Menyusun Best Practices dan Rencana Tindak Lanjut Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak) dan Rencana Tindak Lanjut (RTL) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran Disusun oleh: Nama NIM Kelas Kelompok : : : : Abdi Wahyudhi, S.Pd 2237230031 07 PGSD 1 PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA 2023 LK 3.1 Menyusun Best Practices Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak) Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran Lokasi UPTD SD Negeri 1 Giriklopomulyo Lingkup Pendidikan Sekolah Dasar Tujuan yang ingin dicapai PPL Aksi 1: Meningkatkan motivasi belajar peserta didik kelas V pada pembelajaran tematik muatan pelajaran IPA. PPL Aksi 2: Meningkatkan pemahaman peserta didik kelas V pada pembelajaran tematik muatan pelajaran IPA. Penulis Tanggal Situasi: Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini. Abdi Wahyudhi, S.Pd PPL Aksi 1 : 19 Juni 2023 PPL Aksi 2 : 07 Juli 2023 Pada dasarnya tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah mendidik dan membekali peserta didik untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan dalam memperoleh dan menerapkan konsep-konsep IPA, serta memberikan bekal pengetahuan dasar guna melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi maupun untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, pembelajaran IPA sangat penting diajarkan di sekolah dasar (SD). Namun pada kenyataanya permasalahan kurangnya motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran sehingga berdampak pada rendahnya pemahaman konsep IPA menjadi kendala dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Permasalahan tersebut juga dialami oleh peserta didik kelas V di SD Negeri 1 Giriklopomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur yang diketahui melalui pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Dari hasil pengamatan, kurangnya motivasi belajar yang berdampak pada rendahnya pemahaman peserta didik ditunjukkan dengan sikap peserta didik yang kurang bersemangat saat mengikuti pembelajaran IPA, seperti meletakkan kepala di atas meja ketika guru menjelaskan materi pelajaran atau mengerjakan tugas, dan peserta didik juga tidak fokus dan cenderung pasif saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Berdasarkan permasalahan di atas, praktik baik (Best Practices) perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan pembelajaran dengan menggunakan model, metode dan media yang tepat sehingga pembelajaran kreatif dan inovatif serta menyenangkan dapat terlaksana dengan baik. Oleh karena itu, melalui kajian literatur dan wawancara, penulis yang dalam hal ini berperan sebagai guru mendesain pembelajaran inovatif. Pada PPL Aksi 1 menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan metode Permainan Edukatif untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Sedangkan pada PPL Aksi 2 menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan Media Audio Visual untuk meningkatkan pemahaman peserta didik. Selain berguna untuk situasi pembelajaran, praktik baik ini sangat memotivasi diri saya sendiri agar lebih meningkatkan kemampuan dan keterampilan dalam mengajar. Praktik baik ini juga penting untuk dibagikan karena dapat dijadikan referensi dan inspirasi bagi guru lain dalam menginovasi pembelajarannya khususnya pada pembelajaran tematik muatan pelajaran IPA. Dalam praktik baik ini, selain sebagai pendidik saya juga berperan sebagai fasilitator yang harus selalu memfasilitasi peserta didik dalam memperoleh pengalaman belajar yang maksimal. Dengan demikian, saya memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk mengatasi segala permasalahan yang dialami oleh peserta didik dalam belajar dengan menerapkan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan menyenangkan. Tantangan : Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat, Berdasarkan hasil analisis kajian literatur dan wawancara, terdapat beberapa tantangan dalam pencapaian tujuan di antaranya membutuhkan persiapan lebih untuk menyediakan alat, masalah, konsep, media, dan lainnya, sulitnya mencari permasalahan yang relevan dengan kebutuhan peserta didik, dibutuhkan kemampuan dan keterampilan dalam memilih konsep media audio visual yang tepat dan menarik serta terintegrasi dengan Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) serta memerlukan waktu yang cukup panjang dalam pelaksanaannya. Untuk meminimalisir tantangan tersebut, saya melibatkan dosen pembimbing, guru pamong, kepala sekolah dan teman sejawat agar dapat memaksimalkan persiapan sehingga pelaksanaan aksi dapat berjalan sesuai harapan dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Aksi : Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi tantangan tersebut/ strategi apa yang digunakan/ bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat / Apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan untuk melaksanakan strategi ini Langkah awal yang dilakukan dalam menghadapi tantangan tersebut adalah melakukan beberapa persiapan, di antaranya mendesain media audio visual, bahan ajar, dan LKPD yang menarik, meminjam LCD proyektor untuk mendukung media PPT yang disiapkan, dan memberi arahan kepada peserta didik melalui WA grup agar mempersiapkan diri sebelum pelaksanaan aksi, kemudian melakukan tes diagnostik non kognitif yang dilaksanakan pada pertemuan sebelum pelaksanaan aksi untuk mengetahui kebutuhan belajar peserta didik dan selanjutnya merancang kegiatan pembelajaran secara berkelompok agar dapat lebih menghemat waktu dan memberi kesempatan kepada semua peserta didik agar terlibat aktif dalam pembelajaran. Langkah selanjutnya yang merupakan strategi utama dalam aksi praktik baik ini adalah memaksimalkan pelaksanaan pembelajaran, baik pada PPL aksi 1 dengan model Project Based Learning (PjBL) dan metode Permainan Edukatif maupun pada PPL Aksi 2 dengan model Problem Based Learning (PBL) berbantuan Media Audio Visual dengan melaksanakan semua sintakssintaks secara runtut dan terarah sebagai berikut: PPL Aksi 1 - Project Based Learning (PjBL) Pertanyaan Mendasar 1. Peserta didik mengamati sebuah gambar tentang burung yang terluka sayapnya yang ditampilkan dalam media power point. 2. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang gambar yang ditampilkan pada media powerpoint. 3. Guru menyajikan permainan terkait materi pembelajaran dengan aplikasi permainan edukatif. Mendesain perencanaan produk 4. Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang. 5. Peserta didik mengamati gambar pola model alat gerak kelinci melalui media power point. 6. Peserta didik mengamati video langkahlangkah membuat model alat gerak kelinci melalui media power point. 7. Masing-masing kelompok mendiskusikan mengenai persiapan alat dan bahan serta langkah-langkah untuk membuat pola sederhana alat gerak kelinci. 8. Peserta didik diberikan LKPD dan guru membantu peserta didik untuk memahami tugas yang ada di LKPD. Menyusun jadwal pembuatan 9. Peserta didik dan guru membuat kesepakatan terkait waktu untuk menyelesaikan pembuatan proyek. Memonitoring keaktifan dan perkembangan proyek 10. Guru memonitoring keterlibatan peserta didik dan kemajuan proses pembuatan proyek pada setiap kelompok. Menguji hasil 11. Peserta didik melakukan uji coba terkait kesesuaian dan kelayakan hasil proyek yang sudah dibuat. 12. Peserta didik membuat laporan proyek sesuai petunjuk di LKPD. Evaluasi pengalaman belajar 13. Setiap kelompok mempresentasikan laporan proyek yang telah dibuat. 14. Kelompok lain menanggapi presentasi temannya dengan memberikan pendapat. 15. Setelah semua selesai presentasi, peserta didik menyerahkan LKPD kepada guru. 16. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan. 17. Peserta didik mengerjakan lembar soal evaluasi secara mandiri dan guru menilai hasil pekerjaan peserta didik serta memberikan apresiasi. PPL Aksi 2 - Problem Based Learning (PBL) Orientasi peserta didik pada masalah 1. Peserta didik mengamati gambar cerita/komik tentang masalah pada organ gerak manusia yang ditampilkan oleh guru melalui slide powerpoint. 2. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang gambar yang ditampilkan pada media powerpoint. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar 3. Peserta didik dibentuk menjadi beberapa kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang. 4. Peserta didik menyimak video tentang organ gerak manusia yang ditampilkan melalui media powerpoint. 5. Peserta didik diberikan LKPD dan guru membantu peserta didik untuk memahami tugas yang ada di LKPD. Membimbing penyelidikan 6. Peserta didik diberikan kesempatan untuk menggali informasi menggunakan sumber belajar lain seperti: internet dan buku penunjang yang dimiliki. 7. Peserta didik yang kesulitan menemukan konsep meminta arahan dari guru. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya 8. Peserta didik berdiskusi dengan kelompoknya terkait informasi yang diperoleh dan menulisnya di LKPD. 9. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah 10. Peserta didik yang tidak presentasi bertugas sebagai audiens dan memberikan pendapat, saran serta bertanya jawab. 11. Setelah semua selesai presentasi, peserta didik menyerahkan LKPD kepada guru. 12. Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang telah disampaikan. 13. Peserta didik mengerjakan lembar soal evaluasi secara mandiri dan guru menilai hasil pekerjaan peserta didik serta memberikan apresiasi. Agar pelaksanaan strategi ini dapat terlaksana dengan baik maka dibutuhkan sumber daya utama yaitu kompetensi guru. Selain itu, dukungan fasilitas pembelajaran seperti jaringan internet yang memadai dan perangkat untuk mengakses internet seperti gawai juga merupakan sumber daya yang penting. Refleksi Hasil dan dampak Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif? Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut Dari hasil refleksi pembelajaran yang dilakukan peserta didik melalui isian google form baik pada PPL Aksi 1 maupun PPL Aksi 2, dapat disimpulkan bahwa 100% peserta didik merasa senang dengan model, metode dan media pembelajaran yang digunakan. Peserta didik juga menjadi lebih fokus dan antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran, karena mereka merasakan pengalaman baru dalam belajar. Hal ini juga menjadi efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep materi pelajaran yang dibuktikan dengan hasil penilaian kognitif seluruh peserta didik yang melampaui KKM. (data terlampir) Rekan sejawat yang turut mengobservasi kegiatan pembelajaran pun antusias melihat seluruh proses pembelajaran. Selain itu, kepala sekolah pun mengharapkan kegiatan pembelajaran ini tetap berlanjut dan menjadi contoh bagi rekan-rekan guru yang lain. Adapun faktor yang menjadi keberhasilan dalam aksi ini adalah penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dan Problem Based Learning (PBL) secara utuh dan sistematis serta penggunaan metode permainan edukatif dan media audio visual yang menarik, sehingga perhatian dan keterlibatan peserta didik muncul sejak awal pembelajaran dan bertahan hingga akhir pembelajaran. Dengan demikian, pembelajaran yang dapat diambil dari proses ini adalah guru harus berperan aktif, kreatif dan inovatif dalam menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, menyediakan media, alat dan bahan yang beragam sehingga menumbuhkan minat dan motivasi peserta didik dalam pembelajaran. Dengan kolaborasi yang baik dan seimbang antara guru, kepala sekolah dan orang tua dalam pelaksanaan kegiatan belajar, tentunya kemampuan, keterampilan dan perkembangan peserta didik akan menjadi lebih baik. Kemudian seorang guru dituntut untuk selalu melakukan inovasi dan meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran dengan memperhatikan karakteristik peserta didik. Oleh karena itu pentingnya kerjasama, pemahaman guru dalam pemanfaatan teknologi sehingga proses pembelajaran di kelas semakin variatif dan interaktif, dan pemahaman guru dalam menerapkan pembelajaran inovatif, sehingga pembelajaran dapat terlaksana dengan baik guna memenuhi tujuan pembelajaran abad ke-21. LAMPIRAN HASIL REFLEKSI PEMBELAJARAN MELALUI GOOGLE FORM PPL AKSI 1 PPL AKSI 2 LAMPIRAN HASIL PENILAIAN KOGNITIF PPL AKSI 1 No Nama Peserta Didik IPA (Soal 1 – 5) KKM Skor Nilai 1 AIDEEVA MUCHIKA PUTRI 75 5 100 2 BINTANG NEYMAR 75 4 80 3 KHAFKA TEGAR MARVELLINO 75 5 100 4 M. RIDWAN IBNU RIYANTO 75 5 100 5 MISI VICO LAGANA 75 5 100 6 MUHAMMAD ARFAN NAUFAL 75 4 80 7 MUHAMMAD HAFIZ SYAIFULLOH 75 5 100 8 NADYA PUTRI FELIZIA 75 5 100 9 NEISYA SANTA AULYA 75 5 100 10 RAHEL FERNANDES 75 5 100 11 REIHAN ARDIANSYAH 75 4 80 12 RESKA MELATI 75 5 100 13 REYSHA ADRIYANA 75 5 100 14 SALWA RINI RAMADHITA 75 5 100 15 TRIDARMA PUTRA CAHYADI 75 5 100 16 VINCEN REHAN PRATAMA DINATA 75 4 80 17 XENLIE LION ADLIN 75 5 100 18 YOSA NOVILIA 75 4 80 19 ZAHRA DEWI ZAKHIRA 75 4 80 20 ZILVIA ANGGRAINI 75 5 100 RATA-RATA KELAS 94,00 LAMPIRAN HASIL PENILAIAN KOGNITIF PPL AKSI 2 No Nama Peserta Didik IPA (Soal 1 – 5) KKM Skor Nilai 1 AIDEEVA MUCHIKA PUTRI 75 5 80 2 BINTANG NEYMAR 75 4 80 3 KHAFKA TEGAR MARVELLINO 75 5 80 4 M. RIDWAN IBNU RIYANTO 75 5 100 5 MISI VICO LAGANA 75 5 100 6 MUHAMMAD ARFAN NAUFAL 75 4 80 7 MUHAMMAD HAFIZ SYAIFULLOH 75 5 80 8 NADYA PUTRI FELIZIA 75 5 100 9 NEISYA SANTA AULYA 75 5 80 10 RAHEL FERNANDES 75 5 100 11 REIHAN ARDIANSYAH 75 4 80 12 RESKA MELATI 75 5 100 13 REYSHA ADRIYANA 75 5 100 14 SALWA RINI RAMADHITA 75 5 80 15 TRIDARMA PUTRA CAHYADI 75 5 100 16 VINCEN REHAN PRATAMA DINATA 75 4 80 17 XENLIE LION ADLIN 75 5 100 18 YOSA NOVILIA 75 4 80 19 ZAHRA DEWI ZAKHIRA 75 4 80 20 ZILVIA ANGGRAINI 75 5 100 RATA-RATA KELAS 89,00 DOKUMENTASI PPL AKSI 1 DOKUMENTASI PPL AKSI 2 RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) PPG DALJAB 2023 NAMA : ABDI WAHYUDHI, S.Pd INSTANSI : UPTD SD NEGERI 1 GIRIKLOPOMULYO PRODI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR LATAR BELAKANG RENCANA TINDAK LANJUT Rencana tindak lanjut (RTL) merupakan suatu rancangan keberlanjutan dari suatu program yang sudah diikuti untuk didesiminasikan ke pihak lain sebagai upaya peningkatan mutu keprofesionalan sesuai bidang pelatihan/diklat yang telah diikuti. Adapun PPG Dalam Jabatan tahun 2023 secara garis besar melatih peserta untuk dapat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang baik, video pembelajaran yang profesional, dan praktik baik (Best Practice) yang ilmiah sebagai bentuk perwujudan guru profesional. Oleh karena itu, setelah peserta mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran dalam PPG Daljab ini, maka penyusunan RTL perlu dilakukan sebagai upaya memberikan kebermanfaatan yang sama kepada pihak lain, khususnya teman sejawat di instansi peserta. Berikut rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan peserta sebagai bentuk pengimbasan/desiminasi pada teman sejawat di instansi asal peserta, yaitu UPTD SD Negeri 1 Giriklopomulyo Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. RTL 1 - Materi Penyusunan RPP RENCANA WAKTU KEGIATAN RPP, BAHAN AJAR, Kamis, MEDIA 07 September 2023 LKPD, INSTRUMEN Sabtu, 09 September 2023 TEMPAT KEGIATAN Ruang Guru UPTD SD Negeri 1 Giriklopomulyo Ruang Guru UPTD SD Negeri 1 Giriklopomulyo PIHAK TERKAIT KETERANGAN Guru 12.30 – 14.30 WIB Guru 12.30 – 14.30 WIB RTL 2 - Materi Pembuatan Video Pembelajaran RENCANA TEMPAT PIHAK WAKTU KEGIATAN KEGIATAN TERKAIT Pembuatan Kamis, Ruang Guru skenario video 14 September UPTD SD Negeri 1 Guru implementasi RPP 2023 Giriklopomulyo Teknik perekaman Sabtu, Ruang Guru video 16 September UPTD SD Negeri 1 Guru 2023 Giriklopomulyo Editing Video Sabtu, Ruang Guru 16 September UPTD SD Negeri 1 Guru 2023 Giriklopomulyo RTL 3 - Materi Penyusunan Praktik Baik/ Best Practice RENCANA TEMPAT PIHAK WAKTU KEGIATAN KEGIATAN TERKAIT Persiapan Best Kamis, Ruang Guru Practice 21 September UPTD SD Negeri 1 Guru (Sistematika 2023 Giriklopomulyo penulisan) Penyusunan Best Sabtu, Ruang Guru Practice 23 September UPTD SD Negeri 1 Guru 2023 Giriklopomulyo KETERANGAN 12.30 – 14.30 WIB 12.30 – 14.30 WIB 12.30 – 14.30 WIB KETERANGAN 12.30 – 14.30 WIB 12.30 – 14.30 WIB HAMBATAN YANG MUNGKIN TERJADI Dalam upaya pelaksanaan rencana tindak lanjut, tentunya akan mengalami beberapa hambatan yang mungkin akan terjadi. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara dengan teman sejawat, berikut kemungkinan hambatan yang akan terjadi: 1. Kelemahan daya serap belajar yang dialami guru senior berusia di atas 50 tahun (lemah IPTEK). 2. Durasi waktu yang kurang panjang. SOLUSI YANG AKAN DILAKUKAN Berdasarkan hambatan di atas, maka peserta akan berusaha mengantisipasi dengan solusi berikut: 1. Melakukan pembelajaran model Jigsaw dengan menempatkan guru senior berdampingan dengan guru muda yang akan bertindak sebagai tutor/ pendamping belajar. 2. Memanfaatkan tutor/ pendamping belajar untuk membimbing peserta yang kesulitan dalam proses desiminasi.