusahaan atau organisasi yang didirikan oleh
seseorang atau lebih untuk mencapai tujuan. Perusahaan yang besar mempunyai
18
basis pemegang kepentingan yang lebih luas sehingga berbagai kebijakan
perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik
dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan akan
menghadapi biaya politik tinggi, perusahaan besar akan menghadapi tuntutan yang
lebih besar dari para stakeholder untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih
transparan. Size (Ukuran Perusahaan) diukur berdasarkan total aset yang dimiliki
oleh perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Size yang
diukur dari total aset akan ditransformasi dalam bentuk logaritma dengan tujuan
untuk menyamakan dengan variabel lain, karena nilai total aset perusahaan relatif
labih besar dibandingkan dengan variabel-variabel lain dalam penelitian ini.
Ukuran size akan dihitung berdasarkan nilai natural log (ln) dari total set
perusahaan pada akhir tahun, karena ln total asset lebih stabil dan representatif
dalam menunjukan ukuran perusahaan (Ardi & Lana, 2007)
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukakan
penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji
penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan
penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian ini. Namun penulis
menjadikan beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada
penelitian ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait
dengan penelitian yang dilakukan penulis.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu 1
19
Judul Penelitian
Pengaruh Intellectual Capital, Leverage, Audit Tenure dan
Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan
Nama Peneliti
Jamian Purba, Agus Fuadi
Tahun Penelitian
2023
Jumlah Sampel
15 perusahaan x 5 tahun (2017-2021)
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Intellectual capital
Leverage
Audit tenure
profitabilitas
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal intelektual
dan pengembalian aset berpengaruh signifikan dan positif.
Leverave dan audit tenure tidak berpengaruh signifikan
terhadap integritas laporan keuangan perusahaan yang
terdaftar di sektor makanan dan minuman di Bursa Efek
Indonesia Tahun 2017-2021
Sumber : kelola,+06+-+JIMKES+2023+Vol+11+No+2+-+1746+Jamian.pdf
Tabel 2.2
Penelitian Terdahulu 2
Judul Penelitian
ANALISIS
PENGARUH
CORPORATE
SOCIAL
RESPONSIBILITY (CSR), PROFITABILITAS, KINERJA
PERUSAHAAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP
INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris
20
pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun
2016-2018)
Nama Peneliti
Ardianti Harun, Noor Shodiq Askandar, dan Junaidi
Tahun Penelitian
2020
Jumlah Sampel
26 perusahaan x 3 tahun (2016-2018)
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Corporate social responsibility
Profitabilitas
Kinerja perusahaan
Kualitas audit
Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan
variabel independen, corporate social responsibility (CSR),
profitabilitas,
kinerja
perusahaan,
dan
kualitas
audit
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan
secara parsial hanya variabel profitabilitas yang tidak
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan
Sumber : 6296-16233-1-PB.pdf
Tabel 2.3
Penelitian Terdahulu 3
Judul Penelitian
PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, LEVERAGE
DAN AUDIT
TENURE
TERHADAP
LAPORAN KEUANGAN
Nama Peneliti
Inri Verel Pradita Palebangan, Majidah
Tahun Penelitian
2021
21
INTEGRITAS
Jumlah Sampel
140 data (2015-2019)
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Intellectual capital
Leverage
Audit tenure
Hasil Penelitian
Hasil penelitian yang dipereloh menunjukkan bahwa
intellcetual capital, leverage dan audit tenure berpengaruh
secara simultan terhadap integritas laporan keuangan. Secara
parsial intellectual capital dan leverage berpengaruh positif
terhadap integrita laporan keuangan, sedangkan audit tenure
tidak memiki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan
Sumber : 17021-33486-1-SM.pdf
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu 4
Judul Penelitian
Integritas Laporan Keuangan Dilihat Dari Intellectual Capital
Dan Leverage
Nama Peneliti
Budiman K, Muhammad Rivandi
Tahun Penelitian
2023
Jumlah Sampel
11 perusahaan x 3 tahun (2019-2021)
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Intellectual capital
leverage
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intellectual Capital
tidak berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan dan
22
leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Integritas Laporan Keuangan
Sumber : 460-2257-2-PB.pdf
Tabel 2.5
Penelitian Terdahulu 5
Judul Penelitian
ANALISIS
PENGARUH
UKURAN
PERUSAHAAN,
LEVERAGE DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP INTEGRITAS
LAPORAN KEUANGAN
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di
Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014)
Nama Peneliti
Endi Verya
Tahun Penelitian
2017
Jumlah Sampel
83 perusahaan x 3 tahun (2012-2014)
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Ukuran perusahaan
Leverage
Good corporate governance
Hasil Penelitian
Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, komisaris
independen, komite audit, kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional mempunyai pengaruh terhadap
integritas laporan keuangan. Namun, hanya leverage yang
tidak memberikan integritas laporan keuangan, namun
integritas laporan keuangan dipengaruhi oleh ukuran
perusahaan, dan kinerja perusahaan yang baik pemerintahan.
23
Sumber : 122770-ID-analisis-pengaruh-ukuran-perusahaan-leve.pdf
Tabel 2.6
Penelitian Terdahulu 6
Judul Penelitian
Pengaruh Intellectual Capital, Size dan Leverage Terhadap
Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur
Sektor Food and Beverage Tahun 2015-2018
Nama Peneliti
Candra Febrilyantri
Tahun Penelitian
2020
Jumlah Sampel
13 perusahaan x 4 tahun (2015-2018)
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Intellectual capital
Ukuran perusahaan
Leverage
Hasil Penelitian
Hasil penelitian pengujian statistik menunjukkan bahwa:
Intellectual Capital berpengaruh terhadap Integritas Laporan
Keuangan, Size perusahaan berpengaruh terhadap Integritas
Laporan Keuangan, dan Leverage tidak berpengaruh terhadap
Integritas laporan Keuangan
Sumber : 226-Article Text-804-1-10-20200207.pdf
Tabel 2.7
Penelitian Terdahulu 7
Judul Penelitian
ANALISIS
PENGARUH
GOOD
CORPORATE
GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE
24
TERHADAP INTEGRITAS
DENGAN
MODERASI
LAPORAN KEUANGAN
KUALITAS
AUDIT
PADA
PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI
BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017
Nama Peneliti
F. Agung Himawan
Tahun Penelitian
2019
Jumlah Sampel
50 perusahaan x 5 tahun (2013-2017)
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Good corporate governance
Profitabilitas
Leverage
Kualitas audit
Hasil Penelitian
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa integritas laporan
keuangan, ternyata secara signifikan dipengaruhi oleh
Kepemilikan institusional,
Prifitabilitas
(ROA).
Komisaris independen dan
Kepemilikan
Institusional
yang
diproksikan dengan jumlah lembar saham yang dimiliki
institusi berpengaruh positif sigifikan terhadap integritas
laporan keuangan dengan signifikansi 0.022 < 0.05 (pada
α=5%) dengan nilai koefisien 3.786. Komisaris independen
yang diproksikan dengan Bdout berpengaruh positif
signifikan terhadap integritas laporan keuangan dengan nilai
signifikansi 0.078 < 0.1 (pada α=10%) dengan nilai koefisien
10. 373. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA
berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan
25
keuangan dengan nilai signifikansi 0.021 < 0.05 (pada α=5%)
dengan nilai koefisien -10.649.
Sumber : 173-Article Text-306-1-10-20200424.pdf
Tabel 2.8
Penelitian Terdahulu 8
Judul Penelitian
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integritas Laporan
Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020)
Nama Peneliti
Megawati Nawara Putri, Gustati, Wiwik Andriani
Tahun Penelitian
2022
Jumlah Sampel
42 perusahaan x 4 tahun (2017-2020)
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Ukuran perusahaan
Kepemilikan institusional
Kepemilikan manajerial
Leverage
Kualitas audit
Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran
perusahaan,
kepemilikan
institusional
dan
leverage
berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan.
Sedangkan kepemilikan manajerial dan kualitas audit tidak
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
Sumber : 6-Article Text-3-2-10-20220609.pdf
Tabel 2.9
26
Penelitian Terdahulu 9
Judul Penelitian
ANALISIS
PENGARUH
LEVERAGE, AUDIT
DISTRESS
UKURAN
TENURE,
TERHADAP
PERUSAHAAN,
DAN
INTEGRITAS
FINANCIAL
LAPORAN
KEUANGAN
Nama Peneliti
Bani Saad, Aisyah Farascahya Abdillah
Tahun Penelitian
2019
Jumlah Sampel
142 data (2014-2017)
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Ukuran perusahaan
Leverage
Audit tenure
Financial distress
Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan
financial distress secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan
leverage dan audit tenure secara parsial berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan.
Sumber : 645-1574-1-SM.pdf
Tabel 2.10
Penelitian Terdahulu 10
Judul Penelitian
PENGARUH
CORPORATE
PROFITABILITAS,
LEVERAGE,
GOVERNANCE,
DAN
UKURAN
PERUSAHAAN TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN
27
KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN
MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK
INDONESIA (BEI) TAHUN 2015-2018)
Nama Peneliti
Dinarianny Alya Kusuma Dewi
Tahun Penelitian
2019
Jumlah Sampel
57
Variabel Dependen
Integritas laporan keuangan
Variabel Independen
Corporate governance
Profitabilitas
Leverage
Ukuran perusahaan
Kepemilikan manajerial
Komite audit
Dewan direksi
Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil uji, diketahui bahwa (1) kepemilikan
manajerial tidak berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan, (2) komite audit tidak berpengaruh terhadap
integritas laporan keuangan, (3) dewan direksi tidak
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, (4)
profitabilitas tidak berpengaruh terhadap integritas laporan
keuangan, (5) leverage berpengaruh negatif terhadap
integritas laporan keuangan, dan (6) ukuran perusahaan tidak
berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan.
Sumber : 15312071.pdf
28
C. Kerangka Pemikiran
1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Integritas Laporan Keuangan
Intellectual capital merupakan modal pengetahuan sebagai sumber daya
potensial yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat menciptakan nilai tambah bagi
perusahaan dan efisiensi usaha. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa
intellectual capital berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan
(Jamian Purba), (Inri Verel) dan (Candra Febrilyantri). Berdasarkan hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan bahwa intellectual capital yang berkualitas akan
berdampak pada kualitas kerja yang baik sehingga menghasilkan ouput informasi
yaitu berupa laporan keuangan yang berintegritas.
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Integritas Laporan Keuangan
Profitabilitas adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Hasil penelitian
(Dinarianny) bahwa tingkat profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Integritas Laporan Keuangan. Perusahaan yang menghasilkan laba yang
semakin besar akan meningkatkan harga saham perusahaan, dan sebaliknya jika
laba perusahaan menurun atau bahkan merugi, maka harga saham perusahaan akan
direspon pasar dengan penurunan harga saham perusahaan tersebut.
3. Pengaruh Leverage terhadap Integritas Laporan Keuangan
Leverage menunjukkan jumlah utang yang digunakan untuk membiayai
aktiva perusahaan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa leverage
berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan (Bani Saad) dan
(Dinarianny). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disumpulkan bahwa,
semakin tinggi leverage yang ditanggung oleh suatu perusahaan, maka semakin
29
rendah integritas laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Sebaliknya, semakin
rendah leverage yang ditanggung oleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi
integritas laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang mempunyai
tingkat leverage yang tinggi, berkewajiban untuk untuk mengungkapkan informasi
perusahaan secara penuh agar tidak menimbulkan asimetri informasi kepada
pengguna laporan keuangan oleh sebab itu untuk mewujudkan hal tersebut pihak
manajemen akan membuat laporan yang berintegritas, hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kepercayaan pihak eksternal perusahaan khususnya kreditur.
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Integritas Laporan Keuangan
Size (Ukuran Perusahaan) diukur berdasarkan total aset yang dimiliki oleh
perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Ukuran size akan
dihitung berdasarkan nilai natural log (ln) dari total set perusahaan pada akhir tahun,
karena ln total asset lebih stabil dan representatif dalam menunjukan ukuran
perusahaan (Ardi & Lana, 2007). Hasil penelitian (Endi Verya), (Candra
Febrilyantri), (Megawati) dan (Bani Saad) menunjukan ukuran perusahaan
berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Ukuran perusahaan dapat
mempengaruhi kelengkapan integritas laporan keuangannya. Menurut Karuniasari
(2013) Perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih banyak mengungkapkan
butir-butir laporan keuangannya karena mereka memiliki lebih banyak informasi
yang lebih banyak diungkapkan.
30
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
Intellectual Capital (X1)
Profabilitas (X2)
Integritas Laporan
Keuangan (Y)
Leverage (X3)
Ukuran Perusahaan (X4)
D. Hipotesis
Ha1 : Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan
Ha2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan
Ha3 : Leverage berpengaruh negatif terhadap Integritas Laporan Keuangan
Ha4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan
BAB III
Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang objek penelitian, variabel penelitian, teknik
pengumpulan data, teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data yang digunakan
peneliti dalam menganalisis penelitian ini.
Sebagai subjek penelitian, peneliti menggunakan data sekunder berupa hasil dari
beberapa jurnal integritas laporan keuangan. Data diambil dari Google Scholar dan
pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis data yang
digunakan adalah Statistik Deskriptif, Uji Kesamaan Koefisien, Uji Asumsi Klasik, Analisis
Regresi Linear Berganda, Uji Koefisien Determinasi, Uji Signifikansi Simultan, Uji
31
Signifikan Parameter Individual, metode ini bertujuan untuk dapat mengintegrasikan
penelitian dari beberapa jurnal yang ada dan menarik kesimpulan tentang variabel yang diuji
dalam penelitian ini.
A. Objek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder berupa data hasil
penelitian beberapa jurnal yang meneliti pengaruh intellectual capital, profitabilitas,
leverage, dan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan di Indonesia.
Jurnal yang diambil datanya yaitu periode penelitiannya antara tahun 2017 - 2022.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desaign penelitian
menurut (Schindler dan Cooper, 1991) yang dijelaskan sebagai berikut:
1. Tingkat Kristalisasi Pernyataan Penelitian (Degree of Research Question
Crystallization)
Penelitian merupakan penelitian studi formal karena penelitian ini diawali
dengan pertanyaan dan hipotesis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji
hipotesis dan menjawab pertanyaan penelitian yang terdapat dalam batasan
masalah.
2. Metode Pengumpulan Data (Method of Data Collection)
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk
metode observasi. Data yang diamati dalam penelitian ini adalah jurnal yang
meneliti pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran
perusahaan yang terhadap integritas laporan keuangan.
3. Pengendalian Variabel Oleh Peneliti (Researcher Control of Variables)
32
Pengendalian variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengendalian ex-facto, dimana peneliti tidak memiliki kontrol atas variabel –
variabel yang ada. Peneliti hanya dapat melaporkan apa yang terjadi atau sedang
terjadi.
4. Tujuan Penelitian (The Purpose of the Study)
Penelitian ini termasuk dalam penelitian meta analisis karena penelitian ini
bertujuan untuk menggabungkan hasil penelitian jurnal yang sudah ada dengan
topik pembahasan pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran
perusahaan terhadap integritas laporan keuangan.
5. Dimensi Waktu (The Time Dimension)
Penelitian ini termasuk gabungan antara cross-sectional dan time series. Hal
ini dikarenakan data yang diambil merupakan data dari beberapa jurnal dalam kurun
waktu tertentu dan periode yang akan diamati adalah 6 tahun yaitu 2017 sampai
dengan 2022.
6. Ruang Lingkup Topik Penelitian (The Topical Scope)
Ruang lingkup topik penelitian dalam penelitian ini termasuk dalam studi
statistik. Hal ini dikarenakan peneliti menarik kesimpulan dari analisis dan
pembahasan atas data penelitian.
7. Lingkungan Penelitian (The Research Environment)
Penelitian ini merupakan studi lapangan. Hal ini dikarenakan data yang
digunakan berdasarkan teknik dokumentasi dan observasi tidak langsung dari data
Google Scholar.
33
Pengujian hipotesis integritas laporan keuangan, intellectual capital,
profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan menggunakan analisis regresi
berganda. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih dan menunjukan arah hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen. Dalam persamaan regresi, yang menjadi variabel
dependen adalah integritas laporan keuangan. Sedangkan variabel independen
adalah intellectual capital, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan. Untuk
menguji hipotesis tersebut akan digunakan model persamaan regresi sebagai
berikut:
ILKit = a + b1VAIC + b2 ROA + b3 DAR + b4 SIZE + e
Analisis regresi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
C. Variabel Penelitian
1. variabel Dependen
Menurut Nurdiniah dan Pradika (2017) integrity financial report diartikan
sebagai sejauh mana informasi dari inti laporan keuangan yang disajikan secara
jujur dan benar beroperasi dengan baik dalam memenuhi karakteristik kualitatif
laporan keuangan. Pengukuran variabel dependen dalam penelitian ini
menggunakan konservatisme, yang diukur menggunakan model Beaver dan Ryan
(2000) dengan rumusmarket to book value of equity ratio
𝐼𝐿𝐾 =
π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘π‘’π‘˜π‘’ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘π‘’π‘˜π‘’ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š =
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ πΈπ‘˜π‘’π‘–π‘‘π‘Žπ‘ 
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ
34
2. Variabel Independen
a. Intellectual Capital
Subkhan, Citrningrum (2010) menyatakan pengukuran IC tidak bisa
dilaksanakan secara langsung tetapi mengajukan suatu ukuran untuk menilai
efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan IC perusahaan
(Value added Intellectual Coefficient-VAIC) yang dikembangkan oleh Pulic
(1998;1999;2000). Nilai VAIC dapat diperoleh dengan menjumlahkan ketiga
komponennya yaitu HCE, SCE dan CEE. Rumus untuk menghitung VAIC
yaitu :
𝑉𝐴𝐼𝐢 = 𝐻𝐢𝐸 + 𝑆𝐢𝐸 + 𝐢𝐸𝐸
Nilai tambah atau Value Added (VA) adalah perbedaan antara penjualan
(OUT) dan input (IN). Rumus untuk menghitung VA yaitu:
𝑉𝐴 = π‘‚π‘ˆπ‘‡ − 𝐼𝑁
OUT = Total pendapatan
IN
= Beban usaha kecuali gaji dan tunjangan karyawan
1) HCE
Modal manusia (Human Capital/HC) mengacu pada nilai kolektif dari
modal intelektual perusahaan yaitu kompetensi, pengetahuan, dan
keterampilan (Pulic, 1998; Firer dan Williams, 2003), diukur dengan
Human Capital Efisiensi (HCE) yang merupakan indikator efisiensi
nilai tambah (Value Added/VA) modal manusia. Rumus untuk
menghitung HCE yaitu:
𝐻𝐢𝐸 =
HC
𝑉𝐴
𝐻𝐢
= Gaji dan tunjungan karyawan
2) SCE
35
Modal struktural (Structural Capital/SC) dapat didefinisikan sebagai
competitive intelligence, formula, sistem informasi, hak paten,
kebijakan, proses, dan sebagainya, hasil dari produk atau sistem
perusahaan yang telah diciptakan dari waktu ke waktu (Pulic, 1998;
Firer dan Williams, 2003), diukur dengan Structural Capital
Efficiency (SCE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah
(Value Added/VA) modal struktural. Rumus untuk menghitung SCE
yaitu:
𝑆𝐢𝐸 =
𝑆𝐢
𝑉𝐴
𝑆𝐢 = 𝑉𝐴 − 𝐻𝐢
3) CEE
Modal yang digunakan (Capital Employed/CE) didefinisikan sebagai
total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap dan lancar suatu
perusahaan (Pulic, 1998; Firer dan Williams, 2003), diukur dengan
Capital Employed Efficiency (CEE) yang merupakan indikator
efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal yang digunakan.
Rumus untuk menghitung CEE yaitu:
𝐢𝐸𝐸 =
CE
𝑉𝐴
𝐢𝐸
= Nilai buku aktiva bersih
b. Profitabilitas
Profitabilitas adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan perusahaan selama periode
tertentu. Dalam penelitian ini profitabilitas diproksikan menggunakan Return
on Asset (ROA) dikarenakan indkator Return on Asset (ROA) mampu
36
mengukur kemampuan perusahaan dan menghasilkan keuntungan pada masa
lampau. Return On Asset (ROA) merupakan perbandingan antara laba bersih
setelah pajak dengan total asset milik perusahaan.
𝑅𝑂𝐴 =
πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π΅π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž π‘†π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π‘ƒπ‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑
c. Leverage
Leverage dapat diartikan sebagai suatu rasio yang dipakai perusahaan dalam
menghitung besaran beban hutang yang dibuat oleh perusahaan dan
kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya. Dalam penelitian ini
leverage diproksikan dengan menggunakan Debt to Asset Ratio. Debt to
Total Asset Ratio (DAR) merupakan perbandingan total liabilities perusahaan
dengan total asset milik perusahaan dimana menunjukkan seberapa baik
aktiva dapat menutupi atau melunasi hutang perusahaan.
𝐷𝐴𝑅 =
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐷𝑒𝑏𝑑
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑
d. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang mengklasifikasikan besar
kecilnya suatu perusahaan. Terdapat beberapa indikator untuk mengukur
ukuran perusahaan yaitu total aktiva, log size, nilai pasar. Saham, total
penjualan, total pendapatan, dan total modal. Dalam penelitian ini ukuran
perusahaan diproksikan dengan menggunakan asset. Karena asset merupakan
harta kekayaan yang perusahaan miliki. Semakin besar aset yang dimiliki
perusahaan dapat melakukan investasi denga baik dan memenuhi permintaan
produk. Hal ini semakin memperluas pangsa pasar yang dicapai dan akan
mempengaruhi laba atau keuntungan perusahaan. Ukuran Perusahaan
dirumuskan sebagai berikut:
37
𝑆𝐼𝑍𝐸 = πΏπ‘œπ‘”π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘‘π‘šπ‘Ž π‘π‘Žπ‘‘π‘’π‘Ÿπ‘Žπ‘™ π‘₯ π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑
Tabel 3.1
Pengukuran Variabel
No
1
Nama Variabel
Variabel
Simbol
Integritas Laporan
Dependen
ILK
Indikator
𝐼𝐿𝐾 =
Keuangan
π»π‘Žπ‘Ÿπ‘”π‘Ž π‘π‘Žπ‘ π‘Žπ‘Ÿ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘π‘’π‘˜π‘’ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
π‘π‘–π‘™π‘Žπ‘– π‘π‘’π‘˜π‘’ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š
=
2
Intellectual Capital
Independen
IC
3
Profitabilitas
Independen
ROA
4
Leverage
Independen
DAR
5
Ukuran Perusahaan Independen
SIZE
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ πΈπ‘˜π‘’π‘–π‘‘π‘Žπ‘ 
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ π‘ π‘Žβ„Žπ‘Žπ‘š π‘π‘’π‘Ÿπ‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿ
𝑉𝐴𝐼𝐢 = 𝐻𝐢𝐸 + 𝑆𝐢𝐸 + 𝐢𝐸𝐸
𝑅𝑂𝐴 =
πΏπ‘Žπ‘π‘Ž π΅π‘’π‘Ÿπ‘ π‘–β„Ž π‘†π‘’π‘‘π‘’π‘™π‘Žβ„Ž π‘ƒπ‘Žπ‘—π‘Žπ‘˜
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑
𝐷𝐴𝑅 =
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐷𝑒𝑏𝑑
π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑
𝑆𝐼𝑍𝐸 = 𝐿𝑛 (π‘‡π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑑)
D. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menyajikan informasi yang diperoleh dari google schoolar dengan
topik pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan
terhadap integritas laporan keuangan pada tahun 2020 – 2022. Peneliti menggunakan
teknik purposive sampling dalam proses pengambilan sampel sehingga tidak semua data
memiliki peluang yang sama untuk menjadi data sampel. Kriteria data sampel yang kami
gunakan adalah sebagai berikut:
38
1.
Penelitian dengan topik pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan
ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan. Dengan variabel
intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan
2.
Kebutuhan data tersedia secara lengkap dan informasinya dapat digunakan untuk
kebutuhan analisis.
Tabel 3.1
Kriteria Pemilihan Sampel
No
Kriteria
Jumlah Sampel
1
Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun
178
2020 - 2022
2
Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di BEI
(7)
berturut-turut dari tahun 2020-2022
3
Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan
(6)
laporan keuangan dari tahun 2020 - 2022
4
5
Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan
mata uang rupiah dalam laporan keuangannya
(29)
Perusahaan manufaktur yang mengalami kerugian
(59)
selama tahun 2020 - 2022
6
Laporan Keuangan kurang lengkap tahun 2020 –
(20)
2022
Jumlah sampel penelitian
57
Jumlah data observasi penelitian (57 x 3 tahun)
171
39
E. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini teknik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah metode
observasi yaitu pengumpulan, pencatatan serta analisis data berupa hasil penelitian dari
jurnal yang terdapat di Google Schoolar dengan topik pengaruh X1-4 yang
mempengaruhi integritas laporan keuangan pada periode publikasi 2017 - 2022.
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, pengolahan data dan pengujian data akan dilakukan dengan
menggunakan bantuan software program Statistical Product and Service Solutions
(SPSS) versi 27.0 untuk Windows. Berikut ini teknik pengujian dan analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini :
1. Statistik Deskriptif
Menurut (Ghozali, 2018:19), statistik deskriptif merupakan teknik analisis
yang menggambarkan atau mendeskripsikan data penelitian melalui nilai minimum,
maksimum, rata-rata (mean), standar deviasi, sum, range, kurtosis, dan
kemencengan distribusi. Teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian
ini adalah nilai minimum, maksismum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing variabel.
2. Uji Kesamaan Koefisien
Data dalam penelitian ini merupakan gabungan data cross sectional dan time
series. Data cross sectional merupakan data dari satu atau lebih variabel yang
diamati dalam satu periode yang sama, sementara data time series data terkait satu
variabel yang
diamati dalam kurun waktu tertentu (lebih dari satu tahun). Menurut
(Ghozali, 2018;183) Chow Test yang ditemukan oleh Gregory Chow digunakan
40
sebagai alat untuk menguji kesamaan koefisien. Uji ini dilakukan untuk mengetahui
apakah data penelitian yang terdiri dari data cross sectional dan time series dapat
digabungkan atau tidak. Kriteria keputusan dalam uji kesamaan koefisien adalah
sebagai berikut:
a. Bila p-value < α (0,05) maka terdapat perbedaan koefisien dan tidak dapat
dilakukan penggabungan kedua jenis data (tidak dapat dilakukan pooling data).
Maka pengujian data penelitian harus dilakukan per tahun.
b. Bila p-value > α (0,05) maka tidak terdapat perbedaan koefisien dan dapat
dilakukan penggabungan kedua jenis data (dapat dilakukan pooling data). Maka
pengujian data penelitian dapat dilakukan selama periode penelitian dalam satu
kali uji.
Dalam penelitian ini, uji kesamaan koefisien dan dapat dilakukan
penggabungan kedua jenis data (dapat dilakukan pooling data). Maka pengujian
data penelitian dapat dilakukan selama periode penelitian dalam satu kali uji.
Dalam penelitian ini, uji kesamaan koefisien akan dilakukan dengan
menggunakan variabel dummy, sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut :
Y = 𝛼 + 𝛽1 𝑋1 + 𝛽2 𝑋2+ 𝛽3 𝑋3 + 𝛽4 𝑋4 + 𝑑1 + 𝑑2 + 𝛽6 𝑋1*𝐷1 + 𝛽7 𝑋2*𝐷1 +
𝛽8 𝑋3*𝐷1 +𝛽9 𝑋4*𝐷1 + + 𝛽11 𝑋1*𝐷2 + 𝛽12 𝑋2*𝐷2 + 𝛽13 𝑋3*𝐷2 + 𝛽14 𝑋4*𝐷2 + πœ€
Keterangan :
Y = Integritas Laporan Keuangan
𝑋1 = Intellectual Capital
𝑋2 = Profitabilitas
𝑋3 = Leverage
𝑋4 = Ukuran Perusahaan
𝑑1 = Variabel dummy (0=tahun 2020, 1=selain tahun 2020)
41
𝑑2 = Variabel dummy (0=tahun 2021, 1=selain tahun 2021)
𝛼 = Konstanta
𝛽1−15 = Koefisien regresi
πœ€ = error
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh model regresi yang baik sehingga
mampu menghasilkan estimasi yang tepat. Terdapat empat uji asumsi klasik yang
melandasi analisis regresi dalam penelitian ini yaitu :
a. Uji Normalitas
Menurut (Ghozali, 2018;161) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui
apakah residual dalam model regresi berdistirbusi secara normal atau tidak.
Model distribusi yang baik adalah yang berdistribusi normal. Uji normalitas
yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametik
Kolmogorov-Smirnov. Apabila tingkat signifikansi Asymp Sig. (2-tailed)
menghasilkan nilai signifikansi di atas α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
Dasar pengambilan keputusan:
(1) 𝐻0 : Jika Asymp Sig. (2-tailed) ≥ nilai α (0,05), maka model regersi
menghasilkan nilai residual yang berdistribusi normal.
(2) π»π‘Ž : Jika Asymp Sig. (2-tailed) < nilai α (0,05), maka model regresi tidak
menghasilkan nilai residual yang berdistribusi normal.
b. Uji Multikoloniearitas
Uji multikoliniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi
antar variabel independen dalam model regresi (Ghozali, 2018;107). Model
regresi dapat dikatakan baik apabila tidak terjadi korelasi antar variabel
42
independen di dalam atau variabel independen bersifat ortogonal. Uji
multikoliearitas yang digunakan penelitian ini adalah dengan menggunakan
besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance dengan bantuan SPSS.
Dasar pengambilan keputusan :
(1) 𝐻0 : Jika nilai tolerance ≥ 0,1 atau VIF ≤ 10, maka tidak terdapat
multikolinearitas.
(2) π»π‘Ž : Jika nilai tolerance ≤ 0,1 atau VIF ≥ 10, maka terdapat multikolinearitas.
c. Uji Autokolerasi
Menurut (Ghozali, 2018;111) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah terdapat korelasi antar residual pada periode tertentu dengan residual
pada periode sebelumnya dalam model regresi linear. Model regresi yang
memenuhi syarat ialah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Penelitian ini
menguji ada atau tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji DurbinWatsons (DW-test) dengan bantuan SPSS. Dasar pengambilan keputusannya
dapat dilihat dari Tabel Model Summary kolom Durbin-Watson, kemudian
dibandingkan sebagai berikut :
Tabel 3.3 Penilaian Durbin-Watson
Kriteria
Keputusan
Hipotesis Nol
0 < d < dl
Tolak
Tidak ada autokorelasi
positif
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada kesimpulan
Tidak ada autokorelasi
positif
4 – du < d < 4
Tolak
Tidak ada autokorelasi
negatif
43
4 – du ≤ d ≤ 4 - dl
Tidak ada kesimpulan
Tidak ada autokorelasi
negatif
Du < d < 4 - du
Tidak ditolak
Tidak ada autokorelasi
positif maupun negatif
(1) 𝐻0 : Jika d terletak di antara du dan (4-du), maka tidak terdapat autokorelasi
(r = 0).
(2) π»π‘Ž : Jika d < dl atau lebih besar dari (4-dl), maka terdapat autokorelasi (r≠
0).
d. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi
ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya
dalam model regresi (Ghozali, 2018;137). Apabila terjadi kesamaan maka
disebut homokedastisitas,sedangkan jika terjadi ketidaksamaan maka disebut
heterokedastisitas. Model regresiyang memenuhi syarat ialah homokedastisitas.
Terdapat beberapa cara untuk melakukan uji heterokedastisitas menurut
(Ghozali, 2018;138-144) yaitu dengan melihat Grafik Plot, Uji Park, Uji White,
dan Uji Glejser. Dalam penelitian ini, uji heterokedastisitas akan dilakukan
dengan uji Glejser, di mana akan dilakukan regresi nilai absolute residual
terhadap variabel independen. Dasar pengambilan keputusan :
(1) 𝐻0 : Jika nilai signifikansi (sig) > α (0,05), maka tidak terjadi
heterokedastisitas
(2) π»π‘Ž : Jika nilai signifikansi (sig) < α (0,05), maka terjadi heterokedastisitas.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
44
Analisis regresi linear berganda merupakan teknik analisis yang digunakan
ketika terdapat lebih dari satu variabel independen yang dihipotesiskan berpengaruh
terhadap satu variabel dependen (Sekaran & Bougie, 2017:138-139) dalam (Aidah,
2015). (Ghozali, 2018) mengatakan bahwa selain mengukur kekuatan hubungan dua
atau lebih variabel, analisis regresi juga menunjukkan arah hubungan antara variabel
independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang dibangun dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
Y = 𝛼 +𝛽1 𝐼𝐢 + 𝛽2 𝑅𝑂𝐴 + 𝛽3 𝐷𝐴𝑅+ 𝛽4 𝑆𝐼𝑍𝐸+ 𝛽5 𝑆𝐼𝑍𝐸 + πœ€ …. (2)
Keterangan :
Y
: Integritas Laporan Keuangan
IC
: Intellectual Capital
ROA
: Profitabilitas
DAR
: Leverage
SIZE
: Ukuran Perusahaan
α
: Konstanta
𝛽1−5
: Koefisien regresi
ε
: error
5. Uji Koefisien Determinasi(𝑅 2 )
Koefisien
determinasi
(𝑅 2 )mengukur
kemampuan
variabel-variabel
independen dalam sebuah model dalam menjelaskan varians variabel dependennya
(Ghozali,2018:97). Nilai koefisien determinasi (𝑅 2 ) berada di antara nol (0) sampai
satu (1). Semakin kecil nilai 𝑅 2 (mendekati 0) maka dapat dikatakan kemampuan
variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya sangat
terbatas. Sebaliknya apabila nilai 𝑅 2 semakin besar (mendekati 1) maka dapat
dikatakan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua
45
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi varians variabel dependen. Dasar
pengambilan keputusan:
(1) Jika 𝑅 2 = 0, berarti tidak ada hubungan antar X dan Y, atau model regresi yang
terbentuk tidak tepat untuk memprediksi Y.
(2) Jika 𝑅 2 = 1, berarti ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi yang
terbentuk dapat memprediksi Y secara tepat.
6. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji statistik F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen
dalam model regresi secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel
dependen (Ghozali, 2018:98). Uji F ini dapat dilakukan dengan bantuan SPSS.
Dasar pengambilan keputusan:
(1) 𝐻0 : Jika nilai Sig. ≤ α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabelvariabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen
(2) π»π‘Ž : Jika nilai Sig. > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabelvariabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
7. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t)
Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh masingmasing variabel independen (secara parsial) dalam menjelaskan varians variabel
dependen (Ghozali, 2018;98-99) Pengujian menggunakan nilai signifikansi α = 0,05
atau 5%. Uji t dapat dilakukan dengan bantuan SPSS.
DAFTAR PUSTAKA
Aidah, N. (2015). Universitas islam sultan agung fakultas ekonomi program studi akuntansi
semarang 2015.
Bani Saad, A. F. A. (2017). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Audit Tenure,
Dan Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Ilmu
Manajemen, 15(1), 70–85.
Braindies, S., & Fuad, A. S. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Arus Kas Bebas Dan
46
Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal of Accounting, 8(4), 1–
13.
Citra. 2013.“Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan Kualitas Audit
Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Badan Usaha Milik Negara
di Kota Padang)”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.
Dewi, D. A. K. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas, Leverage dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada
Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2018)
Febrilyantri, C. (2020). Pengaruh Intellectual Capital, Size dan Leverage Terhadap Integritas
Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage Tahun
2015-2018. Owner, 4(1), 267. https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.226
Firmansyah, R. (2009). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan
Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Lq 45 Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2005-2007). Universitas Negeri Semarang.
Fajaryani, A. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integritas Laporan
Keuangan. Jurnal Nominal. 4(1): 67-82.
Ghozali. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 25. Universitas
Diponegoro, Semarang, 9, 19–144.
Gultom, D. K. (2018). Pengaruh Likuiditas Dan Struktur Modal Terhadap Profotabilitas
Pada Perusahaan Plastik Dam Kemasan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.
Manajemen Dan Bisnis, 14(2), 9.
Harun, A., Askandar, N. S., & Junaidi. (2020). Analisis Pengaruh Corporate Social
Responsibility (CSR), Profitabilitas, Kinerja Perusahaan, dan Kualitas Audit terhadap
Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di BEI Tahun 2016-2018). Jurnal Riset Akuntansi, 9(05), 98–113.
Himawan, F. A. (2019). F . Agung Himawan : “ Analisis Pengaruh Good Corporate
Governance , Profitabilitas dan ...” 290. Jurnal Manajemen Bisnis, 22(3), 289–311.
Hardiningsih, P. (2010). Pengaruh Independensi, Corporate Governance, Dan Kualitas Audit
Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Kajian Akutansi, 2(1), 61–76.
IAI. (2015). Psak 1. Ikatan Akuntansi Indonesia, 01(01), 1–79.
Jensen, M., & Meckling, W. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs,
and ownership structure. The Economic Nature of the Firm: A Reader, Third Edition,
283–303. https://doi.org/10.1017/CBO9780511817410.023
Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh. RajaGrafindo
Persada. Jakarta
Kusumawati, S. (2016). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial,
Ukuran Perusahaan da Leverage terhadap Integritas Laporan Keuangan. Jakarta:
Universitas Mercu Buana Jakarta.
Palebangan, I. V. P., & Majidah. (2021). Pengaruh Intellectual Capital, Leverage Dan Audit
Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan. E-Proceeding of Management, 8(6),
8270–8278. https://doi.org/10.37641/jimkes.v11i2.1746
47
Purnama, D. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan
Institusional Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Riset
Keuangan Dan Akuntansi, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.25134/jrka.v3i1.676
Putri, M. N., Gustati, & Andriani, W. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integritas
Laporan Keuangan ( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode 2017-2020 ). JABEI (Jurnal Akuntansi, Bisnis Dan Ekonomi
Indonesia), 1(1), 8–14.
Rivandi, M. (2023). Integritas Laporan Keuangan Dilihat Dari Intellectual Capital Dan
Leverage. Jurnal Pundi, 07(01), 103–116. https://doi.org/10.31575/jp.v7i1.460
Saad, B., & Abdillah, A. F. (2017). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Audit
Tenure Dan Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan. 15(1), 70–85
Suheny, E. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage dan
Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. 2(1), 26–43.
Verya, E. (2017). Analisi Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Good Corporate
Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Online Mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 982–996.
Wiyadi, Trisnawati, R., Puspitasari, N., & Sasongko, N. (2016). Pengaruh Asimetri
Informasi , Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Riil Pada
Perusahaan Manufaktur. The 3rd University Research Colloquium, 3(1), 93–107.
Wardani, R. K. (2016). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Integritas Laporan Keuangan.
Seminar Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi Uniba Surakarta, 285.
Yasmeen, Diptarina, & Hermawati, S. (2015). . Pengaruh Good Corporate Governance
Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ekonomi
Bisnis.
48
Download