Bab 1 Pendidikan 1. Metode Bandongan Terhadap Kemampuan Membaca Tajwid (14 Maret 2022) Penulis sebagai wali kelas IX-B memiliki inisiatif untuk memberikan pemahaman tajwid pada jam khusus literasi. Selain peserta didik dibekali pemahaman literasi perpustakaan dan literasi digital, mereka juga harus memahami literasi keagaamaan sakah satu diantaranya yaitu memahami materi tajwid. Tajwid merupakan materi yang sangat penting untuk dipahami oleh peserta didik khususnya kelas IX-B. Maka dari itu penulis bertanggung jawab untuk memberikan pemahaman mengenai tajwid melalui beberapa metode salah satunya adalah metode bandongan. Metode bandongan biasanya diterapkan di pesantren oleh para kyai kepada para santrinya namun di sini penulis mencoba menerapkan metode bandongan kepada peserta didik di kelas IX-B di MTsN 2 Garut. Menurut Taqiyuddin, 2011: 151–152, metode wetonan/ bandongan adalah metode kuliah. Para santri mengikuti 1 pelajaran dengan duduk di sekeiling kiai yang menerangkan secara kuliah, santri menyimak kitab masing-masing dan membuat catatan padanya. Istilah wetonan berasal dari kata waktu (bahasa Jawa) yang berarti, pengajian tersebut diberikan pada waktu-waktu yaitu sebelum dan atau sesudah shalat fardhu. Di Jawa Barat metode ini disebut dengan bandungan sedang di Sumatera dipakai istilah halaqah, system ini terkenal juga dengan balaghah. Weton atau bandongan adalah pengajian yang inisiatifnya berasal dari kiyai sendiri baik dalam menentukan tempat, waktu, maupun materi. Menurut M. Sulthon Masyhud, 2003: 88, metode wetonan/ bandongan merupakan metode kuliah di mana para santri mengikuti pelajaran dengan duduk di sekeliling kiai yang menerangkan pelajaran. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian metode bandongan adalah kiyai/ ustadz/ ustadzah membacakan isi materi kepada para santri yang berada di depannya atau di sekeliling kiyai/ ustadz/ ustadzah, kemudian para santri mendengarkan penjelasannya dan membuat catatancatatan kecil yang dianggap mereka penting untuk ditulis di samping materi yang diajarakan (di dalam kitabnya). Kemudian pembelajaran yang menggunakan metode bandongan ini 2 mengenai waktu dan tempat untuk belajar ditentukan/ sesuai keinginan kiai/ ustadz/ ustadzah. Metode yang disebut bandongan ini ternyata merupakan hasil adaptasi dari metode pengajaran agama yang berlangsung di Timur Tengah terutama di Mekah al-Azhar. Kedua tempat ini menjadi “kiblat” pelaksanaan metode wetonan lanataran dianggap sebagai proses keilmuan bagi kalangan pesantren sejak awal pertumbuhan hingga perkembangan yang sekarang ini. (Mujamil Qomar, 2005: 144 - 145) Dengan demikian bukan berarti metode bandongan tidak mempunyai kelebihan dan kelemahan. Walaupun metode ini dipakai di Timur Tengah sejak berdirinya pesantren sampai sekarang, akan tetapi tetapi tetap saja yang namanya metode mempunyai kelebihan dan kelemahan. Penulis menambahkan kelebihan dan kelemahan dari metode bandongan hasil penelitian ketika menerapkan metode bandongan terhadap kemampuan membaca tajwid peserta didik kelas IX-B diantaranya: a. Kelebihan 1. Belajar tajwid dapat dilakukan di mushola atau kelas, 3 2. Materi yang diajarkan sering diulang-ulang, sehingga dapat memudahkan peserta didik untuk dapat mudah memahaminya. 3. Peserta didik bisa merasakan menjadi santri saat menerapkan metode bandongan.. b. Kelemahan 1. Metode ini dianggap lamban karena sering mengulangngulang materi pelajaran. 2. Kurang efektif bagi peserta didik yang pintar, karena dapat menghambat kemajuan belajar mereka. disebabkan karena seringnya mengulang-ngulang materi pelajaran. 3. Peserta didik cepat merasa bosan, karena guru didalamnya berperan aktif sedangkan peserta didik hanya mendengarkan dan menulis catatan-catatan kecil (Teacher centered) 4. Berkumpulnya peserta didik pasti diantara mereka ada yang mengobrol sendiri, kurangnya pusat perhatian kepada guru. Sebelum mengatahui kemampuan membaca tajwid peserta didik kelas IX-B, terlebih dahulu untuk mengetahui pengertian kemampuan. Kemampuan adalah sesuatu yang benar-benar dapat dilakukan oleh seseorang, artinya pada tataran realitas hal 4 itu dapat dilakukan karena latihan-latihan dan usaha-usaha juga belajar, berarti kemampuan merupakan gen yang diwariskan. (Najib Kholid Al Amir, 2002 : 166) Membaca adalah kegiatan mengolahragakan saraf-saraf otak agar terus bergerak. (Ana Yulia, 2005 : 41) Sedangkan menurut Crawley dan Mountain membaca pada hakekatnya adalah suatu yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar menghafal tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berfikir, prikolinguistik dan meta kognitif. Sebagai suatu proses befikir, membaca pemahaman literal, mencakup aktivtas interprestasi, pengenalan membaca kritis kata, dan pemahaman kreatif. Farida Rahim (2005:3) Ust. Acep Iim Abdurrahman menjelaskan didalam bukunya “Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap”, sebagaimana diterangkan oleh Syekh Muhammad al-Mahmud rāẖimahullāh: Tujuan mempelajari Ilmu Tajwid ialah agar dapat membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara betul (fasih) sesuai dengan yang diajarkan oleh Nabi saw. Dengan kata lain, agar dapat memelihara lisan dari kesalahan-kesalahan ketika membaca kitab Allah Ta‟ala. Ilmu Tajwid adalah sebuah ilmu tentang kaidah serta cara–cara membaca Al-Qur'an dengan sebaik–baiknya. Memelihara bacaan Al-Qur'an dari kesalahan dan perubahan serta 5 memelihara lisan (mulut) dari kesalahan membaca merupakan tujuan dari Ilmu Tajwid. Para ulama qiraat telah sepakat bahwa membaca Al-Qur'an tanpa tajwid merupakan suatu lahn atau kesalahan. Imam Jalaluddin as-Suyuti menjelaskan bahwa setidaknya ada dua macam lahn yang mungkin terjadi pada orang yang membacaAlQur'an tanpa tajwid: 1. Lahn Jali yaitu kesalahan yang nyata pada lafazh , sehingga kesalahan. Lahn jali ada yang dapat mengubah makna dan ada pula yang tidak. Lahn Jali yang mengubah makna ialah: a. Bergantinya suatu harakat menjadi harakat lain b. Bergantinya sukun menjadi harakat c. Bergantinya suatu huruf menjadi huruf lain 2. Lahn Khafi yaitu kesalahan yang tersembunyi . Kesalahan ini tidak dapat diketahui kecuali oleh para ulama qiraat atau kalangan tertentu yang mendalami Ilmu Qiraat. Para ulama tersebut biasanya menghafal berbagai lafazh dalam Al-Qur'an dan menerimanya secara talaqqi (langsung) 6 dari ulama lain. Diantara kesalahan yang tergolong sebagai Lahn Khafi adalah : a. Menggetarkan (Takrir) huruf ra‟ secara keterlaluan. b. Mendengungkan suara tanwin. c. Menebalkan (taghlizh) suara huruf lam tidak pada tempatnya. d. Menggetarkan suara secara berlebihan pada madd dan ghunnah. e. Menambah atau mengurangi ukuran madd suatu bacaan. f. Mengabaikan ghunnah pada bacaan yang seharusnya dibaca ghunnah, menambah atau mengurangi ukuran ghunnah suatu bacaan. g. Melafalkan harakat secara tidak jelas. Misalnya, mengucapkan dlammah yan cenderung bunyinya ke arah fat-hah atau mengucapkan kasrah yang cenderung bunyinya ke arah fat-hah. Dari beberapa pengertian di atas, penulis menyimpulkan bahwa kemampuan membaca tajwid adalah peserta didik benar-benar mampu dapat membaca panjang pendeknya huruf dalam AlQur’an, dan mereka mampu berfikir untuk terus berlatih 7 membaca dengan benar dan jelas, mampu membedakan idhar, idghom, ikhfa, iklab, dan lain-lain dan mampu menjelaskan materi tajwid yang telah dibacanya. Dengan seperti itu maka peserta didik tidak hanya asal membaca, tetapi harus dapat memahami materi tajwid dari kalimat yang telah mereka baca. Menurut Klen, dkk, mengemukakan definisi membaca mencakup : Farida Rahim (2005: 3) a. Membaca merupakan suatu proses Maksudnya informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. b. Membaca merupakan suatu strategis Maksudnya pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengonstruk makna ketika membaca. Strategi bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca. c. Membaca adalah interaktif Maksudnya orang yang senang membaca suatu teks yang bermanfaat, akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya, teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks. 8 Menurut Nuttall dalam Rofi’uddin (2002: 173) membaca merupakan upaya menggali informasi dari berbagai jenis teks, sesuai dengan tujuan membaca. Untuk memperoleh informasi pembaca akan menggunakan strategi tertentu, yang berupa ketrampilan menangani kata dan ketrampilan menangani teks itu sendiri. Metode bandongan penting untuk diterapkan, diantaranya: 1. Peserta didik dapat mendengarkan bacaan guru dan menyimaknya. 2. Kemudian peserta didik dapat menulis catatan-catatan kecil yang mereka anggap penting. 3. Memudahkan peserta didik untuk bertanya, tentang apa yang belum meraka pahami. Dengan cara seperti itu, mereka dapat belajar kembali atau dapat mengulangi pelajarannya untuk dipahami, dengan itu santri diharapkan mampu membaca tajwid sesuai yang telah diajarkan. Dengan itu pula peserta didik akan terbiasa untuk membaca dengan mengamalkan panjak dan pendek setiap huruf AlQur’an. 9 Salah satu program wali kelas IX-B adalah hafalan juz ke 30. Setelah saya melakukan pengumpulan data Pengumpulan datanya dilakukan dengan cara: 1) Riset kepustakaan, yaitu pengumpulan data referensireferensi tertulis, meliputi buku-buku tentang pesantren, pendidikan Islam pada umumnya dan dokumen tertulis yang berkaitan dengan topik penelitian. 2) Pengamatan terlibat (participant observation), yaitu pengamatan langsung pada obyek penelitian tanpa intervensi eksistensinya dan terjadi interaksi antara peneliti dan informan. 3) Wawancara terbuka (open interview) dan mendalam, langkah ini dilakukan untuk memperoleh jawabann yang tidak di batasi dari informan. Interview merupakan proses interaksi antara pewancara dan responden yaitu informan. Penelitian ini melibatkan 32 responden di kelas IX-B dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peserta didik di kelas IX-B yang terindikasi sudah memahami tajwid adalah 4 orang, yang masih tahap belajar tajwid ada 24 orang, yang belum sama sekali memahami tajwid ada 4 orang. Wali kelas berharap kepada orang tua peserta didik agar menindaklanjuti 10 program ini di rumah masing-masing sehingga mereka bisa lulus dari MTsN 2 Garut dengan hasil belajar yang memuaskan. Hasil pembelajaran menunjukkan suatu kemajuan yang cukup baik, karena pada umumnya peserta didik secara terus menerus menerima bimbingan dengan menggunakan metode blended learning pada jam khusus wali kelas (literasi) dan secara daring melalui platform whatsapp, youtube, instagram, dan facebook. Efektifitas penerimaan materi pembelajaran baik secara teori dan praktek dapat diterima, dipahami dan dipraktekkan oleh peserta didik. Dari hasil pembelajaran ini terlihat bahwa peserta didik mempunyai motivasi, minat dan dapat mengaplikasikan pengetahuan serta keterampilan mengenai materi tajwid yang didapat secara mandiri untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya. Daftar Pustaka Abdurrahim, Acep Lim, Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap. Bandung, Diponerogo, 2012. Ahmad , Syarifuddin, Mendidik Anak Membaca, Menulis, dan Mencintai Alquran. Jakarta, Gema Insani Press, 2004.Al Qur’an dan Terjemahnya. Semarang, Kumudasmoro, 1994. Al-Husaini,Muhammad bin Alawi al-maliki,Mutiara Ilmu-Ilmu Alquran. Bandung, Pustaka Setia, 1999. 11 Arief, Armai, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam.Jakarta, Ciputat Press, 2002. Arifin, Muzayim, Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta, Bumi Aksara, 1999. Arifin, Zainal, Penelitian Pendidikan dan Paradigma Baru. Bandung, Remaja Rosdakarya, 2011. B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta, Rineka Cipta, 2009. Brannen, Julia, Memadu Metode Penelitian Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta, Pustaka Belajar, Cet. Ke-IV, 2005. 2. Peranan Wali Kelas Dalam Membangun Karakter Peserta Didik (17 Maret 2022) Sebagai wali kelas IX-B di MTsN 2 Garut, penulis memiliki visi diantaranya yaitu merealisasikan kelas yang agamis, kreatif, inovatif, dan kekeluargaan melalui dukungan problem solving agar peserta didik berkembang secara optimal, mandiri, dan berprestasi. Adapun program yang sudah berjalan yang pertama adalah hafalan juz ke 30 sebagai salah satu syarat kelulusan kelas IX-B. Kedua, yaitu menulis karya ilmiah setidaknya peserta didik harus mampu menulis artikel pendek minimal 3 paragraf saja 12 meskipun ada beberapa orang yang sudah memiliki judul karya ilmiah dan sedang proses menuju bab 5 Setelah mereka berhasil menyelesaikan tugasnya maka wali kelas merekapnya menjadi dokumen yang rapih dan elegan sehingga kelak bisa memberikan manfaat untuk generasi berikutnya. Tiga peserta didik kelas IX-B yang berprestasi dalam menulis karya tulis tingkat Jawa Barat yaitu juara 1 kategori Sejarah dan juara 3 kategori Ekonomi, sayalah yang membimbing mereka sejak kelas VII. Ketiga, Melatih kemandirian. Peserta didik harus mampu berdagang untuk mencari uang jajan sendiri sehingga tidak membebani orang tua mereka. Pada bulan Ramadhan ini alhamdulillah program warung online Ramadhan berjalan lancar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membentuk karakter peserta didik diantaranya adalah sebagai berikut ; 1. Keteladanan Guru menjadi panutan bagi anak didiknya, apa yang kita lakukan harus selaras dengan apa yang kita ucapkan. Peserta didik cenderung lebih memahami dan menerapkan apa yang mereka lihat. Mereka lebih meniru contoh dari guru mereka daripada sekedar menerima materi atau teori. 13 Sebagai wali kelas IX-B saya memberikan contoh langsung dalam membimbing mereka mengaji/hafalan juz ke 30 dan menulis karya ilmiah yang diterapkan dalam program wali kelas IX-B Tangguh, begitulah jargonnya. Penulis mengunduh karya mereka ke media sosial seperti youtube, Instagram, website, dan facebook sebagai tanda penghargaan atas kerja keras mereka. Penulis lebih menghargai proses daripada hasil, apa yang telah mereka kerjakan maka penulis memberikan reward kepada mereka. Reward yang penulis berikan itu bisa berupa nilai, motivasi, ucapan terimakasih, meminjamkan fasilitas laptop bagi peserta didik yang membutuhkan, atau kalau saya sedang memiliki rezeki lebih maka saya akan memberikan mereka yang telah memenuhi syarat berupa uang jajan. 2. Visioner Wali kelas yang memiliki cara pandang dan wawasan jauh ke depan, memiliki strategi dan mampu membaca potensi peserta. Wali kelas yang visioner memiliki langkah dan program efektif, efisien dan kena sasaran. Literasi adalah salah satu program wali kelas di MTsN 2 Garut dan penulis sebagai wali kelas IX-B saya sekaligus memimbing mereka baik dalam program hafalan juz ke 30 ataupun memberikan 14 contoh langsung mengenai bagaimana cara menulis karya ilmiah. Contoh wali kelas yang visioner terbukti dengan prestasi yang diraih oleh Fathya juara 1 kategori sejarah pada bulan Agustus tahun 2020, Anggita dan Amelia meraih juara 3 kategori ekonomi lomba karya ilmiah tingkat Jawa Barat pada bulan September 2021. Amelia juga sudah bisa membantu meringankan ibunya karena sudah bisa berdagang yang tadinya sangat malu tetapi sekarang sudah mulai terbiasa. Amel, Fathya, dan Dika Saputra, tiga orang diantaranya sudah hafal juz ke 30. 3. Niat yang tulus Fungsi niat yaitu untuk membedakan segala sesuatu yang akan kita lakukan. Awalilah dengan niat yang tulus maka apa yang akan kita kerjakan insha Allah akan berjalan lancar. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Umar ibn alKhathab bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : “ Perbuatan itu bergantung pada niat. Bagi setiap apa yang ia niatkan”. Bersihkan hari dan fikiran kita, selalu bersikap positif, libatkan Tuhan di setiap langkah kehidupan agar menjadi pengingat dan bersyukur atas nafas yang diberikanNya dalam kehidupan ini. 15 4. Memiliki rencana yang matang Rencana yang telah kita buat tidaklah cukup, buatlah Plan ABCD agar jika plan A tidak berhasil maka kita ganti ke plan B, jika plan B hasilnya tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan pindahkan ke plan C, selanjutnya jika plan C gagal segera berpalinglah ke plan D. Kita harus memiliki mental seperti bola yaitu semakin meltal kita ditekan maka kita akan semakin kuat. Pesan moralnya adalah tetaplah berusaha semaksimal mungkin, tidak putus asa, tidak bosan, jika lelah boleh istirahat dulu tetapi kemudian segeralah bangkit kembali. Ingatlah manusia berencana tetapi Tuhanlah yang menentukan, berusaha dahulu jangan sampai kalah sebelum perang. 5. Disiplin dan tepat waktu Disiplin pangkal keberhasilan begitulah pepatah lama yang masih terus berlaku sampai saat ini. Generasi muda yang mampu menaklukkan hawa nafsunya sendiri adalah calon pemimpin masa depan yang berkualitas dan berkarakter. Setelah disiplin imbangilah dengan tepat waktu dalam mengerjakan segala sesuatu tak terlepas dari hal sekecil apapun itu. Jangan pernah meremehkan apapun. Islam mengajarkan manusia agar mengahrgai waktu sebagimana tertulis dalam surat Al-Asr ayat 1-3 yang 16 artinya “Demi waktu, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran”. 6. Bertanggung Jawab Sedini mungkin marilah kita belajar untuk bertanggung jawab terhadap keputusan apapun yang telah kita buat. Sebagai seorang guru yang bertugas di MTsN 2 Garut maka sudah sepantasnya ia harus menerima segala sesuatu yang ada didalamnya baik itu peraturan, keadaan lingkungan madrasah, guru-guru, staf TU, dan yang lainnya sampai konsekuensi sekecil apapun, terimalah. Ketaatan yang sudah sesuai dengan situasi dan kondisi akan berdampak pada sebuah kenyamanan. Meskipun memang pada kenyataannya tidaklah mudah dalam meraih kenyamanan tersebut. Namun, alangkah bijaknya jika kita mampu menciptakan sendiri atas kenyamanan itu. 7. Bersungguh-sungguh Generasi muda yang dinamis terlihat dari sikapnya ketika menerima tugas dari gurunya. Hasil pekerjaannya akan terlihat rapi, tidak asal jadi, dikerjakan tepat waktu dan hasilnya akan sangat memuaskan. Sebagaimana pepatah mengatakan bahwa barang siapa yang bersungguh-sungguh 17 mengerahkan segala kemampiuannya, maka dia akan berhasil. Allah berfirman dalam Surat Al-Insyirah ayat 7, “Kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” 8. Bekerja keras Ketika kita menemukan kesulitan dalam melaksanakan tugas maka sikap pertama yang harus kita lakukan adalah bertanya kepada ahlinya, mencoba untuk memulai lalu memperbaikinya jika masih ada yang perlu dikoreksi lalu jika masih terasa ada yang kurang maka solusi berikutnya adalah meminta bimbingan khusus sampai apa yang kita anggap sulit akan bisa dikerjakan sampai tuntas. Karakter maju bergerak pantang mundur adalah refleksi dari sikap individu yang bekerja keras, tidak ada kata menyerah sampai tuntas. 9. Try and error Ketika hendak melakukan sesuatu, pikirkan setiap resiko yang akan kita ambil. Adapun jika hasil tidak sesuai dengan harapan cobalah untuk menyadarinya dengan bijak dan lapang dada. Tarik anfas, ingatlah pada niat awal bahwa tugas manusia berusaha dan berdoa seoptimal mungkin, nanti kita coba lagi di lain kesempatan. Orang yang gagal itu bukanlah orang yang tidak berhasil melainkan orang yang sama sekali tidak pernah mencoba. 18 10. Konsisten Adalah wali kelas yang memiliki sikap tetap pada pendirian, tidak berubah atau plin plan, selalu menepati janjinya, konsentrasi, Tangguh, bisa dipercaya, mahir, berhati-hati, pantang menyerah, dan dapat diandalkan. Sikap konsisten akan membawa dampak positif bagi semua orang terutama peserta didik baik secara pribadi maupun bagi orang-orang di sekitarnya. Wali kelas yang konsisten akan membentuk karakter peserta didik yang memiliki kesadaran bahwa kegagalan bisa saja terjadi bila mereka kurang berpengalaman dan kurang pengetahuan. Maka dari itu membangun karakter peserta didik perlu memerhatikan sikap konsisten dari keteladanan wali kelas mereka. 11. Tawakkal Akhir dari usaha dan doa adalah tawakkal kepada Allah. Memaksimalkan doa dan ikhtiar, meminimalisir harapan adalah sikap yang harus terus dipertahankan agar tetap ikhlas dalam menerima hasil dari ikhtiar lalu diakhiri dengan berserah diri dan lapang dada. Insha Allah hasil apapun yang akan kita terima akan terasa ringan dan berjalan sesuai prediksi. 19 Kalah atau menang, berhasil atau gagal, target yang tercapai ataupun tidak maka semua akan bisa kita terima dan lalui dengan tabah. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Al-Ahzab ayat 3 “Dan bertawakallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara”. Setelah kita mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dipersiapkan wali kelas untuk membangun karakter peserta didik, maka sesuai testimoni perjalanan pribadi penulis, baik melalui pembelajaran tatap muka, secara daring, ataupun melalui blended learning hasilnya akan terlihat setidaknya setelah satu tahun berjalan. Karakter kelas IX-B membentuk sikap Tangguh, disiplin, kompak, agamis, aktif dalam pembelajaran, solidaritasnya tinggi dan berprestasi apalagi ketika Hari Guru Nasional tiba, mereka datang ke rumah saya dalam keadaan basah kuyup karena hari itu hujan lebat demi memberikan satu kotak donat dan mengucapkan selamat Hari Guru kepada walikelasnya mereka naik motor berbondong-bondong. Saya sempat khawatir akan kesehatan mereka tapi kenapa mereka tidak memperdulikannya. "Guru kencing berdiri, siswa kencing berlari" peribahasa ini memiliki makna guru merupakan manusia teladan yang segala tindak tanduknya selalu dicontoh oleh anak didiknya, artinya 20 betapa penting dan besarnya pengaruh guru untuk membangun karakter peserta didik. Guru harus menjadi teladan dan role model sekaligus menjadi mentor dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter melalui olah piker, olah hati, dan olah rasa. Keteladanan wali kelas yang harus ditanamkan kepada peserta didik adalah sikap jujur, akhlak yang baik dan keikhlasan tentunya juga harus ditempuh dengan kolaborasi dengan orang tua peserta didik agar hasil yang dicapai bias sesuai dengan apa yang kita harapkan yaitu membangun karakter positif demi masa depan yang cerah. 3. Fakta Menarik Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk Kamu Generasi Z (3 April 2022) Mengapa penulis memilih judul ini untuk generasi Z?. Alasanya adalah karena pekerjaan saya yaitu mengajar Sejarah Kebudayaan Islam di kelas VIII sebanyak tiga kelas dan di kelas IX sebanyak sembilan kelas. Meraka rata-rata berusia 14-15 tahun maka peserta didik saya termasuk generasi Z (kisaran usia 10-27 tahun). Pembelajaran jarak jauh (PJJ) berlangsung sejak bulan Maret tahun 2020 sampai pertengahan bulan Maret tahun 2022, kok 21 bisa pas ya dua tahun lamanya?. Selama dua tahun inilah para guru dan peserta didik khususnya di Indonesia harus beradaptasi dengan dunia digital. Dalam rentan waktu tersebut juga sempat diselingi oleh pembelajaran campuran (blended learning) yang disesuaikan dengan level atau status covid-19 di daerah masingmasing. Pembelajaran jarak jauh (PJJ) adalah pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan suatu media yang memungkinkan adanya interaksi antara peserta didik dan guru. Interaksi yang dimaksud adalah interaksi antara peserta didik dan guru tidak bertatap muka secara langsung seperti pembelajaran biasanya yang dilakukan di dalam ruang kelas atau ditempat yang sama. Adapun interaksi dalam Pembelajaran jarak jauh (PJJ) dilakukan tidak bertatap muka secara langsung yang artinya peserta didik dan guru berada dalam tempat yang berbeda, bahkan dalam jarak yang sangat.1 1 Prawiyogi, A Purwanugraha, G Fakhry, M Firmansyah Jurnal Pendidikan Dasar 11 (1), , Efektivitas pembelajaran jarak jauh terhadap pembelajaran siswa di SDIT Cendekia Purwakarta AG 94-101 , 2020 22 Pelaksanaan pembelajaran jarak jauh kehadiran peserta didik dan guru tidak selalu bersifat hadir secara fisik bersamaan di ruang kelas. Pelaksanaannya juga dapat berupa sepenuhnya menggunakan sistem jarak jauh (hybrid) maupun campuran atau kolaborasi dari pembelajaran jarak jauh dan dengan pembelajaran di ruang kelas (blended) (Setiawan, 2020) Generasi Z adalah generasi sesudah mereka yang terlahir antara 1995-2012. Generasi Z saat ini memasuki usia sekolah dan atau awal perkuliahan. Generasi Z terlahir pada zaman ketika teknologi informasi sudah sedemikian maju. Sedari kecil mereka sudah familiar dengan laptop, internet, wifi, dan ponsel pintar. Berdasarkan sebuah statistik, rata-rata dalam sehari Generasi Z menghabiskan waktu 10 jam untuk daring (online). Sedangkan Generasi Milenial hanya menghabiskan waktu sekitar 7,5 jam sehari. Generasi Z lebih banyak mempergunakan platform media sosial yang menyediakan konten hiburan, seperti Instagram, Youtube dan TikTok. Generasi Z hidup dalam dua alam (fisik & maya) tak membedakan realitas diantara keduanya. Mereka melihat 23 dunia maya sama pentingnya dan sama nyata dibandingkan dunia fisik.2 Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memiliki beberapa fakta menarik bagi generasi Z yang perlu kita ketahui bersama, berikut penjelasannya : 1. Mengasah kemampuan Literasi Digital Generasi Z yang lahir di era teknologi akan semakin siap dalam menghadapi era society 5.0. Pandemi mampu mempercepat adopsi teknologi digital terutama di bidang pendidikan. Mereka harus memahami Understanding digital footprints yaitu kemampuan memahami jejak digital mengenai semua informasi yang ditinggalkan seseorang secara pasif dan dibagikan secara aktif tentang diri mereka sendiri secara daring, terutama di laman media sosial. Peserta didik juga harus memahami protecting yourself online yaitu memahami dasar-dasar keamanan internet yang membuat password yang kuat, menggunakan pengaturan 2 Hadion Wijoyo dkk. ( 2020). GENERASI Z & REVOLUSI INDUSTRI 4.0 Penulis : Hadion Wijoyo ,Penerbit CV. Pena Persada Redaksi : Jl. Gerilya No. 292 Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas Jawa Tengah, hal 4-6 24 privasi, dan mengetahui apa yang tidak boleh dibagikan di media sosial. Kemampuan terakhir yang perlu dikuasai dan dipahami yaitu cyberbullying dan penyebaran hoax. Penggunaan teknologi sebagai sarana untuk melecehkan orang lain telah menjadi kejadian sehari-hari khusunya di Indonesia. Literasi digital di sekolah mampu membuat siswa, guru, tenaga kependidikan dan kepala sekolah, memiliki kemampuan menggunakan untuk mengakses, media digital, alat memahami, komunikasi serta dan jaringannya. Hasil Riset berikut ini dapat disimpulkan: 3 1. Indonesia menempati ranking ke-29 dalam hal ketidaksopanan di dunia maya. Dengan tolak ukur “semakin rendah rankingnya, semakin tinggi tingkat ketidaksopanannya” 2. Berdasarkan kualifikasi usia, milenial dan generasi Z merupakan usia yang paling sering mengalami tindak cyberbullying. Usia kedua kelompok ini dimulai 3 Cyberbullying: Racun Social Media di Indonesia | Profesi Online (profesiunm.com) 25 dari usia 41 tahun – 21 tahun, di mana golongan ini termasuk dalam kategori dewasa – anak muda. 3. Anak muda menjadi subjek utama dalam penyebaran kasus cyberbullying. Dilihat dari tingginya persentase jumlah anak muda yang mengalami kekerasan ini. Beberapa kasus yang terjadi juga menunjukkan bahwa korban bisa sekaligus menjadi pelaku. 4. Tindak cyberbullying dilakukan oleh 48% orang asing dan 24% terjadi dalam satu minggu. Artinya, 52% dilakukan oleh orang yang kita kenal, seperti rekan kerja, teman, pasangan, dan keluarga. Selain itu, laju perkembangan kasus ini juga cepat meningkat hanya dalam waktu satu minggu saja. 5. Dari hasil riset U-Report Indonesia, 71% kekerasan digital terjadi di media sosial, di mana pengguna internet semakin banyak, namun penanganan kasus kriminal dan sosialisasi mengenai kasus dunia maya ini masih kurang efektif, serta rendahnya kesadaran akan bahaya cyberbullying. 6. Pemerintah dan anak muda adalah dua subjek yang paling berpengaruh untuk menurunkan tingkat kriminalitas dalam dunia digital. 26 Sebagai peserta didik generasi Z yang kritis dan dinamis sudah saatnya kita sendiri yang mulai menyadari racun dari tindakan cyberbullying ini. Gunakanlah jempol untuk melakuka untuk hal positif, jejak digital akan susah dihapus dan akan terlihat oleh anak dan cucu kita, jangan takut untuk speak up dan melapor ya. Asahlah kemampuan literasi digital kamu sejak dini, tinggalkan kegiatan yang sia-sia yang hanya menghabiskan waktu untuk sekedar main game sampai lupa segalanya. Amalkanlah firman Allah SWT berikut ini yang artinya : “Demi waktu. Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shalih serta saling menasihati tentang kebenaran dan kesabaran”. (QS Al Ashr : 1-3) 2. Fleksibel, Efektif dan Efesien Para pelajar memiliki kebebasan untuk mengatur kecepatan belajar mereka, menentukan tenggat waktu mengumpulkan tugas atau bahkan mengatur jadwal ujian mereka (flexibel). Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat menghemat waktu dan uang karena para pelajar tidak pergi ke sekolah sebagai penggantinya bisa menggunakan paket hemat kuota atau 27 WIFI dan kualitas kegiatan pembelajaran daring menjadi semakin efektif. Guru dituntut untuk merancang pembelajaran daring yang ringan dan efektif dengan memanfaatkan perangkat atau media daring (online) yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Whatsapp Group cocok digunakan bagi pelajar daring pemula khususnya yang berada di daerah dan memiliki keterbatasan kemampuan handphone. Disamping itu pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik. Tidak semua aplikasi bisa digunakan begitu saja. Sangat efektif jika guru mengajar dengan aplikasi zoom meeting. Namun, tetap harus memrhatikan masalah jaringan atau signal. Guru berhasil dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi Covid-19, jika guru mampu melakukan inovasi dalam merancang, dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode. Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan tidak menjadi beban psikis. 28 Kesuksesan pembelajaran daring selama masa Covid-19 ini tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah/madrasah di sini perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur sistem pembelajaran daring (online). Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara efektif. Pembelajaran daring sebagai solusi yang efektif dalam pembelajaran di rumah guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19, physical distancing (menjaga jarak aman) juga menjadi pertimbangan dipilihnya pembelajaran tersebut. Kerjasama yang baik antara guru, siswa, orangtua siswa dan pihak sekolah/madrasah menjadi faktor penentu agar pembelajaran daring lebih efektif. 3. Hubungan orang tua dan anak menjadi berkualitas Kasih sayang dan kehangatan keluarga merupakan hal yang sangat penting bagi pertumbuhan mental dan fisik para pelajar, inilah saat yang tepat untuk meningkatkan kualitas hubungan antara orang tua dan anak juga bersama anggota keluarga lainnya. 29 Kerja sama dalam mengikuti pembelajaran daring (online) sangat diperlukan sehingga orang tua bisa merasakan bagaimana suka duka menjadi orang tua sekaligus menjadi guru, menarik bukan? Selain itu, kualitas hubungan antara orang tua dan anak akan semakin erat karena orang tua dapat lebih intensif dalam mengajarkan norma-norma yang berlaku di masyarakat, norma pertemanan, norma agama, norma sosial bahkan jika perlu orang tua memberikan gambaran kepada anak mengenai norma hukum yang berlaku. Keutuhan orang tua juga merupakan salah satunya untuk mendukung pendidikan seorang anak, karena itu akan membuat seorang anak merasa mendapat perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi seorang anak yang tidak memiliki orang tua yang utuh masih bisa mendapatkan pendidikan yang layak bahkan ada yang berhasil melampaui anak yang lahir dari keluarga utuh. Banyak juga anak dari keluarga yang mempunyai orang tua yang utuh, ekonominya bagus, dan pendidikan orang tua yang tinggi tetapi tidak pernah mendapatkan bimbingan dan arahan dari orang tuanya sehingga mereka menjadi anak 30 yang kurang kasih sayang dari orang tuanya serta tindakan yang dilakukannya tidak bisa terkendali dan tidak terkontrol. Peranan orang tua di dalam keluarga yang paling dominan atau menonjol adalah sebagai penanggung jawab kepada anggota keluarganya, diantaranya pendidikan karena dengan memperoleh pendidikan maka seorang anak akan dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk agar tidak terjerumus dalam kemungkaran. Selain fakta menarik, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) ternyata memiliki beberapa kendala seperti (1) Kemampuan guru dalam mengorganisasikan materi terdiri dari dua tahap, yaitu memilih dan menyusun materi pembelajaran secara garis besarnya saja atau materi essensial jadi tidak harus ideal seperti pada Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) tatap muka, (2) Masalah yang dihadapi para siswa terkait dengan media pembelajaran selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) adalah masih banyak siswa yang belum mampu menggunakan aplikasi daring (online) untuk mengikuti pembelajaran. Selain itu, tidak semua peserta didik yang mempunyai smartphone untuk mengikuti pembelajaran, hal itu dikarenakan latar belakang para peserta didik yang berbeda-beda, ada yang memiliki 31 perekonomian baik dan ada yang kurang mampu sehingga masalah media yang digunakan dalam Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) masih perlu penyesuaian dengan keadaan para peserta didik. (3) Peserta didik yang tidak memiliki orang tua utuh atau salah satunya meninggal dunia atau dibesarkan oleh keluarga yang kurang tepat maka hal ini akan menghambat terhadap jalannya kegiatan pembelajaran daring karena karakter yang terbentuk menjadi tidak disiplin karena anak kurang perhatian dari lingkungannya. Fenomena grup kelas daring pada Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sedang trend pada masa pandemi covid-19 mengakibatkan terjadinya beberapa kasta digital. Apa itu kasta digital?, mari kita simak penjelasannya sebagai berikut: (1) Peserta didik yang memiliki fasilitas lengkap dan berkecukupan seperti memiliki handphone atau laptop, kuota atau Wi-Fi, dan fasilitas lainnya yang bisa menunjang pembelajaran daring menjadi lancar, aman, dan tertib. (2) Peserta didik yang memiliki handphone atau laptop, namun handphonenya memiliki keterbatasan dalam mengunduh aplikasi maupun platform digital seperti pdf, e book, video, link YouTube, 32 website, power point, atau aplikasi lainnya untuk mengikuti belajar daring kecuali foto atau screenshot yang bisa dibuka bahkan kuotanya pun terbatas seperti kuota chat saja. (3) Peserta didik yang tidak memiliki handphone atau laptop atau yang memiliki keterbatasan ekonomi. Sebagai guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) sikap saya dalam menghadapi fenomena tersebut adalah melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) sesuai dengan aturan dalam sistem pembelajaran merdeka belajar. Merupakan gebrakan yang sangat menantang kecerdasan IPTEK bagi peserta didik yang bergairah dalam mengikuti perkembangan zaman pada masa pandemi covid-19. Peserta didik membuat video presentasi virtual yang elegan dan modern. Guru mengupload hasil karya mereka ke beberapa media sosial. Hal ini bisa memberikan inspirasi bagi guru atau peserta didik lainnya baik lintas sekolah maupun lintas nasional bahkan orang awam pun kini bisa sambil belajar dari apa yang mereka sampaikan dalam presentasi virtual yang sudah diupload di canal youtube. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bisa dilaksanakan melalui zoom meeting, webex, teams, google classroom, whatsapp, e-learning, 33 dan masih banyak lagi. Satu hal yang harus dicatat adalah kita harus peka terhadap kemampuan peserta didik baik dari segi ekonomi, kemampuan IT, ataupun latar belakang keluarga mana yang fokus dengan pendidikan anak. sehingga kecerdasan peserta didik selama mengikuti proses pembelajaran bisa dicapai secara ideal sesuai dengan apa yang kita harapkan bersama. Daftar Pustaka Hadion Wijoyo dkk. ( 2020). Generasi Z & Revolusi Industri 4.0 Penulis : Hadion Wijoyo, Penerbit CV. Pena Persada Redaksi : Jl. Gerilya No. 292 Purwokerto Selatan, Kab. Banyumas Jawa Tengah Munir. (2009). Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta. Prawiyogi. (2020). Anggy Giri dkk. Efektifitas Pembelajaran Jarak Jauh Terhadap Pembelajaran Siswa Di SDIT Cendekia Purwakarta. JPD:Jurnal Pendidikan Dasar. Cyberbullying: Racun Social Media di Indonesia | Profesi Online (profesi-unm.com) 34 4. Keefektifan Penggunaan Media Video Presentasi Virtual (4 April 2022) Berawal dari masa pandemi sejak bulan Maret 2020 lalu, penulis sebagai guru mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) kelas IX-ABCDEFGHI mencari solusi terbaik semampu saya, supaya peserta didik tetap bisa mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) sebagaimana mestinya meskipun harus dilaksanakan secara daring ataupun blended learning. Tentunya, penggunaaan media video presentasi virtual ini memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri namun setelah dua tahun mengajar secara daring, media video memiliki keefektifan dibanding dengan hanya mengirimkan foto materi atau dialog di grup Whatsapp antara guru dan peserta didik sebagai pengganti metode ceramah di kelas. Media video pembelajaran biasanya guru yang membuat konten untuk menyampaikan materi pelajaran tapi pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) justru peserta didiklah yang mengirimkan video pembelajaran tersebut. Inilah yang disebut efektif. 35 Mengapa?, karena selain menuntut peserta didik memahami literasi digital juga melatih sikap mandiri, produktif, dan memiliki skill yang sesuai dengan kemampuan generasi z. Selain literasi digital berupa media video, bentuk lainnya yang bisa dimanfaatkan dalam pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam berbasis riset, yaitu dokumentasi melalui proses observasi dan wawancara dalam materi pesantren dalam dakwah Islam di Indonesia, sebagimana yang telah dilaksanakan oleh kelas unggulan yaitu kelas IX-A. Media merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembelajaran (Mantasiah, 2016). Melalui media video, pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan. Aspek penting penggunaan media video adalah membantu memperjelas materi, maka media berperan sebagai alat bantu untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam proses belajar mengajar. Penggunaan media video dapat merangsang pengetahuan peserta didik, melatih berpikir logis, analistik, lebih kreatif, efektif, mempertajam daya imajinasi peserta didik dan menyenangkan. peserta didik juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi, saling memahami satu sama lain, saling bertukar informasi, sehingga peserta didik akan memeroleh pemahaman 36 mengenai pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang lebih luas. Dasar pertimbangan memilih video sebagai media pembelajaran agar dapat melatih peserta didik berpikir logis, konkrit, lebih realistis, dan peserta didik lebih terfokus pada media pembelajaran yang baru seperti media video ini, kemudian proses belajar lebih aktif, kreatif, dan berkesan. Melalui pemanfaatan media video ini penulis berharap mampu meningkatkan kemampuan peserta didik, utamanya dalam melaksanakan metode pembelajaran abad 21 yaitu diharapkan membentuk karakter peserta didik yang memiliki kemampuan 4C yaitu collaboration, communicartion, critical thinking, dan creativity. Media Pembelajaran Dalam bahasa Arab media diartikan sebagai “modeo” yang artinya perantara antara pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Arsyad (2011:4) berpendapat bahwa: “Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pembelajaran, yang terdiri atas buku, tape recorde, kaset, video kamera, video recorder, film, slide 37 gambar (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer”. Pendapat dari Anitah (2008:2) mengatakan bahwa “Media pembelajaran adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan pembelajar menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap”. Selain itu Sabir (2005:112) mengatakan bahwa “Media belajar merupakan benda yang dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar, dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional”. Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah sebuah alat, bahan, dan peristiwa yang dapat dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang permikiran, minat, perhatian peserta didik sehingga proses pembelajaran lebih terarah. Media Video Video merupakan salah satu media audio visual yang banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil pembelajaran. Media audio visual dapat 38 menampilkan unsur gambar (visual) dan suara (audio) secara bersamaan pada saat mengkomunikasikan pesan atau informasi. Media video diklasifikasikan sebagai media audiovisual. Pendapat Arsyad dalam Wiarto (2016:136) yang menyatakan bahwa: “Video merupakan gambar-gambar dalam frame, di mana frame demi frame diproyeksikan melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar hidup”. Kemudian pendapat dari Daryanto (2010:90) mengatakan bahwa “Video merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan lugas karena dapat sampai di hadapan peserta didik secara langsung, video menambah suatu dimensi baru terhadap pembelajaran”. Selanjutnya pendapat dari Ahmad (2007:4) bahwa: “Guru dan media pendidikan hendaknya bahu-membahu dalam memberikan kemudahan belajar bagi peserta didik. Perhatian dan bimbingan secara individual dapat dilaksanakan oleh guru dengan baik, sementara informasi dapat pula disajikan secara jelas, menarik dan teliti oleh media pendidikan”. Video dapat memberikan model yang lebih realistis kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran. Selain itu, dapat mempermudah pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam karena disertai penguatan visual, 39 sehingga dari apa yang mereka dengar dan mereka lihat bisa memahaminya dan mempraktekkannya untuk mengerjakan tugas video selanjutnya. Manfaat media video menurut Aqib (2013:51) antara lain: 1) Pembelajaran lebih jelas dan menarik;2) proses belajar lebih interaksi; 3) efisiensi waktu dan tenaga; 4) meningkatkan kualitas hasil belajar; 5) belajar dapat dilakukan dimana dan kapan saja; 6) menumbuhkan sikap positif belajar terhadap proses dan materi belajar; 7) meningkatkan peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif”. Selanjutnya kelebihan media video menurut Rusman (2012:220) yaitu: 1) video dapat memberikan pesan yang dapat diterima lebih merata oleh peserta didik; 2) video sangat bagus untuk menerangkan suatu proses; 3) mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, lebih realistis dan dapat diulang atau dihentikan sesuai kebutuhan, serta; 4) memberikan kesan yang mendalam, yang dapat mempengaruhi sikap peserta didik”. Selain itu pendapat dari Kustandi dan Sutjipto (2013:64-65) menambahkan kelemahan media video yaitu: 1) pengadaan media video memerlukan biaya yang sangat mahal dan waktu yang banyak; 2) pada saat pemutaran video gambar dan suara 40 akan berjalan terus; 3) tidak semua peserta didik mampu mengikuti informasi yang disampaikan melalui media video”. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam media terdapat manfaat, serta memiliki kekurangan dan kelebihan. Dengan adanya proses pembelajaran yang menggunakan media video, peserta didik dapat mengefisienkan waktu dalam belajar, memberikan pengalaman yang baru kepada peserta didik, dan memberikan informasi yang akurat, dan lebih menarik, tetapi menyita banyak waktu dan memerlukan biaya yang cukup mahal. Presentasi Virtual Presentasi yang disampaikan secara virtual sebenarnya bergantung pada internet sebagai pengganti ruang pertemuan fisik yang memungkinkan individu atau kelompok untuk menghadiri presentasi dari jarak jauh. Presentasi virtual yang dilaksanakan di kelas IX-B pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah video yang berisi materi yang disampaikan oleh satu atau beberapa orang yang menampilkan beberapa gambar yang menunjang materi yang disampaikan oleh peserta didik. 41 Unsur presentasi virtual yaitu, (1) Collaboration yaitu dianjurkan presentasi gabungan penampilan dari satu orang, (2) Communication yaitu peserta didik menyampaikan materi melalui penjelasan gambar atau peta atau hal lain yang menunjang materi (3) Critical thinking yaitu terdapat dialog tanya jawab, dan ke (4) Creativity yaitu peserta didik menyimpulkan materi yang telah disampaikan. Peserta didik kelas IX-B di MTsN 2 Garut telah mengerjakan tugas video mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam sebanyak 4 video di semester satu dan 3 video di semester 2, jadi bukan hanya guru yang melaksanakan kewajibannya dalam menerapkan literasi digital tetapi peserta didik juga harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman malah mereka bisa jauh lebih jago dari gurunya. Kelas IX-B berjumlah 32 orang, yang mengumpulkan 7 video dalam satu tahun pelajaran sebanyak 16 orang, yang mengerjakan tugas campuran (video prsesntasi virtual dan presentasi langsung di kelas) berjumlah 15 orang, yang tidak mengerjakan sama sekali berjumlah 1 orang. Kendala dalam membuat video pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam diantaranya 1) faktor kuota, 2) faktor memori HP, 3) Tidak terampil dalam editing video 4) tidak memiliki HP. 42 Daftar Pustaka Ahmad, Abdul Karim. 2007. Media Pembelajaran. Makassar: Badan Penerbit UNM Makassar. Anitah, Sri. 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Aqib,Zainal. 2013. Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Kontekstual (inovatif). Bandung:Penerbit Yrama Widya. Arsyad Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Cecep Kustandi dan Bambang Sutjipto. 2013. Media Pembelajaran Manual dan Digital Edisi Kedua. Bogor. Ghalia Indonesia. Sejak di SD. Jurnal Penelitian Pendidikan Insani, 19(2). Grandys Frieska Prassida, 2011. Virtual Class sebagai Strategi Pembelajaran untuk Peningkatan Kualitas Studentcentered-learning di Perguruan Tinggi. Unidu Jombang vol 1, No 2. Munib, Achmad. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Keefektifan Media Video Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar... |147 Press. Sadiman, dkk. 2014. Media Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta. 43 5. 4 Cara menjadi Guru Literat (7 April 2022) Guru literat adalah guru yang memiliki kepekaaan, kemampuan memahami, dan melakukan sesuatu berdasarkan informasi yang tepat. Guru literat berarti ia mampu menguasai, mengembangkan sistem-sistem tulisan dan konversi-konversi yang menyertainya serta memiliki hasrat yang tinggi untuk belajar menulis secara utuh, kontinyu, dan konsisten. Ada 4 Cara menjadi Guru Literat yaitu sebagai berikut : 1. Menulis Karya Ilmiah Manfaat menulis karya ilmiah bagi guru adalah selain melatih kemampuan menulis, mengembangkan pemikiran, meningkatkan keterampilan dalam menyajikan data dan menganalisis data, menulis juga bermanfaat untuk Kenaikan Pangkat (KNP). Berdasarkan pengalaman penulis, pada bulan Juli tahun 2019 sampai bulan Setember tahun 2021, penulis membimbing 27 Karya Ilmiah Remaja (KIR). Selain menjadi pembimbing, penulis juga merangkap supir yang telah melakukan 11 kali penelitian ke wilayah Bandung dan Garut tanpa pendamping, hanya bersama beberapa peserta didik telah melewati gang sempit, bukit, perkampungan, pedalaman, dan lembah, challenge bukan!. Perjuangan kami berbuah manis karena telah memeroleh beberapa kali kejuaran baik tingkat propinsi (juara 1,2,3, dan 44 harapan 1) maupun tingkat nasional (juara harapan 1 dan 2) kategori Sosial Budaya, Ekonomi, Sejarah, dan Geografi. Selain itu, saya juga sempat membimbing Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk lomba MYRES (12 KTI tahun 2020 dan 13 KTI tahun 2021) dan LIPI (4 KTI tahun 2020) namun belum pernah lolos. Keuntungan saya sebagai guru pembimbing sangat besar karena selain makmur juga berkat penelitian tersebut saya bisa menjadikannya karya ilmiah untuk persyaratan Kenaikan Pangkat (KNP) ke IV-a. 2. Mempublikasikan Karya Ilmiah di Blog Menulis karya ilmiah di blog bisa dijadikan sebagai dokumentasi atau tabungan karya yang bisa bermanfaat untuk generasi yang akan datang. Melalui publikasi ilmiah guru akan memperoleh saran supaya lebih baik dalam penulisan karya ilmiah, mempunyai jaringan yang lebih luas, dan bisa berperan sebagai problem solver. Penulis menulis secara rutin baik di blog pribadi, Gurusiana, maupun di Kompasiana. Niat semula memang saya menulis untuk kepentingan kenaikan pangkat (KNP) namun, sekarang menulis bagi saya sudah menjadi candu dan hobi yang menyenangkan. Ketika penulis naik pangkat ke IV-a, penulis mendapatkan uang rapel sebesar 3x lipat gaji saya, produktif bukan?. Sejak saat itu 45 penulis telah menulis 35 artikel, 12 karya ilmiah, 20 buku antologi, dua buku solo persiapan ke IV-b. PR untuk saya kedepannya adalah menulis karya ilmiah di jurnal Nasional dan Internasional. 3. Bergabung dengan Komunitas Pegiat Literasi Salah satu platform digital yang praktis untuk bergabung dalam komunitas pegiat Literasi adalah WhatsApp Group. Berdasarkan pengalaman saya ketika menulis, admin WhatsApp Group akan memberikan motivasi agar para penulis terus produktif. Ia akan memberikan tema untuk kita jadikan judul sendiri. Penulis bergabung bersama sekitar 20 grup pegiat literasi di WhatsApp Group. Kegiatan ini merangsang penulis untuk menulis secara rutin dan melatih kedisiplinan. Penulis menyukai kesibukan yang bermanfaat, apalagi saat ini ada yang memberikan challenge untuk menulis artikel dalam bahasa Inggris dan menawarkan saya menjadi note speaker. 4. Menulis Karya Ilmiah dalam Buku Antologi Buku antologi adalah buku yang berisi kumpulan karya-karya dari beberapa orang terpilih. Karya kita akan dimuat dalam satu buku antologi paling tidak ada 30 karya hasil tulisan para penulis yang telah memenuhi syarat. Dalam komunitas WhatsApp Group pegiat literasi, kita dipacu untuk menulis satu artikel yang akan direlease dalam sebuah buku antologi. 46 Penulis menulis artikel untuk 20 buku antologi, tapi yang sudah dicetak baru ada empat buah buku, sisanya sedang menunggu antrian sampai ISBN keluar. Setelah menulis artikel dalam bahasa Indonesia, penulis juga akan mencoba menulis artikel dalam bahasa Inggris yang akan dibukukan ke dalam buku antologi. Setelah menyimak penjelasan di atas akhirmya kita paham mengapa guru harus literat. Guru literat akan mampu menggerakkan minat para siswanya untuk lebih giat belajar dan mempertajam kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Belajar tentang lingkungan sebagai wujud dari literasi budaya dan literasi kewarganegaraan akan semakin meningkat pula. Guru harus menyiapkan Generasi Emas 2045 mulai dari sekarang karena merekalah yang akan menjadi pemimpin di masa depan. Mari kita terus belajar agar kompetensi kita sebagai guru bisa mencapai seoptimal mungkin. Allah SWT berfirman dalam ALQur,an yang artinya, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan yang diberi ilmu pengetahuan berupa derajat.” (Q.S A;-Mujadilah : 11) 47 6. Inilah 5 Cara Membangkitkan Gairah Menulis di Blog (10 April 2022) Saya bukanlah penulis profesional seperti bloger-bloger keren dan ternama yang terpampang di google. Namun, anda harus tahu bahwa saya sebenarnya sudah mulai menulis sejak tahun 2017. Sayangnya, saya tidak semangat, tidak konsisten, bahkan sudah kehilangan gairah dalam menulis, saya pikir mending nonton youtube dan reels di instagram saja kan lebih menarik dipandang oleh mata daripada saya harus membaca apalagi menulis di blog mana mata saya sudah +2 sudah merepotkan ngeblur lagi, Saya sempat menjadi pembimbing Karya Ilmiah Remaja (KIR) sejak bulan Juli 2019 - September 2021 dan menghasilkan cukup banyak peserta didik yang berprestasi baik di tingkat provinsi maupun Nasional. Saat itu saya hanya memiliki semangat untuk membimbing 27 judul penelitian tapi saya tidak menulis bahkan saya sudah gonta-ganti blog dikarenakan jarang menulis sehingga lupa password. Nah, gairah menulis saya mulai bangkit sejak bulan Januari 2022 sampai sekarang. Apa sih rahasianya? Mari kita simak penjelasan berikut ini. 48 5 Cara Membangkitkan Gairah Menulis di Blog Ala Nurul Jubaedah: 1. Mengikuti Webinar Nasional, Sejak bulan Maret 2020 sampai sekarang saya sudah mengikuti berbagai macam webinar dengan bukti fisik 120 sertifikat artinya adalah betapa saya haus ilmu terutama saya fokuskan di bidang menulis. Keuntungannya adalah memberikan kemudahan bagi saya dalam menempuh Kenaikan Pangkat (KNP) ke IV-a dalam kurun waktu dua tahun setengah. Jejak ini akan saya lanjutkan agar IV-b bisa diraih tepat waktu dengan persiapan sematang mungkin di mana ilmunya saya peroleh sebagian besar dari beberapa webinar. Berkat ilmu yang saya dapatkan dari beberapa webinar ini saya mulai tertarik menulis, tidak berganti blog dikarenakan lupa password lagi karena sekarang saya konsisten dan kontinyu dalam menulis. 2. Bergabung Dengan Komunitas Menulis di WhatsApp, Saya sudah bergabung dengan komunitas menulis di beberapa Whatsap Group (WAG). Informasi lomba menulis pun saya peroleh dari grup menulis, jika dijumlahkan mungkin ada sekitar 20 grup menulis. Beberapa diantaranya 49 adalah grup Geliat Literasi yang Menggairahkan, Kartini 3 Dimensi, Mutiara di balik Corona, Guru Pelita Dunia, Silaturahmi para Penulis, Aku dan Karirku, Antologi menuju ASN, Problem dan Solusi, Me and My Hobby, Keluarga dan Karirku, Antologi Resolusi 2022, Budaya Nulis, Guru Hebat Nusantara, Antologi membangun Karakter, Guru Penggerak Indonesia, Guru Madrasah Menulis, Guru Berani Menulis (KGBM), Guru Madrasah 2, dan EFT + PGRI Batch B. 3. Menulis dan Mengirimkan Artikel Secara Rutin di Blog Pribadi atau Blog Nasional serta di Buku Antologi, Blog yang saya miliki adalah blog pribadi atas nama Nurul Jubaedah (Blogger), Gurusiana, dan Kompasiana. Judul artikel yang sudah saya tulis sejak bulan September 2021 sampai April 2022 ada sekitar 30 artikel dan 18 buku antologi. Inilah beberapa diantaranya yang sudah release di buku antologi yaitu sebagai berikut : 1. Resolusi 2022 (belum dicetak) 2. Keefektifan Penggunaan Video Virtual (sudah di cetak) 3. Netizen di era digital : Ibarat Dua Mata Pisau (sudah di cetak) 4. Peranan Wali Kelas dalam Membentuk Karakter Siswa (sudah dicetak) 50 5. Mental Bola di Masa Pandemi (sudah dicetak) 6. Metode Bandongan (belum dicetak) 7. Buih menjadi Permadani (belum dicetak) 8. Hina jadi Mulia (belum dicetak) 9. Literasi Cinta (belum dicetak) 10. Pemikiran Perempuan Perkasa (belum dicetak) 11. 3 Fakta menarik PJJ untuk Kamu Generasi Z (belum dicetak) 12. Hobi Membangun Kemandirian (belum dicetak) 13. Ibu Tunggal yang Berjiwa seperti Singa (belum dicetak) 14. Sepucuk Surat dari Regita (belum dicetak) 15. Pesantren di Madrasah : Bedah Kitab Kuning (belum dicetak) 16. Mudik dalam tiga Dimensi (belum dicetak) 17. Cinta Segi Tiga (belum dicetak) 18. Ramadhan Bagai Kepompong (belum dicetak) 4. Kolaborasikan Website dengan Link youtube, WhatsApp, Facebook, telegram, Twitter, Instagram, dan TikTok, Artikel yang sudah saya tulis di beberapa blog tersebut selanjutnya saya share dan beberapa judul artikel dikolaborasikan dengan link youtube yang judulnya relevan dengan judul artikel lalu di share di WhatsApp, Facebook, telegram, Twitter, Instagram, dan TikTok. Sebagai 51 informasi tambahan bahwa saya memiliki 510 konten pendidikan di youtube sebagai hasil dokumentasi saya saat mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) khusunya produktif di masa pandemi. Beberapa Tulisan yang sudah saya share ada yang menginspirasi dan memengaruhi cara berfikir anak didik saya. Farid Jaelani dari grup Kemenag RI mengatakan, “Assalamu’alaikum saya Farid Jaelani anggota grup guru Kemenag RI. Salam kenal bu, setelah saya membaca artikel ibu Masya Allah terinspirasi banget. Saya guru muda yang kemarin baru lulus tahun 2021. Setelah lulus mendapat panggilan mengajar di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Swasta. Setelah saya membaca cerita Hina Jadi Mulia saya termotivasi banget”. Amelia Destriani kelas IX-B MTsN 2 Garut mengatakan, “Ibu Amel sudah membaca semuanya (Buih menjadi Permadani) Amel terinspirasioleh cerita ibu untuk menjadi orang yang mandiri, Amel akan mencoba untuk hidup mandiri meskipun tanpa seorang bapak, ibu hebat”. 5. Mengikuti Lomba Menulis Sebagai contoh saya mengikuti lomba menulis yang diadakan oleh Blog Penamrbams.id bukan berarti saya sudah merasa bisa menulis, justru dengan seringnya 52 mengikuti lomba menulis maka saya akan menjadi terbiasa berpacu dengan waktu untuk mendisiplinkan diri agar mau terus belajar menulis. Melalui lomba akan terbentuk karakter yang dinamis, kompetitif, dan kreatif, lomba membentuk mental dan jiwa yang sehat seperti pantang menyerah. Allah berfirman dalam Al-Qur’an yang artinya, “ Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya kesulitan itu ada kemudahan” QS. Al-Insyirah : 5-6. "Kalau kamu bukan anak raja, dan engkau bukan anak ulama besar maka jadilah penulis". (Imam Al-Ghazali). "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". (Pramoedya Ananta Toer). Menulis di blog bagi guru berarti mengabadikan buah pikiran kita sendiri, menuangkan ide, gagasan, dan pemikiran mengenai berbagai hal, khususnya terkait dengan tugas dan fungsinya sebagai tenaga pendidik. Menulis di blog berfungsi sebagai aset digital guru profesional yang bermanfaat untuk kelancaran kenaikan pangkat guru. Guru yang mampu menulis buku atau artikel dinilai sebagai guru yang memiliki kemampuan lebih dalam profesinya. Tulisan 53 yang dibuat oleh guru juga mencerminkan sejauh mana guru memiliki penguasaan ajar/pengetahuan terkait kompetensi dengan terhadap bahan bidang/ruang lingkup pengetahuannya. 7. Membangun Kemandirian melalui Hobi (17 April 2022) Sebagai wali kelas IX-B di MTsN 2 Garut, saya memiliki tiga program unggulan yaitu hafalan Juz ke 30, menulis karya ilmiah, dan menjadi wirausahawan muda. Yang akan saya bahas di sini adalah bagaimana menjadi pengusaha muda karena dua program lainnya sudah pernah saya bahas di tulisan sebelumnya. Berawal dari keluhan salah satu peserta didik kelas IX-B akibat dari keterbatasan uang jajan dan keperluan hidup lainnya maka saya berfikir keras bagaimana solusinya mengingat saya pun begini adanya. Fokus pada salah satu peserta didik yang bernama lengkap Amelia Destriany adalah sosok inspiratif perempuan yang masagi4, secara akademis dia unggul karena Amel kan juara 1, 4 Sudaryat (2015: 75) menyebutkan bahwa jalma masagi menggambarkan kualitas manusia Sunda yang beradab dan berkarakter, yaitu manusia yang nyantri “religius”, nyunda “berbudaya”, dan nyakola “akademis”. Jalma masagi memiliki keseimbangan antara aspek jasmani dan rohani. Tubuhnya sehat jiwanya kuat. Manusia yang benar dalam bernalar, baik akhlaknya serta 54 sisi religiusnya juga unggul karena dia merupakan salah satu peserta didik yang berhasil menghafalkan juz ke 30, nah yang terakhir ternyata challenge dari wali kelas IX-B dia taklukkan juga. Amel, meskipun awalnya terlihat agak takut dan kurang percaya diri dalam berdagang ternyata pada H1 Ramadhan dalam event warung online Ramadhan yang diadakan oleh wali kelas IX-B, dagangannya mulai banyak yang pesan. Saya sebagai wali kelas ikut mempromosikan dagangannya di media sosial dan Alhamdulillah yang memborong dagangan Amel di hari pertama dan kedua di bulan Ramadhan ini ternyata teman SMA saya. Amel yang sebelumnya terlihat kaku, takut, gelisah dan panik sekarang malah asyik di dapur sambil ngabuburit membuat beberapa bungkus pesanan para pembeli. Amel berjualan bakso aci ternyata sesuai dengan makanan kesukaan saya. Ya jelas saya pun akan menjadi langganan setianya. Amel...Amel... asalnya takut kok sekarang malah jadi asyik ya!. Lanjutkan ya nak dan tetap semangat! elok perilakunya. Ia adalah manusa manggapulia, insan kamil, atau dalam terminologi pembangunan nasional disebut sebagai manusia seutuhnya. Pembentukan karakter seperti itu tentu harus dilakukan secara menyeluruh dan seimbang, tidak hanya menekankan aspek material atau infrastruktur saja, melainkan juga unsur mental-spiritual. 55 Pertanyaannya adalah mengapa Amel harus menjadi individu yang mandiri selain unggul di bidang akademis ataupun agama?. Mengapa bulan Ramadhan seharusnya fokus ibadah saja supaya khusuk?. Apakah program wali kelas IX-B menjadi wirausahawan muda ini melanggar aturan sekolah?. Bukankah ini namanya eksploitasi anak?. Mengapa sebagai wali kelas tega-teganya menyuruh anak dagang?. Mengapa tidak menyumbang mereka sekalian saja, bukankah lebih praktis?, masa kucing saja disayang kok kepada manusia tidak peduli? Banyak sekali ya pertanyaannya? baiklah supaya tidak banyak basa-basi mari kita simak penjelasan berikut mengenai mengapa Amel menjalankan tugas program wali kelas IX-B dari rasa takut menjadi hobi yang bisa menumbuhkan kemandirian, mengapa Amel harus hidup mandiri, ini dia alasannya ... 1. Mengurangi Ketergantungan pada Orang Lain Kewajiban manusia adalah mengimani ayat berikut ini yang artinya, “Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu” (QS. Al-Ikhlas : 2). Jika manusia sangat bergantung kepada makhluk berarti dia secara tidak langsung sudah melakukan dosa. Allah SWT berfirman yang artinya, “ Hai manusia, kamulah yang sangat butuh kepada Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak 56 memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji .” (QS. Fathir: 15). Dengan mengurangi ketergantungan pada orang lain maka kedudukannya akan mulia di sisi manusia atau masyarakat dan hati menjadi lebih tenang. 2. Menumbuhkan Rasa Percaya Diri Menurut John M. Ortiz (2002: 114) “Percaya diri adalah percaya akan kemampuan sendiri dan mampu mengandalkan diri sendiri”. Senada dengan hal itu Jalaluddin Rahkmat (2000: 109) “Percaya diri yaitu kepercayaan kepada kemampuan sendiri”. Didukung oleh Das Salirawati (2012: 218) berpendapat “Percaya diri adalah sikap yakin akan kemampuan diri sendiri untuk memenuhi setiap keinginan dan harapannya”. Diperkuat dengan pendapat Anita Lie (2004: 4). “Percaya diri adalah modal dasar seseorang dalam memenuhi berbagai kebutuhan sendiri. Seseorang yang percaya diri akan merasa dirinya berharga dan mempunyai kemampuan menjalani kehidupan, mempertimbangkan berbagai pilihan dan membuat keputusan sendiri”. Pendapat ini didukung oleh Alfred Adler (dalam Peter Lauster, 2005: 14) yang menyatakan bahwa percaya diri merupakan kebutuhan manusia yang paling penting selain rasa superioritas. Jadi dapat ditarik butir-butir penting 57 bahwa percaya diri adalah percaya dan yakin akan kemampuan serta dapat mengandalkan diri sendiri. 3. Belajar Dewasa dan Bertanggung Jawab Kedewasaan adalah jika anak sudah bertanggung jawab atas keadaan dirinya. Ditinjau dari kedewasaan anak secara pedagogis, anak telah dapat menyadari dan mengenal diri sendiri atas tanggung jawab sendiri. Pada awal masa sekolah anak diperintahkan untuk mengerjakan sholat 5 waktu yang menunjukkan bahwa anak mulai dididik untuk bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Anak mulai diminta untuk membina dirinya sendiri, memenuhi kebutuhan dan kewajiban dirinya sendiri (Abdul Majid & Dian Andayani, 2011:25). Setelah anak dididik tentang tanggung jawab diri, maka selanjutnya anak dididik untuk mulai peduli pada orang lain, terutama teman-teman sebaya yang setiap hari ia bergaul. Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab menurut kamus Bahasa Indonesia (KBBI, kbbi.web.id: Senin 02 Oktober 2017) adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, mananggung segala sesuatunya, atau memberikan jawab 58 dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). 4. Berfikir Kritis dan Kreatif Orang yang kritis akan lebih bersyukur karena dia memahami tentang bagaimana Tuhan memberikan nikmat dalam kehidupannya. Pribadi orang yang kritis mudah tersenyum dan disukai banyak orang karena dia memiliki kepribadian terbuka sehingga dia akan mudah berbaur dan menerima kritik dari orang lain. Orang yang kritis tidak akan mudah tertipu karena dia mampu membedakan antara fakta dan opini. Berfikir kritis bermanfaat untuk melatih sikap kreatif. Seseorang yang berfikir kritis maka ia akan memutar otak menjadi lebih cerdas. Salah satu sikap kreatif sudah ditunjukkan oleh Amel yang memutar otak dan kreatif berjualan bakso aci. 6. Menjadi Problem Solver Tuhan memberikan masalah dan ujian kepada manusia maka tugas manusia adalah mencari jalan keluar untuk menyelesaikan masalah tersebut. Manusia sebagai problem solver maka dia akan memaksimalkan ikhtiar dan doa lalu tawakkal sehingga keimanan dan ketakwaan yang ada 59 dalam jiwanya akan meyakini firman Allah SWT berikut ini yang artinya : “Barang siapa bertakwa kepada Allah maka Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak ia sangka, dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah maka cukuplah Allah baginya, Sesungguhnya Allah melaksanakan kehendak-Nya, Dia telah menjadikan untuk setiap sesuatu kadarnya." (QS. AthThalaq : 2-3) 7. Mempersiapkan Diri untuk Kehidupan yang Lebih Baik Mempersiapkan diri untuk kehidupan yang lebih baik yaitu dengan cara memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk hal-hal yang bermanfaat. Memanfaatkan waktu untuk melakukan hal yang baik, hal ini sudah tertera dalam AlQuran yang artinya, "Barangsiapa yang berbuat kebaikan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang berbuat kejahatan (sebesar biji dzarrah), niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula" . (QS. AzZalzalah : 7-8). Kita harus seimbang dalam mencari duania dan akhirat, padahal Allah SWT berpesan untuk lebih 60 mementingkan akhirat, renungkan firman-Nya, “Carilah negeri akherat pada nikmat yang diberikan Allah kepadamu, tapi jangan kamu lupakan bagianmu dari dunia“. (QS. Al-Qosos: 77). Sebagai penutup saya akan menjelaskan alasan kelas IX-B diberi jargon Tangguh. Saya sebagai wali kelas menyelipkan doa di balik kata Tangguh yaitu agar kelak para peserta didik kelas IXB tidak hanya sukses di dunia tetapi juga sukses di akhirat dimana dalam prosesnya mereka harus memiliki mental kuat dalam mengarungi kehidupan yang keras ini. Kenyataannya? Saya menjadi wali kelas IX-B sejak bulan Juli 2021 dan sekarang bulan April 2022 terjawab sudah doa yang pernah saya panjatkan. Kata adalah doa maka berbicaralah yang baik jika tidak bisa maka diamlah, bukan begitu? Amel adalah sosok inspuratif yang lengkap mulai dari domain kognitif, afektif, sampai psikomotor. Amel mampu mengubah dan menaklukkan perasaan takutnya menjadi suasana yang menyenangkan. Amel menjadikan rasa resah dan gelisahnya menjadi sesuatu yang asyik. Semoga akan tumbuh Amel Amel yang lain sehingga bisa menghasilkan out put yang tuntas. Bagi mereka yang sudah 61 terbiasa berdagang maka program wali kelas IX-B akan terasa biasa saja, bagi mereka yang tidak memiliki skill maka akan menjadi beban mental tetapi adalah hal yang luar biasa ketika seseorang mampu mengubah hal di luar kemampuannya menjadi sebuah hobi yang produktif. Daftar Pustaka Anita Lie. 2004. 101 Cara Menumbuhkan Percaya Diri Anak (Usia Balita Sampai Remaja). Jakarta: Elex Media Komputindo. Das Salirawati. 2012. Percaya Diri, Keingintahuan, dan Berjiwa Wirausaha: Tiga Karakter Penting Bagi Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Karakter, (Nomor II tahun 2). Hlm 218-219. Jalaluddin Rakhmat. 2000. Psikologi Komunikasi. reved. Bandung : Remaja Rosdakarya. John M. Ortiz. 2002. Menumbuhkan anak-anak yang bahagia cerdas dan percaya diri degan musik. Jakarta: Gramedia. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kamus versi online/daring (dalam jaringan). Online: (kbbi.web.id). Kutip. Senin 02 Oktober 2017. Majid, Abdul dan Dian Andayani. (2011). Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Peter Lauster. 1997. Test Kepribadian ( terjemahan Cecilia, G. Sumekto ). Yokyakarta. 62 8. Cinta Segitiga (26 April 2022) Kirey terlena dengan lagu bizzare love triangle yang dinyanyikan oleh Frente. Ia terisprirasi dengan judul lagu tersebut sampai-sampai ia menyanyikan sedikit liriknya, “Every time I think of you I feel shot right through with a bolt of blue It's no problem of mine but it's a problem I find Living a life that I can't leave behind but there's no sense in telling me the wisdom of the fool won't set you free …” lamunannya terpotong sesaat dikarenakan ada video call yang masuk secara beruntun. “Sialan lu julid banget! maunya apa sih!, Kirey menggerutu sampai terlihat sedikit manyun. Dinda berteriak dari sudut ruangan, “rey, boleh tidak kalau cw punya 3 hati dalam satu waktu?”. Kirey berteriak balik, “Whatttt?,” Kirey kaget setengah mati dan langsung marah besar kepada Dinda, “lu mau jadi apa kelak? kemarin bukannya baru selesai sama si Jocong? Lalu sekarang siapa lagi? Si Jabrig, si Botak, sama si Lebay mau lu barengin semua dalam waktu yang sama begitu? Bukannya lu sudah insyaf? Apa lu ga cape jatuh cinta lalu patah hati sampe nangis mata lu segede telor asin busuk?”. 63 Dinda malah memberikan jawaban yang membuat Kirey tidak menyangka sama sekali. “Kirey, dengar ya … kalau jadi orang itu harus menjadi pendengar yang baik. Jangan pernah sama sekali memotong pembicaraan orang yang belum tuntas”. “Coba biasakan menahan pertanyaan sebelum kalimat dari seorang yang berbicara didepanmu selesai, think first before doing something and please keep positive thinking ok!“, ucap Dinda. Dinda pun lalu menjelaskan kepada Kirey mengenai cinta segitiga sebagai berikut : Cinta menurut pandangan Islam adalah jalinan kasih sayang antara sesama hamba Allah. Cinta dikategorikan menjadi cinta kepada Allah SWT, cinta kepada makluk-Nya, cinta kepada makhuk lainnya seperti binatang, tumbuhan, alam sekitar, dan cinta terhadap hobi positif yang bisa menghasilkan karya. Melalui karya kita akan menjadi manusia seutuhnya yang lebih bahagia karena apa yang menjadi kesukaan atau kegemarannya bisa tersalurkan dengan baik sehingga perasaan senang tersebut akan menghasilhan hormon kebahagiaan (dopamin5) yang akan 5 Secara defenisi, kebahagiaan adalah suatu keadaan pikiran atau perasaan yang ditandai dengan kesenangan, cinta, kepuasan, kenikmatan atau kegembiraan. Dari kajian biologis, kebahagiaan bisa dilihat dari bagian otak yang menghasilkan hormon tertentu (dopamin) yang berpengaruh terhadap 64 berimbas pada kesehatan jiwa dan raga. Cinta Segitiga terbagi menjadi : 1. Cinta kepada Allah SWT “Dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orangorang yang beriman mereka sangat mencintai Allah.”(AlBaqarah : 165). Ayat tersebut menegaskan bahwa Allah SWT adalah cinta satu-satunya yang tidak akan pernah bisa terbagi dua. Tuhan itu satu, tidak beranak dan tidak pula diperanakan.Tuhan adalah yang paling utama yang menduduki derajat yang paling tinggi. Cinta kepada Allah SWT berati kita meyakini sifat Allah SWT adalah sifat terpuji, kebaikan Allah SWT lebih besar daripada hamba-Nya, manusia memandang semua citacitanya hanya berhajat kepada Allah SWT, kita senantiasa berzikir kepada-Nya, Cinta kepada Allah SWT akan mendorong kita selalu dekat kepada-Nya melalui ibadah yang khusuk dan konsisten. gairah dan perasaan-perasaan lain yang terkait dengan kesenangan (pleasureable feelings). 65 2. Cinta kepada Makhluk Tuhan “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anakanak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imron : 14) Seberapa cinta kita terhadap makhluk-Nya jangan sampai cinta kita melebihi cinta terhadap Tuhan. Cinta kepada makhluk Tuhan bisa diwujudkan melalui jalinan perjaudaraan sesama manusia, mencintai pasangan karena Allah SWT, memberi makan kucing liar yang lapar dan sakit. Melalui cinta maka hati akan menjadi lapang, beban terasa ringan, wajah berseri penuh dengan senyuman. Ikatan cinta antara sesama kaum muslimin merupakan salah satu indikator keimanan yang sempurna. Dari Anas Bin Malik ra, Rasulullah bersabda : ”Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian, sehingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri”. (HR. Shoheh Muslim) 66 3. Cinta kepada Hobi Positif Sebagaimana diriwayatkan dari Umar bin Khottob bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Sesungguhnya suatu amal tergantung dari niatnya.” (HR. Bukhori Muslim). Suatu pekerjaan atau perbuatan yang dihalalkan secara tegas oleh syariat tentulah dianjurkan bahkan diwajibkan untuk disenangi, dijadikan hobi untuk dilakukan sebagai wujud kecintaannya kepada Allah dan Rasul-Nya, seperti : hobi membaca Al Qur’an setiap hari, hobi membaca dan menulis buku-buku agama atau buku-buku lainnya yang bermanfaat, mengerjakan shalat atau yang sejenisnya, sebagaimana sabda Rasulullah saw,” Telah dijadikan shalat sebagai kesukaanku.” (HR. An Nasai) Sejarah dan ilmu pengetahuan tidak akan pernah sampai pada generasi berikutnya tanpa ada tulisan. “Ikatlah ilmu dengan tulisan”. (Ali bin Abi Thallib). Jika hobi kita menulis maka lakukanlah dengan serius dan konsisten. Menulis merupakan kegiatan menyampaikan pesan (komunikasi) dengan mengunakan bahasa tulis sebagai media atau alatnya. Dalam komunikasi tulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat yaitu (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) isi tulisan atau pesan, (3) aluran atau 67 medianya berupa tulisan dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.6 Setelah Kirey menyimak penjelasan dari Dinda, mukanya kaku terdiam seribu bahasa. Ia menyadari kekeliruannya yang telah berprasangka tidak baik kepada Dinda. Kirey telah berfikiran liar dan menjudge seenaknya terhadap Dinda. Don’t judge a book from it’s cover. Itulah pernyataan yang cocok untuk Kirey saat ini. Jangan mentang-mentang tampang Dinda yang cuek, selengean, sedikit urakan dan terlihat bergaya hidup bebas jangan sampai opini kita terjebak dengan penampilan dari luar karena belum tentu orang yang terkesan tidak baik itu jahat lihatlah Rumah Sakit meskipun makanannya sehat dan bergizi tetapi tetap saja para penghuninya adalah pasien yang sedang sakit. Orang yang tampangnya tidak alim belum tentu hatinya tidak baik. Waspadalah dengan sebuah stereotipe dan stigma karenanya dipastikan keburukan akan berbalik kepada orang yang selalu berprasangka buruk terhadap sesama. Surat Al Hujurat ayat 12 menegaskan bahwa Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjauhi buruk sangka dan 6 Suparno, dan Yunus Muhamad. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka, hal 13 68 memerintahkan berbaik sangka kepada sesama mukmin, melarang memata-matai, mengintai, dan mencari-cari keburukan orang lain, ayat ini juga melarang ghibah. Itulah hikmah yang bisa diambil dari tulisan Cinta Segitiga. Daftar Pustaka Al Faruqi Ismail. 2013. 9 Kebiasaan Manusia Super Bahagia , Jakarta : Penerbit Lentera Ilmu Cendekia, hal 22. Suparno, dan Yunus Muhamad. 2007. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka. 9. Mudik dalam 3 Dimensi (28 April 2022) Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan : 1990 ), mudik berarti "Pulang ke udik atau pulang ke kampung halaman bersamaan dengan datangnya hari Lebaran". Islam tidak mengenal tradisi mudik. Selesai melaksanakan puasa selama sebulan penuh, umat Islam hanya diperintahkan mengeluarkan zakat fitrah dan melaksanakan salat Id Fitri baik di masjid ataupun di tanah lapang, serta dilarang berpuasa pada hari satu Syawal tersebut. Secara filosofi para perantau di kota-kota besar berbondong- 69 bondong kembali ke kampung halamannya (asal muasal) atau dikenal mudik. Sementara menurut Umar Kayam (2002), mudik awal mulanya merupakan tradisi primordial masyarakat petani Jawa. Keberadaannya jauh sebelum kerajaan Majapahit. Awalnya kegiatan ini digunakan untuk membersihkan pekuburan atau makam leluhur, dengan disertai doa bersama kepada dewa-dewa di Khayangan. Tradisi ini bertujuan agar para perantau diberi keselamatan dalam mencari rezeki dan keluarga yang ditinggalkan tidak diselimuti masalah. Namun, sejalan masuknya pengaruh ajaran Islam ke tanah Jawa membuat tradisi ini lama-kelamaan terkikis, karena dianggap perbuatan syirik terutama bagi mereka yang menyalahgunakan dengan meminta kepada leluhur yang telah meninggal dunia. Penulis menelaah mengenai mudik ditinjau dari tiga dimensi yaitu dimensi spiritual, dimensi psikologis, dan dimensi sosial. Berikut penjelasannya : 70 1. Dimensi Spiritual Hakikat mudik menurut Al-Qur’an terdapat dalam firman Allah SWT yang artinya : “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa.” (Q.S. Ali Imran: 133). Maksud dari ayat tersebut adalah menjalankan perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Dalam kajian kesusastraan Arab, peniadaan ungkapan tersebut adalah salah satu bentuk keistimewaan bahasa Al-Qur’an yang tujuannya adalah untuk meringkas. Kata “maghfirah” (ampunan) disebutkan dalam bentuk nakirah (tak tertentu) untuk menunjukkan bahwa ampunan yang dimaksud adalah ampunan hakiki dan agung dari Allah SWT. yang salah satu syaratnya adalah keislaman. Pada ayat ini, Allah diungkap dengan ungkapan “Rabbikum/Tuhanmu”. Kata “rabb-rububiyyah” digunakan untuk konteks Allah sebagai pencipta, pemelihara, dan pengurus. Karena pencipta, pemelihara, dan pengurus, tentu Allah Mahakaya, Mahakuasa, Mahabesar, Maha Mengetahui, 71 dan Maha Mendengar. Jadi, adalah pantas bersegera menuju ampunan dari Dzat Yang Mahasegalanya. Mudik yang hakiki adalah pulang menuju kampung akhirat dengan membawa perbekalan ampunan dari Allah dan bekal pahala untuk menempati surga-Nya. Inilah mudik yang tidak akan ada peristiwa kembali lagi. Sekali sudah mudik ke akhirat, maka tidak akan ada jalan lagi kembali ke dunia. Mudik hakiki perlu dipersiapkan karena tempat yang akan dituju adalah “keabadian”, apakah di neraka atau di surga. Sugesti mudik hakiki yang baik ditengarai dengan tawaran menempati surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Ini tawaran sangat tinggi mengingat fasilitas yang ditawarkan di dalamnya pun sangat banyak dan variatif. 2. Dimensi Psikologis Pada tahun 1970-an fonema dan istilah mudik lebaran mengemuka kembali ke permukaan. Saat itu, Jakarta merupakan satu-satunya kota besar di Indonesia. Orang dari desa beramai-ramai datang ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan mengubah nasib. untuk mereka yang sudah mendapat pekerjaan, mereka akan mendapatkan jatah libur 72 panjang. Biasanya, libur panjang itu jatuh pada hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri. Jadilah momen lebaran ini digunakan untuk mudik atau pulang kampung dan bersilaturahmi dengan keluarga, juga mereka selalu menyempatkan diri untuk ziarah dan membersihkan kuburan leluhur. Meskipun kini, teknologi semakin maju, sudah ada handphone, internet, hingga teleconference yang memudahkan komunikasi dari jarak jauh. Namun, meskipun biaya komunikasi lewat handphone dan internet sudah terjangkau, masyarakat merasa tradisi mudik belum dapat tergantikan. Menurut sosiolog Universitas Gajah Mada Arie Sudjito ada beberapa hal yang menyebabkan teknologi tidak bisa menggantikan tradisi mudik. Salah satunya, disebabkan teknologi tersebut belum menjadi bagian dari budaya yang mendasar di Indonesia, terutama pada masyarakat pedesaan. Sehingga para perantau rela berdesak-desakan mengantre tiket, kereta dan pesawat hanya demi tiba di kampung halaman sebelum Lebaran. Namun, bukan berarti tradisi 73 mudik tidak bisa hilang. Tradisi mudik bisa saja hilang, namun membutuhkan waktu yang relatif lama. Mudik dalam perspektif psikologi adalah bagian kebutuhan fsikologis manusia yang harus dipenuhi (Moslow) jika esensi mudik adalah untuk silaturahmi dan melepas rindu dengan keluarga dan sahabat. Kebutuhan mudik sulit terkikis dan belum tergantikan oleh mudahnya alat komunikasi seperti : handphone, telegram, email, sky dan teleconfrence. Lebaran asli tradisi dan budaya Indonesia, namun ada beberapa negara yang memiliki kesamaan dengan mudik seperti : China, India, Arab Saudi, Turki dan Malasyia. 3. Dimensi Sosial Ayat yang menegaskan tentang hubungan mudik dengan jalinan silaturahmi merefleksikan Ukuwah Islamiyah seperti yang ditegaskan dalam ayat berikut : Artinya : “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara. Karena itu, damaikanlah kedua saudara kalian, dan bertakwalah kalian kepada Allah supaya kalian mendapatkan rahmat”. (QS. Al Hujurat : 10) 74 Terdapat 4 hal yang menjadi tujuan orang untuk melakukan mudik dan sulit digantikan oleh teknologi. Pertama, mencari berkah dengan bersilaturahmi dengan orangtua, kerabat, dan tetangga. Kedua, terapi psikologis. Kebanyakan perantau yang bekerja di kota besar memanfaatkan momen lebaran untuk refreshing dari rutinitas pekerjaan sehari-hari. Sehingga ketika kembali bekerja, kondisi sudah fresh lagi. Ketiga, mengingat asal usul. Banyak perantau yang sudah memiliki keturunan, sehingga dengan mudik bisa mengenalkan mengenai asal-usul mereka. Dan keempat, adalah unjuk diri. Banyak para perantau yang menjadikan mudik sebagai ajang unjuk diri sebagai orang yang telah berhasil mengadu nasib di kota besar (Arie Sudjito : 2012). Kesimpulan Mudik secara bahasa berarti "Pulang ke udik atau pulang ke kampung halaman bersamaan dengan datangnya hari Lebaran". Mudik secara hakiki adalah pulang menuju kampung akhirat dengan membawa perbekalan ampunan dari Allah dan bekal pahala untuk menempati surga-Nya. Esensi mudik adalah Ukuwah Islamiyah menjalin silaturahmi membangun 75 persaudaraan dan kebersamaan untuk melepas rindu di kampung kalaman tercinta. Pertanyaannya : Apakah mudik tiga dimensi tersebut masih berlaku bagi orang yang tidak pernah melakukan mudik selama sisa umurnya?. Jawabannya bisa hubungi penulis di 081322292789. Sekian dan terima kasih. Salam Literasi! Daftar Pustaka Arie Sudjito, Mudik Lebaran,Yogyakarta, Gajah Mada, 2012. Hakikat Mudik dalam Islam Berdasarkan Tafsir Al-Qur'an iqra.id oleh Prof. Dr. KH. Rosihon Anwar, M.Ag Al-Qur'an & Hadits , Qiroah 24 Mei 2020 Sairin, Sjafr. Perubahan Sosial Masyarakat Indonesia. Yogyakarta, Pustaka Pelajar Offset.2002 Tim Penyusun Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Cet ke 4, 1990. Umar Kayam, Seni.Tradisi, Masyarakat, Yogyakarta, Penerbit Pinus, 2002. 10.Pesantren di Madrasah : Bedah Kitab Kuning (28 April 2022) MTsN 2 Garut mengadakan program Ramadhan mulai tanggal 17 sampai 23 April 2022. Program tersebut terbagi menjadi dua diantaranya yang pertama Khatmil Qur’an dan yang kedua yaitu membedah kitab kuning yang terdiri dari kitab Riyadul Badi’ah, 76 kitab Washoya, dan kitab Jurumiyah. Program Khatmil Qur’an terbagi dua yang pertama hafalan surat Al-Mulk sebanyak 30 surat yang dilaksanakan sepanjang KBM di bulan Ramadhan tepatnya dilaksanakan pada jam pertama dan dibimbing oleh guru mata pelajaran yang bertugas pada jam pertama dan yang ke dua tadarus Al-Qur’an yang dilaksanakan di lapangan mulai dari kelas VII sampai kelas IX dimana membaca Al-Qur’an 1 Juz per kelas. Biasanya membedah kitab kuning itu dilaksanakan di berbagai pesantren kontemporer di Indonesia namun, kali ini MTsN 2 Garut mengadopsi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pesantren dilaksanakan di madrasah. Kegiatan membedah kitab kuning ini akan terus berlanjut pada tahun pelajaran 2022/2023 sampai peserta didik menyelesaikan studinya yaiyu mulai dari kelas VII dan akan selesai di kelas IX nanti, Penjelasan mengenai kitab kuning yang terdiri dari kitab Riyadul Badi’ah, kitab Washoya, dan kitab Jurumiyah adalah sebagai berikut : 1. Kitab Washoya Al-Aba’ lil Abna’ Kitab ini disusun oleh Syekh Muhammad Syakir. Kitab ini berisikan tentang penjelasan mengenai nilai-nilai akhlaq, budi pekerti, dan tata krama yang sangat cocok diajarkan kepada santri untuk membekali diri sebagai pribadi yang 77 berakhlaqul karimah, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain, baik berhubungan horizontal maupun berhubungan vertikal. Kitab ini membahas beberapa nasehat guru kepada murid beserta pembahasannya. Seorang murid kepada gurunya laksana anak bagi orang tuanya, sangat berharga dan menjadi yang terkasih di hidupnya. Oleh karena itu, semua nasihat dan arahan guru bagi muridnya pasti akan sangat bermanfaat sehingga tidak ada yang akan merugikannya di dunia maupun di akhirat. Adapun terjemah Kitab Washoya Al-Aba' lil Abna' dalam Bahasa Indonesianya, bisa dilihat ada tabel yang berisi linklink di bawah ini sesuai dengan bab yang ada di dalam kitab tersebut : (1) Pendahuluan dan Pelajaran Pertama Nasehat Guru Pada Muridnya Pelajaran, (2) Tentang Nasehat Taqwa Kepada Allah Yang Maha Agung Pelajaran, (3) Hak-Hak Sang Pencipta Yang Maha Agung dan Hak-Hak Rasulullah SAW Pelajaran, (4) Hak-Hak Kedua Orangtua Pelajaran, (5) Hak-Hak Saudara (Teman) Pelajaran, (6) Tentang Adab Menuntut Ilmu Yang Mulia Pelajaran, (7) Tentang Adab Muthalaah, Mudzakarah, dan Munadharah Pelajaran, (8) Tentang Adab Olahraga dan Berjalan di Jalan Pelajaran, (9) Tentang Adab di Majlis dan Adab Muhadharah (Ceramah) Pelajaran, (10) Tentang Adab Makan dan Minum Pelajaran, 78 (11) Tentang Adab Beribadah dan Adab di Masjid Pelajaran, (12) Tentang Keutamaan Jujur Pelajaran, (13) Tentang Keutamaan Amanah (Dapat Dipercaya) Pelajaran, (14) Tentang Keutamaan Iffah (Menjaga Diri) Pelajaran, (15) Tentang Muruah, Syahamah, dan Izzatun Nafs Pelajaran, (16) Tentang Ghibah, Namimah, Hiqdu, Hasad, Kibru, dan Ghurur Pelajaran, (7) Tentang Taubat, Khouf, Roja', Sabar Serta Syukur Pelajaran, (18) Tentang Keutamaan Mengamalkan Ilmu dan Bekerja Serta Tawakkal dan Zuhud Pelajaran, (19) Tentang Ikhlasnya Niat Karena Allah Ta'ala di Semua Amal Perbuatan Pelajaran, (20) Penutup Wasiat.7 2. Kitab Fiqih Riyadhul Badiah Kitab yang di dalamnya membahas Aqidah dan Sebahagian Fiqih Madzhab Syafi'iah, yang di susun oleh Syaikh Al Alim Al Alamah Muhammad Hasbullah Rahimahullah. Pembahasan di dalam kitab ini adalah Aqidah (1) Rukun Iman, (2) Rukun Islam, (3) Aqoid Iman, (4) Sifat-sifat Allah, (5) Sifat-sifat para Rasul. Fiqih (1) Bab Bersuci, (2) Bab Najis, (3) Bab Wudhu, 7 Washoya Al Aba Lil Abna [ Kitab Kuning Al Miftah ] 79 ( 4) Bab Mandi, (5) Bab Tayamun, (6) Bab Istinja, (7) Bab Hiad Nifas, (8) Bab Sholat, (9) Bab sholat Jumat, (10) Bab sholat sunnah, (11) Bab sholat Ied, (12) Bab zakat, (13) Bab zakat fitrah, (14) Bab Puasa, (15) Bab Haji, (16) Bab Qurban Aqiqah, (17) Bab Nadzar, (18) Bab Ziarah, 3. Kitab Jurumiyah Matan Jurumiyah adalah kitab dasar yang membicarakan kaidah-kaidah tata bahasa Arab karya Imam Shanhaji. Nama lengkap beliau yaitu Abu Abdillah Muhammad bin Muhammad bin Daud ash-Shanhaji. Terlahir di Fās, Maroko di tahun 672 Hijriyah dan meninggal dunia pada 723 Hijriyah. Kabarnya, menurut Ibnu al-Haj, Imam Shanhaji terlahir di tahun meninggal dunianya Imam Ibnu Malik. Belajar Ilmu Nahwu Jurumiyah Kitab Matan Jurumiyah ini cukup tipis, tetapi isi dan manfaatnya besar sekali. Para santri di Indonesia akan mempelajari kitab tersebut dalam pembelajaran nahwu dasar. Mengapa begitu? Karena, di samping menggunakan bahasa dan formasi redaksinya yang gampang dimengerti, kitab Jurumiyah juga disuguhkan dengan penjelasan yang tidak bertele-tele, tidak ada ketidaksamaan pendapat, langsung ke pokok pembicaraan, yakni kaidah dan contohnya. 80 Matan Jurumiyah diawali dengan Bab Kalam (kalimat sempurna) dan diakhiri dengan Bab Mahkfudhatil Asma’i (Isim-isim yang dibaca khafadh). Yang demikian itu bisa kita saksikan secara langsung dalam kitab Matan Jurumiyah, berikut di antara contoh materi yang disuguhkan oleh Imam Shanhaji: َِ مَل لك ُبا َ ِ َب لف َّفم َ ِ َبك ْرمَ ِ ظْ َّف.ٌُح ُلل َّع َف لٌ َّم َس ثَلثَلَ ُه َّمس َبأَ لُب ووَّا ل ََو ِ مَل َك َ َبا َّك ل .َِبْ َّم َس لب َّع م ٌ ُِ َْل لك ِ ل ل ُ َح َك َُّ ل َ ا َُ َّعك ل ُل َ َو َّو لد ُِ ي ْ ََّ لوُ لَّا لُب ف َّف ل ٌل ل ا بٌ ُِ َب َا ُ َباْ ُلله ُعظِ َّاُع ٌُل ِ لْ َّا َُله ِ ف َّف ل َ ٌُ ُِ َْل َك ُِ م َ ُ َح َك ُِ َب َا ِ و َُِ َُله ِ مس لس.ٌ ُِ لف َّع َف ُِ يْب َا ِ يْيَّنل َّف ل ِّ باُت ُم َّوٌ ُِ ل ت ل َ سف لَّا ُلممَّ َُ َّعك .ٌ ِ سْب لرَ لَل َّ ُ َِْم لَّس ل ل َّف َف ْعأ َ حظَ َص ْبا ُِ ر َّك ِ لف َّع لف ل َّف َفل ُا ل Terjemahan: “Bab Kalam (Kalimat Sempurna). Kalam adalah lafadz tersusun yang memahamkan dan berbahasa Arab. Bagian-bagian kalam ada tiga, yaitu isim, fi’il dan huruf yang memiliki makna. Kalimah isim bisa diketahui dengan tanda khafadh, tanwin, masuknya alif+lam (red: Al) dan huruf jer, yaitu min, ila, ‘an, ‘ala, fi, rubba, ba’, kaf, lam, dan huruf qosam (wawu, ba’, ta’). Kalimah fi’il dapat diketahui dengan tanda huruf qad, sin, saufa, dan ta’ ta’nits 81 sakinah. Adapun tanda kalimah huruf adalah tidak layak menerima tanda isim, tidak pula tandanya fi’il.”8 Kegiatan pesantren Ramadhan ini telah diliput pada canal youtube Nurul Jubaedah. Secara lengkapnya dapat disimak melalui link berikut ini : Kegiatan Ramadhan di MTsN 2 Garut https://youtu.be/67-00wg_PTU Drs. https://youtu.be/iO2UFR30Bpg Agus Taufik, Khatmil Qur'an, https://youtu.be/w7MSF6rcC5o 60 souvenir untuk anak yatimpiatu MTsN 2 Garut, https://youtu.be/udw-xOXtRWg Teten Irfan,M.Ag, https://youtu.be/VD1-cvF25r4 Asep Hendra,S.Pd.I, https://youtu.be/AEpmqCMPo5s R. Sidik Rosid, S.Ag.,MM, https://youtu.be/vQyR1udwQqE Harjo, https://youtu.be/3x6mIlUA Sobari, https://youtu.be/mg6Q9qfjFVU Asep https://youtu.be/UFhBPw1gz18 https://youtu.be/u6KDf25Bzs0 Teten Eka S.Ag., S.Ag.,MA., Hendra, S.Pd.I., Irfan, M.Ag., Rahmawati, S.Pd.I., https://youtu.be/COozzAYDAtg Deni Mohamad Toha, M.Ag., https://youtu.be/pHZom6H5V38 R . Sidik Rosid, S.Ag.,MM., https://youtu.be/1O7gtIfGutM Tahfidz (Opening by Ustadz Wawan, S.Ag ) Buku Kitab Matan Al Jurumiyah – Malang, penerbit : PT Toha Putra Buku Pesantren Buku Agama Kitab Agama Kitab Pesantren Kitab Kuning 82 8 Daftar Pustaka Buku Kitab Matan Al Jurumiyah – Malang, penerbit : PT Toha Putra Buku Pesantren Buku Agama Kitab Agama Kitab Pesantren Kitab Kuning Kitab Matan Riyadhul Badi'ah, Karya Syekh Muhammad Hasbullah Makna Jawa Van Bruinessen , Martin. 1995 Kitab Kuning Pesantren Dan Tarekat: Tradisi Islam di Indonesia, Bandung: Mizan. Syekh Abdullah bin Ahmad al-Fawaqih, Al-Fawaqih alJaniyah Syarah Mutammimah al-Jurumiyah, (Surabaya: Darun Nasr) 11.Pembelajaran SKI berpusat pada Peserta Didik (2 Mei 2022) Saya mengajar Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTsN 2 Garut sejak tahun 2013. Metode mengajar yang paling banyak diterapkan dalam pembelajaran SKI yaitu metode diskusi. Melalui metode diskusi peserta didik terlibat secara aktif menyampaikan pendapat atau gagasan untuk memecahkan sebuah permasalahan. Penerapan tahap awal, membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk memecahkan persoalan secara bersama-sama. 83 Tujuannya, selain mampu memecahkan permasalahan, peserta didik juga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan terkait masalah yang dibahas, berani mengeluarkan pendapat, serta mengambil keputusan. Pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik tentunya disesuaikan dengan kemampuan kelas. Saya mengajar SKI di kelas IX sebanyak sembilan kelas dan kelas VIII sebanyak tiga kelas. Untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan berikut ini. Berikut ini langkah pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik : 1. Pembagian kelompok Kelas IX mulai dari kelas A-I masing-masing berjumlah 32 orang. Satu kelas terbagi menjadi empat kelompok. Masingmasing kelompok terdiri dari sepuluh orang. Kelompok 1 akan tampil dalam pertemuan ke 1 bulan Agustus (dimulai dari tahun pelajaran baru). Kelompok 2,3,dan 4 selanjutkan akan tampil di bulan September, Oktober, dan November. Empat bulan sesuai dengan empat materi semester satu yang akan disampaikan oleh empat kelompok tersebut. Masing-masing kelompok membahas satu materi. Pengarahan pembagian kelompok dan materi diberikan saat 84 masuk kelas pertama kali setelah perkenalan sehingga Kegiatan Belajar (KBM) menjadi lebih efektif. 2. Presentasi kelompok Kelompok yang sudah mendapat jadwal untuk presentasi akan tampil di depan kelas. Sementara tiga kelompok lainnya duduk secara berkelompok sesuai dengan anggotanya. Kelompok 1 presentasi di depan kelas. Peserta didik yang menyampaikan materi di luar kepala berarti lebih menguasai materi , menjawab pertanyaan temannya dari kelompok lain dengan tepat, dan mampu menyimpulkan hasil diskusi maka merekalah yang berhak mendapatkan nilai terbaik. Presentasi terbaik biasanya terdapat di kelas unggulan. Presentasi berjalan lancar di kelas reguler meskipun beberapa di antara mereka ada yang text book. Presentasi tidak dilaksanakan di kelas khusus mengingan berbeda kemampuan. Maka disinilah saya sebagai guru menerapkan model pembelajaran lain yang lebih variatif. 3. Guru menjadi wasit di kelas Selama peserta didik presentasi dan diskusi, saya memantau kegiatan ini supaya berlangsung secara kondusif. Nyaris 85 saya tidak pernah duduk di meja guru, saya berkeliling di kelas sambil memantau perkembangan semua kelompok. Peserta didik yang ngobrol akan terpantau begitu pula peserta didik yang aktif akan saya catat untuk menambah poin nilai. Peserta didik yang melakukan presentasi dengan baik seperti menguasai materi tanpa text, menyampaikan dengan suara lantang dan penuh percaya diri, menjawab pertanyaan dengan benar, singkat, dan padat lalu peserta didik yang mampu menyimpulkan hasil diskusi dengan tepat maka mereka berhak menerima nilai terbaik. Adapun peserta didik yang mulai berkembang tugas saya di sana memberikan motivasi dan apresiasi dengan pujian, tepuk tangan agar mereka terus berusaha dengan baik dan penuh percaya diri. Peserta didik yang masih pasif, saya dorong mereka untuk mau mencoba setidaknya menyiapkan satu pertanyaan saja kepada kelompok yang sedang presentasi. 4. Guru membatu menyimpulkan materi Setelah kelompok 1 menyelesaikan presentasi mulai tahap awal sampai akhir maka saya sebagai guru membantu menyimpulkan dan memeberikan penjelasan secara ringkas mengenai materi pada satu kali pertemuan tersebut. Kelas unggulan biasanya saya tidak perlu repot-repot membahas 86 materi terllau lama karena mereka mampu menyelesaikan masalah dengan baik. Guru tinggal menambah penjelasan sedikit saja dan diakhiri dengan memberikan challenge berupa kuis. Bagi peserta didik yang mampu menjawab kuis sebanyakbanyaknya dengan jawaban yang tepat maka mereka akan mendapatkan nilai lebih. Tak aneh kalau nilai SKI dalam rapot akan kontras berbeda antara satu dengan yang lainnya. Kelompok nilai terbagi menjadi tiga, yaitu kelompok atas, tengah, dan bawah. Namun, yang perlu digarisbawahi dalam merdeka belajar adalah bukan sekedar nilai tetapi makna dan kesadaran mereka dalam memahami materi yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mereka mampu berfikir metakognitif. Hal ini akan dijelaskan dalam artikel yang lain mengenai Pembelajaran SKI berbasis Riset. Penjelasan mengenai pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik ini berlaku untuk kegiatan tatap muka di kelas. Adapun pembelajaran SKI berpusat pada peserta didik yang dilaksanakan secara daring mulai bulan Maret tahun 2020 sampai Maret 2022 sebagai bukti fisik bisa disimak melalui canal youtube Nurul Jubaedah. Saya sudah menguplod sebanyak 540 konten pendidikan. Model pembelajaran Project Based 87 Learning (PBL) sangat cocok diterapkan untuk situasi pandemi saat itu. Melalui video penugasan yang dikumpulkan oleh peserta didik tersebut mengandung unsur 4C yaitu collaboration, communication, critical thinking, dan creativity yang telah disesuaikan dengan langkah-lanhkah yang ada di RPP SKI sesuai dengan kurikulum 2013. Untuk lebih meyakinkan lagi, disilahkan mampir untuk menyimak, like, share, dan subscribe ya di canal youtube Nurul Jubaedah. Metode diskusi biasanya lebih cocok diterapkan di kelas unggulan dan reguler. Saya memberikan metode lain d kelas khusus. Kelas khusus di MTsN 2 Garut misalnya kelas yang paling bontot yaitu kelas IX-I. Kelas ini lebih diarahkan kepada bimbingan dan penjelasan materi. Pada tahap awal, mereka menulis rangkuman materi dan mengerjakan latihannya. Setelah selesai tahap ke dua, beberapa orang yang siap menjawab latihan akan tampil di depan kelas. Tahap ke tiga, pembahasan hasil jawaban harus disertai referensi untuk menghindari jawaban asal-asalan. Mereka yang menjawab pertanyaan menyebutkan jawaban dari halaman berapa?. Setelah mencocokkan antara pertanyaan dan jawaban maka secara tidak langsung mereka telah melakukan literasi dan menyelesaikan masalah. 88 Tahap ke empat, guru meyilahkan peserta didik yang mampu memberikan kesimpulan akan diberikan nilai lebih di atas ratarata temannya. Tahap ke lima, Guru membantu menyimpulkan materi pada satu kali pertemuan. 89 Bab 2 Motivasi 1. Resolusi 2022 : Menggapai Mimpi Mengukir Prestasi (21 Januari 2022) Tantangan Saya mengalami dua peristiwa besar pada tahun 2021 yang pertama yaitu meraih prestasi dan yang ke dua mengorbankan prestasi. Prestasi apa yang telah saya raih? Yang pertama adalah telah berhasil menmbimbing Riset (Karya Ilmiah Remaja) ke tingkat provinsi dan Nasional meskipun belum sampai ke level MYRES tetapi setidaknya anak didik saya telah berjuang, bekerja keras, dan berusaha mencoba untuk mengikuti kompetisi. Dalam mengikuti perlombaan MYRES saya sempat membimbing 11 judul karya ilmiah pada tahun 2020 dan 13 judul pada tahun 2021 juga sempat mendaftarkan 4 judul ke LIPI pada tahun 2020 meskipun baru bisa menjadi peserta saja. Pada lomba karya ilmiah Nasional tahun 2021 saya membimbing 3 judul karya dan Alhamdulillah ketiga judul tersebut lolos sebagai finalis10 besar, dari 3 judul tersebut lolos satu judul menjadi juara harapan 1. Pada lomba karya ilmiah tingkat Jawa Barat, saya membimbing 8 judul karya ilmiah dari ke 8 judul karya yang dikirimkan berhasil 4 judul karya yang lolos, dari 4 judul tersebut, lolos menjadi juara 2 dan 3 kategori 90 ekonomi, juara 3 kategori geografi, dan satu judul juara harapan 1 kategori sejarah. Prestasi lainnya yaitu lolos tahap 1 pada lomba anugerah guru berprestasi yang diadakan oleh GTK Madrasah. Pada waktu yang sama saya harus melepaskan dunia saya, idealisme saya, mimpi saya dikarenakan ada perbedaan pendapat dengan pihak sekolah tempat saya mengajar. Perbedaan pendapat yang terjadi adalah ketika saya keberatan jika mengajar karya ilmiah remaja tidak menggunakan HP sedangkan pihak sekolah menginginkan peserta didik jika membutuhkan KBM yang melibatkan internet sebaiknya memakai sarana komputer di laboratorium. Setelah sekolah memutuskan aturan tersebut maka saat itu juga saya langsung mengundurkan diri karena saya keberatan jika ada yang menghambat proses pembelajaran yang sedang saya garap. Saya merasa sayalah yang mendirikan Madrasah Riset, saya yang mengajukan proposal, saya yang merintis dari bawah sampai peserta didik meraih apa yang mereka cita-citakan namun, saat saya membutuhkan sarana yang praktis, efektif, dan efisien mengapa saya tidak diberikan kebebasan untuk berekspresi, bereksplorasi, dan berekspektasi?, Mengapa aturan yang ada cukup otoriter tidak bisa diajak kompromi? Ada apa dengan situasi saat itu? Begitu banyak 91 pertanyaan yang timbul di benak saya. Inilah yang saya sebut dengan mengorbankan prestasi karena saya telah meninggalkan anak-anak didik saya yang begitu antusias dalam meningkatkan kompetensi mereka di bidang Riset. Setelah peristiwa ini terjadi secara psikologis saya mengalami kekacauan emosional. Selama dua bulan lamanya saya menyendiri dan enggan untuk berkomunikasi dengan rekan kerja. Saya menganggap peristiwa ini sebagai peristiwa besar dikarenakan saya merasa ada perjuangan dan kerja keras yang cukup dasyat dibalik semua prestasi yang telah dicetak anak didik saya. Saya bukan hanya sebagai pembimbing melainkan sebagai supir mereka dimana saat penelitian ke lapangan saya sebagai supir perdana harus melewati daerah curam dan terjal yang beresiko pada ban mobil saya. Melalui Riset, saya telah banyak menghabiskan waktu dari pagi sampai sore untuk membimbing mereka secara daring, mulai dari awal saat mereka tidak mengenal karya ilmiah, saat mereka merasa rumit dalam memecahkan masalah, ketika mereka kesulitan maka saya berusaha melayani 24 jam sampai mud menulis mereka tumbuh kembali. Penelitian yang telah saya bimbing saat itu sudah masuk ke 11 lokasi dimana tempat yang kami kunjungi tidak semuanya mulus karena daerah yang harus kami tempuh ada yang di perbukitan, perkampungan yang cukup 92 sulit dijangkau, juga harus keluar wilayah Garut. Bisa dibayangkan seorang guru perempuan mengurus semua ini dengan dua tangan sendirian? Meskipun pada tahun 2021 ada satu guru yang dengan sendirinya menawarkan diri untuk membantu kami. Saya membimbing 4 kelas Karya ilmiah Remaja dimana sebelumnya hanya mata pelajaran ekstrakulikuler pada tahun 2019. Setelah melalui satu tahap kompetisi maka awal tahun 2021 prestasi perdana dimulai. Pertama kali terjun ke dunia penelitian saat itu juga dari 3 judul penelitian yang didaftarkan ternyata lolos dua judul karya di tingkat Nasional dan meraih juara 6 Nasional. Waktu berlalu dan prestasi terus kami cetak seperti yang telah dijelaskan pada paragrap pertama. Namun yang terjadi tidak berpihak pada apa yang telah saya perjuangkan. Pelajaran yang bisa diambil dari dua peristiwa besar pada tahun 2021 adalah kerja keras, konsisten, percaya diri, membimbing dengan hati dan totalitas dalam bekerja merupakan kunci keberhasilan dalam meraih cita-cita. Tertib administrasi juga merupakan kebiasaan yang harus dipertahankan sebagai guru sehingga tidak hanya menjalankan kewajiban tapi juga memiliki target agar langkah, program, dan ide bisa tersalurkan dengan 93 maksimal. Hal ini diperkuat dengan perintah Allah SWT dalam al-Qur’an yang artinya: "Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS At-Taubah: 105). Harapan Saya berharap pada tahun 2022 akan mendapatkan kembali prestasi yang pernah saya capai segaligus bisa mempertahankannya kembali bahkan bisa jauh lebih baik lagi dari tahun 2021. Kalau kemarin bisa meraih golongan IV-a dalam waktu 3 tahun semoga kedepannya bisa meraih IV-b dalam waktu yang sama bahkan bisa meraih poin yang jauh lebih tinggi lagi. Saya sedang mencoba menerjemahkan karya ilmiah sendiri ke dalam bahasa Inggris agar SKP 2022 nanti ada perkembangan dan kemajuan. Hal lain yang belum saya coba adalah menulis karya di jurnal Nasional maupun internasional. Semoga ada inspirasi, semangat, dukungan dan keajaiban untuk bisa mewujudkannya. Adapun harapan khusus pribadi saya adalah semoga pada tahun 2022 saya mampu meningkatkan kualitas spiritual saya, hal ini 94 memang tidaklah mudah namun niatlah yang utama, ya bismillah saja. Semoga saya bisa memiliki keseimbangan dalam kedewasaan berfikir maupun bertindak. Memiliki anak-anak yang jauh lebih baik dari kedua orangtuanya adalah dambaan setiap orang tua di muka bumi ini. Semoga anak sulung saya diberikan kelancaran dalam menyelesaikan S1 dan segera melanjutkan ke S2. Semoga anak ke dua saya mampu menjaga hafalan juz ke 30 nya dan anak bungsu saya diberikan keshalehan dan kecerdasan yang melebihi kedua orangtuanya. Cita-cita saya menjadi pengawas dan yang harus saya siapkan adalah yang pertama mental, kelengkapan administrasi, meningkatkan skill selain mengajar, memaksimalkan program wali kelas, kreativitas, produktivitas dan selalu melakukan Sinovasi dalam proses pembelajaran. saya juga harus belajar sesuatu yang baru yang menjadi syarat pengawas yaitu menjadi wakil ketua bidang karena pendaftaran kemarin tidak lolos administrasi dikarenakan saya belum pernah memiliki pengalaman dalam posisi tersebut namun dalam kenyataannya saya memiliki kendala tidak berminat meminta posisi tersebut kecuali jika diminta oleh pihak sekolah maka saya akan siap membantu. 95 Memiliki berbagai cita-cita adalah cerminan seseorang yang memiliki pandangan hidup kedepan dan keinginan untuk Smenjadi lebih baik. sebagai makhuk yang diciptakan oleh Allah sudah selayaknya kita menyerahkan segala bentuk usaha kita kepada Allah dan meniatkan semua hal yang kita lakukan di jalan yang benar dan hanya karena Allah. Dengan demikian seseorang tidak hanya akan memperoleh kesuksesan di dunia, namun juga akan memperoleh kehidupan yang baik di akhirat kelak.Wallâhu a’lam. Dalil-dalil yang memerintahkan kita bercita-cita tinggi “Jika engkau meminta surga, mintalah surga firdus karena firdaus adalah surga yang paling tinggi.” [Mutafaqqun ‘Alaih]. “Sesungguhnya Allah menyukai permasalahn yang tinggi-tinggi dan mulia dan Allah membenci yang biasa-biasa.” [HR. Thabrani no 2894]. Setelah kita memaksimalkan doa dan ikhtiar selanjutnya tawakkal kepada Allah SWT bukankah takdir setiap makhluk itu sudah ditentukan jauh sebelum kita ada di dunia ini?. Sebagaimana Nabi ` bersabda, ََب ََ ِير ََ ق َمقَاد َِ ِل ْال َخالَئ ََ ن قَ ْب َْ َ ت َي ْخلهقََ أ َِ س َم َوا ََ ف ِب َخ ْمسِينََ َواأل َ ْر ََ سنَةَ أ َ ْل َ ض ال َ ّللاه َكت َ “Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (H.R. Muslim no. 2653, dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Ash ‘Ash). 96 2. Netizen Di Era Digital : Ibarat Dua Mata Pisau (21 Januari 2022) Kata netizen merupakan singkatan dari citizen of the net (warga internet). Netizen mengandung makna seseorang yang aktif terlibat dalam komunitas maya atau internet pada umumnya yang aktif dalam berkomunikasi, mengeluarkan pendapat, berkolaborasi, di media internet. Pengguna aktif di instagran, youtube, twitter, whatsapp, blogger, telegram, facebook, tik tok dan aktivis media sosial lainnya termasuk dalam kategori netizen. Jika seorang user hanya sesekali membuka internet, misalnya hanya menerima/membaca email, maka bekum bisa disebut netizen. Di era digital saat ini, akibat cepatnya perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan, termasuk didalamnya perkembangan ilmu-ilmu sosial kemanusiaan serta media dan teknologi informasi komunikasi yang begitu pesat terutama media sosial secara relatif mendekatkan jarak perbedaan budaya antara satu wilayah dengan wilayah lain. Maka dari itu, pada tahun 2009 media sosial menjelma menjadi sarana informasi yang cukup potensial di Indonesia (Fahmi, 2011). Naiknya pengguna media sosial di Indonesia berlaku pada aplikasi jejaring situs pertemanan dan informasi. Dalam hal ini, hampir setiap masyarakat di Indonesia mempunyai dan 97 mengakses media sosial yang ada. Media sosial ini juga bermacam-macam antara lain Facebook, Twitter, Instragram, Path, dan lain sebagainya (Nurudin, 2012) Adanya kebebasan dalam menggunakan media sosial di era digital saat ini semakin membawa dampak negatif bagi netizen yang kurang bijak dalam menggunakannya. Misalnya, dalam berkomentar di akun media sosial, kebanyakan netizen selalu melanggar dari prinsip kesantunan berbahasa. Padahal sudah jelas bahwa kesantunan berbahasa perlu di patuhi oleh semua orang tanpa terkecuali. Tujuannya yaitu untuk menghargai lawan berbicara. Jika dicermati lebih dalam lagi, pelanggaran kesantunan berbahasa dalam komentar di media sosial banyak di antaranya yang selalu menyimpang dan memecahbelah persatuan warga internet dari kaidah kesantunan berbahasa salah satunya adalah ujaran kebencian (Hate Speech). Ujaran Kebencian (Hate Speech) merupakan bentuk penghinaan (Wolfson, 1997). Dimana biasanya ujaran kebencian ini berawal dari sebuah kemarahan atau kekecawaan seseorang terhadap suatu hal. Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) menerbitkan Surat Edaran Kapolri Nomor: SE/6/X/2015 tentang Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech), bentuk-bentuk hate speech 98 antara lain: 1) Penghinaan, 2) Pencemaran nama baik, 3) Penistaan, 4) Perbuatan tidak menyenangkan, 5) Memprovokasi, 6) Menghasut, 7) Penyebaran berita bohong. Undang-Undang mengenai Etika Berpendapat di Media Sosial. Kaidah perlindungan kehormatan setiap orang dilekati dengan sanksi pidana, selain dari ketentuan KUHP ada juga ketentuanketentuan normatif di luar KUHP. Salah satunya adalah UU ITE. Berdemokrasi di dunia virtual khususnya diatur dalam UU ITE Pasal 27 ayat 3 yang berbunyi “Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan membuat dapat diakses sebagai informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang emiliki muatan penghinaan atau pencemaran nama baik”. Secara sederhana UU Pasal 27 Ayat 3 mengatur tentang pencemaran nama baik, yang mana merugikan salah satu pihak. Sehingga dengan adanya UU ITE sebaiknya berpendapat di media sosial hendaknya beretika yang baik, jika perkataan yang ditulis membuat orang lain merasa dirugikan hal tersebut dapat dilaporkan dan diproses secara hukum. Namun UU ini juga disebut pasal karet yang mana memang beberapa hal kontroversi karena penilaiannya secara subyektif sebab bagi orang tertentu dirasa sebagai pencemaran nama 99 baik, tetapi belum tentu bagi orang tersebut dianggap sebagai pencemaran nama baik. Namun dengan adanya UU ITE sedikit mendorong etika berpendapat yang baik karena jera atau takut terhadap sanksi pidana. Berdasarkan paparan di atas maka saya berpendapat bahwa netizen itu terbagi menjadi dua yang pertama adalah netizen yang bijak (wise netizen) dan yang kedua adalah netizen beracun (toxic netizen). Wise netizen adalah netizen yang berada di jalur yang benar, menggunakan komentarnya dengan bijak, memiliki moral, bersikap positif, komentarnya menyejukkan, memberikan wawasan, dan memberikan tuntuna. Sedangkan toxic netizen adalah netizen yang melakukan penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, memprovokasi, menghasut, menyebarkan berita bohong. Setelah kita mengetahui tentang makna dan jenis netizen maka jika kita ingin menjadi warga Indonesia yang baik menurut Apandi (2015 : 36) akan pandai mengendalikan diri, memiliki kedewasaan berpikir, mampu mengambil keputusan yang bijak, memiliki visi hidup yang kuat, memiliki motif berprestasi, mampu beradaptasi dengan lingkungan, pekerja keras, ulet, menyukai tantangan, mampu bekerja sama, mampu membangun interaksi, komunikasi, relasi yang baik dengan 100 orang lain, dan mampu membangun jejaring dalam mengembangkan usaha atau karier karena kesuksesan tidak bisa dilakukan seorang diri, tetapi membutuhkan kemitraan dengan pihak lain. Dunia maya sama halnya dengan dunia nyata dimana didalamnya memiliki norma, etika maupun etiket maka dalam dunia maya pun memerlukan aturan. Aturan sebagai regulasi moral berinternet sehat diperlukan agar komunikasi digital yang terjalin diantara netizen berjalan dengan harmonis dan saling menghargai serta jauh dari konflik dan perilaku menyimpang (deviant behavior) sehingga membuat kehidupan netizen menjadi lebih nyaman (comfort life). Implementasi aturan jika dilakukan secara terus menerus dalam jangka panjang akan memberikan dampak positif bagi diri netizen dan lingkungan sosialnya. Dampak positif bagi netizen ke arah penguatan sikap positif-nya akan membentuk generasi berkarakter, berintegritas, bermoral, memiliki mentalitas yang sehat, dan mendapat apresiasi dari orang lain yang bisa menjadi reinforcement bagi dirinya agar terus berbuat baik pada sesama. Dampak positif pada lingkungan menjadikan interaksi di lingkungan sosial menjadi lebih sehat dalam pola komunikasi yang lebih manusiawi dalam pola interaksinya. 101 Media sosial di era digital saat ini merupakan instrumen yang netral namun apabila penggunanya tidak bisa berhati-hati maka media sosial ibarat dua mata pisau yang bisa membuat bermanfaat untuk kebutuhan manusia sebagai pemotong makanan sekaligus bisa membinasakan ke lubang lahat sendiri jika digunakan untuk melukai orang lain. Maka dari itu literasi media sosial sangatlah penting sehingga kesadaran bermedia sosial secara sehat bisa merambah juga terciptanya persatuan dan kesatuan di masyarakat Indonesia. Waspadalah, ketajaman lisan terkadang juga mewujud dalam aktivitas di media sosial melalui status-status yang ditulis. Sudah semestinya, sebagai umat Islam membuat status atau berkomentar di media sosial yang tak menyinggung orang lain. Allah SWT berfirman yang artinya : "Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kami akan memberinya pahala yang besar." (QS. An-Nisaa': 114). 102 Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Bukhari bersabda bahwa, keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan. سالمةَاإلنسانَفيَحفظَاللسان Penting untuk menjaga lisan. “Sebab lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang.” Daftar Pustaka Apandi, Idris.2015. Guru Kalbu Penguatan SoftSkill untuk Mewujudkan Guru Profesionaldan Berkarakter. Bandung : Smiles A’zunita Zainuri, A. A. F., & Oktaviani, K. M. (2021). Demokrasi Pancasila: Etika Berpendapat Warganet dalam Praktik Demokrasi Virtual di Indonesia. In Prosiding Seminar Nasional Ekonomi Pembangunan (Vol. 1, No. 3). Juditha, C. (2017). Hatespeech In Online Media: Jakarta On Election 2017-Hatespeech di Media Online: Kasus Pilkada DKI Jakarta 2017. Jurnal Penelitian Komunikasi Dan Opini Publik, 21(2), 223284. Mawarti, S. (2018). Fenomena Hate Speech Dampak Ujaran Kebencian. Toleransi: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 10(1), 83-95. Nasrullah, Rulli. (2015). Teori Media Sosial (Perspektif Komunikasi, Kultur, dan SisioTeknologi). Yogyakarta: Simbiosa Rekatama Media. 103 Nasrullah, Rulli. (2015). Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. Bandung: Simbiosa Undang-Undang No. 19 Tahun 2016 tanggal 25 November 2016 Perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 tahun 2008 Rekatama Media. Nurudin. (2012). Media Sosial Baru. Yogyakarta: DPPM DIKTI. 3. Mental Bola di Masa Pandemi (17 Maret 2022) Indonesia mengalami sebuah bencana multidimensional sejak fenomena Corona Virus Disease (Covid-19) terjadi di berbagai negara.. Pandemi ini bukan hanya berdampak pada sektor-sektor utama seperti kesehatan dan perekonomian tetapi juga dalam interaksi sosal kehidupan masyarakat yang menuntut adanya proses adaptasi pada upaya pencegahan penularan virus seperti social distancing atau physical distancing. Selain mengacu pada protokol kesehatan, namun hal itu tidak lah cukup, dibutuhkan adaptasi dalam merespon perubahan yang besar ini agar mampu menghadapi permasalahan kesehatan fisik dan mental di masyarakat. Kondisi pandemi Corona Virus Disease Covid-19 menyebabkan sebagian orang merasa cemas atau takut yang berlebihan dan berpikir yang tidak masuk akal. Tidak jarang mereka memiliki kecurigaan dan prasangka pada orang yang memiliki tanda104 tanda penderita Covid-19. Keadaan demikian membuat seseorang mengalami sulit tidur, sakit kepala, dan gangguan fisik lainnya. Inilah yang disebut kondisi stress. Salah satu cara yang dapat menghilangkan kecemasan atau stress yang dialami masyarakat dalam praktik pekerjaan sosial dengan inidividu yaitu dengan memiliki mental bola. Mental bola adalah mental kuat yang dimiliki oleh seseorang sehingga ia bisa dan mampu mengelola emosi positif dan negatif menjadi seimbang. Emosi positif yang ia miliki merupakan kemampuan menguasai diri dari berbagai macam perasaan, mood, atau situasi jiwa yang beragam termasuk kecemasan, rasa sedih, marah, dan rasa takut ia ubah menjadi rasa percaya diri, tenang, bahagia, dan perasaan menyenangkan lainnya sehingga ia sendiri seolah hidup di tengah suasana yang kondusif. Cara pandangnya selalu melihat sesuatu yang baik, bermanfaat, dan bisa memberikan hal menyenangkan bagi diri dan lingkungan dimana ia berada. Ciri-ciri sekaligus tips agar menjadi orang yang memiliki mental bola adalah sebagai berikut : 105 1. Memiliki prinsip Prinsip merupakan hal utama yang harus kita siapkan di setiap langkah. Prinsip memandu program, agenda, rencana, visi, misi kita agar di masa yang akan datang beberapa target yang sudah kita siapkan bisa tercapai. Melalui prinsip kita akan mengisi hidup menjadi lebih bermakna, terarah, terkendali, dan terorganisir dengan sistematis. Salah satu contohnya adalah prinsip hidup bahagia dunia dan akhirat, prinsip sukses dan mulia, prinsip sederhana namun mencubit, prinsip dua sasaran satu tembakan, nah seperti itulah kira-kira sehingga fikiran kita akan disibukkan dengan berbagai macam kebaikan yang bermanfaat. 2. Memiliki program berlapis Manusia berencana, Tuhan yang menentukan. Begitulah pepatah yang sudah mendarah daging secara turun temurun yang akan terus kita pegang. Program berlapis berarti kita memiliki lebih dari satu atau dua rencana untuk sesuatu yang akan kita capai baik dalam jangka waktu yang singkat (short time planning), rencana jangka menengah (medium time planning), atau rencana jangka panjang (long time planning). 106 Apa manfaat dari program berlapis? Jika plan A tidak tercapai maka kita masih memiliki plan B, plan C, atau plan D dan seterusnya sehingga tidak ada kamus putus asa atau gagal. Manfaat banyak planning membuat hidup kita lebih terarah, efektif, dan efisien. 3. Menjaga pola hidup Selama pandemi berlangsung maupun tidak, orang yang peduli terhadap dirinya maka ia akan menjaga apa yang ia miliki termasuh kesehatan jiwa dan raganya. Pola hidup bisa diatur melalu makanan, olah raga, menyalurkan hobby, menikmati me time, healing di tempat aman dan nyaman, intinya adalah supaya hati dan fikiran terbebas dari penyakit lahir maupun batin. Mengapa meskipun saya sudah menjaga pola hidup apalahi vaksin sudah lengkap tetapi tetap saja saya sakit? Ini contoh kalimat yang kadang-kadang juga muncul di benak saya. Lantas bagaimana menjawabnya? Jawabannya simpel saja. Manusia memiliki kewajiban ikhtiar semaksimal mungkin, sisanya mari kita lapang dada dengan menerima apa yang kita terima, bersahabat dengan kenyataan hidup itu jauh lebih baik daripada melawan arus atau narasi kehidupan. 107 4. Optimis Musibah yang lewat di depan orang yang selalu berfikiran positif tidak akan mampu menggoyahkan pemikiran dan tekadnya. Orang yang optimis selalu melihat celah di tengah gundah. Matanya seperti mata tawon yang selalu melihat madu di setiap hal. Matanya tidak seperti mata lalat yang selalu melihat sampah di mana-mana. Menurut surat Az-Zumar ayat 53 manusia dituntut untuk tetap optimis pada rahmat dan ampunan-Nya, dilarang melampaui batas, tidak berputus asa karena sesungguhnya Allah SWT itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 5. Pantang Menyerah Keadaan yang membatasi langkah di masa pandemi tidak akan menghalangi langkah seseorang yang kreatif untuk tetap bisa bertahan hidup. Barangsiapa yang selalu berharap kepada-Nya, maka Allah SWT pasti akan memberi pertolongan (Tafsir Al-Qur’an Al-Azhim, 14/392). Maju terus pantang mundur sebagaimana terdapat dalam firman Allah SWT, “Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS. Al-Insyirah:6). Orang yang memiliki mental bola akan terus bertahan dan melakukan beberapa 108 perubahan, perbaikan, dan pembaharuan karena ia memiliki segudang ide untuk dipraktekkan dengan prinsip mati satu tumbuh seribu, habis gelap terbitlah terang, badai pasti akan berlalu, indah bukan? Mari kita praktekkan! 6. Memiliki strategi Hidup memang tidak sesederhana dengan apa yang kita fikirkan. Dalam hidup memerlukan strategi untuk mencapai tujuan agar mimpi yang telah kita bangun bisa terwujud sesuai dengan harapan. Dalam menghadapi hidup kita harus memiliki strategi agar lebih tenang dan terarah. Manusia yang memiliki sedikit maupun banyak teman tetap harus waspada di setiap langkah hidupnya untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi. Hidup dengan rencana dan strategi maka kita harus memiliki keberanian, persiapan, kemampuan, pengetahuan, daya tahan tubuh, dan mental yang kuat seperti mental bola semakin ditekan semakin melambung, semakin banyak rintangan semakin merasa tertantang dan siap untuk menaklukkannya. 7. Relaksasi dan Meditasi Langkah terakhir agar kita memiliki mental bola adalah relaksasi atau meditasi. Relaksasi dan meditasi sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menghindari dan 109 melepaskan stress, agar fikiran jauh lebih tenang, melatih emosi, menjaga pikiran positif, mengurari rasa nyeri, menjaga tekanan darah agar tetap normal, tidur menjadi lebih nyenyak dan membantu mengatasi insomnia sehingga mental akan kembali menguat. Perbedaannya adalah kalau relaksasi cenderung kepada kesehatan tubuh dan fikiran tetapi kalau meditasi cenderung kepada teknik kesehatan jasmani dan rohani jadi ada unsur spiritualnya. Meditasi tidak dilarang dalam Islam sepanjang masih berada dijalur yang benar dengan niat meningkatkan ketakwaan dan keimanan kepada Allah SWT. Langkah-langkah meditasi seperti duduk dengan tegap, tarik nafas perlahan, konsentrasi fikiran, hal ini ada dalam gerakan shalat dan dzikir. Jadi, meditasi seperti ini sebenarnya berbanding lurus dengan aktivitas rutin yang dilaksanakan oleh kaum muslim. Sekian Tips dari saya semoga bermanfaat, mohon maaf jika banyak kekurangan. Terima kasih sampai jumpa pada kesempatan dan waktu yang berbeda. Mari terus berkarya karena gajah mati meninggalkan gading maka manusia mati meninggalkan amalnya, salah satu amal yang akan dikenang oleh anak cucu dan generasi penerus yang akan datang adalah 110 tulisan dan karya kita yang lain seperti membuat konten pendidikan yang di upload di media sosial semoga menjadi amal jariah untuk kita semua. Aamiin ya Allah. 4. Buih menjadi Permadani (23 Maret 2022) Tahun 2000 (S1 PAI) Saya menempuh karir untuk pertama kalinya yaitu menjadi guru honorer. Saya mulai mengajar bahasa Inggris di MTs swasta di dekat tempat tinggal saya. Pada saat itu saya bertemu dengan kepala madrasah yang baik dan welcome. Saya memiliki ijazah Pendidikan Agama Islam (PAI) tapi kepala madrasah saat itu memberikan kesempatan kepada saya untuk mengajar bahasa Inggris sesuai dengan selera saya. Cita-cita yang tak sampai akhirnya menjadi kenyataan. Pada saat itu saya mempertimbangkan terasa ada yang kurang dari diri saya mengingat menjadi PNS itu sangat mustahil, begitulah pemikiran saya saat itu maka dari itu saya harus banting setir menjadi guru bahasa Inggris. Namun, apalah daya saya hanya seorang guru honorer “gaji yang saya dapatkan mana cukup?”, saya menghela nafas panjang dan akhirnya saya memiliki ide untuk mengikuti kuliah kelas karyawan jurusan bahasa Inggris di STKIP Cimahi. Saya memperhitungkan bahwa saat itu saya sanggup untuk 111 mengikutinya dikarenakan saya mendapat jatah Tunjangan Penghasilan Guru (TPG) dari dua sekolah yang berbeda yang dibayarkan setiap 3 bulan sekali. Saya nekad mendaftarkan diri dan lolos test. Tahun 2004 (S1 Bahasa Inggris) Sejak tahun 2004 saya sudah menjadi mahasiswi jurusan bahasa Inggris di STKIP Cimahi. Saya merasa sangat bahagia karena saya merasa inilah jurusan yang sejak SMA saya cita-citakan. Saya tidak menyangka Allah SWT memberikan kesempatan yang begitu manis pada saya. Saya biasanya pergi ke kampus naik kereta jinwes, begitu sebutan kereta Cibatu Purwakarta saat itu berangkat jam 05.00 WIB dari stasiun Cibatu dan pulang jam 16. 00 WIB. Saya menjalani kuliah dari tahun 2004 sampai 2007. Saya bisa menyelesaikan lebih cepat karena Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) bisa dikonversikan dengan ijazah S1 PAI sebelumnya. Alhamdulillah saya bisa mengikuti sidang di kloter pertama dengan nilai urutan pertama. Semangat belajar saat itu sangat membara dikarenakan sesuai dengan apa yang saya telah citacitakan sejak SMA yaitu menjadi guru bahasa Inggris padahal saya sudah punya gelar S.Ag pada tahun 2001. Jauh sebelum menjadi sarjana bahasa Inggris saya sudah memberanikan diri untuk membuka kursus bahasa Inggris di 112 rumah. Saat itu yang mendaftarkan diri di tempat kursus saya sampai 100 peserta didik dari berbagai tingkatan dan dari berbagai sekolah di Cibatu Garut. Nama tempat kursus saya adalah Nabila English course sesuai dengan nama anak sulung saya. Alhamdulillah dengan hanya modal nekat dan percaya diri akhirnya saya bisa mewujudkan cita-cita saya. Jika dilihat dari penghasilan saya saat itu, kemungkinan kecil saya bisa kuliah lagi karena untuk biaya hiduppun tidak cukup. Pada tahun 2004 saya baru memiliki satu anak perempuan jadi saya pikir kalau tidak sekarang kapan lagi saya bisa menyempatkan waktu untuk kuliah mungpung baru punya satu anak. Pada tahun 2007 saya wisuda dan berhasil menyelesaikan kuliah S1 jurusan bahasa Inggris dengan IPK 3.45. Setelah mengajar di MTs swasta selama 10 (sejak tahun 2000 sampai tahun 2010) maka tahun selanjurnya saya pindah mengajar ke MTs swasta lainnya yang berbeda lokasi karena sejak diangkat PNS tahun 2007 saya diperbantukan untuk mengajar di MTs swasta mengingat di MTs negeri saat itu gurunya penuh. Tahun 2010 (S2 PAI) Pada tahun 2010 saya merasa lebih leluasa bergerak di madrasah ini. Seajak saya mendapatkan keajaiban pada tahun 2007 karena 113 lolos validasi tanpa testing menjadi PNS maka saya mensyukuri kelulusan PNS inidengan mendaftarkan diri ke UIN SGD Bandung untuk mengikuti kuliah S2 dan Alhamdulillah lulus. Saya meminta saran kepada bapak kepala apakah saya harus daftar S2 jurusan bahasa Inggris atau linier dengan jurusan yang sesuai dengan PNS. Bapak kepala menyarankan saya daftar S2 sesuai dengan jurusan yang diangkat PNS yaitu PAI. Bismillah dengan izin Allah Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan kuliah dari tahun 2010-2012 dengan IPK 3.5. Perjalanan kuliah selama dua tahun di S2 tidaklah semudah membalikkan tangan. Saya menempuhnya dengan naik elf setiap hari Jumat dan hari Sabtu, menginap di rumah bibi dan di tahun terakhir S2 saya sedang mengandung anak ke tiga sampai lahir dengan lancar dan alhamdulillah masih bisa menyelesaikan Tesis dan wisuda. Tahun 2013 (Menetap di MTsN 2 Garut) Pada tahun 2013 saya mulai mengajar di MTs negeri. Pada saat itu ada guru PAI yang meninggal sehingga saya akhirnya bisa mengajar di tempat ini, inilah yang dinamakan keajaiban kenapa?. Karena kalau tidak ada guru yang meninggal maka selamanya saya tidak akan bisa pindah ke MTs Negeri seperti tertera di surat tugas. 114 Saya ada kemungkinan harus pindah ke MTs swasta karena di MTs negeri pada saat itu gurunya penuh semua sehingga tidak ada celah untuk saya mengajar di tempat ini. Atas peristiwa kematian salah satu guru PAI maka saya diundang untuk mengajar sesuai dengan apa yang ditulis dalam SK PNS. Tahun 2013 kepala madrasah yang dulu pernah menjadi atasan saya di MTs swasta pertama kali ternyata pindah ke MTs Negeri yang sama dengan saya bertugas nah, disinilah awal karir saya dimulai. Perbedaan mengajar di swasta dan negeri dengan status PNS sangat terasa berbeda. Perbedaan yang sangat menonjol yaitu dari suasana pergaulan, status sosial, karakter guru-guru, dan sikap. Saya mengalami beberapa kejadian sentimentil. Saya yang diangkat PNS dari swasta merasakan ada diskriminasi sosial bahkan saya pernah disebut dengan guru uka-uka mungkin kalau diterjemahkan yaitu guru madrasah swasta yang tiba-tiba ada di MTs Negeri yang menyalib guru-guru honor negeri yang seharusnya merekalah yang berhak diangkat menjadi PNS terlebih dahulu bukan saya yang tadinya juga berasal dari MTs swasta. Nasib baik berpihak pada saya tapi dengan resiko banyak cibiran apalagi berkeliaran rumor miring. Saya menjalani ketimpangan ini selama 5 tahun lamanya, saya menahan segala amarah dan 115 kekecewaan atas ketidakadilan dalam memperlakukan saya selama 5 tahun, sebentar ya penderitaannya? (miris sekali!). Tahun 2018 (Lolos Test Keliling Indonesia) Saya mengikuti test menulis kisi-kisi dan soal UAMBN sesuai mata pelajaran yang saya ampu yaitu Sejarah Kebudayaan Islam. Saya terjaring 30 guru dari pendaftar 1.800 guru se Indonesia. Inilah asal karir saya naik karena saya sering dilibatkan dalam seminar nasional di wilayah Jawa dan Sumatera. Saya sempat mengikuti 12 seminar nasional dari tahun 20182019. Saya sempat mengikuti salah satu workshop tentang Riset di Jawa Timur yang ditindaklanjuti dengan studi banding bersama kepala madrasah yang baru ke MTsN 2 kota Kediri. Pada tahun 2019 saya mulai mempraktekkan apa yang telah saya dapatkan dari workshop dan studi banding tersebut. Pada tahun 2019-2021 banyak prestasi yang telah diraih oleh anak didik yang saya bimbing. Saya tidak hanya membimbing tapi juga sekaligus menjadi supir mereka. Prestasi yang telah anak didik saya raih yaitu juara 6 kategori sosial humaniora pada perlombaan Al-Muttaqin Scientist Compettition (ASC). Pada tahun 2020 dan juara harapan 1 pada tahun 2021, juara 1,2 dan harapan 1 kategori Sejarah, juara 2 kategori Geografi pada perlombaan Young Scientist Competitition (YSC) tingkat Jawa 116 Barat pada tahun 2020. Juara 2 dan 3 kategori Ekonomi, juara 3 kategori Geografi, dan juara harapan 1 kategori Sejarah pada tahun 2021 masih pada perlombaan Young Scientist Competitition (YSC) tingkat Jawa Barat. Tahun 2021 (Guru Berprestasi Tahap 1) Saya mendaftarkan diri menjadi guru berprestasi di GTK Madrasah dan Alhamdulillah lolos tahap 1. Saya juga memberanikan diri untuk mendaftarkan diri menjadi Ketua PGM Indonesia Kabupaten Garut meskipun kalah suara tapi dalam pemilihan polling saya mendapatkan banyak dukungan meskipun dari urutan satu menjadi kedua. Hikmah dalam mengikuti pemilihan ini adalah menjadi pribadi yang kuat mental dalam menghadapi segala ujian dan rintangan hidup. Kesabaran dan kedewasaan membaca situasi dan kondisi yang ada menjadikan saya lebih matang dalam mengelola emosi meskipun sebagai manusia biasa dan menjadi seorang perempuan perasaan saya terkadang lebih mendominasi namun, saya segera menyelesaikan apapun masalahnya. Pemikiran solutif sering saya gaungkan karena manusia cerdas itu yang mampu menyelesaikan permasalahan dengan cepat. Manusia cerdas itu yang selalu mengingat kematian sehingga dalam mengisi hidup ini harus bermanfaat sebagai bekal kelak saat sudah meninggalkan dunia fana ini. Tahun 2021 juga saya 117 naik golongan dengan lancar. Pada tanggal 1 April 2021 saya naik pangkat menjadi guru pembina golongan IV-a dan mendapatkan banyak rezeki di akhir tahun 2021 . Tahun 2022 (Lolos AKMI Tahap 3 dan menulis 10 buku Antologi) Hari itu ada telp dari bapak kepala MTsN 2 Garut, “bu, mau ikut AKMI tidak? Kalau mau ikut biar sekalian dibuatkan surat rekomendasinya”. Saya menjawab, “siap, pak!. Setelah saya melengkapi semua persyaratannya dan menunggu kabar setiap seminggu sekali akhirnya saya lolos persyaratan administrasi hingga ke tahap 3 tetapi tidak sampai lolos ke tahap 5 sebagai tahap akhir dari test AKMI yang diumumkan pada bulan Maret lalu. Saya sudah mempersiapkan plan A, B, dan C untuk mempersiapkan diri saya agar kehadiran saya bisa tetap bermanfaat, Saya ambil plan B untuk menulis artikel, sejak Januari sampai Maret 2022 saya sudah menulis 21 artikel dan 10 buku Antologi. Saya berharap tetap produktif di tengah kesibukan yang ada dengan cara mengikiti komunitas pegiat literasi di beberapa grup whatsapp sehingga saya tidak akan berhenti menulis karena banyak penulis yang tidak secara 118 langsung menyemangati saya untuk tetap berkarya. Saya memasang target menulis 50 buku Antologi sampai Desember 2022 agar bisa mengejar ketinggalan dalam menulis.Terimakasih banyak saya ucapkan kepada teman-teman pegiat literasi, kehadiran kalian semua sangat berarti meskipun kita hanya saling mengenal dari tulisan masing-masing, Pelajaran yang dapat saya ambil dalam menata karir saya yaitu hidup sejatinya adalah panggung ujian. Ujian itu tak mesti melulu berbentuk sesuatu yang buruk. Ujian bisa juga sesuatu yang baik. Allah SWT berfirman: َّ ْر ِبال ُّت ذَائِقَ ُّةُ نَ ْفسُّ ُكل ُِّ ش ُِّر َونَ ْبلُو ُك ُّْم ُّۗ ْال َم ْو ُِّ ون َو ِإلَ ْينَا ُّۗ فِتْنَةُّ َو ْال َخي َُّ ُت ُ ْر َجع "Setiap jiwa pasti akan mati. Dan, Kami uji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan; kepada Kamilah kalian kembali." (QS al- Anbiya' : 35). Jangan takut menempuh jalan yang kamu yakini meskipun tidak ada satu orangpun yang mengikutimu. Kamu bebas memilih hobi apa saja yang kamu sukai. Kamu tidak perlu ikut-ikutan orang. Jangan takut untuk terus belajar dengan baik, meskipun di luar sana banyak orang yang menghambur-hamburkan waktu mereka yang berharga. Ingatlah bahwa hal paling penting dalam 119 hidupmu adalah memilih apa yang menjadi passionmu dan menjalaninya dengan sebaik mungkin. Bekerja keras dan meraih mimpi dari nol sampai puncak rasanya seperti buih menjadi permadani. Namun, jangan terjebak dengan rasa puas karena hidup terus berjalan maka teruslah raih dan wujudkan segala cita-cita yang belum terealisasi, jangan putus asa meskipun sempat kecewa kamu boleh jatuh tapi segeralah bangkit kembali. Manusia berencana Tuhanlah yang menentukan, yakinlah… semua akan tercapai melalui usaha dan doa! 5. Hina Jadi Mulia (27 Maret 2022) Mengapa saya ingin menjadi PNS/ASN? Sebenarnya kalau saya harus menceritakan kembali kisah lama rasanya malas dan menyedihkan tetapi, saya rasa saya harus menuangkan isi dan pikiran saya dengan niat berbagi pengalaman dengan para pembaca pegiat literasi agar mereka bisa mengetahui dan merasakan apa yang selama ini saya simpan di hati sehingga apa yang saya alami semoga bisa menjadi hikmah dan bahan refleksi bersama. Saya mulai mengajar pada tahun 2000, ketika itu saya masih berusia 22 tahun dan sudah memiliki seorang anak perempuan 120 yang masih berusia satu tahun. Saya mengalami baby syndrome sejak memiliki bayi sampai mempunyai tiga anak. Saya tidak menikmati peran saya sebagai seorang ibu seperti wanita pada umumnya. Saya merasa tertekan dan stress. Kenapa? Selain menjadi guru honorer, saat itu saya juga berdagang di rumah karena gaji saya hanya Rp 34.000, besar kan? (senyum saja ya!). Saya berdagang bergantian dengan suami atau ada yang kerja part time. Tahu kan kalau suami anak mami bisa kerja apa? terus yang bantu dagang di rumah ternyata “ada main” di belakang? nah, inilah yang tidak mau saya ceritakan nanti ujungnya jadi ghibah jadi bagian ini saya skip saja, OK!. Kisah ini berputar dan berlanjut sekitar tujuh tahun lamanya. Sebentar kan? (senyum lagi saja). Pada tahun 2004, meskipun gaji saya tidak cukup untuk seharihari, saya nekat melanjutkan jurusan bahasa Inggris dimana sebelumnya saya juga sudah kuliah jurusan kependidikan Islam. Alhamdulillah saya bisa membiayai sendiri dari dana Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang dibayarkan dua kali setiap tahunnya. Tidak masalah saya makan dengan garam yang penting saya bisa mewujudkan mimpi dan anak saya masih bisa hidup dengan layak, tidak kekurangan dan juga tidak berlebihan. Ingatlah, Man Jadda Wa Jadda yang memiliki arti, barang siapa yang bersungguh-sungguh, dia pasti berhasil. Untuk 121 bersungguh-sungguh harus diawali dengan niat yang baik atas segala yang kita inginkan. Adapun dalil yang mendasari kalimat man jadda wajada ini terdapat dalam Surat Al- Baqarah ayat 286 yang berbunyi sebagai berikut. Artinya, membebani seseorang melainkan “Allah tidak sesuai dengan kesanggupannya.” Berdasarkan penjelasan di atas maka semangat hidup dan rasa percaya diri saya kian meningkat meskipun dihadapkan dengan keterbatasan ekonomi yang membuat saya bertambah “gila” ingin mewujudkan mimpi. Semakin besar tekanan hidup semakin tertantang untuk menaklukkannya. Daripada saya stress memikirkan kegiataan rutin mending “gila” karena belajar untuk mewujudkan cita-cita yang sudah lama terpendam, begitulah pemikiran saya. Saya memiliki banyak profesi dan kegiatan sambil menunggu diangkat menjadi PNS/ASN, selain mengajar di tingkat SD, SLTP, dan SLTA, saya jga sambil berdagang, serta membuka kursus bahasa Inggris dengan nama Nabila English Course. Gaji mengajar bahasa Inggris dari satu SD saat itu sebesar Rp. 50.000/bulan. saya mengajar di 6 SD yang berbeda, beberapa tahun berikutnya saya mengajar di tingkat SLTP dan SLTA juga sempat menjadi Asisten dosen di salah satu perguruan tinggi yang ada di Tasikmalaya. Ketika saya membuka kursus bahasa 122 Inggris saya mampu menghasilkan uang sekitar Rp 500.000/ bulan, cuma beda nol di belakang saja kan dengan gaji guru honor saat itu? (mesem saja). Dulu saya merasakan bahwa mengajar sebagai guru honorer, berdagang, dan membuka kursus bahasa Inggris tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya. Saya berpikir jika saya menjadi guru PNS/ASN maka masalah ekonomi akan segera bisa diselesaikan. Seandainya saya sudah PNS/ASN saya akan memiliki keseimbangan mental, ekonomi, biaya pendidikan anak, dan seluruh aspek lainnya. Menjadi PNS/ASN adalah tujuan utama dalam menjalani profesi guru pada saat itu. Alasan lainnya kenapa saya ingin menjadi PNS/ASN adalah karena ketika menjadi guru honor perlakuan lingkungan di tempat saya bekerja kurang menghargai keberadaan saya seperti memandang sebelah mata, meragukan kompetensi, terdapat kasta jabatan dan yang lebih parahnya terdapat aroma feodalisme dimana istilahnya bawahan menyembah atasan, ketaatan memang penting tetapi jika pendapat dibungkam maka pendidikan tidak akan maju. Saya berharap kalau kelak sudah menjadi PNS/ASN tidak akan ada lagi kejadian yang memilukan hati ini. 123 Apa yang terjadi setelah lulus PNS/ASN? Saya dinyatakan lulus PNS melalui jalur validasi tanpa test, saat itu diajukan oleh kepala madrasah setempat untuk mengikuti pendataan administrasi dan akhirnya saya terjaring CPNS pada tahun 2004 dan diangkat menjadi PNS/ASN pada tahun 2007 tetapi turun gaji pertama beserta rapel pada tahun 2010, lama kan?. Sebenarnya pada saat itu ada tiga orang yang mengikuti validasi PNS/ASN tetapi, sayalah satu-satunya orang yang lolos administrasi sedangkan kedua teman saya lolos sertifikasi. Setelah dinyatakan lulus PNS/ASN banyak sekali drama, suka, duka, nestapa, ratapan, rintihan, dan sejenisnya. Kenapa begitu? bukannya kalau sudah lulus seharusnya langsung bahagia? apa saya kurang bersyukur? apa saya ingin langsung kaya? oh bukan itu. Saya benar-benar risi untuk menceritakan kembali kisah ini. Tapi jika sudah disampaikan saya harap ada manfaatnya. Ternyata benar kata pepatah, semakin tinggi pohon maka semakin besar pula anginnya. Luar biasa, ujiannya ternyata cukup berat. Pada awalnya, saya mengajar di madrasah swasta pada tahun 2000-2010. Saat itu hati saya terluka dikarenakan istri kepala madrasah cemburu terhadap saya. Lalu saya segera mencari jalan keluar terbaik agar suasana hati kembali pulih. 124 Pada Tahun 2010-2013 saya pindah mengajar ke madrasah swasta lainnya dengan status diperbantukan (DPT). SK PNS saya seharusnya berada di madrasah negeri tapi karena gurunya penuh akhirnya saya terpaksa mencari madrasah swasta yang masih membutuhkan guru PNS/ASN. Alhamdulillah selama tiga tahun saya merasa nyaman dan terobati bekerja di sini, selain kepala madrasahnya baik hati, ramah, dan beradab, saya diberikan keleluasaan dalam menuangkan ide dalam mengajar. Pada tahun 2010-2012 sambil mengajar saya melanjutkan studi S2 di UIN SGD Bandung dengan niat mensyukuri nikmat Allah SWT atas pengangkatan PNS/ASN sekaligus untuk menjaga jarak dari Toxic system atau lingkungan yang tidak support. Saya fokus mengajar sekaligus belajar tentang hal-hal yang baru untuk meningkatkan kompetensi saya sebagai guru. Saya berangkat ke kampus naik elf setiap Sabtu dan Minggu. Selama kuliah saya sangat menikmati prosesnya, masih tetap seperti mimpi saya masih bisa melanjutkan studi padahal saya sudah berkeluarga dimana kebanyakan perempuan di kampung biasanya menempuh pendidikan yang alakadarnya dan langsung menikah, tidak ada lagi peluang untuk melanjutkan studi apalagi berkarir. Pada Tahun 2013 saya diundang untuk mengajar di madrasah yang sesuai dengan SK PNS/ASN, karena apa? karena di 125 madrasah negeri tersebut ada guru yang meninggal. Jadi, dapat disimpulkan jika tidak ada guru yang meninggal yang sesuai dengan mata pelajaran yang saya ampu maka saya tidak akan bisa mengajar di sana sampai kapanpun. Apakah ini dinamakan sebuah keajaiban? ataukah takdir baik? masa sih kalau ada orang yang meninggal disebut takdir baik. kewalat! welcome to the reality!. Syukuri dan nikmati, Insha Allah semuanya akan baikbaik saja!, tarik nafas dan hempaskan!. Selama saya mengajar di tempat ini, saya kira semuanya akan indah pada waktunya. Ternyata apa yang saya bayangkan berbanding terbalik dengan realita. Tekanan dari lingkungan ternyata jauh lebih dahsyat. Saya pernah difitnah nikah siri dengan kepala madrasah swasta yang dulu pernah merekomendasikan saya untuk mengikuti CPNS. Secara tidak langsung berarti mereka meragukan kompetensi saya sebagai seorang guru karena lulusnya saya menjadi PNS/ASN berkat kedekatan dengan atasan. Saya juga pernah diberi jargon exclusivisme karena saya hanya dekat dengan guru laki-laki yang memiliki jabatan saja. Ditambah lagi dengan perlakuan beberapa orang yang sinis, sentimen, dan yang unik adalah manusia yang bermuka dua, saat bertemu dengan saya ia sangat ramah tetapi di belakang ia ghibah. Baiklah, skip! 126 Apapun yang terjadi pasti ada hikmahnya bukan begitu? peristiwa demi peristiwa saya lalui dengan “awet rajet” selama 5 tahun. Pada tahun 2018 saya mengikuti test membuat soal UAMBN Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) yang diadakan oleh Kementrian Agama RI KSKK Madrasah. Guru-guru yang mendaftar se-Indonesia berjumlah 1.800 orang sementara yang dibutuhkan hanya 30 guru saja. Tuhan Maha baik, Dia mengganti air mata saya menjadi mutiara syurgawi, alhamdulillah saya terjaring di antara 30 guru tersebut. Keajaiban ini menghantarkan kehidupan saya dari kesedihan menjadi kebahagiaan. Peristiwa ini sekaligus menjadi ajang pembuktian kepada mereka yang selama ini meragukan kompetensi saya apalagi strereotipe dengan hanya mengandalkan nepotisme. Semua tuduhan ini menggugurkannya dan mereka yang tadinya memandang sebelah mata kini, telah tumbang dengan sendirinya. Masuk pak Eko! Setelah lulus test menulis soal, saya banyak mengikuti kegiatan workshop Nasional di berbagai daerah di pulau Jawa, Bali, dan Sumatera. Selama dua tahun lamanya saya fokus dengan kegiatan berkelas ini sampai akhirnya tiba Covid-19. Kegiatan facum dan akhirnya saya tidak pernah mengikuti kegiatan Nasional lagi. Sebagai gantinya saya mengikuti webinar 127 Nasional secara daring. Saya memanfaatkan situasi dimana KBM dilaksanakan secara daring atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Selama pandemi saya mengumpulkan 120 sertifikat webinar yang pada akhirnya mempermudah saya untuk naik pangkat ke IV-a pada bulan April 2021 dengan waktu dua setengah tahun saja seharusnya empat tahun, selain sertifikat juga diperlukan banyak karya ilmiah. Alhamdulillah semua persyaratan terpenuhi tepat waktu. Inilah sebabnya saya mulai konsisten menulis artikel. Saya merasa tertinggal oleh teman-teman pegiat literasi yang sudah banyak menulis buku baik solo maupun Antologi. Tidak ada kata terlambat ya, better late than never itulah prinsip saya. Mulai sekarang saatnya bangkit dari kemalasan, saya harus mensyukuri nikmat dengan mencurahkan, menuangkan ide, gagasan ke dalam tulisan agar bisa bermanfaat kelak untuk generasi yang akan datang. Saya siap menyambut IV-b!. Sebagai penutup saya akan berbagi doa supaya dinaikkan derajat ini doanya. Allahumma inni dhoi’fun faqawwani qa inni dzalilun fa a’izzani wainni faqiirun fa aghnini ya arhamarraahimiin. “Ya Allah sesungguhnya aku lemah berilah kekuatan kepadaku, sesungguhnya aku ini hina maka hendaklah Engkau memuliakan aku, dan sesungguhnya aku ini miskin maka 128 berikanlah kekayaan kepadaku, wahai dzat yang Maha Penyayang.” Alhamdulillah doa saya dikabulkan menjadi PNS/ASN, saya berdoa semoga saya yang hina kelak menjadi mulia sehingga dijauhkan dari lingkungan beracun dan berada di antara mereka yang memiliki support system. Aamin ya Allah. Salam Literasi. 6. Literasi Cinta (29 Maret 2022) "Kalau kamu bukan anak raja, dan engkau bukan anak ulama besar maka jadilah penulis". (Imam Al-Ghazali). "Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian". (Pramoedya Ananta Toer). Kutipan dari Imam Al-Ghazali dan Pramoedya Ananta Toer memberikan pemahaman kepada kita bahwa manusia, siapapun kita apapun yang kita miliki apabila ia menulis maka ia akan menjadi dirinya sendiri yang diakui oleh lingkungan di mana ia berada, tulisannya akan abadi meskipun raganya telah pergi dan tak kembali. Setinggi apapun pendidikannya jika tidak menulis maka ia akan hilang dalam masyarakat. Dengan menulis seseorang akan dikenal dalam keabadian tentang kecerdasan dan 129 pengetahuannya. Apalagi kalau ia berani menulis buku maka berbahagialah engkau! Mengapa Menulis itu Penting? 1. Menulis : Kebebasan Jiwa Menulis adalah kebebasan jiwa. Ketika menulis maka saya sedang menjadi diri saya sendiri tidak ada yang mengaturngatur, mendikte, mendominasi apalagi menjajah dan membantai ide. Ingat! penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan. Bebaskanlah jiwamu, merdekakanlah pikiranmu, tuangkanlah idemu, curahkanlah gagasanmu menjadi karya dalam tulisan yang penuh makna dan bersejarah sehingga namamu akan dikenang oleh setiap generasi. Jiwa yang bebas akan mengahsilkan karya yang lepas dan berkarakter. Menulislah! 2. Menulis : Ruang Ekspresi Menulis menuangkan semua perasaan dan logika sehingga berjalan secara seimbang. Menulis memerlukan perasaan bahagia, semangat, gairah, tenang, dan nyaman. Menulis mampu meningkatkan kepekaan rasa, ketajaman berpikir, keselarasan jiwa yang menyatu menjadi sebuah harmoni. Bahkan menulispun bisa menggambarkan antonim dari semua perasaan di atas seperti kemarahan, kekecewaan, perbedaan pendapat, kesedihan, kehilangan, kehampaan, putus asa, stress, 130 bahkan bisa menghipnotis para pembaca karena untaian katakata bisa menjadi magic dan bumbu penyedap tentunya jika menulis diimbangi dengan banyak referensi yang bisa kita percaya. 3. Menulis : Idealisme Menulis adalah wadah idealisme yang tak tersalurkan. Ide yang saya tuangkan adalah media penyaluran aspirasi, apresiasi, dan inspirasi secara mandiri tanpa ada campur tangan pihak manapun. Komentar dan koreksipun sesuai dengan kebutuhan saya, tidak ada penekanan ataupun tendensi. Semakin ideal sebuah karya maka semakin memenuhi syarat dalam memproduksinya. Yakinlah jika kita memiliki keinginan yang kuat dan konsisten dalam menulis maka semua akan berjalan dengan lancar dan prosesnya akan terasa semakin mudah. 4. Menulis : Kenyamanan Menulis adalah kenyamanan, keindahan perasaan yang membuat jiwa bisa bersandar didalamnya. Kenyamanan membuat efektivitas kerja meningkat pesat. Kenyamanan menjadi media keberhasilan dalam menghubungkan ide, wawasan, cara pandang, strategi, dan teknik yang terintegrasi secara balance. Jika hati telah terpaut 131 pada kenyamanan maka dimanapun dan kapanpun otak akan semakin tajam untuk berpikir jernih dan produktif. 5. Menulis adalah kemandirian Menulis adalah kemandirian, menulis bukanlah sebuah institusi yang memiliki sistem yang terkadang kebijakannya bisa menguntungkan bahkan bisa merugikan masa depan. Menjadi penulis saya mampu berfikir mandiri karena keberadaan saya merasa diakui (self recognized). Ciri kemandirian dalam berfikir ditandai dengan cara berfikir abstrak, keyakinan yang dimiliki berbasis ideologis, keyakinankeyakinan semakin mendasar pada nilai-nilai diri sendiri bukan orang lain. Menurut Maryam (2015), kemandirian adalah perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain. 6. Menulis : Mengenali diri sendiri Anjuran mengenali diri sendiri dalam agama sangatlah penting. Menulis berarti mengenali diri sendiri, setiap tulisan yang tertuang itulah jiwa, pikiran, dan cermin diri. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Kimiya’ As-Sa’adah menjabarkan, mengenali diri sendiri merupakan kunci untuk mengenali Allah SWT lebih dekat. 132 Mengenali diri sendiri merupakan salah satu jalan mendekat kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bahkan pernah bersabda: “ ْا عكٌ نفسأف لمم عكٌ بُِّأ Man arafa nafsahu faqad arafa Rabbahu,”. Yang artinya: “Barangsiapa mengenal dirinya, maka ia mengenal Tuhannya.” 7. Menulis : Menyalurkan Cita-cita Secara pribadi, menulis karya ilmiah memang persyaratan untuk KNP ke 4b tapi, ada yang jauh lebih penting dari itu. Menjadi penulis adalah cita-cita lama saya yang baru muncul ke permukaan setelah sekian peristiwa datang membungkam sejuta asa. Biarkan saja mengalir dan saya mengucapkan terima kasih banyak karena peristiwa pahit sudah mengembalikan saya seperti apa yang saya tunggu. Menulis adalah bagian dari citacita saya sejak lama. 8. Menulis : Media yang baik untuk menyimpan karya tulisan Selain menjadi content creator You Tube (540 konten pendidikan), menulis di website atas nama Nurul Jubaedah juga menjadi bagian penting dari media kreativitas. Tulisan yang telah saya rapikan sudah saya upload sejak tahun 2017 namun karena tidak konsisten dalam menulis akhirnya banyak link yang 133 lupa password akhirnya saya membuat lagi website yang ke-4xnya pada tahun 2022. Alhamdulillah sekarang selain disimpan secara online saya selamatkan karya-karya saya menjadi 10 buku antologi dan masih terus menulis sampai target 50 buku antologi tahun 2023. Tahun berikutnya saya ingin memiliki buku solo makanya saya akan berusaha untuk tetap konsisten dalam menulis karya. Bismillah. 9. Menulis : Mengumpulkan informasi Seseorang menulis mempunyai ide, gagasan, pendapat, atau sesuatu hal yang menurutnya perlu disampaikan dan diketahui orang lain. Kondisi ini akan memacu seseorang untuk mencari, mengumpulkan, dan menyerap informasi yang diperlukannya. Untuk keperluan itu, ia mungkin akan membaca, menyimak, mengamati, berdiskusi, berwawancara. Bagi penulis, perolehan informasi itu dimaksudkan agar dapat memahami dan mengingatnya dengan baik, serta menggunakannya kembali untuk keperluannya dalam menulis. Implikasinya, dia akan berusaha untuk menjaga sumber informasi itu serta memelihara dan mengorganisasikannya sebaik mungkin. Upaya ini dilakukan agar ketika diperlukan, informasi itu dapat dengan mudah ditemukan dan dimanfaatkan. Motif dan perilaku seperti ini akan mempengaruhi minat dan 134 kesungguhan dalam mengumpulkan informasi serta strategi yang ditempuhnya. 10. Menulis : Sebagai wadah untuk mengembangkan kemampuan dan mengasah kecerdasan Menulis dengan apik membutuhkan referensi yang lengkap dan akurat. Saat menulis maka kitapun otomatis sambil membaca karya orang lain nah disitulah ilmu kita bertambah, wawasan menjadi semakin luas, kosa kata semakin banyak untuk memperindah tulisan yang kita ciptakan. Menulis yang baik akan menghasilkan bacaan yang renyah sehingga pembaca akan menikmati hasil karya kita. Membaca adalah jendela dunia, begitu kata pepatah. Menulis adalah kemampuan yang lebih tinggi dari membaca karena dengan menulis maka kita mampu menuangkan apa yang ada dalam hati dan pikiran. Menulis adalah suatu aktivitas yang kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan mengharmonikan berbagai aspek yang meliputi (1) pengetahuan tentang topik yang akan dituliskan, (2) penuangan pengetahuan itu ke dalam racikan bahasa yang jernih, yang disesuaikan dengan corak wacana dan kemampuan pembacanya, dan (3) penyajiannya selaras dengan konvensi atau aturan penulisan. 135 11. Menulis : Sebagai sumber penghasilan. Meskipun untuk saat ini saya belum bisa menghasilkan uang secara langsung tapi catat ya, saya bisa maju ke 4a dalam waktu dua tahun setengah dikarenakan saya rutin menulis karya ilmiah untuk Kenaikan Pangkat (KNP). Saya mendapat poin tinggi dari ranah pengembangan diri. Setelah SK IV-a ada di tangan saya, saya menerima banyak uang rapel yang jumlahnya 3x lipat gaji bulanan. Jejak ini saya lanjutkan kembali untuk menyambut IVb agar bisa terpenuhi tepat waktu melalui persiapan yang matang sejak sekarang. 12. Menulis : Dianggap sebagai salah satu hobi yang berkelas. Menulis mampu membiaskan intelektual yang dalam dan memantulkan aroma smart vibes. Tidak semua orang rajin menulis, tidak setiap karya ditekuni secara konsisten. Saya mulai hobi menulis sejak tahun 2017 namun tidak produktif. Mulai Januari 2022 saya mulai menulis kapanpun dan di manapun secara kontinyu, memakai laptop maupun HP. Tidak ada episode melamun apalagi galau, menulis selagi sehat, apapun mudnya saya akan tetap tuangkan dan curahan melalui tulisan. Menulis bagi saya bisa menghindarkan diri dari stress karena apa yang ada dalam fikiran tersalurkan melalui untaian kata yang harmonis. 136 13. Menulis Mengembangkan Daya Inisiatif dan Kreativitas Seseorang mesti menyiapkan dan mensuplai sendiri segala sesuatunya. Segala sesuatu itu adalah (1) unsur mekanik tulisan yang benar seperti pungtuasi, ejaan, diksi, pengalimatan, dan pewacanaan, (2) bahasa topik, dan (3) pertanyaan dan jawaban yang harus diajukan dan dipuaskannya sendiri. Agar hasilnya enak dibaca, maka apa yang dituliskan harus ditata dengan runtut, jelas dan menarik. Semakin kreatif seseorang menuangkan idenya dalam tulisan maka ilmunya akan semakin tajam, wawasannya akan semakin luas, dan yang pasti hidupnya akan lebih bermanfaat dan memeliki produktivitas yang tinggi. 14. Menulis Menumbuhkan Keberanian Seorang penulis harus berani menampilkan pendiriannya ketika menulis, termasuk pemikiran, perasaan, dan gayanya, serta menawarkannya kepada publik. Konsekuensinya, dia harus siap dan mau melihat dengan jernih penilaian dan tanggapan apa pun dari pembacanya, baik yang bersifat positif ataupun negatif. Keberanian yang ia tawarkan kepada pembaca dan menerima respon baik dalam bentuk komentar yang standar maupun pro dan kontra akan membentuk pribadi yang matang, dewasa, dan realistis. Ia akan siap maju secara kompettitif dalam dunia yang terkadang sekalipun menyeramkan. 137 13. Menulis : Literasi Cinta Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis debu beralih emas keruh menjadi bening sakit menjadi sembuh penjara menjadi telaga derita menjadi nikmat dam kemarahan menjadi nikmat. Cinta jangan hanya dimaknai kepada kekasih saja. Mari kita tumbuhkan cinta saat menulis, mari menulis dengan hati, mari menulis dengan jiwa, mari menulis dengan cinta. Goresan pena akan menjadi prasasti dan literasi bagi para generasi. Saya bukanlah penulis profesional tetapi, menulis mampu membuat hati menjadi rapi dan menjadi lebih hati-hati. Bagi saya, menulis adalah literasi Cinta. Daftar Pustaka Elina Syarif, Zulkarnaini, Sumarno. 2009. Pembelajaran Menulis. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional, Maryam, Siti. 2015. Kemandirian Belajar. Bandung: Sinar Baru. M. Atar Semi. 2007. Dasar-dasar Keterampilan Menulis. Bandung : Angkasa, 7. Pemikiran Perempuan Perkasa (30 maret 2022) Perkasa bukan selalu berarti bertubuh kuat, berotot besar, dan berbadan tinggi kekar. Perkasa pada perempuan mengandung makna memiliki mental yang kuat, nyali yang besar, multitasking, percaya diri, dan berani mengambil resiko. 138 Perempuan perkasa menunjukkan kekuatan semangat dan kegigihan yang luar biasa ketika menghadapi masalah dan mengalami masa-masa sulit. Tipe perempuan perkasa tidak mau meratapi nasibnya karena mereka sudah mempersiapkan problem solving untuk setiap masalah, mereka memiliki prinsip yang kuat dalam menerapkan segala rencana dalam hidup mereka. Perempuan perkasa mengingatkan kita pada sosok perempuan Indonesia yang sudah sangat fenomenal yaitu R.A Kartini. Kartini yang terkenal dengan perjuangannya membela hak-hak perempuan Indonesia agar bisa menikmati kemerdekaan berfikir dan layak menikmati tingginya pendidikan. R.A Kartini adalah seorang tokoh feminis pertama Indonesia yang dikukuhkan sebagai pahlawan nasional dan hari lahirnya diperingati oleh seluruh rakyat Indonesia. Memang, R.A Kartini bukanlah satu-satunya pejuang kemerdekaan perempuan namun perjuangan R.A Kartini yang paling keras adalah pendidikan, karena R.A Kartini yakin hanya pendidikan alat satu-satunya untuk mengangkat derajat peremuan dan menyadarkan masyarakat tentang pentingnya peran perempuan dalam membangun peradaban. Kartini di masa lalu tentu memiliki tujuan yang sama dengan Kartini di masa sekarang dan Kartini di masa yang akan datang. 139 Lalu, adakah perbedaannya?. Tentu saja ada. Mari kita simak penjelasan berikut ini. Kartini di Masa Lalu R.A Kartini sangat kental dengan budaya Jawa yang menempatkan perempuan sebagai manuasia kelas dua setelah laki-laki. Perempuan tidak memiliki kekuasaan atas dirinya sendiri. Perempuan tidak memiliki kebebasan untuk mengaktualisasikan diri. Tugas perempuan hanya di dapur, sumur, dan kasur, karena tak ubahnya sebagai budak dari tuannya, dimana segala kehidupan perempuan telah diatur sedemikian rupa orang tua dan penuh kepatuhan khususnya pada golongan bangsawan Jawa.9 Secara intelektual, R.A Kartini adalah sosok pembelajar yang sejati. R.A Kartini sangat gemar membaca. Banyak sekali bukubuku dan segala sumber bacaan menjadi pusat perhatian R.A Kartini. Bukan hanya dibaca saja, melainkan juga dengan pemahaman, penelaahan, dan penulisan kembali apa-apa yang telah dibacanya secara menyeluruh ke dalam gagasan-gagasannya sendiri. R.A Kartini mengambil sari pati dari kebudayaan yang baik, kemudian mengasimilasikan dengan budaya Indonesia. 9 Kartono, Sudewo, dan Suhardjo, Perkembangan Peradaban Priyayi (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1987), hlm 100. 140 R.A Kartini menghadapi banyak tantangan ketika sedang mengikuti kegiatan belajar, seperti dikucilkan dan dipandang sebelah mata oleh para pelajar dan guru dari Belanda serta dari kaum bangsawan pribumi yang didominasi oleh kaum laki-laki. Mereka melihat sosok perempuan seperti R.A Kartini tidak biasa, tidak lumrah, dan masih tidak layak seperti pada umumnya untuk menempuh pendidikan tinggi. Perempuan pribumi seharusnya diam di rumah, dipingit oleh orangtuanya sampai mereka menemukan pasangan hidupnya yang tentu saja hasil perjodohan orang tuanya. Kartini di Masa Sekarang R.A Kartini menekankan pendidikan keterampilan bagi perempuan dengan memasak, menjahit, merenda, dan keterampilan lain yang mempu menunjang kemandirian perempuan. Perempuan harus bebas, di mana kebebasan ini berupa kemerdekaannya sebagai perempuan. Perempuan tidak terikat dalam budaya-budaya yang mengekang kehidupannya. Perempuan diharapkan mampu bersaing dengan laki laki dalam dunia kerja, menghasilkan tenaga kerja terampil dan memiliki kualifikasi yang baik dengan kesiapan ilmu yang dimiliki dam seperangkat dorongan untuk berprestasi. Setelah wafatnya R.A Kartini banyak tumbuhnya pemikirpemikir Islam yang progresif dalam mengembangkan 141 pendidikan Islam dengan lahirnya berbagai gerakan organisasi keagamaan yang bergerak dalam politik, sosial, maupun pendidikan. Kepada kaum perempuan hendaknya dapat memposisikan dirinya dengan baik dalam keluarga maupun masyarakat untuk membentuk peradaban yang berkemajuan dengan melahirkan generasi muslim yang kuat dalam Iman takwa (IMTAK) dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Kartini di Masa yang Akan Datang. Persiapkan diri kita untuk menjadi perempuan perkasa yaitu perempuan yang berkepribadian Tangguh seperti R.A Kartini. R.A Kartini memiliki cita-cita yang tinggi, berpendidikan, dan bebas untuk memilih profesi apa saja sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh kaum perempuan itu sendiri. Menjadi R.A Kartini di masa yang akan datang tidak hanya memiliki wawasan luas tetapi juga harus beradaptasi dengan revolusi 5.0 yang menguasai literasi digital, berfikir computational thinking, melakukan kegiatan rutin dengan melibatkan kecanggihan teknologi yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dalam melaksanakan aktivitas harian. Imam Darul Hijrah, Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,: “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”. Kartini di masa yang akan datang akan mengutamakan adab sebelum ilmu, meskipun 142 Kartini memiliki pemikiran yang perkasa namun, ia akan menyadari kodratnya sebagai perempuan yang akan menjadi seorang istri dan ibu yang mengandung, membesarkan, dan mendidik anak-anaknya. Kartini di masa yang akan datang akan menjadi perempuan multitasking yang berfikir metakognitif. Ia akan menjadi tiang rumah tangga, agama, dan negara. Memang tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini tapi Kartini di masa yang akan datang akan menyempurnakan prosesnya. Proses jauh lebih berharga daripada hasil. Jadilah perempuan perkasa yang masagi.10 Mengapa Pendidikan Penting bagi Perempuan? “Bacalah dengan (menyebut) nama tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan tuhanmu lah yang paling pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahui.” (Q.S. Al-a’alq : 1-5) Berdasarkan ayat di atas dijelaskan bahwa perempuan menempuh pendidikan sebagai refleksi dari ibadah dalam 10 “Masagi” adalah filosofi sunda yang singkat-padat tetapi memiliki makna yang mendalam. ”Jelema masagi”(Natawisastra,1979:14, Hidayat, 2005:219) artinya orang yang memiliki banyak kemampuan dan tidak ada kekurangan. Masagi berasal dari kata pasagi (persegi) yang artinya menyerupai (bentuk) persegi. 143 mendekatkan diri kepada Allah SWT, menaikkan derajat dalam menuntut ilmu, melindungi diri untuk mendapat pahala. Perempuan akan menjadi pendidik untuk anak-anaknya sehingga mendapatkan kebaikan dan menjadi amal jariyah. Mengapa Perempuan harus Mandiri? Pentingnya menjadi perempuan mandiri maka ia akan mampu meminimalisir bantuan orang lain. Ia memiliki kehidupan yang terencana dan tertata sehingga ia memiliki tujuan hidup, mimpi yang besar dan akan berusaha untuk meraih serta mewujudkan apa yang telah dia cita-citakan. Perempuan mandiri memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga ia bertanggung jawab pada dirinya sendiri. Perempuan mandiri memiliki mental baja sehingga ia tidak mudah menyerah dalam menjalani hidup. Perempuan mandiri mampu mencari solusi pada setiap permasalahan yang dihadapi, ia memiliki kepribadian yang kreatif dan kritis. Hambatan apa yang dihadapi oleh Perempuan yang berpendidikan Tinggi? Tidak semua idealisme yang dimiliki oleh perempuan berjalan dengan mulus. Impian perempuan untuk melanjutkan studi tanpa terintervensi urusan rumah tangga tampaknya mesti kalah 144 dengan opini bahwa menikah patut lebih diprioritaskan dibanding studi. Hambatan yang dihadapi oleh perempuan yaitu beban ganda. Peran sebagai istri, ibu, dan pelajar sekaligus diembannya. Hal ini yang akan menjadi pemicu konflik pada saat ia menuntut ilmu. Perempuan mesti dua kali lipat bekerja keras untuk menyeimbangkan perannya. Beban serupa jarang ditemukan pada mayoritas laki-laki. Masyarakat meyakini bahwa wajar bila laki-laki berada di luar rumah, bekerja atau meraih cita-cita setinggi-tingginya, termasuk lewat bersekolah, bukan mengurus persoalan domestik. Perempuan dalam Islam Pemikiran R.A. Kartini menumbuhkan golongan-golongan pergerakan Islam yang berorientasi untuk mengembangakan pendidikan Islam yang progresif dan berkemajuan. Pendidikan Islam mengalami perkembangan yang sangat pesat yang mampu menjawab tantangan zaman. Banyak sekolah Islam didirikan terbuka untuk anak perempuan tidak hanya anak laki-laki. Islam memandang perempuan sebagai makhluk istimewa yang diciptakan Allah SWT. Datangnya Islam memberikan kebebasan dan kemerdekaan 145 kepada perempuan terlebih dalam hal kebebasan memperoleh pendidikan. Pandangan Islam terhadap perempuan dapat dilihat dalam beberapa hal seperti berikut: 1) kedudukan perempuan dalam Islam, dapat dilihat dari sejarah sebelum dan setelah kedatangan Islam, selain itu juga terdapat ayat AlQuran yang menjelaskan kedudukan perempuan yaitu Q.S. Al-Hujurat ayat 13 dan Q.S. An-Nisaa ayat 34 yang ditafsirkan dari beberapa tafsiran, 2) Dasar Pendidikan Perempuan yang dapat dilihat dalam Q.S. Az-Zumar ayat 9, 3) Tujuan pendidikan perempuan yang bertitik tolak pada tujuan pendidikan Islam yaitu menjadikan peserta didik sebagai insan kamil dan khalifah fil ardhi, 4) Peran pendidikan perempuan dibagi menjadi dua, yaitu: peran dalam keluarga dan peran dalam masyarakat.11 11 Teori-teori di atas dapat dilihat dalam referensi sebagai berikut: Maftucah Yusuf, Perempuan Agama dan Pembangunan Wacana Kritis atas Peran dan Kepemimpinan Wanita, (Yogyakarta: Lembaga Studi dan Inovasi Pendidikan, 2000), Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2015) , hlm. 211-219, Shalah Qazan, Membangun Gerakan Menuju Pembebasan Perempuan (Solo: Era Intermedia, 2001), hlm. 58, Fatima Umar Nasif, Menggugat Sejarah Perempuan, Mewujudkan Idealisme Gender sesuai Tuntunan Islam (Jakarta: CV Cendekia Sentra Muslim, 2001), hlm. 17-36, Asghar Ali Engineer, Hak-hak Perempuan dalam Islam (Yogyakarta: LSPPA, 2000), hlm. 31-34. 146 Daftar Pustaka Maftucah Yusuf, Perempuan Agama dan Pembangunan Wacana Kritis atas Peran dan Kepemimpinan Wanita, (Yogyakarta: Lembaga Studi dan Inovasi Pendidikan, 2000), Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Kalam Mulia, 2015) Shalah Qazan, Membangun Gerakan Menuju Pembebasan Perempuan (Solo: Era Intermedia, 2001), Fatima Umar Nasif, Menggugat Sejarah Perempuan, Mewujudkan Idealisme Gender sesuai Tuntunan Islam (Jakarta: CV Cendekia Sentra Muslim, 2001) Asghar Ali Engineer, Hak-hak Perempuan dalam Islam (Yogyakarta: LSPPA, 2000) Idris Apandi, "Mengenal Kurikulum Pendidikan “Masagi” Kota Bandung", Klik untuk baca: https://www.kompasiana.com/idrisapandi/57a99effbb22bd8b11 136f0e/mengenal-kurikulum-pendidikan-masagi-kotabandung?page=all. 8. 10 Ciri Ibu Tunggal yang Berjiwa Pemberani seperti Singa (13 April 2022) Adalah perempuan yang berani keluar dari kotak (out of the box) dan memilih jalan yang berbeda dari yang dipilihkan oleh masyarakat. Perempuan yang berani memilih peran dan hidup sesuai dengan yang kita inginkan walaupun tekanan sosial begitu besar dari orang-orang sekitar. Menjadi berani bukan berarti tanpa rasa takut, malu, atau sedih melainkan berani 147 beradaptasi dan berani melakukan perubahan dari kehidupan biasa dan keluar dari confort zone menuju kehidupan yang tidak biasa. Perempuan pemberani membangun dirinya dengan rasa percaya diri, sikap positif dan keberanian untuk tampil beda. Jika sikap dan pikiran kita bimbing ke arah yang positif maka apapun yang kita lihat dan alami akan menghasilkan gagasan-gagasan yang positif yang akan menunjang rasa percaya diri dan kesuksesan kita. Keberanian membutuhkan rasa percaya diri. Percaya diri merupakan keberanian dalam menghadapi tantangan hidup, kemampuan dalam mengambil keputusan yang terdapat di dalam diri. Bersikap positif adalah kunci untuk mewujudkan mimpi-mimpi kita menjadi kenyataan. Mencapai keberhasilan diperlukan ide, usaha dan doa yang optimal. Berani tampil beda dengan rasa percaya diri dan pikiran positif bisa dimulai dengan hal sederhana melalui perkataan dan perbuatan yang berbeda tentunya dengan melibatkan iman kepada Allah SWT. Berani mengambil keputusan memang tidak mudah karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan. jadi, think first before doing something! Al-Qur'an meminta agar kita berpikir sebelum berbicara. 148 ل ُا َ لع َّظ َس لُ لأ ك فَّي ْب ت َّم س َّبا لٌ ْن ْ ِ ع ََّأَ ربن هَُ َٰ لك َر ُف ُِ َّفَفِل ُِ ََّحك ْ َّس َ م وا Artinya: “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (QS. Al Isra’(17): 36). Berikut 10 Ciri Ibu Tunggal Yang Berjiwa Pemberani Seperti Singa : 1. Mandiri Ibu tunggal memiliki jiwa yang mandiri bukan berarti tidak membutuhkan orang lain melainkan ia lebih mengutamakan kemampuannya sendiri daripada tergantung kepada orang lain. Ia akan berusaha seoptimal mungkin mengerahkan segala kemampuannya karena memiliki prinsip jangan bersandar kepada manusia karena Allahlah tempat manusia bergantung dan sajadahlah tempat bersujud. Allah berfirman: ُهَ ْ لل ْ ُ ِ ََو بن ُ َٰہييُُـب َ َْ ُ ُهل ٌل ِ ُ ء فَمكِي َا هني َ َس ُ ُ ء ر لبفم َ ُ ء َِل “Hai manusia, kamulah yang membutuhkan Allah; dan Allah Dialah yang Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) lagi Maha Terpuji.” (QS. Fathir : 15). 149 2. Challanger Ibu tunggal berani mengahadapi tantangan hidup, ia kuat beradaptasi dengan lingkungan yang tidak bersahabat karena streotipe dan stigma negatif dari masyarakat yang sudah cukup melekat sejak zaman nenek moyang. Ibu tunggal menerima tantangan tajamnya lidah manusia yang lebih cepat menghakimi sisi buruk seseorang tanpa menelaah terlebih dahulu. Apa alasan ibu tunggal kuat menghadapi semua tantangan ini? Jawabannya simpel “Demi Buah Hati”. 3. Percaya diri Ibu tunggal yang berkarakter kuat yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi untuk menghadapi tantangan dan rasa takutnya. Ia tidak akan membiarkan siapapun pun atau apa pun membatasi potensi yang ia miliki. Berikut ini adalah ayat-ayat yang berhubungan dengan sifat percaya diri, berikut ini merupakan firman Allah : “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran : 139) 150 “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan): “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (QS. Fusshilat : 30) 4. Bertanggung Jawab Allah berfirman : َّ َب لَفََّ ََلَ رس س ُلبب ن َّف ف َي َر ُف Artinya: “Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya.”. (QS. Al Muddassir :38). Ibu tunggal yang bertanggung jawab tidak hanya melahirkan anak-anaknya tertapi juga merawat, membesarkan, memberikan pendidikan yang baik, menjaga mereka dari kecil hingga besar, membiayai, dan selalu ada ketika mereka membutuhkan kecuali di saat ibunya bekerja mencari nafkah. 5. Berani berkorban Tidak ada satu orang pun yang siap mengahadapi perpisahan. Bagi pasangan suami istri yang sedang 151 mengahdapi perceraian, tentu mereka membutuhkan orangorang yang mendukungnya. Menjadi ibu tunggal tidaklah mudah untuk merawat, mendidik, menemani, melihat tumbuh kembanh, semuanya harus dilakukan secara baikbaik, masih berlaku adil dengan pengasuhan anak, apalagi jika sosok ayah yang sudah tidak bertanggung jawab dalam menafkahi anak-anaknya ibu tunggal kali ini fokusnya harus terbagi. Pastinya tidak ada yang mudah melakukan segalanya sendirian. Urusan rumah sampai finansial menjadi tanggung jawab satu orang. Tidak semua anak yang ditinggalkan memiliki mental kuat atau memahami keadaan pahit. 6. Visoner Ibu tunggal memiliki pandangan jauh ke depan untuk mempersiapkan masa depan anak-anaknya. Salah satu ayat yang sangat relevan utuk dijadikan pedoman kesuksesan dunia dan ukhrowi kita terdapat dalam surat Al-Hasyr ayat 18. Allah SWT berfirman: َ ََّ ا ُ َّي َّ ْْي ْْب مم ا ٰٓ ا اِ ْلن ٰٓ ِس ل ِ فم ُِتْمَو ٰٓ َِلف ََّك َ لُبب و َٰ يُبُُِب ِ ْ ل َُّا َََِْٰوِ ِتْمَو َ َ َّك ن َّف ت َّعبظَ َّون 152 “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan” 7. Punya Kendali Perhatikan ayat berikut: ُلي َّنفَ لس لِ َّس ْب َُِ ِّلف َكُِ حيِْ ُلم َّو فك ْب َُِفِّل َك ا َ ٌل ْن Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”(QS Ar-Ra’d: 11) Ibu tunggal memiliki primsip yang kuat bahwa ia bisa mengubah nasib sesuai dengan penjabaran ayat di atas. Ia tidak akan pasrah menunggu keajaiban tanpa ikhtiar dan doa. Ia akan mengerahkan segala kemampuannya untuk menjamin kelayakan hidup, pendidikan, dan masa depan anak-anaknya. 8. Pantang menyerah Seperti janji Allah dalam firman-Nya : ْ سب لا َُمَّعِب لٌ ْا ن َّف م َ ُِّهَ َُم لظ َّ َس ْب ُعظفَِّب رس َّ َُ َّريس س ْب ِب 153 Artinya : “Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS. Al-Baqarah : 286) Ibu tunggal sebenarnya selalu bisa menjadi berdaya, berharga, memiliki pemikiran solutif sehingga setiap ia mendapat rintangan dan masah ia akan segera mencari solusi untuk segera menyelesaikan semua urusannya dengan baik. Teruslah berbuat baik sehingga stigma dari masyarakat akan gugur dengan sendirinya. 9. Multitasking Ibu tunggal multitasking dapat menyelesaikan pekerjaan dalam satu waktu, secara bersamaan harus berperan tidak hanya sebagai seorang ibu namun menjadi seorang ayah untuk anak-anak. Pekerjaan rumah tangga yang dapat dilakukan oleh dua orang bahkan dalam urusan mencari nafkah, harus dikerjakan seorang diri. Meskipun terasa berat karena harus melakukan semua pekerjaan. Namun, dengan adanya pengalaman tersebut menjadi sebuah kekauatan ibu tunggal untuk dapat menghadapi semua ketakutan dalam hidup. Ibu Tunggal akan tetap sabar dan penuh cinta kasih dalam menghadapi berbagai macam hambatan apapun sebab baginya kebahagiaan keluarga adalah nomor satu dan tidak ternilai dengan apapun di dunia ini. 154 10. Freedom of Soul Jika kebahagiaan dan ketenangan seorang ibu tunggal ia dapatkan saat sendiri tanpa pasangan hidup maka jiwanya akan tenang dan bebas sehingga ia akan fokus dalam menjaga anak-anaknya mempersiapkan masa depannya, bekerja secara efektif dan efisien, mampu meraih target hidupnya dengan penuh konsentrasi, membentuk karakter anak dalam satu pola aturan yang tertuju pada satu arah. Mengapa ia mampu menuangkan semua idealismenya? Karena jiwanya tenang dalam satu kendali hidupnya. Allah berfirman : َ َّ َّ َّ ْ وفَْلم لبلَّ َو لظ َّه لل َّه ي ِ َب َّ َرب ةًََْل َ ٰ َٰ يُبُْيَِب ِ َف ِوفَلم ْْ َّك ل ِب لَ لع َّيه ِل َٰ ِ ب لُِّ لك ب ل َّ َ لع ََٰ لم ࣖࣖ ُِلَّ َو لظ َّه ََْيل َّه Artinya : Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam surga-Ku. (Q.S. Al-Fajr : 27-30) Menjadi ibu tunggal bukanlah hal yang kita harapkan. Kepiluan akibat kehilangan sosok suami yang juga ayah bagi anakanaknya tentu tak akan pernah bisa sepenuhnya terobati. Suka duka, perjuangan, pengorbanan, dan perjalanan hidup seorang perempuan yang menjadi ibu tunggal tentu membutuhkan waktu 155 yang tidak sebentar untuk beradaptasi. “A single mother has a backbone made of steel and a heart made of gold.” Ibu tunggal akan menolak menyerah mengusahakan kehidupan layak untuk anak. Tahapan kehidupan yang tidak mudah untuk dilalui tapi akhirnya bisa terlewati dengan perjuangan keras menyembuhkan diri. Perjuangan ibu tunggal memang tidak bisa ditakar dengan seimbang, karena setiap orang yang memakai “sepatu” pun tidak sama ukurannya. 9. Ramadhan Bagai Kepongpong 30 April 2022) Bulan Ramadhan, atau meminjam istilah “bulan puasa”, ibarat kepompong bagi kehidupan manusia. Orang yang suka bergosip setelah keluar dari kepompongnya semakin sedikit bahkan menghilang, yang sering berbohong begitu Ramadhan usai, menjadi orang yang jujur. Demikian pula, mereka yang jarang ke masjid menjadi "penjaga" setia barisan pertama. Selama Ramadhan, "rindu" menjadi lebih murah hati dari biasanya dan sifat buruknya berubah menjadi baik. Hidup memiliki dua sisi yang saling berhubungan dan tidak bisa dipisahkan. Cahaya dan Kegelapan, Siang dan malam, kebaikan dan keburukan, hina dan mulia. Matahari bisa dilihat di siang hari tetapi hanya dalam Kegelapan kita bisa melihat bintang. 156 Cahaya merupakan rahmat dari Allah SWT untuk kita semua. Keindahan siang dan malam tidak bisa kita lihat tanpa cahaya. Tanpa cahaya, mata pun tak dapat melihat apa-apa. Melalui cahaya akita bisa melihat keindahan dari pagi hingga malam. Kegelapan jika ditelaah secara tersirat merupakan kondisi jiwa seseorang yang sedang berada dalam keadaan tersesat atau jauh dari kebenaran. Kegelapan juga bisa diartikan sebagai kebekuan dan kemandegan penglihatan mata batin seseorang yang jauh dari cahaya iman. Apa penyebab seseorang berada dalam kegelapan? hal ini tentunya dipicu oleh banyak hal seperti trauma di masa lalu, kekecewaan di luar batas kemanusiaan, tragedi, trigger shock, patah hati yang luar biasa, kasus perjodohan yang gagal, putus asa, insecure tingkat tinggi, kegagalan yang bertubi-tubi, bisnis yang merugi, tidak kunjung menemukan jati diri, dan masih banyak lagi yang lainnya. Berikuti ini beberapa langkah untuk segera bangkit dari kisah kelam di masa lalu : 1. Memaafkan diri sendiri Mengakui kesalahan adalah bagian penting dari pembelajaran, jadi jangan takut untuk membuat kesalahan. Akui kesalahan masa lalu Anda. Jangan bingung antara kesalahan dengan kegagalan. Bahkan jika Anda bersalah, jangan berasumsi bahwa 157 Anda telah gagal. Kesalahan adalah kejadian umum, dan tidak menunjukkan bahwa Anda tidak memenuhi tugas itu. “Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh.” (QS. Al-A’raf : 199). 2. Menerima kenyataan hidup Jika Anda menerima kenyataan hidup, Anda dapat memusatkan perhatian dan energi Anda pada hal-hal yang lebih penting. Anda dapat memulai hidup baru jika Anda terlebih dahulu melepaskan beban berat yang Anda pikul. “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. AlBaqarah: 216). 3. Memperbaiki diri Perbaikan diri berarti menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya, dan perlu untuk menghentikan kebiasaan lama yang berbahaya. Memang tidak mungkin untuk sepenuhnya menghilangkan kebiasaan buruk dalam semalam, tetapi kita dapat mulai melakukan perubahan secara bertahap. "Bahagialah orang yang sibuk memperhatikan aib diri sendiri ketimbang memperhatikan aib-aib orang lain." (HR Al-Tirmidzi dan Ibn Majah). 158 4. Fokus masa kini dan yang akan datang Yang penting adalah bagaimana kita menjalani hidup kita saat ini, bukan berapa lama kita hidup. Jadi untuk kehidupan sekarang, sikap kita adalah menghadirkan perilaku terbaik untuk masa kini, untuk masa depan atau kehidupan yang lebih baik di masa depan, dari pelajaran masa lalu. Cara terbaik untuk meningkatkan kehidupan kita adalah dengan mengerahkan upaya kita untuk merencanakan sesuatu yang berharga dan bermakna bagi diri kita sendiri. Ini akan membantu meningkatkan iman, kepribadian, keterampilan sosial, dan bidang pengembangan lainnya. Hal ini ditegaskan dalam surat Al Hasyr (59) ayat 18, yang artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” 6. Jadikan Pelajaran Ketika melihat perilaku buruk seseorang, tidak perlu mencela orang tersebut, jadikan saja pelajaran bahwa perbuatan/sikap/perkataan yang buruk tidak boleh ditiru, belajarlah untuk tidak berpura-pura dengan mencela orang lain, 159 Tuhan itu baik menutupi aib kita, jika Tuhan membuka aib kita, maka kita akan tak berdaya. Berhentilah berusaha memperbaiki diri dengan mengatakan halhal buruk tentang orang lain. Ingatlah untuk mengingat perspektif Anda sendiri ketika menanggapi penghinaan orang lain, dan jangan fokus pada apa yang kita miliki yang tidak mereka miliki.Allah SWT memerintahkan kita untuk memetik pelajaran dari peristiwa yang telah terjadi melalui firman-Nya, "Maka ambillah pelajaran wahai orang-orang yang memiliki pandangan." (QS. Al-Hasyr: 2). 7. Buat Rencana Untuk memecahkan masalah, Anda perlu memiliki rencana. Rencana ini mungkin termasuk melihat segala sesuatu dalam hidup Anda, atau hanya mengatur kegiatan hari itu. Membuat rencana bisa tampak menakutkan, tetapi dengan ketekunan, alat yang tepat, dan sedikit kreativitas, Anda dapat memulai dan mencapai tujuan Anda."Dan berencanalah kalian, Allah membuat rencana. Dan Allah sebaik-baik perencana." (QS. Ali Imran: 54) 8. Pasang target Mulailah dengan menuliskan tujuan yang muncul di benak Anda. Pertama, jangan membuat penilaian apakah tujuan Anda mungkin. Juga, jangan pikirkan apakah tujuannya adalah tujuan 160 jangka panjang atau tujuan jangka pendek. Pada tahap ini, Anda harus kreatif dan menetapkan tujuan setinggi mungkin. Setelah Anda menuliskan segala sesuatu yang muncul di pikiran Anda, Anda harus mencocokkan tujuan Anda dengan pernyataan tujuan Anda. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap. (asy-Syarh: 7-8) 9. Produktif berkarya Indikator kebahagiaan adalah ketika seseorang bisa menciptakan karya-karya baru. Kegembiraan akan mendorong seseorang untuk terus meningkatkan produktivitas dengan menciptakan karya-karya baru. Kebahagiaan, produktivitas diri, dan pekerjaan baru seperti siklus yang menghubungkan dan mendukung satu sama lain. Menurut Ibnu Umar r.a dari Rasulullah, ia berkata “Sesungguhnya Allah mencintai orang yang beriman yang berkarya.” (HR Thabrani dalam Al Kabir). Maksud di sini adalah produktif yang menghasilkan berbagai kebaikan. 10. Wujudkan Cita-cita Untuk mencapai impian Anda, Anda harus selalu rajin dan serius, cita-cita hanya dapat dicapai dengan kejujuran. Jika Anda kesulitan menjalankan rencana yang telah dirancang, jangan pernah berharap impian Anda menjadi kenyataan. Salah satu 161 cara untuk mencapai tujuan Anda adalah dengan berani mengambil risiko, meskipun hasil akhirnya tidak selalu sesuai dengan harapan. Namun, lebih baik mengambil risiko daripada terus berada di zona nyaman. Umat Islam harus memiliki cita-cita yang besar sebagaimana Firman Allah SWT dalam Alqur'an Surah Ali Imran ayat 26 Allah SWT memberikan kepada orang-orang yang dikehendakinya maka sebagai umat Islam harus terus bersemangat, berjuang mewujudkan cita-cita mulia. Jangan sedih lama-lama ya, karena masih banyak hari tersisa untuk menikmati kesenangan. Apa yang anda temui tidak abadi, semuanya akan berakhir sesuai dengan waktu yang telah Tuhan tetapkan untuk hidup anda. Anda harus sangat bersyukur dan mengingat semua kebaikan Tuhan dalam hidup Anda. Biarkan masa lalu berlalu, jangan membawa kekecewaan atau kesedihan. “Janganlah kamu (merasa) lemah dan jangan (pula) bersedih hati, padahal kamu paling tinggi (derajatnya) jika kamu orangorang mukmin.” (QS Ali Imran: 139). Selamat tinggal Ramadhan semoga kita bisa berjumpa lagi tahun depan, semoga kita masih diberikan umur panjang yang barokah. Selamat Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1443 H (2 Mei 2022). Mohon Maaf Lahir dan Batin. 162 10. Sepucuk Surat dari Regita (20 April 2022) "Assalamu'alaikum, selamat sore, bu. Gimana kabarnya? Semoga sehat. Ibu ini Regita, ada tugas akhir Bahasa Indonesia membuat teks biografi. Nah, terlintas ide buat jadiin ibu sebagai tokoh biografinya. Jika ibu berkenan, nanti ada beberapa pertanyaan yang mau Regita ajuin ke ibu. Terimakasih banyak sebelumnya. Semoga kebaikan mengelilingi ibu sekeluarga. Aaamiinn", pesan dari Regita alumni MTsN 2 Garut tertanggal 11 April 2022. Saya bingung setelah membaca pesan tersebut tapi saat itu juga saya langsung menyetujuinya dengan cepat dengan niat agar Regita tetap antusias dan semangat dalam mengerjakan tugas sekolahnya. Kenapa saya bingung?, biasanya biografi itu kan karya sastra yang berisikan riwayat hidup seorang tokoh ternama. Terus saya ternama apanya?, jikalau saat itu saya mendebat atau menolak permintaan Regita maka saya tidak akan tahan melihat anak didik saya kecewa. Pertanyaan ulang di dalam hati saya saat itu, "siapa saya? saya punya apa? kan hanya guru pada umumnya seperti orang-orang kebanyakan sambil tertawa ha...ha...ha... Regita...Regita, kamu berlebihan nak!", saya bergumam sambil tersenyum lebar. 163 Setelah Regita menyelesaikan menyiapkan tahap yang daftar tanya diperlukan, jawab selanjutnya dan dia mengirimkan file tersebut kepada saya agar saya memeriksa kembali validitas datanya. Saya memeriksanya, saya perbaiki kesalahan penulisannya beserta sedikit info yang keliru lalu saya luruskan ulang. Selanjutnya saya kirim balik file tersebut ke Regita. Saya pikir, rasanya risi juga ya dijadikan icon fenomenal oleh anak-anak Karya Ilmiah Remaja (KIR) angkatan tahun 20192021 yang dulu sempat saya bimbing termasuk Regita salah satunya. Dasar saya hanya menyimak dan lurus-lurus saja dengan apa yang mereka telah ucapkan tentang penilaian mereka terhadap saya yang telah tersedia dalam konten YouTube atas nama Nurul Jubaedah yang berjudul "syukuran para juara" yang disimpan di playlist Karya Ilmiah Remaja. Pertanyaan berulang kali muncul di benak saya "Regita kenapa kamu tidak menulis biografi terkenal saja seperti B.J. Habibi, Soekarno, Hatta, atau tokoh-tokoh lainnya, kenapa kamu memilih menulis tentang ibu?". Anehnya saya tidak berdialog panjang dengan Regita saat itu dikarenakan sedang menulis 164 beberapa artikel di mana konsentrasi saya tidak boleh terganggu, nanti garapannya lupa lagi dong!. Refleksi Setelah sekian lama saya menjadi seorang guru sejak tahun 2000 sampai sekarang, tentunya saya belum melakukan hal yang luar biasa karena di luar sana begitu banyak guru-guru yang melangit jasanya, prestasinya, pengorbanannya. Saya yang tidak ada apaapanya ini ternyata masih ada orang yang mengakui kehadiran saya, menghargai apa yang telah saya lakukan meskipun hanya sedikit saja. Saya cenderung melupakan kebaikan apa yang telah saya lakukan di masa lalu dan berusaha mengingat dan memperbaiki kesalahan apa yang telah terjadi dan telah saya lakukan meskipun saya memiliki keterbatasan namun, saya akan terus berusaha mengisi waktu, memanfaatkan sisa usia ini dengan hal yang bermanfaat bagi orang lain, tentunya semampu saya. Regita, terima kasih suratnya, ibu terharu. 165 Informasi tambahan untuk para pegiat literasi Setelah membaca sekilas surat dari Regita barangkali para pembaca bertanya-tanya alasan munculnya Regita memiliki ide untuk menulis biografi tentang saya. Saya memberikan data-data berikut ini sesuai dengan data yang telah Regita terima tempo hari. Regita mengajukan beberapa pertanyaan perihal tulisan Biografi Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag dan hasil pengumpulan datanya sebagai berikut : Biografi Nurul Jubaedah,S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru Sejarah Kebudayaan Islam di MTsN 2 Garut) Nurul Jubaedah patut disebut sebagai guru segudang prestasi. Anak pertama kelahiran 19 Mei 1978 ini memiliki 3 orang anak, yaitu Rd. Arsyilia Putri Makin Nabila, Rd. Ali Ridho Makarim Nabili, dan Rd. Nabil Muntazar Huseini. Beliau lahir dari ibunda N. Nurhayati, S.Ag seorang pensiun guru agama di SDN 4 Cibatu dan almarhum ayahanda Rukman. Beliau memiliki 3 adik kandung yaitu Hendra Mulyana, S,Pd.I, Agus Mulyana, S.Pd.I, dan Fitri Shofiyatun Nafidzah. Beliau lahir dan dibesarkan di Babakan Loa Cibatu Garut yang dekat dengan lingkungan pesantren sekaligus stasiun Cibatu. 166 Pendidikannya dimulai dengan menduduki bangku Sekolah Dasar di SDN Melong Asih Cijerah sampai kelas 5 SD kemudian dibereskan di SDN Cibatu 4. Setelah lulus SD, pendidikannya dilanjutkan ke jenjang pertama di SMP Negeri 1 Cibatu (1992). Kemudian di lanjutkan ke jenjang atas di SMA Negeri 1 Cibatu (1995). Tak cukup sampai disitu, beliau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu D1 Akuntansi (1995), S1 Kependidikan Islam (2001) di Universitas Garut, S1 Bahasa Inggris (2007) STKIP Siliwangi Cimahi, dan S2 Pendidikan Agama Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung (2012). Pengalaman mengajar. Beliau sempat mengajar Bahasa Inggris di beberapa sekolah seperti di beberapa SDN (2000-2003), di SMP Sukasono (2000), di MTs & SMA Al-Hikmah Cibatu (2000-2010), dan di MTs Al-Hidayah Karoya (2010-2013). Selain sebagai guru Bahasa Inggris, beliau juga mengajar mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di MTs Al-Hidayah Karoya (2010-2013) dan di MTsN 2 Garut (2013-sekarang). Selain menekuni profesi sebagai guru, beliau pernah menjadi pedagang sekaligus merangkap membuka kursus Nabila English Course dan menjadi Asisten Dosen Bahasa Inggris di IAILM Suryalaya (2004-2008). 167 Jejak prestasinya dimulai sejak beliau menyusun naskah Penilaian Akhir Semester (PAS) di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Bandung Jawa Barat pada tahun 2017. Dilanjutkan dengan mengikuti tes seleksi pembuat kisi-kisi dan soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) tahun 2018 mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI). Beliau 1 dari 30 peserta yang lolos dalam tes ini. Dengan pesaing sebanyak 1.800 peserta Nasional dari berbagai provinsi di Indonesia. Setelah itu, beliau melakukan workshop pertama kali yang diadakan di Kota Makassar dengan mengharuskannya naik pesawat terbang untuk pertama kalinya yang sebelumnya tidak pernah dinaiki sama sekali. Sampai beliau menjadi stres bukan yang penyebabnya bukan karena amanah yang akan diemban menjadi penulis Nasional melainkan rasa gugupnya harus membeli tiket penerbangan online dan membayangkan naik pesawat yang belum pernah dinaikinya dan berujung sakit perut namun tak ingin pergi ke toilet. Dalam kegiatan menyusun naskah UAMBN tersebut tak hanya dilakukan di kota Makassar namun di kota lain juga seperti Surabaya dan juga Bali. Di tahun yang sama, beliau ikut serta dalam pendampingan kurikulum 2013 ARD di Makassar. Sepertinya, tahun 2018 ini menjadi masa yang cemerlang bagi sosok perempuan Tangguh seperti beliau. Di tahun yang sama, beliau ikut berkontribusi 168 dalan konsinyering bahan pembelajaran PAI di Kota Bandung, di Yogyakarta, Bogor dan Malang. Tak hanya sampai di situ, tahun ke tahun dibuat semakin gemerlang penuh rasa suka cita, pada tahun 2019 beliau melakukan workshop Karya Ilmiah Remaja yang diadakan di Kediri dari tanggal 4-6 Juli. Yang dimana saat pulang, beliau merintis sebuah kegiatan ekstrakulikuler tersebut di MTsN 2 Garut untuk pertama kali. Pada awal kegiatan ekstrakulikuler sangat banyak peminatnya, karena ekstrakulikuler tersebut anti-mainstream di kalangan pelajar Madrasah kala itu. Terlebih lagi kegiatan ekstrakulikulernya yang berbasis media digital setara mahasiswa S1 membuat para anggota nya terdiam kaku saat melihat keyboard laptop. Namun, semangat seorang wanita Tangguh seperti Bu Nurul yang sudah mengikuti workshop di Kediri dan memiliki mimpi untuk memajukan para pelajarnya di era digital membuatnya semangat sangat berkobar. Beliau tak henti mengajarkan ilmuilmu dasar karya tulis pada anggota yang dibimbingnya. Beliau menjadi pembimbing yang memberikan motivasi bak sebuah lilin yang menyala ditengah mati lampu satu rumah. Dengan kerja kerasnya, beliau berhasil dalam menjalankan amanahnya sebagai pembimbing ekstrakulikuler di MTsN 2 169 Garut dengan membimbing 27 judul Karya Ilmiah kategori Sosial Budaya yang dapat menghantarkan para anggotanya pada Juara 1, 2, 3 juga Juara Harapan 1 kategori Sejarah, Geografi dan Ekonomi (tingkat Provinsi). Juara Harapan 1 dan 2 di tingkat Nasional (Juli 2019-September 2021). Salah satu juaranya adalah saya sendiri yang menulis biografi beliau, saya merupakan anggota esktrakulikuler tersebut yang dibimbing langsung oleh beliau. Dengan hasil Karya Ilmiah sebanyak 6 judul yang diikutsertakan dalam perlombaan. Dan menjadi Juara 2 kategori Geografi pada Young Research Camp (YSC) pada tahun 2020. Jika bukan karena beliau, mungkin saya bukan siswa SMA Negeri 3 Garut saat ini. Namun sekarang, beliau sudah berhenti menjadi pembimbing, dikarenakan ada aturan yang menghambat beliau dalam proses kegiatan ekstrakulikuler KIR tersebut dan memfokuskan diri pada hal-hal yang membuat beliau lebih maju dalam passionnya. Atas prestasi yang segudang, beliau masuk dalam Guru Berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah pada tahun 2021 juga lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah di tahun 2022. Sungguh memang sangat pantas, beliau dikatakan sebagai guru segudang prestasi bahkan lebih dari itu. Dalam proses pemfokusan pengembangan dirinya, beliau menemukan passion baru yaitu menulis juga membuat konten. Ini merupakan 170 kegiatan yang ditekuni beliau setelah memutuskan untuk berhenti menjadi pembimbing ekstrakulikuler KIR. Beliau sangat aktif dalam menulis artikel baik di blog pribadi maupun blog nasional seperti kompasiana dan gurusiana yang terdiri dari 20 artikel terhitung dari Oktober 2021 hingga sekarang. Mungkin sangat aneh, mengapa seorang guru agama bisa menulis artikel? Karena, beliau rajin mengikuti webinarwebinar. Bahkan tercatat beliau memiliki sertifikat webinar kurang lebih sebanyak 120 buah sebagai bukti fisik dari tahun 2020. Beliau juga gemar membuat konten video pendidikan di kanal youtube-nya yang saat ini terdiri dari 540 video pendidikan, sharing bahan ajar di grup whatsapp ataupun telegram, sharing metode belajar pada guru-guru di Nusantara. Menurut saya pribadi, metode pembelajaran yang diterapkan beliau ini memang sangat mengagetkan bagi pelajar MTs, terlebih lagi kelas 7. Namun, ternyata itu salah, justru tujuan metode pembelajaran beliau bukanlah kesana. Beliau memiliki tujuan untuk membiasakan pelajar pada metode pembelajaran modern agar tidak berlarut pada metode kuno. Memang berat, namun saat dijalani akan sangat menyenangkan. Inilah sisi keistimewaan beliau, berbeda dari yang lain dan mampu membawa pelajar pada modernisasi. Di samping itu, beliau aktif dalam menulis buku Antalogi. Tercatat dari bulan 171 September 2021 sampai April 2022 ada sekitar 20 buku Antologi diantaranya ada yang sudah release. Selain menulis buku antologi, beliau kini sedang menulis buku solo yang diprediksi akan selesai pada tahun 2023 nanti. Beliau menjelaskan dalam salah satu artikelnya, bahwa Perkasa bukan selalu bertubuh kuat, berotot besar dan berbadan tinggi kekar. Perkasa pada perempuan mengandung makna memiliki mental yang kuat, nyali yang besar, multitasking, percaya diri dan berani mengambil resiko. Dalam diri beliau, terdapat sosok Perempuan Perkasa yang sangat hebat. 11. Cinta Multidimensi di Hari yang Fitri (1 Mei 2022) Pernyataan aljannatu tahta aqdam alummahat merupakan sabda Nabi yang diriwayatkan melalui berbagai sumber, ada yang kuat dan lemah. Masing-masing memperkuat yang lain. Yang pasti, inti haditsnya sama, yaitu seruan berbakti kepada ibu. Penulis tidak akan fokus pada telaah tentang apakah hadits di atas valid atau tidak. Yang penting di sini adalah tentang seorang wanita yang telah berkorban begitu banyak untuk anak-anaknya, yang 172 keibuannya penuh dengan keterbatasan tetapi hatinya akan selalu menjadi milik anak-anaknya. Ibu yang melahirkan dan merawat anak mereka dari kecil hingga dewasa, yang siap berkorban, selalu memaafkan kesalahan, selalu melindungi, selalu mendidik, selalu menempatkan anakanaknya di atas dirinya sendiri. Ibu adalah seseorang yang bisa menerima baik dan buruk anaknya dengan keikhlasan, keikhlasan dan kesabaran. Dengan segala keterbatasan yang ada dalam dirinya, seorang ibu akan terus memberikan yang terbaik untuk anaknya. Jika ingin doamu dikabulkan, mintalah restu ibumu. Sukacita Tuhan tergantung pada sukacita ibu. Ibu adalah malaikat tak bersayap di dunia. Sang ibu hamil sembilan bulan dengan anak tercinta dan mempertaruhkan melahirkan. Menjadi seorang ibu bukanlah pekerjaan yang mudah. Ibu mendedikasikan seluruh waktu dan tenaganya untuk keluarganya Lain halnya dengan orang tua toxic yang menyakiti hati anaknya dan menelantarkan anaknya berarti orang tua telah berdosa terhadap anaknya. Nabi SAW bersabda: “Dikatakan bahwa seseorang telah cukup berdosa jika meninggalkan orang-orang yang menjadi tanggungannya. (Menurut riwayat Abu Daud dan Nasa'i).” Orang tua yang toxic adalah mereka yang secara 173 konsisten berperilaku dengan cara yang menyebabkan rasa bersalah, ketakutan, dan aspek negatif lainnya pada anak-anak mereka. Mereka lebih mementingkan kebutuhan mereka sendiri. Orang tua tipe seperti ini akan merusak psikologis anak-anak mereka. Islam mengajarkan untuk menghormati dan memperlakukan orang tua dengan baik. Namun, orang tua juga bisa dianggap tidak patuh kepada anak-anaknya, jika dalam rangka menegakkan akidah dan agama Islam. Dilarang memarahi anak menurut Islam. Diriwayatkan oleh hadits bahwa ketika merawat anak, orang tua harus bisa bersikap seperti anak-anak ketika berada di sekitar anak kecilnya, orang tua harus bisa lebih memahami anaknya. Jika orang tua melakukan sesuatu yang salah dengan anaknya, maka anak akan memperingatkan orang tua dengan cara yang buruk, keras, atau menggunakan kekerasan untuk meminta orang tua untuk meminta maaf, ini mungkin termasuk ketidaktaatan kepada orang tua. Ketidaktaatan kepada orang tua adalah salah satu dosa terbesar. Banyak cerita menjelaskan bahwa Allah SWT mengutuk siapa saja yang menghina orang tuanya. Dikutip dari buku Du'a e Kumeil karya Husein A. Ketidaktaatan Rahim kepada orang 174 tuanya atau uququl walidain berarti melanggar kewajibannya kepada orang tuanya. Sekalipun doa orang tua tidak baik untuk anak-anaknya, doa mereka akan selalu manjur. Ketika seorang anak durhaka kepada orang tua dan orang tua mengucapkan kata-kata kotor, kata-kata buruk itu bisa menjadi doa. Doa orang tua khususnya ibu untuk anaknya adalah doa yang paling mudah dan mujarab yang diberikan oleh Allah SWT. Maka sebagai orang tua, kita banyak berdoa untuk anak-anak kita agar Allah SWT selalu memberikan rahmat di manapun mereka berada. Jika anak dengan bijaksana mengingatkan orang tuanya akan kesalahannya, tanpa merendahkan dan tanpa merendahkan status orang tuanya, itu bukanlah suatu perbuatan durhaka kepada orang tua. Karena siapa pun yang melakukannya harus melakukannya. agar dia bisa kembali ke jalan yang benar. Intinya, itu adalah bentuk kasih sayang seorang anak kepada orang tuanya, ingin mereka pergi ke jalan yang benar. “Barang siapa yang menunjukan kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (Shahih Muslim nomor 1893 ()ِْْ ببة ر يبا. 175 Faktor pertama yang mendorong anak membenci orang tuanya adalah kurangnya komunikasi. Setiap masalah dapat diselesaikan dengan komunikasi. Sayangnya, sebenarnya ada anak yang kesulitan untuk mengkomunikasikan sesuatu dengan orang tuanya. Anak yang saleh, jika suatu saat kita marah kepada orang tua kita, bahkan membenci orang tua kita, maka ketahuilah bahwa dalam keadaan apa pun kita tidak dapat menyakiti orang tua kita dengan cara apa pun tanpa alasan. Allah SWT menegaskan dalam surat Al-Isra ayat 23 yang artinya, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklan berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik”. Meminta maaf adalah hal yang terpuji dan baik jika orang yang meminta maaf melakukan kesalahan, atau jika dia meminta maaf kepada seseorang untuk memperbaiki hubungan dengan orang itu bahkan jika orang itu memiliki bagian kesalahan yang lebih besar daripada ketika ada perselisihan. Jika orang tua telah berbuat salah kepada anaknya dan meminta maaf dengan 176 inisiatif sendiri, ini adalah sesuatu yang positif dan pelajaran berharga bagi anak mereka: mengakui kesalahan mereka dan menjadikan kebenaran sebagai prioritas, bahkan jika pembuat kesalahan adalah prioritas pertama. orang di sisi lain. Nasehat kami kepada anak-anak yang orang tuanya meminta maaf, anak harus bangga dan hormat kepada orang tuanya, dan terus membela kedudukan orang tuanya karena itulah yang Allah SWT tetapkan dalam Al-Qur'an dan ditentukan oleh Rasul-Nya Shallallahu 'alaihi wa salam. Selamat pagi. Hal ini juga harus memotivasi anak untuk siap meminta maaf kepada orang tuanya (dan orang lain pada umumnya) dan tidak keras kepala membenarkan kesalahan pribadi untuk mempertahankan harga diri palsu. Ingatlah bahwa surga ada di telapak kaki ibu meskipun semua ibu tidak benar karena mereka hanya manusia. Manusia adalah tempat kesalahan dan dosa. Maafkan ibumu, Nak!. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seluruh Bani Adam (manusia) banyak melakukan kesalahan (dosa), dan sebaik-baik manusia yang banyak kesalahannya (dosanya) adalah yang banyak bertaubat.” (hasan, lihat shahih at-Targhib wa at-Tarhib 3139) 177 Semoga di hari yang Fitri ini hati dan cinta kita tidak hanya dicurahkan kepada manusia tetapi tetap lebih mengutamakan cinta kepada Tuhan. Sebagaimana ditegaskan dalam suar AlBaqarah ayat 165 yang artinya, “orang-orang yang beriman lebih kuat cintanya kepada Allah”. Cinta multidimensi memiliki cara pandang yang luas dari berbagai sudut pandang bukan hanya cinta yang melulu terhadap suami, istri, anak, keluarga, atau pasangan hidup yang belum tentu berjodoh. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 13 yang artinya, “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kami di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di atara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal” 178 Biodata Nurul Jubaedah lahir di Garut, 19 Mei 1978. Pendidikan : D1 Akuntansi (1995), S1 PAI UNIGA ( 2001), S1 Bahasa Inggris STKIP Siliwangi Cimahi (2007), S2 PAI UIN SGD Bandung (2012). Prestasi : Pembimbing KIR : Membimbing 27 judul Karya Ilmiah Remaja kategori sosial budaya, menghantarkan peserta didik juara 1,2,3, dan harapan 1 kategori Sejarah, Geografi, dan Ekonomi (Tingkat Provinsi), juara harapan 1 dan 2 (Tingkat Nasional) (Juli 2019 - September 2021), guru berprestasi tahap 1 di GTK Madrasah (2021), lolos tahap 3 AKMI KSKK Madrasah (Februari 2022). Karya : 18 buku antologi (Januari - April 2022). 1 buku solo. 540 konten pendidikan di canal youtube, 50 artikel (Oktober 2021 – Mei 2022) di Blog : http://nuruljubaedah6.blogspot.com/. Instagram (nj_78). Email : nuruljubaedah6@gmail.com. Whatsapp : 081322292789. 179