PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2020-2022 Oleh : Nama : Grace fidelia NIM : 38209025 Proposak Skripsi Program Studi Akuntansi Konsentrasi Pemeriksaan Akuntansi INSTITUT BISNIS dan INFORMATIKA KWIK KIAN GIE JAKARTA SEPTEMBER 2023 1 KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat dan karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penyusunan Proposal yang berjudul “Pengaruh Intellectual Capital, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Tahun 2020-2022” dengan lancar dan tanpa halangan suatu apapun. Proposal ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie. Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan proposal ini, penulis tidak melakukannya sendirian. Ada banyak campur tangan dan bantuan dari berbagai pihak. Baik yang membantu secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Seluruh Bapak/Ibu dosen dan staff karyawan Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie yang telah yang telah mendidik dan memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menempuh studi. 2. Orang Tua dan keluarga yang telah banyak memberikan semangat dan motivasi sehingga dapat menyelesaikan proposal ini. 3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam proses penyusunan Proposal hingga dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari bahwa proposal yang di susun masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima segala kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua yang telah membaca proposal ini, agar kedepan nya penulis dapat mengetahui kekurangan itu. Penulis juga berharap agar proposal ini dapat bermanfaat bagi pembaca. 2 Jakarta, 07 September 2023 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2 DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 3 BAB I ................................................................................................................................ 5 A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 5 B. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 9 C. Batasan Masalah ........................................................................................ 10 D. Batasan Penelitian ...................................................................................... 10 E. Rumusan Masalah ...................................................................................... 10 F. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 11 G. Manfaat penelitian ..................................................................................... 11 BAB II............................................................................................................................. 12 A. Landasan Teoritis ....................................................................................... 12 B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 19 C. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 29 3 D. Hipotesis .................................................................................................... 31 BAB III ........................................................................................................................... 31 A. Objek Penelitian ......................................................................................... 32 B. Desain Penelitian ....................................................................................... 32 C. Variabel Penelitian ..................................................................................... 34 D. Teknik Pengambilan Sampel...................................................................... 38 E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 40 F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 40 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 46 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan Keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu para stakeholder yang mana akan dijadikan sebagai dasar pertimbangan dalam pembuatan keputusan. Adapun tujuan dari laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja perusahaan dan perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu laporan keuangan harus disajikan sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya sehingga dapat menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Namun, pada kenyataannya terdapat beberapa kasus dimana laporan keuangan tidak disajikan secara wajar. Hal semacam ini membuktikan bahwa kurangnya integritas laporan keuangan dalam penyajian informasi bagi pengguna laporan keuangan yang dimana penyajian laporan keuangan tidak melaporkan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Dalam beberapa kasus yang pernah terjadi, laporan keuangan disajikan tidak sesuai dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya. Seperti pada kasus manipulasi laporan keuangan yang terjadi pada PT Garuda Indonesia Tbk yang mana pada laporan keuangan 2018 pihak manajemen mencatat adanya pendapatan dari kerjasama antara PT Mahata Aero Teknologi yang merupakan bagian dari Grup Garuda Indonesia. Padahal perusahaan sebenarnya belum mendapatkan bayaran dari PT Mahata Aero Teknologi atas kerjasama yang dilakukan hal tersebut menyebabkan kenaikan yang sangat drastis atas laba yang diperoleh PT. Garuda Indonesia. Kasus manipulasi laporan keuangan juga terjadi pada PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk dimana KAP Ernst & 5 Young Indonesia yang mengaudit Laporan keuangan tahun 2017 menemukan adanya dugaan penggelembungan dana senilai Rp. 4 triliun, penggelembungan pendapatan senilai Rp. 662 miliar serta penggelembungan pada pos EBITDA (Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi) senilai Rp. 329 miliar. selain itu KAP Ernst & young juga menemukan adanya aliran dana Rp 1,78 triliun dengan berbagai skema dari Grup TPSF kepada pihak-pihak yang diduga terafiliasi dengan Manajemen Lama. Adanya kasus manipulasi laporan keuangan atau kasus kecurangan akuntansi lainnya ini sangat erat kaitannya dengan masalah integritas laporan keuangan yang artinya informasi yang ada dalam laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Untuk mencegah terjadinya kecurangan tersebut, perlu adanya campur tangan dari pihak internal maupun eksternal perusahaan dalam rangka memastikan intergritas dari laporan keuangan itu sendiri. Adapun tanggung jawab kedua pihak tersebut dalam pelaporannya, yaitu manajemen perusahaan selaku pihak internal perusahaan dan akuntan publik selaku pihak eksternal yang mengaudit dan memberikan opini pada laporan keuangan perusahaan. Pihak manajemen memiliki tanggung jawab atas kebenaran dan integritas laporan keuangan. Intellectual Capital merupakan aset tak berwujud berbasis pengetahuan dalam perusahaan yang menjadi basis kompetensi inti perusahaan yang dapat mempengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing suatu perusahaan. (Wardani, 2016). Untuk mengoptimalkan Intellectual Capital diperlukan CE (Capital Employee) karena merupakan hubungan harmonis yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan menjamin keberlangsungan hidup perusahaan. HCE (Human Capital) karena merupakan tempat bersumbernya pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi dalam suatu perusahaan, serta SCE (Structural Capital) karena kemampuan perusahaan dalam memenuhi porses rutinitas 6 perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan dapat menghasilkan kinerja intelektual yang optimal sehingga dapat memberikan value added guna meningkatkan produktivitas perusahaan (Firmansyah, 2009) Seorang investor yang akan melakukan investasi di sebuah perusahaan pastinya akan berpatokan pada tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Profitabilitas merupakan indikator untuk mengukur kinerja manajemen dalam mengatur kekayaan perusahaan yang dapat dilihat melalui keuntungan yang diberikan. Integritas laporan keuangan menjadi salah satu bagian terpenting bagi stakeholder yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Karena laporan keuangan merupakan sumber informasi yang kompeten bagi stakeholder (Citra, 2013). Leverage adalah tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva dan atau dana yang mempunyai beban tetap (hutang dan atau saham istimewa) dalam rangka mewujudkan tujuan perusahaan untuk memaksimalisasi kekayaan pemilik perusahaan (Reza, Yuliniar, & Simarmata, 2020). Perusahaan dapat menggunakan hutang leverage untuk mendapatkan modal guna mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi (Rivandi & Gustiyani, 2021). Rasio Leverage adalah rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa besar aset yang dimiliki perusahaan berasal dari hutang atau modal, sehingga dengan rasio ini dapat diketahui posisi perusahaan dan kewajibannya yang bersifat tetap kepada pihak lain serta keseimbangan nilai aset tetap dengan modal yang ada. Leverage memiliki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Semakin tinggi rasio leverage, maka semakin tinggi juga resiko perusahaan. Hal ini dapat memicu manajemen untuk melakukan manipulasi pada laporan keuangan, sehingga mempengaruhi integritas laporan keuangan (Wahyuni, 2022). 7 Ukuran perusahaan juga dapat mempengaruhi integritas informasi laporan keuangan. Ukuran perusahaan merupakan rata–rata total penjualan bersih untuk tahun yang bersangkutan sampai beberapa tahun berikutya, Brigham dan Houston (2001). Perusahaan dengan ukuran besar diasumsikan dengan jumlah aktiva dan tingkat pendapatan yang besar sehingga menghasilkan laba yang tinggi. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian. Francis (1986), menyebutkan perusahaan berskala kecil dibandingkan dengan perusahaan yang berskala besar cenderung kurang menguntungkan. Faktor-faktor pendukung yang dimiliki perusahaan kecil untuk memproduksi barang berjumlah terbatas. Namun pada kenyataannya, perusahaan berukuran kecil lebih mampu bertahan menghadapi krisis ekonomi. Terdapat beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi integritas laporan keuangan. Dalam penelitian (Jamian Purba) menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh signifikan dan positif. Begitu juga dengan penelitian (Palebangan & Majidah, 2021) menunjukkan bahwa intellcetual capital berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Namun, menurut (Rivandi, 2023) Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan. Dalam penelitian (Jamian Purba) menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan perusahaan, sama dengan hasil penelitian (Verya, 2017) leverage yang tidak memberikan pengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Namun dalam penelitian (Palebangan & Majidah, 2021) dipereloh menunjukkan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan, begitu pula dengan (Rivandi, 2023) leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan. Berbeda dengan hasil penelitian (Bani 8 Saad, 2017) menunjukan leverage secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian (Harun et al., 2020) ini menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan secara parsial hanya variabel profitabilitas yang tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Dalam penelitian (Himawan, 2019) menunjukkan bahwa integritas laporan keuangan, ternyata secara signifikan dipengaruhi oleh Profitabilitas (ROA). Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Namun berdasarkan hasil uji (Dinarianny) diketahui bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Hasil penelitian (Verya, 2017) dan (Febrilyantri, 2020) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Begitu juga dengan penelitian (Putri et al., 2022) menunjukkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Namun dalam penelitian (Dinarianny) menunjukan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Apakah Intellectual Capital berpengaruh terhadap Intergritas Laporan keuangan? 2. Apakah Profitabilitas berpengaruh terhadap Intergritas Laporan keuangan? 3. Apakah Leverage berpengaruh terhadap Intergritas Laporan keuangan? 4. Apakah Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap Intergritas Laporan keuangan 9 C. Batasan Masalah Dengan adanya keterbatasan pada waktu dan tenaga maka penulis menetapkan batasan masalah pada penelitian ini yaitu, membahas masalah tentang faktor-faktor yang mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan. Data yang digunakan adalah data sekunder dari laporan keuangan milik Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI. Data yang dijadikan objek penelitian adalah data periode 2020 – 2022 dan variabel yang diuji yaitu Intellectual Capital, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan. D. Batasan Penelitian Agar tercapainya tujuan penelitian dengan segala keterbatasan yang dimiliki penulis, baik waktu maupun tenaga, maka peneliti menerapkan beberapa batasan penelitian yaitu : 1. Objek penelitian adalah data sekunder berupa data hasil penelitian beberapa jurnal yang meneliti pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan. 2. Penelitian menggunakan data jurnal yang meneliti antara tahun 2017 sampai dengan tahun 2022. 3. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Google Scholar. E. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang penulis ingin teliti dari penelitian ini merupakan “Apakah terdapat pengaruh Intellectual Capital, Profitabilitas, Leverage, dan Ukuran Perusahaan terhadap integritas laporan keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2020-2022?” 10 F. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang, batasan masalah, dan batasan penelitian yang sudah ditetapkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah Intellectual Capital berdampak pada Integritas Laporan Keuangan 2. Untuk mengetahui apakah Profitabilitas berdampak pada Integritas Laporan Keuangan 3. Untuk mengetahui apakah Leverage berdampak pada Integritas Laporan Keuangan 4. Untuk mengetahui apakah Ukuran Perusahaan berdampak pada Integritas Laporan Keuangan G. Manfaat penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas, manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan Diharapkan penelitian ini dapat memberi pandangan bagi perusahaan mengenai sejauh mana peran intellectual capital, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan dalam menjaga integritas laporan keuangan dan menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan yang dapat memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. 2. Bagi Investor Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi mengenai faktorfaktor yang berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan. Hasil yang di 11 peroleh dalam penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar acuan bagi investor sebelum mengambil keputusan investasi dimasa mendatang. 3. Bagi Peneliti selanjutnya Untuk siapapun yang membaca penelitian ini dan ingin mengetahui perihal integritas laporan keuangan, penulis berharap penelitian ini dapat membantu untuk menambah pengetahuan masyarakat tentang integritas laporan keuangan sehingga dapat mempertimbangkan bagi usahanya. Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan bagi pihak – pihak lain yang akan melakukan penelitian lebih lanjut. BAB II A. Landasan Teoritis 1. Teori keagenan Teori agensi merupakan konsep yang menjelaskan hubungan kontraktual antara pihak principal dengan agent. Pihak principal adalah pihak yang memberikan mandat kepada pihak lain, yaitu agent (manajemen/manajer). Agen dalam hal ini adalah pihak manajemen yang mendapat mandat untuk mengelola perusahaan. (Jensen & Meckling, 1976) menyatakan bahwa terdapat dua macam bentuk hubungan keagenan, yaitu antara manajer dan pemegang saham (shareholders) dan antara manajer dan pemberi pinjaman (bondholders). Teori agensi menyatakan bahwa apabila terdapat pemisahaan antara pemilik sebagai principal dan manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan, akan muncul permasalahan agensi karena masing-masing pihak berusaha untuk mencapai kemakmuran yang dikehendakinya. Pemegang saham menginginkan pengembalian saham yang lebih besar atas investasi yang mereka tanamkan sedangkan manajer menginginkan 12 kepentingannya diakomodasi dengan memberikan insentif yang sebesar-besarnya atas hasil kerjanya, sehingga memuncul informasi asimetri, yaitu kondisi adanya ketidak seimbangan perolehan informasi antara pihak manajemen sebagai penyedia informasi dengan pihak pemegang saham dan stakeholder sebagai pengguna informasi. Manajer sebagai agen yang menjalankan perusahaan lebih mengetahui keadaan yang ada dalam perusahaan daripada pemegang saham, hal ini dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba, meningkatkan keuntungannya sendiri, tidak jarang tindakan ini dapat merugikan pemegang saham (pemilik). Menurut (Jensen & Meckling, 1976) adanya masalah keagenan memunculkan biaya agensi yang terdiri dari: 1. The monitoring expenditure by the principle (monitoring cost), yaitu biaya pengawasan yang dikeluarkan oleh principal untuk mengawasi perilaku dari agent dalam mengelola perusahaan. 2. The bounding expenditure by the agent (bounding cost), yaitu biaya yang dikeluarkan oleh agent untuk menjamin bahwa agent tidak bertindak yang merugikan principal. 3. The Residual Loss, yaitu penurunan tingkat utilitas principal maupun agent karena adanya hubungan agensi. Konflik kepentingan terjadi tidak hanya antara investor dan manajer, tetapi juga antara pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas. Controlling shareholders biasanya mengendalikan keputusan manajemen dan cenderung mengabaikan kepentingan minority shareholders. 13 2. Integritas Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak yang berkepentingan mengani data maupun aktivitasnya (Yasmeen, Diptarina, & Hermawati, 2015). Laporan keuangan merupakan catatan informasi yang disajikan perusahaan yang berisi data-data kkeuangan perusahaan. Ikatan Akuntan Indoensia (IAI, 2015) dalam PSAK No. 1 mengemukakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi keuangan tentang entitas pelapor yang ebrguna bagi investor saat ini dan investor yang potensial, pemberi pinjaman dan kreditor lainnya dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas. Integritas laporan keuangan adalah laporan keuangan yang menampilkan kondisi suatu perusahaan yang sebenarnya tanpa ada yang disembunyikan atau ditutupi (Hardiningsih, 2010). Laporan keuangan yang berkualitas adalah laporan keuangan yang memilki integritas. Dalam penelitiannya, (Mulyadi, 2009). bahwa integritas adalah prinsip moral yang tidak memihak dan jujur. Penyajian laporan keuangan yang memiliki integritas akan melindungi para pengguna laporan keuangan. Integritas laporan keuangan dapat diukur dengan menggunakan dua metode, yaitu metode indeks konservatisme dan keberadaan manipulasi laporan keuangan yang biasanya diukur dengan manajemen laba. 3. Intellectual Capital Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD,1999), menjelaskan IC sebagai nilai ekonomi dari dua kategori aset tak berwujud: (1) organisational (structural) capital; dan (2) human capital. (William, 2001) mendefinisikan Intellectual Capital sebagai informasi dan pengetahuan yang diaplikasikan dalam pekerjaan untuk menciptakan nilai. Investor akan memberikan 14 nilai yang lebih tinggi terhadap perusahaan yang memiliki sumber daya intelektual yang lebih tinggi tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki sumber daya intelektual rendah. Beberapa kerangka konseptual dapat digunakan untuk mengelompokkan dan melaporkan Intellctual Capital. Sveiby (1997) dalam (Cerbioni & Parbonetti, 2007) menawarkan sebuah kerangka yang membagi Intellectual Capital ke dalam 3 kelompok yaitu: a. Human Capital (Modal Manusia) merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, ketrampilan, dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. b. Structural Capital (Modal Struktural) merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi porses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawanuntuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufacturing, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk Intellectuall Property yang dimiliki perusahaan. c. Capital Employee merupakan pengukuran yang menunjukkan kontribusi yang dibuat oleh setiap unit. 4. Profitabilitas Menurut Kasmir (2009) dalam (Braindies & Fuad, 2019), yang menyatakan bahwa Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaanhasil pengembalian investasi atau lebih dikenal dengan nama Return on Investment (ROI) atau Return on Total Assets merupakan 15 rasio yang menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu ukuran rentang efektivitas manajemen dalam mengelola investasinya. Menurut (Mardiyanto, 2009) dalam (Gultom, 2018) profitabilitas merupakan mengukur kesanggupan perusahaan untuk menghasilkan laba. Rasio profitabilitas yaitu rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba atau keuntungan, profitabilitas suatu perusahaan mewujudkan perbandingan antara laba dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut. Rasio profitabilitas dapat diukur dengan : 1. Margin Laba Kotor Atas Penjualan (Gross Profit Margin) Gross Profit Margin adalah rasio yang mengukur seberapa besar tingkat keuntungan kotor perusahaan dari setiap penjualanya, artinya disini belum memperhitungkan biaya operasi perusahaan. 2. Margin Laba Bersih Atas Penjualan (Net Profit Margin) Net profit margin adalah rasio yang mengukur seberapa besar tingkat keutungan bersih perusahaan dari tiap perjualan yang dilakukan perusahaan barang 3. Margin Laba Operasional / Laba Atas Penjualan (Operating Profit Margin) Operating profit margin adalah rasio adalah rasio yang mengukur seberapa besar yang mengukur tingkat keuntungan operasional/usaha perusahaan dari setiap penjualannya. 4. Pengembalian Investasi / Asset (Return on invesment “ROI”/ Asset ”ROA”) Return on invesment/asset yaitu rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba bersih dari jumlah dana yang di investasikan atau total asset, untuk menentukan jumlah dana yang diinvestasikan dalam beberapa 16 literatur jumlah dana yang telah diinvestasikan disamakan dengan jumlah total asset, hal ini dapat di terima selama semua asset diopersinalkan dalam semua oprasi perusahaan (Core Buiness). 5. Pengembalian atas modal sendiri/Ekuitas (Return on equity “ROE”) Return on assets merupakan pengukuran kemampuan perusahaan untuk memberikan imbalan bersih dari atas setiap rupiah modal pemegang saham, bagi pemilik modal tingkat pengembalian atas modal sendiri ini adalah ukuran yang paling penting karena rasio ini menunjukan tingkat hasil yang di peroleh pemilik modal. Terutama bagi perusahaan yang belum go publik ukuran ini adalah satu dalam perusahaan Menurut (Wiyadi et al., 2016) Profitabilitas mampu mempengaruhi manajemen laba karena terkait berhasil tidak nya suatu perusahaan dalam menghasilkan laba untuk keberlangsung perusahaan ke depannya. Menurut (Purnama, 2017) Profitabilitas mempunyai informasi penting bagi pihak eksternal karena apabila profitabilitas suatu perusahaan tinggi maka kinerja perusahaan dapat dikatakan baik dan apabila profitabilitas suatu perusahaan rendah maka kinerja perusahaan dapat dikatakan buruk sehingga kondisi tersebut dapat mempengaruhi manajer untuk melakukan tindakan manajemen laba. Contohnya jika profitabilitas yang didapat perusahaan rendah, maka bonus yang diterima oleh manajemen perusahaan pun ikut rendah. Oleh karena itu umumnya pihak manajemen cenderung akan melakukan tindakan manajemen laba agar pihak manajemen perusahaan mendapatkan bonus atau kompensasi 5. Leverage Hutang merupakan perjanjian antara perusahaan sebagai debitur dengan kreditur. Rasio leverage merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa 17 besar beban hutang yang harus ditanggung perusahaan dalam rangka pemenuhan aset. Menurut (Sugiyarso & Winarni, 2005). leverage adalah penggunaan aktiva dan sumber dana oleh perusahaan yang memiliki beban tetap dengan maksud meningkatkan keuntungan potensial pemegang saham. Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi (memiliki hutang yang besar) dapat berdampak pada timbulnya rasio keuangan yang besar, tetapi memiliki peluang yang besar pula untuk menghasilkan laba yang tinggi. Resiko keuangan yang tinggi akan memperlambat manajemen untuk menginformasikan kinerja perusahaan dan meningkatkan upaya kecurangan untuk manipulasi laporan keuangan. Perusahaan dengan leverage yang tinggi memilki kewajiban untuk mengungkapkan informasi secara lebih luas dibandingkan dengan perusahaan dengan leverage yang rendah. Sebaliknya perusahaan dengan rasio leverage yang rendah memiliki rasio yang kecil pula untuk menghasilkan laba yang lebih besar. Melalui rasio leverage ini, pemilik perusahaan dapat menilai kinerja manajemen dalam mengelola dana yang telah dipercayakan, termasuk dalam hal membayar aset perusahaan. Pada pengukuran rasio leverage ini, terdapat beberapa jenis yang sering digunakan, diantaranya adalah rasio hutang terhadap aset, rasio hutang terhadap modal, rasio hutang jangka panjang terhadap modal, rasio kelipatan bunga yang dihasilkan, rasio laba operasional terhadap kewajiban. 6. Ukuran Perusahaan Size (Ukuran perusahaan) adalah suatu skala dimana perusahaan diklasifikasikan dalam skala besar dan skala kecil. Menurut Anisa (2013) dalam (Zakaria, 2017) ukuran perusahaan dapat diartikan sebagai suatu skala pengklasifikasian besar kecilnya perusahaan atau organisasi yang didirikan oleh seseorang atau lebih untuk mencapai tujuan. Perusahaan yang besar mempunyai 18 basis pemegang kepentingan yang lebih luas sehingga berbagai kebijakan perusahaan besar akan berdampak lebih besar terhadap kepentingan publik dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan akan menghadapi biaya politik tinggi, perusahaan besar akan menghadapi tuntutan yang lebih besar dari para stakeholder untuk menyajikan laporan keuangan yang lebih transparan. Size (Ukuran Perusahaan) diukur berdasarkan total aset yang dimiliki oleh perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Size yang diukur dari total aset akan ditransformasi dalam bentuk logaritma dengan tujuan untuk menyamakan dengan variabel lain, karena nilai total aset perusahaan relatif labih besar dibandingkan dengan variabel-variabel lain dalam penelitian ini. Ukuran size akan dihitung berdasarkan nilai natural log (ln) dari total set perusahaan pada akhir tahun, karena ln total asset lebih stabil dan representatif dalam menunjukan ukuran perusahaan (Ardi & Lana, 2007) B. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukakan penelitian sehingga penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan penelitian dengan judul yang sama seperti judul penelitian ini. Namun penulis menjadikan beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian ini. Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa beberapa jurnal terkait dengan penelitian yang dilakukan penulis. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 1 19 Judul Penelitian Pengaruh Intellectual Capital, Leverage, Audit Tenure dan Profitabilitas Terhadap Integritas Laporan Keuangan Nama Peneliti Jamian Purba, Agus Fuadi Tahun Penelitian 2023 Jumlah Sampel 15 perusahaan x 5 tahun (2017-2021) Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Intellectual capital Leverage Audit tenure profitabilitas Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal intelektual dan pengembalian aset berpengaruh signifikan dan positif. Leverave dan audit tenure tidak berpengaruh signifikan terhadap integritas laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di sektor makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia Tahun 2017-2021 Sumber : kelola,+06+-+JIMKES+2023+Vol+11+No+2+-+1746+Jamian.pdf Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu 2 Judul Penelitian ANALISIS PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR), PROFITABILITAS, KINERJA PERUSAHAAN, DAN KUALITAS AUDIT TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris 20 pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2018) Nama Peneliti Ardianti Harun, Noor Shodiq Askandar, dan Junaidi Tahun Penelitian 2020 Jumlah Sampel 26 perusahaan x 3 tahun (2016-2018) Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Corporate social responsibility Profitabilitas Kinerja perusahaan Kualitas audit Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan variabel independen, corporate social responsibility (CSR), profitabilitas, kinerja perusahaan, dan kualitas audit berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan secara parsial hanya variabel profitabilitas yang tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan Sumber : 6296-16233-1-PB.pdf Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu 3 Judul Penelitian PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, LEVERAGE DAN AUDIT TENURE TERHADAP LAPORAN KEUANGAN Nama Peneliti Inri Verel Pradita Palebangan, Majidah Tahun Penelitian 2021 21 INTEGRITAS Jumlah Sampel 140 data (2015-2019) Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Intellectual capital Leverage Audit tenure Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dipereloh menunjukkan bahwa intellcetual capital, leverage dan audit tenure berpengaruh secara simultan terhadap integritas laporan keuangan. Secara parsial intellectual capital dan leverage berpengaruh positif terhadap integrita laporan keuangan, sedangkan audit tenure tidak memiki pengaruh terhadap integritas laporan keuangan Sumber : 17021-33486-1-SM.pdf Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu 4 Judul Penelitian Integritas Laporan Keuangan Dilihat Dari Intellectual Capital Dan Leverage Nama Peneliti Budiman K, Muhammad Rivandi Tahun Penelitian 2023 Jumlah Sampel 11 perusahaan x 3 tahun (2019-2021) Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Intellectual capital leverage Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa Intellectual Capital tidak berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan dan 22 leverage berpengaruh positif dan signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan Sumber : 460-2257-2-PB.pdf Tabel 2.5 Penelitian Terdahulu 5 Judul Penelitian ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN KEUANGAN (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2012-2014) Nama Peneliti Endi Verya Tahun Penelitian 2017 Jumlah Sampel 83 perusahaan x 3 tahun (2012-2014) Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Ukuran perusahaan Leverage Good corporate governance Hasil Penelitian Hasil ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, komisaris independen, komite audit, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional mempunyai pengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Namun, hanya leverage yang tidak memberikan integritas laporan keuangan, namun integritas laporan keuangan dipengaruhi oleh ukuran perusahaan, dan kinerja perusahaan yang baik pemerintahan. 23 Sumber : 122770-ID-analisis-pengaruh-ukuran-perusahaan-leve.pdf Tabel 2.6 Penelitian Terdahulu 6 Judul Penelitian Pengaruh Intellectual Capital, Size dan Leverage Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage Tahun 2015-2018 Nama Peneliti Candra Febrilyantri Tahun Penelitian 2020 Jumlah Sampel 13 perusahaan x 4 tahun (2015-2018) Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Intellectual capital Ukuran perusahaan Leverage Hasil Penelitian Hasil penelitian pengujian statistik menunjukkan bahwa: Intellectual Capital berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan, Size perusahaan berpengaruh terhadap Integritas Laporan Keuangan, dan Leverage tidak berpengaruh terhadap Integritas laporan Keuangan Sumber : 226-Article Text-804-1-10-20200207.pdf Tabel 2.7 Penelitian Terdahulu 7 Judul Penelitian ANALISIS PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, PROFITABILITAS DAN LEVERAGE 24 TERHADAP INTEGRITAS DENGAN MODERASI LAPORAN KEUANGAN KUALITAS AUDIT PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAPAT DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2017 Nama Peneliti F. Agung Himawan Tahun Penelitian 2019 Jumlah Sampel 50 perusahaan x 5 tahun (2013-2017) Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Good corporate governance Profitabilitas Leverage Kualitas audit Hasil Penelitian Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa integritas laporan keuangan, ternyata secara signifikan dipengaruhi oleh Kepemilikan institusional, Prifitabilitas (ROA). Komisaris independen dan Kepemilikan Institusional yang diproksikan dengan jumlah lembar saham yang dimiliki institusi berpengaruh positif sigifikan terhadap integritas laporan keuangan dengan signifikansi 0.022 < 0.05 (pada α=5%) dengan nilai koefisien 3.786. Komisaris independen yang diproksikan dengan Bdout berpengaruh positif signifikan terhadap integritas laporan keuangan dengan nilai signifikansi 0.078 < 0.1 (pada α=10%) dengan nilai koefisien 10. 373. Profitabilitas yang diproksikan dengan ROA berpengaruh negatif signifikan terhadap integritas laporan 25 keuangan dengan nilai signifikansi 0.021 < 0.05 (pada α=5%) dengan nilai koefisien -10.649. Sumber : 173-Article Text-306-1-10-20200424.pdf Tabel 2.8 Penelitian Terdahulu 8 Judul Penelitian Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020) Nama Peneliti Megawati Nawara Putri, Gustati, Wiwik Andriani Tahun Penelitian 2022 Jumlah Sampel 42 perusahaan x 4 tahun (2017-2020) Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Ukuran perusahaan Kepemilikan institusional Kepemilikan manajerial Leverage Kualitas audit Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan leverage berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Sedangkan kepemilikan manajerial dan kualitas audit tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Sumber : 6-Article Text-3-2-10-20220609.pdf Tabel 2.9 26 Penelitian Terdahulu 9 Judul Penelitian ANALISIS PENGARUH LEVERAGE, AUDIT DISTRESS UKURAN TENURE, TERHADAP PERUSAHAAN, DAN INTEGRITAS FINANCIAL LAPORAN KEUANGAN Nama Peneliti Bani Saad, Aisyah Farascahya Abdillah Tahun Penelitian 2019 Jumlah Sampel 142 data (2014-2017) Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Ukuran perusahaan Leverage Audit tenure Financial distress Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa ukuran perusahaan dan financial distress secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan, sedangkan leverage dan audit tenure secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap integritas laporan keuangan. Sumber : 645-1574-1-SM.pdf Tabel 2.10 Penelitian Terdahulu 10 Judul Penelitian PENGARUH CORPORATE PROFITABILITAS, LEVERAGE, GOVERNANCE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP INTEGRITAS LAPORAN 27 KEUANGAN (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2015-2018) Nama Peneliti Dinarianny Alya Kusuma Dewi Tahun Penelitian 2019 Jumlah Sampel 57 Variabel Dependen Integritas laporan keuangan Variabel Independen Corporate governance Profitabilitas Leverage Ukuran perusahaan Kepemilikan manajerial Komite audit Dewan direksi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji, diketahui bahwa (1) kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, (2) komite audit tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, (3) dewan direksi tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, (4) profitabilitas tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan, (5) leverage berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan, dan (6) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap integritas laporan keuangan. Sumber : 15312071.pdf 28 C. Kerangka Pemikiran 1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Integritas Laporan Keuangan Intellectual capital merupakan modal pengetahuan sebagai sumber daya potensial yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dan efisiensi usaha. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa intellectual capital berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan (Jamian Purba), (Inri Verel) dan (Candra Febrilyantri). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa intellectual capital yang berkualitas akan berdampak pada kualitas kerja yang baik sehingga menghasilkan ouput informasi yaitu berupa laporan keuangan yang berintegritas. 2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Integritas Laporan Keuangan Profitabilitas adalah rasio keuangan yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atau keuntungan. Hasil penelitian (Dinarianny) bahwa tingkat profitabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap Integritas Laporan Keuangan. Perusahaan yang menghasilkan laba yang semakin besar akan meningkatkan harga saham perusahaan, dan sebaliknya jika laba perusahaan menurun atau bahkan merugi, maka harga saham perusahaan akan direspon pasar dengan penurunan harga saham perusahaan tersebut. 3. Pengaruh Leverage terhadap Integritas Laporan Keuangan Leverage menunjukkan jumlah utang yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap integritas laporan keuangan (Bani Saad) dan (Dinarianny). Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disumpulkan bahwa, semakin tinggi leverage yang ditanggung oleh suatu perusahaan, maka semakin 29 rendah integritas laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Sebaliknya, semakin rendah leverage yang ditanggung oleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi integritas laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage yang tinggi, berkewajiban untuk untuk mengungkapkan informasi perusahaan secara penuh agar tidak menimbulkan asimetri informasi kepada pengguna laporan keuangan oleh sebab itu untuk mewujudkan hal tersebut pihak manajemen akan membuat laporan yang berintegritas, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kepercayaan pihak eksternal perusahaan khususnya kreditur. 4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Integritas Laporan Keuangan Size (Ukuran Perusahaan) diukur berdasarkan total aset yang dimiliki oleh perusahaan yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Ukuran size akan dihitung berdasarkan nilai natural log (ln) dari total set perusahaan pada akhir tahun, karena ln total asset lebih stabil dan representatif dalam menunjukan ukuran perusahaan (Ardi & Lana, 2007). Hasil penelitian (Endi Verya), (Candra Febrilyantri), (Megawati) dan (Bani Saad) menunjukan ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap integritas laporan keuangan. Ukuran perusahaan dapat mempengaruhi kelengkapan integritas laporan keuangannya. Menurut Karuniasari (2013) Perusahaan yang berukuran besar cenderung lebih banyak mengungkapkan butir-butir laporan keuangannya karena mereka memiliki lebih banyak informasi yang lebih banyak diungkapkan. 30 Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Intellectual Capital (X1) Profabilitas (X2) Integritas Laporan Keuangan (Y) Leverage (X3) Ukuran Perusahaan (X4) D. Hipotesis Ha1 : Intellectual Capital berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan Ha2 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan Ha3 : Leverage berpengaruh negatif terhadap Integritas Laporan Keuangan Ha4 : Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Integritas Laporan Keuangan BAB III Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang objek penelitian, variabel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik pengambilan sampel dan teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam menganalisis penelitian ini. Sebagai subjek penelitian, peneliti menggunakan data sekunder berupa hasil dari beberapa jurnal integritas laporan keuangan. Data diambil dari Google Scholar dan pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah Statistik Deskriptif, Uji Kesamaan Koefisien, Uji Asumsi Klasik, Analisis Regresi Linear Berganda, Uji Koefisien Determinasi, Uji Signifikansi Simultan, Uji 31 Signifikan Parameter Individual, metode ini bertujuan untuk dapat mengintegrasikan penelitian dari beberapa jurnal yang ada dan menarik kesimpulan tentang variabel yang diuji dalam penelitian ini. A. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder berupa data hasil penelitian beberapa jurnal yang meneliti pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan di Indonesia. Jurnal yang diambil datanya yaitu periode penelitiannya antara tahun 2017 - 2022. B. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desaign penelitian menurut (Schindler dan Cooper, 1991) yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Tingkat Kristalisasi Pernyataan Penelitian (Degree of Research Question Crystallization) Penelitian merupakan penelitian studi formal karena penelitian ini diawali dengan pertanyaan dan hipotesis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hipotesis dan menjawab pertanyaan penelitian yang terdapat dalam batasan masalah. 2. Metode Pengumpulan Data (Method of Data Collection) Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini termasuk metode observasi. Data yang diamati dalam penelitian ini adalah jurnal yang meneliti pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan yang terhadap integritas laporan keuangan. 3. Pengendalian Variabel Oleh Peneliti (Researcher Control of Variables) 32 Pengendalian variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian ex-facto, dimana peneliti tidak memiliki kontrol atas variabel – variabel yang ada. Peneliti hanya dapat melaporkan apa yang terjadi atau sedang terjadi. 4. Tujuan Penelitian (The Purpose of the Study) Penelitian ini termasuk dalam penelitian meta analisis karena penelitian ini bertujuan untuk menggabungkan hasil penelitian jurnal yang sudah ada dengan topik pembahasan pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan. 5. Dimensi Waktu (The Time Dimension) Penelitian ini termasuk gabungan antara cross-sectional dan time series. Hal ini dikarenakan data yang diambil merupakan data dari beberapa jurnal dalam kurun waktu tertentu dan periode yang akan diamati adalah 6 tahun yaitu 2017 sampai dengan 2022. 6. Ruang Lingkup Topik Penelitian (The Topical Scope) Ruang lingkup topik penelitian dalam penelitian ini termasuk dalam studi statistik. Hal ini dikarenakan peneliti menarik kesimpulan dari analisis dan pembahasan atas data penelitian. 7. Lingkungan Penelitian (The Research Environment) Penelitian ini merupakan studi lapangan. Hal ini dikarenakan data yang digunakan berdasarkan teknik dokumentasi dan observasi tidak langsung dari data Google Scholar. 33 Pengujian hipotesis integritas laporan keuangan, intellectual capital, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan menggunakan analisis regresi berganda. Pengujian ini dilakukan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih dan menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam persamaan regresi, yang menjadi variabel dependen adalah integritas laporan keuangan. Sedangkan variabel independen adalah intellectual capital, profitabilitas, leverage dan ukuran perusahaan. Untuk menguji hipotesis tersebut akan digunakan model persamaan regresi sebagai berikut: ILKit = a + b1VAIC + b2 ROA + b3 DAR + b4 SIZE + e Analisis regresi yang dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. C. Variabel Penelitian 1. variabel Dependen Menurut Nurdiniah dan Pradika (2017) integrity financial report diartikan sebagai sejauh mana informasi dari inti laporan keuangan yang disajikan secara jujur dan benar beroperasi dengan baik dalam memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan. Pengukuran variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan konservatisme, yang diukur menggunakan model Beaver dan Ryan (2000) dengan rumusmarket to book value of equity ratio πΌπΏπΎ = π»ππππ πππ ππ π πβππ πππππ ππ’ππ’ π πβππ πππππ ππ’ππ’ π πβππ = πππ‘ππ πΈππ’ππ‘ππ πππ‘ππ π πβππ πππππππ 34 2. Variabel Independen a. Intellectual Capital Subkhan, Citrningrum (2010) menyatakan pengukuran IC tidak bisa dilaksanakan secara langsung tetapi mengajukan suatu ukuran untuk menilai efisiensi dari nilai tambah sebagai hasil dari kemampuan IC perusahaan (Value added Intellectual Coefficient-VAIC) yang dikembangkan oleh Pulic (1998;1999;2000). Nilai VAIC dapat diperoleh dengan menjumlahkan ketiga komponennya yaitu HCE, SCE dan CEE. Rumus untuk menghitung VAIC yaitu : ππ΄πΌπΆ = π»πΆπΈ + ππΆπΈ + πΆπΈπΈ Nilai tambah atau Value Added (VA) adalah perbedaan antara penjualan (OUT) dan input (IN). Rumus untuk menghitung VA yaitu: ππ΄ = πππ − πΌπ OUT = Total pendapatan IN = Beban usaha kecuali gaji dan tunjangan karyawan 1) HCE Modal manusia (Human Capital/HC) mengacu pada nilai kolektif dari modal intelektual perusahaan yaitu kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan (Pulic, 1998; Firer dan Williams, 2003), diukur dengan Human Capital Efisiensi (HCE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal manusia. Rumus untuk menghitung HCE yaitu: π»πΆπΈ = HC ππ΄ π»πΆ = Gaji dan tunjungan karyawan 2) SCE 35 Modal struktural (Structural Capital/SC) dapat didefinisikan sebagai competitive intelligence, formula, sistem informasi, hak paten, kebijakan, proses, dan sebagainya, hasil dari produk atau sistem perusahaan yang telah diciptakan dari waktu ke waktu (Pulic, 1998; Firer dan Williams, 2003), diukur dengan Structural Capital Efficiency (SCE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal struktural. Rumus untuk menghitung SCE yaitu: ππΆπΈ = ππΆ ππ΄ ππΆ = ππ΄ − π»πΆ 3) CEE Modal yang digunakan (Capital Employed/CE) didefinisikan sebagai total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap dan lancar suatu perusahaan (Pulic, 1998; Firer dan Williams, 2003), diukur dengan Capital Employed Efficiency (CEE) yang merupakan indikator efisiensi nilai tambah (Value Added/VA) modal yang digunakan. Rumus untuk menghitung CEE yaitu: πΆπΈπΈ = CE ππ΄ πΆπΈ = Nilai buku aktiva bersih b. Profitabilitas Profitabilitas adalah rasio yang menunjukan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan perusahaan selama periode tertentu. Dalam penelitian ini profitabilitas diproksikan menggunakan Return on Asset (ROA) dikarenakan indkator Return on Asset (ROA) mampu 36 mengukur kemampuan perusahaan dan menghasilkan keuntungan pada masa lampau. Return On Asset (ROA) merupakan perbandingan antara laba bersih setelah pajak dengan total asset milik perusahaan. π ππ΄ = πΏπππ π΅πππ πβ πππ‘πππβ πππππ πππ‘ππ π΄π π ππ‘ c. Leverage Leverage dapat diartikan sebagai suatu rasio yang dipakai perusahaan dalam menghitung besaran beban hutang yang dibuat oleh perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk melunasi hutangnya. Dalam penelitian ini leverage diproksikan dengan menggunakan Debt to Asset Ratio. Debt to Total Asset Ratio (DAR) merupakan perbandingan total liabilities perusahaan dengan total asset milik perusahaan dimana menunjukkan seberapa baik aktiva dapat menutupi atau melunasi hutang perusahaan. π·π΄π = πππ‘ππ π·πππ‘ πππ‘ππ π΄π π ππ‘ d. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan adalah suatu skala yang mengklasifikasikan besar kecilnya suatu perusahaan. Terdapat beberapa indikator untuk mengukur ukuran perusahaan yaitu total aktiva, log size, nilai pasar. Saham, total penjualan, total pendapatan, dan total modal. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diproksikan dengan menggunakan asset. Karena asset merupakan harta kekayaan yang perusahaan miliki. Semakin besar aset yang dimiliki perusahaan dapat melakukan investasi denga baik dan memenuhi permintaan produk. Hal ini semakin memperluas pangsa pasar yang dicapai dan akan mempengaruhi laba atau keuntungan perusahaan. Ukuran Perusahaan dirumuskan sebagai berikut: 37 ππΌππΈ = πΏππππππ‘ππ πππ‘π’πππ π₯ πππ‘ππ π΄π π ππ‘ Tabel 3.1 Pengukuran Variabel No 1 Nama Variabel Variabel Simbol Integritas Laporan Dependen ILK Indikator πΌπΏπΎ = Keuangan π»ππππ πππ ππ π πβππ πππππ ππ’ππ’ π πβππ πππππ ππ’ππ’ π πβππ = 2 Intellectual Capital Independen IC 3 Profitabilitas Independen ROA 4 Leverage Independen DAR 5 Ukuran Perusahaan Independen SIZE πππ‘ππ πΈππ’ππ‘ππ πππ‘ππ π πβππ πππππππ ππ΄πΌπΆ = π»πΆπΈ + ππΆπΈ + πΆπΈπΈ π ππ΄ = πΏπππ π΅πππ πβ πππ‘πππβ πππππ πππ‘ππ π΄π π ππ‘ π·π΄π = πππ‘ππ π·πππ‘ πππ‘ππ π΄π π ππ‘ ππΌππΈ = πΏπ (πππ‘ππ π΄π π ππ‘) D. Teknik Pengambilan Sampel Penelitian ini menyajikan informasi yang diperoleh dari google schoolar dengan topik pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan pada tahun 2020 – 2022. Peneliti menggunakan teknik purposive sampling dalam proses pengambilan sampel sehingga tidak semua data memiliki peluang yang sama untuk menjadi data sampel. Kriteria data sampel yang kami gunakan adalah sebagai berikut: 38 1. Penelitian dengan topik pengaruh intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan terhadap integritas laporan keuangan. Dengan variabel intellectual capital, profitabilitas, leverage, dan ukuran perusahaan 2. Kebutuhan data tersedia secara lengkap dan informasinya dapat digunakan untuk kebutuhan analisis. Tabel 3.1 Kriteria Pemilihan Sampel No Kriteria Jumlah Sampel 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 178 2020 - 2022 2 Perusahaan manufaktur yang tidak terdaftar di BEI (7) berturut-turut dari tahun 2020-2022 3 Perusahaan manufaktur yang tidak melaporkan (6) laporan keuangan dari tahun 2020 - 2022 4 5 Perusahaan manufaktur yang tidak menggunakan mata uang rupiah dalam laporan keuangannya (29) Perusahaan manufaktur yang mengalami kerugian (59) selama tahun 2020 - 2022 6 Laporan Keuangan kurang lengkap tahun 2020 – (20) 2022 Jumlah sampel penelitian 57 Jumlah data observasi penelitian (57 x 3 tahun) 171 39 E. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik yang dipakai dalam pengumpulan data adalah metode observasi yaitu pengumpulan, pencatatan serta analisis data berupa hasil penelitian dari jurnal yang terdapat di Google Schoolar dengan topik pengaruh X1-4 yang mempengaruhi integritas laporan keuangan pada periode publikasi 2017 - 2022. F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini, pengolahan data dan pengujian data akan dilakukan dengan menggunakan bantuan software program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 27.0 untuk Windows. Berikut ini teknik pengujian dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini : 1. Statistik Deskriptif Menurut (Ghozali, 2018:19), statistik deskriptif merupakan teknik analisis yang menggambarkan atau mendeskripsikan data penelitian melalui nilai minimum, maksimum, rata-rata (mean), standar deviasi, sum, range, kurtosis, dan kemencengan distribusi. Teknik analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai minimum, maksismum, mean, dan standar deviasi dari masingmasing variabel. 2. Uji Kesamaan Koefisien Data dalam penelitian ini merupakan gabungan data cross sectional dan time series. Data cross sectional merupakan data dari satu atau lebih variabel yang diamati dalam satu periode yang sama, sementara data time series data terkait satu variabel yang diamati dalam kurun waktu tertentu (lebih dari satu tahun). Menurut (Ghozali, 2018;183) Chow Test yang ditemukan oleh Gregory Chow digunakan 40 sebagai alat untuk menguji kesamaan koefisien. Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian yang terdiri dari data cross sectional dan time series dapat digabungkan atau tidak. Kriteria keputusan dalam uji kesamaan koefisien adalah sebagai berikut: a. Bila p-value < α (0,05) maka terdapat perbedaan koefisien dan tidak dapat dilakukan penggabungan kedua jenis data (tidak dapat dilakukan pooling data). Maka pengujian data penelitian harus dilakukan per tahun. b. Bila p-value > α (0,05) maka tidak terdapat perbedaan koefisien dan dapat dilakukan penggabungan kedua jenis data (dapat dilakukan pooling data). Maka pengujian data penelitian dapat dilakukan selama periode penelitian dalam satu kali uji. Dalam penelitian ini, uji kesamaan koefisien dan dapat dilakukan penggabungan kedua jenis data (dapat dilakukan pooling data). Maka pengujian data penelitian dapat dilakukan selama periode penelitian dalam satu kali uji. Dalam penelitian ini, uji kesamaan koefisien akan dilakukan dengan menggunakan variabel dummy, sehingga diperoleh persamaan sebagai berikut : Y = πΌ + π½1 π1 + π½2 π2+ π½3 π3 + π½4 π4 + π1 + π2 + π½6 π1*π·1 + π½7 π2*π·1 + π½8 π3*π·1 +π½9 π4*π·1 + + π½11 π1*π·2 + π½12 π2*π·2 + π½13 π3*π·2 + π½14 π4*π·2 + π Keterangan : Y = Integritas Laporan Keuangan π1 = Intellectual Capital π2 = Profitabilitas π3 = Leverage π4 = Ukuran Perusahaan π1 = Variabel dummy (0=tahun 2020, 1=selain tahun 2020) 41 π2 = Variabel dummy (0=tahun 2021, 1=selain tahun 2021) πΌ = Konstanta π½1−15 = Koefisien regresi π = error 3. Uji Asumsi Klasik Pengujian ini dilakukan untuk memperoleh model regresi yang baik sehingga mampu menghasilkan estimasi yang tepat. Terdapat empat uji asumsi klasik yang melandasi analisis regresi dalam penelitian ini yaitu : a. Uji Normalitas Menurut (Ghozali, 2018;161) uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah residual dalam model regresi berdistirbusi secara normal atau tidak. Model distribusi yang baik adalah yang berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji statistik non parametik Kolmogorov-Smirnov. Apabila tingkat signifikansi Asymp Sig. (2-tailed) menghasilkan nilai signifikansi di atas α = 0,05 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan: (1) π»0 : Jika Asymp Sig. (2-tailed) ≥ nilai α (0,05), maka model regersi menghasilkan nilai residual yang berdistribusi normal. (2) π»π : Jika Asymp Sig. (2-tailed) < nilai α (0,05), maka model regresi tidak menghasilkan nilai residual yang berdistribusi normal. b. Uji Multikoloniearitas Uji multikoliniearitas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat korelasi antar variabel independen dalam model regresi (Ghozali, 2018;107). Model regresi dapat dikatakan baik apabila tidak terjadi korelasi antar variabel 42 independen di dalam atau variabel independen bersifat ortogonal. Uji multikoliearitas yang digunakan penelitian ini adalah dengan menggunakan besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance dengan bantuan SPSS. Dasar pengambilan keputusan : (1) π»0 : Jika nilai tolerance ≥ 0,1 atau VIF ≤ 10, maka tidak terdapat multikolinearitas. (2) π»π : Jika nilai tolerance ≤ 0,1 atau VIF ≥ 10, maka terdapat multikolinearitas. c. Uji Autokolerasi Menurut (Ghozali, 2018;111) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi antar residual pada periode tertentu dengan residual pada periode sebelumnya dalam model regresi linear. Model regresi yang memenuhi syarat ialah model regresi yang bebas dari autokorelasi. Penelitian ini menguji ada atau tidaknya autokorelasi dengan menggunakan uji DurbinWatsons (DW-test) dengan bantuan SPSS. Dasar pengambilan keputusannya dapat dilihat dari Tabel Model Summary kolom Durbin-Watson, kemudian dibandingkan sebagai berikut : Tabel 3.3 Penilaian Durbin-Watson Kriteria Keputusan Hipotesis Nol 0 < d < dl Tolak Tidak ada autokorelasi positif dl ≤ d ≤ du Tidak ada kesimpulan Tidak ada autokorelasi positif 4 – du < d < 4 Tolak Tidak ada autokorelasi negatif 43 4 – du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada kesimpulan Tidak ada autokorelasi negatif Du < d < 4 - du Tidak ditolak Tidak ada autokorelasi positif maupun negatif (1) π»0 : Jika d terletak di antara du dan (4-du), maka tidak terdapat autokorelasi (r = 0). (2) π»π : Jika d < dl atau lebih besar dari (4-dl), maka terdapat autokorelasi (r≠ 0). d. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya dalam model regresi (Ghozali, 2018;137). Apabila terjadi kesamaan maka disebut homokedastisitas,sedangkan jika terjadi ketidaksamaan maka disebut heterokedastisitas. Model regresiyang memenuhi syarat ialah homokedastisitas. Terdapat beberapa cara untuk melakukan uji heterokedastisitas menurut (Ghozali, 2018;138-144) yaitu dengan melihat Grafik Plot, Uji Park, Uji White, dan Uji Glejser. Dalam penelitian ini, uji heterokedastisitas akan dilakukan dengan uji Glejser, di mana akan dilakukan regresi nilai absolute residual terhadap variabel independen. Dasar pengambilan keputusan : (1) π»0 : Jika nilai signifikansi (sig) > α (0,05), maka tidak terjadi heterokedastisitas (2) π»π : Jika nilai signifikansi (sig) < α (0,05), maka terjadi heterokedastisitas. 4. Analisis Regresi Linear Berganda 44 Analisis regresi linear berganda merupakan teknik analisis yang digunakan ketika terdapat lebih dari satu variabel independen yang dihipotesiskan berpengaruh terhadap satu variabel dependen (Sekaran & Bougie, 2017:138-139) dalam (Aidah, 2015). (Ghozali, 2018) mengatakan bahwa selain mengukur kekuatan hubungan dua atau lebih variabel, analisis regresi juga menunjukkan arah hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Model regresi yang dibangun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Y = πΌ +π½1 πΌπΆ + π½2 π ππ΄ + π½3 π·π΄π + π½4 ππΌππΈ+ π½5 ππΌππΈ + π …. (2) Keterangan : Y : Integritas Laporan Keuangan IC : Intellectual Capital ROA : Profitabilitas DAR : Leverage SIZE : Ukuran Perusahaan α : Konstanta π½1−5 : Koefisien regresi ε : error 5. Uji Koefisien Determinasi(π 2 ) Koefisien determinasi (π 2 )mengukur kemampuan variabel-variabel independen dalam sebuah model dalam menjelaskan varians variabel dependennya (Ghozali,2018:97). Nilai koefisien determinasi (π 2 ) berada di antara nol (0) sampai satu (1). Semakin kecil nilai π 2 (mendekati 0) maka dapat dikatakan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependennya sangat terbatas. Sebaliknya apabila nilai π 2 semakin besar (mendekati 1) maka dapat dikatakan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua 45 informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi varians variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan: (1) Jika π 2 = 0, berarti tidak ada hubungan antar X dan Y, atau model regresi yang terbentuk tidak tepat untuk memprediksi Y. (2) Jika π 2 = 1, berarti ada hubungan antara X dan Y, atau model regresi yang terbentuk dapat memprediksi Y secara tepat. 6. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Uji statistik F bertujuan untuk menguji apakah semua variabel independen dalam model regresi secara serentak atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2018:98). Uji F ini dapat dilakukan dengan bantuan SPSS. Dasar pengambilan keputusan: (1) π»0 : Jika nilai Sig. ≤ α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabelvariabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen (2) π»π : Jika nilai Sig. > α (0,05), maka dapat disimpulkan bahwa variabelvariabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. 7. Uji Signifikan Parameter Individual (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui seberapa signifikan pengaruh masingmasing variabel independen (secara parsial) dalam menjelaskan varians variabel dependen (Ghozali, 2018;98-99) Pengujian menggunakan nilai signifikansi α = 0,05 atau 5%. Uji t dapat dilakukan dengan bantuan SPSS. DAFTAR PUSTAKA Aidah, N. (2015). Universitas islam sultan agung fakultas ekonomi program studi akuntansi semarang 2015. Bani Saad, A. F. A. (2017). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Audit Tenure, Dan Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Ilmu Manajemen, 15(1), 70–85. Braindies, S., & Fuad, A. S. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Arus Kas Bebas Dan 46 Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba. Diponegoro Journal of Accounting, 8(4), 1– 13. Citra. 2013.“Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris Pada Badan Usaha Milik Negara di Kota Padang)”. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang. Dewi, D. A. K. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas, Leverage dan Ukuran Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2018) Febrilyantri, C. (2020). Pengaruh Intellectual Capital, Size dan Leverage Terhadap Integritas Laporan Keuangan Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Food and Beverage Tahun 2015-2018. Owner, 4(1), 267. https://doi.org/10.33395/owner.v4i1.226 Firmansyah, R. (2009). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan Lq 45 Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2005-2007). Universitas Negeri Semarang. Fajaryani, A. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Nominal. 4(1): 67-82. Ghozali. (2018). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 25. Universitas Diponegoro, Semarang, 9, 19–144. Gultom, D. K. (2018). Pengaruh Likuiditas Dan Struktur Modal Terhadap Profotabilitas Pada Perusahaan Plastik Dam Kemasan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Manajemen Dan Bisnis, 14(2), 9. Harun, A., Askandar, N. S., & Junaidi. (2020). Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR), Profitabilitas, Kinerja Perusahaan, dan Kualitas Audit terhadap Integritas Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2016-2018). Jurnal Riset Akuntansi, 9(05), 98–113. Himawan, F. A. (2019). F . Agung Himawan : “ Analisis Pengaruh Good Corporate Governance , Profitabilitas dan ...” 290. Jurnal Manajemen Bisnis, 22(3), 289–311. Hardiningsih, P. (2010). Pengaruh Independensi, Corporate Governance, Dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Kajian Akutansi, 2(1), 61–76. IAI. (2015). Psak 1. Ikatan Akuntansi Indonesia, 01(01), 1–79. Jensen, M., & Meckling, W. (1976). Theory of the firm: Managerial behavior, agency costs, and ownership structure. The Economic Nature of the Firm: A Reader, Third Edition, 283–303. https://doi.org/10.1017/CBO9780511817410.023 Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan Ketujuh. RajaGrafindo Persada. Jakarta Kusumawati, S. (2016). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan da Leverage terhadap Integritas Laporan Keuangan. Jakarta: Universitas Mercu Buana Jakarta. Palebangan, I. V. P., & Majidah. (2021). Pengaruh Intellectual Capital, Leverage Dan Audit Tenure Terhadap Integritas Laporan Keuangan. E-Proceeding of Management, 8(6), 8270–8278. https://doi.org/10.37641/jimkes.v11i2.1746 47 Purnama, D. (2017). Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional Dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Riset Keuangan Dan Akuntansi, 3(1), 1–14. https://doi.org/10.25134/jrka.v3i1.676 Putri, M. N., Gustati, & Andriani, W. (2022). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Integritas Laporan Keuangan ( Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2017-2020 ). JABEI (Jurnal Akuntansi, Bisnis Dan Ekonomi Indonesia), 1(1), 8–14. Rivandi, M. (2023). Integritas Laporan Keuangan Dilihat Dari Intellectual Capital Dan Leverage. Jurnal Pundi, 07(01), 103–116. https://doi.org/10.31575/jp.v7i1.460 Saad, B., & Abdillah, A. F. (2017). Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Audit Tenure Dan Financial Distress Terhadap Integritas Laporan Keuangan. 15(1), 70–85 Suheny, E. (2019). Pengaruh Corporate Governance, Ukuran Perusahaan, Leverage dan Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan. 2(1), 26–43. Verya, E. (2017). Analisi Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Good Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Riau, 4(1), 982–996. Wiyadi, Trisnawati, R., Puspitasari, N., & Sasongko, N. (2016). Pengaruh Asimetri Informasi , Leverage Dan Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba Riil Pada Perusahaan Manufaktur. The 3rd University Research Colloquium, 3(1), 93–107. Wardani, R. K. (2016). Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Integritas Laporan Keuangan. Seminar Nasional dan Call Paper Fakultas Ekonomi Uniba Surakarta, 285. Yasmeen, Diptarina, & Hermawati, S. (2015). . Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kualitas Pelaporan Keuangan pada Perusahaan Manufaktur. Jurnal Ekonomi Bisnis. 48