RKD201 SISTEM LINEAR DASAR SISTEM Tim Pengajar Sistem Linear S1 Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin – Univ. Airlangga KONTEN MATERI 01 SISTEM LTI Deskripsi sistem I/O dan klasifikasinya 02 REPRESENTASI & INTERKONEKSI SISTEM WAKTU DISKRIT Diagram blok sistem dan interkoneksinya 03 REPRESENTASI MATEMATIS SISTEM Persamaan diferensial sistem dan Persamaan beda 01 SISTEM LINEAR TIME INVARIANT (LTI) Deskripsi sistem I/O dan klasifikasinya ILUSTRASI SISTEM RAISE HAND! Dari ilustrasi berikut, deskripsikan mana yang bertindak sebagai input (I), output (O), dan sistem! Image attribution: Unsplash.com ILUSTRASI SISTEM RAISE HAND! Dari ilustrasi berikut, deskripsikan mana yang bertindak sebagai input (I), output (O), dan sistem! Image attribution: Unsplash.com RAISE HAND! Sehingga Apa itu SISTEM? DESKRIPSI SISTEM Sistem merupakan kombinasi atas beberapa komponen sub-sistem yang berkerja bersama untuk mencapai tujuan tertentu. (Diagram blok sistem) input Input Proses Output output proses : komponen masukan yang dapat berupa data atau informasi (sinyal). : operasi yang berlangsung secara kontinu yang ditandai oleh suatu deretan perubahan kecil yang berurutan dengan cara yang relatif tetap dan menuju suatu hasil atau keadaan tertentu. : Hasil dari perubahan yang dilakukan terhadap data atau informasi (sinyal) input. kontinu diskrit ๐ฅ(๐ก) โ ๐ฆ(๐ก) ๐ฅ(๐) ๐ฏ ๐ฆ(๐) KLASIFIKASI SISTEM Sistem secara umum dapat diklasifikasikan menjadi bebarapa kategori anta lain sebagai berikut. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sistem linear dan non-linear Sistem parameter konstan dan time-varying Sistem seketika (tidak bermemori) dan dinamik (bermemori) Sistem kausal dan non-kausal Sistem kontinyu dan diskrit Sistem analog dan digital Sistem invertibel dan non-invertible Sistem stabil dan tidak stabil SISTEM LINEAR Suatu sistem dapat dikatakan linear apabila memenuhi kedua kondisi berikut. Sifat Homogen Jika input ๐ฅ memberikan keluaran ๐ฆ maka input ๐๐ฅ akan menghasilkan keluaran ๐๐ฆ. ๐ฅ→๐ฆ maka ๐๐ฅ → ๐๐ฆ , dimana ๐ merupakan konstanta Sifat Superposisi Jika input ๐ฅ1 dan ๐ฅ2 menghasilkan output ๐ฆ1 dan ๐ฆ2 , dan untuk ๐ input (๐ฅ1 + ๐ฅ2 ) menghasilkan output (๐ฆ1 + ๐ฆ2 ). ๐ฅ1 → ๐ฆ1 ๐ฅ2 → ๐ฆ2 maka ๐1 ๐ฅ1 + ๐2 ๐ฅ2 → ๐1 ๐ฆ1 + ๐2 ๐ฆ2 , dimana ๐ merupakan konstanta CONTOH SISTEM LINEAR VS. NON LINEAR SISTEM LINEAR SISTEM NON LINEAR CONTOH (1) Buktikan bahwa sistem dari persamaan berikut adalah linear. ๐๐ฆ(๐ก) + 3๐ฆ ๐ก = ๐ฅ(๐ก) ๐๐ก Jika respon sistem terhadap input ๐ฅ1 (๐ก) dan ๐ฅ2 (๐ก) adalah ๐ฆ1 (๐ก) dan ๐ฆ2 (๐ก), maka: ๐๐ฆ1 (๐ก) ๐๐ก + 3๐ฆ1 ๐ก = ๐ฅ1 (๐ก) dan ๐๐ฆ2 (๐ก) + ๐๐ก 3๐ฆ2 ๐ก = ๐ฅ2 ๐ก Dengan mengalikan persamaan (1) dengan konstanta ๐1 dan persamaan (2) dengan konstanta ๐2 , kemudian dijumlahkan maka: ๐๐1 ๐ฆ1 (๐ก) + 3๐1 ๐ฆ1 ๐ก = ๐1 ๐ฅ1 ๐ก ๐๐ก Kalikan persamaan pertama dengan ๐1 dan persamaan kedua dengan ๐2 kemudian dijumlahkan, maka: ๐ [๐ ๐ฆ ๐ก + ๐2 ๐ฆ2 ๐ก ] + 3[๐1 ๐ฆ1 ๐ก + ๐2 ๐ฆ2 ๐ก ] ๐๐ก 1 1 = ๐1 ๐ฅ1 (๐ก) + ๐2 ๐ฅ2 ๐ก Sehingga diperoleh bahwa: ๐ฆ ๐ก = [๐1 ๐ฆ1 ๐ก + ๐2 ๐ฆ2 ๐ก ] Dan ๐ฅ ๐ก = ๐1 ๐ฅ1 (๐ก) + ๐2 ๐ฅ2 ๐ก Sehingga dapat dikatakan bahwa sistem bersifat linear. SISTEM TAK UBAH WAKTU VS. BERUBAH WAKTU TAK UBAH WAKTU / KONSTAN (TIME INVARIANT) Sistem dikatakan time invariant apabila hubungan I/O saat ini maupun sebelumnya tetap. ๐ฆ ๐ก, ๐ = ๐ฏ[๐ฅ(๐ก − ๐)] ๐ฆ ๐, ๐ = ๐ฏ[๐ฅ(๐ − ๐)] BERUBAH WAKTU (TIMEVARIANT) Sistem dikatakan time variant apabila hubungan I/O saat ini maupun sebelumnya berubah-ubah. ๐ฆ ๐ก, ๐ ≠ ๐ฏ[๐ฅ(๐ก − ๐)] ๐ฆ ๐, ๐ ≠ ๐ฏ[๐ฅ(๐ − ๐)] CONTOH (2) Buktikan bahwa sistem dari persamaan berikut adalah time invariant. ๐ฆ ๐ = ๐ฅ ๐ − ๐ฅ(๐ − 1) Jika input di-delay sebanyak ๐ satuan waktu maka persamaan menjadi: ๐ฆ ๐, ๐ = ๐ฅ ๐ − ๐ − ๐ฅ(๐ − ๐ − 1) Di sisi lain apabila di-delay maka akan diperoleh: ๐ฆ ๐ − ๐ = ๐ฅ ๐ − ๐ − ๐ฅ(๐ − ๐ − 1) Karena ๐ฆ ๐, ๐ = ๐ฆ ๐ − ๐ Maka dapat dibuktikan bahwa sistem TIME INVARIANT. CONTOH (3) Buktikan bahwa sistem dari persamaan berikut adalah time variant. ๐ฆ ๐ = ๐๐ฅ ๐ Jika input di-delay sebanyak ๐ satuan waktu maka persamaan menjadi: ๐ฆ ๐, ๐ = ๐๐ฅ ๐ − ๐ Di sisi lain apabila di-delay maka akan diperoleh: ๐ฆ ๐−๐ = ๐−๐ ๐ฅ ๐−๐ ๐ฆ ๐ − ๐ = ๐๐ฅ ๐ − ๐ − ๐๐ฅ ๐ − ๐ Karena ๐ฆ ๐, ๐ ≠ ๐ฆ ๐ − ๐ Maka dapat dibuktikan bahwa sistem TIME VARIANT. LATIHAN (1) Buktikan bahwa sistem dari persamaan berikut time invariant atau time variant. a b ๐ฆ ๐ = ๐ฅ −๐ ๐ฆ ๐ = ๐ฅ ๐ ๐๐๐ ๐0 ๐ GIVE A TRY! RAISE HAND! PEMBAHASAN LATIHAN (1) a ๐ฆ ๐ = ๐ฅ −๐ Jika input di-delay sebanyak ๐ satuan waktu maka persamaan menjadi: b Jika input di-delay sebanyak ๐ satuan waktu maka persamaan menjadi: ๐ฆ ๐, ๐ = ๐ฅ ๐ − ๐ ๐๐๐ ๐0 ๐ ๐ฆ ๐, ๐ = ๐ฅ −๐ − ๐ Di sisi lain apabila di-delay maka akan diperoleh: ๐ฆ ๐ = ๐ฅ ๐ ๐๐๐ ๐0 ๐ Di sisi lain apabila di-delay maka akan diperoleh: ๐ฆ ๐ − ๐ = ๐ฅ ๐ − ๐ ๐๐๐ ๐0 (๐ − ๐) ๐ฆ ๐ − ๐ = ๐ฅ −๐ + ๐ Karena Karena ๐ฆ ๐, ๐ ≠ ๐ฆ ๐ − ๐ ๐ฆ ๐, ๐ ≠ ๐ฆ ๐ − ๐ Maka dapat dibuktikan bahwa sistem TIME VARIANT. Maka dapat dibuktikan bahwa sistem TIME VARIANT. SISTEM BERMEMORI VS. TANPA MEMORI BERMEMORI (DINAMIK) Sistem yang keluarannya merupakan fungsi dari masukan sekarang dan masukan sebelumnya. NOTASI UMUM: ๐ฆ ๐ก = โ[๐ฅ ๐ก , ๐ก] ๐ฆ ๐ = ๐ฏ[๐ฅ ๐ , ๐] CONTOH: ๐ฆ ๐ก = −4๐ฅ ๐ก − 1 + 2๐ฅ ๐ก ๐ฆ ๐ = ๐ฅ ๐ + 3๐ฅ(๐ − 1) TAK BERMEMORI (STATIK) Sistem yangkeluarannya merupakan fungsi dari masukan saat ini. NOTASI UMUM: ๐ฆ ๐ก = โ[๐ฅ ๐ก , ๐ก] ๐ฆ ๐ = ๐ฏ[๐ฅ ๐ , ๐] CONTOH: ๐ฆ ๐ก = 2๐ฅ ๐ก ๐ฆ ๐ = ๐๐ฅ ๐ SISTEM KAUSAL VS. NON KAUSAL KAUSAL Memberikan nilai keluaran terhadap masukan yang telah masuk pada sistem. Semua sistem fisika yang nyata termasuk dalam sistem kausal. CONTOH: ๐ฆ ๐ก = ๐ฅ ๐ก + 2๐ฅ(๐ก − 1) NON KAUSAL sistem antisipatif yaitu sistem mampu memberi respon terhadap masukan yang akan datang. Sistem non kausal sering ditemui dalam aplikasi elektrik modern seperti pada sistem kendali adaptif. CONTOH: ๐ฆ ๐ก = ๐ฅ ๐ก + 1 − ๐ฅ(๐ก) + 3๐ฅ(๐ก − 2) LATIHAN (2) Buktikan bahwa sistem dari persamaan berikut kausal atau non kausal. a ๐ฆ ๐ = ๐ฅ ๐ − ๐ฅ(๐ − 1) b ๐ฆ ๐ =เท ๐ ๐ฅ(๐) d ๐ฆ ๐ = ๐ฅ ๐ + 3๐ฅ(๐ + 4) e ๐ฆ ๐ = ๐ฅ(๐2 ) f ๐ฆ ๐ = ๐ฅ −๐ ๐=−∞ c ๐ฆ ๐ = ๐๐ฅ ๐ GIVE A TRY! RAISE HAND! PEMBAHASAN LATIHAN (2) Buktikan bahwa sistem dari persamaan berikut kausal atau non kausal. a b ๐ฆ ๐ = ๐ฅ ๐ − ๐ฅ(๐ − 1) ๐ ๐ฆ ๐ =เท ๐ฅ(๐) kausal d ๐ฆ ๐ = ๐ฅ ๐ + 3๐ฅ(๐ + 4) kausal e ๐ฆ ๐ = ๐ฅ(๐2 ) Non kausal kausal f ๐ฆ ๐ = ๐ฅ −๐ Non kausal Non kausal ๐=−∞ c ๐ฆ ๐ = ๐๐ฅ ๐ Sistem (a), (b), dan (c ) dikatakan kausal karena output hanya bergantung pada input saat ini dan sebelumnya. Sistem (d), (e), dan (f ) dikatakan non kausal karena output tidak hanya bergantung pada input saat ini dan sebelumnya (ada yg bergantung pada input selanjutnya, kuadrat sekuens input, dan negatif sekuens). SISTEM KONTINU VS. DISKRIT KONTINU Seperti halnya pada sinyal, sistem kontinu merupakan sistem yang dapat mengolah inputan kontinu dan menghasilkan output sinyal kontinu. DISKRIT Seperti halnya pada sinyal, sistem diskrit merupakan sistem yang dapat mengolah inputan diskrit dan menghasilkan output sinyal diskrit. Sistem diskrit yang mengolah I/O sinyal kontinu SISTEM ANALOG VS. DIGITAL ANALOG Merupakan sistem yang input dan outputnya merupakan sinyal analog. CONTOH: Sistem kelistrikan analog, sistem pompa, Sistem mekanik DIGITAL Merupakan sistem yang input dan outputnya merupakan sinyal digital. CONTOH: Sistem pada komputer INGAT! Semua sistem digital merupakan sistem diskrit, tetapi tidak semua sistem diskrit merupakan sistem digital SISTEM INVERTIBEL VS. NON INVERTIBEL INVERTIBEL Suatu sistem yang apabila dioperasikan kita bisa memperoleh kembali input dan dari output yang ada menggunakan operasi tertentu. NON INVERTIBEL Suatu sistem yang apabila dioperasikan tidak dapat diperoleh kembali inputnya (tidak bisa dikembalikan). CONTOH (4) Buktikan bahwa sistem dari persamaan berikut adalah invertible atau non invertible. a) ๐ฆ ๐ก = ๐ฅ −๐ก b) ๐ฆ ๐ก = ๐ก๐ฅ ๐ก a) Karena output merupakan refleksi dari input, yang tidak menyebabkan hilangnya nilai pada input, maka: ๐ฅ(๐ก) = ๐ฆ −๐ก Sehingga sistem dapat dikatakan invertible. b) Pada kasus ini, input dapat diperoleh kembali dengan cara berikut: 1 ๐ฅ(๐ก) = ๐ฆ ๐ก ๐ก Hanya saja saat ๐ก = 0, input tidak dapat diperoleh kembali, sehingga sistem dapat dikatakan non invertible. SISTEM STABIL VS. TIDAK STABIL STABIL Suatu sistem dikatakan stabil bounded input bounded output (BIBO) jika dan hanya jika setiap input menghasilkan sebuah bounded output. TIDAK STABIL sisSuatu sistem dikatakan tidak stabil apabila menunjukkan perilaku ekstrim dan menyebabkan overflow ketika diimplementasikan. ๐ฅ(๐) ≤ ๐๐ฅ < ∞, ๐ฆ(๐) ≤ ๐๐ฆ < ∞ ๐ฅ(๐) ≤ ๐๐ฅ < ∞, ๐ฆ(๐) ≤ ๐๐ฆ < ∞ Jika sistem diberikan input dan output bounded Maka sistem stabil Jika sistem diberikan input dan output unbounded Maka sistem tidak stabil 02 REPRESENTASI & INTERKONEKSI SISTEM WAKTU DISKRIT Diagram blok sistem dan interkoneksinya BLOK DIAGRAM SISTEM DISKRIT PENJUMLAHAN Merupakan representasi diagram blok untuk penjumlahan 2 input yang menghasilkan output ๐ฆ(๐). PERKALIAN KONSTAN Merupakan representasi diagram blok untuk input ๐ฅ(๐) yang dikalikan konstanta ๐ menghasilkan output ๐ฆ(๐). BLOK DIAGRAM SISTEM DISKRIT PERKALIAN 2 INPUT Merupakan representasi diagram blok untuk perkalian 2 input yang menghasilkan output ๐ฆ(๐). ELEMEN SATUAN DELAY Merupakan representasi diagram blok untuk input ๐ฅ(๐) yang di delay ๐ satuan waktu dan menghasilkan output ๐ฆ(๐). ELEMEN SATUAN MAJU Merupakan representasi diagram blok untuk input ๐ฅ(๐) yang lebih cepat ๐ satuan waktu dan menghasilkan output ๐ฆ(๐). CONTOH (5) Gambarkan diagram blok dari persamaan hubungan input dan output berikut ini. 1 1 1 ๐ฆ ๐ = ๐ฆ ๐−1 + ๐ฅ ๐ + ๐ฅ ๐−1 4 2 2 Persamaan disederhanakan: 1 1 4 2 ๐ฆ ๐ = ๐ฆ ๐ − 1 + [๐ฅ ๐ + ๐ฅ ๐ − 1 ] INTERKONEKSI SISTEM SISTEM KASKADE Dari sub sistem pertama, dapat direpresentasikan sebagai berikut. ๐ฆ1 ๐ = ๐ฏ1 [๐ฅ ๐ ] Sedangkan dari sub sistem kedua, dapat direpresentasikan sebagai berikut. ๐ฆ ๐ = ๐ฏ2 ๐ฆ1 ๐ ๐ฆ ๐ = ๐ฏ2 {๐ฏ1 ๐ฅ ๐ } Maka apabila digabungkan, maka dapat direpresentasikan sebagai berikut. ๐ฆ ๐ = ๐ฏ๐ถ ๐ฅ ๐ , dimana ๐ฏ๐ถ ≡ ๐ฏ1 ๐ฏ2 A INTERKONEKSI SISTEM SISTEM KASKADE Diasumsikan bahwa ๐ฏ1 dan ๐ฏ2 bersifat time invariant, maka: ๐ฅ(๐ − ๐) dan ๐ฆ1 (๐ − ๐) ๐ฏ1 ๐ฆ1 (๐ − ๐) ๐ฏ2 ๐ฆ(๐ − ๐) maka ๐ฅ(๐ − ๐) ๐ฏ๐ถ ≡ ๐ฏ1 ๐ฏ2 ๐ฆ(๐ − ๐) Maka dapat disimpulkan bahwa ๐ฏ๐ถ bersifat time invariant. A INTERKONEKSI SISTEM SISTEM PARALEL Pada sistem parallel di samping, output sistem ๐ฏ1 adalah ๐ฆ1 ๐ dan output ๐ฏ2 adalah ๐ฆ2 ๐ sehingga output paralelnya adalah: ๐ฆ3 ๐ฆ3 ๐ฆ3 ๐ฆ3 ๐ ๐ ๐ ๐ = ๐ฆ1 ๐ + ๐ฆ2 ๐ = ๐ฏ1 ๐ฅ ๐ + ๐ฏ2 [๐ฅ ๐ ] = (๐ฏ1 + ๐ฏ2 )[๐ฅ ๐ ] = ๐ฏ๐ [๐ฅ ๐ ] Maka didapatkan bahwa ๐ฏ๐ = ๐ฏ1 + ๐ฏ2 B 03 REPRESENTASI MATEMATIS SISTEM Persamaan diferensial sistem dan Persamaan beda MODEL MATEMATIS SISTEM 1 NOTASI: PERS. DIFERENSIAL SISTEM Merupakan persamaan matematis yang merepresentasikan hubungan I/O sistem waktu kontinu. ๐ฆ ๐ก = ๐0 ๐ฅ ๐ก + ๐1 ๐ฅ′ ๐ก +…+ ๐๐−1 ๐ฅ ๐−1 ๐ก + ๐๐ ๐ฅ ๐ ๐ก 2 NOTASI: PERS. BEDA SISTEM Merupakan persamaan matematis yang merepresentasikan hubungan I/O sistem waktu diskrit. ๐ฆ ๐ = ๐๐ ๐ฅ ๐ + ๐๐−1 ๐ฅ ๐ − 1 +…+ ๐๐−๐ ๐ฅ(๐ − ๐) PERSAMAAN DIFERENSIAL SISTEM Sistem Kelistrikan (Rangkaian RLC) Modelkan sistem berikut dalam persamaan diferensial Step-by-step pemodelan: 1 Mendefinisikan dalam bentuk persamaan (sesuai Hukum yang berlaku) 2 Mengubah ke dalam bentuk persamaan diferensial PERSAMAAN DIFERENSIAL SISTEM Sistem Kelistrikan (Rangkaian RLC) 1 Modelkan sistem berikut dalam persamaan diferensial Mendefinisikan dalam bentuk persamaan (sesuai Hukum yang berlaku) Apabila menggunakan Hk. Kirchoff utk tegangan maka diperoleh: ๐ฅ ๐ก = ๐ฃ๐ฟ ๐ก + ๐ฃ๐ ๐ก + ๐ฃ๐ถ ๐ก ๐ก ๐๐ฆ(๐ก) ๐๐ฆ(๐ก) ๐ฅ ๐ก = +3 + 2 เถฑ ๐ฆ ๐ก ๐๐ก ๐๐ก ๐๐ก −∞ 2 Mengubah ke dalam bentuk persamaan diferensial Dengan mendeferensialkan kedua suku, akan didapat: ๐๐ฅ ๐ก ๐ 2 ๐ฆ(๐ก) ๐2 ๐ฆ(๐ก) = +3 + 2๐ฆ ๐ก ๐๐ก ๐๐ก 2 ๐๐ก 2 LATIHAN (3) Modelkan sistem berikut dalam persamaan diferensial GIVE A TRY! RAISE HAND! PEMBAHASAN LATIHAN (3) Modelkan sistem berikut dalam persamaan diferensial 1 Mendefinisikan dalam bentuk persamaan (sesuai Hukum yang berlaku) Apabila menggunakan Hk. Kirchoff utk tegangan maka diperoleh: ๐๐(๐ก) 1 ๐ ๐ก = ๐ ๐ ๐ก + ๐ฟ + เถฑ ๐ ๐ก ๐๐ก , ๐ก > 0 ๐๐ก ๐ถ 2 Mengubah ke dalam bentuk persamaan diferensial Dengan mendeferensialkan kedua suku, akan didapat: ๐๐ ๐ก ๐๐ ๐ก ๐2 ๐(๐ก) 1 =๐ +๐ฟ + ๐ ๐ก ๐๐ก ๐๐ก ๐๐ก 2 ๐ถ PERSAMAAN DIFERENSIAL SISTEM Sistem Mekanik (Translasi) Modelkan sistem berikut dalam persamaan diferensial PERSAMAAN BEDA SISTEM Selesaikan persamaan beda sistem berikut. ๐ฆ[๐] − 0,5๐ฆ[๐ − 1] = ๐ฅ[๐] Dimana kondisi awal diketahui ๐ฆ[−1] = 16 dan input kausal ๐ฅ[๐] = ๐2 ๐ข[๐] Persamaan beda sistem di atas dapat juga diekspresikan sebagai berikut. ๐ฆ ๐ = 0,5๐ฆ ๐ − 1 + ๐ฅ[๐] Untuk ๐ = 0, maka: Untuk ๐ = 1, maka: Untuk ๐ = 2, maka: Untuk ๐ = 3, maka: Untuk ๐ = 4, maka: ๐ฆ ๐ฆ ๐ฆ ๐ฆ ๐ฆ 0 1 2 3 4 = 0,5๐ฆ = 0,5๐ฆ = 0,5๐ฆ = 0,5๐ฆ = 0,5๐ฆ −1 + ๐ฅ 0 = 0,5 16 + 0 = 8 0 + ๐ฅ 1 = 0,5 8 + (1)2 =5 1 + ๐ฅ 2 = 0,5 5 + (2)2 =6,5 2 + ๐ฅ 3 = 0,5 6,5 + (3)2 =12,25 3 + ๐ฅ 4 = 0,5 12,25 + (4)2 =22,125 LATIHAN (4) Selesaikan persamaan beda di bawah ini menggunakan metode iterasi (untuk 3 output pertama), serta gambarkan hasilnya. ๐ฆ[๐ + 1] − 2๐ฆ[๐] = ๐ฅ[๐] Diketahui bahwa kondisi awal ๐ฆ[−1] = 10 dan input ๐ฅ[๐] = 2, mulai ๐ = 0. GIVE A TRY! RAISE HAND! PEMBAHASAN LATIHAN (4) Persamaan beda sistem: ๐ฆ[๐ + 1] − 2๐ฆ[๐] = ๐ฅ[๐] Kondisi awal: ๐ฆ[−1] = 10 dan input ๐ฅ[๐] = 2, mulai ๐ = 0 . Persamaan beda sistem di atas dapat juga diekspresikan sebagai berikut. ๐ฆ ๐ =− Untuk ๐ = −1, maka: ๐ฆ −1 = − ๐ฅ ๐ − ๐ฆ[๐ + 1] 2 ๐ฅ −1 −๐ฆ 0 2 ⇔ 10 = − 0−๐ฆ 0 2 ⇔ ๐ฆ 0 =20 Untuk ๐ = 0, maka: ๐ฆ 0 = − ๐ฅ 0 −๐ฆ 1 2 ⇔ 20 = − 2−๐ฆ 1 2 ⇔ ๐ฆ 1 =40+2=42 Untuk ๐ = 1, maka: ๐ฆ 1 = − ๐ฅ 1 −๐ฆ 2 2 ⇔ 42 = − 2−๐ฆ 2 2 ⇔ ๐ฆ 2 =84+2=86 APA YANG AKAN KITA PELAJARI SELANJUTNYA? Analisis Sistem Linear Tak Ubah Waktu (Linear Time Invariant/LTI): Respons impuls, konvolusi kontinu dan diskrit. THANK YOU! DOES ANYONE HAVE ANY QUESTIONS? CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik