Uploaded by M. Dimas Baihaqi

Analisa produktivitas pekerjaan perakitan konstruksi baja

JIFTARA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bhayangkara
Vol. x, No. x, Januari 2024
e-ISSN : xxxx-xxxx
ANALISA PRODUKTIVITAS PEKERJAAN PERAKITAN
KONSTRUKSI STRUKTUR BAJA
(Studi Kasus Proyek Konstruksi Struktur “Air Cooler Heat Exchanger” di PT. BBI)
M. DIMAS BAIHAQI [1], ACHMAD YULIANTO[2]
Mahasiswa Proram Studi Teknik Sipil Ubhara Surabaya
Jl. Ahmad Yani No.114 Ketintang 60231 Surabaya, Jawa Timur - Indonesia
[2]
Dosen Proram Studi Teknik Sipil Ubhara Surabaya
Jl. Ahmad Yani No.114 Ketintang 60231 Surabaya, Jawa Timur - Indonesia
e-mail: [1] dimasbaihaqi0107@gmail.com, [2]ayuli4nt@gmai.com
[1]
ABSTRACT
Steel structure refers to construction or buildings that use steel as the main material. Steel is often used
in the construction of buildings, bridges, towers, and other structures because of its strength, ductility,
and ability to withstand high loads. It is important to design and build steel structures by paying attention
to aspects of safety, strength and stability. Human resources are an important factor in determining the
productivity of assembly work. Therefore, human resources are needed who have competence in their
field in assembling steel structures to increase productivity and quality of work. One of them is by
examining the LUR (Labor Utilization Rate) for each worker, namely to determine the effectiveness of
the workforce in carrying out their work. . This research was conducted on a steel structure project at
PT. Boma Bisma Indra, by observing workers in structural assembly work. LUR observations are carried
out based on daily reports of completed steel structure assembly work.
Keywords: Worker Productivity, Steel Structure, LUR (Labor Utilization Rate)
ABSTRAK
Struktur baja merujuk pada konstruksi atau bangunan yang menggunakan baja sebagai bahan utama.
Baja sering digunakan dalam konstruksi bangunan, jembatan, menara, dan struktur lainnya karena
kekuatan, keuletan, dan kemampuannya untuk menahan beban yang tinggi. Penting untuk merancang
dan membangun struktur baja dengan memperhatikan aspek keamanan, kekuatan, dan kestabilan.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang penting dalam menentukan produktivitas
pekerjaan perakitan. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia yang mempunyai kompetensi di
bidangnya dalam perakitan struktur baja untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas pekerjaan
tersebut, Salah satunya dengan meneliti LUR (Tingkat Pemanfaatan Tenaga Kerja) untuk masing –
masing pekerja, yaitu untuk mengetahui efektivitas tenaga kerja dalam mengerjakan pekerjaannya.
Penelitian ini dilakukan pada proyek struktur baja di PT. Boma Bisma Indra, dengan mengamati tenaga
kerja dalam pekerjaan perakitan struktur. Pengamatan LUR dilakukan berdasarkan laporan harian
pekerjaan perakitan struktur baja yang telah selesai.
Kata kunci: Produktivitas Pekerja, Struktur Baja, LUR (Tingkat Pemanfaatan Tenaga Kerja)
PENDAHULUAN
Air Cooler Heat Exchanger adalah suatu alat yang berfungsi untuk mencegah terjadinya over
heating (panas berlebihan) dengan cara mendinginkan suatu fraksi panas dengan menggunakan media
cairan dingin, sehingga akan terjadi perpindahan panas dari fluida yang panas ke media pendingin tanpa
adanya perubahan suhu. Alat pendingin biasanya menggunakan media air, dalam prosesnya air pendingin
tidak mengalami kontak langsung dengan fraksi panas tersebut, karena fraksi panas mengalir di dalam
1
JIFTARA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bhayangkara
Vol. x, No. x, Januari 2024
e-ISSN : xxxx-xxxx
pipa sedangkan air pendingin berada di luar pipa. Dalam hal ini dibutuhkan konstruksi struktur baja yang
dikenal kuat dan tahan lama untuk mampu menopang Air Cooler Heat Exchanger dan menahan getaran
akibat proses ketika sedang beroperasi.
Baja adalah suatu jenis logam yang terbuat dari campuran besi dengan sejumlah kecil karbon
dan elemen-elemen paduan lainnya. Baja memiliki sifat-sifat yang menguntungkan, seperti kekuatan
yang tinggi, keuletan, dan kemampuan untuk dibentuk dengan mudah. Dalam pekerjaan perakitan
struktur baja, sumber daya manusia berperan sangat penting dalam mencapai suatu hasil pekerjaan yang
maksimal (Hutasoit & Sibi, 2017). Sumber daya manusia merupakan individu yang memiliki
kemampuan atau daya kerja dengan menggunakan pikiran ataupun fisik secara terpadu (Hasibuan, 2017).
Sebuha pekerjaan jika tidak didukung dengan sumber daya manusia yang kurang memadai dapat juga
mengakibatkan terjadinya kegagalan konstruksi yang menyebabkan kerugian pada proyek dan bahkan
sampai menimbulkan korban jiwa.
Produktivitas merupakan hubungan antara hasil nyata suatu pekerjaan (output) dengan masukan
sebenarnya (input) yang dapat mengukur efisiensi suatu pekerjaan. Maka dari itu produktivitas tenaga
kerja sangat penting dalam kelancaran suatu konstruksi. Menurut tingkat produktivitas tenaga kerja
dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya, yaitu kompetensi, motivasi, loyalitas dan disiplin kerja
(Dewi et al., 2016).
Pekerjaan perakitan struktur pada proyek konstruksi juga harus dikerjakan dan
diselesaikan secepat mungkin agar penyelesaian proyek tersebut tidak mengalami
keterlambatan atau terkena pinalty. Maka diperlukan tenaga kerja atau ahli yang dapat bekerja
secara efisien agar tidak menghambat laju progres pekerjaan yang lain. Pekerjaan apapun
apabila tidak ditunjang dengan sumber daya manusia (SDM) yang tepat dalam hal kualitas dan
produktivitas, tidak akan memberikan hasil yang maksimal dan memuaskan dalam sebuah proyek.
Penggunaan sumber daya manusia yang kurang efisien/bijaksana bisa mengakibatkan sebuah kerugian
yang besar pada proyek kontruksi. Dalam upaya untuk mengatur atau memanajemen penggunaan sumber
daya manusia agar realistis, maka kontraktor harus mengetahui tingkat produktivitas masing-masing. Hal
tersebut sangat di perlukan untuk memantau dan memetakan apa yang akan terjadi pada sebuah proyek
akibat penggunaan dan pemanfaatan tenaga kerja. Kurang diperhatikannya produktivitas tenaga kerja
pada suatu proyek kontruksi dapat menghambat pekerjaan kontruksi itu sendiri. Maka dari itu perlu
dilakukan pengukuran produktivitas di lapangan dengan tujuan untuk mengetahui produktivitas pada
setiap pekerja dan dijadikan sebagai dasar dalam merencanakan kontruksi. Produktivitas merupakan
kegiatan untuk menghasilkan sesuatu baik itu berupa barang maupun jasa (Oglesby et al., 1989).
Besarnya keuntungan atau kerugian suatu proyek dipengaruhi oleh produktivitas tenaga kerja. faktor
manusia, yaitu tenaga kerja (tukang dan pekerja) menjadi penentu untuk mencapai tingkat produktivitas
(Ervianto, 2002). Pada pelaksanaan dilapangan kadang-kadang dapat terjadi karena tenaga kerja kurang
efektif dalam pekerjaannya. Contoh tindakan yang menyebabkan pekerjaan tidak efektif termasuk
pengangguran, mengobrol, makan, merokok, istirahat, yang semuanya dilakukan selama jam kerja.
Tingkat produktivitas merupakan ukuran untuk mengetahui efektivitas tenaga kerja dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan yang dinyatakan dalam persentase. Tenaga kerja dikatakan bekerja efektif apabila
memiliki tingkat produktivitas (LUR) melebihi 50% (Rizal dkk, 2020).
Pada studi kasus yang diambil terdapat laju progress proyek yang jika tidak ditindaklanjuti akan
mengakibatkan keterlambatan pada penyelesaian proyek. Produktivitas akan meningkat jika volume
pekerjaan dapat diselesaikan lebih cepat daripada target waktu yang ditentukan dan sebaliknya. Secara
umum, nilai produktivitas ditentukan oleh faktor jumlah volume pekerjaan, waktu pelaksanaan, dan
jumlah pekerja. Dari latar belakang tersebut, penulis akan melakukan penilitian tentang produktivitas
tenaga kerja berdasarkan tingkat efektifitas dalam bekerja (Labour Utilization Rate). Tujuan utama
penelitian ini adalah untuk menganalisa tingkat produktivitas dan menganalisa nilai produktivitas tenaga
kerja pada suatu pekerjaan konstruksi. Penelitian dilakukan pada konstruksi struktur baja pada proyek
konstruksi struktur “Air Cooler Heat Exchanger” di PT. Boma Bisma Indra.
2
JIFTARA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bhayangkara
Vol. x, No. x, Januari 2024
e-ISSN : xxxx-xxxx
Selama berlangsungnya pekerjaan harus diukur hasil-hasil yang dicapai untuk dibandingkan
dengan rencana semula. Obyek pengawasan ditujukan pada pemenuhan persyaratan minimal segenap
sumber daya yang dikerahkan agar proses kontruksi secara teknis dapat berlangsung baik. Upaya
mengevaluasi hasil pekerjaan untuk mengetahui penyebab penyimpangan terhadap estimasi semula.
Dalam penelitian ini pengamatan dilakukan dengan metode produtivity rating, dimana aktivitas pekerja
diklasifikasikan dalam 3 hal yaitu Essential contributory work, Effective work (pekerjaan efektif), dan
Not Useful (pekerjaan tidak efektif). Sehingga faktor utilitas pekerja (LUR) dapat dihitung :
Pengamatan total = waktu efektif + waktu kontribusi + waktu tidak efektif. Untuk sebuah tim
kerja dikatakan mencapai waktu efektif atau memuaskan bila faktor utilitas pekerjanya lebih dari 50%
(Oglesby, 1989:180-181).
Gambar 1. Progress Kurva-S
METODE PENELITIAN
Metode dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif yaitu penelitian dengan
mengumpulkan data primer dan data sekunder. Proses pencarian data dilakukan dengan cara observasi
ke lapangan langsung, pengisian angket quisioner, wawancara, dan studi literatur. Dalam pengukuran
produktivitas terdapat banyak metode yang bisa digunakan, salah satunya productivity rating, dimana
aktivitas pekerja diklasifikasikan dalam 3 hal, yaitu Essential contributory work, Effective work, dan not
useful. Sedangkan pengukuran dan pengolahan data variabel yang mempengaruhi produktivitas tenaga
kerja digunakan metode-metode pendekatan dengan pengolahan data.
Penelitian ini dilakukan ditempat fabrikasi atau workshop yang berlokasi di PT. BBI.
Pelaksanaan penelitian produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan perakitan konstruksi struktur baja
dilakukan selama jam kerja, dengan waktu istirahat 1 jam. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama
2 hari pengamatan terhadap masing-masing pekerja.
3
JIFTARA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bhayangkara
Vol. x, No. x, Januari 2024
e-ISSN : xxxx-xxxx
Tahap dan prosedur analisa dilakukan secara sistematis. Adapun tahap dan prosedur analisa
yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1) Tahap I, yaitu tahap persiapan. Langkah yang dilakukan yaitu merumuskan masalah analisa, tujuan
penelitian, menentukan hipotesis dan menggali kepustakaan serta pembuatan Kuesioner yang akan
ditanyakan dalam analisa agar dapat berjalan lancar.
2) Tahap II, disebut tahap mencari data lapangan dan pengumpulan data. Langkah yang dilakukan dalam
tahap ini adalah : (1) Survei lapangan untuk melihat apakah proyek yang ada memenuhi syarat untuk
dijadikan lokasi penelitian., (2) pengumpulan data efektifitas pekerjaan tenaga kerja pada pekerjaan
konstruksi struktur baja yaitu dengan menganalisis pekerjaan yang dilakukan didalam satu hari jam
kerja.
3) Tahap III, disebut tahap penelitian atau scoring data kuesioner dan rekapitulasi data masukan tingkat
LUR (produktivitas). Langkah yang dilakukan dalam tahap ini adalah memberikan scoring terhadap
jawaban responden dalam Kuesioner dan menganalisis kinerja atau sumber daya manusia pada
pelaksanaan konstruksi jembatan dengan cara menganalisis data pekerjaan efektif dan pekerjaan
kontribusi yang dihasilkan dengan waktu kerjanya sehingga didapatkan koefisien produktivitas dalam
prosentase pelaksanaan. Adapun perhitungan faktor utilitas pekerja (LUR) dapat dihitung sebagai
berikut:
Dimana Pengamatan total = waktu efektif + waktu kontribusi + waktu tidak efektif.
4) Tahap IV, yaitu tahap pembahasan hasil analisis. Langkah yang dilakukan adalah melakukan
pembahasan dari hasil penelitian terhadap hubungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap
tingkat produktivitas untuk mendapatkan kesimpulan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Waktu total bekerja efektif, tidak efektif dan konstribusi dan nilai LUR / faktor utilitas pekerja
hari pertama dan kedua.
Tabel.1. Top manager terdiri dari 3 orang pada hari pertama
Total Waktu
Total Waktu
Waktu Bekerja
Bekerja Efektif
Bekerja tidak
Konstribusi
LUR
No
Nama
(menit)
Efektif (menit)
(menit)
1. Orang pertama
340
55
25
%
2. Orang kedua
285
125
10
%
3. Orang ketiga
310
90
20
%
Tabel.2. Top manager terdiri dari 3 orang pada hari kedua
Total Waktu
Total Waktu
No
Nama
Bekerja Efektif
Bekerja tidak
(menit)
Efektif (menit)
1.
2.
3.
Orang pertama
Orang kedua
Orang ketiga
350
300
290
50
95
110
4
Total Waktu
Bekerja
Konstribusi
(menit)
20
25
20
LUR
%
%
%
JIFTARA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bhayangkara
Vol. x, No. x, Januari 2024
e-ISSN : xxxx-xxxx
Tabel.3. Midle manager terdiri dari 3 orang pada hari pertama
Total Waktu
Total Waktu
No
Nama
Bekerja Efektif
Bekerja tidak
(menit)
Efektif (menit)
1.
2.
3.
Orang ke-empat
Orang ke-lima
Orang ke-enam
290
300
345
100
100
50
Tabel.4. Midle manager terdiri dari 3 orang pada hari kedua
Total Waktu
Total Waktu
No
Nama
Bekerja Efektif
Bekerja tidak
(menit)
Efektif (menit)
1.
2.
3.
Orang ke-empat
Orang ke-lima
Orang ke-enam
305
285
340
100
120
70
Tabel.5. Low manager terdiri dari 4 orang pada hari pertama
Total Waktu
Total Waktu
No
Nama
Bekerja Efektif
Bekerja tidak
(menit)
Efektif (menit)
1.
2.
3.
4.
Orang ke-tujuh
Orang ke-delapan
Orang ke-sembilan
Orang ke-sepuluh
280
260
330
310
125
130
80
100
Total Waktu
Bekerja
Konstribusi
(menit)
30
20
25
Total Waktu
Bekerja
Konstribusi
(menit)
15
15
10
Total Waktu
Bekerja
Konstribus
(menit)
15
30
10
10
LUR
%
%
%
LUR
%
%
%
LUR
%
%
%
%
Tabel.6. Low manager terdiri dari 4 orang pada hari kedua
HARI Ke-2
No
1.
2.
3.
4.
Nama
Orang ke-tujuh
Orang ke-delapan
Orang ke-sembilan
Orang ke-sepuluh
Total Waktu
Bekerja Efektif
(menit)
Total Waktu
Bekerja tidak
Efektif (menit)
280
310
310
295
130
95
90
105
Total Waktu
Bekerja
Konstribusi
(menit)
10
15
20
20
Perhitungan Faktor Utilitas Pekerja
Tabel.7. Rekapitulasi Hasil Perhitungan LUR pada pekerjaan struktur jembatan Amassangan.
No
Nama
LUR
LUR
LUR
Hari 1
Hari 2
Hari 3
1. Orang Pertama
82,44%
84,52%
67,86%
2. Orang kedua
68,45%
72,92%
72,02%
3. Orang ketiga
75,00%
70,24%
76,49%
4. Orang keempat
62,14%
70,83%
73,51%
5. Orang kelima
72,62%
72,62%
68,75%
6. Orang keenam
68,75%
83,63%
81,55%
7. Orang ketujuh
67,56%
67,26%
72,62%
8. Orang kedelapan
63,69%
74,70%
71,13%
9. Orang kesembilan
79,17%
75,00%
66,07%
5
LUR
%
%
%
%
Rata-Rata
LUR
78.27%
70,99%
73,91%
68,83%
71,33%
79,98%
69,15%
69,84%
73,41%
JIFTARA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bhayangkara
Vol. x, No. x, Januari 2024
10.
Orang kesepuluh
Rata-rata LUR
e-ISSN : xxxx-xxxx
74,40%
71,43%
67,86%
71,23%
64,58%
74,32%
71,79%
72,69%
PRODUKTIFITAS (%)
100.00%
80.00%
60.00%
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Ratake-1
ke-2
ke-3
ke-4
ke-5
ke-6
ke-7
ke-8
ke-9 ke-10 rata
Hari 1 82.44% 68.45% 75.00% 62.14% 72.62% 68.75% 67.56% 63.69% 79.17% 74.40% 64.58%
40.00%
Gambar 2. Kurva hasil rekapitulasi produktivitas tenaga kerja pada hari pertama
PRODUKTIFITAS (%)
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Ratake-1
ke-2
ke-3
ke-4
ke-5
ke-6
ke-7
ke-8
ke-9 ke-10 rata
Series 1 84.52% 72.92% 70.24% 70.83% 72.62% 83.63% 67.26% 74.70% 75.00% 71.43% 74.32%
Gambar 3. Kurva hasil rekapitulasi produktivitas tenaga kerja pada hari kedua
Produktifitas (%)
100.00%
80.00%
60.00%
40.00%
20.00%
0.00%
Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Orang Ratake-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8 ke-9 ke-10 rata
Rata-rata 78.27% 70.99% 73.91% 68.83% 71.33% 79.98% 69.15% 69.84% 73.41% 71.23% 72.69%
Gambar 4. Kurva rata-rata hasil keseluruhan produktivitas tenaga kerja
6
JIFTARA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bhayangkara
Vol. x, No. x, Januari 2024
e-ISSN : xxxx-xxxx
Gambar 5. Penelitian dilakukan ditempat fabrikasi atau workshop PT. BBI.
Gambar 6. Tampak 3D gambar konstruksi struktur baja & “Air Cooler Heat Exchanger”.
Dari hasil penelitian dapat diketahui faktor utilitas pekerja ( LUR ) yang paling besar pada hari
pertama dilakukan oleh Orang pertama,yaitu sebesar 82,44%. Dan hari kedua yaitu sebesar 84,52%. Pada
hari kedua, faktor utilitas yang paling besar dilakukan oleh Orang ke-enam yaitu sebesar 81,55%.
Sedangkan rata-rata LUR dalam dua hari penelitian yang paling besar adalah ke-enam yaitu sebesar
7
JIFTARA: Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Bhayangkara
Vol. x, No. x, Januari 2024
e-ISSN : xxxx-xxxx
79,98%. Rata-rata tingkat LUR tertinggi terjadi pada hari kedua yaitu sebesar 74,32%. Sedangkan ratarata tingkat LUR Total yaitu sebesar 72,69%.
Jadi dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa tingkat produktivitas pekerjaan pada
pekerjaan perakitan konstruksi struktur baja cukup memuaskan, karena faktor utilitas pekerja atau nilai
LUR (labour utilitation rate) lebih dari 50%.
Tabel.8. Data jawaban kuesioner untuk semua variable yang mempengaruhi pekerjaan Struktur Jembatan
No Nama
Kedisiplin Pengalama
Usia
Keahlian Kesesuaian
Kondisi
an Waktu n Kerja
Pekerja
Upah
Lapangan
A
B
A
B
A B
A
B
A
B
A
B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Orang ke-1
Orang ke-2
Orang ke-3
Orang ke-4
Orang ke-5
Orang ke-6
Orang ke-7
Orang ke-8
Orang ke-9
Orang ke-10
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Dari tabel di atas dapat disimpulkan, bahwa variabel kedisiplinan waktu jam kerja, dan Keahlian
pekerja sangat berpengaru positif terhadap produktivitas pekerjaan struktur jembatan amassangan, karena
diperoleh jawaban yang sama dari 10 tenaga kerja, sedangkan variabel yang lain diperoleh jawaban yang
berbeda-beda, sehingga variabel tersebut tidak berpengaruh positif terhadap produktivitas pekerjaan
jembatan tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari analisis yang dilakukan,maka dapat diambil kesimpulan, besarnya tingkat produktivitas
tenaga kerja pada pekerjaan proyek perakitan konstruksi struktur baja cukup memuaskan, karena faktor
utilitas pekerja atau nilai LUR (labour utilitation rate) lebih dari 50%, yaitu rata-rata sebesar 72,69 %;
variabel yang telah ditentukan yaitu, pengalaman kerja, usia, kesesuaian upah, dan kondisi lapangan,
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besarnya produktivitas pekerjaan perakitan
konstruksi struktur baja; variabel kedisiplinan jam kerja, keahlian pekerja mempunyai pengaruh yang
dominan terhadap tingkat produktivitas tenaga kerja diproyek perakitan konstruksi struktur baja di PT.
BBI.
8