KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan pertolongan-NYA sehinggaLaporan Kinerja Daerah (LKIP) Dinas Kesehatan Kabupten Gorontalo Utara Tahun 2020 telah selesai disusun. Dalam rangka mendukung terwujudnya Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka Dinas Kesehatan kabupaten Gorontalo Utara melaporkan kinerja dan menyampaikan kepada Bapak Bupati Gorontalo Utara sebagai bahan Pertanggung jawaban dalam melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi unit kerja. Sebagai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang disusun, disadari masih terdapat banyak kekurangan, karena mengingat kondisi pemerintahan di Kabupaten Gorontalo Utara masih dalam masa transisi, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan guna perbaikan pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) ditahun mendatang. Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membatu dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2020. Akhirnya semoga LKIP ini memberikan konstribusi bagi terwujudnya kepemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean Government), dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 memuat informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Kabupaten Gorontalo Utara yaitu “CERIA,UNGGUL, & SEJAHTERA DI POROS MARITM INDONESIA 2023 Demikian atas kerjasama dari berbagai pihak yang terkait dalam penyususnan lAKIP ini kami ucapkan terima kasih. Kwandang, Januari 2021 Mengetahui Kepala Dinas Kesehatan Rizal Yusuf Kune,SKM NIP.197207071993031003 Page|1 IKHTISAR EKSEKUTIF Sejalan dengan tuntutan reformasi serta adanya perubahan paradigma dalam kehidupan bermasyarakat yang memerlukan aplikasi manejemen stratejik yang secara systematik dan holistic mampu mengelola perubahan dan dampak yang terjadi dalam pelaksanaan pembangunan yang menuntut adanya penyelenggaraan yang transparan dan akuntabel maka pada tahun 2019 Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara melaksanakan program dan kegiatan yang mengacu pada Renstra Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2018 – 2023 serta tugas pokok dan fungsi OTK Dinas Kesehatan, Adapun Program-program tersebut yaitu ; 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur 2. ProgramObat dan PerbekalanKesehatan 3. ProgramUpayaKesehatanMasyarakat 4. Program Pengawasan Obat dan Makanan 5. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia 6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 7. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 8. Program Pengambangan Lingkungan Sehat 9. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 10. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 11. Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya, Program Pengadaan 12. Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata 13. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia 14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan 15. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak. L K I P Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun 2019 Page|1 Kemudian dilaporkan juga hasil Capaian Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sesuai dengan Indikator Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan di Kab/Kota, serta hasil capaian sesuai dengan indicator Kebijakan Pemerintah Daerah bidang kesehatan di Kab/Kota Tahun 2020 Berdasarkan pengukuran kinerja terhadap sasaran dengan indikator kinerja sasaran, dan capaian program kegiatan yang dilaksanakan seluruhnya dikategorikan “Berhasil” walaupun tidak keseluruhan dapat dilaksanakan, dikarenakan anggaran dana yang dialokasikan belum dapat mencakup seluruh program dan kegiatan yang direncanakan. Sehingga Dinas Kesehataan Kabupaten Gorontalo Utara pada Tahun 2020 L K I P Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun 2019 Page|2 Kemudian dilaporkan juga hasil Capaian Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sesuai dengan Indikator Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan di Kab/Kota, serta hasil capaian sesuai dengan indicator Kebijakan Pemerintah Daerah bidang kesehatan di Kab/Kota Tahun 2020 Berdasarkan pengukuran kinerja terhadap sasaran dengan indikator kinerja sasaran, dan capaian program kegiatan yang dilaksanakan seluruhnya dikategorikan “Berhasil” walaupun tidak keseluruhan dapat dilaksanakan, dikarenakan anggaran dana yang dialokasikan belum dapat mencakup seluruh program dan kegiatan yang direncanakan. Sehingga Dinas Kesehataan Kabupaten Gorontalo Utara pada Tahun 2020 ini berhasil dalam mewujudkan Visi yang diemban Yaitu CERIA,UNGGUL, & SEJAHTERA DI POROS MARITM INDONESIA 2023 :” L K I P Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun 2019 Page|3 DAFT AR I SI HalamanJudul .................................................................................................. i. Kata Pengantar ................................................................................................. ii ikhtisar Eksekutif ............................................................................................. iv Daftar Isi ............................................................................................................... v BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Dinas Kesehatan............................................ 1 1.2 Kedudukan .............................................................................. 12 1.3 Tugas pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ................................. 13 1.4 Hal – Hal Strategis ..................................................................................... 38 1.5 Sistimatika Penulisan ........................................................................ 39 BAB II. PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis SKPD Sesudah Review ........................................41 2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................................. 54 2.3 Perjanjian Kinerja .............................................................................. 65 2.4 Strategi dan Arah Kebijakan Umum ................................................ 67 2.5 Perencanaan Anggaran 2018 ............................................................ 68 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ..................... 73 3.2 Pengukuran, Evaluasi % Analisis Capaian Kinerja Sasaran ............ 76 3.3 Realisasi Anggaran ................................................................. 118 BAB IV. PENUTUP 4.1 Simpulan.................................................................................... 130 4.2 Saran ........................................................................................ 131 LAMPIRAN L K I P Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun 2019 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 BAB I I.1.GAMBARAN UMUM OPD Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat (1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan serta Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan, keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan, gender dan non diskriminatif, serta norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara social dan ekonomis. Degan melahirkan pembagian kewenangan sebagai entitas baru dalam menyeimbangkan antara penyelenggaran kesehatan yang merata ditingkat Pusat maupun Daerah. Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka sangat jelas bagaimana pembagian kewenangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Salah satu langkah strategis dalammenyelesaikan berbagai hambatan dan tantangan yang dihadapi Pusat dan Daerah yang dikarenakanoleh adanya paeraturan untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi dan berbagai pedoman teknis.disisi lain dengan adanya desentralisasi tersebut, terdapat konsekuensi dimana bahwamasingmasing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan tersendiri. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 1 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Disamping itu pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang bersifat public goods artinya pelayanan yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh setiap orang untuk memperoleh peluang dan mengembangkan kemampuan hidup sehat, yang pada akhirnya kesehatan merupakan gaya hidup masyarakat Indonesia. Disamping itu pemerintah berkewajiban memfasilitasi pengembangan pelayanan kesehatan yang bersifat private goods yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk memilih pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Pemerintah bertugas mengatur, membina dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat, serta menggerakkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan pembiayaan kesehatan dengan memperhatikan fungsi sosial sehingga pelayanan kesehatan berkesinambungan. a. Gambaran Umum Potensi/Keberhasilam/Kegagalan pengelolaam program/kegiatan di Tahun 2020. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran indeks pembangunan manusia, kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan. Dalam undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan dinyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari 2 (dua) indikator yakni : Derajat Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Masyarakat. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 2 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 2.1. Derajat KesehatanMasyarakat Status Derajat Kesehatan Masyarakat dapat di lihat melalui beberapa indikator yakni status Gizi (prevalensi gizi buruk dan kurang dan umur harapan hidup), fasilitas kesehatan dan ketenagaan kesehatan, serta angka kematian (angka kematian bayi, angka kematian balita sertaangka kematian ibu). Tabel 2.1.1 Angka Usia Harapan Hidup, Presentase Balita Gizi Buruk dan Gizi Kurang, Bumil KEK dan Gizi Buruk mendapat Perawatan Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2011-2020 No. 1 2 3 4 5 Uraian Angka usia harapan hidup Presentase balita gizi buruk Persentase Balita Gizi Kurang Penurunan Prev.Bumil KEK Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 2015 2016 2017 70.7 70.7 70.7 0.16 0.27 0.29 2018 2019 2020 70.7 70.7 70.7 0.31 0.47 0.24 0.4 1.54 1.41 1.33 1.86 11.5 14.13 12.56 16.95 18.26 16.95 13.69 100 100 100 100 100 100 Berdasarkan data yang ada, status kesehatan penduduk Kabupaten Gorontalo Utara dalam lima tahun terakhir mengalami Fluktuasi. Angka Usia Harapan Hidup berdasarkan Estimasi Data Statistik Nasional. Sementara itu persentase balita gizi buruk dan gizi kurang mengalami penurunan persentase yang artinya memiliki kinerja yang baik dalam penurunan kasus gizi buruk dan gizi kurang. Walaupun demikian, masih terdapat kasus gizi buruk sampai dengan tahun 2020 dan 100% dirawat di Sarana pemulihan kasus Gizi. (lihat tabel 2.1.1) Indikator selanjutnya yang menjadi ukuran derajat kesehatan masyarakat adalah sarana dan prasarana kesehatan Untuk melihat Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 3 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 keadaan sarana dan prasarana kesehatan selam lima tahun terakhir dapat di lihat pada tabel 2.1.2. Tabel 2.1.2 Rasio Puskesmas dan Jaringannya Tahun 2015-2020 No 1 Uraian Jumlah Penduduk 2 Jumlah Puskesmas 124.445 15 2016 2017 111.924 112.975 15 15 2018 114.036 15 2019 115.072 15 2020 116.139 15 a. Puskesmas Rawat Inap 5 5 5 5 5 5 b. Puskesmas RawatJalan 10 10 10 10 10 10 01:08.3 1.829 01:07.5 01:07.6 01:07.7 0.01 26 26 26 26 26 26 3.088194 3.114583 0.02 26 31 38 Ratio Puskesmas per satuan penduduk 3 2015 Jumlah Puskesmas Pembantu Ratio Puskesmas Pembantu per satuan penduduk PKM /RS Yang Memiliki Kendaraan 4 Puskesmas Keliling/ Ambulance 3.021528 3.030556 3.059028 21 23 25 Dari tabel 2.1.2 terlihat bahwa seiring dengan perubahan jumlah penduduk berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah Puskesmas dimana tahun 2015 semula 15 dan sampai dengan tahun 2020 berjumlah 15 PKM dengan ratio 1 Puskesmas berbanding 9.934 penduduk menjadi 1 Puskesmas berbanding 7.671 Tahun 2020. Demikian halnya dengan peningkatan jumlah Puskesmas Pembantu sebagai sarana pembantu Puskesmas di Desa tidak mengalamai perubahan baik turun maupun naik jumlah dari 26 Tahun 2015(ratio 1:5418 per Penduduk) menjadi 26 tahun 2020 (ratio 1:4387 Penduduk).(lihat grafik 2.5) Adapun untuk data jumlah sarana dan prasarana kesehatan serta penunjang yang berbasis UKBM (Unit Kerja Berbasis Masyarakat) baik itu Posyandu, Poskesdes dan Polindes dapat di lihat pada tabel 2.1.3 berikut: Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Tabel 2.1.3 Cakupan Sarana dan Prasarana Kesehatan berbasis UKBM Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2015-2020 No 1 2019 2020 112.975 114.086 115.072 116.139 36 35 42 1:3.138 1:3.169 1:3.287 0.03 219 219 219 222 224 1:568 1:568 1:515 1:520 1:518 0.19 6 6 6 6 1:20.740 1:20.740 Jumlah Penduduk 3 Jumlah Pos Kesehatan Desa (POSKEDES) Ratio Pos Kesehatan Desa per satuan penduduk Jumlah Posyandu 4 Ratio Posyandu per satuan penduduk Jumlah Polindes 2 2018 Uraian Ratio Polindes per satuan penduduk 2015 2016 2017 124.445 111.924 29 29 36 1:4291 1.429 219 17 1:18.829 1:19.014 1:6.769 Dalam beberapa tahun terakhir, distribusi Posyandu sebagai Unit Kesehatan yang dikelola oleh Masyarakat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar sebanyak 224 Pos yang terbagi di 123 Desa dan 11 Kecamatan ditahun 2020. Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas, ada beberapa Poskesdes yang mengalami kenaiakan ,ini diakibatkan karena adanya bangunan poskesdes yang dibangun oleh desa secara mandiri. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1529/Menkes/SK/X/2010 mengenai Pedoman Umum Pengembangan Desa Siaga Aktif, salah satu indikator dari Standar Pelayanan Minimal sektor kesehatan adalah cakupan desa siaga aktif dan persyaratan untuk mencapai hal tersebut adalah terdapatnya bangunan POSKESDES di desa serta posyandu mandiri. Terkait dengan hal itu, di Kabupaten Gorontalo Utara sampai dengan tahun 2020, jumlah desa yang sudah memiliki sarana POSKESDES hanya sebesar 37.39 % dari Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 5 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 jumlah keseluruhan. Sedangkan target nasional adalah sebesar 80 % sehingga perlu penambahan. Permasalahan selanjutnya untuk sarana prasarana adalah terkait dengan sarana Puskesmas Keliling dan Ambulance. Sampai dengan tahun 2020, sarana Puskesmas Keliling sebanyak 38 Unit dari 15 Puskesmas, dan Ambulance Rumah Sakit sebanyak 4 Unit dan Ambulance Mobile masyarakat miskin sebanyak 2 unit dengan total 30 unit kendaraan. Berdasarkan analisa kebutuhan, untuk Puskesmas seharusnya memiliki sekurang-kurangnya 2 unit mobil Puskesmas Keliling yang nantinya akan di gunakan untuk program preventifpromotif serta program kuratif- rehabilitatif. Tenaga medis dan paramedis yang merupakan ujung tombak pelaksana pelayanan kesehatan memegang peran penting dalam capian kinerja kesehatan masyarakat. Tabel 2.1.4 menyajikan rasio tenaga medis dan paramedis yang tersedia di Kabupaten Gorontalo Utara sampai dengan tahun 2020 dibandingkan dengan kondisi ideal. Tabel 2.1.4 Rasio Dokter dan Rasio Tenaga Medis Di Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2020 No Uraian Rasio Terhadap 100.000 Rasio Ideal Per 100.000 Penduduk Penduduk* 1 Dokter Umum 14.6 40 2 Dokter Gigi 1.7 11 3 Perawat 105.9 117,5 4 Bidan 88.7 100 5 Sanitarian 23.2 40 6 Nutrisionis 22 Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, 2020 Pada tabel di atas dapat di ketahui bahwa ketersediaan tenaga kesehatan di Kabupaten Gorontalo Utara, masih di bawah standar ideal, terutama untuk tenaga medis. Tercatat jumlah tenaga medis (dokter dan dokter gigi PNS) di Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak 19 orang dengan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 rasio per jumlah penduduk adalah rasio dokter idealnya adalah 40 per 100.000 penduduk. demikian pula dengan tenaga paramedic seperti bidan, perawat serta sanitarian dimana sampai dengan tahun 2020 untuk Kabupaten Gorontalo Utara belum memenuhi rasio ideal per jumlah penduduk. Rendahnya ketersediaan tenaga kesehatan tentu akan mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Gorontalo Utara. Upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat merupakan salah satu hak dasar rakyat. Hal ini juga merupakan tujuan utama dari pembangunan bidang kesehatan, mengingat bahwa pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi jangka panjang dalam mendukung peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan pembangunan ekonomi yang kompetitif serta peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. Dengan demikian, pemenuhan ketersediaan tenaga kesehatan di Kabupaten Gorontalo Utara merupakan langkah penting yang perlu diperhatikan. 2.2. Upaya KesehatanMasyarakat Untuk capaian Upaya kesehatan masyarakat dapat di lihat melalui indikator perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga dan capaian UCI Desa (Universal Child Immunization).Hal yang penting untuk diamati adalah tren PHBS Kabupaten Gorontalo Utara dalam lima tahun terakhir dapat di lihat pada tabel 2.13. Tabel 2.13 Perbandingan Capaian dan Target Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2015-2020 Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 Perilaku Hidup 59.20% Bersih dan Sehat 65% 11.60% 23.40% 65.42% 2020 21.84% Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, 2020 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 7 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Seperti yang ditunjukkan oleh tabel 2.13, target perilaku hidup sehat Kabupaten Gorontalo Utara belum berhasil dicapai. Pada tahun 2015, PHBS yang dimiliki Kabupaten Gorontalo Utara adalah 59.20%. Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2020 yakni 21.84%. Penurunan persentase PHBS keluarga di tahun 2020 di sebabkan karena penggunaan standar baru mengenai PHBS, dari 10 indikator PHBS keluarga yang di gunakan apabila telah memenuhi 50% maka keluarga tersebut sudah dapat di katakan ber-PHBS, kemudian berubah lagi dengan menggunakan indikator yang sama namun standar penilaian mengalami perubahan, maka walaupun nilai PHBS dalam satu keluarga adalah 50% namun apabila keluarga tersebut tidak memiliki jamban dan ada anggota keluarga yang merokok, maka keluarga tersebut tidak masuk dalam kategori ber-PHBS. Program Universal Child Immunization merupakan program di mana seluruh anak usia bayi mendapat imunisasi lengkap.Untuk capaian UCI desa dapat di lihat pada tabel 2.1.4 sebagai berikut. Tabel 2.1.4 Capaian Universal Child Immunization (UCI) Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2010-2020 UCI Desa 2015 2016 2017 2018 2019 2020 76.42% 82.10% 95.90% 92.70% 92,7% 91.9% Dari tabel tersebut terlihat bahwa capaian UCI Desa mengalami penurunan di tahun 2020 jadi belum mencapai target yang di harapkan, dimana UCI pada tahun 2020 turun 0.8% dari tahun sebelumnya. Capaian ini masih di bawah target nasional yakni 100%. Faktor yang di rasakan berpengaruh terhadap capaian UCI yang belum mencapai target di antaranya adalah Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 8 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 terkait dengan kesadaran dari Ibu yang membawa anaknya ke Posyandu masih rendah dan adanya pandemic covid 19.. Dari berbagai permasalahan kesehatan yang telah di jelaskan di atas, maka persoalan tersebut akan bermuara pada rendahnya kesehatan masyarakat yang di ukur melalui masih tingginya angka kematian ibu, masih terdapatnya kasus kematian bayi/balita serta masih terdapatnya kasus gizi buruk dan kurang. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel 2.1.5. Tabel 2.15 Angka Kematian Ibu, Bayi, Balita Tahun 2015-2020 No Uraian 2015 Jlh 2016 2017 2018 Cap. Jlh Cap Jlh Cap. Jlh Cap. . 2019 2020 Jlh Capc Jlh Capc 1 Angka Kematian Ibu 4 189 10 476 6 275 3 141 8 345 13 566 2 Angka Kematian Bayi 33 15.5 56 27 64 29 16 7.5 19 8,1 6 2.6 3 Angka Kematian Balita 35 16.5 60 29 25 11 54 28 47 20,2 47 20.4 Untuk Angka Kematian Ibu, berdasarkan data dari Tahun 2015 sampai dengan 2020 mengalami perubahan yang mencolok yaitu peningkatan Kasus kematian ibu 566/100.000 KH. Dan lebih tinggi dari target nasional yakni 226/100.000 KH. Dan terjadi penurunan kasus kematian bayi menjadi 2,6/1.000 KH. Hal ini di sebabkan kurang maksimalnya pelayanan kesehatan terutama pada pelayanan kesehatan ibu dan bayi sehingga perlu adanya peningkatan dalam hal pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang sesuai standar . b. . Isue Strategis. Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2018-2023 digunakan metode Analisis, Strength, Weakness Opportunities, and Threat (SWOT), yang akan Menghasilkan Analisis dan Pilihan Strategis yang merupakan asumsi-asumsi hasil analisis dan kemudian dapat digunakan untuk menetukan Faktor Penentu Keberhasilan dan Faktor Ancaman Kegagalan. Permasalahan kesehatan yang dideteksi dari tiga indikator, yakni angka kematian ibu, angka kematian bayi dan balita serta angka gizi buruk, masih menujukkan kinerja yang belum cukup baik (lihat tabel 2.27). Kinerja kesehatan yang belum cukup baik itu disebabkan oleh beberapa aspek penting, yakni SDM kesehatan, prasarana dan aspek masyarakat.Diagram 4.3 menyajikan diagram problematika pembangunan kesehatan di Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 9 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Gorontalo Utara. Sumber daya kesehatan yanag terdiri dari dokter, perawat, mantri sampai tenaga administrasi dan tenaga penyuluh kesehatan adalah ujung tombak sukses tidaknya pembangunan kesehatan. Dari data yang tersaji dari analisis pada bab II terdeteksi bahwa jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara masih sangat kurang dibanding jumlah standar yang seharusnya tersedia (lihat tabel 2.30).Bidan dan perawat sebagai tenaga paramedis yang sangat dapat diandalkan jumlahnya masih di bawah dari rasio ideal, apalagi dokter yang hanya seperempatnya. Demikian pula dengan tenaga sanitasi yang masih kurang. Dari aspek sarana kesehatan, dari segi jumlah ada yang telah tercukupi dan ada pula yang belum, dan juga aspek jangkauan dan kualitas masih rendah. Puskesmas maupun Puskesdes yang ada belum sesuai dengan standar yang ideal (lihat analisis A.2).Akses yang rendah dari masyarakat sekali lagi terkait dengan sarana dan prasarana transportasi yang belum baik. Sementara itu, Posyandu sebagai sarana kesehatan preventif dan kuratif yang sangat dekat dengan masyarakat juga belum memiliki kinerja seperti yang seharusnya (idealnya). Pada sisi lain, masyarakat sebagai pelaku utama kesehatan belum memiliki pengetahuan yang memadai mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah orang untuk menjadi sakit. Pengetahuan yang terbatas itu ketika berhadapan dengan permasalah penyakit, baik degeneratif maupun infeksi, tidak segera mengetahui tanda maupun cara pencegahannya. Pada sisi lain, penyakit tersebut memiliki jangka waktu yang relatif pendek untuk diselamatkan ketika terjadi. Itulah sebabnya angka kematian cukup tinggi, padahal ini dapat dicegah jika pengetahuan masyarakat, terutama ibu, lebih baik. Pengetahuan yang kurang memang menjadi lingkaran setan ketika disebabkan oleh kondisi kemiskinan yang dialami. 1.1 KEDUDUKAN Tekad untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan tersebut dipertegas dengan pelaksanaan Visi Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara 2018-2023 yakni “Ceria,Unggul,dan Sejahtera di poros Maritim Indonesia 2023”, Sebagaimana tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2018-2023. Visi ini menjadi Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 10 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 bingkai utama atau frame strategis seluruh stakeholder dalam akselerasi pembangunan di Gorontalo Utara 5 tahun ke depan sebagai amanah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Serta diatur dalam peraturan perundang-undangan kesehatan antara lain : (a) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten Sehat, (b) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Menkes/ SK/XI/2019 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 11 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kewewnangan di Bidang Kabupaten Gorontalo Utara Mempunyai Tugas Pokok Melaksanakan Kesehatan,Perumusan Kebijakan Teknis,Pengelola Unit Pelaksana Teknis Daerah,Pengelola Urusan Ketatausahaan,Pembinaan,Teknis Operasional,Pembinaan Staf,Pemberian pelayanan umum serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati. Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas, yang dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh : , 1. Sekretaris membawahkan : a) Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian b) Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan 2. Kepala Bidang Kesmas, membawahkan : a) Seksi Kesehatan KIA Dan Gizi b) Seksi Kesehatan Lingkungan c) Seksi Promosi Kesehatan d) 3. Kepala Bidang P2P,membawahkan: a) Seksi Survelens dan Imunisasi b) Seksi P2PM c) Seksi P2PTM Dan Kesehatan Jiwa 4. Kepala Bidang Yankes, membawahkan; a) Seksi Pelayanan Keshatan Dasar b) Seksi Kefarmasian,Alkes Dan c) Seksi SDM Kesehatan d. Kelompok Jabatan Fungsional a) Puskesmas b) Instalasi Farmasi c) Unit Transfusi Darah Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 12 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 1.3 PERAN STRATEGIS DINAS KESEHATAN Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara memiliki sumber daya manusia yang bekerja baik di Instansi Dinas Kesehatan maupun UPTD Dinas yaitu Puskesmas sebanyak 15 buah Puskesmas. Adapun jumlah sumber daya manusia kesehatan terdiri atas : I.4.1 SDM yang ada di Lingkup SKPD a. Jumlah Pegawai Berdasarkan Urutan Jabatan Struktural Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara Menurut Urutan Jabatan Struktural Tahun 2020 NO SKPD GOLONGAN III II 269 103 IV 10 1 Sumber : Bag. Kepegawaian Dinas Kesehatan 0 1 DINAS KESEHATAN JMLH I - 382 b. Jumlah PNS dan CPNS Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan. Tabel 1.2 Jumlah PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Tahun 2020 NO 1 Nama Kerja Pendidikan Unit SD SLTP SLTA DI DII DIII DIV Dinas Kesehatan 0 0 7 6 0 239 6 JUMLAH 0 0 7 6 0 239 6 Jumlah Pegawai S1 S2 S3 118 6 0 0 382 118 6 0 0 382 Ket JLH Sumber : Bag. Kepegawaian Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 c. Jumlah Pegawai Honor Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan. Tabel 1.3 Jumlah PTT Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Tahun 2020 NO 1 Jenis Kelamin Pendidikan Nama Unit Kerja SD SLTP SLTA DI Dinas Kesehatan 2 5 56 JUMLAH 2 5 56 DII DIII S1 5 150 5 150 S2 S3 Jumlah Pegawai JML L P 106 349 80 229 309 106 349 80 229 309 Ket Sumber : Bag. Kepegawaian Dinas Kesehatan I.4.2 Sarana dan Prasarana Yang Mendukung Adapun sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan perkantoran yang ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebagai berikut : 1. Puskesmas - Puskesmas Rawat Inap : 15 Buah - Puskesmas Rawat Jalan : 5 Buah : 10 Buah 2. Puskesmas Pembantu : 26 Buah 3. Poskesdes : 35 Buah 4. Posyandu : 219 Buah 5. Rumah Sakit Bergerak : 6. TFC (Pusat Pemulihan Gizi Buruk) : Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara 1 Buah 1 Buah Page 14 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 7. Instalasi Farmasi Kesehatan : Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 15 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 1 Buah Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 16 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 1.4LANDASAN HUKUM LAKIP Dinas Kesehatan ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut : 1.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih, Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; 3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; 5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; 7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten Sehat, 8.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Menkes/ SK/XI/2019 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. 1.5 Sistematika Penyusunan Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Tahun 2020 adalah : BAB I PENDAHULUAN Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar Hukum dan Sistematika. BAB II PERENCANAAN KINERJA Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu, IKU dan Perjanjian Kinerja BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas Keuangan BAB IV PENUTUP Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 17 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 RENCANA STRATEGIS a). Visi Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan merupakan bagian yang akan diwujudkan dalam pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati terpilih selama 5 (lima) tahun. Visi Misi dalam konteks ini adalah perwujudan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati periode 2018-2023. Tujuan merupakan penjabaran serta implementas dari pernyataan Misi dan hasil akhir yang akan dicapai dalam waktu kepemimpinan Bupati bersama Wakil Bupati. Sedangkan sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam jangka waktu tertentu. Sasaran ditetapkan dengan maksud agar dalam proses kegiatan untuk mencapai tujuan dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Gambar 2.1 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 18 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Penjabaran dari Visi tersebut adalah : Ceria: Secara Bahasa, CERIA bermakna : Bersih, berseri – seri (air muka/wajah), cerah, dan bersinar. Keceriaan adalah pertanda gembira dan bahagia. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Secara khusus, CERIA adalah akronim atau gabungan makna : Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah. Unggul : Lebih baik, lebih tinggi, lebih maju, menang. Keunggulan adalah keadaan yang (lebih) unggul, keutamaan, kecakapan, kebaikan, kekuatan dll. Yang lebih dari pada yang lain. Sejahtera : Aman sentosa dan makmur, Selamat, terlepas dari segala macam gangguan (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material yang layak, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memilki hubungan yang serasi, selaras, dan seimbang agar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingungan (UU Nomor 10 tahun 2012). Poros Maritim Utara : Poros Maritim (PM) merupakan sebuah gagasan dan kebijakan strategis peerintah pusat saat untuk menjamin konektifitas antar pulau, pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta focus pada keamanan maritim. Gorontalo Utara secara geo-positioning di Zona-PM utara Indonesia. b). Misi Berdasarkan Visi pembangunan Kabupaten Gorontalo Utara 2018-2023, maka ditetapkan Misi pembangunan Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2018-2023 sebaga bentuk upaya untuk mewujudkan Visi pembangunan. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan Visi yang telah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2018-2023. Rumusan Misi merupakan gambaran Visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya yang harus dilakukan sekaligus memberikan arah batasan proses pencapaian tujuan oleh karena itu untuk mewujudkan Visi maka diuraikan Misi pembangunan Daerah sebagai berikut : Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 19 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 1. Misi Pertama : Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat; Misi ini dimaksudkan untuk membangun sumberdaya manusia berkualitas dan berdaya saing dalam rangka meningkatkan produktifitas dan integritas aparatur dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan transparan sehingga menjadikan aparatur atau birokrasi yang (CERIA) Cerdas, Empatik, Ramah, Inovativ, dan Amanah. Penataan kembali kelembagaan pemerintahan Desa yang mampu bekerja secara efektif dan berintegritas untuk mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera, sehingga diharapkan dapat mendukung pembangunan Kabupaten Gorontalo Utara yang dimulai dari pembangunan perdesaan. 2. Misi Kedua : Mengembangkan keunggulan positioning Gorontalo Utara di antara dua provinsi (Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah) serta perairan dunia, menjadi modal utama kemajuan dan kesejahteraan yang berkeadilan; Misi ini bertujuan untuk memperbaiki pengelolaan potensi-potensi daerah serta menjaga keseimbangan pemanfaatan, keberlanjutan, dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, dan daya dukung dalam pemanfaatan dengan tetap mempertahankan keseimbangan aspek pemanfaatan sumber daya alam sebagai modal pertumbuhan ekonomi dengan system pembangunan yang berkelanjutan dalam rangka menjamin ketahanan ekonomi wilayah serta dapat menciptakan iklim investasi yang kondusif. 3. Misi Ketiga : Mempercepat kesejahteraan rakyat Gorontalo Utara dengan membangun infrastruktur/program strategis kesejahteraan; Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja, kewirausahaan yang kreatif dan produktif melalui potensi – potensi sumber daya alam yang memadai, berkualitas dan berkelanjutan, mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat melalui layanan dasar berupa layanan Kesehatan dan Pendidikan serta terciptanya rasa keadilan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur yang handal dan terintegrasi yang mampu menyelesaika masalah Daerah serta bisa mendukung adanya peningkatan terhadap sumber pendapatan daerah dalam rangka percepatan pembangunan di Kabupaten GorontaloUtara. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 20 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 4. Misi Keempat : Meningkatkan kualitas lingkungan, keseimbangan gender dan ramah anak; Misi ini dimaskudkan untuk mewujudkan rasa aman dengan menciptakan kesadaran masayrakat terhadap lingkungan serta memperhatikan peningkatan rasa aman bagi perempuan dan anak. Prinsip pembangunan yang berkelanjutan menjadi dasar utama perbaikan kualitas lingkungan sehingga bisa berpengaruh terhadap adanya keseimbangan antara proses pembangunan dengan kelestarian lingkungan hidup yang mendukung kualitas kehidupan, kenyamanan serta pemanfaatan bergabagai potensi sumberdaya alam. Selanjutnya dalam menumbuhkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan keluarga maka keseimbangan gender perlu diperhatikan sebagai salah satu penopang ekonomi keluarga. Sedangkan perlindungan terhadap hak-hak anak merupakan salah satu tercapainya keluarga kecil bahagia sejahtera. 5. Misi Kelima : Mengembangkan kehidupan ber-agama dan ber-budaya secara produktif, harmonis, dan berkelanjutan. Misi Ke Lima merupakan misi yang menekankan pada perilaku kehidupan masayrakat dan pemerintah yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan beragama. Pembangunan dalam bidang keagamaan merupakan upaya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama seta kehidupan beragama. Disisi lain pengembangan kehidupan beragama akan meningkatkan kerukunan hidup umat beragama yang mendukung peningkatan saling percaya dan harmonisasi antara kelompok masyarakat. Sedangkan berbudaya ditunjukan dengan meningkatnya kemampuan sumberdaya manusia yang memiliki harkat dan martabat yang tinggi sebagaimana tercermin dalam kearifan local budaya masyarakat Gorontalo Utara. Hal ini dapat diukur dengan ketersediaan sumber daya manusia berkualitas yang mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan serta tata kelola pemerintahan yang didukung oleh masyarakat yang tertib dan santun yang mampu mempertahankan dan mengembangkan budaya daerah. Budaya merupakan faktor penting dalam mendukung kegiatan pembangunan sehingga dalam pengembangan budaya bisa dilaksanakan dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian diperlukan untuk memastikan budaya yang secara terus menerus relevan dengan perkembangan jaman. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 21 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut sangat ditekankan pentingnya pelibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan. Dalam hal ini meningkatkan derajat kesehatan masyarakat menjadi hal yang harus diperhatikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sebagai perangkat daerah yang mempunyai tugas membantu Pemerintah Kabupaten dalam menjalankan fungsi : a. Perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang kesehatan b. Penyelengggaraan bidang urusan kesehatan meliputi regulasi dan kebijakan kesehatan,bina peayanan kesehatan,bina penyehatan lingkungan dan pencegahan penyakit,serta sumber daya manusia c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas kesehatan meliputi regulasi dan kebijakan kesehatan,bina penyehatan lingkungan dan pencegahan penyakit,serta sumber daya manusia d. Penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariat e. Pengkoordinasian dan pembinaan UPTD Sedangkan misi kepala daerah yang dapat diimplementasikan berdasarkan tugas dan wewenang OPD adalah : Misi 1 Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara secara khusus menunjang tercapainya misi 1 dengan sasaran sebagai berikut: a. Meningkatkatnya Kualitas gizi masyarakat b. Meningkatnya Kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak c. Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan d. Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai e. Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular f. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga g. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia h. Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 22 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Tabel 2.2 Misi Dinas Kesehatan MISI 1. Membangun SDM (Cerdas,Empatik,Ramah,Inovatif,Amanah) Aparatur maupun SDM masyarakat baik CERIA SDM C). Tujuan Dan Sasaran Tujuan merupakan pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis daerah dalam permasalahan pembangunan daerah. Esensi dari tujuan yaitu : untuk mendapatkan manfaat terbesar dengan sumberdaya yang tersedia, membantu menciptakan kondisi yang mendorong pertumbuhan dan kemajuan serta kunci menuju kelangsungan dan keberhasilan suatu daerah. Sedangkan sasaran merupakan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dalam runusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek melalui pelaksanaan dari beberapa kegiatan sesuai dengan apa yang ingin diharapkan. Perumusan tujuan dan sasaran menunjukan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan pembangunan daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan indikator kinerja pembangunan daerah secara keseluruhan, dengan demikian tujuan dan sasaran pembangunan daerah mempunyai peran penting sebagai rujukan utama dalam perencanaan pembangunan daerah. Sebagaimana diuraikan diatas, maka Visi dan Misi tersebut dirumuskan adalah bentuk yang lebih terarah dan Operasional, berupa penetapan tujuan, sasaran, indikator sasarandanProgramOrganisasi. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 23 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Tabel 2.3 Tujuan Dinas Kesehatan TUJUAN 1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat 2. Mewujudkan Sistem Manajemen Kesehatan yang terpadu, Terintegrasi, Akuntabilitas dan Transparan 3. Meningkatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat Sumber : Renstra Dinas keshatan Gorontalo utara 2018-2023 Adapun Uraian Tujuan dari visi dam misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sebagai berikut : S.1.T.1. Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat a. Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%) b. Penurunan Kasus Gizi Buruk (%) c. Penurunan Kasus Gizi Kurang (%) d. Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%) S.2.T.1. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak a. Angka Harapan Hidup (Angka) b. Cakupan Kunjungan Bayi (%) c. Kunjungan Ibu hamil K4 (%) d. Penurunan Angka Kematian Bayi (1.000 per KLH) e. penurunan Angka Kematian Ibu (100.000 KLH) f. Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani (%) Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 24 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 g.Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) h. Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) S.3.T.1. Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan a. Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan sistem Informasi Kesehatan (SIK) terigtegrasi dan memiliki Profil Kesehatan (Angka) b. Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) S.4.T.1. Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai a. Jumlah sarana kesehatan yang terbangun (Angka) S.5.T.1. Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular a. Cakupan CNR kasus baru TB per 100.000 penduduk (Angka) b. Cakupan Penderita DBD di tangani (%) c. Persentase CDR kasus baru TB BTA+ (%) d. Persentase Desa UCI (%) e. Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) f. Persentase penderita Diabates Melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar (%) g. Persentase Puskesmas yang melakukan Screening HIV dan IMS pada ibu hamil (%) h. Prevalensi Malaria (API) (%) S.6.T.1. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga a. b. Persentase Posyandu Aktif (%) Persentase Jumlah Desa Siaga Aktif (%) S.7.T.1. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia a. Persentase Cakupan Pelayanan Lansia (%) 3. Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Dinas Page 25 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 S.8.T.1. Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas 4. Kesehatan a Jumlah Stock Obat untuk memenuhi ketersediaan obat di kabupaten/ Puskesmas (Angka) 5. b. Persentase Kesesuaian Obat dengan Pornas (%) 6. Mengacu pada misi dan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendakdicapai adalah sebagai berikut : 7. Tabel 2.4 Sasaran Dinas Kesehatan 8. SASARAN Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019-2023 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 26 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 9. Matriks Hubungan Antara Misi dengan Tujuan Tujuan Strategis adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan serta reviu yang telah dilakukan, Tabel 2.5 Matriks Hubungan Antara Misi dengan Tujuan Dokumentasi Pengambilan Sumpah Bupati dan Wakil Bupati Periode 2019-2023 VISI "CERIA, UNGGUL, DAN SEJAHTERA DI POROS MARITIM INDONESIA 2023" TUJUAN MISI Membangun CERIA SDM (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM maupun I Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Aparatur SDM Masyarakat Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara INDIKATOR TUJUAN I Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%) II Penurunan Kasus Gizi Buruk (%) III IV Penurunan Kasus Gizi Kurang (%) Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%) Page 27 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 II Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak V VI VII VIII IX X XI Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Angka Harapan Hidup (Angka) Cakupan Kunjungan Bayi (%) Kunjungan Ibu hamil K4 (%) Penurunan Angka Kematian Bayi (1.000 per KLH) penurunan Angka Kematian Ibu (100.000 KLH) Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani (%) Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Page 50 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 XII III Meningkatnya Koodinasi XIII dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan XIV kesehatan IV Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai XV V Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular XVI XVII XVIII XIX XX XXI XXII XXIII XXIV XXV VI VII Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga XXVI Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia XXVIII Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara XXVII Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan sistem Informasi Kesehatan (SIK) terigtegrasi dan memiliki Profil Kesehatan (Angka) Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) Jumlah sarana kesehatan yang terbangun (Angka) Cakupan CNR kasus baru TB per 100.000 penduduk (Angka) Cakupan Penderita DBD di tangani (%) Persentase CDR kasus baru TB BTA+ (%) Persentase Desa UCI (%) Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) Persentase penderita Diabates Melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar (%) Persentase penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan sesuai standar (%) Persentase Puskesmas yang melakukan Screening HIV dan IMS pada ibu hamil (%) Prevalensi Malaria (API) (%) Persentase Jumlah Desa Siaga Aktif (%) Persentase Posyandu Aktif (%) Meningkatnya Kesehatan Lansia Pelayanan Page 49 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 VIII Meningkatnya ketersediaan XXIX Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas XXX Kesehatan Sumber : Renstra Dinas Kesehatan 20192023 Jumlah Stock Obat untuk memenuhi ketersediaan obat di kabupaten/ Puskesmas (Angka) Persentase Kesesuaian Obat dengan Pornas (%) TABEL 26 Tujuan, Sasaran dan Indikator Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun 2019 s.d. 2023 10. TUJUAN I Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat SASARAN Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat INDIKATOR KINERJA I Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%) II Penurunan Kasus Gizi Buruk (%) III IV Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak V VI VII VIII IX X XI XII II Mewujudkan Sistem Manajemen Kesehatan yang terpadu, Terintegrasi, dan Akuntabilitas Transparan Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara XIII XIV Penurunan Kasus Gizi Kurang (%) Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%) Angka Harapan Hidup (Angka) Cakupan Kunjungan Bayi (%) Kunjungan Ibu hamil K4 (%) Penurunan Angka Kematian Bayi (1.000 per KLH) penurunan Angka Kematian Ibu (100.000 KLH) Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani (%) Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan sistem Informasi Kesehatan (SIK) terigtegrasi dan memiliki Profil Kesehatan (Angka) Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) Page 50 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 11. III IV Meningkatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular XV Jumlah sarana kesehatan yang terbangun (Angka) XVI Cakupan CNR kasus baru TB per 100.000 penduduk (Angka) Cakupan Penderita DBD di tangani (%) Persentase CDR kasus baru TB BTA+ (%) Persentase Desa UCI (%) Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) Persentase penderita Diabates Melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar (%) Persentase penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan sesuai standar (%) Persentase Puskesmas yang melakukan Screening HIV dan IMS pada ibu hamil (%) Prevalensi Malaria (API) (%) XVII XVIII XIX XX XXI XXII XXIII XXIV XXV Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia XXVI Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan XXIX XXVII Persentase Jumlah Desa Siaga Aktif (%) Persentase Posyandu Aktif (%) XXVIII Jumlah Stock Obat untuk memenuhi ketersediaan obat di XXX kabupaten/ Puskesmas (Angka) PersentaseKesesuaian Obat dengan Pornas (%) Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019-2023 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 51 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 12. 2.2 INDIKATOR UTAMA Sasaran strategis Dinas Kesehatan merupakan penjabaran dari tujuan yang telah ditetapkan secara lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Sasaran strategis dan Indikator Kinerja Utama Tahun 2020 sebagai berikut : TABEL 2.7 SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2020 SASARAN STRATEGIS Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak I INDIKATOR KINERJA UTAMA Angka Kematian Ibu SUMBER DATA Bidang Kesmas II Penurunan gizi buruk Bidang Kesmas III Prevelansi Stunting Bidang Kesmas Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019-2023 Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key performance indicators instansi pemerintah daerah dapat diartikan sebagai ukuran atau Indikator yang akan memberikan informasi sejauh mana tingkat keberhasilan dalam mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan. Penyusunan IKU di lingkungan instansi pemerintah pada Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 52 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 dasarnya terintegrasi dengan berbagai dokumen dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 53 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 (SAKIP), yang meliputi dokumen Rencana Stratejik, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dalam SAKIP indikator kinerja merupakan salah satu sub sistem yang tidak terpisah dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Dalam konsideran Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah, perlu ditetapkan Indikator Kinerja Utama (key performance indicator) dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta untuk lebih meningkatkan akuntabilitas kinerjanya.secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis untuk masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang. Indikator Kinerja Utama (IKU) instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indicator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcome). (format penusunan IKU selanjutnya dapat dilihat dalam Kepmenpan ini). Dalam proses perencanaan setiap tahun anggaran setiap pimpinan unit kerja/organisasi selanjutnya menetapkan IKU dalam sebuah perjanjian kinerja sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Integrasi Sistem Perencanaan, Keuangan,Akuntansi dan Akuntabilitas Kinerja. Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan instansi pemerintah bertujuan : 1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, 2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. Pada penyampaian Visi – misi Bupati dan wakil bupati terpilih periode 2018-2023, Dinas Kesehatan termasuk dalam Dinas yang mendapatkan penjabaran tugas dan fungsi dalam mewujudkan 127 Janji Politk. Pelayanan Bebas Pungutan Bagi KK miskin dan pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak-anak,Pembentukan pokja Gerakan Keluarga CERIA dan lingkungan sehat,Sinergitas Tenaga medis dan dukun kampung,Pelayanan dan kesejahteraan tenaga medis ,Pembangunan Rintisan RS pratam Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 54 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 di Tolinggula dan peningkatan kuantitas dan kualitas puskesmas adalah target yang harus dikerjakan pada dinas Kesehatan pada Tahun renstra 2018-2023 Tabel 2.8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tujuan Sasaran Indikator Kinerja No. Utama (1) (2) 1 Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat 2 (3) (4) Meningkatnya Angka Kematian Ibu (%) kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Meningkatnya kualitas gizi masyarakat Formulasi (5) Jumlah Kematian x100.000 Lahir Hidup Penurunan gizi buruk Jumlah Balita Gizi Buruk Jumlah Balita x100 Meningkatnya kualitas gizi masyarakat 3 Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%) Jumlah Kasus Pendek+sangat pendek x100 Jumlah Balita yang di ukur Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019-2023 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 55 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Gambar 1 Dokumentasi Indikator Kinerja Utama (IKU) 2.3 PERJANJIAN KINERJA 2020 13. Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan karena merupakan wahana proses tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan. Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2019 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 20182023, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019, dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2019, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2019 dan Perubahannya. OPD Dinas Kesehatan telah menyusun Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2019 dengan uraian sebagai berikut: Gambar. 2 Dokumentasi Penetapan Kinerja & Perjanjian Kinerja Tahun 2020 Tabel 2.9 Perjanjian Kinerja Tahun 2019 Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 55 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 14. No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Target Program Anggaran % 5 1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 100 2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 9.963.407.000 Tujuan 1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat 1 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat 2 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak 3 4 5 6 7 8 1 2 Prevalensi Gizi Kurang () Peningkatan manajemen pembiayaan jaminan kesehatan () % 862.718.000 3 Kunjungan Ibu hamil K4 () % 100 3 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 1.315.429.290 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan 4 Presentase cakupan layanan administrasi perkantoran yang berkualitas () % 100 4 Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 5.193.179.790 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga 5 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Jumlah kegiatan penyaluran bantuan sosial dan hibah kepada masyarakat dan tempattempat ibadah () Cakupan Penemuan Pneumoni () Cakupan RT ber PHBS () Terciptanya pemahaman masyarakat tentang lingkungan yang berpengaruh terhadap kesehatan () Persentase Cakupan Pelayanan Lansia () Kegiatan Pelaksanaan penggunaan obat rasional () Peningkatan Pengetahuan dan Kesadaran Masyarakat tentang pentingnya memilih obat, kosmetik dan makanan () Meningkatnya kualitas pelayanan pengobatan tradisional sesuai standar kesehatan () 5 pkm % 1 6 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya 65 7 Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 40 8 1 9 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat 100 10 Program Peningkatan pelayanan Kesehatan Lansia 2 11 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 70 12 5.193.179.790 33.884.073.650 3.374.381.577 998.800.000 313.664.472 22.000.000 3.903.052.000 105.220.000 Program Pengawasan Obat dan Makanan 2 13 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia 374.637.000 J u m l a h 62.163.435.779 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 56 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 15. Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2019 telah menyusun dokumen Perjanjian Kinerja yang memuat indikator kinerja serta program ataupun kegiatan sesuai dengan sasaran strategis dalam dokumen Rencana Strategis tahun 2018 – 2023. Adapun sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2020 adalah sebagai berikut : 1.Meningkatkan Derajat kesehatan masyarakat, Program dan kegiatan yang mendukung sasaran strategis tersebut adalah : a. Program Perbaikan Gizi Masyarakat 1) Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin 2) Penanggulangan kurang Energi Protein (KEP),Anemia Gizi Besi,Gangguan akibat kurang Yodium (GAKY),Kurang vitamin A,dan Kekurangan Zat Gizi Mikro lainnya 3) Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin (DAK PENUGASAN) b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 1) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan 2) Bantuan Operasional Kesehatan (Dak Non Fisik) 3) Bantuan Operasional Kesehatan Distribusi Obat dan E-logistik (Dak Non Fisik) 4) Pelayanan Kesehatan Lainnya 5) Dukungan Manajemen BOK dan Jampersal (Dak Non Fisik) c.Progam Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 1) Perawatan Dan Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu 2) Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik) 2. Mewujudkan Sistem Manajemen Kesehatan yang terpadu, Terintegrasi, Akuntabilitas dan Transparan a.Progam Standarisasi Pelayanan Kesehatan 1) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan 2) Pengembangan Dan Pemutahiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan 3) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4) Akreditas Puskesmas (DAK Non Fisik) 5) Rapat Monitoring dan Evaluasi Kepegawaian 3. Meningkatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat a.Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya 1) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK AFFIRMASI) 2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas (DAK) 3) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 4. Meningkatkan Derajat Kesehatan masyarakat a. Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 1) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 2) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 3) Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah 4) Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak menular dan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 57 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 16. 5) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (DAK Penugasan) b. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat 1) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat c. Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1) Pengkajian pengembangan lingkungan sehat d. Program Peningkatan pelayanan Kesehatan Lansia 1) Pelayanan pemeliharaan kesehatan e. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 1) Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan 2) Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK) f. Program Pengawasan Obat dan Makanan 1) Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan 2) Monitoring, evaluasi dan pelaporan 3) Penyuluhan Keamanan Pangan Jajanan pada Anak Sekolah g. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia 1) Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar negeri 17. 2.4 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN UMUM OPD Dalam mencapai tujuan dan sasaran secara lebih efektif dan efisien, maka Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara menempuh Strategi dan Arah Kebijakan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Strategi dan Arah Kebijakan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut adalah sebagai berikut : Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 58 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 18. Gambar 2.9 Hubungan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara 2018 - 2023 Tujuan 1: Meningkatkan Masyarakat Derajat Tujuan 2: Mewujudkan Sistem Manajemen Kesehatan yang terpadu, Terintegrasi, Akuntabilitas dan Transparan Kesehatan Saaran 2: Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, Sasaran 1: Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat - Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan 19. Strategi #1 Pwningkatan Kualitas Gizi Masyarakat Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Strategi #2 Peningkatan Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Tujuan 3: Meningkatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat Tujuan 4: Meningkatkan Kesehatan Masyarakat Derajat 20. 21. Sas aran 4: Sasaran 4 : Sasaran 3: Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan 22. yang Memadai Strategi #3 Peningkatan daya saing industri kecil serta penguatan sentra dan klaster sebagai modal menembus pasar global - Menurunnya Angka Kesakitan Akibat P enyakit Menular dan tidak menular Menurunnya Akibat dan sehat pada Angka tatananKesakitan rumah tangga Penyakit Menular dan tidak menular nyaahptaenriglagkau hidup bersih dan tM ateannin ag nkrautm sehat Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan - Meningkatnya perilaku hidup bersih Strategi #4 Penurunan Angka Kesakitan Akibat Penyakit 23. Menular dan tidak menular Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Peningkatan ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 59 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 2.5 PERENCANAAN ANGGARAN 2020 Tabel 2.10 Pagu Anggaran dan Jumlah Program per Sasaran Tahun 2020 No Program Yang terkait langsung dengan sasaran Sasaran SASARAN 1 Meningkatnya Kualitas Gizi 1 Masyarakat 1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat SASARAN 2 Meningkatnya kualitas 2 pelayanan kesehatan ibu dan anak 2 Program Upaya Kesehatan Masyarakat SASARAN 3 Meningkatnya Koodinasi dan 3 keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan SASARAN 4 Meningkatnya ketersediaan 4 Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai SASARAN 5 5 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular SASARAN 6 6 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga 862.718.000 9.963.407.000 3 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak 1.315.429.290 4 Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 5.193.179.790 5 1.940.093.000 6 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya 33.884.073.650 7 Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 3.374.381.577 8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program Pengembangan 998.800.000 9 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Anggaran 313.664.472 Page 60 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Lingkungan Sehat SASARAN 7 7 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia SASARAN 8 8 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 10 Program Peningkatan pelayanan Kesehatan Lansia 11 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 12 Program Pengawasan Obat dan Makanan 13 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia JUMLAH 22.000.000 3.903.052.000 374.637.000 18.000.000 62.163.435.779 Sumber.Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 61 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 TAS KINERJA AKUNTABILI 3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama 2020 Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik, fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang direncanakan. Manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan pada level keluaran (output), hasil (outcome), maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good Governance dimana salah satu pilarnya yaitu akuntabilitas, dan akan menunjukan sejauhmana sebuah instansi pemerintah telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sebagai bagian dari komitmen Dinas Kesehatan Gorontalo Utara untuk membangun akuntabilitas kinerja ini salah satunya yaitu dengan melakukan rapat – rapat sosialisasi yang dapat secara langsung bersentuhan dengan masyarakat.Dalam hal ini Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran. Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja NO CAPAIAN KINERJA INTERPRETASI 1 >100 % Melebihi Target 2 =100% Sesuai Target 3 <100 % Tidak mencapai Target Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 62 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran target kinerja dari sasaran starategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Reviu terhadap Indikator Kinerja Utama merupakan upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki tingkat kesesuaian antara indikator sasaran dengan sasaran, sasaran dengan tujuan, tujuan dengan misi, misi dengan visi, dan antara visi dengan tupoksi OPD. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melakukan langkah sinkronisasi agar menjamin tercapainya indikator kinerja adalah cerminan tercapainya Tugas pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2019 ditetapkan 2 sasaran dengan 4 indikator kinerja utama dengan rincian sebagai berikut : Misi 1 Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat : Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Sasaran 1 Indikator Sasaran Sasaran 2 Indikator Sasaran Sasaran 3 Indikator Sasaran : -Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) -Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) : Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan : - Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) : Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular : Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 63 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Sementara jika dilihat dalam kerangka per tahun, perbandingan antara rencana dan realisasi indikator kinerja utama untuk seluruh sasaran adalah sebagai berikut : Pengukuran Indikator Kinerja Utama Tahun 2020 Dibandingkan Target Akhir Renstra 2023 No. (1) 1 Indikator Kinerja Utama Satuan Target Realisasi (3) (4) (5) (6) (7) (8) 23.62 112,0 0 23.62 0.32 <3.6 0.32 137.2 28 72.85 (2) Angka Kematian Ibu KLH 2 3 4 133.7 5 Presentase balita gizi buruk Angka Balita Renstra Akhir (2023) Capaian Target (%) Capaian (%) 566 Keterangan (9) 38Kasus/1 % <3.6 KLH 28 1.703balita kematian Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%) 20.4 % < 24 327/3719 8.79 <24 8.79 Rata-rata Capaian IKU Dari Tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa untuk sejumlah target IKU Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara yang tingkat capaiannya melebihi target sebanyak indikator, , dan sesuai target sebanyak 1 indikator. Dari hasil capaian IKU, maka dapat dinyatakan bahwa Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 76 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka mendorong visi dan misi organisasi. 3.2 Pengukuran, Evaluasi, dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3.2.1 Pengukuran Kinerja Jumlah sasaran strategis Dinas Kesehatan adalah 2 (dua) Sasaran Strategis dengan indikator kinerja sasaran pada Renstra sejumlah 4(empat). Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Berdasarkan PK 2020 Misi 1. Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat No. Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Satuan Target 1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak 1 Angka Kematian Ibu 2 Presentase balita gizi buruk KLH % % Tahun 2023 Target % 23.6 2 112,0 0 23.62 <3.6 38Kasus/11 0.32 <3.6 0.32 133.7 5 566 .703balita 3 Angka kematian Balita KLH 4 Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%) % Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Tahun 2020 Realisasi 28 < 24 20.4 137.2 327/3719 8.79 28 <24 Page 77 20.4 8.79 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dalam laporan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok sasaran dan dari masingmasing indikator kinerja sasaran. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Adapun pengukuran pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.5 Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun 2020 NO SASARAN STRATEGIS JUMLAH INDIKATOR RATA RATA CAPAIAN SKALA NILAI MISI 1 A. Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat Angka Kematian Ibu 1 2 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Meningkatkan kualitas Gizi masyarakat Presentase balita gizi buruk Angka kematian Balita 2 3 Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%) Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 55 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 24. Tabel 3.6 Pencapaian Kinerja Per Sasaran Dinas Kesehatan Tahun 2020 A. 1 2 3 4 Sasaran 1 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Mencapai Target Melebihi Target Jumlah Indikator 4 1 3 B. 1 2 3 4 Sasaran 2 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Mencapai Target Melebihi Target 8 2 1 5 C. Sasaran 3 2 1 2 3 4 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target 1 1 50 50 D 1 2 3 4 E 1 2 3 4 F 1 2 Sasaran 4 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Sasaran 5 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Sasaran 6 Tidak Ada Target Tidak Tercapai 1 - - No. Kategori Skala Nilai Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Persentase 25 75 25 12.5 62.5 1 10 - 100 7 3 2 1 70 30 - 50 Page 56 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 3 4 G 1 2 3 4 H 1 2 3 4 Tercapai Melebihi Target Sasaran 7 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Sasaran 8 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target 1 1 1 2 1 1 50 100 50 50 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yangtelah ditetapkan dalam Renstra 20192023. Jumlah sasaran yang diperjanjikan untuk mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo UtaraTahun 2019-2023 sesuai Renstra sebanyak 8 (Delapan) sasaran strategis dengan 29 (Dua Puluh Sembilan) indikator kinerja, sama dengan pengukuran indikator kinerja sasaran pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan yang meliputi 8 (tujuh) sasaran strategis dengan 29 (Dua Puluh Sembilan) indikator kinerja sasaran terlampir. Tahun 2018 adalah tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan, pencapaian kinerja sasaran strategis: Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Berdasarkan PK 2020 Misi 1 Tahun 2020 No. 1 MISI I 1 Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Satuan 2019 2 3 4 5 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat 1 2 Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%) Penurunan Kasus Gizi Buruk (%) Renstra 2020 Capaian KET (%) Target Realisasi Capaian (%) Target 6 7 8 9 10 11 % 100 38 38 100 100 100 % 0.24 1170 3 38 12 CP 0.32 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara 0.80 0.8 0 CP Page 82 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 3 4 2 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak 5 6 7 8 9 10 11 Penurunan Kasus Gizi Kurang (%) Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%) Angka Harapan Hidup (Angka) Cakupan Kunjungan Bayi (%) Kunjungan Ibu hamil K4 (%) Penurunan Angka Kematian Bayi (1.000 per KLH) penurunan Angka Kematian Ibu (100.000 KLH) Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani (%) Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki % % 11.703 279 327 3719 2.38 TCP 1.86 8.79 TCP 7.15 65.26 Angka 65.2 6 % 82 % 65.8 7 Per 1.000 kelahira n hidup CP 80 70 100 59 CP 18.7 CP 8.1 Per 100.000 344.6 kelahira n hidup 133.7 5 566 TCP 100 100 CP 100 87.6 82 % CP % 89 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 83 TCP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 12 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan 13 14 4 5 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular 15 16 17 18 19 Kompetensi Kebidanan (%) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) Jumlah Puskesmas yang menyelenggara kan sistem Informasi Kesehatan (SIK) terigtegrasi dan memiliki Profil Kesehatan (Angka) Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) Jumlah sarana kesehatan yang terbangun (Angka) Cakupan CNR kasus baru TB per 100.000 penduduk (Angka) Cakupan Penderita DBD di tangani (%) Persentase CDR kasus baru TB BTA+ (%) Persentase Desa UCI (%) Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara CP 90 % 10 4 16 Buah CP 16 16 0 Unit 3 1 unit CP 3 CP 1 CP 252 % 116.139 217 157 100 CP 252 396 63.6 CP 113 123 91.9 316 157 100 % 89 % 92 .7 CP Page 57 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 25. 20 21 Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) Persentase Pemeriksaan/ Screening penduduk beresiko HIV (%) 165 % 100 CP 1348 116.3 CP 100 1568 % 165 10 0 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 58 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 22 23 24 25 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga 26 27 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 28 29 30 Persentase penderita Diabates Melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar (%) Persentase penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan sesuai standar (%) Persentase Puskesmas yang melakukan Screening HIV dan IMS pada ibu hamil (%) Prevalensi Malaria (API) (%) Persentase Jumlah Desa Siaga Aktif (%) Persentase Posyandu Aktif (%) Persentase Cakupan Pelayanan Lansia (%) Jumlah Stock Obat untuk memenuhi ketersediaan obat di kabupaten/ Puskesmas (Angka) Persentase Kesesuaian Obat dengan Pornas (%) % 805 883 91.2 6122 6128 99.90 100 101.4 9 19 116.139 64 91.38 CP 100 CP % 100 % 100 % 0 CP 0.2 CP CP 62.6 70 223 31 64 35 100 41.15 TCP 41 16 16 CP 80 94.8 CP 16 0 Sumber Data : Data Capaian Program Kesehatan 2019-2020 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 59 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pada misi 1 diatas dapat dilihat bahwa dari 4 indikator yang diukur 2 indikator capai target 2 indikator tidak capai target, untuk Persentase Indikator Pelayanan Terkait Status Gizi Masyarakat (100%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis capaian per sasaran Indikator. Berdasarkan indicator pertama gizi buruk mendapat perawatan realisasinya 100%, semua kasus gizi buruk yang ditemukan di seluruh wilayah kabupaten Gorontalo Utara tahun 2020 sebanyak kasus, semua kasus ditangani dan di intervensi baik secara rawat jalan maupun rawat inap sesuai tatalaksana gizi buruk dan sesuai kondisi anak. Indicator ke 2 penurunan kasus gizi buruk, untuk tahun 2020 mengalami peningkatan jumlah kasus dari 29 kasus (0,24%) yang ditemukan tahun 2019 turun menjadi 38 kasus ( %) untuk tahun 2020. Berbagai upaya yang telah dilakukan di tingkat Puskesmas maupun lintas sektor dalam pencegahan terjadinya kasus gizi buruk. Dari hasil investigasi kasus gizi buruk ini terjadi karena pola asuh orang tua dan pemberian makan bayi dan anak yang tidak sesuai standar, tidak sesuai kebutuhan anak, sanitasi lingkungan rumah yang kurang baik, kondisi ekonomi keluarga dibawah rata-rata, ketersediaan pangan di tingkat keluarga yang kurang, dan adanya penyakit penyerta dan kelainan bawaan sejak lahir. Pada indicator ke 3 kenaikan jumlah kasus gizi kurang, pada tahun 2019 sebanyak 1,33% dan tahun 2020 menjadi %, hal ini disebabkan berbagai macam factor penyebab, diantaranya pola asuh orang tua yang kurang baik. Semua kasus gizi kurang yang ditemukan di intervensi dengan Makanan Tambahan sesuai kebutuhan dan membaik sehingga dapat dicegah jangan sampai ke gizi buruk. Indicator ke 4 prevalensi stunting pada anak dibawah 2 tahun mengalami peningkatan kasus dari tahun sebelumnya, tahun 2019 sebanyak 7.15 % dan tahun 2019 mengalami peningkatan kasus menjadi 8.79 %. Hal ini disebabkan karena ditahun 2020 sudah dilakukan pendataan dan pengukuran secara intens sehingga Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 60 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 sebagian besar balita di ukur tinggi badannya sehingga terdeteksi. Hal ini seiring dengan peningkatan kasus BBLR dari tahun sebelumnya tahun 2019 sebanyak 166 kasus dan tahun 2020 meningkat sebanyak 327 kasus. Upaya – upaya dan kegiatan yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan tahun 2020 dalam penanganan masalah – masalah tersebut antara lain pengadaan susu balita gizi buruk, pengadaan susu balita ibu hamil KEK, Pengadaan bahan makanan pasien ibu hamil KEK dan pendamping pasien di TFC, dan pengadaan bahan makanan pasien gizi buruk dan pendamping pasien di TFC, Investigasi pelacakan kasus gizi buruk dan ibu hamil KEK, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, pemberian suplementasi vitamin A untuk balita dan serta pemantauan stunting. Dokumentasi kegiatan Program Perbaikan Gizi Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 61 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pelacakan Kasus Ibu Hamil KEK dan Pemberian PMT bagi ibu hamil KEK Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 62 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pemberian Makanan bagi Ibu Hamil KEK dan Pendamping di TFC Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 63 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pemberian Makanan bagi Balita Gizi Buruk dan pendamping di TFC Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 64 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pada table diatas terlihart bahwa indikator angka kematian masing masing dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama, sehingga dijadikan indikator yang terpisah. Indikatornya masing masing adalah Pencapaian Sasaran diatas terdiri atas beberapa sasaran indikator yaitu angka kematian Ibu, Bayi, Balita serta indikator pelayananan kesehatan dasar lainnya.. a. Untuk angka kematian ibu pada tahun 2020 kelahiran hidup 566 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2020 Terjadi peningkatan kasus kematian menjadi 566 per 100.000 dan kasus kematian paling banyak terjadi di fasilitas rujukan (FKTL).dari 13 kasus kematian terjadi, 6 di antaranya terjadi pada masa nifas dan penyebab terbanyak yakni penyebab langsung ( perdarahan dan eklamsia) b. Untuk kematian bayi terjadi peningkatan kasus angka kematian bayi dari tahun 2020 7,5 per 1000 menjadi 8,1 per 1000 tetapi masih berada di bawah target nasional yakni 24 per 1000. Jumlah kasus kematian terdiri dari Rata-rata kasus kematian di sebabkan sehingga perlu di perhatikan pengetahuan keluarga dalam hal pemantauan dan pengawasan pada bayi di rumah c. Demikian halnya dengan kasus angka kematian balita mengalami penurunan yaitu kasus angka kematian balita tahun 2018 25 per 1.00 kelahiran hidup terjadi penurunan di tahun 2019 yakni 20 per 1000 kelahiran hidup. Ada pun tabel di atas menjelaskan bahwa kondisi mengenai kualitas peleyanan kesehatan pada ibu hamil yang sesuai standar terjadi peningkatan dimana data tahun 2019 cakupan k4 (60%) sedangkan di tahun 2020 (65.7%) tetapi belum mencapai target yang di harapkan (70%). karena hal ini di sebakan karena banyak ibu hamil yang datang memeriksa kehamilan di atas 12 minggu atau trimester 1 dan pada saat melakukan pelayanan masih banyak kendala yang di hadapi misalnya dalam hal pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil . Untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan table di atas menunjukan peningkatan yakni tahun 2019 pertolongan nakes (85%) dan tahun 2020 ( %) sedangkan target ( %) meski demikian masih ada kasus persalinan oleh dukun bahkan persalinan sendiri itu rata-rata terjadi di daerah kepulauan.dan masih ada kasus pertolongan persalinan di rumah Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 65 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 1) Pelaksanaan Autosi Verbal dan Audit Kematian Ibu, Bayi dan Balita 2) Memaksimalkan tenaga bidan yang ada didesa karena berkaitan dengan pemerataan tenaga bidan 3) Komunikasi dan Koordinasi intensif dengan pengelola, Penanggung jawab yang ada di desa, Puskesmas dan Kabupaten 4) Alokasi Dana untuk Pelaksanaan Akselrasi penurunan kematian Ibu, Bayi dan Balita Masalah Yang Dihadapi 1) Kekurangan tenaga Dokter Ahli sebagai penanggungjawab Pelayanan, tenaga dokter yang dimiliki hanya tenaga yang dipekerjakan Paruh Waktu sehingga tidak full di Pelayanan. 2) Masih minimnya kompetensi petugas dalam hal kualitas pelayanan baik pada masa hamil,bersalin dan nifas serta bayi baru lahir 3) Masih minim Kompetensi yang dimiliki oleh petugas khususnya Bidan dan perawat yang terlatih APN dan Kegawatdarurtan Obstetri dan Neonatal 4) Minimnya fasilitas pelayanan baik ditingkat pertama (PKM) dan Lanjutan (RS), sehingga terkadang rujukan harus ke Kabupoaten Lain Pemecahan Masalah 1) Harus dilakukan perekrutan tenaga 2) Dilakukan peningkatan capacity bulding petugas Kesehatan khususnya tenaga bidan 3) Menyediakan fasilitas yang memadai baik ditingkat pertama dan Rujukan Dokumentasi program KIA Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 66 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 67 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Kegiatan Autopsi Verbal tingkat puskesmas Kegiatan Pemantauan Ibu hamil dan Ibu bersalin yang resiko Tinggi Pada tabel diatas terlihart bahwa indikator masyarakat memiliki capaian sebesar 115.6 % Di Kabupaten Gorontalo Utara sesuai dengan janji Bupati yang tertuang dalam Visi dan Misi Kabupaten menyebutkan bahwa salah satu Program Unggulan Kabupaten adalah total coverage atau kesanggupan pemerintah daerah untuk menjamin seluruh masyarakat tidak hanya yang miskin, akan tetapi yang dijamin adalah mereka yang tidak tercover melalui jaminan kesehatan masyarakat ( Jamkesmas) yang dikeluarkan pemerintah pusat dan jaminan kesehatan semesta yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi. Jamkesmas) yang dikeluarkan pemerintah pusat dan jaminan kesehatan semesta yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 68 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Adapun cara pengukuran indikator adalah sebagai berikut jumlah masyarakat yang memiliki kartu jaminan Kesehatan dibagi jumlah penduduk dikali seratus persen. Pengumpulan data dilakukan oleh Dinas Sosial yang berkoordinasi dengan Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) dan Dinas Kesehatan. Target pada akhir resntra optimis bisa tercapai, dilihat dari pencapaian dari tahun 2019 capaian target sudah melebihi target. Program ini bisa berhasil apabila ditunjang oleh anggaran yang tersedia, dan bagi masyarakat yang mampu berpartisipasi ikut dalam program ini yakni mampu mengangsuransikan kesehatan bagi diri sendiri dan seluruh keluarga mampu menjadi peserta mandiri. Untuk Anggaran Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 mengalami perubahan berbanding lurus dengan jumlah pertambahan penduduk. Dari Tabel di atas terlihat Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) terintegrasi memiliki Profil Kesehatan. Sistem Kesehatan merupakan salah satu Informasi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara. Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 69 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarga nya berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan technology seharusnya membuat masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia. Berlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharus nya bisa dijadiakan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk dapat membentuk sistem informasi kesehatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat . dengan banyak nya refrensi yang ada pada saat Ini sehingga bisa dijadikan rumusan yang tepat dan membuat sistem informasi kesehatan yang tepat guna. Dimana salah satu produk untuk menilai SIK adalah ketersediaan Profil Kesehatan di Kabupaten dan Puskesmas. Dimana data Profil Kesehatan Indikator Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) memiliki Profil Kesehatan adalah jumlah Puskesmas yang memiliki Profil Kesehatan. Adapun cara pengukuran indicator adalah sebagai berikut : jumlah Puskesmas yang memiliki Profil Kesehatan dibagi Jumlah Seluruh Puskesmas dikali seratus persen. Pada tabel diatas memperlihatkan bawah capain sasaran tersebut sesuai dengan target yang ada yaitu 100%. Sasaran ini masuk dalam indikator oleh karena produk Profil Kesehatan merupakan salah satu acuan untuk mengukur tingkat keberhasilan Program dan kegiatan. selain itu Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 70 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 kepada masyarakat Perturan perundang undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.Kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta penyajian informasi. Dalam hal pengumpulan data SIK terdapat beberapa aplikasi yang harus dinput secara online yang terkait langsung dengan data SIK yaitu : - Aplikasi Komunikasi Data Berbasis Jaringan dapat diakses di www.komdat.kemkes.go.id - Aplikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat diakses di spm.depkes.go.id dengan juknis Kepmenkes berdasarkan RI Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dalam hal pengumpulan data Sistim Informasi Kesehatan (SIK), petugas SIK Kabupaten berdasarkan SK Kepala Dinas membentuk Pengelola SIK Puskesmas yang juga di SK kan oleh Kepala Dinas, dimana mereka diharuskan memberikandata Bulanan ke Petugas SIK untuk di tabulasi sampai dengan akhir tahun, setelah data dikumpulkan maka diverifikasi oleh Pengelola data di Bidang apakah Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 71 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 sudah sesuai atau belum jika sudah sesuai maka data disajikan dalam bentuk data Profil Kesehatan. Berdasarkan data yang ada terdapat beberapa kekurangan yang dihadapi terkait penyelenggaran Sistim Informasi Kesehatan (SIK) yaitu: - Data masih berbasis manual dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan kecuali laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan sudah berbasis web. - Petugas Sistem Informasi kesehatan yang ada di Puskesmas dan Dinas Kesehatan - Sebagian besar memegang tugas ganda/ rangkap tugas karen masih ekurangan tenaga - Sebagian besar belum dilatih manejemn pengelolaan sistim Informai kesehatan (SIK) - Belum adanya jaringan internet di Puskesmas Melihat kekurangan tersebut, Dinas Kesehatan berupaya untuk melaksanakan antisipasi diantaranya : - Mendorong kemauan petugas dengan pembiayaan honor lewat anggaran daerah APBD - Penguatan database jaringan dengan membuat server di Dinas Kesehatan. Pada Tabel Di atas juga terlihat bahwa Berdasarkan PMK No 75 Tahun 2014 bahwa semua Puskesmas wajib teregistrasi. Hal ini dianggap penting karena meruapakan langkah awal dalam penentuan akreditas Puskesmas. Dalam hal ini akreditas Puskesmas berkaitan dengan pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh Lembaga Indpenden Penyelenggaran akreditas yang ditetapkan oleh menteri Setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar Pelayanan Puskesmas yang tel;ah ditetapkan oleh menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 72 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Saat ini Di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara memiliki 15 buah Puskesmas yang terdiri atas 5 Puskesmas rawat Inap dan 10 Puskesmas Rawat jalan. Ditargetkan pada akhir tahun 2018 bahwa semua Puskesmas harus teregistrasi, dimulai dari tahun 2020 yang diharapkan 4 Puskesmas ter reakreditasi dengan harapan mendapat peningkatan nilai dari tahun sebelumnya.Di tahun 2020 tidak terdapat puskesmas yang nilai akreditas yg meningkat. Akan tetapi bukanlah langkah mudah untuk melakukan akreditas yang nilainya meningkat. Puskesmas karena ada beberapa tahapan yang harus disiapkan yaitu berkaitan dengan sertifikat tanah, IMB, dokumen pengelolaan lingkungan, surat bupati terkait kategori puskesmas, studi kelayakan psukesmas, profil puskesmas dan persyaratan lain sesuai peraturan daerah setempat dan siklus managemen puskesmas.Akan tetapi ada beberapa kendala untuk mendapatkan nilai akreditas yang maksimal diantaranya: - Masih minimnya sarana dan prasarna untuk pelayanan - Kekurangan tenaga khususnya tenaga dokter - Beberapa persyaratan yang harus dilengkapi seperti IMB, dan Amdal Akan tetapi dinas kesehatan melalui anggaran DAK Non Fisik (terkait Akreditas Puskesmas) memperoleh anggaran yang digunakan khusus untuk mengevaluasi kesiapan Puskesmas dalam menyongsong era akreditas yang dimulai dari monitoring kelayakan Puskesmas, sarana dan Prasarana, kesiapan petugas serta budget anggaran yang dimiliki. Capaian program Akreditasi Pusklesmas Tahun 2020 Di tahun 2020 yang menjadi lokus Re-Akreditasi terdiri dari puskesmas Gentuma.Dambalo.Ponelo,Anggrek,Monano,Dulukapa Dan Biau. Dengan hasil capaian yang diperoleh di tahun 2020 tidak mengalami peningktan di karenakan adanya pandemic covid 19. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 73 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 - 1. Hanya Workshop Pemahaman Standar ReAkreditasi Puskesmas 2. Workshop Peningkatan Kapasitas Penanggung Jawab dan TIM Mutu Re-Akreditasi Puskesmas 3. Workshop Pemcegahan dan Pengendalian Infeksi Re-Akreditasi Puskesmas Dokumentasi Re Akreditas Pada Tabel di atas terlihat jumlah sarana dan prsarana yang terbangun dapat mencapai target.Dibandingkan dengan tahun 2019 hanya melalui anggaran Dak Reguler mendapatkan tiga puskesmas yang di relokasi.akan tetapi di tahun 2020 mendapat anggaran Afirmasi terbangun 3 puskesmas yang diharapkan sesuai permenkes 75 tahun 2014.Namun ada beberapa kendala di lapangan terkait pembangunan 3 puskesmas tersebut.yaitu pembangunan puskesmas Dulukapa di akibatkan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 99 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 karena…upaya-upaya yang dilakukan akan mengadakan proses tender kembali. Dokumentasi pembangunan puskesmas Dalam penilaian PHBS ada dua macam rumah tangga, yaitu rumah tangga dengan balita dan rumah tangga tanpa balita. Untuk rumah tangga dengan balita digunakan 10 indikator, sehingga nilai tertinggi adalah 10; sedangkan untuk rumah tangga tanpa balita terdiri dari 8 indikator, sehingga niiai tertinggi delapan (8). PHBS diklasifikasikan ‘kurang’ apabila mendapatkan miai kurang dari enam (6) untuk rumah tangga mempunyai nilai kurang dari lima (5) untuk rumah tangga tanpa balita. Berdasarkan data Badan Litbang Kementrian kesehatan Tahun 2013, bahwa dari sejumlah populasi diperkirakan 20% s.d 30% dalam kondisi sakit, baik sakit yang ringan sampai sakit berat/komplek, dan sekitar 80% s.d 70% adalah Kegiatan Cuci Tangan (PHBS) masyarakat dalam kondisi sehat mengingat jumlah populasi penduduk yang sehat lebih banyak, dan perlu peningkatan kesehatannya agar terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan, maka dalam RPJMD 2014 – 2018 bahwa salah satu pembangunan kesehatan yakni promotif dan preventif. Oleh sebab itu dalam mewujudkan RPJMD tersebut dinas kesehatan menuangkan indikator pelayanan kesehatan lainnya yakni Rumah tangga ber PHBS. Adapun kriteria dalam indikator Rumah Tangga Ber PHBS yakni kita lebih mentitik beratkan pada perubahan perilaku masyarakat. Dalam hal ini perilaku kesehatan yang dilakukan oleh kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan – kegaiatan kesehatan di masyarakat. Indikator sulit di capai karena masih banyak masyarakat terutama sebagai Kepala rumah Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 tangga merokok di dalam rumah sedangkan indikator di PHBS Tidak Merokok didalam Rumah. Karena menurut penelitian menunjukka bahwa asap rokok justru lebih berbahaya bagi perokok pasif. sedangkan untuk kegiatan desa siaga aktif belum mencapai target karena kurangnya partisipasi dari masyarakat dan anggaran yang di alokasikan padaprogram tersebut tidak ada baik dari pemerintah desa maupun daerah. Dan tidak ada anggaran yang tersedia. Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan yakni sosialisasi ke petugas puskesmas untuk melakukan survei rumah tangga dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat melalui dana BOK. Program ini dapat ditunjang keberhasilannnya apabila pemerintah desa dapat berpasrtisipasi dalam membangun desanya melalui dana desa yakni 10% untuk kegiatan UKBM dan di dukung oleh Pemerintah Daerah. Pada table diatas terlihart bahwa indicator penyakit menular dan tidak menular dilayani terdiri atas 7 indikator yaitu - Cakupan desa/kelurahan Universal child imunization (UCI) dengan capaian 92,% Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 1) Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Imunisasi tentang program imunisasi dasar rutin pada bayi, imunisasi rutin pada anak sekolah, imunisasi TT pada WUS 2) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program imunisasi di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 3) Pemenuhan logistik imunisasi dan pengawasan serta perbaikan mutu rantai dingin (cold chain) di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 4) Pencarian bayi dan balita yang merupakan sasaran program imunisasi yang tidak berkunjung ke Posyandu untuk diberikan imunisasi Masalah Yang Dihadapi 1) Pergantian petugas pengelola program Imunisasi di Puskesmas yang terlalu sering dilakukan 2) Peran serta dan kepedulian masyarakat akan pentingnya imunisasi kepada bayi, balita dan anak sekolah 3) Masih ada beberapa Puskesmas yang sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas 4) Masih belum optimalnya sarana rantai dingin (cold chain) di beberapa Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 101 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Puskesmas yang diakibatkan oleh rantai dingin (cold chain) yang digunakan tidak sesuai standar yang dipersyaratkan Pemecahan Masalah 1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas pengelola di Puskesmas 2) Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan 3) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas 4) Mengusulkan penambahan maupun perbaikan sarana rantai dingin (cold chain). Pada table diatas terlihart bahwa indicator penyakit menular dan tidak menular dilayani terdiri atas 7 indikator yaitu - Persentase demam berdarah dengue yang ditangani dengan capaian 100% Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 1) Melakukan sistem kewaspadaan dini KLB dan penanggulangan KLB DBD 2) Melaksanakan koordinasi lintas program maupun lintas sektor untuk dalam penanggulangan KLB DBD 3) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring pengendalian kasus DBD di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 4) Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) maupun Pengasapan (Fooging) Masalah Yang Dihadapi 1) Pergantian petugas pengelola program DBD di Puskesmas yang terlalu sering dilakukan 2) Peran serta dan kepedulian masyarakat yang rendah khususnya dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Pemecahan Masalah 1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 102 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 pengelola di Puskesmas 2) Mengoptimalkan peran jumantik dan mengoptimalkan peran pemberdayaan masyarakat. Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 1) Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Imunisasi tentang program imunisasi dasar rutin pada bayi, imunisasi rutin pada anak sekolah, imunisasi TT pada WUS 2) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program imunisasi di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 103 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 3) Pemenuhan logistik imunisasi dan pengawasan serta perbaikan mutu rantai dingin (cold chain) di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 4) Pencarian bayi dan balita yang merupakan sasaran program imunisasi yang tidak berkunjung ke Posyandu untuk diberikan imunisasi Masalah Yang Dihadapi 1) Pergantian petugas pengelola program Imunisasi di Puskesmas yang terlalu sering dilakukan 2) Peran serta dan kepedulian masyarakat akan pentingnya imunisasi kepada bayi, balita dan anak sekolah 3) Masih ada beberapa Puskesmas yang sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas 4) Masih belum optimalnya sarana rantai dingin (cold chain) di beberapa Puskesmas yang diakibatkan oleh rantai dingin (cold chain) yang digunakan tidak sesuai standar yang dipersyaratkan Pemecahan Masalah 1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas pengelola di Puskesmas 2) Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan 3) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas 4) Mengusulkan penambahan maupun perbaikan sarana rantai dingin (cold chain). - Angka penemuan AFP kurang dari umur 15 tahun dengan capaian 100% Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 104 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 1) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program surveylans AFP di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 2) Pengiriman sampel pemeriksaan laboratorium dari kasus – kasus AFP yang ditemukan untuk penegakan diagnosa Masalah Yang Dihadapi Belum semua Puskesmas di Kabupaten Gorontalo Utara mempunyai tenaga Epidemiologi yang merupakan tenaga surveylans di Puskesmas Pemecahan Masalah Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas terhadap tenaga pengelola Surveylans. - Persentase penemuan pneumoni balita dengan capaian 60%. Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 1) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 2) Koordinasi lintas program baik di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas dalam rangka penegakan diagnosa pnemonia balita. Masalah Yang Dihadapi 1) Kapasitas petugas pengelola program di Puskesmas 2) Pencatatan dan pelaporan dari beberapa Puskesmas yang belum akurat dan sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan di Puskesmas 3) Masih belum optimalnya koordinasi lintas program di Puskesmas dalam rangka penegakan diagnosa Pemecahan Masalah 1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas terhadap umpan balik laporan rutin dalam rangka perbaikan capaian dan pelaporan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 105 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 2) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas - Persntase penemuan kasus baru TB + dengan capaian 89% Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 1) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 2) Intensifikasi pelacakan kasus (survey contact) 3) Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan TB Paru ke masyarakat Masalah Yang Dihadapi 1) Sering terjadi pergantian petugas pengelola program TB Paru di Puskesmas disamping kurangnya kapasitas petugas pengelola program di Puskesmas. 2) Pencatatan dan pelaporan dari beberapa Puskesmas yang belum akurat dan sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan di Puskesmas 3) Masih belum optimalnya koordinasi lintas program di Puskesmas dalam rangka penegakan diagnosa 4) Situasi Pandemi Covid 19 yang sangat berdampak pada penemuan suspek dan kasus TBC di lapangan Pemecahan Masalah. 1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas pengelola di Puskesmas 2) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas terhadap umpan balik laporan rutin dalam rangka perbaikan capaian dan pelaporan 3) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 106 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 DOKUMENTASI PROGRAM TBC - - Survey kontak Koordinasi dengan kepala Puskesmas Indikator Presentase Penderita Hipertensi yang di layani sesuai standard dan Preesentase Penderita Diabetes mellitus yang dilayani sesuai standar berdasarkan table di atas telah mencapai target, mencapai 100 % 1) Kendala yang di hadapi - Pergantian Petugas yang ada di Puskesmas - Ketersediaan BMHP yang belum mencukupi untuk seluruh sasaran masyarakat Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 107 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 - Pergantian Petugas yang ada di Puskesmas - Ketersediaan BMHP yang belum mencukupi untuk seluruh sasaran masyarakat Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 108 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 - Sumberdaya Manusia yang masih kurang, dengan belum semuanya Puskesmas memiliki Dokter Puskesmas sehingga berpengaruh pada pendiagnosaan pasien - Belum optimalnya kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan Program 2) Upaya – upaya yang telah di lakukan - Melakukan Bimbingan Teknis ataupun peningkatan petugas pengelola program Penyakit tidak menular agar menjalankan program sesuai dengan tatalaksana program - Membangun komunikasi yang baik antara kepala puskesmas, lintas program dan lintas sektor terkait - Memonitoring langsung kegiatan yang di laksanakan oleh puskesmas di desa wilayahnya masing – masing khususnya dalam pelaksanaan Posbindu di Desa - Melaksanakan Deteksi dini factor risiko Penyakit tidak Menular di tempat – tempat institusi pemerintah, dan kesatuan – kesatuan yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara - Mengadvokasi pemerintah khususnya camat dan kepala desa untuk dapat memberdayakan masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah kesehatan sendiri - Meng Update setiap data kasus Hipertensi dan diabetes Melitus - Mengevaluasi hasil kegiatan dan capaian kegiatan Program Penyakit Tidak Menular Khususnya yang berkaitan dengan indicator Program. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 109 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 REALISASI ANGGARAN Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait denganpencapaian target kinerja sasaran Dinas Kesehatan kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut : Realisasi keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara dari Tahun 2020 menurut kegiatan dalam DIPA adalah sebagai berikut : Tabel 3.19 Realisasi Anggaran tahun 2020 No. Program / Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran % Serapan 1 2 3 4 5 sasaran Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 110 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 1 1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vit. A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro - sasaran 2 2 44.021.000 97.99 627.963.000 523.391.300 83.35 189.829.000 163.034.151 85.88 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Program Upaya Kesehatan Masyarakat - 3 Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin (DAK PENUGASAN) 44.926.000 Pemeliharaan dan pemulihan 34.880.000 kesehatan Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Bantuan Operasional Kesehatan 3.669.323.000 (DAK Non Fisik) Bantuan Operasional Kesehatan 131.015.000 Distribusi Obat dan E-Logistik (DAK Non Fisik) Pelayanan Kesehatan Lainnya 6.023.500.000 Dukungan Manajemen BOK dan 104.689.000 Jampersal (DAK Non Fisik) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak - Perawatan Dan Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu5 Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik) 381.496.290 933.933.000 19.642.000 56.31 3.419.095.458 93.18 125.617.000 95.88 5.690.585.545 94.47 68.136.500 65.08 126.478.067 33.15 583.678.775 62.50 sasaran 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program 4 pembangunan kesehatan Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Kesehatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi 219.435.250 210.635.348 98.25 Penyediaan Jasa Penunjang Operasional Kantor 4.933.309.690 4.836.448.511 98.04 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 111 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 40.434.850 17.310.000 42.81 5 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Kegiatan Evaluasi dan 218.340.000 176.723.700 pengembangan standar pelayanan kesehatan Kegiatan Pengembangan Dan 168.859.000 127.817.200 Pemutahiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan Kegiatan Peningkatan Kapasitas 185.010.000 184.205.475 Sumber Daya Aparatu Akreditasi Puskesmas (DAK Non 1.333.024.000 784.749.900 Fisik) Rapat Monitoring dan Evaluasi 34.860.000 29.360.000 Kepegawaian sasaran 4 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai 6 80.94 75.69 99.57 58.87 84.22 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya Kegiatan Pengadaan sarana dan 28.980.167.000 24.976.074.133 83.70 - prasarana puskesmas (DAK AFFIRMASI) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas (DAK) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas Kegiatan Pengadaan sarana-dan prasarana puskesmas (DAK AFFIRMASI PENGUATAN) 1.263.905.000 1.206.260.850 95.44 2.613.150.00 0 315.000.000 2.339.485.500 314.929.800 89.53 99.98 sasaran 5 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 7 - Kegiatan Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 70.616.000 67.624.500 95.77 Kegiatan Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 2.454.441.000 2.281.114.552 92.94 Kegiatan Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah 43.937.250 30.934.850 70.41 Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak menular dan Kesehatn Jiwa 70.376.000 65.000.000 92.36 Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (DAK Penugasan) 735.017.327 500.530.792 68.10 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 112 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 SASARA N6 8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat SASARA N7 9 10 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga - Kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Program Pengembangan Lingkungan Sehat 998.800.000 945.543.978 94.67 - Kegiatan Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 313.664.472 63.936.702 20.38 22.000.000 100 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Program Peningkatan pelayanan Kesehatan Lansia - Pelayanan pemeliharaan kesehatan - Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi komunitas Puskesmas dan RS - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya 22.000.000 Program Pengembangan Obat asli indonesia - Sosialiasi, Advokasi, Pengobatan Tradisional, alternatif dan komplementer sasaran 8 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 11 Kegiatan Peningkatan Mutu 91.150.000 91.040.000 99.88 Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Kegiatan Pengadaaan Obat dan 2.608.385.000 2.558.470.992 98.09 Perbekalan Kesehatan (DAK) 1.203.517.000 941.969.590 78.77 Kegiatan Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Penyelenggaran Opersional Dinas Kesehatan serta Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan dan Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis dan Paramedis 12 Program Pengawasan Obat dan Makanan - - Kegiatan Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Penyuluhan Keamanan Pangan Jajanan pada Anak Sekolah5 170.659.000 162.569.500 95.38 34.650.000 27.543.000 79.49 10.000.000 9.638.185 96.38 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 113 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 13 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia - Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar negeri 18.000.0000 17.800.000 98.94 Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, dapat diketahui dari capaian kinerja misi dan anggaran yang digunakan pada tahun 2019 sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.29 Efektivitas Anggaran terhadap Sasaran Dinas Kesehatan Tahun 2019 No. No. 1 A 1 MISI I sasaran 1 sasaran 2 Kategori Jumlah Indikator Persentase Kontribusi Kategori Realisasi Anggaran Persentase Serapan 3 4 Meningkatkan Status Gizi dan Kualita Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat Melebihi Target 2 50.0 Sesuai Target 0 0.00 Tidak Mencapai Target 2 50.0 333.608.950 77.21 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Melebihi Target 7 87.7 Sesuai Target 0 0 Tidak Mencapai Target 1 12.5 11.865.136.610 86.10 sasaran 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan B MISI II sasaran 4 sasaran 5 evaluasi program pembangunan kesehatan Melebihi Target 1 50.00 Sesuai Target 1 50.00 Tidak Mencapai Target 0 0 5.858.940.074 96.01 Meningkatnya akses pelayanan Kesehatan Dasar dan Pencegahan Penyakit Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai Melebihi Target 1 100 Sesuai Target 0 0.00 Tidak Mencapai Target 0 0.00 23.228.500.894 83.70 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular Melebihi Target 1 10.00 Sesuai Target 9 90.00 Tidak Mencapai Target 0 0 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara 1.872.578.815 90.43 Page 114 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 C MISI III Meningkatkan Tata Kelola Manajemen Pembangunan Kesehatan sasaran 6 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Melebihi Target 1 50.00 Sesuai Target 0 0.00 Tidak Mencapai Target 1 50.00 1.580.636.598 99.06 sasaran 7 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Sasaran 8 Melebihi Target 0 0.00 Sesuai Target 0 Tidak Mencapai Target 1 100 Melebihi Target 1 50.00 Sesuai Target 1 50.00 Tidak Mencapai Target 0 100.00 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 29.915.000 99.72 3.345.622.375 95.98 Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan realisasi anggaran dapat diketahui tingkat Efisiensi melalui table analisis efisiensi, sebagai berikut Tabel 3.30 Analisis Efisiensi No. No. 1 A 1 MISI I sasaran 1 Sasaran Strategis % Rata Rata Capaian Kinerja 3 % Penyerapan Anggaran % Tingkat Efisensi 4 4 Meningkatkan Status Gizi dan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat 61.28 77.21 -15.93 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat sasaran 2 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara 112.5 86.10 26.40 Page 115 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 sasaran 3 B MISI II sasaran 4 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai 300.00 83.70 216.3 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular 117.00 90.43 26.57 sasaran 6 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga 100.00 99.06 0.94 sasaran 7 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia 41 99.72 -58.72 Sasaran 8 100.00 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 95.98 4.02 sasaran 5 C Meningkatnya Koodinasi dan 200.00 96.01 103.99 keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai MISI III JUMLAH 128.97 Proses pencapaian Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sampai dengan Tahun 2019 sebagai tahun ketiga Renstra 2019- 2023, dapat diinformasikan uraian realisasi anggaran dalam kurun waktu beberapa tahun berdasarkan pagu Renstra/RPJMD, sebagai berikut: Tabel 3.24 Penyerapan Anggaran pada Setiap Sasaran Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun Anggaran 2019 - 2023 Realisasi Anggaran Tahun Pagu No. 1 A Sasaran 1 MISI I % (dari Jumlah Pagu (Rp) Indika tif) Indikatif Renstra (Rp,) 2019 (Rp) 2020 (Rp) 3 3 2021 (Rp) 2022 (Rp) 2023 (Rp) 4 Meningkatkan Status Gizi dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 116 4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 yang terjangkau oleh masyarakat sasaran Meningkatnya Kualitas Gizi 1 Masyarakat sasaran Meningkatnya kualitas 2 pelayanan kesehatan ibu dan anak sasaran Meningkatnya Koodinasi dan 3 keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan B MISI II dan Prasarana Kesehatan yang Memadai sasaran Menurunnya Angka Kesakitan 5 Akibat Penyakit Menular dan tidak menular MISI III 30.466.678.5 10 333.608.950 11.865.136. 610 333.608. 950 11.865.1 36.610 77.21 38.94 7.098.840.00 5.858.940.0 0 74 5.858.94 0.074 82.53 27.733.522.0 00 23.228.500. 894 23.228.5 00.894 83.75 2.070.836.00 0 1.872.578.8 15 1.872.5 78.815 90.42 1.644.350.00 0 1.580.636.5 98 Meningkatnya akses pelayanan Kesehatan Dasar dan Pencegahan Penyakit sasaran Meningkatnya ketersediaan Sarana 4 C 432.077.000 Meningkatkan Tata Kelola Manajemen Pembangunan Kesehatan sasaran Meningkatnya perilaku hidup 6 bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 1.580.63 6.598 Page 116 96.13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sasaran Meningkatnya Pelayanan 7 Kesehatan Lansia Sasaran 8 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 2019 30.000.000 29.915.000 29.915. 000 99.71 3.492.991.000 3.345.622.3 75 3.345.62 2.375 95.78 JUMLAH 3.2.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Evaluasi dan analisis bertujuan untuk mengeksplorasi data yang diperoleh dan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/ penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembanding-pembanding antara lain : - Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan; - Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya; - Kinerja nyata dengan target akhir renstra; Selanjutnya hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan dapat memunculkan rekomendasi atau solusi yang dapat digunakan menjadi Rencana Aksi sebagai langkah awal perencanaan perbaikan pada tahun-tahun berikutnya. Analisis pencapaiankinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Page 117 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Tabel 3.7 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatkatnya Kualitas layanan Pada Masyarakat 2018 NO SASARAN STRATEGIS 2019 AKHIR RPJMD 2023 INDIKATOR KINERJA EKSISTING TARGET REALISASI CAPAIAN SKALA NILAI TARGET % Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat 1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) 82 85 89 104 Melebihi target 89 55.5 90 90 104 115.5 Melebihi Target 90 95.8 2 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) 1 1 3 300 Melebihi Target 1 79.43 3 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan 100 100 100 100 Sesuai Target 100 100 Rata – Rata Capaian Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Melebihi target 205 Page 118 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BAB IV Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019 PENUTUP Page 119 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 4 1. SIMPULAN Beberapa keberhasilan telah dicapai oleh Dinas Kesehatan sepanjang tahun 2019 ini, antara lain : - Bidang Sekretariat, yaitu Keberhasilan Berupa : 1. Tercapainya Target tingkat kepuasan masyarakat atas layanan OPD 2. Puskesmas memiliki Profil Kesehatan - Bidang Kesmas, yaitu Keberhasilan Berupa : 1. Menurunnya kasus Gizi Buruk 2. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan terlayani - Bidang Yankes, yaitu Keberhasilan Berupa : 1. Terlayani jaminan kesehatan 2. Meningkatnya status akreditas di tiga puskesmas - Bidang P2p yaitu Keberhasilan Berupa : 1. Gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan 2. Pemeriksaan/ Screening penduduk beresiko HIV d. Namun demikian, beberapa ketidak berhasilan memang masih mewarnai capaian kinerja tahun 2019 . khususnya . Untuk angka kematian ibu pada tahun 2018 kelahiran hidup 141 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2019 Terjadi peningkatan kasus kematian menjadi 344 per 100.000 dan kasus kematian paling banyak terjadi di fasilitas rujukan (FKTL).dari 8 kasus kematian terjadi,6 di antaranya terjadi pada masa nifas dan penyebab terbanyak yakni penyakit penyerta ( CHF atau jantung) e. Untuk kematian bayi terjadi peningkatan kasus angka kematian bayi dari tahun 2018 7,5 per 1000 menjadi 8,1 per 1000 tetapi masih berada di bawah target nasional yakni 24 per 1000. Jumlah Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Page 120 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019 Page 121 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019 Page 122 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Page 123 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019 Page 124 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019 Page 125 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019 Page 126 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019 Page 127 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 2.3 KINERJA 2019 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 55 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 56 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama 2019 Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik, fokus dari pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang direncanakan. Manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan, dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk mencapai rumusan perubahan pada level keluaran (output), hasil (outcome), maupun dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good Governance dimana salah satu pilarnya yaitu akuntabilitas, dan akan menunjukan sejauhmana sebuah instansi pemerintah telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa dirasakan hasilnya oleh masyarakat. Sebagai bagian dari komitmen Dinas Kesehatan Gorontalo Utara untuk membangun akuntabilitas kinerja ini salah satunya yaitu dengan melakukan rapat – rapat sosialisasi yang dapat secara langsung bersentuhan dengan masyarakat.Dalam hal ini Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran. Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah adalah sebagai berikut : Tabel 3.1 Skala Nilai Peringkat Kinerja NO CAPAIAN KINERJA INTERPRETASI 1 >100 % Melebihi Target 2 =100% Sesuai Target 3 <100 % Tidak mencapai Target Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 62 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Pengukuran target kinerja dari sasaran starategis yang telah ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Reviu terhadap Indikator Kinerja Utama merupakan upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki tingkat kesesuaian antara indikator sasaran dengan sasaran, sasaran dengan tujuan, tujuan dengan misi, misi dengan visi, dan antara visi dengan tupoksi OPD. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melakukan langkah sinkronisasi agar menjamin tercapainya indikator kinerja adalah cerminan tercapainya Tugas pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara. Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2019 ditetapkan 2 sasaran dengan 4 indikator kinerja utama dengan rincian sebagai berikut : Misi 1 Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat : Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Sasaran 1 Indikator Sasaran : -Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) -Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) Sasaran 2 : Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Indikator Sasaran : - Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) : Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular : Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) Sasaran 3 Indikator Sasaran Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 63 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Sementara jika dilihat dalam kerangka per tahun, perbandingan antara rencana dan realisasi indikator kinerja utama untuk seluruh sasaran adalah sebagai berikut : Pengukuran Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 Dibandingkan Target Akhir Renstra 2023 No. (1) 1 2 3 4 Indikator Kinerja Utama (2) Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) Renstra Akhir (2023) Capaian Target (%) Satuan Target Realisasi Capaian (%) (3) (4) (5) (6) (7) (8) % 85 89 104.7 85 95.5 115.5 90 86.5 3 300 1 33.3 100 100 100 100 % Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Angka Meningkat (Angka) Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan 90 104 1 100 Keterangan (9) kesehatan (%) Rata-rata Capaian IKU Dari Tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa untuk sejumlah target IKU Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara yang tingkat capaiannya melebihi target sebanyak 3 indikator, , dan sesuai target sebanyak 1 indikator. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 64 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dari hasil capaian IKU, maka dapat dinyatakan bahwa Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka mendorong visi dan misi organisasi. 3.2 Pengukuran, Evaluasi, dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis 3.2.3 Pengukuran Kinerja Jumlah sasaran strategis Dinas Kesehatan adalah 2 (dua) Sasaran Strategis dengan indikator kinerja sasaran pada Renstra sejumlah 4(empat). Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Berdasarkan PK 2019 Misi 1. Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat No. Sasaran Strategis 1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak No. Indikator Kinerja 1 Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) 2 2 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular 3 4 Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Target Tahun 2019 Realisasi % % 85 89 104 89 55.5 % 90 104 115.5 90 95.8 Angka 1 3 300 1 79.43 % 100 100 100 100 100 Satuan Tahun 2023 Target % Page 76 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dalam laporan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok sasaran dan dari masing-masing indikator kinerja sasaran. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Adapun pengukuran pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel sebagai berikut : Tabel 3.5 Capaian Kinerja Sasaran Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun 2019 NO SASARAN STRATEGIS JUMLAH INDIKATOR RATA RATA CAPAIAN SKALA NILAI MISI 1 A. 1 Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, Jumlah Puskesmas yang status 2 pelaksanaan, pembinaan dan Akreditas Meningkat (Angka) evaluasi program pembangunan kesehatan Menurunnya Angka Kesakitan Persentase gangguan jiwa berat 3 Akibat Penyakit Menular dan tidak mendapat pelayanan kesehatan menular (%) Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 77 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Tabel 3.6 Pencapaian Kinerja Per Sasaran Dinas Kesehatan Tahun 2019 A. 1 2 3 4 Sasaran 1 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Mencapai Target Melebihi Target Jumlah Indikator 4 1 3 B. 1 2 3 4 Sasaran 2 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Mencapai Target Melebihi Target 8 2 1 5 C. Sasaran 3 2 1 2 3 4 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target 1 1 50 50 D 1 2 3 4 E 1 2 3 4 F 1 2 Sasaran 4 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Sasaran 5 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Sasaran 6 Tidak Ada Target Tidak Tercapai 1 - - No. Kategori Skala Nilai Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Persentase 25 75 25 12.5 62.5 1 10 - 100 7 3 2 1 70 30 - 50 Page 78 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 3 4 G 1 2 3 4 H 1 2 3 4 Tercapai Melebihi Target Sasaran 7 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target Sasaran 8 Tidak Ada Target Tidak Tercapai Tercapai Melebihi Target 1 1 1 2 1 1 50 100 50 50 Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yangtelah ditetapkan dalam Renstra 20192023. Jumlah sasaran yang diperjanjikan untuk mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo UtaraTahun 2019-2023 sesuai Renstra sebanyak 8 (Delapan) sasaran strategis dengan 29 (Dua Puluh Sembilan) indikator kinerja, sama dengan pengukuran indikator kinerja sasaran pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan yang meliputi 8 (tujuh) sasaran strategis dengan 29 (Dua Puluh Sembilan) indikator kinerja sasaran terlampir. Tahun 2018 adalah tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan, pencapaian kinerja sasaran strategis: Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 79 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Tabel 3.3 Capaian Indikator Kinerja Sasaran Berdasarkan PK 2019 Misi 1 Tahun 2019 No. 1 MISI I 1 Sasaran Strategis No. Indikator Kinerja Satuan 2018 2 3 4 5 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat 1 2 3 4 2 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak 5 6 7 8 9 10 11 Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%) Penurunan Kasus Gizi Buruk (%) Penurunan Kasus Gizi Kurang (%) Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%) Angka Harapan Hidup (Angka) Cakupan Kunjungan Bayi (%) Kunjungan Ibu hamil K4 (%) Penurunan Angka Kematian Bayi (1.000 per KLH) penurunan Angka Kematian Ibu (100.000 KLH) Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani (%) Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Renstra 2019 Capaian KET (%) Target Realisasi Capaian (%) Target 6 7 8 9 10 11 % 100 100 100 100 100 100 % 0.47 0.9 0.24 26.6 0.9 26.6 12 CP IKU / CP TCP % 1.33 2 1.86 93 2 93 TCP % 6 28 7.15 25.53 28 25.53 CP Angka 65.2 6 65.26 65.26 100 65.26 100 % 58 70 82 117.14 70 117.14 % 60 70 65.87 94.1 94.1 CP Per 1.000 kelahira n hidup Per 100.000 kelahira n hidup 25 141 24 141 8.1 344.6 33.75 244.39 CP CP TCP TCP 33.75 244.39 CP % 99 90 82 91.1 91.1 CP % 82 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara 85 89 104.71 104.71 Page 82 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 12 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan 13 14 4 5 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular 15 16 17 18 19 20 21 Kompetensi Kebidanan (%) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) Jumlah Puskesmas yang menyelenggara kan sistem Informasi Kesehatan (SIK) terigtegrasi dan memiliki Profil Kesehatan (Angka) Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) Jumlah sarana kesehatan yang terbangun (Angka) Cakupan CNR kasus baru TB per 100.000 penduduk (Angka) Cakupan Penderita DBD di tangani (%) Persentase CDR kasus baru TB BTA+ (%) Persentase Desa UCI (%) Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%) Persentase Pemeriksaan/ Screening penduduk beresiko HIV (%) CP % 90 90 104 115.6 115.6 CP Buah 16 16 16 100 100 CP Unit 4 1 3 300 300 CP unit 1 1 3 300 300 CP % 266 271 316 117 117 100 100 100 100 100 % 100 100 89 89 89 % 80 81 92,7 115 115 CP CP CP CP % 100 100 100 100 100 CP % 34 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara 100 100 100 100 Page 83 CP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 22 23 24 25 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga 26 27 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 28 29 30 Persentase penderita Diabates Melitus mendapatkan pelayanan sesuai standar (%) Persentase penderita Hipertensi mendapatkan pelayanan sesuai standar (%) Persentase Puskesmas yang melakukan Screening HIV dan IMS pada ibu hamil (%) Prevalensi Malaria (API) (%) Persentase Jumlah Desa Siaga Aktif (%) Persentase Posyandu Aktif (%) Persentase Cakupan Pelayanan Lansia (%) Jumlah Stock Obat untuk memenuhi ketersediaan obat di kabupaten/ Puskesmas (Angka) Persentase Kesesuaian Obat dengan Pornas (%) CP % 100 100 100 100 100 CP % 100 100 100 100 100 CP % 100 100 100 100 100 % 0 0.9 0 0 0 CP CP 62.6 79,67 35 68 79.67 100 100 41 100 22 100 41 TCP CP 16 16 16 100 100 CP 0 80 95 119 119 Sumber Data : Data Capaian Program Kesehatan 2018-2019 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 84 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pada misi 1 diatas dapat dilihat bahwa dari 4 indikator yang diukur 2 indikator capai target 2 indikator tidak capai target, untuk Persentase Indikator Pelayanan Terkait Status Gizi Masyarakat (100%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis capaian per sasaran Indikator. Berdasarkan indicator pertama gizi buruk mendapat perawatan realisasinya 100%, semua kasus gizi buruk yang ditemukan di seluruh wilayah kabupaten Gorontalo Utara tahun 2019 sebanyak 29 kasus, semua kasus ditangani dan di intervensi baik secara rawat jalan maupun rawat inap sesuai tatalaksana gizi buruk dan sesuai kondisi anak. Indicator ke 2 penurunan kasus gizi buruk, untuk tahun 2019 mengalami penurunan jumlah kasus dari 54 kasus (0,47%) yang ditemukan tahun 2018 turun menjadi 29 kasus (0,24%) untuk tahun 2019. Berbagai upaya yang telah dilakukan di tingkat Puskesmas maupun lintas sektor dalam pencegahan terjadinya kasus gizi buruk. Dari hasil investigasi kasus gizi buruk ini terjadi karena pola asuh orang tua dan pemberian makan bayi dan anak yang tidak sesuai standar, tidak sesuai kebutuhan anak, sanitasi lingkungan rumah yang kurang baik, kondisi ekonomi keluarga dibawah rata-rata, ketersediaan pangan di tingkat keluarga yang kurang, dan adanya penyakit penyerta dan kelainan bawaan sejak lahir. Pada indicator ke 3 kenaikan jumlah kasus gizi kurang, pada tahun 2018 sebanyak 1,33% dan tahun 2019 menjadi 1,86%, hal ini disebabkan berbagai macam factor penyebab, diantaranya pola asuh orang tua yang kurang baik. Semua kasus gizi kurang yang ditemukan di intervensi dengan Makanan Tambahan sesuai kebutuhan dan membaik sehingga Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 85 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 dapat dicegah jangan sampai ke gizi buruk. Indicator ke 4 prevalensi stunting pada anak dibawah 2 tahun mengalami peningkatan kasus dari tahun sebelumnya, tahun 2018 sebanyak 6 % dan tahun 2019 mengalami peningkatan kasus menjadi 7,15 %. Hal ini disebabkan karena ditahun 2019 sudah dilakukan pendataan dan pengukuran secara intens sehingga sebagian besar balita di ukur tinggi badannya sehingga terdeteksi. Hal ini seiring dengan peningkatan kasus BBLR dari tahun sebelumnya tahun 2018 sebanyak 152 kasus dan tahun 2019 meningkat sebanyak 166 kasus. Upaya – upaya dan kegiatan yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan tahun 2019 dalam penanganan masalah – masalah tersebut antara lain pengadaan susu balita gizi buruk, pengadaan susu balita ibu hamil KEK, Pengadaan bahan makanan pasien ibu hamil KEK dan pendamping pasien di TFC, dan pengadaan bahan makanan pasien gizi buruk dan pendamping pasien di TFC, Investigasi pelacakan kasus gizi buruk dan ibu hamil KEK, serta pemantauan stunting. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 86 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dokumentasi kegiatan Program Perbaikan Gizi Pelacakan Kasus Ibu Hamil KEK dan Pemberian PMT bagi ibu hamil KEK Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 87 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pemberian Makanan bagi Ibu Hamil KEK dan Pendamping di TFC Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 88 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pemberian Makanan bagi Balita Gizi Buruk dan pendamping di TFC Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 89 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pada table diatas terlihart bahwa indikator angka kematian masing masing dijadikan sebagai Indikator Kinerja Utama, sehingga dijadikan indikator yang terpisah. Indikatornya masing masing adalah Pencapaian Sasaran diatas terdiri atas beberapa sasaran indikator yaitu angka kematian Ibu, Bayi, Balita serta indikator pelayananan kesehatan dasar lainnya.. a. Untuk angka kematian ibu pada tahun 2018 kelahiran hidup 141 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2019 Terjadi peningkatan kasus kematian menjadi 344 per 100.000 dan kasus kematian paling banyak terjadi di fasilitas rujukan (FKTL).dari 8 kasus kematian terjadi,6 di antaranya terjadi pada masa nifas dan penyebab terbanyak yakni penyakit penyerta ( CHF atau jantung) b. Untuk kematian bayi terjadi peningkatan kasus angka kematian bayi dari tahun 2018 7,5 per 1000 menjadi 8,1 per 1000 tetapi masih berada di bawah target nasional yakni 24 per 1000. Jumlah kasus kematian terdiri dari Rata-rata kasus kematian di sebabkan sehingga perlu di perhatikan pengetahuan keluarga dalam hal pemantauan dan pengawasan pada bayi di rumah c. Demikian halnya dengan kasus angka kematian balita mengalami penurunan yaitu kasus angka kematian balita tahun 2018 25 per 1.01 kelahiran hidup terjadi penurunan di tahun 2019 yakni 20 per 1000 kelahiran hidup. Ada pun tabel di atas menjelaskan bahwa kondisi mengenai kualitas peleyanan kesehatan pada ibu hamil yang sesuai standar terjadi peningkatan dimana data tahun 2018 cakupan k4 (60%) sedangkan di tahun 2019 (65.7%) tetapi belum mencapai target yang di harapkan (70%). karena hal ini di sebakan karena banyak ibu hamil yang datang memeriksa kehamilan di atas 12 minggu atau trimester 1 dan pada saat melakukan pelayanan masih banyak kendala yang di hadapi misalnya dalam hal pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil . Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 90 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan table di atas menunjukan peningkatan yakni tahun 2018 pertolongan nakes (82%) dan tahun 2019 (89%) sedangkan target (85%) meski demikian masih ada kasus persalinan oleh dukun bahkan persalinan sendiri itu rata-rata terjadi di daerah kepulauan.dan masih ada kasus pertolongan persalinan di rumah Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 1) Pelaksanaan Autosi Verbal dan Audit Kematian Ibu, Bayi dan Balita 2) Memaksimalkan tenaga bidan yang ada didesa karena berkaitan dengan pemerataan tenaga bidan 3) Komunikasi dan Koordinasi intensif dengan pengelola, Penanggung jawab yang ada di desa, Puskesmas dan Kabupaten 4) Alokasi Dana untuk Pelaksanaan Akselrasi penurunan kematian Ibu, Bayi dan Balita Masalah Yang Dihadapi 5) Kekurangan tenaga Dokter Ahli sebagai penanggungjawab Pelayanan, tenaga dokter yang dimiliki hanya tenaga yang dipekerjakan Paruh Waktu sehingga tidak full di Pelayanan. 6) Masih minimnya kompetensi petugas dalam hal kualitas pelayanan baik pada masa hamil,bersalin dan nifas serta bayi baru lahir 7) Masih minim Kompetensi yang dimiliki oleh petugas khususnya Bidan dan perawat yang terlatih APN dan Kegawatdarurtan Obstetri dan Neonatal 8) Minimnya fasilitas pelayanan baik ditingkat pertama (PKM) dan Lanjutan (RS), sehingga terkadang rujukan harus ke Kabupoaten Lain Pemecahan Masalah 4) Harus dilakukan perekrutan tenaga Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 91 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 5) Dilakukan peningkatan capacity bulding petugas Kesehatan 6) Menyediakan fasilitas yang memadai baik ditingkat pertama dan Rujukan Dokumentasi program KIA Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 92 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Kegiatan Autopsi Verbal tingkat puskesmas Kegiatan Pemantauan Ibu hamil dan Ibu bersalin yang resiko Tinggi Pada tabel diatas terlihart bahwa indikator masyarakat memiliki capaian sebesar 115.6 % Di Kabupaten Gorontalo Utara sesuai dengan janji Bupati yang tertuang dalam Visi dan Misi Kabupaten menyebutkan bahwa salah satu Program Unggulan Kabupaten adalah total coverage atau kesanggupan pemerintah daerah untuk menjamin seluruh masyarakat tidak hanya yang miskin, akan tetapi yang dijamin adalah mereka yang tidak tercover melalui jaminan kesehatan masyarakat ( Jamkesmas) yang dikeluarkan pemerintah pusat dan jaminan kesehatan semesta yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 93 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Adapun cara pengukuran indikator adalah sebagai berikut jumlah masyarakat yang memiliki kartu jaminan Kesehatan dibagi jumlah penduduk dikali seratus persen. Pengumpulan data dilakukan oleh Dinas Sosial yang berkoordinasi dengan Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) dan Dinas Kesehatan. Target pada akhir resntra optimis bisa tercapai, dilihat dari pencapaian dari tahun 2018 capaian target sudah melebihi target. Program ini bisa berhasil apabila ditunjang oleh anggaran yang tersedia, dan bagi masyarakat yang mampu berpartisipasi ikut dalam program ini yakni mampu mengangsuransikan kesehatan bagi diri sendiri dan seluruh keluarga mampu menjadi peserta mandiri. Untuk Anggaran Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2018 sampai dengan tahun 2019 mengalami perubahan berbanding lurus dengan jumlah pertambahan penduduk. Dari Tabel di atas terlihat Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) terintegrasi memiliki Profil Kesehatan. Sistem Kesehatan merupakan salah satu Informasi bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bahkan mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu negara. Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan pembangunan kesehatan serta pembangunan berwawasan kesehatan. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 94 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarga nya berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat enggan membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan technology seharusnya membuat masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia. Berlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharus nya bisa dijadiakan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk dapat membentuk sistem informasi kesehatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat . dengan banyak nya refrensi yang ada pada saat Ini sehingga bisa dijadikan rumusan yang tepat dan membuat sistem informasi kesehatan yang tepat guna. Dimana salah satu produk untuk menilai SIK adalah ketersediaan Profil Kesehatan di Kabupaten dan Puskesmas. Dimana data Profil Kesehatan Indikator Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Sistem Informasi Kesehatan (SIK) memiliki Profil Kesehatan adalah jumlah Puskesmas yang memiliki Profil Kesehatan. Adapun cara pengukuran indicator adalah sebagai berikut : jumlah Puskesmas yang memiliki Profil Kesehatan dibagi Jumlah Seluruh Puskesmas dikali seratus persen. Pada tabel diatas memperlihatkan bawah capain sasaran tersebut sesuai dengan target yang ada yaitu 100%. Sasaran ini masuk dalam indikator oleh karena produk Profil Kesehatan merupakan salah satu acuan untuk mengukur tingkat keberhasilan Program dan kegiatan. selain itu Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan suatu sistem pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 95 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 kepada masyarakat Perturan perundang undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor 932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan informasi kesehatan kabupaten/kota.Kebutuhan akan data dan informasi disediakan melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan, pengolahan, analisis data serta penyajian informasi. Dalam hal pengumpulan data SIK terdapat beberapa aplikasi yang harus dinput secara online yang terkait langsung dengan data SIK yaitu : - Aplikasi Komunikasi Data Berbasis Jaringan dapat diakses di www.komdat.kemkes.go.id - Aplikasi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dapat diakses di spm.depkes.go.id dengan juknis Kepmenkes berdasarkan RI Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis SPM Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota dalam hal pengumpulan data Sistim Informasi Kesehatan (SIK), petugas SIK Kabupaten berdasarkan SK Kepala Dinas membentuk Pengelola SIK Puskesmas yang juga di SK kan oleh Kepala Dinas, dimana mereka diharuskan memberikandata Bulanan ke Petugas SIK untuk di tabulasi sampai dengan akhir tahun, setelah data dikumpulkan maka diverifikasi oleh Pengelola data di Bidang apakah Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 96 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 sudah sesuai atau belum jika sudah sesuai maka data disajikan dalam bentuk data Profil Kesehatan. Berdasarkan data yang ada terdapat beberapa kekurangan yang dihadapi terkait penyelenggaran Sistim Informasi Kesehatan (SIK) yaitu: - Data masih berbasis manual dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan kecuali laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan sudah berbasis web. - Petugas Sistem Informasi kesehatan yang ada di Puskesmas dan Dinas Kesehatan - Sebagian besar memegang tugas ganda/ rangkap tugas karen masih ekurangan tenaga - Sebagian besar belum dilatih manejemn pengelolaan sistim Informai kesehatan (SIK) - Belum adanya jaringan internet di Puskesmas Melihat kekurangan tersebut, Dinas Kesehatan berupaya untuk melaksanakan antisipasi diantaranya : - Mendorong kemauan petugas dengan pembiayaan honor lewat anggaran daerah APBD - Penguatan database jaringan dengan membuat server di Dinas Kesehatan. Pada Tabel Di atas juga terlihat bahwa Berdasarkan PMK No 75 Tahun 2014 bahwa semua Puskesmas wajib teregistrasi. Hal ini dianggap penting karena meruapakan langkah awal dalam penentuan akreditas Puskesmas. Dalam hal ini akreditas Puskesmas berkaitan dengan pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh Lembaga Indpenden Penyelenggaran akreditas yang ditetapkan oleh menteri Setelah dinilai bahwa Puskesmas telah memenuhi standar Pelayanan Puskesmas yang tel;ah ditetapkan oleh menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 97 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Saat ini Di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara memiliki 15 buah Puskesmas yang terdiri atas 5 Puskesmas rawat Inap dan 10 Puskesmas Rawat jalan. Ditargetkan pada akhir tahun 2018 bahwa semua Puskesmas harus teregistrasi, dimulai dari tahun 2019 yang diharapkan 4 Puskesmas ter reakreditasi dengan harapan mendapat peningkatan nilai dari tahun sebelumnya.Di tahun 2019 terdapat 3 puskesmas yang nilai akreditas yg meningkat. Akan tetapi bukanlah langkah mudah untuk melakukan akreditas yang nilainya meningkat. Puskesmas karena ada beberapa tahapan yang harus disiapkan yaitu berkaitan dengan sertifikat tanah, IMB, dokumen pengelolaan lingkungan, surat bupati terkait kategori puskesmas, studi kelayakan psukesmas, profil puskesmas dan persyaratan lain sesuai peraturan daerah setempat dan siklus managemen puskesmas.Akan tetapi ada beberapa kendala untuk mendapatkan nilai akreditas yang maksimal diantaranya: - Masih minimnya sarana dan prasarna untuk pelayanan - Kekurangan tenaga khususnya tenaga dokter - Beberapa persyaratan yang harus dilengkapi seperti IMB, dan Amdal Akan tetapi dinas kesehatan melalui anggaran DAK Non Fisik (terkait Akreditas Puskesmas) memperoleh anggaran yang digunakan khusus untuk mengevaluasi kesiapan Puskesmas dalam menyongsong era akreditas yang dimulai dari monitoring kelayakan Puskesmas, sarana dan Prasarana, kesiapan petugas serta budget anggaran yang dimiliki. Capaian program Akreditasi Pusklesmas Tahun 2019 Di tahun 2019 yang menjadi lokus Re-Akreditasi terdiri dari puskesmas Atinggola,Kwandang,Sumalata,dan Tolinggula. Dengan hasil capaian yang diperoleh di tahun 2019 mengalami peningktan dengan rincian capaian sebagai berikut: - Puskesmas Atinggola hasil Survei Akreditasi Awal Dasar setelah dilakukan survei Re-Akreditasi tahun 2019 hasil yang diperoleh Utama Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 98 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 - - Puskesmas Kwandang hasil survei awal Utama setelah dilakukan Survei ReAkreditasi tahun 2019 hasil yang di peroleh Paripurna - Puskesmas Sumalata hasil Survei awal Madya setelah dilakukan survei ReAkreditasi tahun 2019 hasil yang diperoleh Madya, tetapi nilai yang diperoleh meningkat dari Survei Tahap Awal. - Puskesmas Tolinggula hasil Survei Awal Madya setelah dilakukan Surevei ReAkreditasi tahun 2019 hasil yang di peroleh Utama. 1. Upaya Yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan ini sehingga dapat terjadi peningkatan sebagai berikut a. Workshop Audit Internal dan Tinjauan Manajemen b. Workshop Keselamatan Pasien c. Workshop Pemahaman Standar dan Instrumen d. Pendampingan Pasca Akreditasi e. Dokumentasi Re Akreditas Pada Tabel di atas terlihat jumlah sarana dan prsarana yang terbangun dapat mencapai target.Dibandingkan dengan tahun 2018 hanya melalui anggaran Dak Reguler mendapatkan satu puskesmas yang di relokasi.akan tetapi di tahun 2019 mendapat anggaran Afirmasi terbangun 3 puskesmas yang diharapkan sesuai permenkes 75 tahun 2014.Namun ada beberapa kendala di lapangan terkait pembangunan 3 puskesmas tersebut.yaitu pembangunan puskesmas Dulukapa di akibatkan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 99 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 karena…upaya-upaya yang dilakukan akan mengadakan proses tender kembali. Dokumentasi pembangunan puskesmas Dalam penilaian PHBS ada dua macam rumah tangga, yaitu rumah tangga dengan balita dan rumah tangga tanpa balita. Untuk rumah tangga dengan balita digunakan 10 indikator, sehingga nilai tertinggi adalah 10; sedangkan untuk rumah tangga tanpa balita terdiri dari 8 indikator, sehingga niiai tertinggi delapan (8). PHBS diklasifikasikan ‘kurang’ apabila mendapatkan miai kurang dari enam 1.3.1.1 untuk rumah tangga mempunyai nilai kurang dari lima (5) untuk rumah tangga tanpa balita. Berdasarkan data Badan Litbang Kementrian kesehatan Tahun 2013, bahwa dari sejumlah populasi diperkirakan 20% s.d 30% dalam kondisi sakit, baik sakit yang ringan sampai sakit berat/komplek, dan sekitar 80% s.d 70% adalah Kegiatan Cuci Tangan (PHBS) masyarakat dalam kondisi sehat mengingat jumlah populasi penduduk yang sehat lebih banyak, dan perlu peningkatan kesehatannya agar terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan, maka dalam RPJMD 2014 – 2018 bahwa salah satu pembangunan kesehatan yakni promotif dan preventif. Oleh sebab itu dalam mewujudkan RPJMD tersebut dinas kesehatan menuangkan indikator pelayanan kesehatan lainnya yakni Rumah tangga ber PHBS. Adapun kriteria dalam indikator Rumah Tangga Ber PHBS yakni kita lebih mentitik beratkan pada perubahan perilaku masyarakat. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 100 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Dalam hal ini perilaku kesehatan yang dilakukan oleh kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan – kegaiatan kesehatan di masyarakat. Indikator sulit di capai karena masih banyak masyarakat terutama sebagai Kepala rumah tangga merokok di dalam rumah sedangkan indikator di PHBS Tidak Merokok didalam Rumah. Karena menurut penelitian menunjukka bahwa asap rokok justru lebih berbahaya bagi perokok pasif. sedangkan untuk kegiatan desa siaga aktif belum mencapai target karena kurangnya partisipasi dari masyarakat dan anggaran yang di alokasikan padaprogram tersebut tidak ada baik dari pemerintah desa maupun daerah. Dan tidak ada anggaran yang tersedia. Adapun alternatif solusi yang telah dilakukan yakni sosialisasi ke petugas puskesmas untuk melakukan survei rumah tangga dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat melalui dana BOK. Program ini dapat ditunjang keberhasilannnya apabila pemerintah desa dapat berpasrtisipasi dalam membangun desanya melalui dana desa yakni 10% untuk kegiatan UKBM dan di dukung oleh Pemerintah Daerah. Pada table diatas terlihart bahwa indicator penyakit menular dan tidak menular dilayani terdiri atas 7 indikator yaitu - Cakupan desa/kelurahan Universal child imunization (UCI) dengan capaian 92.70% Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 1.3.1.1.1 Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Imunisasi tentang program imunisasi dasar rutin pada bayi, imunisasi rutin pada anak sekolah, imunisasi TT pada WUS 1.3.1.1.2 Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program imunisasi di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 101 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 1.3.1.1.3 Pemenuhan logistik imunisasi dan pengawasan serta perbaikan mutu rantai dingin (cold chain) di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 1.3.1.1.4 Pencarian bayi dan balita yang merupakan sasaran program imunisasi yang tidak berkunjung ke Posyandu untuk diberikan imunisasi Masalah Yang Dihadapi 5) Pergantian petugas pengelola program Imunisasi di Puskesmas yang terlalu sering dilakukan 6) Peran serta dan kepedulian masyarakat akan pentingnya imunisasi kepada bayi, balita dan anak sekolah 7) Masih ada beberapa Puskesmas yang sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas 8) Masih belum optimalnya sarana rantai dingin (cold chain) di beberapa Puskesmas yang diakibatkan oleh rantai dingin (cold chain) yang digunakan tidak sesuai standar yang dipersyaratkan Pemecahan Masalah 5) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas pengelola di Puskesmas 6) Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan 7) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas 8) Mengusulkan penambahan maupun perbaikan sarana rantai dingin (cold chain). Pada table diatas terlihart bahwa indicator penyakit menular dan tidak menular dilayani terdiri atas 7 indikator yaitu Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 102 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 - Persentase demam berdarah dengue yang ditangani dengan capaian 100% Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 5) Melakukan sistem kewaspadaan dini KLB dan penanggulangan KLB DBD 6) Melaksanakan koordinasi lintas program maupun lintas sektor untuk dalam penanggulangan KLB DBD 7) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring pengendalian kasus DBD di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 8) Melaksanakan kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) maupun Pengasapan (Fooging) Masalah Yang Dihadapi 3) Pergantian petugas pengelola program DBD di Puskesmas yang terlalu sering dilakukan 4) Peran serta dan kepedulian masyarakat yang rendah khususnya dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Pemecahan Masalah 3) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas pengelola di Puskesmas 4) Mengoptimalkan peran jumantik dan mengoptimalkan peran pemberdayaan masyarakat. Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 5) Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Imunisasi tentang program imunisasi dasar rutin pada bayi, imunisasi rutin pada anak sekolah, imunisasi TT pada WUS 6) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program imunisasi di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 103 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 7) Pemenuhan logistik imunisasi dan pengawasan serta perbaikan mutu rantai dingin (cold chain) di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 8) Pencarian bayi dan balita yang merupakan sasaran program imunisasi yang tidak berkunjung ke Posyandu untuk diberikan imunisasi Masalah Yang Dihadapi 5) Pergantian petugas pengelola program Imunisasi di Puskesmas yang terlalu sering dilakukan 6) Peran serta dan kepedulian masyarakat akan pentingnya imunisasi kepada bayi, balita dan anak sekolah 7) Masih ada beberapa Puskesmas yang sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas 8) Masih belum optimalnya sarana rantai dingin (cold chain) di beberapa Puskesmas yang diakibatkan oleh rantai dingin (cold chain) yang digunakan tidak sesuai standar yang dipersyaratkan Pemecahan Masalah 5) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas pengelola di Puskesmas 6) Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk perbaikan capaian dan pelaporan 7) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas 8) Mengusulkan penambahan maupun perbaikan sarana rantai dingin (cold chain). - Angka penemuan AFP kurang dari umur 15 tahun dengan capaian 100% Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 104 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 3) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program surveylans AFP di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 4) Pengiriman sampel pemeriksaan laboratorium dari kasus – kasus AFP yang ditemukan untuk penegakan diagnosa Masalah Yang Dihadapi Belum semua Puskesmas di Kabupaten Gorontalo Utara mempunyai tenaga Epidemiologi yang merupakan tenaga surveylans di Puskesmas Pemecahan Masalah Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas terhadap tenaga pengelola Surveylans. - Persentase penemuan pneumoni balita dengan capaian 60%. Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 3) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 4) Koordinasi lintas program baik di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas dalam rangka penegakan diagnosa pnemonia balita. Masalah Yang Dihadapi 4) Kapasitas petugas pengelola program di Puskesmas 5) Pencatatan dan pelaporan dari beberapa Puskesmas yang belum akurat dan sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan di Puskesmas 6) Masih belum optimalnya koordinasi lintas program di Puskesmas dalam rangka penegakan diagnosa Pemecahan Masalah 3) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas terhadap umpan balik laporan rutin dalam rangka perbaikan capaian dan pelaporan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 105 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 4) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas - Persntase penemuan kasus baru TB + dengan capaian 89% Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan 4) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara 5) Intensifikasi pelacakan kasus (survey contact) 6) Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan TB Paru ke masyarakat Masalah Yang Dihadapi 5) Sering terjadi pergantian petugas pengelola program TB Paru di Puskesmas disamping kurangnya kapasitas petugas pengelola program di Puskesmas. 6) Pencatatan dan pelaporan dari beberapa Puskesmas yang belum akurat dan sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan di Puskesmas 7) Masih belum optimalnya koordinasi lintas program di Puskesmas dalam rangka penegakan diagnosa Pemecahan Masalah. 4) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas pengelola di Puskesmas 5) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas terhadap umpan balik laporan rutin dalam rangka perbaikan capaian dan pelaporan 6) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 106 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 DOKUMENTASI PROGRAM TBC - - Survey kontak Koordinasi dengan kepala Puskesmas Indikator Presentase Penderita Hipertensi yang di layani sesuai standard dan Preesentase Penderita Diabetes mellitus yang dilayani sesuai standar berdasarkan table di atas telah mencapai target, mencapai 100 % 1) Kendala yang di hadapi - Pergantian Petugas yang ada di Puskesmas - Ketersediaan BMHP yang belum mencukupi untuk seluruh sasaran masyarakat Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 107 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 - Sumberdaya Manusia yang masih kurang, dengan belum semuanya Puskesmas memiliki Dokter Puskesmas sehingga berpengaruh pada pendiagnosaan pasien - Belum optimalnya kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan Program 3) Upaya – upaya yang telah di lakukan - Melakukan Bimbingan Teknis ataupun peningkatan petugas pengelola program Penyakit tidak menular agar menjalankan program sesuai dengan tatalaksana program - Membangun komunikasi yang baik antara kepala puskesmas, lintas program dan lintas sektor terkait - Memonitoring langsung kegiatan yang di laksanakan oleh puskesmas di desa wilayahnya masing – masing khususnya dalam pelaksanaan Posbindu di Desa - Melaksanakan Deteksi dini factor risiko Penyakit tidak Menular di tempat – tempat institusi pemerintah, dan kesatuan – kesatuan yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara - Mengadvokasi pemerintah khususnya camat dan kepala desa untuk dapat memberdayakan masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah kesehatan sendiri - Meng Update setiap data kasus Hipertensi dan diabetes Melitus - Mengevaluasi hasil kegiatan dan capaian kegiatan Program Penyakit Tidak Menular Khususnya yang berkaitan dengan indicator Program. Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 108 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 3.1 REALISASI ANGGARAN Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait denganpencapaian target kinerja sasaran Dinas Kesehatan kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut : Realisasi keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara dari Tahun 2019 menurut kegiatan dalam DIPA adalah sebagai berikut : Tabel 3.19 Realisasi Anggaran tahun 2019 No. Program / Kegiatan Pagu Anggaran Realisasi Anggaran % Serapan 1 2 3 4 5 sasaran Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 109 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 1 1 Program Perbaikan Gizi Masyarakat, Kegiatan Penanggulangan Kurang Energi Protein (KEP), Anemia Gizi Besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), Kurang Vit. A, dan Kekurangan Zat Gizi Mikro - sasaran 2 2 46.980.000 58.22 161.548.000 152.017.700 94.10 189.829.000 134.611.250 70.91 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Program Upaya Kesehatan Masyarakat - 3 Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin Kegiatan Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin (DAK PENUGASAN) 80.700.000 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan Peningkatan pelayanan dan penanggulangan masalah kesehatan Bantuan Operasional Kesehatan (DAK Non Fisik) Bantuan Operasional Kesehatan Distribusi Obat dan E-Logistik (DAK Non Fisik) Pelayanan Kesehatan Lainnya 44.800.000 18.225.000 40.68 1.219.190.000 819.376.300 67.23 151.636.000 136.721.000 89.50 9.748.754.000 9.628.670.820 98.77 767.173.772 90.47 Dukungan Manajemen BOK dan 848.000.000 Jampersal (DAK Non Fisik) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak - Perawatan Dan Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu5 47.738.000 47.550.000 99.61 Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik) 1.720.000.000 448.419.718 26.07 sasaran 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program 4 pembangunan kesehatan Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur Kegiatan Evaluasi dan Pengembangan Standar Kesehatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi 388.040.374 381.234.222 98.25 Penyediaan Jasa Penunjang Operasional Kantor 3.987.850.000 3.892.540.049 97.61 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 110 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Pengadaan Sarana dan Prasarana Perkantoran 79.200.000 77.175.000 97.44 Evaluasi dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 53.537.000 51.348.500 99.91 5 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Kegiatan Evaluasi dan 118.080.000 94.063.000 pengembangan standar pelayanan kesehatan Kegiatan Pengembangan Dan 250.712.000 182.581.537 Pemutahiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan Kegiatan Peningkatan Kapasitas 281.855.000 281.235.666 Sumber Daya Aparatu Akreditasi Puskesmas (DAK Non 899.480.000 859.955.200 Fisik) Rapat Monitoring dan Evaluasi 43.450.000 38.800.000 Kepegawaian sasaran 4 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai 6 79.06 72.83 99.78 95.61 89.30 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya Kegiatan Pengadaan sarana dan 24.753.522.000 23.228.500.894 83.70 - prasarana puskesmas (DAK AFFIRMASI) Kegiatan Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas (DAK) Kegiatan Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas 2.793.389.000 400.000.000 2.698.812.368 399.716.000 96.61 99.93 - sasaran 5 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 7 - Kegiatan Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah 187.035.000 270.926.125 91.38 Kegiatan Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular 289.235.000 270.926.125 93.67 Kegiatan Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah 76.969.000 74.632.950 96.96 Kegiatan Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak menular dan Kesehatn Jiwa 200.000.000 169.591.833 84.78 Kegiatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (DAK Penugasan) 1.317.557.000 1.456.636.303 91.41 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 111 - Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 SASARA N6 8 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat SASARA N7 9 10 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga - Kegiatan Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat Program Pengembangan Lingkungan Sehat 1.450.200.000 1.445.671.000 99.68 - Kegiatan Pengkajian pengembangan lingkungan sehat 145.400.000 134.964.900 92.82 29.915.000 99.72 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Program Peningkatan pelayanan Kesehatan Lansia - Pelayanan pemeliharaan kesehatan - Kegiatan Peningkatan Mutu Pelayanan Farmasi komunitas Puskesmas dan RS - Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan - Peningkatan Pengawasan Keamanan Pangan dan Bahan Berbahaya 30.000.000 Program Pengembangan Obat asli indonesia - Sosialiasi, Advokasi, Pengobatan Tradisional, alternatif dan komplementer sasaran 8 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 11 Kegiatan Peningkatan Mutu 46.840.000 46.335.600 98.92 Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Kegiatan Pengadaaan Obat dan 3.318.591.000 3.180.765.775 95.85 Perbekalan Kesehatan (DAK) Kegiatan Peningkatan Surveylance dan Epidemiologi Penyakit Penyelenggaran Opersional Dinas Kesehatan serta Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan dan Terpenuhinya Kebutuhan Tenaga Medis dan Paramedis 12 Program Pengawasan Obat dan Makanan - - Kegiatan Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan Kegiatan Monitoring, evaluasi dan pelaporan Penyuluhan Keamanan Pangan Jajanan pada Anak Sekolah5 60.580.000 60.580.000 100 33.000.000 32.790.000 99.36 11.640.000 11.635.000 91.70 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 112 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 13 Program Pengembangan Obat Asli Indonesia - Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar negeri 14.740.000 13.516.000 91.70 Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, dapat diketahui dari capaian kinerja misi dan anggaran yang digunakan pada tahun 2019 sebagaimana tabel berikut : Tabel 3.29 Efektivitas Anggaran terhadap Sasaran Dinas Kesehatan Tahun 2019 No. No. 1 A 1 MISI I sasaran 1 sasaran 2 Kategori Jumlah Indikator Persentase Kontribusi Kategori Realisasi Anggaran Persentase Serapan 3 4 Meningkatkan Status Gizi dan Kualita Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat Melebihi Target 2 50.0 Sesuai Target 0 0.00 Tidak Mencapai Target 2 50.0 333.608.950 77.21 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Melebihi Target 7 87.7 Sesuai Target 0 0 Tidak Mencapai Target 1 12.5 11.865.136.610 86.10 sasaran 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan B MISI II sasaran 4 sasaran 5 evaluasi program pembangunan kesehatan Melebihi Target 1 50.00 Sesuai Target 1 50.00 Tidak Mencapai Target 0 0 5.858.940.074 96.01 Meningkatnya akses pelayanan Kesehatan Dasar dan Pencegahan Penyakit Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai Melebihi Target 1 100 Sesuai Target 0 0.00 Tidak Mencapai Target 0 0.00 23.228.500.894 83.70 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular Melebihi Target 1 10.00 Sesuai Target 9 90.00 Tidak Mencapai Target 0 0 Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara 1.872.578.815 90.43 Page 113 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 C MISI III Meningkatkan Tata Kelola Manajemen Pembangunan Kesehatan sasaran 6 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Melebihi Target 1 50.00 Sesuai Target 0 0.00 Tidak Mencapai Target 1 50.00 1.580.636.598 99.06 sasaran 7 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia Sasaran 8 Melebihi Target 0 0.00 Sesuai Target 0 Tidak Mencapai Target 1 100 Melebihi Target 1 50.00 Sesuai Target 1 50.00 Tidak Mencapai Target 0 100.00 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 29.915.000 99.72 3.345.622.375 95.98 Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan realisasi anggaran dapat diketahui tingkat Efisiensi melalui table analisis efisiensi, sebagai berikut Tabel 3.30 Analisis Efisiensi No. No. 1 A 1 MISI I sasaran 1 Sasaran Strategis % Rata Rata Capaian Kinerja 3 % Penyerapan Anggaran % Tingkat Efisensi 4 4 Meningkatkan Status Gizi dan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat 61.28 77.21 -15.93 Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat sasaran 2 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara 112.5 86.10 26.40 Page 114 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 sasaran 3 B MISI II sasaran 4 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai 300.00 83.70 216.3 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular 117.00 90.43 26.57 sasaran 6 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga 100.00 99.06 0.94 sasaran 7 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia 41 99.72 -58.72 Sasaran 8 100.00 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 95.98 4.02 sasaran 5 C Meningkatnya Koodinasi dan 200.00 96.01 103.99 keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai MISI III JUMLAH 128.97 Proses pencapaian Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sampai dengan Tahun 2019 sebagai tahun ketiga Renstra 2019- 2023, dapat diinformasikan uraian realisasi anggaran dalam kurun waktu beberapa tahun berdasarkan pagu Renstra/RPJMD, sebagai berikut: Tabel 3.24 Penyerapan Anggaran pada Setiap Sasaran Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun Anggaran 2019 - 2023 Realisasi Anggaran Tahun Pagu No. 1 A Sasaran 1 MISI I % (dari Jumlah Pagu (Rp) Indika tif) Indikatif Renstra (Rp,) 2019 (Rp) 2020 (Rp) 3 3 2021 (Rp) 2022 (Rp) 2023 (Rp) 4 Meningkatkan Status Gizi dan Kualitas Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara Page 115 4 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 yang terjangkau oleh masyarakat sasaran Meningkatnya Kualitas Gizi 1 Masyarakat sasaran Meningkatnya kualitas 2 pelayanan kesehatan ibu dan anak sasaran Meningkatnya Koodinasi dan 3 keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan B MISI II dan Prasarana Kesehatan yang Memadai sasaran Menurunnya Angka Kesakitan 5 Akibat Penyakit Menular dan tidak menular MISI III 30.466.678.5 10 333.608.950 11.865.136. 610 333.608. 950 11.865.1 36.610 77.21 38.94 7.098.840.00 5.858.940.0 0 74 5.858.94 0.074 82.53 27.733.522.0 00 23.228.500. 894 23.228.5 00.894 83.75 2.070.836.00 0 1.872.578.8 15 1.872.5 78.815 90.42 1.644.350.00 0 1.580.636.5 98 Meningkatnya akses pelayanan Kesehatan Dasar dan Pencegahan Penyakit sasaran Meningkatnya ketersediaan Sarana 4 C 432.077.000 Meningkatkan Tata Kelola Manajemen Pembangunan Kesehatan sasaran Meningkatnya perilaku hidup 6 bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 1.580.63 6.598 Page 116 96.13 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sasaran Meningkatnya Pelayanan 7 Kesehatan Lansia Sasaran 8 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan 2019 30.000.000 29.915.000 29.915. 000 99.71 3.492.991.000 3.345.622.3 75 3.345.62 2.375 95.78 JUMLAH 3.2.4 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja Evaluasi dan analisis bertujuan untuk mengeksplorasi data yang diperoleh dan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/ penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembanding-pembanding antara lain : - Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan; - Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya; - Kinerja nyata dengan target akhir renstra; Selanjutnya hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan dapat memunculkan rekomendasi atau solusi yang dapat digunakan menjadi Rencana Aksi sebagai langkah awal perencanaan perbaikan pada tahun-tahun berikutnya. Analisis pencapaiankinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Page 117 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 Tabel 3.7 Analisis Pencapaian Sasaran Meningkatkatnya Kualitas layanan Pada Masyarakat 2018 NO SASARAN STRATEGIS 2019 AKHIR RPJMD 2023 INDIKATOR KINERJA EKSISTING TARGET REALISASI CAPAIAN SKALA NILAI TARGET % Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat 1 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%) Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%) 82 85 89 104 Melebihi target 89 55.5 90 90 104 115.5 Melebihi Target 90 95.8 2 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka) 1 1 3 300 Melebihi Target 1 79.43 3 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan 100 100 100 100 Sesuai Target 100 100 Rata – Rata Capaian Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Melebihi target 205 Page 118 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BAB IV 2019 PENUTUP 4 1. SIMPULAN Beberapa keberhasilan telah dicapai oleh Dinas Kesehatan sepanjang tahun 2019 ini, antara lain : - Bidang Sekretariat, yaitu Keberhasilan Berupa : 3. Tercapainya Target tingkat kepuasan masyarakat atas layanan OPD 4. Puskesmas memiliki Profil Kesehatan - Bidang Kesmas, yaitu Keberhasilan Berupa : 3. Menurunnya kasus Gizi Buruk 4. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan terlayani - Bidang Yankes, yaitu Keberhasilan Berupa : 3. Terlayani jaminan kesehatan 4. Meningkatnya status akreditas di tiga puskesmas - Bidang P2p yaitu Keberhasilan Berupa : f. 3. Gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan 4. Pemeriksaan/ Screening penduduk beresiko HIV Namun demikian, beberapa ketidak berhasilan memang masih mewarnai capaian kinerja tahun 2019 . khususnya . Untuk angka kematian ibu pada tahun 2018 kelahiran hidup 141 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2019 Terjadi peningkatan kasus kematian menjadi 344 per 100.000 dan kasus kematian paling banyak terjadi di fasilitas rujukan (FKTL).dari 8 kasus kematian terjadi,6 di antaranya terjadi pada masa nifas dan penyebab terbanyak yakni penyakit penyerta ( CHF atau jantung) g. Untuk kematian bayi terjadi peningkatan kasus angka kematian bayi dari tahun 2018 7,5 per 1000 menjadi 8,1 per 1000 tetapi masih berada di bawah target nasional yakni 24 per 1000. Jumlah Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Page 119 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 kasus kematian terdiri dari Rata-rata kasus kematian di sebabkan sehingga perlu di perhatikan pengetahuan keluarga dalam hal pemantauan dan pengawasan pada bayi di rumah. Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Tahun 2019 adalah untuk mewujudkan akuntabilitas kinerja Pemerintah pada PemerintahanKabupaten Gorontalo Utara. Dengan demikian, pelaporan LKIP ini merupakan sarana bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima. Dilain pihak bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sebagai penerima amanah selain sebagai media pertanggungjawaban atas amanah yang diterima, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan umpan balik untuk mengetahui seberapa jauh prestasi yang berhasil diraih, sehingga dapat membantu dalam mengambil keputusan serta untuk keperluan lain dalam peningkatan kineja dimasa yang akan datang. Berdasarkan hasil pengukuran evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara menunjukan bahwa pencapaian indikator kinerja terhadap 8 sasaran, yang dicapai dengan indikator kinerja sasaran yang dilaksanakan pada tahun 2019, seluruhnya dikategorikan Berhasil, Pelaksanaan program dan kegiatan sepanjang tahun 2019 dengan hasil evaluasi yang telah dilakukan adalah sangat baik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaan kegiatan ada beberapa permasalahan yang timbul di tingkat lapangan yaitu : 1) Kekurangan tenaga Dokter Ahli sebagai penanggungjawab Pelayanan, tenaga dokter yang dimiliki hanya tenaga yang dipekerjakan Paruh Waktu sehingga tidak full di Pelayanan. Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Page 120 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 2) Masih minimnya kompetensi petugas dalam hal kualitas pelayanan baik pada masa hamil,bersalin dan nifas serta bayi baru lahir 3) Masih minim Kompetensi yang dimiliki oleh petugas khususnya Bidan dan perawat yang terlatih APN dan Kegawatdarurtan Obstetri dan Neonatal 4.2. LANGKAH KE DEPAN Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang akan dilakukan antara lain adalah : 1. Melakukan Bimbingan Teknis ataupun peningkatan petugas pengelola program Penyakit tidak menular agar menjalankan program sesuai dengan tatalaksana program 2. Membangun komunikasi yang baik antara kepala puskesmas, lintas program dan lintas sektor terkait 3. Memonitoring langsung kegiatan yang di laksanakan oleh puskesmas di desa wilayahnya masing – masing khususnya dalam pelaksanaan Posbindu di Desa 4. Melaksanakan Deteksi dini factor risiko Penyakit tidak Menular di tempat – tempat institusi pemerintah, dan kesatuan – kesatuan yang ada di wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara 5. Mengadvokasi pemerintah khususnya camat dan kepala desa untuk dapat memberdayakan masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah kesehatan sendiri 6. Meng Update setiap data kasus Hipertensi dan diabetes Melitus 7. Mengevaluasi hasil kegiatan dan capaian kegiatan Program Penyakit Tidak Menular Khususnya yang berkaitan dengan indicator Program. 8. Pelaksanaan Autosi Verbal dan Audit Kematian Ibu, Bayi dan Balita 9. Memaksimalkan tenaga bidan yang ada didesa karena berkaitan dengan pemerataan tenaga bidan Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Page 121 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 10. 2019 Komunikasi dan Koordinasi intensif dengan pengelola, Penanggung jawab yang ada di desa, Puskesmas dan Kabupaten 11. Alokasi Dana untuk Pelaksanaan Akselrasi penurunan kematian Ibu, Bayi dan Balita Kami pun menyadari bahwa program kegiatan yang telah diamanatkan sudah dilaksanakan secara paripurna selama tahun 2019, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan guna perbaikan ditahun mendatang. Kwandang, Januari 2020 PLT. KEPALA DINAS KESEHATAN KAB. GORONTALO UTARA Hi. THAMRIN I. YUSUF, S.Pd, MM NIP. 196206211984061001 Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Page 122 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019 LAMPIRAN Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Page 123