Uploaded by Niina V

Bab 2

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Tempat Kerja (Industri Pangan).
Industri pangan merupakan industri yang hasilnya digunakan
untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dimana dalam setiap
setiap proses kerjanya tidak lepas dari berbagai proses yang
menggunakan bahan-bahan produksi yang dapat menimbulkan limbah.
Dalam Sistem pembuangan limbah, pengolahan limbah, pembuangan
limbah, menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan, sanitasi, TPA
dan limbah penetral dalam industri pangan masalah ini memerlukan
operasi intensif dan ekstensif bekerjasama dengan semua pihak
menciptakan rantai nilai di bidang Lingkungan (Karbownik, 2012).
Proses produksi yaitu suatu perbaikan terus meneruus
(continous improvment), yang dimulai dari sederet siklus sejak adanya
ide-ide untuk menghasilkan suatu produk ( Vincent, 2004 ).
2. Hasil Samping ( limbah )
Limbah adalah hasil samping dari proses produksi yang tidak
akan digunakan, dapat berbentuk padat, cair, gas, suara dan getaran
yang dapat menimbulkan pencemaran apabila tidak dikelola dengan
benar (Winarno, 2005).
commit to user
6
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Limbah merupakan suatu bahan yang terbuang atau yang
dibuang dari hasil aktivitas manusia maupun proses alam yang tidak
atau belum mempunyai nilai ekonomis, bahkan dapat mempunyai nilai
negatif karena penanganan untuk membuang atau membersihkan
membutuhkan biaya yang cukup besar, disamping itu juga dapat
mencemari lingkungan (Mahida, 2002).
Setiap jenis industri mempunyai karakteristik limbah cair
yang spesifik, yang berbeda dengan jenis industri lainnya, walaupun
mungkin suatu jenis industri mempunyai beberapa parameter
pencemar yang sama dengan industri lainnya. Limbah cair industri
harus diolah sedemikian rupa sehingga tidak akan mencemari badan
air setempat. Kata limbah cair seharusnya dipakai untuk mengartikan
semua limbah cair rumah tangga, termasuk air kotor dan semua limbah
industri yang dibuang ke sistem saluran limbah cair, kecuali air hujan
atau drainase permukaan (Okun dan Ponghis, 1977).
Gejala umum pencemaran lingkungan disekitar pabrik akibat
limbah industri yang segera tampak adalah berubahnya keadaan fisik
maupun peruntukan suatu lingkungan. Pada sebagian besar industri,
aliran kali sudah demikian tercemar sehingga seterusnya menjadi tak
layak sebagai sumber-sumber persediaan air tanpa sedikitpun dapat
dipergunakan oleh masyarakat untuk dimurnikan secara memadai guna
kebutuhan manusia atau industri (Mahida, 2002).
commit to user
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Limbah cair adalah hasil buangan industri yang berbentuk
limbah organik terlarut, bahan anorganik terlarut, bahan organik
tersuspensi dan bahan anorganik tersuspensi. Limbah cair bersumber
dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air pada sistem
prosesnya, disamping itu ada pula bahan baku yang mengandung air
harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang
misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan untuk
diproses lanjut (Degremont, 1984).
Air Limbah adalah sisa dari suatu hasil usaha dan atau
kegiatan yang berwujud cair (Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun
2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran
Air).
Karakteristik limbah cair (Siregar, 2005) karakteristik limbah
cair ada dua yaitu karakteristik fisik dan karakteristik kimia.
a. Karakteristik fisik
Limbah
cair
menjadi
permasalahan
utama
dalam
pengendalian dampak lingkungan industri karena memberikan
dampak yamg paling luas, disebabkan oleh karakteristik fisik yaitu:
1) Suhu
Suhu air berbeda-beda sesuai dengan iklim dan musim.
Suhu air limbah lebih tinggi apabila dibandingkan dengan suhu air
ledeng, ini dikarenakan adanya kegiatan rumah tangga, fasilitas
commit to user
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
umum, buangan industri dan lain-lain yang menumpahkan air
limbah panas.
2) Bau
Bau pada air limbah memberikan gambaran yang sah
mengenai keadaan. Bau dapat menunjukkan apakah suatu air
limbah masih baru atau telah membusuk. Bau busuk yang timbul
pada air limbah ini adalah gas hasil pembusukan zat organik oleh
bakteri anaerobik. Selain itu, terdapat mikroorganisme lain yang
dapat merubah sulfat menjadi sulfit dan menghasilkan gas
hidrogensulfida.
3) Kekeruhan
Kekeruhan disebabkan adanya zat-zat koloid yang terapung
serta terurai secara halus. Selain itu, kekeruhan juga dapat dapat
disebabkan oleh kehadiran zat organik, jasad renik, lumpur, tanah
liat dan zat koloid yang serupa dengan benda terapung yang tidak
mengendap dengan segera, atau dengan kata lain, kekeruhan adalah
ukuran yang menggunakan efek cahaya sebagai dasar untuk
mengukur keadaan air sungai.
4) Warna
Air limbah yang masih baru biasanya berwarna coklat abuabu, sedangkan air limbah yang telah busuk berwarna gelap. Hal
ini, sejalan dengan berlangsungnya suasana anaerobik. Air limbah
industri mempunyai warna yang bermacam-macam, bisa jadi warna
commit to user
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
air limbah tersebut terjadi karena adanya reaksi antara sulfida yang
dibentuk pada kondisi anaerobik dengan logam yang ada didalam
air.
5) Zat padat terlarut (total solid)
Zat padat terlarut didefinisikan sebagai padatan yang
terdapat dalam filtrat yang lolos saringan dengan ukuran pori 2,0
μm atau lebih kecil. Saringan yang biasa digunakan untuk
mengukur padatan terlarut dalam air limbah yaitu membran
polikarbonat dengan ukuran pori 1,0 μm dan glassfiber dengan
ukuran tiap porinya yaitu 1,2 μm.
6) Zat padat tersuspensi
Zat padat tersuspensi adalah semua zat yang tinggal sebagai
residu apabila suhu 103-105° C, zat ini dapat dihilangkan secara
sedimentasi. Zat-zat padat yang bisa mengendap adalah zat padat
yang akan mengendap pada kondisi tanpa bergerak atau diam
kurang lebih satu jam akibat gaya beratnya sendiri.
b. Karakteristik kimia
Berbagai penelitian kimiawi air limbah dilakukan untuk
menentukan kekuatan atau konsentrasi air limbah dan tingkat
pembusukannya yang telah tercapai. Penelitian tersebut digunakan
sebagai pegangan dalam merencanakan proses-proses pembenahan
dan dalam mengendalikan berbagai operasi dalam instalasi
commit to user
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pembenahan. Parameter-parameter
yang
termasuk
dalam
karakteristik kimia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu :
1) Bahan organik
Air limbah dengan pengotor yang sedang mengandung
75% benda-benda tercampur dan 40% zat padat yang dapat
disaring. Pada umumnya zat organik berisikan kombinasi dari
karbon, hidrogen dan oksigen bersama-sama dengan nitrogen.
Elemen lain seperti belerang, fosfor dan besi dapat juga
dijumpai. Pada umumnya kandungan bahan organik yang
dijumpai dalam air limbah berisikan 40-60% adalah protein,
25-50% berupa karbohidrat dan 10% lainnya berupa lemak
atau minyak. Bentuk senyawa organik dalam air limbah antara
lain sebagai berikut:
a)
Protein
Protein adalah senyawa kombinasi dari macam-macam
asam amino yang dapat dijumpai pada tanaman dan binatang
bersel satu.Jumlah kandungan protein bervariasi mulai dari
yang rendah seperti pada tanaman tomat sampai kepada yang
prosentasenya tinggi seperti pada jaringan lemak dan daging.
Protein mempunyai struktur kimia yang sangat kompleks dan
tidak stabil, dapat cepat berubah menjadi bahan lain pada
proses dekomposisi. Protein mengandung sekitar 16% unsur
commit to user
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
nitrogen, sehingga bersama dengan urea karena proses
pembusukan dan penguraianya.
b) Karbohidrat
Karbohidrat merupakan gabungan dari polihidroksilated
seperti gula, starches dan selulosa. Karbohidrat berisikan
karbon, hidrogen dan oksigen. Pada beberapa karbohidrat seperti
gula mudah larut dalam air sedangkan kanji tidak mudah larut.
Gula cenderung untuk terurai melalui enzim dari bakteri dan
jamur sehingga dapat menimbulkan proses fermentasi dengan
menghasilkan alkohol dan CO2. Sedangkan kanji mempunyai
struktur lebih stabil sehingga lebih tahan terhadap pembusukan.
c) Lemak, minyak dan gemuk
Lemak dan minyak merupakan komponen utama bahan
makanan yang juga banyak ditemukan dalam air limbah. Lemak
dan minyak tidak mudah diuraikan oleh mikroba, melainkan
dengan asam mineral sehingga dapat menghasilkan gliserin dan
asam gemuk. Pada keadaan basa seperti sodium hidroksida,
gliserin dapat dibebaskan, sehingga garam basa dari asam
gemuk akan terbentuk. Gliserid pada asam gemuk terbentuk
cairan yang biasa dikenal dengan minyak dan apabila berbentuk
padat dan kental dikenal sebagai lemak. Lemak dan gemuk
banyak terdapat dalam air limbah dari pabrik roti, margarin serta
buah-buahan.
commit to user
13
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d) Fenol
Fenol merupakan penyebab timbulnya rasa yang ada di
dalam air minum terutama apabila air tersebut dilakukan
clorinasi. Fenol ini dihasilkan dari industrisi dan apabila
konsentrasi mencapai 500 mg/L masih dapat dioksidasi melalui
proses biologis, tetapi akan sulit penguraiannya apabila telah
mencapai kadar yang telah ditentukan diatas.
e) Deterjen
Deterjen adalah golongan dari molekul organik yang
dipergunakan sebagai pengganti sabun untuk pembersih. Di
dalam air, deterjen menimbulkan buih dan selama proses aerasi
buih tersebut berada di atas permukaan dan bersifat relatif tetap.
Bahan dasar deterjen adalah minyak bumi yang digunakan
adalah senyawa Hidrokarbonparafin dan Olefin.
f) Senyawa organik yang mudah menguap
Salah satu contoh dari senyawa ini adalah vinilechlorida.
Senyawa tersebut perlu diperhatikan keberadaannya karena
dapat
mengancam
kesehatan
umum,
dapat
membentuk
hidrokarbon reaktif dalam atmosfir yang mengarah pada
pembentukan zat photochemical oxidant (senyawa yang dapat
bereaksi
kimia
oleh
rangsangan
cahaya)
dan
dapat
membahayakan kesehatan para operator Instalasi Pengolahan
Air Limbah (IPAL).
commit to user
14
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
g) Biological Oxygen Demand (BOD)
Biochemical oxygen demand adalah jumlah oksigen yang
digunakan oleh mikroorganisme untuk mengoksidasi zat-zat
anorganik pada kondisi standar.
h) Chemical Oxygen Demand (COD)
COD ditentukan dengan mengukur ekuivalen oksigen dan
zat-zat organik dalam sampel dengan oksidator kimia yang kuat.
COD merupakan parameter yang sangat penting, yakni
parameter pengukuran cepat yang digunakan sebagai parameter
untuk stream dan limbah industri serta mengontrol unit
pengolahan air limbah.
2) Bahan anorganik
Beberapa komponen anorganik dari air limbah dan air
alami adalah sangat penting untuk peningkatan dan pengawasan
kualitas air. Jumlah kandungan bahan anorganik meningkat
sejalan dan dipengaruhi oleh formasi geologis dari air limbah
berasal. Komponen yang termasuk bahan anorganik air limbah
antara lain (Siregar, 2005) :
a) pH
Air limbah dengan konsentrasi air limbah yang tidak
netral akan menyulitkan proses biologis, sehingga mengganggu
proses penjernihan. Derajat keasaman atau pH yang baik bagi
commit to user
15
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
air minum dan air limbah adalah netral. Semakin kecil nilai pH,
maka menyebabkan air tersebut berupa asam.
b) Klorida
Kadar klorida didalam air dihasilkam dari rembesan
klorida yang ada di dalam batuan dan tanah serta dari daerah
pantai dan rembesan air laut.
c) Kebasaan
Kebasaan adalah dari adanya hidroksi karbonat dan
bikarbonat yang bikarbonat yang berupa kalsium, magnesium,
sodium, potasium.
d) Sulfur
Sulfat alami terjadi secara alami pada banyak penyediaan
air dan juga pada air limbah. Belerang dipergunakan pada
pembentukan protein tiruan dan akan dibebaskan pada
pemecahanya.
e) Zat beracun
Oleh karena derajat keracunan inilah, maka zat ini penting
pada pengolahan dan pembuangan air limbah. Tembaga, timbal,
perak, krom, arsen dan boron adalah zat yang sangat beracun
terhadap mikroorganisme.
f) Logam berat
Beberapa jenis logam berat biasanya digunakan untuk
pertumbuhan alga. Akan tetapi, apabila jumlahnya berlebihan
commit to user
16
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
akan mempengaruhi kegunaanya karena timbulnya daya racun
yang dimiliki. Oleh karena itu, keberadaan zat ini perlu diawasi
jumlahnya di dalam air limbah.
g) Metan
Prinsip terjadinya metan adalah akibat penguraian zat
organik yang dalam kondisi hampa udara pada air limbah
tersebut. Adapun sifat penting dari metan adalah tidak berbau,
tidak berwarna dan sangat mudah terbakar.
h) Nitrogen
Nitrogen yang berada dalam air dengan cepat akan berubah
menjadi nitrogen organik atau amoniak nitrogen. Nitrogen
organik diukur dengan metode Kjedal dengan mengikutkan
tahap pencernaan untuk mengubah nitrogen organik menjadi
amoniak dan analisis amoniak melalui titrasi.
i) Fosfor
Fosfor yang ada di dalam air limbah melalui hasil
buangan manusia, air seni dan melalui komponen fosfat dapat
dipergunakan untuk membuat sabun sebagai pembentuk buih.
j) Gas
Banyak gas terdapat di dalam air, oksigen adalah yang
penting, oksigen terlarut selalu diperlukan untuk pernapasan
mikroorganisme aerob dan kehidupan lainnya (Asfihani, 2009).
commit to user
17
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
c. Karakteristik Biologi
Pemeriksaan biologis didalam air dan air limbah untuk
memisahkan apakah ada bakteri-bakteri patogen berada di dalam
air limbah. Keterangan biologis ini diperlukan untuk mengukur
kualitas air terutama bagi air yang dipergunakan sebagai air minum
serta keperluan kolam renang (Siregar, 2005).
Limbah yang dihasilkan dari suatu proses produksi dari
bahan menjadi produk, dalam proses dan transformasi yang terjadi
terdapat perubahan dan karakteristik dan sifat dari bahan yang
berpotensi
merusak atau mencemari lingkungan. Pencemaran
lingkungan yang diakibatkan oleh limbah berdampak pada
penurunan mutu atau kualitas air dan pada kesehatan manusia
(PPSML-UI, 2004).
Kandungan bahan organik dari suatu limbah cair biasanya
dinyatakan dengan parameter Biological Oxygen Demand ( BOD ).
BOD dapat didefinisikan sebagai jumlah Oxygen terlarut yang
dikonsumsi
atau
digunakan
oleh
kegiatan
kimia
atau
mikrobiologik, bila suatu air diinkubasi dalam keadaan gelap
biasanya lima hari pada suhu tertentu 20°C. Oleh karena Oxygen
dibutuhkan oleh oksidasi bahan organik, maka BOD menunjukkan
indikasi kasar banyaknya kandungan bahan organik. Effluent
dengan kadar BOD tinggi dapat menimbulkan masalah polusi bila
commit to user
langsung dibuang ke dalam suatu badan perairan. Karena akibat
18
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengambilan Oxygen ini akan segera menganggu seluruh
kesimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian
ikan dan biota lainnya. Kelebihan nitrogen dan fosfor dalam air
yang berasal dari industri pangan menyebabkan suatu keadaan
tidak seimbang disebut eutrofikasi ( Laksmini/Rahayu, 1993 ).
Eutrofikasi adalah suatu fenomena yang melibatkan banyak
faktor seperti kekeruhan, sedimen, produktivitas, dan suhu ratarata. Bila oxygen terlarut habis sama sekali karena kadar organik
yang tinggi, maka akan timbul bau busuk dan warna air menjadi
gelap. Bila protein yang terdapat pada air mengandung sulfat
alamiah dari air yang tinggi maka akan dihasilkan hidrogen sulfida
yang menimbulkan bau yang tidak diinginkan ( Laksmini Jeni dan
Rahayu, 1993).
Sampah (Refuse) atau limbah adalah sebagian dari sesuatu
yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus
dibuang. Yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh
manusia (termasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis karena
human waste yang tidak masuk di dalamnya dan bersifat padat
(Azwar, 1990).
Menurut
Undang-Undang
No.
18
Tahun
tentang
Pengelolaan Sampah. Sampah merupakan sisa kegiatan sehari-hari
manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat.
commit to user
19
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun adalah bahan yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
lingkungan
hidup,
merusak
lingkungan
hidup,
dan
atau
membahayakan lingkungan hidup serta makhluk hidup lainnya
(Darsono, 2013).
Menurut Darsono 2013 Bahan Berbahaya dan Beracun sangat
banyak jenisnya, tetapi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
a. Mudah Meledak (explosive)
Bahan yang mudah meledak, adalah bahan yang pada suhu
dan tekanan standar dan dapat meledak atau melalui reaksi
kimia dan atau reaksi fisika dapat menghasilkan gas dengan
suhu dan tekanan yang tinggi.
b. Beracun ( Moderatery toxic )
Bahan Beracun yang bersifat racun bagi manusia adalah
yang menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila
masuk melalui pernafasan, kulit, atau mulut.
c. Berbahaya ( Harmfull )
Bahan yang Berbahaya adalah bahan yang baik padatan,
cairan ataupun gas yang jika terjadi kontak inhalasi akan dapat
menyebabkan bahaya terhadap kesehatan.
commit to user
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
d. Korosif ( Corrosive )
Bahan Berbahaya dan Beracun yang bersifat korosif
menyebabkan iritasi pada kulit, dan mempunyai pH yang sama
atau lebih dari 2 untuk B3 bersifat asam.
e. Iritasi ( Irritant )
Bahan Berbahaya dan Beracun yang bersifat iritasi adalah
bahan baik padatan maupun cairan yang jika kontak secara
langsung dapat menyebabkan peradangan.
f. Berbahaya bagi lingkungan
Bila masuk ke dalam lingkungan hidup dapat menimbulkan
kerusakan seperti lapisan ozon.
g. Karsinogenik
Karsinogenik adalah sifat bahan penyebab sel kanker, yaitu
sel liar yang dapat merusak jaringan tubuh.
Menurut Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1999, Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun adalah sisa suatu usaha dan atau
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun yang
karena sifat atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya.
commit to user
21
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Limbah
B3 merupakan ancaman
bagi kesehatan dan
lingkungan Sehingga memerlukan penanganan dan teknik khusus
untuk
mengurangi atau menghilangkan bahayanya. Limbah B3
ini tidak dapat dikelola seperti mengelola sampah kota yang
biasanya menggunakan kendaraan sampah, tempat pembuangan
akhir atau pembakaran dengan alat pembakar sampah kota hal ini
disebabkan Limbah B3 mengandung zat beracun yang apabila
tercuci oleh air dapat mencemarkan air permukaan dan air tanah di
sekitar tempat penanamannya yang akibatnya dapat menimbulkan
dan dapat meracuni masyarakat yang menggunakan air tersebut
(Sutarto, 2002)
Limbah B3 yang bukan milik penghasil limbah B3 sendiri
pengelolaan sarana ini disebut Receiver. Receiver biasanya
menyediakan dan mengoperasikan sarana daur ulang limbah B3,
pengelolaan limbah B3 secara fisik-kimia, penanaman (landfill),
lokasi penyimpanan dan sarana pembakaran (incirerator). Receiver
bertanggung jawab dalam pengelolaan limbah B3 sejak diterima
dan melaksanakan kegiatan pengolahan limbah sampai kegiatan
tersebut habis izin operasionalnya. Sistem pengelolaan limbah B3
terdiri dari beberapa komponen kegiatan yang menunjang
penanganan dan pembuangan limbah B3 secara aman. Komponen
kegiatan ini meliputi : penyimpanan, pengangkutan, pengolahan
fisik-kimia,
pendaur ulangan,
commit to user
pembakaran
(incinerator),
22
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pemadatan (solidifikasi), dan pemantapan ikatan (stabilisasi) serta
penanaman (landfill) (Darsono, 2013).
Pencemaran udara merupakan suatu kondisi kehadiran satu
atau lebih substansi kimia, fisik atau biologi di atmosfer dalam
jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan,
tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak
properti. Dengan kata lain, pencemaran udara dapat didefinisikan
sebagai perusakan terhadap udara yang disebabkan oleh berbagai
sumber yang dapat merusak bagi kesehatan makhluk hidup
maupun benda mati (Chamber, 2000).
Asal pencemaran udara dapat diterangkan dengan tiga proses
yaitu atrisi, penguapan dan pembakaran. Dari ketiga proses
pencemaran udara tersebut, pembakaran merupakan proses yang
sangat dominan dalam kemampuannya menimbulkan bahan
polutan (Corman, 2008).
Bahan pencemar udara atau polutan terbagi atas dua bagian,
yaitu polutan primer dan polutan sekunder. Polutan Primer ialah
polutan yang dikeluarkan langsung dari sumber tertentu dan dapat
berupa gas yang terdiri dari senyawa karbon, senyawa sulfur,
senyawa nitrogen dan senyawa halogen. Polutan Sekunder
biasanya terjadi karena reaksi dari dua atau lebih bahan kimia di
udara, misalnya reaksi foto kimia. Polutan sekunder ini mempunyai
sifat kimia dan sifat fisik yang tidak stabil. Yang termasuk dalam
commit to user
23
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
polutan sekunder ini adalah ozon, peroxy acyl nitrat dan formal
dehid (Mujokono, 2008).
3. Pengelolaan limbah
Proses Pengolahan Limbah Cair pengolahan Pendahuluan
(PreTreatment) dilaksanakan sebelum proses pengolahan, dengan
kegiatan
pembersihan-pembersihan
yang
bertujuan
untuk
mempercepat dan memperlancar kegiatan selanjutnya (Wiharja, 2002).
Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berupa:
a. Pengambilan benda-benda terapung
Dilakukan dengan jalan limbah cair dilewatkan para-para
atau saringan kasar atau menggunakan alat pencacah (communitor)
untuk memotong zat padat yang ada dalam limbah Pengambilan
benda mengendap (pasir) Bak penangkap pasir dibuat secara
horizontal dengan kecepatan aliran berkisar 0,3 m/det, pasir yang
dapat diendapkan berdiameter antata 0,15 - 0,21 mm. Pengambilan
pasir pada bak penangkap pasir dilakukan dengan penyedotan
menggunakan alat penyedot pasir (griftdagge).
b. Pengolahan Pertama (Primary Treatment)
Pengolahan primer bertujuan untuk menghilangkan bahan
padat tersuspensi dengan cara pengendapan atau pengapungan.
Sedimentasi merupakan cara pengolahan primer yang banyak
digunakan, partikel-partikel bahan tersuspensi dalam bak ini diberi
kesempatan untuk mengendap ke dasar tangki dalam kondisi
commit to user
24
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tenang, dengan jalan pengaturan waktu tinggal limbah cair dalam
bak pengendapan (sedimentasi).
c. Pengolahan Tingkat Kedua (Secondary Treatment)
Fase ini merupakan proses biologis yang berfungsi untuk
menghilangkan bahan organik didalam limbah cair melalui oksidasi
biochemis. Metode yang sering digunakan pada fase ini adalah
lumpur aktif (activated sludge).
d. Pengolahan tingkat ketiga (Tertiary Treatment)
Pengolahan
tingkat
ini
biasanya
diperlukan
untuk
menghilangkan kontaminan tertentu agar limbah cair dapat
digunakan kembali. Limbah cair yang keluar dari pengolahan tahap
ketiga (Effluent) sebelum dibuang ke tanah atau badan air
dilakukan
pengolahan
menghancurkan
dengan
mikroorganisme
chlorin
patogen.
atau
ozon
Beberapa
untuk
metode
pengolahan tertier adalah :
1) Penghilangan senyawa fosfor dengan koagulasi menggunakan
bahan kimia, seperti tawas.
2) Penghilangan senyawa-senyawa nitrogen menggunakan Amonia
Stripping dengan udara atau Nitrifikasi-denitrifikasi dalam
reaktor Penghilangan sisa bahan organik dan senyawa-senyawa
yang menimbulkan warna menggunakan absorben activated
carbon.
commit to user
25
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3) Menghilangkan bahan padat terlarut menggunakan Membrane
Procces.
4) Pengolahan Fisika Kimiawi
Pada fase ini merupakan alternatif lain dari proses biologis,
proses yang utama adalah : koagulasi kimiawi, adsorbsi dengan
karbon dan penyaringan (filtrasi). Pengendapan bahan padat dan
fosfat yang tersuspensi bersama-sama pada saluran sedimentasi
setelah ditambahkan bahan kimia seperti : alumunium,
ferichlorida atau kapur. Carbon pada fase ini memerankan 2
fungsi yaitu adsorbsi bahan organik terlarut dan filtrasi bahan
padat. Pengolahan Fisico Kimiawi biasanya digunakan untuk
limbah cair yang mengandung senyawa-senyawa toksis atau
senyawa-senyawa nonbiodegradeble yang tidak dapat diatasi
dengan proses biologi.
5) Pembuangan Lumpur (Sludge Disposal)
Proses pengolahan limbah cair industri menghasilkan lumpur dari
bahan padat tersuspensi dalam effluen, biomass yang dihasilkan
pada proses biologis dan presipitat yang dihasilkan dari
penggunaan bahan kimia. Beberapa cara penangan lumpur
bertujuan untuk mengurangi volume, menurunkan mikroorganisme
phatogen, menurunkan kandungan.
Penyimpanan limbah B3, adalah kegiatan menyimpan
limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil, pengumpul, pemanfaat,
commit to user
26
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pengolah, atau
sementara.
penimbun
Pengumpulan
limbah
limbah
B3
B3,
dengan
adalah
menyimpan
kegiatan
mengumpulkan limbah B3 dari penghasil limbah B3 dengan
maksud menyimpan sementara sebelum diserahkan kepada
pemanfaat, pengolah, penimbun limbah B3. Pemanfaatan limbah
B3,
adalah
suatu
kegiatan
perolehan
kembali
(recovery),
penggunaan kembali (reuse), dan daur ulang (recycle) yang
bertujuan untuk mengubah limbah B3 menjadi suatu produk yang
dapat digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan dan
kesahatan manusia. Dan yang terakhir adalah Pengangkutan limbah
B3, adalah kegiatan pemindahan dari pihak pertama kepada pihak
ketiga (Darsono, 2013).
Sampah ( Refuse ) atau limbah adalah sebagian dari
sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus
dibuang. Yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh
manusia (teermasuk kegiatan industri), tetapi bukan biologis karena
human waste yang tidak masuk di dalamnya dan bersifat padat
(Azwar, 1990).
Asal pencemaran udara dapat diterangkan dengan tiga
proses yaitu atrisi, penguapan dan pembakaran. Dari ketiga proses
pencemaran udara tersebut, pembakaran merupakan proses yang
sangat dominan dalam kemampuannya menimbulkan bahan
polutan ( Corman, 2008).
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Pengelolaan limbah berkaitan dengan sistem pabrik. Ada
pabrik yang telah mempergunakan peralatan dengan kadar buangan
rendah sehingga buangan yang dihasilkannya tidak lagi perlu
mengalami pengolahan. Bagi pabrik seperti ini memang telah
dirancang dari awal pembangunan. Buangan dari pabrik berbeda
satu dengan yang lain. Cara pengelolaan limbah yang baik yaitu
dibuatkan tempat pembuangan yang khusus yang letaknya
berjauhan dengan sumber air, sehingga tidak mencemari air
masyarakat atau dijadikan pakan ternak yaitu beberapa jenis
limbah yang berbentuk padat dan basah biasanya bisa digunakan
sebagai bahan campuran pakan ternak yang dapat meningkatkan
kandungan pakan ternak itu sendiri dan dimanfaatkan untuk
produksi selanjutnya. Limbah adalah produk akhir yang berupa
material bangunan dari sebuah proses pencucian, dekontaminasi
atau proses metobolisme tubuh, yang dapat berbentuk cairan atau
setengah padat( Darmadi, 2003).
Limbah membutuhkan pengelolaan bila ternyata mengandung
senyawa pencemaran yang berakibat menciptakan kerusakan terhadap
lingkungan atau paling tidak potensial menciptakan pencemaran. Suatu
perkiraan harus dibuat lebih dahulu dengan jalan mengidentifikasi
sumber pencemaran, kegunaan jenis bahan, sistem pengolahan,
banyaknya buangan dan jenisnya, kegunaan bahan beracun dan
berbahaya yang terdapat dalam pabrik. Dengan adanya perkiraan
commit to user
28
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tersebut,
maka
program
pengendalian
dan
penanggulangan
pencemaran perlu dibuat. Sebab limbah tersebut baik dalam jumlah
besar atau sedikit dalam jangka panjang atau jangka pendek akan
membuat
perubahan
terhadap
lingkungan,
maka
diperlukan
pengolahan agar limbah yang dihasilkan tidak sampai mengganggu
struktur lingkungan (Zulkifli, 2002). Namun demikian, tidak
selamanya harus diolah sebelum dibuang ke lingkungan. Ada limbah
yang langsung dapat dibuang tanpa pengelolaan, ada limbah yang
setelah diolah dimanfaatkan kembali. Ada limbah yang begitu keluar
dari pabrik langsung diambil dan dibuang. Ada beberapa jenis limbah
yang perlu diolah dahulu sebab mengandung polutan yang dapat
mengganggu kelestarian lingkungan. Limbah diolah dengan tujuan
untuk mengambil barang-barang berbahaya di dalamnya dan atau
mengurangi/menghilangkan senyawa-senyawa kimia atau nonkimia
yang berbahaya dan beracun(Aoyogi, 2003).
4. Analisis Pengelolaan limbah B3
Setiap orang atau badan usaha yang menghasilkan limbah B3
wajib
melakukan
Pengelolaan
Limbah
B3
wajib
melakukan
pengelolaan limbah B3. Penyimpanan limbah B3 adalah kegiatan
menyimpan limbah B3 yang dilakukan oleh penghasil, pengumpul,
pemanfaat, pengolah atau penimbun limbah B3 dengan menyimpan
sementara. Pemanfaatan limbah B3, adalah suatu kegiatan perolehan
kembali (recovery), penggunaan kembali (reuse), dan daur ulang
commit to user
29
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
(recycle) yang bertujuan untuk mengubah limbah B3 menjadi suatu
produk yang dapat digunakan dan harus juga aman bagi lingkungan
dan kesahatan manusia. Dan yang terakhir adalah Pengangkutan
limbah B3, adalah kegiatan pemindahan dari pihak pertama kepada
pihak ketiga.
commit to user
30
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Kerangka Pemikiran
Tempat Kerja
(Industri Pangan)
Hasil Samping
( Limbah )
Limbah Cair
Limbah B3
Limbah udara
Pengelolaan limbah B3 di
industri pangan
Tidak Sesuai
Sesuai
Tidak berdampak
akut kepada
manusia
Berdampak akut
kepada manusia
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Keterangan : ------------------ : Tidak dilakukan analisis pengelolaan oleh penulis.
commit to user
Download