Uploaded by Hjrmd Project

01 AKUNTANSI PPN

advertisement
AKUNTANSI
PPN
Kunjungi Website kami:
iaijawatimur.or.id
Instruktur
Dwi Probonurtjahjo., SE., MSA., Ak., CA
OBJEK PPN
Pasal 4, Pasal 16C dan Pasal 16D
Wilayah Pabean
Ps. 4(1) hrf a.
Penyerahan BKP
oleh pengusaha
Ps. 4(1) hrf c.
Penyerahan JKP
oleh pengusaha
Ps. 4 (1) hrf d.
Pemanfaatan
BKP tidak
berwujut IN
Ps. 16C
Membangun sendiri tidak
dlm kegiatan usaha/
pekerjaan
Ps. 16D
Penyerahan aktiva yg
menurut tujuan semula
tidak untuk diperjual
belikan Oleh PKP
Masa PPN = 1 bulan takwim
Ps. 4 (1) hrf g.
Ekspor BKP
Tdk Berwujut
oleh PKP
Mekanisme PPN
P Keluaran
Rp120.000
Masa Pajak
P Masukan
Rp100.000
Kantor Kas Negara
SPT Masa PPN
PK = 132.000
PM = 110.000
Kurang
Bayar = 22.000
Masa PPN = 1 bulan takwim
Setor
Akuntansi PPN
Pemungut
(Yg menyerahkan BKP/JKP)
PPN dapat
dikreditkan
Dicatat sebagai kewajiban
(Pajak Keluaran) – Saldo Kredit
PPN
tidak Dapat
dikreditkan
Dicatat sebagai kewajiban
(Pajak Keluaran) – Saldo Kredit
Retur
Mengurangi/debet
Kewajiban (Pajak Keluaran) –
Saldo Debit
Masa PPN = 1 bulan takwim
Yang Dipungut
(Yg menerima BKP/JKP)
Dicatat sebagai Piutang
(Pajak Masukan) – Saldo Debit
Dibebankan sebagai biaya
Atau
Dikapitalisir ke nilai Aset – Saldo
Debit
Mengurangi/kredit
Piutang (Pajak Masukan) – Saldo
Kredit
Akuntansi PPN
Pemungut
(Yg menyerahkan BKP/JKP)
PPN dapat
dikreditkan
Dicatat sebagai kewajiban
(Pajak Keluaran) – Saldo Kredit
PPN
tidak Dapat
dikreditkan
Dicatat sebagai kewajiban
(Pajak Keluaran) – Saldo Kredit
Retur
Mengurangi/debet
Kewajiban (Pajak Keluaran) –
Saldo Debit
Masa PPN = 1 bulan takwim
Yang Dipungut
(Yg menerima BKP/JKP)
Dicatat sebagai Piutang
(Pajak Masukan) – Saldo Debit
Dibebankan sebagai biaya
Atau
Dikapitalisir ke nilai Aset – Saldo
Debit
Mengurangi/kredit
Piutang (Pajak Masukan) – Saldo
Kredit
SALDO NORMAL
JENIS PAJAK
POSISI
Pajak Masukan (dapat dikreditkan)
Debit Neraca
Pajak Masukan (tidak dapat
dikreditkan)
Debit Neraca atau Debit L/R
Pajak Keluaran
Kredit Neraca
Akuntansi PPN
1. Pembelian Tunai
PT Maju Mapan membeli barang dagangan sebesar Rp. 50.000.000 (DPP). PT
Maju Mapan membayar Rp. 5.000.000 perkas dan sisanya perbank.
Tgl
2-12-22
Akun
Persediaan
Pajak Masukan
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
50.000.000
5.500.000
Bank
50.500000
Kas
5.000.000
2. Pembelian Kredit
PT Maju Mapan membeli barang dagangan dari PT Abadi sebesar Rp. 30.000.000
(DPP) secara kredit, dan barang dagangan sudah diterima.
Tgl
5-12-22
Akun
Persediaan
Pajak Masukan
Utang
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
30.000.000
3.300.000
33.300.000
Akuntansi PPN
3. Penjualan Tunai
PT Maju Mapan menjual barang dagangan kepada PT. Fastco sebesar Rp.
20.000.000 (DPP) secara tunai. HPP Rp. 15.000.000,-.
Tgl
9-12-22
Akun
Kas
Tgl
9-12-22
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
22.200.000
Penjualan
20.000.000
Pajak Keluaran
2.200.000
Akun
HPP
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
15.000.000
Persediaan
15.000.000
Akuntansi PPN
4. Penjualan Kredit
PT Maju Mapan menjual barang dagangan secara kredit kepada PT. Anugrah
sebesar Rp. 40.000.000 (DPP) . HPP Rp. 30.000.000,Tgl
9-12-22
Akun
Piutang Usaha
Tgl
9-12-22
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
44.400.000
Penjualan
40.000.000
Pajak Keluaran
4.400.000
Akun
HPP
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
30.000.000
Persediaan
30.000.000
Akuntansi PPN
5. Penjualan dengan penerimaan uang muka penjualan
9/12/2022 : PT Maju Mapan menjual barang dagangan kepada PT. Jaya
Bersama sebesar Rp. 25.000.000, atas penjualan tersebut PT Jaya Bersama
membayar tunai Rp. 5.000.000,- kekurangannya akan dibayar 30 hari lagi.
Tanggal
9-12-2022
Akun
Kas
Piutang
Penjualan
Pajak Keluaran
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
5.000.000,22.750.000,25.000.000,2.750.000,-
6. PT. Maju Mapan membayar Utang kepada PT Abadi, Rp. 5.000.000,- perkas
dan sisanya perbank
Tanggal
13-12-2022
Akun
Utang
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
33.300.000,-
Bank
Kas
28.300.000,5.000.000,-
LATIHAN 1 No 1 – 6
4. Penjualan dengan uang muka.
PT ABC menjual barang dagangan kepada PT DEF sebesar Rp 50.000.0000 ; HPP 40.000.000
25-05-23 = Diterima uang muka Rp 11.100.000 (termasuk PPN)
30-05-23 = Barang dikirim beserta invoice
12-06-23 = Diterima sisa pelunasan
25/05
30/05
Faktur pajak
Tgl = 25-05-22
DPP = 10 jt
PPN = 1,1 jt
Faktur pajak
Tgl = 30-05-22
DPP = 40 jt
PPN = 4,4 jt
12/06
Faktur pajak
tidak
diterbitkan lagi
Saat menerima uang muka
Tgl 25-05-23 PT ABC harus menerbitkan FP untuk penerimaan uang muka
Uang diterima = Rp 11.100.000
DPP = 100/111 X Rp 11.100.000 = Rp 10.000.000
PPN = 11% X 10.000.000 = Rp 1.100.000
Jurnal PT ABC
Tanggal
25-05-23
Akun
Kas
Debit (Rp)
11.100.000
Uang muka penjualan
Pajak Keluaran
Kredit (Rp)
10.000.000
1.100.000
Jurnal PT DEF
Tanggal
25-05-23
Akun
Uang muka pembelian
Pajak Masukan
Kas
Debit (Rp)
10.000.000
Kredit (Rp)
1.100.000
11.100.000
Saat pengiriman barang, Faktur Pajak diterbitkan atas sisa (harga jual – uang muka)
DPP
PPN
Total
Harga Jual
50,000,000
5,500,000
55,500,000
Uang muka
10,000,000
1,100,000
11,100,000
Piutang
40,000,000
4,400,000
44,400,000
Jurnal PT ABC
Tanggal
30-05-23
Akun
Piutang usaha
Uang muka penjualan
Penjualan
Pajak Keluaran
HPP
Persediaan
Debit (Rp)
44.400.000
10.000.000
Kredit (Rp)
50.000.000
4.400.000
40.000.000
40.000.000
Jurnal PT DEF
Tanggal
30-05-23
Akun
Persediaan
Pajak Masukan
Uang muka pembelian
Utang usaha
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
50.000.000
4.400.000
10.000.000
44.400.000
Saat diterima pelunasan
Jurnal PT ABC
Tanggal
12-06-23
Akun
Kas
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
44.400.000
Piutang usaha
44.400.000
Jurnal PT DEF
Tanggal
12-06-23
Akun
Utang usaha
Debit (Rp)
Kredit (Rp)
44.400.000
Kas
44.400.000
LATIHAN 1 No 7 – 12`
Nota Retur
15-06-23 PT Jaya menerima kembali 200 kg barang yang telah telah dijual ke PT Hasil.
Harga jual Rp. 8.000.000 dan HPP Rp. 7.000.000
16-06-23 Nota Retur diterima dari PT Hasil
Saat barang diterima
Tanggal
15-06-22
Uraian
Retur Penjualan
Kas/Bank
Persediaan
HPP
Debit (Rp)
8.000.000
Kredit (Rp)
8.000.000
7.000.000
7.000.000
Saat Nota Retur diterima
Tanggal
16-06-23
Uraian
Pajak Keluaran
Kas/Bank
Debit (Rp)
880.000
Kredit (Rp)
880.000
LATIHAN 1 No 13 – 16
22-05-23 Menjual secara kas
Jumlah = 1.000 kg
Harga Jual = Rp 20.000/kg
Bonus = 50 kg
Potongan tunai = 5%
HPP = 15.000/kg
Penjualan Tgl 22-05-2023
Kuantitas
Harga Jual
1,000
Harga/kg
20,000
Potongan Tunai 5%
20,000,000
1,000,000
DPP
19,000,000
PPN 11%
2,090,000
Bonus (cuma-cuma)
50
15,000
PPN atas Bonus
P
P
750,000
82,500
Kas diterima
H
Total Harga
21,090,000
1,000
15,000
15,000,000
JURNAL
KAS
Potongan Penjualan
Penjualan
Pajak Keluaran (010)
HPP (1,000 Kg – Penjualan)
Persediaan
21.090.000
1.000.000
20.000.000
2.090.000
15.000.000
Biaya Promosi (Bonus – 50 Kg) 832.500
Persediaan
Pajak Keluaran (040)
LATIHAN 1 NO 17
15.0000.000
750.000
82.500
PM tidak dapat dikreditkan
01-05-23 Dibeli mobil sedan fasilitas untuk Direktur
Harga mobil = Rp 200.000.000
PPN = Rp 22.000.000
Bea Balik Nama = Rp 40.000.000
Kas dibayar = Rp 262.000.000
10-05-23 Dibayar biaya perbaikan rumah direksi Rp 50.000.000,- PPN Rp 5.500.000
Tanggal
01-05-23
10-05-23
Uraian
Aset Tetap - Sedan
Kas
B. Perbaikan
Kas/Bank
LATIHAN 1 NO 18, 19
Debit (Rp)
262.000.000
Kredit (Rp)
262.000.000
55.500.000
55.500.000
5. Jurnal Akhir Masa
SPT Masa PPN Kurang Bayar
Uraiaan
Pajak Keluaran
DES
20.000,000
Kredit pajak :
- Pajak-Masukan
18,000,000
- Kompensasi masa sebelumnya
Kurang (Lebih) bayar
Tanggal
31-12-22
2.000.000
Uraian
Pajak Keluaran
Pajak Masukan
Utang PPN
Debit (Rp)
20.000.000
Kredit (Rp)
18.000.000
2.000.000
Pelunasan PPN
Tanggal
10-01-23
Uraian
Utang PPN
Kas/Bank
Debit (Rp)
2.000.000
Kredit (Rp)
2.000.000
SPT Masa Lebih Bayar
Uraiaan
Pajak Keluaran
Kredit pajak :
- Pajak Masukan
- Kompensasi masa sebelumnya
Kurang (Lebih) bayar
Dikompensasi ke masa berikutnya
Direstitusi
Nov
6,000,000
Des
10,000,000
18,000,000
(12,000,000)
12,000,000
1.000.000
12,000,000
(3,000,000)
3,000,000
November: dikompensasi
Tanggal
30-11-22
Uraian
Pajak Keluaran
Piutang PPN
Pajak Masukan
Debit (Rp)
6.000.000
12.000.000
Kredit (Rp)
18.000.000
Desember: diminta restitusi
Tanggal
31-12-22
Uraian
Pajak Keluaran
Piutang restitusi
Pajak Masukan
Piutang PPN
LATIHAN 1 NO 20 - 22
Debit (Rp)
10.000.000
3.000.000
Kredit (Rp)
1.000.000
12.000.000
PPN Pemakaian Sendiri
KEP-87/PJ/2002
Pemakaian sendiri BKP adalah :
Pemakaian untuk kepentingan Pengusaha sendiri, Pengurus, atau diberikan kepada anggota
keluarganya atau karyawannya, baik barang produksi sendiri maupun bukan produksi sendiri,
selain pemakaian Barang Kena Pajak untuk tujuan produktif.
Pemakaian sendiri JKP adalah :
Pemanfaatan Jasa Kena Pajak untuk kepentingan Pengusaha sendiri, pengurus, anggota
keluarganya atau karyawannya ,selain pemanfaatan Jasa Kena Pajak untuk tujuan produktif.
Pemakaian sendiri BKP dan atau Pemanfaatan JKP untuk tujuan produktif adalah :
Pemakaian BKP dan atau JKP yang nyata-nyata digunakan untuk kegiatan produksi selanjutnya
atau untuk kegiatan yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha Pengusaha yang
bersangkutan.
Pemakaian BKP dan atau pemanfaatan JKP untuk tujuan produktif belum merupakan penyerahan
Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak sehingga tidak terutang PPN dan PPnBM
Kesimpulan :
Hanya pemakaian sendiri BKP/JKP untuk tujuan konsumtif yang terutang PPN
Pemakaian Sendiri untuk tujuan produktif
PT Top Gun produsen oli sintetis menggunakan oli produksi nya sendiri untuk mesin pabriknya
senilai Rp. 15.000.000 dan HPP Rp 10.000.000
Jurnal PT Top Gun
B. Overhead pabrik - Beban Oli
Persediaan barang jadi
Rp 10.000.000
Rp 10.000.000
Pemakaian Sendiri untuk tujuan konsumtif
PT Top Gun menggunakan oli produksi nya sendiri untuk kendaraan dinas direksi dan karyawan
senilai 8.000.000 dan HPP Rp 5.000.000
Jurnal PT Top Gun
B. Kendaraan- Oli
Persediaan barang jadi
Pajak Keluaran (04)
LATIHAN 1 No 23 - 25
Rp 5.550.000
Rp 5.000.000
Rp 550.000
Pedoman Pengkreditan PM Bagi PKP Yang Melakukan Penyerahan Yang TerUtang PPN Dan Yang
Tidak TerUtang PPN
(Kepmenkeu No 78/PMK.03/2010)
PM yang dibayar atas perolehan BKP dan atau JKP yang :
1. Nyata-nyata digunakan untuk unit/ kegiatan yang atas penyerahannya tidak terutang PPN atau
dibebaskan dari pengenaan PPN, tidak dapat dikreditkan;
2. Nyata-nyata digunakan untuk unit/kegiatan yang atas penyerahannya terutang PPN, dapat
dikreditkan.
3. Digunakan oleh keduannya, dapat dikreditkan sebanding dengan jumlah peredaran yang terutang
PPN terhadap peredaran seluruhnya;
Rumus PM yang tidak dapat dikreditkan :
Barang Modal :
Penyerahan tidak terUtang PPN X
PM
.
Peredaran seluruhnya
Masa manfaat
Masa manfaat : - Bangunan
= 10 tahun
- Barang Modal Lainnya = 4 Tahun
Bukan Barang Modal :
Penyerahan tidak terUtang PPN X
PM
Peredaran seluruhnya
Prosedur Pengkreditkan :
1. PM dikreditkan pada masa perolehan barang
2. Akhir tahun buku dilakukan penghitungan kembali PM yang tidak dapat dikreditkan
3. Diperhitungkan dengan PM yang dapat dikreditkan paling lambat pada bulan ketiga
setelah berakhirnya tahun buku
Penyerahan TerUtang PPn BM
Daerah Luar
Pabean
Daerah Pabean
Importir Non
pabrikan
Brg mewah
Distributor
BM
Impor
Terutang
PPn BM
Impor
Konsumen
BM
Tidak
Terutang
PPn BM
Importir
pabrikan BM
Brg mewah
Pengecer
BM
Tidak
Terutang
PPn BM
Terutang
PPn BM
Tidak
Terutang
PPn BM
Penyerahan TerUtang PPn BM
PT Permata adalah PABRIKAN yang memproduksi BKP tergolong mewah
Untuk memproduksi, PT Permata memerlukan impor bahan baku yang tergolong
mewah.
20-05-18 PT Permata mengimpor bahan baku :
Nilai Cost Insurance & Freight = US$ 30.000
Kurs tengah BI = Rp 9.500
Kurs Menteri Keuangan = Rp 9.400
Tarif Bea Masuk = 2,5%
PPnBM = 20%
PPN impor = 10%
PPh Ps.22 = 2,5%
WP mencatat pembukuan valas dengan kurs tengah BI
Ket
US$
30.000
750
30.750
6.150
36.900
3.075
769
CIF
Bea Masuk (2,5%)
DPP
PPn Bm (20% x DPP)
N. B baku
PPn Impor (10% x DPP)
PPh Ps. 22 (2,5% x DPP)
Nilai Bahan Baku :
CIF
Bea Masuk (2,5%)
PPn Bm (20% x DPP)
Nilai Bahan Baku
30.000
750
6.150
36.900
Kurs
Rp
9.400
9.400
9.400
7.050.000
289.050.000
57.810.000
28.905.000
7.226.250
9.400
9.400
9.500
9.400
9.400
285.000.000
7.050.000
57.810.000
349.860.000
Jurnal PT Permata
Tanggal
20-03-08
Akun
Debit (Rp)
Persediaan
349,860,000
PM - impor
28,905,000
Piutang pajak- PPh Ps. 22
Kas
Utang usaha
Kredit (Rp)
7,226,250
100,991,250
285,000,000
25-03-18 PT Permata menjual hasil produknya kepada PT Berlian
Harga jual/DPP = Rp 150.000.000
PPnBM = 20%
Harga jual (DPP) = Rp 150.000.000
PPnBM = 20% X 150.000.000 = Rp 30.000.000
PPN = 10% X 150.000.000 = Rp 15.000.000
Jumlah yang ditagih = Rp 195.000.000
Jurnal PT Permata
Tanggal
25-03-18
Uraian
Piutang Usaha
Penjualan
PPN Keluaran
Utang PPnBM
Debit (Rp)
195.000.000
Kredit (Rp)
150.000.000
15.000.000
30.000.000
Jurnal PT Berlian
Tanggal
25-03-18
Uraian
Persediaan
PPN Masukan
Utang Usaha
Debit (Rp)
180.000.000
15.000.000
Kredit (Rp)
195.000.000
30-03-18 PT Berlian menjual barang yang dibeli dari PT Permata kepada para
pengecer Rp 200.000.000
Harga jual/DPP = Rp 200.000.000
PPN 10% = Rp 20.000.000
Jurnal PT Berlian
Tanggal
30-03-18
Uraian
Piutang Usaha
Penjualan
PPN Keluaran
HPP
Persediaan
Debit (Rp)
220.000.000
Kredit (Rp)
200.000.000
20.000.000
180.000.000
180.000.000
PPN Atas Pemanfaatan Jasa Kena Pajak
dari luar Daerah Pabean
di dalam Daerah Pabean PasalUU4 hur
uf e
PPN
Jasa
Imbalan
Kas Negara
PPN
WP LN WP DN
PPN Pemanfaatan Jasa dari Luar Pabean
Jan 21 PT Glodok memanfaat Jasa perbaikan jaringan IT dari Comp Inc asal Australia
Nilai penggantian jasa= US$ 50.000.
Kurs menteri keuangan = 9.000
Kurs tengah BI = 9.200
WP menggunakan kurs tengah BI dalam pembukuan valas
DPP
= 50.000 X 9000
PPN
= 10%
PPh Ps. 26 = 20%
= Rp 450.000.000
= Rp 45.000.000
= Rp 90.000.000
Biaya Jasa = US$ 50.000 X 9.200 = Rp 460.000.000
PPh Ps. 26 = US$ 10.000 X 9000 = (Rp 90.000.000)
Utang ke Comp Inc= U$ 40.000 = Rp 370.000.000
Tanggal
Jan 21
Uraian
Biaya perbaikan
Pajak Masukan
Utang PPh Ps. 26
Utang usaha
Utang pajak- PPN JLN
Debit (Rp)
460.000.000
45.000.000
Kredit (Rp)
90.000.000
370.000.000
45.000.000
Thank You
iaijawatimur.or.id
082257317728
info@iaijawatimur.or.id
iaijatim
Download