Personal Care Industry UNITING THE POWER OF INTEGRATED OMNICHANNEL AND SUSTAINABILITY IN SKIN CARE Content Key Findings 1 Industry Overview 1 Omnichannel Experience Increases Consumer Engagement When Shopping Offline 2 The Rising Demands Of Sustainable Skin Care Product 4 Local Brands are Becoming More Competitive Beside Global Brands 5 How Can a Company Maintain Its Competitive Edge Through Differentiation? 7 References 9 01 CHANGE Omnichannel Experience Increases Consumer Engagement When Shopping Offline COMPETITOR 4C CUSTOMER Local Brands are Becoming More Competitive Beside Global Brands Business Landscape The Rising Demands of Sustainable Skin Care Product COMPANY How Can a Company Maintain Its Competitive Edge Through Differentiation? Key Findings • • • Kebijakan "tidak menyakiti hewan" atau "cruelty-free" dan "vegan” menjadi atribut sustainability paling menonjol untuk membeli produk skin care Pengalaman Omnichannel meningkatkan keterlibatan konsumen saat berbelanja offline Dengan meningkatkan daya saing mereka di pasar, merek lokal menjadi lebih kompetitif dibandingkan merek global. Industry Overview Di era modern ini, skin care telah menjadi salah satu industri yang terus berkembang dengan pesat. Permintaan produk skin care terus meningkat seiring dengan kesadaran yang semakin meningkat tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit dan menjaga penampilan yang ideal. Permintaan konsumen yang semakin tinggi akan produk-produk inovatif dan berkualitas tinggi telah mendorong perusahaan-perusahaan di sektor ini untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan, serta memperkenalkan produk yang lebih efektif dan aman bagi konsumen maupun lingkungan. Industri skin care dihadapkan pada tanggung jawab yang lebih besar untuk mengurangi jejak karbon dan dampak lingkungan negatif lainnya ketika masalah lingkungan seperti keberlanjutan sumber daya dan perubahan iklim menjadi lebih penting. Selain itu, sustainability (keberlanjutan) dapat membantu bisnis meningkatkan reputasi merek mereka, menarik pelanggan yang lebih peduli dengan masalah lingkungan dan sosial, dan memberikan dampak positif pada komunitas lokal dan internasional. Cara konsumen berbelanja telah mengalami perubahan besar di era digital yang semakin maju. Omnichannel adalah gagasan baru yang menggabungkan berbagai platform dan saluran yang ada untuk memberi pelanggan pengalaman belanja yang lengkap dan mudah. Pendekatan ini menggabungkan berbagai saluran dan platform, seperti toko fisik, situs web, aplikasi seluler, media sosial, dan platform e-commerce lainnya. Tujuan utamanya adalah memberikan pengalaman Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia 02 berbelanja yang lengkap dan konsisten, tanpa batasan di antara channel. Dengan kata lain, pelanggan dapat beralih dari satu channel ke channel lainnya tanpa mengalami gangguan dan memiliki pengalaman berbelanja yang sama di setiap langkah perjalanan mereka. Omnichannel Experience Increases Consumer Engagement When Shopping Offline Figure 1 Pasca pandemi, industri Personal Care akan terus tumbuh dengan ~CAGR 28% pada tahun 2027. Proyeksi Pendapatan Industri Personal Care di Indonesia (2018 – 2027) dalam milyar USD % CAGR: 28 2.746 2.262 2.376 2.486 2.602 2.047 1.760 2018 1.866 1.700 2019 2020 1.780 2021 2022 2023 2024 2025 2026 2027 Sumber: Statista; MCorp Analysis Selama lima tahun terakhir, industri personal care terus meningkat dan diproyeksikan akan terus bertambah di tahun-tahun mendatang. Grafik di atas menunjukkan bahwa industri personal care di Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 28% pada tahun 2027. Pertumbuhan industri personal care di Indonesia dapat dikaitkan dengan beberapa faktor, seperti meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan kulit di kalangan masyarakat Indonesia, sudah banyak pilihan channel untuk membeli produk-produk tersebut, dan semakin populernya merek personal care seperti dari skin care lokal maupun dari luar negeri. Pertumbuhan industri personal care merupakan perkembangan positif bagi Indonesia, karena menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi terhadap perekonomian negara. Industri ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, karena membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan kulit. Tren pasca pandemi menunjukkan bahwa integrasi saluran online dan offline, yang dikenal sebagai pembelian omnichannel, semakin disukai oleh para konsumen. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan pergeseran besar dalam perilaku konsumen, memicu peningkatan penggunaan dan ketergantungan pada platform digital. Di tengah pembatasan sosial dan perubahan pola belanja, konsumen telah beralih secara signifikan ke saluran online untuk memenuhi kebutuhan perawatan kulit dan produk kecantikan mereka. Namun, dengan perlahan membaiknya situasi pandemi dan pembukaan kembali toko-toko fisik, konsumen juga kembali mengalami keinginan untuk berbelanja di toko fisik untuk merasakan produk secara langsung sebelum memutuskan pembelian. Hal ini menciptakan permintaan Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia 03 akan integrasi saluran online dan offline, di mana konsumen ingin merasakan fleksibilitas dan kenyamanan dalam memilih saluran belanja yang sesuai dengan preferensi dan situasi mereka. Figure 2 Pandemi Mendorong Konsumen Personal Care Lebih Meminati Integrasi Saluran OMNI Konsumen Produk Personal Care Preferensi saluran pembelian konsumen produk Personal Care Proporsi pencarian dan pembelian berdasarkan saluran, dalam % Hanya di outlet fisik 6% Omnichannel Hanya di platform online 73% 21% Survei kepada 1.041 konsumen produk kecantikan di Indonesia; berusia 18 tahun keatas; Agustus 2022. Sumber: McKinsey & Company Survey, 2022; MCorp Analysis, 2023. Hasil survei McKinsey mengungkapkan bahwa sebanyak 73% konsumen di Indonesia cenderung memilih saluran omnichannel saat membeli produk perawatan pribadi, sementara hanya 6% yang memilih outlet fisik, dan 21% memilih platform online. Dengan integrasi online dan fisik, konsumen dapat merasakan langsung keterlibatan interaktif yang dimana dalam toko fisik, konsumen dapat merasakan dan menguji produk secara langsung, sementara di platform online, mereka dapat menemukan ulasan dan rekomendasi produk dari orang lain. Dengan adanya integrasi ini, konsumen dapat merasakan pengalaman interaktif yang lebih beragam dengan produk, yang pada akhirnya membantu mereka dalam membuat keputusan pembelian dengan lebih tepat dan berinformasi. Integrasi online dan fisik memungkinkan brand-brand untuk mengumpulkan data konsumen dari berbagai sumber. Data ini dapat digunakan untuk menyediakan pengalaman belanja yang lebih personal dan relevan. Misalnya, jika seorang konsumen telah mencari produk tertentu secara online, toko fisik dapat menawarkan rekomendasi produk yang serupa ketika mereka berbelanja di toko fisik. Omnichannel telah mengubah cara konsumen berinteraksi dengan merek dan berbelanja produk personal care, membawa dampak besar pada keputusan pembelian mereka. Konsumen sekarang mengharapkan informasi produk yang lengkap dan jelas. Mereka tertarik untuk mendapatkan informasi tentang bahan-bahan yang digunakan, keuntungan produk, hasil uji klinis, dan informasi tentang etika dan keberlanjutan perusahaan. Konsumen dapat mengakses informasi ini melalui berbagai saluran omnichannel, sehingga mereka dapat membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas. Secara keseluruhan, pelanggan produk kecantikan mendapat banyak keuntungan dari integrasi saluran online dan fisik atau Omnichannel. Brand produk skin care dapat meningkatkan pengalaman belanja Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia 04 konsumen, meningkatkan loyalitas, dan menanggapi perubahan tren pasar yang semakin dinamis dengan memanfaatkan teknologi dan pendekatan holistik. The Rising Demands Of Sustainable Skin Care Product Figure 3 Atribut Sustainability Menjadi Pertimbangan Penting Bagi Konsumen Produk Skin Care. Atribut sustainability paling penting bagi konsumen 64% Mempertimbangkan sustainability dalam membeli produk kecantikan Survei kepada konsumen kecantikan wanita (N=2000) Tidak menyakiti hewan (cruel free, vegan,dll) 86% Diproduksi secara etis 75% Tidak merusak lingkungan 74% Kemasan dapat didaur ulang 64% Berbahan organik 63% Kemasan mudah terurai 58% Dapat diisi ulang kembali 53% Berbahan renewable 53% Sumber: The Benchmarking Company Survey, 2022; MCorp Analysis, 2023. Atribut sustainability telah menjadi lebih penting bagi pelanggan produk kecantikan di era modern. Sebanyak 64% konsumen mempertimbangkan sustainability dalam membeli produk skin care. Konsumen semakin menyadari masalah lingkungan dan sosial dan bagaimana keputusan mereka memengaruhi masyarakat dan bumi. Konsumen semakin menyadari tanggung jawab sosial dan moral perusahaan yang memproduksi produk kecantikan. Mereka ingin mendukung merek yang berkomitmen untuk memproduksi barang dengan cara yang adil dan berkelanjutan, serta mendukung perlindungan lingkungan. Aspek keberlanjutan termasuk praktik bisnis yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan yang memenuhi nilai-nilai etika konsumen. Terdapat beberapa atribut sustainability yang menjadi pertimbangan paling penting bagi konsumen yaitu: Tidak menyakiti hewan (cruel free, vegan, dll), diproduksi secara etis, tidak merusak lingkungan, kemasan dapat didaur ulang, berbahan organic, kemasan mudah terurai, dapat diisi ulang kembali, dan berbahan renewable. Di antara atribut sustainability yang paling menonjol dan penting bagi konsumen produk kecantikan adalah kebijakan "tidak menyakiti hewan" atau istilah lain yang terkait, seperti "cruelty-free" dan "vegan” sebanyak 86%. Produk kecantikan yang dinyatakan sebagai "cruelty-free" berarti bahwa produk tersebut tidak diuji pada hewan selama proses pengujian. Ini berarti perusahaan kosmetik dan kecantikan tidak melakukan atau berpartisipasi dalam pengujian kosmetik pada hewan, baik untuk bahan baku atau produk jadi. Banyak konsumen yang menganggap penting untuk memilih produk yang tidak menyebabkan penderitaan atau kekejaman pada hewan. Banyak merek skin care telah mengadopsi kebijakan cruelty-free dan vegan sebagai tanggapan terhadap permintaan konsumen yang semakin besar terhadap produk berkelanjutan. Atribut keberlanjutan mencakup penggunaan bahan baku yang ramah lingkungan dan bebas dari bahan kimia berbahaya, yang dapat mendukung kesehatan dan Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia 05 kesejahteraan konsumen. Konsumen juga memperhatikan kemasan produk skin care. Penggunaan kemasan ramah lingkungan, seperti kemasan daur ulang atau bahan kemasan yang dapat didaur ulang, menjadi lebih dihargai oleh konsumen yang peduli dengan keberlanjutan. Merk yang mengutamakan sustainability akan lebih menarik bagi banyak konsumen di pasar yang semakin peduli dengan moral dan lingkungan. Produk skin care yang tidak mengandung bahan kimia dan vegan sering dianggap lebih ramah lingkungan dan dapat menarik konsumen yang lebih besar. Oleh karena itu, dengan adanya sustainability, terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan etika hewan, telah menjadi daya tarik bagi banyak pembeli produk kecantikan modern karena kesadaran konsumen tentang sustainability telah membawa perubahan preferensi dan keputusan pembelian di industri skin care. Selain memberikan manfaat bagi bumi dan masyarakat, penerapan keberlanjutan juga dapat menjadi keuntungan kompetitif bagi merek dalam pasar skin care yang semakin peduli dengan isu-isu lingkungan. Local Brands are Becoming More Competitive Beside Global Brands Figure 4 Kompetisi dalam Industri Skincare Semakin Sengit, Namun Atribut Omnichannel dan Sustainable Didominasi Oleh Produk Paragon Group. Highly Sustainable Product Paragon brands Less integrated Omnichannel Highly Integrated Omnichannel Less sustainable Product Sumber: MCorp Analysis Merk yang mengutamakan Omnichannel dan Sustainable memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi pilihan konsumen. Perusahaan yang berhasil menggabungkan kedua aspek ini dalam strategi bisnis mereka dapat menciptakan pengalaman belanja yang lebih baik dan lebih bermakna bagi konsumen, serta mencapai tujuan keberlanjutan yang lebih luas. Atribut ini juga dapat membantu perusahaan untuk membangun citra merek yang kuat dan memenangkan hati konsumen yang semakin peduli dengan kenyamanan, etika, dan dampak lingkungan. Paragon Group telah berhasil mengimplementasikan strategi omnichannel yang efektif, yang mengintegrasikan saluran online dan offline dengan mulus. Ini memberikan pengalaman belanja yang konsisten dan nyaman bagi konsumen, memungkinkan mereka untuk beralih dengan lancar dari channel satu ke channel lain tanpa mengalami hambatan. Keberhasilan dalam implementasi strategi omnichannel memberikan keuntungan kompetitif bagi Paragon Group karena konsumen cenderung Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia 06 lebih memilih merek yang memberikan kenyamanan dan fleksibilitas dalam berbelanja. Paragon Group juga telah berinovasi dengan produk-produk skin care yang sesuai dengan tren pasar dan permintaan konsumen. Kombinasi inovasi dengan strategi omnichannel dan keberlanjutan telah meningkatkan daya saing produk mereka di pasar, membuat merek mereka lebih menonjol di tengah persaingan yang ketat. Citra merek yang kuat berarti konsumen mengaitkan merek dengan nilai-nilai positif, kualitas unggul, dan kepedulian terhadap isu-isu lingkungan. Citra merek yang positif ini berkontribusi pada kesetiaan konsumen dan meningkatkan daya tarik merek di pasar yang sengit. Selain itu, PT. Paragon Technology and Innovation, melalui toko Looklab, telah menonjolkan konsep sustainable dan lifestyle experience dalam strategi bisnis dan produk mereka. Dengan fokus pada keberlanjutan dan pengalaman gaya hidup, mereka telah berhasil menciptakan daya tarik yang kuat bagi konsumen yang semakin peduli dengan kesehatan, lingkungan, dan kualitas hidup seperti memiliki area khusus untuk dinikmati konsumen yaitu Art Space, VR Games, dan Creative Meetup. LookLab mengusung 4 pilar yang diimplementasikan ke dalam setiap bagian toko yaitu Halal Technology, Creativity, Sustainability, dan Innovation. Looklab menyediakan tempat sampah daur ulang bagi pengunjung yang ingin mendaur ulang kemasan dari produk Paragon yang juga merupakan terapan dari salah empat pilar yaitu Sustainability. Selain itu, berkolaborasi dengan ahli global dan penyedia bahan baku halal dari berbagai penjuru negeri dan memastikan proses produksi dijalankan sesuai dengan standar halal. Melalui tim R&D, dilakukan jaringan bersama pakar global dari AS, Australia, Prancis, Thailand, dan Indonesia. Sebelum memulai proses produksi, Wardah menyusun bahan baku dari pihak-pihak yang bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa bahan baku yang digunakan ramah lingkungan. "Pada Proses Prosuksi kami juga menerapkan Sustainable Manufacturing Concept, agar proses produksi yang kami jalani bisa berjalan dengan efisien," kata Senior Head Wardah Mass. Wardah bekerja sama dengan Waste 4 Change untuk mengurangi limbah. Waste 4 Change mendaur ulang botol bekas Wardah yang tidak terpakai, sehingga produk dapat digunakan kembali. Brand-brand dibawah naungan Paragon seperti Wardah, Emina, Kahf, dan beberapa brand lainnya, dapat menghadapi persaingan industri skin care yang semakin sengit dengan memberikan nilai tambahan kepada pelanggan yang semakin peduli dengan kualitas produk, keberlanjutan lingkungan, dan kemudahan pembelian melalui konsep omnichannel dan sustainable ini. Looklab dapat membuat pengalaman belanja yang lebih luas dan lebih berarti bagi pelanggan yang sadar akan masalah etika dan lingkungan dengan menggabungkan strategi omnichannel dengan komitmennya terhadap sustainable. Secara keseluruhan, dominasi atribut omnichannel dan sustainable oleh produk Paragon Group telah membawa dampak positif bagi merek mereka dalam persaingan industri skin care yang semakin ketat. Kehadiran mereka yang kuat di pasar skin care mencerminkan inovasi, integritas, dan kesadaran akan kebutuhan konsumen modern. Maka dari itu, banyak brand lokal telat mendapatkan manfaat dari tren sustainability dan strategi integrated omnichannel. Brand lokal semakin berfokus pada sustainability dalam operasi mereka dalam upaya bersaing dengan merek luar yang telah maju. Mereka berfokus pada produk yang ramah lingkungan dan mengurangi emisi karbon. Juga, menawarkan pelanggan pengalaman belanja yang mudah melalui berbagai saluran, termasuk toko fisik, platform online, dan media sosial. Brand lokal berhasil membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka. Mereka sekarang dapat bersaing dengan brand besar dan memberikan dampak positif masyarakat dan lingkungan. Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia 07 How Can a Company Maintain Its Competitive Edge Through Differentiation? Figure 5 From Differentiation to Codification Dalam menghadapi pandemi global, bisnis di berbagai sektor dihadapkan pada tantangan besar. Perilaku konsumen yang berubah dan ketidakpastian ekonomi telah mengubah persaingan dengan cepat. Untuk tetap sukses dan eksis, inovasi dan diferensiasi menjadi krusial. Perusahaan harus beradaptasi, merespons perubahan kebutuhan konsumen, dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Bila ditinjau dari temuan studi kami diatas, dapat dilihat bahwa terjadi berbagai dinamika pada situasi eksternal Change, Customer, dan Competitor di industri logistik. Lantas bagaimana perusahaan/organisasi (Company) anda secara internal mampu menghadapi tantangan dan dinamika bisnis yang terjadi? Diferensiasi menjadi kunci dalam membedakan produk atau layanan dari pesaing. Dengan keunikan dan keunggulan yang tak tertandingi, perusahaan dapat menarik perhatian, kepercayaan, dan menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan. Namun apakah diferensiasi saja cukup untuk menjamin kesuksesan bisnis perusahaan di era modern ini? Jawabannya tidak cukup, karena sifatnya hanya untuk jangka pendek ( short-term) dan mudah ditiru (easy to imitate). Untuk dapat bersaing secara efektif dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, dibutuhkan pendekatan yang lebih holistik, yaitu dengan menerapkan konsep Omni-Codification (O-Codification). Pertama-tama pahami dahulu mengenai konsep diferensiasi itu sendiri. Secara sederhana, diferensiasi adalah proses menciptakan keunikan produk/brand yang bernilai dan dapat diapresiasi pelanggan. Diferensiasi dirancang berdasarkan perbedaan yang ditawarkan perusahaan untuk pasar dengan mengintegrasikan konten, konteks, dan infrastruktur. Konten merupakan inti dari produk yang Anda tawarkan, seperti kandungan atau bahan utama dari produk. Konteks adalah cara Anda menawarkan produk, seperti pengemasan produk dan cara pemakaiannya. Infrastruktur merupakan faktor pendukung seperti penggunaan teknologi atau sumber daya manusia. Lalu, bagaimana perusahaan bisa membangun diferensiasi yang tetap akan relevan dalam jangka panjang? Pada tahun 2030 nanti, perusahaan harus bisa memiliki keunikan yang autentik, tidak basabasi, sehingga tidak mudah ditiru oleh kompetitor. Untuk memiliki diferensiasi yang autentik, Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia 08 perusahaan harus bisa menanamkan keunikan tidak hanya di bagian pemasaran. Jika konsep diferensiasi pada pemasaran klasik hanya terbatas di bagian pemasaran, konsep o-codification menekankan pada keunikan yang harus bisa menjadi DNA dari perusahaan. Artinya, diferensiasi yang benar-benar “mengalir” dalam diri setiap pegawai perusahaan. DNA tersebut harus sengaja ditanamkan oleh perusahaan, melalui proses codification, agar dapat menjadi keunikan yang mengakar kuat secara internal dan dampaknya terasa bahkan hingga di luar perusahaan. Prosesnya sendiri bisa dilaksanakan melalui: Symbol & Styles : Tunjukkan Gayamu! Lapis pertama dalam o-codification ini mengarahkan perusahaan untuk fokus pada cara "mengemas" citra luar organisasi dengan simbol-simbol yang mencerminkan DNA-nya. Jika merek dianggap berkualitas tinggi atau eksklusif, simbol-simbol tersebut harus sesuai dengan gaya yang sama di lingkungan perusahaan, baik secara offline (seperti ruang kantor, seragam kerja, papan nama, dll) maupun online (termasuk desain website dan postingan di media sosial). Penempatan simbol dan gaya yang selaras dengan identitas perusahaan bertujuan memberikan kesan mendalam pada karyawan dan mempengaruhi cara kerja mereka. Systems and Leadership: Bangun DNA-mu! O-Codification dilanjutkan dengan melibatkan integrasi DNA brand ke dalam sistem dan proses pengambilan keputusan di perusahaan. Ini mencakup perekrutan, pelatihan, evaluasi kinerja, dan promosi karyawan. Unsur-unsur DNA brand harus disertakan dalam proses ini untuk mengembangkan kompetensi yang relevan. Peran pemimpin di semua tingkatan juga penting dalam pelaksanaan dan evaluasi proses tersebut serta menjadi contoh bagi bawahan. Systems dan leadership juga mencakup SOP di perusahaan.Shared Values dan Substance: Perkokoh Fondasimu! Melalui proses codification yang berkelanjutan di lapisan pertama dan kedua, akan terbentuk shared values yang berfungsi sebagai "kontrol halus" bagi perilaku karyawan. Sistem merupakan "kontrol keras" yang memberikan insentif untuk perilaku sesuai dengan DNA brand dan hukuman bagi yang menyimpang, sementara shared values dan substance memberikan kontrol melalui reaksi dari sesama anggota organisasi. Let’s Enhance Your Strategic Competitiveness Together! Landskap bisnis menjadi semakin dinamis dan perusahaan membutuhkan langkah yang tepat untuk merespon dinamika yang terjadi. Kami sangat terbuka untuk membantu perusahaan untuk mengarungi dinamika yang terjadi di era post pandemic saat ini. Sebagai perusahaan konsultan pemasaran, MarkPlus telah berpengalaman selama lebih dari 32 tahun dalam membantu perusahaan maupun individu untuk berkembang dan menjadi kompetitif. Kami memiliki tiga layanan utama yaitu consulting, research, dan training yang didesain khusus untuk melayani kebutuhan industri Consumer Goods. CONTACT US Ferdy Setiawan Industry Head of Healthcare, Property, and Consumer Goods ferdy.setiawan@markplusinc.com +62 813-1122-55 Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia 9 References Denise Herich. (2022). “Consumers’ Sustainable Beauty Attitudes”. https://staging4.texterity.com/gcimagazine/june_2022/MobilePagedA rticle.action?articleId=1866806#articleId1866806 Kompas.com. (2022, September). “LookLab: Beauty Store Pertama dari Paragon Dibuka di Lippo Mall Puri”. https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/12/104159420/looklabbeauty-store-pertama-dari-paragon-dibuka-di-lippo-mallpuri?page=all Marwan, Shania (2020, September) “Wardah Menerapkan Sustainability Pada Proses Pembuatan Produk” https://www.dream.co.id/beauty/wardah-menerapkansustainability-pada-proses-pembuatan-produk-2010030.html Statista (2017). Cosmetics and personal care market in Indonesia. 1 TIM PENYUSUN RADITYA YUZRIL Chairman Office Assistant Lead MCorp RAIHAN SALSABILLA PUTRI Chairman Office Assistant MCorp SUCI ALIFIA CHASANAH Research & Development Squad 3 MCorp NASYA ZELIKA HAURA Research & Development Squad 4 MCorp