1. jelaskan pengertian auditing dan sebutkan perbedaan antara auditing dan akuntansi! hal 1&4 Jawab : - Auditing adalah suatu proses pengujian untuk membuktikan dan memastikan bahwa pos-pos Laporan Posisi Keuangan/Neraca (rekening-rekening yang terdapat dalam laporan posisi keuangan) dan pos-pos laba rugi (rekeningrekening yang terdapat dalam laporan laba rugi), adalah benar, dengan atau tanpa melalui jurnal koreksi audit dan didukung oleh dokumen-dokumen yang berkaitan sebagai Kertas Kerja Audit. - Perbedaan auditing dengan akuntansi a. Auditing mempunyai sifat analitis, karena akuntan publik memulai Auditnya dari angka-angka dalam laporan keuangan, lalu dicocokkan dengan neraca saldo (trial balance), buku besar (general ledger), buku harian (special journals), bukti-bukti pembukuan (documents) dan sub buku besar (sub-ledger). b. Sedangkan akuntansimempunyai sifat konstruktif, karena disusun mulai dari buktibukti pembukuan, buku harian, buku besar dan sub buku besar, neraca saldo sampai menjadi laporan keuangan. c. Auditing dilakukan oleh akuntan publik (khususnya financial audit) dengan berpedoman pada Standar Profesional Akuntan Publik, Kode Etik Profesi Akuntan Publik dan Standar Pengendalian Mutu. d. Sedangkan akuntansidilakukan oleh pegawai perusahaan (bagian akuntansi) dengan berpedoman pada SAK ETAP atau IFRS. e. Auditing dilaksanakan oleh pihak yang independen (bukan bagian dari perusahaan), sedangkan akuntansi dikerjakan oleh pihak internal perusahaan (bagian dari perusahaan). 2. sebutkan tahap tahap audit yg dilakukan oleh kantor akuntan publik atas laporan keuangan dan kenapa harus di audit! hal 5&6 Tahapan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) atas laporan keuangan perusahaan adalah sebagai berikut: a. Kantor Akuntan Publik (KAP) dihubungi oleh calon pelanggan (klien) yang membutuhkan jasa audit. b. KAP membuat janji untuk bertemu dengan calon klien untuk membicarakan alasan audit, riwayat audit sebelumnya, jenis usaha, proses akuntansi, dan keteraturan penyimpanan bukti pembukuan perusahaan. c. KAP mengajukan surat penawaran (audit proposal) dengan rincian jasa, biaya, jadwal audit, dan detail lainnya. Jika disetujui, proposal tersebut menjadi Engagement Letter (Surat Penugasan/Perjanjian Kerja). d. KAP melakukan audit field work(Audit lapangan) dikantor klien. e. Setelah audit field workselesai, KAP memberikan draft audit reportkepada klien. f. Klien diminta untuk menyerahkan Surat Pernyataan Direksi (Client Representation Letter), menyatakan tanggung jawab Manajemen atas pengendalian intern dan penyusunan Laporan Keuangan. Surat tersebut harus bertanggal sama dengan audit report dan selesai audit field work. g. Jikadraft reportdisetujui klien, KAP akan menyerahkan final audit report. h. KAP diharapkan memberikan Management Letter, menyampaikan kelemahan pengendalian intern perusahaan dan saran perbaikan kepada manajemen selain audit report. Laporan keuangan Perusahaan harus diaudit oleh KAP karena: - Jika tidak diaudit, ada kemungkinanbahwa Laporan keuangan tsb mengandung kesalahan, baik disengaja maupun tidak. Karena itu, jiak tidak di audit, kepercayaan terhadap kewajaran laporan tersebut berkurang di mata pihak berkepentingan. - Jika Laporan diaudit mendapat opini wajar tanpa pengecualian, menjamin kebebasan dari kesalahan material dan sesuai standar akuntansi Indonesia (SAK ETAP/IFRS) - Perusahaan dengan total asset diatas Rp 25 Milyar harus memasukkan audited financial statementsnya ke Kementrian Perdagangan - Perusahaan yang sudah go public harus memasukkan audited financial statements nya ke Bapepam-LK paling lambat 90 hari setelah tahun buku. - SPT yang didukung oleh audited financial statements lebih dipercaya oleh pihak pajak 3. sebutkan 10 standar auditing yg telah di tetapkan olehh institut akuntan publik indonesia! Jawab: Sepuluh standar auditing: Standar Umum 1) Audit dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki Keahlian dan pelatihan teknis yg cukup sebagai auditor 2) Independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor. 3) Auditor wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan seksama. Satandar pekerjaan lapangan 4) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan Perencanaan supervise audit 5) Pemahaman yang memadai atas pengendalian intern dan menentukan sifat, taat, dan lingkup pengujian yang akan dilakukan. 6) Bukti audit kompeten yang cukup. Empat Standar Pelaporan 7) laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan standar akuntansi Indonesia. 8) Laporan auditor harus mencerminkan konsistensi penerapan standar akuntansi antara periode berjalan dan sebelumnya. 9) pengungkapan informatif dalam laporan keuangan dianggap memadai, kecuali disebutkan sebaliknya oleh auditor. 10) laporan auditor harus mencakup pernyataan pendapat terkait laporan keuangan secara keseluruhan atau pernyataan bahwa pendapat tersebut tidak dapat diberikan, disertai dengan alasan yang jelas jika diperlukan. 4. sebutkan beberapa hal yg harus dilakukan oleh akuntan publik untuk menghindari tuntutan hukum! hal 29 - Jangan sembarangan menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas - Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas - Pertahankan independensi (In fact, In appearance, dan In mind) - Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik - Memiliki sistem pengendalian mutu - Pahami betul bisnis klien - Lakukan audit yang berkualitas - Dukung laporan audit dengan kertas kerja yang lengkap - Untuk setiap penugasan harus ada kontrak kerja (engagement letter) - Dapatkan surat pernyataan langganan sebelum mengeluarkan audit report - Jaga data confidential klien - Jika memungkinkan asuransikan jasa professional yang diberikan - Jika memungkinkan miliki penasihat hukum - Terapkan sikap skeptic yang prosfesional - Selain itu ikatan Profesi (IAI, IAPI) juga bisa membantu anggotanya dengan cara: Menyediakan pelatihan bagi anggotanya melalui PPL denganbiaya reasonable, Menerapkan pasar review, Mengupdate standar auditing dan aturan etika, Melakukan research di bidang auditing, Melakukan lobby ke regulator untuk mencegah undang undang dan peraturan yang merugikan anggota, Memberikan edukasi kepada pengguna laporan keuangan, Berikan sanksi yang tegas untuk anggota yang melakukan pelanggaran. 5. sebutkan dan jelaskan jenis pendapat akuntan publik menurut standar prefesional akuntan publik! hal 36 jawab: Menurut Standar Profesional Akuntan Publik per 31 Maret 2011 ( PSA 29 SA Seksi 508 ), ada lima jenis pendapat akuntan, yaitu : - Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified opinion) Jika auditor telah mematuhi standar auditing Ikatan Akuntan Indonesia, mengumpulkan bahan bukti yang memadai, dan tidak menemukan kesalahan material, auditor dapat memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian. Dengan pendapat tersebut, auditor menyatakan bahwa laporan keuangan mencerminkan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas entitas sesuai dengan SAK ETAP/IFRS. - Wajar Tanpa Pengecualian, dengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku ( Unqualified opinion with explanatory language) Pendapat ini diberikan jika terdapat keadaan tertentu yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan dalam laporan audit tanpa mempengaruhi pendapat wajar tanpa pengecualian. Keadaan tertentu melibatkan: pendapat sebagian, laporan keuangan yang menyimpang dari standar, ketidakpastian kelangsungan hidup entitas, perubahan material dalam standar akuntansi, laporan audit komparatif, data keuangan kuartalan, informasi tambahan yang dihilangkan atau tidak sesuai dengan pedoman, dan ketidaksesuaian informasi dalam dokumen laporan keuangan. - Wajar Dengan Pengecualian (Qualified opinion) Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan sesuai dengan SAK ETAP/IFRS, kecuali untuk hal yang dikecualikan. Dinyatakan jika ada bukti kompeten yang kurang, pembatasan lingkup audit, atau penyimpangan material yang diakui. Auditor harus menjelaskan alasan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat, dan menggunakan bahasa pengecualian yang jelas. Pemakaian katakata seperti "disajikan secara wajar" dalam catatan laporan keuangan harus dihindari untuk menghindari kekeliruan interpretasi. - Tidak Wajar (Adverse opinion) Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak sesuai dengan SAK ETAP/IFRS. Auditor menjelaskan alasan dan dampak utama dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat, termasuk ketidakpastian dampak jika tidak dapat ditentukan secara beralasan. - Tidak Memberikan Pendapat (Disclaimer opinion) Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak dapat menyatakan pendapat atas laporan keuangan sesuai SAK ETAP/IFRS. Auditor memberikan semua alasan substantif, termasuk pembatasan lingkup audit, dan tidak harus menunjukkan prosedur audit dalam laporan auditor. Auditor juga menjelaskan keberatan lain terkait dengan kewajaran penyajian laporan keuangan.