Uploaded by enda harisun

penjelasan PPT

advertisement
Purpose of This Chapter
Tujuan Bab Ini
This chapter explores the most recent trend in organizing, which is the increasingly dense web of
relationships among organizations. Companies have always depended on other organizations for
supplies, materials, and information. The question is how these relationships are managed. At one
time it was a matter of a large, powerful company tightening the screws on small suppliers. Today a
company can choose to develop positive, trusting relationships. The notion of horizontal relationships
described in Chapter 3 and the understanding of environmental uncertainty in Chapter 4 lead to the
next stage of organizational evolution, which is horizontal relationships across organizations.
Organizations can choose to build relationships in many ways, such as appointing preferred suppliers,
establishing agreements, business partnering, joint ventures, or even mergers and acquisitions.
Bab ini mengeksplorasi tren terkini dalam pengorganisasian, yaitu semakin
padatnya jaringan hubungan antar organisasi. Perusahaan selalu bergantung pada
organisasi lain untuk pasokan, bahan, dan informasi. Pertanyaannya adalah
bagaimana hubungan ini dikelola. Pada suatu waktu masalahnya adalah sebuah
perusahaan besar dan berkuasa memperketat sekrup terhadap pemasok kecil.
Saat ini perusahaan dapat memilih untuk mengembangkan hubungan yang positif
dan saling percaya. Gagasan tentang hubungan horizontal yang dijelaskan dalam
Bab 3 dan pemahaman tentang ketidakpastian lingkungan di Bab 4 membawa pada
tahap evolusi organisasi berikutnya, yaitu hubungan horizontal antar organisasi.
Organisasi dapat memilih untuk membangun hubungan dengan berbagai cara,
seperti menunjuk pemasok pilihan, membuat perjanjian, bermitra bisnis, usaha
patungan, atau bahkan merger dan akuisisi.
Interorganizational research has yielded perspectives such as resource dependence, collaborative
networks, population ecology, and institutionalism. The sum total of these ideas can be daunting
because it means managers no longer can rest in the safety of managing a single organization. They
have to figure out how to manage a whole set of inter-organizational relationships, which is much more
challenging and complex.
Penelitian antarorganisasi telah menghasilkan perspektif seperti ketergantungan
sumber daya, jaringan kolaboratif, ekologi populasi, dan institusionalisme.
Keseluruhan ide-ide ini dapat menjadi sesuatu yang menakutkan karena hal ini
berarti para manajer tidak dapat lagi merasa aman dalam mengelola satu
organisasi saja. Mereka harus memikirkan cara mengelola keseluruhan hubungan
antar organisasi, yang jauh lebih menantang dan kompleks.
ORGANIZATIONAL ECOSYSTEMS
EKOSISTEM ORGANISASI
With James Moore's new view, organizations today are considered business ecosystems that involve
complex interactions between the company, the environment, suppliers, and customers. Examples like
Apple and Google show how companies can create their ecosystems that cut across multiple sectors.
This phenomenon reflects changing business dynamics, where successful companies build
relationships across traditional boundaries to achieve innovation and sustainable growth. This
conclusion highlights the importance of adaptation and collaboration across sectors in facing changes
in the business environment.
Dengan pandangan baru James Moore, organisasi saat ini dianggap sebagai
ekosistem bisnis yang melibatkan interaksi kompleks antara perusahaan,
lingkungan, pemasok, dan pelanggan. Contoh seperti Apple dan Google
menunjukkan bagaimana perusahaan dapat menciptakan ekosistem yang
mencakup berbagai sektor. Fenomena ini mencerminkan perubahan dinamika
bisnis, di mana perusahaan-perusahaan sukses membangun hubungan melintasi
batas-batas tradisional untuk mencapai inovasi dan pertumbuhan berkelanjutan.
Kesimpulan ini menyoroti pentingnya adaptasi dan kolaborasi lintas sektor dalam
menghadapi perubahan lingkungan bisnis.
Is Competition Dead?
Apakah Kompetisi Sudah Mati?
Exhibit 5.1 illustrates the complexity of an ecosystem by showing the myriad overlapping relationships
in which high-tech companies were involved in 1999. Since then, many of these companies have
merged, been acquired, or gone out of business. Ecosystems constantly change and evolve, with some
relationships growing stronger while others weaken or are terminated. The changing pattern of
relationships and interactions in an ecosystem contributes to the health and vitality of the system as
an integrated whole. ; some relationships grow stronger while others weaken or terminate
Gambar 5.1 mengilustrasikan kompleksitas suatu ekosistem dengan menunjukkan
banyaknya hubungan yang tumpang tindih yang melibatkan perusahaanperusahaan teknologi tinggi pada tahun 1999. Sejak itu, banyak dari perusahaanperusahaan ini yang melakukan merger, diakuisisi, atau gulung tikar. Ekosistem
terus berubah dan berkembang, dengan beberapa hubungan yang semakin kuat
sementara hubungan yang lain melemah atau berakhir. Perubahan pola hubungan
dan interaksi dalam suatu ekosistem berkontribusi terhadap kesehatan dan
vitalitas sistem secara keseluruhan. ; beberapa hubungan tumbuh lebih kuat
sementara yang lain melemah atau berakhir
Consider the partnership between rivals Sony and Samsung.
Sony and Samsung illustrate the tangled connections that have developed among consumer
electronics firms over the past several years. Many electronics companies that long prided themselves
on independence have shifted to an ecosystem approach.
Samsung’s mission has long been clear: knock off Sony as the world’s top electronics maker. Within
the past several years, the Korean underdog surpassed giant Sony
Pertimbangkan kemitraan antara rival Sony dan Samsung.
Sony dan Samsung menggambarkan hubungan rumit yang berkembang di antara
perusahaan-perusahaan elektronik konsumen selama beberapa tahun terakhir.
Banyak perusahaan elektronik yang sudah lama membanggakan kemandiriannya
telah beralih ke pendekatan ekosistem.
Misi Samsung sudah lama jelas: mengalahkan Sony sebagai produsen elektronik
terkemuka di dunia. Dalam beberapa tahun terakhir, tim underdog Korea telah
melampaui raksasa Sony
Interorganizational Framework
Kerangka Antar Organisasi
Appreciating the larger organizational ecosystem is one of the most exciting areas of organization
theory. The models and perspectives for understanding inter-organizational relationships ultimately
help managers change their role from top-down management to horizontal management across
organizations
Menghargai ekosistem organisasi yang lebih besar adalah salah satu bidang teori
organisasi yang paling menarik. Model dan perspektif untuk memahami hubungan
antar organisasi pada akhirnya membantu manajer mengubah peran mereka dari
manajemen top-down menjadi manajemen horizontal di seluruh organisasi.
Exhibit 5.2 shows a framework for analyzing the different views of inter-organizational relationships.
Relationships among organizations can be characterized by whether the organizations are dissimilar or
similar and whether relationships are competitive or cooperative
Gambar 5.2 menunjukkan kerangka kerja untuk menganalisis berbagai pandangan
tentang hubungan antar organisasi. Hubungan antar organisasi dapat dicirikan oleh
apakah organisasi tersebut berbeda atau serupa dan apakah hubungan tersebut
bersifat kompetitif atau kooperatif
Resource Dependence
Supply Chain Relationships
Ketergantungan Sumber Daya
Hubungan Rantai Pasokan
To operate efficiently and produce high-quality items that meet customers’ needs, an organization
must have reliable deliveries of high-quality, reasonably priced supplies and materials. Many
organizations develop close relationships with key suppliers to gain control over necessary resources.
Supply chain management refers to managing the sequence of suppliers and purchasers, covering all
stages of processing from obtaining raw materials to distributing finished goods to consumers.
Untuk beroperasi secara efisien dan menghasilkan barang-barang berkualitas
tinggi yang memenuhi kebutuhan pelanggan, sebuah organisasi harus memiliki
pengiriman pasokan dan bahan berkualitas tinggi yang dapat diandalkan dan
dengan harga terjangkau. Banyak organisasi mengembangkan hubungan dekat
dengan pemasok utama untuk mendapatkan kendali atas sumber daya yang
diperlukan. Manajemen rantai pasokan mengacu pada pengelolaan urutan pemasok
dan pembeli, yang mencakup seluruh tahapan pemrosesan mulai dari memperoleh
bahan mentah hingga mendistribusikan barang jadi ke konsumen.
Collaborative Networks
Why Collaboration? • From Adversaries to Partners
Jaringan Kolaboratif
Mengapa Kolaborasi? • Dari Musuh menjadi Mitra
Why all this interest in inter-organizational collaboration?
Mengapa semua ini tertarik pada kolaborasi antar organisasi?
Some key reasons include sharing risks when entering new markets, mounting expensive new
programs and reducing costs, and enhancing organizational profile in selected industries or
technologies. Cooperation is a prerequisite for greater innovation, problem-solving, and performance.
In addition, partnerships are a major avenue for entering global markets, with both large and small
firms developing partnerships overseas and in North America
Beberapa alasan utamanya mencakup pembagian risiko ketika memasuki pasar
baru, melaksanakan program baru yang mahal dan mengurangi biaya, serta
meningkatkan profil organisasi di industri atau teknologi tertentu. Kerja sama
merupakan prasyarat untuk inovasi, pemecahan masalah, dan kinerja yang lebih
baik. Selain itu, kemitraan merupakan jalan utama untuk memasuki pasar global,
baik perusahaan besar maupun kecil mengembangkan kemitraan di luar negeri dan
di Amerika Utara.
Contoh
The Disney Channel invites magazines such as J-14, Twist, and Popstar to visit the sets of shows like
“Hannah Montana” and “High School Musical,” gives reporters access for interviews and photo shoots,
and provides brief videos for the magazines to post on their websites. By working together, these
companies continually find new ways to keep preteen interest booming for both television shows and
the magazines.
Disney Channel mengundang majalah seperti J-14, Twist, dan Popstar untuk
mengunjungi lokasi acara seperti “Hannah Montana” dan “High School Musical,”
memberi wartawan akses untuk wawancara dan pemotretan, dan menyediakan
video singkat untuk majalah tersebut. posting di situs web mereka. Dengan bekerja
sama, perusahaan-perusahaan ini terus menemukan cara baru untuk menjaga
minat remaja terhadap acara televisi dan majalah tetap meningkat.
Population Ecology
Organizational Form and Niche • Process of Ecological Change • Strategies for
Survival
Ekologi Populasi
Bentuk Organisasi dan Ceruk • Proses Perubahan Ekologis • Strategi untuk Bertahan Hidup
This section introduces a different perspective on relationships among organizations. The populationecology perspective differs from the other perspectives because it focuses on organizational diversity
and adaptation within a population of organizations.
Bagian ini memperkenalkan perspektif berbeda mengenai hubungan antar
organisasi. Perspektif ekologi populasi berbeda dari perspektif lain karena
berfokus pada keragaman organisasi dan adaptasi dalam populasi organisasi.
Organizational Form and Niche
Bentuk Organisasi dan Ceruk
The population-ecology model is concerned with organizational forms. organizational form is an
organization’s specific technology, structure, products, goals, and personnel, which can be selected or
rejected by the environment. Each new organization tries to find a nic (a domain of unique
environmental resources and needs) sufficient to support it. The niche is usually small in the early
stages of an organization but may increase in size over time if the organization is successful. If the
organization does not find an appropriate niche, it will decline and may perish.
Model ekologi populasi berkaitan dengan bentuk organisasi. Bentuk organisasi
adalah teknologi, struktur, produk, tujuan, dan personel spesifik suatu organisasi,
yang dapat dipilih atau ditolak oleh lingkungan. Setiap organisasi baru mencoba
menemukan suatu kondisi (domain sumber daya dan kebutuhan lingkungan yang
unik) yang cukup untuk mendukungnya. Ceruk ini biasanya kecil pada tahap awal
suatu organisasi, namun dapat bertambah besar seiring berjalannya waktu jika
organisasi berhasil. Jika organisasi tidak menemukan ceruk yang tepat, organisasi
tersebut akan menurun dan mungkin musnah.
Population Ecology
Organizational Form and Niche • Process of Ecological Change • Strategies for
Survival
Bentuk dan Relung Organisasi Ekologi Populasi • Proses Perubahan Ekologis • Strategi untuk Bertahan
Hidup
Process of Ecological Change
The population-ecology model assumes that new organizations are always appearing in the
population. Thus, organizational populations are continually undergoing change. The process of
change in the population occurs in three stages: variation, selection, and retention
Model ekologi populasi mengasumsikan bahwa organisasi-organisasi baru selalu
muncul dalam populasi. Dengan demikian, populasi organisasi terus mengalami
perubahan. Proses perubahan populasi terjadi dalam tiga tahap: variasi, seleksi,
dan retensi
•
Variation. Variation means the appearance of new, diverse forms in a popula- tion of
organizations. These new organizational forms are initiated by entre- preneurs, established with
venture capital by large corporations, or set up by governments seeking to provide new services. Some
forms may be conceived to cope with a perceived need in the external environment. In recent years,
a large number of new firms have been initiated to develop computer software, to pro- vide consulting
and other services to large corporations, and to develop products and technologies for Internet
commerce. Other new organizations produce a traditional product or service, but do it using new
technology, new business models, or new management techniques that make the new companies far
more able to survive. Organizational variations are analogous to mutations in biol- ogy, and they add
to the scope and complexity of organizational forms in the environment. Two entrepreneurs in New
York started a new type of law firm that experienced immediate success.
Variasi. Variasi berarti munculnya bentuk-bentuk baru yang beragam dalam suatu
populasi organisasi. Bentuk organisasi baru ini diprakarsai oleh wirausahawan,
didirikan dengan modal ventura oleh perusahaan besar, atau didirikan oleh
pemerintah yang berupaya menyediakan layanan baru. Beberapa bentuk mungkin
dirancang untuk mengatasi kebutuhan yang dirasakan di lingkungan eksternal.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah besar perusahaan baru telah dimulai
untuk mengembangkan perangkat lunak komputer, memberikan konsultasi dan
layanan lainnya kepada perusahaan besar, dan mengembangkan produk dan
teknologi untuk perdagangan melalui Internet. Organisasi baru lainnya
menghasilkan produk atau jasa tradisional, namun melakukannya dengan
menggunakan teknologi baru, model bisnis baru, atau teknik manajemen baru yang
membuat perusahaan baru jauh lebih mampu bertahan. Variasi organisasi serupa
dengan mutasi dalam biologi, dan variasi ini menambah cakupan dan kompleksitas
bentuk organisasi di lingkungan. Dua pengusaha di New York memulai firma hukum
jenis baru yang langsung meraih kesuksesan
•
Selection. Selection refers to whether a new organizational form such as Axiom is suited to the
environment and can survive. Only a few variations are “selected in” by the environment and survive
over the long term. Some variations will suit the external environment better than others. Some prove
beneficial and thus are able to find a niche and acquire the resources from the environment necessary
to survive. Other variations fail to meet the needs of the environment and perish. When there is
insufficient demand for a firm’s product and when insufficient resources are available to the
organization, that organization will be “selected out.”
•
Retention. Retention is the preservation and institutionalization of selected orga- nizational
forms. Certain technologies, products, and services are highly valued by the environment. The retained
organizational form may become a dominant part of the environment. Many forms of organization
have been institution- alized, such as government, schools, churches, and automobile manufacturers.
McDonald’s, which owns 43 percent of the fast-food market and provides the first job for many
teenagers, has become institutionalized in American life.

Seleksi. Seleksi mengacu pada apakah bentuk organisasi baru seperti Aksioma
cocok dengan lingkungan dan dapat bertahan. Hanya sedikit variasi yang
“diseleksi” oleh lingkungan dan bertahan dalam jangka panjang. Beberapa variasi
akan lebih sesuai dengan lingkungan eksternal dibandingkan variasi lainnya.
Beberapa di antaranya terbukti bermanfaat sehingga mampu menemukan tempat
khusus dan memperoleh sumber daya dari lingkungan yang diperlukan untuk
bertahan hidup. Variasi lainnya gagal memenuhi kebutuhan lingkungan dan
musnah. Ketika permintaan terhadap produk suatu perusahaan tidak mencukupi
dan ketika sumber daya yang tersedia bagi organisasi tidak mencukupi, maka
organisasi tersebut akan “dipilih”.
• Retensi. Retensi adalah pelestarian dan pelembagaan bentuk organisasi yang
dipilih. Teknologi, produk, dan layanan tertentu sangat dihargai oleh lingkungan.
Bentuk organisasi yang dipertahankan mungkin menjadi bagian dominan dari
lingkungan. Banyak bentuk organisasi telah dilembagakan, seperti pemerintah,
sekolah, gereja, dan produsen mobil. McDonald’s, yang menguasai 43 persen pasar
makanan cepat saji dan menyediakan lapangan kerja pertama bagi banyak remaja,
telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Amerika.
Institutionalism
The Institutional View and Organization Design • Institutional Similarity
Institusionalisme
Pandangan Kelembagaan dan Desain Organisasi • Kesamaan Kelembagaan
The Institutional View and Organization Design
Organizations adapt to the environment by signaling their congruence with the demands and
expectations stemming from cultural norms, standards set by professional bodies, funding agencies,
and customers. Structure is something of a facade disconnected from technical work through which
the organization obtains approval, legitimacy, and continuing support. The adoption of structures thus
might not be linked to actual pro- duction needs and might occur regardless of whether specific
internal problems are solved. Formal structure is separated from technical action in this view.
Organisasi beradaptasi terhadap lingkungan dengan menunjukkan kesesuaiannya
dengan tuntutan dan harapan yang berasal dari norma budaya, standar yang
ditetapkan oleh badan profesional, lembaga pendanaan, dan pelanggan. Struktur
adalah sesuatu yang tampak terputus dari pekerjaan teknis yang melaluinya
organisasi memperoleh persetujuan, legitimasi, dan dukungan berkelanjutan. Oleh
karena itu, penerapan struktur mungkin tidak terkait dengan kebutuhan produksi
aktual dan mungkin terjadi terlepas dari apakah permasalahan internal tertentu
telah terpecahkan. Struktur formal dipisahkan dari tindakan teknis dalam
pandangan ini.
Institutional Similarity
Organizations have a strong need to appear legitimate. In so doing, many aspects of structure and
behavior may be targeted toward environmental acceptance rather than toward internal technical
efficiency. Interorganizational relationships thus are characterized by forces that cause organizations
in a similar population to look like one another. Institutional similarity, called institutional isomorphism
in the academic literature, is the emergence of a common structure and approach among organiza
tions in the same field. Isomorphism is the process that causes one unit in a population to resemble
other units that face the same set of environmental conditions.
Organisasi memiliki kebutuhan yang kuat untuk tampil sah. Dengan demikian,
banyak aspek struktur dan perilaku yang mungkin ditargetkan pada penerimaan
lingkungan dibandingkan efisiensi teknis internal. Oleh karena itu, hubungan
antarorganisasi dicirikan oleh kekuatan-kekuatan yang menyebabkan organisasiorganisasi dalam populasi yang sama terlihat mirip satu sama lain. Kesamaan
institusional, yang disebut isomorfisme institusional dalam literatur akademis,
adalah munculnya struktur dan pendekatan yang sama di antara organisasiorganisasi di bidang yang sama. Isomorfisme adalah proses yang menyebabkan
satu unit dalam suatu populasi menyerupai unit lain yang menghadapi kondisi
lingkungan yang sama
DESIGN ESSENTIAL
DESAIN PENTING
coercive forces
collaborative network
generalist
institutional environment
institutional perspective
institutional similarity interorganizational relationships
legitimacy
mimetic forces
niche
normative forces
organizational ecosystem
organizational form
population
population-ecology perspective
resource dependence
kekuatan mimesis ('Imitasi', 'copy')
ceruk
kekuatan normatif
ekosistem organisasi
bentuk organisasi
populasi
perspektif populasi-ekologi
ketergantungan sumber daya
retention
selectionspeciali
ststruggle for existence
supply chain management
variation
penyimpanan
seleksi khusus
perjuangan untuk eksistensi
manajemen rantai persediaan
variasi
Download