Uploaded by Ovan Sidangoli

1. Lakip Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara Tahun 2020 coba dulu

advertisement
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
dan pertolongan-NYA sehinggaLaporan Kinerja Daerah (LKIP) Dinas Kesehatan
Kabupten Gorontalo Utara Tahun 2020 telah selesai disusun.
Dalam rangka mendukung terwujudnya Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah maka Dinas Kesehatan kabupaten Gorontalo Utara
melaporkan kinerja dan menyampaikan kepada Bapak Bupati Gorontalo Utara
sebagai bahan Pertanggung jawaban dalam melaksanakan Tugas Pokok dan
Fungsi unit kerja.
Sebagai Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) yang disusun,
disadari masih terdapat banyak kekurangan, karena mengingat kondisi
pemerintahan di Kabupaten Gorontalo Utara masih dalam masa transisi,
untuk itu kritik dan saran yang sifatnya konstruktif sangat diharapkan guna
perbaikan pada penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
ditahun mendatang.
Pada
kesempatan
ini
kami
menyampaikan
terima
kasih
dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membatu
dalam penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas
Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2020.
Akhirnya semoga LKIP ini memberikan konstribusi bagi terwujudnya
kepemerintahan yang baik dan bersih (Good Governance and Clean
Government), dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014 memuat
informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan kebijakan program
dan kegiatan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi
Kabupaten Gorontalo Utara yaitu “CERIA,UNGGUL, & SEJAHTERA DI
POROS MARITM INDONESIA 2023
Demikian
atas
kerjasama
dari
berbagai
pihak
yang
terkait
dalam
penyususnan lAKIP ini kami ucapkan terima kasih.
Kwandang,
Januari 2021
Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan
Rizal Yusuf Kune,SKM
NIP.197207071993031003
Page|1
IKHTISAR EKSEKUTIF
Sejalan dengan tuntutan reformasi serta adanya perubahan paradigma dalam
kehidupan bermasyarakat yang memerlukan aplikasi manejemen stratejik yang
secara systematik dan holistic mampu mengelola perubahan dan dampak yang
terjadi dalam pelaksanaan pembangunan yang menuntut adanya penyelenggaraan
yang transparan dan akuntabel maka
pada
tahun
2019 Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Utara melaksanakan program dan kegiatan yang mengacu
pada Renstra Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2018 – 2023
serta tugas pokok dan fungsi OTK Dinas Kesehatan,
Adapun Program-program tersebut yaitu ;
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dan Peningkatan
Sarana dan PrasaranaAparatur
2. ProgramObat dan PerbekalanKesehatan
3. ProgramUpayaKesehatanMasyarakat
4. Program Pengawasan Obat dan Makanan
5.
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
6. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
7.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
8. Program Pengambangan Lingkungan Sehat
9. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
10. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
11. Program Pengadaan Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan
Prasarana Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya,
Program Pengadaan
12. Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit
Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
13. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
14. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan
15.
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.
L K I P Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Tahun 2019
Page|1
Kemudian dilaporkan juga hasil Capaian Dinas Kesehatan Kabupaten
Gorontalo Utara sesuai dengan Indikator Standar Pelayanan Minimal bidang
kesehatan di Kab/Kota, serta hasil capaian sesuai dengan indicator Kebijakan
Pemerintah Daerah bidang kesehatan di Kab/Kota Tahun 2020
Berdasarkan pengukuran kinerja terhadap sasaran dengan indikator kinerja
sasaran, dan capaian program kegiatan yang dilaksanakan seluruhnya
dikategorikan “Berhasil” walaupun tidak keseluruhan dapat dilaksanakan,
dikarenakan anggaran dana yang dialokasikan belum dapat mencakup
seluruh program dan kegiatan yang direncanakan. Sehingga Dinas
Kesehataan Kabupaten Gorontalo Utara pada Tahun 2020
L K I P Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Tahun 2019
Page|2
Kemudian dilaporkan juga hasil Capaian Dinas Kesehatan Kabupaten
Gorontalo Utara sesuai dengan Indikator Standar Pelayanan Minimal bidang
kesehatan di Kab/Kota, serta hasil capaian sesuai dengan indicator Kebijakan
Pemerintah Daerah bidang kesehatan di Kab/Kota Tahun 2020
Berdasarkan pengukuran kinerja terhadap sasaran dengan indikator kinerja
sasaran, dan capaian program kegiatan yang dilaksanakan seluruhnya dikategorikan
“Berhasil” walaupun tidak keseluruhan dapat dilaksanakan, dikarenakan anggaran
dana yang dialokasikan belum dapat mencakup seluruh program dan kegiatan yang
direncanakan. Sehingga Dinas Kesehataan Kabupaten Gorontalo Utara pada Tahun
2020 ini berhasil dalam mewujudkan Visi yang diemban Yaitu CERIA,UNGGUL,
& SEJAHTERA DI POROS MARITM INDONESIA 2023
:”
L K I P Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Tahun 2019
Page|3
DAFT AR
I SI
HalamanJudul .................................................................................................. i.
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
ikhtisar Eksekutif ............................................................................................. iv
Daftar Isi ............................................................................................................... v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum Dinas Kesehatan............................................ 1
1.2 Kedudukan .............................................................................. 12
1.3 Tugas pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi ................................. 13
1.4 Hal – Hal Strategis ..................................................................................... 38
1.5 Sistimatika Penulisan ........................................................................ 39
BAB II. PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis SKPD Sesudah Review ........................................41
2.2 Indikator Kinerja Utama (IKU) ............................................................. 54
2.3 Perjanjian Kinerja .............................................................................. 65
2.4 Strategi dan Arah Kebijakan Umum ................................................ 67
2.5 Perencanaan Anggaran 2018 ............................................................ 68
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) ..................... 73
3.2 Pengukuran, Evaluasi % Analisis Capaian Kinerja Sasaran ............ 76
3.3 Realisasi Anggaran .................................................................
118
BAB IV. PENUTUP
4.1 Simpulan.................................................................................... 130
4.2 Saran ........................................................................................ 131
LAMPIRAN
L K I P Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Tahun 2019
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
BAB
I
I.1.GAMBARAN UMUM OPD
Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 28 H ayat
(1) bahwa setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan
kesehatan serta Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyatakan
bahwa pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan berasaskan perikemanusiaan,
keseimbangan, manfaat, perlindungan, penghormatan terhadap hak dan kewajiban, keadilan,
gender dan non diskriminatif, serta norma-norma agama. Pembangunan kesehatan bertujuan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai
investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara social dan
ekonomis. Degan melahirkan pembagian kewenangan sebagai entitas baru dalam
menyeimbangkan antara penyelenggaran kesehatan yang merata ditingkat Pusat maupun
Daerah.
Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah maka sangat jelas bagaimana pembagian kewenangan antara
Pemerintah Pusat dan Daerah. Salah satu langkah strategis dalammenyelesaikan berbagai
hambatan dan tantangan yang dihadapi Pusat dan Daerah yang dikarenakanoleh adanya
paeraturan untuk mendukung pelaksanaan desentralisasi dan berbagai pedoman teknis.disisi
lain dengan adanya desentralisasi tersebut, terdapat konsekuensi dimana bahwamasingmasing daerah harus memiliki Sistem Kesehatan tersendiri.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Disamping itu pemerintah berkewajiban menyediakan pelayanan kesehatan yang
bersifat public goods artinya pelayanan yang harus tersedia dan dapat dijangkau oleh setiap
orang untuk memperoleh peluang dan mengembangkan kemampuan hidup sehat, yang pada
akhirnya kesehatan merupakan gaya hidup masyarakat Indonesia. Disamping itu pemerintah
berkewajiban memfasilitasi pengembangan pelayanan kesehatan yang bersifat private goods
yang memberikan peluang kepada masyarakat untuk memilih pelayanan kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Pemerintah bertugas mengatur, membina dan
mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat,
serta menggerakkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan dan pembiayaan
kesehatan
dengan
memperhatikan
fungsi
sosial
sehingga
pelayanan
kesehatan
berkesinambungan.
a. Gambaran Umum Potensi/Keberhasilam/Kegagalan pengelolaam
program/kegiatan di Tahun 2020.
Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu investasi untuk
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran indeks pembangunan
manusia, kesehatan adalah salah satu komponen utama selain pendidikan dan pendapatan.
Dalam undang-undang No.36 tahun 2009 tentang kesehatan dinyatakan bahwa
pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari 2 (dua) indikator
yakni : Derajat Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Masyarakat.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
2.1. Derajat KesehatanMasyarakat
Status Derajat Kesehatan Masyarakat dapat di lihat melalui beberapa indikator yakni
status Gizi (prevalensi gizi buruk dan kurang dan umur harapan hidup), fasilitas kesehatan
dan ketenagaan kesehatan, serta angka kematian (angka kematian bayi, angka kematian
balita sertaangka kematian ibu).
Tabel 2.1.1
Angka Usia Harapan Hidup, Presentase Balita Gizi Buruk dan Gizi
Kurang, Bumil KEK dan Gizi Buruk mendapat Perawatan
Kabupaten Gorontalo Utara
Tahun 2011-2020
No.
1
2
3
4
5
Uraian
Angka usia
harapan hidup
Presentase
balita gizi buruk
Persentase
Balita Gizi Kurang
Penurunan
Prev.Bumil KEK
Cakupan Balita Gizi
Buruk mendapat
Perawatan
2015
2016
2017
70.7
70.7
70.7
0.16
0.27
0.29
2018
2019
2020
70.7
70.7
70.7
0.31
0.47
0.24
0.4
1.54
1.41
1.33
1.86
11.5
14.13
12.56
16.95
18.26
16.95
13.69
100
100
100
100
100
100
Berdasarkan data yang ada, status kesehatan penduduk Kabupaten Gorontalo Utara
dalam lima tahun terakhir mengalami Fluktuasi. Angka Usia Harapan Hidup berdasarkan
Estimasi Data Statistik Nasional. Sementara itu persentase balita gizi buruk dan gizi kurang
mengalami penurunan persentase yang artinya memiliki kinerja yang baik dalam penurunan
kasus gizi buruk dan gizi kurang. Walaupun demikian, masih terdapat kasus gizi buruk
sampai dengan tahun 2020 dan 100% dirawat di Sarana pemulihan kasus Gizi. (lihat tabel
2.1.1)
Indikator selanjutnya yang menjadi ukuran derajat kesehatan masyarakat adalah
sarana dan prasarana kesehatan Untuk melihat
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
keadaan sarana dan prasarana kesehatan selam lima tahun terakhir dapat di lihat pada tabel
2.1.2.
Tabel 2.1.2
Rasio Puskesmas dan Jaringannya
Tahun 2015-2020
No
1
Uraian
Jumlah Penduduk
2 Jumlah Puskesmas
124.445
15
2016
2017
111.924 112.975
15
15
2018
114.036
15
2019
115.072
15
2020
116.139
15
a. Puskesmas Rawat Inap
5
5
5
5
5
5
b. Puskesmas RawatJalan
10
10
10
10
10
10
01:08.3
1.829
01:07.5
01:07.6
01:07.7
0.01
26
26
26
26
26
26
3.088194
3.114583
0.02
26
31
38
Ratio Puskesmas per satuan penduduk
3
2015
Jumlah Puskesmas Pembantu
Ratio Puskesmas Pembantu per satuan
penduduk
PKM /RS Yang Memiliki Kendaraan
4 Puskesmas Keliling/ Ambulance
3.021528
3.030556 3.059028
21
23
25
Dari tabel 2.1.2 terlihat bahwa seiring dengan perubahan jumlah penduduk
berbanding terbalik dengan peningkatan jumlah Puskesmas dimana tahun 2015 semula 15
dan sampai dengan tahun 2020 berjumlah 15 PKM dengan ratio 1 Puskesmas berbanding
9.934 penduduk menjadi 1 Puskesmas berbanding 7.671 Tahun 2020. Demikian halnya
dengan peningkatan jumlah Puskesmas Pembantu sebagai sarana pembantu Puskesmas di
Desa tidak mengalamai perubahan baik turun maupun naik jumlah dari 26 Tahun 2015(ratio
1:5418 per Penduduk) menjadi 26 tahun 2020 (ratio 1:4387
Penduduk).(lihat grafik 2.5)
Adapun untuk data jumlah sarana dan prasarana kesehatan serta penunjang yang
berbasis UKBM (Unit Kerja Berbasis Masyarakat) baik itu Posyandu, Poskesdes dan
Polindes dapat di lihat pada tabel 2.1.3 berikut:
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Tabel 2.1.3
Cakupan Sarana dan Prasarana Kesehatan berbasis UKBM
Kabupaten Gorontalo Utara
Tahun 2015-2020
No
1
2019
2020
112.975 114.086
115.072
116.139
36
35
42
1:3.138
1:3.169
1:3.287
0.03
219
219
219
222
224
1:568
1:568
1:515
1:520
1:518
0.19
6
6
6
6
1:20.740
1:20.740
Jumlah Penduduk
3
Jumlah Pos Kesehatan
Desa
(POSKEDES)
Ratio Pos
Kesehatan Desa per satuan
penduduk
Jumlah Posyandu
4
Ratio Posyandu per
satuan penduduk
Jumlah Polindes
2
2018
Uraian
Ratio Polindes per satuan
penduduk
2015
2016
2017
124.445
111.924
29
29
36
1:4291
1.429
219
17
1:18.829 1:19.014
1:6.769
Dalam beberapa tahun terakhir, distribusi Posyandu sebagai Unit Kesehatan yang
dikelola oleh Masyarakat sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan dasar sebanyak 224
Pos yang terbagi di 123 Desa dan 11 Kecamatan ditahun 2020. Dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan Puskesmas, ada beberapa Poskesdes yang mengalami kenaiakan ,ini
diakibatkan karena adanya bangunan poskesdes yang dibangun oleh desa secara mandiri.
Berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1529/Menkes/SK/X/2010 mengenai Pedoman Umum Pengembangan Desa Siaga Aktif,
salah satu indikator dari Standar Pelayanan Minimal sektor kesehatan adalah cakupan desa
siaga aktif dan persyaratan untuk mencapai hal tersebut adalah terdapatnya bangunan
POSKESDES di desa serta posyandu mandiri. Terkait dengan hal itu, di Kabupaten
Gorontalo Utara sampai dengan tahun 2020, jumlah desa yang sudah memiliki sarana
POSKESDES hanya sebesar 37.39 % dari
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
jumlah keseluruhan. Sedangkan target nasional adalah sebesar 80 % sehingga perlu
penambahan.
Permasalahan selanjutnya untuk sarana prasarana adalah terkait dengan sarana
Puskesmas Keliling dan Ambulance. Sampai dengan tahun 2020, sarana Puskesmas Keliling
sebanyak 38 Unit dari 15 Puskesmas, dan Ambulance Rumah Sakit sebanyak 4 Unit dan
Ambulance Mobile masyarakat miskin sebanyak 2 unit dengan total 30 unit kendaraan.
Berdasarkan analisa kebutuhan, untuk Puskesmas seharusnya memiliki sekurang-kurangnya
2 unit mobil Puskesmas Keliling yang nantinya akan di gunakan untuk program preventifpromotif serta program kuratif- rehabilitatif.
Tenaga medis dan paramedis yang merupakan ujung tombak pelaksana pelayanan
kesehatan memegang peran penting dalam capian kinerja kesehatan masyarakat. Tabel 2.1.4
menyajikan rasio tenaga medis dan paramedis yang tersedia di Kabupaten Gorontalo Utara
sampai dengan tahun 2020 dibandingkan dengan kondisi ideal.
Tabel 2.1.4
Rasio Dokter dan Rasio Tenaga Medis
Di Kabupaten Gorontalo Utara Tahun
2020
No
Uraian
Rasio Terhadap 100.000
Rasio Ideal Per 100.000
Penduduk
Penduduk*
1
Dokter Umum
14.6
40
2
Dokter Gigi
1.7
11
3
Perawat
105.9
117,5
4
Bidan
88.7
100
5
Sanitarian
23.2
40
6
Nutrisionis
22
Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, 2020
Pada tabel di atas dapat di ketahui bahwa ketersediaan tenaga kesehatan di Kabupaten
Gorontalo Utara, masih di bawah standar ideal, terutama untuk tenaga medis. Tercatat
jumlah tenaga medis (dokter dan dokter gigi PNS) di Kabupaten Gorontalo Utara sebanyak
19 orang dengan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
rasio per jumlah penduduk adalah rasio dokter idealnya adalah 40 per 100.000 penduduk.
demikian pula dengan tenaga paramedic seperti bidan, perawat serta sanitarian dimana
sampai dengan tahun 2020 untuk Kabupaten Gorontalo Utara belum memenuhi rasio ideal
per jumlah penduduk. Rendahnya ketersediaan tenaga kesehatan tentu akan mempengaruhi
kualitas kesehatan masyarakat dan lingkungan di Kabupaten Gorontalo Utara.
Upaya pemenuhan kebutuhan kesehatan masyarakat merupakan salah satu hak dasar
rakyat. Hal ini juga merupakan tujuan utama dari pembangunan bidang kesehatan,
mengingat bahwa pembangunan kesehatan merupakan suatu investasi jangka panjang dalam
mendukung peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan pembangunan ekonomi
yang kompetitif serta peningkatan kesejahteraan sosial masyarakat. Dengan demikian,
pemenuhan ketersediaan tenaga kesehatan di Kabupaten Gorontalo Utara merupakan
langkah penting yang perlu diperhatikan.
2.2. Upaya KesehatanMasyarakat
Untuk capaian Upaya kesehatan masyarakat dapat di lihat melalui indikator perilaku
hidup bersih dan sehat (PHBS) keluarga dan capaian UCI Desa (Universal Child
Immunization).Hal yang penting untuk diamati adalah tren PHBS Kabupaten Gorontalo
Utara dalam lima tahun terakhir dapat di lihat pada tabel 2.13.
Tabel 2.13
Perbandingan Capaian dan Target Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Kabupaten Gorontalo Utara
Tahun 2015-2020
Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Perilaku
Hidup
59.20%
Bersih dan Sehat
65%
11.60%
23.40%
65.42%
2020
21.84%
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara, 2020
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 7
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Seperti yang ditunjukkan oleh tabel 2.13, target perilaku hidup sehat Kabupaten
Gorontalo Utara belum berhasil dicapai. Pada tahun 2015, PHBS yang dimiliki Kabupaten
Gorontalo Utara adalah 59.20%. Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2020
yakni 21.84%. Penurunan persentase PHBS keluarga di tahun 2020 di sebabkan karena
penggunaan standar baru mengenai PHBS, dari 10 indikator PHBS keluarga yang di gunakan
apabila telah memenuhi 50% maka keluarga tersebut sudah dapat di katakan ber-PHBS,
kemudian berubah lagi dengan menggunakan indikator yang sama namun standar penilaian
mengalami perubahan, maka walaupun nilai PHBS dalam satu keluarga adalah 50% namun
apabila keluarga tersebut tidak memiliki jamban dan ada anggota keluarga yang merokok,
maka keluarga tersebut tidak masuk dalam kategori ber-PHBS.
Program Universal Child Immunization merupakan program di mana seluruh
anak usia bayi mendapat imunisasi lengkap.Untuk capaian UCI desa dapat di lihat pada tabel
2.1.4 sebagai berikut.
Tabel 2.1.4
Capaian Universal Child Immunization (UCI)
Kabupaten Gorontalo Utara
Tahun 2010-2020
UCI Desa
2015
2016
2017
2018
2019
2020
76.42%
82.10%
95.90%
92.70%
92,7%
91.9%
Dari tabel tersebut terlihat bahwa capaian UCI Desa mengalami penurunan di tahun
2020 jadi belum mencapai target yang di harapkan, dimana UCI pada tahun 2020 turun 0.8%
dari tahun sebelumnya. Capaian ini masih di bawah target nasional yakni 100%. Faktor yang
di rasakan berpengaruh terhadap capaian UCI yang belum mencapai target di antaranya
adalah
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 8
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
terkait dengan kesadaran dari Ibu yang membawa anaknya ke Posyandu masih rendah dan
adanya pandemic covid 19..
Dari berbagai permasalahan kesehatan yang telah di jelaskan di atas, maka persoalan
tersebut akan bermuara pada rendahnya kesehatan masyarakat yang di ukur melalui masih
tingginya angka kematian ibu, masih terdapatnya kasus kematian bayi/balita serta masih
terdapatnya kasus gizi buruk dan kurang. Hal tersebut dapat di lihat pada tabel 2.1.5.
Tabel 2.15
Angka Kematian Ibu, Bayi, Balita Tahun 2015-2020
No
Uraian
2015
Jlh
2016
2017
2018
Cap.
Jlh
Cap Jlh Cap. Jlh Cap.
.
2019
2020
Jlh
Capc
Jlh
Capc
1
Angka Kematian Ibu
4
189
10
476
6
275
3
141
8
345
13
566
2
Angka Kematian Bayi
33
15.5
56
27
64
29
16
7.5
19
8,1
6
2.6
3
Angka Kematian Balita
35
16.5
60
29
25
11
54
28
47
20,2
47
20.4
Untuk Angka Kematian Ibu, berdasarkan data dari Tahun 2015 sampai dengan 2020
mengalami perubahan yang mencolok yaitu peningkatan Kasus kematian ibu 566/100.000
KH. Dan lebih tinggi dari target nasional yakni 226/100.000 KH. Dan terjadi penurunan
kasus kematian bayi menjadi 2,6/1.000 KH. Hal ini di sebabkan kurang maksimalnya
pelayanan kesehatan terutama pada pelayanan kesehatan ibu dan bayi sehingga perlu adanya
peningkatan dalam hal pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang sesuai standar .
b. . Isue Strategis.
Dalam penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara
Tahun 2018-2023 digunakan metode Analisis, Strength, Weakness Opportunities, and
Threat (SWOT), yang akan Menghasilkan Analisis dan Pilihan Strategis yang merupakan
asumsi-asumsi hasil analisis dan kemudian dapat digunakan untuk menetukan Faktor
Penentu Keberhasilan dan Faktor Ancaman Kegagalan.
Permasalahan kesehatan yang dideteksi dari tiga indikator, yakni angka kematian
ibu, angka kematian bayi dan balita serta angka gizi buruk, masih menujukkan kinerja yang
belum cukup baik (lihat tabel 2.27). Kinerja kesehatan yang belum cukup baik itu
disebabkan oleh beberapa aspek penting, yakni SDM kesehatan, prasarana dan aspek
masyarakat.Diagram 4.3 menyajikan diagram problematika pembangunan kesehatan di
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Gorontalo Utara.
Sumber daya kesehatan yanag terdiri dari dokter, perawat, mantri sampai tenaga
administrasi dan tenaga penyuluh kesehatan adalah ujung tombak sukses tidaknya
pembangunan kesehatan. Dari data yang tersaji dari analisis pada bab II terdeteksi bahwa
jumlah tenaga kesehatan yang ada di Kabupaten Gorontalo Utara masih sangat kurang
dibanding jumlah standar yang seharusnya tersedia (lihat tabel 2.30).Bidan dan perawat
sebagai tenaga paramedis yang sangat dapat diandalkan jumlahnya masih di bawah dari
rasio ideal, apalagi dokter yang hanya seperempatnya. Demikian pula dengan tenaga
sanitasi yang masih kurang.
Dari aspek sarana kesehatan, dari segi jumlah ada yang telah tercukupi dan ada pula
yang belum, dan juga aspek jangkauan dan kualitas masih rendah. Puskesmas maupun
Puskesdes yang ada belum sesuai dengan standar yang ideal (lihat analisis A.2).Akses yang
rendah dari masyarakat sekali lagi terkait dengan sarana dan prasarana transportasi yang
belum baik. Sementara itu, Posyandu sebagai sarana kesehatan preventif dan kuratif yang
sangat dekat dengan masyarakat juga belum memiliki kinerja seperti yang seharusnya
(idealnya).
Pada sisi lain, masyarakat sebagai pelaku utama kesehatan belum memiliki
pengetahuan yang memadai mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan mencegah orang
untuk menjadi sakit. Pengetahuan yang terbatas itu ketika berhadapan dengan permasalah
penyakit, baik degeneratif maupun infeksi, tidak segera mengetahui tanda maupun cara
pencegahannya. Pada sisi lain, penyakit tersebut memiliki jangka
waktu yang relatif pendek untuk diselamatkan ketika terjadi. Itulah sebabnya angka
kematian cukup tinggi, padahal ini dapat dicegah jika pengetahuan masyarakat, terutama
ibu, lebih baik. Pengetahuan yang kurang memang menjadi lingkaran setan ketika
disebabkan oleh kondisi kemiskinan yang dialami.
1.1
KEDUDUKAN
Tekad untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan tersebut dipertegas dengan
pelaksanaan
Visi
Pemerintah
Kabupaten
Gorontalo
Utara
2018-2023
yakni
“Ceria,Unggul,dan Sejahtera di poros Maritim Indonesia 2023”, Sebagaimana tertuang
dalam dokumen RPJMD Kabupaten Gorontalo Utara Tahun 2018-2023. Visi ini menjadi
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 10
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
bingkai utama atau frame strategis seluruh stakeholder dalam akselerasi pembangunan di
Gorontalo Utara 5 tahun ke depan sebagai amanah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Serta diatur dalam peraturan perundang-undangan kesehatan antara lain :
(a)
Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman
Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten Sehat,
(b)
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Menkes/ SK/XI/2019
tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
2
Tugas Pokok dan Fungsi
Dinas Kesehatan
Kewewnangan di Bidang
Kabupaten Gorontalo Utara
Mempunyai Tugas Pokok Melaksanakan
Kesehatan,Perumusan Kebijakan Teknis,Pengelola Unit Pelaksana Teknis
Daerah,Pengelola Urusan Ketatausahaan,Pembinaan,Teknis Operasional,Pembinaan Staf,Pemberian
pelayanan umum serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Dinas Kesehatan dipimpin oleh Kepala Dinas, yang
dalam pelaksanaan tugasnya dibantu oleh :
,
1. Sekretaris membawahkan :
a)
Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
b)
Sub Bagian Perencanaan Dan Keuangan
2. Kepala Bidang Kesmas, membawahkan :
a)
Seksi Kesehatan KIA Dan Gizi
b)
Seksi Kesehatan Lingkungan
c)
Seksi Promosi Kesehatan
d)
3. Kepala Bidang P2P,membawahkan:
a)
Seksi Survelens dan Imunisasi
b)
Seksi P2PM
c)
Seksi P2PTM Dan Kesehatan Jiwa
4. Kepala Bidang Yankes, membawahkan;
a)
Seksi Pelayanan Keshatan Dasar
b)
Seksi Kefarmasian,Alkes Dan
c)
Seksi SDM Kesehatan
d. Kelompok Jabatan Fungsional
a) Puskesmas
b) Instalasi Farmasi
c) Unit Transfusi Darah
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 12
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
1.3 PERAN STRATEGIS DINAS KESEHATAN
Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara memiliki sumber daya manusia yang
bekerja baik di Instansi Dinas Kesehatan maupun UPTD Dinas yaitu Puskesmas sebanyak
15 buah Puskesmas. Adapun jumlah sumber daya manusia kesehatan terdiri atas :
I.4.1 SDM yang ada di Lingkup SKPD
a. Jumlah Pegawai Berdasarkan Urutan Jabatan Struktural
Tabel 1.1
Jumlah Pegawai Negeri Sipil Dinas Kesehatan Kabupaten
Gorontalo Utara
Menurut Urutan Jabatan Struktural Tahun 2020
NO
SKPD
GOLONGAN
III
II
269
103
IV
10
1
Sumber : Bag. Kepegawaian Dinas Kesehatan
0
1
DINAS KESEHATAN
JMLH
I
-
382
b. Jumlah PNS dan CPNS Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan.
Tabel 1.2
Jumlah PNS Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Utara
Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Tahun 2020
NO
1
Nama
Kerja
Pendidikan
Unit
SD
SLTP
SLTA
DI
DII
DIII
DIV
Dinas
Kesehatan
0
0
7
6
0
239
6
JUMLAH
0
0
7
6
0
239
6
Jumlah
Pegawai
S1
S2
S3
118
6
0
0
382
118
6
0
0
382
Ket
JLH
Sumber : Bag. Kepegawaian Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
c. Jumlah Pegawai Honor Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan.
Tabel 1.3
Jumlah PTT Dinas Kesehatan Kabupaten
Gorontalo Utara
Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan Tahun 2020
NO
1
Jenis
Kelamin
Pendidikan
Nama
Unit Kerja
SD
SLTP
SLTA
DI
Dinas
Kesehatan
2
5
56
JUMLAH
2
5
56
DII
DIII
S1
5
150
5
150
S2
S3
Jumlah
Pegawai
JML
L
P
106
349
80
229
309
106
349
80
229
309
Ket
Sumber : Bag. Kepegawaian Dinas Kesehatan
I.4.2 Sarana dan Prasarana Yang Mendukung
Adapun sarana dan prasarana yang mendukung pelaksanaan perkantoran yang
ada di Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara adalah sebagai berikut :
1. Puskesmas
-
Puskesmas Rawat Inap
: 15 Buah
-
Puskesmas Rawat Jalan
: 5 Buah
: 10 Buah
2. Puskesmas Pembantu
: 26 Buah
3. Poskesdes
: 35 Buah
4. Posyandu
: 219 Buah
5. Rumah Sakit Bergerak
:
6. TFC (Pusat Pemulihan Gizi Buruk) :
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
1 Buah
1 Buah
Page 14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
7. Instalasi Farmasi Kesehatan
:
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
1 Buah
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
1.4LANDASAN HUKUM
LAKIP Dinas Kesehatan ini disusun berdasarkan beberapa landasan hukum sebagai berikut :
1.Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih, Bebas
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
2.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah;
3.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah;
4.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
5.
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
6.
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1202/Menkes/SK/VII/2003 tentang Indikator
Indonesia Sehat 2010 dan Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat dan Kabupaten Sehat,
8.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Menkes/ SK/XI/2019 tentang
Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
1.5 Sistematika Penyusunan
Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Dinas Kesehatan Tahun 2020 adalah :
BAB I
PENDAHULUAN
Meliputi Gambaran Umum, Tugas dan Fungsi, Isu Strategis yang dihadapi SKPD, Dasar
Hukum dan Sistematika.
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Meliputi Perencanaan Strategis sebelum dan setelah reviu, IKU dan Perjanjian Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Meliputi Capaian IKU, Pengukuran, Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja serta Akuntabilitas
Keuangan
BAB IV PENUTUP
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
RENCANA STRATEGIS
a).
Visi
Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Pembangunan merupakan bagian yang akan
diwujudkan dalam pemerintahan Bupati dan Wakil Bupati terpilih selama 5 (lima) tahun.
Visi Misi dalam konteks ini adalah perwujudan Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati periode
2018-2023. Tujuan merupakan penjabaran serta implementas dari pernyataan Misi dan
hasil akhir yang akan dicapai dalam waktu kepemimpinan Bupati bersama Wakil Bupati.
Sedangkan sasaran adalah penjabaran dari tujuan yang akan dicapai oleh pemerintah dalam
jangka waktu tertentu. Sasaran ditetapkan dengan maksud agar dalam proses kegiatan
untuk mencapai tujuan dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
Gambar 2.1
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Penjabaran dari Visi tersebut adalah :
Ceria: Secara Bahasa, CERIA bermakna : Bersih, berseri – seri (air muka/wajah), cerah,
dan bersinar. Keceriaan adalah pertanda gembira dan bahagia. (Kamus Besar Bahasa
Indonesia) Secara khusus, CERIA adalah akronim atau gabungan makna : Cerdas,
Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah.
Unggul : Lebih baik, lebih tinggi, lebih maju, menang. Keunggulan adalah keadaan yang
(lebih) unggul, keutamaan, kecakapan, kebaikan, kekuatan dll. Yang lebih dari pada yang
lain.
Sejahtera : Aman sentosa dan makmur, Selamat, terlepas dari segala macam gangguan
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk
berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan
material yang layak, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, memilki hubungan yang serasi,
selaras, dan seimbang agar anggota dan antara keluarga dengan masyarakat dan lingungan
(UU Nomor 10 tahun 2012).
Poros Maritim Utara : Poros Maritim (PM) merupakan sebuah gagasan dan
kebijakan strategis peerintah pusat saat untuk menjamin konektifitas antar pulau,
pengembangan industri perkapalan dan perikanan, perbaikan transportasi laut serta focus
pada keamanan maritim. Gorontalo Utara secara geo-positioning di Zona-PM utara
Indonesia.
b). Misi
Berdasarkan Visi pembangunan Kabupaten Gorontalo Utara 2018-2023, maka
ditetapkan Misi pembangunan Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2018-2023 sebaga bentuk
upaya
untuk
mewujudkan
Visi
pembangunan.
Misi
disusun
dalam
rangka
mengimplementasikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan Visi
yang telah tertuang dalam RPJMD Kabupaten Gorontalo Utara tahun 2018-2023. Rumusan
Misi merupakan gambaran Visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya yang harus
dilakukan sekaligus memberikan arah batasan proses pencapaian tujuan oleh karena itu untuk
mewujudkan Visi maka diuraikan Misi pembangunan Daerah sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
1. Misi Pertama : Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif,
Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat;
Misi ini dimaksudkan untuk membangun sumberdaya manusia berkualitas dan berdaya
saing dalam
rangka
meningkatkan
produktifitas dan
integritas aparatur dalam
mewujudkan tata kelola pemerintahan yang akuntabel dan transparan sehingga menjadikan
aparatur atau birokrasi yang (CERIA) Cerdas, Empatik, Ramah, Inovativ, dan Amanah.
Penataan kembali kelembagaan pemerintahan Desa yang mampu bekerja secara efektif dan
berintegritas untuk mewujudkan masyarakat desa yang sejahtera, sehingga diharapkan
dapat mendukung pembangunan Kabupaten Gorontalo Utara yang dimulai dari
pembangunan perdesaan.
2. Misi Kedua : Mengembangkan keunggulan positioning Gorontalo Utara di antara
dua provinsi (Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah) serta perairan dunia, menjadi
modal utama kemajuan dan kesejahteraan yang berkeadilan;
Misi ini bertujuan untuk memperbaiki pengelolaan potensi-potensi daerah serta
menjaga keseimbangan pemanfaatan, keberlanjutan, dan kegunaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, dan daya dukung dalam pemanfaatan
dengan tetap mempertahankan keseimbangan aspek pemanfaatan sumber daya alam
sebagai modal pertumbuhan ekonomi dengan system pembangunan yang berkelanjutan
dalam rangka menjamin ketahanan ekonomi wilayah serta dapat menciptakan iklim investasi
yang kondusif.
3. Misi Ketiga : Mempercepat kesejahteraan rakyat Gorontalo Utara dengan
membangun infrastruktur/program strategis kesejahteraan;
Misi ini dimaksudkan untuk meningkatkan kesempatan kerja, kewirausahaan yang
kreatif dan produktif melalui potensi – potensi sumber daya alam yang memadai,
berkualitas dan berkelanjutan, mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat melalui
layanan dasar berupa layanan Kesehatan dan Pendidikan serta terciptanya rasa keadilan
dengan mempercepat pembangunan infrastruktur yang handal dan terintegrasi yang
mampu menyelesaika masalah Daerah serta bisa mendukung adanya peningkatan terhadap
sumber pendapatan daerah dalam rangka percepatan pembangunan di Kabupaten
GorontaloUtara.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
4. Misi Keempat : Meningkatkan kualitas lingkungan, keseimbangan gender dan ramah
anak;
Misi ini dimaskudkan untuk mewujudkan rasa aman dengan menciptakan kesadaran
masayrakat terhadap lingkungan serta memperhatikan peningkatan rasa aman bagi
perempuan dan anak. Prinsip pembangunan yang berkelanjutan menjadi dasar utama
perbaikan kualitas lingkungan sehingga bisa berpengaruh terhadap adanya keseimbangan
antara proses pembangunan dengan kelestarian lingkungan hidup yang mendukung
kualitas kehidupan, kenyamanan serta pemanfaatan bergabagai potensi sumberdaya alam.
Selanjutnya dalam menumbuhkan kemandirian masyarakat melalui pemberdayaan
keluarga maka keseimbangan gender perlu diperhatikan sebagai salah satu penopang
ekonomi keluarga. Sedangkan perlindungan terhadap hak-hak anak merupakan salah satu
tercapainya keluarga kecil bahagia sejahtera.
5. Misi Kelima : Mengembangkan kehidupan ber-agama dan ber-budaya secara
produktif, harmonis, dan berkelanjutan.
Misi Ke Lima merupakan misi yang menekankan pada perilaku kehidupan
masayrakat dan pemerintah yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan beragama.
Pembangunan
dalam
bidang keagamaan
merupakan
upaya
untuk
mewujudkan
kesejahteraan rakyat melalui peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama seta
kehidupan beragama. Disisi lain pengembangan kehidupan beragama akan meningkatkan
kerukunan hidup umat beragama yang mendukung peningkatan saling percaya dan
harmonisasi antara kelompok masyarakat. Sedangkan berbudaya ditunjukan dengan
meningkatnya kemampuan sumberdaya manusia yang memiliki harkat dan martabat yang
tinggi sebagaimana tercermin dalam kearifan local budaya masyarakat Gorontalo Utara.
Hal ini dapat diukur dengan ketersediaan sumber daya manusia berkualitas yang mampu
memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunan serta tata kelola pemerintahan
yang didukung oleh masyarakat yang tertib dan santun yang mampu mempertahankan dan
mengembangkan budaya daerah. Budaya merupakan faktor penting dalam mendukung
kegiatan pembangunan sehingga dalam pengembangan budaya bisa dilaksanakan dengan
melakukan penyesuaian-penyesuaian diperlukan untuk memastikan budaya yang secara
terus menerus relevan dengan perkembangan jaman.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi tersebut sangat ditekankan pentingnya
pelibatan masyarakat secara aktif dalam proses pembangunan. Dalam hal ini meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat menjadi hal yang harus diperhatikan oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Utara sebagai perangkat daerah yang mempunyai tugas membantu
Pemerintah Kabupaten dalam menjalankan fungsi :
a.
Perumusan dan penetapan kebijakan teknis bidang kesehatan
b.
Penyelengggaraan bidang urusan kesehatan meliputi regulasi dan kebijakan
kesehatan,bina peayanan kesehatan,bina penyehatan lingkungan dan pencegahan
penyakit,serta sumber daya manusia
c.
Pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas kesehatan meliputi regulasi dan kebijakan
kesehatan,bina penyehatan lingkungan dan pencegahan penyakit,serta sumber daya
manusia
d.
Penyelenggaraan tugas-tugas kesekretariat
e.
Pengkoordinasian dan pembinaan UPTD
Sedangkan misi kepala daerah yang dapat diimplementasikan berdasarkan tugas dan
wewenang OPD adalah :
Misi 1
Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM
Aparatur maupun SDM Masyarakat
Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara secara khusus menunjang tercapainya
misi 1 dengan sasaran sebagai berikut:
a.
Meningkatkatnya Kualitas gizi masyarakat
b.
Meningkatnya Kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
c.
Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan
evaluasi program pembangunan kesehatan
d.
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai
e.
Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular
f.
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga
g.
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia
h.
Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 22
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Tabel 2.2
Misi
Dinas Kesehatan
MISI
1. Membangun
SDM
(Cerdas,Empatik,Ramah,Inovatif,Amanah)
Aparatur maupun SDM masyarakat
baik
CERIA
SDM
C). Tujuan Dan Sasaran
Tujuan merupakan pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu-isu strategis daerah dalam permasalahan
pembangunan daerah. Esensi dari tujuan yaitu : untuk mendapatkan manfaat terbesar
dengan sumberdaya yang tersedia, membantu menciptakan kondisi yang mendorong
pertumbuhan dan kemajuan serta kunci menuju kelangsungan dan keberhasilan suatu
daerah. Sedangkan sasaran merupakan sesuatu yang akan dicapai secara nyata dalam
runusan yang lebih spesifik, terukur dalam kurun waktu yang lebih pendek melalui
pelaksanaan dari beberapa kegiatan sesuai dengan apa yang ingin diharapkan.
Perumusan tujuan dan sasaran menunjukan tingkat prioritas tertinggi dalam perencanaan
pembangunan daerah yang selanjutnya akan menjadi dasar penyusunan indikator kinerja
pembangunan daerah secara keseluruhan, dengan demikian tujuan dan sasaran
pembangunan daerah mempunyai peran penting sebagai rujukan utama dalam
perencanaan pembangunan daerah.
Sebagaimana diuraikan diatas, maka Visi dan Misi tersebut dirumuskan adalah
bentuk yang lebih terarah dan Operasional, berupa penetapan tujuan, sasaran, indikator
sasarandanProgramOrganisasi.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Tabel 2.3
Tujuan
Dinas Kesehatan
TUJUAN
1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
2. Mewujudkan Sistem Manajemen Kesehatan yang
terpadu, Terintegrasi, Akuntabilitas dan Transparan
3. Meningkatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
terjangkau oleh masyarakat
Sumber : Renstra Dinas keshatan Gorontalo utara 2018-2023
Adapun Uraian Tujuan dari visi dam misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo
Utara sebagai berikut :
S.1.T.1. Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
a. Gizi Buruk Mendapat Perawatan (%)
b. Penurunan Kasus Gizi Buruk (%)
c. Penurunan Kasus Gizi Kurang (%)
d. Prevalensi Stunting pada anak dibawah 2 Tahun (%)
S.2.T.1.
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
a. Angka Harapan Hidup (Angka)
b. Cakupan Kunjungan Bayi (%)
c. Kunjungan Ibu hamil K4 (%)
d. Penurunan Angka Kematian Bayi (1.000 per KLH)
e. penurunan Angka Kematian Ibu (100.000 KLH)
f. Persentase Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani (%)
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
g.Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang
memiliki Kompetensi Kebidanan (%)
h. Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (%)
S.3.T.1.
Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan dan evaluasi program pembangunan kesehatan
a. Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan sistem Informasi Kesehatan
(SIK) terigtegrasi dan memiliki Profil Kesehatan (Angka)
b. Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat (Angka)
S.4.T.1.
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang
Memadai
a. Jumlah sarana kesehatan yang terbangun (Angka)
S.5.T.1.
Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak
menular
a.
Cakupan CNR kasus baru TB per 100.000 penduduk (Angka)
b. Cakupan Penderita DBD di tangani (%)
c. Persentase CDR kasus baru TB BTA+ (%)
d. Persentase Desa UCI (%)
e. Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan (%)
f. Persentase penderita Diabates Melitus mendapatkan pelayanan sesuai
standar (%)
g. Persentase Puskesmas yang melakukan Screening HIV dan IMS pada ibu
hamil (%)
h. Prevalensi Malaria (API) (%)
S.6.T.1. Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah
tangga
a.
b.
Persentase Posyandu Aktif (%)
Persentase Jumlah Desa Siaga Aktif (%)
S.7.T.1. Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia
a. Persentase Cakupan Pelayanan Lansia (%)
3. Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Dinas
Page 25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
S.8.T.1.
Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas
4.
Kesehatan
a Jumlah Stock Obat untuk memenuhi ketersediaan obat di kabupaten/
Puskesmas (Angka)
5.
b. Persentase Kesesuaian Obat dengan Pornas (%)
6.
Mengacu pada misi dan tujuan yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendakdicapai
adalah sebagai berikut :
7.
Tabel 2.4
Sasaran
Dinas Kesehatan
8.
SASARAN
Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program
pembangunan kesehatan
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana
Kesehatan yang Memadai
Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular
dan tidak menular
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan
rumah tangga
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia
Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di
Fasilitas Kesehatan
Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019-2023
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
9.
Matriks Hubungan Antara Misi dengan Tujuan
Tujuan Strategis adalah sesuatu yang akan dicapai
atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 5
(lima) tahunan. Tujuan ditetapkan dengan mengacu
kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan
pada isu-isu dan analisa stratejik. Sebagaimana visi
dan misi yang telah ditetapkan serta reviu yang telah
dilakukan,
Tabel 2.5
Matriks Hubungan Antara Misi dengan Tujuan
Dokumentasi Pengambilan Sumpah Bupati dan Wakil Bupati
Periode 2019-2023
VISI
"CERIA, UNGGUL, DAN SEJAHTERA DI POROS MARITIM INDONESIA 2023"
TUJUAN
MISI
Membangun
CERIA
SDM
(Cerdas,
Empatik,
Ramah,
Inovatif,
Amanah),
baik
SDM
maupun
I
Meningkatkan
Derajat
Kesehatan Masyarakat
Aparatur
SDM
Masyarakat
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
INDIKATOR TUJUAN
I
Gizi Buruk Mendapat Perawatan
(%)
II
Penurunan Kasus Gizi Buruk
(%)
III
IV
Penurunan Kasus Gizi Kurang
(%)
Prevalensi Stunting pada anak
dibawah 2 Tahun (%)
Page 27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
II
Meningkatnya
kualitas
pelayanan kesehatan ibu
dan anak
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Angka Harapan Hidup (Angka)
Cakupan Kunjungan Bayi (%)
Kunjungan Ibu hamil K4 (%)
Penurunan Angka Kematian
Bayi (1.000 per KLH)
penurunan Angka Kematian Ibu
(100.000 KLH)
Persentase Cakupan Komplikasi
Kebidanan yang ditangani (%)
Persentase Cakupan pertolongan
Persalinan
oleh
Tenaga
Page 50
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
XII
III
Meningkatnya
Koodinasi XIII
dan
keterpaduan
perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan dan evaluasi
program
pembangunan
XIV
kesehatan
IV
Meningkatnya ketersediaan
Sarana
dan
Prasarana
Kesehatan yang Memadai
XV
V
Menurunnya
Angka
Kesakitan Akibat Penyakit
Menular dan tidak menular
XVI
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
VI
VII
Meningkatnya
perilaku
hidup bersih dan sehat pada
tatanan rumah tangga
XXVI
Meningkatnya Pelayanan
Kesehatan Lansia
XXVIII
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
XXVII
Kesehatan
yang
memiliki
Kompetensi Kebidanan (%)
Persentase Kepesertaan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan (%)
Jumlah
Puskesmas
yang
menyelenggarakan
sistem
Informasi
Kesehatan
(SIK)
terigtegrasi dan memiliki Profil
Kesehatan (Angka)
Jumlah Puskesmas yang status
Akreditas Meningkat (Angka)
Jumlah sarana kesehatan yang
terbangun (Angka)
Cakupan CNR kasus baru TB
per 100.000 penduduk (Angka)
Cakupan Penderita DBD di
tangani (%)
Persentase CDR kasus baru TB
BTA+ (%)
Persentase Desa UCI (%)
Persentase gangguan jiwa berat
mendapat pelayanan kesehatan
(%)
Persentase gangguan jiwa berat
mendapat pelayanan kesehatan
(%)
Persentase penderita Diabates
Melitus mendapatkan pelayanan
sesuai standar (%)
Persentase penderita Hipertensi
mendapatkan pelayanan sesuai
standar (%)
Persentase Puskesmas yang
melakukan Screening HIV dan
IMS pada ibu hamil (%)
Prevalensi Malaria (API) (%)
Persentase Jumlah Desa Siaga
Aktif (%)
Persentase Posyandu Aktif (%)
Meningkatnya
Kesehatan Lansia
Pelayanan
Page 49
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
VIII
Meningkatnya ketersediaan XXIX
Obat
dan
Perbekalan
Kesehatan
di
Fasilitas XXX
Kesehatan
Sumber : Renstra Dinas Kesehatan 20192023
Jumlah Stock Obat untuk
memenuhi ketersediaan obat di
kabupaten/ Puskesmas (Angka)
Persentase Kesesuaian Obat
dengan Pornas (%)
TABEL 26
Tujuan, Sasaran dan Indikator Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Tahun 2019 s.d. 2023
10.
TUJUAN
I
Meningkatkan Derajat
Kesehatan Masyarakat
SASARAN
Meningkatnya Kualitas
Gizi Masyarakat
INDIKATOR KINERJA
I
Gizi Buruk Mendapat Perawatan
(%)
II
Penurunan Kasus Gizi Buruk
(%)
III
IV
Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan ibu
dan anak
V
VI
VII
VIII
IX
X
XI
XII
II
Mewujudkan
Sistem
Manajemen Kesehatan
yang
terpadu,
Terintegrasi,
dan
Akuntabilitas
Transparan
Meningkatnya
Koodinasi
dan
keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan
dan evaluasi program
pembangunan kesehatan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
XIII
XIV
Penurunan Kasus Gizi Kurang
(%)
Prevalensi Stunting pada anak
dibawah 2 Tahun (%)
Angka Harapan Hidup (Angka)
Cakupan Kunjungan Bayi (%)
Kunjungan Ibu hamil K4 (%)
Penurunan Angka Kematian
Bayi (1.000 per KLH)
penurunan Angka Kematian Ibu
(100.000 KLH)
Persentase Cakupan Komplikasi
Kebidanan yang ditangani (%)
Persentase Cakupan pertolongan
Persalinan
oleh
Tenaga
Kesehatan
yang
memiliki
Kompetensi Kebidanan (%)
Persentase Kepesertaan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan (%)
Jumlah
Puskesmas
yang
menyelenggarakan
sistem
Informasi
Kesehatan
(SIK)
terigtegrasi dan memiliki Profil
Kesehatan (Angka)
Jumlah Puskesmas yang status
Akreditas Meningkat (Angka)
Page 50
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
11.
III
IV
Meningkatkan Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan
yang terjangkau oleh
masyarakat
Meningkatkan Derajat
Kesehatan Masyarakat
Meningkatnya
ketersediaan Sarana dan
Prasarana
Kesehatan
yang Memadai
Menurunnya
Angka
Kesakitan
Akibat
Penyakit Menular dan
tidak menular
XV
Jumlah sarana kesehatan yang
terbangun (Angka)
XVI
Cakupan CNR kasus baru TB
per 100.000 penduduk (Angka)
Cakupan Penderita DBD di
tangani (%)
Persentase CDR kasus baru TB
BTA+ (%)
Persentase Desa UCI (%)
Persentase gangguan jiwa berat
mendapat pelayanan kesehatan
(%)
Persentase gangguan jiwa berat
mendapat pelayanan kesehatan
(%)
Persentase penderita Diabates
Melitus mendapatkan pelayanan
sesuai standar (%)
Persentase penderita Hipertensi
mendapatkan pelayanan sesuai
standar (%)
Persentase Puskesmas yang
melakukan Screening HIV dan
IMS pada ibu hamil (%)
Prevalensi Malaria (API) (%)
XVII
XVIII
XIX
XX
XXI
XXII
XXIII
XXIV
XXV
Meningkatnya perilaku
hidup bersih dan sehat
pada tatanan rumah
tangga
Meningkatnya
Pelayanan
Kesehatan
Lansia
XXVI
Meningkatnya
ketersediaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan di
Fasilitas Kesehatan
XXIX
XXVII
Persentase Jumlah Desa Siaga
Aktif (%)
Persentase Posyandu Aktif (%)
XXVIII
Jumlah Stock Obat untuk
memenuhi ketersediaan obat di
XXX
kabupaten/ Puskesmas (Angka)
PersentaseKesesuaian
Obat
dengan Pornas (%)
Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019-2023
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 51
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
12.
2.2
INDIKATOR UTAMA
Sasaran strategis Dinas Kesehatan merupakan penjabaran dari tujuan yang telah
ditetapkan secara lebih spesifik dan terukur, yang menggambarkan sesuatu yang
akan dihasilkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Sasaran strategis dan Indikator
Kinerja Utama Tahun 2020 sebagai berikut :
TABEL 2.7
SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2020
SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak
I
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
Angka Kematian Ibu
SUMBER DATA
Bidang Kesmas
II
Penurunan gizi buruk
Bidang Kesmas
III
Prevelansi Stunting
Bidang Kesmas
Meningkatnya Kualitas Gizi
Masyarakat
Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara 2019-2023
Indikator Kinerja Utama (IKU) atau Key performance indicators instansi pemerintah
daerah dapat diartikan sebagai ukuran atau Indikator yang akan memberikan
informasi sejauh mana tingkat keberhasilan dalam mewujudkan sasaran strategis
yang telah ditetapkan. Penyusunan IKU di lingkungan instansi pemerintah pada
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 52
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
dasarnya terintegrasi dengan berbagai dokumen dalam Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 53
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
(SAKIP), yang meliputi dokumen Rencana Stratejik, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan
Kinerja, Pengukuran Kinerja dan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah. Dalam SAKIP indikator kinerja merupakan salah satu sub sistem yang tidak
terpisah dalam rangka meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah.
Dalam konsideran Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja
Utama di lingkungan Instansi Pemerintah, perlu ditetapkan Indikator Kinerja Utama
(key performance indicator) dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta
untuk lebih meningkatkan akuntabilitas kinerjanya.secara formal untuk tujuan dan
sasaran strategis untuk masing-masing tingkatan (level) secara berjenjang. Indikator
Kinerja Utama (IKU) instansi pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi
meliputi indicator kinerja keluaran (output) dan hasil (outcome). (format penusunan
IKU selanjutnya dapat dilihat dalam Kepmenpan ini). Dalam proses perencanaan setiap
tahun anggaran setiap pimpinan unit kerja/organisasi selanjutnya menetapkan IKU
dalam sebuah perjanjian kinerja sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Integrasi Sistem Perencanaan,
Keuangan,Akuntansi dan Akuntabilitas Kinerja.
Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan instansi pemerintah bertujuan :
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam
menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik,
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran
strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan
akuntabilitas kinerja.
Pada penyampaian Visi – misi Bupati dan wakil bupati terpilih periode 2018-2023,
Dinas Kesehatan termasuk dalam Dinas yang mendapatkan penjabaran tugas dan fungsi
dalam mewujudkan 127 Janji Politk. Pelayanan Bebas Pungutan Bagi KK miskin dan
pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil dan anak-anak,Pembentukan pokja
Gerakan Keluarga CERIA dan lingkungan sehat,Sinergitas Tenaga medis dan dukun
kampung,Pelayanan dan kesejahteraan tenaga medis ,Pembangunan Rintisan RS pratam
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 54
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
di Tolinggula dan peningkatan kuantitas dan kualitas puskesmas adalah target yang
harus dikerjakan pada dinas Kesehatan pada Tahun renstra 2018-2023
Tabel 2.8
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan
Kab. Gorontalo Utara
Tujuan
Sasaran
Indikator Kinerja
No.
Utama
(1)
(2)
1
Meningkatkan
Derajat
Kesehatan
Masyarakat
2
(3)
(4)
Meningkatnya Angka Kematian Ibu
(%)
kualitas
pelayanan
kesehatan ibu
dan anak
Meningkatnya
kualitas gizi
masyarakat
Formulasi
(5)
Jumlah Kematian x100.000
Lahir Hidup
Penurunan gizi buruk
Jumlah Balita Gizi Buruk
Jumlah Balita
x100
Meningkatnya
kualitas gizi
masyarakat
3
Prevalensi Stunting
pada anak dibawah 2
Tahun (%)
Jumlah Kasus Pendek+sangat
pendek x100
Jumlah Balita yang di ukur
Sumber : Renstra Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
2019-2023
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Gambar 1
Dokumentasi Indikator Kinerja Utama (IKU)
2.3
PERJANJIAN KINERJA 2020
13.
Perjanjian Kinerja sebagai tekad dan janji dari perencana kinerja tahunan sangat penting
dilakukan oleh pimpinan instansi di lingkungan karena merupakan wahana proses
tentang memberikan perspektif mengenai apa yang diinginkan untuk dihasilkan.
Perencanaan kinerja yang dilakukan oleh instansi akan dapat berguna untuk menyusun
prioritas kegiatan yang dibiayai dari sumber dana yang terbatas. Dengan
perencanaan kinerja tersebut diharapkan fokus dalam mengarahkan dan mengelola
program atau kegiatan instansi akan lebih baik, sehingga diharapkan tidak ada
kegiatan instansi yang tidak terarah. Penyusunan Perjanjian Kinerja Dinas Kesehatan
Tahun 2019 mengacu pada dokumen Renstra Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten
Gorontalo Utara Tahun 20182023, dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2019, dokumen Rencana Kerja
(Renja) Tahun 2019, dan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Tahun 2019 dan
Perubahannya. OPD Dinas Kesehatan telah menyusun Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun
2019 dengan uraian sebagai
berikut:
Gambar. 2
Dokumentasi Penetapan Kinerja & Perjanjian Kinerja
Tahun 2020
Tabel 2.9
Perjanjian Kinerja Tahun 2019
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
14.
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Satuan
Target
Program
Anggaran
%
5
1
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
100
2
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
9.963.407.000
Tujuan 1. Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
1
Meningkatnya Kualitas
Gizi Masyarakat
2
Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan
ibu dan anak
3
4
5
6
7
8
1
2
Prevalensi Gizi Kurang
()
Peningkatan
manajemen
pembiayaan jaminan
kesehatan ()
%
862.718.000
3
Kunjungan Ibu hamil
K4 ()
%
100
3
Program peningkatan
keselamatan ibu melahirkan dan
anak
1.315.429.290
Meningkatnya
Koodinasi dan
keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan,
pembinaan dan evaluasi
program pembangunan
kesehatan
4
Presentase cakupan
layanan administrasi
perkantoran yang
berkualitas ()
%
100
4
Program Pelayanan
Administrasi, Sarana Prasarana
dan SDM Aparatur
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
5.193.179.790
Meningkatnya
ketersediaan Sarana
dan Prasarana
Kesehatan yang
Memadai
Menurunnya Angka
Kesakitan Akibat
Penyakit Menular dan
tidak menular
Meningkatnya perilaku
hidup bersih dan sehat
pada tatanan rumah
tangga
5
Meningkatnya
Pelayanan Kesehatan
Lansia
Meningkatnya
ketersediaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
di Fasilitas Kesehatan
Jumlah kegiatan
penyaluran bantuan
sosial dan hibah kepada
masyarakat dan tempattempat ibadah ()
Cakupan Penemuan
Pneumoni ()
Cakupan RT ber PHBS
()
Terciptanya
pemahaman masyarakat
tentang lingkungan
yang berpengaruh
terhadap kesehatan ()
Persentase Cakupan
Pelayanan Lansia ()
Kegiatan Pelaksanaan
penggunaan obat
rasional ()
Peningkatan
Pengetahuan dan
Kesadaran Masyarakat
tentang pentingnya
memilih obat, kosmetik
dan makanan ()
Meningkatnya kualitas
pelayanan pengobatan
tradisional sesuai
standar kesehatan ()
5
pkm
%
1
6
Program pengadaan, peningkatan
dan perbaikan sarana dan
prasarana puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya
65
7
Program Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
40
8
1
9
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
100
10
Program Peningkatan pelayanan
Kesehatan Lansia
2
11
Program Obat dan Perbekalan
Kesehatan
70
12
5.193.179.790
33.884.073.650
3.374.381.577
998.800.000
313.664.472
22.000.000
3.903.052.000
105.220.000
Program Pengawasan Obat dan
Makanan
2
13
Program Pengembangan Obat
Asli Indonesia
374.637.000
J u m l a h 62.163.435.779
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
15.
Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2019 telah menyusun dokumen
Perjanjian Kinerja yang memuat indikator kinerja serta program ataupun kegiatan
sesuai dengan sasaran strategis dalam dokumen Rencana Strategis tahun 2018 –
2023. Adapun sasaran strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara tahun
2020
adalah sebagai berikut :
1.Meningkatkan Derajat kesehatan masyarakat, Program dan kegiatan yang
mendukung sasaran strategis tersebut adalah :
a. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1) Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
2) Penanggulangan kurang Energi Protein (KEP),Anemia Gizi Besi,Gangguan
akibat kurang Yodium (GAKY),Kurang vitamin A,dan Kekurangan Zat Gizi Mikro
lainnya
3) Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin (DAK PENUGASAN)
b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1) Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
2) Bantuan Operasional Kesehatan (Dak Non Fisik)
3) Bantuan Operasional Kesehatan Distribusi Obat dan E-logistik (Dak Non Fisik)
4) Pelayanan Kesehatan Lainnya
5) Dukungan Manajemen BOK dan Jampersal (Dak Non Fisik)
c.Progam Peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
1) Perawatan Dan Pertolongan persalinan bagi ibu dari keluarga kurang mampu
2) Jaminan Persalinan (DAK Non Fisik)
2. Mewujudkan Sistem Manajemen Kesehatan yang terpadu, Terintegrasi,
Akuntabilitas dan Transparan
a.Progam Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1) Evaluasi dan pengembangan standar pelayanan kesehatan
2) Pengembangan Dan Pemutahiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan
3) Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4) Akreditas Puskesmas (DAK Non Fisik)
5) Rapat Monitoring dan Evaluasi Kepegawaian
3. Meningkatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat
a.Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana
puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
1) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas (DAK AFFIRMASI)
2) Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas (DAK)
3) Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
4. Meningkatkan Derajat Kesehatan masyarakat
a. Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
1) Pelayanan vaksinasi bagi balita dan anak sekolah
2) Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
3) Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
4) Pelayanan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak menular dan
Kesehatan Jiwa
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 57
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
16.
5) Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (DAK Penugasan)
b. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
1) Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
c. Program Pengembangan Lingkungan
Sehat
1) Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
d. Program Peningkatan pelayanan Kesehatan Lansia
1) Pelayanan pemeliharaan kesehatan
e. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
1) Peningkatan Mutu Penggunaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
2) Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK)
f. Program Pengawasan Obat dan Makanan
1) Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
2) Monitoring, evaluasi dan pelaporan
3) Penyuluhan Keamanan Pangan Jajanan pada Anak
Sekolah g. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
1) Peningkatan promosi obat bahan alam indonesia di dalam dan di luar negeri
17.
2.4
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN UMUM OPD
Dalam mencapai tujuan dan sasaran secara lebih efektif dan efisien, maka Dinas
Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara menempuh Strategi dan Arah Kebijakan dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia. Strategi dan Arah Kebijakan yang
dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut adalah
sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 58
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
18.
Gambar 2.9
Hubungan Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Arah Kebijakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara 2018 - 2023
Tujuan 1:
Meningkatkan
Masyarakat
Derajat
Tujuan 2:
Mewujudkan Sistem Manajemen
Kesehatan yang
terpadu, Terintegrasi, Akuntabilitas
dan Transparan
Kesehatan
Saaran 2:
Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan
perencanaan,
Sasaran 1:
Meningkatnya Kualitas Gizi
Masyarakat
- Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program
pembangunan kesehatan
19.
Strategi #1
Pwningkatan Kualitas Gizi Masyarakat
Peningkatan kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak
Strategi #2
Peningkatan Koodinasi dan keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program
pembangunan kesehatan
Tujuan 3:
Meningkatkan Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang
terjangkau oleh masyarakat
Tujuan 4:
Meningkatkan
Kesehatan Masyarakat
Derajat
20.
21.
Sas aran 4:
Sasaran 4 :
Sasaran 3:
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana
Kesehatan
22. yang Memadai
Strategi #3
Peningkatan daya saing industri kecil
serta penguatan sentra dan klaster sebagai
modal menembus pasar global
-
Menurunnya Angka Kesakitan Akibat P enyakit Menular dan tidak menular
Menurunnya
Akibat
dan
sehat pada Angka
tatananKesakitan
rumah
tangga Penyakit
Menular dan tidak menular
nyaahptaenriglagkau hidup bersih dan
tM
ateannin
ag
nkrautm
sehat
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia
Meningkatnya ketersediaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
-
Meningkatnya perilaku hidup bersih
Strategi #4
Penurunan Angka Kesakitan Akibat Penyakit
23.
Menular dan tidak menular
Peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat
pada tatanan rumah tangga
Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
Peningkatan ketersediaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
2.5
PERENCANAAN ANGGARAN 2020
Tabel 2.10
Pagu Anggaran dan Jumlah Program per Sasaran Tahun
2020
No
Program Yang terkait
langsung dengan sasaran
Sasaran
SASARAN 1
Meningkatnya Kualitas Gizi
1
Masyarakat
1
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
SASARAN 2
Meningkatnya kualitas
2
pelayanan kesehatan ibu dan
anak
2
Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
SASARAN 3
Meningkatnya Koodinasi dan
3
keterpaduan perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan dan
evaluasi program pembangunan
kesehatan
SASARAN 4
Meningkatnya ketersediaan
4
Sarana dan Prasarana
Kesehatan yang Memadai
SASARAN
5
5
Menurunnya Angka Kesakitan
Akibat Penyakit Menular dan
tidak menular
SASARAN
6
6
Meningkatnya perilaku hidup
bersih dan sehat pada tatanan
rumah tangga
862.718.000
9.963.407.000
3
Program peningkatan
keselamatan ibu
melahirkan dan anak
1.315.429.290
4
Program Pelayanan
Administrasi, Sarana
Prasarana dan SDM
Aparatur
Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
5.193.179.790
5
1.940.093.000
6
Program pengadaan,
peningkatan dan perbaikan
sarana dan prasarana
puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya
33.884.073.650
7
Program Pencegahan dan
penanggulangan penyakit
menular
3.374.381.577
8
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
Program Pengembangan
998.800.000
9
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Anggaran
313.664.472
Page 60
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Lingkungan Sehat
SASARAN
7
7
Meningkatnya Pelayanan
Kesehatan Lansia
SASARAN
8
8
Meningkatnya ketersediaan
Obat dan Perbekalan Kesehatan
di Fasilitas Kesehatan
10 Program Peningkatan
pelayanan Kesehatan
Lansia
11 Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
12 Program Pengawasan Obat
dan Makanan
13 Program Pengembangan
Obat Asli Indonesia
JUMLAH
22.000.000
3.903.052.000
374.637.000
18.000.000
62.163.435.779
Sumber.Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 61
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
TAS KINERJA
AKUNTABILI
3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama 2020
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa
pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik, fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang direncanakan.
Manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan,
dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk
mencapai rumusan perubahan pada level keluaran (output), hasil (outcome), maupun
dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good Governance dimana salah satu
pilarnya yaitu akuntabilitas, dan akan menunjukan sejauhmana sebuah instansi pemerintah
telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa
dirasakan hasilnya oleh masyarakat.
Sebagai bagian dari komitmen Dinas Kesehatan Gorontalo Utara untuk membangun
akuntabilitas kinerja ini salah satunya yaitu dengan melakukan rapat – rapat sosialisasi yang
dapat secara langsung bersentuhan dengan masyarakat.Dalam hal ini Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ( LKIP ) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran.
Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Skala Nilai Peringkat Kinerja
NO
CAPAIAN
KINERJA
INTERPRETASI
1
>100 %
Melebihi Target
2
=100%
Sesuai Target
3
<100 %
Tidak mencapai Target
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 62
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan
visi instansi pemerintah. Pengukuran target kinerja dari sasaran starategis yang telah
ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi
kinerja.
Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kabupaten
Gorontalo Utara juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan
reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Reviu terhadap Indikator Kinerja Utama
merupakan upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki tingkat kesesuaian antara indikator
sasaran dengan sasaran, sasaran dengan tujuan, tujuan dengan misi, misi dengan visi, dan
antara visi dengan tupoksi OPD. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melakukan langkah
sinkronisasi agar menjamin tercapainya indikator kinerja adalah cerminan tercapainya Tugas
pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara.
Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun
2019 ditetapkan 2 sasaran dengan 4 indikator kinerja utama dengan rincian sebagai berikut
:
Misi 1
Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik
SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat
: Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
Sasaran 1
Indikator Sasaran
Sasaran 2
Indikator Sasaran
Sasaran 3
Indikator Sasaran
: -Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%)
-Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(%)
: Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan
kesehatan
: - Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat
(Angka)
: Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan
tidak menular
: Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan
kesehatan (%)
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 63
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Sementara jika dilihat dalam kerangka per tahun, perbandingan antara rencana dan realisasi
indikator kinerja utama untuk seluruh sasaran adalah sebagai berikut :
Pengukuran Indikator Kinerja Utama Tahun 2020 Dibandingkan Target Akhir
Renstra 2023
No.
(1)
1
Indikator Kinerja
Utama
Satuan
Target
Realisasi
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
23.62
112,0
0
23.62
0.32
<3.6
0.32
137.2
28
72.85
(2)
Angka Kematian Ibu
KLH
2
3
4
133.7
5
Presentase balita gizi
buruk
Angka
Balita
Renstra Akhir (2023)
Capaian
Target
(%)
Capaian
(%)
566
Keterangan
(9)
38Kasus/1
%
<3.6
KLH
28
1.703balita
kematian
Prevalensi Stunting pada
anak dibawah 2
Tahun (%)
20.4
%
< 24
327/3719 8.79
<24
8.79
Rata-rata Capaian IKU
Dari Tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa untuk sejumlah target IKU Dinas
Kesehatan Kab. Gorontalo Utara yang tingkat capaiannya melebihi target sebanyak indikator,
, dan sesuai target sebanyak 1 indikator.
Dari hasil capaian IKU, maka dapat dinyatakan bahwa Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 76
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka mendorong visi dan
misi organisasi.
3.2 Pengukuran, Evaluasi, dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
3.2.1 Pengukuran Kinerja
Jumlah sasaran strategis Dinas Kesehatan adalah 2 (dua) Sasaran Strategis dengan
indikator kinerja sasaran pada Renstra sejumlah 4(empat).
Tabel 3.3
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Berdasarkan PK 2020
Misi 1. Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM
Aparatur maupun SDM Masyarakat
No.
Sasaran Strategis
No.
Indikator Kinerja
Satuan
Target
1
Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan
ibu dan anak
1
Angka Kematian
Ibu
2
Presentase
balita gizi
buruk
KLH
%
%
Tahun 2023
Target
%
23.6
2
112,0
0
23.62
<3.6 38Kasus/11 0.32
<3.6
0.32
133.7
5
566
.703balita
3
Angka kematian
Balita
KLH
4
Prevalensi Stunting
pada anak dibawah
2
Tahun (%)
%
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Tahun 2020
Realisasi
28
< 24
20.4
137.2
327/3719 8.79
28
<24
Page 77
20.4
8.79
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dalam laporan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara
dapat memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target
kegiatan dari masing-masing kelompok sasaran dan dari masingmasing indikator kinerja sasaran. Pengukuran kinerja digunakan untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan program dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Adapun
pengukuran pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.5
Capaian Kinerja Sasaran
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Tahun 2020
NO
SASARAN STRATEGIS
JUMLAH INDIKATOR
RATA RATA
CAPAIAN
SKALA NILAI
MISI 1
A.
Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur
maupun SDM Masyarakat
Angka Kematian Ibu
1
2
Meningkatnya kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak
Meningkatkan kualitas Gizi
masyarakat
Presentase balita gizi buruk
Angka kematian Balita
2
3
Prevalensi Stunting pada anak
dibawah 2
Tahun (%)
Sumber
:
Dinas
Kesehatan
Kab. Gorontalo Utara
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
24.
Tabel 3.6
Pencapaian Kinerja Per Sasaran
Dinas Kesehatan
Tahun 2020
A.
1
2
3
4
Sasaran 1
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Mencapai Target
Melebihi Target
Jumlah
Indikator
4
1
3
B.
1
2
3
4
Sasaran 2
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Mencapai Target
Melebihi Target
8
2
1
5
C.
Sasaran 3
2
1
2
3
4
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
1
1
50
50
D
1
2
3
4
E
1
2
3
4
F
1
2
Sasaran 4
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
Sasaran 5
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
Sasaran 6
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
1
-
-
No.
Kategori Skala Nilai
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Persentase
25
75
25
12.5
62.5
1
10
-
100
7
3
2
1
70
30
-
50
Page 56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
3
4
G
1
2
3
4
H
1
2
3
4
Tercapai
Melebihi Target
Sasaran 7
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
Sasaran 8
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
1
1
1
2
1
1
50
100
50
50
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara telah dapat melaksanakan
tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yangtelah ditetapkan dalam Renstra 20192023. Jumlah sasaran yang diperjanjikan untuk mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo UtaraTahun 2019-2023 sesuai Renstra sebanyak 8 (Delapan) sasaran
strategis dengan 29 (Dua Puluh Sembilan) indikator kinerja, sama dengan pengukuran
indikator kinerja sasaran pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan yang meliputi 8 (tujuh)
sasaran strategis dengan 29 (Dua Puluh Sembilan) indikator kinerja sasaran terlampir. Tahun
2018 adalah tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan, pencapaian
kinerja sasaran strategis:
Tabel 3.3
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Berdasarkan PK 2020 Misi 1
Tahun 2020
No.
1
MISI
I
1
Sasaran
Strategis
No.
Indikator
Kinerja
Satuan
2019
2
3
4
5
Meningkatnya
Kualitas Gizi
Masyarakat
1
2
Gizi Buruk
Mendapat
Perawatan (%)
Penurunan
Kasus Gizi
Buruk (%)
Renstra 2020
Capaian KET
(%)
Target
Realisasi
Capaian
(%)
Target
6
7
8
9
10
11
%
100
38
38
100
100
100
%
0.24
1170
3
38
12
CP
0.32
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
0.80
0.8
0
CP
Page 82
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
3
4
2
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kesehatan ibu
dan anak
5
6
7
8
9
10
11
Penurunan
Kasus Gizi
Kurang (%)
Prevalensi
Stunting pada
anak dibawah 2
Tahun (%)
Angka Harapan
Hidup (Angka)
Cakupan
Kunjungan Bayi
(%)
Kunjungan Ibu
hamil K4 (%)
Penurunan
Angka
Kematian Bayi
(1.000 per
KLH)
penurunan
Angka
Kematian Ibu
(100.000 KLH)
Persentase
Cakupan
Komplikasi
Kebidanan yang
ditangani (%)
Persentase
Cakupan
pertolongan
Persalinan oleh
Tenaga
Kesehatan yang
memiliki
%
%
11.703
279
327
3719
2.38
TCP
1.86
8.79
TCP
7.15
65.26
Angka
65.2
6
%
82
%
65.8
7
Per
1.000
kelahira
n hidup
CP
80
70
100
59
CP
18.7
CP
8.1
Per
100.000
344.6
kelahira
n hidup
133.7
5
566
TCP
100
100
CP
100
87.6
82
%
CP
%
89
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 83
TCP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
12
3
Meningkatnya
Koodinasi dan
keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan,
pembinaan
dan evaluasi
program
pembangunan
kesehatan
13
14
4
5
Meningkatnya
ketersediaan
Sarana dan
Prasarana
Kesehatan
yang Memadai
Menurunnya
Angka
Kesakitan
Akibat
Penyakit
Menular dan
tidak menular
15
16
17
18
19
Kompetensi
Kebidanan (%)
Persentase
Kepesertaan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan (%)
Jumlah
Puskesmas yang
menyelenggara
kan sistem
Informasi
Kesehatan
(SIK)
terigtegrasi dan
memiliki Profil
Kesehatan
(Angka)
Jumlah
Puskesmas yang
status Akreditas
Meningkat
(Angka)
Jumlah sarana
kesehatan yang
terbangun
(Angka)
Cakupan CNR
kasus baru TB
per 100.000
penduduk
(Angka)
Cakupan
Penderita DBD
di tangani (%)
Persentase CDR
kasus baru TB
BTA+ (%)
Persentase Desa
UCI (%)
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
CP
90
%
10
4
16
Buah
CP
16
16
0
Unit
3
1
unit
CP
3
CP
1
CP
252
%
116.139
217
157
100
CP
252
396
63.6
CP
113
123
91.9
316
157
100
%
89
%
92
.7
CP
Page 57
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
25.
20
21
Persentase
gangguan jiwa
berat mendapat
pelayanan
kesehatan (%)
Persentase
Pemeriksaan/
Screening
penduduk
beresiko HIV
(%)
165
%
100
CP
1348
116.3
CP
100
1568
%
165
10
0
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 58
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
22
23
24
25
Meningkatnya
perilaku hidup
bersih dan
sehat pada
tatanan rumah
tangga
26
27
Meningkatnya
Pelayanan
Kesehatan
Lansia
Meningkatnya
ketersediaan
Obat dan
Perbekalan
Kesehatan di
Fasilitas
Kesehatan
28
29
30
Persentase
penderita
Diabates
Melitus
mendapatkan
pelayanan
sesuai standar
(%)
Persentase
penderita
Hipertensi
mendapatkan
pelayanan
sesuai standar
(%)
Persentase
Puskesmas yang
melakukan
Screening HIV
dan IMS pada
ibu hamil (%)
Prevalensi
Malaria (API)
(%)
Persentase
Jumlah Desa
Siaga Aktif (%)
Persentase
Posyandu Aktif
(%)
Persentase
Cakupan
Pelayanan
Lansia (%)
Jumlah Stock
Obat untuk
memenuhi
ketersediaan
obat di
kabupaten/
Puskesmas
(Angka)
Persentase
Kesesuaian
Obat dengan
Pornas (%)
%
805
883
91.2
6122
6128
99.90
100
101.4
9
19
116.139
64
91.38
CP
100
CP
%
100
%
100
%
0
CP
0.2
CP
CP
62.6
70
223
31
64
35
100
41.15
TCP
41
16
16
CP
80
94.8
CP
16
0
Sumber Data : Data Capaian Program Kesehatan 2019-2020
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 59
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pada misi 1 diatas dapat dilihat bahwa dari 4 indikator yang diukur 2 indikator capai
target 2 indikator tidak capai target, untuk Persentase Indikator Pelayanan Terkait Status Gizi
Masyarakat (100%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis capaian per sasaran
Indikator. Berdasarkan indicator pertama gizi buruk mendapat perawatan realisasinya 100%,
semua kasus gizi buruk yang ditemukan di seluruh wilayah kabupaten Gorontalo Utara tahun
2020 sebanyak kasus, semua kasus ditangani dan di intervensi baik secara rawat jalan
maupun rawat inap sesuai tatalaksana gizi buruk dan sesuai kondisi anak. Indicator ke 2
penurunan kasus gizi buruk, untuk tahun 2020 mengalami peningkatan jumlah kasus dari 29
kasus (0,24%) yang ditemukan tahun 2019 turun menjadi 38 kasus (
%) untuk tahun 2020.
Berbagai upaya yang telah dilakukan di tingkat Puskesmas maupun lintas sektor dalam
pencegahan terjadinya kasus gizi buruk. Dari hasil investigasi kasus gizi buruk ini terjadi
karena pola asuh orang tua dan pemberian makan bayi dan anak yang tidak sesuai standar,
tidak sesuai kebutuhan anak, sanitasi lingkungan rumah yang kurang baik, kondisi ekonomi
keluarga dibawah rata-rata, ketersediaan pangan di tingkat keluarga yang kurang, dan adanya
penyakit penyerta dan kelainan bawaan sejak lahir. Pada indicator ke 3 kenaikan jumlah kasus
gizi kurang, pada tahun 2019 sebanyak 1,33% dan tahun 2020 menjadi %, hal ini disebabkan
berbagai macam factor penyebab, diantaranya pola asuh orang tua yang kurang baik. Semua
kasus gizi kurang yang ditemukan di intervensi
dengan Makanan Tambahan sesuai kebutuhan dan membaik sehingga
dapat dicegah jangan sampai ke gizi buruk. Indicator ke 4 prevalensi stunting pada anak
dibawah 2 tahun mengalami peningkatan kasus dari tahun sebelumnya, tahun 2019 sebanyak
7.15 % dan tahun 2019 mengalami peningkatan kasus menjadi 8.79 %. Hal ini disebabkan
karena ditahun 2020 sudah dilakukan pendataan dan pengukuran secara intens sehingga
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 60
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
sebagian besar balita di ukur tinggi badannya sehingga terdeteksi. Hal ini seiring dengan
peningkatan kasus BBLR dari tahun sebelumnya tahun 2019 sebanyak 166 kasus dan tahun
2020 meningkat sebanyak 327 kasus.
Upaya – upaya dan kegiatan yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan tahun 2020 dalam
penanganan masalah – masalah tersebut antara lain pengadaan susu balita gizi buruk,
pengadaan susu balita ibu hamil KEK, Pengadaan bahan makanan pasien ibu hamil KEK dan
pendamping pasien di TFC, dan pengadaan bahan makanan pasien gizi buruk dan
pendamping pasien di TFC, Investigasi pelacakan kasus gizi buruk dan ibu hamil KEK,
pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, pemberian suplementasi vitamin A untuk
balita dan serta pemantauan stunting.
Dokumentasi kegiatan Program Perbaikan Gizi
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 61
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pelacakan Kasus Ibu Hamil KEK dan Pemberian PMT bagi ibu
hamil KEK
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 62
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pemberian Makanan bagi Ibu Hamil KEK dan Pendamping di TFC
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 63
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pemberian Makanan bagi Balita Gizi Buruk dan pendamping di
TFC
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 64
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pada table diatas terlihart bahwa indikator angka kematian masing masing dijadikan
sebagai Indikator Kinerja Utama, sehingga dijadikan indikator yang terpisah.
Indikatornya masing masing adalah Pencapaian Sasaran diatas terdiri atas beberapa
sasaran indikator yaitu angka kematian Ibu, Bayi, Balita serta indikator pelayananan
kesehatan dasar lainnya..
a. Untuk angka kematian ibu pada tahun 2020 kelahiran hidup
566 per 100.000
kelahiran hidup dan tahun 2020 Terjadi peningkatan kasus kematian menjadi 566 per
100.000 dan kasus kematian paling banyak terjadi di fasilitas rujukan (FKTL).dari 13
kasus kematian terjadi, 6 di antaranya terjadi pada masa nifas dan penyebab terbanyak
yakni penyebab langsung ( perdarahan dan eklamsia)
b. Untuk kematian bayi terjadi peningkatan kasus angka kematian bayi dari tahun 2020
7,5 per 1000 menjadi 8,1 per 1000 tetapi masih berada di bawah target nasional yakni
24 per 1000. Jumlah kasus kematian terdiri dari Rata-rata kasus kematian di sebabkan
sehingga perlu di perhatikan pengetahuan keluarga dalam hal pemantauan dan
pengawasan pada bayi di rumah
c. Demikian halnya dengan kasus angka kematian balita mengalami penurunan yaitu
kasus angka kematian balita tahun 2018 25 per
1.00
kelahiran hidup terjadi penurunan di tahun 2019 yakni 20 per 1000 kelahiran
hidup.
Ada pun tabel di atas menjelaskan bahwa kondisi mengenai kualitas peleyanan
kesehatan pada ibu hamil yang sesuai standar terjadi peningkatan dimana data tahun
2019 cakupan k4 (60%) sedangkan di tahun 2020 (65.7%) tetapi belum mencapai
target yang di harapkan (70%). karena hal ini di sebakan karena banyak ibu hamil
yang datang memeriksa kehamilan di atas 12 minggu atau trimester 1 dan pada saat
melakukan pelayanan masih banyak kendala yang di hadapi misalnya dalam hal
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil .
Untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan table di atas menunjukan
peningkatan yakni tahun 2019 pertolongan nakes (85%) dan tahun 2020 ( %)
sedangkan target ( %) meski demikian masih ada kasus persalinan oleh dukun bahkan
persalinan sendiri itu rata-rata terjadi di daerah kepulauan.dan masih ada kasus
pertolongan persalinan di rumah
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 65
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
1) Pelaksanaan Autosi Verbal dan Audit Kematian Ibu, Bayi dan Balita
2) Memaksimalkan tenaga bidan yang ada didesa karena berkaitan dengan
pemerataan tenaga bidan
3) Komunikasi dan Koordinasi intensif dengan pengelola, Penanggung jawab
yang ada di desa, Puskesmas dan Kabupaten
4) Alokasi Dana untuk Pelaksanaan Akselrasi penurunan kematian Ibu, Bayi dan
Balita
 Masalah Yang Dihadapi
1) Kekurangan tenaga Dokter Ahli sebagai penanggungjawab Pelayanan, tenaga
dokter yang dimiliki hanya tenaga yang dipekerjakan Paruh Waktu sehingga
tidak full di Pelayanan.
2) Masih minimnya kompetensi petugas dalam hal kualitas pelayanan baik pada
masa hamil,bersalin dan nifas serta bayi baru lahir
3) Masih minim Kompetensi yang dimiliki oleh petugas khususnya Bidan dan
perawat yang terlatih APN dan Kegawatdarurtan Obstetri dan Neonatal
4) Minimnya fasilitas pelayanan baik ditingkat pertama (PKM) dan Lanjutan
(RS), sehingga terkadang rujukan harus ke Kabupoaten Lain
 Pemecahan Masalah
1) Harus dilakukan perekrutan tenaga
2) Dilakukan peningkatan capacity bulding petugas Kesehatan khususnya tenaga bidan
3) Menyediakan fasilitas yang memadai baik ditingkat pertama dan Rujukan
Dokumentasi program KIA
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 66
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 67
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Kegiatan Autopsi Verbal tingkat puskesmas
Kegiatan Pemantauan Ibu hamil dan Ibu bersalin yang resiko Tinggi
Pada tabel diatas terlihart bahwa indikator masyarakat memiliki capaian sebesar 115.6 %
Di Kabupaten Gorontalo Utara sesuai dengan janji Bupati yang tertuang dalam
Visi dan Misi Kabupaten menyebutkan bahwa salah satu Program Unggulan
Kabupaten adalah total coverage atau kesanggupan pemerintah daerah untuk
menjamin seluruh masyarakat tidak hanya yang miskin, akan tetapi yang dijamin
adalah mereka yang tidak tercover melalui jaminan kesehatan masyarakat (
Jamkesmas) yang dikeluarkan pemerintah pusat dan jaminan kesehatan semesta yang
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi.
Jamkesmas) yang dikeluarkan pemerintah pusat dan jaminan kesehatan
semesta yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 68
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Adapun cara pengukuran indikator adalah sebagai berikut jumlah masyarakat
yang memiliki kartu jaminan Kesehatan dibagi jumlah penduduk dikali seratus persen.
Pengumpulan data dilakukan oleh Dinas Sosial yang berkoordinasi dengan
Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) dan Dinas Kesehatan.
Target pada akhir resntra optimis bisa tercapai, dilihat dari pencapaian dari
tahun 2019 capaian target sudah melebihi target. Program ini bisa berhasil apabila
ditunjang oleh anggaran yang tersedia, dan bagi masyarakat yang mampu
berpartisipasi ikut dalam program ini yakni mampu mengangsuransikan kesehatan
bagi diri sendiri dan seluruh keluarga mampu menjadi peserta mandiri.
Untuk Anggaran Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Gorontalo Utara
Tahun 2018 sampai dengan tahun 2020 mengalami perubahan berbanding lurus
dengan jumlah pertambahan penduduk.
Dari Tabel di atas terlihat Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) terintegrasi memiliki Profil Kesehatan. Sistem
Kesehatan
merupakan
salah
satu
Informasi
bagian penting yang
tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau
kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti
perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) bahkan
mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu
negara. Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan
Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan
dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan serta
pembangunan berwawasan kesehatan.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 69
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat
tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarga nya
berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat
enggan membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan
oleh pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan technology seharusnya
membuat masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan
kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia.
Berlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharus nya
bisa dijadiakan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk dapat membentuk sistem
informasi kesehatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat . dengan
banyak nya refrensi yang ada pada saat Ini sehingga bisa dijadikan rumusan yang tepat
dan membuat sistem informasi kesehatan yang tepat guna. Dimana salah satu produk
untuk menilai SIK adalah ketersediaan Profil Kesehatan di Kabupaten dan Puskesmas.
Dimana data Profil Kesehatan
Indikator Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) memiliki Profil Kesehatan adalah jumlah Puskesmas yang memiliki
Profil Kesehatan. Adapun cara pengukuran indicator adalah sebagai berikut : jumlah
Puskesmas yang memiliki Profil Kesehatan dibagi Jumlah Seluruh Puskesmas dikali
seratus persen.
Pada tabel diatas memperlihatkan bawah capain sasaran tersebut sesuai dengan
target yang ada yaitu 100%. Sasaran ini masuk dalam indikator oleh karena produk Profil
Kesehatan merupakan salah satu acuan untuk mengukur tingkat keberhasilan Program
dan kegiatan. selain itu Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan suatu sistem
pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara
sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 70
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
kepada masyarakat Perturan perundang undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan
sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang
kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan
informasi kesehatan kabupaten/kota.Kebutuhan akan data dan informasi disediakan
melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan,
pengolahan, analisis data serta penyajian informasi.
Dalam hal pengumpulan data SIK terdapat beberapa aplikasi yang harus dinput
secara online yang terkait langsung dengan data SIK yaitu :
-
Aplikasi
Komunikasi
Data
Berbasis
Jaringan
dapat
diakses
di
www.komdat.kemkes.go.id
-
Aplikasi
Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dapat diakses di
spm.depkes.go.id dengan
juknis
Kepmenkes
berdasarkan
RI
Nomor
828/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Petunjuk Teknis SPM Bidang
Kesehatan
di
Kabupaten/Kota
dalam hal pengumpulan data Sistim Informasi Kesehatan (SIK), petugas SIK
Kabupaten berdasarkan SK Kepala Dinas membentuk Pengelola SIK Puskesmas yang
juga di SK kan oleh Kepala Dinas, dimana mereka diharuskan memberikandata
Bulanan ke Petugas SIK untuk di tabulasi sampai dengan akhir tahun, setelah data
dikumpulkan maka diverifikasi oleh Pengelola data di Bidang apakah
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 71
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
sudah sesuai atau belum jika sudah sesuai maka data disajikan dalam bentuk data
Profil Kesehatan.
Berdasarkan data yang ada terdapat beberapa kekurangan yang dihadapi
terkait penyelenggaran Sistim Informasi Kesehatan (SIK) yaitu:
-
Data masih berbasis manual dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan kecuali laporan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian
Kesehatan sudah berbasis web.
-
Petugas Sistem Informasi kesehatan yang ada di Puskesmas dan Dinas Kesehatan
-
Sebagian besar memegang tugas ganda/ rangkap tugas karen masih ekurangan
tenaga
-
Sebagian besar belum dilatih manejemn pengelolaan sistim Informai kesehatan
(SIK)
-
Belum adanya jaringan internet di Puskesmas
Melihat kekurangan tersebut, Dinas Kesehatan berupaya untuk melaksanakan
antisipasi diantaranya :
-
Mendorong kemauan petugas dengan pembiayaan honor lewat anggaran daerah
APBD
-
Penguatan database jaringan dengan membuat server di Dinas Kesehatan.
Pada Tabel Di atas juga terlihat bahwa Berdasarkan PMK No 75 Tahun 2014
bahwa semua Puskesmas wajib teregistrasi. Hal ini dianggap penting karena meruapakan
langkah awal dalam penentuan akreditas Puskesmas. Dalam hal ini akreditas Puskesmas
berkaitan dengan pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh Lembaga
Indpenden Penyelenggaran akreditas yang ditetapkan oleh menteri Setelah dinilai bahwa
Puskesmas telah memenuhi standar Pelayanan Puskesmas yang tel;ah ditetapkan oleh
menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 72
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Saat ini Di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara memiliki 15 buah
Puskesmas yang terdiri atas 5 Puskesmas rawat Inap dan 10 Puskesmas Rawat jalan.
Ditargetkan pada akhir tahun 2018 bahwa semua Puskesmas harus teregistrasi, dimulai
dari tahun 2020 yang diharapkan 4 Puskesmas ter reakreditasi dengan harapan mendapat
peningkatan nilai dari tahun sebelumnya.Di tahun 2020 tidak terdapat puskesmas yang
nilai akreditas yg meningkat.
Akan tetapi bukanlah langkah mudah untuk melakukan akreditas yang nilainya
meningkat. Puskesmas karena ada beberapa tahapan yang harus disiapkan yaitu berkaitan
dengan sertifikat tanah, IMB, dokumen pengelolaan lingkungan, surat bupati terkait
kategori puskesmas, studi kelayakan psukesmas, profil puskesmas dan persyaratan lain
sesuai peraturan daerah setempat dan siklus managemen puskesmas.Akan tetapi ada
beberapa kendala untuk mendapatkan nilai akreditas yang maksimal diantaranya:
-
Masih minimnya sarana dan prasarna untuk pelayanan
-
Kekurangan tenaga khususnya tenaga dokter
-
Beberapa persyaratan yang harus dilengkapi seperti IMB, dan Amdal
Akan tetapi dinas kesehatan melalui anggaran DAK Non Fisik (terkait Akreditas
Puskesmas) memperoleh anggaran yang digunakan khusus untuk mengevaluasi kesiapan
Puskesmas dalam menyongsong era akreditas yang dimulai dari monitoring kelayakan
Puskesmas, sarana dan Prasarana, kesiapan petugas serta budget anggaran yang dimiliki.

Capaian program Akreditasi Pusklesmas Tahun 2020
Di tahun 2020 yang menjadi lokus Re-Akreditasi terdiri dari puskesmas
Gentuma.Dambalo.Ponelo,Anggrek,Monano,Dulukapa Dan Biau. Dengan hasil capaian yang
diperoleh di tahun 2020 tidak mengalami peningktan di karenakan adanya pandemic covid 19.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 73
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
-
1. Hanya Workshop Pemahaman Standar ReAkreditasi Puskesmas
2. Workshop Peningkatan Kapasitas Penanggung Jawab dan TIM Mutu
Re-Akreditasi Puskesmas
3. Workshop Pemcegahan dan Pengendalian Infeksi Re-Akreditasi
Puskesmas
Dokumentasi Re Akreditas
Pada Tabel di atas terlihat jumlah sarana dan prsarana yang terbangun dapat mencapai
target.Dibandingkan dengan tahun 2019 hanya melalui anggaran Dak Reguler mendapatkan
tiga puskesmas yang di relokasi.akan tetapi di tahun 2020 mendapat anggaran Afirmasi
terbangun 3 puskesmas yang diharapkan sesuai permenkes 75 tahun 2014.Namun ada
beberapa kendala di lapangan terkait pembangunan 3 puskesmas tersebut.yaitu pembangunan
puskesmas Dulukapa di akibatkan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 99
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
karena…upaya-upaya yang dilakukan akan mengadakan proses tender kembali.
Dokumentasi pembangunan puskesmas
Dalam penilaian PHBS ada dua macam rumah tangga, yaitu rumah tangga dengan
balita dan rumah tangga tanpa balita. Untuk rumah tangga dengan balita digunakan 10
indikator, sehingga nilai tertinggi adalah 10; sedangkan untuk rumah tangga tanpa balita
terdiri dari 8 indikator, sehingga niiai tertinggi delapan (8). PHBS diklasifikasikan
‘kurang’ apabila mendapatkan miai kurang dari enam
(6) untuk rumah tangga mempunyai nilai kurang dari lima (5) untuk rumah tangga tanpa
balita.
Berdasarkan
data
Badan Litbang Kementrian kesehatan
Tahun 2013, bahwa dari sejumlah
populasi diperkirakan 20% s.d 30%
dalam kondisi sakit, baik sakit yang
ringan sampai sakit berat/komplek,
dan sekitar 80% s.d 70% adalah
Kegiatan Cuci Tangan (PHBS)
masyarakat
dalam
kondisi
sehat
mengingat jumlah
populasi penduduk yang sehat lebih banyak, dan perlu peningkatan kesehatannya agar
terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan, maka dalam RPJMD 2014 – 2018 bahwa
salah satu pembangunan kesehatan yakni promotif dan preventif. Oleh sebab itu dalam
mewujudkan RPJMD tersebut dinas kesehatan menuangkan indikator pelayanan
kesehatan lainnya yakni Rumah tangga ber PHBS. Adapun kriteria dalam indikator
Rumah Tangga Ber PHBS yakni kita lebih mentitik beratkan pada perubahan perilaku
masyarakat.
Dalam hal ini perilaku kesehatan yang dilakukan oleh
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan – kegaiatan kesehatan di
masyarakat.
Indikator sulit di capai karena masih banyak masyarakat terutama sebagai Kepala rumah
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
tangga merokok di dalam rumah sedangkan indikator di PHBS Tidak Merokok didalam
Rumah. Karena menurut penelitian menunjukka bahwa asap rokok justru lebih berbahaya
bagi perokok pasif. sedangkan untuk kegiatan desa siaga aktif belum mencapai target
karena kurangnya partisipasi dari masyarakat dan anggaran yang di alokasikan
padaprogram tersebut tidak ada baik dari pemerintah desa maupun daerah.
Dan tidak ada anggaran yang tersedia. Adapun alternatif solusi yang telah
dilakukan yakni sosialisasi ke petugas puskesmas untuk melakukan survei rumah tangga
dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat melalui dana BOK. Program
ini dapat ditunjang keberhasilannnya apabila pemerintah desa dapat berpasrtisipasi dalam
membangun desanya melalui dana desa yakni 10% untuk kegiatan UKBM dan di dukung
oleh Pemerintah Daerah.
Pada table diatas terlihart bahwa indicator penyakit menular dan tidak menular
dilayani terdiri atas 7 indikator yaitu
-
Cakupan desa/kelurahan Universal child imunization (UCI) dengan capaian 92,%
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
1)
Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Imunisasi tentang program
imunisasi dasar rutin pada bayi, imunisasi rutin pada anak sekolah,
imunisasi TT pada WUS
2)
Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program imunisasi di
Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
3)
Pemenuhan logistik imunisasi dan pengawasan serta perbaikan mutu rantai
dingin (cold chain) di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
4)
Pencarian bayi dan balita yang merupakan sasaran program imunisasi yang
tidak berkunjung ke Posyandu untuk diberikan imunisasi
 Masalah Yang Dihadapi
1)
Pergantian petugas pengelola program Imunisasi di Puskesmas yang terlalu
sering dilakukan
2)
Peran serta dan kepedulian masyarakat akan pentingnya imunisasi kepada
bayi, balita dan anak sekolah
3)
Masih ada beberapa Puskesmas yang sering terlambat melaporkan hasil
pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas
4)
Masih belum optimalnya sarana rantai dingin (cold chain) di beberapa
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
101
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Puskesmas yang diakibatkan oleh rantai dingin (cold chain) yang digunakan
tidak sesuai standar yang dipersyaratkan
 Pemecahan Masalah
1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian
Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas
pengelola di Puskesmas
2) Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk
perbaikan capaian dan pelaporan
3) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan
bimbingan teknis ke Puskesmas
4) Mengusulkan penambahan maupun perbaikan sarana rantai dingin (cold
chain).
Pada table diatas terlihart bahwa indicator penyakit menular dan tidak menular dilayani
terdiri atas 7 indikator yaitu
-
Persentase demam berdarah dengue yang ditangani dengan capaian 100%
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
1) Melakukan
sistem
kewaspadaan
dini
KLB
dan
penanggulangan KLB DBD
2) Melaksanakan koordinasi lintas program maupun lintas sektor untuk
dalam penanggulangan KLB DBD
3) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring pengendalian kasus DBD di
Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
4) Melaksanakan
kegiatan
Pemberantasan
Sarang
Nyamuk
(PSN) maupun Pengasapan (Fooging)
 Masalah Yang Dihadapi
1)
Pergantian petugas pengelola program DBD di Puskesmas yang terlalu
sering dilakukan
2)
Peran serta dan kepedulian masyarakat yang rendah khususnya dalam
upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
 Pemecahan Masalah
1)
Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian
Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
102
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
pengelola di Puskesmas
2)
Mengoptimalkan
peran
jumantik
dan
mengoptimalkan
peran
pemberdayaan masyarakat.
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
1) Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Imunisasi tentang program
imunisasi dasar rutin pada bayi, imunisasi rutin pada anak sekolah,
imunisasi TT pada WUS
2)
Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program imunisasi di
Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
103
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
3)
Pemenuhan logistik imunisasi dan pengawasan serta perbaikan mutu rantai
dingin (cold chain) di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
4)
Pencarian bayi dan balita yang merupakan sasaran program imunisasi yang
tidak berkunjung ke Posyandu untuk diberikan imunisasi
 Masalah Yang Dihadapi
1)
Pergantian petugas pengelola program Imunisasi di Puskesmas yang terlalu
sering dilakukan
2) Peran serta dan kepedulian masyarakat akan pentingnya imunisasi kepada
bayi, balita dan anak sekolah
3) Masih ada beberapa Puskesmas yang sering terlambat melaporkan hasil
pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas
4) Masih belum optimalnya sarana rantai dingin (cold chain) di beberapa
Puskesmas yang diakibatkan oleh rantai dingin (cold chain) yang digunakan
tidak sesuai standar yang dipersyaratkan
 Pemecahan Masalah
1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian
Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas
pengelola di Puskesmas
2) Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk
perbaikan capaian dan pelaporan
3) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan
bimbingan teknis ke Puskesmas
4) Mengusulkan penambahan maupun perbaikan sarana rantai dingin (cold
chain).
-
Angka penemuan AFP kurang dari umur 15 tahun dengan capaian 100%
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
104
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
1) Melakukan
bimbingan
teknis
dan
monitoring
program surveylans AFP
di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
2) Pengiriman sampel pemeriksaan laboratorium dari kasus –
kasus AFP yang ditemukan untuk penegakan diagnosa
 Masalah Yang Dihadapi
Belum semua Puskesmas di Kabupaten Gorontalo Utara
mempunyai tenaga Epidemiologi yang merupakan tenaga
surveylans di Puskesmas
 Pemecahan Masalah
Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring
dan bimbingan teknis ke Puskesmas terhadap tenaga pengelola
Surveylans.
-
Persentase penemuan pneumoni balita dengan capaian 60%.
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
1)
Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program di
Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
2)
Koordinasi lintas program baik di Dinas Kesehatan
maupun di Puskesmas dalam rangka penegakan diagnosa
pnemonia balita.
 Masalah Yang Dihadapi
1)
Kapasitas petugas pengelola program di Puskesmas
2)
Pencatatan dan pelaporan dari beberapa Puskesmas yang
belum akurat dan sering terlambat melaporkan hasil
pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
3)
Masih belum optimalnya koordinasi lintas program di
Puskesmas dalam rangka penegakan diagnosa
 Pemecahan Masalah
1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas terhadap
umpan balik laporan rutin dalam rangka perbaikan capaian
dan pelaporan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
105
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
2) Melakukan on the job training pada saat melakukan
monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas
-
Persntase penemuan kasus baru TB + dengan capaian 89%
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
1)
Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program di
Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
2)
Intensifikasi pelacakan kasus (survey contact)
3)
Meningkatkan
pengetahuan
masyarakat
melalui
penyuluhan TB Paru ke masyarakat
 Masalah Yang Dihadapi
1)
Sering terjadi pergantian petugas pengelola program TB
Paru di Puskesmas disamping kurangnya kapasitas petugas
pengelola program di Puskesmas.
2)
Pencatatan dan pelaporan dari beberapa Puskesmas yang
belum akurat dan sering terlambat melaporkan hasil
pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
3)
Masih belum optimalnya koordinasi lintas program di
Puskesmas dalam rangka penegakan diagnosa
4)
Situasi Pandemi Covid 19 yang sangat berdampak pada
penemuan suspek dan kasus TBC di lapangan
 Pemecahan Masalah.
1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun
Sub Bagian Kepegawaian tentang terlalu seringnya
dilakukan pergantian petugas pengelola di Puskesmas
2) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas terhadap
umpan balik laporan rutin dalam rangka perbaikan capaian
dan pelaporan
3) Melakukan on the job training pada saat melakukan
monitoring dan bimbingan teknis ke Puskesmas
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
106
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
DOKUMENTASI PROGRAM TBC
-
-

Survey kontak
Koordinasi dengan kepala Puskesmas
Indikator Presentase Penderita Hipertensi yang di layani sesuai standard dan Preesentase
Penderita Diabetes mellitus yang dilayani sesuai standar berdasarkan table di atas telah
mencapai target, mencapai 100 %
1) Kendala yang di hadapi
- Pergantian Petugas yang ada di Puskesmas
- Ketersediaan BMHP yang belum mencukupi untuk seluruh sasaran masyarakat
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
107
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
- Pergantian Petugas yang ada di Puskesmas
- Ketersediaan BMHP yang belum mencukupi untuk seluruh sasaran masyarakat
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
108
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
- Sumberdaya Manusia yang masih kurang, dengan belum semuanya Puskesmas
memiliki Dokter Puskesmas sehingga berpengaruh pada pendiagnosaan pasien
- Belum optimalnya kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan Program
2) Upaya – upaya yang telah di lakukan
- Melakukan Bimbingan Teknis ataupun peningkatan petugas pengelola program
Penyakit tidak menular agar menjalankan program sesuai dengan tatalaksana
program
- Membangun komunikasi yang baik antara kepala puskesmas, lintas program dan
lintas sektor terkait
- Memonitoring langsung kegiatan yang di laksanakan oleh puskesmas di desa
wilayahnya masing – masing khususnya dalam pelaksanaan Posbindu di Desa
- Melaksanakan Deteksi dini factor risiko Penyakit tidak Menular di tempat – tempat
institusi pemerintah, dan kesatuan – kesatuan yang ada di wilayah Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Utara
- Mengadvokasi pemerintah khususnya camat dan kepala desa untuk dapat
memberdayakan masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah kesehatan sendiri
- Meng Update setiap data kasus Hipertensi dan diabetes Melitus
- Mengevaluasi hasil kegiatan dan capaian kegiatan Program Penyakit Tidak Menular
Khususnya yang berkaitan dengan indicator Program.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
109
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
REALISASI ANGGARAN
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait denganpencapaian target
kinerja sasaran Dinas Kesehatan kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2020 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Realisasi keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara dari Tahun 2020
menurut kegiatan dalam DIPA adalah sebagai berikut :
Tabel 3.19
Realisasi Anggaran tahun 2020
No.
Program / Kegiatan
Pagu Anggaran
Realisasi Anggaran
% Serapan
1
2
3
4
5
sasaran
Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
110
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
1
1
Program Perbaikan Gizi Masyarakat,
Kegiatan Penanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP), Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY), Kurang Vit. A,
dan Kekurangan Zat Gizi Mikro
-
sasaran
2
2
44.021.000
97.99
627.963.000
523.391.300
83.35
189.829.000
163.034.151
85.88
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
-
3
Kegiatan Pemberian Tambahan
Makanan dan Vitamin
Kegiatan Pemberian Tambahan
Makanan dan Vitamin (DAK
PENUGASAN)
44.926.000
Pemeliharaan dan pemulihan
34.880.000
kesehatan
Peningkatan pelayanan dan
penanggulangan masalah kesehatan
Bantuan Operasional Kesehatan
3.669.323.000
(DAK Non Fisik)
Bantuan Operasional Kesehatan
131.015.000
Distribusi Obat dan E-Logistik
(DAK Non Fisik)
Pelayanan Kesehatan Lainnya
6.023.500.000
Dukungan Manajemen BOK dan
104.689.000
Jampersal (DAK Non Fisik)
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
-
Perawatan Dan Pertolongan
persalinan bagi ibu dari keluarga
kurang mampu5
Jaminan Persalinan (DAK Non
Fisik)
381.496.290
933.933.000
19.642.000
56.31
3.419.095.458
93.18
125.617.000
95.88
5.690.585.545
94.47
68.136.500
65.08
126.478.067
33.15
583.678.775
62.50
sasaran 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program
4
pembangunan kesehatan
Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
Kegiatan Evaluasi dan
Pengembangan Standar Kesehatan
Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi
219.435.250
210.635.348
98.25
Penyediaan Jasa Penunjang
Operasional Kantor
4.933.309.690
4.836.448.511
98.04
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
111
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
Evaluasi dan Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
40.434.850
17.310.000
42.81
5
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatan Evaluasi dan
218.340.000
176.723.700
pengembangan standar pelayanan
kesehatan
Kegiatan Pengembangan Dan
168.859.000
127.817.200
Pemutahiran Data Dasar Standar
Pelayanan Kesehatan
Kegiatan Peningkatan Kapasitas
185.010.000
184.205.475
Sumber Daya Aparatu
Akreditasi Puskesmas (DAK Non
1.333.024.000
784.749.900
Fisik)
Rapat Monitoring dan Evaluasi
34.860.000
29.360.000
Kepegawaian
sasaran 4 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai
6
80.94
75.69
99.57
58.87
84.22
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya
Kegiatan Pengadaan sarana dan
28.980.167.000
24.976.074.133
83.70
-
prasarana puskesmas (DAK
AFFIRMASI)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas (DAK)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas
Kegiatan Pengadaan sarana-dan
prasarana puskesmas (DAK
AFFIRMASI PENGUATAN)
1.263.905.000
1.206.260.850
95.44 2.613.150.00
0
315.000.000
2.339.485.500
314.929.800
89.53
99.98
sasaran 5 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular
Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
7
-
Kegiatan Pelayanan vaksinasi bagi
balita dan anak sekolah
70.616.000
67.624.500
95.77
Kegiatan Pelayanan pencegahan
dan penanggulangan penyakit
menular
2.454.441.000
2.281.114.552
92.94
Kegiatan Peningkatan survellance
Epidemiologi dan penanggulangan
wabah
43.937.250
30.934.850
70.41
Kegiatan Pelayanan Pencegahan
dan Penanggulangan Penyakit
Tidak menular dan Kesehatn Jiwa
70.376.000
65.000.000
92.36
Kegiatan Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit (DAK
Penugasan)
735.017.327
500.530.792
68.10
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
112
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
SASARA
N6
8
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
SASARA
N7
9
10
Meningkatnya perilaku hidup
bersih dan sehat pada tatanan
rumah tangga
-
Kegiatan Penyuluhan masyarakat
pola hidup sehat
Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
998.800.000
945.543.978
94.67
-
Kegiatan Pengkajian
pengembangan lingkungan sehat
313.664.472
63.936.702
20.38
22.000.000
100
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia
Program Peningkatan pelayanan Kesehatan Lansia
-
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
-
Kegiatan Peningkatan Mutu
Pelayanan Farmasi komunitas
Puskesmas dan RS
-
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
-
Peningkatan Pengawasan
Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya
22.000.000
Program Pengembangan Obat asli indonesia
-
Sosialiasi, Advokasi, Pengobatan
Tradisional, alternatif dan
komplementer
sasaran 8 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
11
Kegiatan Peningkatan Mutu
91.150.000
91.040.000
99.88
Penggunaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Kegiatan Pengadaaan Obat dan
2.608.385.000
2.558.470.992
98.09
Perbekalan Kesehatan (DAK)
1.203.517.000
941.969.590
78.77
Kegiatan Pengadaaan Obat dan
Perbekalan Kesehatan
Penyelenggaran Opersional Dinas Kesehatan serta Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan dan Terpenuhinya
Kebutuhan Tenaga Medis dan Paramedis
12
Program Pengawasan Obat dan Makanan
-
-
Kegiatan Peningkatan
pemberdayaan
konsumen/masyarakat di bidang
obat dan makanan
Kegiatan Monitoring, evaluasi dan
pelaporan
Penyuluhan Keamanan Pangan
Jajanan pada Anak Sekolah5
170.659.000
162.569.500
95.38
34.650.000
27.543.000
79.49
10.000.000
9.638.185
96.38
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
113
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
13
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
-
Peningkatan promosi obat bahan
alam indonesia di dalam dan di luar
negeri
18.000.0000
17.800.000
98.94
Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi
Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Utara, dapat diketahui dari capaian kinerja
misi dan anggaran yang digunakan pada tahun 2019
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.29
Efektivitas Anggaran terhadap Sasaran Dinas
Kesehatan Tahun 2019
No.
No.
1
A
1
MISI I
sasaran 1
sasaran 2
Kategori
Jumlah
Indikator
Persentase
Kontribusi
Kategori
Realisasi
Anggaran
Persentase
Serapan
3
4
Meningkatkan Status Gizi dan Kualita
Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Melebihi Target
2
50.0
Sesuai Target
0
0.00
Tidak Mencapai Target
2
50.0
333.608.950
77.21
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
Melebihi Target
7
87.7
Sesuai Target
0
0
Tidak Mencapai Target
1
12.5
11.865.136.610
86.10
sasaran 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan
B
MISI II
sasaran 4
sasaran
5
evaluasi program pembangunan kesehatan
Melebihi Target
1
50.00
Sesuai Target
1
50.00
Tidak Mencapai Target
0
0
5.858.940.074
96.01
Meningkatnya akses pelayanan Kesehatan Dasar dan Pencegahan Penyakit
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai
Melebihi Target
1
100
Sesuai Target
0
0.00
Tidak Mencapai Target
0
0.00
23.228.500.894
83.70
Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular
Melebihi Target
1
10.00
Sesuai Target
9
90.00
Tidak Mencapai Target
0
0
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
1.872.578.815
90.43
Page
114
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
C
MISI III Meningkatkan Tata Kelola Manajemen Pembangunan Kesehatan
sasaran 6 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga
Melebihi Target
1
50.00
Sesuai Target
0
0.00
Tidak Mencapai Target
1
50.00
1.580.636.598
99.06
sasaran 7 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia
Sasaran 8
Melebihi Target
0
0.00
Sesuai Target
0
Tidak Mencapai Target
1
100
Melebihi Target
1
50.00
Sesuai Target
1
50.00
Tidak Mencapai Target
0
100.00
Meningkatnya
ketersediaan Obat
dan Perbekalan
Kesehatan di
Fasilitas Kesehatan
29.915.000
99.72
3.345.622.375
95.98
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan realisasi anggaran dapat diketahui tingkat
Efisiensi melalui table analisis efisiensi, sebagai berikut
Tabel
3.30
Analisis Efisiensi
No.
No.
1
A
1
MISI I
sasaran 1
Sasaran Strategis
% Rata Rata
Capaian
Kinerja
3
%
Penyerapan
Anggaran
%
Tingkat
Efisensi
4
4
Meningkatkan Status Gizi dan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh
masyarakat
61.28
77.21
-15.93
Meningkatnya Kualitas Gizi
Masyarakat
sasaran 2
Meningkatnya kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
112.5
86.10
26.40
Page
115
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
sasaran 3
B
MISI II
sasaran 4
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan
Prasarana Kesehatan yang Memadai
300.00
83.70
216.3
Menurunnya Angka Kesakitan
Akibat Penyakit Menular dan tidak
menular
117.00
90.43
26.57
sasaran 6
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan
sehat pada tatanan rumah tangga
100.00
99.06
0.94
sasaran 7
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
Lansia
41
99.72
-58.72
Sasaran 8
100.00
Meningkatnya ketersediaan
Obat dan Perbekalan Kesehatan
di Fasilitas Kesehatan
95.98
4.02
sasaran 5
C
Meningkatnya Koodinasi dan
200.00
96.01
103.99
keterpaduan perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan dan evaluasi program
pembangunan kesehatan
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai
MISI III
JUMLAH
128.97
Proses pencapaian Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sampai
dengan Tahun 2019 sebagai tahun ketiga Renstra 2019- 2023, dapat diinformasikan uraian
realisasi anggaran dalam kurun waktu
beberapa tahun berdasarkan pagu Renstra/RPJMD, sebagai berikut:
Tabel 3.24
Penyerapan Anggaran pada Setiap Sasaran
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Tahun Anggaran 2019 - 2023
Realisasi Anggaran Tahun
Pagu
No.
1
A
Sasaran
1
MISI I
%
(dari
Jumlah
Pagu
(Rp)
Indika
tif)
Indikatif
Renstra (Rp,)
2019
(Rp)
2020
(Rp)
3
3
2021
(Rp)
2022
(Rp)
2023
(Rp)
4
Meningkatkan
Status Gizi dan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page
116
4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
2019
yang
terjangkau oleh
masyarakat
sasaran Meningkatnya
Kualitas Gizi
1
Masyarakat
sasaran Meningkatnya
kualitas
2
pelayanan
kesehatan ibu
dan anak
sasaran Meningkatnya
Koodinasi dan
3
keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan,
pembinaan dan
evaluasi program
pembangunan
kesehatan
B
MISI II
dan Prasarana
Kesehatan yang
Memadai
sasaran Menurunnya
Angka Kesakitan
5
Akibat Penyakit
Menular dan
tidak menular
MISI III
30.466.678.5
10
333.608.950
11.865.136.
610
333.608.
950
11.865.1
36.610
77.21
38.94
7.098.840.00
5.858.940.0
0
74
5.858.94
0.074
82.53
27.733.522.0
00
23.228.500.
894
23.228.5
00.894
83.75
2.070.836.00
0
1.872.578.8
15
1.872.5
78.815
90.42
1.644.350.00
0
1.580.636.5
98
Meningkatnya
akses
pelayanan
Kesehatan
Dasar dan
Pencegahan
Penyakit
sasaran Meningkatnya
ketersediaan Sarana
4
C
432.077.000
Meningkatkan
Tata Kelola
Manajemen
Pembangunan
Kesehatan
sasaran Meningkatnya
perilaku hidup
6
bersih dan sehat
pada tatanan rumah
tangga
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
1.580.63
6.598
Page 116
96.13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
sasaran Meningkatnya
Pelayanan
7
Kesehatan Lansia
Sasaran
8
Meningkatnya
ketersediaan
Obat dan
Perbekalan
Kesehatan di
Fasilitas
Kesehatan
2019
30.000.000
29.915.000
29.915.
000
99.71
3.492.991.000
3.345.622.3
75
3.345.62
2.375
95.78
JUMLAH
3.2.2 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Evaluasi dan analisis bertujuan untuk mengeksplorasi data yang diperoleh dan untuk
mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka
pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/
kegiatan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/ penentuan
tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil,
manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja
(performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi
pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembanding-pembanding
antara lain :
- Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan;
- Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya;
- Kinerja nyata dengan target akhir renstra;
Selanjutnya hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan dapat memunculkan
rekomendasi atau solusi yang dapat digunakan menjadi Rencana Aksi sebagai langkah awal
perencanaan perbaikan pada tahun-tahun berikutnya. Analisis pencapaiankinerja dalam
pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Page 117
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
2019
Tabel 3.7
Analisis Pencapaian Sasaran
Meningkatkatnya Kualitas layanan Pada Masyarakat
2018
NO
SASARAN
STRATEGIS
2019
AKHIR RPJMD 2023
INDIKATOR
KINERJA
EKSISTING
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
SKALA
NILAI
TARGET
%
Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM
Masyarakat
1
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kesehatan ibu dan
anak
Persentase
Cakupan
pertolongan
Persalinan
oleh
Tenaga Kesehatan
yang
memiliki
Kompetensi
Kebidanan (%)
Persentase
Kepesertaan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan (%)
82
85
89
104
Melebihi
target
89
55.5
90
90
104
115.5
Melebihi
Target
90
95.8
2
Meningkatnya
Koodinasi dan
keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan,
pembinaan dan
evaluasi program
pembangunan
kesehatan
Jumlah Puskesmas
yang
status
Akreditas
Meningkat (Angka)
1
1
3
300
Melebihi
Target
1
79.43
3
Menurunnya Angka
Kesakitan Akibat
Penyakit Menular dan
tidak menular
Persentase
gangguan
jiwa
berat
mendapat
pelayanan
kesehatan
100
100
100
100
Sesuai
Target
100
100
Rata – Rata Capaian
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Melebihi
target
205
Page 118
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BAB
IV
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
2019
PENUTUP
Page 119
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
2019
4 1. SIMPULAN
Beberapa keberhasilan telah dicapai oleh Dinas Kesehatan
sepanjang tahun 2019 ini,
antara lain :
- Bidang Sekretariat, yaitu Keberhasilan Berupa :
1.
Tercapainya Target tingkat kepuasan masyarakat atas layanan OPD
2.
Puskesmas memiliki Profil Kesehatan
- Bidang Kesmas, yaitu Keberhasilan Berupa :
1.
Menurunnya kasus Gizi Buruk
2.
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan terlayani
- Bidang Yankes, yaitu Keberhasilan Berupa :
1.
Terlayani jaminan kesehatan
2.
Meningkatnya status akreditas di tiga puskesmas
- Bidang P2p yaitu Keberhasilan Berupa :
1.
Gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan
2.
Pemeriksaan/ Screening penduduk beresiko HIV
d. Namun demikian, beberapa ketidak berhasilan memang masih mewarnai capaian
kinerja tahun 2019 . khususnya . Untuk angka kematian ibu pada tahun 2018
kelahiran hidup 141 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2019 Terjadi peningkatan
kasus kematian menjadi 344 per 100.000 dan kasus kematian paling banyak terjadi
di fasilitas rujukan (FKTL).dari 8 kasus kematian terjadi,6 di antaranya terjadi pada
masa nifas dan penyebab terbanyak yakni penyakit penyerta ( CHF atau jantung)
e. Untuk kematian bayi terjadi peningkatan kasus angka kematian bayi dari tahun 2018
7,5 per 1000 menjadi 8,1 per 1000 tetapi masih berada di bawah target nasional
yakni 24 per 1000. Jumlah
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Page 120
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
2019
Page 121
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
2019
Page 122
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
2019
:
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Page 123
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
2019
Page 124
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
2019
Page 125
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
2019
Page 126
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
2019
Page 127
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
2.3
KINERJA 2019
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 55
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 56
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
BAB
III
AKUNTABILITAS
KINERJA
3.1 Pengukuran Capaian Indikator Kinerja Utama 2019
Pendekatan manajemen pembangunan berbasis kinerja, yang utama adalah bahwa
pembangunan diorientasikan pada pencapaian menuju perubahan yang lebih baik, fokus dari
pembangunan bukan hanya sekedar melaksanakan program/kegiatan yang direncanakan.
Manajemen pembangunan berbasis kinerja adalah orientasi untuk mendorong perbaikan,
dimana program/kegiatan dan sumber daya anggaran adalah alat yang dipakai untuk
mencapai rumusan perubahan pada level keluaran (output), hasil (outcome), maupun
dampak. Pendekatan ini juga sejalan dengan prinsip good Governance dimana salah satu
pilarnya yaitu akuntabilitas, dan akan menunjukan sejauhmana sebuah instansi pemerintah
telah memenuhi tugas dan mandatnya dalam penyediaan layanan publik yang langsung bisa
dirasakan hasilnya oleh masyarakat.
Sebagai bagian dari komitmen Dinas Kesehatan Gorontalo Utara untuk membangun
akuntabilitas kinerja ini salah satunya yaitu dengan melakukan rapat – rapat sosialisasi yang
dapat secara langsung bersentuhan dengan masyarakat.Dalam hal ini Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah ( LKIP ) merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan
fungsi yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah atas penggunaan anggaran.
Sedangkan untuk skala penilaian terhadap kinerja pemerintah adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1
Skala Nilai Peringkat Kinerja
NO
CAPAIAN
KINERJA
INTERPRETASI
1
>100 %
Melebihi Target
2
=100%
Sesuai Target
3
<100 %
Tidak mencapai Target
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 62
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan
visi instansi pemerintah. Pengukuran target kinerja dari sasaran starategis yang telah
ditetapkan akan dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi
kinerja.
Dalam upaya untuk meningkatkan akuntabilitas, Dinas Kesehatan Kabupaten
Gorontalo Utara juga melakukan reviu terhadap Indikator Kinerja Utama, dalam melakukan
reviu dengan memperhatikan capaian kinerja, permasalahan dan isu-isu strategis yang sangat
mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Reviu terhadap Indikator Kinerja Utama
merupakan upaya yang berkelanjutan untuk memperbaiki tingkat kesesuaian antara indikator
sasaran dengan sasaran, sasaran dengan tujuan, tujuan dengan misi, misi dengan visi, dan
antara visi dengan tupoksi OPD. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk melakukan langkah
sinkronisasi agar menjamin tercapainya indikator kinerja adalah cerminan tercapainya Tugas
pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara.
Pelaporan Kinerja ini didasarkan pada Penetapan Kinerja Dinas Kesehatan Tahun
2019 ditetapkan 2 sasaran dengan 4 indikator kinerja utama dengan rincian sebagai berikut
:
Misi 1
Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik
SDM Aparatur maupun SDM Masyarakat
: Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
Sasaran 1
Indikator Sasaran
: -Persentase Cakupan pertolongan Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan (%)
-Persentase Kepesertaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
(%)
Sasaran 2
: Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan,
pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program pembangunan
kesehatan
Indikator Sasaran
: - Jumlah Puskesmas yang status Akreditas Meningkat
(Angka)
: Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan
tidak menular
: Persentase gangguan jiwa berat mendapat pelayanan
kesehatan (%)
Sasaran 3
Indikator Sasaran
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 63
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Sementara jika dilihat dalam kerangka per tahun, perbandingan antara rencana dan realisasi
indikator kinerja utama untuk seluruh sasaran adalah sebagai berikut :
Pengukuran Indikator Kinerja Utama Tahun 2019 Dibandingkan Target Akhir
Renstra 2023
No.
(1)
1
2
3
4
Indikator Kinerja
Utama
(2)
Persentase Cakupan
pertolongan
Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan
yang memiliki
Kompetensi
Kebidanan (%)
Persentase
Kepesertaan Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan (%)
Renstra Akhir (2023)
Capaian
Target
(%)
Satuan
Target
Realisasi
Capaian
(%)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
%
85
89
104.7
85
95.5
115.5
90
86.5
3
300
1
33.3
100
100
100
100
%
Jumlah
Puskesmas
yang status Akreditas
Angka
Meningkat (Angka)
Persentase
gangguan jiwa
berat mendapat
pelayanan
90
104
1
100
Keterangan
(9)
kesehatan (%)
Rata-rata Capaian IKU
Dari Tabel 3.2 diatas dapat diketahui bahwa untuk sejumlah target IKU Dinas
Kesehatan Kab. Gorontalo Utara yang tingkat capaiannya melebihi target sebanyak 3
indikator, , dan sesuai target sebanyak 1 indikator.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 64
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dari hasil capaian IKU, maka dapat dinyatakan bahwa Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
telah berhasil melaksanakan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka mendorong visi dan
misi organisasi.
3.2 Pengukuran, Evaluasi, dan Analisis Capaian Kinerja Sasaran Strategis
3.2.3 Pengukuran Kinerja
Jumlah sasaran strategis Dinas Kesehatan adalah 2 (dua) Sasaran Strategis dengan
indikator kinerja sasaran pada Renstra sejumlah 4(empat).
Tabel 3.3
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Berdasarkan PK 2019
Misi 1. Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM
Aparatur maupun SDM Masyarakat
No.
Sasaran Strategis
1
Meningkatnya kualitas
pelayanan kesehatan
ibu dan anak
No.
Indikator Kinerja
1
Persentase Cakupan
pertolongan
Persalinan oleh
Tenaga Kesehatan
yang memiliki
Kompetensi
Kebidanan (%)
Persentase
Kepesertaan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan (%)
Jumlah Puskesmas
yang status
Akreditas
Meningkat (Angka)
2
2
3
Meningkatnya
Koodinasi dan
keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan,
pembinaan dan evaluasi
program pembangunan
kesehatan
Menurunnya Angka
Kesakitan Akibat
Penyakit Menular dan
tidak menular
3
4
Persentase gangguan
jiwa berat mendapat
pelayanan kesehatan
(%)
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Target
Tahun 2019
Realisasi
%
%
85
89
104
89
55.5
%
90
104
115.5
90
95.8
Angka
1
3
300
1
79.43
%
100
100
100
100
100
Satuan
Tahun 2023
Target
%
Page 76
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dalam laporan ini, Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara dapat memberikan
gambaran penilaian tingkat pencapaian target kegiatan dari masing-masing kelompok sasaran
dan dari masing-masing indikator kinerja sasaran. Pengukuran kinerja digunakan untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan
sasaran yang telah ditetapkan dalam mewujudkan misi dan visi instansi pemerintah. Adapun
pengukuran pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 3.5
Capaian Kinerja Sasaran
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Tahun 2019
NO
SASARAN STRATEGIS
JUMLAH INDIKATOR
RATA RATA
CAPAIAN
SKALA NILAI
MISI 1
A.
1
Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur
maupun SDM Masyarakat
Meningkatnya kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak
Persentase Cakupan pertolongan
Persalinan oleh Tenaga
Kesehatan yang memiliki
Kompetensi Kebidanan (%)
Persentase Kepesertaan Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan (%)
Meningkatnya Koodinasi dan
keterpaduan perencanaan,
Jumlah Puskesmas yang status
2
pelaksanaan, pembinaan dan
Akreditas Meningkat (Angka)
evaluasi program pembangunan
kesehatan
Menurunnya Angka Kesakitan
Persentase gangguan jiwa berat
3
Akibat Penyakit Menular dan tidak
mendapat pelayanan kesehatan
menular
(%)
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 77
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Tabel 3.6
Pencapaian Kinerja Per Sasaran
Dinas Kesehatan
Tahun 2019
A.
1
2
3
4
Sasaran 1
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Mencapai Target
Melebihi Target
Jumlah
Indikator
4
1
3
B.
1
2
3
4
Sasaran 2
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Mencapai Target
Melebihi Target
8
2
1
5
C.
Sasaran 3
2
1
2
3
4
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
1
1
50
50
D
1
2
3
4
E
1
2
3
4
F
1
2
Sasaran 4
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
Sasaran 5
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
Sasaran 6
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
1
-
-
No.
Kategori Skala Nilai
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Persentase
25
75
25
12.5
62.5
1
10
-
100
7
3
2
1
70
30
-
50
Page 78
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
3
4
G
1
2
3
4
H
1
2
3
4
Tercapai
Melebihi Target
Sasaran 7
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
Sasaran 8
Tidak Ada Target
Tidak Tercapai
Tercapai
Melebihi Target
1
1
1
2
1
1
50
100
50
50
Sumber : Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara telah dapat melaksanakan
tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yangtelah ditetapkan dalam Renstra 20192023. Jumlah sasaran yang diperjanjikan untuk mencapai visi dan misi Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo UtaraTahun 2019-2023 sesuai Renstra sebanyak 8 (Delapan) sasaran
strategis dengan 29 (Dua Puluh Sembilan) indikator kinerja, sama dengan pengukuran
indikator kinerja sasaran pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan yang meliputi 8 (tujuh)
sasaran strategis dengan 29 (Dua Puluh Sembilan) indikator kinerja sasaran terlampir. Tahun
2018 adalah tahun terakhir pelaksanaan Rencana Strategis Dinas Kesehatan, pencapaian
kinerja sasaran strategis:
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 79
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Tabel 3.3
Capaian Indikator Kinerja Sasaran Berdasarkan PK 2019 Misi 1
Tahun 2019
No.
1
MISI
I
1
Sasaran
Strategis
No.
Indikator
Kinerja
Satuan
2018
2
3
4
5
Meningkatnya
Kualitas Gizi
Masyarakat
1
2
3
4
2
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kesehatan ibu
dan anak
5
6
7
8
9
10
11
Gizi Buruk
Mendapat
Perawatan (%)
Penurunan
Kasus Gizi
Buruk (%)
Penurunan
Kasus Gizi
Kurang (%)
Prevalensi
Stunting pada
anak dibawah 2
Tahun (%)
Angka Harapan
Hidup (Angka)
Cakupan
Kunjungan Bayi
(%)
Kunjungan Ibu
hamil K4 (%)
Penurunan
Angka
Kematian Bayi
(1.000 per
KLH)
penurunan
Angka
Kematian Ibu
(100.000 KLH)
Persentase
Cakupan
Komplikasi
Kebidanan yang
ditangani (%)
Persentase
Cakupan
pertolongan
Persalinan oleh
Tenaga
Kesehatan yang
memiliki
Renstra 2019
Capaian KET
(%)
Target
Realisasi
Capaian
(%)
Target
6
7
8
9
10
11
%
100
100
100
100
100
100
%
0.47
0.9
0.24
26.6
0.9
26.6
12
CP
IKU /
CP
TCP
%
1.33
2
1.86
93
2
93
TCP
%
6
28
7.15
25.53
28
25.53
CP
Angka
65.2
6
65.26
65.26
100
65.26
100
%
58
70
82
117.14
70
117.14
%
60
70
65.87
94.1
94.1
CP
Per
1.000
kelahira
n hidup
Per
100.000
kelahira
n hidup
25
141
24
141
8.1
344.6
33.75
244.39
CP
CP
TCP
TCP
33.75
244.39
CP
%
99
90
82
91.1
91.1
CP
%
82
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
85
89
104.71
104.71
Page 82
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
12
3
Meningkatnya
Koodinasi dan
keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan,
pembinaan
dan evaluasi
program
pembangunan
kesehatan
13
14
4
5
Meningkatnya
ketersediaan
Sarana dan
Prasarana
Kesehatan
yang Memadai
Menurunnya
Angka
Kesakitan
Akibat
Penyakit
Menular dan
tidak menular
15
16
17
18
19
20
21
Kompetensi
Kebidanan (%)
Persentase
Kepesertaan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan (%)
Jumlah
Puskesmas yang
menyelenggara
kan sistem
Informasi
Kesehatan
(SIK)
terigtegrasi dan
memiliki Profil
Kesehatan
(Angka)
Jumlah
Puskesmas yang
status Akreditas
Meningkat
(Angka)
Jumlah sarana
kesehatan yang
terbangun
(Angka)
Cakupan CNR
kasus baru TB
per 100.000
penduduk
(Angka)
Cakupan
Penderita DBD
di tangani (%)
Persentase CDR
kasus baru TB
BTA+ (%)
Persentase Desa
UCI (%)
Persentase
gangguan jiwa
berat mendapat
pelayanan
kesehatan (%)
Persentase
Pemeriksaan/
Screening
penduduk
beresiko HIV
(%)
CP
%
90
90
104
115.6
115.6
CP
Buah
16
16
16
100
100
CP
Unit
4
1
3
300
300
CP
unit
1
1
3
300
300
CP
%
266
271
316
117
117
100
100
100
100
100
%
100
100
89
89
89
%
80
81
92,7
115
115
CP
CP
CP
CP
%
100
100
100
100
100
CP
%
34
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
100
100
100
100
Page 83
CP
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
22
23
24
25
Meningkatnya
perilaku hidup
bersih dan
sehat pada
tatanan rumah
tangga
26
27
Meningkatnya
Pelayanan
Kesehatan
Lansia
Meningkatnya
ketersediaan
Obat dan
Perbekalan
Kesehatan di
Fasilitas
Kesehatan
28
29
30
Persentase
penderita
Diabates
Melitus
mendapatkan
pelayanan
sesuai standar
(%)
Persentase
penderita
Hipertensi
mendapatkan
pelayanan
sesuai standar
(%)
Persentase
Puskesmas yang
melakukan
Screening HIV
dan IMS pada
ibu hamil (%)
Prevalensi
Malaria (API)
(%)
Persentase
Jumlah Desa
Siaga Aktif (%)
Persentase
Posyandu Aktif
(%)
Persentase
Cakupan
Pelayanan
Lansia (%)
Jumlah Stock
Obat untuk
memenuhi
ketersediaan
obat di
kabupaten/
Puskesmas
(Angka)
Persentase
Kesesuaian
Obat dengan
Pornas (%)
CP
%
100
100
100
100
100
CP
%
100
100
100
100
100
CP
%
100
100
100
100
100
%
0
0.9
0
0
0
CP
CP
62.6
79,67
35
68
79.67
100
100
41
100
22
100
41
TCP
CP
16
16
16
100
100
CP
0
80
95
119
119
Sumber Data : Data Capaian Program Kesehatan 2018-2019
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 84
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pada misi 1 diatas dapat dilihat bahwa dari 4 indikator yang diukur 2 indikator capai
target 2 indikator tidak capai target, untuk Persentase Indikator Pelayanan Terkait Status Gizi
Masyarakat (100%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada analisis capaian per sasaran
Indikator. Berdasarkan indicator pertama gizi buruk mendapat perawatan realisasinya 100%,
semua kasus gizi buruk yang ditemukan di seluruh wilayah kabupaten Gorontalo Utara tahun
2019 sebanyak 29 kasus, semua kasus ditangani dan di intervensi baik secara rawat jalan
maupun rawat inap sesuai tatalaksana gizi buruk dan sesuai kondisi anak. Indicator ke 2
penurunan kasus gizi buruk, untuk tahun 2019 mengalami penurunan jumlah kasus dari 54
kasus (0,47%) yang ditemukan tahun 2018 turun menjadi 29 kasus (0,24%) untuk tahun 2019.
Berbagai upaya yang telah dilakukan di tingkat Puskesmas maupun lintas sektor dalam
pencegahan terjadinya kasus gizi buruk. Dari hasil investigasi kasus gizi buruk ini terjadi
karena pola asuh orang tua dan pemberian makan bayi dan anak yang tidak sesuai standar,
tidak sesuai kebutuhan anak, sanitasi lingkungan rumah yang kurang baik, kondisi ekonomi
keluarga dibawah rata-rata, ketersediaan pangan di tingkat keluarga yang kurang, dan adanya
penyakit penyerta dan kelainan bawaan sejak lahir. Pada indicator ke 3 kenaikan jumlah kasus
gizi kurang, pada tahun 2018 sebanyak 1,33% dan tahun 2019 menjadi 1,86%, hal ini
disebabkan berbagai macam factor penyebab, diantaranya pola asuh orang tua yang kurang
baik. Semua kasus gizi kurang yang ditemukan di intervensi
dengan Makanan Tambahan sesuai kebutuhan dan membaik sehingga
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 85
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
dapat dicegah jangan sampai ke gizi buruk. Indicator ke 4 prevalensi stunting pada anak
dibawah 2 tahun mengalami peningkatan kasus dari tahun sebelumnya, tahun 2018 sebanyak
6 % dan tahun 2019 mengalami peningkatan kasus menjadi 7,15 %. Hal ini disebabkan karena
ditahun 2019 sudah dilakukan pendataan dan pengukuran secara intens sehingga sebagian
besar balita di ukur tinggi badannya sehingga terdeteksi. Hal ini seiring dengan peningkatan
kasus BBLR dari tahun sebelumnya tahun 2018 sebanyak 152 kasus dan tahun 2019
meningkat sebanyak 166 kasus.
Upaya – upaya dan kegiatan yang sudah dilakukan Dinas Kesehatan tahun 2019 dalam
penanganan masalah – masalah tersebut antara lain pengadaan susu balita gizi buruk,
pengadaan susu balita ibu hamil KEK, Pengadaan bahan makanan pasien ibu hamil KEK dan
pendamping pasien di TFC, dan pengadaan bahan makanan pasien gizi buruk dan
pendamping pasien di TFC, Investigasi pelacakan kasus gizi buruk dan ibu hamil KEK, serta
pemantauan stunting.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 86
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dokumentasi kegiatan Program Perbaikan Gizi
Pelacakan Kasus Ibu Hamil KEK dan Pemberian PMT bagi ibu
hamil KEK
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 87
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pemberian Makanan bagi Ibu Hamil KEK dan Pendamping di TFC
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 88
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pemberian Makanan bagi Balita Gizi Buruk dan pendamping di
TFC
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 89
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pada table diatas terlihart bahwa indikator angka kematian masing masing dijadikan
sebagai Indikator Kinerja Utama, sehingga dijadikan indikator yang terpisah.
Indikatornya masing masing adalah Pencapaian Sasaran diatas terdiri atas beberapa
sasaran indikator yaitu angka kematian Ibu, Bayi, Balita serta indikator pelayananan
kesehatan dasar lainnya..
a. Untuk angka kematian ibu pada tahun 2018 kelahiran hidup 141 per 100.000 kelahiran
hidup dan tahun 2019 Terjadi peningkatan kasus kematian menjadi 344 per 100.000
dan kasus kematian paling banyak terjadi di fasilitas rujukan (FKTL).dari 8 kasus
kematian terjadi,6 di antaranya terjadi pada masa nifas dan penyebab terbanyak yakni
penyakit penyerta ( CHF atau jantung)
b. Untuk kematian bayi terjadi peningkatan kasus angka kematian bayi dari tahun 2018
7,5 per 1000 menjadi 8,1 per 1000 tetapi masih berada di bawah target nasional yakni
24 per 1000. Jumlah kasus kematian terdiri dari Rata-rata kasus kematian di sebabkan
sehingga perlu di perhatikan pengetahuan keluarga dalam hal pemantauan dan
pengawasan pada bayi di rumah
c. Demikian halnya dengan kasus angka kematian balita mengalami penurunan yaitu
kasus angka kematian balita tahun 2018 25 per
1.01
kelahiran hidup terjadi penurunan di tahun 2019 yakni 20 per 1000 kelahiran
hidup.
Ada pun tabel di atas menjelaskan bahwa kondisi mengenai kualitas peleyanan
kesehatan pada ibu hamil yang sesuai standar terjadi peningkatan dimana data tahun
2018 cakupan k4 (60%) sedangkan di tahun 2019 (65.7%) tetapi belum mencapai
target yang di harapkan (70%). karena hal ini di sebakan karena banyak ibu hamil
yang datang memeriksa kehamilan di atas 12 minggu atau trimester 1 dan pada saat
melakukan pelayanan masih banyak kendala yang di hadapi misalnya dalam hal
pemeriksaan laboratorium untuk ibu hamil .
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 90
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Untuk pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan table di atas menunjukan
peningkatan yakni tahun 2018 pertolongan nakes (82%) dan tahun 2019 (89%)
sedangkan target (85%) meski demikian masih ada kasus persalinan oleh dukun
bahkan persalinan sendiri itu rata-rata terjadi di daerah kepulauan.dan masih ada kasus
pertolongan persalinan di rumah
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
1) Pelaksanaan Autosi Verbal dan Audit Kematian Ibu, Bayi dan Balita
2) Memaksimalkan tenaga bidan yang ada didesa karena berkaitan dengan
pemerataan tenaga bidan
3) Komunikasi dan Koordinasi intensif dengan pengelola, Penanggung jawab
yang ada di desa, Puskesmas dan Kabupaten
4) Alokasi Dana untuk Pelaksanaan Akselrasi penurunan kematian Ibu, Bayi dan
Balita
 Masalah Yang Dihadapi
5) Kekurangan tenaga Dokter Ahli sebagai penanggungjawab Pelayanan, tenaga
dokter yang dimiliki hanya tenaga yang dipekerjakan Paruh Waktu sehingga
tidak full di Pelayanan.
6) Masih minimnya kompetensi petugas dalam hal kualitas pelayanan baik pada
masa hamil,bersalin dan nifas serta bayi baru lahir
7) Masih minim Kompetensi yang dimiliki oleh petugas khususnya Bidan dan
perawat yang terlatih APN dan Kegawatdarurtan Obstetri dan Neonatal
8) Minimnya fasilitas pelayanan baik ditingkat pertama (PKM) dan Lanjutan
(RS), sehingga terkadang rujukan harus ke Kabupoaten Lain
 Pemecahan Masalah
4) Harus dilakukan perekrutan tenaga
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 91
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
5) Dilakukan peningkatan capacity bulding petugas Kesehatan
6) Menyediakan fasilitas yang memadai baik ditingkat pertama dan Rujukan
Dokumentasi program KIA
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 92
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Kegiatan Autopsi Verbal tingkat puskesmas
Kegiatan Pemantauan Ibu hamil dan Ibu bersalin yang resiko Tinggi
Pada tabel diatas terlihart bahwa indikator masyarakat memiliki capaian sebesar 115.6 %
Di Kabupaten Gorontalo Utara sesuai dengan janji Bupati yang tertuang dalam
Visi dan Misi Kabupaten menyebutkan bahwa salah satu Program Unggulan
Kabupaten adalah total coverage atau kesanggupan pemerintah daerah untuk
menjamin seluruh masyarakat tidak hanya yang miskin, akan tetapi yang dijamin
adalah mereka yang tidak tercover melalui jaminan kesehatan masyarakat (
Jamkesmas) yang dikeluarkan pemerintah pusat dan jaminan kesehatan semesta yang
dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 93
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Adapun cara pengukuran indikator adalah sebagai berikut jumlah masyarakat
yang memiliki kartu jaminan Kesehatan dibagi jumlah penduduk dikali seratus persen.
Pengumpulan data dilakukan oleh Dinas Sosial yang berkoordinasi dengan
Kependudukan dan Catatan Sipil (DUKCAPIL) dan Dinas Kesehatan.
Target pada akhir resntra optimis bisa tercapai, dilihat dari pencapaian dari
tahun 2018 capaian target sudah melebihi target. Program ini bisa berhasil apabila
ditunjang oleh anggaran yang tersedia, dan bagi masyarakat yang mampu
berpartisipasi ikut dalam program ini yakni mampu mengangsuransikan kesehatan
bagi diri sendiri dan seluruh keluarga mampu menjadi peserta mandiri.
Untuk Anggaran Jaminan Kesehatan Daerah Kabupaten Gorontalo Utara
Tahun 2018 sampai dengan tahun 2019 mengalami perubahan berbanding lurus
dengan jumlah pertambahan penduduk.
Dari Tabel di atas terlihat Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Sistem
Informasi Kesehatan (SIK) terintegrasi memiliki Profil Kesehatan. Sistem
Kesehatan
merupakan
salah
satu
Informasi
bagian penting yang
tidak dapat dipisahkan dari Sistem Kesehatan di suatu negara. Kemajuan atau
kemunduran Sistem Informasi Kesehatan selalu berkorelasi dan mengikuti
perkembangan Sistem Kesehatan, kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi
(TIK) bahkan
mempengaruhi Sistem Pemerintahan yang berlaku di suatu
negara. Suatu system yang terkonsep dan terstruktur dengan baik akan menghasilkan
Output yang baik juga. Sistem informasi kesehatan merupakan salah satu bentuk pokok
Sistem Kesehatan Nasional (SKN) yang dipergunakan sebagai dasar dan acuan
dalam penyusunan berbagai kebijakan, pedoman dan arahan penyelenggaraan
pembangunan kesehatan serta
pembangunan berwawasan kesehatan.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 94
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dengan sistem Informasi kesehatan yang baik maka akan membuat masyarakat
tidak buta dengan semua permasalahan kesehatan. Dan mau membawa keluarga nya
berobat dengan mudah bukan lagi dengan birokrasi yang rumit yang membuat masyarakat
enggan membawa anggota keluarganya berobat di pelayanan kesehatan yang disediakan
oleh pemerintah. Dengan maraknya perkembangan media dan technology seharusnya
membuat masyarakat dan khususnya pada mahasiswa kesehatan masyarakat melek akan
kemajuan berinovasi terhadap sistem informasi kesehatan Indonesia.
Berlandaskan dengan fakta yang terjadi di masyarakat pada saat ini seharus nya
bisa dijadiakan bahan evaluasi dan pertimbangan untuk dapat membentuk sistem
informasi kesehatan yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masyarakat . dengan
banyak nya refrensi yang ada pada saat Ini sehingga bisa dijadikan rumusan yang tepat
dan membuat sistem informasi kesehatan yang tepat guna. Dimana salah satu produk
untuk menilai SIK adalah ketersediaan Profil Kesehatan di Kabupaten dan Puskesmas.
Dimana data Profil Kesehatan
Indikator Jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) memiliki Profil Kesehatan adalah jumlah Puskesmas yang memiliki
Profil Kesehatan. Adapun cara pengukuran indicator adalah sebagai berikut : jumlah
Puskesmas yang memiliki Profil Kesehatan dibagi Jumlah Seluruh Puskesmas dikali
seratus persen.
Pada tabel diatas memperlihatkan bawah capain sasaran tersebut sesuai dengan
target yang ada yaitu 100%. Sasaran ini masuk dalam indikator oleh karena produk Profil
Kesehatan merupakan salah satu acuan untuk mengukur tingkat keberhasilan Program
dan kegiatan. selain itu Sistem Informasi Kesehatan (SIK) merupakan suatu sistem
pengelolaan data dan informasi kesehatan di semua tingkat pemerintahan secara
sistematis dan terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 95
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
kepada masyarakat Perturan perundang undangan. Bagian atau ranah yang menyebutkan
sistem informasi kesehatan adalah Kepmenkes Nomor 004/Menkes/SK/I/2003 tentang
kebijakan dan strategi desentralisasi bidang kesehatan dan Kepmenkes Nomor
932/Menkes/SK/VIII/2002 tentang petunjuk pelaksanaan pengembangan sistem laporan
informasi kesehatan kabupaten/kota.Kebutuhan akan data dan informasi disediakan
melalui penyelenggaraan Sistem Informasi Kesehatan, yaitu dengan cara pengumpulan,
pengolahan, analisis data serta penyajian informasi.
Dalam hal pengumpulan data SIK terdapat beberapa aplikasi yang harus dinput
secara online yang terkait langsung dengan data SIK yaitu :
-
Aplikasi
Komunikasi
Data
Berbasis
Jaringan
dapat
diakses
di
www.komdat.kemkes.go.id
-
Aplikasi
Standar Pelayanan
Minimal (SPM) dapat diakses di
spm.depkes.go.id dengan
juknis
Kepmenkes
berdasarkan
RI
Nomor
828/Menkes/SK/IX/2008 tentang
Petunjuk Teknis SPM Bidang
Kesehatan
di
Kabupaten/Kota
dalam hal pengumpulan data Sistim Informasi Kesehatan (SIK), petugas SIK
Kabupaten berdasarkan SK Kepala Dinas membentuk Pengelola SIK Puskesmas yang
juga di SK kan oleh Kepala Dinas, dimana mereka diharuskan memberikandata
Bulanan ke Petugas SIK untuk di tabulasi sampai dengan akhir tahun, setelah data
dikumpulkan maka diverifikasi oleh Pengelola data di Bidang apakah
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 96
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
sudah sesuai atau belum jika sudah sesuai maka data disajikan dalam bentuk data
Profil Kesehatan.
Berdasarkan data yang ada terdapat beberapa kekurangan yang dihadapi
terkait penyelenggaran Sistim Informasi Kesehatan (SIK) yaitu:
-
Data masih berbasis manual dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan kecuali laporan
dari Dinas Kesehatan Kabupaten ke Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian
Kesehatan sudah berbasis web.
-
Petugas Sistem Informasi kesehatan yang ada di Puskesmas dan Dinas Kesehatan
-
Sebagian besar memegang tugas ganda/ rangkap tugas karen masih ekurangan
tenaga
-
Sebagian besar belum dilatih manejemn pengelolaan sistim Informai kesehatan
(SIK)
-
Belum adanya jaringan internet di Puskesmas
Melihat kekurangan tersebut, Dinas Kesehatan berupaya untuk melaksanakan
antisipasi diantaranya :
-
Mendorong kemauan petugas dengan pembiayaan honor lewat anggaran daerah
APBD
-
Penguatan database jaringan dengan membuat server di Dinas Kesehatan.
Pada Tabel Di atas juga terlihat bahwa Berdasarkan PMK No 75 Tahun 2014
bahwa semua Puskesmas wajib teregistrasi. Hal ini dianggap penting karena meruapakan
langkah awal dalam penentuan akreditas Puskesmas. Dalam hal ini akreditas Puskesmas
berkaitan dengan pengakuan terhadap Puskesmas yang diberikan oleh Lembaga
Indpenden Penyelenggaran akreditas yang ditetapkan oleh menteri Setelah dinilai bahwa
Puskesmas telah memenuhi standar Pelayanan Puskesmas yang tel;ah ditetapkan oleh
menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan Puskesmas secara berkesinambungan.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 97
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Saat ini Di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara memiliki 15 buah
Puskesmas yang terdiri atas 5 Puskesmas rawat Inap dan 10 Puskesmas Rawat jalan.
Ditargetkan pada akhir tahun 2018 bahwa semua Puskesmas harus teregistrasi, dimulai
dari tahun 2019 yang diharapkan 4 Puskesmas ter reakreditasi dengan harapan mendapat
peningkatan nilai dari tahun sebelumnya.Di tahun 2019 terdapat 3 puskesmas yang nilai
akreditas yg meningkat.
Akan tetapi bukanlah langkah mudah untuk melakukan akreditas yang nilainya
meningkat. Puskesmas karena ada beberapa tahapan yang harus disiapkan yaitu berkaitan
dengan sertifikat tanah, IMB, dokumen pengelolaan lingkungan, surat bupati terkait
kategori puskesmas, studi kelayakan psukesmas, profil puskesmas dan persyaratan lain
sesuai peraturan daerah setempat dan siklus managemen puskesmas.Akan tetapi ada
beberapa kendala untuk mendapatkan nilai akreditas yang maksimal diantaranya:
-
Masih minimnya sarana dan prasarna untuk pelayanan
-
Kekurangan tenaga khususnya tenaga dokter
-
Beberapa persyaratan yang harus dilengkapi seperti IMB, dan Amdal
Akan tetapi dinas kesehatan melalui anggaran DAK Non Fisik (terkait Akreditas
Puskesmas) memperoleh anggaran yang digunakan khusus untuk mengevaluasi kesiapan
Puskesmas dalam menyongsong era akreditas yang dimulai dari monitoring kelayakan
Puskesmas, sarana dan Prasarana, kesiapan petugas serta budget anggaran yang dimiliki.

Capaian program Akreditasi Pusklesmas Tahun 2019
Di tahun 2019 yang menjadi lokus Re-Akreditasi terdiri dari puskesmas
Atinggola,Kwandang,Sumalata,dan Tolinggula. Dengan hasil capaian yang diperoleh di tahun
2019 mengalami peningktan dengan rincian capaian sebagai berikut:
- Puskesmas Atinggola hasil Survei Akreditasi Awal Dasar setelah dilakukan
survei Re-Akreditasi tahun 2019 hasil yang diperoleh Utama
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 98
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
-
-
Puskesmas Kwandang hasil survei awal Utama setelah dilakukan Survei ReAkreditasi tahun 2019 hasil yang di peroleh Paripurna
- Puskesmas Sumalata hasil Survei awal Madya setelah dilakukan survei ReAkreditasi tahun 2019 hasil yang diperoleh Madya, tetapi nilai yang diperoleh
meningkat dari Survei Tahap Awal.
- Puskesmas Tolinggula hasil Survei Awal Madya setelah dilakukan Surevei ReAkreditasi tahun 2019 hasil yang di peroleh Utama.
1. Upaya Yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan ini sehingga
dapat terjadi peningkatan sebagai berikut
a. Workshop Audit Internal dan Tinjauan Manajemen
b. Workshop Keselamatan Pasien
c. Workshop Pemahaman Standar dan Instrumen
d. Pendampingan Pasca Akreditasi e.
Dokumentasi Re Akreditas
Pada Tabel di atas terlihat jumlah sarana dan prsarana yang terbangun dapat mencapai
target.Dibandingkan dengan tahun 2018 hanya melalui anggaran Dak Reguler mendapatkan
satu puskesmas yang di relokasi.akan tetapi di tahun 2019 mendapat anggaran Afirmasi
terbangun 3 puskesmas yang diharapkan sesuai permenkes 75 tahun 2014.Namun ada
beberapa kendala di lapangan terkait pembangunan 3 puskesmas tersebut.yaitu pembangunan
puskesmas Dulukapa di akibatkan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 99
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
karena…upaya-upaya yang dilakukan akan mengadakan proses tender kembali.
Dokumentasi pembangunan puskesmas
Dalam penilaian PHBS ada dua macam rumah tangga, yaitu rumah tangga dengan
balita dan rumah tangga tanpa balita. Untuk rumah tangga dengan balita digunakan 10
indikator, sehingga nilai tertinggi adalah 10; sedangkan untuk rumah tangga tanpa balita
terdiri dari 8 indikator, sehingga niiai tertinggi delapan (8). PHBS diklasifikasikan
‘kurang’ apabila mendapatkan miai kurang dari enam
1.3.1.1
untuk rumah tangga mempunyai nilai kurang dari lima (5) untuk rumah tangga tanpa
balita.
Berdasarkan
data
Badan Litbang Kementrian kesehatan
Tahun 2013, bahwa dari sejumlah
populasi diperkirakan 20% s.d 30%
dalam kondisi sakit, baik sakit yang
ringan sampai sakit berat/komplek,
dan sekitar 80% s.d 70% adalah
Kegiatan Cuci Tangan (PHBS)
masyarakat
dalam
kondisi
sehat
mengingat jumlah
populasi penduduk yang sehat lebih banyak, dan perlu peningkatan kesehatannya agar
terhindar dari penyakit atau gangguan kesehatan, maka dalam RPJMD 2014 – 2018 bahwa
salah satu pembangunan kesehatan yakni promotif dan preventif. Oleh sebab itu dalam
mewujudkan RPJMD tersebut dinas kesehatan menuangkan indikator pelayanan
kesehatan lainnya yakni Rumah tangga ber PHBS. Adapun kriteria dalam indikator
Rumah Tangga Ber PHBS yakni kita lebih mentitik beratkan pada perubahan perilaku
masyarakat.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 100
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Dalam hal ini perilaku kesehatan yang dilakukan oleh
kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan – kegaiatan kesehatan di
masyarakat.
Indikator sulit di capai karena masih banyak masyarakat terutama sebagai Kepala rumah
tangga merokok di dalam rumah sedangkan indikator di PHBS Tidak Merokok didalam
Rumah. Karena menurut penelitian menunjukka bahwa asap rokok justru lebih berbahaya
bagi perokok pasif. sedangkan untuk kegiatan desa siaga aktif belum mencapai target
karena kurangnya partisipasi dari masyarakat dan anggaran yang di alokasikan
padaprogram tersebut tidak ada baik dari pemerintah desa maupun daerah.
Dan tidak ada anggaran yang tersedia. Adapun alternatif solusi yang telah
dilakukan yakni sosialisasi ke petugas puskesmas untuk melakukan survei rumah tangga
dan memberikan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat melalui dana BOK. Program
ini dapat ditunjang keberhasilannnya apabila pemerintah desa dapat berpasrtisipasi dalam
membangun desanya melalui dana desa yakni 10% untuk kegiatan UKBM dan di dukung
oleh Pemerintah Daerah.
Pada table diatas terlihart bahwa indicator penyakit menular dan tidak menular
dilayani terdiri atas 7 indikator yaitu
-
Cakupan desa/kelurahan Universal child imunization (UCI) dengan capaian 92.70%
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
1.3.1.1.1
Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Imunisasi tentang program imunisasi dasar rutin pada
bayi, imunisasi rutin pada anak sekolah, imunisasi TT pada WUS
1.3.1.1.2
Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program imunisasi di Puskesmas se Kabupaten
Gorontalo Utara
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 101
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
1.3.1.1.3
Pemenuhan logistik imunisasi dan pengawasan serta perbaikan mutu rantai dingin (cold
chain) di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
1.3.1.1.4
Pencarian bayi dan balita yang merupakan sasaran program imunisasi yang tidak berkunjung
ke Posyandu untuk diberikan imunisasi
 Masalah Yang Dihadapi
5)
Pergantian petugas pengelola program Imunisasi di Puskesmas yang terlalu
sering dilakukan
6)
Peran serta dan kepedulian masyarakat akan pentingnya imunisasi kepada
bayi, balita dan anak sekolah
7)
Masih ada beberapa Puskesmas yang sering terlambat melaporkan hasil
pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas
8)
Masih belum optimalnya sarana rantai dingin (cold chain) di beberapa
Puskesmas yang diakibatkan oleh rantai dingin (cold chain) yang digunakan
tidak sesuai standar yang dipersyaratkan
 Pemecahan Masalah
5) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian
Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas
pengelola di Puskesmas
6) Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk
perbaikan capaian dan pelaporan
7) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan
bimbingan teknis ke Puskesmas
8) Mengusulkan penambahan maupun perbaikan sarana rantai dingin (cold
chain).
Pada table diatas terlihart bahwa indicator penyakit menular dan tidak menular dilayani
terdiri atas 7 indikator yaitu
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 102
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
-
Persentase demam berdarah dengue yang ditangani dengan capaian 100%
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
5) Melakukan
sistem
kewaspadaan
dini
KLB
dan
penanggulangan KLB DBD
6) Melaksanakan koordinasi lintas program maupun lintas sektor untuk
dalam penanggulangan KLB DBD
7) Melakukan bimbingan teknis dan monitoring pengendalian kasus DBD di
Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
8) Melaksanakan
kegiatan
Pemberantasan
Sarang
Nyamuk
(PSN) maupun Pengasapan (Fooging)
 Masalah Yang Dihadapi
3)
Pergantian petugas pengelola program DBD di Puskesmas yang terlalu
sering dilakukan
4)
Peran serta dan kepedulian masyarakat yang rendah khususnya dalam
upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)
 Pemecahan Masalah
3)
Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian
Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas
pengelola di Puskesmas
4)
Mengoptimalkan
peran
jumantik
dan
mengoptimalkan
peran
pemberdayaan masyarakat.
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
5) Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Imunisasi tentang program
imunisasi dasar rutin pada bayi, imunisasi rutin pada anak sekolah,
imunisasi TT pada WUS
6)
Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program imunisasi di
Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 103
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
7)
Pemenuhan logistik imunisasi dan pengawasan serta perbaikan mutu rantai
dingin (cold chain) di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
8)
Pencarian bayi dan balita yang merupakan sasaran program imunisasi yang
tidak berkunjung ke Posyandu untuk diberikan imunisasi
 Masalah Yang Dihadapi
5)
Pergantian petugas pengelola program Imunisasi di Puskesmas yang terlalu
sering dilakukan
6) Peran serta dan kepedulian masyarakat akan pentingnya imunisasi kepada
bayi, balita dan anak sekolah
7) Masih ada beberapa Puskesmas yang sering terlambat melaporkan hasil
pelaksanaan kegiatan imunisasi di Puskesmas
8) Masih belum optimalnya sarana rantai dingin (cold chain) di beberapa
Puskesmas yang diakibatkan oleh rantai dingin (cold chain) yang digunakan
tidak sesuai standar yang dipersyaratkan
 Pemecahan Masalah
5) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian
Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas
pengelola di Puskesmas
6) Memberikan umpan balik laporan rutin kepada Kepala Puskesmas untuk
perbaikan capaian dan pelaporan
7) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan
bimbingan teknis ke Puskesmas
8) Mengusulkan penambahan maupun perbaikan sarana rantai dingin (cold
chain).
-
Angka penemuan AFP kurang dari umur 15 tahun dengan capaian 100%
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 104
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
3) Melakukan
bimbingan
teknis
dan
monitoring
program
surveylans AFP di Puskesmas se Kabupaten Gorontalo Utara
4) Pengiriman sampel pemeriksaan laboratorium dari kasus –
kasus AFP yang ditemukan untuk penegakan diagnosa
 Masalah Yang Dihadapi
Belum semua Puskesmas di Kabupaten Gorontalo Utara mempunyai tenaga
Epidemiologi yang merupakan tenaga surveylans di Puskesmas
 Pemecahan Masalah
Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan bimbingan
teknis ke Puskesmas terhadap tenaga pengelola Surveylans.
-
Persentase penemuan pneumoni balita dengan capaian 60%.
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
3)
Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program di Puskesmas se
Kabupaten Gorontalo Utara
4)
Koordinasi lintas program baik di Dinas Kesehatan maupun di Puskesmas
dalam rangka penegakan diagnosa pnemonia balita.
 Masalah Yang Dihadapi
4)
Kapasitas petugas pengelola program di Puskesmas
5)
Pencatatan dan pelaporan dari beberapa Puskesmas yang belum akurat dan
sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
6)
Masih belum optimalnya koordinasi lintas program di Puskesmas dalam
rangka penegakan diagnosa
 Pemecahan Masalah
3) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas terhadap umpan balik
laporan rutin dalam rangka perbaikan capaian dan pelaporan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 105
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
4) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan
bimbingan teknis ke Puskesmas
-
Persntase penemuan kasus baru TB + dengan capaian 89%
 Upaya – upaya Yang Telah Dilakukan
4)
Melakukan bimbingan teknis dan monitoring program di Puskesmas se
Kabupaten Gorontalo Utara
5)
Intensifikasi pelacakan kasus (survey contact)
6)
Meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui penyuluhan TB Paru ke
masyarakat
 Masalah Yang Dihadapi
5)
Sering terjadi pergantian petugas pengelola program TB Paru di Puskesmas
disamping kurangnya kapasitas petugas pengelola program di Puskesmas.
6)
Pencatatan dan pelaporan dari beberapa Puskesmas yang belum akurat dan
sering terlambat melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan di Puskesmas
7)
Masih belum optimalnya koordinasi lintas program di Puskesmas dalam
rangka penegakan diagnosa
 Pemecahan Masalah.
4) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas maupun Sub Bagian
Kepegawaian tentang terlalu seringnya dilakukan pergantian petugas
pengelola di Puskesmas
5) Melakukan koordinasi dengan Kepala Puskesmas terhadap umpan balik
laporan rutin dalam rangka perbaikan capaian dan pelaporan
6) Melakukan on the job training pada saat melakukan monitoring dan
bimbingan teknis ke Puskesmas
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 106
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
DOKUMENTASI PROGRAM TBC
-
-

Survey kontak
Koordinasi dengan kepala Puskesmas
Indikator Presentase Penderita Hipertensi yang di layani sesuai standard dan Preesentase
Penderita Diabetes mellitus yang dilayani sesuai standar berdasarkan table di atas telah
mencapai target, mencapai 100 %
1) Kendala yang di hadapi
- Pergantian Petugas yang ada di Puskesmas
- Ketersediaan BMHP yang belum mencukupi untuk seluruh sasaran masyarakat
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 107
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
- Sumberdaya Manusia yang masih kurang, dengan belum semuanya Puskesmas
memiliki Dokter Puskesmas sehingga berpengaruh pada pendiagnosaan pasien
- Belum optimalnya kolaborasi dalam pelaksanaan kegiatan Program
3) Upaya – upaya yang telah di lakukan
- Melakukan Bimbingan Teknis ataupun peningkatan petugas pengelola program
Penyakit tidak menular agar menjalankan program sesuai dengan tatalaksana
program
- Membangun komunikasi yang baik antara kepala puskesmas, lintas program dan
lintas sektor terkait
- Memonitoring langsung kegiatan yang di laksanakan oleh puskesmas di desa
wilayahnya masing – masing khususnya dalam pelaksanaan Posbindu di Desa
- Melaksanakan Deteksi dini factor risiko Penyakit tidak Menular di tempat – tempat
institusi pemerintah, dan kesatuan – kesatuan yang ada di wilayah Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Utara
- Mengadvokasi pemerintah khususnya camat dan kepala desa untuk dapat
memberdayakan masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah kesehatan sendiri
- Meng Update setiap data kasus Hipertensi dan diabetes Melitus
- Mengevaluasi hasil kegiatan dan capaian kegiatan Program Penyakit Tidak Menular
Khususnya yang berkaitan dengan indicator Program.
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 108
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
3.1
REALISASI ANGGARAN
Adapun rincian pagu dan realisasi anggaran yang terkait denganpencapaian target
kinerja sasaran Dinas Kesehatan kabupaten Gorontalo Utara pada tahun 2019 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Realisasi keuangan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara dari Tahun 2019
menurut kegiatan dalam DIPA adalah sebagai berikut :
Tabel 3.19
Realisasi Anggaran tahun 2019
No.
Program / Kegiatan
Pagu Anggaran
Realisasi Anggaran
% Serapan
1
2
3
4
5
sasaran
Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 109
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
1
1
Program Perbaikan Gizi Masyarakat,
Kegiatan Penanggulangan Kurang
Energi Protein (KEP), Anemia Gizi
Besi, Gangguan Akibat Kurang
Yodium (GAKY), Kurang Vit. A,
dan Kekurangan Zat Gizi Mikro
-
sasaran
2
2
46.980.000
58.22
161.548.000
152.017.700
94.10
189.829.000
134.611.250
70.91
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
-
3
Kegiatan Pemberian Tambahan
Makanan dan Vitamin
Kegiatan Pemberian Tambahan
Makanan dan Vitamin (DAK
PENUGASAN)
80.700.000
Pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan
Peningkatan pelayanan dan
penanggulangan masalah kesehatan
Bantuan Operasional Kesehatan
(DAK Non Fisik)
Bantuan Operasional Kesehatan
Distribusi Obat dan E-Logistik
(DAK Non Fisik)
Pelayanan Kesehatan Lainnya
44.800.000
18.225.000
40.68
1.219.190.000
819.376.300
67.23
151.636.000
136.721.000
89.50
9.748.754.000
9.628.670.820
98.77
767.173.772
90.47
Dukungan Manajemen BOK dan
848.000.000
Jampersal (DAK Non Fisik)
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
-
Perawatan Dan Pertolongan
persalinan bagi ibu dari keluarga
kurang mampu5
47.738.000
47.550.000
99.61
Jaminan Persalinan (DAK Non
Fisik)
1.720.000.000
448.419.718
26.07
sasaran 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan evaluasi program
4
pembangunan kesehatan
Program Pelayanan Administrasi, Sarana Prasarana dan SDM Aparatur
Kegiatan Evaluasi dan
Pengembangan Standar Kesehatan
Rapat-rapat Koordinasi dan
Konsultasi
388.040.374
381.234.222
98.25
Penyediaan Jasa Penunjang
Operasional Kantor
3.987.850.000
3.892.540.049
97.61
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 110
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Perkantoran
79.200.000
77.175.000
97.44
Evaluasi dan Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
53.537.000
51.348.500
99.91
5
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Kegiatan Evaluasi dan
118.080.000
94.063.000
pengembangan standar pelayanan
kesehatan
Kegiatan Pengembangan Dan
250.712.000
182.581.537
Pemutahiran Data Dasar Standar
Pelayanan Kesehatan
Kegiatan Peningkatan Kapasitas
281.855.000
281.235.666
Sumber Daya Aparatu
Akreditasi Puskesmas (DAK Non
899.480.000
859.955.200
Fisik)
Rapat Monitoring dan Evaluasi
43.450.000
38.800.000
Kepegawaian
sasaran 4 Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai
6
79.06
72.83
99.78
95.61
89.30
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas
pembantu dan jaringannya
Kegiatan Pengadaan sarana dan
24.753.522.000
23.228.500.894
83.70
-
prasarana puskesmas (DAK
AFFIRMASI)
Kegiatan Pengadaan Sarana dan
Prasarana Puskesmas (DAK)
Kegiatan Pengadaan sarana dan
prasarana puskesmas
2.793.389.000
400.000.000
2.698.812.368
399.716.000
96.61
99.93
-
sasaran 5 Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular
Program Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
7
-
Kegiatan Pelayanan vaksinasi bagi
balita dan anak sekolah
187.035.000
270.926.125
91.38
Kegiatan Pelayanan pencegahan
dan penanggulangan penyakit
menular
289.235.000
270.926.125
93.67
Kegiatan Peningkatan survellance
Epidemiologi dan penanggulangan
wabah
76.969.000
74.632.950
96.96
Kegiatan Pelayanan Pencegahan
dan Penanggulangan Penyakit
Tidak menular dan Kesehatn Jiwa
200.000.000
169.591.833
84.78
Kegiatan Pencegahan dan
Penanggulangan Penyakit (DAK
Penugasan)
1.317.557.000
1.456.636.303
91.41
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 111
-
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
SASARA
N6
8
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
SASARA
N7
9
10
Meningkatnya perilaku hidup
bersih dan sehat pada tatanan
rumah tangga
-
Kegiatan Penyuluhan masyarakat
pola hidup sehat
Program Pengembangan
Lingkungan Sehat
1.450.200.000
1.445.671.000
99.68
-
Kegiatan Pengkajian
pengembangan lingkungan sehat
145.400.000
134.964.900
92.82
29.915.000
99.72
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia
Program Peningkatan pelayanan Kesehatan Lansia
-
Pelayanan pemeliharaan kesehatan
-
Kegiatan Peningkatan Mutu
Pelayanan Farmasi komunitas
Puskesmas dan RS
-
Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
-
Peningkatan Pengawasan
Keamanan Pangan dan Bahan
Berbahaya
30.000.000
Program Pengembangan Obat asli indonesia
-
Sosialiasi, Advokasi, Pengobatan
Tradisional, alternatif dan
komplementer
sasaran 8 Meningkatnya ketersediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di Fasilitas Kesehatan
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
11
Kegiatan Peningkatan Mutu
46.840.000
46.335.600
98.92
Penggunaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Kegiatan Pengadaaan Obat dan
3.318.591.000
3.180.765.775
95.85
Perbekalan Kesehatan (DAK)
Kegiatan Peningkatan Surveylance
dan Epidemiologi Penyakit
Penyelenggaran Opersional Dinas Kesehatan serta Realisasi Anggaran Dinas Kesehatan dan Terpenuhinya
Kebutuhan Tenaga Medis dan Paramedis
12
Program Pengawasan Obat dan Makanan
-
-
Kegiatan Peningkatan
pemberdayaan
konsumen/masyarakat di bidang
obat dan makanan
Kegiatan Monitoring, evaluasi dan
pelaporan
Penyuluhan Keamanan Pangan
Jajanan pada Anak Sekolah5
60.580.000
60.580.000
100
33.000.000
32.790.000
99.36
11.640.000
11.635.000
91.70
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 112
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
13
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
-
Peningkatan promosi obat bahan
alam indonesia di dalam dan di luar
negeri
14.740.000
13.516.000
91.70
Untuk mengetahui efektifitas anggaran terhadap capaian Misi
Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Utara, dapat diketahui dari capaian kinerja
misi dan anggaran yang digunakan pada tahun 2019
sebagaimana tabel berikut :
Tabel 3.29
Efektivitas Anggaran terhadap Sasaran Dinas
Kesehatan Tahun 2019
No.
No.
1
A
1
MISI I
sasaran 1
sasaran 2
Kategori
Jumlah
Indikator
Persentase
Kontribusi
Kategori
Realisasi
Anggaran
Persentase
Serapan
3
4
Meningkatkan Status Gizi dan Kualita
Meningkatnya Kualitas Gizi Masyarakat
Melebihi Target
2
50.0
Sesuai Target
0
0.00
Tidak Mencapai Target
2
50.0
333.608.950
77.21
Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak
Melebihi Target
7
87.7
Sesuai Target
0
0
Tidak Mencapai Target
1
12.5
11.865.136.610
86.10
sasaran 3 Meningkatnya Koodinasi dan keterpaduan perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan
B
MISI II
sasaran 4
sasaran
5
evaluasi program pembangunan kesehatan
Melebihi Target
1
50.00
Sesuai Target
1
50.00
Tidak Mencapai Target
0
0
5.858.940.074
96.01
Meningkatnya akses pelayanan Kesehatan Dasar dan Pencegahan Penyakit
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai
Melebihi Target
1
100
Sesuai Target
0
0.00
Tidak Mencapai Target
0
0.00
23.228.500.894
83.70
Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular dan tidak menular
Melebihi Target
1
10.00
Sesuai Target
9
90.00
Tidak Mencapai Target
0
0
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
1.872.578.815
90.43
Page 113
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
C
MISI III Meningkatkan Tata Kelola Manajemen Pembangunan Kesehatan
sasaran 6 Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga
Melebihi Target
1
50.00
Sesuai Target
0
0.00
Tidak Mencapai Target
1
50.00
1.580.636.598
99.06
sasaran 7 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Lansia
Sasaran 8
Melebihi Target
0
0.00
Sesuai Target
0
Tidak Mencapai Target
1
100
Melebihi Target
1
50.00
Sesuai Target
1
50.00
Tidak Mencapai Target
0
100.00
Meningkatnya
ketersediaan Obat
dan Perbekalan
Kesehatan di
Fasilitas Kesehatan
29.915.000
99.72
3.345.622.375
95.98
Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan realisasi anggaran dapat diketahui tingkat
Efisiensi melalui table analisis efisiensi, sebagai berikut
Tabel
3.30
Analisis Efisiensi
No.
No.
1
A
1
MISI I
sasaran 1
Sasaran Strategis
% Rata Rata
Capaian
Kinerja
3
%
Penyerapan
Anggaran
%
Tingkat
Efisensi
4
4
Meningkatkan Status Gizi dan Kualitas Pelayanan Kesehatan yang terjangkau oleh
masyarakat
61.28
77.21
-15.93
Meningkatnya Kualitas Gizi
Masyarakat
sasaran 2
Meningkatnya kualitas pelayanan
kesehatan ibu dan anak
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
112.5
86.10
26.40
Page 114
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) 2019
sasaran 3
B
MISI II
sasaran 4
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan
Prasarana Kesehatan yang Memadai
300.00
83.70
216.3
Menurunnya Angka Kesakitan
Akibat Penyakit Menular dan tidak
menular
117.00
90.43
26.57
sasaran 6
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan
sehat pada tatanan rumah tangga
100.00
99.06
0.94
sasaran 7
Meningkatnya Pelayanan Kesehatan
Lansia
41
99.72
-58.72
Sasaran 8
100.00
Meningkatnya ketersediaan
Obat dan Perbekalan Kesehatan
di Fasilitas Kesehatan
95.98
4.02
sasaran 5
C
Meningkatnya Koodinasi dan
200.00
96.01
103.99
keterpaduan perencanaan, pelaksanaan,
pembinaan dan evaluasi program
pembangunan kesehatan
Meningkatnya ketersediaan Sarana dan Prasarana Kesehatan yang Memadai
MISI III
JUMLAH
128.97
Proses pencapaian Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sampai
dengan Tahun 2019 sebagai tahun ketiga Renstra 2019- 2023, dapat diinformasikan uraian
realisasi anggaran dalam kurun waktu
beberapa tahun berdasarkan pagu Renstra/RPJMD, sebagai berikut:
Tabel 3.24
Penyerapan Anggaran pada Setiap Sasaran
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Tahun Anggaran 2019 - 2023
Realisasi Anggaran Tahun
Pagu
No.
1
A
Sasaran
1
MISI I
%
(dari
Jumlah
Pagu
(Rp)
Indika
tif)
Indikatif
Renstra (Rp,)
2019
(Rp)
2020
(Rp)
3
3
2021
(Rp)
2022
(Rp)
2023
(Rp)
4
Meningkatkan
Status Gizi dan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
Dinas Kesehatan Kab.Gorontalo Utara
Page 115
4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
2019
yang
terjangkau oleh
masyarakat
sasaran Meningkatnya
Kualitas Gizi
1
Masyarakat
sasaran Meningkatnya
kualitas
2
pelayanan
kesehatan ibu
dan anak
sasaran Meningkatnya
Koodinasi dan
3
keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan,
pembinaan dan
evaluasi program
pembangunan
kesehatan
B
MISI II
dan Prasarana
Kesehatan yang
Memadai
sasaran Menurunnya
Angka Kesakitan
5
Akibat Penyakit
Menular dan
tidak menular
MISI III
30.466.678.5
10
333.608.950
11.865.136.
610
333.608.
950
11.865.1
36.610
77.21
38.94
7.098.840.00
5.858.940.0
0
74
5.858.94
0.074
82.53
27.733.522.0
00
23.228.500.
894
23.228.5
00.894
83.75
2.070.836.00
0
1.872.578.8
15
1.872.5
78.815
90.42
1.644.350.00
0
1.580.636.5
98
Meningkatnya
akses
pelayanan
Kesehatan
Dasar dan
Pencegahan
Penyakit
sasaran Meningkatnya
ketersediaan Sarana
4
C
432.077.000
Meningkatkan
Tata Kelola
Manajemen
Pembangunan
Kesehatan
sasaran Meningkatnya
perilaku hidup
6
bersih dan sehat
pada tatanan rumah
tangga
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
1.580.63
6.598
Page 116
96.13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
sasaran Meningkatnya
Pelayanan
7
Kesehatan Lansia
Sasaran
8
Meningkatnya
ketersediaan
Obat dan
Perbekalan
Kesehatan di
Fasilitas
Kesehatan
2019
30.000.000
29.915.000
29.915.
000
99.71
3.492.991.000
3.345.622.3
75
3.345.62
2.375
95.78
JUMLAH
3.2.4 Evaluasi dan Analisis Capaian Kinerja
Evaluasi dan analisis bertujuan untuk mengeksplorasi data yang diperoleh dan untuk
mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka
pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/
kegiatan dimasa yang akan datang. Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/ penentuan
tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil,
manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja
(performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi
pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.
Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembanding-pembanding
antara lain :
- Kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan;
- Kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya;
- Kinerja nyata dengan target akhir renstra;
Selanjutnya hasil analisis dan evaluasi yang dilakukan dapat memunculkan
rekomendasi atau solusi yang dapat digunakan menjadi Rencana Aksi sebagai langkah awal
perencanaan perbaikan pada tahun-tahun berikutnya. Analisis pencapaiankinerja dalam
pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Page 117
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
2019
Tabel 3.7
Analisis Pencapaian Sasaran
Meningkatkatnya Kualitas layanan Pada Masyarakat
2018
NO
SASARAN
STRATEGIS
2019
AKHIR RPJMD 2023
INDIKATOR
KINERJA
EKSISTING
TARGET
REALISASI
CAPAIAN
SKALA
NILAI
TARGET
%
Membangun SDM CERIA (Cerdas, Empatik, Ramah, Inovatif, Amanah), baik SDM Aparatur maupun SDM
Masyarakat
1
Meningkatnya
kualitas
pelayanan
kesehatan ibu dan
anak
Persentase
Cakupan
pertolongan
Persalinan
oleh
Tenaga Kesehatan
yang
memiliki
Kompetensi
Kebidanan (%)
Persentase
Kepesertaan
Jaminan
Pemeliharaan
Kesehatan (%)
82
85
89
104
Melebihi
target
89
55.5
90
90
104
115.5
Melebihi
Target
90
95.8
2
Meningkatnya
Koodinasi dan
keterpaduan
perencanaan,
pelaksanaan,
pembinaan dan
evaluasi program
pembangunan
kesehatan
Jumlah Puskesmas
yang
status
Akreditas
Meningkat (Angka)
1
1
3
300
Melebihi
Target
1
79.43
3
Menurunnya Angka
Kesakitan Akibat
Penyakit Menular dan
tidak menular
Persentase
gangguan
jiwa
berat
mendapat
pelayanan
kesehatan
100
100
100
100
Sesuai
Target
100
100
Rata – Rata Capaian
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Melebihi
target
205
Page 118
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BAB
IV
2019
PENUTUP
4 1. SIMPULAN
Beberapa keberhasilan telah dicapai oleh Dinas Kesehatan
sepanjang tahun 2019 ini,
antara lain :
- Bidang Sekretariat, yaitu Keberhasilan Berupa :
3.
Tercapainya Target tingkat kepuasan masyarakat atas layanan OPD
4.
Puskesmas memiliki Profil Kesehatan
- Bidang Kesmas, yaitu Keberhasilan Berupa :
3.
Menurunnya kasus Gizi Buruk
4.
Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan terlayani
- Bidang Yankes, yaitu Keberhasilan Berupa :
3.
Terlayani jaminan kesehatan
4.
Meningkatnya status akreditas di tiga puskesmas
- Bidang P2p yaitu Keberhasilan Berupa :
f.
3.
Gangguan jiwa berat mendapat pelayanan kesehatan
4.
Pemeriksaan/ Screening penduduk beresiko HIV
Namun demikian, beberapa ketidak berhasilan memang masih mewarnai capaian
kinerja tahun 2019 . khususnya . Untuk angka kematian ibu pada tahun 2018
kelahiran hidup 141 per 100.000 kelahiran hidup dan tahun 2019 Terjadi peningkatan
kasus kematian menjadi 344 per 100.000 dan kasus kematian paling banyak terjadi
di fasilitas rujukan (FKTL).dari 8 kasus kematian terjadi,6 di antaranya terjadi pada
masa nifas dan penyebab terbanyak yakni penyakit penyerta ( CHF atau jantung)
g. Untuk kematian bayi terjadi peningkatan kasus angka kematian bayi dari tahun 2018
7,5 per 1000 menjadi 8,1 per 1000 tetapi masih berada di bawah target nasional
yakni 24 per 1000. Jumlah
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Page 119
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
2019
kasus kematian terdiri dari Rata-rata kasus kematian di sebabkan sehingga perlu di
perhatikan pengetahuan keluarga dalam hal pemantauan dan pengawasan pada bayi
di rumah.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan Tahun 2019 adalah untuk
mewujudkan akuntabilitas kinerja Pemerintah pada PemerintahanKabupaten Gorontalo
Utara. Dengan demikian, pelaporan LKIP ini merupakan sarana bagi Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Utara untuk mengkomunikasikan dan menjawab tentang apa yang
sudah dicapai dan bagaimana proses pencapaiannya berkaitan dengan mandat yang diterima.
Dilain pihak bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara sebagai penerima
amanah selain sebagai media pertanggungjawaban atas amanah yang diterima, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) merupakan umpan balik untuk mengetahui seberapa
jauh prestasi yang berhasil diraih, sehingga dapat membantu dalam mengambil keputusan
serta untuk keperluan lain dalam peningkatan kineja dimasa yang akan datang.
Berdasarkan hasil pengukuran evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja yang
dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Utara menunjukan bahwa pencapaian
indikator kinerja terhadap 8 sasaran, yang dicapai dengan indikator kinerja sasaran yang
dilaksanakan pada tahun 2019, seluruhnya dikategorikan Berhasil,
Pelaksanaan program dan kegiatan sepanjang tahun 2019 dengan hasil evaluasi yang telah
dilakukan adalah sangat baik, namun tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaan
kegiatan ada beberapa permasalahan yang timbul di tingkat lapangan yaitu :
1) Kekurangan tenaga Dokter Ahli sebagai penanggungjawab Pelayanan, tenaga
dokter yang dimiliki hanya tenaga yang dipekerjakan Paruh Waktu sehingga
tidak full di Pelayanan.
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Page 120
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
2019
2) Masih minimnya kompetensi petugas dalam hal kualitas pelayanan baik pada
masa hamil,bersalin dan nifas serta bayi baru lahir
3) Masih minim Kompetensi yang dimiliki oleh petugas khususnya Bidan dan
perawat yang terlatih APN dan Kegawatdarurtan Obstetri dan Neonatal
4.2. LANGKAH KE DEPAN
Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo
Utara pada tahun mendatang, beberapa langkah strategis yang akan dilakukan antara lain
adalah :
1. Melakukan Bimbingan Teknis ataupun peningkatan petugas pengelola program Penyakit
tidak menular agar menjalankan program sesuai dengan tatalaksana program
2. Membangun komunikasi yang baik antara kepala puskesmas, lintas program dan lintas
sektor terkait
3. Memonitoring langsung kegiatan yang di laksanakan oleh puskesmas di desa wilayahnya
masing – masing khususnya dalam pelaksanaan Posbindu di Desa
4. Melaksanakan Deteksi dini factor risiko Penyakit tidak Menular di tempat – tempat
institusi pemerintah, dan kesatuan – kesatuan yang ada di wilayah Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo Utara
5. Mengadvokasi pemerintah khususnya camat dan kepala desa untuk dapat
memberdayakan masyarakat agar lebih peduli terhadap masalah kesehatan sendiri
6. Meng Update setiap data kasus Hipertensi dan diabetes Melitus
7. Mengevaluasi hasil kegiatan dan capaian kegiatan Program Penyakit Tidak Menular
Khususnya yang berkaitan dengan indicator Program.
8. Pelaksanaan Autosi Verbal dan Audit Kematian Ibu, Bayi dan Balita
9. Memaksimalkan tenaga bidan yang ada didesa karena berkaitan dengan pemerataan
tenaga bidan
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Page 121
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
10.
2019
Komunikasi dan Koordinasi intensif dengan pengelola, Penanggung jawab yang ada
di desa, Puskesmas dan Kabupaten
11.
Alokasi Dana untuk Pelaksanaan Akselrasi penurunan kematian Ibu, Bayi dan Balita
Kami pun menyadari bahwa program kegiatan yang telah diamanatkan sudah
dilaksanakan secara paripurna selama tahun 2019, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
konstruktif sangat diharapkan guna perbaikan ditahun mendatang.
Kwandang,
Januari 2020
PLT. KEPALA DINAS KESEHATAN
KAB. GORONTALO UTARA
Hi. THAMRIN I. YUSUF, S.Pd, MM
NIP. 196206211984061001
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Page 122
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
2019
LAMPIRAN
Dinas Kesehatan Kab. Gorontalo Utara
Page 123
Download