Uploaded by Na

personal-care-industry-m-quarterly-report-q2-2023-1

advertisement
Personal Care Industry
UNITING THE POWER OF
INTEGRATED OMNICHANNEL
AND SUSTAINABILITY IN
SKIN CARE
Content
Key Findings
1
Industry Overview
1
Omnichannel Experience Increases Consumer Engagement When
Shopping Offline
2
The Rising Demands Of Sustainable Skin Care Product
4
Local Brands are Becoming More Competitive Beside Global Brands 5
How Can a Company Maintain Its Competitive Edge Through
Differentiation?
7
References
9
01
CHANGE
Omnichannel Experience Increases Consumer Engagement When
Shopping Offline
COMPETITOR
4C
CUSTOMER
Local Brands are Becoming More
Competitive Beside Global Brands
Business
Landscape
The Rising Demands of Sustainable Skin
Care Product
COMPANY
How Can a Company Maintain Its
Competitive Edge Through Differentiation?
Key Findings
•
•
•
Kebijakan "tidak menyakiti hewan" atau "cruelty-free" dan "vegan” menjadi atribut
sustainability paling menonjol untuk membeli produk skin care
Pengalaman Omnichannel meningkatkan keterlibatan konsumen saat berbelanja offline
Dengan meningkatkan daya saing mereka di pasar, merek lokal menjadi lebih kompetitif
dibandingkan merek global.
Industry Overview
Di era modern ini, skin care telah menjadi salah satu industri yang terus berkembang dengan pesat.
Permintaan produk skin care terus meningkat seiring dengan kesadaran yang semakin meningkat
tentang pentingnya menjaga kesehatan kulit dan menjaga penampilan yang ideal. Permintaan
konsumen yang semakin tinggi akan produk-produk inovatif dan berkualitas tinggi telah mendorong
perusahaan-perusahaan di sektor ini untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan, serta
memperkenalkan produk yang lebih efektif dan aman bagi konsumen maupun lingkungan.
Industri skin care dihadapkan pada tanggung jawab yang lebih besar untuk mengurangi jejak karbon
dan dampak lingkungan negatif lainnya ketika masalah lingkungan seperti keberlanjutan sumber daya
dan perubahan iklim menjadi lebih penting. Selain itu, sustainability (keberlanjutan) dapat membantu
bisnis meningkatkan reputasi merek mereka, menarik pelanggan yang lebih peduli dengan masalah
lingkungan dan sosial, dan memberikan dampak positif pada komunitas lokal dan internasional.
Cara konsumen berbelanja telah mengalami perubahan besar di era digital yang semakin maju.
Omnichannel adalah gagasan baru yang menggabungkan berbagai platform dan saluran yang ada
untuk memberi pelanggan pengalaman belanja yang lengkap dan mudah. Pendekatan ini
menggabungkan berbagai saluran dan platform, seperti toko fisik, situs web, aplikasi seluler, media
sosial, dan platform e-commerce lainnya. Tujuan utamanya adalah memberikan pengalaman
Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia
02
berbelanja yang lengkap dan konsisten, tanpa batasan di antara channel. Dengan kata lain, pelanggan
dapat beralih dari satu channel ke channel lainnya tanpa mengalami gangguan dan memiliki
pengalaman berbelanja yang sama di setiap langkah perjalanan mereka.
Omnichannel Experience Increases Consumer Engagement When
Shopping Offline
Figure 1
Pasca pandemi, industri Personal Care akan terus tumbuh dengan ~CAGR
28% pada tahun 2027.
Proyeksi Pendapatan Industri Personal Care di Indonesia (2018 – 2027)
dalam milyar USD
%
CAGR: 28
2.746
2.262
2.376
2.486
2.602
2.047
1.760
2018
1.866
1.700
2019
2020
1.780
2021
2022
2023
2024
2025
2026
2027
Sumber: Statista; MCorp Analysis
Selama lima tahun terakhir, industri personal care terus meningkat dan diproyeksikan akan terus
bertambah di tahun-tahun mendatang. Grafik di atas menunjukkan bahwa industri personal care di
Indonesia diperkirakan akan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar
28% pada tahun 2027. Pertumbuhan industri personal care di Indonesia dapat dikaitkan dengan
beberapa faktor, seperti meningkatnya kesadaran akan pentingnya perawatan kulit di kalangan
masyarakat Indonesia, sudah banyak pilihan channel untuk membeli produk-produk tersebut, dan
semakin populernya merek personal care seperti dari skin care lokal maupun dari luar negeri.
Pertumbuhan industri personal care merupakan perkembangan positif bagi Indonesia, karena
menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi terhadap perekonomian negara. Industri ini juga
diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
Indonesia, karena membantu meningkatkan kesadaran akan pentingnya perawatan kulit.
Tren pasca pandemi menunjukkan bahwa integrasi saluran online dan offline, yang dikenal sebagai
pembelian omnichannel, semakin disukai oleh para konsumen. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan
pergeseran besar dalam perilaku konsumen, memicu peningkatan penggunaan dan ketergantungan
pada platform digital. Di tengah pembatasan sosial dan perubahan pola belanja, konsumen telah
beralih secara signifikan ke saluran online untuk memenuhi kebutuhan perawatan kulit dan produk
kecantikan mereka. Namun, dengan perlahan membaiknya situasi pandemi dan pembukaan kembali
toko-toko fisik, konsumen juga kembali mengalami keinginan untuk berbelanja di toko fisik untuk
merasakan produk secara langsung sebelum memutuskan pembelian. Hal ini menciptakan permintaan
Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia
03
akan integrasi saluran online dan offline, di mana konsumen ingin merasakan fleksibilitas dan
kenyamanan dalam memilih saluran belanja yang sesuai dengan preferensi dan situasi mereka.
Figure 2
Pandemi Mendorong Konsumen Personal Care Lebih Meminati Integrasi
Saluran OMNI Konsumen Produk Personal Care
Preferensi saluran pembelian konsumen produk Personal Care
Proporsi pencarian dan pembelian berdasarkan saluran, dalam %
Hanya di outlet fisik
6%
Omnichannel
Hanya di platform online
73%
21%
Survei kepada 1.041 konsumen produk kecantikan di Indonesia; berusia 18 tahun keatas; Agustus 2022.
Sumber: McKinsey & Company Survey, 2022; MCorp Analysis, 2023.
Hasil survei McKinsey mengungkapkan bahwa sebanyak 73% konsumen di Indonesia cenderung
memilih saluran omnichannel saat membeli produk perawatan pribadi, sementara hanya 6% yang
memilih outlet fisik, dan 21% memilih platform online. Dengan integrasi online dan fisik, konsumen
dapat merasakan langsung keterlibatan interaktif yang dimana dalam toko fisik, konsumen dapat
merasakan dan menguji produk secara langsung, sementara di platform online, mereka dapat
menemukan ulasan dan rekomendasi produk dari orang lain. Dengan adanya integrasi ini, konsumen
dapat merasakan pengalaman interaktif yang lebih beragam dengan produk, yang pada akhirnya
membantu mereka dalam membuat keputusan pembelian dengan lebih tepat dan berinformasi.
Integrasi online dan fisik memungkinkan brand-brand untuk mengumpulkan data konsumen dari
berbagai sumber. Data ini dapat digunakan untuk menyediakan pengalaman belanja yang lebih
personal dan relevan. Misalnya, jika seorang konsumen telah mencari produk tertentu secara online,
toko fisik dapat menawarkan rekomendasi produk yang serupa ketika mereka berbelanja di toko fisik.
Omnichannel telah mengubah cara konsumen berinteraksi dengan merek dan berbelanja produk
personal care, membawa dampak besar pada keputusan pembelian mereka. Konsumen sekarang
mengharapkan informasi produk yang lengkap dan jelas. Mereka tertarik untuk mendapatkan informasi
tentang bahan-bahan yang digunakan, keuntungan produk, hasil uji klinis, dan informasi tentang etika
dan keberlanjutan perusahaan. Konsumen dapat mengakses informasi ini melalui berbagai saluran
omnichannel, sehingga mereka dapat membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas.
Secara keseluruhan, pelanggan produk kecantikan mendapat banyak keuntungan dari integrasi saluran
online dan fisik atau Omnichannel. Brand produk skin care dapat meningkatkan pengalaman belanja
Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia
04
konsumen, meningkatkan loyalitas, dan menanggapi perubahan tren pasar yang semakin dinamis
dengan memanfaatkan teknologi dan pendekatan holistik.
The Rising Demands Of Sustainable Skin Care Product
Figure 3
Atribut Sustainability Menjadi Pertimbangan Penting Bagi Konsumen
Produk Skin Care.
Atribut sustainability paling penting bagi konsumen
64%
Mempertimbangkan
sustainability dalam
membeli produk
kecantikan
Survei kepada konsumen kecantikan wanita (N=2000)
Tidak menyakiti hewan (cruel free, vegan,dll)
86%
Diproduksi secara etis
75%
Tidak merusak lingkungan
74%
Kemasan dapat didaur ulang
64%
Berbahan organik
63%
Kemasan mudah terurai
58%
Dapat diisi ulang kembali
53%
Berbahan renewable
53%
Sumber: The Benchmarking Company Survey, 2022; MCorp Analysis, 2023.
Atribut sustainability telah menjadi lebih penting bagi pelanggan produk kecantikan di era modern.
Sebanyak 64% konsumen mempertimbangkan sustainability dalam membeli produk skin care.
Konsumen semakin menyadari masalah lingkungan dan sosial dan bagaimana keputusan mereka
memengaruhi masyarakat dan bumi. Konsumen semakin menyadari tanggung jawab sosial dan moral
perusahaan yang memproduksi produk kecantikan. Mereka ingin mendukung merek yang
berkomitmen untuk memproduksi barang dengan cara yang adil dan berkelanjutan, serta mendukung
perlindungan lingkungan. Aspek keberlanjutan termasuk praktik bisnis yang bertanggung jawab secara
sosial dan lingkungan yang memenuhi nilai-nilai etika konsumen. Terdapat beberapa atribut
sustainability yang menjadi pertimbangan paling penting bagi konsumen yaitu: Tidak menyakiti hewan
(cruel free, vegan, dll), diproduksi secara etis, tidak merusak lingkungan, kemasan dapat didaur ulang,
berbahan organic, kemasan mudah terurai, dapat diisi ulang kembali, dan berbahan renewable.
Di antara atribut sustainability yang paling menonjol dan penting bagi konsumen produk kecantikan
adalah kebijakan "tidak menyakiti hewan" atau istilah lain yang terkait, seperti "cruelty-free" dan "vegan”
sebanyak 86%. Produk kecantikan yang dinyatakan sebagai "cruelty-free" berarti bahwa produk tersebut
tidak diuji pada hewan selama proses pengujian. Ini berarti perusahaan kosmetik dan kecantikan tidak
melakukan atau berpartisipasi dalam pengujian kosmetik pada hewan, baik untuk bahan baku atau
produk jadi. Banyak konsumen yang menganggap penting untuk memilih produk yang tidak
menyebabkan penderitaan atau kekejaman pada hewan. Banyak merek skin care telah mengadopsi
kebijakan cruelty-free dan vegan sebagai tanggapan terhadap permintaan konsumen yang semakin
besar terhadap produk berkelanjutan. Atribut keberlanjutan mencakup penggunaan bahan baku yang
ramah lingkungan dan bebas dari bahan kimia berbahaya, yang dapat mendukung kesehatan dan
Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia
05
kesejahteraan konsumen. Konsumen juga memperhatikan kemasan produk skin care. Penggunaan
kemasan ramah lingkungan, seperti kemasan daur ulang atau bahan kemasan yang dapat didaur ulang,
menjadi lebih dihargai oleh konsumen yang peduli dengan keberlanjutan.
Merk yang mengutamakan sustainability akan lebih menarik bagi banyak konsumen di pasar yang
semakin peduli dengan moral dan lingkungan. Produk skin care yang tidak mengandung bahan kimia
dan vegan sering dianggap lebih ramah lingkungan dan dapat menarik konsumen yang lebih besar.
Oleh karena itu, dengan adanya sustainability, terutama yang berkaitan dengan lingkungan dan etika
hewan, telah menjadi daya tarik bagi banyak pembeli produk kecantikan modern karena kesadaran
konsumen tentang sustainability telah membawa perubahan preferensi dan keputusan pembelian di
industri skin care. Selain memberikan manfaat bagi bumi dan masyarakat, penerapan keberlanjutan
juga dapat menjadi keuntungan kompetitif bagi merek dalam pasar skin care yang semakin peduli
dengan isu-isu lingkungan.
Local Brands are Becoming More Competitive Beside Global Brands
Figure 4
Kompetisi dalam Industri Skincare Semakin Sengit, Namun Atribut
Omnichannel dan Sustainable Didominasi Oleh Produk Paragon Group.
Highly Sustainable
Product
Paragon
brands
Less integrated
Omnichannel
Highly Integrated
Omnichannel
Less sustainable
Product
Sumber: MCorp Analysis
Merk yang mengutamakan Omnichannel dan Sustainable memiliki peran yang penting dalam
mempengaruhi pilihan konsumen. Perusahaan yang berhasil menggabungkan kedua aspek ini dalam
strategi bisnis mereka dapat menciptakan pengalaman belanja yang lebih baik dan lebih bermakna
bagi konsumen, serta mencapai tujuan keberlanjutan yang lebih luas. Atribut ini juga dapat membantu
perusahaan untuk membangun citra merek yang kuat dan memenangkan hati konsumen yang
semakin peduli dengan kenyamanan, etika, dan dampak lingkungan.
Paragon Group telah berhasil mengimplementasikan strategi omnichannel yang efektif, yang
mengintegrasikan saluran online dan offline dengan mulus. Ini memberikan pengalaman belanja yang
konsisten dan nyaman bagi konsumen, memungkinkan mereka untuk beralih dengan lancar dari
channel satu ke channel lain tanpa mengalami hambatan. Keberhasilan dalam implementasi strategi
omnichannel memberikan keuntungan kompetitif bagi Paragon Group karena konsumen cenderung
Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia
06
lebih memilih merek yang memberikan kenyamanan dan fleksibilitas dalam berbelanja. Paragon Group
juga telah berinovasi dengan produk-produk skin care yang sesuai dengan tren pasar dan permintaan
konsumen. Kombinasi inovasi dengan strategi omnichannel dan keberlanjutan telah meningkatkan
daya saing produk mereka di pasar, membuat merek mereka lebih menonjol di tengah persaingan yang
ketat. Citra merek yang kuat berarti konsumen mengaitkan merek dengan nilai-nilai positif, kualitas
unggul, dan kepedulian terhadap isu-isu lingkungan. Citra merek yang positif ini berkontribusi pada
kesetiaan konsumen dan meningkatkan daya tarik merek di pasar yang sengit.
Selain itu, PT. Paragon Technology and Innovation, melalui toko Looklab, telah menonjolkan konsep
sustainable dan lifestyle experience dalam strategi bisnis dan produk mereka. Dengan fokus pada
keberlanjutan dan pengalaman gaya hidup, mereka telah berhasil menciptakan daya tarik yang kuat
bagi konsumen yang semakin peduli dengan kesehatan, lingkungan, dan kualitas hidup seperti
memiliki area khusus untuk dinikmati konsumen yaitu Art Space, VR Games, dan Creative Meetup.
LookLab mengusung 4 pilar yang diimplementasikan ke dalam setiap bagian toko yaitu Halal
Technology, Creativity, Sustainability, dan Innovation. Looklab menyediakan tempat sampah daur ulang
bagi pengunjung yang ingin mendaur ulang kemasan dari produk Paragon yang juga merupakan
terapan dari salah empat pilar yaitu Sustainability. Selain itu, berkolaborasi dengan ahli global dan
penyedia bahan baku halal dari berbagai penjuru negeri dan memastikan proses produksi dijalankan
sesuai dengan standar halal. Melalui tim R&D, dilakukan jaringan bersama pakar global dari AS,
Australia, Prancis, Thailand, dan Indonesia. Sebelum memulai proses produksi, Wardah menyusun
bahan baku dari pihak-pihak yang bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk memastikan bahwa
bahan baku yang digunakan ramah lingkungan. "Pada Proses Prosuksi kami juga menerapkan
Sustainable Manufacturing Concept, agar proses produksi yang kami jalani bisa berjalan dengan
efisien," kata Senior Head Wardah Mass. Wardah bekerja sama dengan Waste 4 Change untuk
mengurangi limbah. Waste 4 Change mendaur ulang botol bekas Wardah yang tidak terpakai, sehingga
produk dapat digunakan kembali.
Brand-brand dibawah naungan Paragon seperti Wardah, Emina, Kahf, dan beberapa brand lainnya,
dapat menghadapi persaingan industri skin care yang semakin sengit dengan memberikan nilai
tambahan kepada pelanggan yang semakin peduli dengan kualitas produk, keberlanjutan lingkungan,
dan kemudahan pembelian melalui konsep omnichannel dan sustainable ini. Looklab dapat membuat
pengalaman belanja yang lebih luas dan lebih berarti bagi pelanggan yang sadar akan masalah etika
dan lingkungan dengan menggabungkan strategi omnichannel dengan komitmennya terhadap
sustainable. Secara keseluruhan, dominasi atribut omnichannel dan sustainable oleh produk Paragon
Group telah membawa dampak positif bagi merek mereka dalam persaingan industri skin care yang
semakin ketat. Kehadiran mereka yang kuat di pasar skin care mencerminkan inovasi, integritas, dan
kesadaran akan kebutuhan konsumen modern.
Maka dari itu, banyak brand lokal telat mendapatkan manfaat dari tren sustainability dan strategi
integrated omnichannel. Brand lokal semakin berfokus pada sustainability dalam operasi mereka
dalam upaya bersaing dengan merek luar yang telah maju. Mereka berfokus pada produk yang ramah
lingkungan dan mengurangi emisi karbon. Juga, menawarkan pelanggan pengalaman belanja yang
mudah melalui berbagai saluran, termasuk toko fisik, platform online, dan media sosial. Brand lokal
berhasil membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan mereka. Mereka sekarang dapat bersaing
dengan brand besar dan memberikan dampak positif masyarakat dan lingkungan.
Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia
07
How Can a Company Maintain Its Competitive Edge Through
Differentiation?
Figure 5
From Differentiation to Codification
Dalam menghadapi pandemi global, bisnis di berbagai sektor dihadapkan pada tantangan besar.
Perilaku konsumen yang berubah dan ketidakpastian ekonomi telah mengubah persaingan dengan
cepat. Untuk tetap sukses dan eksis, inovasi dan diferensiasi menjadi krusial. Perusahaan harus
beradaptasi, merespons perubahan kebutuhan konsumen, dan memberikan nilai tambah bagi
pelanggan. Bila ditinjau dari temuan studi kami diatas, dapat dilihat bahwa terjadi berbagai dinamika
pada situasi eksternal Change, Customer, dan Competitor di industri logistik. Lantas bagaimana
perusahaan/organisasi (Company) anda secara internal mampu menghadapi tantangan dan dinamika
bisnis yang terjadi?
Diferensiasi menjadi kunci dalam membedakan produk atau layanan dari pesaing. Dengan keunikan
dan keunggulan yang tak tertandingi, perusahaan dapat menarik perhatian, kepercayaan, dan
menciptakan ikatan yang kuat dengan pelanggan. Namun apakah diferensiasi saja cukup untuk
menjamin kesuksesan bisnis perusahaan di era modern ini? Jawabannya tidak cukup, karena sifatnya
hanya untuk jangka pendek ( short-term) dan mudah ditiru (easy to imitate). Untuk dapat bersaing
secara efektif dan mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, dibutuhkan pendekatan yang
lebih holistik, yaitu dengan menerapkan konsep Omni-Codification (O-Codification).
Pertama-tama pahami dahulu mengenai konsep diferensiasi itu sendiri. Secara sederhana, diferensiasi
adalah proses menciptakan keunikan produk/brand yang bernilai dan dapat diapresiasi pelanggan.
Diferensiasi dirancang berdasarkan perbedaan yang ditawarkan perusahaan untuk pasar dengan
mengintegrasikan konten, konteks, dan infrastruktur. Konten merupakan inti dari produk yang Anda
tawarkan, seperti kandungan atau bahan utama dari produk.
Konteks adalah cara Anda menawarkan produk, seperti pengemasan produk dan cara pemakaiannya.
Infrastruktur merupakan faktor pendukung seperti penggunaan teknologi atau sumber daya manusia.
Lalu, bagaimana perusahaan bisa membangun diferensiasi yang tetap akan relevan dalam jangka
panjang? Pada tahun 2030 nanti, perusahaan harus bisa memiliki keunikan yang autentik, tidak basabasi, sehingga tidak mudah ditiru oleh kompetitor. Untuk memiliki diferensiasi yang autentik,
Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia
08
perusahaan harus bisa menanamkan keunikan tidak hanya di bagian pemasaran. Jika konsep
diferensiasi pada pemasaran klasik hanya terbatas di bagian pemasaran, konsep o-codification
menekankan pada keunikan yang harus bisa menjadi DNA dari perusahaan. Artinya, diferensiasi yang
benar-benar “mengalir” dalam diri setiap pegawai perusahaan. DNA tersebut harus sengaja ditanamkan
oleh perusahaan, melalui proses codification, agar dapat menjadi keunikan yang mengakar kuat secara
internal dan dampaknya terasa bahkan hingga di luar perusahaan. Prosesnya sendiri bisa dilaksanakan
melalui:
Symbol & Styles : Tunjukkan Gayamu!
Lapis pertama dalam o-codification ini mengarahkan perusahaan untuk fokus pada cara "mengemas"
citra luar organisasi dengan simbol-simbol yang mencerminkan DNA-nya. Jika merek dianggap
berkualitas tinggi atau eksklusif, simbol-simbol tersebut harus sesuai dengan gaya yang sama di
lingkungan perusahaan, baik secara offline (seperti ruang kantor, seragam kerja, papan nama, dll)
maupun online (termasuk desain website dan postingan di media sosial). Penempatan simbol dan gaya
yang selaras dengan identitas perusahaan bertujuan memberikan kesan mendalam pada karyawan dan
mempengaruhi cara kerja mereka.
Systems and Leadership: Bangun DNA-mu!
O-Codification dilanjutkan dengan melibatkan integrasi DNA brand ke dalam sistem dan proses
pengambilan keputusan di perusahaan. Ini mencakup perekrutan, pelatihan, evaluasi kinerja, dan
promosi karyawan. Unsur-unsur DNA brand harus disertakan dalam proses ini untuk mengembangkan
kompetensi yang relevan. Peran pemimpin di semua tingkatan juga penting dalam pelaksanaan dan
evaluasi proses tersebut serta menjadi contoh bagi bawahan. Systems dan leadership juga mencakup
SOP di perusahaan.Shared Values dan Substance: Perkokoh Fondasimu!
Melalui proses codification yang berkelanjutan di lapisan pertama dan kedua, akan terbentuk shared
values yang berfungsi sebagai "kontrol halus" bagi perilaku karyawan. Sistem merupakan "kontrol keras"
yang memberikan insentif untuk perilaku sesuai dengan DNA brand dan hukuman bagi yang
menyimpang, sementara shared values dan substance memberikan kontrol melalui reaksi dari sesama
anggota organisasi.
Let’s Enhance Your Strategic Competitiveness Together!
Landskap bisnis menjadi semakin dinamis dan perusahaan membutuhkan langkah yang tepat untuk
merespon dinamika yang terjadi. Kami sangat terbuka untuk membantu perusahaan untuk
mengarungi dinamika yang terjadi di era post pandemic saat ini. Sebagai perusahaan konsultan
pemasaran, MarkPlus telah berpengalaman selama lebih dari 32 tahun dalam membantu perusahaan
maupun individu untuk berkembang dan menjadi kompetitif. Kami memiliki tiga layanan utama yaitu
consulting, research, dan training yang didesain khusus untuk melayani kebutuhan industri Consumer
Goods.
CONTACT US
Ferdy Setiawan
Industry Head of Healthcare, Property, and Consumer Goods
ferdy.setiawan@markplusinc.com
+62 813-1122-55
Expanding Horizon: The Emergence of Fixed Mobile Convergence in Indonesia
9
References
Denise Herich. (2022).
“Consumers’ Sustainable Beauty Attitudes”.
https://staging4.texterity.com/gcimagazine/june_2022/MobilePagedA
rticle.action?articleId=1866806#articleId1866806
Kompas.com. (2022, September).
“LookLab: Beauty Store Pertama dari Paragon Dibuka di Lippo Mall
Puri”.
https://lifestyle.kompas.com/read/2022/09/12/104159420/looklabbeauty-store-pertama-dari-paragon-dibuka-di-lippo-mallpuri?page=all
Marwan, Shania (2020, September)
“Wardah Menerapkan Sustainability Pada Proses Pembuatan
Produk” https://www.dream.co.id/beauty/wardah-menerapkansustainability-pada-proses-pembuatan-produk-2010030.html
Statista (2017).
Cosmetics and personal care market in Indonesia.
1
TIM PENYUSUN
RADITYA YUZRIL
Chairman Office Assistant Lead MCorp
RAIHAN SALSABILLA PUTRI
Chairman Office Assistant MCorp
SUCI ALIFIA CHASANAH
Research & Development Squad 3 MCorp
NASYA ZELIKA HAURA
Research & Development Squad 4 MCorp
Download